You are on page 1of 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/322137986

Pengaruh Iklan dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Suzuki Satria
F 150 pada Komunitas Hyperunderbone Satria F Community ( HSC ) di
Kawasan Ringroad, Medan

Article · April 2013


DOI: 10.17605/OSF.IO/JWQ9B

CITATIONS READS

0 1,306

2 authors, including:

Dita Amanah
State University of Medan
45 PUBLICATIONS   29 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Culinary Tourism in Indonesia-Empirical Study at Amaliun Food Court, Medan View project

Assessment In Choosing Higher Education In Indonesia View project

All content following this page was uploaded by Dita Amanah on 30 December 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Volume 2 Edisi 1 April 2013

Pengaruh Iklan dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Suzuki Satria F 150 pada Komunitas
Hyperunderbone Satria F Community ( HSC ) di Kawasan Ringroad, Medan

Dita Amanah
Dosen FE UNIMED
ditamnh@yahoo.com

Freddy Sinaga
Alumni FE UNIMED

ABSTRACT

The problems found in the study of this thesis is whether the advertising and brand image influence the
purchasing decisions of consumers against suzuki satria f community mind on the road no. 87-A field. This study
aims to determine and explain the influence of advertising and brand image to the buying decision on Suzuki satria
f HSC communities in Jl. Setia Budi No. 87-A. The population in this study as many as 50 people all of which are
members of the community who use motorcycles Satria F 150. Data collection techniques used are observation and
questionnaire. Analytical technique used is multiple linear regression formula Y = a + b 1X1 + b2X2 + e.
Analysis off data obtained from multiple regression equation is : Y= 9,096 + 0,467 X 1 + 0,385 X2 + e. t
test at significance level (confidence level) alpha of 0,05. Obtained t count value and the value of X 1 = 3,071 X2 =
2,450 with tcount 1,677. So t count > t table. Thus the hypothesis that there is a positive and significant effect
between advertising and brand image to the buying decision Suzuki Satria F 150 in the community Satria F
Hyperunderbone Community (HSC) on Jl. Setia Budi No. 87-A.

Keywords : advertising, brand image, purchase decision

PENDAHULUAN konsumen terhadap produk tersebut, dan tentunya


1.1. Latar Belakang Masalah iklan juga dapat menciptakan citra merek (brand
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang image) yang positif terhadap produk yang
didalamnya terdapat individu atau kelompok untuk ditawarkan. Semakin baik iklan suatu produk maka
mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan diharapkan semakin tinggi keputusan pembelian
menciptakan, menawarkan dan secara bebas konsumen terhadap produk tersebut. Sebaliknya,
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak iklan produk yang buruk dapat menyebabkan
lain. Ries dan Trout (dalam Kartajaya 2005 : 9 ) rendahnya tingkat keputusan pembelian konsumen
“Pemasaran adalah peperangan memperebutkan terhadap produk tersebut. Pengaruh iklan pada
persepsi konsumen terhadap produk yang kita perilaku konsumen sangat variatif, mulai dari
tawarkan”. Untuk memenangkan persepsi positif mendorong konsumen untuk mencari produk yang
konsumen, pemasar harus secara efektif dalam diinginkan sampai dengan mendorong orang yang
menciptakan dan memperkenalkan produknya serta sebelumnya tidak loyal menjadi loyal.
tentunya dapat membangun citra positif di kalangan Menurut Bram (2005), Iklan yang efektif akan
konsumen. mengubah pengetahuan publik mengenai
Sebuah perusahaan yang telah menghasilkan ketersediaan dan karakteristik beberapa produk,
produk bukan berarti tujuan perusahaan telah elastisitas permintaan produk akan sangat
tercapai karena jika suatu produk tidak dipengaruhi aktivitas iklan.
diperkenalkan pada masyarakat luas maka produk Selain itu,dalam pasar era modern sekarang ini
tersebut tidak memiliki arti dalam dalam dunia umumnya konsumen akan mencari suatu produk
usaha, sehingga fungsi pemasaran memegang yang cukup dikenal atau memiliki citra merek yang
peranan penting dalam mempengaruhi aktivitas baik, citra merek (brand image) telah menjadi salah
perusahaan untuk meningkatkan keuntungan, guna satu pertimbangan utama dalam memasarkan suatu
perkembangan perusahaan dan mempertahankan produk, keberadaaan suatu merek dianggap penting
kelangsungan hidup yang diinginkan dalan jangka karena merek dapat mencerminkan identitas dari
panjang. suatu produk dan juga memberikan dampak tertentu
Untuk itu maka perusahaan perlu untuk kepada perusahaan dari citra yang ditimbulkannya.
menciptakan suatu penyampaian yang kreatif dan Setiap perusahan akan selalu berusaha dengan
menarik kepada konsumen, sehingga diperlukan semaksimal mungkin untuk menjaga dan
suatu Iklan yang mampu menarik rasa ingin tahu mempertahankan keunggulan dari citra merek
39 Jurnal Niagawan
Volume 2 Edisi 1 April 2013

produk mereka. Hal ini penting karena perusahaan Komunitas Hyperunderbone Satria F
menyadari konsumen sering mengasumsikan citra Community ( HSC ) di Kawasan Ringroad,
merek yang baik dengan kualitas produk itu sendiri, Medan”
citra merek juga dianggap sebagai suatu prestise 1.2. Perumusan Masalah
yang dibutuhkan oleh para konsumen dalam Berdasarkan pembatasan masalah yang
menggunakan produk. telah disebutkan di atas, maka dapat dirumuskan
Dengan demikian asumsi tersebut tentunya akan permasalahan dalam skripsi ini adalah : Apakah
menjadi pedoman penting bagi perusahaan dalam terdapat pengaruh iklan dan citra merek terhadap
mencapai pengaruh positif yang ditimbulkan oleh keputusan pembelian Suzuki Satria F 150 pada
citra merek produk mereka, keberhasilan suatu komunitas Hyperunderbone Satria F Community (
produk perusahaan untuk membangun citra suatu HSC ) di JL.Setia Budi No. 87-A, Medan?
merek tergantung pada kualitas yang, kenyamanan,
dan status yang telah diberikan oleh perusahaan 2. KAJIAN PUSTAKA
kepada konsumen. Citra merek (brand image) yang 2.1. Kerangka Teoritis
kuat memungkinkan konsumen untuk mencari 2.1.1. Iklan
produk tersebut dan bahkan akan menyebabkan 2.1.1.1. Pengertian Iklan
konsumen loyal terhadap produk tersebut. Sehingga Menurut McDaniel, Hair dan Lamb
dapat dikatakan semakin baik citra merek yang (2001:235) yaitu: “ Iklan adalah segala macam
ditimbulkan oleh suatu perusahaan maka diharapkan bentuk komunikasi yang dibayar di mana sponsor
semakin tinggi pula keinginan konsumen untuk maupun perusahaan diidentifikasi”. Media seperti
membeli atau menggunakan produk tersebut. televisi, radio, koran, majalah, buku, surat langsung,
Salah satu industri yang sangat tinggi papan reklame, dan kartu transit (iklan pada sebuah
tingkat persingannya dalam memperebutkan hati bis, taksi dan halte bis) merupakan bentuk yang
konsumen adalah industri sepeda motor. PT Suzuki umum digunakan untuk mengirimkan pesan iklan ke
Indonesia yang memasarkan merek Satria F 150 di konsumen. Kotler (2002), Periklanan adalah segala
Indonesia dituntut untuk jeli melihat kondisi pasar, bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa
jangan sampai kalah cepat dengan perusahaan secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang
pesaing sebab arena pasar tidak pernah stabil, karena memerlukan pembayaran.
setiap pesaing memulai dengan sumber daya Periklanan adalah suatu proses komunikasi
kompetensi dan peluang yang ada. Tentunya dengan massa yang melibatkan sponsor tertentu, yakni si
memanfaatkan sumber daya kompetensi dan pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa
peluang, Suzuki mencoba merebut hati konsumen sebuah mediamassa atas penyiaran iklannya.
dengan membuat strategi komunikasi yang efektif (Sutandang, 2005:13)
seperti iklan dan dengan ditopang oleh Citra Merek 2.1.1.2. Fungsi Iklan
Suzuki yang telah dikenal luas maka Suzuki Menurut Shimp (2003:357) secara umum,
mencoba mengandalkan Satria F 150 sebagai salah periklanan mempunyai fungsi komunikasi yang
satu produk andalan mereka. penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi
Strategi komunikasi yang efektif untuk lainnya, yaitu :
menarik perhatian konsumen telah dilakukan Suzuki, a. Menginformasikan (Informing)
baik melalui media konvensional serta Periklanan membuat konsumen sadar (aware)
mengembangkan Community Marketing dengan akan merek-merek baru. Membidik mereka
mendukung kegiatan komunitas pemilik motor tentang fitur dan manfaat merek, serta
Suzuki salah satunya adalah Hyperunderbone Satria memfasilitasi penciptaan citra merek yang
F Community ( HSC ) yang berada di kawasan positif.
Ringroad, Medan. Keberadaan ini memberi b. Mempersuasif (Persuading)
pengaruh positif bagi PT. Suzuki Indonesia dari segi Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi
pembentukan image motor sport Satria F di kalangan (membujuk) pelanggan untuk mencoba produk
masyarakat. Para komunitas akan dan jasa yang diiklankan.
mengkomunikasikan keunggulan, keistimewaan, c. Mengingatkan (Reminding)
modifikasi yang mudah dan berbagai hal menarik Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap
mengenai Satria F 150 sehingga membantu segar dalam ingatan para konsumen. Iklan yang
perusahaan dalam memperkenalkan produknya. efektif mengingatkan konsumen terhadap merek
Satria F 150 yang dikeluarkan oleh Suzuki ini yang sudah ada dan pembelian sebuah merek
menjadi salah satu produk andalan Suzuki untuk yang mungkin tidak akan dipilihnya.
bersaing dengan pabrikan lain seperti Honda dan d. Memberi nilai tambah (Adding Value)
Yamaha. Periklanan memberi nilai tambah pada merek
Berdasarkan paparan diatas maka penulis dengan mempengaruhi persepsi konsumen.
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Periklanan yang efektif menyebabkan merek
“Pengaruh Iklan dan Citra Merek terhadap dipandang lebih elegan, bergaya, bergengsi dan
Keputusan Pembelian Suzuki Satria F 150 pada lebih unggul dari tawaran pesaing.
40
Jurnal Niagawan
Volume 2 Edisi 1 April 2013

2.1.1.3. Media Iklan dan radiasi elektromagnetik (gelombang


Menurut Kasmir (2004:177) penggunaan elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan
promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan merambat lewat udara dan bisa juga lewat ruang
berbagai media seperti : angkasa yang hampa udara, karena gelombang
1. Billboard adalah papan iklan yang berukuran ini tidak memerlukan medium pengangkut
besar yang ditempatkan diluar ruangan atau (seperti molekul udara).
ruang terbuka. Billboard berfungsi sebagai 8. Internet merupakan jaringan computer yang
tanda peringatan atau tanda pengumuman. saling berhubungan terdapat di seluruh dunia
Konsumen billboard bersifat umum dan yang memungkinkan transfer informasi secara
ditujukan pada semua lapisan masyarakat elektronik. Karena saat ini jutaan orang
sebagai pengguna jalan raya dan sedang diseluruh dunia mempunyai akses pada internet
melintasi billboard tersebut. dan World Wide Web (the web atau WWW). Jadi
2. Brosur merupakan sebuah buklet yang dipakai menyampaikan informasi melalui internet
dalam penjualan dalm rangka kegiatan promosi. sangat penting dilakukan.
Brosur bisa juga dikatakan sebuah “pamflet”, 2.1.1.4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
yang mengiklankan atau mempromosikan iklan
sesuatu. kesimpulan brosur adalah sebuah Menurut Jhonson and Lee (2007: 157)
buklet atau pamflet yang digunakan oleh suatu menyatakan bahwa ada elemen yang perlu
perusahaan tertentu untuk mempromosikan diperhatikan dalam strategi iklan antara lain:
produk atau jasa yang ditawarkan bagi 1. Media yang digunakan
masyarakat umum akan suatu produk atau Media iklan adalah saluran yang digunakan
pengumuman yang ditempatkan pada lokasi pemasang iklan dalam komunikasi massa.
yang strategis. Adapun iklan dapat dilakukan dengan berbagai
3. Spanduk adalah iklan berbentuk layar sutra yang media seperti lewat percetakan brosur,
biasanya kita lihat disepanjang jalan raya dan pemasangan billboard, spanduk, melalui surat
ditempat-tempat lain yang lalu lintasnya ramai. kabar, melalui majalah, televisi, dan radio.
4. Koran adalah surat kabar dengan penerbitan 2. Pesan iklan
ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak Pesan iklan harus direncanakan lebih baik, lebih
pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas inovatif, lebih menghibur, dan memberi imbalan
Koran, yang berisi berita-berita terkini dalam bagi konsumen.
berbagai topik. Topiknya bisa berupa even 3. Bahasa iklan
politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, Pemasang iklan harus mampu menciptakan
cuaca. Surat kabar juga biasanya berisi kartun, bahasa iklan yang menarik dan mudah
TTS dan hiburan lainnya. Ada juga surat kabar dimengerti oleh konsumen. Dalam iklan banyak
yang dikembangkan untuk bidang-bidang perbedaan yang dapat diciptakan dibanding
tertentu, misalnya berita untuk industri tertentu, iklan-iklan sebelumnya. Pada umumnya bahasa
penggemar olahraga tertentu, penggemar seni iklan merupakan hal yang sangat penting
atau partisipan kegiatan tertentu. Jenis surat diperhatikan oleh para pengiklan.
kabar umum biasanya diterbitkan setiap hari, 4. Gambar Iklan
kecuali hari-hari libur. Gambar dari iklan harus sesuai dengan produk
5. Majalah merupakan penerbitan berkala yang yang ditawarkan, ditambah dengan sesuatu
berisi bermacam-macam artikel dalam subyek yang dapat menarik perhatian konsumen.
yang bervariasi. Majalah biasa diterbitkan 5. Penayangan dan penempatan iklan
mingguan, dwimingguan atau bulanan. Majalah Periklanan juga harus menentukan bagaimana
biasanya memiliki artikel mengenai topik menjadwal iklan yang baik selama rentang
populer yang ditujukan kepada masyarakat waktu tertentu dan penempatan iklan pada
umum dan ditulis dengan gaya bahasa yang tempat yang strategis sehingga iklan yang
mudah dimengerti oleh banyak orang. Publikasi disampaikan berjalan dengan efektif.
akademis yang menulis artikel padat ilmu 2.1.2. Pengertian Citra Merek
disebut jurnal. Menurut Setiadi ( 2003:180 ) “Brand Image
6. Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap
bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman
(jauh) dan vision (tampak). Jadi televisi berarti masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap suatu
tampak atau dapat melihat dari jarak yang jauh. merek berhubungan dengan sikap yang berupa
Penemuan televisi disejajarkan dengan keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek”.
penemuan roda, karena penemuan ini mampu Menurut Shimp ( 2000 : 12 ) “Brand Image (
mengubah peradaban dunia. citra merek ) dapat dianggap sebagai jenis assosiasi
7. Radio merupakan medium yang ada dimana- yang muncul di benak konsumen ketika mengingat
mana. Radio adalah teknologi yang digunakan sebuah merek tertentu. Assosiasi tersebut secara
untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran
41 Jurnal Niagawan
Volume 2 Edisi 1 April 2013

atau citra tertentu yang dikaitkan kepada suatu  Sub budaya setiap kebudayaan terdiri dari sub-
merek, sama halnya ketika kita berpikir mengenai budaya, sub-budaya yang lebih kecil yang
orang lain. memberikan sosialisasi dan iodentifikasi untuk
Menurut Durianto (Ratri 2007:54-56) para anggotanya.
”pembentukan citra disebut positioning. Merek yang  Kelas sosial merupakan kelompok-kelompok
berhasil adalah merek yang memiliki posisi yang yang relatif homogen dan bertahan lama dalam
kuat. Agar posisi merek kuat, merek tersebut harus masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan
dikenal terlebih dahulu. keanggotaannya memilioki minat, nilai dan
Menurut defenisi diatas dapat disimpulkan perilaku yang serupa.
bahwa brand image merupakan hasil persepsi dan B. Faktor Sosial
pemahaman konsumen mengenai merek suatu  Kelompok referensi seseorang ialah terdiri dari
produk yang dilihat, dipikirkan, dan dibayangkan. seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh
Hoeffler dan Keller (Pujadi 2010;35-36), langsung maupun tidak langsung terhadap sikap
mengemukakan dimensi atau indikator dari brand atau perilaku seseorang. Beberapa di antaranya
image adalah : adalah kelompok-kelompok primer, yang dengan
1. Kesan Profesional : Produk memiliki kesan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan,
profesional atau memiliki keahlian dibidangnya seperti keluarga, teman, tetangga, dan teman
2. Kesan Modern : Produk memiliki kesan modern sejawat. Kelompok-kelompok sekunder yang
atau memiliki teknologi yang selalu mengikuti cenderung lebih resmi dan yang mana interaksi
perkembangan jaman yang terjadi kurang berkesinambungan.
3. Melayani Semua Segmen: Produk mampu  Keluarga merupakan salah satu faktor yang
melayani semua segmen yang ada, tidak hanya dominan memberikan pengaruh perilaku
melayani segmen khusus saja pembelian pada seseorang. Ada dua jenis
4. Perhatian pada Konsumen: Produk keluarga yang mempengaruhi perilaku pembelian
perhatian/peduli pada keinginan/kebutuhan konsumen. Pertama, keluarga orientasi, yang
konsumen merupakan orangtua seseorang. Dari orangtualah
2.1.3. Keputusan Pembelian seseorang mendapatkan pendidikan dan
Menurut Kotler (2002 : 201) “keputusan pengajaran tentang agama, politik dan ekonomi.
pembelian merupakan hasil dari proses pengenalan Kedua, keluarga prokreasi yaitu pasangan hidup
dan pengevaluasian konsumen terhadap suatu anak-anak seseorang keluarga merupakan
produk”. Proses pengenalan dan pemilihan terhadap organisasi pembeli dan konsumen yang paling
produk diawali dengan adanya pengaruh rangsangan penting dan telah diteliti secara intensif.
(stimulus) dari luar diri konsumen baik itu C. Faktor Pribadi
rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari  Usia dan siklus hidup, usia seseorang merupakan
lingkungan yang lain. Rangsangan tersebut hal yang unik untuk dicermati bagi para pemasar,
kemudian diolah dalam diri sendiri sesuai dengan produk yang diciptakan terkadang disesuaikan
karakteristik pribadi konsumen tersebut hingga pada dengan usia konsumen yang memakainya.
akhirnya sampai pada proses pengambilan Beberapa penelitian terakhir telah
keputusan. Selanjutnya, Mowen (2002 : 2) mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus
mengemukakan “pengambilan keputusan merupakan hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya
pengambilan keputusan yang meliputi semua proses mengalami perubahan atau transformasi tertentu
yang dilalui konsumen dalam mengenali masalah, pada saat mereka menjalani kehidupannya.
mencari solusi, mengevaluasi alternatif dan memilih  Keadaan ekonomi, keadaan ekonomi konsumen
di antara pilihan-pilihan pembelian mereka”. terkadang juga mempengaruhi pola perilaku
2.1.3.1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi pembelian. Tingkatan pendapatan yang diperoleh
Keputusan Pembelian Konsumen seseorang konsumen akan mempengaruhi daya
Setiadi (2003 : 11-15) mengemukakan beberapa beli konsmen terhadap suatu produk yang secara
faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian tidak langsung mempengaruhi keputusan
konsumen di antaranya : pembeliannya.
A. Faktor Kebudayaan
 Pekerjaan, pekerjaan seorang konsumen dapat
 Kebudayaan merupakan faktor penentu yang mempengaruhi proses perilaku pembelian, yang
paling dasar dari keinginan dan perilaku mana disini pemasar berusaha mengidentifikasi
seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya produk yang tepat disesuaikan dengan tingkat
bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku pekerjaan konsumen.
manusia umumnya dipelajari. Seorang anak yang
 Gaya hidup, gaya hidup merupakan pola hidup
tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi,
konsumen yang diekspresikan dalam aktivitas
preferensi dan perilaku melalui suatu
sehari-hari konsumen. Gaya hidup juga
prosessosialisai yang melibatkan keluarga dan
memperlihatkan tingkatan kelas sosial konsumen
lembaga-lembaga sosial penting lainnya.
di lingkungannya.
42
Jurnal Niagawan
Volume 2 Edisi 1 April 2013

D. Faktor Psikologis memberitahu, sedangkan informasi yang berasal dari


Dalam melakukan proses pembelian konsumen tidak sumber pribadi melaksanakan fungsi legitimasi
lepas dari pengaruh faktor-faktor psikologis yakni ataupun evaluasi.
faktor yang bersumber dari dalam diri konsumen di 3. Evaluasi Alternatif
antaranya adalah : Setelah adanya usaha untuk mencari informasi, para
 Motivasi, merupakan keinginan yang sudah konsumen berusaha mengevaluasi informasi-
tertanam sebagai suatu kebutuhan secara informasi tersebut. Ternyata tidak ada informasi
fisiologis tertentu yang mendorong seseorang yang sederhana yang digunakan oleh konsumen atau
untuk bertindak. bahkan oleh satu konsumen pada seluruh situasi
 Persepsi, merupakan proses dimana seseorang pembelian. Ada beberapa proses evaluasi keputusan,
berusaha mengartikan masukan informasi untuk kebanyakan model proses evaluasi keputusan pada
menciptakan suatu gambaran dengan saat ini bersifat kognitif yaitu mereka memandang
tanggapannya sendiri. konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap
 Proses belajar, yaitu ketika seseorang melakukan sebuah produk terutama berdasarkan pertimbangan
sebuah tindakan. Mereka berusaha belajar dari yang sadar dan rasional. Ada banyak informasi yang
tindakan itu. Pengetahuan menjelaskan dievaluasi oleh konsumen terhadap suatu produk, di
perubahan yang dilakukan individu yang berasal antaranya seperti merek, dan kualitas produk.
dari sebuah pengalaman. 4. Keputusan Pembelian
2.1.3.3. Proses Pengambilan Keputusan Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk
Pembelian Konsumen preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada
Menurut Kotler (2002 : 204) ada lima tahap perangkat pilihan. Konsumen juga membentuk
proses terjadinya keputusan pembelian yang dilalui tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.
oleh konsumen dalam proses pembelian, yaitu : Namun demikian, faktor yang paling menonjol
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan
alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca membeli yang pertama adalah sikap orang lain,
pembelian. Kesemua tahap-tahap tersebut akan sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif
memberikan dampak yang kuat bagi konsumen pilihan orang lain terhadap suatu produk. Konsumen
untuk melakukan pembelian setelah adanya stimulus juga membentuk tujuan pembelian berdasarkan
dari faktor-faktor eksternal konsumen. faktor-faktor seperti pendapatan keluarga, harga
1. Pengenalan Masalah produk tersebut, manfaat produk yang digunakan.
Proses pembelian diawali saat pembeli mengetahui 5. Perilaku Pasca Pembelian
adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari Setelah adanya proses pembelian barulah konsumen
terdapat perbedaan antara kondisi yang sebenarnya bisa merasakan apakah produk yang digunakan
dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini memberikan kepuasan atau tidak dalam
dapat terjadi dikarenakan adanya rangsangan penggunaannya. Setelah membeli suatu produk,
internal dari dalam diri konsumen yaitu melalui seorang konsumen mungkin menemukan adanya
dorongan kebutuhan dasar konsumen. Selain itu, kecacatan pada produk. Beberapa konsumen
munculnya suatu kebutuhan bisa juga terjadi karena mungkin tidak ingin menggunakan lagi produk
adanya rangsangan eksternal seseorang seperti tersebut, namun beberapa konsumen mengabaikan
ketika melewati sebuah toko produk. kecacatan tersebut dan ada juga yang menganggap
2. Pencarian informasi kecacatan tersebut menambah nilai produk tersebut.
Seorang konsumen yang telah tertarik pada sebuah Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada
produk akan berusaha mencari informasi yang lebih sebuah produk akan mempengaruhi perilaku
banyak mengenai produk tersebut. Proses pencarian konsumen berikutnya. Jika konsumen merasa puas,
informasi terjadi secara aktif dimana para konsumen maka ia akan memperlihatkan perilaku yang lebih
berusaha mencari bahan bacaan ataupun melakukan tinggi untuk membeli produk itu lagi. Menurut
kegiatan untuk mempelajari karakterisik produk Haulb (dalam Purwanto 2008 : 25) terdapat beberapa
yang dicari. Pada umumnya jumlah aktivitas indikator keputusan pembelian, yaitu:
pencarian konsumen berpindah dari situasi 1. Daya tarik
pemecahan masalah yang terbatas ke pemecahan Atribut yang menonjolkan kelebihan suatu produk.
masalah yang ekstensif. Pada umumnya para 2. Kemantapan membeli
konsumen menerima informasi terbanyak tentang Keputusan yang cepat dan mantap dalam pembelian
suatu produk berasal dari sumber-sumber komersil, atau penggunaan suatu produk.
seperti promosi perusahaan, iklan dan lain 3. Sesuai kebutuhan
sebagainya. Namun, di sisi lain, informasi yang Produk yang dibeli telah sesuai atau memenuhi apa
paling efektif justru berasal dari sumber-sumber yang dibutuhkan oleh konsumen.
pribadi. Setiap informasi memberikan suatu fungsi
yang berbeda dalam mempengaruhi keputusan 2.2. Penelitian Yang Relevan
pembelian. Informasi yang berasal dari sumber Sudartik (2009) dengan judul “ Pengaruh
komersil umumnya melaksanakan fungsi Kualitas Pelayanan, Periklanan Terhadap Keputusan
43 Jurnal Niagawan
Volume 2 Edisi 1 April 2013

Nasabah Dalam Menabung Pada PT BPR Semarang mengatakan “Sebagai ancer-ancer jika peneliti
Margatama Gunadana”. Berdasarkan pengujian beberapa ratus subjek dalam populasi, maka mereka
secara parsial menunjukkan bahwa pengaruh antara dapat menentukan kurang lebih 25% - 30% dari
kualitas pelayanan terhadap keputusan nasabah jumlah subjek tersebut. Jika jumlah subjek dalam
adalah signifikan positif. Hal tersebut dibuktikan populasi hanya meliputi kurang dari 100 orang dan
dengan taraf α = 5 % atau 0,05. Pengujian hipotesis dalam pengumpulan data peneliti menggunakan
kedua menunjukkan bahwa pengaruh antara angket, sebaiknya subjek sejumlah itu diambil
periklanan terhadap keputusan nasabah adalah seluruhnya. Sesuai dengan aturan tersebut maka
signifikan positif. Hal ini dibuktikan pada taraf α = 5 penulis menentukan sampel dalam penelitian ini
% atau 0,05 diperoleh t hitung = 8,934 dan nilai sebanyak 50 orang”.
signifikansinya sebesar 0,00 < 0,05. Pengujian 3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional
secara simultan menunjukkan bahwa pengaruh 3.3.1. Variabel Penelitian
kualitas pelayanan dan periklanan terhadap a) Variabel bebas (X1) yaitu iklan
keputusan nasabah secara bersama-sama adalah b) Variabel bebas (X2) yaitu citra merek
signifikan. Dengan nilai F = 165,828 dan c) Variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian
signifikansinya sebesar = 0,000 < 0,05. 3.3.2. Defenisi Operasional
Penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim a. Iklan (X1) merupakan sebuah proses komunikasi
(2007) dengan judul “Analisis Pengaruh Media Iklan yang bertujuan untuk membujuk orang untuk
Terhadap Pengambilan Keputusan Membeli Air mengambil tindakan yang menguntungkan bagi
Minum dalam Kemasan Merek Aqua pada pihak pembuat iklan. Indikator periklanan yaitu
Masyarakat Kota Palembang” diperoleh hasil bahwa media yang digunakan, psan iklan, bahasa iklan,
media iklan televisi, iklan surat kabar, iklan majalah, gambar iklan, penampilan iklan.
iklan radio, iklan papan reklame dan iklan spanduk b. Citra Merek ( X2 ) yaitu : deskripsi tentang
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap asosiasi yang muncul di benak konsumen dan
keputusan konsumen dalam membeli air minum keyakinan konsumen terhadap suatu merek tertentu
dalam kemasan merek Aqua yang dinyatakan oleh untuk menggunakannya secara terus-menerus.
nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,525 atau Indikator citra merek adalah kesan professional,
52,5 persen. Sedangkan sisanya sebesar 47,5 persen kesan modern, melayani semua segmen, perhatian
dipengaruhi oleh faktor lain. Secara parsial terlihat kepada konsumen.
bahwa dari enam variabel bebas yang ada hanya ada c. Keputusan Pembelian (Y) merupakan serangkaian
tiga variabel bebas yang berpengaruh positif dan keputusan yang dilakukan oleh konsumen dalam
signifikan terhadap keputusan konsumen dalam rangka melakukan pembelian Suzuki Satria F 150.
memebeli air minum dalam kemasan merek Aqua, Adapun keputusan pembelian diukur dengan
yaitu media iklan televisi, iklan majalah dan iklan motivasi, pembelajaran, persepsi, keyakinan dan
spanduk. Yang paling dominan berpengaruh dan sikap, lokasi, harga.
signifikan adalah media iklan televisi dilihat dari 3.4. Teknik Pengumpulan Data
besarnya koefisien regresi Beta 0,649 Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data
2.3. Hipotesis yang digunakan adalah survei. Survei dilakukan
Berdasarkan latar belakang dan kerangka dengan menyebarkan kuesioner melalui pengisian
berpikir dalam penelitian ini, maka hipotesis dalam daftar pertanyaan dengan jawaban tertutup.
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :”Ada 3.5. Teknik Analisis Data
pengaruh iklan dan citra merek terhadap keputusan Teknik análisis data yang digunakan adalah
pembelian Suzuki Satria F 150 pada Komunitas regresi linier berganda yang perhitungannya
HSC di Jalan Setia Budi No.87-A, Medan. menggunakan program SPSS (Statistical Packages
for the Social Science) versi 17.00.
3. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini akan dilakukan kepada komunitas 4.1. Hasil Penelitian
HSC yang berada di JL. Setia Budi No.87-A, Medan Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Iklan (X1)
3.2. Populasi dan Sampel Jumlah item pernyataan variable iklan seluruhnya
3.2.1. Populasi adalah 10 butir pernyataan dengan ketentuan apabila
Populasi penelitian ini adalah anggota komunitas r hitung > r tabel maka pernyataan valid tetapi jika r hitung
HSC yang berjumlah 50 orang. < r tabel maka pernyataan tidak valid, dimana nilai r
3.2.2. Sampel table pada taraf signifikan 0,05 adalah 0,374. (tabel
Dalam menentukan besarnya sampel, maka penulis 4.1)
mengutip pendapat Arikunto ( 2006 : 95 ) yang

44
Jurnal Niagawan
Volume 2 Edisi 1 April 2013

Tabel 4.1
Nilai rhitung Variabel Iklan( X1)
No
r hitung r tabel Validitas
Pernyataan
1 .610 0.374 Valid
2 .691 0.374 Valid
3 .753 0.374 Valid
4 .614 0.374 Valid
5 .642 0.374 Valid
6 .764 0.374 Valid
7 .674 0.374 Valid
8 .773 0.374 Valid
9 .478 0.374 Valid
10 .388 0.374 Valid

Berdasarkan data hasil perhitungan reliabilitas di 98, yaitu sebesar 0,374 (tabel 4.2). Jadi dapat
atas diperoleh nilai Alpha Cronbach sebesar 0,886 disimpulkan instrument yang digunakan dalam
dan nilai ini lebih besar jika dibandingkan dengan angket penelitian ini adalah reliable (r hitung 0,886 > r
nilai r tabel pada taraf signifikan 0,05 dan 100 - 2 = tabel 0,374).

Tabel 4.2
Reliabilitas Angket Iklan (X1)

Cronbach's
Alpha
Cronbach's Based on N of Items
Alpha Standardized
Items

.886 .897 10

Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Citra ketentuan apabila r hitung > r tabel maka pernyataan
Merek (X2) valid tetapi jika r hitung < r tabel maka pernyataan tidak
Jumlah item pernyataan variable citra merek valid, dimana nilai r table pada taraf signifikan 0,05
seluruhnya adalah 10 butir pernyataan dengan adalah 0,374. (tabel 4.3)

Tabel 4.3
Nilai rhitung Variabel Brand Image ( X2)
No
r hitung r tabel Validitas
Pernyataan
1 .570 0.374 Valid

2 .629 0.374 Valid

3 .807 0.374 Valid

4 .611 0.374 Valid

5 .835 0.374 Valid

.735 0.374
6 Valid

45 Jurnal Niagawan
Volume 2 Edisi 1 April 2013

7 .534 0.374 Valid

8 .357 0.374 Valid

9 .486 0.374 Valid

10 .577 0.374 Valid

Berdasarkan data hasil perhitungan reliabilitas di atas sebesar 0,374 (tabel 4.4). Jadi dapat disimpulkan
diperoleh nilai Alpha Cronbach sebesar 0,875 dan instrument yang digunakan dalam angket penelitian
nilai ini lebih besar jika dibandingkan dengan nilai r ini adalah reliable (r hitung 0,875 > r tabel 0,374).
tabel pada taraf signifikan 0,05 dan 100 - 2 = 98, yaitu

Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Angket Variabel X2 ( Brand Image )

Cronbach's
Alpha
Cronbach's N of Items
Alpha Based on
Standardized
Items

.875 .884 10

Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keputusan ketentuan apabila r hitung > r tabel maka pernyataan
Pembelian (Y) valid tetapi jika r hitung < r tabel maka pernyataan tidak
Jumlah item pernyataan variable kualitas pembelian valid, dimana nilai r table pada taraf signifikan 0,05
seluruhnya adalah 10 butir pernyataan dengan adalah 0,374. (tabel 4.5)

Tabel 4.5
Nilai rhitung Variabel Keputusan Pembelian ( Y )
No r hitung r tabel Validitas
Pernyataan
1 .628 0.374 Valid

2 .698 0.374 Valid

3 .804 0.374 Valid

4 .785 0.374 Valid

5 .808 0.374 Valid

6 .847 0.374 Valid

7 .517 0.374 Valid

8 .435 0.374 Valid

9 .560 0.374 Valid

10 .689 0.374 Valid

46 Jurnal Niagawan
Volume 2 Edisi 1 April 2013

Berdasarkan data hasil perhitungan reliabilitas di atas sebesar 0,374 (tabel 4.6). Jadi dapat disimpulkan
diperoleh nilai Alpha Cronbach sebesar 0,909 dan instrument yang digunakan dalam angket penelitian
nilai ini lebih besar jika dibandingkan dengan nilai r ini adalah reliable (r hitung 0,909 > r tabel 0,374).
tabel pada taraf signifikan 0,05 dan 100 - 2 = 98, yaitu

Tabel 4.6
Hasil perhitungan angket variabel Y ( Keputusan Pembelian )

Cronbach's
Alpha
Cronbach's N of Items
Alpha Based on
Standardized
Items

.909 .911 10

Analisis Regresi Linear Berganda  Konstanta sebesar 9.096 menyatakan bahwa jika
Model regresi berganda dengan variabel terikat (Y) variabel X (Iklan dan Brand Image), tidak berubah
yaitu keputusan pembelian dan 2 variabel bebas (konstan) maka keputusan pembelian akan tetap
iklan (X1) dan citra merek (X2) adalah sebagai sebesar 9.096.
berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + e. Berdasarkan  Koefisien X1 sebesar 0,467 menyatakan bahwa
hasil analisis regresi linier berganda yang dilakukan setiap terjadi peningkatan satu satuan Promosi akan
pada tabel koefisien diperoleh persamaan regresi meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,467.
sebagai berikut : Ý = 9.096 + 0,467 X1 + 0,385 X2 +  Koefisien X2 sebesar 0,385 menyatakan bahwa
e. Persamaan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut setiap terjadi peningkatan satu satuan Iklan akan
(tabel 4.7): meingkatkan keputusan pembelian sebesar 0,385

Tabel 4.7
Koefisien Regresi

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig
B Std. Error Bet .
a

1 (Constan 9.096 6.807 1.33 .18


t) .388 6 8
X_1 .467 .152 3.07 .00
1 4

X_2 .38 .157 .309 2.45 .01


5 0 8

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa iklan Uji Signifikan Simultan (Uji F)
dan citra merek berpengaruh terhadap keputusan Berdasarkan hasil pengujian statistik (Uji
pembelian. ANOVA/Uji F) dapat dilihat pada tabel output
berikut ini :

47
Jurnal Niagawan
Volume 2 Edisi 1 April 2013

Tabel 4.8
Hasil Uji – F

Model Sum of df Mean F Sig.


Squares Square

1 Regression 373.211 2 186.605 10.89 .000


a
4
Residual 805.035 47 17.128

Total 1178.246 49

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara terhadap keputusan pembelian Suzuki Satria pada
membandingkan besarnya angka F penelitian dengan Komunitas HSC.
F tabel, dengan kriteria sebagai berikut : Uji Parsial (Uji t)
Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak Sebelum melihat hasil pengujian terhadap
dan Ha diterima hipotesis, perlu diketahui bahwa yang menjadi
Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima hipotesis dalam penelitian ini adalah :
dan Ha ditolak Ha : ada pengaruh signifikan faktor-faktor iklan dan
Berdasarkan tabel 4.8, nilai F = 10,894 dengan citra merek secara parsial maupun simultan
tingkat probability (0,000 < 0,05). Setelah terhadap keputusan pembelian
mengetahui besarnya Fhitung, maka akan dibandingkan H0 : tidak ada pengaruh signifikan faktor-faktor
dengan Ftabel yang diperoleh dengan dk = 2 derajat iklan dan citra merek terhadap keputusan
kebebasan = 50 – 2 -1 = 47 dan taraf kesalahan α = pembelian
0,05 adalah 5.09 maka Fhitung (10.894) > Ftabel (5.09) Pengolahan SPSS 17.00 dengan kriteria keputusan
dengan nilai signifikansi (0,000) < α (0,05). Dengan pembelian sebagai berikut :
demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa iklan dan  Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
citra merek berpengaruh positif dan signifikan  Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak

Tabel 4.9
Data Uji Parsial (Uji t)

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig
B Std. Error Bet .
a

1 (Constan 9.096 6.807 1.33 .18


t) 6 8
X_1 .467 .152 .388 3.07 .00
1 4

X_2 .385 .157 .309 2.45 .01


0 8

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa : R2 (R Square) dilakukan untuk mengetahui
 Variabel Iklan thitung 3.071 > ttabel 1.677 yaitu terdapat sumbangan atau kontribusi antara variabel-variabel
pengaruh yang signifikan antara variabel promosi independen/bebas iklan (X1) dan citra merek (X2)
dengan Keputusan pembelian secara bersama-sama terhadap variabel
 Variabel Citra Merek thitung 2.450 > ttabel 1.677 yaitu dependen/terikat Keputusan Pembelian (Y).
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
brand image dengan Keputusan pembelian
Koefisien Determinasi (R2)

48

Jurnal Niagawan
Volume 2 Edisi 1 April 2013

Tabel 4.10
Data Determinasi (R Square)
Model Summary(b)
Std. Error of
Model R R Square Adjusted R Square the
Estimate
a
1 .563 .317 .288 4.13865
a Predictors: (Constant), X2, X1
b Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel diatas diperoleh koefisien korelasi ( untuk meningkatkan keputusan pembelian
R2 ) adalah 1.000 artinya faktor-faktor promosi dan konsumen terhadap Satria F 150
brand image secara bersama-sama menjelaskan 2. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda
variabel Keputusan pembelian 31.7% sedangkan ternyata keputusan pembelian konsumen lebih
68.3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak banyak dipengaruhi oleh iklan sedangkan citra
dimasukkan dalam estimasi model. merek cenderung cukup sehingga produsen lebih
meningkatkan citra merek agar konsumen lebih
5. KESIMPULAN DAN SARAN tertarik untuk membeli produk Suzuki Satria F
5.1. Kesimpulan 150
1. Berdasarkan hasil persamaan koefisien regresi 3. Mengingat iklan dan citra merek memiliki
linier berganda diperoleh pengaruh terhadap keputusan pembelian
Ý = 9,096 + 0,467 X1 + 0,385 X2 + e konsumen, hendaknya produsen Suzuki Satria F
a. Konstanta sebesar 9,096 menyatakan bahwa dapat menjadikan iklan dan citra merek sebagai
jika variabel X (Promosi dan Brand Image) strategi pemasaran.
tidak berubah (konstan) maka keputusan 4. Pengaruh dari variabel lain cukup tinggi sehingga
pembelian akan tetap sebesar 9,096 bagi peneliti berikutnya disarankan untuk
b. Koefisien X1 sebesar 0,467 menyatakan mengungkapkan variabel lain yang dapat
bahwa setiap terjadi peningkatan Promosi meningkatkan keputusan pembelian konsumen,
sebesar satu satuan akan meningkatkan diantaranya keunggulan produk, bauran pemasaran
keputusan pembelian sebesar 0,467. (harga, lokasi yang strategis, promosi yang baik,
c. Koefisien X2 sebesar 0,385 menyatakan kualitas produk).
bahwa setiap terjadi peningkatan Brand
Image sebesar satu satuan akan DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan keputusan pembelian sebesar Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian,
0,385. Edisi Revisi. Yogyakarta: Rineka Cipta
2. Uji R square (R2) dilakukan untuk mengetahui Bram, Yudi Farola. 2005. Anilisis Iklan Sebagai
derajat hubungan antara variabel-variabel bebas Salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan
(X) secara bersama-sama terhadap variabel Percetakan dan Penerbitan PT. Rambang
terikat (Y) pada hasil diatas dapat dilihat bahwa dengan Menggunakan Metode Epic Model.
koefisien determinasi adalah sebesar 0,317 atau Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya
31,7% yang artinya bahwa secar simultan Volume 03 no. 6 Desember 2005. Halaman 1
variabel promosi dan brand image mempunyai – 23
pengaruh sebesar 31,7% dan sisanya sebesar Ibrahim, M. Nasir. Analisis pengaruh media iklan
68,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar terhadap pengambilan keputusan membeli air
faktor variabel yang diteliti. minum dalam kemasan merek aqua pada
3. Hasil uji hipotesis ini menyatakan bahwa X1 masyarakat kota palembang. Jurnal
(3,071), X2 (2,450), > 1.677 atau thitung > ttabel Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 5, No 9
maka hipotesis diterima yang artinya bahwa Juni 2007
Iklan dan citra merek memiliki pengaruh yang Jhonson and Lee. 2007. Advertising and Bussines.
signifikan terhadap keputusan pembelian produk Jakarta. Erlangga
Suzuki Satria F 150 pada komunitas HSC Kartajaya, Hermawan.2005. Positioning, Diferensiasi
5.2. Saran dan Brand. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Utama
iklan dan citra merek mempunyai pengaruh Kasmir. 2004. Pemasaran Jasa. Jakarta: Raya
terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini Grafindo Persada
berarti bahwa variabel iklan dan citra merek Kotler, Philip.2002.Manajemen
perlu untuk diperhatikan lagi oleh produsen Pemasaran.Jakarta:PT. Prenhallindo
49
Jurnal Niagawan
Volume 2 Edisi 1 April 2013

McDaniel, Hair dan Lamb. 2001. Pemasaran Buku 2.


Jakarta: Salemba Empat
Mowen, Jhon. 2002. Perilaku Konsumen Edisi
Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Pujadi, Bambang. 2010. ( Tesis ) Studi
Tentang Pengaruh Citra Merek Terhadap
Minat Beli Melalui Sikap
terhadap Merek ( Kasus pada Merek Pasta
Gigi Ciptaden di Semarang). Program Studi
Magister Manajemen Program
Pasca Sarjana. Semarang :
Universitas Diponegoro
Purwanto, Asih. 2008. Pengaruh Kualitas Produk,
Promosi dan Desain Terhadap Keputusan
Pembelian Kendaraan Bermotor Yamaha
Mio. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
http://etd.eprints.ums.ac.id/1901/1B10003017
0.pdf diakses pada tanggal 21 Desember
2011.
Ratri, Lutiary Eka.2007. Hubungan Antara Citra
Merek (Brand Image) Operator Seluler
Dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty)
Pada Mahasiswa Pengguna Telepon Seluler
di Fakultas Ekonomi Reguler Universitas
Dipenogoro Semarang : Universitas
Diponegoro
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen.
Jakarta: Prenada Media
________________2003.Perilaku
Konsumen.Jakarta:Kencana
Shimp, A. Terence. 2003. Periklanan Promosi.
Jakarta: Erlangga
_______________. 2000.Periklanan Promosi Dan
Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
Terpadu Jilid 1 Edisi 5. Jakarta: Erlangga
Sudartik. 2009. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan
Periklanan Terhadap Keputusan Nasabah
Dalam Menabung Pada PT BPR SEMARANG
Margatama Gunadana di Semarang. Skripsi
Sutandang, Kusnadi.2005. Periklanan Manajemen,
kiat dan strategi. Jakarta :Nuansa

50

Jurnal Niagawan

View publication stats

You might also like