You are on page 1of 7

PENGARUH LAMA PEMANASAN TERHADAP

KADAR VITAMIN C DALAM BUAH PAPRIKA


(Capsicum annuum fructus)

Dian Wuri Astuti, Siti Fatimah, Syarif Hidayatullah


STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

ABSTRACT

Background : Red Paprika Fruit (Capsicum annuum fructus) is a kind of vegetable that is very much
alike chili but tastes sweet and a little bit hot. Compare to other chilies, red paprika is considered
astounding as it contains very high nutrient, especially vitamin C. The content of Vitamin C within red
paprika is much higher than orange that is well known as the source of vitamin C. Since its soluble
character, the amount of this vitamin might reduce had it been repeatedly washed and submerged, or
chopped, and boiled. In addition, the act of oxidizing by exposing to external air might also damage its
value, particularly by the heating process. The aim of this study is to explore the influence of various
heating times towards the value of vitamin C within paprika (Capsicum annuum fructus).
Methods : This study is using an observational analytic with cross sectional approach. Red paprikas
purchased from Super Indo grocery are used as the samples of this study. The study is expected to
achieve data from 5 various heating times. There are six samples of red paprika fruits so the number
of data resulted is 36. The resulting data will descriptively be presented in table or graph, presentation
and narration.
Result : The measurement of vitamin C value containing in paprika fruit (Capsicum annuum fructus)
shows the changing occurrence of its value in every varieties of heating time, where the average
result from determining vitamin C in paprika is 144,33 mg% before heating, 121,77 mg% after two
minutes heating, 110,14 mg% after 5 minutes heating, 100,72 mg% after 8 minutes heating, 93,28
mg% after 11 minutes heating and 82,27 mg% after 14 minutes heating time.
Conclusion : There is a significant change between the period of red paprika heating time and the
declining of vitamin C value.
Key words : red paprika fruit, vitamin C, heating, oxidizing.

PENDAHULUAN dalam sel dan penting dalam


Gizi memiliki peran penting dalam melangsungkan pertumbuhan normal
meningkatkan kecerdasan, peran gizi serta memelihara kesehatan (Tejasari,
tidak terhenti pada umur tertentu. 2005).
Sepanjang manusia hidup gizi akan Sayuran dan buah-buahan
terus memberikan perannya bagi merupakan bahan pangan yang
tubuh manusia. Gizi yang dibutuhkan banyak mengandung vitamin dan
oleh manusia didapat dari makanan mineral, meskipun dalam jumlah yang
dan minuman yang dikonsumsi sehari- relative sedikit sayuran merupakan
hari. Kebutuhan zat-zat gizi tergantung bagian dari pola hidup masyarakat
dari umur, jenis kelamin, tinggi dan Indonesia, yang dapat diolah menjadi
berat badan, aktivitas serta keadaan berbagai hidangan lezat di samping
khusus seperti kehamilan, menyusui lauk pauk lain yang merupakan
atau sakit (Murniati, 2008). hidangan sumber zat protein hewani
Vitamin adalah salah satu elemen atau nabati. Sayuran merupakan
dari nutrisi yang memiliki peran sebutan umum bagi bahan pangan
penting bagi tubuh manusia. Vitamin asal tumbuhan yang biasanya
adalah senyawa-senyawa organic mengandung kadar air tinggi dan
tertentu yang diperlukan dalam jumlah dikonsumsi dalam keadaan segar atau
kecil dalam diet seseorang tetapi setelah diolah secara minimal.
esensial untuk reaksi metabolisme Sebutan untuk beraneka jenis sayuran
10
disebut sebagai sayur-sayuran atau mengakibatkan rusaknya kandungan
sayur-mayur. Sejumlah sayuran dapat vitamin C dalam buah paprika.
dikonsumsi mentah tanpa dimasak Berdasarkan uraian di atas, maka
sebelumnya, sementara yang lainnya peneliti ingin meneliti lebih lanjut
harus diolah terlebih dahulu dengan seberapa besar pengaruh lama
cara direbus, dikukus atau diuapkan, pemanasan terhadap kadar vitamin C
digoreng atau disangrai. Sayuran pada buah paprika (Capsicum annuum
berbentuk daun yang dimakan mentah fructus) tersebut. Adapun metode yang
disebut sebagai lalapan. digunakan dalam penelitian ini adalah
Paprika merupakan salah satu titrasi iodometri.
bahan sayuran yang menyehatkan
karena kaya akan vitamin C. Paprika METODE PENELITIAN
juga banyak mengandung zat gizi dan Reagen: Larutan baku Iodium 0,01 N,
dapat mencegah kanker, Penyakit Amilum 1%, Asam sulfat encer 4 N,
Jantung Koroner (PJK), stroke, Na2S2O3 0,01 N, Larutan K2CrO4 0,1 N
diabetes melitus, dan mampu Peralatan: Buret 50 ml, Statif, Labu
meningkatkan kualitas sperma (Ratna, ukur 100 ml, Labu erlenmeyer 250 ml,
2010). Gelas ukur 50 ml, Pipet volume 25 ml,
Setiap 100 gram paprika merah Pipet ukur 5 ml, Gelas kimia 1000 ml,
mengandung 190 mg vitamin C, Neraca elektromagnetik, Kertas saring,
tertinggi di antara jenis paprika Kompor listrik, Blender, Corong dan
lainnya. Sebaliknya, 100 gram jeruk batang pengaduk
hanya mengandung 30-50 mg vitamin Tahap Pelaksanaan:
C. Vitamin C dikenal sebagai senyawa a. Pemilihan buah paprika merah
yang dibutuhkan tubuh dalam berbagai Paprika merah sebagai subjek
proses penting, mulai dari pembuatan penelitian ini diperoleh dari satu
kolagen (protein berserat yang tempat yaitu di Supermarket yang
membentuk jaringan ikat pada tulang), menjual buah paprika merah.
pengangkut lemak, pengangkut Pemilihan buah paprika merah
elektron dari berbagai reaksi didasarkan atas ciri-ciri yang sama
enzimatik, pemacu gusi yang sehat, dengan ciri yang dimiliki varietas buah
pengatur tingkat kolesterol, serta paprika merah yang masih segar.
pemacu imunitas (Mateljan, 2008).
Vitamin C bersifat mudah larut b. Pengolahan buah paprika
dalam air, sehingga kadarnya dalam 1) Buah paprika yang telah dicuci
bahan makanan terutama buah kemudian dipotong-potong menjadi
paprika bisa berkurang bila dicuci bagian yang lebih kecil dengan ukuran
berulang atau direndam, mengiris-iris, yang sama sehingga didapat berat tiap
mencuci merebus bahan makanan potongan adalah 12-15 gram tiap
mengandung vitamin C akan menurun. variasi lama pemanasan dan pra
Selain itu vitamin juga rusak karena perlakuannya. 2) Buah paprika untuk
proses oksidasi oleh udara luar pra perlakuan digunakan bahan yang
terutama jika dipanaskan (Auliana, telah ditimbang 12-15 gram, bahan
2001). Kebiasaan masyarakat yang tersebut kemudian dihancurkan dalam
mencuci buah paprika setelah waring blender sampai diperoleh slurry
dipotong bisa menyebabkan terjadinya tanpa dipanaskan. 3) Ditimbang 10-15
penurunan kadar vitamin C, selain itu gram slurry dan dimasukkan dalam
masyarakat juga terbiasa memasak labu ukur 100 ml kemudian
buah paprika terlalu lama sehingga ditambahkan akuades sampai garis
11
tera. Saring dengan krus gooch atau di 1) Disiapkan alat dan bahan yang
sentrifuge supaya didapatkan dibutuhkan, 2) Diambil 25,0 ml filtrat
filtratnya. Filtrat ini yang digunakan sampel yang telah disaring, 3)
untuk pemeriksaan kadar vitamin C. 4) Ditambah 2 ml amilum 1 %,
Buah paprika yang diberi perlakuan, tambahkan 20 ml larutan H2SO4 2 N
dipanaskan terlebih dahulu selama 2, untuk membuat sampel dalam
5, 8, 11 dan 14 menit. Kemudian suasana asam, 4) Di titrasi segera
dihancurkan dalam waring blender dengan Iodium 0,01 N, 5) Titrasi
sampai diperoleh slurry. Timbang 10- diakhiri bila terjadi perubahan warna
15 gram slurry dan masukkan dalam kuning menjadi warna biru, 6) Dihitung
labu ukur 100 ml kemudian tambahkan kadar vitamin C dalam sampel
akuades sampai garis tera. Saring
dengan krus gooch atau disentrifuge HASIL DAN PEMBAHASAN
supaya didapatkan filtratnya. Filtrat ini
yang digunakan untuk pemeriksaan Dari hasil penelitian pemeriksaan
kadar vitamin C. kadar vitamin C pada buah paprika
(Capsicum Annuum fructus)
c. Pembakuan I2 menunjukkan perubahan kadar vitamin
1) Disiapkan alat dan bahan yang C yang terjadi pada tiap variasi waktu
dibutuhkan, 2) Diambil larutan I2 pemanasan, dimana hasil rata-rata
sebanyak 10 ml, 3) Dititrasi dengan dari penetapan kadar vitamin C pada
cepat menggunakan Na2S2O3 0,01 N, buah paprika adalah 144,33 mg%
4) Setalah terjadi perubahan warna sebelum pemanasan, 121,77 mg%
menjadi kuning jerami ditambahkan pada lama pemanasan 2 menit,
Amylum 1%, 5) Dititrasi kembali 110,14 mg% pada lama pemanasan 5
dengan Na2S2O3 0,01 N, 6) Titrasi menit, 100,72 mg% pada lama
diakhiri dengan perubahan warna dari pemanasan 8 menit, 93,28 mg% pada
biru menjadi tidak Berwarna, 7) lama pemanasan 11 menit dan 82,27
Pembakuan I2 dilakukan secara duplo. mg% pada lama pemanasan 14 menit.
Hasil rata-rata tersebut dapat
d. Penetapan kadar vitamin C digambarkan dengan kurva di bawah
ini :

Gambar 1. Kurva rata-rata kadar vitamin C tiap variasi waktu pemanasan

12
Pada gambar di atas sebesar 144,33 mg% dan mengalami
menunjukkan penurunan kadar vitamin penurunan secara signifikan setelah
C yang terkandung dalam buah dilakukan pemanasan dengan
paprika merah. Sebelum pemanasan berbagai variasi waktu yaitu selama 2
kadar vitamin C dalam buah paprika menit, 5 menit, 8 menit, 11 menit, dan
merah memiliki rata-rata kadar 14 menit.

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan kadar vitamin C dalam buah paprika (Capsicum Annuum fructus)
sebelum dan sesudah dipanaskan

Kode Pre test Kadar Vitamin C dari berbagai lama variasi waktu
Sampel pemanasan (mg%)
2 menit 5 menit 8 menit 11 menit 14 menit
A 128,67 106,46 100,46 100,68 93,03 78,44
B 157,92 108,46 108,46 97,95 91,62 81,61
C 149,40 133,12 133,12 120,32 98,77 85,88
D 129,62 112,60 112,60 106,26 87,67 82,04
E 149,65 131,19 131,19 117,24 94,99 84,02
F 150,70 138,77 138,77 118,36 93,62 81,61
Jumlah 865,96 730,60 730,60 660,81 559,70 493,60
Rata-rata 144,33 121,77 121,77 110,14 93,28 82,27

Tabel 2. Nilai Maksimum dan minimum kadar vitamin C pada buah paprika (Capsicum Annuum
fructus) sebelum dan sesudah dipanaskan (mg%)

Lama Nilai Nilai Rata-rata SD (Standar


Pemanasan Minimum maksimum Deviasi)
0 menit 128,67 157,92 144,33 12,17285
2 menit 106,46 138,77 121,77 14,15768
5 menit 97,95 120,32 110,14 9,74426
8 menit 93,42 109,51 100,72 6,39398
11 menit 87,67 98,77 93,28 3,67342
14 menit 78,44 85,88 82,27 2,51744

Tes Homogenitas Varians Tabel 3. Tes Homogenitas Varians


dilakukan untuk memperlihatkan F Pembacaan F tabel Signifikan
hitung dk dk
bahwa dua atau lebih kelompok data pembilang penyebut
sampel berasal dari 11,033 5 30 0,675

populasi yang memiliki variansi yang Pada tabel uji Anova diperoleh
sama. Tes Homogenitas Varians pada nilai F hitung sebesar 34,867 dengan
kadar vitamin C dalam buah paprika signifikansi sebesar 0,000. Dari nilai
sebelum ataupun sesudah pemanasan signifikansi tersebut maka Ha diterima
dengan variasi lama waktu dan Ho ditolak, karena nilai signifikansi
pemanasan adalah 2 menit, 5 menit, 8 0,000 < 0,05. Dengan kesimpulan
menit, 11 menit dan 14 menit. Didapat terdapat perbedaan yang signifikan
hasil homogenitas varians pada kadar vitamin C yang terkandung
menunjukkan signifikansinya 0,657 > dalam buah paprika selama 0 menit
0,05. Hal ini dapat diasumsikan (sebelum dipanaskan), 2 menit, 5
kesamaan ragam atau homogenitas menit, 8 menit, 11 menit dan 14 menit
varians terpenuhi (Riswidikdo, 2008). (Dahlan, 2011). Hasil uji Anova One
Seperti terlihat dalam Tabel 3. Way juga menunjukkan adanya

13
pengaruh lama pemanasan terhadap mampu menjelaskan pengaruh lama
kadar vitamin C dalam buah paprika pemanasan terhadap penurunan kadar
merah. Hal ini diperoleh setelah vitamin C. Semakin mendekati 100%,
melakukan uji statistik dengan analisa maka semakin baik persamaan yang
Anova One Way, dengan interpretasi diperoleh. Untuk nilai Adjusted R
hasilnya adalah apabila nilai p Square di atas adalah sebesar 98,6%,
(signifikansi) lebih besar dari 0,05 berarti persamaan yang diperoleh
maka Ho diterima dan Ha ditolak, dan mampu menjelaskan pengaruh lama
sebaliknya apa bila nilai p (signifikansi) pemanasan terhadap penurunan kadar
lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak vitamin C sebesar 98,6%. Sebesar
dan Ha diterima, hal ini sesuai dengan 1,4% sisanya, dipengaruhi oleh
yang ditunjukkan pada tabel 4 variabel lain yang tidak diteliti (Dahlan,
(Riswidikdo, 2008). 2011).
Uji Post Hoc dilakukan untuk Menilai kualitas persamaan pada
mengetahui kelompok lama waktu hasil analisis regresi linear dapat
pemanasan yang menunjuk dinilai juga dengan melihat hasil uji
perbedaan yang paling bermakna. Dari Anova. Suatu persamaan dikatakan
uji Post Hoc menunjukkan bahwa layak untuk digunakan bila nilai p
terdapat perbedaan pada masing- (signifikansi) pada uji Anova < 0,05.
masing kelompok lama waktu Pada uji Anova di atas nilai p
pemanasan karena diperoleh nilai (signifikansi) didapat 0,00, berarti nilai
signifikansinya kurang dari 0,05 p < 0,05. Dengan demikian Ha
(Riswidikdo, 2008). diterima (Dahlan, 2011).
Uji Regresi Linear juga bisa Uji coefficients dilakukan untuk
digunakan untuk memprediksi memprediksi seberapa banyak nilai
seberapa banyak nilai rata-rata rata-rata penurunan kadar vitamin C
penurunan kadar vitamin C pada tiap pada tiap variasi lama waktu
variasi lama waktu pemanasan. Untuk pemanasan. Untuk membuat
membuat persamaan dapat dilihat nilai persamaan dapat dilihat nilai
konstanta dan nilai koefisien yang konstanta (nilai a) dan nilai koefisien
terdapat pada kolom B. Aplikasi dari (nilai b) yang terdapat pada kolom B.
persamaan yang diperoleh untuk Aplikasi dari persamaan yang
memprediksi nilai rata-rata penurunan diperoleh untuk memprediksi nilai rata-
kadar vitamin C pada tiap variasi lama rata penurunan kadar vitamin C pada
waktu (Dahlan, 2011). tiap variasi lama waktu pemanasan
Pada Model Summary, pembacaan adalah y = 149,266 – 11,576 x, artinya
hasil dilakukan dengan melihat nilai nilai rata-rata penurunan kadar vitamin
Adjusted R Square. Nilai ini C pada tiap variasi lama waktu
mempunyai arti seberapa besar nilai pemanasan adalah sebesar 11,576
(persen) persamaan yang diperoleh (Dahlan, 2011).
Tabel 4. Uji Anova
Jumlah kuadrat DK Rata-rata F Sig.
hitung kuadrat
Antar kelompok 14652,539 5 2930,508 34,867 0,000
Diantara kelompok 2521,417 30 84,047
Total 17173,956 35

14
KESIMPULAN DAN SARAN Auliana, Rizqie, 1999, Gizi dan Pengolahan
Pangan. Adicita Karya Nusa, Jakarta : Hal. 25
- 26, 8.
A. Kesimpulan
1. Terdapat pengaruh yang signifikan Astaman, Made, 2011, Paprika: Khasiat &
antara lama pemanasan buah Kandungan Nutrisi “Si Manis Pedas”. Diambil
paprika merah dengan penurunan pada tanggal 22 November 2012 dari
kadar vitamin C. http://citra417.wordpress.com
2. Kadar rata-rata dari penetapan
Bender, A., David, Mayes, A., Peter, 2009,
kadar vitamin C pada buah paprika Biokimia Harper Edisi 27, Penerbit Buku
adalah 144,33 mg% sebelum Kedokteran, Jakarta : Hal. 504 - 520.
pemanasan, 121,77 mg% pada
lama pemanasan 2 menit, 110,14 Cahyono, Bambang, 2007, Cabai Paprika,
Teknik Budi Daya dan Analisa Usaha Tani,
mg% pada lama pemanasan 5
Kanisius, Yogyakarta.
menit, 100,72 mg% pada lama
pemanasan 8 menit, 93,28 mg% Day, Underwood, A. L., 1999, Analisis Kimia
pada lama pemanasan 11 menit Kuantitatif, Erlangga, Jakarta : Hal. 299 - 301,
dan 82,27 mg% pada lama 624.
pemanasan 14 menit.
Khopkar, S. M., Konsep Dasar Kimia Analitik.
3. Nilai koefisien determinasi sebesar UI-Press, Jakarta
0,986, hasil yang diperoleh mampu
menjelaskan pengaruh lama Mateljan, George, 2008, WHFoods: vitamin C,
pemanasan terhadap penurunan Diambil tanggal 20 November 2012 dari
kadar vitamin C sebesar 98,6%. http://www.whfoods.com/genpage
Sebesar 1,4% sisanya, dipengaruhi
Murniati, Endyah, 2008, Gizi Sempurna
oleh variabel lain yang tidak diteliti. Keluarga Sehat. Duta Graha Pustaka,
Yogyakarta
B. Saran
1. Bagi Masyarakat Ratna, 2010, Paprika, Diambil tanggal 21
Sebaiknya pada proses November 2012 dari
http://ratnaasihlestari.wordpress.com
pemanasan sayur dilakukan
selama 2 sampai 3 menit, sehingga Sediaoetomo, Achmad Djaini, 200, Ilmu Gizi
dapat meminimalkan berkurangnya Jilid I dan Jilid II, Dian Rakyat, Jakarta : Hal.
secara signifikan zat gizi yang 12, 19, 131 - 134, 220, 226.
terkandung dalam sayur khususnya
Siagian, Priska, 2012, Keajaiban Antioksidan,
vitamin C. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
2. Bagi Penelitian Berikutnya
Penelitian Mengenai Kadar Vitamin Sudarmadji, Slamet, Haryono, Bambangm,
C perlu dilakukan menggunakan Suhardi, 1997, Prosedur Analisa Untuk Bahan
metode lain yang lebih selektif dan Pangan dan Pertanian Edisi 4. Liberty,
Yogyakarta : Hal. 159 - 166.
cepat
3. Penelitian dengan menggunakan Tejasari, 2005, Nilai - Gizi Pangan, Graha
sampel makanan atau sayuran lain Ilmu, Yogyakarta
yang mengandung vitamin C
Tungriani, Karim, Asmawati, Seniwati, 2008,
“Analisis Kandungan Β-Karoten Dan Vitamin C
Pada Berbagai Varietas Talas (Colocasia
DAFTAR PUSTAKA esculenta)”, Jurnal Indonesia Chimica acta.
Almatsier, Sunita, 2001, Prinsip Dasar Ilmu Widjanarko, Simon, 2007, Karakteristik
Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta : Vitamin C, Diambil tanggal 19 November 2012
Hal. 186 - 190.
15
dari Yanto, Kaha, 2009, Budidaya Paprika, Diambil
http://simonwidjarnako.wordpress.com/karakte pada tanggal 22 November 2012 dari
ristik/vitaminc http://rizalm09.student.ipb.ac.id

Winarno, F. G., 1995, Kimia Pangan dan Gizi. Yusniastuti, Ari, 2008, Gizi dan Kesehatan.
Gramedia, Jakarta : Hal. 119 - 148. Graha Ilmu, Yogyakarta : Hal. 2

16

You might also like