You are on page 1of 10

ISSN : 2089-4228

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS


PASIEN RAWAT INAP KASUS BEDAH
DI RSUD KANJURUHAN KEPANJEN
Miftachul Ulum1), Niken Sekarningrum2)
1), 2)
Program Studi D3 Rekam Medik dan Informasi Kesehatan
STIKes Widya Cipta Husada Malang
Miftachululum@stikeswch-malang.ac.id

ABSTRACK nursing unit, in addition to the medical


record unit proposes to create and attach a
In a complete medical record obtained sticker containing the appeal "Please fill in
information that can be used for various the medical record document completely ".
purposes among which is as a tool for Keywords: Document Medical Records,
analysis and evaluation of the quality of Quantitative Analysis, Surgical Cases
services provided by the hospital. In
improving the quality of service required
for control of the charging document
medical records. Quantitative analysis is 1.1 Latar Belakang Rumah sakit
one of the programs maintain quality by merupakan suatu organisasi yang melalui
comparing all the records that exist in the tenaga medis profesional yang terorganisir
medical record with the established serta sarana prasarana kedokteran yang
standards. This study aims to determine the permanen menyelenggarakan pelayanan
completeness of the medical record kedokteran, asuhan keperawatan yang
documents inpatient surgical cases through berkesinambungan, diagnosis serta
quantitative analysis. This study used pengobatan penyakit yang diderita oleh
quantitative descriptive approach. From the pasien. (America Hospital Association,
results of this study demonstrated 1974 yang dikutip oleh Ery Rustiyanto,
completeness 2010) Rumah sakit sebagai salah satu
review is based on the identification of the pelayanan kesehatan diwajibkan membuat
patients is 25% and the incompleteness data rekam medis. Rekam medis
review patient identification is 75%. Based merupakan bukti tertulis tentang pelayanan
on the completeness of reporting critical kesehatan yang diberikan oleh dokter atau
review is 45% and the incompleteness of dokter gigi yang berisi tentang identitas
the reviews reporting that matters is 55%. pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
Based on the completeness dan pelayanan lain yang telah diberikan
review authentication is 79% and the kepada pasien. Bidan dan perawat sebagai
incompleteness review authentication is tenaga medis juga memberikan pelayanan
21%. Based on the completeness of the kesehatan memiliki kewajiban untuk
documentation review is 56% and the membuat dokumentasi dari tindakan
incompleteness review documentation is asuhan keperawatan yang dilakukannya.
44%. To reduce the number of incomplete Data dan informasi rekam medis tertentu
charging high medical records, should the harus lengkap dan dapat dibaca oleh yang
Kanjuruhan Kepanjen hospital create berhak dari waktu ke waktu dan dari tempat
standards and procedures in more detail ke tempat lain sebagai alat untuk
about the charging document in the medical komunikasi yang berkesinambungan.
record that can then be disseminated to the Rekam medis yang lengkap dan benar akan
ISSN : 2089-4228

memudahkan informasi bagi pihak rumah Penelitian diharapkan menjadi pengem-


sakit. (Ery Rustiyanto, 2010) bangan ilmu khususnya ilmu rekam medis
Berdasarkan laporan hasil kegiatan sub informasi kesehatan bagi akademisi serta
bagian rekam medis, evaluasi dan menjadi perbandingan antara ilmu
pelaporan RSUD Kanjuruhan Kepanjen manajemen dengan kenyataan yang terjadi
bulan Desember 2016 diketahui bahwa di lapangan.
kasus bedah merupakan jenis kasus medis
dengan jumlah kasus terbanyak yaitu 2. Bagi Peneliti mendatang
sejumlah 212 kasus dari 1028 kasus medis Sebagai referansi bagi peneliti lain yang
dan kasus bedah juga merupakan kasus akan mengembangkan dan melakukan
medis dengan prosentase jumlah kasus penelitian yang sejenis dikemudian hari.
tertinggi yaitu 20% dibandingkan dengan
kasus medis lainnya seperti kasus obgyn, b. Manfaat Praktis
kasus anak, kasus jantung yang hanya 1. Bagi peneliti
memiliki prosentase jumlah kasus ≤15%. Menambah wawasan dan pengalaman
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tentang analisa kuantitatif dokumen rekam
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian medis pasien rawat inap pasien bedah.
dengan judul “analisis kuantitaif dokumen 2. Bagi Rumah Sakit
rekam medis pasien rawat inap kasus bedah Sebagai bahan masukan dalam melak-
di RSUD Kanjuruhan Kepanjen.” sanakan manajemen kelengkapan dokumen
rekam medis pasien rawat inap kasus
1.2 Rumusan Masalah bedah.
Adapun rumusan masalah yang dirumuskan 3. Bagi Akademik
dalam penelitian ini adalah : Sebagai bahan pertimbangan dalam
1. Bagaimana pelaksanaan analisis perbaikan kurikulum pada program studi
kuantitatif dokumen rekam medis D3 Rekam Medis Informasi Kesehatan
pasien rawat inap kasus bedah di RSUD STIKes Widya Cipta Husada.
Kanjuruhan Kepanjen?
2. Bagaimana hasil analisis kuantitatif 3.1 Desain Penelitian
dokumen rekam medis pasien rawat Jenis penelitian ini menggunakan
inap kasus bedah di RSUD Kanjuruhan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian
Kepanjen pada bulan Januari 2017? ini bertujuan untuk mengetahui kelengka-
pan dokumen rekam medis pasien rawat
1.3 Tujuan Penelitian inap kasus bedah yang dapat digunakan
Adapun tujuan penelitian ini yaitu: sebagai alat untuk analisis dan evaluasi
a. Tujuan Umum terhadap mutu pelayanan yang diberikan
Mengetahui proses pelaksanaan analisis oleh rumah sakit. Populasi dalam penelitian
kuantitatif dokumen rekam medis rawat ini adalah dokumen rekam medis. Sampel
inap kasus bedah di RSUD Kanjuruhan dalam penelitian ini adalah dokumen rekam
Kepanjen. medis pasien rawat inap kasus bedah.
b. Tujuan Khusus Subjek dalam penelitian ini adalah petugas
Mengetahuhi hasil analisis kuantitatif assembling dan analisis dokumen rekam
dokumen rekam medis rawat inap kasus medis. Pengumpulan data dalam penelitian
bedah di RSUD Kanjuruhan Kepanjen. ini menggunakan metode observasi dan
wawancara. Metode ini digunakan untuk
1.4 Manfaat Penelitian mengeksplorasi subjek penelitian untuk
Adapun manfaat penelitian ini adalah : mengetahui kelengkapan pengisian
a. Manfaat teoritis dokumen rekam medis pasien rawat inap
1. Bagi Akademisi kasus bedah.
ISSN : 2089-4228

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian sampai dengan banyaknya anggota


Penelitian ini dilakukan di RSUD populasi. Pengambilan sampel secara acak
Kanjuruhan Kepanjen, yaitu pada unit sistematis:
rekam medis bagian assembling dokumen
rekam medis. Penelitian ini dilakukan pada 280 / 40 =7
tanggal 1 Mei hingga 30 Mei 2017.
Maka anggota populasi yang terkena
3.4 Populasi dan Sampel sampel adalah dokumen rekam medis
Populasi adalah wilayah generalisasi yang yang berada pada urutan kelipatan 7.
terdiri dari obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik yeng
3.5 Variabel Penelitian
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Variabel merupkan sesuatu yang digunakan
dan kemudian ditarik kesimpulannya. sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki
(Sugiyono, 2011) atau didapatkan oleh suatu penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah tentang sesuatu konsep pengertian tertentu.
dokumen rekam medis. Dokumen rekam (Notoatmodjo S, 2010) Dalam penelitian
medis yang digunakan adalah dokumen ini menggunakan jenis penelitian deskriptif,
rekam medis pasien rawat inap kasus jadi variabel yang akan diteliti adalah
bedah periode bulan Januari tahun 2017 variabel bebas atau independent yaitu
sebanyak 280 dokumen rekam medis. hanya menceritakan atau menggambarkan
Sampel adalah bagian dari jumlah dan variabel tersebut yang akan diteliti. Adapun
karakteristik yang dimiliki oleh populasi variabel bebas yang akan diteliti adalah
tersebut. (Sugiyono, 2011) Sampel dalam analisis kuantitatif dokumen rekam medis.
penelitian ini adalah dokumen rekam
medis pasien rawat inap kasus bedah. 3.7 Teknik Pengumpulan Data 1.
Dokumen rekam medis yang digunakan Observasi dan Instrumen Analisis
Kuantitatif Observasi (pengamatan) adalah
adalah dokumen rekam medis pasien
suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan
rawat inap kasus bedah periode bulan
penuh perhatian untuk menyadari adanya
januari tahun 2017 sebanyak 40 dokumen rangsangan. (Notoatmodjo S, 2010)
rekam medis. Sampling yang digunakan Observasi pada penelitian ini menggunakan
adalah systematic random sampling observasi partisipatif yaitu peneliti melihat
(pengambilan sampel secara acak dan ikut melakukan secara langsung
sistematis). Systematic random sampling analisis kuantitatif dokumen rekam medis.
(pengambilan sampel secara acak Instrumen adalah alat ukur atau fasilitas
sistematis) merupakan modifikasi dari yang digunakan oleh peneliti dalam
sampel random sampling. pengumpulan data agar pekerjaanya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti
N (jumlah populasi ) cermat, lengkap,dan sistematis sehingga
Rumus :-------------------------= I (interval) lebih mudah diolah. (Notoatmodjo S, 2010)
n (sampel )
Instrumen pada penelitian ini menggunakan
tabel yang terdapat komponen analisis
Keterangan :
kuantitatif yaitu review identifikasi, review
N : Jumlah populasi yang ada pencatatan penting, review autentifikasi,
n : Sampel yang diinginkan review pendokumentasian.
I : Interval 29 2. Wawancara Wawancara suatu
metode yang dipergunakan untuk
Sampel diambil dengan membuat daftar
mengumpulkan data, dimana peneliti
dokumen rekam medis secara acak antara 1
ISSN : 2089-4228

mendapatkan keterangan atau informasi Kepanjen sebagai sentra


secara lisan dari seseorang sasaran peneliti 32 kegiatan. Dalam upaya mengimbangi
(responden), atau bercakap-cakap perkembangan Kota Kepanjen yang begitu
berhadapan muka dengan orang tersebut cepat, RSUD Kanjuruhan Kepanjen
(face to face). (Notoatmodjo S, 2010) Kabupaten Malang terus berupaya
Wawancara dilakukan peneliti kepada meningkatkan potensi diri untuk
petugas assembling dan analisis dokumen meningkatkan kapasitas pelayanannya
rekam medis. Wawancara digunakan kepada masyarakat agar menjadi Rumah
sebagai teknik pengumpulan data. Sakit pilihan bagi masyarakat dalam bidang
3.8 Analisis Data Analisis yang digunakan kesehatan. Visi RSUD Kanjuruhan Kepanjen
dalam penelitian ini adalah analisis adalah menjadi rumah sakit pendidikan
univariate atau analisis deskriptif. Analisis yang berkualitas dan mandiri dengan
univariate bertujuan untuk menjelaskan pelayanan paripurna tahun 2015. Dan misi
atau mendeskripsikan karakteristik setiap RSUD Kanjuruhan Kepanjen adalah (a)
variabel penelitian. (Notoatmodjo S, 2010) meningkatkan kualitas sumber daya rumah
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini sakit yang mendukung upaya peningkatan
berdasarkan teknik analisis deskriptif yaitu kualitas pendidikan dan pelayanan
dengan cara mendeskripsikan data yang kesehatan paripurna kepada masyarakat
telah dikumpulkan dan diolah sebagai (b) meningkatkan mutu pelayanan
evaluasi untuk membuat gambaran kesehatan kepada semua lapisan
tentang analisis kuantitatif dokuemen masyarakat secara cepat, tepat, nyaman
rekam medis pasien rawat inap kasus dan terjangkau dengan dilandasi etika
bedah di RSUD Kanjuruhan Kepanjen. profesi (c) mewujudkan pelayanan yang
pro aktif dan perluasan jangkauan
4.1 Hasil Penelitian pelayanan kepada masyarakat dan (d)
Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan mewujudkan pengelolaan rumah sakit
Kepanjen Kabupaten Malang adalah yang profesional dengan prinsip sosio
Rumah Sakit Umum Daerah milik ekonomi secara efektif dan efisien serta
Pemerintah Kabupaten Malang, terletak mampu berdaya saing.
diatas tanah seluas 32.140 m2 dengan
bangunan yang didirikan dan digunakan 4.1.2.1 Proses Pelaksanaan Analisa
untuk operasional pelayanan sampai saat ini Kuantitatif Dokumen Rekam
seluas 11.550 m2, berada di Malang selatan Medis a. Perakitan / Assembling Rekam
dan mempunyai 211 tempat tidur dengan Medis Berdasarkan Buku Pedoman
tingkat hunian rata-rata 81,17% per tahun. Pelayanan Rekam Medis RSUD
Wilayah dispersi atau jangkauan pelayanan Kanjuruhan Kepanjen, assembling
Rumah Sakit meliputi Malang selatan merupakan kegiatan pemeriksaan
hingga perbatasan kabupaten Blitar dan kelengkapan lembar rekam medis,
Lumajang. Perkembangan Kota Kepanjen kelengkapan pengisian rekam medis.
sebagai ibukota Kabupaten Malang Assembling ini dipergunakan sebagai
ditandai dengan dibangunnya berbagai pedoman dalam menyeleksi, menata rapi
fasilitas pelayanan masyarakat dan setiap dokumen rekam medis yang
berbagai perkantoran pemerintahan. merupakan data informasi otentik yang
Dengan meningkatnya situasi dan kondisi dapat dipertanggungjawabkan. b. Uraian
tersebut membawa dampak terhadap Jabatan Pelaksana Assembling Berikut
kegiatan masyarakat baik di Kota Kepanjen adalah uraian jabatan pelaksana assembling
maupun daerah sekitarnya (Malang Selatan berdasarkan buku pedoman
pada umumnya) menjadikan Kota pengorganisasian Rekam Medis RSUD
ISSN : 2089-4228

Kanjuruhan Kepanjen: 1) Memeriksa analisis kuntitatif pada formulir dokumen


kelengkapan lembaran – lembaran rekam rekam medis telah lengkap. Dari penilaian
medis rawat inap 2) Menata rekam medis angka tersebut selanjutnya nilai akan
rawat inap secara kronologis sesuai dengan ditabulasi berdasarkan masing-masing
susunan yang telah ditetapkan rumah sakit review analisis kuantitatif dengan rumus
3) Memeriksa kelengkapan informasi, prosentase tabulasi :
antara lain : identitas pasien, anamnesis,
pemeriksaan fisik,
38 pemeriksaan lab, pemeriksaan khusus
lainnya, diagnosis masuk, diagnosis utama
atau akhir dan komplikasi, pengobatan,
tindakan persetujuan pengobatan /
tindakan, catatan konsultasi, catatan Keterangan :
a) Tabulasi : Penghitungan nilai hasil review analisis
perawat dan tenaga kesehatan lainya, kuntiatif.
resume medis. 4) Mencatat pada buku b) Nilai Tertinggi : Nilai review analisis kuantitatif untuk
KLPCM 5) Mengembalikan dokumen nilai tertinggi.
c) ∑ Sample : Jumlah sample.
rekam medis ke dokter atau perawaat, jika
belum lengkap. c. Wewenang Jabatan Jumlah Nilai Tabulasi = X 100 % Nilai
Pelaksana Assembling 1) Mengembalikan Tertinggi X ∑ Sample
dokumen rekam medis yang tidak lengkap 40 a. Review Identifikasi Pasien Untuk
ke dokter atau ruang perawatan. 2) review identifikasi pasien, instrument yang
Memberikan informasi tentang dinilai adalah nama dan nomor rekam
pelaksanaan medis. Setelah masing-masing dokumen
assembling d. Tanggung Jawab Jabatan rekam medis di analisis kuantitatif
Pelaksana Assembling 1) Membuat laporan berdasarkan review identifikasi pasien,
KLPCM (Ketidaklengkapan Pengisian maka selanjutnya nilai hasil analisis
Catatan Medis). 2) Mampu menyelesaikan kuantitatif ditabulasi berdasarkan rumus
tugas pekerjaan secara tepat waktu. 3) tabulasi. Berikut adalah tabel penilaian
Simpan rahasia kedokteran analisis kuantitaif berdasarkan review
39 identifikasi pasien:
4.1.2.2 Rekapitulasi Analisis Kuantitatif
Dokumen Rekam Medis
Pasien Rawat Inap Kasus Bedah Proses
review analisis kuntitatif dokumen rekam
medis ini menggunakan form observasi
analisis kuantitatif pada dokumen rekam
medis kasus bedah bulan Januari 2015 di
unit rekam medis RSUD Kanjuruhan
Kepanjen. Berikut adalah penjelasan angka
penilaian masing-masing review analisis Berdasarkan tabel review identifikasi
kantitatif : a) 0 (nol) = tidak lengkap b) 1 pasien diketahui bahwa hasil kelengkapan
(satu) = lengkap seluruh form rekam medis pengisian item nama berjumlah 12 dan
Penilaian angka 0 (nol) diberikan apabila ketidaklengkapan pengisian item nama
terdapat instrument analisis kuntitatif berjumlah 28. Kelengkapan pengisian item
pada formulir dokumen rekam medis yang nomor rekam medis berjumlah 8 dan
tidak lengkap sedangkan penilaian angka 1 ketidaklengkapan pengisian item nomor
rekam medis berjumlah 32. Dari hasil
(satu) diberikan apabila seluruh intrument
review identifikasi pasien diketahui rata-
ISSN : 2089-4228

rata kelengkapan review identifikasi pasien


berjumlah 10 dan ketidaklengkapan
review identifikasi pasien berjumlah 30

Berdasarkan tabel review pelaporan yang


penting diketahui bahwa hasil kelengkapan
Berdasarkan hasil review identifikasi pengisian item ringkasan masuk-keluar
pasien maka didapatkan tabulasi nilai yang berjumlah 23 dan ketidaklengkapan
digambarkan dalam bentuk grafik diatas. pengisian item ringkasan masuk-keluar
Hasil prosentase tabulasi kelengkapan berjumlah 17. Kelengkapan pengisian item
kelengkapan pengisian item nama adalah ringkasan keperawatan berjumlah 14 dan
30% dan prosentase ketidaklengkapan ketidaklengkapan pengisian item ringkasan
pengisian item nama adalah 70%. keperawatan berjumlah 26. Kelengkapan
Prosentase kelengkapan pengisian item pengisian item diagnosa masuk berjumlah
nomor rekam medis adalah 20% dan 30 dan ketidaklengkapan pengisian item
prosentase ketidaklengkapan pengisian diagnosa masuk berjumlah 10.
item nomor rekam medis adalah 80%. Hasil Kelengkapan pengisian item diagnosa
tersebut menunjukkan bahwa prosentase utama berjumlah 36 dan ketidaklengkapan
pengisian identifikasi pasien belum pengisian item diagnosa utama berjumlah
memenuhi standart pelayanan minimal 4. Kelengkapan pengisian item kode ICD-
rumah sakit yaitu prosentase kelengkapan 10 berjumlah 7 dan ketidaklengkapan
pengisian dokumen rekam medis rawat inap pengisian item kode ICD-10 berjumlah 33.
harus 100%. Kelengkapan pengisian item laporan
operasi berjumlah 16 dan ketidaklengkapan
b. Review Pelaporan yang Penting Untuk pengisian item laporan operasi berjumlah
review pelaporan yang penting, instrument 24. Kelengkapan pengisian item laporan
yang dinilai adalah ringkasan masuk- anastesi berjumlah 12 dan
keluar, ringkasan keperawatan, diagnosa ketidaklengkapan pengisian item laporan
masuk, diagnosa utama, kode ICD-10, anastesi berjumlah 28. Kelengkapan
laporan operasi, laporan anastesi, tindakan pengisian item tindakan operasi berjumlah
operasi, kode tindakan dan lembar 16 dan ketidaklengkapan pengisian item
informed concent. Setelah masing-masing tindakan operasi berjumlah 24.
dokumen rekam medis di analisis Kelengkapan pengisian item kode tindakan
kuantitatif berdasarkan review pelaporan berjumlah 10 dan ketidaklengkapan
yang penting, maka selanjutnya nilai hasil pengisian item kode tindakan berjumlah 30.
analisis kuantitatif ditabulasi berdasarkan Kelengkapan pengisian item lembar
rumus tabulasi. Berikut adalah tabel informed concent berjumlah 16 dan
penilaian analisis kuantitaif berdasarkan ketidaklengkapan pengisian item lembar
review pelaporan yang penting:
ISSN : 2089-4228

informed concent berjumlah 24. Dari hasil operasi adalah 60%. Prosentase
review pelaporan 44 yang penting diketahui kelengkapan pengisian item laporan
rata-rata kelengkapan review pelaporan anastesi adalah 30% dan prosentase
yang penting berjumlah 18 dan ketidaklengkapan pengisian item laporan
ketidaklengkapan review pelaporan yang anastesi adalah 70%. Prosentase
penting berjumlah 22. kelengkapan pengisian item tindakan
operasi adalah 40% dan prosentase
ketidaklengkapan pengisian item tindakan
operasi adalah 60%. Prosentase
kelengkapan pengisian item kode tindakan
adalah 25% dan prosentase
ketidaklengkapan pengisian item kode
tindakan adalah 75%. Prosentase
kelengkapan pengisian item lembar
informed concent adalah 40% dan
prosentase ketidaklengkapan pengisian
item lembar informed concent adalah 60%.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa
prosentase pengisian pelaporan yang
penting belum memenuhi standart
pelayanan minimal rumah sakit yaitu
prosentase kelengkapan pengisian
dokumen rekam medis rawat inap harus
Berdasarkan hasil review pelaporan yang 100%.
penting maka didapatkan tabulasi nilai yang
digambarkan dalam bentuk grafik diatas. c. Review Autentifikasi Untuk review
Hasil prosentase tabulasi kelengkapan autentifikasi, instrument yang dinilai adalah
pengisian item ringkasan masuk-keluar nama DPJP (Dokter Penanggung Jawab
adalah 57% dan prosentase ketidak Pasien) dan tanda tangan DPJP. Setelah
lengkapan pengisian item ringkasan masuk- masing-masing dokumen rekam medis di
keluar adalah 43%. Prosentase kelengkapan analisis kuantitatif berdasarkan
pengisian item ringkasan keperawatan review autentifikasi, maka selanjutnya nilai
adalah 35% dan prosentase ketidak hasil analisis kuantitatif ditabulasi
lengkapan pengisian item ringkasan berdasarkan rumus tabulasi. Berikut adalah
keperawatan adalah 65%. Prosentase tabel penilaian analisis kuantitaif
kelengkapan pengisian item diagnosa berdasarkan review autentifikasi:
masuk adalah 75% dan prosentase ketidak
lengkapan pengisian item diagnosa masuk
adalah 25%. Prosentase kelengka-pan
pengisian item diagnosa utama adalah 90%
dan prosentase ketidaklengkapan pengisian
item diagnosa utama adalah 10%.
Prosentase kelengkapan pengisian item
kode ICD-10 adalah 17% dan prosentase
ketidaklengkapan pengisian item kode
ICD-10 adalah 83%. Prosentase Berdasarkan tabel review autentifikasi
kelengkapan pengisian item laporan operasi diketahui bahwa hasil kelengkpan
adalah 40% dan prosentase pengisian item nama DPJP berjumlah 30
ketidaklengkapan pengisian item laporan dan ketidaklengkapan pengisian item nama
ISSN : 2089-4228

DPJP berjumlah 10. Kelengkapan maka selanjutnya nilai hasil analisis


pengisian item tanda tangan DPJP kuantitatif ditabulasi berdasarkan rumus
berjumlah 33 dan ketidaklengkapan tabulasi. Berikut adalah tabel penilaian
pengisian item tanda tangan DPJP analisis kuantitaif berdasarkan review
berjumlah 7. Dari hasil review autentifikasi pendokumentasian:
diketahui rata-rata kelengkapan review
autentifikasi berjumlah 31,5 dan
ketidaklengkapan review autentifikasi
berjumlah 8,5.

Berdasarkan tabel review


pendokumentasian diketahui bahwa hasil
kelengkpan pengisian item tidak ada
coretan berjumlah 20 dan ketidaklengkapan
pengisian tidak ada coretan berjumlah 20.
Kelengkapan pengisian item tidak ada tip-
ex berjumlah 34 dan ketidaklengkapan
pengisian item tidak ada tip-ex berjumlah 6.
Berdasarkan hasil review autentifikasi Ketidaklengkapan pengisian item tidak ada
maka didapatkan tabulasi nilai yang bagian kosong berjumlah 40. Kelengkapan
digambarkan dalam bentuk grafik diatas. pengisian item perbaikan kesalahan ber-
Hasil prosentase tabulasi kelengkapan jumlah 35 dan ketidak lengkapan pengisian
pengisian item nama DPJP adalah 75% dan item perbaikan kesalahan berjumlah 5. Dari
prosentase ketidaklengkapan pengisian hasil review pendokumentasian diketahui
item nama DPJP adalah 25%. Prosentase rata-rata kelengkapan review pendokumen-
kelengkapan pengisian item tanda tangan tasian berjumlah 22,25 dan ketidak
DPJP adalah 82% dan prosentase lengkapan review pendokumentasian
ketidaklengkapan pengisian item tanda berjumlah 17,75.
tangan DPJP adalah 18%. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa prosentase pengisian
autentifikasi masih kurang karena belum
memenuhi standart pelayanan minimal
rumah sakit yaitu prosentase kelengkapan
pengisian dokumen rekam medis rawat inap
harus 100%.

d. Review Pendokumentasian Untuk review


pendokumentasian, instrument yang dinilai
adalah tidak ada coretan, tidak ada tip-ex,
tidak ada bagian kosong dan perbaikan
kesalahan .Setelah masingmasing dokumen
rekam medis di analisis kuantitatif
berdasarkan review pendokumentasian, Berdasarkan hasil review
pendokumentasian maka didapatkan
ISSN : 2089-4228

tabulasi nilai yang digambarkan dalam kelengkapan review pelaporan yang


bentuk grafik diatas. Hasil prosentase penting adalah 45% dan
tabulasi kelengkapan pengisian item tidak ketidaklengkapan review pelaporan
ada coretan adalah 50% dan prosentase yang penting adalah 55%. Berdasarkan
ketidaklengkapan pengisian item tidak ada kelengkapan review autentifkasi adalah
coretan adalah 50%. Prosentase 79% dan ketidaklengkapan review
kelengkapan pengisian item tidak ada tipex autentifkasi adalah 21%. Berdasarkan
adalah 85% dan prosentase kelengkapan review pendokumentasian
ketidaklengkapan pengisian item tidak ada adalah 56% dan ketidaklengkapan
tip-ex adalah 15%. Prosentase kelengkapan review pendokumen-tasian adalah 44%.
pengisian item tidak ada bagian kosong
adalah 0% dan prosentase ketidak 5.2 Saran
lengkapan pengisian item tidak ada bagian 1. Dalam proses pelaksanaan pengontrol-
kosong adalah 100%. Prosentase an dokumen rekam medis, sebaiknya
kelengkapan pengisian item perbaikan pihak RSUD Kanjuruhan Kepanjen
kesalahan adalah 87% dan prosentase menunjuk petugas khusus yang
ketidaklengkapan pengisian item perbaikan menangani masalah ketidaklengkapan
kesalahan adalah 13%. Grafik dokumen rekam medis. Sehingga
menunjukkan prosentase pengisian kelengkapan dokumen rekam medis
pendokumentasian belum memenuhi dapat memenuhi standart pelayanan
standart pelayanan minimal rumah sakit minimal rumah sakit yaitu prosentase
yaitu prosentase kelengkapan pengisian kelengkapan pengisian dokumen rekam
dokumen rekam medis rawat inap harus medis harus 100%.
100%. 2. Untuk mengurangi angka ketidak
lengkapan pengisian catatan medis yg
5.1 Kesimpulan tinggi, sebaiknya pihak manajemen
Kesimpulan yang diperoleh dari RSUD Kanjuruhan Kepanjen membuat
pelaksanaan tugas akhir “Analisis standard dan prosedur yang lebih terinci
Kuantitatif Dokumen Rekam Medis Pasien tentang pengisian dokumen rekam
Rawat Inap Kasus Bedah” di RSUD medis sehingga selanjutnya bisa
Kanjuruhan Kepanjen adalah sebagai disosialisasikan kepada unit
berikut : keperawatan, selain itu unit rekam
1. Pengontrolan dokumen rekam medis medis mengusulkan untuk membuat
yang tidak lengkap di rumah sakit dan menempelkan stiker himbauan
adalah ketika dokumen rekam medis yang berisi “Harap mengisi
rawat inap dikembalikan ke unit rekam dokumen rekam medis secara lengkap”.
medis kemudian dokumen tersebut
diassembling untuk analisis kuantitatif
dan dianalisa kelengkapan dokumen DAFTAR PUSTAKA
tersebut. Setelah diassembling dan America Hospital Association, 1974.
dianalisa, dokumen yang tidak lengkap Rumah Sakit. Dikutip oleh Ery
diberikan kartu kendali dan Rustiyanto. 2010. Yogyakarta:
dikembalikan lagi ke unit rawat inap. Graha Ilmu
2. Dari hasil rekapitulasi analisis
kuantitatif dokumen rekam medis Departemen Kesehatan Republik Indonesia
pasien rawat inap kasus bedah Tahun 2006 tentang Rekam Medis.
berdasarkan kelengkapan review Jakarta : Departemen Kesehatan RI
identifikasi pasien adalah 25% dan Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman
ketidaklengkapan review identifikasi Penyelenggaraan dan Prosedur
pasien adalah 75%. Berdasarkan
ISSN : 2089-4228

Rekam Medis Rumah Sakit di


Indonesia Revisi II. Jakarta: Depkes
RI

Hatta, Gemala. 2012. Pedoman Manajemen


Informasi Kesehatan Disarana
Pelayanan Kesehatan. Universitas
Indonesia

Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 983/MenKes/
SK/XII/1992 tentang tugas Rumah
Sakit. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI

Menteri Kesehatan RI No.268/MenKes/


Per/XII/2007 tentang Rekam Medis.
Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi


Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta

Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia No.269/MENKES/PER/
III/2008 tentang Rekam Medis.
Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Rustiyanto, Ery. 2009. Etika Profesi


Perekam medis dan Informasi
Kesehatan. Yogyakarta : Graha
Ilmu

Rustiyanto, Ery. 2010. Statistik Rumah


Sakit Untuk Pengambilan
Keputusan. Yogyakarta : Graha
Ilmu

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta

Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI

You might also like