ozip.com.

au 1
2 ozip.com.au
 Suite 10, Level 1
17 Carrington road Box Hill 3128
F +613 9890 9899
E info@armultifinance.com.au
W www.armultifinance.com.au

We will find a loan suited for you

• Home loan/investment loan
CALL US FOR A FREE
• Refinance
• Self-Employed & Low Doc
CONSULTATION
• Business/Commercial loan
• Multi Unit development
• Construction loan

Andyputra Tjandra Wisata

M: +61450 420 908
E: andyputra@armultifinance.com.au
Australian Credit License 432310
MFAA 135049

Looking for a better rate?

Purchasing a residential/ commercial property?
Need to top-up/ equity release?
Developing & require a construction loan?
Buying/ setting-up business?

Chat with us now!

With the access of a panel of over 40 lenders, our professional team

P 03 8375 9629
E admin@toponefinance.com.au
A Level 3, 257 Collins St, Melbourne VIC 3000

ozip.com.au 3
06 Daftar Isi
06 COVER STORY Catatan Najwa On Campus
10
Goes To Melbourne
07 EVENT Mengupas Lebih Dalam Inspirasi di
Balik Pemutaran Film “Santet” di Australia
08 LIPUTAN UTAMA Menciptakan Makna
Ramadhan di Melbourne
10 LIPUTAN UTAMA Nuansa Lebaran ala
Melbourne
12 GALLERY Merayakan Lebaran di Australia
14 EVENT Kartini Zaman Now bersama
Sakdiyah Ma’ruf
16 EVENT A Closer Look Into The Opening
Night Of Sight And Present Measures
18 EVENT A Closer Look into the Development

14 26
of the Dockland Residences
20 EVENT Societal Project : Rajut
KeakrabanAntar Mahasiswa Indonesia di
Melbourne
21 EVENT A Discussion on Feminism in
Indonesia
22 INFO Eid al-Fitr Around the World:
A Fascinating Infusion of Culture
23 INFO Tips Mendapatkan Surat Izin
Mengemudi
24 OPINI NUIM Lebaran
26 INFO Inspirasi dari Chef Arnold di ISSA 2019
28 INFO Goodbye Summer and Hello Autumn
30 IMMIGRATION Planned Changes 16
November 2019 (Part 1)
32 MOTIVATION Beri Kesempatan Pada Diri
Sendiri

34
33 FINANCE Conference Tips for
Small Business Owners

28
34 TRAVEL Indahnya Memandang Cakrawala
dari Skypoint
36 EVENT Gain and Glory of Victoria Cup 2019
38 FOOD REVIEW The Uleg: Menyicip Kuliner
Tradisional Indonesia di Brunswick
42 INFO A Late Morning Breakfast with
Mr. David Wongso
44 COMMUNITY The Art of Pencak Silat Domas
46 ADVERTORIAL Tips Pendaftaran Partner
Visa dan Parent Visa dari Agen Imigrasi Nomor
Satu di Melbourne

38 44
4 ozip.com.au
 FROM THE
Forsper Victoria Pty Ltd
P.O.Box 3211
EDITOR
Wheelers Hill, VIC 3150
t. 61 3 9780 7677
info@ozip.com.au | www.ozip.com.au Basa-Basi Redaksi
Pembaca yang budiman,
EXECUTIVE EDITOR Lydia Johan
EDITOR Edward Tanoto Eid Mubarak! Pertama-tama, segenap tim redaksi OZIP Magazine mengucapkan
ASSISTANT EDITOR Destari Puspa Pertiwi Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah, mohon maaf lahir dan batin kepada
DESIGNER Patricia Vonny
para pembaca. Senang sekali OZIP dapat kembali menyapa Anda lagi di edisi
ADMINISTRATION Inez Johan
JOURNALISTS Pratiwi Utami Juni 2019 ini.
Tim Flicker
Evelynd Bersamaan dengan itu, OZIP pun mengangkat tema Lebaran untuk merayakan
Siti Mahdaria kebersamaan dan kedekatan segenap masyarakat Indonesia di Australia.
Rachel Melisa
Merayakan lebaran di Australia tentu menjadi sebuah pengalaman yang berbeda
Farchan Noor Rachman
Akira Bhagawanta dibandingkan dengan di Indonesia. Oleh karena itu, liputan utama OZIP
PHOTOGRAPHERS Johannes Warsono mengundang pembaca untuk mengupas lebih dalam akan makna dan nuansa
Aloysius Donny P. perayaan lebaran di Melbourne di tanah Melbourne. Bersamaan dengan ini, OZIP
Devina Krismarina pun kembali menangkap meriahnya suasana lebaran di Melbourne melalui lensa
Grace Art
kamera yang disajikan di rubrik Gallery OZIP kali ini.
Fakhrul Hadianto
CONTRIBUTOR PHOTOGRAPHER Windu Kuntoro
Selain itu, jangan lupa untuk turut menyimak bincang-bincang press conference
film “Santet” bersama sang sutradara film, Helfi Kardit, destinasi pariwisata
Advertising Related Inquiries Skypoint di Gold Coast yang menembus langit, food review restoran The Uleg di
Brunswick yang menyediakan berbagai kelezatan ala Indonesia dan perjuangan
Lydia
Phone: 0430 933 778 komunitas Pencak Silat Domas dalam mengukir prestasi di tanah Australia.
E-mail: lydia@ozip.com.au
Kali ini, OZIP juga turut mengundang pembaca sekalian untuk bersama-sama
Articles and Media Partner Inquiries menghadiri acara Catatan Najwa Goes to Melbourne bersama Najwa Shihab
Destari Puspa Pertiwi yang akan turut menghadirkan tiga orang pembicara terkemuka dari Indonesia.
Phone : 0422810555 Jangan lupa menyimak kolom Cover Story kali ini yang akan mengupas lebih
E-mail: ozipeditor@gmail.com dalam mengenai penyelenggaraan talkshow ini di tanah Melbourne.

Column Contributors: Selamat membaca!

Andrie Wongso | Jane Lim | Nuim Khaiyath
Dewi Anggraeni | Ineke Iswardojo
Yapit Japoetra | Bintang Marisi
Akbar Rhamdhani | Nadya Octaviani | Maseta Pratama
Fiyona Alidjurnawan | Asril Wardhani | Rio S. Migang
The views and reviews expressed in this publication are not
necessarily those of the OZIP Magazine and the publisher,
nor do we endorse the advertisements or the contents.
Any materials (statements, views, opinions, articles, photographs,
advertisements) supplied to OZIP magazine by any contributor
or advertiser are at their own risk or responsibility and do not
necessarily represent the views of the publisher,
OZIP magazine and its staff. As we accept no liability for any
inaccuracy, misstatement, misrepresentations or omissions.
No part of this publication can be produced in whole part or
part without permission of OZIP.
DISTRIBUTION POINTS
VICTORIA: ABBOTSFORD: Ying Thai Rest | CARLTON: Killiney Kopitiam |
CAULFIELD: Nusantara Rest | IPC Church | CITY: KJRI Melbourne, Laguna
Oriental Market, Nelayan Indo Rest, Garuda Indonesia, Blok M Express,
Salero Kito, Extragreen, Kaki Lima, Killiney Kopitiam, Oko-Oko | CLAYTON:
Pondok Bamboe Noodle House, Hongkong Supermarket | FOOTSCRAY: KFL
Groceries | DONCASTER : Bakmie Kitchen | HAWTHORN: Laguna, Nelayan
Rest | GLEN WAVERLEY : Astee Sp Mkt, Extragreen | MT WAVERLEY: Alfamart
| POINT COOK: Glory Asian Grocery | SOUTH MELBOURNE: Sambal ijo,
Meetbowl Rest, Ayam Penyet Ny. Ria | RESERVOIR: Broadway Asian Toko
| SURREY HILLS: Famili Ria | GLEN IRIS: MPC Church | KOOYONG: Gereja
Indonesia Anglican | OAKLEIGH : Warung Kartini | NOBLEPARK: Garam
Kitchen

SYDNEY: CITY: Shalom Indo Rest, Garuda Indonesia | KINGSFORD:

White Lotus Grocery, Shalom Indo Rest, Ayam Goreng 99, Rest Indorasa
| MAROUBRA: KJRI Sydney, Mie Kocok Bandung Rest | RANDWICK:
Randwick Oriental Supermarket

CANBERRA: Indonesian Embassy

ADELAIDE: CITY: 5EBI Radio Station, Pondok Daun, SPT Tax Office |
SOUTH ADELAIDE: Bakulan Indonesian/Asian Groceries | ROSE PARK Café
Gembira | ST.MARYS Bakulan

Cover foto: Najwa Shihab

ozip.com.au 5
 COVER STORY

CATATAN NAJWA ON CAMPUS

Goes to Melbourne
Siapa yang tak mengenal Mata Najwa? Program talkshow
ternama di Indonesia yang ditayangkan setiap minggu di televisi
dengan episode-episode yang sangat menarik. Program ini
telah berhasil mewawancari beberapa tokoh terkenal kelas
wahid yang sulit ditemukan pada acara talkshow lainnya.
Dipandu oleh Najwa Shihab, seorang presenter yang berkarisma
dan dikenal cerdas, lugas dan berani. Najwa memberikan
pertanyaan-pertanyaan tajam, spontan, diluar dugaan yang
sering kali dianggap provokatif mengupas permasalahan sampai
ke akarnya. Namun pertanyaannya selalu didasarkan oleh riset
yang kuat dan mewakili perasaan para penonton. Najwa mampu
menguasai lawan bicaranya dan membuat pembahasan akan
sebuah topik formal menjadi lebih renyah dan menggelitik. Hal
inilah yang mencuri hati para penggemar setia acara talkshow
ini, termasuk para millennial.
Dengan tujuan untuk memenuhi kerinduan para millennials
dan juga penggemar lainnya, acara talkshow ini tidak semata
dilaksanakan dari dalam studio televisi tertutup yang dihadiri
oleh kalangan terbatas. Acara “Mata Najwa on Stage” atau
yang juga dikenal dengan “Mata Najwa goes to Campus” hadir
langsung kepada khalayak masyarakat umum di Melbourne.
Acara ini dilakukan di berbagai universitas di Indonesia dan juga
di luar negeri.
Mengikuti kesuksesan acara “Mata Najwa on Campus” di Belanda,
kali ini kegiatan yang sama akan dilakukan di Melbourne, Australia
pada hari Sabtu tanggal 6 Juli 2019 di Robert Blackwood Hall
Monash University. “Learning to move on” menjadi topik utama
dari acara talkshow ini guna membahas dan mengupas lebih
dalam mengenai demokrasi Pemilu serentak 2019. Kondisi sosial
masyarakat paska pemilihan umum tentunya sangat berbeda
dan akan turut diangkat dalam talkshow ini. Dengan diusungnya
tema ini, diharapkan masyarakat tidak lagi terpolarisasi dalam
situasi politik yang berbeda, melainkan mampu untuk move
on bersama, sehingga dapat berkontribusi dan memandang
Indonesia dengan tatapan masa depan.
Yunarto Wijaya, atau biasa dipanggil Toto adalah seorang scholar
direktur eksekutif Charta Politica Indonesia, sebuah institusi
konsultan politik di Indonesia. Beliau adalah pernah diundang
sebagai pembicara di berbagai talkshow dan diskusi politik.
Untuk informasi lebih lanjut serta peluang kerjasama sponsorship
mengenai Catatan Najwa yang akan diadakan di Monash
University Clayton pada 6 Juli 2019, anda dapat menghubungi
Indra (0452562181) dan Diana (0407506243).
Sekilas tentang LPDP Monash Comunity dan IDN Victoria
LPDP Monash Community adalah komunitas independen yang
terdiri dari mahasiswa penerima beasiswa Lembaga Pengelola
Dana Pendidikan (LPDP) Republik Indonesia yang tengah
melanjutkan studi di Monash University, Australia. Mahasiswa
yang tergabung dalam LPDP Monash Community terdiri dari
mahasiswa S2 dan S3 dari berbagai jurusan dan fakultas.
Komunitas ini berfokus pada pengembangan minat, bakat,
akademik dan sosial para anggotanya.
IDN (Indonesian Diaspora Network) Victoria merupakan jaringan
independen yang berfokus pada pengembangan dan advokasi
para diaspora Indonesia yang berada di Victoria, Australia. Selain
itu, komunitas ini juga berperan sebagai penghubung kerjasama
baik antar pemerintah maupun non-pemerintah kepada sesama
diaspora dalam berbagai program.
Teks & foto: Diana Pratiwi

Tiga narasumber utama dalam acara ini adalah: Ganjar Pranowo,

S.H., M. IP, Yenny Wahid dan Yunarto Wijaya. Ganjar Pranowo
adalah seorang politisi dari Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI-P), yang sejak Agustus 2013 menjabat sebgai
Gubernur Jawa Tengah. Ganjar Pranowo menyelesaikan
pendidikan Sarjana Hukum dari Universitas Gajah Mada (UGM),
dan memulai karir politiknya beberapa tahun setelah lulus dari
perguran tinggi.

Zannuba Ariffah Chafsoh, atau yang lebih dikenal dengan nama

Yenny Wahid adalah aktifis islam dan politisi. Saat ini ia menjabat
sebagai direktur The Wahid Institute, sebuah pusat riset islam
yang didirikan oleh ayahnya, Abdurrahman Wahid, presiden ke-
empat Indonesia.

6 ozip.com.au
EVENT

Mengupas Lebih
Dalam Inspirasi di
Balik Pemutaran Film
“Santet” di Australia
Ketika berbicara tentang legenda dan cerita mistis, sulit rasanya tantangan yang besar dalam produksi dan editan video. Hampir
jika tidak mengukit legenda dan kisah-kisah mistis yang banyak 40% dari proses perekaman film dilakukan di India dan Thailand
tersebar di kalangan masyarakat Indonesia. Mulai dari legenda guna menambah kesan keramat filmnya. Meskipun demikian,
Tangkuban Perahu, Kwah Sikidang Dieng dan Manusia Harimau film “Santet” sudah menggandeng kerjasama dari berbagai
Cindaku hingga cerita rakyat seperti Malin Kundang, Jaka Tarub pihak bioskop dan media perfilman mancanegara. Beberapa
dan Keong Mas, semuanya mengambil inspirasi dari kisah-kisah dari bioskop ini termasuk bioskop Cathay di Singapura, IMAX
mistis dan pengalaman-pengalaman tersendiri akan peristiwa- di Kanada dan 4 Digital Media di Inggeris dan Amerika Serikat.
peristiwa misterius yang terjadi di seluruh pelosok negara Kini, tayangan film “Santet” resmi masuk ke Australia dengan
Indonesia. Namun, tidak semua peristiwa-peristiwa tersebut digandeng oleh HOYTS.
merupakan legenda belaka. Di tengah kekayaan budaya
Indonesia yang penuh warna dan ragam, ada pula sebahagian Sembari beranjak dari tempat duduk, Helfi pun berkata bahwa
kecil warisan budaya yang sifatnya teramat mistis dan sakral. karyanya tidak akan berhenti sampai disini. Saat ini, ia tengah
Salah satunya termasuk kebudayaan yang menyangkut praktik memproduksi film berikutnya yang akan berbentuk sebuah
santet. dokumentari yang berjudul “Begal”. Oleh karena itu, jika Anda
tidak sempat menonton pemutaran film “Santet”, pastikan agar
Praktik santet yang penuh dengan misteri ini pun dikupas lebih Anda tidak melewatkan film selanjutnya.
dalam melalui pemutaran film yang berjudul “Santet” di bioskop
HOYTS di Chadstone Shopping Centre pada tanggal 25 Mei Teks dan foto: Edward Tanoto
2019 pukul 13:00 siang. Sebelum tibanya hari pemutaran,
sutradara film “Santet”, Helfi Kardit, bercerita tentang inspirasi
yang mendorong dirinya memproduksi film tersebut. Dia
mengatakan bahwa praktik santet memiliki banyak kemiripan
dengan praktik voodoo yang banyak dilakukan oleh masyarakat
Kepulauan Karibia dan warga-warga Amerika Serikat Selatan.
Ia selalu merasa tertarik bahwa setiap suku memiliki cara yang
$
berbeda dalam melakukan praktik santet namun setiap upaya
santet hamper selalu berhasil tanpa memandang praktik $
manapun. Tentu saja praktik santet tidak selalu berkaitan dengan $ $
$ $
kutukan maupun gangguan, terkadang santet dapat digunakan
untuk menyembuhkan penyakit dan menangkal upaya santet
dari orang lain. Hal-hal inilah yang mendorong dirinya untuk
memproduksi film “Santet” agar masyarakat Indonesia dan
luar negeri senantiasa lebih banyak tahu tentang praktik yang
What’s your future
financial security plan?
keramat dan mistis ini.

Ketika ditanya mengenai tantangan yang dihadapi ketika “...for riches do not endure forever”
memutuskan untuk memutar film “Santet” di Melbourne, Helfi
Riche-Consulting invites
bercerita bahwa banyak diantara para pegiat film Melbourne you to FREE seminar
Wednesday, June 26th, 2019
6.30pm - 8.00pm
yang masih tidak sepenuhnya percaya dengan praktik santet. • The Australia Property Market Outlook Riche Consulting
• Property Investment Benefits Suite 4/1 Ricketts Rd, Mount Waverley
Alhasil, dirinya pun mencoba meyakinkan mereka tentang • Interest rates/ lending services changes VIC 3149
banyaknya praktik-praktik keramat dan keagamaan di Indonesia. Property Projects Highlight:
Pratik santet sendiri pun termasuk salah satu dari banyak praktik • Latest Off-the-Plan Projects Thursday, June 27th, 2019
• Affordable Properties in Prime Locations with High 6.30pm - 8.00pm
keramat yang diwariskan oleh budaya dan sejarah bangsa. Rental Yield and Capital Growth Liberty One Display Suite
10 Moreland St,
Bahkan sejarah sendiri bercerita tentang kuatnya kepercayaan • First Homeowner Grant (New Home) Scheme
Footscray VIC 3011
& Stamp Duty Concession
dan ketakutan masyarakat Indonesia terhadap santet melalui Light refreshments at both events
RSVP Now (Limited Seat)
peristiwa Pembantaian Banyuwangi 1998. Walaupun sulit By 25 June 2019 to
th

dipercaya, santet merupakan bagian dari budaya Indonesia Daniel: 0415 378 434
Email: daniel@riche-consulting.com
yang akan selalu hidup di benak masyarakat. Gaby: 0414 992 801
Email: gaby@riche-consulting.com

Secara teknikal, beberapa kesulitan yang dihadapi selama
proses pembuatan film mencakup proses visualisasi santet.
Membuat sebuah praktik santet tampak nyata dan mistis menjadi
Head Office: Suite 226, Level 3, 813 Pacific Highway, Chatswood NSW 2067, Australia
Phone: 9410 1818 Fax: 9410 1820 Web: www.riche-consulting.com
ozip.com.au 7
 LIPUTAN UTAMA
Menciptakan
Makna Ramadhan
di Melbourne
Bulan Ramadhan merupakan salah
satu bulan yang ditunggu-tunggu
kehadirannya oleh umat Islam di dunia, tak
terkecuali para perantau di Melbourne,
Australia. Tahun ini, bulan Ramadhan
1440 Hijriyah jatuh di Melbourne
menjelang akhir musim gugur. Hari-hari
selama bulan puasa di kota ini diliputi
cuaca dingin, mendung, serta sesekali
hujan deras berangin kencang, mungkin
sangat berbeda dengan cuaca Indonesia
yang hampir selalu panas dan cerah.
Suasana puasa yang berbeda antara
Indonesia dan Australia ini tak hanya soal
cuaca, namun juga pengalaman spiritual.
Justru ketika berada jauh dari rumah, tak
dikelilingi orang tercinta, serta menjadi
minoritas, makna bulan Ramadhan lebih
terasa dalamnya.
Itulah yang dirasakan oleh Agung Yoga
Sembada, dosen jurusan Marketing di
Swinburne Business School. Pria asal
Bandung ini telah mengalami enam kali
berpuasa di Melbourne. Pertama kalinya
ia berpuasa di luar negeri adalah di tahun
2010, saat ia sedang menyelesaikan
studi. “Sebagai orang yang nggak
terlalu sentimental, puasa saya ketika itu
lempeng saja seperti biasa, adaptasi juga
gampang. Tapi ada satu hal yang kadang
saya rindukan, yaitu suara adzan,” tutur
bapak dari dua anak ini.
Justru ketika berada
jauh dari rumah,
tak dikelilingi orang
tercinta, serta menjadi
minoritas, makna bulan
Ramadhan lebih terasa
dalamnya.
8 ozip.com.au
Puasa untuk diri sendiri
Selain kerinduan akan lantunan adzan,
pria yang akrab disapa Yoga ini
merasakan pengalaman spiritual yang
berbeda. Menurutnya, Ramadhan di luar
negeri terasa lebih personal ketimbang
sosial. “Kalau di Indonesia, ada perasaan
bahwa ‘we are all in this together’ karena
hampir semua orang berpuasa, ramainya
Ramadhan juga terlihat di sana-sini.
Sementara di sini, Ramadhan lebih sepi
dan cenderung ‘individualis’. Kalau mau
minum tengah hari juga nggak ada tahu
dan nggak ada yang bakal komentar,”
ujar Yoga. Jadi, baginya puasa di
luar negeri memberinya lebih banyak
kesempatan untuk introspeksi karakter
diri sendiri tanpa pengaruh masyarakat
dan bagaimana sebenarnya hubungan
diri kita sama Tuhan yang kita percayai.
Ujar Yoga, di masa awal berpuasa di luar
negeri, ia masih merindukan dimensi
sosial dari puasa dan lebaran. Tapi,
semakin ke sini, ia semakin menghargai
dimensi personal bahwa puasa dilakukan
sebagai cara mengasah diri dan sebagai
tanda cinta pribadi kepada Tuhan. Ini
juga berlaku soal baju baru saat lebaran.
“Kalaupun saya pengen beli baju baru
lebaran, ya itu murni sebagai ekspresi
keinginan pribadi untuk merayakan,
bukan untuk membuat orang lain terkesan
atau apapun itu.”
Ramadhan yang sepi
Pengalaman tak jauh berbeda dirasakan
oleh Rika Nuriana, mahasiswa Master of
Education, Monash University. Tahun ini
adalah Ramadhan ketiga untuknya. Di
tahun pertama ia mengalami bulan puasa
di Melbourne, ia merasa sedih karena
suasana Ramadhan sama sekali tak terasa
di kota ini. Maklum, Islam adalah agama
minoritas dan wajar jika tak banyak orang
yang “merayakannya”. Rasa kesepian
semakin terasa karena saat itu Rika
tinggal di area CBD dan jauh dari masjid.
Akibatnya, shalat tarawih yang biasanya
dilaksanakan beramai-ramai berjamaah
di masjid, hanya bisa ia lakukan sendirian
di rumah. “Sudah begitu, saat itu saya
statusnya bekerja di Melbourne. Pulang
ke rumah, badan saya sudah lelah dan tak
sempat memasak untuk berbuka puasa
atau sahur, jadi kedua aktivitas itu tak
bisa saya persiapkan dengan sungguh-
sungguh,” katanya lagi.
Di tahun kedua dan ketiga, Rika sudah
berganti status sebagai mahasiswa.
Menurutnya, ia memiliki waktu lebih
untuk memasak makanan buka puasa
dan sahur. Namun, tantangan lain
sudah menghadang. Tugas-tugas kuliah
dan aktivitas lain sebagai mahasiswa
ternyata memengaruhi jam tidur dan pola
makannya. “Kadang, saya belajar hingga
dini hari, lalu tertidur dan kebablasan,
melewatkan waktu sahur,” selorohnya.
LIPUTAN UTAMA
Menciptakan Makna Ramadhan
Menjadi kelompok minoritas yang
berpuasa di Melbourne ternyata
memberi kesan tersendiri bagi Rika
dan Yoga. Menurut Rika, ia merasa
menjadi lebih bersyukur. “Sedari kecil
saya terbiasa dengan kemudahan dan
perayaan saat Ramadhan. Saya sadar
saya harus bersyukur, karena saudara kita
sesama muslim di negara lain mungkin
tidak seberuntung itu dalam menjalani
Ramadhan mereka,” kata Rika.
Indonesian Ad - 15(h) x 23(w)cm
Selain itu, menjadi minoritas di Negeri
Kanguru ini juga membuat Rika sangat
menghargai hal-hal kecil yang bermakna.
“Suatu ketika, saya pergi naik kereta
dengan seorang teman (laki-laki). Di
depan kami ada seorang ibu, tampaknya
orang Australia. Saat kami akan turun,
ternyata si Ibu berkata ‘Happy Ramadan!’
pada saya,” kenang Rika. Ia mengaku
kaget, tapi senang luar biasa. Meski saat
itu Idul Fitri telah lewat, ia tetap merasa
terharu mendapat ucapan seperti itu oleh
orang yang tidak ia kenal.
Rasa syukur juga dirasakan oleh Yoga.
“Saya bersyukur bisa lebih dewasa
menyikapi situasi ketika dunia sekitar itu
tidak harus selalu sesuai dengan apa yang
kita mau,” ujarnya. Selain itu, menurut
Yoga, berpuasa di sini kadang justru bermakna bagi kita selama Ramadhan
lebih bebas karena kita bisa memilih lalu kita jalani sendiri. “Basically, here
sendiri bagaimana kita ingin memaknai we have to create our own meaning of
Ramadhan dan memilih lingkungan Ramadhan,” kata Yoga.
seperti apa yang kita ingin kita dekati.
Teks: Pratiwi Utami
Dalam pandangannya, di Indonesia kita Foto: dok. Agung Yoga S dan Rika
mengalami semacam tekanan sosial atau Nuriana
keharusan untuk ikut acara-acara di sana-
sini selama Ramadhan. Sementara di
sini, kita bisa tentukan sendiri apa yang
ozip.com.au 9
 LIPUTAN UTAMA
Nuansa
Lebaran ala
Melbourne
Hari raya Idul Fitri tahun 2019 jatuh pada hari Rabu tanggal 5
Juni 2019. Tanggal ini bertepatan juga dengan tanggal 1 Syawal
tahun 1440 Hijriyah di Kalender Hijriyah. Bagi para perantau
yang tinggal di kota Melbourne, banyaknya komunitas muslim di
Australia yang mengadakan sesi shalat Idul Fitri berjamaah tentu
menjadi sebuah kejutan tersendiri.
Di wilayah Victoria misalnya, terdapat lebih dari 5 titik shalat Eid
untuk lebaran tahun ini. Beberapa diantaranya adalah Altona
Badminton Center di Western Suburb yang diimami oleh Ust. Feri
Firmansyah dan Ust. H. Zulkarim, LC, MA sebagai khatib; KJRI
Melbourne yang diimami oleh Ust. Hamim Jufri; Flagstaff Garden
untuk warga sekitar Central Business District; Springvale City Hall
untuk masyarakat muslim di area Tenggara yang diimami oleh B.
10 ozip.com.au
Wildan Sani Rasyid dan Ust. Nuim Khaiyath dan Brunswick Sport
Stadium untuk warga di daerah utara Melbourne.
Kali ini, OZIP meliput prosesi shalat Idul Fitri di Brunswick
Sport Stadium karena banyaknya orang-orang Indonesia yang
berkumpul di daerah stadium ini. Kegiatan dimulai pada pukul
07:30 pagi sebelum dilanjutkan dengan shalat sekitar pukul 08:00
pagi. Semua peserta yang datang ke Brunswick Sport Stadium
disambut hangat oleh pihak panitia. Panitia juga menyediakan
sandal plastik sehingga jamaah shalat bisa membawa alas kaki
mereka masuk ke dalam stadium.
Setelah panitia menjelaskan prosesi shalat dan jumlah takbir
shalat Eid, shalat pun kemudian dipimpin oleh Ust. M. Saihul
LIPUTAN UTAMA
sengaja ikut ajakan teman-teman untuk bergabung shalat di
Brunswick Sport Stadium. Karena katanya nuansanya lebih serasa
di rumah. Setelah shalat, ada sesi salam-salaman dan maaf-
maafan.” Meski dirinya cukup sedih karena harus merayakan
hari istimewa ini jauh dari keluarga, namun ia bersyukur dengan
adanya kemajuan teknologi yang bisa memudahkan komunikasi
dengan keluarganya melalui video call.

Kedua mahasiswa ini memaparkan hal yang cukup serupa

mengenai kegiatan yang mereka lakukan setelah shalat lebaran.
Mereka akan berkumpul bersama teman-teman sembari
menyantap masakan khas lebaran bersama sebelum dilanjutkan
dengan sesi belajar untuk persiapan ujian.

Merayakan hari besar seperti lebaran jauh dari keluarga memang

menjadi sebuah tantangan besar bagi para anak muda yang
Basyir. Prosesi sembahyang pun berjalan lancar dan ditutup
merantau mencari ilmu. Namun, dukungan dari sesama teman
dengan ceramah yang cukup panjang.
dan keluarga lokal menjadi motivasi tersendiri untuk mereka.
Kemajuan teknologi juga turut membantu terkoneksinya
Setelah shalat selesai, para jamaah pun mulai saling bermaaf-
hubungan para perantau dengan keluarga yang ada di Indonesia.
maafan dan berfoto ria. Kegiatan penuh khidmat dan khusyuk
ini pun didampingi oleh senda gurau dan canda tawa para umat
Di tengah bulan Juni yang membawa nuansa khidmat dan
yang merayakan hari kemenangan. Anak-anak kecil berlarian
kebahagiaan ini, semoga Anda semua dapat senantiasa
kesana-kemari dengan penuh keceriaan, para remaja sibuk
berkumpul dan berkumpul bersama orang-orang yang Anda
dengan filter selfie dan para orang tua yang saling memeluk haru
sayangi. Salam sejahtera untuk Anda semua.
akan berlalunya Ramadhan. Sensasi emosi yang berbeda-beda
menyatu dalam satu ruangan yang sejadinya dingin menjadi
Teks dan foto: Siti Mahdaria
hangat.

Pihak panitia shalat turut menyediakan kudapan khas Indonesia

bagi para jamaah shalat. Ibrahim Malik, salah satu panitia yang
sedang membagikan makanan ringan kepada para jamaah
mengungkapkan bahwa mereka telah semalaman mempersiapkan
venue dan menyusun kudapan diatas meja untuk disantap selesai
shalat. Menariknya, sebagian besar jamaah lebih mengutamakan
mengabadikan momen ini dengan berfoto bersama ketimbang
memburu hidangan yang telah disediakan.

Seorang jamaah mengungkapkan

kebahagiaannya bisa berkumpul dengan
banyak warga Indonesia untuk merayakan
lebaran, meskipun harus berada jauh
dari orang tua yang berada di rumah.
“Berkumpul dengan orang Indonesia di
rantau membantu mengobati rasa rindu
akan kampung halaman” papar Siti Suryani,
mahasiswa asal Indonesia yang sedang
menempuh studi Master of Information
System di University of Melbourne. Dia juga bercerita bahwa
memilih Brunswick Sport Stadium sebagai tempat shalat adalah
pilihan yang paling tepat, karena tahun sebelumnya, gadis yang
biasa di sapa Yani ini melakukan shalat Eid di Flagstaff Garden
dan tidak menemukan banyak orang Indonesia, “Jadi setalah
shalat malah merasa kesepian,” tambahnya.

Jamaah lain juga bercerita bahwa dia cukup

terharu karena tahun ini bisa ikut shalat Eid
berjamaah bersama komunitas Indonesia.
Di tahun sebelumnya, jadwal ujian yang
bertentangan dengan hari raya membuat
dirinya tidak dapat berpartisipasi di shalat
Eid tahun lalu. Azki Nuril Ilmiyah, seorang
mahasiswa asal Indonesia yang sedang
menempuh studi Master of Commerce
(Actuarial Science) lanjut bercerita, “Saya
ozip.com.au 11
 GALLERY

Merayakan
Lebaran di
Australia
Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah akhirnya tiba. Sembari kita saling
memaafkan di awal tahun 1 Syawal ini, OZIP Magazine pun ingin
mengabadikan momen penuh rahmat dan khidmat ini melalui galeri OZIP
yang bertemakan Lebaran 2019 di Melbourne. Berada jauh dari tanah air
tidak berarti harus melewatkan hari yang suci ini. Sungguh hati tersentuh
melihat banyaknya mahasiswa-mahasiswi dan masyarakat Indonesia di
Melbourne berkumpul dan bersama-sama menunaikan shalat massal di
pelosok-pelosok kota Melbourne. Setelah sesi shalat berlalu, para hadirin
pun berpelukan sambal manyantap sajian yang disediakan di tempat. Kali
ini, lensa kamera OZIP Magazine turut menangkap momen penuh arti ini
dan menyajikannya kepada Anda agar dapat memuaskan rasa rindu Anda
akan kampung halaman. Eid Mubarak!

Teks: Edward Tanoto

Foto: Farchan Noor Rachman & Devina Krismarina

12 ozip.com.au
GALLERY
EVENT

ozip.com.au 13
 EVENT

Kartini Zaman Now

bersama Sakdiyah Ma’ruf
tarian khas daerah Indonesia oleh Sanggar
Lestari Melbourne yang membawakan
tarian Lenggang Nyai.

“There’s no better way to celebrate

Kartini Day and cherishing her struggle
for Indonesian women’s rights than having
the one and only Sakdiyah Ma’ruf talk
about being a “Kartini Zaman Now” in
Indonesia today,” ungkap Diana Pratiwi,
ketua Forum Masyarakat Indonesia di
Australia.

Momen perayaan Hari Kartini ini juga

Forum Masyarakat Indonesia di Australia
(FMIA) menggelar acara peringatan
Hari Kartini di Melbourne, Victoria.
Acara bertajuk “Kartini Zaman Now” ini
diselenggarakan pada Sabtu, 4 Mei 2019
di Drill Hall - Multicultural Hub, 26 Terry
Street, Melbourne dari pukul 4 sore. Acara
tersebut menghadirkan seorang standup
comedian wanita ternama Indonesia,
Sakdiyah Ma’ruf, yang juga dikenal
dengan keahliannya dalam mengkritisi
isu politik, gender, dan Islam di kalangan
masyarakat global yang diakui secara
internasional.
bertepatan dengan pasca pemilihan
umum serentak Indonesia. Pada pesta
demokrasi yang juga berlangsung di
Melbourne pada tanggal 13 April lalu
terlihat kepedulian dan antusiasme
yang luar biasa dari warga Indonesia
di Melbourne yang dibuktikan dengan
antrian panjang di depan KJRI Melbourne
pada hari pencoblosan. Jadi, acara yang
diadakan oleh FMIA ini juga bertujuan
untuk melepas ketegangan setelah
pemilu dengan menikmati lawakan
bersama komedian kondang Sakdiyah
Ma’ruf.

Penasaran dengan sosok komika tunggal

yang dikenal dengan ciri khas “Ironic
Comedy”nya, tiket untuk acara Kartini
Zaman Now pun habis terjual.  Acara ini
dihadiri oleh ratusan masyarakat Indonesia
dari berbagai komunitas dan juga warga
Australia yang memiliki ketertarikan
dengan Indonesia. Beberapa perwakilan
dari organisasi kemasyarakatan Indonesia
di Melbourne turut hadir memeriahkan
acara tersebut. Acara diawali dengan

14 ozip.com.au
EVENT

“I think her ability to create comedy based on actual struggles

as a Muslim woman were funny and relatable,” papar Tommy,
warga Indonesia yang hadir di acara tersebut.

Sakdiyah melontarkan beberapa sindiran bernuansa humor

sehingga penonton pun tersentil dengan leluconnya dan
tertawa. Ia menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia
secara bergantian untuk komedinya. Meskipun aspek
bilingual tersebut menciptakan sesi yang agak canggung, tapi
candaannya dapat dinikmati oleh penonton yang multikultur
yakni warga asli Indonesia dan juga warga lokal Australia.

Teks: Evelynd
Foto: Windu Kuntoro & Fakhrul Hadianto

ozip.com.au 15
 EVENT
A Closer Look into the
Opening Night of SIGHT and
PRESENT MEASURES
It is not often for one to have the
opportunity to learn more about the
artistic style of different countries. It is, of
course, understandable that each artist
will have his/her own style with regards to
the artistic expression of his/her art. While
much of this expression is fueled and
influenced by personal experience and
preference, it is also inevitable that part
of it will be determined by the cultural
exposure that the artist has been growing
up with. This is usually easily seen from
the colourful and starkly different national
attire that a country has when compared
to another. In a more subtle way, this can
also be seen by the artistic rendition of a
local artist. This is where the goal of Project
11 and RMIT University align through
SIGHT and PRESENT MEASURES.
SIGHT and PRESENT MEASURES both
became the title of the year’s exhibition.
Held on the 2nd of May 2019 from 5:00 P.M.
to 7:00 P.M. at Building 94 Level 2, 23 – 27
Cardigan Street Carlton, this year, Project
16 ozip.com.au
11 and RMIT University brought together
two Indonesian residency artists, Yaya
Sung and Erika Ernawan, to Melbourne in
order to allow the Melbournian public a
glimpse of the Indonesian contemporary
art industry. For the members of the
public who have an interest in the artistic
world, the committee also hoped that
the exhibition had helped them open
their eyes and grow their interest in
delving into the world of art. By inviting
both Yaya Sung and Erika Ernawan to
showcasing their art in Melbourne, the
committee also hoped that they could
be role models for Australian women to
gain inspiration from. The world of artistic
creativity does not differentiate between
men and women, it is open to anyone
who is interested in being a part of the
journey. As the curtain opened for the
opening night ceremony and the gallery
slowly filled with people coming into the
gallery, you could see the excitement and
amazement in their smiles.
 EVENT

We also managed to reach out to Resika Tikoalu, the Public

Relations Officer of Project 11 to enquire more about
her motivation in being a part of SIGHT and PRESENT
MEASURES. Born in Jakarta on the 3rd of August 1973, she is
an Indonesian citizen with an Australian PR currently residing
in Melbourne. Her interest in the artistic world started back
when she was young. Her involvement in the Balinese and
Indonesian contemporary dances piqued her interest and she
had continued to nurture her artistic soul since. She expressed
that she loves how art is able to paint and condense intense
emotion in every piece, even when the emotion itself is sad
or tragic. She was also glad to see that the public took keen
interest during the exhibition and shared that there was an
elderly lady who asked her more about how she could get into
the world of art of her own during the exhibition. She believed
that this itself speaks volume of the exhibition’s success.

So ladies and gentlemen, the next time you are around for the
exhibition, be sure to drop by and feast your eyes on some
of Indonesia’s most renowned work of contemporary arts. Be
sure to keep a lookout on Project 11’s next event lining and
pencil the date down for future reference.

Text: Edward Tanoto

Photos: Resika Tikoalu

ozip.com.au 17
 EVENT
A Closer Look
into the Development
of the Dockland
Residences
Looking at your watch, the time read 6:00
P.M. the 24th of May 2019. The rush of the
evening wind came rushing through your
cheeks as you make your way around
the stores of The District Docklands.
Located just mere walks away from the
pier, the calm evening provides a serene
atmosphere to the entire mall. You could
almost hear the sound of your own
footsteps as you traversed the walkway
and unto the glass door of Shop GE06.
Unlike the other closed shops, however,
the resplendent light inside Shop GE06
illuminated the beautiful interior of the
shop in its full minimalist glory.
18 ozip.com.au
In fact, you would come to realise that
the interior design of the shop itself
resembled that of an apartment building.
There was a small living room to the right
accompanied by an oven and a kitchen
sink that were easily reminiscent of your
own house kitchen. To the left, you would
see a picture gallery showcasing the
beautiful room designs and blueprints of
the Dockland Residences currently being
built. As the evening drew late, a crowd
started to slowly form in the shop and the
display suite showcase was at full force.
The display suite showcase itself also
featured a free flow of white wine, red
wine, Asahi and Carlton Drought beer for
 EVENT
you to choose from. If you
were feeling hungry, they
also served a selection
of late evening dinner
for you to choose from.
Be it a mini burger or
some savoury cheese
glazed scallops, you
could choose whichever
one you prefer. To top
it off, there was also a
lucky draw session where
the lucky winner gets
to take home attractive
prizes sponsored fully by
Xynergy Realty. It was not difficult to see why the crowd grew
bigger as the showcase drew later into the evening.

This very display suite showcase was held to alert the public on
one of the many ambitious projects currently being handled
by Xynergy Realty. Working closely with Melbourne’s expert
developers, Xynergy Realty endeavours to bring the public
the leading experience in luxurious living. It was no mere
coincidence that the Dockland Residences is being built atop
the upcoming Marriott Hotels. Future residents will be able
to enjoy the perks of living close to a global hotel chain and
the majestic view of the pier and the ocean from the window
of his/her very own apartment simultaneously. Even better,
the residence is located right next to The District Docklands
and right in front of the tram stop for that extra convenience.
Truly, nothing else spells convenient and luxury quite like the
Dockland Residences.

The apartment comes in many choices of different numbers

of rooms as well. For you who prefer absolute privacy, there
is the choice of going for a 1 bedroom and 1 bathroom
apartment ranging from 50 m2 to 64 m2 interior unit area. If
you wish to go for a 2 bedrooms apartment, there interior
unit area ranges from 68.5 m2 to 94.5 m2. The 3 bedrooms
apartment is the biggest unit at 129.5 m2. Or, if you prefer
a more luxurious living, there is also the choice of owning
your own private condominium that you can further enquire
with the sales team. Designed in the shape of an infinity loop,
the state-of-the-art Dockland Residences differentiates itself
from other apartment units with its own definition of luxurious
living by the seaside.

Development is currently still underway and as of now, there

are less than 100 units left for you to grab. So, if you are
looking to call a place home and are currently at odds on
which apartment unit to consider, you may wish to talk further
with Xynergy Realty Oakleigh to find out more on what they
have to offer. Feel free to give them a call at (03) 9017 5881
or send an email to info.oakleigh@xynergy.com

Text and photo: Edward Tanoto

ozip.com.au 19
 EVENT
Societal Project :
Rajut Keakraban Antar Mahasiswa
Indonesia di Melbourne
Merantau, jauh dari keluarga, menghadapi
lingkungan baru di Melbourne - itulah hal-
hal yang dirasakan oleh para mahasiswa
Indonesia saat berkuliah di Melbourne.
Untuk menghadapi tantangan ini, perlulah
networking dan jaringan pertemanan
antar kampus, agar bisa saling kenal dan
saling bantu dengan sesama.
Oleh karena itu, PPIA RMIT pada 11
Mei 2019 mengadakan Societal Project,
sebuah acara tahunan yang digelar
sebagai sarana sosialisasi antar mahasiswa
lintas universitas di Melbourne. Gelaran
acara edisi tahun 2019 ini diadakan di
The Baroq House, Melbourne dengan
sangat meriah.
Harga tiketnya sendiri AUD 60 per
individu yang langsung ludes karena
tingginya antusiasme para mahasiswa.
Animo ini jelas tampak sejak tiket early
bird mulai dijual seharga AUD 50.
Antusiasme ini juga tampak dari riuhnya
pengunjung yang datang menikmati
alunan musik dan beragam kudapan yang
terus berdatangan.
Acara yang dihadiri seratusan orang ini
dimulai pada pukul 18:30 sore dengan
20 ozip.com.au
iringan musik dan tarian yang indah
untuk menghangatkan suasana. Ketika
suasana semakin meriah, berbagai jenis
permainan pun disajikan dan pengunjung
pun semakin ramai. Di sela acara, tak lupa
iringan musik dari DJ terus mengalun
memastikan acara ini berlangsung
dengan hangat.
Para pengunjung yang datang disuguhi
dekorasi tempat yang didesain sesuai
tema acara yang bertajuk “Fairytale”.
Dunia mimpi memang jadi tema utama
acara yang meriah ini. Sungguh mulai
dekorasinya hingga wardrobe pengisi
acara, kerlip lampu, bunga, hingga
suguhan musik DJ yang mengalun pun
sesuai dengan tema.
Selain DJ, opsi musik datang dari Manyun
Band yang membawakan lagu-lagu
Indonesia yang rancak dan membuat
suasana semakin hangat. Selain musik,
ada juga penampilan modern dance dari
Societal Project Dance Team yang begitu
lincah menari mengikuti alunan lagu.
Acara memang dibuat intim agar sesama
peserta bisa saling berakrab bersama
satu dengan yang lain. Acara juga
dibangun untuk menjalin pertemanan
tanpa sekat antar mahasiswa dari
berbagai universitas di Melbourne. Untuk
membangun kekompakan tersebut,
dalam rangkaian acara Societal Project
disisipkan permainan yang melibatkan
seluruh peserta. Permainan dengan
konsep game “Secret Santa” ini sukses
membangun gelak tawa dan kekompakan
para pengunjung yang hadir.
Baroq House menjadi saksi bagaimana
acara ini menjadi acara yang penuh
keceriaan dan gelak tawa. PPIA RMIT
berhasil membuat Societal Project ini
menjadi acara penuh arti, acara yang
mampu membangun keakraban antar
mahasiswa Indonesia di Melbourne
yang membaut malam menjadi semakin
hangat.
Sesuai namanya, Societal Project
memang acara tahunan yang pas untuk
bersosialisasi satu sama lain. Acara yang
tentunya harus terus dilanjutkan di tahun-
tahun yang akan datang.
Teks: Farchan Noor Rachman
Foto: Fakhrul Hadianto
 EVENT
A Discussion on
Feminism in Indonesia
The clock struck 5:45 P.M. as the talk
session began. In room 556 of Arts West
at the Parkville campus of The University
of Melbourne, a discussion was taking
place in order to explore deeper into
the concept and climate of feminism in
Indonesia. The session began with an
opening video discussing the Instagram
account “Indonesia Tanpa Feminis” which
has now garnered over 3000 followers.
The evening session focused on the
sphere of woman rights in Indonesia, be
in the political or the domestic household.
The evening featured three speakers –
Associate Professor Lisa Bennett, Dr. Dina
Afrianty and Mrs. Yuni Afrianty – who
would be delving deeper into the gender
equality and feminism in Indonesia.
Once the opening video concluded, the
evening talk thus ensued.
Dr. Dina Afrianty mentioned that one of
the reasons why feminism has had so
much controversy in Indonesia is due to
the belief that the values of feminism go
against the values of Islam. The opponents
to feminism in Indonesia express their
concerns over the possible erosion of
Islamic values should feminism be allowed
to gain traction in Indonesia. Since the
teaching of Islam lies the foundation to
many cultural practices in Indonesia,
there is a fear that embracing feminism
may encourage women to undermine
the preexisting values which have been
upheld since time immemorial. However,
Dr. Dina explained that members of the
feminist movement are more concerned
about basic human right problems such as
bringing to light the practices of underage
marriage and promoting equality in the
household instead of challenging existing
cultural values and societal norms. The
feminism that proponents are trying to
promote is more focused on closing the
legal loopholes and acting as a third party
check on societal justice and norm.
Mrs. Yuni Afrianty continued by sharing
that the term “feminism” has also been
abused by parties who claim to represent
feminism. This abuse of the feminism
terminology has smeared the reputation
of feminists and has been used to argue
against instilling feminism in Indonesia.
She explained that undermining the cause
of equal rights will only worsen the existing
abuse experienced by Indonesian women
and will eventually be detrimental toward
the progress of a nation. With rising
number of sexual assault in Indonesia and
the undocumented number of unreported
assault cases in Indonesia, there is an
urgent need for a platform in which these
assaults can be safely expressed and
addressed. That is what feminism offers
in its purest form.
Associate Professor Lisa Bennett
expressed her view that much of the
opposing arguments against feminism
stemmed from a fear of westernization
in Indonesia. While it is important to
acknowledge the influence of Islam
in shaping the Indonesian society, it
should not be the only factor taken into
consideration when dealing with reality.
One should discount values which are
detrimental to progress but should also
open up the mind to progressive values
from which the public can learn from,
regardless of the origin. The public will
benefit in allowing progressive aspects of
grassroot movements to flourish instead
of hindering their growth.
With the popularity of social media in
Indonesia, any news and community
movements can be circulated in record
time among the public. Perhaps, we
can use that same power to encourage
progressive critical thinking among the
public instead of focusing only on sharing
viral videos.
Text: Edward Tanoto
Photo: Fakhrul Hadianto
ozip.com.au 21
 INFO
Eid al-Fitr Around the
World: A Fascinating
Infusion of Culture
As the month draws to a close, Muslims
throughout the globe were up in arms
for ‘Eid al-Fitr’, a day of celebration
and festivity which marks the end of the
holy fasting month of Ramadan. Though
universal in practice amongst Muslims
during this period, its uniformity takes a
backseat to the enthralling differences
across cultures, where countries worldwide
observe a unique and fascinating infusion
of their own culture into Eid al-Fitr.
Known as “Lebaran” or “Idul Fitri”, in
Indonesia, Eid is cherished by its near
90% Islamic population as a national
holiday that even includes a national
bonus, a.k.a. “Tunjangan Hari Raya” of
increased salaries throughout the fasting
month.
Tracing its roots to an intertwining of
Javanese culture in the 15th century,
Lebaran exhibits many unique
characteristics of Eid not seen elsewhere.
Though the asking of forgiveness is
common during Eid, the respect towards
elders is held highly in Indonesia through
“Sungkem”, a Javanese act that observes
younger people paying a visit and asking
forgiveness from their parents, uncles,
aunts or grandparents.
22 ozip.com.au
Following the morning Eid prayer during
Lebaran, Indonesians will follow up by
greeting others “Selamat Hari Raya Idul
Fitri” or “Happy Eid” and later feasting
on traditional meals ranging from opor
ayam (chicken cooked in coconut milk),
rendang (spicy beef curry) or perhaps
the most well-known, ketupat (glutenous
rice packed in small palm leaf pouches),
with variants also seen in other South East
Asian countries such as Brunei, Malaysia
and Singapore.
Like other countries, India upholds the
common practices of Eid, including
morning Eid prayer at crowded mosques
and celebrating festivities involving
shopping, relative visits, money donation
to zakat and feasting on various delicacies.
Traditional clothes such as Kurta or Kurti
(for women) are often worn and included
in the new garments bought during
Eid and whilst it was traditionally loose
and made of silk or cotton, it has since
changed in style to adapt to the fashion
of the modern world.
In India, unique and mouth-watering
meals seen during Eid include Shahi
Biryani (Mutton dish with biryani rice),
Chicken Korma (a type of chicken curry)
and Seviyan (a dessert made of semolina
noodles soaked in milk and topped with
almonds and pistachios).
Of the many mosques around the
world, China’s beautiful union of exterior
localised architecture and interior
decorative Islamic calligraphy makes it
one of the most visibly unique cultural
expressions of Islamic faith. Historically
linked to the Hui, these places of worship
observe a gathering for local muslims,
even more so during Eid.
With a diverse group of muslims across
different ethnic groups, Australian
muslims do not classify under one identity
but instead retain different shades of
culture from different countries where the
number has steadily increased to 2.6% of
the population in 2016. Eid in Australia is
thus a varied experience further defined
by its status as a multicultural melting pot.
Traditional aspects of Eid are still
maintained, including morning prayer,
cloth shopping and money donation. Yet,
everything else is uniquely heterogenous,
partly due to Australia’s status as a
relatively new country in world history.
Religious yet simultaneously celebratory
in nature, Eid al-Fitr remains a wonderful
prism of cultural expressions throughout
the globe, showcasing harmonious belief
alongside diversity of human spirit.
Text: Akira Bhagawanta
Photo: Various sources
 INFO

Tips
Mendapatkan
Surat Izin
Mengemudi

Sebagai mahasiwa-mahasiswi internasional, pernahkah Anda
ingin menyetir di Melbourne? Meskipun rambu-rambu lalu lintas
di Melbourne jauh berbeda dari Indonesia, Anda masih dapat
mengemudikan mobil meskipun Anda berada jauh dari rumah.
Namun, tentu saja Anda tetap harus mematuhi hukum-hukum
dan peraturan-peraturan yang berlaku untuk memastikan bahwa
Anda mengikuti peraturan mengemudi secara legal. Berikut
beberapa tips dalam mendapatkan surat izin menegemudi dan
berkendara di Melbourne.
Untuk mendapatkan surat izin mengemudi, Anda pertama harus
lulus tes teori mengemudi dan mendapatkan Learner Permit. Tes
teori ini dapat dicoba/latihan dulu di website Vicroads https://
www.vicroads.vic.gov.au/licences/your-ls/get-your-ls/lpt. Tes
ini total mengandung 32 pertanyaan dan jumlah maksimum
kesalahan yang diperbolehkan adalah tujuh. Setelah Anda lulus
tes teori, tes berikutnya adalah Hazard Perception Test yang
akan dilakukan menggunakan video simulasi. Contoh-contoh
dari video simulasi ini dapat dilihat di Youtube untuk rujukan
Anda sendiri. Tes terakhir yang harus diambil sebelum Anda
mendapatkan surat izin mengemudi adalah driving test. Untuk
pemegang International Visa dan Permanent Residency Visa,
Anda juga harus lulus semua modul tes mengemudi ini untuk
dapat memperoleh surat izin mengemudi Anda.
Setelah enam bulan, Anda tidak akan diperbolehkan menyetir
sendiri menggunakan SIM Indonesia. Jika Anda ingin menyetir,
Anda harus didampingi oleh seseorang yang memegang
full Driver Licence di Australia. Hukum ini berlaku walaupun
Anda masih memiliki SIM Indonesia yang masih berlaku.
 
Kepada pemegang International Visa, disarankan agar Anda
pelajaran mengemudi beberapa kali supaya lebih terbiasa
dengan peraturan-peraturan dan rambu-rambu lalu lintas
setempat walaupun Anda tidak berencana mengikuti  tes
mengemudi. Jika Anda ingin mengambil tes mengemudi, lebih
baik Anda juga mengambil beberapa sesi pelajaran mengemudi
di sekitar lokasi tes Anda agar terbiasa dengan kondisi perjalanan
setempat.
 
Untuk keterangan lebih lanjut, Anda bisa menghubungi Budy di
0421 164 238

Jika Anda merupakan pemegang International Visa, Anda

masih diperbolehkan menyetir dengan SIM Indonesia yang
masih berlaku dan yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa
Inggris atau SIM Internasional yang masih berlaku. Namun, ini
hanya dapat dilakukan jika Anda belum pernah mengambil tes
mengemudi. Jika Anda pernah mengambil tes mengemudi
dan gagal, Anda tidak diperbolehkan menyetir sampai Anda
lulus tes mengemudi di Australia. Jika Anda merupakan
pemegang Permanent Residency Visa, Anda masih boleh
menyetir menggunakan SIM Indonesia selama enam bulan sejak
visa Anda pertama diberikan. 

ozip.com.au 23

Usainya puasa bulan Ramadhan ditandai
dengan tibanya perayaan Hari Raya Idul
Fitri 1440 Hijriyah atau 2019 Masehi. Tahun
ini, Hari Raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 5
Juni 2019 menjelang akhir musim gugur di
Australia. Menyemangati perayaan hari raya di
bulan suci Ramadhan ini, saya ingin mengajak
pembaca untuk bersama-sama mengupas
lebih dalam makna kata Idul Fitri dan Lebaran.
Menariknya, belum lama ini, Kantor Berita
Nasional Antara mempublikasikan sebuah
tulisan mengenai asal usul dan makna kata
Lebaran sebagai berikut:
“Selama ini mungkin kita bertanya-
tanya dari manakah asal-usul kata
‘lebaran’ karena kata ini ternyata tidak
dikenal dalam bahasa Arab. Menurut MA
Salmun dalam artikelnya yang dimuat
dalam majalah ‘Sunda’ tahun 1954, istilah
tersebut ternyata berasal dari tradisi Hindu.
Menurut MA Salamun,  kata ‘lebaran’ berasal
dari tradisi Hindu yang berarti ‘Selesai, Usai,
atau Habis’. Menandakan habisnya masa puasa.
Istilah ini mungkin diperkenalkan
para Wali agar umat Hindu yang baru
masuk Islam saat itu tidak merasa asing
dengan agama yang baru dianutnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata
lebaran diartikan sebagai hari raya ummat
Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah
menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Sebagian orang Jawa mempunyai pendapat
berbeda mengenai kata lebaran. Kata
lebaran berasal dari bahasa Jawa yaitu kata
‘wis bar’ yang berarti sudah selesai. Sudah
selesai menjalankan ibadah puasa di bulan
Ramadhan yang dimaksud. ‘Bar’ sendiri
adalah bentuk pendek dari kata ‘lebar’
dalam bahasa jawa yang artinya selesai.
Namun, orang Jawa sendiri kenyataannya
jarang menggunakan istilah lebaran
saat Idul Fitri. Mereka lebih sering
menggunakan istilah ‘sugeng riyadin’
sebagai ungkapan selamat hari raya Idul Fitri.  “Tahukah anda, ucapan Minal Aidin wal-
Kata lebaran justru lebih banyak digunakan
oleh orang Betawi dengan pemaknaan yang
24 ozip.com.au
LEBARAN
berbeda. Menurut mereka, kata lebaran berasal
dari kata lebar yang dapat diartikan luas yang
merupakan gambaran keluasan atau kelegaan
hati setelah melaksanakan ibadah puasa, serta
kegembiraan menyambut hari kemenangan.
Saat ini, Pusat Bahasa hanya bisa memastikan
bahwa kata ‘lebaran’ merupakan sebuah kata
dasar yang terdiri dari tiga suku kata, yaitu le
+ ba + ran.”
Bagi umat Islam di Indonesia, kata “Lebaran”
bersinonim dengan kata “Idul Fitri”. Dalam
bahasa Arab, kata “id” bermakna perayaan
dan sering digunakan bersama kata-kata lain
seperti “id milad” (perayaan ulang tahun). Idul
Fitri sendiri bermakna merayakan kembalinya
seorang Muslim ke tanah suci. Pentingnya
Idul Fitri digambarkan oleh sebuah hadis yang
menjelaskan bahwa seseorang yang telah
menunaikan ibadah puasa secara maksimal
adalah laksana bayi yang baru lahir dari rahim
ibunya.
Istilah inilah yang digunakan oleh Ismail
Marzuki sebagai judul dari gubahannya di
tahun 1950-an, “Selamat Hari Raya”:
Selain kata “Lebaran” dan “Idul Fitri”, sering
juga umat Islam mengatakan “Minal ‘aidin
Wal faizin” ketika bertemu dengan sesama.
Pernahkah Anda bertanya mengenai asal-usul
dari sapaan ini?
Salah seorang rekan sejawat siaran Bahasa
Indonesia BBC London di tahun 1970-an
pernah mengucapkan “Minal ‘aidin Wal faizin”
kepada rekannya di siaran Bahasa Arab BBC.
Namun, rekannya pun bingung karena dirinya
tidak paham akan makna ucapan tersebut.
Hal ini karena dalam budaya Islam masyarakat
Arab, mereka biasanya mengucapkan “’Id
Mubarak”, “Taqabalallaah minni/a wa
minkum” atau “Kullu ‘am wa antum bikhair”
sebagai ucapan selamat Hari Raya.
Lalu, mengapa umat Islam Indonesia
mengucapkan “Minal ‘aidin Wal faizin”?
Sebuah artikel menarik dari surat kabar Tribun
News Bogor menguraikan asal-usul sapaan ini:
Faizin bukan bermakna mohon maaf lahir dan
batin.
Dirangkum dari berbagai sumber,
kalimat Minal Aidin wal-Faizin terdiri dari
beberapa penggal kata.
Kata Min artinya ‘termasuk’, Al-aidin artinya
‹orang-orang yang kembali›, Wal Artinya
‹dan›, serta Al-faizin Artinya ‘menang’.
Jika dimaknai secara harfiah, kalimat  Minal
‘Aidin wal Faizin dalam bahasa indonesia
menjadi ‹Termasuk dari orang-orang yang
kembali sebagai orang yang menang›.
Ucapan minal aidin wal-faizin ini menurut
seorang ulama tidaklah berdasarkan dari
generasi para sahabat ataupun para ulama
setelahnya atau Salafus Salihin.
Perkataan ini mulanya berasal dari seorang
penyair pada masa Al-Andalus, yang
bernama  Shafiyuddin  Al-Huli, ketika dia
membawakan syair yang konteksnya
mengkisahkan dendang wanita di hari raya.
Sumber lain menyebutkan, pada zaman
khilafiah rasyidin, ucapan  Minal Aidin wal-
Faizin, digunakan sebagai ungkapan bangga
atas kemenangan perang yang sebenarnya,
semisal perang Badar.
Jika dimaknai dalam konteks peperangan,
akan berbunyi ‘Semoga Termasuk dari Orang-
orang yang Kembali (dari perang) dan sebagai
Orang yang Menang (dalam setiap Perjuangan
Islam)’.
Ucapan minal ‘aidin wal-faizin ini tidak akan
dimengerti maknanya oleh orang Arab, dan
kalimat ini tidak ada dalam kosa kata kamus
bahasa Arab, dan hanya dapat dijumpai makna
kata perkatanya saja.
Di dalam hadis pun tidak dijelaskan secara
spesifik mengenai ucapan ini.
Justru, ada ucapan kalimat yang bisa
digunakan saat di Hari Raya Idul Fitri yang
sering dicontohkan Nabi Muhammad SAW
dan para sahabatnya.
Dalam budaya Arab, ucapan yang
disampaikan ketika menyambut
hari Idul Fitri adalah Taqabbalallahu minna
waminkum.
Kemudian menurut riwayat, ucapan nabi ini ditambahkan oleh orang-
orang yang dekat dengan zaman Nabi dengan kata-kata Shiyamana wa
Shiyamakum.

Sehingga, bila digabungkan kedua kalimat itu, maka akan bermakna

‘Semoga Allah SWT menerima amalan puasa saya dan kamu’.

Lantas, bagaimana bila ingin mengucapkan permohonan maaf lahir dan

batin dalam bahasa Arab?

Anda bisa mengucapkan As-alukal afwan zahiran wa bathina  atau Kullu

aam wa antum bikhair, yang berarti ‘semoga sepanjang tahun Anda
dalam keadaan baik-baik.”

Demikian dijelaskan oleh Tribun News Bogor. Meskipun sapaan umat

Islam di Indonesia berbeda dari umat Islam di Arab, yang penting adalah
niat dan keikhlasannya.

Lalu bagaimana pula dengan perayaan khas Indonesia “Halal Bihalal”?

Kata tersebut juga tidak terlampau jelas maknanya sebagai sebuah

kalimat dalam bahasa Arab.

M. Qurasih dalam bukunya yang berjudul Membumikan Al Qur an

memberikan penjelasan mengenai pengertian dan makna yang terkadung
dalam Halalbihalal. Menurutnya halalbihalal mengandung tiga arti.

Pertama dari tinjauan kebahasaan. Kata halalbihalal berasal dari

kata halla atau halal yang bisa berarti menyelesaikan persoalan
atau problem, meluruskan benang kusut, menjernihkan air
yang keruh, dan melepaskan ikatan yang membelenggu.

Dengan demikian dengan adanya acara halalbihalal diharapkan

hubungan yang selama ini keruh dan kusut dapat segera diurai
dan dijernihkan. Halalbihalal bermakna untuk merekontruksi
relasi kemanusiaan yang lebih sejuk dan menentramkan.

Kedua, tinjauan hukum. Kata halal digunakan sebagai lawan

dari kata haram dan makruh. Dengan pengertian ini maka
halalbihalal mengandung arti kekinian setiap orang yang
berhalalbihalal untuk membebaskan diri dari perbuatan yang
haram dan makruh, atau membebaskan diri dari perbuatan dosa.

Ketiga, jika dilihat dari Al- Qur an pengertian dan maknanya dapat kita jumpai
dalam beberapa ayat dalam Al-Qur an di antaranya dalam (QS. 2: 168, QS.
8: 69, QS. 5: 88, QS. 16: 114), kata halalbihalal selalu dirangkaikan dengan
kata thayyib (halalan thayyiba) yang berarti yang halal lagi menyenangkan.

Dengan pendekatan Qur’ani, maka yang dimaksudkan dengan

halalbihalal adalah terbangunnya komitmen bersama untuk selalu
melakukan yang baik dan bermafaat serta menyenangkan semua pihak.

Dengan demikian, ketiga pengertian yang dikandung dalam kata

halalbihalal bisa digunakan untuk menjelaskan pesan yang dikandung
oleh tradisi tersebut. Dalam konteks ini halalbihalal merupakan media
yang paling efektif untuk merajut kembali hubungan yang membeku
dengan cara saling memaafkan dan menyadari kekhilafan masing-
masing.

Ma’af lahir Bathin

Wallahu a’lam

Penulis: Nuim Khaiyath

ozip.com.au 25
 INFO
Inspirasi dari Chef Arnold
di ISSA 2019
Popularitas industri kreatif telah
mengalami banyak peningkatan dan
menggalang antusiasme publik yang
cukup tinggi. Hal ini boleh dilihat dari kata
“Creative Industry 4.0” yang bergema di
banyak media massa dan media sosial.
Saat ini banyak pihak yang bersiap-
siap menyongsong industri kreatif 4.0,
termasuk diantaranya PPIA Monash dan
LPDP Monash. Kedua pihak bekerja sama
menuangkan ketertarikan mereka terkait
topik ini dengan mengadakan sebuah
simposium yang bertajuk “Indonesian
Students Symposium Australia (ISSA)
2019” dan mengangkat tema “Millenials:
Envisioning Creative Industry 4.0”.
Kegiatan ini berlangsung di Monash
University Caulfield pada tanggal 4
Mei 2019 lalu. Sembari mengundang
pembicara-pembicara dari Indonesia,
26 ozip.com.au
pihak panitia ingin mengolah materi
dengan menggabungkan perspektif
dari akademisi, pemerintah, dan pegiat
industri kreatif Indonesia, termasuk
diantaranya Chef Arnold.
Setelah seminar umum di aula besar,
semua peserta diarahkan menuju dua
ruangan berbeda. Chef Arnold pun
kemudian menuju ke ruang panel 2.
Setelah pembukaan acara ruangan panel
2 oleh moderator, panel pun dilanjutkan
dengan sebuah pidato dari salah
seorang pemenang pitch competition
yang diadakan oleh ISSA. Pidato yang
disampaikan oleh Siti Mahdaria ini berjudul
“Optimising Youth Empowerement
for Creative Industry Improvement”.
Setelah pidato selesai, Chef Arnold
sebagai pembicara di panel ini diminta
untuk memberikan pendapatnya oleh
moderator terkait dengan pidato yang
telah disampaikan.
“Saya setuju dengan pembicara
sebelumnya, bahwa ada yang hilang
dari kehidupan kita,” buka Chef Arnold
sembari menjelaskan keprihatinan beliau
terhadap generasi muda saat ini yang
ingin semua hal serba cepat, instan, dan
mudah. Padahal, hal-hal yang dihasilkan
dari cara piker yang demikian tidak
akan dapat bertahan lama. Beliau juga
menyampaikan pentingnya kegiatan-
kegiatan empowerement yang dapat
turut memfasilitasi perkembangan
mentalitas generasi muda.
Chef Arnold yang sangat tampak sangat
sederhana bercerita bahwa beliau tidak
sempat menduduki bangku kuliah
karena langsung terjun ke dunia kuliner.
 Dedikasi
Flavour Burst
Tetapi, beliau menyampaikan bahwa
pembelajaran tidak hanya terbatas
kepada bangku sekolah dan kelas. Ketika
seseorang mulai bekerja, dirinya juga akan
tetap selalu mempelajari hal-hal baru.
Ketika Chef Arnold membuka restoran,
beliau pun bekerja sambil belajar dari
setiap tantangan yang dihadapi dan
setiap proses yang dilalui oleh dirinya.
Beliau membagikan pengalamannya
membuka restoran yang “Seperti
sebuah permainan roller coaster”. Awal
membuka restoran, ada banyak sekali
orang yang tertarik mencoba. Beliau
pun mengenang bagaimana tiga bulan
pertama sejak restorannya dibuka,
pengunjung beramai-ramai datang dan
menikmati hidangan lezat yang disajikan
oleh restorannya. Namun, selepas tiga
bulan pertama tersebut, restoran beliau
pun kemudian menjadi sepi. Seluruh tim
pun melakukan evaluasi dan memperbaiki
beragam aspek usaha restoran mereka
hingga akhirnya restoran pun dapat
kembali berjalan secara normal.
“Pernahkah kalian berkunjung ke booth
KOI yang ada di Sydney? Mahal kan?”
lanjut Chef Arnold. Beliau menjelaskan
bahwa harga yang ditawarkan di
restorannya tidak semata-mata hanya
mencakup harga bahan-bahannya, tetapi
juga mencakup usaha dibalik pembuatan
makanan tersebut. Beliau bercerita
bagaimana timnya membuat makanan
yang disajikan secara langsung dengan
segenap tenaga dan keuletan seluruh
anggota. Oleh karena itu, yang paling
utama ketika menciptakan sebuah produk
adalah nilai tambahnya. “Jadi, saran saya
kepada teman-teman mahasiswa, adalah
untuk fokus meningkatkan kemampuan
diri di bidang-bidang yang tidak bisa
digantikan oleh mesin dan robot sehingga
teman-teman tetap bisa berjaya di era
industri kreatif 4.0,” tutup Chef Arnold.
Setelah moderator resmi menutup
panel, Chef Arnold pun memberi aba-
aba kepada peserta panel untuk berseru
“Jangan lupa menonton Master Chef
Indonesia” untuk direkam di media
sosialnya. Ternyata, Chef Arnold rela
tidak menghadiri perkumpulan Master
Chef Indonesia demi menghadiri acara
ISSA ini. Setelah itu, para peserta pun
dengan antusias mengikuti arahan dan
bersorak dengan riang gembira. Hasil
video bisa dilihat di story Instagram milik
Chef Arnold.
Bahkan setelah panel berakhir, Chef
Arnold kerap dihampiri banyak sekali
mahasiswa yang tertarik dengan bisnis
kuliner. Dengan sabarnya Chef Arnold
menjawab satu per satu pertanyaan dari
para mahasiswa. Bahkan dirinya tidak
sungkan menyarankan mahasiswa ini
untuk menghubunginya jika memang
ada hal penting lainnya yang perlu
didiskusikan lebih lanjut. Beliau pun
kemudian mengakhiri pertemuan dengan
berpesan “Empower yourself! Be the
change you want to make in your society,
and don’t let the society influence you.”
Teks dan foto: Siti Mahdaria
ozip.com.au 27
 INFO

As we wave goodbye to the heatwave

and scorching sunlight of the sweltering
summer, it is time to prepare ourselves
for autumn. Time to search for that comfy
sweater and warm jacket because the
temperature is about to go down from
here on. Of course, the much cooler
temperature is much welcomed but it is
not the only reason why you should look
forward to autumn. This is the season
when you can step on crunchy dry leaves
and realise your dream of having a picture
taken amidst the falling leaves. If that does
not sound like a scene from a drama, then
you are definitely not watching enough
drama! The question is, of course, where?
And the following question is, is that all
there is to autumn? Absolutely not. There
are so many more to autumn that what
you think. So read on and find out.

28 ozip.com.au
 INFO

Melbourne Pink Lake

This salt lake in Westgate Park offers you
the best of a lakeside view with a minor
twist. Once you arrive at the park, it may
take some exploring from the carpark
in order for you to locate the lake. Plus,
Westgate Park is also home to yet another
lake. But the difference is apparent. In
the freshwater lake, you will see ducks
swimming around as they go about their
daily lives. Occasionally, you may also
notice some birds coming down to relax
and drink by the lakeside. In contrast to
the lively freshwater lake, the pink salt
lake is devoid of aquatic inhabitants.
While it may be tempting to touch the
water, please do not do so. By extension,
please also refrain from swimming in the
water.

You might be wondering what actually

causes the pink colour of the lake. Well, it
is actually algae. Algae growing in the salt
crust at the bottom of the lake produces a
red pigment as part of its photosynthesis
process due to the high salt level of the
lake. Although the pink colour is usually
most prominent during the hotter months,
the beginning of autumn still allows you a
chance to behold the beautiful colour of
the lake. So before it is all gone, make
sure you check out the picturesque pink
lake of Westgate Park.

The Victorian Town of Bright

You have heard about the beautiful cliffs
of the Great Ocean Road and you have
probably had your fair share of penguins
from your visit to Philip Island and the
St. Kilda Beach. But that is not all there
is to Melbourne. This autumn, go for a
change of pace by driving your way to the
Victorian town of Bright. Do not worry,
the travel duration itself will be the same
as a drive to the Great Ocean Road – only
this time, you will be driving northeast
toward the Alpine National Park and
toward Canberra. Once you are nearby,
it is easy to recognise this scenic town by
the colourful leaves adorning the vicinity.
Harvest Time at Yarra Valley
Autumn is also known as harvest time for
this famous wine destination. When the
harvest is due, you will find that the valley
turns into a beautiful view in autumn. Be
it the vast vineyard, the colourful leaves
adorning the trees or the pathway laden
with dry crunchy leaves that crack when
you step on it, you will find a whole other
side to Yarra Valley this season.
There are many places to visit during this
autumnal season. You simply need to
pinpoint which ones they are. So before
winter comes and we are all stuck at home
huddling with our loved ones, why not
get out there and make some memories?
Text and photo: Edward Tanoto

Stepping onto the town, you realise that
the town is named “Bright” for a reason.
Vibrant hue of yellow, orange and red fills
your eyes as the rustle of the leaves by the
wind makes for a dream-like ambiance
of the entire place. Lose yourself in the
moment as the gentle sway of the wind
caress your cheek while you stop for some
outdoor picnic with your family.
Yarra Valley is also the go-to place for a
good hot air balloon ride. Admire the
vast land from above as you look down
and behold the breathtaking view. And
if you stick around long enough, you will
also be greeted with a beautiful golden
sunset view from the valley. What better
way are there to spend the evening with
your family and loved ones when you can
enjoy the stunning view of the sunset by
the valley?

ozip.com.au
ozip.com.au
29
 IMMIGRATION
Point Test changes
Schedule 6D to the Migration
Regulations is amended to award:
• 15 points for nomination by a State
or Territory government agency or
sponsorship by a family member
residing in regional Australia, to live
and work in regional Australia;
• 10 points for a skilled spouse or de
facto partner
• 10 points for certain Science,
Technology, Engineering and
Mathematics (STEM) qualifications
• 5 points for a spouse or de facto
partner with competent English
• 10 points for applicants without a
spouse or de facto partner
Invitations for points tested visas
Invitations will be ranked in the following
order:
• First - primary applicants with a
skilled spouse or de facto partner
• Equal First - primary applicants
without a spouse or de facto partner
• Second - Primary applicants with a
spouse or de facto partner who can
demonstrate competent English, but
does not have the skills for skilled
partner points (age and skills)
• Third - Primary applicants with a
partner who is ineligible for either
competent English or Skilled partner
points. These applicants will be
ranked below all other cohorts, if all
other points claims are equal
NEW Subclass 491 - Skilled
Regional (Provisional) Replacing 489 -
Skilled Regional (Provisional)
• Two streams - State/Territory
sponsored and family member
residing in designated area
sponsored
 
State/Territory sponsored stream
• Must be nominated by State/
30 ozip.com.au
Planned Changes
16 November
2019 (Part 1)
Territory Government  members of family unit, whether
• Review rights for refusal to grant
this visa to an offshore applicant will
extend to State/Territory authorities
 
Family member sponsored stream
• Must be sponsored by a family
member who is over 18 and is
an Australian Citizen, Australian
permanent resident or eligible New
Zealand citizen
• Sponsor must be usually resident in a
designated regional area
• Sponsor must be related to the
primary applicant or their spouse or
de-facto partner
• Family member is defined as parent,
child or step-child, brother, sister,
adoptive brother, adoptive sister,
step brother or step sister; or an
aunt, uncle, adoptive aunt, adoptive
uncle, step aunt or step uncle; or a
nephew, niece, adoptive nephew,
adoptive niece, step nephew or step
niece; or a grandparent; or a first
cousin.
• Obligation to assist visa holder to
the extent necessary, financially, with
accommodation and to participate in
AMEP English language program for
2 years
Applicant requirements  MARN 0213101 (YNJ Migration
• Schedule 6D points test applies
• Must have been invited to apply
• Must not have turned 45 at time of
application
• Must have skilled occupation on
an applicable list and have a valid,
suitable skills assessment  registered migration agent since 2002
• Primary applicant must have
competent English at time of
application
• Must declare genuine intention to
live, work and study in designated
regional area
• Health PIC 4005 and character PIC
apply to all primary applicants and
applicants or not
• May apply and be granted inside
or outside Australia, but not
in immigration clearance
• Must be holder of substantive visa or
BVA, BVB or BVC to apply onshore
• Temporary visa - five years validity
• Conditions 8578, 8579, 8580 and
8581 must be imposed
• VAC - Base application charge:
primary applicant $3,755; additional
applicant over 18 years:
$1,875; under 18 years: $940
• Second VAC instalment if required -
Less than functional English over 18
years: $4,890; any other applicant:
nil
• Safe Haven Enterprise
Visa holders or past holders, may
apply for a Subclass 491 visa, subject
to meeting prescribed requirements.
This article is written only as general
information from information obtained
from the Migration Institute of Australia
until 3 June 2019 and not intended as a
substitute for immigration advice. If you
need more accurate information about
the possibility of obtaining an Australian
visa, you can contact Yapit Japoetra,
Consultants) at (03) 9650 0895 or email
yapit@tpg.com.au or other registered
migration agents.
Yapit Japoetra (MARN 0213101) is a
from Indonesia and has more than
16 years of experience in Australian
immigration law and can assist you in the
application process or provide advice
on how to get Australian permanent
resident and other visas in Australia.
ozip.com.au 31
 MOTIVATION
Suatu hari, di tepian sebuah sungai,
tampak dua orang kakak beradik sedang
bercanda riang. Tiba-tiba, karena kurang
hati-hati, sang adik terjatuh ke dalam
sungai yang cukup dalam. Celakanya, di
antara mereka berdua tidak ada yang bisa
berenang. Karena itu, sambil berteriak-
teriak ketakutan, sang kakak meminta
tolong kepada orang-orang yang berada
di sekeliling tempat tersebut. Tetapi,
karena tempat tersebut sepi, pertolongan
pun terlambat datangnya. Alhasil, sang
adik tenggelam dan meninggal dunia.
Kedua orang tua mereka, sanak saudara
serta orang-orang yang bermukim di
sekitar tepian sungai tersebut, tidak
menyalahkan sang kakak atas musibah
yang dialami sang adik. Mereka menerima
musibah itu dengan lapang dada dan
menganggap bahwa semuanya sudah
merupakan suratan takdir dari Yang
Maha Kuasa.
Namun, sang kakak belum bisa menerima
kenyataan bahwa sang adik telah tiada.
Sejak kecelakaan itu terjadi, dia berubah
menjadi seorang anak yang pemurung
dan penyendiri. Dia tidak berani dan
malu menghadapi orang-orang karena
hati dan perasaannya senantiasa
didera perasaan bersalah. Setiap hari
dia sibuk menyalahkan dirinya sendiri.
Si kakak merasa dirinya merupakan
alasan mengapa sang adik yang sangat
disayanginya itu meninggal. Sebagai
kakak, ia merasa bahwa dirinya tidak bisa
menjaga adiknya sendiri. Peristiwa itu
sangat membebani pikirannya.
Suatu hari, ibunya jatuh sakit dan
terbaring lemah di tempat tidur. Selama
itu pula, sang kakak setia menemani,
melayani, dan memberi perhatian
kepada ibunya. Kembali, ia dipenuhi
rasa takut akan kehilangan orang yang
disayanginya.
32 ozip.com.au
Beri Kesempatan
Pada Diri Sendiri
Suatu ketika, sambil menghela napas
panjang sembari menggenggam tangan
anaknya, dengan suara lemah sang ibu
berkata, “Anakku, ibu telah kehilangan
anak-anak ibu.”
“Tidak, Bu. Masih ada aku,” ujar si kakak
sambil terisak.
“Ibu tahu kamu ada secara fisik, tetapi
jiwamu tiada. Sejak adikmu pergi, jiwamu
seakan ikut dibawa pergi. Apa lagi yang
tersisa untuk kami, ayah dan ibumu?”
ujar sang ibu sembari mengusap lembut
tangan anaknya. ”Sejak peristiwa itu,
kamu seperti tidak pernah ada lagi di
rumah ini.”
“Rumah ini terasa mati tanpa semangat
lagi. Nak, ibu tahu kamu sangat
menyayangi adikmu, tetapi dia telah pergi
untuk selamanya. Caramu menghukum
diri tidak akan mengembalikan adikmu
dan membuat ayah dan ibu tambah
bersedih. Ibu rasa, cukup sudah dukamu.
Masih ada kami, ayah dan ibumu yang
menyayangi dan membutuhkanmu,”
ucap si ibu memohon sambil mengusap
lelah mata tuanya.
Sambil terisak si anak berkata “Maaf,
bu. Tanpa disadari, selama ini saya
telah membuat ibu dan ayah bersedih.
Kepergian adik dengan cara seperti itu
sungguh telah melumpuhkan setengah
jiwaku. Ibu jangan bersedih lagi. Aku
berjanji akan mengubah pola pikir dan
sikap selama ini. Juga berusaha kembali
seperti dulu, membahagiakan ayah dan
ibu. Cepat sembuh, bu. Aku masih anak
ibu yang dulu.”
Mendengar janji tulus yang diucapkan
si kakak, sang ibu pun tersenyum dan
mereka pun berpelukan dalam keharuan.
Dear Readers,
Dalam putaran kehidupan ini, seringkali
ulah kita yang tidak disengaja berdampak
kepada musibah atau kerugian orang
lain. Oleh karena itu, timbullah perasaan
bersalah yang membawa penderitaan
hidup yang berkepanjangan kepada diri
kita sendiri.
Sebenarnya, bukan masalah kita merasa
bersalah. Justru, semua itu merupakan
wujud tanggung jawab kita sebagai pribadi
yang bermoral. Namun, jika memang itu
merupakan sebuah peristiwa yang tak
terelakkan dan kita sudah meminta maaf
karenanya, jangan biarkan beban itu terus
ada di dalam pikiran kita. Sebab, jika kita
terus membiarkan perasaan bersalah
ada di dalam pikiran, apakah keadaan
bisa berubah? Apakah rasa berdosa itu
akan membuat kita mampu memperbaiki
peristiwa yang telah lalu? Apa pun yang
telah terjadi, kita harus bisa menerima
dengan jiwa besar. Dan jika kita memang
ingin mengubah keadaan itu, ubahlah
dengan cara yang positif. Mulailah
dengan meminta maaf jika ada yang
menjadi korban, memperbaiki diri dengan
tidak mengulangi peristiwa yang sama
dan mengoreksi diri dengan perilaku dan
tindak-tanduk yang lebih positif.
Marilah kita berusaha memberi
kesempatan pada diri sendiri untuk
menata kembali hidup diri kita sendiri
dan orang-orang di sekeliling kita.
Dengan berani menghadapi hidup
melalui perbaikan, koreksi, dan evaluasi
diri terhadap berbagai peristiwa yang kita
hadapi, keberadaan kita akan punya nilai
yang penuh arti.
Salam sukses luar biasa!
Andrie Wongso
 FINANCE
Conference Tips for
Small Business Owners
For small business owners, business conferences can be
both a blessing and a curse. They give you the opportunity
to develop new skills and learn strategies that you can use
in your business, and they also provide you with the chance
to meet new people and expand your business network.
Unfortunately, they also pull you away from your business and
they cost money, so it’s important that you get the most out of
any business conference you attend.
Here are some tips to help you come away from your next
conference feeling motivated and energized, rather than
overwhelmed and exhausted:
Plan Your Sessions
Almost all conferences announce their activities—including
keynote speakers, workshops, daily sessions, and networking
events—ahead of time. Not every keynote speaker and
workshop will be relevant to you and your business, so to save
yourself from wasting time in a session you don’t care about,
make a note of the sessions and events that most interest
you. If an event requires registration, make sure you register
ahead of time so you’re not disappointed when you get to
the venue.
Be Prepared
With so many people at one event, you’re sure to run into
someone who can offer you a business opportunity. It could
be a potential client, a mentor, or someone who provides
services you might need. Take enough business cards and
promotional materials (brochures, pamphlets or whatever
your business uses) with you so the people you meet can
contact you after the conference is over.
Take Time for You
It can be easy at a conference to spend your days in sessions,
your evenings networking, and your free moments checking
emails and dealing with work issues. That will leave you
overwhelmed, frustrated and tired, and you won’t get as
much out of the conference. Make sure you get a full night’s
sleep, so you’re rested and alert for the next day’s events. If
you have a few quiet moments, take those for yourself so you
have a second to breathe.
Even better, plan breaks into your day. Just because you’re at a
conference doesn’t mean you have to attend every event. Trying to
take everything in to get the most out of the conference can backfire
because you’ll be so tired you won’t get anything out of the later
sessions. Don’t be afraid to be selective about the events you attend.
Pick an Action Step after the Conference
It’s tempting to go to a conference and come away with a ton
of information and skills that you want to use right away. You feel
energized by what you’ve learned and you want to implement it all as
soon as possible. That can lead to you making too many changes at
once and giving up when making the changes becomes too difficult.
Instead, pick one or two things that were the most relevant to your
business and that you feel you can implement without too many
obstacles.
Final Thoughts
Small business conferences are a fantastic way to develop skills, learn
new strategies, and grow your business. By following a few easy tips,
you can make your next conference an energizing learning experience,
rather than an exhausting ordeal.
Disclaimer: The Materials are provided for general information
purposes only and are not intended as professional advice and should
not be substituted for, or replace, such professional advice.
Contributor: Virda Ersan
E virdaersan@seaaccountants.com.au
P 03 9689 8895
M 0434 378 718
A 17/31 Queen Street
Melbourne, VIC 3000
( With Appointment Only)
ozip.com.au 33
 TRAVEL
Indahnya
Memandang
Cakrawala
dari Skypoint
Menikmati indahnya mentari yang
terbenam dari ketinggian SkyPoint
menjadi salah satu tujuan utama saat
berkunjung ke Gold Coast. Khususnya
bagi orang yang menyukai ketinggian,
memandangi keindahan laut dan kota dari
lantai 77 Gedung Q1 di Surfers Paradise ini
menjadi sebuah kesempatan yang sangat
menarik. Tambahan lagi, SkyPoint juga
merupakan satu-satunya dek observasi
pesisir pantai Australia. Kapan lagi Anda
dapat menikmati suasana dan keindahan
cakrawala Australia dari ketinggian 230
meter di atas permukaan laut seperti
yang ditawarkan oleh Skypoint ini?
34 ozip.com.au
Gedung Skypoint sendiri merupakan
salah satu gedung pencakar langit
tertinggi di dunia. Berada di ketinggian
230 meter di atas permukaan laut,
SkyPoint merupakan salah satu atraksi
paling populer di Gold Coast dan telah
menjadi salah satu destinasi yang selalu
ramai dikunjungi oleh penduduk lokal
dan wisatawan mancanegara. SkyPoint
memberikan pemandangan panorama
360 derajat yang menakjubkan dan
senantiasa membentang meliputi
perkotaan dan lautan yang menghampar
sejauh mata memandang. Pengunjung
pun dimanjakan dengan gradien warna
langit yang keemasan ketika matahari
terbit dan terbenam di garis cakrawala.
Saat matahari mulai terbenam, Anda
bisa menikmati pemandangan kerlip
lampu perkotaan yang mengindahkan
pemandangan kota di sore hari bak kerlap-
kerlip bintang di malam hari. Di malam
hari, dek observasi SkyPoint pun turut
berubah menjadi bar lounge yang mewah
dan dilengkapi dengan pertunjukan live
music yang mendendangkan lagu merdu
setiap hari Minggu sore. Nikmatilah
minuman dan hidangan lezat bersama
teman-teman sembari berbincang
ditemani pemandangan yang tidak
mudah terlupakan.
Berlokasi di lantai 77 Gedung Q1, Surfers
Paradise Boulevard, Gold Coast, gedung
ini hanya berjarak 6 menit berjalan kaki
dari pusat Surfers Paradise. Bagi Anda
yang membawa kendaraan, Anda juga
tidak perlu khawatir karena parkiran gratis
tersedia khusus untuk pengunjung yang
dapat diakses dari Hamilton Avenue.
Begitu memasuki gedung, pengunjung
akan disambut oleh lift super cepat yang
akan mengantarkan Anda langsung ke
lantai 77 dalam waktu kurang dari satu
menit.
 TRAVEL

Anda cukup merogoh kocek sebesar AUD 17.00 untuk bisa

mendapatkan akses ke SkyPoint. Namun, jika Anda tertarik
untuk menikmati kudapan yang disediakan restoran yang ada di
Skypoint, ada berbagai macam pilihan harga yang bisa dibanderol
mulai dari AUD 27.00. Ada penawaran menarik bagi Anda yang
memang pecinta ketinggian - Anda bisa mencoba paket Ultimate
Skypoint Adventure dimana Anda akan dibawa keluar gedung di
ketinggian lantai 77 dan berjalan-jalan hingga ke puncak gedung.
Tentunya petualangan penuh adrenalin ini dilengkapi dengan
peralatan pengaman yang telah teruji kualitasnya. Anda bisa turut
merasakan keseruan yang berbeda dalam menikmati keindahan
pemandangan Gold Coast. Untuk paket ini, Anda dapat memilih
waktu yang cocok untuk mencoba pengalaman ini. Tentunya,
harga yang ditawarkan pun bervariasi tergantung dari waktu yang
Anda pilih. Ada pun harga yang ditawarkan berkisar antara AUD
77.00 hingga AUD 107.00.

Selama dua jam menikmati indahnya senja hingga gelapnya

malam di SkyPoint, Anda akan melihat ramainya orang-orang yang
mangambil foto dan merekam video untuk mengingat pengalaman
mereka di titik tertinggi pesisir pantai Australia ini. Banyak
juga pengunjung-pengunjung yang dengan aktif membagikan
keindahan pemandangannya melalui akun media sosial mereka.
Pemandangan dan suasana kota dan lautan saat mentari terbenam
menjadi sebuah keindahan tersendiri yang khas untuk Skypoint.
Anda akan senantiasa terpukau oleh pemandangan yang dapat
Anda lihat dari titik tertinggi ini. Oleh karena itu, ketika Anda
berlibur ke Gold Coast, jangan pula lupa mengunjungi keindahan
dan keseruan pemandangan cakrawala dari Skypoint, titik tertinggi
pesisir pantai Australia.

Teks dan foto: Siti Mahdaria

ozip.com.au 35
 EVENT
Gain and Glory
of Victoria Cup 2019
The sport stadium roared and the
audiences readied themselves for the
bustling afternoon games. Under the roof
of Monash Sports stadium on the 25th of
May 2019, a competition is underway.
It was the Victoria Cup 2019 held over
three different games of futsal, basketball
and badminton. There was even an
e-sport session held separately from the
stadium that featured a FIFA 19 gameplay
among participants. First started in
2011, the annual event organised by
PPIA Victoria had since turned into a
sport and community gathering event
for Indonesians studying and residing in
Melbourne. This year’s theme “Gain and
Glory” celebrated the gain and glory of
student achievements in various fields –
including sports.
This year, the champion of the boy
basketball division went to Monash
University team 1 while the champion of
the girl basketball division was attained
by University of Melbourne team 2.
The single player badminton division
champion went to Stanley and Brian while
the double badminton champion were
Reynard and Althea.
We were able to ask Vianca Aurellia, the
media officer of PPIA Victoria’s Media and
Marketing team of Victoria Cup 2019 on
36 ozip.com.au
her insight regarding the success story
of Victoria Cup 2019. She had her own
personal goal of getting more people
to come and participate in Victoria Cup
as the Indonesian community channeled
their solidarity through the sports and
culture of Victoria Cup 2019. She was also
happy to tell us that plans are underway
to include more sports category into the
next Victoria Cup in order to attract even
more participants. Some of the sports
mentioned include rugby, NBA e-sport
and football. While there had been
communication challenges in organising
and managing participants in different
sections of the stadium and hall, Vianca
was pleased to say that the year’s event
had been a resounding success and the
committee shall strive to improve even
better in the coming year.
The Victoria Cup 2019 may have ended
but their story is far from over. For you
folks who missed the match, you should
keep the date in mind for next year when
Victoria Cup returns once again with even
more surprises to behold. Until then, it
is time to use the available time to hone
your skill and ready yourself for next year.
See you again in Victoria Cup 2020!
Text: Edward Tanoto
Photo: Vianca Aurellia
GALLERY

ozip.com.au 37
 FOOD REVIEW
Di Sydney Road yang selalu ramai
dengan mobil yang berjalan pelan-
pelan, bersisian dengan perhentian tram
dan pesepeda, ada sebuah restoran
Indonesia yang harum masakannya
selalu menguar. Aromanya niscaya
mengundang mampir orang-orang yang
enggan terjebak dalam sibuknya jalanan
Sydney Road di sore hari. The Uleg nama
restorannya. Terletak di sebuah ruko tua,
interior restorannya berwarna menyala
ketika Anda melangkah masuk ke dalam
restoran. Seketika, alunan musik Sunda
pun mengalun pelan dan menambah
kental suasana Indonesia di restoran
tersebut.
Restoran ini mulai mewarnai skena kuliner
Brunswick semenjak tiga tahun silam. Di
tengah skema kuliner Brunswick di Sydney
Road yang kaya dan beragam dengan
38 ozip.com.au
The Uleg:
Menyicip Kuliner
Tradisional Indonesia
di Brunswick
kuliner Italia, Arab, Mediterania, Afrika,
Jepang, Thailand, Lebanon, kehadiran
restoran The Uleg menambah khazanah
kuliner Brunswick dengan menyajikan
kuliner Indonesia kepada masyarakat
Brunswick.
Cynthia, pemilik restoran The Uleg,
memutuskan untuk membuka restoran ini
tiga tahun silam untuk lebih mengenalkan
kuliner Indonesia ke khalayak masyarakat
Melbourne. Semangat mengenalkan
kuliner Indonesia ini dikembangkan lebih
lanjut oleh Cynthia dengan membuka
kelas bahasa Indonesia di restorannya.
Harapannya, kelas ini dapat membantu
masyarakat Brunswick agar menjadi
lebih tahu dan intim dengan budaya dan
Bahasa Indonesia.
Menu-menu yang disajikan di The Uleg
pun beragam dan berasal dari berbagai
sudut Indonesia. Semuanya dimasak
dengan bumbu yang autentik agar rasa
khas Indonesianya tetap kerap terasa.
Dari dapur restoran yang sibuk, kerap
tercium bau bumbu yang kuat menguar.
Wangi makanannya membuat lidah tidak
kuat untuk segera mencicipi olahannya.
The Uleg memiliki beberapa menu
andalan, tetapi yang paling banyak
diminati adalah iga bakar saus kacang.
Menu ini populer karena bisa diterima
oleh dua lidah, lidah barat dan lidah
Indonesia. Ketika mencobanya, ukurannya
yang besar membuat pengunjung harus
berhati-hati menyisir satu demi satu
dagingnya.
 FOOD REVIEW
Daging iga bakar ini sangat empuk, dan
rasa lezat bumbunya meresap hingga ke
serat-serat dagingnya. Harum dagingnya
yang kuat dan lemak dagingnya yang
halus membuat lemaknya langsung
mencair di lidah dan menyisakan rasa
manis pekat yang senantiasa melekat di
hati.
Sebagai pendamping rasa manis iga
bakar, hadir juga saus kacang yang datang
dengan aroma menggurih. Kacangnya
sendiri tidak digiling halus melainkan
masih dalam geprekan-geprekan yang
kasar dan renyah. Begitu digigit, remahan
kacang ini akan langsung memenuhi
rongga-rongga mulut. Selain paduan
rasa dan tekstur kacang yang manis
dan gurih, samar-samar ada aroma lada
yang muncul di sela-sela bumbu kacang
dan daging. Tipis tetapi terasa, paduan
bumbu pilihannya membuat menu ini
mantap rasanya.
Menu pilihan kedua adalah mie
goreng khas Medan. Bagi orang-orang
Melbourne, mie goreng memang
merupakan salah satu makanan yang tentu
tidak asing lagi. Ada banyak restoran yang
menghadirkan sajian mie goreng, mulai
dari restoran Tiongkok, Thailand, sampai
Malaysia. Semua restoran berbeda
kerap memiliki menu dengan olahan
mie goreng masing-masing. Mie gorang
khas The Uleg hadir dengan rempahan
yang kuat dan harum. Aroma lada hitam
begitu terasa di setiap gigitan dan rasa
bumbu yang manis membuat lidah
bergoyang ketika dipadukan dengan rasa
pedas rempahannya. Mie goreng Medan
hadir dengan daging dan sayur sebagai
pelengkap. Usai menyantap hingga
tandas, rasanya ingin langsung berteriak
“Horas!”
Dari Medan meloncat ke Bali, kuliner
berikutnya adalah ayam betutu. Sajian
kuliner khas Bali ini hadir di Melbourne
dengan bumbunya yang autentik. Bumbu
ayam betutu yang kompleks membuat
aroma ayam betutu ini menjadi sedemikian kewalahan dengan rasa nasi goring ayam
khas. Bumbu-bumbu ayamnya yang yang berbeda ini. Namun, usai menyicip,
terdiri dari sereh, jeruk nipis, bawang mereka akhirnya malah menjadikan nasi
merah, bawang putih, hingga jahe dan goreng ini sebagai menu favorit mereka
kunyit semuanya terlumur sempurna saat kembali berkunjung ke The Uleg.
menjadi sebuah olahan khas yang tidak
mudah terlupakan. Tentu tidak lengkap menyicip kuliner
tanpa dibasuh dengan minuman segar.
Lapis demi lapis bumbu ini meresap The Uleg menyajikan es cendol yang
ke serat-serat dagingnya yang empuk. manis serta lemon lime bitters, minuman
Bersamaan dengan sajian ayam betutu, fusion yang sangat diminati oleh orang-
sambal bawang pun turut hadir sebagai orang Brunswick.
pelengkap sajian khas Bali ini. Cabai dan
bawang yang segar pun memberikan Hadir di tengah kuliner Brunswick yang
aroma yang kuat dan meninggalkan rasa majemuk, The Uleg membawa semangat
pedas yang pekat di lidah. Indonesia yang kuat. Buka setiap hari
mulai pukul 17:00 sore hingga pukul
22:00 malam (Sabtu dan Minggu buka
pukul 12:00 siang hingga 21:00 malam),
The Uleg akan terus menyajikan kuliner-
kuliner dengan bumbu terbaik dan
autentik bagi masyarakat Brunswick.
Dengan kulinernya yang beragam, jika
suatu kali rindu akan masakan Indonesia,
Anda tentu bisa datang ke Brunswick
dan menyambangi santapan The Uleg.
Ketika itu, seluruh rindu Anda akan luruh
Menu keempat adalah menu yang tidak terlampiaskan.
asing di Indonesia dan bisa dikatakan
sebagai makanan rakyat Indonesia, nasi Teks: Farchan Noor Rachman
goring ayam. Nasi goring ayam khas The Foto: Fakhrul Hadianto
Uleg ini gurih dan dilengkapi dengan
aroma garam, bawang dan racikan
rempah yang wangi. Nasinya pun pas,
tidak terlampau empuk maupun keras.
Lauknya mecakup daging ayam, sayur
dan telur mata sapi yang disajikan dengan
indah di atas nasi gorengnya.
Menariknya, nasi goring ayam The Uleg
ini juga memiliki sebuah cerita yang
menarik dari salah seorang pelanggan
restorannya. Beberapa warga lokal
Brunswick yang hadir cukup kaget dengan
rasa nasi goreng yang penuh rempah ini
karena mereka lebih terbiasa dengan rasa
nasi goreng khas Tiongkok yang tidak
pedas. Wajar saja jika mereka sedikit
ozip.com.au 39
 Advertise Melbourne
contact - Lydia 0430 933 778
Brisbane
contact - Aland 0403 730 858
Here! Canberra
email:adsales@ozip.com.au
contact - Bintang 0431 563 249

40 ozip.com.au
 PRE-EVENT
AIRLINES & TRAVEL AGENTS PLACE OF JOY (POJ)
Sunday 11.00am Victoria University
JKN MIGRATION CONSULTANT
Level 3, Suite 312/343 Little Collins Street EXPRESS TRANSLATION - SEHARI JADI
GARUDA INDONESIA Conference Room Lv 12 Melbourne VIC 3000 Australia Ratri Kumudawati - NAATI accreditation
A Lev 1, 30 Collins St, Melb VIC 3000 A 300 Flinders St, Melb, VIC 3000 T 03 9008 9696 Level 3
T 1300 365 330 M 0431 155 886 (Pastor Yuwandi) M 0404 284 500 1 Ironbark Grove
F 1300 365 364 W www.placeofjoymelbourne.org E jimmy@jknmigration.com.au Bella Vista (Sydney) NSW 2153
M 0414 957 181
EXTRAGREEN REPLIQUE INDONESIAN CHURCH E: indooz@iinet.net.au
City Head Office / T 9623 9900 Indonesian Campus Ministries MOSQUE
A 260 Swanston St, Melb VIC 3000 Basement, 58 Franklin St, Melbourne VIC THOMAS HARDING (NAATI Indonesia –
Glen Waverley / T 9561 0311 3000 A 660 Sydney Rd, Brunswick 3056 Inggris)
A Shop 3, 53 Kingsway, Glen Waverley VIC Kebaktian Minggu: 10.30 pagi Melway Ref:29H6 A 8 Market Street Kensington Victoria 3031
3150 Fellowship Jumat: 6.00 sore T 9386 8423 M 0401233053
Box Hill / T 9899 2788 info@repliqueministry.org E thomasindo@bigpond.com
A 537 Station St Box Hill 3128 A 19 Michael St, Brunswick 3056
W www.extragreen.com SIDANG BAPTIS INDONESIA Melway Ref: 29G9
E enquiries@extragreen.com.au (Indonesian Baptist Congregation) T 9387 8783 / 9387 1700 RESTAURANTS
Sunday Service : 4.30pm
EXTRA TRAVEL A 517 Whitehorse Rd, Surrey Hills VIC 3127 A 31 Nicholson St, Coburg 3058 KILLINEY KOPI TIAM
4 Ashburn Grove W www.sbimelbourne.org.au Melway Ref: 29K4 114 Lgon St., Carlton
Ashburton VIC 3147 E bpi@sbimelbourne.org.au T 9386 5324 (03) 9650 9980
T 9885 0008 M 0438 194 640
E info@extratravel.com.au Shalom Indo Restaurant
W www.extratravel.com.au EDUCATION AGENT A 201 Sayers Rd, Truganina 3030 474 Little Lonsdale St. Melbourne VIC 3000
Melway Ref: 203C7 Ph 9600 0802
NEXT LINK T 9369 6010
Level 3, Suite 312/343 Little Collins Street Thaiger Rabbit
CHURCHES/FELLOWSHIPS Melbourne VIC 3000 Australia A 320-324 Huntingdale Rd, Huntingdale 391 Victoria St. Abbotsford, VIC 3067
T 03 9077 6622 3167 (03) 9077 5891
KOOYONG: Gereja Indonesia Anglican E info@nlstudy.com.au Melway Ref: 69J10-J11
466 Glenferrie Road Kooyong 3122 T 9543 8037 Pondok Bamboe Kuning
Church Service & Sunday School : hari Ming- M 0409 313 786 354 Clayton Road, Clayton, VIC 3168
gu jam 12 siang FINANCES & MORTGAGES (03) 9544 2466
Reverend Kuncoro Rusman A Hudson Circuit, Meadow Heights 3048
ph: 0408570967 SEA Accountant Melway Ref: 179H12 Nelayan Indonesian Restaurant
e: kuncoro@rusman.com.au Registered Tax Agent & Public Accountant 265 Swanston St, Melbourne VIC 3000
A 17/31 Queen Street, Melbourne, VIC 3000 A 66-68 Jeffcott St, West Melb 3003 (03) 9663 5886
END-TIME CHURCH OF CHRIST T 03 9689 8895 M 0434 378 718 Melway Ref: 2EK2 43E7 768 Glenferrie Rd, Hawthorn, VIC 3122
A Cnr. Willesdan Rd & Warrigal Rd, Oakleigh E virdaersan@seaaccountants.com.au T 9328 2067 / 9328 2382 (03) 9819 3115
VIC 3166
M 0402 124 037 AR HOMELOANS A 90 Cramer St, Preston 3072 Chokolait
2 EDINBURGH ST, CLAYTON VIC 3168 Melway Re: 18D12 Shop 342 - Level 3, Emporium
Emmanuel Baptist Church T +613 8510 9847 T 9470 5936 / 9470 2424 287 Lonsdale Street, Melbourne, VIC 3000
Kebaktian Minggu: 10.30 am - 12.30 pm M 0450 420 908 and 0401 255 655 (03) 9662 4235
524-530 Elizabeth St., Melbourne F +613 9478 0195
Sony: 0425840823 Elvi: 0413557202 CAR MAINTENANCE West Wok
4:00pm - 5:30pm : 2 Lum Road, Wheelers Hill Shop 11, Campbellfield Plaza
Pdt. Victor Liu: 0416621226 YC FINANCES Pro R 1434 Sydney Road, Campbellfield 3061
T 9830 8010 10/11 Swift Way Dandenong South (03) 9359 2619
ENSAMPLE CHURCH F 9830 8381 Mon-Fri 8am to 5pm
- GEREJA KELUARGA KRISTEN INDONESIA - W www.ycfinance.com.au Saturday 8am to 1pm
Sunday Service & Sunday School 11am E info@ycfinance.com.au 0413 526 614 DENTIST
224 Danks St
Albert Park Vic 3206 Dr. Salim Sjaifuddin
Contact Ruth +61468392337 FREIGHT ORGANISATIONS 1122 Burke Rd, Balwyn North VIC 3104
T 9859 3533
GEREJA BETHANY INTERNATIONAL ALLTRANS INDO CARGO IKAWIRIA INC W www.beautifulsmile.com.au
A 29-37 Ballantyne Street, South Melbourne A 19 Cresswell Avenue, Williams Landing, (IKATAN WARGA INDONESIA DI VICTORIA) E info@beautifulsmile.com.au
T 03 9699 9077 VIC 3027 PO BOX 479, Glen Waverley, VIC 3150
W www.bethanymelb.org.au M 0401 586 721 / 0408 334 418 (Indria) T 9803 8388 The Dental Suites
P/F (03) 8360 9848 F 9802 6996 Dr Donny Mandrawa
GEREJA REFORMED INJILI INDONESIA W www.alltransindocargo.com.au Balwyn, ph 98579966
552 City Road, South Melbourne-VIC 3205 E info@alltransindocargo.com.au PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA Point Cook, ph: 9395 8388
Sunday Service: 10am (Interpreter provided) AUSTRALIA
English Service: 4pm (starts: March 5, 2017) UNIAIR CARGO AUSTRALIA - MELBOURNE (PPIA) Cab. Victoria Grey Street Dentist
Sunday School: 10am A Unit 6 / 25 Osarry St, Mascot, NSW 2020 W www.ppia-vic.org Casa Milano Building, 20 Grey Street, St
Persekutuan Doa: Rabu 7pm M 0402 689 100 (Inge) Kilda, Melbourne
Persekutuan Pemuda: Sabtu 2pm W www.uniaircargo.com.au PERWIRA INC. T (03) 9534 4017
Persekutuan Dewasa Muda: Week1&3 4.30PM E melbourne@uniaircargo.com.au (Perhimpunan Warga Indonesia di Victoria E greydentist@gmail.com
Pdt. Budy Setiawan, M.Div 0433 944 584 Inc)
www.griimelbourne.org PO BOX 71, Nunawading 3131 Q1 DENTAL
T 9701 5238 St. Kilda Rd Towers, Level 1, suite 137
INDONESIAN CHRISTIAN CHURCH (ICC) INDONESIAN EMBASSY W www.perwira.com.au 1 Queens Rd, Melbourne VIC 3004
Kebaktian pagi Bahasa Indonesia: Minggu, E info@perwira.com.au T 9078 1955
10.30.am KEDUTAAN BESAR RI UTK AUSTRALIA
Werner Brodback Hall A 8 Darwin Avenue, Yarralumia, ACT 2600
156 Collin St, VIC 3000 T 02 6250 8600 REAL ESTATES
M 0402 310 402 W www.kbri-canberra.org.au
W www.icc-melbourne.org iPROPERTY
KONSULAT JENDERAL RI UNTUK VICTORIA Gus Koesasih
INDONESIAN PRAISE CENTRE (IPC) & TASMANIA A Suite 307/227 Colliins St., Melbourne VIC
A 514 Dandenong Rd, Caulfield North 3161 A 72 Queens Road, Melbourne, VIC 3004 3000
Melway Ref 59B10 T 03 9525 2755 T 9639 9280
Pendeta: Rev Agus Budiman W www.kjri-melbourne.org M 0430 888 838
M 0405 757 580
W www.ipc-online.net KONSULAT JENDERAL RI UNTUK NSW
A 236-238 Maroubra Rd, Maroubra, NSW LOCKSMITHS
KELUARGA KATOLIK INDONESIA 2035
Gereja St. Joseph T 02 9344 9933 JULIUS LOCKSMITH AND HANDYMAN
Setiap minggu kedua 11.00am W www.kjri-sydney.org 24 hours service, MLAA member
A 95 Strokes St, Port Melb, VIC 3207 Free quote, Lock out
Gereja St. Pascal T 9530 9326
Setiap minggu keempat 11.00am MIGRATION AGENTS M 0407 543 798 (Julius)
A 98-100 Albion Rd, Box Hill 3128
M 0405 282 261 (Heru) YNJ MIGRATION CONSULTANT
Suite 905, Level 9, 227 Collins Street TRANSLATORS
Melbourne Praise Centre Melbourne Victoria 3000
1536 Malvern Road T 9650 0895 DR. RON WITTON (Indonesia-Inggris)
Glen Iris VIC 3146 M 0430 588 899 A: 22 Moore St, Austinmer, NSW 2515
www.melbournepraisecentre.org.au E yapit@tpg.com.au M: 0409399 752
E: rwitton44@gmail.com
41 ozip.com.au Web: http://ronwitton.blogspot.com.au/ ozip.com.au 41
 INFO
The day temperature showed 13˚C as
the white Honda CR-V stopped and
parked at The Glen Shopping Centre.
It had been a chilly but beautiful Friday
morning, just cool enough to make you
shiver occasionally. Dressed in a smart
blue suit and wearing a kind smile, Mr.
David Wongso led the way toward the
food court where the meeting was about
to take place. On his hand was a laptop
containing the power point document
that he would be sharing and as his steps
grew faster as we approached the food
court. It was apparent that he had been
looking forward to sharing more about
the Indonesian job market. It did not
take long after ordering breakfast that he
started sharing his passionate view on the
two topics.
Mr. David Wongso is currently the CEO
of Davehunt International, SF and
TRANSEARCH International based in
42 ozip.com.au
Jakarta. The company deals in executive
search for high-profile and high-
performing occupation seats, including
recruitment of CEO, CFO and CIO. His
experience also extended to a Senior
Consultant at PwC, a board member of
MNC Skyvision Tbk, Project Leader HR
Transformation and various HR Director
roles with Sinarmas, Citibank, Astra
International and Gajah Tunggal Tbk.
His stellar personal resume does not
stop there. His strong belief in good
parenthood also leads him into becoming
the board member of Family First Australia,
New Zealand and Oceania. Similarly,
this very passion has also led him into
becoming a co-founder of Dads for Life
Indonesia, emphasising the importance
of a disciplined and loving father figure in
a family. In terms of his education history,
he attained his Psychology degree in
Universitas Padjadjaran (UNPAD), his
A Late
Morning
Breakfast
with
Mr. David
Wongso
Master of Management degree in Institut
Pengembangan Manajemen Indonesia
(IPMI) and his Master of Business
Administration from Monash University.
He was also involved in Harvard Business
School Executive Program on Leadership
in addition to being a member of INSEAD
Executive Program in International HRM.
With such a strong background both
education and occupation-wise, it was
intriguing when he told us that he would
like to share more about the Indonesian
industry outlook.
“Right now, Indonesia is expected to
become the world’s 4th largest country
by GDP in 2030 at USD 10.1 trillion. This
is coupled with the fact that Indonesia
has a median age of 29 years old with
60% of the total population aged 40 and
under.” Mr. David explained that this
means that Indonesia has a huge pool of
young graduates and job seekers who are
waiting to enter the industry.
 INFO
“Indonesia is also one of the most
mobile-first country in the world with
95% of its Internet users already going
mobile. On average, Indonesians spend
206 minutes a day on social media
compared to the global average of 124
minutes. Interestingly, out of the 150
million Internet users in Indonesia, 76%
of them make purchases via their phones.
This puts Indonesia as the country with
the highest rate of mobile e-commerce of
any country in the world, even surpassing
China.”
He further explained that the figure shows
just how much potential there is when it
comes to online market penetration in
Indonesia. Even in Southeast Asia itself,
Indonesia is the fastest growing internet
economy, further feeding into the digital
fervour of this archipelago.
He then moved on to explain that
Indonesia has also come to embrace
the progress of financial technology
(fintech) in the country. This is in light of
the surprising figure that states less than
half of Indonesians actually have a bank
account and that only a meagre 2.4% of
Indonesians own a credit card. One of the
reasons for this is that 44% of Indonesians developer, full stack engineer and front
actually live in the rural region where bank end developer), it is not hard to draw the
is unreachable. Since traditional banks rely line between the importance of digital
on physical and strategic locations to gain knowledge and its future demand in
customers, this has actually contributed Indonesia.
into the limited penetration of banks in
the rural area – and this is where fintech As the breakfast came to a conclusion,
can step in to fill in the gap. one could not help but wonder in awe of
what the Indonesian market has to offer.
Increasing interest in the digital market Perhaps one of the most attractive and
potential of Indonesia means a future exciting market around lies just over the
demand for digitally savvy employees. ocean. There is surely so much more to
Mr. David then showed a study Indonesia than an archipelago.
conducted by Bangkok Post on the
estimated total labour deficit in 2030. Text: Edward Tanoto
For Indonesia, it is estimated that there Photo: David Wongso
will be as many as 17,943,311 total
labour deficit in 2030, contributing to
USD442.6 billion in unrealised output.
This has also become one the driving
forces behind the government’s Industry
4.0 scheme. Similarly, the Industry 4.0
roadmap also include pushing for major
innovations in the digital technology,
biology and hardware automation in
Indonesia. This, coupled with the fact that
the top five emerging jobs in Indonesia
are all technologically related (back
end developer, data scientist, android
ozip.com.au 43
 COMMUNITY
Amidst the popularity of the Karate, Wing
Chun and Jeet Kun Do martial arts, the
academy of Pencak Silat Domas AOSA
(Art of Self Defence Australia) offers a
much more familiar martial art, Pencak
Silat, right here in Melbourne. Brought
and introduced to Australia by Mr. Lesley
Tayu Irawan in 1978, the Silat Domas style
is rooted in the age old traditional pencak
silat styles of West Java, which is derived
from the villages of Cimande, Cikalong,
Cikaret, Cisera and Syahbandar. With
such a rich history behind the academy’s
origin, there are 4 branches in Melbourne
– Domas AOSA (founded by Mr. Lesley
Tayu Irawan), Domas Zero Point (founded
by David Arief Bachsinar), Domas Semeru
(founded by Doug Hooi) and Domas
Elang (founded by Michel Honegger).
The academy strives to teach students
the importance of balance between mind,
body and spirit.    groups and cultural groups. The academy
OZIP Magazine managed to reach out
to Michel Honegger the secretary of the
APSF (Australian Pencak Silat Federation)
and David Arief Bachsinar the founder of
the ZeroPoint pencak silat training studio
respectively, to tell us more about Pencak
Silat Domas and the passion of pencak
silat practice.
44 ozip.com.au
The Art of
Pencak Silat
Domas
Michel Honegger was elected secretary
of APSF in 2010 when it was founded
until 2019 and studied Pencak Silat
Domas under Mr. Lesley Irawan. Pak Les
is the President and founder of APSF
which was sanctioned by Pak Nalapraya
and PERSILAT in Indonesia. The goal of
APSF is to unite the pencak silat schools
of various styles and lineages around
Australia and the Oceania region.
Under the leadership of Mr. Lesley
Tayu Irawan, the Domas academy has
consistently been active in cultural
festivals (including the Indonesian Satay
Festival), Moomba, Festival Indonesia,
Pakofesta and conducted hundreds of
workshops in Victorian schools over the
years. Interestingly, the academy has
also  performed at wedding ceremonies
and collaborated with artists, dance
itself is open to anyone who is interested
in learning more about pencak silat and
striking harmony between the body, mind
and spirit through the practice of silat. To
meet this end, the academy will continue
to share and teach the principles of Pencak
Silat Domas to the wider community.
David Arief Bachsinar started out his
journey as one of the first students of Mr.
Lesley Tayu Irawan to have completed the
syllabus of Domas and attained full rank
in the academy. He was first introduced
to pencak silat when he was 8 years old
before pursuing a full syllabus at 17 years
old. Even today, David still looks up to Mr.
Lesley as his teacher and mentor. When
asked about what he likes most about
teaching and practicing silat, he said that
pencak silat allowed one to train in self
defence (bela diri), competitive fighting
(tanding) and art (seni) of the craft itself.
He personally enjoyed the competitive
fighting aspect the most and passed
down this passion by coaching the 2018
Australian team at Singapore’s World
Pencak Silat Championships. He added
that pencak silat also taught him the value
of humility, respect and self-discipline –
qualities that he had always admired.
Despite the rich history of pencak silat,
it is still a relatively unfamiliar branch of
the martial art practice in the eyes of the
Australian public. There are currently
insufficient numbers of athletes and
insufficient financial support for the
professional development of the martial
COMMUNITY
art practice here in Australia. As PERSILAT is currently petitioning
for pencak silat to be included in the Olympic Games, David
hopes that by that time, Australia will be ready to send out its
best team to compete in the Olympic Games.
And of course, for the Indonesian community here in Melbourne,
being able to witness our native martial art style developing and
growing so well here in Melbourne is in itself a sight to behold.
Text: Edward Tanoto
Photos: Pencak Silat Domas & Australia Pencak Silat
Federation
Crime Stoppers celebrate results of independent report this Crime
Stoppers Day!
Today, Crime Stoppers Australia is celebrating Crime Stoppers Day
and to mark the occasion they are celebrating the positive impact
the program has on the Australian community.
The Impact Report, an independent report analysing the economic
and social impact of Crime Stoppers, shows that 82% of all
Australians feel safer knowing the Crime Stoppers program is
in place across the country. The research also found that 81%
of Australians believe the option to remain anonymous when
contacting Crime Stoppers, is a major drawcard.
Crime Stoppers Australia Chair, Ms Diana Forrester says the report
reinforces the difference the community can make by anonymously
sharing any information they have about criminal behaviour.
“These results underline the significant value Crime Stoppers offers
in collecting information which helps to solve some of the nation’s
most horrific and baffling crimes,” she said.
“Every dollar invested in Crime Stoppers delivers an outstanding
$11.15 in return value. That’s a great result for the 77% of
Australians who actively want to help prevent crimes from
happening – and reinforces that Crime Stoppers operates in a way
that encourages, enables and supports community participation,”
she said.
Over the past 12 months, Crime Stoppers Victoria received 61,389
contacts, resulting in 33,342 information reports. This information
has led to 1,015 arrests and more than 4,830 charges being laid.
Stella Smith, Chief Executive of Crime Stoppers Victoria, wants to
remind the Victorian public of the contribution they can make to a
safer Victoria this Crime Stoppers Day.
“Together with the Victorian public, we have helped remove over
$16,000,000 worth of drugs off Victorian streets in the past 12
months,” she said.
“Supporting the Victorian community is at the heart of everything
we do at Crime Stoppers Victoria, and The Impact Report shows the
impact of our program.”
“We know that information from the community helps to solve
crime. We see it every day at Crime Stoppers.”
“If you see something suspicious, you can anonymous report this
information to Crime Stoppers Victoria by calling 1800 333 000 or
online at www.crimestoppersvic.com.au.”
ozip.com.au 45
 ADVERTORIAL
Tips Pendaftaran
Partner Visa dan
Parent Visa dari Agen
Imigrasi Nomor Satu
di Melbourne
Terdaftar sebagai agen imigrasi sejak
tahun 2002 dengan nomor registrasi
MARN 0213101, Yapit Japoetra telah
menggeluti bidang imigrasi selama
hampir 17 tahun. Cita-cita beliau dalam
memberikan bantuan dan pelayanan
pendaftaran imigrasi yang terpercaya
dengan harga terjangkau mendorong
dirinya untuk memulai YNJ Migration
Consultants di tahun 2006. Kini, 12 tahun
sejak YNJ Migration Consultants pertama
berdiri, Yapit Japoetra telah mengukir
prestasi dan nama harum di kalangan
masyarakat sebagai agen imigrasi
terpercaya di Melbourne.
Kali ini, Yapit Japoetra hendak turut
membagikan beberapa tips secara umum
untuk pendaftaran partner visa dan parent
visa di Melbourne. Meskipun kedua visa
ini memiliki beberapa kesamaan dalam
syarat pendaftarannya, juga ada beberapa
perbedaan penting yang harus diketahui
sebelum mengirimkan pendaftaran ke
pihak yang berwenang. Berikut beberapa
syarat yang harus diperhatikan:
Parent Visa:
• Lulus balance of family test, yakni
jumlah anak yang tinggal di Australia
sebagai PR atau citizen harus
minimum 50% dari total jumlah anak
ATAU jumlah anak yang tinggal di
Australia sebagai PR atau citizen
harus lebih banyak dari jumlah anak
yang tinggal di negara lainnya
• Memenuhi syarat karakter dan
kesehatan
• Memiliki assurance of support
Partner Visa:
• Memiliki pasangan yang merupakan
seorang warga Australia atau
memegang Australia Permanent
46 ozip.com.au
Residency dan bersedia mensponsori
pemohon
• Pemohon harus dapat membuktikan
hubungannya dengan pasangan
yang berwarga Australia atau yang
memegang Australia Permanent
Residency dengan dokumen yang
memadai.
• Aplikan harus memenuhi persyaratan
karakter yang baik
• Aplikan harus memenuhi persyaratan
kesehatan
Meskipun pasangan yang mensponsori
aplikan partner visa tidak harus berada di
Australia selama proses aplikasi, sangat
disarankan agar sang sponsor berada di
Australia selama masih menunggu hasil
aplikasi guna memastikan kelancaran
proses aplikasi partner visa. Pemohon
parent visa (orang tua Anda) tidak
harus berada di Australia selama proses
aplikasi. Namun, jika orang tua Anda
sudah berusia 65 tahun ke atas, aplikasi
dapat dilakukan secara onshore (di tanah
Australia). Jika aplikasi dilakukan secara
onshore, sang pemohon harus berada di
Australia selama proses aplikasi.
Parent visa dan partner visa dapat
kemudian berlanjut menjadi citizenship
jikalau sang aplikan memenuhi kriteria-
kriteria tertentu. Umumnya, pemohon
harus sudah menjadi PR selama paling
sedikit satu tahun. Pemohon juga harus
tinggal di Australia secara legal selama
empat tahun, termasuk di dalamnya
akumulasi tiga tahun dalam empat tahun
terakhir dan akumulasi sembilan bulan
dalam dua belas bulan terakhir.
Bagi Anda yang tertarik untuk
mendaftarkan pasangan atau orang tua
Anda untuk mendapatkan partner visa
atau parent visa, Anda dapat langsung
berkunjung ke kantor YNJ Migration
Consultants yang bertempat di Suite 905,
Lantai 9, 227 Collins Street, Melbourne
VIC 3000 setelah menghubungi dan
mengatur jadwal dengan Yapit Japoetra
melalui nomor telepon (03) 9650 0895
atau 0430 588 899.
Informasi di atas hanya sebagai tips
secara umum dan bukan sebagai
pengganti nasihat keimigrasian. Jika
anda membutuhkan informasi yang
lebih akurat tentang kemungkinan anda
mendapatkan visa Australia, anda bisa
menghubungi Yapit Japoetra, MARN
0213101 (YNJ Migration Consultants)
di (03) 9650 0895 email yapit@tpg.com.
au atau agen-agen imigrasi terdaftar
lainnya.
Yapit Japoetra (MARN 0213101)
adalah agen imigrasi terdaftar sejak
2002 asal Indonesia dan memiliki
lebih dari 16 tahun pengalaman
dalam hukum imigrasi dan dapat
membantu anda dalam proses aplikasi
atau memberikan nasehat tentang
bagaimana mendapatkan permanent
resident dan visa lainnya di Australia
same management

ozip.com.au 47
 We offer a big variety of other tours.
Please come in and talk to our
Professional Tour Guides, Experienced &
friendly consultants. Fully Qualified Australian Drivers

BEST PRICE
DISCOUNTED AIRFARE Ho Chi Beijing $280* Paris $340* GUARANTEE
Minh City $200 Shanghai $200*
ON ALL
Jakarta $200 Kuala New Delhi $200* Tokyo $200*
Madrid $340* AIRLINES
Denpansar $218* Lumpur $200*
> Includes Return Los Angeles $500*
Bangkok $200* Singapore $200* Brunei $680* Seoul $200* San Francisco $500*
New York $500*

S A I L YOUR W A Y
SAVE BEST FARE
^
o
Cruise at the best price 30 f fer e
Ju nds
OR ne
20
19
✔ AFFORDABLE PRICE 2 BEST VALUE^
PERKS Free Drinks
✔ BEST DEAL IN TOWN + $300 Spending Money
DEPARTS DAILY

25
✔
OR
✔ NO TIPPING REQUIRED

th
ALL BEST OF EVERYTHING^
PERKS Free Premium Drinks
+ FREE WiFi
+ $600 Spending Money
ANNIVERSARY
WEEKLY LUCKY DRAWS !!!
Total value up to $8000+

65*
SIGHTSEEING from
DAY TOUR
$
Best Price $99
PP
UPGRADE TO A FROM
FREE MEAL
(Value at $15) BALCONY PER PERSON

N
IN TOW
UP TO $200 3RD/4TH GUESTS SAIL
ONBOARD ON A BALCONY
SPENDING MONEY FROM $119<
PER STATEROOM^ PER PERSON

125
from
Special Offer for Intermediate Package *
✔ Unlimited Lift Ticket ✔ Entrance Fee ✔ 2-hr Lesson
✔ Unlimited use of 4 chair lifts ✔ Luxury Coach Return ✔No tipping required
$ Brand New Cruise – MSC Grandiosa

Last Chance to
COME & TRY Perfect for Beginners From Mediterranean
$165*
✔ 1 hour lesson ✔ Equipment ✔ Waterproof Jacket & Pants
+^< Terms and conditions apply. See back page for details
✔ Unlimited use of 4 chair lifts ✔ Mt Buller entrance fee
✔ Luxury coach return transfer ✔ Experienced driver & Professional tour guide W H I R L P O O L S , W H A L E - W A T C H7N
I N G from $714pp Convenient departures from Melbourne
✔ No tipping required
OR WIPEOUTS?

53*
✔Professional team of licensed snow drivers
ONE WAY from CRUISE YOUR OWN ADVENTURE
TRANSFER $
50%
& guides with 25+ yrs of snow experience UP
✔The only tour operator offers VIP direct PP
TO OFF KIDS
express to the Mt Buller Village main Mt Buller Melbourne
entrance, no snow shuttle bus/transfer

30%
needed
✔Travel in our Luxury 57 Seater Coach with UP
Free WiFi onboard TO OFF ADULTS

BOOK BEFORE 21ST MAY

China, Singapore and
Malaysia Office
UP TO 50% OFF KIDS + UP TO 30% OFF ADULTS
Shenzhen
SOUTH PACIFIC SOUTH PACIFIC & QUEENSLAND SOUTH PACIFIC & NEW ZEALAND NEW ZEALAND ESCAPE +86 755 2224 9332
Melbourne City Box Hill Glen Waverley Sydney City NEW
Eastwood
9 NIGHTS • DEPARTS 22 JAN 2020

VA N U AT U
9 NIGHTS • DEPARTS 24 JAN 2020

VA N U AT U
Brisbane
10 NIGHTS • DEPARTS 23 MAR 2020

VA N U AT U
Mystery Island
10 NIGHTS • DEPARTS 27 MAR 2020

Beijing
+86 135 2288 2454
CALEDONIA L O YA LT Y Mystery Island AUSTR ALIA
Vila Nouméa L O YA LT Y
ISLANDS Sydney NEW ZEALAND
Lifou ISLANDS

Maré Noumea AUSTR ALIA NEW

Bay of Islands
Isle of Pines AUSTR ALIA CALEDONIA Auckland
NEW

260 Swanston St, 5 Market St, Shop 2B IKON, Shop 3, Shop 47, Shop A, 9 Lewina St, +86 10 8460 8802
Brisbane CALEDONIA Sydney
Bay of Islands
AUSTR ALIA Milford, Doubtful, Akaroa
Dusky Sound
Sydney NEW ZEALAND
Dunedin
Sydney

Melbourne VIC 3000 Boxhill VIC 3128 39 Kingsway, 431 Sussex St, Eastwood Shopping Ctr, Sunnybank QLD 4109 Malaysia
VOYAGER OF THE SE AS OVATION OF THE SE AS OVATION OF THE SE AS R ADIANCE OF THE SE AS
WAS NOW WAS NOW WAS NOW WAS NOW
$1,989* $1,169* SOLD OUT INTERIOR SOLD OUT INTERIOR $2,189 * $1,339 *

+60 8824 0305

INTERIOR INTERIOR

Tel: 03 9623 9900 Tel: 03 9899 2788 Glen Waverley Sydney, NSW 2000 160 Rowe St, Tel: 07 3105 1450
OCEANVIEW $2,299* $1,379* OCEANVIEW SOLD OUT OCEANVIEW SOLD OUT OCEANVIEW $2,469 * $1,499 *
BALCONY $2,589* $1,499* BALCONY $1,959* $1,209* BALCONY $2,099 * $1,279 * BALCONY $2,909 * $1,729 *
$3,349* $1,979* $3,869* $2,299* JUNIOR SUITE $3,839 * $2,299 * JUNIOR SUITE $3,749 * $2,249 *

Singapore
JUNIOR SUITE JUNIOR SUITE

VIC 3150 Tel: 02 8324 5628 Eastwood NSW 2122

Tel: 03 9561 0311 Tel: 02 8026 7010
For further information, please contact your approved Travel Partner
+65 6534 0818

extragreenholidays extragreenaustralia extragreen extragreenholidays *Conditions Apply

BOOK NOW | CALL 1800 754 500 3 2018 BEST

48
CRUISE LINE
CONSECUTIVE DOMESTIC
ozip.com.au
Free call from Hong Kong: 3500 2143 Free call from China: 9504 038 2643 Outbound Dep: 9623 9911
ROYALCARIBBEAN.COM.AU |
Domestic Dep: 1300 006 888 E-mail: enquiries@extragreen.com.au
YEARS AFTA National Travel Industry Awards

Extragreen Holidays
*Price is per person, in Australian Dollars, cruise only, applies to select sailings, based on double-occupancy, reflects any promotional savings and inclusive of all taxes & fees (which are subject to change). Prices shown are for the lowest Interior, Oceanview, Balcony and Junior Suite stateroom available. Pricing is correct as of 24/04/19. Prices and exact cruise itineraries
are subject to change without notice. ~
receive a discount of up to 50% off the 2nd passenger’s cruise fare. Offer is valid for new bookings made on Royal Caribbean International voyages, departing after Tuesday 19 March 2019. BOGOHO offer is valid on all categories. ^Balcony Upgrade offer: Eligible bookings will be able to book a Balcony GTY stateroom for the price of an Oceanview. Offer is valid for new bookings made
on Royal Caribbean local voyages, departing after 20 September 2019. Voyages must start or end in Australia. Redeem by booking on the Balcony GTY category ‘XB’ which will be priced the same as the Oceanview GTY category ‘YO’. Bookings made on guarantee categories cannot request a particular stateroom and will be berthed at Royal Caribbean International’s discretion
in a category of equivalent or higher value. Bookings created in any category other than XB will not be eligible for the offer. Offer is applicable to new individual bookings and non-contracted group bookings named and fully deposited within the offer period. Group bookings named and fully deposited within the offer period will be eligible, however eligible bookings must
accept the current promotional fare. Offer is combinable with Standard pricing, Crown & Anchor discounts, and Next Cruise offers only. Offer is not combinable with any other offer or promotion, unless otherwise stated. Existing bookings may be cancelled and rebooked onto the new promotion, however applicable cancellation charges will be applied and bookings must