You are on page 1of 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/306237307

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG REKAM MEDIS DENGAN


KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN PADA INSTALASI
RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT AT-TUROTS AL ISLAMY SL....

Article · May 2016

CITATIONS READS

0 1,284

3 authors, including:

Fahmi Hakam

9 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Fahmi Hakam on 17 August 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL PERMATA INDONESIA Halaman : 56 - 65
Volume 7, Nomor 1, Mei 2016
ISSN 2086 – 9185

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG REKAM MEDIS


DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN
PADA INSTALASI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT
AT-TUROTS AL ISLAMY SLEMAN

Sri Utami 1, Amalina Tri Susilani 2, Fahmi Hakam 3


1,3
Program Studi RMIK, POLTEKKES Permata Indonesia
2
Program Studi Kebidanan, POLTEKKES Permata Indonesia

Abstract : in the law of the republic of Indonesia Number 44 Year 2009, hospital is a
comprehensive personal service institution that provide health service for impatients,
outpatients, and emergency patients. One of the quality indicators of health service in the
hospital is the medical record service. In Permenkes Decree No. 269 / Menkes / PER/
III/2008, Article 1, paragraph 1 states that, medical record is explained as files contain all
notes and health services that has been received by patient. To observe the relation between
nurses’ knowledge level of medical record and how comprehensive they fill the nursing
documentation. This study used observational analysis with cross sectional approach.
Subjects in this study were all nurses in At-Turots Al-Islamy public hospital, Sleman. The
study objects were impatients medical record files that were analyzed with saturated sample
technique. The study was conducted from April to May 2016 with questionnaire as study
instrument. The obtained data then analyzed with bivariate an univariate analysis, where
chisquare equation was used in bivariate analysis. The study showed the value of nurses’
knowledge was 23,07% (sufficient), and the comprehensiveness of nursing documentation in
At-Taurots Al-Islamy public hospital, Sleman.
Keywords: Knowledge level, nursing documentation, medical record.

PENDAHULUAN setinggi-tingginya. maka Rumah Sakit


Rumah Sakit sebagai institusi diwajibkan untuk membuat rekam medis
pelayanan kesehatan bagi masyarakat (Permenkes No. 269/Per/III/2008).
dengan karateristik tersendiri yang Menurut Amelia (2013), Pentingnya
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu kelengkapan catatan keperawatan pada
pengetahuan kesehatan, kemajuan lembar rekam medis sebagai alat
teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi komunikasi antara tenaga kesehatan, untuk
masyarakat yang harus mampu pembelaan yang sah manakala terjadi
meningkatkan pelayanan yang lebih gugatan, yaitu sebagai pembuktian dalam
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat perkara hukum.
agar terwujudnya derajat kesehatan yang
Undang-undang keperawatan No. 38 METODE PENELITIAN
Tahun 2014 Bab 1, Pasal (1). tentang peneliti menggunakan Analitik
keperawatan memuat catatan keperawatan Observasional dengan pendekatan
adalah rangkaian interaksi perawat dengan Crossectional. Subyek dalam penelitian
klien untuk menyelenggarakan praktik ini adalah semua tenaga perawat di Rumah
keperawatan dengan baik dan benar, ada Sakit Umum At-Turots Al-Islamy Sleman
beberapa tugas dan wewenang menjadi dan objek penelitian berkas rawat inap.
seorang perawat. dengan menggunakan teknik sampel jenuh.
Di Rumah Sakit Umum AT-Turots Penelitian dimulai pada bulan Apri-Mei
Al-Islamy Sleman terdapat permasalahan 2016. Instrumen penelitian menggunakan
tentang pengisian kelengkapan catatan kuisioner. Analisis data menggunakan
keperawatan, karena perawat mempunyai analisis Bivariate dan analisis Univariate,
banyak beban kerja dan perawat enggan analisis bivariate menggunakan rumus
dalam mengisi catatan keperawatan secara Chisquare.
lengkap. Berkas rekam medis yang belum
lengkap langsung diantar ke bagian kassa HASIL
untuk diproses jumlah biaya yang harus Gambaran Umum Rumah Sakit
dibayar pada saat pasien pulang. Dilihat Berawal dari keprihatinan akan
dari 5 Berkas terdapat 2 Berkas yang umat Islam serta bangsa ini pada
belum lengkap dan dapat disimpulkan umumnya, juga demi tegaknya Dakwah
bahwa belum semua tenaga perawat Salafiyah yang betul-betul menjalankan
mengisi catatan keperawatan pada berkas ajaran Islam itu menurut Al-Qur’an dan
rekam medis secara lengkap. Yang dapat Sunnah, dan tidak dicampuri atau dikotori
berdampak pada tidak diketahui riwayat oleh kesyirikan dan bid’ah pada
perawatan pasien apabila berkunjung khususnya, maka Yayasan Majelis At-
kembali ke Rumah Sakit tersebut. Turots Al-Islamy yang berkedudukan di
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka kompleks Pondok Pesantren Islamic
peneliti tertarik untuk mengetahui Centre Bin Baz (ICBB) di Karanggayam,
Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang desa Sitimulyo, kecamatan Piyungan,
Rekam Medis dengan Kelengkapan kabupaten Bantul berkeinginan
Pengisian Catatan Keperawatan pada berpartisiasi dan peduli kepada
Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit masyarakat untuk mendirikan sarana
Umum Al AT-Turots Al-Islamy Sleman. kesehatan yang benar-benar menjadi
rumah sakit Islam yang menjalankan Pengobatan dan Rumah Bersalin (BPRB)
syari’at Islam. At-Turots Al-Islamy ditetapkan sebagai
Berlokasi di dukuh Klaci I desa Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RS
Margoluwih kecamatan Seyegan KIA) dengan dikeluarkannya Keputusan
kabupaten Sleman, Rumah Sakit At- Kepala Dinas kesehatan Propinsi Daerah
Turots Al-Islamy Yogyakarta menempati Istimewa Yogyakarta bernomor
areal seluas sekitar 3.159 m2 (wakaf 445/1662/IV.2.
Bapak H. Mas’udi asal Godean), Ketetapan sebagai Rumah Sakit
dibangun pada tahun 2000 atas biaya Umum (RSU) diberikan kepada Rumah
seorang muhsinin (donatur) dari Kuwait, Sakit At-Turots Al-Islamy berdasarkan
Nu’man al-Utsman melalui Jum’iyyah izin operasional dari Bupati Sleman
Ihya At-Turots Maktab Indonesia yang dengan keluarnya Izin Sementara
saat itu masih bernama Lajnah Khairiyah Penyelenggaraan Rumah Sakit At-Turots
Musytarakah. Al-Islamy oleh Dinas Kesehatan
Pada tanggal 29 Februari 2002, Kabupaten Sleman melalui Surat
diresmikan oleh Dewan Penyantun Dana Keputusan Nomor: 503/0786/DKS/2008
dari Kuwait dan Perwakilan Gubernur tertanggal 1 April 2008 yang kemudian
Daerah Istimewa Yogyakarta, serta diperpanjang dengan dikeluarkannya
dihadiri pula oleh warga masyarakat yang surat bernomor : 503/1647a yang
ada di wilayah kecamatan Seyegan ditandatangani oleh Kepala Dinas
kabupaten Sleman. Pada April 2001 Kesehatan Sleman dengan pada tanggal
mulai beroperasi dan melayani 18 Mei 2009.
masyarakat sebagai Balai Pengobatan dan Distribusi frekuensi responden
Rumah Bersalin (BPRB). Babak baru berdasarkan umur
sejarah Rumah Sakit At-Turots Al-Islamy Penelitian ini menggunakan
Yogyakarta dimulai dengan responden perawat. Responden utama
dikeluarkannya Surat Izin dalam penelitian ini terdiri dari 26 tenaga
Penyelenggaraan Rumah Bersalin. perawat di Rumah Sakit Umum AT-
Nomor : 503/1187/DKS/2001 dan Turots Al-Islamy Sleman sebagai sumber
Surat Izin Penyelenggaraan Balai untuk menguji kuisioner yang diberikan
Pengobatan dengan nomor: oleh peneliti. Berikut adalah karakteristik
503/1188/DKS/2001 pada tanggal 19 Juli responden:
2001. Lima tahun kemudian, tepatnya Tabel 4.6 Distribusi frekuensi
pada tanggal 2 April 2007 Balai karakteristik responden berdasarkan umur
Kategori �⹩ % Karakteristik tenaga perawat
Remaja akhir 18 69,23 Tabel 4.8 Distribusi frekuensi responden
umur <30 tahun
Dewasa awal 6 23,07 berdasarkan pendidikan perawat di Rumah
umur 30-35 tahun Sakit Umum At-Turots Al-Islamy Sleman
Dewasa akhir 2 7,69
umur >35 tahun Pendidikan 𝑓 %
Total 26 100 D3 Keperawatan 21 80,76
S1 Keperawatan 5 19,23
Total 26 100
Berdasarkan tabel 4.6 berdasarkan
karakteristik umur terbanyak pada
Berdasarkan Tabel 4.8 Tenaga
kategori remaja awal 69,23% dan yang
Perawat di Rumah Sakit At-Turots Al-
paling sedikit pada kategori dewasa akhir
Islamy Sleman berjumlah 26 tenaga
7,69%.
perawat dengan pendidikan D3
keperawatan 80,76% orang. Dan S1
Distribusi frekuensi responden
keperawatan 19,23% orang.
berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi karakteristik
Karakteristik responden berdasarkan
responden berdasarkan karakteristik jenis
lama bekerja
kelamin
Tabel 4.9 Distribusi frekuensi lama
Kategori 𝑓 %
bekerja perawat di Rumah Sakit UmumAt-
Laki-laki 10 38,46
Perempuan 16 61,53 Turots Al-Islamy Sleman
Total 26 100 Lama bekerja 𝑓 %
Lama bekerja 21 80,76
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat < 5 tahun
Lama bekerja 5 19,23
diketahui bahwa karakteristik responden > 5 tahun
berdasarkan jenis kelamin yang Total 26 100
terbanyak pada kategori perempuan
Berdasarkan Tabel 4.9 Tenaga
61,53% sedangkan yang paling sedikit
Perawat di Rumah Sakit Umum At-Turots
pada kategori laki-laki sebesar 38,46%,
Al-Islamy Sleman berjumlah 26 tenaga
dengan menggunakan teknik pengambilan
perawat dengan lama bekerja < 5 tahun
sampel jenuh apabila semua anggota
berjumlah 80,76% orang. Dan lama
populasi digunakan sebagai sampel
bekerja tenaga keperawatan > 5 tahun
(Sugiyono, 2010).
19,2% orang.
Tingkat Pengetahuan Perawat Distribusi frekuensi Kelengkapan,
Tabel 4.10 Distribusi frekuensi berdasarkan data administratif
Tingkat Pengetahuan Perawat Tabel 4.13 distribusi frekuensi data
Tingkat Jumlah % administratif
pengetahuan
No Item Lengkap
perawat tentang
1 Nama 26
rekam medis
2 Jenis kelamin 24
Kurang 6 23,07
3 Umur 23
Cukup 16 61,53
4 No Rekam 26
Baik 4 15,38
Medis
Total 26 100
5 Jam 24
6 Tanggal Masuk 24
Berdasarkan tabel 4.10 distribusi Total 147
frekuensi di atas dapat diketahui tingkat
Dilihat dari data administratif
pengetahuan yang terbanyak pada
diatas pengisian kkelengkapan catatan
kategori cukup dengan hasil 23,07%. Dan
keperawatan di Rumah Sakit At-Taurot
Yang paling sedikit pada kategori baik
Al-Islamy Sleman sudah lengkap dengan
15,38%.
presentase sebesar 94,23%.

Distribusi frekuensi kelengkapan


Distribusi frekuensi data klinis
pengisian catatan keperawatan
Tabel 4.14 distribusi frekuensi data klinis
Tabel 4.11 kelengkapan catatan
No Item Lengkap
keperawatan
1 Diagnose 26
Kelengkapan 𝑓 % 2 Perencanaan tujuan 26
catatan dan kriteria hasil
keperawatan 3 Rencana tindakan 26
Tidak lengkap 13 50 4 Intervensi 19
Lengkap 13 50 5 Evaluasi 25
Total 26 100 6 Tanggal teratasi 20
7 Implementasi 20
8 Evaluasi (SOAP) 26
Berdasarkan tabel 4.11 diketahui 9 Nama & paraf Dokter 26
kelengkapan catatan keperawatan yang Total 214
seimbang pada kategori lengkap 50%,
Dilihat dari tabel data klinis diatas
dan yang paling sedikit pada kategori
pengisian catatan keperawatan di Rumah
tidak lengkap 50%.
Sakit Umum At-Taurots Al-Islamy Sleman
sudah lengkap dengan presentase sebesar
95,5%.
Tingkat pengetahuan perawat antara pengetahuan perawat dengan
Hubungan tingkat pengerahuan kelengkapan pengisian catatan
perawat tentang rekam medis dengan keperawatan di Rumah Sakit Umum Al-
kelengkapan pengisian catatan Turots Al-Islamy Sleman.
keperawatan dan hasil kuisioner selama
penelitian adalah sebagai berikut: PEMBAHASAN
Tabel 4.15 hubungan tingkat pengetahuan 1. Tingkat pengetahuan perawat
responden berdasarkan kelengkapan Menurut Arikunto (2010)
catatan keperawatan tingkat pengetahuan memiliki 3 tingkat
kategori yaitu, Dapat dikatakan baik
Kelengkapan
Tingkat 𝑋2 𝜌 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 76%-100%, cukup 56%-75%, kurang
pengetah lengkap Tidak
0%-55%. Menurut Mubarak (2007)
uan lengkap
Baik 4 0 faktor-faktor yang mempengaruhi
Cukup 9 7 10.25 0,006 pengetahuan yaitu pendidikan,
pekerjaan, pengalaman, umur, minat,
Kurang 0 6
informasi dan kebudayaan. maka dapat
disimpulkan pendidikan sangat
Berdasarkan Tabel 4.15 didapatkan
mempengaruhi karena apabila ada
nilai p value 0,006 < 0,05 dinyatakan Ho
bimbingan yang diberikan seseorang
ditolak / Ha diterima. Yang artinya ada
pada orang lain terhadap suatu hal agar
hubungan antara pengetahuan perawat
mereka dapat memahami. Tidak dapat
dengan kelengkapan pengisian catatan
dipungkiri bahwa makin tinggi
keperawatan di Rumah Sakit Umum Al-
pendidikan seseorang semakin mudah
Turots Al-Islamy Sleman. Dari output
pula mereka menerima informasi, dan
tersebut diperoleh informasi:
pada akhirnya makin banyak pula
a. Uji chisquare
pengetahuan yang dimilikinya.
Hipotesisinya Ho ditolak tidak ada
Sebaliknya jika tingkat pengetahuan
hubungan berdasarkan
rendah akan menghambat
(1) P ≤0,05 = H0 ditolak/ Ha diterima
perkembangan sikap seseorang terhadap
(2) P ≥ 0,05 = H0 diterima/Ha ditolak
penerimaan, informasi dan nilai-nilai
maka diketahui nilai signifikan
yang baru diperkenalkan.
0,006 < 0,05 , secara statistik maka
Dari hasil penelitian Anis
dinyatakan H0 ditolak / Ha diterima.
Rismawati (2014) Hubungan tingkat
Jadi dapat disimpulkan ada hubungan
pengetahuan perawat tentang rekam
medis dengan kelengkapan pengisian keperawatan. Kelengkapan catatan
catatan keperawatan di Rumah Sakit keperawatan meliputi data klinis dan
Nur Rohmah Wonosari ditemukan hasil data administratif (Hatta, 2009).
tingkat pengetahuan perawat dikatakan Tujuan utama rekam medis
baik sebesar 85,00%. sebagai pendokumentasian berkas
Berdasarkan hasil yang secara akurat dan lengkap. Pentingnya
didapatkan dalam penelitian, Tingkat kelengkapan catatan keperawatan pada
pengetahuan Tenaga perawat di Rumah lembar rekam medis sebagai alat
Sakit Umum At-Taurots Al-Islamy komunikasi antara tenaga kesehatan,
Sleman yang terbanyak pada kategori untuk pembelaan yang sah manakala
cukup dengan hasil 23,07% dan Yang terjadi gugatan, yaitu sebagai
paling sedikit pada kategori baik pembuktian dalam perkara hukum.
15,38%. di Rumah Sakit Umum At- Catatan tersebut juga dapat digunakan
Taurots Al-Islamy Sleman semua sebagai pegangan hukum bagi Rumah
tenaga perawat berpendidikan Sakit, petugas kesehatan, maupun klien.
keperawatan, sehingga tingkat Karena didalamnya terdapat bukti
pengetahuan tenaga perawat di Rumah tertulis yang berisi perawatan semasa
Sakit Umum At-Taurots Al-Islamy dirawat di Rumah Sakit, Peran perawat
Sleman dikategorikan Cukup. Tingkat juga sebagai mutu pelayanan kesehatan
pengetahuan perawat di Rumah Sakit di Rumah Sakit yang sangat
Umum At-Turots Al-Islamy Sleman dipengaruhi oleh tenaga kesehatan yang
saat ini sudah sesuai menurut Arikunto bekerja di Rumah Sakit tersebut
(2010), dan mempunyai kesamaan (Amelia, 2013).
dengan hasil penelitian Anis Rismawati Dari hasil penelitian Anis
(2014) Rismawati (2014) Kelengkapan catatan
2. Kelengkapan catatan keperawatan keperawatan meliputi data klinis dan
Dokumentasi keperawatan adalah data administrative dengan hasil
suatu sistem pencatatan dan pelaporan kelengkapan berkas untuk data
informasi tentang kondisi (status) administratif 96%, sedangkan untuk
kesehatan pasien serta semua kegiatan data klinis 77,50%.
keperawatan yang menggunakan Berdasarkan hasil yang
pendekatan keperawatan. Meliputi didapatkan dalam penelitian, di Rumah
pengkajian, perumusan, diagnosis, Sakit Umum At-Turots Al-Islamy
perencanaan, implementasi dan evaluasi Sleman didapat dengan hasil pengisian
data administratif dan data klinis dapat Dalam penelitian Ardika (2012)
di katakana sudah baik. yaitu data didapat ada hubungan yang
administratif sebesar 87,8%, sedangkan bermakna antara pengetahuan
data klinis sebesar 95,5%. Kelengkapan perawat tentang rekam medis
catatan keperawatan saat ini di Rumah dengan kelengkapan pengisian
Sakit Umum At-Turots Al-Islamy dokumentasi asuhan keperawatan di
Sleman sudah sesuai dengan Hatta bangsal penyakit dalam RSUP Dr.
(2009), dan mempunyai kesamaan Kariadi semarang.
dengan penelitian Anis Rismawati Berdasarkan hasil dari nilai
(2014). perhitungan chisquare penelitian di
3.Hubungan tingkat pengetahuan perawat Rumah Sakit Umum At-turots Al-
tentang rekam medis dengan Islamy Sleman diketahui nilai p value
kelengkapan pengisian catatan yaitu 0,006 berarti bahwa hipotesis
keperawatan yang dikemukakan peneliti terbukti
Menurut Santoso, (2014) Untuk ada hubungan antara pengetahuan
dapat membuat keputusan tentang perawat dengan kelengkapan pengisian
hipotesis yang diajukan diterima atau catatan keperawatan pada instalansi
sitolak, maka dengan membandingkan rawat inap karena p value ≤ 0,05 maka
Chi-square Hitung dengan Chi-square Ho ditolak. Maka ada hubungan antara
tabel dengan derajat kebebasan tarif pengetahuan perawat dengan
signifikan 5% atau 0,05. Intepretasi kelengkapan pengisian catatan
hasil Chisquare: keperawatan pada instalansi rawat inap
a. Apabila p ≤ 0,05 = Ho ditolak, di Rumah Sakit Al-Ataurots Al-Islamy
berarti ada hubungan antara tingkat SLeman. chisquare diperoleh bahwa
pengetahuan perawat tentang rekam berkas catatan keperawatan yang diisi
medis dengan kelengkapan secara lengkap menunjukan tingkat
pengisian catatan keperawatan. pengetahuan tenaga perawat tersebut
b. Apabila p ≥ 0,05 = Ho diterima, rendah.
berarti tidak ada hubungan antara Berdasarkan hasil wawancara
tingkat pengetahuan perawat dengan tenaga perawat dan rekam
tentang rekam medis dengan medis, perawat tidak mengisi secara
kelengkapan pengisian catatan lengkap dikarnakan banyaknya beban
keperawatan. kerja. Sehingga membuat lupa akan
pengisian catatan keperawatan secara
lengkap. Maka dapat disimpulkan a. Penyamaan persepsi antar tenaga
bahwa perhitungan penelitian ini keperawatan tentang pengisian
sesuai dengan Santoso (2014) dan catatan keperawatan dalam berkas
memiliki kesamaan dengan hasil rekam medis.
penelitian Ardika (2012). b. Peningkatan pengetahuan perawat
dengan sosialisasi, workshop,
KESIMPULAN pelatihan dan seminar.
1. Tingkat pengetahuan yang terbanyak 3. Bagi manajemen Rumah Sakit
pada kategori cukup dengan hasil Melakukan sosialisasi, Memonitoring
23,07%. Dan Yang paling sedikit pada dan evaluasi secara rutin kepada
kategori baik 15,38%. tenaga kesehatan terutama tenaga
2. Kelengkapan catatan keperawatan perawat, tentang pentingnya
dibagi menjadi dua yaitu data kelengkapan dalam pengisian catatan
administratif sebesar 87,8%, keperawatan pada lembar rekam
sedangkan data klinis sebesar 95,5%. medis.
3. Ada hubungan antara tingkat
pengetahuan perawat tentang rekam DAFTAR PUSTAKA
medis dengan kelengkapan pengisian 1. Amelia, Nindy. (2013).Prinsip Etika
Keperawatan .Yogyakarta :D-Medika
catatan keperawatan di Rumah Sakit
2. Arikunto, Suharsimi. (2010).
Umum At-Turots Al-Islamy Sleman. Prosedur Penelitian . Jakarta : Rineka
Cipta.
Hasil uji statistik diperoleh hasil p
3. Darmawan, Deni . (2013). Metode
value 0,006 sehingga uji statistik Penelitian Kuantitatif. Bandung.
Remaja Respakarya.
dinyatakan bermakna karena p value ≤
4. Hasdianah , Dkk. (2015). Dasar-
0,05. Dasar Riset
Keperawatan.Yogyakarta: Nuha
Medika.
SARAN 5. Hatta, Gemala, Ed. (2009), Pedoman
Manajemen Informasi Kesehatan di
1. Bagi Peneliti
Sarana Pelayanan Kesehatan Jakarta :
Kita sebagai tenaga kesehatan Departemen Hukum dan HAM RI.
6. Hosizah, (2014). Kumpulan Peraturan
seharusnya dapat memahami
Perundangan Rekam Medis Dan
pentingnya kelengkapan catatan Informasi Kesehatan (Manajemen
Informasi Kesehatan). Yogyakarta :
keperawatan, sehingga tidak hanya
aptiRMIK Press.
perawat. 7. Konsil Kedokteran Indonesia, 2006.
Manual Rekam Medis . Jakarta Konsil
2. Bagi Perawatan
Kedokteran Indonesia.
8. Machfoedz, Ircham,
(2013).Metodologi Penelitian
(Kuantitatif dan Kualitatif).
Yogyakarta : Fitramaya.
9. Mubarak, wahid Igbal, (2007).
Promosi Keperawatan . Yogyakarta
:Graha Ilmu.
10. Notoatmodjo,Soekidjo,(2012).
Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta :Rineka.
11. Nursalam, (2008). Proses dan
Dokumentasi Keperawatan Konsep
Praktik. Jakarta : Selemba Medika.
12. PERMENKES No.
269/MENKES/PER/2008.
13. Riwidikdo, H. (2012). Statistik
Kesehatan . Yogyakarta : Nuha
Medika.
14. Riyanto, A. (2011). Aplikasi Metode
Penelitian Kesehatan .Yogyakarta :
Nuha Medika.
15. Rustiyanto,Ery.(2009). Etika Profesi
Perekam Medis Informasi Kesehatan .
Yogyakarta: Graha Ilmu.
16. Santoso Singgih. (2014). Statistik
Nonparametrik Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS. Jakarta :Grahamedia,
17. Sugiyono.(2011). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D
.Bandung : Alfabeta.
18. Swarjan, I Ketut, (2013). Metodologi
Penelitian Kesehatan.Yogyakarta :
CV Andi Offset.
19. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 38 Tahun 2004 Tentang
Keperawatan.
20. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 38 Tahun 2014 Tentang
Keperawatan.
21. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit.

View publication stats

You might also like