You are on page 1of 6

MENCIT) DI

NEMATODA PADA FAMILI MURIDAE (TIKUS DAN


PEMUKIMAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA

NEMATODE IN MURIDAE (RAT AND MICE) AT RURAL AREA IN


BANJARNEGARA DISTRICT
t l
Adil Ustiawan , Jarohman Raharjo , Endang Setiyani
Banjarnegara ( 53415 )
Loka P2B2 Banjarnegara JI. Selamanik No. 16 A
Email : loka_banjarnegara@yahoo.com

• Diterima: 13 Februari 2012; Disetujui: 10 Agustus 2012

ABSTRACT

Muridae Famili that often found in


Muridae Famili that live in Java includes 10 genera and 22 species.
tanezumi (asian house mouse) and Mus
human residents are Rattus norvegicus ("riul" rats), Rattus
parasiticon. Some species of these worms can
musculus ("piti" mouse). Nematode (roundworm) is rodents
This study conducted in 2010 aims to determine the type of parasitic
also infest humans (zoonosis).
nematodes that infest Muridae Famili (rats and mice) in human residents in the Banjarnegara District.This
study used a descriptive research design and laboratory research type. The data was collected through
Muridae capturing took
capturing Muridae using live traps placed for consecutive 3 days. Result this study,
village with trap success 11.77% and 7.77% respectively. Muridae
place Kutabanjarnegara Semampir
Rattus tiomanicus. While nematodes
species that obtained were Rattus tanezumi, and Mus muscull,
village 15,38% and semampir village 31,25%,
obtained were Syphacia muris from Kutabanjarnegara
5,76%, also founded form Semampir village
Nippostrongilus brasilliensis from Kutabanjarnegara
33,33% and Tikusnema javaense 33,33%
Gongylonema neoplasticum 31,25%, Masthoporus muris
Gongylonema neoplasticum.
meanwhile nematodes reported to be zoonotic were Syphacia muris and

Keyword: Muridae, nematodes, rat, mice.


ABSTRAK

Famili Muridae yang sering di pemukiman


Famili Muridae di Jawa meliputi 10 marga dan 22 spesies.
tanezumi (tikus rumah aria) dan Mus musculus
adalah Rattus norvegicus (tikus got atau tikus riul), Rattus
rodensia. Beberapa spesies cacing ini juga
(tikus piti). Nematoda (cacing gilig) merupakan parasit pada
ini dilakukan pada tahun 2010 bertujuan untuk
dapat menginfestasi manusia (zoonosis). Penelitian
famili Muridae (tikus dan mencit) di pemukiman di
mengetahui jenis Nematoda• parasit yang menginfestasi
desain penelitian deskriptif. Pengumpulan data
Kabupaten Banjarnegara. Penelitian ini menggunakan
perangkap hidup yang dipasang selama 3 hari
dilakukan melalui penangkapan Muridae menggunakan
Kutabanjarnegara dan Kelurahan Semampir.
berturut-turut. Penangkapan Muridae dilakukan di Kelurahan
dan 7,77%. Spesies Muridae yang ditemukan
Hasil penelitian mengatakan bahwa trap success 11,77%
muscullus. Sedangkan Nematoda yang didapatkan
adalah Rattus tanezumi, Rattus tiomanicus dan Mus
15,38% dan Kelurahan Semampir 31,25%,
adalah Syphacia muris di Kelurahan Banjarnegara
5,76%. Selain itu di Kelurahan Semampir
Nippostrongilus brasilliensis di Kelurahan Kutabanjarnegara
Masthoporus muris 33,33% dan Tikusnema javaense
ditemukan Gongylonema neoplasticum 31,25%,
bersifat zoonosis Syphacia muris dan Gongylonema
33,33% sementara Nematoda yang dilaporkan
neoplasticum.

Kata kunci: Muridae, Nematoda, tikus, mencit

PENDAHULUAN terdapat 3 famili yakni Sciuridae, Muridae


dan Hystricdae. Famili Muridae yang
Rodensia yang ada di dunia saat ini terdapat di Jawa terdiri dari 10 marga dan 22
digolongkan dalam 29 suku/famili, 468 spesies diantaranya yaitu: Bandicota indica,
genera/marga dan 2052 jenis atau spesies. B. bengalensis, Chiropodomys gliroides,
Menurut Suyanto. A, (2006) di Indonesia
188
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 11 No 3,September 2012: 188 — 193

Kadarsanomys sodyi, Leopoldamys sabanus, famili Muridae (tikus dan mencit) di


Maxomys bartelsii, M. rajah, M. surifer, Mus pemukiman di Kabupaten Banjarnegara.
caroli, M. musculus, M. cervicolor,
Artikel ini membahas Nematoda
M. vulcani, Niviventer cremoriventer, N.
pada familia Muridae (tikus dan mencit) di
lepturus, N. fluvecens, Pithecheir melanurus,
pemukiman di Kabupaten Banjarnegara):
Rattus argentiventer, R. exulans, R.
Manfaat penelitian ini untuk mendapatkan
norvegicus, R. tanezumi, R. tiomanicus,
data spesies Nematoda yang menginfestasi
Sundamys maxi. Dari spesies-spesies tersebut
Muridae (tikus dan mencit) dan dapat
yang sering dijumpai di pemukiman adalah
digunakan sebagai dasar sistem kewaspadaan
R. norvegicus (tikus got atau tikus riul), R.
dini terhadap terjadinya zoonosis pada
tanezumi (tikus rumah asia) dan Mus
manusia yang disebabkan. oleh Nematoda
musculus (tikus piti).
dengan Muridae sebagai reservoir.
Penyakit bersumber rodensia dapat
disebabkan oleh bakteri, virus, ektoparasit
dan cacing. Cacing yang terdapat pada BAHAN DAN CARA
rodensia termasuk dalam golongan Penelitian dilaksanakan di
Nematoda, Cestoda dan Trematoda. Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa
Nematoda (cacing gilig) merupakan parasit Tengah dengan waktu penelitian selama 8
pada rodensia dan beberapa spesies dapat bulan (April - November 2010).
menginfestasi manusia (zoonosis),
diantaranya Capillaria hepatica, Populasi penelitian adalah famili
Rictularia sp. (Paramasvaran, S. Sani, R.A, Muridae (tikus dan mencit) di Kabupaten
Hassan, L.Hanjeet Kaur, Krishnasamy, M. Banjarnegara. Sampel penelitian ini diambil
John Jeffery, dkk, 2009), Cyclodontostornum secara purposif yakni Muridae di lokasi
purvisi (Bhaibulaya, Manoon dan Indrangam penelitian yang tertangkap menggunakan
Sudhihai, 1975), Angiostrongylus malayensis perangkap hidup dengan umpan kelapa bakar
(Saim.A dan Puwaningsih. E, 1999), yang dipasang selama 3 malam.
Angiostrongylus cantonensis (Smit dalam Pengumpulan sampel dilakukan
Wirororeno, 1975). Beberapa spesies dengan cara penangkapan dan indentifikasi
Nematoda yang pernah ditemukan pada Muridae sedangkan identifikasi Nematoda
Muridae di Indonesia adalah: pada Muridae dilakukan dengan pengambilan
Cyclodontostomum purvisi, Capillaria dan pencarian Nematoda pada jaringan otot
hepatica, Hepatojarakus malayae, Rictularia dan organ hati, ' paru, jantung, sistem
tani, Mastophorus muris, Physaloptera sp., pencernaan kemudian diindentifikasi dalam
Subulura andersoni, Angiostrongylus pemeriksaan laboratorium.
cantonensis dan Angiostrongylus
malaysiensis (Wirororeno, 1978). Penangkapan Muridae dilakukan di
dua lokasi yakni di Kelurahan
Pengumpulan data dasar mengenai Kutabanjarnegara dan Kelurahan Semampir.
Nematoda pada Muridae belum banyak Kelurahan Semampir dikelilingi kebun salak
dilakukan. Data mengenai penyakit yang kemungkinan bisa di temukan spesies selain
disebabkan oleh Nematoda belum banyak dari komensal rodent, sementara Kelurahan
ditemukan sedangkan beberapa Nematoda Kutabanjarnegara merupakan kelurahan
mampu menimbulkan zoonosis. padat penduduk dan kontak dengan komensal
Kabupaten Banjarnegara terpilih rodent sehingga dapat terjadi zoonosis.
sebagai lokasi penelitian karena wilayah Penangkapan Muridae dilakukan
berpotensi ditemukannya Nematoda pada dengan cara pemasangan perangkap hidup
Muridae, sehingga penelitian ini dapat dengan umpan kelapa bakar pada tiap lokasi
dilakukan. Penelitian ini dilakukan di dua sebanyak 150 perangkap/hari. Pemasangan
lokasi dalam wilayah Kabupaten perangkap dilakukan selama 3 hari.
Banjarnegara untuk mendapatkan spesies Pemasangan perangkap dilaksanakan di
Muridae dan Nematoda yang beragam. dalam rumah dan di luar rumah. Muridae
Tujuan penelitian ini mengetahui yang tertangkap masih berada di dalam
jenis Nematoda parasit yang menginfestasi kantong, dipingsankan dengan dibius atropin

189
Nematoda pada family muridae, (Adil U, Jarohman R dan Endang S)

dosis 0,2 — 0,5 mg/kg berat badan Muridae Nematoda dengan ukuran besar tidak
dilanjutkan Ketamin HC1 dosis 50 — 100 menggunakan gliserin tetapi lactophenol.
mg/kg berat badan Muridae dengan cara
menyuntikkan pada otot tebal bagian paha
Muridae, setelah terbius kemudian dilakukan HASIL
eusthanasia dengan menggunakan dislokasi
Hasil survei dari Kelurahan
tulang leher. Identifikasi dan pemberian label
Kutabanjarnegara didapat sebanyak 53 ekor
dengan keterangan sebagai berikut : nama
tikus (trap success 11.77%) yang terdiri dari
jenis, lokasi/habitat, tanggal (hari, bulan,
2 spesies, yakni R. tanezumi sebanyak 52
tahun), jenis kelamin, panjang badan (mm),
ekor dan 1 ekor M. musculus. Kedua spesies
panjang ekor (mm), panjang telapak kaki
itu didapat di lingkungan rumah dan dari
(mm), panjang telinga (mm), rumus susu atau
hasil pembedahan didapat spesies Nematoda
testis, warna bulu punggung dan perut, warna
Syphacia muris dan Nippostrongylus
ekor bagian atas dan bawah, bulu badan
brasiliensis.
(kasar atau halus) terutama bagian pangkal
ekor, berat badan (gram), kolektor Hasil survei dari Kelurahan
(Suyanto. A, 2006 dan Ristiyanto, 2007): Semampir didapat sebanyak 38 ekor Muridae
(trap success 7.77%), yang terdiri dari
1. Pengukuran panjang total, dari ujung
R. tanezumi sebanyak 35 ekor dan
hidung sampai ujung ekor (Total
R.tiomanicus sebanyak 3 ekor. Spesies
LengthITL), satuan dalam mm.
R. tanezumi didapat di lingkungan rumah dan
2. Pengukuran panjang ekornya, dari kebun sementara R. tiomanicus didapat dari
pangkal sampai ujung (TaillT), satuan kebun salak. Setelah dilakukan pembedahan
dalam mm. didapat 4 spesies Nematoda yaitu; S. muris,
3. Pengkuran Gongylonema neoplasticum, Masthoporus
panjang telapak kaki
muris dan Tikusnema javaense (Hasegawa,
belakang, dari tumit sampai ujung kuku
Shiraishi, Rohman,1992).
(Hind FootIHF), satuan dalam mm.
Indikator keberhasilan penangkapan
4. Pengukuran panjang telinga, dari pangkal
dan menggambarkan populasi Muridae
daun telinga sampai ujung daun telinga
secara kasar dengan melihat trap succsess.
(EarlE), satuan dalam mm.
Trap success di Kelurahan Kutabanjarnegara
5. Penimbangan berat badannya. Satuan lebih besar daripada di Kelurahan Semampir
berat badan dalam gram karena lingkungan Kelurahan
6. Muridae betina dihitung jumlah puting Kutabanjarnegara mend ukung kehidupan
susu (mamae) pada bagian dada dan rodent komensal yakni lingkungan padat
perut. Misal hasilnya : 2 + 3 = 10, artinya penduduk yang menyediakan makanan,
2 pasang di bagian dada dan 3 pasang di minuman, tempat bersarang dan tempat
bagian perut sama dengan 10 buah. berkembang biak sehingga kepadatannya
lebih tinggi dibandingkan Kelurahan
7. Muridae diamati warna dan jenis rambut Semampir (Anonim, 1991).
bagian atas dan bagian bawahnya, warna
dan panjang ekor serta bentuk dan Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa
ukuran tengkorak. spesies Muridae yang paling banyak
tertangkap adalah R. tanezumi dan spesies
Pencari an Nematoda dilakukan yang paling banyak terinfestasi Nematoda di
dengan pembedahan Muridae dan dicari kedua kelurahan adalah R.tanezumi dengan
cacing Nematodanya pada jaringan otot dan jenis Nematoda yang menginfestasi adalah
organ hati, paru, jantung, sistem pencernaan. S. minis. Dari kedua kelurahan tersebut
Nematoda yang didapatkan terdapat spesies Nematoda yang mampu
dimasukkan dalam vial berisi alkohol 70%. menimbulkan zoonosis yakni S. muris dan
Identifikasi Nematoda menurut Yamaguti S, Gongylonema neoplasticum (Paramasvaran,
(1961) dilakukan dengan mengambil Sani S., Hassan R.A., Kaur L.H.,
Nematoda dari vial alkohol 70% diletakkan Krishnasamy, Jeffery M.J., dkk, 2009, dan
ke dalam obyek glas ditetesi gliserin Kia E.B., Homayouni M.M., Farahnak A.,
kemudian diamati di bawah mikroskop, Mohebali M., Shojai S., 2001). Selama
190
Jumal Ekologi Kesehatan Vol. 11 No 3,September '2012 : 188 — 193

pembedahan setiap organ terdapat cacing Anderson R. C. 2000). Hal ini dapat dilihat
yang spesifik yaitu tiap cacing hidup pada pada tabel 2.
organ yang berbeda (Yamagutti S., 1961 dan

Tabel 1. Jumlah Tikus dan Mencit yang Tertanghp Menurut Jenis Nematoda yang
Menginfestasi di Kutabanjarnegara dan Semampir
Jumlah Jumlah spesies tikus dan mencit terinfestasi Nematoda
tikus
Spesies tikus dan
Kelurahan
dan mencit mencit Sm Nb Gn Mm Tj
tertang-
kap
Kutabanjarne- R. tanezumi - 52 8 (15,38%) 3 (5,76%) 0 0
gars M. muscat/us 1

Semampir R. tanezumi 32 10 (31,25%) 0 10 (31,25%) 0 0


R. tioniankus 3 0 0 0 1 (33,33%) 1 (33,33%)
Keterangan :
Stn : Syphacia muris
Nb : Nippostrongilus brasilliensis
Gn : Gongylonema neoplasticum
Mm : Masthoporus muris
Tj : Tikusnema javaense

Tabel 2. Organ Muridae serta jenis Warna ekor bagian atas, bawah,
Nematoda yang menginfestasi dan ujung sama
Organ Muridae Spesies Nematoda Wama ekor hitam coklat polos
Caecum S. muris Panjang kaki belakang 23 — 38
Lambung G. neoplasticum mm
M. muris
T. javaense 2. Rattus tiomanicus
Duodenum N. brasilliensis Rattus tiomanicus atau tikus semak
belukar mempunyai habitat di semak belukar,
Spesies Nematoda paling banyak ladang dan kebun :
ditemukan di bagian lambung yaitu - Wama rambut badan bagian atas
Gongylonema neoplasticum, Masthoporus coklat
muris dan Tikusnema javaense (Tabel 2).
Badan bawah putih krem, rumus
mamae 2 + 3 = 10
PEMBAHASAN Panjang kaki belakang 32 — 39 mm
Tikus yang tertangkap selama survei 3. Mus musculus
di Kelurahan Kutabanjarnegara dan
Kelurahan Semampir terdiri dari beberapa Mus musculus atau tikus pithi, tikus
spesies yaitu (Suyanto, A. 2006 dan ini mempunyai habitat di pemukiman
Ristiyanto 2007) : manusia. Tikus ini mudah dikenali dengan
ukuran kecil dan ciri-cirinya :
1. Rattus tanezumi
Tikus kecil, panjang total kurang dari
Rattus tanezumi adalah tikus yang 180 mm
hidup di sekitar pemukiman manusia dan
merupakan komensal rodent, ciri dari tikus Panjang kaki belakang kurang 12-18
ini adalah : mm

Warna badan bagian bawah Nematoda yang teridentifikasi


coklat atau keabu-abuan menginfestasi tikus dan mencit selama
penelitian ini :

19.1
Nematoda pada family muridae, (Adil U, Jarohrnan R dan Endang S)

1. Nippostrongylus brasiliensis R. tanezumi dan R. exulans. Spesies


Nematoda tersebut kosmopolitan pada
Nippostrongylus brasiliensis (syn. N. Muridae dan sering didapatkan di dalam
muris) adalah parasit yang kosmopolit pada caecum (Yamagutti, S., 1961 dan Anderson,
sistem pencernaan tikus (Rattus assimilis, R.C., 2000).
Rattus conatus, R. norvegicus dan
R. tanezumi) dan mencit (M. musculus), Cacing ini didiagnosis berukuran
parasit ini juga dapat disebarkan oleh rodent kecil dengan kutikula transversal. Pada ujung
lainnya. Cacing tersebut pada stadium bagian anterior kutikula melebar sampai pada
dewasa hidup di duodenum, jejunum kadang- bagian cincin syaraf. Esophagus terdiri dari
kadang di ileum bagian atas. Meskipun pharynx, corpus dan bulbus posterior. Deirid
demikian duodenum adalah tempat paling tidak terlihat. Cephalic plate berbentuk kotak,
disukai untuk cacing tersebut dibandingkan mulut dikelilingi oleh 3 mulut, 1 terletak
tempat lain di dalam saluran pencernaan dorsal dan 2 terletak sub ventral. Empat
(Yamagutti, S., 1961 dan Anderson, R. C., papila besar; dua terletak pada bibir dorsal
2000). dan masing-masing satu terletak di bibir sub
ventral. Lubang amphid terletak diantara
2. Gongylonema neoplasticum papilla kepala dan di belakangnya terletak
Superfamili Spiruroidea, Famili lubang pori-pori kecil.
Gongylonematidae, Genus Gongylonema, Jantan: Panjang badan 1.432 mm,
Gongylonema neoplasticum terdapat pada lebar badan 111µm. Panjang dan lebar corpus
permukaan mukosa dan submukosa sistem 170 pm dan 19 Am. Panjang dan lebar bulbus
pencernaan (lambung) bagian atas pada oesophagus 57pm dan 47p,m. Lebar itsmus
burung dan mamalia. *Genus ini mudah 11Am. Cincin saraf, lubang ekskretori 85/1m
dikenali karena kutikula dewasa diselimuti dan 333p.m jaraknya dari ujung kepala. Jarak
dengan veruciform yang mengeras dan mamelon pertama, ke dua dan ke tiga dari
membesar. ujung kepala masing masing 676p,m,
Gongylonema neoplasticum pada 773Am dan 92011M. Spikula satu, tipis
tikus hidup sebagai parasit di lambung dan berbentuk jarum dengan panjang 84Am,
dapat berkembang pada kecoa dan Tenebrio gubernakulum 44/.1.m. Panjang ekor 267µm.
molitor. Pernah juga ditemukan larva infektif Papilla ekor 3 pasang, 2 pasang terletak
pada Periplaneta americana dan R. adanal sating berdekatan dan 1 pasang
norvegicus (Yamagutti, S., 1961 dan posterior.
Anderson, R. C., 2000). Betina: Panjang dan lebar tubuh
3. Tikusnema javaense 2,891 mm dan 205Am. Lateral alae tidak ada.
Lebar dan panjang pharynx 21gm dan 17pm,
Tikusnema javaense sebelumnya
panjang dan lebar corpus 478p.m dan 70gm,
dilaporkan didapatkan pertama kali pada
lebar itsmus 42 p.m, panjang dan lebar bulbus
R. argentiventer di Sukamandi dan
oesophagus 143Am dan 14512m. Panjang
Pusakanagara.
cephalic vehicle 5841,trn. Jarak cincin saraf,
4. Mastophorus muris lubang ekskretori dan vulva dari ujung kepala
anggota masing-masing 105pm, 549 pm dan 833Am
Mastophorus muris
famili (28.8% TBL). Panjang ekor 609µm,
superfamili Spiruroidea,
mengecil ke arah ujung. Telur asimetris,
spirocercidae, sub famili mastophorinae
salah satu sisinya lurus, panjang dan lebarnya
Genus ini merupakan parasit yang umum di mempunyai
66-76Am dan 28-35p,m,
Muridae, misal M. musculus, R. norvegicus
operkulasi, berembrio di uterus, infektif
dan rodent lainnya. Spesies ini mempunyai
ketika ditelurkan.
ciri mulutnya dikelilingi oleh 2 buah lateral
mulut berlobus 3 dengan batas gigi. Menurut penelitian Kia, Homayouni,
Farahnak, Mohebali, dan Shojai di Ahvaz,
5. Sypachia muris
Iran tahun 2001 jenis Nematoda yang
Sypachia muris adalah spesies yang dilaporkan bersifat zoonosis adalah S. muris
umum dijumpai pada tikus dan biasanya dan G. neoplasticum . Sypachia muris pemah
menginfeksi Maxomys whiteheadi, ditemukan pada seorang wanita yang tinggal
192
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 11 No 3,Scptember 2012: 188 — 193

di rumah dengan kondisi lingkungan sanitasi sebutkan namanya satu persatu di dalam
yang tidak baik, demikian halnya dengan membantu penelitian ini
G. neoplasticum yang ditemukan pada mulut
seorang wanita. Adanya infestasi spesies
Nematoda tersebut pada manusia di DAFTAR PUSTAKA
Indonesia belum pernah diteliti dan Anonim (1991) Guide to Commensal Rodent Control
dilaporkan. U.S. Army Environmental Hygiene Agency.
Bhaibulaya, Maroon dan Indrangam Sudhihai (1975)
Di Kelurahan Semampir dan Man, An Accidental Host of
Kelurahan Kutabanjarnegara selain Cyclodontostomum purvisi (Adam, 1993),
ditemukan Nematoda juga ditemukan spesies and The Occurrence in Rats in Thailand. S.E.
Cestoda zoonosis dalam saluran pencernaan Asian j. Trop. Med. Public health. 6(3)
pp 391-394.
Muridae, yaitu Hymenolepis diminuta Donald C. Plumb, Pham. D (2002) Veterinary Drug
(Mowlavi, Gh. et al., 2008, dan Thakur NK, Handbook 4th Edition. Iowa State Press.
et al., 2009). Sebanyak 21 ekor R. tanezumi p 461 — 467.
dari Kelurahan Kutabanjarnegara terinfestasi EB Kia, MM Homayouni, A Farahnak, M Mohebali,
S Shojai (2001) Study of Endoparasites of
Cestoda spesies tersebut sementara 1 ekor R. Rodents and their Zoonotic Importance In
tanezumi dan Kelurahan Semampir Ahvaz, South West Iran, Iranian J. Publ.
terinfestasi cacing genus Hymenolepis spp. Health, Vol. 30, Nos. 1-2, pp.49-52.
Gh Mowlavi, I Mobedi, S Mamishi, M Rezaeian, MT
Haghi Ashtiani, M Kashi (2008).
Hymenolepis diminuta (Rodolphi, 1819)
KESIMPULAN DAN SARAN Infection in a Child from Iran, Iranian J Publ
Dari hasil tersebut dapat di Health. Vol. 37, No.2, p.I20-122.
Hasegawa, Shiraishi, Rohman (1992) Tikusnema
simpulkan: trap success untuk Kelurahan javaense N. Gen. N.Sp. (Nematoda:
Kutabanjarnegara 11.77% dan Kelurahan Acuariodea) and Other Nematodes from
Semampir 7.77%, spesies Muridae yang Rattus argentiventer Collected in West Java,
tertangkap : R. tanezumi, M. musculus dan Indonesia. J. Parasitol 78 (5), p. 800-804,
American Society of Parasitologists.
R. tiomanicus. Spesies Nematoda yang
Paramasvaran, S. Sani, R.A, Hassan, L.Hanjeet Kaur,
ditemukan adalah S. muris, G. neoplasticum, Krishnasamy, M. John Jeffery,et al (2009).
N. brasilliensis, M. muris, dan T. javaense . Endo-Parasite Fauna of Rodent Caught in
Nematoda yang ditemukan terdapat Five Wet Markets in Kuala Lumpur and its
Nematoda yang mampu menimbulkan Potential Zoonotic Implications.Tropical
Biomedicine. 26(1) p. 67-72.
zoonosis pada manusia yakni spesies S. muris R. C. Anderson (2000) Nematode Parasites of
dan G. neoplasticum. Vertebrates, Their Development and
Transmision 2ild Edition, CABI Publishing.
Untuk penelitian selanjutnya perlu di Ristiyanto (2007) Modul Pelatihan Rodentologi.
teliti phylum endoparasit lain misalnya B2P2VRP Salatiga.
Cestoda dan Acanthocephala yang berada Saim, A. dan Puwaningsih, E. (1999) Pola Kandungan
dalam tikus serta peranan spesies anggota Cacing Parasitik Pada Tikus Liar dari Pulau
Siberut, Sumatera Barat. Maj. Parasitol. Ind.
phylum tersebut dalam peranannya di bidang 12 p.1-2.
kesehatan Suyanto. A (2006) Rodent di Jawa. Pusat Penelitian
Biologi. LIPI. Bogor.
Thakur NK, Mishra SK, Neupane GP, Jha A, (2009)
UCAPAN TERIMA ICASIH Hymenolepis dimunata Infection in a Child
of 14 month, J Nepal Health Res Counc Apr.
Kepada Kepala Loka Litbang P2B2 7(14) p.49-51. •
Banjarnegara yang telah memberikan Wirororeno, W. (1975) Helminth parasites of Rattus
diardii In Bogor, West Java, Indonesia. S.E.
kesempatan melakukan penelitian ini serta Asian J. Trop. Med. Public health 6(1)
anggota tim atas kerjasamanya sehingga pp.136-138.
penelitian dapat berjalan dengan lancar. Wirororeno, W. (1978) Nematode Parasites of Rats In
Ucapan terima kasih juga disampaikan West Java Indonesia S.E. Asian J. Trop. Med.
Public Health 9(4) pp.520-525.
kepada Kartika Dewi, M.Si, peneliti
Yamaguti. S (1961) Systema Helminthum Vol. III,
Nematoda dari LIPI untuk konfirmasi spesies Interscience Publisher. New York.
cacing dalam penelitian ini, serta kepada
pihak-pihak lain yang tidak dapat kami

193

You might also like