Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Background : Red Paprika Fruit (Capsicum annuum fructus) is a kind of vegetable that is very much
alike chili but tastes sweet and a little bit hot. Compare to other chilies, red paprika is considered
astounding as it contains very high nutrient, especially vitamin C. The content of Vitamin C within red
paprika is much higher than orange that is well known as the source of vitamin C. Since its soluble
character, the amount of this vitamin might reduce had it been repeatedly washed and submerged, or
chopped, and boiled. In addition, the act of oxidizing by exposing to external air might also damage its
value, particularly by the heating process. The aim of this study is to explore the influence of various
heating times towards the value of vitamin C within paprika (Capsicum annuum fructus).
Methods : This study is using an observational analytic with cross sectional approach. Red paprikas
purchased from Super Indo grocery are used as the samples of this study. The study is expected to
achieve data from 5 various heating times. There are six samples of red paprika fruits so the number
of data resulted is 36. The resulting data will descriptively be presented in table or graph, presentation
and narration.
Result : The measurement of vitamin C value containing in paprika fruit (Capsicum annuum fructus)
shows the changing occurrence of its value in every varieties of heating time, where the average
result from determining vitamin C in paprika is 144,33 mg% before heating, 121,77 mg% after two
minutes heating, 110,14 mg% after 5 minutes heating, 100,72 mg% after 8 minutes heating, 93,28
mg% after 11 minutes heating and 82,27 mg% after 14 minutes heating time.
Conclusion : There is a significant change between the period of red paprika heating time and the
declining of vitamin C value.
Key words : red paprika fruit, vitamin C, heating, oxidizing.
12
Pada gambar di atas sebesar 144,33 mg% dan mengalami
menunjukkan penurunan kadar vitamin penurunan secara signifikan setelah
C yang terkandung dalam buah dilakukan pemanasan dengan
paprika merah. Sebelum pemanasan berbagai variasi waktu yaitu selama 2
kadar vitamin C dalam buah paprika menit, 5 menit, 8 menit, 11 menit, dan
merah memiliki rata-rata kadar 14 menit.
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan kadar vitamin C dalam buah paprika (Capsicum Annuum fructus)
sebelum dan sesudah dipanaskan
Kode Pre test Kadar Vitamin C dari berbagai lama variasi waktu
Sampel pemanasan (mg%)
2 menit 5 menit 8 menit 11 menit 14 menit
A 128,67 106,46 100,46 100,68 93,03 78,44
B 157,92 108,46 108,46 97,95 91,62 81,61
C 149,40 133,12 133,12 120,32 98,77 85,88
D 129,62 112,60 112,60 106,26 87,67 82,04
E 149,65 131,19 131,19 117,24 94,99 84,02
F 150,70 138,77 138,77 118,36 93,62 81,61
Jumlah 865,96 730,60 730,60 660,81 559,70 493,60
Rata-rata 144,33 121,77 121,77 110,14 93,28 82,27
Tabel 2. Nilai Maksimum dan minimum kadar vitamin C pada buah paprika (Capsicum Annuum
fructus) sebelum dan sesudah dipanaskan (mg%)
populasi yang memiliki variansi yang Pada tabel uji Anova diperoleh
sama. Tes Homogenitas Varians pada nilai F hitung sebesar 34,867 dengan
kadar vitamin C dalam buah paprika signifikansi sebesar 0,000. Dari nilai
sebelum ataupun sesudah pemanasan signifikansi tersebut maka Ha diterima
dengan variasi lama waktu dan Ho ditolak, karena nilai signifikansi
pemanasan adalah 2 menit, 5 menit, 8 0,000 < 0,05. Dengan kesimpulan
menit, 11 menit dan 14 menit. Didapat terdapat perbedaan yang signifikan
hasil homogenitas varians pada kadar vitamin C yang terkandung
menunjukkan signifikansinya 0,657 > dalam buah paprika selama 0 menit
0,05. Hal ini dapat diasumsikan (sebelum dipanaskan), 2 menit, 5
kesamaan ragam atau homogenitas menit, 8 menit, 11 menit dan 14 menit
varians terpenuhi (Riswidikdo, 2008). (Dahlan, 2011). Hasil uji Anova One
Seperti terlihat dalam Tabel 3. Way juga menunjukkan adanya
13
pengaruh lama pemanasan terhadap mampu menjelaskan pengaruh lama
kadar vitamin C dalam buah paprika pemanasan terhadap penurunan kadar
merah. Hal ini diperoleh setelah vitamin C. Semakin mendekati 100%,
melakukan uji statistik dengan analisa maka semakin baik persamaan yang
Anova One Way, dengan interpretasi diperoleh. Untuk nilai Adjusted R
hasilnya adalah apabila nilai p Square di atas adalah sebesar 98,6%,
(signifikansi) lebih besar dari 0,05 berarti persamaan yang diperoleh
maka Ho diterima dan Ha ditolak, dan mampu menjelaskan pengaruh lama
sebaliknya apa bila nilai p (signifikansi) pemanasan terhadap penurunan kadar
lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak vitamin C sebesar 98,6%. Sebesar
dan Ha diterima, hal ini sesuai dengan 1,4% sisanya, dipengaruhi oleh
yang ditunjukkan pada tabel 4 variabel lain yang tidak diteliti (Dahlan,
(Riswidikdo, 2008). 2011).
Uji Post Hoc dilakukan untuk Menilai kualitas persamaan pada
mengetahui kelompok lama waktu hasil analisis regresi linear dapat
pemanasan yang menunjuk dinilai juga dengan melihat hasil uji
perbedaan yang paling bermakna. Dari Anova. Suatu persamaan dikatakan
uji Post Hoc menunjukkan bahwa layak untuk digunakan bila nilai p
terdapat perbedaan pada masing- (signifikansi) pada uji Anova < 0,05.
masing kelompok lama waktu Pada uji Anova di atas nilai p
pemanasan karena diperoleh nilai (signifikansi) didapat 0,00, berarti nilai
signifikansinya kurang dari 0,05 p < 0,05. Dengan demikian Ha
(Riswidikdo, 2008). diterima (Dahlan, 2011).
Uji Regresi Linear juga bisa Uji coefficients dilakukan untuk
digunakan untuk memprediksi memprediksi seberapa banyak nilai
seberapa banyak nilai rata-rata rata-rata penurunan kadar vitamin C
penurunan kadar vitamin C pada tiap pada tiap variasi lama waktu
variasi lama waktu pemanasan. Untuk pemanasan. Untuk membuat
membuat persamaan dapat dilihat nilai persamaan dapat dilihat nilai
konstanta dan nilai koefisien yang konstanta (nilai a) dan nilai koefisien
terdapat pada kolom B. Aplikasi dari (nilai b) yang terdapat pada kolom B.
persamaan yang diperoleh untuk Aplikasi dari persamaan yang
memprediksi nilai rata-rata penurunan diperoleh untuk memprediksi nilai rata-
kadar vitamin C pada tiap variasi lama rata penurunan kadar vitamin C pada
waktu (Dahlan, 2011). tiap variasi lama waktu pemanasan
Pada Model Summary, pembacaan adalah y = 149,266 – 11,576 x, artinya
hasil dilakukan dengan melihat nilai nilai rata-rata penurunan kadar vitamin
Adjusted R Square. Nilai ini C pada tiap variasi lama waktu
mempunyai arti seberapa besar nilai pemanasan adalah sebesar 11,576
(persen) persamaan yang diperoleh (Dahlan, 2011).
Tabel 4. Uji Anova
Jumlah kuadrat DK Rata-rata F Sig.
hitung kuadrat
Antar kelompok 14652,539 5 2930,508 34,867 0,000
Diantara kelompok 2521,417 30 84,047
Total 17173,956 35
14
KESIMPULAN DAN SARAN Auliana, Rizqie, 1999, Gizi dan Pengolahan
Pangan. Adicita Karya Nusa, Jakarta : Hal. 25
- 26, 8.
A. Kesimpulan
1. Terdapat pengaruh yang signifikan Astaman, Made, 2011, Paprika: Khasiat &
antara lama pemanasan buah Kandungan Nutrisi “Si Manis Pedas”. Diambil
paprika merah dengan penurunan pada tanggal 22 November 2012 dari
kadar vitamin C. http://citra417.wordpress.com
2. Kadar rata-rata dari penetapan
Bender, A., David, Mayes, A., Peter, 2009,
kadar vitamin C pada buah paprika Biokimia Harper Edisi 27, Penerbit Buku
adalah 144,33 mg% sebelum Kedokteran, Jakarta : Hal. 504 - 520.
pemanasan, 121,77 mg% pada
lama pemanasan 2 menit, 110,14 Cahyono, Bambang, 2007, Cabai Paprika,
Teknik Budi Daya dan Analisa Usaha Tani,
mg% pada lama pemanasan 5
Kanisius, Yogyakarta.
menit, 100,72 mg% pada lama
pemanasan 8 menit, 93,28 mg% Day, Underwood, A. L., 1999, Analisis Kimia
pada lama pemanasan 11 menit Kuantitatif, Erlangga, Jakarta : Hal. 299 - 301,
dan 82,27 mg% pada lama 624.
pemanasan 14 menit.
Khopkar, S. M., Konsep Dasar Kimia Analitik.
3. Nilai koefisien determinasi sebesar UI-Press, Jakarta
0,986, hasil yang diperoleh mampu
menjelaskan pengaruh lama Mateljan, George, 2008, WHFoods: vitamin C,
pemanasan terhadap penurunan Diambil tanggal 20 November 2012 dari
kadar vitamin C sebesar 98,6%. http://www.whfoods.com/genpage
Sebesar 1,4% sisanya, dipengaruhi
Murniati, Endyah, 2008, Gizi Sempurna
oleh variabel lain yang tidak diteliti. Keluarga Sehat. Duta Graha Pustaka,
Yogyakarta
B. Saran
1. Bagi Masyarakat Ratna, 2010, Paprika, Diambil tanggal 21
Sebaiknya pada proses November 2012 dari
http://ratnaasihlestari.wordpress.com
pemanasan sayur dilakukan
selama 2 sampai 3 menit, sehingga Sediaoetomo, Achmad Djaini, 200, Ilmu Gizi
dapat meminimalkan berkurangnya Jilid I dan Jilid II, Dian Rakyat, Jakarta : Hal.
secara signifikan zat gizi yang 12, 19, 131 - 134, 220, 226.
terkandung dalam sayur khususnya
Siagian, Priska, 2012, Keajaiban Antioksidan,
vitamin C. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
2. Bagi Penelitian Berikutnya
Penelitian Mengenai Kadar Vitamin Sudarmadji, Slamet, Haryono, Bambangm,
C perlu dilakukan menggunakan Suhardi, 1997, Prosedur Analisa Untuk Bahan
metode lain yang lebih selektif dan Pangan dan Pertanian Edisi 4. Liberty,
Yogyakarta : Hal. 159 - 166.
cepat
3. Penelitian dengan menggunakan Tejasari, 2005, Nilai - Gizi Pangan, Graha
sampel makanan atau sayuran lain Ilmu, Yogyakarta
yang mengandung vitamin C
Tungriani, Karim, Asmawati, Seniwati, 2008,
“Analisis Kandungan Β-Karoten Dan Vitamin C
Pada Berbagai Varietas Talas (Colocasia
DAFTAR PUSTAKA esculenta)”, Jurnal Indonesia Chimica acta.
Almatsier, Sunita, 2001, Prinsip Dasar Ilmu Widjanarko, Simon, 2007, Karakteristik
Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta : Vitamin C, Diambil tanggal 19 November 2012
Hal. 186 - 190.
15
dari Yanto, Kaha, 2009, Budidaya Paprika, Diambil
http://simonwidjarnako.wordpress.com/karakte pada tanggal 22 November 2012 dari
ristik/vitaminc http://rizalm09.student.ipb.ac.id
Winarno, F. G., 1995, Kimia Pangan dan Gizi. Yusniastuti, Ari, 2008, Gizi dan Kesehatan.
Gramedia, Jakarta : Hal. 119 - 148. Graha Ilmu, Yogyakarta : Hal. 2
16