You are on page 1of 10

Jurnal Populika

Volume 7, Nomer 1, Januari 2019

Pengembangan Nasionalisme Generasi Muda di Era Globalisasi

S. Widiyono
Universitas Terbuka Yogyakarta
widiyono61@gmail.com

Abstract
The sense of nationalism is very important for the young generation of Indonesia to be able to become a
developed nation, a modern nation, a nation that is safe, and peaceful, just and prosperous in the midst of
globalization that increasingly challenges the Indonesian state. As a nation and country in the midst of
other nations in the world, it requires a high nationalism identity of citizens, especially among the young
generation of Indonesia. The spirit of nationalism is still needed by the existence of the Indonesian nation
and state. High nationalism from citizens or the younger generation will make positive and best behavior
for the nation and state. In the current era of globalization there are several trends of depletion of the
spirit of nationalism among the younger generation. This can be seen from a number of benchmarks,
namely the lack of appreciation of the younger generation of Indonesian native culture, patterns and
lifestyles of Westernized teenagers, and so on. To overcome this problem, it is necessary to have an
intensive and continuous movement in the world of education related to the planting of a sense of
nationalism towards students from elementary to tertiary levels that must be done by teachers and
lecturers by respecting and being proud of indigenous Indonesian culture. In this paper the author tries to
explain the circumstances and facts about the development of nationalism through library studies.

Keywords: nationalism, young generation, globalization

Pendahuluan generasi muda. Berbagai permasalahan yang


Pada era globalisasi sekarang dan timbul akibat memudarnya semangat
semakin berkembangnya teknologi informasi nasionalisme dan patriotisme banyak terjadi
dapat mengakibatkan kaburnya batas-batas antar belakangan ini, banyak generasi muda yang
negara (baik secara politik, ekonomi, maupun mengalami disorientasi dan terlibat pada suatu
sosial). Era globalisasi sekarang ini, salah satu kepentingan yang hanya mementingkan diri
permasalahan penting yang sedang dihadapi pribadi dan terkadang tidak peduli dan tidak mau
bangsa ini adalah memudarnya semangat tahu bagaimana para pejuang kita dengan susah
nasionalisme dan patriotisme di kalangan payah memperoleh kemerdekaan. Di tengah

12
Jurnal Populika, Volume 7, Nomer 1, Januari 2019

situasi bangsa Indonesia yang seperti saat ini, kejadian yang terjadi di masa lalu tetapi juga
nasionalisme sangat di butuhkan untuk menjaga mengenai semangat nasionalisme yang juga
Negara Kesatuan Republik Indonesia. berpengaruh atas perjalanan hidup dalam
Pada zaman globalisasi ini teknologi berbangsa dan bernegara. Karena dengan
berkembang semakin pesat dan akan semakin demikian akan tercipta suatu hubungan
berkembang secara terus menerus seiring dengan emosional secara timbal-balik di antaranya
berjalannya waktu. Teknologi juga telah menjadi dalam kaitan semangat nasionalisme. Hal ini
sebuah kebutuhan dan menjadi peranan penting akan menjadi sebuah tuntutan yang layak,
bagi kehidupan manusia. Teknologi bisa supaya generasi muda dapat menghargai jasa-
dikaitkan dengan nasionalisme menurut jasa para Pejuang dan Pahlawan sehingga
perkembangannya. Nasionalisme di Indonesia mereka dapat menempatkan para Pejuang dan
semakin menurun dari waktu ke waktu, hal ini Pahlawan yang terhormat. (Muhammad, Ali.
berbanding terbalik dengan teknologi yang 2011)
selalu berkembang. Secara sepintas terlihat tidak Selama ini, pendidikan selalu menitik
ada kaitannya antara teknologi dan nasionalisme, beratkan pada aspek kognitif semata, sedangkan
tetapi sebenarnya nasionalisme ini sangat aspek afektif emosional dan kecerdasan
bergantung kepada teknologi. Teknologi spriritual kurang diperhatikan dan seolah tidak
memiliki pengaruh dan dampak yang positif dan menjadi garapan pendidikan. Masyarakat
negatif bagi nasionalisme, Jika digunakan secara menganggap bahwa orang yang cerdas ialah
semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang mereka yang mampu menghapal banyak rumus,
berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat menguasai bahasa asing dengan fasih, dan
kerugian. mampu menjawab soal pelajaran secara tepat
Dalam merebut kemerdekaan dari para dan cermat. Sehingga dunia pendidikan hanya
penjajah, para pemuda pada zaman kolonialisme memproduksi orang yang mempunyai
bersusah payah dengan mempertaruhkan nyawa. kecerdasan otak. Padahal, tujuan pendidikan
Mereka rela berkorban apa saja demi yang tertuang dalam UUD 1945 adalah
membebaskan negeri ini dari kekuasaan mencerdaskan kehidupan bangsa. Sementara
penjajah. Hal ini dilakukan oleh mereka dengan yang impelmentasinya pendidikan hanya
penuh rasa nasionalisme dan patriotisme tinggi mencerdaskan otak, bukan mencerdaskan
yang mencapai puncaknya pada Kongres kehidupan, sehingga selama ini pendidikan
Pemuda II yang menghasilkanSumpah Pemuda banyak memproduksi intelektual yakni orang
tanggal 28 Oktober 1928, (Hariana, Irwan.2010). yang memiliki otak yang cerdas dan cemerlang.
Generasi yang lebih tua mewariskan tidak hanya Jika dihadapkan pada perkembangan di
pengetahuan tentang tonggak sejarah atas era globalisasi yang merupakan suatu proses

13
S. Widiyono, Pengembangan Nasionalisme Generasi …

menjadikan sesuatu sebagai ciri dari setiap ketatanegaraan. Salah satu bagian yang termasuk
individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. dalam aspek ini adalah konsep nasionalisme.
Tetapi para globis pesimis berpendapat bahawa Begitu besar pengaruh globalisasi terhadap
globalisasi adalah sebuah fenomena negatif perubabahan pola pikir generasi muda, hingga
karena hal tersebut adalah bentuk penjajahan melahirkan generasi yang apatis atau tidak
Barat (Amerika Serikat) yang memaksa peduli akan nilai-nilai nasionalisme. Padahal jika
sejumlah budaya dan konsumsi yang homogen kita berkaca pada generasi muda masa lalu rasa
dan terlihat sebagai sesuatu yang benar nasionalisme dimiliki oleh seluruh generasi
dipermukaan. Seperti yang dicontohkan oleh ketika itu, rasa nasionalisme tumbuh dengan
(Hariana, Irwan.2010) Pada saat upacara sendirinya. Tanpa adanya paksaan dan tekanan.
bendera, masih banyak pemuda yang
Pendidikan karakter menjadi kunci
tidak memaknai artidari upacara tersebut.
utama untuk dapat melahirkan kembali generasi
Upacara merupakan wadah untuk menghormati
muda yang memiliki rasa nasionalisme tinggi,
danmenghargai para pahlawan yang telah
ataupun untuk meningkatkan rasa nasionalisme
berjuang keras untuk mengambilkemerdekaan
pada generasi muda di era globalisasi ini.
dari tangan para penjajah. Para pemuda seakan
Adapun tujuan utama dari pendidikan karakter
sibuk dengan pikirannya sendiri, tanpa
adalah untuk membentuk dan menyempurnakan
mengikuti upacara dengan khidmad. Pada
individu generasi muda dengan cara melatih
peringatan hari-hari besar nasional,
kemampuan diri mereka sehingga mereka
seperti Sumpah Pemuda, hanya dimaknai
mengerti dan memahami jati diri mereka
sebagai seremonial dan hiburan saja tanpa
masing-masing. Ketika jati diri telah diperoleh
menumbuhkan rasa nasionalisme dan
maka dengan mudah rasa nasionalisme akan
patriotisme dalam benak mereka.
tumbuh dalam diri mereka, dan era globalisasi
Berbeda dengan generasi muda masa
tidak lagi akan mampu mengubah pola pikir
lalu, generasi muda hari ini hidup pada era
generasi muda Indonesia. (Kaelan. 2010 )
globalisasi. Era yang dimulai sejak awal tahun
Pembahasan
1980-an ini telah banyak mengubah berbagai
A. Nasionalisme
bidang dan aspek kehidupan manusia, misalnya
Globalisasi telah mengubah segalanya,
di bidang politik, sosial, ekonomi, agama, dan
aktivitas bahkan karakter manusia pun juga
teknologi. Secara umum era globalisasi adalah
dapat dirubahnya, termasuk nasionalimse
proses mengglobal atau mendunia.Salah satu
generasi muda. Semakin majunya arus
aspek yang juga ikut berubah dengan masuknya
globalisasi membuat rasa cinta dan bangga
era globalisasi adalah aspek hidup
terhadap budaya semakin berkurang, sehingga

14
Jurnal Populika, Volume 7, Nomer 1, Januari 2019

semakin lama, rasa bangga terhadap budaya mendorong mereka untuk mempertahankan diri
sendiri bisa menghilang dan menurunkan rasa sangat berperan dan mendorong mereka untuk
memiliki terhadap bangsa sendiri. hal ini sangat mempertahankan negerinya, tempatnya hidup
berdampak negatif bagi jiwa nasionalisme dan menggantungkan diri.
generasi muda asli indonesia. (Tirtaharja, Nur.
2001) B. Generasi Muda Bangsa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Generasi Muda merupakan terjemahan
(Depdikbud, 1997:648), Nasionalisme dari young generation yang mengandung arti
didefinisikan kesadaran keanggotaan dalam populasi yang sedang membentuk dirinya. Kata
suatu bangsa yang secara potensial atau aktual Generasi muda terdiri dari dua kata yang
bersama-sama untuk mencapai, majemuk, kata yang kedua adalah sifat atau
mempertahankan, dan mengabadikan identitas, keadaan kelompok individu itu masih berusia
integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa muda dalam kelompok usia muda yang diwarisi
itu, yakni semangat kebangsaan. Nasionalisme cita – cita dan dibebani hak dan kewajiban, sejak
dapat dirumuskan sebagai satu paham yang dini telah diwarnai oleh kegiatan – kegiatan
menciptakan dan mempertahankan kedaulatan kemsyarakatan dan kegiatan sosial. Maka dalam
sebuah negara (dalam bahasa Inggris “nation”) keadaan seperti ini generasi muda dari suatu
dengan mewujudkan satu identitas yang dimiliki bangsa merupakan young citizen. (Kristiono.
sebagai ikatan barsama dalam satu kelompok. 2017)
Nasionalisme dalam arti semangat Pengertian Generasi muda erat
kebangsaan karena kesamaan kultur artinya pada hubunganya dengan arti generasi muda sebagai
persamaan-persamaan kultur yang utama seperti generasi penerus. Yang dimaksud Geberasi
kesamaan darah atau keturunan, suku bangsa, Muda secara pasti tidak terdapat satu definisi
daerah tempat tinggal, kepercayaan dan agama, yang dianggap paling tepat akan tetapi banyak
bahasa dan kebudayaan. Pada pertumbuhan awal pandangan yang mengartikannya tergantung dari
nasionalisme, dapat dikatakan sebagai sebuah sudut masyarakat melihatnya. Namun dalam
situasi kejiwaan berupa kesetiaan seseorang rangka untuk pelaksanaan suatu program
secara total diabdikan secara langsung kepada pembinaan bahwa “Generasi Muda” ialah bagian
negara. Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah suatu generasi yang berusia 0 – 30 tahun.
masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. (Kristiono. 2017)
Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup Menurut kamus besar Bahasa Indonesia
bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tidak Balai Pustaka (1994 : 309) generasi muda
beranjak dari ikatan nasionalisme. Saat itu, berasal dari kata generasi yaitu sekalian orang
naluri mempertahankan diri sangat berperan dan yang kira – kira sama waktu hidupnya, angkatan

15
S. Widiyono, Pengembangan Nasionalisme Generasi …

atau turunan. Generasi muda berarti kelompok pemuda, (2). Sikap keluarga dan lingkungan
atau kaum muda. sekitar yang tidak mencerminkan rasa
Penyebab Menurunnya Jiwa Nasionalisme nasionalisme dan patriotisme, (3). Demokratisasi
Generasi Muda Bangsa yang melewati batas etika dan sopan santun dan
Sekarang rasa nasionalisme dan maraknya unjuk rasa, (4). Tertinggalnya
kebangsaan sebagian besar dari kita telah Indonesia dengan negara-negara lain dalam
memudar, memudarnya rasa cinta terhadap tanah segala aspek kehidupan, membuat para pemuda
air ini dilihat dari minimnya pemahaman remaja tidak bangga lagi menjadi bangsa Indonesia. (5).
akan nilai-nilai budaya. Remaja sekarang lebih Timbulnya etnosentrisme yang menganggap
cenderung mengikuti budaya barat yang sangat sukunya lebih baik dari suku-suku lainnya,
jauh perbandingannya dengan norma dan adat membuat para pemuda lebih mengagungkan
istiadat bangsa Indonesia. Remaja sekarang lebih daerah atau sukunya daripada persatuan bangsa.
senang dengan hal-hal dan produk-produk impor Faktor Eksternal: (1).Cepatnya arus globalisasi
dibanding dengan produl lokal sendiri. Mereka yang berimbas pada moral pemuda. Mereka
bangga jika menggunakan baju atau barang- lebih memilih kebudayaan negara lain,
barang dari merk luar negeri. Mereka malu dibandingkan dengan kebudayaanya sendiri, (2).
menggukan produk lokal yang mereka anggap Paham liberalisme yang dianut oleh negara-
produk lokal itu tidak mengikuti perkembangan negara barat yang memberikan dampak pada
zaman. kehidupan bangsa. (3). Semakin hilangnya rasa
Penyebab utama dari memudarnya cinta terhadap produk dalam negeri. Sebab,
semangat nasionalisme dan kebangsaan dari sudah semakin banyaknya produk luar negeri
generasi penerus bangsa terutama disebabkan baik berupa makanan, pakaian dan sebagainya,
contoh yang salah dan kurang mendidik yang yang membanjiri dunia pasar di Indonesia
diperlihatkan generasi tua atau kaum tua yang (Kansil. 2011)
cenderung mementingkan kepentingan pribadi Pengaruh-pengaruh di atas tidak secara
dan golongannya daripada mendahulukan langsung berdampak terhadap nasionalisme.
kepentingan bangsa dan rakyat. Kaum tua juga Akan tetapi, secara keseluruhan dapat
tidak memberikan contoh sikap disiplin dan rasa menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa
tanggungjawab terhadap suatu apapun. menjadi berkurang atau bahkan hilang. Sebab,
Berikut ini adalah penyebab globalisasi mampu membuka cakrawala
memudarnya nasionalisme dikalangan generasi masyarakat secara global. Apapun yang ada di
muda : faktor internal : (1). Pemerintahan pada luar negeri dianggap baik serta mampu memberi
zaman reformasi yang jauh dari harapan para inspirasi kepada masyarakat kita untuk

16
Jurnal Populika, Volume 7, Nomer 1, Januari 2019

diterapkan di negara kita. Berdasarkan analisa baik produk iptek terutama yang
dan uraian di atas, pengaruh negatif globalisasi berkaitan dengan dunia pendidikan,
lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh seperti pembelajaran dengan
karena itu, diperlukan langkah untuk mengunakan multimedia. Tanpa
mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi penguasaan iptek yang baik, pendidik
terhadap nilai nasionalisme. akan tertinggal dan menjadi korban
C. Tantangan Globalisasi iptek.
Jemadu (2008: 310) tidak seorang pun 2. Krisis “moral” yang melanda negara
dapat menghindari arus globalisasi. Setiap dan bangsa Indonesia akibat pengaruh
individu akan dihadapkan pada dua pilihan: iptek dan globalisasi telah terjadi
“pertama, dia menempatkan dirinya dan pergesaran nilai-nilai yang ada dalam
berperan sebagai pemain dalam arus perubahan kehidupan masyarakat. Nilai-nilai
globalisasi, dan kedua, dia menjadi korban arus tradisional yang sangat menjunjung
globalisasi”. tinggi moralitas bisa saja dapat bergeser
Tantangan globalisasi antara lain adalah seiring dengan pengaruh iptek dan
mengenai kemajuan teknologi yang sangat pesat globalisasi.
khususnya teknologi komputer, lahirnya 3. Krisis sosial, seperti kriminalitas,
kehidupan demokrasi yang semakin marak, kekerasan, pengangguran, dan
pengakuan akan hak-hak asasi manusia, masalah kemiskinan yang terjadi di masyarakat
gender, dan masalah kehidupan ekonomi baru dunia. Akibat perkembangan industri
sesudah Asia mengatasi kritis. Jemadu (2008: dan kapitalisme maka muncul masalah-
314) Derasnya arus globalisasi dan kemajuan masalah sosial yang ada dalam
teknologi dan ilmu pengetahuan adalah sebuah masyarakat tidak semua lapisan
tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi masyarakat bisa mengikuti dan
oleh suatu bangsa. Tantangan globalisasi yang menikmati dunia industri dan kapitalis.
harus diantisipasi pendidik dengan pentingnya 4. Krisis identitas bangsa. Sebagai bangsa
mengedepankan profesinalisme yaitu(: dan negara di tengah bangsa lain di
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia membutuhkan identitas
teknologi yang begitu cepat dan kebangsaan (nasionalisme) yang tinggi
mendasar. Dengan kondisi ini, seorang dari warga negara Indonesia. Semangat
pendidik diharapkan dapat nasionalisme tetap dibutuhkan eksisnya
menyesuaikan diri dengan rensponsif, bangsa dan Negara Indonesia.
arif, dan bijaksana. Responsir artinya Nasionalisme yang tinggi dari warga
pendidikan harus bisa menguasai dengan negara akan mendorong jiwa berkorban

17
S. Widiyono, Pengembangan Nasionalisme Generasi …

untuk bangsa dan negara sehingga akan mengadakan upacara setiap Hari Senin
membuat perilaku positif dan terbaik dengan penuh khidmat
untuk bangsa dan negara. (Oviyanti. c) Memberikan pendidikan moral, sehingga
2013) para pemuda tidak mudah menyerap hal-
D. Upaya-Upaya untuk Menumbuhkan Jiwa hal negatif yang dapat mengancam
Nasionalisme Generasi Muda Bangsa ketahanan nasional. Dengan cara ini
diharapkan para pemuda tidak mudah
Sebagai upaya untuk menumbuhkan terpengaruh dengan berbagai hal yang
kembali jiwa nasionalisme generasi muda dapat menghancurkan bangsa.
bangsa diperlukan dukungan dari berbagai 3. Peran Pemerintah
pihak. Upaya menumbuhkan jiwa nasionalisme a) Menggerakkan berbagai kegiatan yang
pada generasi muda bangsa ini tidak hanya dapat meningkatkan rasa nasionalisme
tanggung jawab pemerintah sebagai seperti seminar dan pameran kebudayaan.
penyelenggara negara namun juga membutuhkan b) Mewajibkan pemakaian batik kepada
peran aktif masyarakat. pegawai negeri sipil setiap Hari Jum’at.
1. Peran Keluaga Hal ini dilakukan karena batik merupakan
a) Memberikan contoh atau tauladan tentang sebuah kebudayaan asli Indonesia, yang
rasa kecintaan dan penghormatan pada diharapkan dengan kebijakan tersebut
bangsa misalnya dengan menunjukkan dapat meningkatkan rasa nasionalisme
para pahlawan pendahulu yang telah dan patrotisme bangsa.
merebut kemerdekaan. c) Lebih mendengarkan dan menghargai
b) Memberikan pengawasan yang aspirasi pemuda untuk membangun
menyeluruh kepada anak terhadap Indonesia agar lebih baik lagi.
lingkungan sekitar dan memastikan anak
tumbuh dalam lingkungan yang baik. Peran Pemerintah dalam
c) Selalu menggunakan produk dalam negeri Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme
dan merasa bangga dalam Generasi Muda Bangsa melalui
menggunakannya. Pendidikan Pembangunan Karakter
2. Peran Pendidikan
a) Memberikan pelajaran tentang Pendidikan Penanaman jiwa nasionalisme
Pancasila dan Kewarganegaraan dan juga perlu dilakukan di sekolah, hal ini
bela Negara. dikarenakan bahwa sekolah merupakan
b) Menanamkan sikap cinta tanah air dan tempat pendidikan dan pembentukan jiwa
menghormati jasa pahlawan dengan

18
Jurnal Populika, Volume 7, Nomer 1, Januari 2019

serta semangat bagi generasi muda yang peserta didik agar menjadi manusia yang
akan menentukan masa depan bangsa beriman dan bertaqwa kepada Yuhan
Indonesia di masa yang akan datang. Yang Maha Esa, berkhlak mulia, sehat,
Selain itu, sejumlah besar generasi muda berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
penerus bangsa Indonesia masih berstatus menjadi warga negara yang demokratis
sebagai pelajar di sekolah sehingga serta bertanggungjawab.
apabila sekolah mampu memberikan Tujuan tersebut merupakan
pendidikan nasionalisme penguatan rumusan mengenai kualitas manusia
karakter bangsa Indonesia maka akan Indonesia yang harus dikembangkan oleh
selamatlah di masa yang akan datang. setiap satuan pendidikan. Rumusan tujuan
Penanaman jiwa nasionalisme pendidikan nasional inilah yang menjadi
serta penguatan karakter bangsa bagi landasan pengembangan karakter bangsa.
seluruh pelajar dan mahasiswa di Dimana, pendidikan karakter bersifat terus
Indonesia akan memperkokoh persatuan menerus dan berkelanjutan (continuous)
dan kesatuan bangsa dalam rangka dimulai dari pendidikan usia dini agar
mewujudkan NKRI yang kuat dan kokoh terinternalisasi dengan baik dalam diri
serta berkepribadian. Dalam rangka anak didik.
membentuk dan menumbuhkan rasa Program konkret Kemendiknas
nasionalisme serta karakter bangsa bagi dalam membangun karakter bangsa yakni
pelajar dan mahasiswa diperlukan suatu dengan menggalakkan program dan
sarana yang dapat melengkapi kegiatan pendidikan karakter pada seluruh
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. satuan dan kewarganegaraan, baik
Sajian informasi berupa materi yang kurikuler maupun ekstra, merevitalisasi
menarik dan relevan dengan semangat kembali kelompok mata pelajaran
kemudahan pelajar dan mahasiswa, perlu kepribadian agar menjadi sumber
dikembangkan dengan tepat. progresif, dengan member dan
UU No. 20 Tahun 2003 tentang memperkuat value of character & value of
Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 orientation for the future,
menjelaskan bahwa pendidikan nasional mengembangkan program pendidikan
berfungsi untuk mengembangkan dan karakter dan anekaragam pelatihan yang
membentuk watak serta peradaban bangsa tepat dan efektif.
yang bermartabat dalam rangka Landasan dasar pendidikan
mencerdaskan kehidupan bangsa, karakter adalah nasionalisme dengan
bertujuan untuk berkembangnya potensi memberikan orientasi nilai (value of

19
S. Widiyono, Pengembangan Nasionalisme Generasi …

orientation) bagi kemajuan peradaban Nasionalisme yang tinggi dari generasi muda
bangsa dan negara kedepan dengan sehingga akan membuat perilaku positif dan
mengintegrasikan semangat nasionalisme terbaik untuk bangsa dan negara. Dalam dekade
dengan kebutuhan kemajuan bangsa di terakhirnya, ada kecenderungan menipisnya jiwa
masa depan. nasionalisme dikalangan generasi muda.
Sehingga dengan pendidikan
karakter inilah terciptanya satu perubahan Saran

dari sekadar good menjadi great yang


Dari hasil pembahasan yang telah
dibutuhkan bagi kesuksesan membangun
penulis bahas, penulis memberikan saran kepada
peradaban bangsa di masa depan. Great
semua pihak, khususnya generasi muda untuk
character, great personality, and great
lebih meningkatkan rasa nasionalisme terhadap
achievement for the future dapat
Negara Indonesia, karena mereka adalah calon
dijabarkan secara konkrit. Sejatinya
penerus perjuangan dan pembangunan bangsa di
kepribadian dan citra diri bangsa menjadi
masa yang akan datang. Selain itu, penulis
kekuatan etos, semangat etik dan moral
memberikan saran kepada masyarakat dan
yang diharapkan bagi kemajuan bangsa ini
pemerintah untuk saling bersinergi dalam
di masadepan.
mengupayakan peningkatan nasionalisme di
Kesimpulan
kalangan generasi muda saat ini.
Kesimpulan dari paparan di atas adalah
bahwa sebagai bangsa dan negara ditengah Daftar Pustaka
bangsa lain di dunia membutuhkan intentitas Hariana, Irwan.2010. Nasionalisme dan
kebangsaan (nasionalisme) yang tinggi dari Patriotisme di Indonesia.http://www.
generasi muda Indonesia, seperti: memiliki dieksjetkid. co.cc/
kemampuan untuk mengambil sikap yang 2010/10/nasionalisme-dan-
bertanggung jawab sesuai dengan hati patriotisme.html. Diakses pada 20 mei
nuraninya, memiliki kemampuan untuk 2013
mengenali masalah hidup dan kesejahteraan
Jemadu, Aleksius. 2008. Citra Masyarakat
serta cara-cara pemecahannya, dan memiliki
Globalisasi. Jakarta: Sinar Harapan
kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah
dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila.
persatuan Indonesia. Yogyakarta:Paradigma
Semangat nasionalisme dibutuhkan tetap Kansil, C.S.T. 2011. Empat Pilar Berbangsa
eksisnya bangsa dan negara Indonesia. dan Bernegara. Rineka Cipta. Jakarta

20
Jurnal Populika, Volume 7, Nomer 1, Januari 2019

Kristiono, Natal. 2017. Pendidikan Generasi


Muda dan Bela Negara (Konsep,
Metode dan Implementasi).
https://www.researchgate.net/profile/Nat
al_Kristiono2/publication/324247551_P
endidikan_Generasi_Muda_dan_Bela_n
egara_Konsep_Metode_dan_Implement
asi/links/5ac727f24585151e80a3933c/P
endidikan-Generasi-Muda-dan-Bela-
negara-Konsep-Metode-dan-
Implementasi.pdf. Diakses tanggal 24
Januari 2018

Muhammad, Ali. 2011. Pahlawan Nasional.


Jogjakarta: Buku Biru

Oviyanti, Fitri. 2013. Tantangan Pengembangan


Pendidikan Keguruan di Era Global.
http://journal.walisongo.ac.id/index.php/
Nadwa/article/view/562/509. Diakses
tanggal 20 Januari 2019

Sugiono,Dendy. Kamus Besar Bahasa Indonesia


Pusat Bahasa Edisi keempat.2008.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Tirtaharja, Nur. 2001. Kebangkitan Nasionlisme


Indonesia. Jakarta: Arya Ajisaka

21

You might also like