You are on page 1of 7

JoH Volume 4 Nomor 1

Januari 2017

MOTIVASI IBU NIFAS DALAM PERAWATAN PAYUDARA DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEGALREJO KABUPATEN
MAGELANG TAHUN 2013

Evy Ernawati, Ninik Rosidah


1,2
D3 Kebidanan STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

ABSTRACT

Background: Breast Care during childbirth was a requirement for the mother who had just
given birth. Breast care after childbirth aims so that the breasts are always clean and easy
on the suction by the baby.

Objective: find out how mothers motivation in the picture doing breast care at the work-area
Clinics Tegalrejo Magelang Regency by 2013.

Methods: research method used is descriptive research with cross sectional approach.
Sampling method in this research is purposive sample with the total sample as many as 62
respondents.

Results: based on the results tabulate the data characteristics of parturition results obtained
the age of mother mother childbirth most are aged 20-35 years old that is as much as 55
(88.7%) respondents, educational level of the mother most is how SD that is as much as 29
(46,8%) respondents, most mothers work parturition is a housewife that is as much as 55
(88.7%) respondents, mother childbirth most income is Rp 942,000 Rp 1,500,000 – i.e. as
many as 56 (90.3%) respondents While the distance of the Home Ministry with parturition
mother most is enough that is as much as 54 (87,1%) respondents, and how the mother do
most ANC visit was ≥ 4 times that is as much as 60 (96.8%) respondents.

Conclusion: most of the parturition's mother has a high motivation in doing breast care

Keywords : Motivation, Breast Care

PENDAHULUAN sebelum hamil, masa laktasi, maupun


perubahan psikologis untuk mendapatkan
Salah satu bentuk mobilisasi keturunan baru. Perawatan payudara
setelah bersalin adalah perawatan saat nifas dapat meningkatkan produksi
payudara. Perawatan payudara sangat ASI dengan merangsang kelenjar air susu
penting untuk merangsang pemulihan sehingga dapat berdampak pada bayi.
otot-otot rahim berkontraksi. Perawatan Pada masa nifas, jika payudara tidak
payudara pada masa nifas adalah suatu langsung dirawat maka payudara akan
kebutuhan bagi ibu yang baru saja berisiko menjadi kendur setelah menyusui
melahirkan (Maritalia, 2012). (Ambarwati dan Wulandari, 2009).
Masa nifas adalah selama 6 minggu Menurut Jenny (2006) perawatan
atau 40 hari setelah persalinan. Pada payudara pada waktu nifas dilakukan
masa nifas perawatan payudara untuk melancarkan sirkulasi aliran darah
merupakan suatu tindakan yang sangat dan mencegah tersumbatnya aliran susu
penting untuk memperlancar pengeluaran sehingga memperlancar pengeluaran
air susu ibu (ASI), karena pada masa ASI. Menurut Ambarwati dan Wulandari
nifas ibu mengalami perubahan fisik dan (2009), akibat yang timbul jika tidak
alat reproduksi yang kembali ke keadaan melakukan perawatan payudara, anak
42
JoH Volume 4 Nomor 1
Januari 2017

susah menyusu karena payudara yang secara pasti. Sedangkan di wilayah kerja
kotor, puting susu tenggelam sehingga Puskesmas Tegalrejo pada tahun 2012,
bayi susah menyusu, ASI menjadi lama terdapat 3 orang ibu nifas yang
keluar sehingga berdampak pada bayi, mengalami bengkak payudara, 3 orang
produksi ASI terbatas karena kurang ibu nifas mengalami mastitis, 10 orang
dirangsang melalui pemijitan dan ibu nifas mengalami ASI tersumbat dan
pengurutan dan terjadi pembengkakan, 11 diantaranya mengalami puting susu
peradangan pada payudara dan kulit lecet (Puskesmas Tegalrejo Kabupaten
payudara terutama pada bagian puting Magelang, 2012).
mudah lecet dan mengalami mastitis. Hasil studi pendahuluan yang di
Apabila waktu untuk menyusui lakukan oleh peneliti pada tanggal 4
dijadwal, maka akan terjadi bendungan September 2013 dengan mewawancarai
yang kemudian sering diikuti dengan 10 orang ibu nifas yang datang ke
mastitis dan kegagalan laktasi. Menyusui Puskesmas Tegalrejo Kecamatan
yang dijadwal akan berakibat kurang baik Tegalrejo Kabupaten Magelang, didapatkan
karena hisapan bayi sangat berpengaruh 7 orang tidak mengetahui cara melakukan
pada rangsangan ASI selanjutnya. perawatan payudara, 2 orang mengetahui
Kejadian puting lecet dan abses payudara tapi tidak melaksanakan dan 1 orang
pada ibu nifas di prediksi karena mengetahui dan sudah melaksanakan
rendahnya pengetahuan tentang perawatan payudara.
perawatan payudara. Bagi seorang Berdasarkan hal tersebut, maka
wanita payudara adalah organ tubuh peneliti tertarik untuk melakukan
yang sangat penting bagi penelitian mengenai Gambaran motivasi
keberlangsungan perkembangan bayi ibu nifas dalam melakukan perawatan
yang baru di lahirkannya. Payudara payudara di Wilayah Kerja Puskesmas
memang secara natural akan Tegalrejo Kabupaten Magelang tahun
mengeluarkan ASI setelah ibu 2013.
melahirkan, tetapi tidak berarti seorang
wanita atau ibu tidak patut merawat PEMBAHASAN
payudara. Perawatan payudara setelah
melahirkan bertujuan agar payudara 1. Karakteristik ibu nifas menurut
senantiasa bersih dan mudah di hisap umur, pendidikan, pekerjaan,
oleh bayi (Saryono dan Pramitasari, penghasilan, jarak rumah dengan
2009). pelayanan kesehatan, dan kepatuhan
Sekitar hari ketiga atau keempat ANC di Wilayah Kerja Puskesmas
sesudah melahirkan, payudara ibu nifas Tegalrejo Kabupaten Magelang tahun
terasa lebih penuh serta nyeri, keadaan 2013
itu yang membuat ibu nifas malas untuk a. Karakteristik umur ibu nifas
menyusui bayinya. Hal tersebut Karakteristik ibu nifas menurut
disebabkan karena ibu tidak tahu bahwa umur, dari 62 responden diketahui bahwa
semua itu merupakan tanda-tanda bahwa jumlah responden terbanyak pada umur
ASI mulai banyak diproduksi. Apabila 20-35 tahun yaitu sebanyak 55 (88,7%)
dalam keadaan tersebut ibu menghindari responden dan hanya 3 (4,8%)
menyusui karena alasan nyeri lalu responden pada golongan umur < 20
memberikan susu formula pada bayi, tahun.
pembengkakan berlanjut, payudara akan Faktor usia sangat mempengaruhi
bertambah bengkak atau penuh (Wiji, motivasi seseorang, motivasi orang yang
2013). sudah berusia lanjut dalam pengalaman
Angka kejadian atau prevalensi belajar mungkin lebih sulit dari orang
mastitis dan abses payudara pada ibu yang masih muda. Pada usia dewasa
nifas akibat tidak dilakukan perawatan muda (20-30 tahun) merupakan periode
payudara baik secara nasional, propinsi, pertumbuhan fungsi tubuh dalam tingkat
maupun kabupaten belum diketahui yang optimal, dibarengi tingkat

43
JoH Volume 4 Nomor 1
Januari 2017

kamatangan emosional, intelektual dan ternyata didapatkan ibu nifas yang


sosial, sedangkan usia dewasa berpendidikan rendah belum tentu
pertengahan (41-50 tahun) secara umum mempunyai pengetahuan yang rendah
merupakan puncak kejayaan sosial, pula. Hal ini karena mereka telah banyak
kesejahteraan, sukses ekonomi dan mendapatkan informasi baik dari tenaga
stabilitas (Notoatmodjo, 2010a). kesehatan maupun dari media informasi.
Hal ini menunjukkan bahwa umur c. Karakteristik pekerjaan ibu nifas
ibu nifas berada dalam umur reproduksi Karakteristik ibu nifas menurut
sehat. Umur menurut Nursalam (2008) pekerjaan, dari 62 responden diketahui
umur individu mulai saat dilahirkan bahwa terbanyak adalah ibu rumah
hingga berulang tahun. Semakin cukup tangga yaitu sebanyak 55 (88,7%)
umur, tingkat kematangan dan responden, petani sebanyak 5 (8,1%)
kekuatan seseorang akan lebih matang responden dan swasta serta PNS
dalam berfikir dan bekerja. masing-masing 1 (1,6%) responden.
Bertambahnya umur seseorang dapat Pekerjaan menurut Notoatmodjo
berpengaruh pada pertambahan (2010a) bukanlah sumber
pengetahuan dan perilakunya. kesenangan,tetapi lebih banyak
b. Karakteristik pendidikan ibu nifas merupakan cara mencari nafkah yang
Karakteristik ibu nifas menurut membosankan, berulang dan banyak
pendidikan, dari 62 responden diketahui tantangan. Pekerjaan merupakan suatu
bahwa pendidikan responden terbanyak kegiatan atau aktivitas seseorang untuk
adalah berpendidikan SD yaitu sebanyak memperoleh penghasilan guna
29 (46,8%) responden, SMP sebanyak memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-
24 (38,7%) responden, SMA sebanyak 8 hari. Lingkungan pekerjaan dapat
(12,9%) responden dan perguruan tinggi membuat seseorang memperoleh
1 (1,6%) responden. pengalaman dan pengetahuan, baik
Pendidikan berarti bimbingan yang secara langsung maupun tidak langsung
diberikan seseorang pada orang lain (Mubarak, 2011).
terhadap sesuatu hal agar mereka Hasil penelitian Maharani dkk,
dapat memahami. Makin tinggi (2012) menunjukkan bahwa pekerjaan
pendidikan seseorang semakin mudah mempengaruhi pelaksanaan PNC,
menerima informasi sehingga makin sehingga pekerjaan dapat
banyak pengetahuan yang dimilikinya. mempengaruhi tingkat pendapatan
Sebaliknya jika seseorang tingkat seseorang dimana semakin rendah
pendidikannya rendah, akan pendapatan seseorang maka makin
menghambat perkembangan sikap rendah pula motivasi seseorang dalam
seseorang terhadap penerimaan melaksanakan PNC.
informasi, dan nilai-nilai yang baru d. Karakteristik penghasilan ibu nifas
diperkenalkan (Mubarak, 2011). Karakteristik ibu nifas menurut
Menurut Notoatmodjo (2010a), penghasilan ibu, dari 62 responden
tingkat pendidikan seseorang akan diketahui bahwa terbanyak adalah Rp
mempengaruhi pengetahuannya. 942.000 – Rp 1.500.000 yaitu sebanyak
Pendidikan dapat membawa wawasan 56 (90,3%) responden, > Rp 1.500.000
atau pengetahuan. Seseorang yang sebanyak 4 (6,5%) responden dan < Rp
mempunyai tingkat pendidikan yang 942.000 sebanyak 2 (3,2%) responden.
tinggi akan mempunyai pengetahuan Keadaan ekonomi menurut Rukiyah dan
yang lebih luas bila dibandingkan dengan Yulianti (2009) sangat mempengaruhi ibu
tingkat pendidikan yang lebih rendah. nifas kerena berhubungan dengan
Dari penelitian sebelumnya belum pemenuhan kebutuhan-kebutuhan ibu
ditemukan hubungan antara pendidikan selama masa nifas antara lain makanan
dengan motivasi ibu nifas dalam sehat, tenaga kesehatan dan sarana
melakukan perawatan payudara, namun transportasi. Masalah keuangan sering
demikian menurut hasil penelitian ini timbul di dalam keluarga.

44
JoH Volume 4 Nomor 1
Januari 2017

e. Karakteristik jarak rumah ke tempat selama masa kehamilan, persalinan dan


pelayanan kesehatan ibu nifas nifas juga memantau kemungkinan
Karakteristik ibu nifas menurut jarak adanya risiko dan merencanakan
rumah dengan tempat pelayanan, dari 62 penatalaksanaan yang optimal. Dalam
responden diketahui bahwa jumlah memberikan asuhan antenatal, pasien
responden terbanyak pada jarak cukup akan mendapatkan konseling dan
yaitu sebanyak 54 (87,1%) responden, pendidikan kesehatan, salah satunya
jarak jauh sebanyak 5 (8,1%) responden adalah perawatan payudara, sehingga
dan jarak dekat sebanyak 3 (4,8%) dapat memotivasi pasien untuk
responden. melakukan perawatan payudara
Fasilitas kesehatan berhubungan (Mufdlilah, 2009).
dengan tempat ibu mendapatkan Motivasi ibu pada saat hamil
pelayanan kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan
memeriksakan kondisi kesehatannya disebabkan karena kemauan diri sendiri
selama masa nifas dengan aman. untuk menjaga kesehatan dan dan
Tersedia fasilitas kesehatan yang keselamatan jika melahirkan, Maslow
memadai dengan jarak yang mudah berpendapat bahwa kebutuhan fisiologis
terjangkau akan memberikan kemudahan dan kebutuhan rasa aman akan dominan
bagi ibu untuk memeriksakan kondisi sampai dirasakan kebutuhan tersebut
kesehatannya untuk mendapatkan sudah cukup terpenuhi, sehingga
penanganan yang tepat (Rukiyah dan dengan melakukan pemeriksaan
Yulianti, 2009), sedangkan menurut kehamilan ibu termotivasi juga untuk
Maharani dkk (2012) ibu nifas dengan melakukan perawatan payudara
jangkauan pelayanan kesehatan yang (Nursalam dan Effendy, 2010).
sulit kemungkinan melaksanakan PNC
lebih rendah dibandingkan dengan ibu 2.Motivasi ibu nifas dalam melakukan
nifas yang jangkauan pelayanan perawatan payudara
kesehatannya mudah. Keluarga yang Berdasarkan hasil tabulasi data
tinggalnya dekat dengan pelayanan diatas diperoleh hasil terbanyak adalah
pengobatan akan memanfaatkan ibu nifas memiliki motivasi yang tinggi
pelayanan dibandingkan dengan yang dalam melakukan perawatan payudara
bertempat tinggal jauh. Oleh karena itu, yaitu sebanyak 50 (80,6%) responden.
tempat dan biaya pelayanan kesehatan Motivasi adalah pendorong
harus disesuaikan dengan kondisi ibu seseorang untuk berperilaku, beraktifitas
nifas agar tidak ada ibu nifas yang tidak dalam mencapai tujuan (Widayatun,
melaksanakan PNC karena terhalang 2010). Menurut Sunaryo (2004) motivasi
oleh jangkauan pelayanan kesehatan menunjuk pada proses
yang sulit. gerakan, termasuk situasi yang
f. Karakteristik kepatuhan antenatal care mendorong dalam diri individu untuk
ibu nifas bertingkah laku sehingga menimbulkan
Karakteristik ibu nifas menurut tujuan akhir yaitu gerakan atau
kepatuhan ANC, dari 62 responden perbuatan.
diketahui bahwa jumlah responden Motivasi yang tinggi untuk
terbanyak ≥ 4 kali yaitu sebanyak 60 melakukan perawatan payudara dapat
(96,8%) responden dan ANC < 4 kali menguntungkan ibu nifas karena dengan
sebanyak 2 (3,2%) responden melakukan perawatan payudara maka
Antenatal care adalah suatu ibu akan terhindar dari permasalahan
program yang terencana berupa pada masa menyusui, hal ini sebanding
observasi, edukasi dan penanganan dengan hasil penelitian Yuli Ainur
medik pada ibu hamil, untuk memperoleh Rohma (2012) yang dilakukan di Polindes
suatu proses kehamilan, persalinan dan Flamboyan “Ny. Miftakhul Jannnah” Desa
nifas yang aman dan memuaskan. Cepokolimo Kecamatan Pacet dengan
Tujuannya untuk menjaga agar ibu sehat hasil ada hubungan
45
JoH Volume 4 Nomor 1
Januari 2017

antara perawatan payudara dengan Kabupaten Magelang maka peneliti


kelancaran produksi ASI pada ibu nifas. menyimpulkan :
Menurut Jenny (2006) perawatan 1. Berdasarkan hasil tabulasi data
payudara pada waktu nifas dilakukan karakteristik ibu nifas diperoleh hasil
untuk melancarkan sirkulasi aliran darah umur ibu nifas terbanyak adalah umur
dan mencegah tersumbatnya aliran susu 20-35 tahun yaitu sebanyak 55
sehingga memperlancar pengeluaran (88,7%) responden, tingkat pendidikan
ASI. Menurut Ambarwati dan Wulandari ibu nifas terbanyak adalah SD yaitu
(2009), akibat yang timbul jika tidak sebanyak 29 (46,8%) responden,
melakukan perawatan payudara, anak pekerjaan ibu nifas terbanyak adalah
susah menyusu karena payudara yang ibu rumah tangga yaitu sebanyak 55
kotor, puting susu tenggelam sehingga (88,7%) responden, penghasilan ibu
bayi susah menyusu, ASI menjadi lama nifas terbanyak adalah Rp 942.000 –
keluar sehingga berdampak pada bayi, Rp 1.500.000 yaitu sebanyak 56
produksi ASI terbatas karena kurang (90,3%) responden, sedangkan jarak
dirangsang melalui pemijitan dan rumah ibu nifas dengan tempat
pengurutan dan terjadi pembengkakan, pelayanan terbanyak adalah cukup
peradangan pada payudara dan kulit yaitu sebanyak 54 (87,1%) responden,
payudara terutama pada bagian puting dan ibu nifas melakukan kunjungan
mudah lecet dan mengalami mastitis. ANC terbanyak adalah ≥ 4 kali yaitu
Apabila waktu untuk menyusui sebanyak 60 (96,8%) responden.
dijadwal, maka akan terjadi bendungan 2. Kebanyakan ibu nifas memiliki
yang kemudian sering diikuti dengan motivasi yang tinggi dalam melakukan
mastitis dan kegagalan laktasi. Menyusui perawatan payudara yaitu sebanyak
yang dijadwal akan berakibat kurang baik 50 (80,6%) responden.
karena hisapan bayi sangat berpengaruh
pada rangsangan ASI selanjutnya. SARAN
Kejadian puting lecet dan abses
payudara pada ibu nifas di prediksi Setelah peneliti melakukan
karena rendahnya pengetahuan tentang penelitian tentang gambaran motivasi ibu
perawatan payudara. Bagi seorang nifas dalam melakukan perawatan
wanita payudara adalah organ tubuh payudara di Wilayah Kerja Puskesmas
yang sangat penting bagi Tegalrejo Kabupaten Magelang, peneliti
keberlangsungan perkembangan bayi memiliki saran sebagai berikut :
yang baru di lahirkannya. Payudara 1 Bagi Bidan di Puskesmas Tegalrejo
memang secara natural akan Bidan dapat memberikan dorongan
mengeluarkan ASI setelah ibu pada ibu nifas untuk melakukan
melahirkan, tetapi tidak berarti seorang perawatan payudara selama masa
wanita atau ibu tidak patut merawat nifas baik melalui kegiatan KIE
payudara. maupun pemberian leaflet dan media
Perawatan payudara setelah lainnya, sehingga ibu nifas dapat lebih
melahirkan bertujuan agar payudara termotivasi lagi untuk melakukan
senantiasa bersih dan mudah di hisap perawatan payudara masa nifas.
oleh bayi (Saryono dan Pramitasari,
2009). 2 Bagi Kader atau Tokoh Masyarakat
Kader atau tokoh masyarakat dapat
SIMPULAN membantu kinerja bidan dalam
memingkatkan motivasi ibu nifas untuk
Berdasarkan hasil penelitian melakukan perawatan payudara
gambaran motivasi ibu nifas dalam sehingga derajat kesehatan ibu dan
melakukan perawatan payudara di bayi dapat lebih meningkat lagi.
Wilayah Kerja Puskesmas Tegalrejo

46
JoH Volume 4 Nomor 1
Januari 2017

3 Bagi Pengelola Prodi Kebidanan pertama. Jakarta : Penerbit Rineka


Stikes Guna Bangsa Cipta
Pihak pengelola prodi kebidanan
dapat meningkatkan pengetahuan Atmawati. (2010). Hubungan tingkat
mahasiswa-mahasiswa akademi pengetahuan ibu tentang ASI
kebidanan khususnya dalam dengan perilaku perawatan payudara
perawatan payudara masa nifas, postpartum di Rumah Bersalin An
sehingga mahasiswa pada saat terjun Nissa Surakarta. Diperoleh tanggal
langsung ke masyarakat telah memiliki 29 Agustus
modal dasar pengetahuan tentang 2013,darihttp://eprints.uns.ac.id/5455
perawatan payudara selama masa /.
nifas yang nantinya diharapkan dapat
memotivasi ibu nifas untuk melakukan Effendi, N. (2007). Dasar-dasar
perawatan payudara selama masa Keperawatan Kesehatan
nifas. Masyarakat. Jakarta : EGC.

4 Bagi Ibu Nifas Hariningsih. (2004). Faktor-faktor yang


Ibu nifas diharapkan dapat lebih mempengaruhi involusi uterus.
termotivasi lagi dalam melaksanakan Jakarta : EGC
perawatan payudara.
Herlina. (2009). Hubungan Karakteristik
5 Bagi Peneliti Lainnya dengan Tingkat Pengetahuan Ibu
Peneliti lain dapat melanjutkan Postpartum tentang Perawatan Masa
penelitian dengan memperluas Nifas di Ruang Camar I Rumah Sakit
populasi terutama rumah sakit, klinik Umum Daerah Arifin Achmad
bersalin yang lain dan puskesmas Pekanbaru Tahun 2009. Diperoleh
sehingga lebih mewakili populasi tanggal 29 Agustus 2013 dari
menjadi lebih luas dan dilakukan http://repository.usu.ac.id/.
penelitian faktor lain yaitu dari faktor
internal seperti pengetahuan, riwayat Jenny. ( 2006 ). Perawatan Masa Nifas
persalinan sebelumnya dan komplikasi Ibu dan Bayi. Jakarta : Sahabat
kehamilan, dan faktor eksternal seperti Setia
dukungansuamiuntukditeliti
sehingga didapatkan hasil maksimal. Mufdlilah. (2009). ANCFokus. Yogyakarta
: Nuha Medika

DAFTAR PUSTAKA Maharani, Lestari, W, Elita, Y. (20 12).


Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Akhenan. N.F dan Puspitasari, N (2012). Dengan Motivasi Ibu Postpartum
Determinan Pada Ibu Nifas Yang Normal Dalam Melakukan
Berhubungan Dengan Pelaksanaan Perawatan Diri.
Post-Natal Care Jurnal Biometrika
dan Kependudukan, Volume 1 Maritalia, D. (2012). Asuhan Kebidanan
Nomor 1, Agustus 2012 : 1-10 Nifas dan Menyusui. Penerbit
Pustaka Pelajar: Yogyakarta
Ambarwati, E.R dan Wulandari, D.
(2009). Asuhan Kebidanan Masruroh, (2013). Buku Panduan:
Nifas.Yogyakarta : Penerbit Moco Praktik Keterampilan Asuhan
Media Press Kebidanan
Nifas. Yogyakarta: penerbit Nuha Medika
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian
suatu pendekatan praktek. Cetakan

47
JoH Volume 4 Nomor 1
Januari 2017

Mubarak Wahid. (2011). Promosi Rukiyah dan Yulianti. (2009). Asuhan


Kesehatan Untuk Kebidanan. Kebidanan I. Jakata : Trans Info
Jakarta: Salemba Medika. Media. Saleha, S. (2009). Asuhan
Kebidanan pada Masa Nifas.
Nasution, M.E dan Usman, H, (2007). Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Proses Penelitian kuantitatif.
Cetakan I.Jakarta : Lembaga Saryono. (2009). Metodologi Penelitian
Penerbit Fakultas Ekonomi Kesehatan. Jogjakarta : Mitra
Universitas Indonesia Cendekia. Saryono., dan
Pramitasari, R.D., (2009). Perawatan
Notoatmodjo, S. (2010a). Promosi Payudara. Jogjakarta : Mitra
kesehatan & ilmu prilaku. Jakarta: Cendikia Offset, 57-78.
Rineka Cipta.
Suarli, S. & Bahtiar. (2009).
Notoatmodjo, S. (2010b) Metodologi Manajemen Keperawatan dengan
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. Erlangga

Nursalam dan Effendy. (2010). Sunaryo. (2004). Psikologi kesehatan.


Pendidikan dan Keperawatan. Cetakan I. Jakarta : EGC
Jakarta : Salemba Medika.
Taufik, M. (2007). Prinsip-prinsip Promosi
Nursalam. (2008). Manajemen Kesehatan Dalam Bidang
keperawatan aplikasi dalam praktik Keperawatan Untuk Perawat dan
keperawatan profesional. Edisi Mahasiswa Keperawatan. Jakarta :
pertama. Jakarta : Salemba Medika. Infomedika

Prawirohardjo,Sarwono 2005. Ilmu Tika, M.P. (2006). Metodologi riset bisnis.


Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Cetakan I. Jakarta : Penerbit Bumi
Pustaka Aksara

Puskesmas Tegalrejo Kabupaten Yuli, A.R. (2012). Hubungan perawatan


Magelang. (2012). Laporan Buku payudara dengan kelancaran
KIA Puskesmas Tegalrejo produksi asi pada ibu nifas di
Kabupaten Magelang. Magelang polindes flamboyan “Ny. Miftakhul
Jannnah” Desa Cepokolimo
Revida, E. (2009). Sistem Kekerabatan Kecamatan Pacet . Mojokerto : KTI
Masyarakat indonesia. Di peroleh Universitas Mayjen Sungkono.
pada tanggal 29 Agustus 2013 dari
http://repository.usu.ac. Widayatun, T.R. (2010). Ilmu perilaku.
(Cetakan I). Jakarta : CV Sagung
Riwidikdo,H. (2010). Stastistik Seto
Kesehatan. Jogjakarta: MITRA
CENDEKIA Press
Wiji, R.N. (2013). ASI dan Panduan Ibu
Menyusui. Yogyakarta : Penerbit
Moco Media Press.

48

You might also like