You are on page 1of 16

Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No.

1 Januari 2017

PEMANFAATAN BIJI KARET DAN LIMBAH IKAN PATIN SEBAGAI


BAHAN PEMBUATAN PAKAN IKAN, PUPUK ORGANIK CAIR DAN
PAKAN UNGGAS

Hadinoto, Eni Suhesti, Eno Suwarno


Staff Pengajar Fak ultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning
Jln. Yos Sudarso Km. 8 Rumbai Pek anbaru Riau
Email : hdinto@yahoo.co.id, hesti1170@yahoo.co.id, enosuwarno@gmail.com

ABSTRACT
Rubber trees planted by people in several districts of Riau province, among them the
Kampar regency. Rubber seed that has not valuable feed source can be used for one
of them is a main ingredient of fish feed. In addition to rubber seed, Tower Island
Village also produces waste Patin fish entrails. The waste generated from the
business community to make smoked fish Patin. During this time the waste is
dumped in waterways around residences. Problems IbM partners: 1) Partners have
the willingness to do business, but do not have the knowledge and skills in the field of
production, 2) Partners do not have knowledge in aspects of business management,
which is a way of packaging, marketing, and business analysis calculations.
Solutions are performed: training and assistance for people with the target
communities to utilize the waste around them. Outputs from this IbM activities
include: 1) The method of making rubber seed flour; 2) Method of making the feed /
fish pellet made from rubber seed flour; 3) The method of making a liquid organic
fertilizer from waste fish entrails catfish; 4) Method of manufacture of poultry feed
from catfish waste; 5) rubber seed flour; 6) Feed / fish pellet; 7) liquid organic
fertilizer; 8) feed poultry. Mitra has begun to open wawasanya in utilizing waste
rubber seed and catfish after receiving an explanation from the team. Partners
receive initial skills in the utilization of fish waste and rubber seeds to manufacture
pellets of fish, organic liquid fertilizer and poultry feed.

Keywords: rubber seeds, waste. fish feed, poultry feed, liquid organic fertilizer

PENDAHULUAN biji karet (Hevea brasiliensis) untuk


dijadikan sebagai bahan baku tempe,
Akhir-akhir ini mulai tumbuh
bahan es krim, atau beberapa jenis
kreatifitas masyarakat untuk mengolah
makanan ringan yang selama ini dibuat
bahan-bahan yang belum biasa
dari tepung terigu atau bahan lain.
dijadikan bahan pangan menjadi
Namun kreatifitas masyarakat seperti itu
makanan yang enak dan bergizi. Salah
pada umumnya masih terbatas dalam
satu di antaranya adalah pemanfaatan
masyarakat di Pulau Jawa. Biji karet

1
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 1 Januari 2017

didapat dari pohon karet yang banyak pemerintah untuk rehabilitasi lahan
tumbuh atau ditanam di berbagai adalah di Kecamatan XIII Koto Kampar,
daerah. Biasanya dari pohon karet khususnya desa-desa yang direlokasi
dimanfaatkan getahnya untuk bahan karena pembangunan waduk
baku industri atau dimanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
kayunya untuk berbagai keperluan Koto Panjang. Di antara desa-desa
seperti mebel, kusen pintu, jendela dan tersebut termasuk Desa Pulau Gadang
lain-lain. Sementara biji atau buahnya Dusun 4. Dusun 4 Desa Pulau Gadang
hanya dimanfaatkan untuk sumber bibit, dipilih menjadi mitra IbM ini karena pada
tetapi dalam jumlah yang sedikit sekali. saat tim IbM melakukan penelitian di
Sebagian besar biji tersebut dibiarkan dusun tersebut. Dengan pemanfaatan
jatuh di bawah pohonnya dan tidak dan pengolahan biji karet ini diharapkan
dimanfaatkan. Berdasarkan beberapa dapat menjadi alternatif pengurangan
penelitian, biji karet ini mengandung nilai pengeluaran untuk beternak ikan dan
nutrisi dan gizi yang baik yaitu protein ada peluang untuk meningkatkan
(28,8%), lemak (9,2%) dan serat kasar penghasilan, mengingat peluang
(10,2%) (Restu 2013). sehingga dapat penjualan pellet pakan ikan di daerah
dimanfaatkan untuk bahan makanan Kabupaten Kampar, khususnya di
manusia maupun hewan ternak. Kecamatan XIII Koto Kampar sangat
Pohon karet banyak ditanam oleh terbuka lebar, karena daerah tersebut
masyarakat di Provinsi Riau sebagai adalah salah satu sentra penghasil ikan
sumber penghasilan utama bagi Patin.
masyarakat di pedesaan di beberapa Selain tanaman karet, Desa Pulau
kabupaten, di antaranya adalah di Gadang juga merupakan salah satu
Kabupaten Kampar. Tanaman karet tempat yang memproduksi salai ikan
juga menjadi salah satu tanaman serba Patin (ikan asap) skala rumah tangga.
guna yang dipilih oleh Kementerian Hampir setiap hari mereka membuat
Kehutanan untuk program rehabilitasi salai ikan dan hasil produksinya dijual di
lahan, program Kebun Bibit Rakyat lingkungan sendiri dan daerah lain.
(KBR), dan program hutan rakyat. Namun demikian timbul permasalahan
Salah satu daerah di Kabupaten Kampar sebagai akibat produksi salai ikan
yang mendapat program dari tersebut, yaitu isi perut ikan yang

2
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 1 Januari 2017

dianggap sebagai limbah. Limbah ikan TUJUAN


di beberapa tempat telah dimanfaatkan Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai
untuk berbagai keperluan antara lain : berikut :
pupuk organik cair, pakan unggas, 1. Pelatihan dan pendampingan
minyak ikan dan lainnya. Limbah isi pembuatan pakan pellet ikan
perut ikan patin merupakan salah satu dengan bahan utamanya tepung
limbah yang dapat dibuat menjadi pupuk biji karet.
organik cair. Pupuk organik cair selain 2. Pelatihan dan pendampingan
dapat digunakan untuk kepentingan pembuatan pupuk organik cair
sendiri juga dapat dijual kepada pihak dari limbah isi perut ikan patin.
lain. Limbah ikan patin juga dapat 3. Pelatihan dan pendampingan
dimanfaatkan sebagai pakan unggas pembuatan pakan unggas dari
dengan pengolahan sederhana limbah ikan patin.
dicampur dengan limbah nanas. 4. Perakitan alat pembuat tepung
Nanas yang dimaksudkan adalah biji karet yang akan dijadikan
limbah nanas, mulai dari batang, kulit, sebagai salah satu investasi bagi
daging, hati, tangkai daun dan daunnya mitra IbM.
itu sendiri. Salah satu tempat di 5. Pelatihan dan pendampingan
Kabupaten Kampar yaitu Kecamatan manajemen usaha, meliputi cara
Tambang merupakan daerah sentra pengemasan dan pemasaran
penghasil nanas produk serta perhitungan analisis
Kondisi seperti tersebut di atas usaha sederhana.
yang mendasari tim IbM untuk
melakukan kegiatan pelatihan dan METODE PELAKSANAAN
pendampingan pemanfaatan dan Pelatihan Pembuatan Tepung dari Biji
pengolahan biji karet dan limbah ikan Karet
bagi masyarakat Dusun 4 Desa Pulau Biji karet sebelum dijadikan
Gadang Kecamatan XIII Koto Kampar sebagai bahan utama pembuatan
Kabupaten Kampar Riau ini. pakan/pellet ikan terlebih dahulu dibuat
menjadi tepung. Berikut adalah tahapan
pembuatan tepung dari biji karet :

3
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 1 Januari 2017

1. Biji karet dipecahkan dan cepat. Selama ini peternak ikan patin di
cangkangnya dibuang, kemudian wilayah mitra IbM ini menggunakan
dibelah dan bakal daunnya pakan ikan berupa pellet yang dibeli dari
dibuang (pengambilan bakan hasil pabrik. Harga pakan tersebut
daun akan lebih mudah apabila cenderung selalu mengalami kenaikan,
biji direndam dahulu). bahkan saat ini sudah lebih mahal
2. Daging biji karet tersebut daripada harga beras. Oleh karena itu,
direndam dalam air yang diberi tim IbM melakukan pelatihan cara
garam dengan kadar 5% selama membuat pakan ikan dengan
24 jam dengan sering diganti air menggunakan bahan-bahan yang ada di
(minmal 6 jam sekali). Tujuan sekitar mereka, sehingga diharapkan
perendaman ini adalah untuk pengeluaran untuk membeli pakan ikan
menghilangkan kandungan HCN. dapat dikurangi atau bahkan dapat
3. Selanjutnya biji karet tersebut menjadi sumber pemasukan baru bagi
dijemur hingga kering (sekitar 2-3 para petani/peternak ikan yang menjadi
hari) mitra IbM.
4. Digiling menggunakan mesin Langkah pertama yang dilakukan
gilingan pembuat tepung yang adalah memperkenalkan atau
akan dirakit seperti penggilingan menunjukkan bahan-bahan yang ada di
kopi. sekitar mereka yang dapat dijadikan
5. Daging biji karet yang telah sebagai bahan pembuat pakan ikan.
digiling tersebut akan menjadi Pada kesempatan tersebut juga
tepung biji karet. ditunjukkan bahwa pakan ikan yang
dicampur dengan biji karet aman atau
Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan tidak beracun bagi ikan apabila diolah
Berbahan Biji Karet dengan tepat dan sudah digunakan oleh
Salah satu penentu keberhasilan beberapa peternak ikan di Kalimantan
dalam beternak ikan air tawar adalah Tengah dan Jambi.
faktor makanan/pakan. Pakan yang Metode pembuatan pakan ikan
diberikan kepada ikan haruslah yang dalam kegiatan IbM ini mengacu pada
mengandung gizi yang baik, sehingga metode yang digunakan oleh Restu
ikan dapat tumbuh dengan sehat dan

4
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 1 Januari 2017

(2013) dengan langkah-langkah sebagai 5. Mencampurkan semua bahan


berikut : tersebut mulai dari yang
a. Persiapan bahan bagiannya paling sedikit ke
Bahan-bahan yang digunakan dalam wadah dan tambahkan
adalah: ikan rucah (ikan kecil- vitamin dan mineral.
kecil yang harganya murah) 6. Kemudian aduk hingga
atau ikan asin, tepung biji karet, merata sambal
daun singkong, dedak halus, menambahkan sedikit air, lalu
tepung tapioka, bahan giling dengan gilingan daging
tambahan vitamin dan mineral hingga membentuk adonan
(Mix dan starbio). Perbandingan yang padat
jumlah bahan-bahan tersebut 7. Mencetak adonan tersebut
adalah sebagai berikut : tepung dengan menggunakan
ikan 30%, tepung biji karet 30%, cetakan pellet (yang akan
daun singkong 2,5%, dedak dirakit tim bersama mitra
halus 30%, tepung tapioka 7,5% IbM).
dan bahan tambahan vitamin 8. Hasil cetakan ditampung di
dan mineral secukupnya. tikar atau tampah, kemudian
b. Prosedur pembuatan pakan dijemur di bawah sinar
ikan matahari hingga kering
1. Ikan kecil dijemur sampai sampai kadar air ± 12%.
kering (kadar air ± 15%), 9. Simpan pellet yang sudah jadi
kemudian digiling dengan di dalam plastic agar tidak
gilingan daging menjadi mudah rusak.
tepung ikan.
2. Dedak diayak dengan ayakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik
kopi, yang kasar dibuang Cair dari Limbah Isi Perut Ikan Patin
3. Tepung biji karet yang sudah Limbah isi perut ikan Patin di lokasi
halus Mitra IbM selama ini hanya dibuang di
4. Daun singkong dijemur sekitar perumahan mereka dan
hingga kering kemudian menimbulkan pencemaran terhadap
ditumbuk sampai halus lingkungan. Selama ini mitra belum

5
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 1 Januari 2017

memiliki pengetahuan dan keterampilan 3. Masukkan EM4 dengan takaran


untuk memanfaatkan limbah tersebut. 10cc atau 2 sendok makan per 1
Oleh karena itu Tim IbM memiliki ide liter larutan limbah ikan Patin dan
untuk mengajak mitra memanfaatkan air, aduk rata.
limbah tersebut dan mitra sangat 4. Selanjutnya dilakukan
berminat. Sebelum pupuk organik cair pemeraman/fermentasi.
bisa digunakan berikut adalah langkah- 5. Anaerob, karena menggunakan
langkah pembuatannya : EM4. Mikro organisme dari EM4
a. Bahan ini sifatnya anaerob alias tidak
1. Isi perut ikan Patin membutuhkan oksigen. Maka,
2. Gula pasir atau gula merah (2 masukkan larutan pupuk ke
sendok makan gula untuk 1 kali dalam botol atau jerigen (sekitar
blenderan larutan limbah ikan) 2/3 isi), lalu tutup rapat. Setiap
3. EM4 pagi dan sore buka tutupnya
4. Bonggol & kulit pisang sekedar untuk mengeluarkan gas
5. Air hasil fermentasi agar wadah botol
6. Kunyit, jahe, kencur dan daun tidak meledak, setelah itu tutup
pandan rapat kembali botolnya.
b. Prosedur pembuatan pupuk 6. Setelah kira-kira 2-3 minggu atau
organic cair paling lama sebulan (biasanya
1. Isi perut ikan Patin (sekitar ½ dari kalau proses fermentasi itu akan
isi blender standard rumah muncul gelembung-gelembung
tangga) dihaluskan dengan cara seperti air mendidih)
diblender dengan air secukupnya 7. Jika sudah tidak berbuih banyak
(sekitar 1/4 isi blender) dan lagi, pupuk organik cair dari isi
tambahkan bonggol & kulit perut ikan patin ini sudah bisa
pisang, kunyit, jahe, kencur dan digunakan
daun pandan secukupnya 8. Untuk menggunakannya,
2. Tambahkan gula pasir atau gula campurkan satu bagian pupuk
merah sebanyak 2 sendok makan organik cair dengan 5 bagian air
setiap blenderan atau lebih, dan siramkan ke

6
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 1 Januari 2017

media tanaman atau langsung (sampai 3 bulan jika benar-benar


disiram tanpa diencerkan kering)

Pelatihan Pembuatan Pakan Unggas Pendampingan dalam Kegiatan


dari Limbah Ikan Patin Produksi dan Usaha Pemasaran
Limbah ikan Patin tidak hanya bisa Kegitan pendampingan dalam
dijadikan menjadi pupuk organik cair kegiatan produksi dan usaha pemasaran
tetapi dapat juga dimanfaatkan untuk sangat diperlukan oleh mitra dalam
pakan unggas. Pakan ini menjadi salah menjalankan kegiatan ini, mengingat
satu pakan alternative bagi mitra IbM. mereka baru akan memulai usahanya.
Namun demikian tidak bisa langsung Pendampingan dilakukan agar semua
dimanfaatkan, ada beberapa tahapan anggota kelompok mitra benar-benar
yang harus dilakukan. mampu melakukan tahapan-tahapan
a. Bahan kegiatan produksi. Apabila mitra sudah
1. Limbah ikan Patin (sekitar 50%) mampu membuat produk yang
2. Dedak (45%) diinginkan, maka langka selanjutnya
3. Limbah Nanas (5%) adalah melakukan penjajakan usaha
4. Air (secukupnya) pemasaran.
b. Prosedur pembuatan pakan Usaha pemasaran produk dari
unggas kegiatan IbM ini diawali dengan
1. Semua bahan dihancurkan/ pengemasan produk sehingga menarik,
dihaluskan dengan blender (kecuali apabila diperlukan akan diberi label
dedak). pada kemasannya. Strategi pemasaran
2. Tambahkan air secukupnya.. yang dilakukan tim IbM kepada para
3. Campur merata semuanya. tetangga sekaligus meminta pendapat
4. Kemudian olahan tadi di masak mereka tentang produk tersebut.
selama 15 menit dengan suhu Apabila ada tanggapan positif dari
sekitar 100 derajat celcius. konsumen, maka usaha pemasaran
5. Setelah itu, angkat dan dinginkan, akan diteruskan dengan harga yang
siap disajikan ke ternak (unggas). disesuaikan dengan biaya produksi dan
6. Bisa juga dikeringkan untuk margin keuntungan yang diinginkan.
disimpan dalam waktu yang lama Mitra diberi juga pengetahuan tentang

7
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 1 Januari 2017

cara melakukan analisis usaha secara Gadang. Materi yang diberikan pada
sederhana. kegiatan ini antara lain : 1) Pemanfaatan
biji karet; 2) pemanfaatan limbah ikan
HASIL DAN PEMBAHASAN patin. Kegiatan ini diikuti oleh 2
Sosialisasi Pemanfaatan Biji Karet kelompok tani dengan jumlah peserta 10
dan Limbah Ikan Patin orang. Masing-masing kelompok tani
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan diwakili oleh 5 orang yang berjenis
oleh tim IbM Universitas Lancang kelamin laki-laki dan perempuan seperti
Kuning kepada mitra di Desa Pulau terlihat pada Gambar 1

Gambar 1. Peserta IbM

Peserta diberi penjelasan tentang penelitian, biji karet ini mengandung nilai
pemanfaatan biji karet. Beberapa nutrisi dan gizi yang baik yaitu protein,
pemanfaatan biji karet (Hevea lemak dan serat kasar. sehingga dapat
brasiliensis) dapat dijadikan sebagai dimanfaatkan untuk bahan makanan.
bahan baku tempe, bahan es krim, atau Biji karet yang selama ini tidak
beberapa jenis makanan ringan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk
selama ini dibuat dari tepung terigu atau sumber pakan salah satunya adalah
bahan lain. Biji karet didapat dari pohon sebagai bahan utama pakan ikan yang
karet yang banyak tumbuh atau ditanam saat ini harganya terus melambung.
di lokasi mitra. Selama ini biji karet Dengan pemanfaatan dan pengolahan
hanya dimanfaatkan untuk sumber bibit, biji karet ini diharapkan dapat menjadi
tetapi dalam jumlah yang sedikit. alternatif pengurangan pengeluaran
Sebagian besar biji tersebut dibiarkan untuk beternak ikan dan ada peluang
jatuh di bawah pohonnya dan tidak untuk meningkatkan penghasilan.
dimanfaatkan. Berdasarkan beberapa Pemanfaatan biji karet sebagai

8
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 1 Januari 2017

campuran pakan ikan patin telah terlebih ketika musim kemarau. Limbah
dilakukan oleh masyarakat di daerah ikan di beberapa tempat telah
lain dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
Desa Pulau Gadang merupakan antara lain : pupuk organik cair dan
salah satu tempat yang memproduksi pakan unggas.
salai ikan Patin (ikan asap) skala rumah Respon mitra cukup baik dalam
tangga. Hampir setiap hari mereka menerima penjelasan tentang hal
membuat salai ikan patin. tersebut di atas, antara lain ditunjukan
Permasalahan yang timbul sebagai dengan keseriusan menyimak dan
akibat produksi salai ikan tersebut, yaitu banyaknya pertanyaan dari peserta.
isi perut ikan yang dianggap sebagai Para peserta mulai memahami tentang
limbah. Limbah isi perut ikan Patin yang seluk beluk pemanfaatan biji karet dan
dihasilkan dari usaha masyarakat limbah ikan patin setelah mendapatkan
membuat salai ikan Patin cukup penjelasan langsung oleh tim
banyak. Selama ini limbah tersebut pengabdian. Hal tersebut dapat dilihat
dibuang di saluran-saluran air sekitar dari hasil kuisioner sebelum dan
tempat tinggal mereka. Limbah tersebut sesudah sosialisasi seperti pada Tabel
telah mencemari lingkungan sekitar 1.
Tabel 1. Prosentase pemahaman mitra
Prosentase jawaban
No. Uraian Pemahaman (benar/salah)(%)
Sebelum Sesudah Peningkatan
1 Manfaat biji karet 10.00 100.00 90.00
2 Makanan berbahan dasar biji karet 10.00 100.00 90.00
Pemahaman kandungan racun biji
3 70.00 90.00 20.00
karet
Pengetahuan tentang
4 20.00 100.00 80.00
menghilangkan racun biji karet
5 Cara menhilangkan racun biji karet 30.00 100.00 70.00
Pemahaman selama ini tentang isi
6 90.00 100.00 10.00
perut ikan patin
Akibat membuang isi perut ikan
7 90.00 90.00 0.00
patin di desa
8 Manfaat isi perut ikan patin 10.00 100.00 90.00
9 Manfaat lain isi perut ikan patin 30.00 100.00 70.00
Keuntungan pemanfaatan isi perut
10 60.00 90.00 30.00
ikan patin
Rata-rata 42.00 97.00 55.00

9
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 1 Januari 2017

Berdasar pada tabel 1 di atas mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini


terjadi peningkatan pemahaman mitra dapat dilihat seperti pada Gambar 2
rata-rata 55%. Hal ini menunjukkan berikut:
bahwa mitra cukup serius dalam

Gambar 2. Kegiatan Sosialisasi Dengan Mitra

Pelatihan Pembuatan Pellet Ikan penyiapan biji karet yang akan


Kegiatan ini dilakukan dengan dijadikan tepung dikerjakan 1 minggu
cara praktek langsung dalam sebelum pelaksanaan pembuatan
pembuatan pellet ikan mulai dari pellet ikan. Berikut adalah tahapan
persiapan bahan dan alat, pembuatan singkat pembuatan tepung dari biji
dan penanganan hasil. karet :
• Pelatihan Pembuatan Tepung dari 1. Biji karet dipecahkan dan
Biji Karet cangkangnya dibuang, kemudian
Biji karet sebelum dijadikan sebagai dibelah dan bakal daunnya
bahan utama pembuatan dibuang (pengambilan bakal daun
pakan/pellet ikan terlebih dahulu akan lebih mudah apabila biji
dibuat menjadi tepung. Kegiatan direndam dahulu).

10
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 1 Januari 2017

2. Daging biji karet tersebut 4. Digiling menggunakan mesin


direndam dalam air yang diberi gilingan pembuat tepung
garam selama 24 jam dengan 5. Daging biji karet yang telah
sering diganti air. Tujuan digiling tersebut akan menjadi
perendaman ini adalah untuk tepung biji karet yang siap
menghilangkan kandungan HCN. digunakan.
3. Selanjutnya biji karet tersebut Berikut adalah kegiatan proses
dijemur hingga kering (sekitar 2-3 pembuatan tepung biji karet seperti
hari) pada Gambar 3 berikut:

Gambar 3. Proses Pembuatan Tepung Biji Karet

Metode pembuatan pakan ikan • Ikan rucah/sisa ikan kecil-kecil


dalam kegiatan IbM ini dengan langkah- atau ikan asin (30%)
langkah sebagai berikut : • Tepung biji karet (30%)
a. Persiapan bahan • Dedak halus (30%)
Bahan-bahan yang digunakan • Tepung tapioka (7,5%)
dengan perbandingannya adalah • Daun singkong (2,5%)
sebagai berikut : • Air (secukupnya)

11
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 1 Januari 2017

• Bahan tambahan vitamin dan wadah dan tambahkan tepung


mineral (secukupnya) tapioka, vitamin dan mineral.
b. Prosedur pembuatan pakan ikan 6. Kemudian aduk hingga merata
1. Ikan kecil/ikan asin kemudian sambil menambahkan sedikit air.
digiling/diblender menjadi tepung 7. Mencetak adonan tersebut
ikan. dengan menggunakan cetakan
2. Dedak diayak yang kasar pellet.
dibuang. 8. Hasil cetakan ditampung di tikar
3. Tepung biji karet yang sudah atau tampah, kemudian dijemur di
halus. bawah sinar matahari hingga
4. Daun singkong kering diblender kering.
sampai halus. 9. Simpan pellet yang sudah jadi di
5. Mencampurkan semua bahan dalam plastik agar tidak mudah
tersebut mulai dari yang rusak.
bagiannya paling sedikit ke dalam Kegiatan pembuatan pellet ikan ini
seperti pada Gambar 4 berikut:

Gambar 4. Proses Pembuatan Pellet Ikan

12
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 1 Januari 2017

Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Hasil pembuatan pupuk organik


Cair cair disimpan dalam jerigen ukuran 5
Praktek pembuatan pupuk liter yang ditutup rapat untuk proses
organik cair dilakukan oleh mitra dengan fermentasi. Setiap hari tutup jerigen
bimbingan dari tim IbM. Kegiatan dibuka beberapa saat untuk
dilakukan dimulai dari persiapan mengeluarkan gas agar wadah tersebut
peralatan dan bahan, proses dan hasil. tidak meledak. Untuk menandakan
Secara umum mitra tidak mengalami bahwa pupuk tersebut sudah jadi adalah
kesulitan dalam pembuatan pupuk tidak terlihat lagi gelembung-gelembung
organik cair. Hasil pembuatan pupuk pada cairan dan cenderung tidak berbau
organik cair cukup baik berdasar pada anyir. Kegiatan pembuatan pupuk
penampakan visual, bau dan organic cair seperti pada Gambar 5
konsentrasinya. berikut:

Gambar 5. Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair.

13
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 1 Januari 2017

Pelatihan Pembuatan Pakan Unggas namun bahannya hanya dari dedak.


Kegiatan pembuatan pakan Mitra terlihat cukup antusias karena ada
unggas dilakukan langsung oleh mitra pengetahuan baru dalam pemanfaatan
setelah mendapat pengarahan dari tim limbah ikan patin yang selama ini
IbM. Peserta tidak mengalami kesulitan menjadi polusi dapat dijadikan sebagai
dalam pembuatan pakan unggas ini. bahan pembuatan pakan unggas.
Pembuatan pakan unggas ini bagi mitra Kegiatan ini terlihat seperti pada
sudah menjadi hal yang biasa dilakukan Gambar 6.

Gambar 6. Pembuatan Pakan Unggas

Pendampingan dan Pelatihan Analisis pembuatan produk dan penanganan


Usaha Sederhana pasca produksi. Harapannya adalah
Untuk menunjang keberlanjutan mitra dapat mandiri dalam membuat
program ini, dilakukan kegiatan produk dan dapat memasarkan hasil
pendampingan oleh tim IbM. tersebut.
Pendampingan ini dlakukan untuk Selain kegiatan pendampingan,
membimbing mitra dalam proses mitra juga diberi pelatihan dalam

14
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 1 Januari 2017

membuat analisis usaha secara Berdasar pada hasil uji coba didapatkan
sederhana. Dalam kegiatan ini analisis usaha seperti pada Tabel 2.
difokuskan pada produk pellet ikan.
Tabel 2. Analisis Usaha Sederhana Pembuatan Pellet Ikan
Pellet IbM Pellet Lokal
No. Nama Bahan Harga Jumlah Harga Jumlah
Jml
Jml Satuan Satuan Harga Satuan Harga
Satuan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Tepung biji karet 1.5 Kg - - - -
2 Dedak halus 1.5 Kg 2,800 4,200 6 kg 2,800 16,800
Tepung ikan asin
3 1.5 Kg 4,000 6,000 1 kg 4,000 4,000
sisa
Tepung daun
4 60 Gr - - - - -
singkong
5 Tepung tapaioka 210 gr 10 2,100 - - -
6 Air 3 liter - - 3.5 liter - -
7 Vitamin secukupnya 200 200 - -

Total (Rp) 12,500 20,800

Berat Adonan
11.1 kg 11.1 kg
pellet
Pellet basah 7.8 kg 4,000 31,200 8.5 kg 4,000 34,000
Pellet kering 6.3 kg 6,500 40,950 4.9 kg 6,500 31,850
Rendemen pellet
70 % 77 %
basah
Rendemen pellet
57 % 44 %
kering
Susut pellet 1.5 kg 3.6 kg
Persentase susut 19 % 42 %
Biaya produksi pellet/kg (Rp)
Pellet basah 1,603 2,447
Pellet kering 1,984 4,245
Keuntungan Kotor (Rp)
Pellet basah 18,700 13,200
Pellet kering 28,450 11,050
Keuntungan Kotor (Rp/kg)
Pellet basah 2,397 1,553
Pellet kering 4,516 2,255

15
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 1 Januari 2017

KESIMPULAN DAN SARAN Utara. Prosiding Seminar


Nasional Masyarakat
Kesimpulan Biodiversity Indonesia Vol. 1
1. Mitra sudah mulai terbuka No.2 April 2015. Hal. 343-
346.
wawasanya dalam
memanfaatkan biji karet dan Syamsunarno MB. dan Sunarno MTD.
2014. Kajian biji karet (Hevea
limbah ikan patin setelah
brasiliensis) sebagai kandidat
mendapat penjelasan dari tim. bahan baku pakan ikan.
Jurnal Ilmu Pertanian dan
2. Mitra mendapatkan keterampilan Perikanan. Vol. 3 No.2
awal dalam pemanfaatan limbah Desember 2014. Hal. 135-
142
ikan dan biji karet untuk
pembuatan pellet ikan, pupuk
organik cair dan pakan unggas

Saran
1. Dalam menunjang keberhasilan
program ini perlu dukungan dari
pihak pemerintah setempat dan
pihak lainnya.
2. Diharapkan kepada mitra binaan
untuk dapat berbagi pengalaman
dengan masyarakat di sekitarnya
dalam rangka pemanfaatan
limbah dan prospek usahanya.

DAFTAR PUSTAKA
Restu. 2013. Formulasi pakan ikan dari
biji karet (Hevea brasiliensis).
Media Sains Vol. 6 No. 2,
Oktober 2013. Hal 11 – 15.

Rivai RR, Damayanti F, dan Handayani


M. Pengembangan potensi
biji karet karet (Hevea
brasiliensis) sebagai bahan
pangan alternatif di Bengkulu

16

You might also like