You are on page 1of 7

BAB II

PEMBAHASAN
A. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan menghubungkan antara variabel harga dan variabel
jumlah barang/jasa yang diminta. Bentuk umum fungsi permintaan antara
lain :
P
𝑎
𝑏

Q = a – bP
P = a - bQ

a Q

Dalam persamaan diatas terlihat bahwa variabel P (price/harga)


mempunyai tanda yang berlawanan dengan variabel Q
(quantity/jumlah). Gerakan harga berlawanan arah dengan gerakan jumlah
menyebabkan kurva permintaan berlereng negatif.
Hukum Permintaan :
Apabila harga naik maka jumlah yang diminta akan berkurang.
Apabila harga turun maka jumlah yang diminta akan bertambah.
Contoh Soal 1 :
10 buah barang A terjual jika harganya Rp. 80,-/buah. Sedangkan jika
harga barang A Rp. 60,-/buah, terjual 20 buah. Tentukan persamaan dan
kurva permintaannya!
Penyeleseian :
Q1 = 10 P1 = 80
Q2 = 20 P2 = 60
Menggunakan rumus persamaan garis melalui dua titik ;
P
(0,100)

(50,0)
0 Q
P2  P1
P  P1  Q  Q1 
Q2  Q1
60  80
P  80  Q  10
20  10
P  80  2Q  20
P  2Q  100
2Q  100  P
Jika P = 0 2Q = 100 – 0 Q = 50 A (50,0)
Jika Q = 0 2(0) = 100 – P P = 100 B (0,100)
B. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran menghubungkan antara variabel harga dan variabel
jumlah barang/jasa yang ditawarkan. Bentuk umum fungsi penawaran
antara lain :
P
Q = - a + bP

Atau
𝒂 𝟏
P=𝒃+ Q
𝒃
𝑎
𝑏
-a
Q

Dalam persamaan diatas terlihat bahwa variabel P (price/harga)


mempunyai tanda yang sama dengan variabel Q (quantity/jumlah),
yaitu sama-sama positif. Gerakan harga searah dengan gerakan jumlah
menyebabkan kurva penawaran berlereng positif.
Hukum Penawaran :
Apabila harga naik jumlah yang ditawarkan akan bertambah.
Apabila harga turun jumlah yang ditawarkan akan berkurang.
Contoh Soal 2 :
Apabila harga barang A Rp. 75,- barang yang tersedia di pasar 100 buah.
Apabila harga barang A Rp. 50,- maka barang yang tersedia di pasar
hanya 50 buah.
Penyeleseian :
Q1 = 100 P1 = 75
Q2 = 50 P2 = 50
Menggunakan rumus persamaan garis melalui dua titik : P

P2  P1
P  P1  Q  Q1 
Q2  Q1
50  75
P  75  Q  100 (0,25)
50  100
1
P  75  Q  50
2 (-50,0) 0 Q
1  1 
P  Q  25   P  Q  25 x 2  2 P  Q  50
2  2 
Q  50  2 P
Jika P = 0 Q = - 50 + 2(0) Q = - 50 A (- 50,0)
Jika Q = 0 0 = - 50 + 2P 2P = 50 P = 25 B (0,25)
C. Keseimbangan Pasar
Keseimbangan pasar (equilibrium) terjadi jika jumlah barang yang
diminta di pasar sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Persamaan
kesimbangan pasar secara matematik :

P
Qd=Qs Qs
Excess Supply
Qd : jumlah permintaan
E
Qs : jumlah penawaran Pe
E : titik keseimbangan
Pe : harga keseimbangan Excess Demand
Qd
Qe : jumlah keseimbangan 0 Q
Qe d
Berdasarkan grafik diatas keseimbangan ditunjukkan pada perpotongan
kurva permintaan dengan kurva penawaran sehingga tercipta harga
keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan (equilibrium
quantity).
Pada umumnya, agar titik keseimbangan mempunyai arti, nilai dari Q
dan P harus positif atau nol, artinya kurva permintaan dan kurva
penawaran harus berpotongan di kuadran pertama.

Dalam grafik di atas juga terdapat Excess Demand dan Excess Supply
dari suatu pasar.
a) Excess Demand adalah kelebihan jumlah permintaan akibat
penurunan harga (demand>supply). Hal ini terjadi manakala
pemerintah menetapkan kebijakan harga maksimum. Kebijakan ini
bertujuan untuk melindungi konsumen berdaya beli rendah.

b) Excess Supply adalah kelebihan jumlah penawaran akibat kenaikan


harga (supply>demand). Kondisi ini terjadi jika pemerintah
menetapkan harga minimum, tujuannya adalah melindungi produsen
dari kerugian.

Misal :
Diketahui jumlah permintaan dan penawaran terhadap barang C pada
berbagai tingkat harga sebagai berikut :

Jumlah Permintaan Jumlah Penawaran


Harga (P)
(Qd) (Qs)
400 60 20
500 50 50
600 30 60
Harga barang C di pasar terjadi pada harga Rp 500,00 dengan jumlah
penawaran dan permintaan masing-masing 50 unit dan membentuk
keseimbangan pasar.

Ketika kebijakan harga maksimum diberlakukan, harga turun menjadi


Rp 400,00 sehingga menyebabkan naiknya permintaan menjadi 60 unit.
Di sisi lain mengakibatkan turunnya jumlah penawaran menjadi 20 unit.
Sehingga jumlah permintaan lebih besar daripada penawaran sebesar :
60 – 20 unit = 40 unit (Excess demand).

Ketika kebijakan harga minimum diberlakukan, harga naik menjadi Rp


600,00 sehingga menyebabkan turunnya permintaan menjadi 30 unit. Hal
ini meningkatkan jumlah penawaran menjadi 60 unit. Maka terjadilah
kelebihan penawaran atas permintaan sebesar :
60 – 30 unit = 30 unit (Excess supply).

Grafik :

Rumus Keseimbangan Pasar


Berikut ini adalah Rumus Keseimbangan Pasar:

QE = QD = QS
PE = PD = PS

Keterangan:

 QD adalah jumlah permintaan


 QS adalah jumlah penawaran
 QE adalah jumlah keseimbangan
 PD adalah jumlah yang ditawarkan
 PS adalah harga yang ditawarkan
 PE adalah harga keseimbangan

Pada grafik di atas, harga keseimbangan dapat terlihat dari perpotongan (titik
potong) antara kurva penawaran dengan kurva permintaan, maka terbentuk titik E
(titik equilibrium).

Diketahui fungsi permintaan pada suatu pasar sebagai berikut. Qd=-4P+1.100.


Kemudian funsi penawaran Di defenisikan Qs= 6P-150. Buatlah kurva dan
tentukan keseimbangan harga pasar dari fungsi fungsi tersebut.

Pembahasan : Keseimbanga dalam harga pasar diperoleh saat Qd=Qs. Oleh karena
itu bisa dibuat bentuk persamaan :
Qd=Qs
-4P+1100 = 6P-150
-4P-10P = -150-1100
-10P =-1250
P=125. Jadi harga keseimbangan pasar adalah 125.

Untuk menggambarkan kurva kita akan cari Q masing masing pada saat harga
keseimbangan (125). Caranya dengan mensubtitusikan nilai P pada keseimbangan
pada masing masing fungsi permintaan dan fungsi penawaran. Qs = 6P-150
=60(125)-150 = 600.

Qd = -4P+1100 = -4(125)+1100 = 600. Jadi nilai produk saat keseimbangan pasar


adalah ketika permintaan dan penawaran berjumlah 600. Maka bisa dibuat kurva
sebaga berikut.

You might also like