Professional Documents
Culture Documents
JURNAL
JURNAL
ABSTRACK
Washing your hands is one of the actions of sanitation, by cleaning hands and fingers with water and
soap by humans to be clean and break the germ chain. Washing hands with soap is also known as an
effort to prevent disease, this is done because hands often become agents that carry germs and cause
pathogens to move from one person to another, either by direct or indirect contact (using other surfaces
such as towels, glasses, etc.) The purpose of this study was to determine the presence of hand hyginie in
elementary school children at SD Panaikang 1 before and after 6-step handwashing training, hand
hyginie attitude in elementary school children at SDN Panaikan 1 before and after 6-step handwashing
training. The design of this study is an analytical survey with a pre-experimental approach, namely pr-test
and post-test. The determination of the sample is done by startified sampling technique with a sample
size of 57 people. The statistical test is the Wilcoxon test. The results showed that there was an effect of
6-step handwashing training on hand hyginie knowledge in elementary school children, there was an
effect of 6-step handwashing training on hand hyginie attitudes in elementary school children, there was
an effect of 6-step handwashing training on hand hyginie actions in school children basic. So that it can
be concluded that there is an effect of 6-step handwashing training on the knowledge, attitudes, and
actions of hand hyginie in elementary school children at Panaikang 1 Elementary School Makassar. The
suggestions in this study are for students to get training or information about hand hygiene.
Keywords: hand hyginie, hand washing, elementary school children
ABSTRAK
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari
menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman.
mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegaan penyakit Hal ini
dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen
berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung
(menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas, dan lain-lain). Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui adanya pengetahuan Hand Hygiene pada anak sekolah dasar di SDN
Panaikang I sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan cuci tangan 6 langkah, sikap Hand Hygiene pada
anak sekolah dasar di SDN Panaikang I sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan cuci tangan 6
langkah, tindakan Hand Hygiene pada anak sekolah dasar di SDN Panaikang I sebelum dan sesudah
dilakukan pelatihan cuci tangan 6 langkah. Desain penelitian ini yaitu survey analitik dengan pendekatan
pre eksperimen yaitu dilakukan observasi awal pre-test dan pos-test. Adapun penentuan sampel
dilakukan dengan teknik Startified sampling dengan besar sampel sebanyak 57 orang. Uji statistik yaitu
Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pelatihan cuci tangan 6 langkah
terhadap pengetahuan Hand Hygiene Pada Anak Sekolah Dasar, Ada pengaruh pelatihan cuci tangan 6
langkah terhadap sikap Hand Hygiene Pada Anak Sekolah Dasar, Ada pengaruh pelatihan cuci tangan 6
langkah terhadap tindakan Hand Hygiene Pada Anak Sekolah Dasar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
adanya pengaruh pelatihan cuci tangan 6 langkah terhadap pengetahuan, sikap, tindakan Hand hygiene
pada anak sekolah dasar di SDN Panaikang I Makassar. Adapun saran dalam penelitian ini adalah agar
1
karena tidak melakukan cuci tangan cuci data yang didapatkan dari CDC (Center
Page
tangan pada saat melakukan aktifitas. Disease Control) Amerika Serikat, terdapat
Pengaruh pelatihan cuci tangan 6 langkah terhadap perilaku hand hygiene pada anak
10.080 kematian dengan lebih dari 80% sekolah tersebut sudah memiliki program UKS
kematian diakibatkan karena diare (WHO, sekolah dimana salah satunya adalah
2018). pelatihan hand hygiene tetapi hanya dilakukan
Munculnya sebagian penyakit yang sering sebanyak 2 kali dalam seminggu yang
menyerang anak usia sekolah, ternyata dilaksanakan oleh pihak petugas kesehatan.
umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh akan tetapi program tersebut hanya diajarkan
karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS di pada siswa kelas V,VI dengan hasil siswa
sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan sudah bisa melaksanakan 6 langkah cuci
dapat dilakukan melalui pendekatan usaha tangan dengan benar, tetapi siswa yang
kesehatan sekolah (uks), (Dinkes Provinsi diajarkan sudah tamat SD dan sekarang
Sulawesi Selatan). Menjelaskan bahwa siswa kelas IV,V sudah tidak lagi diajarkan
munculnya penyakit yang sering menyerang karena program tersebut sudah jarang
anak usia sekolah terkait masih kurangnya dilaksanakan sejak 2017.
kesadaran masyarakat tentang pentingnya Selain itu didapatkan pula dari hasil
menjaga kebersihan diri. Mayoritas penyakit wawancara dengan wali kelas siswa setidakya
yang di alami anak-anak adalah infeksi system dalam kurun waktu 2 minggu ada 3 siswa yang
pernapasan (34%) dan diare (16%) Hal ini di tidak masuk dikarenakan sakit.
dasarkan data riset kesehatan dasar (Riskes) Berdasarkan uraian latar belakang di atas
dan Kementrian Kesehatan Indonesia. dan mengingat pentingnya pengetahuan hand
Saat ini banyak anak-anak yang sakit hygiene, maka peneliti tertarik untuk
akibat dari kurangnya menjaga kebrsihan diri, melakukan penelitian berjudul “Pengaruh
sehingga hal ini harus segera dapat diatasi Pelatihan Hand Cuci Tangan 6 langkah
dan diberikan penanggulangan secepatnya. Terhadap Perilaku Hand Hygiene Pada Anak
Selama ini pemerintah indonesia telah di SDN Panaikang 1 Makassar Tahun 2019”.
memberikan kebijakan nasional promosi
kesehatan untuk mendukung upaya METODE PENELITIAN
peningkatan perilaku sehat ditetapkan visi merupakan penelitian survey analitik
nasional promosi kesehatan sesuai keputusan dengan menggunakan metode pendekatan pre
menteri kesehatan RI. eksperimen dengan rancangan one group pre
No.1193/MENKES/SK/X/2004 yaitu perilaku and pots tes the sing, metode penelitian ini
hidup bersih dan sehat (Firdaus & Agustina, tidak melibatkan kelompok kontrol tetapi
2018). dilakukan observasi awal (pre test) dan diakhiri
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dengan post test yang memungkinkan peneliti
tahun 2013 menunjukkan perilaku cuci tangan dapat menguji perubahan-perubahan yang
dengan benar penduduk umur = 10 tahun di terjadi setelah adanya perlakuan atau
Indonesia terjadi peningkatan dari 2007 ke eksperimen (Sugiono, 2013)
2013 dengan hasil 23,2% tahun 2007 menjadi Populasi dalam penelitian ini adalah
47,0% pada tahun 2013. Kemudian dari data semua anak yang berada disdn panaikang I
Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 di Provinsi .penelitian ini adalah anak yang duduk di kelas
Sulawesi selatan, perilaku cuci tangan dengan IV dan V. Tehnik pengambilan sampel yang
benar penduduk 10 tahun menunjukkan digunakan adalah Startified sampling. Teknik
adanya peningkatan dari 2007 ke 2013 pengambilan sampel memperoleh sampel
dengan hasil pada tahun 2007 terdapat 20,8% yang representatif dengan melihat populasi
meningkat hingga pada tahun 2013 terdapat siswa kelas IV,V dan masing-masing kelas
54,8%. diambil wakilnya sebagai sampel, berdasarkan
Jumlah siswa secara kesuluruhan yang beberapa pertimbangan maka sampel yang
berada di SDN Panaikang I Makassar yaitu diambil dalam penelitian diambil digunakan
berjumlah 438 siswa sedangkan kelas IV,V rumus slovin sebanyak 57 responden.
berjumlah 138 siswa. Dari hasil wawancara
3
Page
yaitu tindakan baik sebanyak (49.1%) dan Tabel 5.6 Tentang pengaruh pelatihan
kurang (50.9%). Sedangkan sesudah diberi cuci tangan 6 langkah terhadap perilaku hand
pelatihan, perubahan tindakan kategori baik hygiene pada anak sekolah. Dari 57 anak
dari 49,1% menjadi 100,0%. terdapat 0 (0%) anak yang sikap negatif, 57
3. Analisa Bivariat (100%) yang sikap positif dan 0 (0%) anak
a. Pengaruh Pelatihan Cuci Tangan 6 yang sikap tetap. Nilai median pre-test 24 dan
Langkah terhadap Pengetahuan Hand nilai median post-test 35, sedangkan nilai
Hygiene standar minimum-maximum pre-test 15-31 dan
Tabel 5.5 nilai standar minimum maximum post-test 29-
Pengaruh Pelatihan Cuci Tangan 6 Langkah 40 dengan hasil uji statistik Wilcoxon 0.000<
terhadap Pengetahuan Hand Hygiene Pada 0.05 yaitu sikap setelah pelatihan yang artinya
Anak Sekolah Dasar di SDN Panaikang I adanya pengaruh antara sikap dengan
Makassar 2019 pelatihan cuci tangan 6 langkah terhadap
Negatif Positif
Median
p= perilaku Hand hygiene pada anak sekolah
Pengetahuan Ties Minimum
Hand Ranks Ranks Value dasar di SDN Panaikang I.
n Maksimum
Hygiene c. Pengaruh Pelatihan Cuci Tangan 6
n % n % n % Langkah terhadap Tindakan Hand Hygiene
Pre-Test 57 7(4-11) Tabel 5.7
3 5.3 51 89.4 3 5.3 Pengaruh Pelatihan Cuci Tangan 6 Langkah
Post-Test 57 12 (4-24) 0.000
terhadap Tindakan Hand Hygiene Pada Anak
Sumber: Data Primer
Sekolah Dasar di SDN Panaikang I Makassar
Tabel 5.5 Tentang pengaruh pelatihan
2019
cuci tangan 6 langkah terhadap perilaku hand Median
hygiene pada anak sekolah dasar. Dari 57 Negatif Positif p=
Tindakan Ties Minimum
Ranks Ranks Value
anak terdapat 3 (5.3%) anak yang Hand n Maksimum
pengetahuanya kurang, 51 (89.4%) yang Hygiene
n % n %
pengetahuanya baik dan 3 (5.3%) anak yang % n
pengetahuanya tetap. Nilai median pre-test 7 Pre-Test 57
2 3.5 54 94.7 1 1.8
2 (0-6)
dan nilai median post-test 12, sedangkan nilai Post-Test 57 6 (4-14) 0.000
standar minimum-maximum pre-test 4-11 dan Sumber: Data Primer
nilai standar minimum maximum post-test 4-24 Tabel 5.7 Tentang pengaruh pelatihan
dengan hasil uji statistik Wilcoxon 0.000< 0.05 cuci tangan 6 langkah terhadap perilaku hand
yaitu pengetahuan setelah pelatihan yang hygiene pada anak sekolah dasar. Dari 57
artinya adanya pengaruh antara pengetahuan anak terdapat 2 (3.5%) anak yang tindakan
dengan pelatihan cuci tangan 6 langkah kurang, 54 (94.7%) yang tindakan baik dan 1
terhadap perilaku Hand hygiene pada anak (1.8%) anak yang sikap tetap. Nilai median
sekolah dasar di SDN Panaikang I. pre-test 2 dan nilai median post-test 6,
b. Pengaruh Pelatihan Cuci Tangan 6 sedangkan nilai standar minimum-maximum
Langkah terhadap Sikap Hand Hygiene pre-test 0-6 dan nilai standar minimum
Tabel 5.6 maximum post-test 4-14 dengan hasil uji
Pengaruh Pelatihan Cuci Tangan 6 Langkah statistik Wilcoxon 0.000< 0.05 yaitu tindakan
terhadap Sikap Hand Hygiene Pada Anak setelah pelatihan yang artinya adanya
Sekolah Dasar di SDN Panaikang I Makassar pengaruh antara tindakan dengan pelatihan
2019 cuci tangan 6 langkah terhadap perilaku Hand
Median hygiene pada anak sekolah dasar di SDN
Negatif Positif p=
Ties Minimum
Sikap Hand
n
Ranks Ranks
Maksimum
Value Panaikang I
Hygiene
n % n %
% n PEMBAHASAN
1. Pengaruh pelatihan cuci tangan 6 langkah
5
Pre-Test 57 0 2 24(15-31)
0 0 57 100 0 terhadap pengetahuan hand hygiene pada
Page
dan V dengan menggunakan metode Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
pemberian soal kuisioner pre-tes dan pots-tes penelitian yang dilakukan oleh (Wati, Yuniar, &
Pengaruh pelatihan cuci tangan 6 langkah terhadap perilaku hand hygiene pada anak
Paridah, 2017) dengan judul Pengaruh cuci tangan bagi mereka, secara tidak
Intervensi Penayangan Video terhadap langsung pikiran merespon untuk melakukan
Pengatahuan, Sikap dan Tindakan Tentang sikap sesuai dengan apa yang mereka
Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Siswa SDN ketahui.
Kabawo bahwa dari 51 anak yang diteliti Hal ini juga tentu dipengaruhi oleh
terdapat sikap anak tentang cuci tangan beberapa faktor diantaranya ketersediaan
mengalami peningkatan yaitu angka tinggi di fasilitas yang memadai berupa ketersediaan
pre test mengalami kenaikan dari 27 anak air bersih yang mengalir sehingga anak yang
menjadi 40 anak dengan didapatkan nilai sudah tau akan pentingnya hand hygiene lebih
signifikan p=0.001 sehingga hipotesis ini mudah melakukan tindakan sanitasi berupa
diterima yaitu ada pengaruh antara sikap cuci tangan.
sebelum dan sesudah intervensi. Diperkuat dengan teori yang dikemukakan
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil oleh (Nurdin, 2018). Yaitu sikap merupakan
penelitian yang dilakukan oleh Olivia A. penilaian (bisa berupa pendapat) seseorang
Kahusadi, Marjes Tamurang dan Mauren terhadap stimulus dan objek (dalam hal ini
Punuh tahun (2018) tentang Pengaruh masalah kesehatan, termasuk penyakit).
Penyuluhan Kebersihan Tangan Hand Setelah anak memahami dan mengetahui
Hygiene terhadap Perilaku Siswa di SDN bahayanya tidak mencuci tangan (melalui
GMIM 76 Maliambo Minahasa Utara dari 37 pengalaman, pengaruh orang lain, media
anak yang diteliti didapatkan sikap anak massa, lembaga pendidikan, emosi), proses
mengalami peningkatan yaitu dari 16 menjadi selanjutnya akan menilai atau bersikap
23 anak sehingga nilai p=0.000 yang berarti terhadap kegiatan mencuci tangan tersebut
Ho ditolak dengan demikian ada pengaruh 2. Pengaruh pelatihan cuci tangan 6 langkah
antara sikap sebelum dan sesudah terhadap tindakan hand hygiene pada anak
penyuluhan. sekolah dasar
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil Distribusi anak sekolah dasar berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Edza Aria tindakan tentang cuci tangan 6 langkah.
Wikurendra tahun (2018) tentang Pengaruh Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji
Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun Wilcoxon sehingga diperoleh tindakan anak
Terhadap Sikap Mencuci Tangan Siswa Kelas dengan kategori pre-test dan pos-test p=0.000.
IV di SDN Sukomoro I dan III Nganjuk Artinya ada pengaruh antara tindakan dengan
didapatkan dari 51 anak yang diteliti pelatihan cuci tangan 6 langkah terhadap
mengalami peningkatan yaitu dari 42 sikap perilaku Hand hygiene pada anak sekolah
negatif menjadi 9 anak dengan hasil nilai dasar di SDN Panaikang I.
p=0.000 yang berarti Ho ditolak dengan Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
demikian ada pengaruh antara sikap sebelum penelitian yang dilakukan oleh (Wati, Yuniar, &
dan sesudah penyuluhan. Paridah, 2017) dengan judul Pengaruh
Asumsi peneliti, penelitian ini menunjukan Intervensi Penayangan Video terhadap
adanya pengaruh pelatihan cuci tangan 6 Pengatahuan, Sikap dan Tindakan Tentang
langkah terhadap sikap hand hygiene pada Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Siswa SDN
anak sekolah dasar hal ini dikarenakan pada Kabawo bahwa dari 51 anak yang diteliti
saat anak memperoleh informasi, anak terdapat tindakan anak tentang cuci tangan
mendapatkan pemahaman sehingga mengalami peningkatan yaitu angka tinggi di
pengetahuanya meningkat. Setelah diberikan pre test mengalami kenaikan dari 13 anak
informasi yang cukup untuk mengembangkan menjadi 41 anak dengan didapatkan nilai
pengetahuan itu seiring dengan proses signifikan p=0.000 sehingga hipotesis ini
interaksi yang berlangsung akan menjadikan diterima yaitu ada pengaruh antara tindakan
pengetahuan yang didapat menjadi sesuatu sebelum dan sesudah intervensi.
yang menyatu dengan individu dan akan Hasil penelitian ini juga sejalan dengan Ni
7
Page
mempengaruhi sikap anak tersebut. Hal ini Kadek Rastini dan Ni Made Rahmawati tahun
dikarenakan saat anak mengetahui pentingnya (2018) dengan judul Perbedaan Penggunaan
Pengaruh pelatihan cuci tangan 6 langkah terhadap perilaku hand hygiene pada anak
terjemahan-bahasa-indonesia
Page
Pengaruh pelatihan cuci tangan 6 langkah terhadap perilaku hand hygiene pada anak
Aini, D. F. (2018). Self Esteem Pada Anak Kahusadi, O. A., Tamurang, M. N., & Punuh,
Usia Sekolah Dasar Untuk M. I. (2018). Pengaruh Penyuluhan
Pencegahan Kasus Bullying. Kebersihan Tangan Hand Hyegine
Retrieved Februari 4, 2019, from Terhadap perilaku Siswa SD GMIM 76
Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Maliambao Kecamatan Likupang
SD: http://ejournal.umm.ac.id Barat Kabupaten Minahasa Utara.
Retrieved Mei 01, 2019, from
Cahyaningsih, D. S. (2011). Pertumbuhan Kesmas:https://ejournal.unsrat.ac.id/in
Perkembangan Anak dan Remaja. dex.php/kesmas/article/view/21869
Jakarta: Trans Info Media .
Kemenkes. (2011). Pedoman Pencegahan dan
Depkes. (2013). Lima Momen Saat Praktek Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
Membersihkan Tangan. Jakarta: dan Fasilitas Lainnya. Jakarta:
Deprtemen kesehatan Republik Kementerian Kesehatan RI.
indonesia.
Kemenkes. (2014). Perilaku Mencuci Tangan
Dewi, R. C., Oktiafani, A., & Saputri, L. D. Pakai Sabun Di Indonesia. Jakarta:
(2015). Teori Dan Konsep Tumbuh Pusat Data Informasi Kementrian
Kembang Anak Dan Usia Remaja . Kesehatan RI.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Kholid, A. (2014). Promosi Kesehatan. Jakarta:
Dinkes. (2013). Profil Kesehatan. Makassar: Raja Grafindo.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan. Lipindwati, Rahman, A. O., & Primayana.
(2018). Perbandingan Efektifitas Cuci
Firdaus, & Agustina. (2018). Analisis Usia Tangan Tujuh Lagkah Dengan Air Dan
Perilaku Cuci Tangan Dengan Dengan Sabun Cuci Tangan Pada
Kejadian Diare di SDN Rangkah 1 Mahasiswa Fakultas Kedoktran Jambi.
Surabaya. Retrieved November 29, Retrieved Februari 3, 2019, from Jambi
2018, from Prosiding Seminar Medical Journal : https://online-
Nasional GERMAS 2018: journal.unja.ac.id/kedokteran/article/vie
http://journal2.unusa.ac.id/index.php/S w/5943
NG/article/view/422
Listiowati, Nilamsari, E., & Lisa. (2015).
Hidayat, A. A. (2014). Metode Penelitian Efektifitas Pemberian Simulasi Hand
Keperawatan Teknik Analisis Data. Hygiene Terhadap Kepatuhan Hand
Jakarta: Salemba Medika. Hygiene Petugas Non Medis di Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Hidayat, A. A. (2012). Pengantar Ilmu Retrieved Februari 9, 2019, from
Keperawatan Anak 1 (1st ed.). Research Repository:
Jakarta: Salemba Medika. http://repository.umy.ac.id/handle/1234
Hikmah, N. (2015). Perilaku Mencuci Tangan 56789/2132
Pada SD Negeri 3 Gagak Sipat LN, S. Y. (2010). Psikologi perkembangan
Boyolali. Retrieved Mei 01, 2019, from anak dan remaja. Bandung: Remaja
Jurnal Materniti: Rosdakarya.
http://ejurnal.akbidcm.ac.id/index.php/
maternity/article/view/36/34 Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Hukormas. (2014). Anak Usia Sekolah Menjadi
9
Direktorat Jenderal Bina Gizi. Dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CPTS)
Pengaruh pelatihan cuci tangan 6 langkah terhadap perilaku hand hygiene pada anak