Professional Documents
Culture Documents
Dongeng (Korea)
Dongeng (Korea)
Untuk cerita Koreanya sendiri ditulis kembali oleh Song Myeong Ho pada
tahun 1994. Let’s check this out!
TERJEMAHAN
Pada zaman dahulu kala, tersebutlah seorang anak perempuan dari negara
langit yang bernama Jiknyeo. Jiknyeo tidak hanya memiliki sifat yang
selembut sutra tetapi juga memiliki paras yang cantik. “chalkeurak
chalkeurak” suara alat penenun Jiknyeo bekerja. Jiknyeo menenun setiap
hari dengan bersemangat. Hasil tenunannya sangat bagus, begitulah
menurut orang-orang. Disamping menenun, Jiknyeo memiliki kemampuan
memasak, ia juga terkenal sebagai putri istana negara langit yang bersinar
seperti berlian. Suatu hari di musim semi…..
Disaat yang sama Kyeonwu juda melihat wajah cantik Jiknyeo dan dadanya
berdebar-debar. Dua anak muda itu saling jatuh cinta pada pandangan
pertama. Selanjutnya Jiknyeo dan Kyeonwu bertemu diam-diam dan
ceritapun berkembang seperti bunga yang bermekaran. Tanpa terasa waktu
berlalu, akhirnya tersiarlah isu pertunangan hingga pernikahan. Rumor
inipun terdengar di telinga oleh raja negara langit. Raja terkejut dan tiba-
tiba mengadakan pertemuan.
“Apa ini, seorang putri negara langit menikah dengan penggembala sapi!
Apa arti semua ini, pertunangan itu….suami, tidak boleh terjadi”
Jiknyeo berlutut dan duduk dengan pandangan kosong, air matanya
mengalir
“Kau tidak boleh lupa bahwa kau adalah putri terhormat negara ini. Ini
harus berakhir, jika kau tidak patuh pada ucapanku lebih baik tinggalkan
istana ini. Dan aku tidak sudi melihatmu lagi” hardik sang raja
“Cepatlah bawa Kyeonwu. Aku ingin bertemu dan bicara secara langsung”
Beberapa saat Kyeonwu sudah bersimpuh di hadapan raja.
“Bagaimana putri bisa mencintai seseorang sepertimu? Rubahlah
perasaanmu!” Raja memaksa dengan ucapan yang menyatakan
kemarahannya. Tetapi Kyeonwu hanya meneteskan air mata dan tidak
berani angkat bicara.
Tibalah hari perpisahan itu. Kyeonwu bercucuran air mata dan bersumpah
untuk menggenggam tangan Jiknyeo.
“Jiknyeo! Meskipun kita tidak dapat bertemu lagi, cintaku padamu tidak
akan berubah”
“Aku juga” Jiknyeo menjawab seraya menangis tersedu-sedu
Hari ini tanggal 7 bulan 7, merupakan malam dari hari Chilseok yang jatuh
di bulan 7. Hari dimana takdir sedih memisahkan masing-masing di barat
dan timur.
Setiap tahun, pada hari ini air mata Kyeonwu dan Jiknyeo membanjiri
negara bumi secara luar biasa. Banjir menghanyutkan rumah dan berbagai
biji-bijian, hewan-hewan mati kelaparan karena tidak dapat makan. Hari
itu semua hewan berkumpul dan mengadakan sebuah pertemuan.
“Banjir setiap tahun membuat kita tidak dapat hidup karena mengalami
kesusahan. Apa rencana kita?“
“Kita sebaiknya menemukan cara untuk mempertemukan Kyeonwu nim
dan Jiknyeo nim. Ini adalah solusi dari permasalahan tersebut ”
Burung murai mengepakkan sayap dan mengeluarkan pendapat
“Kalau begitu apa yang akan kita lakukan? Kita bersama burung gagak
mengepakkan sayap dan selama waktu itu, Kyeonwu nim dan Jiknyeo nim
berjalan di atas kepala kita sehingga bisa bertemu.”
Magpie bersama dengan burung gagak negara bumi terbang menuju tepi
sungai galaksi. Mereka menyatukan sayap satu sama lain dan membuat
anggota tubuh yang kokoh sebagai jalan. Selama tahun pertama Jiknyeo
dan Kyeonwu yang membayangkan dengan sangat khawatir membuat
burung murai dan burung gagak berpegangan erat satu sama lain.
“Jiknyeo!”
“Kyeonwu!”
Dalam kedua mata kedua orang itu terpancar air mata kebahagiaan. Waktu
semakin berlalu, dan mereka harus menahan untuk saling bertemu.
Sejak hari itu, tidak ada banjir di hari Chilseok dan hanya hujan rintik-
rintik. Setiap tahun saat hari Chilseok rambut burung gagak dan magpie
berjatuhan. Menurut cerita ini dikarenakan Jiknyeo dan Kyeonwu yang
sedang melangkah di kepala burung gagak dan burung murai. (tulisan asli:
재미있는 고전여행 Jaemiitneun gojeonyeohaeng (Perjalanan klasik yang
menarik) Kyeonwu dan Jiknyeo – terbitan NamGwang – Song Myeong Ho
– 1994)
KOSAKATA
옛날 (yetnal): dahulu kala
하늘 (haneul): langit
나라 (nara): negara
임금님 (imkeumnim): raja
딸 (ttal): anak perempuan
있다 (itta): ada, memilikia
마음씨 (maeumssi): kebaikan, hati, sifat
비단결 (pidankyeol): seperti sutera
같 (kat’): seperti
뿐 (ppun): hanya
아니다 (anida): tidak
얼굴 (eolgul): wajah, penampilan
도 (do): juga, bahkan, meskipun
아주 (aju): sangat
예쁘다 (yeppeuda): cantik
생기다 (saenggida): terjadi
찰그락, 찰그락 (chalkeurak chalkeurak): suara mesin, lonceng, alat
베다 (peda): memotong
짜다 (tchada): menenun
솜씨 (somssi): keahlian
따다 (ttada): membuka, menyobek
사람 (saram): orang
모르다 (moreuda): tidak tahu
날 (nal): hari
마다 (mada): setiap
열심히 (yeolshimhi): bersemangat
너무 (neomu): sangat
싸다 (ssada): murah
또한 (ttohan): disamping itu, di saat yang sama, juga
잘 (jal): baik
음식 (eumshik): makanan
뛰어다 (ttwieoda): melompat
궁궐 (kungkwil): istana
보석 (poseok): berlian
처럼 (cheoreom): seperti
어느 (eoneu): suatu
봄 (pom): musim semi
참 (cham): benar-benar
좋다 (johta): bagus
날씨 (nalssi): cuaca
와 (wa); dengan
함께 (hamkke): bersama
나들다 (nadeulda): keluar-masuk
예 (ye): ya
공주님 (gongjunim): putri
선녀 (seonnyeo): peri, nimfa
밖 (pakk): keluar
나오다 (naoda): keluar
빛 (pit): cahaya, sinar
향기 (hyanggi): aroma, harum
코 (k’o): hidung
찌르다 (tchireuda): menusuk, menyocok
새 (sae): burung
아름답다 (areumdapta): indah, cantik
지저귀다 (jijeogwida): membicarakan, mengoceh
넓다 (neopta): luas
들판 (deulphan): lapangan
이르다 (ireuda): tiba
소 (so): sapi
몰다 (molda): menggembala
한 (han): satu
청년 (cheongnyeon): anak muda
마주치다 (majuchida): berpas-pas an, bertemu
몸집 (momjib): tubuh, badan
당당하다 (dangdanghada): cantik, cukup, wajar
아주 (aju): sangat
멋지다 (meotjida): keren, tampan
남자 (namja): pria
처음 (cheoeum): pertama
보다 (boda): melihat
도대체 (dodaeche): di dunia, neraka
어디 (eodi): dimana
살다 (salda): hidup
이렇게 (ireohke): seperti ini
감탄 (kamt’an): heran, takjub, ingin tahu
길 (gil): jalan
멈추다 (meomchuda): berhenti
바라보다 (paraboda): memandang
이름 (ireum): nama
뜻 (tteut): arti, makna
모습 (moseub): wajah, penampilan
가슴 (kaseum): dada
두근거리다 (dugeungeorida): berdebar
두 (du): dua
서로 (seoro): saling
한 (han): satu
눈 (nun): mata
반하다 (panhada): jatuh cinta
사랑하다 (saranghada): mencintai
사이 (sai): antara
몰래 (mollae): rahasia
만나다 (mannada): bertemu
이야기 (iyagi): cerita
꽃 (kkot): bunga
피우다 (phiuda): mekar
시간 (shigan): waktu
모르다 (moreuda): tidak tahu
드디어 (deudieo): akhirnya
결혼 (kyeorhon): menikah
까지 (kkaji): hingga
약속하다 (yaksokhada): janji, pertunangan
소문 (somun): gosip, rumor
귀 (gwi): telinga
듣다 (deutta): terdengar
펄쩍 뛰다 (pheoltcheok ttwida): terlompat
버럭 (peoreok): tiba-tiba
화 (hoe): pertemuan
하필이면 (haphirimyeon): dari semua ini
천한 (cheonhan): arti
사내 (sanae): suami
무릎 (mureuph): lutut
꿇다 (kkeutta): berlutut
앉다 (anta): duduk
눈물 (nunmul): air mata
하염없다 (hayeomeopta): kosong, hampa
흐르다 (heureuda): mengalir
귀하다 (gwihada): dihormati, disayangi
잊다 (itta): lupa
만일 (manil): seharusnya, jika
끝내다 (kkeut’nada): berakhir
말 (mal): kata
거역하다 (keoyeokhada): tidak patuh, tidak taat
차라리 (charari): lebih baik
떠나가다 (tteonagada): meninggalkan
꼴 (kkol): bentuk, penampilan
싫다 (shilta): tidak suka, tidak mau
한바탕 (hanbat’ang): lingkaran, alami,
호통을 치다 (hot’ungeul chida): menghardik, berteriak, menangis
부르다 (bureuda): memanggil, menyanyi
여러 (yeoreo): beberapa
번 (beon): kali
타이르다 (t’aireuda): memperingatkan, menasehati
소용이 없다 (soyongi eopta): tidak berguna, tidak bernilai
날 (nal): hari
수록 (surok): semakin
생각 (saenggak): pikiran
꽉 (kkwak): dengan ketat, cepat
차다 (chada): penuh
그만 (keuman): berhenti
하루종일 (harujongil): sepanjang hari
방 (pang): kamar
안에 (ane): di dalam
만 (man): hanya
틀어박히다 (t’eureopkhida): terisolasi, tetap di dalam kamar
먹구름 (meokgureum): awan gelap
끼다 (kkida): smokey
우울하다 (uulhada): suram
나날 (nanal): hari hari
계속 (kyeoseok): terus
여봐라 (yeobwara): aku bilang
당장 (dangjang): segera
잡다 (jabta): pegang, genggam, tangkap
직접 (jinjeob): secara langsung
담판 (damphan): negosiasi
지으리라 (jieurira): membangun
얼마 (eolma): berapa
신하 (shinhan): subjek, pelayan
앞에 (aphe): di depan
처럼 (cheoreom): seperti
어떻게 (ireohke); seperti ini
바꾸다 (pakkuda): berubah
매우 (maeu): sangat
노한 (nohan): marah
목소리 (moksori): suara
로 (ro): dengan, melalui
다그차다 (dakeuchida): memaksa, mendorong
그러나 (keureona): tetapi
뜨겁다 (tteugeopta): membakar, panas
입 (ip): mulut
열다 (yeolda): menutup
에잇 (eit): damn,
고얀 (goyan): bangsat, bedebah
화가 (hwaga): marah
대뜸 (daetteum): tiba-tiba
명령 (myeongryeong): perintah
내리다 (naerida): jatuh
멀리 (meolli): jauh
귀양 (gwiyang): pengasingan
보내다 (bonaeda): mengirim, membiarkan
동쪽 (dongtchok): timur
으로 (euro): ke
만 (man): hanya, 10.000
리 (ri): mil
서쪽 (seotchok): barat
떨어지다 (tteoreojida): pisah
곳 (got): tempat
각각 (gakgak): secara individu, masing-masing,
영원히 (yeongwonhi): selamanya
속셈 (soksem): maksud tersembunyi, pikiran tersembunyi
이윽고 (ieukgo): beberapa saat
마지막 (majimak): terakhir
이별 (ibyeol): perpisahan
글썽거리다 (keulsseonggeorida): terisi
손 (son); tangan
잡다 (japta): genggam, pegang
맹세 (maengse): sumpah, janji
대한 (daehan): untuk, demi
변함 (byeonham): berubah
흐느끼다 (heuneukkida): tersedu, sedu sedan
대답하다 (daedaphada): menjawab
향해 (hyanghae): menuju
정든 (jeongdeun): gerbang depan
외롭다 (oeropta): sendiri
발걸음 (palgeoreum): selangkah
떼어놓다 (tteeonotta):berpisah
점점 (jeomjeom): sedikit demi sedikit
멀어지다 (meoreojida): terasurut, terasing, terpisah,
찢다 (tchitta): rusak, robek
아프다 (apheuda): sakit
은하수 (eunhasu): galaksi bima sakti
깊 (kiph): dalam
강 (kang): sungai
두다 (duda): bertempat, meletakkaan
강가에 (kangkae): di tepi sungai
목 (mok): leher
터지다 (t’ejida): meletus, meledak
애타 (aet’a): cemas, gelisah
목소리 (moksori): suara
건너 (keonneo): sisi lain
가늘 (kaneul): tipis, lemah
미치다 (michida): gila
달리다 (tallida): lari
계속 (kyesok): terus
목이 터지다 (mogi t’ejida):
그만 (keuman): berhenti
울음 (ureum): ratap, tangis
터뜨리다 (t’eotteurida): meledak, pecah, patah
월 (wol): bulan
일 (il): hari
칠월 (chilwol):bulan juli
칠석 (chilseok): festival bulan Juli
밤 (pam): malam
슬프다 (seulpheuda): sedih
운명 (unmyeong): takdir
해 (hae): tahun
마다 (mada): setiap hari
엄청 (eomcheong): luar biasa
땅 (ttang): bumi
홍수다 (homsuda): banjir
집 (jib): rumah
곡식 (kokshik): biji, sereal
떠내리다 (ttenaerida): hanyut
동물 (dongmul): hewan
먹다 (meokta): makan
굶다 (kumta): lapar
죽다 (jukta): mati
온 (on): semua, seluruh
모이다 (moida): bersama
회의 (hoeeui): pertemuan
열다 (yeolda): membuka
겪다 (kkyeokkta): menderita
괴롭다 (gwiropta): kesusahan
대책을 세웁시다 (daechaegeul seupshida): rencana perhitungan
줍 (jop): menemukan
그러면 (keureomyeon): karenanya
문제 (munje): masalah
해결다 (haegyeolda): solusi
까치 (kkachi): burung murai, poksay, kacer, magpie
날개 (nalgae): sayap
퍼득거리다 (pheodeukgeorida)
의견 (euigyeol): ide
까마귀 (kkamagwi): burung gagak
동안 (dongan); selama
머리 (meori): kepala, rambut
위 (wi): atas
걸어가다 (georeogada): berjalan
훌륭하다 (hullyunghada): baik, bagus
모든 (modeun): semua
대찬성 (daechanseong): menyerahkan semuanya
다가오다 (tagaoda): mendekati
맞대다 (matdaeda):kontak, bersatu
튼튼하다 (t’eunt’eunhada): kokoh, kuat
년 (nyeon): tahun
다리 (dari): anggota tubuh
그립다 (geuripta): membayangkan
얼싸안다 (eolssaanta): berpelukan
기쁨 (kippeum): senang
맺히다 (maethida): terpaut
반짝 (pantchak): kerlip
밀리다 (millida): tertunda
이야기 (iyagi): cerita
나누다 (nanuda): berbagi
먼동 (meondong): subuh, fajar
떠오르다 (tteooreuda): muncul, naik
시작하다 (shijakhada); mulai
곧 (kot): seketika
이대로 (idaero): seperti ini
도움 (doum): pertolongan, bantuan
한번 (hanbeon): sekali
씩 (sshik): setiap
다행하다 (dahaenghada): beruntung
일다 (ilda): pekerjaan
고맙다 (gomapta): terima kasih
인사 (insa): ucapan
거듭하다 (keodeuphada): berkali-kali
부디 (budi): memohon
조심하다 (joshimhada): memohon
그럼 (keureom): baiklah
안녕히 가셔요 (annyeonghi kasyeoyo): selamat tinggal
아쉽다 (aswipta): kehilangan, tidak nyaman
등 (deung): punggung
돌리다 (tollida): berbalik
무겁다 (mugeopta): berat
옮다(omta): bergerak
부터 (but’eo): mulai
이슬비 (iseulbi): gerimis
부슬부슬 내리다 (buseulbuseul naerida): hujan rintik-rintik, gerimis
머리털 (meorit’eol): rambut
재미있다 (jaemiitda): menarik
고전 (gojeon): klasik
여행 (yeohaeng): perjalanan