You are on page 1of 14

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2016, hlm 90 – 103 Vol. 44. No.

1
ISSN 0126 - 4265

ANALISIS SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI ROKAN


PROVINSI RIAU

Jannata Rahmad Putra1)*, Rifardi2),and Mubarak2)


Email : tata_bkl@yahoo.com 085272766107

Diterima : 5 September 2015 Disetujui: 8 Desember 2015

ABSTRACT

The research were conducted in River estuary of Rokan, Riau Province on


Mei 2014. Sedimentation analysis were investigated by various method i.e,
sedimen grain-size analysis, Total suspended solid analysis, mechanism of
particle disseminated, river’s sediment transport analysis, longshore sediment
transport analysis, coastline chance analysis and absolute sedimentation velocity.
The research was aim to explained sedimentation procces covered mechanism of
sediment transport and sedimentation rate, and then could be able to gave the
solution for preventive study of River estuary of Rokan Sedimetation.
The result of grain-size analysis showed that mean size were dominated by
find sand, sorted by poorly sorted. The disseminated of sediment in deep water
was tended to very fine skewed dan skin-deep was very coarse skewed.
Mechanism of disseminated particle result when tide, find sand sediment was
transport as 128,52 m to the south-east in 23,33 minute. On the contrary to the
northwest as 88,10 m in 16 minute. Very find sand was transport as 82,59 m to the
south-east in 15 minute at tide and on the contrary to the northwest as 67,12 m in
11,27 minute. Total Sediment Transport Formulae showed 137.023 m3/year of
sediment transport was occurred, while longshore sediment transport was
33.616.808,53 m3/year at the River estuary of Rokan. The coastline chance
showed addition of land at the estuary was 240.096.862,77 m2 , accretion was
280.492.425,46 m2, and abration was 27,935,195.86 m2. From sediment total
calculation in a year comparing by 60 years accretion showed, the absoluted
sedimentation velocity was 0,19 cm/year. It was low, so that concluded the
contriction of estuary by accretion..

Keywords : sedimentation, sediment, River estiary of Rokan

PENDAHULUAN1 transportasi yang padat serta


Perairan Muara Sungai Rokan pemanfaatan wilayah secara intensif
merupakan kawasan perairan di pantai sebagai kawasan permukiman, pusat
timur Sumatera yang berbatasan pemerintahan, pelabuhan,
langsung dengan Selat Malaka. Disini pertambakan, dan industri
bermuara Sungai Rokan yang memberikan tekanan yang besar dan
merupakan sungai terbesar di Provinsi mempengaruhi keberlangsungan
Riau, melintas sejauh 350 kilometer sumber daya perairan di kawasan ini.
dari hulunya di Rokan Hulu hingga ke Seiring dengan semakin
muaranya di Rokan Hilir. Aktiftas intensifnya kegiatan pemanfaatan di
muara Sungai Rokan mengakibatkan
1)
Alumni Pascasarjana Ilmu Kelautan timbulnya permasalahan baru, yaitu
Universitas Riau mundurnya garis pantai akibat abrasi,
2)
Staf Pengajar Pascasarjana Ilmu Kelautan daratan yang terbentuk karena
Universitas Riau endapan yang menyebabkan majunya
Analisis Sedimentasi Di Muara Sungai Rokan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

garis pantai dan pendangkalan akibat dalam Hariadi, 2004). Unsur hara
sedimentasi. Apabila proses ini terjadi daerah estuaria menurut Pramudji
terus menerus tanpa adanya (1997) sebagian unsur hara daerah
penanganan, maka lambat laun muara estuaria diperoleh dari air hujan. Pada
akan tertutup sedimen sehingga musim penghujan banyak air hujan
menghambat aliran sungai dan mengalir dipermukaan tanah
menaikkan muka air di hulu sungai. membawa unsur – unsur hara.. Ada 3
Peta Bagansiapiapi yang dirilis faktor dominan yang mempengaruhi
US ARMY tahun 1954, memberikan muara sungai yaitu gelombang, debit
informasi bahwa proses sedimentasi sungai dan pasang surut (Supriyadi, 1996)
di sekitar muara Sungai Rokan telah
terjadi sejak tahun 1950an. Fakta ini Proses Sedimentasi
dibuktikan melalui gambaran dasar 1. Sedimen
muara sungai rokan dimana terdapat Sedimen adalah partikel –
endapan – endapan pasir di sekitar partikel yang berasal dari bahan
mulut muara yang diprediksi organik maupun bukan organik yang
merupakan hasil sedimentasi. Selain mengendap secara bebas di dasar laut
itu, posisi Pulau Berkey yang (Thurman dalam Hariadi, 2004).
sekarang terletak di seberang kota Skala WENTWORTH
Bagansiapiapi, ternyata pada tahun mengklasifikasikan butiran – butiran
1954, pulau tersebut belum terbentuk. dalam urutan kategori yang dimulai
Fenomena ini menjadi hambatan dari batu besar bundar (boulders),
tersendiri mengingat muara Sungai batu kerikil besar (cobbles), batu
kerikil kecil (pebbles), butiran pasir
Rokan merupakan alur lalu lintas
(granules), pasir (sands), endapan
kapal nelayan, maka kondisi ini (suits) dan partikel – partikel tanah
sangat menggangu bagi aktivitas liat (clay size particles).
nelayan. Kegiatan pendaratan maupun
pemberangkatan kapal tidak optimal 2. Ukuran Partikel Sedimen
karena kapal tidak bisa masuk ke Berdasarkan diameter butiran,
badan sungai pada waktu surut. Selain Wentworth dalam Rifardi (2008a)
itu, sedimentasi yang terjadi juga membagi sedimen sebagai berikut ini:
berdampak terhadap menurunnya boulders (batuan) dengan diameter
potensi perikanan di daerah ini butiran lebih besar dari 256 mm,
Penelitian ini bertujuan untuk gravel (kerikil) diameter 2 sampai 256
menjelaskan proses sedimentasi yang mm, very coarse sand (pasir sangat
kasar) diameter 1 sampai 2 mm,
terdiri dari mekanisme angkutan
coarse sand (pasir kasar) 0,5 sampai 1
sedimen dan kecepatan sedimentasi di mm, fine sand (pasir halus) diameter
muara Sungai Rokan, sehingga dapat 0,125 sampai 0,5 mm, very fine sand
memberikan masukan terhadap kajian (pasir sangat halus) diameter 0,0625
pencegahan sedimentasi dan sampai 0,125 mm, silt (lumpur)
membantu pihak – pihak yang terkait diameter 0,002 sampai 0,0625 mm,
dalam mengatasi persoalan dan dissolved material (bahan - bahan
sedimentasi di muara Sungai Rokan terlarut) diameter lebih kecil dari
0,0005 mm.
KAJIAN PUSTAKA
Muara Sungai Mekanisme Sebaran Sedimen
Muara Sungai adalah perairan Pengukuran angkutan sedimen
semi tertutup yang berhubungan pada penelitian adalah mengenai
bebas dengan laut, sehingga air laut partikel – partikel sedimen yang di
dengan salinitas tinggi dapat angkut dalam bentuk suspensi.
bercampur dengan air tawar (Pickard Pembahasan terfokus pada

91
Analisis Sedimentasi Di Muara Sungai Rokan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

mekanisme sebaran partikel sedimen menentukan jarak dan waktu deposisi


meliputi jarak, waktu dan muatan partikel sedimen dari sumbernya
angkutan. dengan penghitungan sebagai berikut:
1. Kecepatan pengendapan sedimen
dihitung dengan menggunakan D=( )
persamaan Stoke’s :
dan t = d/v
Keterangan :
D = Jarak pengendapan (m)
Atau
Va = kecepatan arus (m/dt)
V = Kecepatan pengendapan
partikel (m/dt)
Dimana = specific gravity , nilai t = waktu pengendapan (dt)
CD tergantung bilangan reynold d = kedalaman rata – rata perairan (m)
- Bila NRe < 1 (laminar), CD = 24 / Angkutan Sedimen dari Sungai
NRe Sedimen yang berada di dalam
- Bila NRe = 1 – 104 (transisi), CD = sungai baik terlarut berada di dasar
24 / NRe + 3 / NRe0,5 = 0,34 atau merupakan hasil dari pelapukan
batuan induk yang dipengaruhi oleh
iklim. Sebagian dari batuan induk
- Bila NRe > 104 (turbulen), CD = tersebut mengalami pergerakan oleh
0,4 air permukaan yang mengalir ke
Bilangan Reynold dapat dihitung sungai – sungai.
dengan persamaan: Perhitungan transpor sedimen
sungai menggunakan metode Total
Sediment Transport Formulae dengan
Pada kondisi laminar, maka : menghitung Bed Load Transport
menurut formula Kalinske – Frijlink
dan Suspended Load Transport
Atau menurut Bijker’s (Liu, 2001).

disebut juga persamaan stoke’s

Dimana, : Dimana,
v = Viskositas kinematis (m2 / detik)
= Viskositas Absolute (N.
2
detik/m )
Pada aliran turbulen, Dan
persamaan dapat disederhanakan
menjadi :

Keterangan :
2. Jarak dan Waktu Pengendapan
Nilai kecepatan pengendapan QB = Debit angkutan sedimen dasar
untuk seluruh lebar sungai
partikel di atas (V) digunakan untuk

92
Analisis Sedimentasi Di Muara Sungai Rokan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

= Angkutan dasar sedimen QT = QB + Qs


= diameter rata – rata butiran
Angkutan Sedimen Sepanjang
s = densitas relative (ρs / ρ = 2,59 Pantai
kg/m3 ) Menurut Romdania (2010),
= tegangan geser dasar (N/m2) transpor sedimen pantai adalah gerak
sedimen di daerah pantai yang
=tegangan geser efektif (N/m2)
ρ = densitas air laut (1025 kg/m3) disebabkan oleh gelombang dan arus.
ρs =densitas sedimen (2650 kg/m3) Terjadinya arus secara garis besar bisa
v = viskositas kinematik (10-6 m2/s) disebabkan oleh tiga faktor, angin
h = kedalaman perairan gelombang angin yang telah pecah
Hr =ketinggian riak, Hr = 100 d50 = (breaking waves), dan pasang surut.
0,02 m Dari ketiga faktor tersebut, yang
B = Lebar Sungai paling dominan adalah arus yang
Formula Suspended Load Bijker’s berasal dari gelombang angin dan
adalah sebagai berikut: pasang surut.
CERC (1984) menyatakan
bahwa penggambaran dari laju
perpindahan sedimen sepanjang
Dimana I1 dan I2 adalah integral pantai adalah dengan laju perpindahan
Einstein dengan persamaan : berat basah (immersed weight) yang
dihubungkan dengan laju perpindahan
volume dalam persamaan sebagai
berikut :

dimana dan Keterangan :


= Debit transport sedimen
= (1-10) d50 untuk dasar yang 3
sepanjang pantai (m /thn)
datar = densitas dari butiran sedimen
100 d50 = Hr, untuk dasar (kg/m3)
beriak = densitas air laut
n = porositas partikel sedimen
= berat basah
, dimana c adalah Chezy Laju perpindahan sedimen
sepanjang pantai potensial, tergantung
Koefisien = 18 log , pada jumlah ketersediaan material
Keterangan : litoral dan sebagian besar
dihubungkan dengan komponen
Qs = Angkutan Suspended Load longshore yang disebut energi atau
= kecepatan jatuh sedimen power flux seperti persamaan berikut :
U = Kecepatan arus
= 0,4 konstanta Van Karman
Laju perpindahan berat
Dari persamaan menghitung mempunyai satuan yang sama dengan
Bed Load Transport dan Suspended (N/dt), sehingga hubungan
Load Transport, dapat ditentukan persamaan tersebut dapat dituliskan :
total sedimen transport dari suatu
sungai dengan persamaan menurut
Bijker’s :

93
Analisis Sedimentasi Di Muara Sungai Rokan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

Bila kedua persamaan tersebut Suhu di daerah muara biasanya


disubstitusikan maka akan diperoleh : memperlihatkan fluktuasi annual
dan diurnal yang lebih besar
daripada laut, terutama apabila
Keterangan : muara tersebut dangkal dan air
= Komponen fluks energy yang datang ke perairan muara
kontak dengan daerah yang
gelombang sepanjang pantai substratnya terekspos (Abida,
saat pecah (NM/dt/m) 2009)
= tinggi gelombang pecah (m) 2. Salinitas
= sudut datang gelombang pecah Variasi salinitas di daerah muara
terhadap garis pantai menentukan kehidupan organisme
Κ = indeks pecah gelombang (0,78 laut/payau. Hewan yang hidup di
untuk pantai datar meningkat perairan payau (salinitas 0,5 – 30
lebih dari 1,0 tergantung o
/oo), hipersaline (salinitas 40 – 80
o
kemiringan pantai) /oo) atau air garam (salinitas >80
o
d = kedalaman perairan (m) /oo), biasanya mempunyai
Dengan nilai K = 0,39 bila toleransi terhadap kisaran salinitas
menggunakan gelombang Hs dan K = yang lebih besar dibandingkan
0.77 nila menggunakan gelombang dengan organisme yang hidup di
Hrms. air laut atau air tawar.
3. Derajat Keasaman (pH)
Total Suspended Solid (TSS) Nilai derajat keasaman (pH) suatu
Effendi (2000) mengatakan
perairan mencirikan
bahwa TSS terdiri dari lumpur dan
keseimbangan antara asam dan
pasir halus serta jasad – jasad renik.
basa dalam air dan merupakan
Konsentrasi TSS yang terlalu tinggi
pengukuran konsentrasi ion
dapat menghalangi penetrasi cahaya
hydrogen dalam larutan (Abida,
matahari yang masuk ke dalam air,
2009).
akibatnya mengganggu proses
4. Arus Sepanjang Pantai
sedimentasi. Penyebab TSS di
Triatmojo (1999) dalam Hariadi
perairan pantai dan estuari
(2004) menyatakan bahwa
dipengaruhi oleh faktor fisik antara
gelombang yang menjalar menuju
lain angin, curah hujan, gelombang,
pantai membawa aliran air dan
arus dan pasang surut.
momentum dalam arah penjalaran
Untuk mengetahui Totas
gelombang. Transport massa dan
Suspended Solid (TSS) maka
momentum tersebut menimbulkan
dilakukan perhitungan dengan rumus:
arus di dekat pantai.
Penginderaan Jauh
Citra penginderaan jauh sangat
Dimana : bermanfaat untuk pemetaan liputan
a = berat kertas saring berisi residu lahan pesisir karena daerah yang sulit
suspense (mg) dijangkau dengan survei terestrial
b = Berat Kertas Saring Kosong dapat dipetakan dengan
(mg) menggunakan citra (Ambarwulan, et
c = Volume Sampel (ml) al, 2003).
Parameter Fisika dan Kimia Dengan menggunakan citra,
Perairan subyektifitas dalam pengukuran
1. Suhu obyek bisa ditekan, meskipun dalam
proses klasifikasi ketelitiannya juga

94
Analisis Sedimentasi Di Muara Sungai Rokan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

masih sangat tergantung pada sedimen yang diambil sebanyak 500


keahlian, pengalaman maupun gr berat basah kemudian ambil 150
pengenalan akan wilayah kajian yang gram untuk analisis jenis sedimen
dimiliki oleh interpreter. Semakin (Rifardi, 1998). Selanjutnya sampel
baik pengetahuan interpreter yang diperoleh disaring kemudian
mengenai karakteristik citra dan disimpan dalam kantong plastik yang
kondisi penutup lahan di wilayah telah diberi label. kemudian
kajian, maka hasil klasifikasi akan dimasukkan ke dalam ice box dan
semakin teliti. dibawa ke laboratorium untuk
dianalisis.
Perubahan Garis Pantai Prosedur analisis fraksi sedimen
Pengukuran perubahan garis dilakukan dengan metode pengayakan
pantai pada penelitian adalah untuk basah (Rifardi, 1994). Hasil dari
mengetahui tingkat perubahan garis metode pengayakan basah didapatkan
pantai akibat akresi dan abrasi yang diameter rata-rata atau mean size (Ø),
terjadi di Muara sungai Rokan. koefisien sorting (δ1), skewness (Sk1),
Metode yang digunakan adalah Kurtosis (KG ), yang diperoleh dari
pemantauan perubahan garis pantai metode grafik menurut Fork dan
dengan menggunakan sistem Ward dalam Rifardi (2001b).
penginderaan jauh yang Perhitungan nilai tersebut didapatkan
memanfaatkan program Arcview GIS dengan menggunakan rumus sebagai
3.3. Wibowo (2011) menyatakan berikut:
dengan menggunakan metode
overlay pada Arcview GIS 3.3, dapat mean size (Mz) = Ø16 + Ø50 + Ø84
dilihat bagaimana perubahan garis 3
pantai di suatu lokasi dari tahun ke Klasifikasi:
tahun, termasuk perubahan akibat Ø1 : coarse sand (pasir kasar)
sedimentasi atau abrasi, dan dapat Ø2 : medium sand (pasir
diketahui luasnya. menengah)
Ø3 : fine sand (pasir halus)
Kecepatan Sedimentasi Ø4 : Very fine sand (pasir sangat
Kecepatan sedimentasi yang halus)
dihitung dalam penelitian adalah Ø5 : coarse silt (lumpur kasar)
kecepatan sedimentasi absolut, yaitu Ø6 : medium silt (lumpur
menentukan seberapa tebal sedimen menengah)
yang mengendap di lokasi penelitian Ø7 : fine silt (lumpur halus)
per satuan waktu (m/tahun) dengan Ø8 : Very fine silt (lumpur sangat
dampak fenomena artifisial dalam halus)
kurun waktu tertentu sebagai lapisan > Ø8 : clay (liat)
kunci melalui penggambaran rumus
sebagai berikut : Sorting (δ1)= Ø84 - Ø16 + Ø95 - Ø5
4 6,6
Kecepatan Sedimentasi absolut = Klasifikasi :
<0,25 : Very well sorted
Dimana:
(terpilah sangat baik)
Q = Total Angkutan Sedimen
0,35 – 0,50 : well sorted (terpilah
(m3/tahun)
baik)
A = Tingkat Akresi (m2) 0,50 – 0,71 : moderately well sorted
Analisis Fraksi Sedimen (terpilah)
Pengambilan sampel dengan 0,71 – 1,0 : moderately sorted
menggunakan eckman grab. Sampel (terpilah sedang)

95
Analisis Sedimentasi Di Muara Sungai Rokan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

1,0 – 2,0 : poorly sorted (terpilah muaranya di Rokan Hilir. Secara


buruk) geografis, muara sungai Rokan
>2,0 : Very poorly sorted terletak di Kecamatan Bangko
(terpilah sangat buruk) Kabupaten Rokan Hilir. Terletak pada
koordinat 10 14’ sampai 20 45’
Skewness (Sk1) Lintang Utara dan 100017’ hingga
= (Ø84 + Ø16 - 2Ø50) + (Ø95 + Ø5 - 2Ø50)
2(Ø84- Ø16) 2(Ø95 – Ø5)
1010 21’ Bujur Timur. Dengan batas –
batas sebagai berikut :
Klasifikasi: - Sebelah Utara : Selat Malaka.
+ 1,0 s.d + 0,3 : Very fine skewed - Sebelah Selatan : Pulau Padamaran
+ 0,3 s.d + 0,1 : fine skewed - Sebelah Barat : Kecamatan Pasir
+ 0,1 s.d – 0,1 : near symmitrical Limau Kapas,
- 0,1 s.d – 0,3 : coarse skewed Kubu
> - 0,3 : Very coarse skewed Babussalam
- Sebelah Timur : Kecamatan
Bangko
Kurtosis (KG ) ) = Ø95 – Ø5
2,44(Ø75- Ø25)
Klasifikasi:
< 0,67 = very platycartic
0,67 – 0,90 = platycartic
0,90 – 1,11 = mesokurtic
1,11 – 1,50 = leptokurtic
1,50 – 3,00 = Very leptocartic
>3,00 = extremely leptokurtic

METODOLOGI PENELITIAN Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian


Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan Langkah Penelitian
pada bulan Mei tahun 2014 hingga Untuk Mencapai tujuan yang
Januari 2015 diawali dengan diharapkan, maka tahapan yang
pengambilan sampel di muara Sungai ditempuh dalam penelitian ini adalah
Rokan, Provinsi Riau. Waktu sebagai berikut :
penelitian tersebut meliputi 1. Mengumpulkan data primer yang
pengukuran dan pengambilan sampel dibutuhkan seperti data parameter
di lapangan, analisa sampel di fisika, sampel sedimen di dasar
laboratorium, analisa data hasil muara, sampel padatan tersuspensi
penelitian dan penyusunan laporan dan dokumentasi penelitian.
penelitian. Analisis sampel dilakukan 2. Menganalisa Perubahan garis
di Laboratorium Terpadu Jurusan pantai berdasarkan teknik overlay
Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan terhadap peta dasar US ARMY
Ilmu Kelautan Universitas Riau tahun 1954 dengan 4 citra ssatelit
Pekanbaru. yang diperoleh, masing – masing
Lokasi Penelitian citra Landsat MMS 1979, Citra
Muara Sungai Rokan Landsat 5 ETM+ 1989, Citra
merupakan kawasan perairan di pantai Landsat 7 ETM+ 2000 dan Citra
timur Sumatera yang berbatasan Landsat 8 OLI 2014.
langsung dengan Selat Malaka. Disini 3. Menganalisa sampel sedimen
bermuara Sungai Rokan yang permukaan dan sampel TSS di
merupakan sungai terbesar di Provinsi laboratorium.
Riau, melintas sejauh 350 kilometer 4. Menganalisa parameter statistika
dari hulunya di Rokan Hulu hingga ke serta pola sebaran sedimen dan
TSS di lokasi penelitian.

96
Analisis Sedimentasi Di Muara Sungai Rokan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

5. Menganalisa mekanisme angkutan 8. Menghitung kecepatan


sedimen meliputi jarak dan waktu sedimentasi absolut. Untuk
deposisi sedimen. menentukan seberapa tebal
6. Menganalisa angkutan sedimen sedimen yang mengendap di
sungai dengan metode Total lokasi penelitian per satuan waktu
Sediment Transport Formulae (m/tahun).
dengan menghitung Bed Load 9. Kesimpulan
Transport menurut formula
Kalinske – frijlink dan Suspended
Load Transport menurut Bijker’s.
untuk mengetahui kapasitas
sedimen yang masuk melalui
aliran sungai per tahun.
7. Menganalisa angkutan sedimen
sepanjang pantai dengan metode
CERC Formula (1984) untuk
mengetahui sedimen sepanjang
pantai yang masuk ke muara
Sungai Rokan.
Persiapan

Studi Literatur

Jenis kegiatan

Kegiatan Lapangan Analisis SIG Analisis di Laboratorium

Data Primer - Analisis perubahan - Analisis Sampel


- Data Parameter Fisika garis pantai Sedimen
- Sampel Sedimen di dasar - Analisis Sampel TSS
muara
- Sampel padatan tersuspensi
- Dokumentasi penelitian

Pengolahan Data

- Parameter statistik dan pola sebaran


sedimen
- Mekanisme angkutan sedimen
- Angkutan sedimen sungai
- Angkutan sedimen sepanjang pantai
- Proses Sedimentasi
- Perubahan garis pantai
- Kecepatan sedimentasi

KESIMPULAN

Gambar 2. Diagram Alir Penelitian

97
Analisis Sedimentasi Di Muara Sungai Rokan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

HASIL DAN PEMBAHASAN membawa partikel tersebut menjauh


Analisis Sedimen Permukaan dari muara.
Fraksi pasir dijumpai di setiap Nilai Kurtosis berkisar 0,52 –
stasiun penelitian dengan 93,17%, 2,37. Nilai kurtosis pada daerah
persentase terbesar di stasiun 1 penelitian memiliki klasifikasi very
(99,68%) dan terendah di stasiun 15 platycartic artinya mempunyai kurva
(70,86%). Sementara fraksi lumpur yang sangat datar menggambarkan
juga ditemui di setiap stasiun sedimen pasir dengan pemilahan
penelitian namun dalam persentase sedang, disebabkan oleh kecepatan
kecil, dengan persentase terbesar di arus pada daerah ini tidak stabil saat
stasiun 15 (29,13%) dan terkecil di terjadi pengendapan.
stasiun 1 (0.319%). Kondisi ini Analisis Total Suspended Solid
diduga akibat kecepatan arus yang Total Suspended Solid (TSS) di
lebih kecil saat surut dibanding saat lokasi penelitian, dimana pada saat
pasang, selain itu kedalaman perairan pasang, total TSS yang ditemukan
stasiun ini yang lebih dangkal (2,6 m) rata – rata sebesar 2.669 mg/l dan
dibandingkan stasiun lain juga saat surut rata - rata 1.848 mg/ serta
menyebabkan fraksi lumpur sebagian besar terdapat pada stasiun
mengendap. yang berada dekat dengan garis
Parameter Statistika Sedimen pantai.
Pola sebaran mean size (Mz) Suplai TSS yang melewati
sedimen permukaan menunjukkan perairan muara Sungai Rokan diduga
kelas pasir halus mendominasi berasal dari tiga sumber utama yaitu
sedimen permukaan yang mengarah daratan Sumetera melalui Sungai
ke Selat Malaka, sebaliknya kelas Rokan (penebangan hutan di hulu
ukuran pasir sangat halus cenderung muara Sungai Rokan), abrasi pantai
menyebar di sekitar Pulau Berkey. (termasuk dekomposisi vegetasi
Pola sebaran nilai sorting pantai) dan perairan Selat Malaka
menunjukkan sedimen moderately melalui arus pasang.
well sorted menyebar pada daerah
diantara Pulau Padamaran dan Pulau Mekanisme Angkutan Sedimen
Alang Besar dengan kelas ukuran Berdasarkan karaketristik
sedimen yang ditemui adalah pasir. sedimen dasar, perairan muara Sungai
Hal ini menunjukkan bahwa fraksi Rokan dapat dibedakan menjadi 2
pasir yang ditemui di daerah ini bagian, yaitu daerah yang memanjang
memiliki tingkat keseragaman butir menuju Barat Laut sejajar garis pantai
atau ukuran besar butir yang sama. Kubu Babussalam hingga perairan
Sementara itu, Klasifikasi poorly antara Pulau Alang Besar (Lokasi A)
sorted terdapat pada daerah di sebelah dan Kubu Babussalam dan daerah
barat Pulau Berkey dan sebelah yang memanjang menuju Timur Laut
Timur Kubu Babussalam. sejajar garis pantai Pulau Berkey dan
Nilai skewness (Sk1) berkisar - Perairan antara Pulau Berkey dengan
0,11 – 0,58 Ø. Pola sebaran skewness Pulau Alang Besar (Lokasi B).
memberikan gambaran bahwa di A. Lokasi A dicirikan oleh tipe
daerah muara sedimen permukan sedimen pasir (Mz : 2,27 – 3,17
cenderung kasar, dan sebaliknya. Hal Ø). Sedimen yang masuk
ini dikarenakan di daerah muara, diprediksi berasal dari material
aliran arus sungai memiliki kecepatan yang dibawa oleh aliran Sungai
yang relatif besar akan membawa Rokan. Selain itu, kejadian abrasi
partikel-partikel yang berukuran yang terjadi di sepanjang garis
kasar, namun ketika sampai dimuara pantai Kubu Babussalam juga
kecepatan arus mengalami diduga ikut menyuplai sumber
perlambatan sehingga tidak mampu sedimen di lokasi ini. Jarak dan
waktu deposisi sedimen dasar,

98
Analisis Sedimentasi Di Muara Sungai Rokan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

diketahui saat pasang sedimen transport sedimen dan komponen


pasir dideposisi ke Tenggara fluks energi gelombang sepanjang
sejauh 128,52 meter selama 23,33 pantai menurut CERC (1984)
menit. Sebaliknya saat surut diperoleh angkutan sedimen
sedimen dideposisi sejauh 88,10 sepanjang pantai sebesar
meter ke Barat Laut selama 16 33.479.785,53 m3/tahun.
menit. Arah transpor sedimen
tersebut disebabkan oleh pola Analisis Perubahan Garis Pantai
arus, dimana saat pasang arus Berdasarkan analisis terhadap
mengalir ke arah Tenggara muara perubahan garis pantai di kawasan
sungai Rokan sebaliknya pada muara Sungai Rokan, diketahui
saat surut arus mengalir ke arah terdapat kejadian abrasi dan akresi
Barat Laut. yang sangat besar.
B. Lokasi B, tipe sedimen pasir dan Hasil overlay terhadap garis
pasir berlumpur (Mz: 2.2 – 3,7Ø). pantai kawasan muara Sungai Rokan
Sumber sedimen diprediksi dapat di lihat pada Gambar 3, 4, 5 dan
berasal dari material yang dibawa 6 berikut ini.
aliran Sungai Rokan dan muatan
sedimen yang terbawa akibat
hempasan gelombang dari Selat
Malaka. Saat pasang sedimen
dideposisi sejauh 82,59 meter ke
Tenggara (sepanjang pesisir Pulau
Berkey) Selama 15 menit. Saat
surut sedimen yang tergolong
pasir sangat halus ini dideposisi
ke arah Barat Laut sejauh 67,12
meter selama 11,27 menit.
Arah sedimen yang Gambar 3. Overlay Peta Dasar US Army
ditransportasikan dari lokasi A dan B 1954 dengan Peta Citra Landsat
sama - sama mengarah ke arah MMS 1979 (Peta 1)
Tenggara saat pasang dan mengarah
ke arah Barat Laut saat surut.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
terjadi penumpukan sedimen di arah
Tenggara, Timur serta Barat Laut
muara Sungai Rokan, yakni di daerah
Pulau Berkey, Pulau Alang Besar dan
Kecamatan Kubu.
Angkutan Sedimen Sungai
Berdasarkan perhitungan
angkutan sedimen sungai Gambar 4. Overlay Peta 1 dengan Peta Citra
menggunakan metode Total Sediment Landsat 5 ETM+ tahun 1989 (Peta 2)
Transport Formulae dengan
menghitung Bed Load Transport
menurut formula Kalinske – Frijlink
dan Suspended Load Transport
menurut Bijker’s didapatkan angkutan
sedimen sungai sebesar 137.023
m3/tahun.
Angkutan Sedimen Sepanjang
Pantai
Perhitungan angkutan sedimen
menyusur pantai dengan
Gambar 5. Overlay peta 2 dengan Peta Citra
menggunakan rumus – rumus yang
Landsat 7 ETM+ tahun 2000 (peta 3)
memiliki hubungan sederhana antara
99
Analisis Sedimentasi Di Muara Sungai Rokan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

ini terjadi pada rentang tahun (1954 –


1979). Pada rentang waktu tersebut,
cikal Pulau Berkey mulai muncul
serta terjadi penambahan luas daratan
Pulau Alang Besar, sepanjang pesisir
Kecamatan Kubu Babussalam dan
Pulau padamaran. Sementara abrasi
terbesar terjadi dengan luasan
1,393,948.76 m2/tahun pada rentang
1979 – 1989, ditemukan di sepanjang
Gambar 6.overlay peta 3 dengan Peta citra pesisir Pulau Alang Besar, pesisir
Landsat OLI tahun 2014 (peta 4) Kecamatan Kubu Babussalam dan sisi
kiri Pulau Padamaran.
Rentang waktu 60 tahun (1954 –
2014) terjadi Akresi terbesar dengan
luasan 6.484.095,08 m2/ tahun. Akresi
Tabel 1. Hasil analisis areal perubahan garis pantai kawasan muara sungai
Rokan
berdasarkan overlay polygon dari deret waktu monitoring.
Jenis Analisis Areal Rerata Laju Perubahan
No Deret Waktu Luas daratan Akresi (m2) Abrasi (m2) Rerata Laju Rerata Laju
Monitoring (m2) Akresi Abrasi
(m2/Tahun ) (m2/Tahun )
1 Peta 1 (Peta
Dasar US Army
1954 dengan 655,804,550.28 162,102,376.89 8,600,916.66 6,484,095.08 344,036.67
Peta Citra
Landsat MMS
1979)
2 Peta 2 (Peta 1
dengan Peta
Citra Landsat 5 803,971,935.43 8,838,678.59 13,939,487.58 883,867.86 1,393,948.76
ETM+ tahun
1989)
3 Peta 3 (peta 2
dengan Peta
Citra Landsat 7 818,983,863.29 80,207,142.39 2,105,199.41 7,291,558.40 191,381.76
ETM+ tahun
2000)
4 Peta 4 (peta 3
dengan Peta
citra Landsat 895,901,413.05 3,289,592.21 29,344,227.59 2,096,016.26 234,970.87
OLI tahun
2014)

Sumber : Data Primer


Dari hasil analisis perubahan berdasarkan analisis angkutan
garis pantai, diketahui juga bahwa sedimen yang masuk dari sungai dan
selang waktu 60 tahun terjadi sedimen menyusur pantai selama 60
penambahan luas daratan di kawasan tahun, yakni 876.960.222,52 m2 yang
muara Sungai Rokan sebesar diperoleh melalui perhitungan total
240.096.862,77 m2. Jika pada tahun angkutan sedimen yang masuk per
1954, luas daratan di kawasan muara tahun dibandingkan dengan
Sungai Rokan adalah 655.804.550,28 m2, perubahan kedalaman kurun waktu 60
maka pada tahun 2014, luas tahun. Sehingga terbukti bahwa
daratannya menjadi 895.901.413,05 m2. material sedimen dari aliran sungai
Hasil analisis ini sebanding dengan dan angkutan sedimen sepanjang
perhitungan luas daratan pantai yang masuk ke kawasan muara
100
Analisis Sedimentasi Di Muara Sungai Rokan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

Sungai Rokan 60 tahun terakhir menuju Tenggara selama 15


memiliki kontribusi dalam menit. Saat surut, dideposisi
penambahan garis pantai dan mengarah Barat Laut sejauh 67,12
pembentukan daratan baru. meter selama 11,27 menit. Dari
perhitungan menggunakan
Kecepatan Sedimentasi Metode Total Sediment Transport
Berdasarkan hasil perhitungan Formulae, angkutan sedimen
total akresi selama 60 tahun dan total sungai di muara Sungai Rokan
sedimen yang masuk ke muara Sungai sebesar 137.023 m3/tahun.
Rokan per tahun, diperoleh rata – rata Sedangkan angkutan sedimen
kecepatan sedimentasi yang terjadi pantai yang dihitung melalui
sebesar 0.002 m/tahun atau 0,19 metode fluks energi menurut
cm/tahun. Nilai kecepatan CERC Formula sebesar
sedimentasi yang tergolong rendah 33.616.808,53 m3/tahun.
ini, secara teknis ddiuga akibat 3. Berdasarkan analisis perubahan
kekuatan aliran arus pasang dan surut garis pantai diketahui total
yang terjadi di muara Sungai Rokan penambahan daratan di kawasan
cukup kuat (rata – rata 0,33 m/s) muara Sungai Rokan sebesar
sehingga kesempatan sedimen 240.096.862,77 m2, total akresi
mengendap kecil. sebesar 280.492.425,46 m2, dan
Kemudian jika dikaitkan dengan total abrasi 27,935,195.86 m2.
perolehan nilai akresi yang terjadi Total luas daratan kawasan muara
kurun waktu 60 tahun terakhir, maka Sungai Rokan tahun 2014 hasil
diduga kejadian akresi memiliki analisis perubahan garis pantai
kontribusi yang besar sehingga adalah 895.901.413,05 m2
menyebabkan terjadinya penyempitan sebanding dengan luas daratan
muara Sungai Rokan dan hasil perhitungan angkutan
pembentukan daratan baru. sedimen yang masuk yakni
876.960.222,52 m2 . Sehingga
PENUTUP terbukti angkutan sedimen yang
Dari hasil penelitian dan berasal dari aliran Sungai Rokan
pembahasan maka dapat diambil dan angkutan sepanjang pantai
kesimpulan sebagai berikut : berkontribusi membentuk daratan
1. Karakteristik sedimen, sebaran baru di kawasan tersebut.
mean size yang didominasi oleh 4. Dari perhitungan total sedimen
kelas ukuran pasir (find sand), yang masuk per tahun dibanding
dengan tingkat keseragaman butir total akresi per 60 tahun, diketahui
yang terpilah buruk (poorly kecepatan sedimentasi absolut
sorted). Kecendrungan sebaran sebesar 0,19 cm/tahun. Kecepatan
sedimen di daerah yang dalam Sedimentasi absolut yang terjadi
menunjukkan partikel-partikel cukup rendah, sehingga
halus (very fine skewed) dan disimpulkan bahwa penyempitan
daerah yang dangkal ditempati muara Sungai Rokan akibat
oleh partikel-partikel yang kasar kejadian akresi.
(very coarse skewed). Berdasarkan hasil penelitian
2. Mekanisme sebaran partikel analisis sedimentasi di muara Sungai
sedimen meliputi jarak, waktu dan Rokan yang telah dilakukan, adapun
muatan transport diketahui, saat beberapa saran yang dapat dijadikan
pasang sedimen pasir halus sebagai bahan pertimbanagan dalam
ditransportasikan sumber menuju melakukan kajian sedimentasi di
arah Tenggara sejauh 128,52 muara Sungai Rokan antara lain:
meter, Selama 23,33 menit. Saat 1. Perlu kajian yang lebih dalam
surut, sedimen dideposisi ke arah mengenai pengaruh aktivitas
Barat Laut sejauh 88,10 selama 16 manusia, khususnya praktek
menit. Kemudian Sedimen pasir penambangan pasir yang selama
sangat halus saat pasang ini terjadi dengan proses akresi
dideposisi sejauh 82,59 meter

101
Analisis Sedimentasi Di Muara Sungai Rokan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

dan abrasi yang terjadi di muara


sungai Rokan. Eko Pradjoko. 2007. Proses
2. Perlu adanya kajian yang lebih Sedimentasi di Pelabuhan
spesifik tentang dugaan Pulau ASDP Kanyangan Lombok
Berkey yang terbentuk melalui Timur, NTB. Jurnal. Volume
proses sedimentasi yang sangat 8 No.1.
cepat.
3. Perlu adanya upaya perbaikan dan Feirani Vironita. 2012. Analisis
pencegahan yang terus menerus Stabilitas Penyumbatan Muara
pada muara Sungai Rokan agar Akibat Fenomena Gelombang,
sedimentasi yang terjadi dapat Pasang Surut, Aliran Sungai
diminimalisir dan kondisi dan Pola Pergerakan Sedimen
kawasan dapat terjaga sehingga Pada Muara Sungai Bang
kegiatan masyarakat sekitar muara Kabupaten Malang. Tesis.
tidak terganggu. Program Pascasarjana
Fakultas Teknik Universitas
DAFTAR PUSTAKA Brawijaya. Malang.

Ambarwulan. 2003. Citra Satelit Happy Indarto Supriyadi. 1996.


Landsat Untuk Inventarisasi Mengenal Sedimen Laut.
Sumberdaya Alam Pesisir dan Jurnal Lonawarta.Vol XIX :
Laut di Delta Mahakam. Pusat 55-65.
Survei Sumberdaya Alam
Laut. BAKOSURTANAL. Hariadi, 2004. Studi Sedimentasi dan
Bogor Pemanfaatan Sedimen Pantai
Rebon Kabupaten Batang.
Andriyani. 2007. Dinamika Spasial Thesis. Program Pascasarjana
Perubahan Penggunaan Lahan Universitas Diponegoro.
dan Faktor- Faktor Semarang.
penyebabnya di Kabupaten
Serang Provinsi Banten Helfinalis. 2001. Endapan Sedimen
[Tesis]. Sekolah Pascasarjana dan Sebaran Sedimen di
Institut Pertanian Bogor. Perairan Selat Malaka. Bidang
Bogor. Dinamika Laut Puslit
Oseanografi. LIPI. Jakarta.
Anonim. 2008. http://
id.wikipedia.org/wiki/Laguna Helfinalis, 2011. Padatan Tersuspensi
(diakses 1 Desember 2013). Total di Perairan Selat Flores
Boleng Alor dan Selatan Pulau
CERC US Army. 1984. Coastal Adonara Lembata Pantar.
Engineering Manual. Jurnal Ilmu Kelautan. Vol 17 :
Washington DC. USA. 148 – 153.
CERC, 1984. Shore Protection http://www.yourriau.com. Strategis di
Manual Volume I. Washington Pusat Sumatera dan Melayu
DC.US Army Corps of (on-line). Dikunjungi 24
Engineering. Januari 2015, pukul 20.00
WIB.
DKP Kabupaten Rohil. 2012.
Produksi Perikanan Rokan Kompasonline, 1998. Merisaukan,
Hilir. (on-line) Kondisi Perairan Sumatera
http://rokanhilir.go.id/, (on-line). mailto:owner-
dikunjungi 23 Januari 2015 indonesia-p@indopubs.com
Pukul 19.32 WIB. diakses 5 januari 2015 pukul
20.03 WIB
Effendi, I., 1999. Pengantar
Mikrologi Laut. UNRI Press. Liu, Zhou, 2001. Sedimen Transport.
Pekanbaru. Laboratory For Hydraulic og

102
Analisis Sedimentasi Di Muara Sungai Rokan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No.1 Februari 2016

Havnebying. Instituttet For Gelombang Simetris. Jurnal.


Vand, Jord og Miljoteknik Jurusan Teknik Kelautan.
Aslborg Universittet.
Siswanto, A.D., W.A. Pratikto &
Nandan Sanjaya. 1996. Studi Suntoyo. 2010. Analisa Garis
Pengamatan Pola Pergerakan Pantai di Kabupaten
Sedimen dan Perubahan Garis Bangkalan. Prosiding.
Pantai di Sebelah Timur Teluk Seminar Nasional
Jakarta Menggunakan Citra Pascasarjana XI.ITS.
Landsat – TM. Program Studi Surabaya.
Ilmu dan Teknologi Kelautan.
IPB Bogor. Siswanto, 2011. Kajian Sebaran
Substrat Sedimen Permukaan
Nurdin.1998. Selat Malaka Over Dasar di Perairan Pantai
Fishing (on-line). Kabupaten Bangkalan. Jurnal
http://groups.yahoo.com/group Embryo, Vol. 8 No.1.
/iasaml/message/372.
dikunjungi tanggal 26 Januari Sitanala Arsyad. 2010. Konservasi Air
2014 pukul 20.00 WIB dan Tanah. IPB Press. Bogor.
Indonesia.
Persulessy dan Pramudji. 1997.
Karakteristik Nutrien Sedimen Sunardi Widjodjo, 2010. Transportasi
di Padang Lamun Tropis : Sedimen Oleh Kombinasi
Suatu Perbandingan Antara Alian Permanen Beraturan
Sedimen Berjenis Karbonat dan Gelombang Seragam.
dengn Silikat di Perairan Media Teknik Sipil; Volume
Pelita Jaya, Seram Barat. X, 2012.
Seminar Kelautan LIPI –
UNHAS : 321 – 327. Wahyuni Indah Abida. 2009.
Hidrodinamika Fisika Kimia
Poppy Haryani. 2011. Perubahan Perairan Muara Sungai Porong
Penutupan/Penggunaan Lahan Sidoarjo. Seminar Nasional
dan Perubahan Garis Pantai di Teori dan Aplikasi Teknologi
DAS Cipunagara dan Kelautan: 31 – 36
Sekitarnya, Jawa Barat.
Fakultas Pertanian. IPB www.lib.utexas.edu/maps/ams/indone
Bogor. sias. US Army Maps Service
(on-line). 1954. Dikunjungi 25
Rifardi, 2008. Tekstur Sedimen Januari 2014 pukul 15.00
Sampling dan Anlisis. Unri WIB.
Press. Pekanbaru. Yuda Arie Wibowo. 2011. Studi
Rifardi. 2011. Lingkungan Perubahan Garis Pantai di
Pengendapan Perairan Selatan Muara sungai Porong.
Estuaria Bagan dan Sekitarnya Jurnal.Universitas Hangtuah
Pantai Timur Sumatera Surabaya.
Indonesia. Jurnal Ilmu
Lingkungan. PPS Ilmu Yuda Romdania. 2010. Analisis
Lingkungan Universitas Riau. Kasus Sedimentasi di Tiga
Titik Kawasan Water Front
Rifardi, 2012. Ekologi Sedimen Laut City. Jurnal Rekayasa. Vol
Modern. Unri Press. 14:1
Pekanbaru.
Setiawan. 2011. Analisa Tegangan
Geser Dasar dan Total
Angkutan Sedimen pada

103

You might also like