You are on page 1of 14

JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN

Volume 9. No. 2 Juli 2013 SURYA MEDIKA

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN


BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK LOAD INDICATOR
STAFFING NEED (WISN) DI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT
JIWA DAERAH Dr.RM.SOEDJARWADI
PROVINSI JAWA TENGAH
Oleh:
Astuti Puji Utami dan Sugiono

ABSTRACT

Background: The optimal service is a reflection of the quality of a hospital should be


supported with resources professional. The services like Installation of Nutrition of Central Java
province Dr.RM.Soedjarwadi RSJD often get the problem that the distribution of food for the
average patient per day 119 patients per day late which is about 15 to 30 minutes, the
implementation of the work not in accordance with their respective Author labor. In addition there
are complaints from workers who feel tired due to work due to rotation /rotating night shift
which is too fast.

Objective: the purpose of this study was to determine the appropriate number of requirements in
the Installation worker Nutrition RSJD Jawa Dr.RM.Soedjarwadi Central Province.

Method: One method used to calculate compliance with labor needs based on workload is using
Work Load Indicator Staff Need (WISN). This research is a quantitative research approach where
the cross sectional study design using saturated samples is the observation of the entire
population. The primary data obtained by observing the activities undertaken by the workforce in
Nutrition Installation so it can be seen the average time of each of the main activities.

Result: From the results of research and analysis calculations using the method of calculating
labor requirements are Work Load Indicator Staff Need (WISN) in Nutrition Installation RSJD
Dr.RM.Soedjarwadi Central Java is known amount of installation labor Nutrition RSJD Dr.RM
Soedjarwadi Prov. Central Java is as many as 25 people. While at this time, the amount of energy
available today is 19 people. So it is concluded that the installation requires 6 Nutrition longer as
installation labor in Nutrition.

Keywords: Work load with WISN Method, Nutrition Installation, Man power Requirement

STIKES Surya Global Yogyakarta


JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN

Volume 9. No. 2 Juli 2013 SURYA MEDIKA

PENDAHULUAN menghitung kebutuhan saat ini dan


Rumah sakit seringkali masa mendatang, bermanfaat untuk
menghadapi masalah kekurangan membadingkan SDM Kesehatan pada
tenaga kerja. Rumah sakit pemerintah, daerah atau fasilitas kesehatan yang
kebijaksanaan zero growth membuat berbeda, dapat melihat apakah tenaga
mereka yang pensiun jadi sullit kesehatan bekerja sesuai dengan
digantikan. Di Amerika Serikat, pihak profesinya atau tidak, dan dapat
rumah sakit juga sudah harus mengidentifikasi seberapa besar beban
berkompetensi dengan bidang kerja kerja SDM. (PERMENKES NO.
lainnya dalam hal menarik hati para 81/MENKES/ SK/ 2004). Beban kerja
pekerja. Tenaga ahli komputer merupakan aspek pokok yang menjadi
tampaknya lebih senang kerja di dasar untuk perhitungan. Beban kerja
perusahaan multinasional ternama perlu ditetapkan melalui program-
dibanding mengurusi sistem informasi program unit kerja yang selanjutnya
manajemen rumah sakit. Jumlah tenaga dijabarkan menjadi target pekerjaan
yang dibutuhkan di rumah sakit semakin untuk setiap jabatan (Tjandra, 2003).
meningkat karena pelayanan yang Salah satu unit kerja di rumah
diberikan juga makin beragam serta sakit yang tidak kalah penting fungsinya
makin canggih. Kurang tenaga kerja dibandingkan dengan unit kerja
dapat membuat beban kerja bertambah, lainnya ialah Instalasi Gizi. Instalasi
sehingga akhirnya mutu kerja menurun. Gizi merupakan Instalasi yang
Perhitungan kebutuhan tenaga di bertanggung jawab dalam memenuhi
rumah sakit dapat dinilai berdasarkan kebutuhan asupan gizi dari pasien yang
sistem rasio yang dibandingkan dengan dirawat di rumah sakit tersebut.
standar. Berdasar need dengan Pelayanan pemenuhan gizi diharapkan
menghitung kebutuhan sesuai beban mampu memberikan pelayanan yang
kerja dan dengan cara menilai demand tepat waktu serta dilayani oleh tenaga
yang dihitung menurut kegiatan yang yang sesuai dengan kualifikasi
benar-benar dilakukan (Tjandra, 2003) pendidikannya. Diperlukan perhatian
Menurut keputusan Menteri No. khusus terhadap ketersediaan jumlah
81/MenKes/SK//2004 dinyatakan bahwa tenaga yang tepat serta kualifikasi
salah satu metode perhitungan pendidikan yang sesuai di instalasi Gizi
kebutuhan tenaga berdasarkan beban ini.
kerja yaitu metode Work Indicator of Rumah sakit Jiwa daerah
staffing Need (WISN). Metode iini Prof.Dr.RM Soedjarwadi Provinsi Jawa
digunakan untuk menghitung jumlah Tengah merupakan rumah sakit milik
kebutuhan masing-masing kategori Provinsi Jawa Tengah yang beralamat di
tenaga kesehatan yang dibutuhkan di Jl.Padanaran KM 02 Klaten Jawa
kantor dinas kesehatan dan rumah sakit Tengah. Rumah Sakit Jiwa dengan
tingkat provinsi, kabupaten dan kota, Tipe A ini mempunyai Instalasi Gizi yang
WISN ini adalah suatu metode melayani 8 bangsal setiap harinya.
berdasarkan kerja yang nyata yang Jumlah tenaga sebesar 19 tenaga kerja
dilakukan oleh tenaga kesehatan (beban yang sudah termasuk dengan kepala
kerjanya). Metode ini dapat diterapkan Instalasi, ahli nutrisinya serta tenaga di
pada semua kategori tenaga, baik gudang. Serta dibagi dalam 3 shift, yaitu
medis, paramedik, maupun non medis. 5 orang di shift pagi,3 orang di shift sore
Metode ini berguna untuk dan 3 orang di shift malam.
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN

Volume 9. No. 2 Juli 2013 SURYA MEDIKA

Menurut hasil wawancara pada juga terdapat keluhan dari tenaga kerja
tanggal 13 Maret 2013 kepada kepala yang merasakan kelelahan karena
Instalasi Gizi Rumah Sakit Jiwa Daerah pekerjaan terutama karena jadwal
Prof.Dr.RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa bekerja pada shift malam. Tenaga kerja
Tengah menjelaskan terdapat merasakan kelelahan karena jadwal
beberapa masalah pada proses rotasi/ perputaran dinas bangun yang
pelayanan pemenuhan gizi kepada terlalu cepat. Hal ini karena jumlah
pasien di RS tersebut terkait karena tenaga kerja yang ada hanya terbatas
kekurangan tenaga kerja, seperti halnya sehingga giliran dinas bangun
proses distribusi makanan ke 8 bangsal frekuensinya untuk masing-masing
dengan rata-rata pasien perhari pegawai jedanya singkat.
sebanyak 119 pasien yang tidak dapat Upaya untuk meningkatkan
dilaksanakan tepat waktu (ontime) yang pelayanan terhadap pasien yang salah
seharusnya didistribusikan pada pukul satunya melalui Instalasi Gizi, maka
12.15, kenyataannya proses distribusi kegiatan di dalamnya harus berjalan
tidak dapat dilaksanakan tepat pukul dengan baik diikuti penyediaan tenaga
12.15, keterlambatan proses distribusi kerja yang profesional dan proporsional.
menurut beliau berkisar antara 15 Pemenuhan tenaga kerja dengan
sampai dengan 30 menit. Menurut jumlah yang proporsional ini diharapkan
beliau hal ini karena jumlah tenaga mampu menjawab adanya keluhan
untuk distribusi makanan ke bangsal- tenaga kerja yang merasakan kelelahan
akibat beban kerjanya. Workload
bangsal hanya dilakukan oleh 3
Indicators of Staffing Need (WISN),
orang, juga jarak antar bangsal yang
merupakan metoda yang lebih baik
saling berjauhan. Selain itu beliau juga
karena menghitung berapa banyak staf
menjelaskan bahwa di Instalasi Gizi
(dari berbagai jenis) yang dibutuhkan di
tersebut memang belum bisa
suatu Unit Kerja berdasarkan beban
dilaksanakan pekerjaan sesuai dengan kerja saat ini. WISN juga
tugas, pokok dan fungsi masing-masing memungkinkan untuk meneliti berapa
pegawai karena dengan jumlah tenaga banyak petugas (dari berbagai jenis)
yang tersedia saat ini belum yang akan dibutuhkan apabila beban
memungkinkan untuk melaksanakan kerja bertambah atau berkurang dimasa
pekerjaan sesuai dengan Tupoksinya mendatang. Selain itu, diperlihatkan
atau pembagian tugas dan tanggung besarnya perbedaan tekanan beban
jawab masing- masing tenaga kerja. kerja diantara para staf yang
Pelaksanaan pekerjaan di Instalasi Gizi dialami di berbagai Unit Kerja. WISN
ini tidak terlaksana karena pelaksanaan juga termasuk dalam Surat Keputusan
pekerjaan hanya dilakukan secara Menteri Kesehatan No 81 tahun 2004
bersama-sama tanpa harus tentang perencanaan tenaga kesehatan
memperhatikan tugas atau tanggung Sehingga dapat diketahui jumlah
jawab siapa. Terdapat perangkapan tenaga kerja yang seharusnya
tugas yang dilaksanakan oleh masing- disediakan di Instalasi Gizi Rumah Sakit
masing tenaga kerjanya. Tenaga kerja Jiwa Daerah Prof.Dr.RM.Soedjarwadi
yang tugas utamanya sesuai dengan Provinsi Jawa Tengah. Berdasar hal
tersebut, penting dilakukan penelitian ini
surat keputusan direktur sebagai
dengan judul “Analisis Kebutuhan
pramusaji pada kenyataannya juga
Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja
melaksanakan pekerjaan sebagai
Dengan Metode Work Load Indikator
pramuboga. Selain itu menurut beliau
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN

Volume 9. No. 2 Juli 2013 SURYA MEDIKA

Staff Need (WISN) di Instalasi Gizi tenaga kerja dan kuantitas kegiatan
Rumah Sakit Jiwa Daerah pokok yang disusun berdasarkan
Prof.Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa berbagai data kegiatan pelayanan yang
Tengah. dilaksanakan oleh tenaga kerjadi
Instalasi Gizi RSJD Dr.RM
Metode Penelitian Soedjarwadi selama kurun waktu satu
Jenis Penelitian tahun. Checklist ini digunakan untuk
Jenis penelitian ini adalah mengetahui standar beban kerja
penelitian kuantitatif. Metode kuantitaf sebagai pedoman perhitungan
dinamakan metode tradisional, kebutuhan tenaga kerja berdasarkan
karena metode ini sudah cukup beban kerja di Instalasi Gizi RSJD
lama digunakan sehingga sudah Dr.RM Soedjarwadi. Stopwatch
mentradisi sebagai metode untuk digunakan untuk menghitung waktu
penelitian. Metode ini sebagai yang digunakan untuk menyelesaikan
positivistik karena berlandaskan pada kegiatan pokok masing-masing bagian di
filsafal positivism. Metode penelitian Instalasi Gizi RSJD Dr.RM Soedjarwadi.
kuantitatif yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan rancangan Teknik Pengolahan Data
penelitian cross sectional. Mengolah data melakukan
kegiatan sebagai berikut :
Populasi dan Sampel 1. Persiapan
Populasi dari penelitan ini Tahap ini peneliti pengecekan hasil
adalah semua tenaga kerja di dan data-data peneltian yang sudah
Instalasi Gizi RSJD Dr.RM Soedjarwadi terkumpul baik kelengkapan data
yang berjumlah 19 orang. maupun isi data.
2. Tabulating
Lokasi Penelitian Dan Waktu Tabulating adalah proses
Penelitian pengolahan data yang dilakukan
Penelitian ini dilaksanakan di untuk pemindahan data dari hasil
Instalasi Gizi RSJD Dr.RM Soedjarwadi penelitian ke dalam lembar kerja.
yang beralamatkan di JL.Pandanaran 3. Penerapan data sesuai pendekatan
KM 02 Klaten Jawa Tengah. Penelitian penelitian.
ini dilaksanakan pada Bulan Maret 2013. Pengolahan data dilakukan sesuai
dengan metode yang digunakan
Variabel penelitian yaitu metode Work Load Indikator
Penelitian ini variabel yang Staff Need (WISN)
digunakan adalah variabel tunggal.
Variabel tunggal dalam penelitian ini Metode Analisis Data
adalah kebutuhan tenaga kerja di Menetapkan waktu kerja tersedia
Instalasi Gizi RSJD Dr.RM Soedjarwadi. tujuannya adalah agar diperolehnya
waktu kerja efektif selama satu tahun
Instrumen Penelitian untuk masing-masing kategori SDM
Instrumen dalam penelitian ini adalah yang bekerja disuatu unit atau institusi
lembar Observasi ini untuk mencatat Rumah Sakit. Rumusnya adalah :
pengamatan hasil observasi yang Waktu Kerja Tersedia = A –
dilakukan terhadap obyek penelitian (B+C+D+E)
mengenai faktor kelonggaran tiap
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN

Volume 9. No. 2 Juli 2013 SURYA MEDIKA

Keterangan : 6) Mendapatkan waktu berdasarkan


A= Hari Kerja (jumlah hari kerja/ minggu) kesepakatan
B= Cuti Tahunan Menyusun standar kelonggar-an
C= Pendidikan dan Pelatihan tujuannya adalah untuk diperolehnya
D= Hari Libur Nasional faktor-faktor kelonggaran setiap kategori
E= Ketidakhadiran Kerja (sesuai dengan SDM meliputi jenis kegiatan dan
rata-rata ketidakhadiran kerja kebutuhan waktu penyelesaian suatu
selama kurun waktu 1 tahun, karena kegaiatan yang tidak terkait langsung
alasan sakit, tidak masuk kerja atau dipengaruhi tinggi rendahnya
dengan atau tanpa alasan). kualitas atau jumlah kegiatan pokok/
Menetapkan unit kerja dan pelayanan :
kategori SDM yang dihitung tujuannya Penyusunan standar Kelong-
adalah diperolehnya unit kerja dan garan dapat dilaksanakan melalui
kategori SDM yang bertanggung jawab pengamatan dan wawancara tentang :
dalam menyelenggarakan kegiatan 1) Kegiatan-kegiatan yang tidak terkait
pelayanan kesehatan perorangan pada langsung dengan pelayanan kepada
pasien, keluarga, dan masyarakat di pasien
dalam dan di luar Rumah Sakit. 2) Frekuensi tiap faktor kegiatan dalam
Informasi yang diperlukan didapatkan satuan hari, minggu dan bulan
dari : 3) Waktu rata-rata yang dibutuhkan
1) Data pegawai berdasarkan untuk menyelesaikan kegiatan
pendidikan yang bekerja pada tiap Menghitung kebutuhan tenaga
unit kerja di Rumah Sakit. per unit kerja tujuannya adalah agar
2) Peraturan perundangan yang diperolehnya jumlah dan jenis / kategori
berkaitan dengan jabatan SDM yang
fungsional SDM Kesehatan. dibutuhkan untuk menyelenggarakan
3) Standar profesi, standar pelayanan upaya kesehatan wajib dan upaya
dan Standar Operasional Prosedur pengembangan selama kurun waktu
(SOP) pada tiap unit kerja Rumah satu tahun (Depkes, 2004). Menurut
Sakit Shipp (1998), rumus perhitungan
Menyusun standar beban kerja. kebutuhan tenaga yaitu:
Standar beban kerja untuk suatu
kegiatan pokok disusun berdasarkan Kebutuhan tenaga = Kuantitas Kegiatan
waktu yang dibutuhkan untuk Pokok + Standar Kelonggaran
menyelesaikannya (waktu rata-rata) dan
Standar Beban Kerja
waktu kerja tersedia yang dimiliki oleh
unit masing-masing.
Data yang diperlukan :
Data yang diperlukan antara lain :
1) Waktu yang tersedia
1) Waktu yang tersedia
2) Standar beban kerja
2) Bagan Struktur Organisasi
3) Standar kelonggaran
3) Kegaiatan Pokok (kegiatan pokok,
4) Kuantitas kegiatan pokok tiap unit
dan uraian kegiatan, serta tanggung
kerja selama 1 tahun.
jawab masing-masing unit Kategori
SDM).
4) Rata-rata waktu untuk
menyelesaikan jenis kegiatan pokok
5) Standar profesi
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN

Volume 9. No. 2 Juli 2013 SURYA MEDIKA

HASIL PENELITIAN 26,52%, sedangkan tenaga kerja yang


Karakteristik Subyek Penelitian berusia diantara 51-60 tahun sebanyak
Karakteristik dari tenaga kerja diInstalasi 2 orang atau 10,52%. Jumlah tenaga
Gizi Rumah Sakit Jiwa Daerah kerja di Instalasi Gizi sebanyak 19 orang
Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa yang terdiri dari : laki-laki sebanyak 9
Tengah adalah sebagai berikut: orang atau 47,37 %, dan perempuan
Tabel 1 sebanyak 10 orang atau 52,63.
Karakteristik Tenaga Kerja di Instalasi Jumlah tenaga kerja di Instalasi
Gizi BerdasarkanUmur, jenis kelamin, Gizi sebanyak 19 orang yang terdiri dari
lama bekerja, pendidikan terakhir 16 orang atau 54,21 % memiliki masa
RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi kerja selama 1-15 tahun, dan 3 orang
Jawa Tengah atau 15,79% memiliki masa kerja
Umur Jumlah Prosentase selama 16-30 tahun. Tenaga kerja di
20 - 30 Tahun 6 31,58 Instalasi Gizi yang berjumlah 19 orang
31 - 40 Tahun 6 31,58 terdiri dari 1 orang atau 5,26 %
berpendidikan terakhir SMP, 14 rang
41 - 50 Tahun 5 26,32
atau 73,68% berpendidikan terakhir
51 - 60 Tahun 2 10,52
SMA sederajat (SMKK, STM), 3 orang
Total 19 100 atau 15,8 % berpendidikan terakhir D3,
Jenis Kelamin dan 1 orang atau 5,26 % berpendidikan
Laki-Laki 9 47,37 terakhir S1.
Perempuan 10 52,63
Total 19 100 2. Perhitungan Kebutuhan Tenaga
Kerja di Instalasi Gizi
Lama Bekerja Jumlah Prosentase
a. Langkah Pertama Menetapkan Waktu
1 - 15 Tahun 16 84,21
Kerja di Instalasi Gizi
16 - 30 Tahun 3 15,79
Menetapkan waktu kerja yang
Total 19 100 tersedia tujuannya adalah diperolehnya
Pendidilkan Jumlah Prosentase waktu kerja tersedia masing-masing
Terakhir kategori SDM yang bekerja dirumah
SMP sederajat 1 5,26 sakit selama kurun waktu satu tahun.
SMA sederajat 14 73,68 Data yang diperoleh untuk menetapkan
waktu kerja tersedia adalah sebagai
D3 3 15,80
berikut :
S1 1 5,26
1) Hari kerja
Total 19 100 Berdasarkan hasil
Sumber : Data Primer Terolah Tahun perhitungan kalender tahun 2013
2013 jumlah efektif hari kerja pertahun
Tabel 1 dapat diketahui bahwa tenaga kerja Instalasi Gizi RSJD
tenaga kerja di Instalasi Gizi yang Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah
berjumlah 19 orang terdiri dari tenaga selama 1 tahun adalah 365 hari-52
kerja yang berumur diantara 20-30 hari minggu.
Tahun sebanyak 6 orang atau 31,58%,
tenaga kerja yang berusia diantara 31- 2) Cuti Tahunan
40 tahun sebayak 6 orang atau Sesuai dengan hasil
31,58%, tenaga kerja yang berusia wawancara Kepala Instalasi Gizi dan
diantara 41-50 sebanyak 5 orang atau bagian kepegawaian RSJD Dr.RM
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN

Volume 9. No. 2 Juli 2013 SURYA MEDIKA

Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah, 1=13.


yang memperoleh cuti tahunan 5) Ketidakhadiran Kerja karena libur
adalah adalah petugas yang ekstra
memiliki masa jabatan lebih dari 1 Untuk rata-rata ketidak-
tahun. Cuti tahunan berjumlah 12 hadiran tenaga kerja di Instalasi Gizi
hari untuk pegawai PNS (5 orang), RSJD Dr. RM. Soedjarwadi
meskipun 12 hari tersebut tidak Prov.Jawa Tengah karena sakit dan
diambil sekaligus tetapi harus ijin berdasarkan absensi tenaga
berangsur-angsur. Sedangkan untuk kerja Instalasi Gizi adalah 0 hari.
pegawai non PNS (14 orang) cuti RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi
tahunan dalam 1 tahun hanya Jawa Tengah untuk setiap tenaga
berjumlah 6 hari. Sehingga cuti kerja yang bertugas dinas malam
tahunan adalah rata-rata dari cuti hari selama 3 hari berturut-turut
tahunan pegawai PNS dan pegawai maka memperoleh hak libur ekstra 1
non PNS adalah 9 hari. hari.Total libur ekstra selama 1
3) Pendidikan dan Pelatihan atau tahun terakhir adalah 364 hari,
seminar sehingga rata-rata libur ekstra
Sesuai ketentuan yang untuk tenaga pengolah makanan
berlaku di rumah sakit untuk adalah =364/16= 22,75 hari.
mempertahankan dan meningkat- 6) Waktu Kerja
kan kompetensi atau profesional- Sesuai ketentuan yang
isme serta kekompakan dalam berlaku di RSJD Dr. RM.
bekerja setiap kategori tenaga Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah
memiliki hak untuk mengikuti untuk satu tenaga kerja bekerja
pelatihan atau seminar. Di RSJD dalam satu hari di Instalasi Gizi
Dr.RM.Soedjarwadi Prov.Jawa RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi
Tengah pada tahun 2013 di Instalasi Jawa Tengah yaitu selama 6,83 jam.
Gizi tidak ada yang mengikuti Tabel 2
pendidikan dan seminar, ada Waktu Kerja Tersedia di Instalasi Gizi
pelatihan kerjasama berjumlah 3 hari RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi
sehingga pelatihan kerjasama Jawa Tengah
sebanyak 3 hari Faktor Jumlah Keterangan
Kode
4) Hari Libur Nasional A Hari kerja 313 Hari/Tahun
Berdasarkan keputusan
menteri agama, menteri tenaga kerja B Cuti Tahunan 9 Hari/Tahun
dan transmigrasi, serta menteri
C Pelatihan kerjasama 3 Hari/Tahun
menteri negara dan pendayagunaan
D Hari Libur Nasional 13 Hari/Tahun
aparatur Negara dalam keputusan
bersama tentang hari libur nasional. E Ketidakhadiran Kerja 22,75 Hari/Tahun
karena libur ekstra
Hari libur nasional di Instalasi Gizi
RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi F Waktu Kerja 6,83 Jam/Hari
Jawa Tengah pada tahun 2013
Hari Kerja Tersedia 265,25 Hari Kerja/hari
berdasarkan sistem kalender adalah
14 libur nasional + 5 hari cuti Waktu Kerja 1.811,66 Jam/Tahun
Tersedia 108.699,60 Menit/Tahun
bersama = 19 hari hari. Total hari
libur cuti bersama hari minggu yang
ada di hari libur nasional= 19-5-
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN

Volume 9. No. 2 Juli 2013 SURYA MEDIKA

Uraian perhitungan waktu kerja Tabel 3


tersedia untuk kategori tenaga kerja di Unit Kerja dan Kategori Tenaga SDM
Instalasi Gizi adalah sebagai berikut : di Instalasi Gizi RSJD
= {A-(B+C+D+E) X F} Dr.RM.Soedjarwai Provinsi
= {290,25 – (9+3+13+)}x 7 jam/hari Jawa Tengah Tahun 2013
= {290,25 – (25) x 6,83 jam/hari Unit Kerja Sub Unit Kerja Kategori
SDM
= 265,25 (hari/tahun x 6,83 jam/hari}
Instalasi Kepala Instalasi Petugas
= 1.811,66 Jam /Tahun Gizi Administrasi Dan Instalasi Gizi
=10.8699,60 menit /tahun Ketenagaan
Waktu kerja tersedia untuk Perencanaan &
kategori tenaga di Instalasi Gizi adalah Gudang BM
Pengolahan Dan
265,25 hari kerja per tahun sehingga
Distribusi Sarana
memperoleh waktu kerja tersedia &Prasarana Diklat &
1.811,66 jam/tahun atau 108.699,60 Pengembangan
menit per tahun. Sanitasi& K3 Asuhan
Gizi
b. Langkah Kedua Menetapkan Unit
Kerja dan Kategori Sumber Daya Sumber : Data Sekunder (2013)
Manusia (SDM). Menetapkan unit
kerja dan kategori tenaga kerja Berdasarkan Tabel dapat
bertujuan untuk diperoleh unit kerja diketahui untuk kategori tenaga kerja
dan kategori tenaga yang sumber daya manusia yang ada di
bertanggung jawab dalam Instalasi Gizi RSJD Dr.RM Soedjarwadi
menyelenggarakan kegiatan Provinsi Jawa Tengah struktur
pelayanan kesehatan perorangan organisasi sub bagian Instalasi Gizi ada
pada pasien, keluarga dan namun tidak fokus pada pembagian
masyarakat di dalam dan di luar tugas perorang, semua pekerjaan
rumah sakit. dikerjakan secara bersama-sama.
Data dan informasi yang
dibutuhkan untuk menetapkan unit kerja c. Langkah Ketiga Menyusun Standar
dan kategori tenaga kerja di Instalasi Beban Kerja
Gizi : Untuk menyusun standar beban
1) Data tenaga kerja berdasarkan kerja disusun berdasarkan waktu yang
sumber daya manusia yang ada di dibuat untuk menyelesaikan (rata-rata
Instalasi Gizi. waktu) dan waktu yang tersedia
pertahun yang dimiliki oleh masing-
masing kategori tenaga. Rumus dalam
menghitung standar beban kerja adalah:

Standar Beban Kerja=


waktu kerja tersedia
rata-rata waktu per kegiatan pokok

Langkah-langkah penyusunan standar


beban kerja adalah :
1.) Menetapkan kegiatan pokok yang
dilaksanakan oleh masing- masing
kategori SDM sesuai kompetensi
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN

Volume 9. No. 2 Juli 2013 SURYA MEDIKA

dan tanggung jawab masing-masing Tabel 4


kategori. Standar Beban Kerja (SBK) Instalasi
2.) Menetapkan rata-rata waktu yang Gizi RSJD Dr. RM. Soedjarwadi
dibutuhkan oleh masing- masing Provinsi
kategori SDM untuk menyelesaikan Jawa Tengah
tiap kegiatan pokok. Rata- Waktu Standar
Kegiatan Pokok Rata Kerja Beban
Rata-rata waktu diperoleh dari Waktu Tersedia Kerja
pengamatan langsung /observasi (menit) (Menit/ (Menit/
terhadap tugas-tugas pokok yang Tahun) Tahun)
1 2 3 4
dilakukan oleh tenaga kesehatan di Menerima Bahan 10 108.699.60 10.869,96
Instalasi Gizi di RSJD Makanan
Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Membersihkan 14 108.699.60 7.764,26
Tengah yang dilakukan selalma satu Bahan Makanan
minggu. Peracikan
Bumbu 15 108.699.60 7.246,64
3.) Menetapkan standar beban kerja sesuai
untuk masing-masing kegiatan menu yang
ditentukan
pokok sesuai kategori SDM. Mengolah Bahan
Standar beban kerja Standar beban Makanan dan 80 108.699.60 1.358,75
Minuman
kerja diperoleh dari pembagian Persiapan Snack 25 108.699.60 4.347,98
antara waktu kerja tersedia dengan Peracikan Menu
rata-rata waktu yang dibutuhkan sesuai klasifikasi 30 108.699.60 3.623.32
serta
untuk menyelesaikan kegiatan pengemasan
pokok tersebut. Kegiatan Produktif Tidak Langsung
Satuan untuk waktu kerja tersedia dan Mendistribusikan 30 108.699.60 3.623,32
rata-rata waktu per kegiatan pokok Makanan
dibuat dalam satuan menit Mengambil dan
Membersihkan 30 108.699.60
Alat 3.623,32
masak/makan
dari bangsal
Sumber : Data Primer Terolah 2013

Berdasarkan tabel 4 dapat


diketahui kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh masing-masing di
Instalasi Gizi. Tabel di atas memiliki 4
kolom. Kolom 1 (pertama) merupakan
semua kegiatan pokok yang ada di
Instalasi Gizi. Penetapan kegiatan pokok
dalam kegiatan ini berdasarkan pada
pengamatan yang dilakukan saat
penelitian di Instalasi Gizi Rumah Sakit
Jiwa Daerah Dr.RM.Soedjarwadi
Prov.Jawa Tengah. Kolom 2 (kedua)
merupakan rata-rata waktu yang
dilakukan petugas dalam menyelesaikan
kegiatan pokok. Kolom ketiga
merupakan waktu kerja tersedia selama
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN

Volume 9. No. 2 Juli 2013 SURYA MEDIKA

kurun waktu 1 tahun di Instalasi Gizi Tabel 5


Rumah Sakit Jiwa Daerah Standar Kelonggaran di Instalasi Gizi
Dr.RM.Soedjarwadi Prov.Jawa Tengah. RSJD Dr.RM Soedjarwadi Provinsi
Kolom 4 telah diketahui masing- Jawa Tengah
masing standar beban kerja yang ada di

Kelonggaran
Instalasi Gizi. Standar beban kerja

penyelesaian

(Menit/Tahun
Menit/ Tahun
Kelonggaran

Waktu Kerja

Standar
Rata –rata
diperoleh dari hasil observasi /

Tersedia
Faktor

Waktu
pengamatan langsung dari tiap tenaga

)
kerja di Instalasi Gizi kemudian
mengambil rata-ratanya dari beberapa
kegiatan yang dilakukan. 1 3 4 5 6
Evaluasi 10 2.652,50 108.699,60 0,02
d. Langkah keempat Menyusun Membuat 10 2.652,50 108.699,60 0,02
Standar Kelonggaran Laporan
Apel Pagi 30 7.957,50 108.699,60 0,07
Penyusunan standar kelonggaran Istirahat 60 15.915 108.699,60 0,15
bertujuan agar diperolehnya faktor TOTAL 0,26
kelonggaran tiap kategori tenaga Sumber : Data Primer Terolah 2013
meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan
waktu untuk menyelesaikan suatu Tabel 5 diatas bahwa hasil
kegiatan yang tidak terkait langsung perhitungan standar kelonggaran untuk
atau tidak dipengaruhi tinggi faktor-faktor kelonggaran di atas dihitung
rendahnya kuantitas atau jumlah tiap-tiap faktor kelonggaran diatas
kegiatan pokok/ pelayanan. Penyusunan dihitung tiap-tiap faktor kelonggaran
faktor kelonggaran dapat diketahui dari terlebih dahulu. Standar kelonggaran
kegiatan-kegiatan yang tidak terikat didapat dari membagi rata-rata waktu
langsung dengan tugas pokok dengan waktu kerja tersedia. Selain itu
mereka. Rumus untuk menghitung hasil standar kelonggaran masing-
standar kelonggaran adalah : masing factor kelonggaran dijumlahkan.
Hasil standar kelonggaran untuk
Rata-rata waktu kategori Tenaga Kerja di Instalsi Gizi
faktor RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa
Standar
= kelonggaran Tengah adalah 0,26 menit / tahun.
Kelonggaran
Waktu kerja e. Langkah kelima menghitung
tersedia selama kebutuhan tenaga per unit kerja.
Perhitungan jumlah tenaga kerja
Berdasarkan hasil observasi perunit bertujuan untuk diperolehnya
diketahui bahwa waktu kelonggaran jumlah dan jenis atau kategori tenaga
yang ada di Instalasi Gizi digunakan kerja di Instalasi Gizi perunit sesuai
sebagai berikut : beban kerja selama 1 tahun. Sumber
data yang digunakan menghitung
kebutuhan tenaga kerja perunit di
Instalasi Gizi RSJD Dr.RM.Soedjarwadi
Provinsi Jawa Tengah meliputi: Data
yang diperoleh sebelumnya, waktu kerja
tersedia, standar beban kerja, standar
kelonggaran, kuantitas kegiatan pokok.
Sehingga untuk rumus kebutuhan
tenaga kerja di Instalasi Gizi adalah
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN

Volume 9. No. 2 Juli 2013 SURYA MEDIKA

sebagai berikut : KT : Kebutuhan Tenaga (KKP : SBK)


Kuantitas Berdasarkan tabel di atas telah
kegiatan pokok Standar diketahui kebutuhan tenaga kerja di
+
Standar beban Kelonggaran Instalasi Gizi RSJD.DR.RM.Soedjarwadi
kerja Provinsi Jawa Tengah. Dari tabel 6 di
atas dapat diketahui terdapat 8 kegiatan
Kuantitas kegiatan pokok pokok dengan uraian kegiatan pertama
disusun berdasarkan berbagai data menerima bahan makanan, diketahui
kegiatan pelayanan yang telah hasil kuantitas kegiatan pokok sebesar
dilaksanakan di tiap unit kerja rumah 2.652,50 menit/ tahun, sedangkan
sakit selama satu tahun. Kuantitas standar beban kerjanya sebesar
kegiatan pokok di Instalasi gizi 10.869,96 menit/ tahun, untuk
diperoleh: kebutuhan tenaga kerjanya sebesar
Tabel 6 0,24. Uraian kegiatan kedua yaitu
Tabel Kebutuhan Tenaga Kerja membersihkan bahan makanan
di Instalasi Gizi RSJD Dr. RM. diketahui hasil kuantitas kegiatan pokok
Soedjarwadi JawaTengah sebesar 3.713,50 sedangkan standar
Kegiatan KKP WKT SBK KT
beban kerjanya sebesar 7.764,26 menit/
1 2 3 4 5
Kegiatan Produktif Langsung tahun, untuk kebutuhan tenaga kerjanya
Menerima 2.652,50 108.699. 10.869,9 0,24 sebesar 0,48. Uraian kegiatan ketiga
Bahan 60 6
Makanan yaitu peracikan bumbu sesuai menu
Membersihkan 3.713,50 108.699. 7.764,26 0,48 yang ditentukan diketahui hasil kuantitas
Bahan 60 kegiatan pokok sebesar 3.978,75
Makanan
Peracikan 3.978,75 108.699. 0,55 sedangkan standar beban kerjanya
Bumbu 60 7.246,64 sebesar 7.246,64 menit/ tahun, untuk
sesuai menu
yang kebutuhan tenaga kerjanya sebesar
ditentukan 0,55. Uraian kegiatan keempat yaitu
Mengolah 21.220 108.699, 15,61
mengolah bahan makanan dan
Bahan 50 1.358,75
Makanan minuman diketahui hasil kuantitas
dan kegiatan pokok sebesar 21.220
Minuman
Persiapan 6.631,25 108.699, 4.347,98 1,53 sedangkan standar beban kerjanya
Snack 50 sebesar 1.358,75 menit / tahun, untuk
Peracikan 7.957,50 108.699, 2,20
Menu sesuai 50
kebutuhan tenaga kerjanya sebesar
3.623,32
klasifikasi 15,61. Uraian kegiatan kelima yaitu
serta persiapan snack diketahui hasil
pengemasan
Kegiatan Produktif Tidak Langsung kuantitas kegiatan pokok sebesar
Mendistribusik 7.957,50 108.699, 3.623,32 2,20 6.631,25 sedangkan standar beban
an Makanan 50
Membersihkan 7.957,50 108.699, 3.623,32 2,20
kerjanya sebesar 4.347,98 menit/tahun,
Alat 50 untuk kebutuhan tenaga kerjanya
masak/makan sebesar 1,53. Uraian kegiatan keenam
dari bangsal
Total 25,01 yaitu peracikan menu sesuai klasifikasi
Sumber : Data Primer Terolah 2013 serta pengemasan diketahui hasil
kuantitas kegiatan pokok sebesar
Keterangan : 7.957,50 sedangkan standar beban
KKP : Kuantitas Kegiatan Pokok WKT : kerjanya sebesar 3.623,32 menit/
Waktu Kerja Tersedia SBK: tahun, untuk kebutuhan tenaga
Standar Beban Kerja kerjanya sebesar 2,20. Uraian kegiatan
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN

Volume 9. No. 2 Juli 2013 SURYA MEDIKA

ketujuh yaitu mendistribusikan makanan jumlah prosentase sebanyak 73,68


diketahui hasil kuantitas kegiatan pokok %.
sebesar 7.957,50 sedangkan standar Berdasarkan pedoman
beban kerjanya sebesar 3.623,32 Pelayanan Gizi Rumah Sakit tahun
menit/tahun, untuk kebutuhan tenaga 2013 untuk tenaga pelaksana atau
kerjanya sebesar 2,20. Uraian kegiatan petugas gizi yang bertugas sebagai
kedelapan yaitu membersihkan alat juru masak yaitu tenaga pengolah
makan/ masak diketahui hasil kuantitas bahan makanan yang bertugas
kegiatan pokok sebesar 7.957,50 mulai dari persiapan bahan
sedangkan standar beban kerjanya makanan hingga pendistribusian
sebesar 3.623,32 menit/tahun, untuk memiliki pendidikan sebagai
kebutuhan tenaga kerjanya sebesar berikut:
2,20. Total kebutuhan tenaga kerja di 1.) Rumah Sakit Kelas A : SMK Tata
Instalasi Gizi RSJD Dr.RM Soedjarwadi Boga atau SMU Kursus Masak
Provinsi Jawa Tengah sebanyak 25,01. 2.) Rumah Sakit Kelas B : SMK Tata
Perhitungan di atas dapat Boga SMU Kursus Masak
memperlihatkan bahwa jumlah tenaga 3.) Rumah Sakit Kelas C :
kerja di Instalasi Gizi RSJD SMU/SLTP Kursus Masak
Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Jika dibandingkan dengan
Tengah belum memadai. Saat ini jumlah tenaga kerja yang ada di Instalasi
tenaga kerja di Instalasi Gizi berjumlah Gizi RSJD Dr.RM Soedjarwadi
19 orang sedangkan menurut hasil Provinsi Jawa Tengah untuk tenaga
perhitungan dengan metode WISN pelaksana terdapat beberapa tenaga
kebutuhan tenaga yang sesuai adalah kerja yang memiliki kualifikasi
25,01, sehingga kekurangan tenaga pendidikan yang tidak sesuai, yaitu
kerja = 25,01-19 = 6 orang tenaga kerja. ada pegawai yang berpendidikan
Hasil kuantitatif perhitungan terakhir SMP, STM serta SMA tanpa
kebutuhan tenaga kerja di Instalasi Gizi mengikuti Kursus memasak.
Rumah Sakit Jiwa Daerah 2. Perhitungan Kebutuhan Tenaga
Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Kerja di Instalasi Gizi RSJD
Tengah tahun 2014 yang menunjukkan Dr. RM. Sodjarwadi Provinsi
bahwa di Instalasi gizi tersebut JawaTengah
kekurangan tenaga kerja sebanyak 6 Berdasarkan hasil analisis
orang. kuantitatif yang telah dilakukan untuk
menghitung jumlah kebutuhan
PEMBAHASAN tenaga kerja di Instalasi Gizi RSJD
1. Karakteristik Tenaga Kerja di Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa
Instalasi Gizi Rumah Sakit Tengah selama kurang lebih satu
Jiwa Daerah Soedjarwadi Provinsi bulan dengan metode Work Load
Jawa tengah Indicator Staff Need (WISN)
Berdasarkan gambaran didapat hasil jumlah kebutuhan
karakterististik tenaga kerja di tinjau tenaga kerja di Instalasi Gizi
dari pendidikan terakhir di Instalasi sebanyak 25 orang.
Gizi RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Setelah diketahui hasil
Provinsi Jawa Tengah yaitu: dari kuantitas kegiatan pokok per tahun
total 19 orang, 14 diantaranya dari diInstalasi Gizi maka dapat
lulusan SMA sederajat dengan dilakukan perhitungan jumlah
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN

Volume 9. No. 2 Juli 2013 SURYA MEDIKA

tenaga kerja. Berdasarkan tabel Depkes RI 2004. Pedoman Penyusunan


mengenai jumlah kebutuhan SDM Kesehatan di Tingkat
tenaga kerja di Instalasi Gizi Propinsi, Kab/ Kota serta Rumah
Sakit. Jakarta : Depkes RI
RSJD.Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi
Jawa Tengah diperoleh hasil 25,01, Kemenkes RI. 2004 Pedoman PGRS
saat ini tenaga di Instalasi Gizi (Pelayanan Gizi Rumah Sakit).
sebanyak 19 orang. Jadi perlu Jakarta : Depkes RI
dilakukan penambahan tenaga kerja
sebanyak 6 orang. Hal ini sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik
dengan perhitungan kebutuhan Indonesia Nomor 81/MENKES/
SK/2004. Tentang Pedoman
tenaga Shipp (1998), yaitu:
Penyusunan Perencanaan
kebutuhan tenaga sama dengan Sumber Daya Manusia
kuantitas kegiatan pokok ditambah Kesehatan di Tingkat Propinsi,
dengan standar kelonggaran dibagi Kabupaten/Kota serta Rumah
dengan standar beban kerja. Sakit.

Shipp, Peter, J. 1998. Workload


SIMPULAN Indicator of Staffing Need (WISN)
Berdasarkan hasil penelitian dan A Manual For Implementation.
pembahasan di atas tentang Analisis Switzerland: WHO.
Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan
Beban Kerja Di Instalasi Gizi Rumah
Sakit Jiwa Daerah Dr.RM.Soedjarwadi
Provinsi Jawa Tengah dengan
menggunakan metode Work Load
Indicator Staff Need (WISN) di peroleh
hasil sebagai berikut : Berdasarkan
gambaran karakterististik tenaga kerja di
tinjau dari pendidikan terakhir di
Instalasi Gizi RSJD Dr.RM.Soedjarwadi
Provinsi Jawa Tengah yaitu : dari total
19 orang, 14 diantaranya dari lulusan
SMA sederajat dengan jumlah
prosentase sebanyak 73,68 %.
Kebutuhan jumlah tenaga kerja di
Instalasi Gizi RSJD Dr.RM.Soedjarwadi
Provinsi Jawa Tengah sebesar 25,01
orang, saat ini jumlah tenaga kerja di
Instalasi Gizi yang sudah ada berjumlah
19 orang masih membutuhkan 6 orang
tenaga kerja

DAFTAR PUSTAKA
Aditama, Tjandra Yoga. 2003.
Manajemen Administrasi Rumah
Sakit. Jakarta. Universitas
Indonesia (UI- Press)
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN

Volume 9. No. 2 Juli 2013 SURYA MEDIKA

You might also like