You are on page 1of 14

POLA-POLA PENGGUNAAN KATA ISIM DAN FI'IL DALAM AL-QUR’AN*

Ridhoul Wahidi
Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri Tembilahan Riau
email : giantiwahidi@gmail.com

Abstract
The aim of this paper is to examine the use of the word isim and i’il in the Qur'an. This research
method is to process data related to the books of i’il and isim that have relevance aspect to the
language of the Qur’an. Among the results of this study are: the nature of isim is not only a noun,
but also adjectives, state, pronouns, appoint, name, and mashdar. Isim divided into seven categories
there are (mudzakkar, muannats, simplex, mutsanna, and plural, and ma'rifat nakirah, munsharif and
ghair munsharif, maqshur and manqush, jamid and musytaq, mu'rab and mabni). While i’il consists of
three parts, (simple past i’il madhi, simple present i’il mudhari ', and simple future i’il amr).

Keywords: isim (nomina), iʻil (verba), al-Qur’an

‫ﻣلخﺺ ﺍﻟﺒﺤﺚ‬
‫ ﻭيتﺒﻊ هﺬﺍ ﺍﻟﺒﺤﺚ ﺃﺳﻠﻮﺏ ﺟﻤﻊ‬.‫ﺗتﻨﺎﻭﻝ هﺬﻩ ﺍﳌﻘﺎﻟﺔ ﺑﺤﺜﺎ ي ﺃﻧﻤﺎﻁ ﺍﺳﺘﺨﺪﺍﻡ كﻠﻤ ﺍﻻﺳﻢ ﻭﺍﻟﻔﻌﻞ ي ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ‬
‫ ﻭﺗﺜبﺖ‬.‫ ﻭﻟكﻠﻤ ﺍﺳﻢ ﻭﻓﻌﻞ ﺃهﻤﻴﺔ ﻛ ﺮﻯ ي ﺗﻨﻤﻴﺔ ﻟﻐﻮيﺎﺕ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ‬،‫ﺍﻟﺒﻴﺎﻧﺎﺕ ﻭﻣﻌﺎلج ﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﺘﺐ ﺍﳌﺘﻌﻠﻘﺔ ﺎ‬
.‫ ﻭﺍﳌﺼﺪﺭ‬،‫ ﻭﺍﻹﺷﺎﺭﺓ‬،‫ ﻭﺍلحﺎﻝ‬،‫ ﻟﻜ ﺎ تﺸﻤﻞ ﻣﻌ ﺍﻟﺼﻔﺔ‬،‫ﻧﺘﺎﺋﺞ ﺍﻟﺒﺤﺚ ﺃﻥ ﻃﺒﻴﻌﺔ ﺍﺳﻢ ﻟيﺴﺖ ﳌﻌ ﺍﻻﺳﻢ ﻓﻘﻂ‬
‫ ﺍﳌﺬﻛﺮﻭﺍﳌﺆﻧﺚ؛ ﻭﺍﳌﻔﺮﺩ ﻭﺍﳌﺜ ﻭﺍلجﻤﻊ؛ ﻭﺍﻟﻨﻜﺮﺓ ﻭﺍﳌﻌﺮﻓﺔ؛ ﻭﺍﳌﻨﺼﺮﻑ‬:‫ﻭيﻨﻘﺴﻢ ﺍﻻﺳﻢ ي ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺇ ى ﺳﺒﻌﺔ ﺃﻗﺴﺎﻡ‬
،‫ ﻭيﺘكﻮﻥ ﺍﻟﻔﻌﻞ ﻣﻦ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﺟﺰﺍﺀ‬. ‫ ﻭﺍﳌﻌﺮﺏ ﻭﺍﳌﺒ‬،‫ﻭﻏ ﺮﺍﳌﻨﺼﺮﻑ؛ ﻭﺍﳌﻘﺼﻮﺭ ﻭﺍﳌﻨﻘﻮﺹ؛ ﻭﺍﻻﺳﻢ ﺍلجﺎﻣﺪ ﻭﺍﳌﺸﺘﻖ‬
.‫ ﻭﻓﻌﻞ ﺍﻷﻣﺮ‬، ‫ ﻭﺍﻟﻔﻌﻞ ﺍﳌﻀﺎﺭﻉ‬، ‫ﻭ ي ﺍﻟﻔﻌﻞ ﺍﳌﺎ‬

‫ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ‬،‫ ﺍﻻﺳﻢ‬،‫ ﺍﻟﻔﻌﻞ‬:‫ﺍﻟﻨﻘﺎﻁ ﺍلحﺎﻛﻤﺔ‬

Abstrak
Tulisan ini mengkaji pola-pola penggunaan kata isim dan iʻil di dalam al-Quran sebagai kajian
nahwu terapan. Penggunaan kata isim dapat diklasi ikasikan menjadi tujuh, yaitu (1) mudzakkar
dan muʼannats, (2) mufrad, mutsannâ, dan jamak, (3) nakirah dan maʻrifat, (4) munsharif dan ghair
munsharif, (5) maqshur dan manqush, (6) jâmid dan musytaq, (7) muʻrab dan mabnî. Sedangkan,
penggunaan iʻil selalu relevan dengan waktu (kala) yang mengikatnya, yaitu: iʻil mâdhi (kata kerja
kala lampau), iʻil mudhâriʻ (kata kerja kala sedang/akan), dan iʻil amr (kata perintah untuk berbuat
sesuatu [kala akan])

Kata Kunci: kata isim, kata iʻil, al-Qur’an

*Naskah diterima: 16 September 2014, direvisi: 21 Oktober 2014, disetujui: 21 November 2014.
Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

Pendahuluan bahasa apa pun yang menandinginya.


Kitab suci al-Qur’an yang diwahyukan Karena itu, bagian-bagian yang tersusun di
kepada Nabi Muhammad Saw. merupakan dalamnya memiliki makna yang mendalam,
sumber petunjuk dan ilham abadi bagi termasuk susunan kalimat yang terbentuk
tingkah laku manusia, baik individual dari al-asmâ’ (kata benda, nama) dan al-
maupun kolektif. Ia juga merupakan afʻâl (kata kerja, verba). Masing-masing isim
pedoman yang sangat dibutuhkan dan iʻil yang terdapat di dalam al-Qur’an,
manusia dalam mencapai kehidupan dengan demikian, mengandung makna
yang berdasarkan keadilan, kebenaran, tersendiri yang spesi ik.
kebajikan, dan moral yang tinggi. Kitab Artikel ini mengkaji pola-pola
suci ini dapat memuaskan “kehausan” ilmu penggunaan kata isim dan iʻil di dalam al-
pengetahuan para sarjana dan pemikir Qur’an dengan pendekatan ilmu nahwu
dari berbagai latar belakang studi. Sejarah terapan. Karena bersifat terapan, kaidah-
mencatat, selama berabad-abad, mereka kaidah bahasa Arab tidak akan dijelaskan
mencoba mengambil sifat al-Qur’an yang secara detail tetapi hanya sebagai
menakjubkan itu dari sudut pandang keterangan tambahan. Dalam kajian ini,
bahasa dan kesusastraannya. Mereka penulis mengumpulkan data dari buku-
juga berusaha memahami makna yang buku yang terkait dengan kaidah bahasa
kaya demi mengungkap kebenaran yang Arab yang mengatur ketentuan isim dan iʻil,
mendalam tentang alam dan kehidupan lalu menelaah penggunaannya di dalam al-
yang termaktub di dalamnya. Quran, dan menyesuaikan maknanya antara
Al-Qur’an sungguh telah memukau fakta penggunaan dalam bahasa Arab
banyak orang dari berbagai tingkat dan penerjemahannya ke dalam bahasa
intelektual, karena kandungannya yang Indonesia.
sarat pesan nilai moral, sikap, dan watak
yang dapat dijadikan petunjuk bagi Kata Isim dan Ciri-Cirinya
kehidupan untuk berbagai era dan zaman. Isim (kata benda) adalah kata yang
Al-Qur’an sungguh telah menunjukkan menunjukkan benda, nama, sifat, tempat
kepada mereka tentang kecermatannya atau kata kerja yang dibendakan.2
yang mendalam, keindahan tulisannya, Contohnya, kata samâwât, ardh, rahmah,
serta sifat menakjubkannya yang tidak yaum al-qiyâmah, dan alladzîna pada QS al-
dapat diragukan lagi.1 Anʻâ m (6): 12 berikut.
Bahasa yang digunakan oleh al-Qur’an َ َ َ ‫ﱠ َٰ َٰ َ ْ َ ْ ُ ّ ﱠ‬ ‫ُﻗﻞ ّﳌَﻦ ﱠ‬
adalah bahasa Arab sehingga bahasa Arab ‫ﺽ ﻗﻞ ِﻟﻠ ِﻪ ﻛ َﺘ َﺐ َﻋ ٰى ﻧ ْﻔ ِﺴ ِﻪ‬ِ ‫ﺭ‬ ‫ٱﻷ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺕ‬ ِ ‫ﻮ‬ ‫ﻤ‬ ‫ٱﻟﺴ‬ ‫ى‬ ِ ‫ﺎ‬ ‫ﻣ‬ ِ
menjadi sumber utama pengetahuan
‫ﻳﻦ‬َ ‫ٱﻟﺮ ْﺣ َﻤ َﺔ َﻟ َﻴ ْﺠ َﻤ َﻌ ﱠﻨ ُﻜ ْﻢ ﺇ َ ٰى َﻳ ْﻮﻡ ْٱﻟﻘ َٰﻴ َﻤﺔ َﻻ َﺭْي َﺐ ﻓﻴﻪ ﱠٱﻟﺬ‬‫ﱠ‬
tentang Islam atau sarana pokok untuk
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
memahami isi dan kandungan kitab suci ﴾١٢﴿ ‫ﻮﻥ‬ َ ‫َﺧﺴ ُﺮ ٓﻭ ۟ﺍ َﺃ ُﻧﻔ َﺴ ُه ْﻢ َﻓ ُه ْﻢ َﻻ ُﻳ ْﺆﻣ ُﻨ‬
ِ ِ
umat Islam. Bahasa al-Qur’an, sebagaimana
disepakati oleh ulama, adalah bahasa yang Artinya: Katakanlah: “Kepunyaan
melemahkan (iʻjâz) atau mengungguli siapakah apa yang ada di langit dan di bumi.ˮ
Katakanlah: “Kepunyaan Allah.ˮ Dia telah
1
Abdullah Abbas Nadwi, Learn The Language
of The Holy Qur’an, Ter. Tim Redaksi Penerbit Mizan, 2
Salimuddin A. Rahman, dkk Tata Bahasa
Belajar Mudah Bahasa Al-Qur’an (Bandung: Mizan, Arab Untuk Mempelajari Al Qur’an (Bandung: Sinar
1992), h. 15 Baru, 1990), h. 3.

254 Pola-Pola Penggunaan Kata Isim dan Fi'il dalam Al-Qur’an


Vol. I, No. 2, Desember 2014 | ISSN : 2356-153X

َٔ َ َ َ َٓ َ ْ ْ َٰ
menetapkan atas Diri-Nya kasih saying.3 ‫ﺫ ِﻟ َﻚ ٱﻟ َﻴ ْﻮ ُﻡ ٱل َح ﱡﻖ ﻓ َﻤﻦ ﺷﺎ َﺀ ﱠٱﺗﺨﺬ ِﺇ ٰى َﺭِّب ِﻪۦ َﻣـ ًﺎﺑﺎ‬
Dia sungguh akan menghimpun kamu pada
hari kiamat yang tiada keraguan padanya. ﴾٣٩﴿
Orang-orang yang meragukan dirinya itu Artinya: Itulah hari yang pasti terjadi.
tidak beriman.4 Barang siapa yang menghendaki, niscaya
Ciri-ciri isim, sebagaimana disebutkan ia menempuh jalan kembali kepada
dalam kitab al-Âjurûmiyyah, adalah sebagai Tuhannya.
berikut:5 ‫ُﺛ ﱠﻢ َﻟ ُت ْﺴَٔـ ُﻠ ﱠﻦ َﻳ ْﻮ َﻣﺌﺬ َﻋﻦ ﱠ‬
﴾٨﴿ ‫ٱﻟﻨ ِﻌ ِﻴﻢ‬
1. Kata yang berharakat tanwîn ِ ٍِ
Contohnya, kata nâr[un] hâmiyat[un] Artinya: Kemudian kamu pasti akan
(QS 101: 11) ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan
ٌۢ َ
﴾١١﴿ ‫ﻧ ٌﺎﺭ َﺣ ِﺎﻣ َﻴﺔ‬ (yang kamu megah-megahkan di dunia
itu).
Artinya: api yang sangat panas.

Pola Penggunaan Kata Isim dalam


2. Kata yang dibubuhi alif dan lâm atau
/al-/ (‫)ﺍﻝ‬ al-Qur’an
Di dalam kaidah bahasa Arab, kata isim
Contohnya, kata al-qâriʻah, al-farâsy, al-
bukan hanya merujuk pada kata benda,
mabʻûts, al-jibâl, al-ʻihn, dan al-manfûsy
melainkan juga mencakup kata sifat,
(QS 101: 3-5).
ُ ‫ٱﻟﻨ‬
‫ﺎﺱ‬ ‫ﻮﻥ ﱠ‬ ُ ‫﴾ َﻳ ْﻮ َﻡ َﻳ ُك‬٣﴿ ‫َﻭ َﻣ ٓﺎ َﺃ ْﺩ َﺭ ٰﯨ َﻚ َﻣﺎ ْٱﻟ َﻘﺎﺭ َﻋ ُﺔ‬ keadaan, kata ganti, kata tunjuk, nama, dan
ِ mashdar (kata dasar). Secara umum, pola-
ْ َ
‫ﺎﻝ كﭑﻟ ِﻌ ْه ِﻦ‬
ْ
ُ ‫ﻮﻥ ٱلج َﺒ‬ ُ ‫﴾ َﻭ َﺗ ُك‬٤﴿ ‫َك ْﭑﻟ َﻔ َﺮﺍﺵ ْٱﳌَ ْﺒ ُﺜﻮﺙ‬ pola penggunaan kata isim di dalam al-
ِ ِ ِ Qurʼan dapat diklasi ikasikan menjadi tujuh
﴾٥﴿ ‫ﻮﺵ‬ ُ َْ
ِ ‫ٱﳌﻨﻔ‬ macam, yaitu:
Artinya: Tahukah kamu apakah hari 1. Mudzakkar (laki-laki) dan muʼannats
kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti (perempuan)
anai-anai yang bertebaran. Dan gunung- Contohnya, kata Isâ (mudzakkar) dan
gunung seperti bulu yang dihambur- Maryam (muʼannats) dalam QS 19: 34,
hamburkan. kata dzarrah (muʼannats) dalam QS 99: 7,
kata al-nafs, al-anf, al-udzun, dan al-sinn,
3. Kata yang didahului kata depan (semuanya muʼannats) dalam QS 5: 45.
‫ﱠ‬ ْ َ َٰ
(huruf jarr) ‫ﺫ ِﻟ َﻚ ِﻋيﺴ َ ْٱﺑ ُﻦ َﻣ ْﺮَي َﻢ ﻗ ْﻮ َﻝ ٱل َح ِ ّﻖ ٱﻟ ِﺬﻯ ِﻓ ِﻴﻪ‬
Contohnya, kata rabbihî yang didahului
﴾٣٤﴿ ‫ﻭﻥ‬ َ ‫َﻳ ْﻤ َ ُﺮ‬
ilâ (QS 78: 39) dan kata al-naʻim yang
didahului ʻan (QS 102: 7) sebagai Artinya: Itulah Isa putra Maryam, yang
berikut. mengatakan perkataan yang benar,
3
Maksudnya: Allah Telah berjanji sebagai yang mereka berbantahan tentang
kemurahan-Nya akan melimpahkan rahmat kepada kebenarannya.
mahluk-Nya.
َ َ َ َْ ْ ََْ ََ
4
Maksudnya: orang-orang yang tidak ﴾٧﴿ ‫ﺎﻝ ﺫ ﱠﺭ ٍﺓ ﺧ ْ ًﺮﺍ َﻳ َﺮ ُ ۥﻩ‬ ‫ﻓﻤﻦ يﻌﻤﻞ ِﻣﺜﻘ‬
menggunakan akal- ikirannya, tidak mau beriman.
5
Moch. Anwar, Ilmu Nahwu, Terjemahan Artinya: Barang siapa yang mengerjakan
Matan Al Ajrumiyyah dari dari ‘Imrity Berikut kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan
Penjelasannya (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2007), h. 6. melihat (balasan)nya.

Ridhoul Wahidi 255


Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

ْ ‫َﻭ َﻛ َﺘ ْب َﻨﺎ َﻋ َﻠ ْ ْﻢ ﻓ َ ٓﺎ َﺃ ﱠﻥ ﱠ‬ َ ٓ َ َ ۟ َ َ ٰ ْ َٓ ُ
‫ﺲ َﻭٱﻟ َﻌ ْ َﻥ‬ ِ ‫ﻔ‬ ْ ‫ﭑﻟﻨ‬
‫ﺲﺑ ﱠ‬
ِ
َ ‫ٱﻟﻨ ْﻔ‬ ِ ِ ‫ﻗ ْﻞ َٰﻳﺄ ْه َﻞ ٱﻟ ِﻜ َﺘ ِﺐ ت َﻌﺎﻟ ْﻮﺍ ِﺇ ٰى ك ِﻠ َﻤ ٍﺔ َﺳ َﻮﺍ ٍۭﺀ َﺑ ْﻴن َﻨﺎ‬
ُ ُ
ّ ‫ﻧﻒ ﺑ ْﭑﻷﻧﻒ َﻭ ْٱﻷ ُﺫ َﻥ ﺑ ْﭑﻷ ُﺫﻥ َﻭ‬ َ َ َ ْ َ َْ ْ َ ًٔ َ ْ ُ َ ‫ﱠ ﱠ‬ َ ‫ُ َﱠ‬
‫ٱﻟﺴ ﱠﻦ‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِﺑﭑﻟﻌ ِﻥ ﻭٱﻷ‬ ‫َﻭ َب ْي َﻨﻜ ْﻢ ﺃﻻ ن ْﻌ ُﺒ َﺪ ِﺇﻻ ٱﻟﻠ َﻪ َﻭﻻ نﺸ ِﺮ َﻙ ِﺑ ِﻪۦ ﺷ ْﻴـﺎ َﻭﻻ‬
َ
‫ﺼ ﱠﺪ َﻕ ِﺑ ِﻪۦ ﻓ ُه َﻮ‬ َ ‫ﺎﺹ َﻓ َﻤﻦ َﺗ‬ٌ ‫ﺼ‬ َ ‫ﻭﺡ ﻗ‬ َ ُ ْ َ ّ ّ ‫ﺑ‬ ۟ ‫ﱠ َ َ ﱠ‬
‫ﻭﻥ ٱﻟﻠ ِﻪ ﻓ ِﺈﻥ ﺗ َﻮﻟ ْﻮﺍ‬ ُ ّ ً َْ َ ً ْ َ َ ُ ْ َ َ ‫َ ﱠ‬
ِ ‫ﭑﻟﺴ ِﻦ ﻭٱلج ُﺮ‬ ِ ِ ِ ‫ﻳﺘ ِﺨﺬ بﻌﻀﻨﺎ بﻌﻀﺎ ﺃﺭبﺎﺑﺎ ِﻣﻦ ﺩ‬
ٓ ٰ ُ
َ َ ‫ﱠ‬ َ ٓ ُ ‫ﱠ‬ ‫َ ٌﱠ‬ َ ‫ٱﺷ َه ُﺪ ۟ﻭﺍ ﺑ َﺄ ﱠﻧﺎ ُﻣ ْﺴﻠ ُﻤ‬
ْ ۟ ُ َُ
‫ﻛ ﱠﻔ َﺎﺭﺓ ﻟ ُ ۥﻪ َﻭ َﻣﻦ ﻟ ْﻢ َﻳ ْﺤﻜﻢ ِﺑ َﻤﺎ ﺃ َﻧﺰ َﻝ ٱﻟﻠ ُﻪ ﻓﺄ ۟ﻭﻟ ِﺌ َﻚ ُه ُﻢ‬ ﴾٦٤﴿ ‫ﻮﻥ‬ ِ ِ ‫ﻓﻘﻮﻟﻮﺍ‬
َ ُ ٰ‫ﱠ‬
﴾٤٥﴿ ‫ٱﻟﻈ ِﻠﻤﻮﻥ‬ Artinya: Katakanlah: “Hai Ahli Kitab!
Marilah (berpegang) kepada suatu
Artinya: Dan Kami telah tetapkan kalimat (ketetapan) yang tidak ada
terhadap mereka di dalamnya (Taurat) perselisihan di antara kami dan kamu,
bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, bahwa kita hanya menyembah Allah dan
mata dengan mata, hidung dengan tidak mempersekutukan-Nya dengan
hidung, telinga dengan telinga, gigi sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian
dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada kita menjadikan sebagian yang lain
kisasnya. Barang siapa yang melepaskan sebagai Tuhan selain Allah.ˮ Jika mereka
(hak kisas)-nya, maka pelepasan hak berpaling maka katakanlah kepada
itu (menjadi) penebus dosa baginya. mereka: “Saksikanlah bahwa kami
Barang siapa tidak memutuskan perkara adalah orang-orang yang berserah diri
menurut apa yang diturunkan Allah, (kepada Allah).ˮ
maka mereka itu adalah orang-orang
yang zalim.”
3. Nakirah (umum) dan Maʻrifat
(khusus)
2. Mufrad, mutsannâ, dan jamak Nakirah ialah isim yang me-
(tunggal, dua, dan banyak) nunjukkan arti umum, sedangkan
Contohnya, kata ahad (mufrad) maʻrifat ialah isim yang menunjukkan
dalam QS 112: 1, kata jannatân arti tertentu. Contohnya, kata
(mutsannâ) dalam QS 55: 46, dan kata shudûrahum dan tsiyâbahum (maʻrifat
arbâb (jamak taksîr) juga muʼminûn karena disandarkan pada isim lain,
(jamak mudzakkar sâlim) dalam QS 3: yakni kata ganti /hum/) dalam QS 11:
64. 5, kata hudâ (nakirah) dan kata al-
َ ‫ﱠ‬ ُ
﴾١﴿ ‫ﻗ ْﻞ ُه َﻮ ٱﻟﻠ ُﻪ ﺃ َﺣ ٌﺪ‬ kitâb (maʻrifat) dalam QS 2: 2, kata
faqîr (nakirah), al-anbiyâʼ (maʻrifat),
Artinya: Katakanlah: “Dia-lah Allah, dan adzâb al-harîq (maʻrifat) dalam QS
yang Maha Esa.” 3: 181, dan kata muhammad (maʻrifat)
َ َ َ َ
﴾٤٦﴿ ‫َﻭ ِﳌ ْﻦ ﺧﺎﻑ َﻣﻘ َﺎﻡ َﺭِّب ِﻪۦ َﺟ ﱠﻨ َﺘ ِﺎﻥ‬
dan rasûl (nakirah) dalam QS 3: 144.
ََ ۟ ْ َ ‫َﺃ َ ٓﻻ ﺇ ﱠ ُ ْﻢ َﻳ ْث ُﻨ‬
Artinya: Dan bagi orang yang takut pada ‫ﺻ ُﺪ َﻭﺭ ُه ْﻢ ِﻟ َي ْﺴ َﺘﺨ ُﻔﻮﺍ ِﻣ ْﻨ ُﻪ ﺃﻻ ِﺣ َﻥ‬
ُ ‫ﻮﻥ‬
ِ
saat menghadapi Tuhannya (diberi) dua َ ‫ﻮﻥ ﺛ َﻴﺎ َ ُ ْﻢ َي ْﻌ َﻠ ُﻢ َﻣﺎ ُيﺴ ﱡﺮ‬
َ‫ﻭﻥ َﻭ َﻣﺎ ُي ْﻌﻠ ُﻨﻮﻥ‬ َ ‫َي ْﺴ َﺘ ْﻐ ُﺸ‬
surga.6
ِ ِ ِ
َ ٌۢ َ ُ ‫ﱠ‬
﴾٥﴿ ‫ٱﻟﺼ ُﺪ ِﻭﺭ‬ ‫ﺍﺕ ﱡ‬ ِ ‫ﻴﻢ ِﺑﺬ‬ ‫ِﺇﻧ ۥﻪ ﻋ ِﻠ‬
6
Yang dimaksud dua surga di sini adalah,
yang satu untuk manusia yang satu lagi untuk jin. Artinya: Ingatlah! Sesungguhnya mereka
Ada juga ahli tafsir yang berpendapat surga dunia (orang muna ik) itu memalingkan dada
dan surga akhirat.

256 Pola-Pola Penggunaan Kata Isim dan Fi'il dalam Al-Qur’an


Vol. I, No. 2, Desember 2014 | ISSN : 2356-153X

mereka untuk menyembunyikan diri beberapa orang rasul telah berlalu.10


darinya (Muhammad)7. Ingatlah! Ketika Apakah jika dia wafat atau dibunuh,
mereka menyelimuti dirinya dengan kamu berbalik ke belakang (murtad)?
kain, Allah mengetahui apa yang mereka Barang siapa yang berbalik ke belakang,
sembunyikan dan apa yang mereka maka ia tidak dapat mendatangkan
tampakkan. Sungguh, Allah Maha mudarat kepada Allah sedikit pun, dan
Mengetahui segala isi hati. Allah akan memberi balasan kepada
ّْ َ ٰ ْ َٰ orang-orang yang bersyukur.
﴾٢﴿ ‫ﺫ ِﻟ َﻚ ٱﻟ ِﻜ َﺘ ُﺐ ﻻ َﺭْي َﺐ ِﻓ ِﻴﻪ ُه ًﺪﻯ ِﻟﻠ ُﻤ ﱠﺘ ِﻘ َﻥ‬
Artinya: Kitab8 (al-Qurʼan) ini tiada 4. Munsharif (bertanwin) dan Ghair
keraguan padanya, petunjuk bagi mereka Munsharif (tidak bertanwin)
yang bertakwa.9 Isim munsharif ialah isim yang
َ ‫ﱠ‬ ۟ ُ َ َ ‫ﱠَ ْ َ َ ﱠُ َْ َ ﱠ‬
‫ﻳﻦ ﻗﺎﻟ ٓﻮﺍ ِﺇ ﱠﻥ ٱﻟﻠ َﻪ ﻓ ِﻘ ٌﺮ‬
menerima tanwân, sedangkan ghair
‫ﻟﻘﺪ ﺳ ِﻤﻊ ٱﻟﻠﻪ ﻗﻮﻝ ٱﻟ ِﺬ‬ munsharif tidak menerima tanwin.
َ
ٓ ْ َ َ ۟ ُ َ ْ ٓ ْ َ َ
‫َﻭﻧ ْﺤ ُﻦ ﺃﻏ ِﻨ َﻴﺎ ُﺀ َﺳ َﻨﻜ ُﺘ ُﺐ َﻣﺎ ﻗﺎﻟﻮﺍ َﻭﻗ ْﺘﻠ ُه ُﻢ ٱﻷ ۢﻧ ِب َﻴﺎ َﺀ‬ Contohnya, kata waliyy[an] dan
ْ َ َ َ ۟ ُ ُ ُ ُ ََ ّ َ َْ nashîr[an] (munsharif) dalam QS 4: 75
﴾١٨١﴿ ‫ﺍﺏ ٱل َح ِﺮ ِيﻖ‬ ‫ِبﻐ ِﺮﺣ ٍﻖ ﻭﻧﻘﻮﻝ ﺫﻭﻗﻮﺍ ﻋﺬ‬ dan kata shafrâʼu (tidak bertanwin)
Artinya: Sungguh, Allah telah mendengar dalam QS 2: 69.
perkatan orang-orang yang mengatakan: َ ‫ٱﺟ َﻌﻞ ﱠﻟ َﻨﺎ ﻣﻦ ﱠﻟ ُﺪ‬
‫ﻧﻚ‬ َ ُ‫ﱠ‬
ْ ‫ﻧﻚ َﻭﻟ ًّﻴﺎ َﻭ‬ َ‫َ ْ َ ﱠ‬
Sesunguhnya Allah itu miskin dan kami
ِ ِ ‫ ﻭٱﺟﻌﻞ ﻟﻨﺎ ِﻣﻦ ﻟﺪ‬....
َ
kaya. Kami akan mencatat perkataan ﴾٧٥﴿ ‫ﻧ ِﺼ ًﺮﺍ‬
mereka itu dan perbuatan mereka Artinya: … dan berilah kami pelindung
membunuh nabi-nabi tanpa alasan dari sisi-Mu, dan berilah kami penolong
yang benar, dan kami akan mengatakan dari sisi-Mu!
(kepada mereka): Rasakanlah olehmu 10
Maksudnya, nabi Muhammad s.a.w. ialah
azab yang membakar. seorang manusia yang diangkat Allah menjadi ra-
‫ﻮﻝ َﻗ ْﺪ َﺧ َﻠ ْﺖ ِﻣﻦ َﻗ ْﺒ ِﻠ ِﻪ ﱡ‬
‫ٱﻟﺮ ُﺳ ُﻞ‬ ٌ ‫َﻭ َﻣﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٌﺪ ﺇ ﱠﻻ َﺭ ُﺳ‬ sul. rasul-rasul sebelumnya telah wafat. ada yang
ِ wafat Karena terbunuh ada pula yang karena sakit
ُ ٰ َ َ ٓ َ َ َ ُ َ َ ‫َﺃ َﻓﺈ ۟ﻳﻦ ﱠﻣ‬
‫ﺎﺕ ﺃ ْﻭ ﻗ ِﺘ َﻞ ٱﻧﻘﻠ ْﺒ ُﺘ ْﻢ َﻋ ٰى ﺃ ْﻋﻘ ِﺒﻜ ْﻢ َﻭ َﻣﻦ‬
biasa. Karena itu nabi Muhammad s.a.w. juga akan
ِ wafat seperti halnya rasul-rasul terdahulu itu. Saat
ً ٔ َ ‫َ َ ْ ََ ٰ َ َْ ََ َ ُ ﱠ‬
‫ﻀ ﱠﺮ ٱﻟﻠ َﻪ ﺷ ْﻴـﺎ َﻭ َﺳ َﻴ ْﺠ ِﺰﻯ‬
perang Uhud berkecamuk tersiarlah berita bahwa
‫ﻳﻨﻘ ِﻠﺐ ﻋ ى ﻋ ِﻘﺒﻴ ِﻪ ﻓﻠﻦ ﻳ‬ nabi Muhammad s.a.w. mati terbunuh. Berita Ini
َ ‫ٱﻟﺸﻜﺮ‬ ٰ‫ﱠ ُ ﱠ‬ mengacaukan kaum muslimin, sehingga ada yang
﴾١٤٤﴿ ‫يﻦ‬ ِ ِ ‫ٱﻟﻠﻪ‬ bermaksud meminta perlindungan kepada Abu
Sufyan (pemimpin kaum Quraisy). Sementara itu,
Artinya: Muhammad itu hanyalah orang-orang muna ik mengatakan bahwa kalau nabi
seorang rasul. Sungguh, sebelumnya Muhammad itu seorang nabi tentulah dia tidak akan
mati terbunuh. Allah lalu menurunkan ayat Ini un-
7
Maksudnya: menyembunyikan perasaan tuk menenteramkan hati kaum muslimin dan mem-
permusuhan dan kemuna ikan mereka terhadap bantah kata-kata orang-orang muna ik itu. (Sahih
nabi Muhammad s.a.w.
Bukhari bab Jihad). Abu Bakar r.a. mengemukakan
8
Tuhan menamakan al-Qur’an dengan al-
ayat ini di mana terjadi pula kegelisahan di kalangan
Kitâb yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat
bahwa al-Qur’an diperintahkan untuk ditulis. para sahabat pada hari wafatnya nabi Muhammad
9
Takwa yaitu memelihara diri dari siksaan s.a.w. untuk menenteramkan Umar Ibn al-Khaththab
Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah- r.a. dan sahabat-sahabat yang tidak percaya tentang
Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; kewafatan nabi itu. (Sahih Bukhari bab ketakwaan
tidak cukup diartikan dengan takut saja. Sahabat).

Ridhoul Wahidi 257


Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

َ ‫َ َ ﱠ ُ َ ُ ُ ﱠَ َ َ ٌَ َ ٓ َ ﱠ‬
‫ﺻ ْﻔ َﺮﺍ ُﺀ ﻓﺎ ِﻗ ٌﻊ ﻟ ْﻮ ُ َ ﺎ ت ُﺴ ﱡﺮ‬ ‫ ﻗﺎﻝ ِﺇﻧ ۥﻪ ﻳﻘﻮﻝ ِﺇ ﺎ ﺑﻘﺮﺓ‬...
ََ ُْ ّ ‫َﻭ َﻛ َٰﺬ ِﻟ َﻚ َﺟ َﻌ ْﻠ َﻨﺎ ِﻟ ُك ّﻞ َﻧ‬
‫َﻋ ُﺪ ًّﻭﺍ ِّﻣ َﻦ ٱمل ْج ِﺮ ِﻣ َﻥ َﻭﻛﻔ ٰﻰ‬
ٍِ ِ
ٰ‫ﱠ‬ َ
﴾٦٩﴿ ‫يﻦ‬ َ ‫ٱﻟﻨﻈﺮ‬
ِ ِ ﴾٣١﴿ ‫ِﺑ َﺮِّب َﻚ َه ِﺎﺩ ًﻳﺎ َﻭﻧ ِﺼ ًﺮﺍ‬
Artinya: … Musa menjawab: Se- Artinya: Seperti itulah Kami telah
sungguhnya Allah ber irman bahwa sapi mengadakan bagi tiap nabi seorang
betina itu adalah sapi betina yang kuning musuh dari orang-orang yang berdosa.
tua warnanya lagi menyenangkan orang- Cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi
orang yang memandangnya. Petunjuk dan penolong.

5. Maqshûr (diakhiri alif maqshûrah) 6. Jâmid (Baku) dan Musytaqq (Turunan)


dan Manqûsh (diakhiri yâ’) Jâmid ialah isim yang baku, tidak
Isim maqshûr ialah isim yang diakhiri diturunkan dari kata dasar. Contoh isim
dengan alif maqshûrah. Harakat akhir jâmid (baku) ialah kata hijârah dan sijjîl
isim ini tidak berubah, meskipun dalam QS 105: 4, sedangkan contoh isim
kedudukan isim itu berubah, baik rafaʻ, musytaqq (turunan) ialah kata maʼkûl
nashab, atau jarr. Contoh isim maqshûr (diturunkan dari kata dasar a/ka/la)
ialah kata shafa dalam QS 2: 158, serta dalam QS 105: 5, kata al-maghdhûb
kata mûsâ dan isâ dalam QS 3: 84. (diturunkan dari kata dasar gha/dha/
‫َ ٓ ﱠ‬ َ َْ َ ‫ﱠ ﱠ‬
﴾١٥٨﴿ .... ‫ٱﻟﺼﻔﺎ َﻭٱﳌ ْﺮ َﻭﺓ ِﻣﻦ ﺷ َﻌﺎ ِﺋ ِﺮٱﻟﻠ ِﻪ‬
ba) dalam QS 1: 7, dan kata al-dhâllîn
‫ِﺇﻥ‬ (dari dha/l/la) dalam QS 66: 1.
َ َ َ
‫﴾ ﻓ َﺠ َﻌﻠ ُه ْﻢ‬٤﴿ ‫ﺗ ْﺮ ِﻣ ِ ﻢ ِﺑ ِح َج َﺎﺭ ٍﺓ ِّﻣﻦ ِس ِ ّج ٍﻴﻞ‬
Artinya: Sesungguhnya Shafâ dan Marwa
adalah sebagian syiar Allah….
ُْ‫َ َ ْ ﱠ‬
‫ َﻭ َﻣ ٓﺎ ُﺃﻭت َﻰ ُﻣﻮﺳ َ ٰ َﻭﻋيﺴ َ ٰ َﻭ ﱠ‬...
َ ‫ٱﻟﻨب ﱡﻴ‬
‫ﻮﻥ ِﻣﻦ ﱠ ِّﺭ ِ ْﻢ‬
﴾٥﴿ ‫ﻮﻝ‬ ٍۭ ‫ﻒ ﻣﺄ‬
‫ك‬ ٍ ‫ﻛﻌ ﺼ‬
ِ ِ ِ
Artinya: Yang melempari mereka dengan
﴾٨٤﴿ .... batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
Artinya: … dan apa yang diberikan lalu Dia menjadikan mereka seperti
kepada Musa, Isa, dan para nabi dari daun-daun yang dimakan (ulat).”
Tuhan mereka…. َ
‫ﻮﺏ َﻋﻠ ْ ِ ْﻢ‬ ُ ‫ﻳﻦ َﺃ ْن َﻌ ْﻤ َﺖ َﻋ َﻠ ْ ْﻢ َﻏ ْ ﺮ ْٱﳌَ ْﻐ‬
‫ﻀ‬ َ ‫ﻁ ﱠٱﻟﺬ‬ َ َٰ
‫ِﺻﺮ‬
ِ ِ ِ ِ
Isim manqûsh ialah isim yang diakhiri ّٓ‫ﱠ‬ َ
dengan yâʼ. Isim ini tidak berubah ﴾٧﴿ ‫ٱﻟﻀﺎ ِﻟ َﻥ‬ ‫َﻭﻻ‬
harakat akhirnya dalam keadaan rafaʻ Artinya: jalan orang-orang yang telah
dan jarr, tetapi dalam keadaan nashab, Engkau beri nikmat kepadanya; bukan
huruf yâʼ-nya berharakat fathah. (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan
Contohnya, kata hâdin dalam QS 13: 7 (pula jalan) mereka yang sesat.11
dan kata hâdiyan dalam QS 25: 31.
َ ُ
﴾٧﴿ ‫ﻨﺬ ٌﺭ َﻭِﻟك ِ ّﻞ ﻗ ْﻮ ٍﻡ َه ٍﺎﺩ‬ َ َٓ ‫ﱠ‬
ِ ‫ ِﺇﻧ َﻤﺎ ﺃﻧﺖ ُﻣ‬...
7. Muʻrab (menerima iʻrâb) dan Mabnî
(tidak menerima iʻrâb)
Artinya: … Sesungguhnya kamu hanyalah Muʻrab ialah isim yang menerima
seorang pemberi peringatan; dan bagi perubahan harakat akhir, sedangkan
tiap kaum ada orang yang memberi
11
Yang dimaksud dengan mereka yang
petunjuk.
dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golon-
gan yang menyimpang dari ajaran Islam.

258 Pola-Pola Penggunaan Kata Isim dan Fi'il dalam Al-Qur’an


Vol. I, No. 2, Desember 2014 | ISSN : 2356-153X

mabnî ialah yang tidak menerima Artinya: Dialah yang menurunkan al-
perubahan harakat/bunyi di akhir kata. Kitab (al-Qurʼan) kepada kamu, di antara
Contoh isim muʻrab ialah kata khair[un], (isi)-nya ada ayat-ayat yang muhkamât.13
khair[an] dan khair[in] dalam QS 93: Itulah pokok-pokok isi al-Qurʼan (umm
4, dan kata kitâb[a] dan kitâb[u], kata al-kitâ b) dan yang lain (ayat-ayat)
taʼwîlihu dan taʼwîlahu dalam QS 3: 7. mutasyâbihât.14 Adapun orang-orang
َ ُْ ‫ُ َ ﱠ‬ َ
﴾٤﴿ ‫َﻭﻟ ْﻞ َﺀ ِﺍﺧ َﺮﺓ ﺧ ْ ٌﺮﻟ َﻚ ِﻣ َﻦ ٱﻷﻭ ٰى‬
yang dalam hatinya condong kepada
kesesatan, maka mereka mengikuti
Artinya: Sesungguhnya hari kemudian sebagian ayat yang mutasyâbihât darinya
itu lebih baik bagimu daripada yang untuk menimbulkan itnah dan untuk
sekarang (permulaan). 12 mencari-cari taʼwilnya, padahal tidak
‫ََ َ َﱠ َ ًَْ َ ﱠ ﱠ‬
ٌ ‫ٱﻟﻠ َﻪ َﺷ ِﺎﻛ ٌﺮ َﻋ ِﻠ‬ ada yang mengetahui taʼwilnya kecuali
﴾١٥٨﴿ ‫ﻴﻢ‬ ‫ ﻭﻣﻦ ﺗﻄﻮﻉ ﺧ ﺮﺍ ﻓ ِﺈﻥ‬... Allah dan orang-orang yang mendalam
Artinya: … Barang siapa yang ilmunya berkata: “Kami beriman kepada
mengerjakan suatu kebajikan dengan ayat-ayat yang mutasyâbihât, semuanya
kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah itu dari sisi Tuhan kami.ˮ Yang dapat
Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha mengambil pelajaran (darinya) hanyalah
Mengetahui. (Al-Baqarah, ayat 158) orang-orang yang berakal.
َ ‫ َﻭ َﻣﺎ ُﺗﻨﻔ ُﻘ ۟ﻮﺍ ﻣ ْﻦ َﺧ ْ ﺮ ُﻳ َﻮ ﱠﻑ ﺇ َﻟ ْﻴ ُﻜ ْﻢ َﻭ َﺃ ُﻧﺘ ْﻢ َﻻ ُﺗ ْﻈ َﻠ ُﻤ‬...
‫ﻮﻥ‬
Menurut tata bahasa Arab, kalimat
ِ ٍ ِ ِ lengkap/sempurna yang dibentuk dari
﴾٢٧٢﴿ isim disebut dengan Jumlah Ismiyyah
(Kalimat Nominal). Kalimat seperti ini
Artinya: … dan apa saja harta yang baik
memiliki mubtada’ sebagai subjek atau
yang kamu na kahkan, niscaya kamu
pokok kalimat, dan khabar sebagai
akan diberi pahalanya dengan cukup
predikatnya.15
sedang kamu sedikitpun tidak akan
dianiaya (dirugikan). (Al-Baqarah, ayat
Kata Fi'il dan Klasifikasinya
272)
َ ٰ ْ َ َ ‫ﱠ‬ Fiʻil (kata kerja) adalah kata yang
‫ُه َﻮ ٱﻟ ِﺬ ٓﻯ ﺃ َﻧﺰ َﻝ َﻋﻠ ْﻴ َﻚ ٱﻟ ِﻜ َﺘ َﺐ ِﻣ ْﻨ ُﻪ َﺀ َٰﺍﻳ ٌﺖ ﱡﻣ ْﺤﻜ َٰﻤ ٌﺖ‬ menunjukkan perbuatan yang terikat oleh
ُ ُ َ ‫ُ ﱠ ُ ﱡ ْ َٰ َ ُ َ ُ ُ َ َٰ َٰ ٌ َ َ ﱠ ﱠ‬
‫ﻳﻦ ِ ى ﻗﻠﻮ ِ ِ ْﻢ‬
waktu (kala) tertentu. Ditinjau dari waktu
‫هﻦ ﺃﻡ ٱﻟ ِﻜﺘ ِﺐ ﻭﺃﺧﺮﻣتﺸ ِ ﺖ ﻓﺄﻣﺎ ٱﻟ ِﺬ‬ peristiwa perbuatan, iʻil dibagi menjadi 3
َٓ ْ َٓ َٰ َ َ ُ ‫َ ْ ٌ َ َ ﱠ‬
‫ﻮﻥ َﻣﺎ تﺸ َﺒ َﻪ ِﻣ ْﻨ ُﻪ ْٱﺑ ِﺘﻐﺎ َﺀ ٱﻟ ِﻔ ْﺘ َﻨ ِﺔ َﻭ ْٱﺑ ِﺘﻐﺎ َﺀ‬ ‫ﺯيﻎ ﻓﻴت ِﺒﻌ‬ 13
Ayat yang muhkamât ialah ayat-ayat yang
َ ‫ٱﻟﺮس ُخ‬ ٰ َ ُ ‫َ َ َ َْ ُ َْ َ ُ ﱠ ﱠ‬ َْ terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan
‫ﻮﻥ ِ ى‬ ِ ‫ﺗﺄ ِﻭ ِيﻠ ِﻪۦ ﻭﻣﺎ يﻌﻠﻢ ﺗﺄ ِﻭيﻠ ۥٓﻪ ِﺇﻻ ٱﻟﻠﻪ ﻭ ﱠ‬ mudah.
14
Termasuk dalam pengertian ayat-ayat mu-
‫ﻨﺪ َﺭِّب َﻨﺎ َﻭ َﻣﺎ‬ ْ ُ ‫ْ ْ َُ ُ َ َﱠ‬
ِ ‫ٱﻟ ِﻌﻠ ِﻢ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ َﺀﺍﻣﻨﺎ ِﺑ ِﻪۦ ك ﱞﻞ ِّﻣﻦ ِﻋ‬ tasyâbihât: ayat-ayat yang mengandung beberapa
pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana
َْ ْ ۟ ُ ُ ٓ ‫ﱠ ﱠ ﱠ‬
﴾٧﴿ ‫َﻳﺬﻛ ُﺮ ِﺇﻻ ﺃ ۟ﻭﻟﻮﺍ ٱﻷﻟ َٰﺒ ِﺐ‬ yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara
mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya
Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang ber-
12
Maksudnya ialah bahwa akhir perjuangan hubungan dengan hal-hal gaib, misalnya ayat-ayat
nabi Muhammad s.a.w. itu akan menjumpai keme- yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-
nangan-kemenangan, sedang permulaannya penuh lain.
dengan kesulitan-kesulitan. ada pula sebagian ahli 15
Abdullah Abbas Nadwi, Learn The Language
tafsir yang mengartikan akhirat dengan kehidupan of The Holy Qur’an… h. 39. Baca juga Ichwan, Nor,
akhirat beserta segala kesenangannya dan ula den- Memahami Bahasa Al Qur’an, (Yogyakarta: Pustaka
gan arti kehidupan dunia. Pelajar, 2002), h. 66.

Ridhoul Wahidi 259


Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

َ ٓ ٓ ‫َ َ َ َ ُ ُ ْ َ ْ َ َٰ ً َ ﱠ‬ ‫ﱠ‬
(tiga), yaitu: iʻil mâdhi (perbuatan di kala ‫ٱﻟﺴ َﻤﺎ َﺀ ِﺑ َﻨﺎ ًﺀ َﻭﺃ َﻧﺰ َﻝ‬ ‫ٱﻟ ِﺬﻯ ﺟﻌﻞ ﻟﻜﻢ ٱﻷﺭﺽ ِﻓﺮﺷﺎ ﻭ‬
lampau), iʻil mudhâriʻ (perbuatan di kala ُ‫ً ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ْ ََ ٓ ٓ ‫َ ﱠ‬
sedang/akan), iʻil amr (perintah berbuat ‫ٱﻟﺴ َﻤﺎ ِﺀ َﻣﺎ ًﺀ ﻓﺄﺧ َﺮ َﺝ ِﺑ ِﻪۦ ِﻣ َﻦ ٱﻟﺜ َﻤ َٰﺮ ِﺕ ِﺭ ْﺯﻗﺎ ﻟﻜ ْﻢ‬ ‫ِﻣﻦ‬
sesuatu [kala akan]). ﴾٢٢﴿ ‫ﻮﻥ‬ َ ‫َﻓ َﻼ َﺗ ْﺠ َﻌ ُﻠ ۟ﻮﺍ ﻟ ﱠﻠﻪ َﺃ َﻧﺪ ًﺍﺩﺍ َﻭ َﺃ ُﻧﺘ ْﻢ َت ْﻌ َﻠ ُﻤ‬
ِ ِ
Contoh kata iʻil ialah kata khalaqa ( iʻil
mâdhi) dalam QS 96: 2, kata yashlâ ( iʻil Artinya: Dialah yang menjadikan bumi
mudhâriʻ) dalam QS 111: 3, serta kata sabbih sebagai hamparan bagimu dan langit
dan istagh ir ( iʻil amr) dalam QS 110: 3.16 sebagai atap, dan Dia menurunkan air
(hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan
َ َٰ ‫َﺧ َﻠ َﻖ ْٱﻹ‬
﴾٢﴿ ‫نﺴ َﻦ ِﻣ ْﻦ َﻋﻠ ٍﻖ‬ ِ dengan hujan itu segala buah-buahan
Artinya: Dia telah menciptakan manusia sebagai rezeki untukmu; Karena itu,
dari segumpal darah. janganlah kamu mengadakan sekutu-
َ َ َ ً َ ٰ َْ َ َ sekutu bagi Allah,17 padahal kamu
﴾٣﴿ ‫ﺍﺕ ﻟ َه ٍﺐ‬‫ﺳﻴﺼ ى ﻧﺎﺭﺍ ﺫ‬ mengetahui.
ً َ َ ْٰ َ َ ْ َ ًُ َُ
Artinya: Kelak dia akan masuk ke dalam ‫َﻭ ُﺭ ُﺳﻼ‬ ‫ﺼ َ ُ ْﻢ َﻋﻠ ْﻴ َﻚ ِﻣﻦ ﻗ ْﺒ ُﻞ‬ ‫ﻭﺭﺳﻼ ﻗﺪ ﻗﺼ‬
api yang bergejolak.
َْ ‫ﱠ ْ َْ ُ ْ ُ ْ ََْ َ ََﱠ َ ﱠ‬
ٰ َ ‫ٱﻟﻠ ُﻪ ُﻣﻮﺳ‬
ۢ َ َ َ ُ ‫َ َ ّ ْ َ ْ َّ َ َ ْ َ ْ ْ ُ ﱠ‬ ‫ﺗك ِﻠ ًﻴﻤﺎ‬ ‫ﻟﻢ ﻧﻘﺼﺼهﻢ ﻋﻠﻴﻚ ﻭكﻠﻢ‬
﴾٣﴿ ‫ﺎﻥ ﺗ ﱠﻮ ًﺍﺑﺎ‬‫ﻓﺴ ِﺒﺢ ِﺑﺤﻤ ِﺪ ﺭِبﻚ ﻭٱﺳﺘﻐ ِﻔﺮﻩ ِﺇﻧ ۥﻪ ك‬
﴾١٦٤﴿
Artinya: Maka bertasbihlah dengan
memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun Artinya: Dan (Kami telah mengutus)
kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima rasul-rasul yang telah kami kisahkan
tobat. mereka kepadamu dahulu, dan rasul-
rasul yang tidak kami kisahkan
tentang mereka kepadamu. Dan, Allah
Pola Penggunaan Kata Fi'il dalam telah berbicara kepada Musa secara
al-Qur'an langsung.18
Pola-pola penggunaan iʻil (kata kerja) di
dalam al-Qurʼan terdiri dari tiga kelompok 2. Kata kerja yang menunjukkan peker-
berikut: jaan yang sedang berlangsung
1. Kata kerja yang menunjukkan atau yang akan dating, disebut iʻil
pekerjaan yang telah lalu atau yang mudhâriʻ. Contohnya kata-kata
disebut Fiʻil Mâdhî. Contohnya kata- yasjudu, yastakbirûn, yukhriju[hum],
kata khalaqa, jaʻala, anzala, akhraja, yukhrijûna[hum], yusabbihu, yahtahziʼu,
dan qashashnâhum, sebagaimana yang yamuddu, seperti digaris bawahi pada
digarisbawahi, pada QS 96: 2, QS 2: 22, QS 16:49, QS 2: 257, QS 62: 1, QS 2: 15,
QS 4: 164, QS 2: 34, dan QS 17: 1 berikut dan QS 18: 56 berikut ini.
ini. 17
Maksudnya, segala sesuatu yang disembah
َ َٰ ‫َﺧ َﻠ َﻖ ْٱﻹ‬
﴾٢﴿ ‫نﺴ َﻦ ِﻣ ْﻦ َﻋﻠ ٍﻖ‬
di samping menyembah Allah seperti berhala-berha-
la, dewa-dewa, dan sebagainya.
ِ 18
“Allah berbicara langsung dengan nabi Musa
Artinya: Dia telah menciptakan manusia a.s.” merupakan keistimewaan nabi Musa a.s., dan
dari segumpal darah. Karena nabi Musa a.s. disebut: Kalîmullah sedang ra-
sul-rasul yang lain mendapat wahyu dari Allah den-
gan perantaraan Jibril. dalam pada itu nabi Muham-
16
Salimuddin A. Rahman, dkk. Tata Bahasa mad s.a.w. pernah berbicara secara langsung dengan
Arab… h. 3 Allah pada malam hari mi’rajnya.

260 Pola-Pola Penggunaan Kata Isim dan Fi'il dalam Al-Qur’an


Vol. I, No. 2, Desember 2014 | ISSN : 2356-153X

ٓ َْ ‫َﻭِﻟ ﱠﻠ ِﻪ َي ْس ُج ُﺪ َﻣﺎ ى ﱠ‬
َ ‫ٱﻟﺴ َٰﻤ َٰﻮ ِﺕ َﻭ‬
‫ﺽ ِﻣﻦ َﺩﺍ ﱠﺑ ٍﺔ‬
ِ ‫ﺭ‬ْ ‫ٱﻷ‬ ‫ى‬ ِ ‫ﺎ‬ ‫ﻣ‬ ِ Contohnya kata-kata uskun, kulâ, sabbih,
َ ُ ْ َ ْ َ َ ْ ُ َ ُ َ َٰٓ َ ْ َ istagh ir seperti yang digarisbawahi
﴾٤٩﴿ ‫ﻭٱﳌﻠ ِﺌﻜﺔ ﻭهﻢ ﻻ يﺴﺘﻜ ِ ﺮﻭﻥ‬ pada QS 2: 35, QS 56: 96, dan QS 110: 3
Artinya: Dan kepada Allah sajalah segala berikut ini.
sesuatu yang berada di langit dan semua َُ َ ْ
‫ﻧﺖ َﻭ َﺯ ْﻭ ُﺟ َﻚ ٱل َج ﱠﻨﺔ َﻭكﻼ ِﻣ ْ َ ﺎ‬ ْ ‫َﻭ ُﻗ ْﻠ َﻨﺎ َٰٓﻳَٔـ َﺎﺩ ُﻡ‬
َ ‫ٱﺳ ُﻜ ْﻦ َﺃ‬
makhluk yang melata di bumi bersujud
َ ُ َ َ ‫ﱠ‬ ٰ َ َ ْ ُ َ
(terus menerus) dan (juga) para ‫َﺭﻏ ًﺪﺍ َﺣ ْﻴﺚ ِﺷئ ُﺘ َﻤﺎ َﻭﻻ ﺗ ْﻘ َﺮَبﺎ َه ِﺬ ِﻩ ٱﻟش َج َﺮﺓ ﻓ َﺘكﻮﻧﺎ‬
malaikat, sedangkan mereka (malaikat) ٰ‫ﱠ‬
tidak menyombongkan diri. ﴾٣٥﴿ ‫ِﻣ َﻦ ٱﻟﻈ ِﻠ ِﻤ َﻥ‬
ُ‫ﱡ‬ ْ ۟ َ ‫ٱﻟﻠ ُﻪ َﻭ ﱡى ﱠٱﻟﺬ‬
‫ﱠ‬
‫ﻳﻦ َﺀ َﺍﻣ ُﻨﻮﺍ ُﻳﺨ ِﺮ ُﺟ ُهﻢ ِّﻣ َﻦ ٱﻟﻈﻠ َٰﻤ ِﺖ‬ ِ ِ Artinya: Dan, Kami ber irman: “Hai
ُ ‫ٱﻟﻄ ُﻐ‬ ٰ‫ﱠ‬ ُٓ َ ۟ َ َ َ ‫ﱡ َ ﱠ‬ َ Adam, berdiamlah kamu dan istrimu
‫ﻮﺕ‬ ‫ﻳﻦ ﻛﻔ ُﺮ ٓﻭﺍ ﺃ ْﻭِﻟ َﻴﺎﺅ ُه ُﻢ‬ ‫ﻮﺭ ﻭٱﻟ ِﺬ‬ ِ ‫ِﺇ ى ٱﻟﻨ‬ surga ini, dan makanlah makanannya
ٓ
ُ‫ص َٰحﺐ‬ ْ ‫ٱﻟﻈ ُﻠ َٰﻤ ِﺖ ُﺃ ۟ﻭ َٰﻟﺌ َﻚ َﺃ‬
‫ﱡ‬ َ ‫ُ ْ ُ َُ ّ َ ﱡ‬
‫ﻮﺭ ِﺇ ى‬ yang banyak lagi baik di mana saja kamu
ِ ِ ‫ﻳﺨ ِﺮﺟﻮ ﻢ ِﻣﻦ ٱﻟﻨ‬ sukai, dan janganlah kamu dekati pohon
﴾٢٥٧﴿ ‫ﻭﻥ‬ َ ‫ٱﻟﻨﺎﺭ ُه ْﻢ ﻓ َ ﺎ َٰﺧﻠ ُﺪ‬
‫ﱠ‬
ِ ِ ِ ini,19 yang menyebabkan kamu termasuk
Artinya: Allah Pelindung orang-orang orang-orang yang zalim.ˮ
ْ ْ ‫َﻓ َﺴ ّﺒ ْﺢ ﺑ‬
﴾٩٦﴿ ‫ﭑﺳ ِﻢ َﺭِّب َﻚ ٱﻟ َﻌ ِﻈ ِﻴﻢ‬
yang beriman; Dia mengeluarkan
mereka dari kegelapan (keka iran) ِ ِ
kepada cahaya (iman). Dan orang-orang Artinya: Maka bertasbihlah dengan
yang ka ir, pelindung-pelindungnya ialah (menyebut) nama Rabbmu yang
setan, yang mengeluarkan mereka dari Mahabesar.”
cahaya kepada kegelapan (keka iran). ۢ َ َ َ ُ ‫َ َ ّ ْ َ ْ َّ َ َ ْ َ ْ ْ ُ ﱠ‬
Mereka adalah penghuni neraka; mereka
﴾٣﴿ ‫ﺎﻥ ﺗ ﱠﻮ ًﺍﺑﺎ‬‫ﻓﺴ ِﺒﺢ ِﺑﺤﻤ ِﺪ ﺭِبﻚ ﻭٱﺳﺘﻐ ِﻔﺮﻩ ِﺇﻧ ۥﻪ ك‬
kekal di dalamnya. Artinya: Maka bertasbihlah dengan
َْ َْ
ْ ‫ٱﻷ‬ ‫ُي َﺴ ّﺒ ُﺢ ِﻟ ﱠﻠ ِﻪ َﻣﺎ ى ﱠ‬
َ ‫ٱﻟﺴ َٰﻤ َٰﻮ ِﺕ َﻭ‬ memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun
‫ﺽ ٱﳌ ِﻠ ِﻚ‬
ِ ‫ﺭ‬ ‫ى‬ ِ ‫ﺎ‬ ‫ﻣ‬ ِ ِ kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah
َ ْ َْ ‫ﱡ‬ ُْ Maha Penerima tobat.”
﴾١﴿ ‫ﻭﺱ ٱﻟﻌ ِﺰ ِيﺰٱلح ِﻜ ِﻴﻢ‬ ِ ‫ٱﻟﻘﺪ‬
Artinya: Apa yang ada di langit dan apa Dari penelaahan penulis terhadap
yang ada di bumi senantiasa bertasbih pola-pola penggunaan kata iʻil di dalam
kepada Allah, raja yang Mahasuci, yang al-Quran, maka ditemukan bahwa
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. kebanyakan kata kerja ( iʻil) terdiri dari
tiga huruf yang merupakan akar katanya.
َ ‫ٱﻟﻠ ُﻪ َي ْﺴ َ ْ ﺰ ُﺉ ْﻢ َﻭ َي ُﻤ ﱡﺪ ُه ْﻢ ى ُﻃ ْﻐ َٰﻴ ْﻢ َي ْﻌ َﻤ ُه‬
‫ﻮﻥ‬
‫ﱠ‬
ِِ ِ ِِ ِ Tiga huruf tersebut berupa konsonan,
yaitu ‫( ﻓﻌﻞ‬/f/ʻ/l/) yang terdiri dari + ‫ ﻝ‬+ ‫ﻑ‬
﴾١٥﴿ ‫ ﻉ‬. Kata-kata bentukan (jadian, turunan)
Artinya: Allah akan membalas olok- selanjutnya dipengaruhi oleh pergantian
olokan mereka dan membiarkan mereka tiga konsonan tersebut dengan huruf
terombang-ambing dalam kesesatan ‘illat (alif, wawu, ya), konsonan ganda,
mereka.”
19
Pohon yang dilarang Allah mendekatinya
tidak dapat dipastikan, sebab al-Qur’an dan Hadis
3. Kata kerja yang menunjukkan perintah tidak menerangkannya. Ada yang menamakan pohon
melakukan sesuatu atau disebut iʻil amr. khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat
120, tetapi itu adalah nama yang diberikan setan.

Ridhoul Wahidi 261


Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

atau hamzah. Sedangkan, kalimat yang melarikan diri dan tentulah (hati) kamu
tersusun dari kata kerja ( iʻil) dalam akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap
bahasa Arab disebut jumlah iʻliyyah mereka. (Al-Kah i, ayat 18)
(kalimat verbal).20 Ayat tersebut menggambarkan
tentang keadaan anjing ashhâbul-kah i
Penggunaan Kata Isim dan ketika mereka tertidur dalam gua. Anjing
itu dalam keadaan terlentang selama
Maknanya/Terjemahnya
mereka tidur. Penggunaan isim dalam ayat
Isim menunjukkan suatu benda, orang,
di atas lebih menggambarkan keadaan
peristiwa, tempat kejadian dan keadaannya,
anjing yang tetap sepanjang waktu.23 Kata
alat melakukan perbuatan, sifat,
pembendaan kata kerja, dan sebagainya.21 isim yang digunakan adalah aiqâzhan,
ruqûd, al-yamîn, al-syimâl, al-washîd, dan
Tiap kata isim memiliki tempat tersendiri
ruʻban yang diterjemahkan dengan tetap
yang tidak bisa dipertukarkan satu dengan
menggunakan arti isim. Akan tetapi, pada
yang lain untuk menghadirkan makna yang
kata bâsithun dan irâran, dua kata tersebut
sama.22 Maksudnya, apabila ada dua atau
diterjemahkan dengan makna iʻil, yaitu
lebih ayat yang menggunakan isim yang
(bâsithun) mengunjurkan dan ( irâran)
sama, maka hakikat makna yang dikandung
dengan melarikan diri. Penggunaan makna
oleh isim tersebut dapat berbeda karena
isim dengan terjemah yang mirip dengan
perbedaan redaksi kalimat dan konteksnya.
kata kerja ( iʻil) ini dimungkinkan karena
Berikut di antara irman- irman Allah yang
bâsith adalah isim sifat yang mengandung
menggunakan kata isim dengan maknanya.
makna kerja, sedangkan irâran disesuaikan
Namun, kata-kata isim itu kadang
dengan konteks.
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
Contoh lainnya adalah pada QS al-
dengan kata kerja, bukan dengan makna
Hujurâ t ayat 15 berikut.
isim (benda/peristiwa/pembendaan).
َ ‫ﺍﺕ ْٱﻟ َﻴﻤ ﻥ َﻭ َﺫ‬َ ‫ﻮﺩ َﻭ ُﻧ َﻘ ّﻠ ُ ُ ْﻢ َﺫ‬ ً َ َْ ْ ُُ َ ْ َ َ
ٌ ‫ﺎﻇﺎ َﻭ ُه ْﻢ ُﺭ ُﻗ‬
َ ُ ‫۟ ﱠ‬ َ ‫ﻮﻥ ﱠٱﻟﺬ‬
‫ﻳﻦ َﺀ َﺍﻣ ُﻨﻮﺍ ِﺑﭑﻟﻠ ِﻪ َﻭ َﺭ ُﺳ ِﻮﻟ ِﻪۦ ﺛ ﱠﻢ ﻟ ْﻢ‬ َ ‫ﺇ ﱠﻧ َﻤﺎ ْٱﳌُ ْﺆﻣ ُﻨ‬
‫ﺍﺕ‬ ِ ِ ِ ‫ﻭﺗﺤﺴ ﻢ ﺃﻳﻘ‬ ِ ِ ِ
ٓ ٰ ُ
َ‫ٱﻟﻠﻪ ﺃ ۟ﻭ َﻟﺌﻚ‬
‫ﱠ‬ ُ َ ٰ َ ۟ ُ ٰ ۟ َ
َ َ َْ َ َ ُ َ
َ‫َ ﱠ‬
‫ﻴﺪ ﻟ ِﻮ ٱﻃﻠ ْﻌ َﺖ‬ َْ َ ٌ َٰ ْ َ َ
ِ ‫ٱﻟﺸ َﻤ ِﺎﻝ ﻭكﻠ ُ ُ ﻢ ب ِﺴﻂ ِﺫ َﺭﺍﻋ ْﻴ ِﻪ ِﺑﭑﻟﻮ ِﺻ‬
ّ
ِ ِ ِ ‫ﻳ ْﺮﺗﺎﺑﻮﺍ ﻭﺟ َهﺪﻭﺍ ِﺑﺄﻣﻮِﻟ ِه ْﻢ ﻭﺃﻧﻔ ِﺴ ِه ْﻢ ِ ى ﺳ ِب ِﻴﻞ‬
َ ‫ٱﻟﺼﺪ ُﻗ‬ ٰ ُ
َُ ‫َ َ ﱠ‬
﴾١٨﴿ ‫َﻋﻠ ْ ِ ْﻢ ﻟ َﻮﻟ ْﻴ َﺖ ِﻣ ْ ُ ْﻢ ِﻓ َﺮ ًﺍﺭﺍ َﻭﳌ ِﻠ ْﺌ َﺖ ِﻣ ْ ُ ْﻢ ُﺭ ْﻋ ًﺒﺎ‬ ﴾١٥﴿ ‫ﻮﻥ‬ ِ ‫ه ُﻢ ﱠ‬
Artinya: Sesungguhnya orang-orang
Artinya: Dan kamu mengira mereka
yang beriman itu hanyalah orang-orang yang
itu bangun padahal tidur; dan Kami balik-
percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-
balikkan mereka ke kanan dan ke kiri,
Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan
sedangkan anjing mereka mengunjurkan
mereka berjuang (berjihad) dengan harta
kedua lengannya di muka pintu gua. Dan
dan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka itulah
jika kamu menyaksikan mereka tentulah
orang-orang yang benar.
kamu akan berpaling dari mereka dengan
Iman adalah hakikat yang harus tetap
Abdullah Abbas Nadwi, Learn The Language
20
berlangsung di dalam jiwa seseorang,
of The Holy Qur’an… h. 49 dan 61
21
Muhammad Chirzin, Al-Qur’an dan Ulumul 23
Manna’ al-Qaththan, Mubahits i ulum al-
Qur’an (Yogyakarta: Dana Bhakti Pmimayasa, 2003), Qur’an, terj. Muzakir (Jakarta: Litera Antanusa, 1997),
h. 157-163 hlm. 286. Baca juga Dahlan, Drs. Abdurrahman M. A,
22
Azizah Fuwal, al-mukjam al-Mufashshal, juz Kaidah-kaidah Penafsiran Al Qur’an, (Bandung: Mi-
1 (Beirut: Darul Kutub, 1992), h. 416 zan, 1997), h. 60.

262 Pola-Pola Penggunaan Kata Isim dan Fi'il dalam Al-Qur’an


Vol. I, No. 2, Desember 2014 | ISSN : 2356-153X

selama keadaan menghendaki, seperti Pengertian sifat-sifat islam, iman,


halnya ketakwaan, kesabaran, dan sikap taat, dan seterusnya, di dalam ayat di
sukur. Penggunaan isim mu’minûn (orang- atas mengandung semua sifat yang
orang yang beriman) menggambarkan relevan. Semakin sempurna makna sifat
keadaan pelakunya terus berlangsung itu terkandung (terhimpun) di dalam
dan berkesinambungan. Sebab, iman diri seseorang, semakin sempurna pula
terjadi secara berproses. Kata mu’min bentuk ampunan dan pahala yang akan
diterjemahkan sebagai orang yang beriman diperolehnya. Sebaliknya, berkurangnya
(digunakan kata kerja ʻberimanʼ, bukan cakupan nilai-nilai sifat di dalam diri
percaya), karena adanya proses keimanan seseorang akan mengurangi pula ganjaran
tersebut. pahala dan ampunan yang akan diterima
Contoh berikutnya adalah kata-kata dari Allah. Bahkan, jika makna dari sifat
isim yang terkandung dalam QS al-Ahzâ b itu tidak dimiliki seseorang, ia tidak
ayat 35 berikut. mendapat ampunan dan pahala dari Allah
َٰ ْ ٰ ُْْ ُْْ ُْ ُْ Swt. Kecilnya balasan hukuman kejahatan
‫ِﺇ ﱠﻥ ٱﳌ ْﺴ ِﻠ ِﻤ َﻥ َﻭٱﳌ ْﺴ ِﻠ َٰﻤ ِﺖ َﻭٱﳌﺆ ِﻣ ِﻨ َﻥ َﻭٱﳌﺆ ِﻣ َﻨ ِﺖ َﻭٱﻟﻘ ِﻨ ِﺘ َﻥ‬ dan kenaifan yang akan diterima seseorang
ٰ‫َ ْ َٰ َٰ َ ﱠٰ َ َ ﱠٰ َٰ َ ﱠٰ َ َ ﱠ‬
‫ٱﻟﺼ ِ َٰﺮ ِﺕ‬
bergantung pada seberapa besar makna
‫ﻭٱﻟﻘ ِﻨت ِﺖ ﻭٱﻟﺼ ِﺪ ِﻗ ﻥ ﻭٱﻟﺼ ِﺪﻗ ِﺖ ﻭٱﻟﺼ ِ ِﺮﻳﻦ ﻭ‬ sifat itu terdapat dalam dirinya.
َٰ َ َ ُ ْ َ َ ّ َ َ ُ ْ َ َٰ َٰ ْ َ َ َٰ ْ
‫ﺼ ِّﺪﻗ ِﺖ‬ ‫َﻭٱلخ ِﺸ ِﻌ ﻥ ﻭٱلخ ِﺸﻌ ِﺖ ﻭٱﳌﺘﺼ ِﺪ ِﻗ ﻥ ﻭٱﳌﺘ‬ Contoh lainnya adalah penggunaan kata
َٰ ٰ ْ ٰٓ‫َ ﱠٰٓ َ َ ﱠ‬ al-ʻashr, al-insân, khusr, al-shâlihât, al-haqq,
‫ﻭﺟ ُه ْﻢ َﻭٱل َح ِﻔﻈ ِﺖ‬ َ ‫ٱﻟﺼﺌ َٰﻤﺖ َﻭ ْٱل َٰحﻔﻈ َﻥ ُﻓ ُﺮ‬
ِ ِ ِ ِ ‫ﻭٱﻟﺼ ِﺌ ِﻤ ﻥ ﻭ‬ dan al-shabr berikut.
ً ْ َ ‫ﱠ‬ َ ٰ‫ﱠ‬ َ ‫َ ﱠٰ َ ﱠ‬ َ ‫﴾ ﺇ ﱠﻻ ﱠٱﻟﺬ‬٢﴿ ‫نﺴ َﻦ َﻟﻔﻰ ُﺧ ْﺴﺮ‬
َٰ ‫﴾ ﺇ ﱠﻥ ْٱﻹ‬١﴿ ‫ﺼﺮ‬ْ ‫َﻭ ْٱﻟ َﻌ‬
‫يﻦ ٱﻟﻠ َﻪ ﻛ ِﺜ ًﺮﺍ َﻭٱﻟﺬ ِﻛ َٰﺮ ِﺕ ﺃ َﻋ ﱠﺪ ٱﻟﻠ ُﻪ ﻟ ُهﻢ ﱠﻣﻐ ِﻔ َﺮﺓ‬ ‫ﻭٱﻟﺬ ِﻛ ِﺮ‬ ‫ﻳﻦ‬ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ
َ ۟ ْ َ َ َ َ ّ َ ْ ۟ ْ َ َ َ َ َٰ ٰ‫َ َ ُ ۟ َ َ ُ ۟ ﱠ‬
﴾٣٥﴿ ‫َﻭﺃ ْﺟ ًﺮﺍ َﻋ ِﻈ ًﻴﻤﺎ‬ ‫ﺀﺍﻣﻨﻮﺍ ﻭﻋ ِﻤﻠﻮﺍ ٱﻟﺼ ِلح ِﺖ ﻭﺗﻮﺍﺻﻮﺍ ِﺑﭑلح ِﻖ ﻭﺗﻮﺍﺻﻮﺍ‬
Artinya: Sesungguhnya laki-laki dan ﴾٣﴿‫ﭑﻟﺼ ْ ِﺮ‬
‫ﺑ ﱠ‬
ِ
perempuan yang muslim, laki-laki dan Artinya: Demi masa. Sesungguhnya
perempuan yang mukmin,24 laki-laki dan manusia itu benar-benar dalam kerugian,
perempuan yang tetap dalam ketaatannya, kecuali orang-orang yang beriman dan
laki-laki dan perempuan yang benar, laki- mengerjakan amal saleh dan saling
laki dan perempuan yang sabar, laki-laki menasihati supaya menaati kebenaran
dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan saling menasihati supaya menetapi
dan perempuan yang bersedekah, laki- kesabaran.
laki dan perempuan yang berpuasa, laki- Kata al-insân pada ayat di atas menunjuk
laki dan perempuan yang memelihara pada semua jenis manusia berdasarkan
kehormatannya, laki-laki dan perempuan ketentuan makna alif-lâm (al-) untuk
yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah menghabiskan semua jenis (istighrâq al-
telah menyediakan untuk mereka ampunan jins). Dengan demikian, semua manusia
dan pahala yang besar. pada akhirnya akan merugi kecuali yang
disebutkan oleh ayat berikutnya. Kaidah alif-
Yang dimaksud dengan muslim di sini ialah
24
lâm (al-) tersebut perlu juga diperhatikan
orang-orang yang mengikuti perintah dan larangan
pada lahirnya, sedang yang dimaksud dengan orang- terutama ketika memahami ayat-ayat yang
orang mukmin di sini ialah orang yang membenar- berkaitan dengan al-asmâʼ al-husnâ (nama-
kan apa yang harus dibenarkan dengan hatinya.

Ridhoul Wahidi 263


Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

nama [Allah] yang indah) yang banyak semua yang dikenal sebagai baik dan indah
ditemukan dalam al-Qur’an. Memahami ditinjau dari perspektif hukum Islam dan
makna-makna al-asmâʼ al-husnâ adalah nalar rasional. Lawan katanya adalah al-
salah satu bagian dari memahami ʻulûm munkar, yaitu semua yang tidak dinilai baik
al-Qur’ân (ilmu-ilmu al-Qur’an), bahkan menurut hukum Islam, nalar rasional, al-sû’
dapat dikatakan memahami tujuan utama (keburukan), dan al-fahisyah (kekejian dan
al-Qur’an sendiri. kekotoran).
Contoh lain penggunaan kaidah alif-lâm Di dalam al-Qur’an, kita banyak
(al-) di atas terdapat dalam Surah al-Mâ ’idah menemukan beragam bentuk kata sifat yang
(5): 2 berikut. menggunakan huruf alif-lâm (al-) dengan
ْ ْ ََ ۟ َُ َ َ ََ ٰ َ ْ ‫ََ َ َُ ۟ ََ ْ ّ َ ﱠ‬ makna istighrâq al-jins, yaitu menghabiskan
‫ٱﻹﺛ ِﻢ‬
ِ ‫ ﻭتﻌﺎﻭﻧﻮﺍ ﻋ ى ٱﻟ ِ ِﺮ ﻭٱﻟﺘﻘﻮﻯ ﻭﻻ تﻌﺎﻭﻧﻮﺍ ﻋ ى‬... semua jenis/arti yang dikandung oleh kata
ٰ ْ
.... ‫َﻭٱﻟ ُﻌ ْﺪ َﻭ ِﻥ‬ tersebut.
Artinya: … dan tolong-menolonglah
kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan Penggunaan Fi'il dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam Maknanya/Terjemahnya
berbuat dosa dan pelangggaran… Berikut disajikan contoh-contoh ayat
Kata al-birr pada ayat di atas yang redaksinya menggunakan iʻil dan ayat
menggunakan huruf alif-lâm (al-). Dengan yang redaksinya menggunakan iʻil dan isim
menerapkan kaidah di atas, kita dapat dalam waktu yang sama.
mengatakan bahwa pengertiannya men- Pada QS Al-Baqarah ayat 274:
cakup semua makna kebaikan. Demikian
ََ ً َ ‫ﱠ‬ َ َ َ ُ ُ َ ‫ﱠ‬
juga dengan kata al-taqwâ. Ia mencakup ‫ﻮﻥ ﺃ ْﻣ َٰﻮﻟ ُهﻢ ِﺑﭑﻟ ْﻴ ِﻞ َﻭٱﻟ ﱠ َ ِﺎﺭ ِﺳ ًّﺮﺍ َﻭ َﻋﻼ ِﻧ َﻴﺔ ﻓﻠ ُه ْﻢ‬ ‫ٱﻟ ِﺬﻳﻦ ﻳ ِﻨﻔﻘ‬
semua bentuk sikap dan perbuatan takwa,
‫ﻮﻥ‬َ ‫ﻨﺪ َ ّﺭ ْﻢ َﻭَﻻ َﺧ ْﻮ ٌﻑ َﻋ َﻠ ْ ْﻢ َﻭَﻻ ُه ْﻢ َﻳ ْﺤ َﺰُﻧ‬ َ ‫َﺃ ْﺟ ُﺮ ُه ْﻢ ﻋ‬
baik itu dalam sikap takut melanggar aturan ِ ِ ِ ِ
maupun takut melakukan perbuatan yang ﴾٢٧٤﴿
diharamkan Allah.
Kata al-itsm (dosa) yang terdapat Artinya: Orang-orang yang mena kahkan
dalam ayat di atas mengandung arti hartanya di malam dan di siang hari secara
setiap pekerjaan yang dilarang, yang akan tersembunyi dan terang-terangan, mereka
mengakibatkan hukuman dan menyebabkan mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak
manusia termasuk kelompok pendurhaka ada kekhawatiran terhadap mereka dan
Tuhan. tidak (pula) mereka bersedih hati.
Makna kata al-ʻudwân (permusuhan) Kata yun iquna (mena kahkan) pada
ialah semua jenis permusuhan terhadap ayat di atas menunjukkan keberadaannya
manusia yang berkaitan dengan sebagai tindakan yang bisa ada dan juga
pertumpahan darah, harta, dan harga bisa tidak atau sebagai sesuatu yang
diri. Kata tersebut juga digunakan untuk temporal. Apabila seseorang melakukan
menunjukkan makna pelanggaran terhadap pekerjaan, ia memperoleh pahala, dan
tatanan masyarakat dari batasan-batasaan jika ia meninggalkannya, maka ia tidak
aturan yang diterapkan Allah. memperoleh pahala.
Kata al-maʻrûf di dalam al-Qur’an Ayat yang kedua adalah QS Asy-Syuʻarâ ʼ
digunakan untuk menunjukkan pengertian ayat 78-81.

264 Pola-Pola Penggunaan Kata Isim dan Fi'il dalam Al-Qur’an


Vol. I, No. 2, Desember 2014 | ISSN : 2356-153X

ُ ْ ُ َُ ‫َ ﱠ‬ َْ َ ُ َ َ ََ ‫ﱠ‬
ِ ‫﴾ ﻭٱﻟ ِﺬﻯ هﻮ ﻳﻄ ِﻌﻤ‬٧٨﴿ ‫ٱﻟ ِﺬﻯ ﺧﻠﻘ ِ ﻓهﻮ ِﺪ ِﻳﻦ‬ amal saleh yang mengiringinya menunjuk
ْ َ ْ َ َ َ pengertian pelaksanaan semua syariat,
﴾٨٠﴿ ‫ﺿ ُﺖ ﻓ ُه َﻮ َيﺸ ِﻔ ِﻥ‬‫﴾ ﻭِﺇﺫﺍ ﻣ ِﺮ‬٧٩﴿ ‫َﻭ َي ْﺴ ِﻘ ِﻥ‬ baik dalam bentuk perkataan maupun
ُ ‫ﱠ‬
﴾٨١﴿ ‫َﻭٱﻟ ِﺬﻯ ُﻳ ِﻤ ُﻴﺘ ِ ﺛ ﱠﻢ ُﻳ ْﺤ ِﻴ ِﻥ‬ perbuatan.
Contoh selanjutnya adalah al-faqîr dan
Artinya: Yaitu (Tuhan) yang telah al-miskîn seperti dalam QS At-Taubah ayat
menciptakan aku, Dialah yang menunjuki 60 berikut.
aku, dan Tuhanku, Dia yang memberi makan َ ْ َْ ٓ َ ْ َٰ ‫ﱠ‬
dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, ‫ٱﻟﺼ َﺪﻗ ُﺖ ِﻟﻠ ُﻔﻘ َﺮﺍ ِﺀ َﻭٱﳌ َٰﺴ ِﻜ ِﻥ َﻭٱﻟ َٰﻌ ِﻤ ِﻠ َﻥ َﻋﻠ ْ َ ﺎ‬ ‫ِﺇ ﱠﻧ َﻤﺎ‬
َٰ ْ َّ َ ْ ُُ ُُ َ ‫َ َُْﱠ‬
‫ﺎﺏ َﻭٱﻟﻐ ِﺮ ِﻣ َﻥ َﻭ ِ ى َﺳ ِب ِﻴﻞ‬
Dialah yang menyembuhkan aku.
Kata khalaqa (menciptakan) ِ ‫ٱﻟﺮﻗ‬
ِ ‫ﻭٱﳌﺆﻟﻔ ِﺔ ﻗﻠﻮ ﻢ ﻭ ِ ى‬
menunjukkan perbuatan penciptaan pada ٌ ‫ﻴﻢ َﺣ ِﻜ‬ ‫َ ًَ ّ َ ﱠ َ ﱠ‬
ٌ ‫ٱﻟﻠ ُﻪ َﻋ ِﻠ‬ ‫ﱠ‬
‫ٱﻟﻠ ِﻪ َﻭ ْٱﺑﻦ ﱠ‬
‫ﻴﻢ‬ ‫ٱﻟﺴ ِب ِﻴﻞ ﻓ ِﺮيﻀﺔ ِﻣﻦ ٱﻟﻠ ِﻪ ﻭ‬ ِ
waktu yang lampau karena bentuknya
iʻil mâdhi, sedangkan kata kerja yahdî[n], ﴾٦٠﴿
yuthʻimu[nî], yasqî[n], dan yasy î[n] dalam Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat
rangkaian ayat tersebut menunjukkan itu hanyalah untuk orang-orang fakir,
perbuatan yang terus berangsung pada orang-orang miskin, pengurus-pengurus
waktu sekarang. zakat, para muʼallaf yang dibujuk hatinya,
Selanjutnya, ketentuan lain yang untuk (memerdekakan) budak, orang-
penulis temukan dalam penggunaan kata orang yang berutang, untuk jalan Allah
isim adalah apabila kata isim disebutkan dan untuk mereka yang sedang dalam
secara tersendiri (terpisah), maka akan perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
menunjukkan pengertian umum.25 Artinya, diwajibkan Allah. Allah Maha Mengetahui
jika ditemukan di dalam al-Qur’an kata isim lagi Mahabijaksana.”
secara tersendiri, maka ia menunjukkan Makna al-faqîr ialah orang yang sangat
arti umum. Akan tetapi, jika kata itu membutuhkan bantuan tetapi ia tidak
disebutkan bersamaan dengan kata lain memiliki apa-apa, atau orang yang memiliki
sebagai penjelasnya, maka pengertian isim harta tetapi sama sekali tidak memadai
menjadi terbatas pada yang dijelaskan untuk menutupi kebutuhannya. Sedangkan
saja. Contohnya ialah kata îmân yang al-miskîn ialah orang yang membutuhkan
sering disebutkan secara tersendiri dalam lebih besar daripada yang dimilikinya
beberapa ayat, dan dikaitkan dengan amal (keadaan orang miskin lebih baik daripada
saleh atau sifat-sifat mulia dalam beberapa orang fakir).
ayat lainnya. Berdasarkan kaidah ini, kata
îmân yang disebutkan secara tersendiri
Simpulan
menunjuk arti umum.
Penelitian tentang pola-pola penggunaan
Adapun kata iman yang disertai
kata isim dan iʻil dalam al-Qur’an dapat
penyebutan amal saleh, ia menunjukkan dikategorikan sebagai kajian nahwu terapan
pengertian keimanan yang berkaitan dalam perspektif al-Qur’an. Karena sifatnya
perbuatan hati, yaitu makrifat, pembenaran, terapan, maka kaidah-kaidah nahwu (tata
i’tikad, dan keyakinan. Sementara itu, kata bahasa Arab) tidak diulas secara tegas.
25
Baca penjelasan Abdul Rahman Dahlan, Kaidah-kaidah ini hanya diposisikan sebagai
Kaidah-Kaidah Penafsiran Al-Qur’an (Bandung: keterangan penjelasan.
Mizan, 1997), h. 74-77.

Ridhoul Wahidi 265


Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

Dari telaah yang dilakukan, penulis (kala) yang menyertai iʻil tersebut, yaitu
menemukan bahwa hakikat isim dalam pola penggunaan iʻil madhi (kata kerja
perspektif al-Qur’an bukan dimaksudkan kala lampau), iʻil mudhâriʻ (kata kerja kala
semata untuk kata benda. Kata isim juga sedang/akan), dan iʻil amr (kata perintah
mencakup kata sifat, keadaan, kata ganti, melakukan perbuatan [kala akan]).
kata tunjuk, nama, dan mashdar (kata Kata isim (benda) dan iʻil (kerja) dalam
dasar) atau pembendaan. Penggunaan kata al-Qur’an merujuk makna yang spesi ik
isim dalam al-Qur’an dapat diklasi ikasikan sesuai jenis dan bentuk kata tersebut. Akan
menjadi tujuh bagian atau kelas, yaitu (1) tetapi, ada juga kata isim yang diartikan
mudzakkar dan muʼannats, (2) mufrad, atau diterjemahkan dengan mendekati
mutsannâ, dan jamak, (3) nakirah dan makna kata kerja. Selain itu, apabila kata
maʻrifat, (4) munsharif dan ghair munsharif, isim disebutkan secara terpisah, maka
(5) maqshur dan manqush, (6) jâmid dan menunjukkan pengertian umum, sedangkan
musytaq, (7) muʻrab dan mabnî. apabila kata isim disebutkan bersamaan
Selanjutnya, hakikat iʻil adalah dengan kata lain sebagai penjelasnya, maka
perbuatan yang terikat dengan waktu pengertian isim menjadi terbatas pada yang
tertentu. Pola-pola penggunaan iʻil dijelaskan saja.[]
disesuaikan dengan keterikatan waktu

Daftar Rujukan
Anwar, Moch., Ilmu Nahwu, Terjemahan Matan Al-Âjrumiyyah dan ‘Imrity Berikut Penjelasannya,
Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2007.
Chirzin, Muhammad, Al-Qur’an dan Ulumul-Qur’an, Yogyakarta: Dana Bhakti Primayasa,
2003.
Dahlan, Abdul Rahman, Kaidah-Kaidah Penafsiran Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1997.
Ibn Taisir, al-Muzakkar wa al-Muʼannas dalam al-Maktabah al-Syamilah.
Ichwan, Mohammad Noor, Memahami Bahasa Al-Qur’an: Re leksi atas Persoalan Linguistik,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.
Nadwi, Abdullah Abbas, Learn The Language of The Holy Qur’an, Terj. Tim Redaksi Penerbit
Mizan, Belajar Mudah Bahasa Al Qur’an, Bandung: Mizan, 1992.
al-Qaththan, Manna’ Khalil, Mabâhits i ʻUlûm al-Qur’ân, terj. Muzakir, Studi Ilmu-Ilmu Al
Qur’an, Jakarta: Litera Antanusa, 1997.
Rahman, Salimuddin A. dkk, Tata Bahasa Arab untuk Mempelajari al-Qur’an, Bandung: Sinar
Baru, 1990.
al-Shadiqy, Muhammad Ali bin ‘Alan, ʻUlum al-Lughah wa al-Maʻâjim, Beirut: Dâr al- Nasyr,
2001.

266 Pola-Pola Penggunaan Kata Isim dan Fi'il dalam Al-Qur’an

You might also like