Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
189
Nematoda pada family muridae, (Adil U, Jarohman R dan Endang S)
dosis 0,2 — 0,5 mg/kg berat badan Muridae Nematoda dengan ukuran besar tidak
dilanjutkan Ketamin HC1 dosis 50 — 100 menggunakan gliserin tetapi lactophenol.
mg/kg berat badan Muridae dengan cara
menyuntikkan pada otot tebal bagian paha
Muridae, setelah terbius kemudian dilakukan HASIL
eusthanasia dengan menggunakan dislokasi
Hasil survei dari Kelurahan
tulang leher. Identifikasi dan pemberian label
Kutabanjarnegara didapat sebanyak 53 ekor
dengan keterangan sebagai berikut : nama
tikus (trap success 11.77%) yang terdiri dari
jenis, lokasi/habitat, tanggal (hari, bulan,
2 spesies, yakni R. tanezumi sebanyak 52
tahun), jenis kelamin, panjang badan (mm),
ekor dan 1 ekor M. musculus. Kedua spesies
panjang ekor (mm), panjang telapak kaki
itu didapat di lingkungan rumah dan dari
(mm), panjang telinga (mm), rumus susu atau
hasil pembedahan didapat spesies Nematoda
testis, warna bulu punggung dan perut, warna
Syphacia muris dan Nippostrongylus
ekor bagian atas dan bawah, bulu badan
brasiliensis.
(kasar atau halus) terutama bagian pangkal
ekor, berat badan (gram), kolektor Hasil survei dari Kelurahan
(Suyanto. A, 2006 dan Ristiyanto, 2007): Semampir didapat sebanyak 38 ekor Muridae
(trap success 7.77%), yang terdiri dari
1. Pengukuran panjang total, dari ujung
R. tanezumi sebanyak 35 ekor dan
hidung sampai ujung ekor (Total
R.tiomanicus sebanyak 3 ekor. Spesies
LengthITL), satuan dalam mm.
R. tanezumi didapat di lingkungan rumah dan
2. Pengukuran panjang ekornya, dari kebun sementara R. tiomanicus didapat dari
pangkal sampai ujung (TaillT), satuan kebun salak. Setelah dilakukan pembedahan
dalam mm. didapat 4 spesies Nematoda yaitu; S. muris,
3. Pengkuran Gongylonema neoplasticum, Masthoporus
panjang telapak kaki
muris dan Tikusnema javaense (Hasegawa,
belakang, dari tumit sampai ujung kuku
Shiraishi, Rohman,1992).
(Hind FootIHF), satuan dalam mm.
Indikator keberhasilan penangkapan
4. Pengukuran panjang telinga, dari pangkal
dan menggambarkan populasi Muridae
daun telinga sampai ujung daun telinga
secara kasar dengan melihat trap succsess.
(EarlE), satuan dalam mm.
Trap success di Kelurahan Kutabanjarnegara
5. Penimbangan berat badannya. Satuan lebih besar daripada di Kelurahan Semampir
berat badan dalam gram karena lingkungan Kelurahan
6. Muridae betina dihitung jumlah puting Kutabanjarnegara mend ukung kehidupan
susu (mamae) pada bagian dada dan rodent komensal yakni lingkungan padat
perut. Misal hasilnya : 2 + 3 = 10, artinya penduduk yang menyediakan makanan,
2 pasang di bagian dada dan 3 pasang di minuman, tempat bersarang dan tempat
bagian perut sama dengan 10 buah. berkembang biak sehingga kepadatannya
lebih tinggi dibandingkan Kelurahan
7. Muridae diamati warna dan jenis rambut Semampir (Anonim, 1991).
bagian atas dan bagian bawahnya, warna
dan panjang ekor serta bentuk dan Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa
ukuran tengkorak. spesies Muridae yang paling banyak
tertangkap adalah R. tanezumi dan spesies
Pencari an Nematoda dilakukan yang paling banyak terinfestasi Nematoda di
dengan pembedahan Muridae dan dicari kedua kelurahan adalah R.tanezumi dengan
cacing Nematodanya pada jaringan otot dan jenis Nematoda yang menginfestasi adalah
organ hati, paru, jantung, sistem pencernaan. S. minis. Dari kedua kelurahan tersebut
Nematoda yang didapatkan terdapat spesies Nematoda yang mampu
dimasukkan dalam vial berisi alkohol 70%. menimbulkan zoonosis yakni S. muris dan
Identifikasi Nematoda menurut Yamaguti S, Gongylonema neoplasticum (Paramasvaran,
(1961) dilakukan dengan mengambil Sani S., Hassan R.A., Kaur L.H.,
Nematoda dari vial alkohol 70% diletakkan Krishnasamy, Jeffery M.J., dkk, 2009, dan
ke dalam obyek glas ditetesi gliserin Kia E.B., Homayouni M.M., Farahnak A.,
kemudian diamati di bawah mikroskop, Mohebali M., Shojai S., 2001). Selama
190
Jumal Ekologi Kesehatan Vol. 11 No 3,September '2012 : 188 — 193
pembedahan setiap organ terdapat cacing Anderson R. C. 2000). Hal ini dapat dilihat
yang spesifik yaitu tiap cacing hidup pada pada tabel 2.
organ yang berbeda (Yamagutti S., 1961 dan
Tabel 1. Jumlah Tikus dan Mencit yang Tertanghp Menurut Jenis Nematoda yang
Menginfestasi di Kutabanjarnegara dan Semampir
Jumlah Jumlah spesies tikus dan mencit terinfestasi Nematoda
tikus
Spesies tikus dan
Kelurahan
dan mencit mencit Sm Nb Gn Mm Tj
tertang-
kap
Kutabanjarne- R. tanezumi - 52 8 (15,38%) 3 (5,76%) 0 0
gars M. muscat/us 1
Tabel 2. Organ Muridae serta jenis Warna ekor bagian atas, bawah,
Nematoda yang menginfestasi dan ujung sama
Organ Muridae Spesies Nematoda Wama ekor hitam coklat polos
Caecum S. muris Panjang kaki belakang 23 — 38
Lambung G. neoplasticum mm
M. muris
T. javaense 2. Rattus tiomanicus
Duodenum N. brasilliensis Rattus tiomanicus atau tikus semak
belukar mempunyai habitat di semak belukar,
Spesies Nematoda paling banyak ladang dan kebun :
ditemukan di bagian lambung yaitu - Wama rambut badan bagian atas
Gongylonema neoplasticum, Masthoporus coklat
muris dan Tikusnema javaense (Tabel 2).
Badan bawah putih krem, rumus
mamae 2 + 3 = 10
PEMBAHASAN Panjang kaki belakang 32 — 39 mm
Tikus yang tertangkap selama survei 3. Mus musculus
di Kelurahan Kutabanjarnegara dan
Kelurahan Semampir terdiri dari beberapa Mus musculus atau tikus pithi, tikus
spesies yaitu (Suyanto, A. 2006 dan ini mempunyai habitat di pemukiman
Ristiyanto 2007) : manusia. Tikus ini mudah dikenali dengan
ukuran kecil dan ciri-cirinya :
1. Rattus tanezumi
Tikus kecil, panjang total kurang dari
Rattus tanezumi adalah tikus yang 180 mm
hidup di sekitar pemukiman manusia dan
merupakan komensal rodent, ciri dari tikus Panjang kaki belakang kurang 12-18
ini adalah : mm
19.1
Nematoda pada family muridae, (Adil U, Jarohrnan R dan Endang S)
di rumah dengan kondisi lingkungan sanitasi sebutkan namanya satu persatu di dalam
yang tidak baik, demikian halnya dengan membantu penelitian ini
G. neoplasticum yang ditemukan pada mulut
seorang wanita. Adanya infestasi spesies
Nematoda tersebut pada manusia di DAFTAR PUSTAKA
Indonesia belum pernah diteliti dan Anonim (1991) Guide to Commensal Rodent Control
dilaporkan. U.S. Army Environmental Hygiene Agency.
Bhaibulaya, Maroon dan Indrangam Sudhihai (1975)
Di Kelurahan Semampir dan Man, An Accidental Host of
Kelurahan Kutabanjarnegara selain Cyclodontostomum purvisi (Adam, 1993),
ditemukan Nematoda juga ditemukan spesies and The Occurrence in Rats in Thailand. S.E.
Cestoda zoonosis dalam saluran pencernaan Asian j. Trop. Med. Public health. 6(3)
pp 391-394.
Muridae, yaitu Hymenolepis diminuta Donald C. Plumb, Pham. D (2002) Veterinary Drug
(Mowlavi, Gh. et al., 2008, dan Thakur NK, Handbook 4th Edition. Iowa State Press.
et al., 2009). Sebanyak 21 ekor R. tanezumi p 461 — 467.
dari Kelurahan Kutabanjarnegara terinfestasi EB Kia, MM Homayouni, A Farahnak, M Mohebali,
S Shojai (2001) Study of Endoparasites of
Cestoda spesies tersebut sementara 1 ekor R. Rodents and their Zoonotic Importance In
tanezumi dan Kelurahan Semampir Ahvaz, South West Iran, Iranian J. Publ.
terinfestasi cacing genus Hymenolepis spp. Health, Vol. 30, Nos. 1-2, pp.49-52.
Gh Mowlavi, I Mobedi, S Mamishi, M Rezaeian, MT
Haghi Ashtiani, M Kashi (2008).
Hymenolepis diminuta (Rodolphi, 1819)
KESIMPULAN DAN SARAN Infection in a Child from Iran, Iranian J Publ
Dari hasil tersebut dapat di Health. Vol. 37, No.2, p.I20-122.
Hasegawa, Shiraishi, Rohman (1992) Tikusnema
simpulkan: trap success untuk Kelurahan javaense N. Gen. N.Sp. (Nematoda:
Kutabanjarnegara 11.77% dan Kelurahan Acuariodea) and Other Nematodes from
Semampir 7.77%, spesies Muridae yang Rattus argentiventer Collected in West Java,
tertangkap : R. tanezumi, M. musculus dan Indonesia. J. Parasitol 78 (5), p. 800-804,
American Society of Parasitologists.
R. tiomanicus. Spesies Nematoda yang
Paramasvaran, S. Sani, R.A, Hassan, L.Hanjeet Kaur,
ditemukan adalah S. muris, G. neoplasticum, Krishnasamy, M. John Jeffery,et al (2009).
N. brasilliensis, M. muris, dan T. javaense . Endo-Parasite Fauna of Rodent Caught in
Nematoda yang ditemukan terdapat Five Wet Markets in Kuala Lumpur and its
Nematoda yang mampu menimbulkan Potential Zoonotic Implications.Tropical
Biomedicine. 26(1) p. 67-72.
zoonosis pada manusia yakni spesies S. muris R. C. Anderson (2000) Nematode Parasites of
dan G. neoplasticum. Vertebrates, Their Development and
Transmision 2ild Edition, CABI Publishing.
Untuk penelitian selanjutnya perlu di Ristiyanto (2007) Modul Pelatihan Rodentologi.
teliti phylum endoparasit lain misalnya B2P2VRP Salatiga.
Cestoda dan Acanthocephala yang berada Saim, A. dan Puwaningsih, E. (1999) Pola Kandungan
dalam tikus serta peranan spesies anggota Cacing Parasitik Pada Tikus Liar dari Pulau
Siberut, Sumatera Barat. Maj. Parasitol. Ind.
phylum tersebut dalam peranannya di bidang 12 p.1-2.
kesehatan Suyanto. A (2006) Rodent di Jawa. Pusat Penelitian
Biologi. LIPI. Bogor.
Thakur NK, Mishra SK, Neupane GP, Jha A, (2009)
UCAPAN TERIMA ICASIH Hymenolepis dimunata Infection in a Child
of 14 month, J Nepal Health Res Counc Apr.
Kepada Kepala Loka Litbang P2B2 7(14) p.49-51. •
Banjarnegara yang telah memberikan Wirororeno, W. (1975) Helminth parasites of Rattus
diardii In Bogor, West Java, Indonesia. S.E.
kesempatan melakukan penelitian ini serta Asian J. Trop. Med. Public health 6(1)
anggota tim atas kerjasamanya sehingga pp.136-138.
penelitian dapat berjalan dengan lancar. Wirororeno, W. (1978) Nematode Parasites of Rats In
Ucapan terima kasih juga disampaikan West Java Indonesia S.E. Asian J. Trop. Med.
Public Health 9(4) pp.520-525.
kepada Kartika Dewi, M.Si, peneliti
Yamaguti. S (1961) Systema Helminthum Vol. III,
Nematoda dari LIPI untuk konfirmasi spesies Interscience Publisher. New York.
cacing dalam penelitian ini, serta kepada
pihak-pihak lain yang tidak dapat kami
193