Professional Documents
Culture Documents
net/publication/322137986
Pengaruh Iklan dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Suzuki Satria
F 150 pada Komunitas Hyperunderbone Satria F Community ( HSC ) di
Kawasan Ringroad, Medan
CITATIONS READS
0 1,306
2 authors, including:
Dita Amanah
State University of Medan
45 PUBLICATIONS 29 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Culinary Tourism in Indonesia-Empirical Study at Amaliun Food Court, Medan View project
All content following this page was uploaded by Dita Amanah on 30 December 2017.
Pengaruh Iklan dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Suzuki Satria F 150 pada Komunitas
Hyperunderbone Satria F Community ( HSC ) di Kawasan Ringroad, Medan
Dita Amanah
Dosen FE UNIMED
ditamnh@yahoo.com
Freddy Sinaga
Alumni FE UNIMED
ABSTRACT
The problems found in the study of this thesis is whether the advertising and brand image influence the
purchasing decisions of consumers against suzuki satria f community mind on the road no. 87-A field. This study
aims to determine and explain the influence of advertising and brand image to the buying decision on Suzuki satria
f HSC communities in Jl. Setia Budi No. 87-A. The population in this study as many as 50 people all of which are
members of the community who use motorcycles Satria F 150. Data collection techniques used are observation and
questionnaire. Analytical technique used is multiple linear regression formula Y = a + b 1X1 + b2X2 + e.
Analysis off data obtained from multiple regression equation is : Y= 9,096 + 0,467 X 1 + 0,385 X2 + e. t
test at significance level (confidence level) alpha of 0,05. Obtained t count value and the value of X 1 = 3,071 X2 =
2,450 with tcount 1,677. So t count > t table. Thus the hypothesis that there is a positive and significant effect
between advertising and brand image to the buying decision Suzuki Satria F 150 in the community Satria F
Hyperunderbone Community (HSC) on Jl. Setia Budi No. 87-A.
produk mereka. Hal ini penting karena perusahaan Komunitas Hyperunderbone Satria F
menyadari konsumen sering mengasumsikan citra Community ( HSC ) di Kawasan Ringroad,
merek yang baik dengan kualitas produk itu sendiri, Medan”
citra merek juga dianggap sebagai suatu prestise 1.2. Perumusan Masalah
yang dibutuhkan oleh para konsumen dalam Berdasarkan pembatasan masalah yang
menggunakan produk. telah disebutkan di atas, maka dapat dirumuskan
Dengan demikian asumsi tersebut tentunya akan permasalahan dalam skripsi ini adalah : Apakah
menjadi pedoman penting bagi perusahaan dalam terdapat pengaruh iklan dan citra merek terhadap
mencapai pengaruh positif yang ditimbulkan oleh keputusan pembelian Suzuki Satria F 150 pada
citra merek produk mereka, keberhasilan suatu komunitas Hyperunderbone Satria F Community (
produk perusahaan untuk membangun citra suatu HSC ) di JL.Setia Budi No. 87-A, Medan?
merek tergantung pada kualitas yang, kenyamanan,
dan status yang telah diberikan oleh perusahaan 2. KAJIAN PUSTAKA
kepada konsumen. Citra merek (brand image) yang 2.1. Kerangka Teoritis
kuat memungkinkan konsumen untuk mencari 2.1.1. Iklan
produk tersebut dan bahkan akan menyebabkan 2.1.1.1. Pengertian Iklan
konsumen loyal terhadap produk tersebut. Sehingga Menurut McDaniel, Hair dan Lamb
dapat dikatakan semakin baik citra merek yang (2001:235) yaitu: “ Iklan adalah segala macam
ditimbulkan oleh suatu perusahaan maka diharapkan bentuk komunikasi yang dibayar di mana sponsor
semakin tinggi pula keinginan konsumen untuk maupun perusahaan diidentifikasi”. Media seperti
membeli atau menggunakan produk tersebut. televisi, radio, koran, majalah, buku, surat langsung,
Salah satu industri yang sangat tinggi papan reklame, dan kartu transit (iklan pada sebuah
tingkat persingannya dalam memperebutkan hati bis, taksi dan halte bis) merupakan bentuk yang
konsumen adalah industri sepeda motor. PT Suzuki umum digunakan untuk mengirimkan pesan iklan ke
Indonesia yang memasarkan merek Satria F 150 di konsumen. Kotler (2002), Periklanan adalah segala
Indonesia dituntut untuk jeli melihat kondisi pasar, bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa
jangan sampai kalah cepat dengan perusahaan secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang
pesaing sebab arena pasar tidak pernah stabil, karena memerlukan pembayaran.
setiap pesaing memulai dengan sumber daya Periklanan adalah suatu proses komunikasi
kompetensi dan peluang yang ada. Tentunya dengan massa yang melibatkan sponsor tertentu, yakni si
memanfaatkan sumber daya kompetensi dan pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa
peluang, Suzuki mencoba merebut hati konsumen sebuah mediamassa atas penyiaran iklannya.
dengan membuat strategi komunikasi yang efektif (Sutandang, 2005:13)
seperti iklan dan dengan ditopang oleh Citra Merek 2.1.1.2. Fungsi Iklan
Suzuki yang telah dikenal luas maka Suzuki Menurut Shimp (2003:357) secara umum,
mencoba mengandalkan Satria F 150 sebagai salah periklanan mempunyai fungsi komunikasi yang
satu produk andalan mereka. penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi
Strategi komunikasi yang efektif untuk lainnya, yaitu :
menarik perhatian konsumen telah dilakukan Suzuki, a. Menginformasikan (Informing)
baik melalui media konvensional serta Periklanan membuat konsumen sadar (aware)
mengembangkan Community Marketing dengan akan merek-merek baru. Membidik mereka
mendukung kegiatan komunitas pemilik motor tentang fitur dan manfaat merek, serta
Suzuki salah satunya adalah Hyperunderbone Satria memfasilitasi penciptaan citra merek yang
F Community ( HSC ) yang berada di kawasan positif.
Ringroad, Medan. Keberadaan ini memberi b. Mempersuasif (Persuading)
pengaruh positif bagi PT. Suzuki Indonesia dari segi Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi
pembentukan image motor sport Satria F di kalangan (membujuk) pelanggan untuk mencoba produk
masyarakat. Para komunitas akan dan jasa yang diiklankan.
mengkomunikasikan keunggulan, keistimewaan, c. Mengingatkan (Reminding)
modifikasi yang mudah dan berbagai hal menarik Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap
mengenai Satria F 150 sehingga membantu segar dalam ingatan para konsumen. Iklan yang
perusahaan dalam memperkenalkan produknya. efektif mengingatkan konsumen terhadap merek
Satria F 150 yang dikeluarkan oleh Suzuki ini yang sudah ada dan pembelian sebuah merek
menjadi salah satu produk andalan Suzuki untuk yang mungkin tidak akan dipilihnya.
bersaing dengan pabrikan lain seperti Honda dan d. Memberi nilai tambah (Adding Value)
Yamaha. Periklanan memberi nilai tambah pada merek
Berdasarkan paparan diatas maka penulis dengan mempengaruhi persepsi konsumen.
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Periklanan yang efektif menyebabkan merek
“Pengaruh Iklan dan Citra Merek terhadap dipandang lebih elegan, bergaya, bergengsi dan
Keputusan Pembelian Suzuki Satria F 150 pada lebih unggul dari tawaran pesaing.
40
Jurnal Niagawan
Volume 2 Edisi 1 April 2013
atau citra tertentu yang dikaitkan kepada suatu Sub budaya setiap kebudayaan terdiri dari sub-
merek, sama halnya ketika kita berpikir mengenai budaya, sub-budaya yang lebih kecil yang
orang lain. memberikan sosialisasi dan iodentifikasi untuk
Menurut Durianto (Ratri 2007:54-56) para anggotanya.
”pembentukan citra disebut positioning. Merek yang Kelas sosial merupakan kelompok-kelompok
berhasil adalah merek yang memiliki posisi yang yang relatif homogen dan bertahan lama dalam
kuat. Agar posisi merek kuat, merek tersebut harus masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan
dikenal terlebih dahulu. keanggotaannya memilioki minat, nilai dan
Menurut defenisi diatas dapat disimpulkan perilaku yang serupa.
bahwa brand image merupakan hasil persepsi dan B. Faktor Sosial
pemahaman konsumen mengenai merek suatu Kelompok referensi seseorang ialah terdiri dari
produk yang dilihat, dipikirkan, dan dibayangkan. seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh
Hoeffler dan Keller (Pujadi 2010;35-36), langsung maupun tidak langsung terhadap sikap
mengemukakan dimensi atau indikator dari brand atau perilaku seseorang. Beberapa di antaranya
image adalah : adalah kelompok-kelompok primer, yang dengan
1. Kesan Profesional : Produk memiliki kesan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan,
profesional atau memiliki keahlian dibidangnya seperti keluarga, teman, tetangga, dan teman
2. Kesan Modern : Produk memiliki kesan modern sejawat. Kelompok-kelompok sekunder yang
atau memiliki teknologi yang selalu mengikuti cenderung lebih resmi dan yang mana interaksi
perkembangan jaman yang terjadi kurang berkesinambungan.
3. Melayani Semua Segmen: Produk mampu Keluarga merupakan salah satu faktor yang
melayani semua segmen yang ada, tidak hanya dominan memberikan pengaruh perilaku
melayani segmen khusus saja pembelian pada seseorang. Ada dua jenis
4. Perhatian pada Konsumen: Produk keluarga yang mempengaruhi perilaku pembelian
perhatian/peduli pada keinginan/kebutuhan konsumen. Pertama, keluarga orientasi, yang
konsumen merupakan orangtua seseorang. Dari orangtualah
2.1.3. Keputusan Pembelian seseorang mendapatkan pendidikan dan
Menurut Kotler (2002 : 201) “keputusan pengajaran tentang agama, politik dan ekonomi.
pembelian merupakan hasil dari proses pengenalan Kedua, keluarga prokreasi yaitu pasangan hidup
dan pengevaluasian konsumen terhadap suatu anak-anak seseorang keluarga merupakan
produk”. Proses pengenalan dan pemilihan terhadap organisasi pembeli dan konsumen yang paling
produk diawali dengan adanya pengaruh rangsangan penting dan telah diteliti secara intensif.
(stimulus) dari luar diri konsumen baik itu C. Faktor Pribadi
rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari Usia dan siklus hidup, usia seseorang merupakan
lingkungan yang lain. Rangsangan tersebut hal yang unik untuk dicermati bagi para pemasar,
kemudian diolah dalam diri sendiri sesuai dengan produk yang diciptakan terkadang disesuaikan
karakteristik pribadi konsumen tersebut hingga pada dengan usia konsumen yang memakainya.
akhirnya sampai pada proses pengambilan Beberapa penelitian terakhir telah
keputusan. Selanjutnya, Mowen (2002 : 2) mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus
mengemukakan “pengambilan keputusan merupakan hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya
pengambilan keputusan yang meliputi semua proses mengalami perubahan atau transformasi tertentu
yang dilalui konsumen dalam mengenali masalah, pada saat mereka menjalani kehidupannya.
mencari solusi, mengevaluasi alternatif dan memilih Keadaan ekonomi, keadaan ekonomi konsumen
di antara pilihan-pilihan pembelian mereka”. terkadang juga mempengaruhi pola perilaku
2.1.3.1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi pembelian. Tingkatan pendapatan yang diperoleh
Keputusan Pembelian Konsumen seseorang konsumen akan mempengaruhi daya
Setiadi (2003 : 11-15) mengemukakan beberapa beli konsmen terhadap suatu produk yang secara
faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian tidak langsung mempengaruhi keputusan
konsumen di antaranya : pembeliannya.
A. Faktor Kebudayaan
Pekerjaan, pekerjaan seorang konsumen dapat
Kebudayaan merupakan faktor penentu yang mempengaruhi proses perilaku pembelian, yang
paling dasar dari keinginan dan perilaku mana disini pemasar berusaha mengidentifikasi
seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya produk yang tepat disesuaikan dengan tingkat
bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku pekerjaan konsumen.
manusia umumnya dipelajari. Seorang anak yang
Gaya hidup, gaya hidup merupakan pola hidup
tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi,
konsumen yang diekspresikan dalam aktivitas
preferensi dan perilaku melalui suatu
sehari-hari konsumen. Gaya hidup juga
prosessosialisai yang melibatkan keluarga dan
memperlihatkan tingkatan kelas sosial konsumen
lembaga-lembaga sosial penting lainnya.
di lingkungannya.
42
Jurnal Niagawan
Volume 2 Edisi 1 April 2013
Nasabah Dalam Menabung Pada PT BPR Semarang mengatakan “Sebagai ancer-ancer jika peneliti
Margatama Gunadana”. Berdasarkan pengujian beberapa ratus subjek dalam populasi, maka mereka
secara parsial menunjukkan bahwa pengaruh antara dapat menentukan kurang lebih 25% - 30% dari
kualitas pelayanan terhadap keputusan nasabah jumlah subjek tersebut. Jika jumlah subjek dalam
adalah signifikan positif. Hal tersebut dibuktikan populasi hanya meliputi kurang dari 100 orang dan
dengan taraf α = 5 % atau 0,05. Pengujian hipotesis dalam pengumpulan data peneliti menggunakan
kedua menunjukkan bahwa pengaruh antara angket, sebaiknya subjek sejumlah itu diambil
periklanan terhadap keputusan nasabah adalah seluruhnya. Sesuai dengan aturan tersebut maka
signifikan positif. Hal ini dibuktikan pada taraf α = 5 penulis menentukan sampel dalam penelitian ini
% atau 0,05 diperoleh t hitung = 8,934 dan nilai sebanyak 50 orang”.
signifikansinya sebesar 0,00 < 0,05. Pengujian 3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional
secara simultan menunjukkan bahwa pengaruh 3.3.1. Variabel Penelitian
kualitas pelayanan dan periklanan terhadap a) Variabel bebas (X1) yaitu iklan
keputusan nasabah secara bersama-sama adalah b) Variabel bebas (X2) yaitu citra merek
signifikan. Dengan nilai F = 165,828 dan c) Variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian
signifikansinya sebesar = 0,000 < 0,05. 3.3.2. Defenisi Operasional
Penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim a. Iklan (X1) merupakan sebuah proses komunikasi
(2007) dengan judul “Analisis Pengaruh Media Iklan yang bertujuan untuk membujuk orang untuk
Terhadap Pengambilan Keputusan Membeli Air mengambil tindakan yang menguntungkan bagi
Minum dalam Kemasan Merek Aqua pada pihak pembuat iklan. Indikator periklanan yaitu
Masyarakat Kota Palembang” diperoleh hasil bahwa media yang digunakan, psan iklan, bahasa iklan,
media iklan televisi, iklan surat kabar, iklan majalah, gambar iklan, penampilan iklan.
iklan radio, iklan papan reklame dan iklan spanduk b. Citra Merek ( X2 ) yaitu : deskripsi tentang
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap asosiasi yang muncul di benak konsumen dan
keputusan konsumen dalam membeli air minum keyakinan konsumen terhadap suatu merek tertentu
dalam kemasan merek Aqua yang dinyatakan oleh untuk menggunakannya secara terus-menerus.
nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,525 atau Indikator citra merek adalah kesan professional,
52,5 persen. Sedangkan sisanya sebesar 47,5 persen kesan modern, melayani semua segmen, perhatian
dipengaruhi oleh faktor lain. Secara parsial terlihat kepada konsumen.
bahwa dari enam variabel bebas yang ada hanya ada c. Keputusan Pembelian (Y) merupakan serangkaian
tiga variabel bebas yang berpengaruh positif dan keputusan yang dilakukan oleh konsumen dalam
signifikan terhadap keputusan konsumen dalam rangka melakukan pembelian Suzuki Satria F 150.
memebeli air minum dalam kemasan merek Aqua, Adapun keputusan pembelian diukur dengan
yaitu media iklan televisi, iklan majalah dan iklan motivasi, pembelajaran, persepsi, keyakinan dan
spanduk. Yang paling dominan berpengaruh dan sikap, lokasi, harga.
signifikan adalah media iklan televisi dilihat dari 3.4. Teknik Pengumpulan Data
besarnya koefisien regresi Beta 0,649 Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data
2.3. Hipotesis yang digunakan adalah survei. Survei dilakukan
Berdasarkan latar belakang dan kerangka dengan menyebarkan kuesioner melalui pengisian
berpikir dalam penelitian ini, maka hipotesis dalam daftar pertanyaan dengan jawaban tertutup.
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :”Ada 3.5. Teknik Analisis Data
pengaruh iklan dan citra merek terhadap keputusan Teknik análisis data yang digunakan adalah
pembelian Suzuki Satria F 150 pada Komunitas regresi linier berganda yang perhitungannya
HSC di Jalan Setia Budi No.87-A, Medan. menggunakan program SPSS (Statistical Packages
for the Social Science) versi 17.00.
3. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini akan dilakukan kepada komunitas 4.1. Hasil Penelitian
HSC yang berada di JL. Setia Budi No.87-A, Medan Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Iklan (X1)
3.2. Populasi dan Sampel Jumlah item pernyataan variable iklan seluruhnya
3.2.1. Populasi adalah 10 butir pernyataan dengan ketentuan apabila
Populasi penelitian ini adalah anggota komunitas r hitung > r tabel maka pernyataan valid tetapi jika r hitung
HSC yang berjumlah 50 orang. < r tabel maka pernyataan tidak valid, dimana nilai r
3.2.2. Sampel table pada taraf signifikan 0,05 adalah 0,374. (tabel
Dalam menentukan besarnya sampel, maka penulis 4.1)
mengutip pendapat Arikunto ( 2006 : 95 ) yang
44
Jurnal Niagawan
Volume 2 Edisi 1 April 2013
Tabel 4.1
Nilai rhitung Variabel Iklan( X1)
No
r hitung r tabel Validitas
Pernyataan
1 .610 0.374 Valid
2 .691 0.374 Valid
3 .753 0.374 Valid
4 .614 0.374 Valid
5 .642 0.374 Valid
6 .764 0.374 Valid
7 .674 0.374 Valid
8 .773 0.374 Valid
9 .478 0.374 Valid
10 .388 0.374 Valid
Berdasarkan data hasil perhitungan reliabilitas di 98, yaitu sebesar 0,374 (tabel 4.2). Jadi dapat
atas diperoleh nilai Alpha Cronbach sebesar 0,886 disimpulkan instrument yang digunakan dalam
dan nilai ini lebih besar jika dibandingkan dengan angket penelitian ini adalah reliable (r hitung 0,886 > r
nilai r tabel pada taraf signifikan 0,05 dan 100 - 2 = tabel 0,374).
Tabel 4.2
Reliabilitas Angket Iklan (X1)
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Based on N of Items
Alpha Standardized
Items
.886 .897 10
Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Citra ketentuan apabila r hitung > r tabel maka pernyataan
Merek (X2) valid tetapi jika r hitung < r tabel maka pernyataan tidak
Jumlah item pernyataan variable citra merek valid, dimana nilai r table pada taraf signifikan 0,05
seluruhnya adalah 10 butir pernyataan dengan adalah 0,374. (tabel 4.3)
Tabel 4.3
Nilai rhitung Variabel Brand Image ( X2)
No
r hitung r tabel Validitas
Pernyataan
1 .570 0.374 Valid
.735 0.374
6 Valid
45 Jurnal Niagawan
Volume 2 Edisi 1 April 2013
Berdasarkan data hasil perhitungan reliabilitas di atas sebesar 0,374 (tabel 4.4). Jadi dapat disimpulkan
diperoleh nilai Alpha Cronbach sebesar 0,875 dan instrument yang digunakan dalam angket penelitian
nilai ini lebih besar jika dibandingkan dengan nilai r ini adalah reliable (r hitung 0,875 > r tabel 0,374).
tabel pada taraf signifikan 0,05 dan 100 - 2 = 98, yaitu
Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Angket Variabel X2 ( Brand Image )
Cronbach's
Alpha
Cronbach's N of Items
Alpha Based on
Standardized
Items
.875 .884 10
Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keputusan ketentuan apabila r hitung > r tabel maka pernyataan
Pembelian (Y) valid tetapi jika r hitung < r tabel maka pernyataan tidak
Jumlah item pernyataan variable kualitas pembelian valid, dimana nilai r table pada taraf signifikan 0,05
seluruhnya adalah 10 butir pernyataan dengan adalah 0,374. (tabel 4.5)
Tabel 4.5
Nilai rhitung Variabel Keputusan Pembelian ( Y )
No r hitung r tabel Validitas
Pernyataan
1 .628 0.374 Valid
46 Jurnal Niagawan
Volume 2 Edisi 1 April 2013
Berdasarkan data hasil perhitungan reliabilitas di atas sebesar 0,374 (tabel 4.6). Jadi dapat disimpulkan
diperoleh nilai Alpha Cronbach sebesar 0,909 dan instrument yang digunakan dalam angket penelitian
nilai ini lebih besar jika dibandingkan dengan nilai r ini adalah reliable (r hitung 0,909 > r tabel 0,374).
tabel pada taraf signifikan 0,05 dan 100 - 2 = 98, yaitu
Tabel 4.6
Hasil perhitungan angket variabel Y ( Keputusan Pembelian )
Cronbach's
Alpha
Cronbach's N of Items
Alpha Based on
Standardized
Items
.909 .911 10
Analisis Regresi Linear Berganda Konstanta sebesar 9.096 menyatakan bahwa jika
Model regresi berganda dengan variabel terikat (Y) variabel X (Iklan dan Brand Image), tidak berubah
yaitu keputusan pembelian dan 2 variabel bebas (konstan) maka keputusan pembelian akan tetap
iklan (X1) dan citra merek (X2) adalah sebagai sebesar 9.096.
berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + e. Berdasarkan Koefisien X1 sebesar 0,467 menyatakan bahwa
hasil analisis regresi linier berganda yang dilakukan setiap terjadi peningkatan satu satuan Promosi akan
pada tabel koefisien diperoleh persamaan regresi meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,467.
sebagai berikut : Ý = 9.096 + 0,467 X1 + 0,385 X2 + Koefisien X2 sebesar 0,385 menyatakan bahwa
e. Persamaan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut setiap terjadi peningkatan satu satuan Iklan akan
(tabel 4.7): meingkatkan keputusan pembelian sebesar 0,385
Tabel 4.7
Koefisien Regresi
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig
B Std. Error Bet .
a
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa iklan Uji Signifikan Simultan (Uji F)
dan citra merek berpengaruh terhadap keputusan Berdasarkan hasil pengujian statistik (Uji
pembelian. ANOVA/Uji F) dapat dilihat pada tabel output
berikut ini :
47
Jurnal Niagawan
Volume 2 Edisi 1 April 2013
Tabel 4.8
Hasil Uji – F
Total 1178.246 49
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara terhadap keputusan pembelian Suzuki Satria pada
membandingkan besarnya angka F penelitian dengan Komunitas HSC.
F tabel, dengan kriteria sebagai berikut : Uji Parsial (Uji t)
Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak Sebelum melihat hasil pengujian terhadap
dan Ha diterima hipotesis, perlu diketahui bahwa yang menjadi
Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima hipotesis dalam penelitian ini adalah :
dan Ha ditolak Ha : ada pengaruh signifikan faktor-faktor iklan dan
Berdasarkan tabel 4.8, nilai F = 10,894 dengan citra merek secara parsial maupun simultan
tingkat probability (0,000 < 0,05). Setelah terhadap keputusan pembelian
mengetahui besarnya Fhitung, maka akan dibandingkan H0 : tidak ada pengaruh signifikan faktor-faktor
dengan Ftabel yang diperoleh dengan dk = 2 derajat iklan dan citra merek terhadap keputusan
kebebasan = 50 – 2 -1 = 47 dan taraf kesalahan α = pembelian
0,05 adalah 5.09 maka Fhitung (10.894) > Ftabel (5.09) Pengolahan SPSS 17.00 dengan kriteria keputusan
dengan nilai signifikansi (0,000) < α (0,05). Dengan pembelian sebagai berikut :
demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa iklan dan Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
citra merek berpengaruh positif dan signifikan Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
Tabel 4.9
Data Uji Parsial (Uji t)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig
B Std. Error Bet .
a
Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa : R2 (R Square) dilakukan untuk mengetahui
Variabel Iklan thitung 3.071 > ttabel 1.677 yaitu terdapat sumbangan atau kontribusi antara variabel-variabel
pengaruh yang signifikan antara variabel promosi independen/bebas iklan (X1) dan citra merek (X2)
dengan Keputusan pembelian secara bersama-sama terhadap variabel
Variabel Citra Merek thitung 2.450 > ttabel 1.677 yaitu dependen/terikat Keputusan Pembelian (Y).
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
brand image dengan Keputusan pembelian
Koefisien Determinasi (R2)
48
Jurnal Niagawan
Volume 2 Edisi 1 April 2013
Tabel 4.10
Data Determinasi (R Square)
Model Summary(b)
Std. Error of
Model R R Square Adjusted R Square the
Estimate
a
1 .563 .317 .288 4.13865
a Predictors: (Constant), X2, X1
b Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel diatas diperoleh koefisien korelasi ( untuk meningkatkan keputusan pembelian
R2 ) adalah 1.000 artinya faktor-faktor promosi dan konsumen terhadap Satria F 150
brand image secara bersama-sama menjelaskan 2. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda
variabel Keputusan pembelian 31.7% sedangkan ternyata keputusan pembelian konsumen lebih
68.3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak banyak dipengaruhi oleh iklan sedangkan citra
dimasukkan dalam estimasi model. merek cenderung cukup sehingga produsen lebih
meningkatkan citra merek agar konsumen lebih
5. KESIMPULAN DAN SARAN tertarik untuk membeli produk Suzuki Satria F
5.1. Kesimpulan 150
1. Berdasarkan hasil persamaan koefisien regresi 3. Mengingat iklan dan citra merek memiliki
linier berganda diperoleh pengaruh terhadap keputusan pembelian
Ý = 9,096 + 0,467 X1 + 0,385 X2 + e konsumen, hendaknya produsen Suzuki Satria F
a. Konstanta sebesar 9,096 menyatakan bahwa dapat menjadikan iklan dan citra merek sebagai
jika variabel X (Promosi dan Brand Image) strategi pemasaran.
tidak berubah (konstan) maka keputusan 4. Pengaruh dari variabel lain cukup tinggi sehingga
pembelian akan tetap sebesar 9,096 bagi peneliti berikutnya disarankan untuk
b. Koefisien X1 sebesar 0,467 menyatakan mengungkapkan variabel lain yang dapat
bahwa setiap terjadi peningkatan Promosi meningkatkan keputusan pembelian konsumen,
sebesar satu satuan akan meningkatkan diantaranya keunggulan produk, bauran pemasaran
keputusan pembelian sebesar 0,467. (harga, lokasi yang strategis, promosi yang baik,
c. Koefisien X2 sebesar 0,385 menyatakan kualitas produk).
bahwa setiap terjadi peningkatan Brand
Image sebesar satu satuan akan DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan keputusan pembelian sebesar Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian,
0,385. Edisi Revisi. Yogyakarta: Rineka Cipta
2. Uji R square (R2) dilakukan untuk mengetahui Bram, Yudi Farola. 2005. Anilisis Iklan Sebagai
derajat hubungan antara variabel-variabel bebas Salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan
(X) secara bersama-sama terhadap variabel Percetakan dan Penerbitan PT. Rambang
terikat (Y) pada hasil diatas dapat dilihat bahwa dengan Menggunakan Metode Epic Model.
koefisien determinasi adalah sebesar 0,317 atau Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya
31,7% yang artinya bahwa secar simultan Volume 03 no. 6 Desember 2005. Halaman 1
variabel promosi dan brand image mempunyai – 23
pengaruh sebesar 31,7% dan sisanya sebesar Ibrahim, M. Nasir. Analisis pengaruh media iklan
68,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar terhadap pengambilan keputusan membeli air
faktor variabel yang diteliti. minum dalam kemasan merek aqua pada
3. Hasil uji hipotesis ini menyatakan bahwa X1 masyarakat kota palembang. Jurnal
(3,071), X2 (2,450), > 1.677 atau thitung > ttabel Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 5, No 9
maka hipotesis diterima yang artinya bahwa Juni 2007
Iklan dan citra merek memiliki pengaruh yang Jhonson and Lee. 2007. Advertising and Bussines.
signifikan terhadap keputusan pembelian produk Jakarta. Erlangga
Suzuki Satria F 150 pada komunitas HSC Kartajaya, Hermawan.2005. Positioning, Diferensiasi
5.2. Saran dan Brand. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Utama
iklan dan citra merek mempunyai pengaruh Kasmir. 2004. Pemasaran Jasa. Jakarta: Raya
terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini Grafindo Persada
berarti bahwa variabel iklan dan citra merek Kotler, Philip.2002.Manajemen
perlu untuk diperhatikan lagi oleh produsen Pemasaran.Jakarta:PT. Prenhallindo
49
Jurnal Niagawan
Volume 2 Edisi 1 April 2013
50
Jurnal Niagawan