You are on page 1of 9

KOMPRES JAHE MERAH BERPENGARUH TERHADAP

PENURUNAN SKALA NYERI OSTEOARTRITIS PADA LANJUT USIA


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPUNG DELIMA
TAHUN 2016

Jon Farizal, Leli Mulyati , Susiwati


Poltekkes Kemenkes Bengkulu
email : jonfarizal77@gmail.com

ABSTRACT
Background: Osteoarthritis is a chronic, slowly progressive walking, not inflamed, and is
characterized by deterioration and abrasion of articular cartilage and the formation of new
bone at the joint surface. Osteoarthritis cause various health problems that decrease the
ability of physiological, psychological change, economic and social. Physiological problems
in elderly with osteoarthritis is pain. One of the plants used as herbal medicine to reduce the
pain of osteoarthritis is the rhizome of the plant red ginger (Zingiber officinale Roscoe).
Objective: This study aimed to determine the effect of ginger compress to decrease
osteoarthritis pain scale in the elderly at District Puskesmas Kampung Delima 2016.
Methods: This study used a pre-experimental design with one-group pre-posttest design, the
study samples study is 36 respondents by purposive sampling technique. All respondents were
given ginger compress one time for ± 20 minutes. Pain scale measurements carried out
before and after ginger compress. Test used is dependent t-test. Results: The result of analysis
used a dependent t-test showed that a mean difference of osteoarthritis pain scale before and
after ginger compress 1,72 + 0,741 with ρ=0.000 (ρ<0.05). This show that ginger compress
affects scale of osteoarthritis pain in elderly. Conclusions : For health workers to provide
health education on therapeutic use of herbal compress of ginger in relieving osteoarthritis
pain.

Keywords: Ginger Compress, Osteoarthritis Pain.

ABSTRAK
Latar Belakang : Osteoartritis bersifat kronik, berjalan progresif lambat, tidak meradang,
dan ditandai oleh adanya deteriorasi dan abrasi rawan sendi dan adanya pembentukan
tulang baru pada permukaan persendian. Osteoartritis menimbulkan berbagai masalah
kesehatan yaitu penurunan kemampuan fisiologis, perubahan psikologis, ekonomi dan sosial.
Masalah fisiologis pada lanjut usia dengan osteoartritis adalah nyeri. Salah satu tumbuhan
yang digunakan sebagai obat herbal untuk mengurangi nyeri osteoartritis adalah rimpang
dari tumbuhan jahe merah (Zingiber officinale Roscoe).
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres jahe terhadap
penurunan skala nyeri osteoartritis pada lanjut usia di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung
Delima Tahun 2016. Metode : Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental dengan
rancangan one-group pre-posttest. Sampel penelitian berjumlah 36 responden dengan teknik
purposive sampling. Semua responden diberi kompres jahe sebanyak satu kali selama + 20
menit. Pengukuran skala nyeri dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan kompres jahe. Uji
yang digunakan yaitu t-test dependent. Hasil : Hasil analisis menggunakan t-test dependent
menunjukkan bahwa perbedaan rerata skala nyeri osteoartritis sebelum dan sesudah diberi
kompres jahe 1,72 + 0,741 dengan ρ=0,000 (ρ<0,05). Hal ini menunjukkan kompres jahe
mempengaruhi skala nyeri osteoartritis pada lanjut usia. Kesimpulan : Bagi petugas
193 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol 5 Nomor 2, Maret 2018, hlm : 192 - 200

kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang pemanfaatan terapi herbal


kompres jahe dalam mengurangi nyeri osteoartritis.

Kata kunci : Kompres Jahe, Nyeri Osteoartritis.

PENDAHULUAN umur (proses penuaan), genetik,


Osteoartritis (OA) merupakan penyakit kegemukan, cidera sendi, pekerjaan,
persendian yang kasusnya paling umum olahraga, anomali, anatomi, penyakit
dijumpai secara global. Prevalensi metabolik dan penyakit inflamasi sendi.
osteoartritis pada lanjut usia setiap Prevalensi osteoartritis lutut pada pasien
tahunnya selalu mengalami peningkatan. wanita berumur 75 tahun ke atas dapat
Menurut organisasi kesehatan dunia WHO mencapai 35% dari jumlah kasus yang ada
(2004), prevalensi penderita osteoartritis di (Soeroso, dkk., 2006). Rekam Medik
dunia pada tahun 2004 mencapai 151,4 RSUD Curup mencatat angka kejadian
juta jiwa dan 27,4 juta jiwa berada di Asia osteoartritis di Puskesmas Kampung
Tenggara. Angka osteoartritis total di Delima tahun 2014 sebanyak 68 orang dan
Indonesia pada tahun 2002 mencapai 34,3 pada tahun 2013 sebanyak 57 orang
juta orang dengan prevalensi mencapai 5% (Puskesmas Kampung Delima, 2015-
pada usia <40 tahun, 30% pada usia 40-60 2016).
tahun, dan 65% pada usia >61 tahun
Osteoartritis menimbulkan berbagai
(Dewi, 2009). Menurut Badan Penelitian
masalah kesehatan yaitu penurunan
dan Pengembangan Kesehatan (2013),
kemampuan fisiologis, perubahan
hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
psikologis, keterbatasan interaksi sosial,
tahun 2013, penduduk Indonesia yang
keterbatasan dalam melaksanakan
terdiagnosa mengalami peradangan sendi
kebutuhan spiritual dan menurunnya
pada tahun 2013 sebanyak 11,9%,
produktivitas kerja (Departemen Sosial RI,
penduduk provinsi Bengkulu yang
2006). Masalah fisiologis pada lanjut usia
terdiagnosa sebanyak 10,2%.
dengan osteoartritis adalah nyeri (Potter &
Usia lanjut menderita cacat sekitar 1 Perry, 2005).
sampai 2 juta orang karena masa
Dampak nyeri pada osteoartritis adalah
mendatang dampak osteoartritis akan lebih
penurunan kualitas harapan hidup seperti
besar dengan semakin bertambahnya
kelelahan yang demikian hebatnya,
populasi usia lanjut karena osteoartritis
menurunkan rentang gerak tubuh dan nyeri
dipengaruhi oleh faktor-faktor resiko yaitu
pada gerakan. Kekakuan bertambah berat
Jon F, Leli M, dan Susiwati, Kompres Jahe Merah Berpengaruh Terhadap Penurunan Skala 194
Nyeri Osteoartritis Pada Lanjut Usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Delima Tahun
2016

pada pagi hari saat bangun tidur, nyeri pengobatan tradisional ini aman digunakan
yang hebat pada awal gerakan akan tetapi dalam jangka waktu yang lama.
kekakuan tidak berlangsung lama yaitu
Salah satu tumbuhan yang digunakan
kurang dari seperempat jam. Kekakuan
sebagai obat herbal untuk mengurangi
dipagi hari menyebabkan berkurangnya
nyeri osteoartritis adalah rimpang dari
kemampuan gerak dalam melakukan gerak
tumbuhan jahe merah (Zingiber officinale
ekstensi, keterbatasan mobilitas fisik dan
Roscoe). Rimpang jahe merah merupakan
efek sistemik yang ditimbulkan adalah
salah satu dari temu-temuan suku
kegagalan organ dan kematian (Price,
Zingiberaceae yang sudah digunakan
2005).
sebagai obat secara turun-temurun karena
Terapi yang diberikan untuk mengatasi mempunyai komponen volatile (minyak
nyeri pada lanjut usia dengan osteoartritis atsiri) dan non volatile (oleoresin) paling
adalah terapi farmakologi dari golongan tinggi jika dibandingkan dengan jenis jahe
analgesik dan anti inflamasi seperti Non yang lain yaitu kandungan minyak atsiri
Steroid Anti Inflammatory Drugs sekitar 2,58-3,90% dan oleoresin 3%. Jahe
(NSAIDs) dan Disease Modifying Anti merah ditandai dengan ukuran rimpang
Rheumatoid Drugs (DMARDs) (Smeltzer yang kecil, berwarna merah jingga,
& Bare, 2010). berserat kasar, beraroma serta berasa tajam
(pedas), dipanen setelah tua dan memiliki
Penggunaan NSAIDs dalam waktu yang
minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil
lama terutama pada orang tua ternyata
sehingga jahe merah pada umumnya
dilaporkan banyak menimbulkan efek
dimanfaatkan sebagai bahan baku obat-
samping, seperti gangguan saluran cerna,
obatan. Rimpang jahe merah biasa
gangguan fungsi hati, gangguan fungsi
digunakan sebagai obat masuk angin,
ginjal dan sebagainya, sehingga terapi
gangguan pencernaan, sebagai analgesik,
alternatif (non-farmakologis) untuk
antipiretik, antiinflamasi, menurunkan
mengatasi dan mengurangi rasa nyeri
kadar kolesterol, mencegah depresi,
osteoartritis sangat diperlukan (Psaty, B.,
impotensi, dan lain-lain (Hapsoh & Elisa,
Furberg, C., 2005). Pengobatan tradisional
2010).
seperti kompres hangat menggunakan
bahan herbal menjadi salah satu pilihan, Kandungan jahe bermanfaat untuk
selain bahan yang mudah ditemukan mengurangi nyeri osteoartritis karena jahe
memiliki sifat hangat, pedas, pahit dan
195 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol 5 Nomor 2, Maret 2018, hlm : 192 - 200

aromatik dari oleoresin seperti zingeron, lanjut usia di Wilayah Kerja Puskesmas
gingerol dan shogaol. Oleoresin memiliki Kampung Delima Tahun 2016.
potensi anti inflamasi dan anti oksidan Populasi dalam penelitian ini adalah
yang kuat. Kandungan air dan minyak seluruh lanjut usia yang mengalami nyeri
tidak menguap pada jahe berfungsi sebagai osteoartritis di Wilayah Kerja Puskesmas
enhancer yang dapat meningkatkan Kampung Delima Tahun 2016 yang
permeabilitas oleoresin menembus kulit berjumlah 57 orang.
tanpa menyebabkan iritasi atau kerusakan
Sampel pada penelitian ini adalah lanjut
hingga ke sirkulasi perifer (Swarbrick &
usia dengan nyeri osteoartritis di Wilayah
Boylan, 2002). Komponen jahe mampu
Kerja Puskesmas Kampung Delima Tahun
menekan inflamasi dan mampu mengatur
2016 yang ditetapkan secara non-
proses biokimia yang mengaktifkan
probability sampling (purposive sampling)
inflamasi akut dan kronis seperti
yaitu suatu pengambilan sampel
osteoartritis dengan menekan pro-
didasarkan pada suatu pertimbangan
inflamasi sitokinin dan cemokin yang
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri,
diproduksi oleh sinoviosit, kondrosit,
berdasarkan ciri-ciri atau kriteria inklusi
leukosit, dan jahe ditemukan secara efektif
dan ekslusi yang telah ditetapkan
menghambat ekspresi cemokin (Phan,
(Notoadmojo, 2005). Adapun kriteria
Sohrabi, Polotsky, 2005).
inklusi sampelnya sebagai berikut :

1) Bersedia menjadi responden


METODE
2) Berusia 60 tahun ke atas (Depkes
Desain penelitian ini adalah pre-
RI, 2003)
experimental dengan rancangan one-group
3) Mengalami nyeri osteoartritis
pre-posttest design yaitu eksperimen yang
4) Berobat jalan di Poliklinik Umum
dilaksanakan pada satu kelompok saja
Puskesmas Kampung Delima
tanpa kelompok pembanding (Arikunto,
5) Tidak melakukan terapi alternatif
2010). Peneliti memberikan intervensi
(non-farmakologis) lainnya
kompres jahe kepada responden selama +
6) Tinggal di wilayah Kerja
20 menit dan membandingkan sebelum
Puskesmas Kampung Delima
dan sesudah dilakukan intervensi untuk
Kriteria Ekslusi :
mengetahui ada tidaknya pengaruh
1) Tidak bersedia menjadi responden
pemberian kompres jahe terhadap
2) Alergi terhadap jahe
penurunan skala nyeri osteoartritis pada
Jon F, Leli M, dan Susiwati, Kompres Jahe Merah Berpengaruh Terhadap Penurunan Skala 196
Nyeri Osteoartritis Pada Lanjut Usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Delima Tahun
2016

3) Terdapat tumor dan keganasan di dependent, syarat dalam menggunakan uji


sendi lutut ini antara lain : data berdistribusi normal,
4) Terdapat infeksi di daerah lutut kedua kelompok data dependent, serta
5) Tidak kooperatif variabel yang dihubungkan berbentuk
6) Menggunakan terapi obat numerik dan katagorik dengan hanya dua
analgetik/ anti inflamasi/ kelompok dengan α 5%. Uji normalitas
kortikosteroid/ glukosamin dan data menggunakan Shapiro-Wilk, jika hasil
kondroitin sulfat selama 24 jam berdistribusi normal maka digunakan uji t-
terakhir dependent dan jika hasil berdistribusi tidak
7) Stroke dengan alat bantu jalan. normal maka akan digunakan uji
Wilcoxon. Hasil uji t-dependent maupun
Analisis data dilakukan secara
uji Wilcoxon dapat dianalisis sebagai
komputerisasai menggunakan SPSS 16.0.
berikut : Jika diperoleh nilai ρ≤0,05,
Analisis data yang digunakan pada
artinya terdapat perbedaan rerata skala
penelitian ini adalah dengan menggunakan
nyeri osteoartritis yang bermakna sebelum
uji t-dependent yang bertujuan untuk
dan sesudah diberi kompres jahe.
menguji perbedaan antara kelompok data

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Rerata Skala Nyeri Osteoartritis Sebelum dan Sesudah Diberi Kompres Jahe
Pada Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Delima Tahun 2016.

Variabel N Rerata + SD
Skala Nyeri Sebelum Diberi Kompres Jahe 36 4,50 + 1,254
Skala Nyeri Sesudah Diberi Kompres Jahe 36 2,78 + 1,551

Tabel 1 diketahui bahwa rerata skala nyeri sesudah diberi kompres jahe sebesar 2,78
osteoartritis sebelum diberi kompres jahe + 1,551.
lebih tinggi dibanding rerata skala nyeri Dari tabel 2 di bawah diketahui hasil uji t-
osteoartrtitis sesudah diberi kompres jahe. dependent didapatkan nilai ρ=0,000
Rerata skala nyeri osteoartritis sebelum (ρ<0,05) dengan demikian disimpulkan
diberi kompres jahe sebesar 4,50 + 1,254 bahwa ada perbedaan skala nyeri
sedangkan rerata skala nyeri osteoartritis osteoartritis pada lanjut usia yang
signifikan antara sebelum dan sesudah
197 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol 5 Nomor 2, Maret 2018, hlm : 192 - 200

diberi kompres jahe di Wilayah kerja Puskesmas Kampung Delima Tahun 2016.

Tabel 2 Hasil Uji T-Dependent Skala Nyeri Osteoarthritis Sebelum dan Sesudah Diberi
Kompres Jahe Pada Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Delima Tahun
2016
Perbeda
Rerata + an
Variabel n IK95% ρ
SD Rerata +
SD
Skala Nyeri Sebelum Diberi 4,50 +
36
Kompres Jahe 1,254 1,72 + 1,471- 0,00
Skala Nyeri Sesudah Diberi 2,78 + 0,741 1,973 0
36
Kompres Jahe 1,551

Hasil analisis rerata skala nyeri Sejalan dengan hasil penelitian


osteoartritis menunjukkan bahwa rerata Masyhurrosyidi (2013), dari 20 orang
skala nyeri osteoartritis sebelum diberi penderita osteoartritis menunjukkan bahwa
kompres jahe lebih tinggi dibanding rerata kompres hangat rebusan jahe selama 4 hari
skala nyeri osteoartrtitis sesudah diberi berturut-turut selama 20 menit mampu
kompres jahe. Rerata skala nyeri menurunkan skala nyeri osteoartritis
osteoartritis sebelum diberi kompres jahe dengan rerata skala nyeri sebelum
sebesar 4,50 + 1,254 sedangkan rerata diberikan kompres hangat rebusan jahe
skala nyeri osteoartritis sesudah diberi sebesar 2,20 dengan standar deviasi 0,523.
kompres jahe sebesar 2,78 + 1,551. Rerata skala nyeri setelah diberikan
Perbedaan rerata skala nyeri osteoartritis kompres hangat rebusan jahe sebesar 1,25
sebelum dan sesudah diberi kompres jahe dengan standar deviasi 0,444. Selisih skala
sebesar 1,72 + 0,741. Hasil uji t-dependent nyeri sebelum dan setelah kompres hangat
didapatkan nilai ρ=0,000 (ρ<0,05) dengan rebusan jahe sebesar 0,95. Hasil uji
demikian disimpulkan bahwa ada statistik didapatkan nilai ρ= 0,000 (ρ<0,05)
perbedaan skala nyeri osteoartritis pada dapat disimpulkan bahwa terdapat
lanjut usia yang signifikan antara sebelum perbedaan rerata skala nyeri yang
dan sesudah diberi kompres jahe. bermakna antara klien dengan
Hipotesisnya terdapat pengaruh kompres osteoarthritis sebelum pemberian kompres
jahe terhadap penurunan skala nyeri hangat rebusan jahe dengan setelah
osteoartritis pada klien lanjut usia.di diberikan kompres hangat rebusan jahe
Wilayah Kerja Puskesmas Kampung dan dapat disimpulkan bahwa hipotesisnya
Delima. terdapat pengaruh kompres hangat rebusan
Jon F, Leli M, dan Susiwati, Kompres Jahe Merah Berpengaruh Terhadap Penurunan Skala 198
Nyeri Osteoartritis Pada Lanjut Usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Delima Tahun
2016

jahe terhadap penurunan skala nyeri potensi anti inflamasi dan anti oksidan
osteoartritis pada klien lanjut usia. yang kuat. Kandungan air dan minyak
tidak menguap pada jahe berfungsi sebagai
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
enhancer yang dapat meningkatkan
hasil penelitian Fanada (2012), hasil uji
permeabilitas oleoresin menembus kulit
statistik t-dependent didapatkan rerata
tanpa menyebabkan iritasi atau kerusakan
tingkat nyeri rematik sebelum dilakukan
hingga ke sirkulasi perifer. Teori yang juga
kompres hangat sebesar 2,45 dengan
mendukung penelitian ini dikemukakan
standar deviasi 0,510. Sesudah dilakukan
oleh Phan, Sohrabi, Polotsky (2005),
kompres hangat tingkat nyeri rematik
bahwa komponen jahe mampu menekan
didapatkan rerata sebesar 0,20 dengan
inflamasi dan mampu mengatur proses
standar deviasi 0,410. Nilai rerata antara
biokimia yang mengaktifkan inflamasi
sebelum dan sesudah dilakukan kompres
akut dan kronis seperti osteoartritis dengan
hangat sebesar 2,250 dengan standar
menekan pro-inflamasi sitokinin dan
deviasi 0,550 dan dari uji statistik t-
cemokin yang diproduksi oleh sinoviosit,
dependent didapatkan nilai ρ=0,000 maka
kondrosit, leukosit, dan jahe ditemukan
dapat disimpulkan ada perbedaan yang
secara efektif menghambat ekspresi
signifikan antara tingkat nyeri pada lansia
cemokin.
yang mengalami rematik sebelum
dilakukan kompres hangat degan tingkat Grant (2000), berpendapat bahwa jahe
nyeri rematik sesudah dilakukan kompres memiliki banyak kegunaan, antara lain
hangat. untuk obat sakit kepala, masuk angin,
memperkuat lambung (sebagai
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa
stomachikum), dan menambah nafsu
pengobatan alternatif atau herbal
makan (stimulansia). Jahe juga digunakan
menggunakan jahe berguna untuk
untuk mengobati rematik, kolera, difteria,
menurunkan skala nyeri osteoartritis. Hal
neuropati, sebagai penawar racun ular, dan
ini didukung oleh teori yang dikemukakan
sebagai obat luar untuk mengobati keseleo,
oleh Swarbrick & Boylan (2002), bahwa
bengkak dan memar. Penggunaan utama
tanaman jahe bermanfaat untuk
dari jahe meliputi pencegahan mabuk
mengurangi nyeri osteoartritis karena jahe
perjalanan, pencegahan mual-muntah, dan
memiliki sifat hangat, pedas, pahit dan
penggunaan
aromatik dari oleoresin seperti zingeron,
gingerol dan shogaol. Oleoresin memiliki
199 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol 5 Nomor 2, Maret 2018, hlm : 192 - 200

Penyakit-penyakit rematik sebagai penting dalam mengurangi nyeri


antiinflamasi. Bukti in vitro menyatakan osteoartritis karena menghasilkan sifat
bahwa jahe memiliki efek antikanker. hangat, pedas, pahit dan aromatik, oleh
karena itu kompres jahe dapat dijadikan
Berbeda dengan NSAIDs yang
sebagai salah satu alternatif untuk
menurunkan nyeri dengan menghambat
mengurangi nyeri osteoarthritis.
sintesis prostaglandin melalui jalur
cyclooxygenase, efek anti inflamasi pada
SIMPULAN
jahe disebabkan kemampuannya didalam
Berdasarkan hasil dan pembahasan
menghambat proses inflamasi melalui
penelitian yang telah dilaksanakan
melalui inhibisi metabolisme asam
mengenai pengaruh kompres jahe terhadap
arakhidonat pada 2 jalur sekaligus yaitu
penurunan skala nyeri osteoartritis pada
jalur cyclooxygenase dan 5-lipoxygenase.
lanjut usia di Wilayah Kerja Puskesmas
Akibatnya tidak saja terjadi hambatan
Kampung Delima dapat disimpulkan
prostaglandin, namun juga terjadi
bahwa :
hambatan pada sintesis leukotriene
1. Rerata skala nyeri osteoartritis sebelum
(Srivastava & Mustafa, 1989).
diberi kompres jahe lebih tinggi
Prostaglandin dan leukotriene merupakan
dibanding rerata skala nyeri
dua zat mediator atau substansi radang
osteoartrtitis sesudah diberi kompres
yang sangat dikenal disamping histamine,
jahe.
bradikinin, kalidin, serotonin (Mansjoer,
2. Ada perbedaan skala nyeri osteoartritis
2003). Peningkatan zat tersebut akan
pada lanjut usia yang signifikan antara
mengakibatkan terjadinya proses
sebelum dan sesudah diberi kompres
peradangan yang salah satu tandanya
jahe.
adalah timbulnya rasa nyeri. Oleh karena
itu sintesis kedua zat tersebut dapat DAFTAR RUJUKAN
menurunkan rasa nyeri karena proses Arikunto, S. 2010. Manajemen Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta.
inflamasi.
Badan Penelitian dan Pengembangan
Uraian dari pembahasan diatas Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas 2013). Jakarta:
menunjukkan bahwa kompres jahe
Kementerian Kesehatan Republik
berpengaruh terhadap penurunan skala Indonesia.
nyeri osteoartritis pada lanjut usia.
Dewi, S.K. 2009. Osteoarthritis:
Kandungan oleoresin dari jahe seperti Diagnosis, Penanganan dan
zingeron, gingerol dan shogaol berperan
Jon F, Leli M, dan Susiwati, Kompres Jahe Merah Berpengaruh Terhadap Penurunan Skala 200
Nyeri Osteoartritis Pada Lanjut Usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Delima Tahun
2016

Perawatan di Rumah. Yogyakarta: Expression in Human Synoviocytes.


Fitramaya. J. Altern. Complement. Med. 11,
149–154.
Fanada, Mery. 2012. Pengaruh Kompres
Hangat Dalam Menurunkan Skala Potter & Perry. 2005. Fundamental
Nyeri Pada Lansia yang Keperawatan Konsep: Proses dan
Mengalami Nyeri Rematik Di panti Praktik. Jakarta: EGC.
Sosial Tresna Werdha Teratai
Palembang Tahun 2012. Tesis. Price, S.A. 2005. Patofisiologi Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit.
Grant, K.L. & Lutz, RB. 2000. Alternative Edisi 4. Jakarta: EGC.
Therapies: Ginger. American
Journal of Healt System Pharmacy. Psaty, B., Furberg, C. 2005. COX-2
Diakses pada tanggal 5 Oktober Inhibitors-Lessons in Drug Safety.
2014 dari N. Engl. J. Med.352:11-17.
www.cabdirect.org/abstracts/20013
049841.html RSUD Curup, 2012-2013. Laporan
Tahunan RSUD Curup 2012 dan
Hapsoh, Y.H. & Elisa, J. 2010. Budidaya 2013. Curup: Rekam Medik RSUD
dan Teknologi Pasca Panen Jahe. Curup.
Medan: USU Press.
Smeltzer & Bare. 2010. Keperawatan
Mansjoer, S. 2003. Mekanisme Kerja Obat Medikal-Bedah Brunner and
Anti Radang. USU Digital Library. Suddarth. Jakarta: EGC.
Diakses pada tanggal 20 Juni 2014
dari Soeroso, J., Isbagio, H., Kalim, H., Broto,
http://library.usu.ac.id/download/fk R., dan Pramudiyo, R. 2006.
/farmasi-soewarni.pdf Osteoartrits dalam: Alwi, I.,
Sudoyo, A.W., dan Setiati, S., ed.
Masyhurrosyidi, H. 2013. Pengaruh Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Kompres Hangat Rebusan Jahe Jilid II. Edisi IV. Jakarta: FKUI.
terhadap Tingkat Nyeri Subakut
dan Kronis pada Lanjut Usia Srivastava, KC. & Mustafa, T. 1989.
dengan Osteoarthritis Lutut di Ginger (Zingiber Officinale) and
Puskesmas Arjuna Kecamatan Rheumatic Disorder. Medical
Klojen Malang Jawa Timur. Tesis. Hypotheses. PubMed Database.
Diakses pada tanggal 6 Oktober
2014 dari Swarbrick, J. & Boylan, J.C. 2002.
http://old.fk.ub.ac.id/artikel/id/filed Encyclopedia of Pharmaceutical
ownload/keperawatan/MAJALAH Technology. Second Edition.
%20HADI%20MASYHUR.pdf Volume 3. Marcel Dekker, Inc:
New York.
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi World Health Organization. WHO. 2004.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Global Burden of Disease Report
Rineka Cipta. 2004 Update. Direktorat World
Health Organization.
Phan, P.V., Sohrabi, A., Polotsky, A. 2005.
Ginger Extract Components
Suppress Induction of Chemokine

You might also like