You are on page 1of 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/320412593

DESAIN MODUL KIMIA BERBASIS KARAKTER UNTUK SISWA SMK DAN MA


MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

Article · January 2017


DOI: 10.24014/konfigurasi.v1i1.4067

CITATIONS READS

0 1,284

2 authors, including:

Lazulva Lazulva
State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau
9 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Biosorpsi logam Pb(II) dan Cd(II) dari Larutan memggunakan Kulit Buah Pinang View project

All content following this page was uploaded by Lazulva Lazulva on 06 December 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


DESAIN MODUL KIMIA BERBASIS KARAKTER UNTUK SISWA SMK DAN
MA MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

Uswatun Hasanah 1), Lazulva)


1) Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah UIN SUSKA Riau
Email : Uswatunhasanah94@gmail.com

Abstract
The aim of this study is to produce character on chemistry module which is valid and practical.
Type of this study is a research and development (R&D) research using Borg and Gall’s study
design which covers the potential and problems, data collection, product design, validation design,
revision design, and product trials. This study was conducted in Darul Hikmah Islamic High
School, Darel Hikmah Vocational High School and Taruna Satria Pekanbaru Vocational High
School. The subject of this study is all of the teachers in chemistry subject which consists of five
teachers. The object of this study is character-based discipline pillar on chemistry module. The
data from questionnaires. The instruments of this study were try-out validity questionnaires and
practical questionnaires. The collecting data technique of this study was descriptive analysis
technique. The module data was validated with average 88.6% (valid) and data tried-out to five
chemistry teachers practicallited was tested with average 87.6% (practical). Based on the result
finding, this study could be identified that character-based on chemistry learning is suitable and
practical so can be applied for chemistry education especially on atomic structures and periodic
components.
Keywords: module, character education, atomic structures, periodic components.

1. PENDAHULUAN

Tujuan pendidikan nasional yang memudahkan siswa belajar baik di rumah


tertera dalam Undang-undang RI nomor 20 maupun di sekolah adalah modul.[3] Modul
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan yaitu dapat membantu memecahkan masalah
mengembangkan potensi peserta didik agar pendidikan dan memberi informasi positif
menjadi manusia yang beriman dan karena dapat menuntun siswa untuk berfikir,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan berkembang lebih lanjut.[4]
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara Desain modul pembelajaran kimia
yang demokratis serta bertanggung berbasis karakter sangat mendesak
jawab.[1] Untuk mewujudkan tujuan dilakukan. Karena pendidikan karakter
tersebut maka diperlukan guru yang merupakan misi yang hendak dicapai
terampil dalam mengajar. Sebagaimana yang Kemendikbud dalam mewujudkan
kita ketahui guru adalah pendidik pembangunan nasional. Karena pada saat ini
profesional,[2] oleh karena itu diharapkan pendidikan di Indonesia hanya
mampu mendesain perangkat pembelajaran mengedepankan aspek keilmuan dan
seperti bahan ajar yang dapat berupa kecerdasan peserta didik, sedangkan
handout, buku, lembaran kerja siswa, brosur pendidikan karakter dan nilai-nilai budaya
maupun modul. Salah satu bahan ajar yang bangsa pada peserta didik semakin
bisa membuat siswa belajar dengan atau terpingirkan.[5] Kemudian seorang tokoh
tanpa bimbingan guru yang dapat yang bernama Ratna Megawangi

138
memunculkan sebuah model pendidikan pendidikan karakter telah banyak dilakukan,
alternatif yaitu “pendidikan karakter”. Ratna salah satunya yaitu dengan mengitegrasikan
Megawangi mengungkapkan bahwa karakter pendidikan karakter melalui perangkat
adalah kunci keberhasilan individu.[6] pembelajaran. Pendidikan karakter dapat
Sehingga salah satu kewajiban utama yang ditanamkan melalui pembelajaran yang
harus dijalankan oleh orang tua dan pendidik terintegrasi didalam bahan ajar seperti
adalah melestarikan dan mengajarkan nilai modul.
moral kepada anak-anak dan siswa.
Modul juga dapat digunakan dalam
Selain itu, pendidikan karekter penyampaian materi kimia, seperti dalam
merupakan kewajiban dari Allah SWT untuk pokok bahasan struktur atom dan sistem
setiap umat Islam, sebagaimana yang periodik unsur. Materi ini adalah materi
terdapat dalam Firman-Nya dalam surat Ali dasar dan sangat penting, selain itu materi
Imran ayat 104:[7] ini sebenarnya jika dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari sangatlah berkaitan
  erat, yaitu terdapat nilai-nilai karakter
   didalamnya seperti mengajarkan peserta

didik untuk hidup disiplin. Namun

kebanyakan dari siswa tidak memahami

peran penting materi kimia dalam
 
kehidupannya. Hal ini membuat siswa
 
banyak yang tidak tertarik dan mengalami
 
kesulitan dalam belajar kimia, sehingga

 permasalahan yang muncul yaitu standar
kompetensi yang ditetapkan belum tercapai
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara dengan maksimal.
kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang Selain itu, permasalahan-permasalahan
ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, lain yang berhubungan dengan karakter
merekalah orang-orang yang beruntung”. siswa saat ini juga dirasakan, yaitu
(Q.S. Ali Imran: 104). ditunjukkan dari ditemukannya prilaku dan
moral peserta didik yang tidak sesuai dengan
Ayat tersebut mengandung makna misi Kemendikbud dalam mewujudkan
bahwa umat manusia diwajibkan untuk pembangunan nasional, yaitu masyarakat
mengajak manusia menempuh jalan yang berakhlak mulia, bermoral, beretika,
kebajikan dan melarang atau meninggalkan berbudaya dan beradap berdasarkan falsafah
kemungkaran. Tujuannya adalah untuk pancasila. Terbukti dengan banyaknya berita
membentuk umat yang berkarakter sesuai tentang tawuran antar pelajar, kasus-kasus
dengan syariat Islam yang dapat narkoba yang sering terlihat di televisi tidak
memberikan kebahagiaan hidup dunia dan jarang pemakainya juga masih menyandang
akhirat. Dalam dunia pendidikan tugas status pelajar, anak yang tidak lagi memiliki
utama seorang guru adalah membentuk sopan santun pada orang tua, dan yang
karakter peserta didik yang berakhlak mulia. sangat parah lagi yaitu ada anak yang berani
Langkah untuk memasyarakatkan membunuh orang tuanya sendiri.[8]

139
Fenomena-fenomena nyata juga sering kita Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
lihat seperti pelajar banyak yang bermain mei semester genap tahun ajaran 2015/2016
game online berjam-jam di warnet sepulang dan dilaksanakan di 3 (tiga) sekolah yang
dari sekolah bahkan pada saat jam belajar berada di Pekanbaru, yaitu SMK Darel
sekolah, siswa sering bolos sekolah, cabut, Hikmah Pekanbaru, MA Darul Hikmah
bahkan ada juga yang merokok dan masih Pekanbaru dan SMK Taruna Satria
mengenakan seragam sekolah. Pekanbaru.

Hal yang sama juga terjadi pada siswa Objek dan Subyek Penelitian
di Pekanbaru. Berdasarkan hasil wawancara
dengan beberapa guru kimia di SMK Darel Objek penelitian ini adalah modul
Hikmah, MA Darul Hikmah dan SMK pembelajaran kimia berbasis karakter
Taruna Satria Pekanbaru diperoleh informasi disiplin untuk siswa SMK dan MA di
bahwa tingkat karakter siswa belum Pekanbaru dan Subyek dalam penelitian ini
sepenuhnya bisa dikatakan baik. Hal ini adalah pihak yang melakukan validasi
dikarenakan masih ada siswa sengaja tidak terhadap produk modul yang dikembangkan
masuk kelas, bolos sekolah, bahkan cabut. yaitu ahli desain media pendidikan, ahli
Selain itu, saat proses pembelajaran materi pembelajaran dan ahli uji
berlangsung terdapat juga siswa yang tidak praktikalitas.
mengerjakan tugas yang diberikan oleh
Prosedur
guru, terdapat yang main-main, mengantuk,
tidak memperhatikan penjelasan guru, dan Prosedur dalam penelitian ini adalah
bahkan asyik berbicara dengan teman model penelitian dan pengembangan yang
sebelahnya. Tingkat kedisiplinan siswa juga diadaptasi oleh Brog and Gall (1983),
belum bisa dikatakan sangat baik, hal ini dengan langkah-langkah: (1) Potensi dan
masih terdapat siswa yang datang terlambat masalah; langkah awal dalam penelitian dan
kesekolah, dan keluar masuk saat belajar. pengembangan ini adalah mencari potensi
Fenomena-fenomena ini belum sesuai masalah dalam proses pembelajaran kimia.
dengan misi Kemendikbud. Oleh karena itu, (2) Pengumpulan data; setelah mengetahui
penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan potensi dan masalah langkah selanjutnya
modul kimia berbasis karakter sehingga adalah mengumpulkan informasi yang dapat
dapat digunakan sebagai bahan ajar oleh digunakan untuk mengatasi masalah
guru dan diharapkan mampu menanamkan tersebut, tahap ini meliputi; (a) Studi
karakter disiplin pada siswa. lapangan (observasi) untuk menemukan
permasalah dalam proses belajar mengajar
2. METODE PENELITIAN bidang studi kimia, mengidentifikasi bahan
Jenis Penelitian ajar kimia yang selama ini digunakan guru
dan siswa, serta melakukan observasi atau
Jenis penelitian ini termasuk penelitian wawancara untuk melihat kesesuaian bahan
dan pengembangan atau dalam bahasa ajar yang digunakan dengan kurikulum dan
inggrisnya disebut Research and karakteristik mata pelajarannya. (b) Studi
Development. literatur untuk menemukan konsep atau
landasan teoritis yang memperkuat produk
Waktu dan Tempat Penelitian bahan ajar bentuk modul, dan memberikan

140
gambaran hasil penelitian terdahulu sebagai
bahan perbandingan untuk mendesain Teknik Analisis Data
modul. (3) Desain produk, tahap ini adalah
tahap tindak lanjut dari analisis temuan Untuk mengolah data hasil desain
bahan ajar bentuk modul yang telah digunakan teknik analisis deskriptif
dilakukan pada tahap awal. Pada tahap ini kualitatif dan analisis data kuantitatif.
dikembangkan desain produk awal modul Analisis data kualitatif yaitu mengolah data
berbasis karakter disiplin. (4) Validasi dengan mengelompokkan informasi-
desain, dilakukan oleh pakar untuk informasi dari data kualitatif yang berupa
mendapatkan koreksi dan masukan yang masukan, kritik, dan saran perbaikan yang
berkaitan dengan kelayakan isi, kebahasaan, terdapat pada angket. Selanjutnya metode
penyajian, terhadap produk awal modul analisis deskriptif kuantitatif yaitu
yang telah disusun. (5) Revisi desain, menyusun secara sistematis dalam bentuk
langkah setelah validasi adalah perbaikan angka-angka presentase dari persepsi
terhadap produk modul berdasarkan responden mengenai kelayakan modul yang
masukan dan saran dari validator. telah di desain, dengan cara sebagai berikut:
Kekurangan-kekurangan yang diketahui 1) Memberikan skor untuk setiap butir
pada proses validasi di perbaiki untuk jawaban dalam angket dengan kriteria
menghasilkan modul yang lebih baik. (7) Uji berikut:
coba produk, Setelah dinyatakan layak uji Sangat Baik : skor 5
oleh ahli desain dan ahli materi, selanjutnya Baik : skor 4
modul diuji cobakan kepada guru. Guru Cukup Baik : skor 3
mengisi angket yang dilengkapi dengan Kurang Baik : skor 2
komentar yang dapat memberikan masukan Tidak Baik : skor 1
terhadap modul. Kemudian data dari angket
yang telah di dapat dianalisis untuk melihat 2) Memberikan persentase nilai
kepraktisan modul yang telah dibuat. (8)
Revisi produk, pada akhir tahap dilakukan
revisi atau perbaikan berdasarkan komentar
guru, sehingga pada tahap akhir ini akan
dihasilkan produk modul yang sempurna.[9]

Instrumen dan Teknik Pengumpulan 3) Menginterpretasikan data


Data 90% - 100% : Sangat valid
Instrumen yang digunakan dalam 70% - 89% : Valid
penelitian ini adalah lembar validasi ahli 50% - 69% : Cukup valid
desain media pembelajaran dan lembar 30% - 49% :Kurang valid
validasi ahli materi pembelajaran kimia, 20% - 29% : Tidak valid. [10]
serta angket respon guru terhadap
kepraktisan isi modul yang dilakukan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan menggunakan skala Likert. Teknik Data hasil validasi terhadap modul
pengumpulan data pada penelitian ini pembelajaran kimia berbasis karakter ini
meliputi; observasi, wawancara, koesioner, adalah sebagai berikut:
dan dokumentasi.

141
Ahli Media Pendidikan gambar, penyajian modul, layout
pengetikan, penggunaan background
Hasil penilaian oleh ahli media termasuk kategori sangat valid (94%)
pendidikan yaitu Bapak Dr. Nursalim M.Pd Dengan demikian, tampilan modul
terhadap modul yang telah didesain adalah sudah bagus, sangat sesuai, sudah tepat,
sebagai berikut: sehingga diharapkan dapat membuat
siswa tertarik dan merasa senang
Tabel 1. Hasil validasi ahli media belajar kimia menggunakan modul.
pendidikan terhadap modul kimia
berbasis karakter. d. Aspek pendukung termasuk kategori
sangat valid (90%). Dengan demikian
Nilai penggunaan gambar, grafik maupun
No Kriteria Modul Kriteria
Validasi
1 Format 95% Sangat tabel dalam modul yang bertujuan
penulisan valid sebagai pelengkap dan pendukung
2 Bahasa 90% Sangat penyampaian materi sudah sesuai
valid dengan teori, sangat jelas dan tidak
3 Tampilan modul 94% Sangat buram.
valid e. Aspek pengintegrasian pendidikan
4 Penempatan 90% Sangat karakter yaitu kesesuaian
Gambar valid penempatannya dengan materi dalam
5 Pengintegrasian 80% Valid modul termasuk kategori valid (80%).
pendidikan Dengan demikian, pendidikan karakter
karakter pilar khususnya karakter disiplin yang
disiplin
ditanamkan pada modul sudah baik dan
Rata-rata 89,8% Valid sesuai atau ada keterkaitan dengan
materi pelajaran. Sehingga hal ini
Hasil validasi yang dilakukan oleh ahli diharapkan mampu untuk menanamkan
media pendidikan pada setiap aspeknya nilai-nilai karakter disiplin pada siswa.
sebagaimana dianalisis secara kuantitatif
dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Ahli Materi Pembelajaran
a. Format penulisan meliputi: jenis dan
ukuran huruf, dan sistem penomoran Hasil penilaian oleh ahli materi
termasuk kategori sangat valid (95%) pembelajaran yaitu Bapak Lazulva M.Si
artinya jenis dan ukuran tulisan, dan terhadap modul yang telah didesain adalah
sistem penomoran pada modul sangat sebagai berikut:
baik, sesuai, dan konsisten.
Tabel 2. Hasil validasi ahli materi
b. Aspek bahasa termasuk kategori sangat
pembelajaran terhadap modul
valid (90%). Dengan demikian, bahasa kimia berbasis karakter
yang digunakan dalam menyampaikan
materi pada modul kimia sudah
komunikatif sehingga mudah dipahami
oleh siswa.
c. Aspek tampilan yang meliputi:
kemenarikan cover, tampilan isi modul,
pemilihan warna, tampilan teks dan

142
Hasil validasi yang dilakukan oleh ahli No Kriteria Modul Nilai Kriteria
materi pembelajaran pada setiap aspeknya validasi
sebagaimana dianalisis secara kuantitatif 1 Isi atau materi
80% Valid
dapat diinterpretasikan sebagai berikut.
2 Aspek tujuan
a. Aspek isi atau materi termasuk kategori 80% Valid
valid dengan presentase 80%. Dengan 3 Pengintegrasian
demikian, materi yang terdapat pada pendidikan Sangat
karakter pilar 100%
modul sudah sesuai dengan kurikulum valid
disiplin
yang berlaku, keterkaitan antar
konsepnya sudah baik dan penjabaran 4 Bahasa 86,7% Valid
materinya sudah lengkap, dalam, 5 Pendukung Sangat
90%
akurat, dan sesuai dengan tingkat valid
pemahaman dan perkembangan siswa. Rata-rata
87,34% Valid
b. Aspek tujuan meliputi kejelasan tujuan pendukung dapat membuat modul
pembelajaran dan tujuan soal yang menjadi lebih baik, karena penyajian
dapat mengukur ketercapaian materi didukung oleh gambar, grafik
kompetensi pada modul termasuk dan simbol yang sangat sesuai dengan
kategori valid dengan presentase 80%. materi, dan terdapatnya soal latihan
Dengan demikian, aspek tujuan pada disemua akhir kegiatan belajar sehingga
modul kimia dapat dikatakan sudah diharapkan tujuan pembelajaran dapat
memiliki tujuan yang jelas dan soal- tercapai dengan baik.
soal yang terdapat di dalamnya dapat
mengukur ketercapaian kompetensi Data Keseluruhan (Ahli Media
siswa. Pendidikan dan Ahli Materi
c. Aspek pengintegrasian pendidikan Pembelajaran)
karakter pilar disiplin termasuk kategori
sangat valid dengan presentase 100%.
Tabel 3. Perhitungan data hasil uji validitas
Dengan demikian, pengintegrasian secara keseluruhan
pendidikan karakter pilar disiplin dalam
modul sangat dapat menanamkan nilai- Variabel Validitas Persentasi
No
Modul Keidealan
nilai karakter disiplin kepada siswa
1 Ahli media pendidikan 89,8%
karena sangat berhubungan dengan
2 Ahli materi pembelajaran 87,34%
materi yang dipelajari dan langsung
88,6%
dihubungkan dengan ayat Al-qur’an. Rata-rata
(Valid)
d. Aspek bahasa termasuk kategori valid
dengan presentase 86,7%. Dengan Rata-rata hasil uji validitas modul kimia
demikian bahasa yang digunakan berbasis karakter pilar disiplin yang
dalam menyampaikan materi ditampilkan pada tabel 3 menunjukkan nilai
pelajaran sudah komunikatif, mudah sebesar 88,6% dengan kategori valid. Hal ini
dipahami siswa, dan sesuai dengan berarti modul pembelajaran kimia yang
EYD. didesain sudah valid dan dapat diuji
e. Aspek pendukung modul meliputi cobakan. Namun, berdasarkan komentar dan
kategori sangat valid dengan presentase saran dari ahli media pendidikan dijadikan
90%. Dengan demikian, aspek

143
bahan perbaikan untuk menyempurnakan berarti secara keseluruhan modul ini praktis
modul menjadi lebih baik lagi. dalam menyampaikan materi kimia tentang
struktur atom dan sistem periodik unsur.
Uji Coba Produk Sehingga diharapkan siswa dapat belajar
secara mandiri. Selain itu, materi dalam
Modul yang telah divalidasi dan modul disajikan secara luas, dan mendalam
direvisi selanjutnya diuji cobakan kepada dan dihubungkan dengan nilai-nilai
guru. Uji coba produk yang dilakukan pada pendidikan karakter pilar disiplin yang juga
penelitian ini adalah uji coba produk skala dikaitkan dengan ayat-ayat Al-quran
terbatas. Uji produk dilakukan pada tanggal sehingga penggunaan modul dalam
16-23 Mei SMK Darel Hikmah, MA Darul pembelajaran kimia diharapkan dapat
Hikmah dan SMK Taruna Satria Pekanbaru. mempengaruhi dan membuat siswa untuk
Subyek uji produk adalah 5 orang guru mata meningkatkan sikap disiplin baik itu di
pelajaran kimia dari 3 sekolah tersebut. Uji lingkungan keluarga, sekolah maupun
coba produk dilakukan untuk mengetahui masyarakat.
presentase praktikalitas modul yang dinilai
oleh guru sehingga dihasilkan produk modul
yang praktis. Data hasil uji praktikalitas
modul ini disajikan pada tabel berikut. SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Tabel 4. Hasil praktikalitas modul kimia
berbasis karakter Tingkat kevalidan modul adalah 88,6% dan
No Variabel Nilai Kriteria tingkat kepraktisan modul adalah 87,6%,
Praktikalitas Praktikalitas nilai ini menunjukkan bahwa modul telah
valid dan praktis shingga digunakan di SMK
1 Aspek 88,7% Praktis
tampilan Darel Hikmah Pekanbaru, MA Darul
modul Hikmah Pekanbaru dan SMK Taruna Satria
Pekanbaru.
2 Aspek 86% Praktis
Pemahaman
Siswa Saran
Terhadap
Materi
Modul berbasis karakter ini dapat
digunakan dalam pembelajaran kimia karena
3 Aspek Minat 84% Praktis telah divalidasi dan diuji cobakan, dan
sebaikanya modul ini di kembangkan lebih
4 Penggunaan 88% Praktis
modul lanjut dengan melakukan eksperimen
menggunakan kelas pembanding agar
5 Bahasa 90% Sangat kualitas modul ini benar-benar teruji dalam
praktis
hal pemanfaatannya.
6 Materi 89,6% Sangat
praktis 4. REFERENSI

Rata-rata 87,6% Praktis [1] Undang-undang RI No. 20 Tahun


2003. Tentang Sisdiknas
Berdasarkan hasil penilaian oleh
validator uji praktikalitas tersebut, hal ini

144
[2] Undang-undang RI No.14 Tahun
2005. Tentang Guru dan Dosen

[3] M, Situmorang, dan Novalina.


“Pengembanga Modul Pembelajaran
Kimia SMA Melalui Inovasi dan
Integrasi Pendidikan Karakter untuk
Mempersiapkan Sumberdaya
Berkarakter Menghadapi Persaingan
Global”. Jurnal FMIP Universitas
Negeri Medan.5. 2015

[4] N, Mahnun, Media dan Sumber


Belajar Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi. Yogyakata: Aswaja
Pressindo, 2014. Hlm. 62

[5] M, Agus, dan Martawijaya.


“Pengembangan Model Pembelajaran
Fisika untuk Meningkatkan Karakter
Ilmiah Siswa SMA”. Jurnal FMIPA
Universitas Negeri Makassar. 2. 2015

[6] M, Syukri. “Pendidikan Berbasis


Karakter Melalui Pembelajaran
Konstektual”. Jurnal Pendidikan
Universitas Tanjungpura. 3. 2015

[7] Alqur’an dan terjemahan

[8] Theresia Felisiani, Enam Kejahatan,


diakses 25 desember 2015 jam 08.00
WIB dari
http//Pekanbaru.tribunnews.com/2015

[9] Sugiono. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,
Bandung: Alfabeta. 2014. Hlm. 298

[10] S, Arikunto, dan C, Fuadi. Evaluasi


Program Pendidikan. Jakarta: Bumi
Akasara, 2009. Hlm. 36

145

View publication stats

You might also like