You are on page 1of 19

PERANGKAP NYAMUK RAMAH LINGKUNGAN YANG

MENGGUNAKAN BAHAN RAGI UNTUK PENGEMBANG BIAKAN


KESTABILAN SUHU DENGAN HEAT DETECTOR YANG MENGGUNAKAN
NTC ( NEGATIVE TEMPERATURE COEFFISIEN)

Enny
Pranata Laboratorium PSD III Teknik Elektro FT-UNDIP Semarang

Abstract

Tool mosquito traps we encounter in our lives, be it in liquid or solid form, but there are some that
contain chemicals. In the environment of our lives more and more developing mosquitoes due to less
uncontrolled channels substandard and not arranged. And there are many people who use liquid or
solid materials containing chemical substances, which can interfere with human comfort
In this study makes tools that are environmentally friendly mosquito trap, this tool can be applied in the
community, since it is also quite easy, does not require hazardous materials, comparatively simple and
fast. With the creation of yeast and sugar solution will cause the fermentation process, where the results
of this fermentation process will produce CO 2 or carbon dioxide is a chemical compound that is the
most interesting mosquitoes come. To control the temperature as well as the results of CO 2 gas can
develop rapidly so we set it up or put up with a tool such as a series heat detector that uses NTC
(Negative Temperature Coeffisien) which can control the temperature of 25 oC-30oC. Thus, the more
carbon dioxide, the more mosquitoes were trapped.
The results showed that use of the material I :( yeast = 1 gram = 50 grams of brown sugar, water = 250
ml) and material 2 (= 1 g Yeast, Brown sugar: 100gr, water = 250 ml) results are better materials 2
because these materials tend to be attractive / approachable mosquitoes, because the adhesions
combined sugar yeast grow better and produce different yeast aroma of material 1

Keywords: mosquito trap, environmentally friendly

PENDAHULUAN hidup di daerah yang beriklim tropis dengan


kelembaban tinggi seperti di Indonesia
Nyamuk adalah serangga yang (Sunaryo, 2001).
memiliki dua sayap yang bersisik. Sayap ini Nyamuk betina dapat hidup kurang
mampu mengepak 1000 kali per menit, tubuh dari 3 minggu, nyamuk jantan biasanya hanya
langsing dan mempunyai enam kaki. hidup sekitar satu minggu.Umumnya telur
Nyamuk memiliki ukuran yang berbeda beda menetas di tempat yang berisi air. Telur-telur
tetapi jarang sekali ukurannya melebihi 15 menetas menjadi larva. Larva bernapas
mm dengan tabung di ujung ekornya, memakan
Dalam bahasa Inggris, nyamuk organisme mikroskopis seperti bakteri.
dinamakan“Mosquito”, yang berasal dari Dengan demikian sebagian besar larva
bahasa Sepanyol atau Portugis yang berarti nyamuk membutuhkan air yang mengandung
lalat kecil yang digunakan sejak tahun 1583. bahan organik. Dalam waktu kurang dari satu
Di negeri Inggris nyamuk dikenal sebagai minggu, larva dapat tumbuh dan berkembang
gnats menjadi pupa berbentuk koma
Tercatat lebih dari tiga ribu spesies nyamuk
yang beterbangan di muka bumi ini, baik di Biasanya dalam waktu tiga hari pupa
tempat yang beriklim panas maupun beriklim akan berubah menjadi nyamuk dewasa.
dingin. Meskipun mampu hidup di kutub, Hanya nyamuk betina menghisap darah
sebagian besar nyamuk lebih suka karena darah biasanya dibutuhkan untuk
55
bertelur. Ketika nyamuk menemukan (sugar fungus) dari genus Saccharomyces,
mangsa, nyamuk ini menyuntikkan air species cereviciae, dan memilki ukuran
ludahnya ke dalam tubuh mangsa. Air ludah sebesar 6-8 mikron. Dan Saccharomyces
mengandung antikoagulan yang menjamin cereviciae merupakan genom eukariotik yang
kelancaran darah dan kadang – kadang pertama kali disekuensi secara penuh. Dalam
mengandung parasit yang dapat satu gram ragi padat (compressed yeast)
menyebabkan penyakit. terdapat kurang lebih 10 milyar sel hidup.
Salah satu sifat air adalah tidak tetap
dan selalu menyesuaikan dengan bentuk
wadahnya. Sifat permukaan air yang tenang Ragi ini berbentuk bulat telur, dan
selalu mendatar sangat disukai nyamuk untuk dilindungi oleh dinding membran yang semi
proses perkembangbiakannya. Air juga berpori (semipermeable), melakukan
merupakan suatu pelarut yang kuat, dan dapat reproduksi dengan cara membelah diri
melarutkan zat-zat padat. Salah satunya, air (budding), dan dapat hidup di lingkungan
digunakan untuk melarutkan gula dan ragi tanpa oksigen (anaerob). Untuk bertahan
yang digunakan untuk proses fermentasi. hidup, ragi membutuhkan air, makanan dan
lingkungan yang sesuai. Bakteri bersel satu
ini akan mudah bekerja bila ditambahkan
Fermentasi dengan gula dan kondisi suhu yang hangat.
Fermentasi adalah proses produksi Kandungan karbondioksida yang dihasilkan
energi dalam sel dalam keadaan anaerobik akan membuat suatu adonan menjadi
(tanpa oksigen). Secara umum,fermentasi mengembang dan terbentuk pori – pori. Ragi
adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, memiliki sifat dan karakter yang sangat
akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas penting dalam industri pangan. Ragi akan
yang mendefinisikan fermentasi sebagai berkembang dengan baik dan cepat bila
respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan berada pada temperatur antara 25o – 30oC.
tanpa akseptor elektron eksternal.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Gula Fermentasi
Gula adalah bahan yang umum
dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil Faktor-faktor yang mempengaruhi
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan proses fermentasi untuk menghasilkan etanol
hidrogen.Akan tetapi beberapa komponen adalah: sumber karbon, gas karbondioksida,
lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi pH substrat, nutrien, temperatur, dan oksigen.
seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal
sebagai bahan yang umum digunakan dalam Untuk pertumbuhannya, yeast
fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam memerlukan energi yang berasal dari karbon.
bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Gula adalah substrat yang lebih disukai. Oleh
Respirasi anaerobik dalam otot mamalia karenanya konsentrasi gula sangat
selama kerja yang keras (yang tidak memiliki mempengaruhi kuantitas alkohol yang
akseptor elektron eksternal), dapat dihasilkan.Kandungan gas karbondioksida
dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang sebesar 15 gram per liter (kira-kira 7,2atm)
mengasilkan asam laktat sebagai produk akan menyebabkan terhentinya pertumbuhan
sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yeast, tetapi tidak menghentikan fermentasi
yang berperan dalam menyebabkan rasa alkohol. Pada tekanan lebih besar dari 30
kelelahan pada otot. atm, fermentasi alcohol baru terhenti sama
sekali.
Ragi
Ragi adalah mikroorganisme hidup 1. pH
yang dapat ditemukan dimana- mana. Ragi PH dari media sangat mempengaruhi
berasal dari keluarga Fungus bersel satu pertumbuhan mikroorganisme. Setiap
56
mikroorganisme mempunyai pH minimal, maka kami mengaturnya atau memasang
maksimal, dan optimal untuk dengan suatu alat berupa rangkaian Heat
pertumbuhannya. Untuk yeast, pH optimal detector yang menggunakan NTC( Negative
untuk pertumbuhannya ialah berkisar antara Temperature Coeffisien ) yang bisa
o o
4,0sampai 4,5. Pada pH 3,0 atau lebih rendah mengontrol suhu dari 25 C- 30 C.
lagi fermentasi alcohol akan berjalan dengan
lambat. Heat detector
Heat detector adalah pendeteksi
2. Nutrien kenaikan panas. Prinsip dasarnya, jika
Dalam pertumbuhannya mikroba temperatur di sekitar pendeteksi naik lebih
memerlukan nutrient.Nutrien yang tinggi diatas nilai ambang batas yang telah
dibutuhkan digolongkan menjadi dua yaitu ditetapkan, kemudian akan memicu alarm,
nutrient makro dan nutrient mikro. Nutrien dan sebaliknya apabila suhu turun akan
makro meliputi unsur C, N, P, K. Unsur C memicu alarm akan bunyi. Serta cara kerja
didapat dari substrat yang mengandung rangkaian heat detector yang memanfaatkan
karbohidrat, unsur N didapat dari karakteristik NTC sebagai sensor suhu ini
penambahan urea, sedang unsur P dan K dari sangat bergantung suhu yang ada. Dimana
pupuk NPK. Unsur mikro meliputi vitamin tahanan NTC akan berbanding terbalik
dan mineral-mineral lain yang disebut trace dengan perubahan suhu. Ketika suhu tinggi
element seperti Ca, Mg, Na, S, Cl, Fe, Mn, maka NTC akan memiliki tahanan yang
Cu, Co, Bo, Zn, Mo, dan Al. rendah dan begitu sebaliknya
Negative Temperature Coeffisien (NTC)
3. Temperatur
Mikroorganisme mempunyai temperature
maksimal, optimal, dan minimal untuk
pertumbuhannya. Temperatur optimal untuk
yeast berkisarantara 25-30ºC dan temperature
maksimal antara 35-47ºC. Beberapa jenis
yeast dapat hidup pada suhu 0ºC. Temperatur
selama fermentasi perlu mendapatkan
perhatian, karena di samping temperature
mempunyai efek yang langsung terhadap
pertumbuhan yeast juga mempengaruhi
komposisi produk akhir. Pada temperature Thermistor atau tahanan thermal adalah
yang terlalu tinggi akan menonaktifkan yeast. komponen semikonduktor yang memiliki
Pada temperature yang terlalu rendah yeast karakter sebagai tahanan dengan koefisien
akan menjadi tidak aktif. tahanan temperatur yang tinggi, yang
biasanya negatif. Ada 2 jenis termistor yang
sering kita jumpai dalam perangkat
Pembuatan larutan ragi dan gula elektronika yaitu NTC (Negative Thermal
merah akan menyebabkan proses fermentasi. Coeffisien) dan PTC (Positive Thermal
Reaksi : gula + ragi -----> alkohol + gas CO2 Coeffisien). Umumnya tahanan termistor
dimana hasil proses fermentasi ini akan pada temperatur ruang dapat berkurang 6%
dihasilkan gas CO2 atau karbon dioksida untuk setiap kenaikan temperatur sebesar
yang merupakan senyawa kimia yang paling 1°C. Kepekaan yang tinggi terhadap
menarik nyamuk. Sehingga, makin banyak perubahan temperatur ini membuat termistor
karbon dioksida, semakin banyak nyamuk sangat sesuai untuk pengukuran,
yang terperangkap. pengontrolan dan kompensasi temperatur
secara presisi. Termistor terbuat dari
Untuk pengendalian suhu serta hasil campuran oksida-oksida logam yang
gas CO2 bisa berkembang dengan cepat
57
diendapkan seperti: mangan (Mn), nikel (Ni),
cobalt (Co), tembaga (Cu), besi (Fe) dan
uranium (U). Dalam operasinya termistor
memanfaatkan perubahan resistivitas
terhadap temperatur, dan umumnya nilai
tahanannya turun terhadap temperatur secara
eksponensial untuk jenis
NTC ( Negative Thermal Coeffisien).
Cara lain untuk mengubah resistansi
menjadi tegangan adalah dengan teknik
Koefisien temperatur α didefinisikan pada linearisasi.
o
temperature tertentu, misalnya 25 C sebagai
berikut :
58

Teknik Kompensasi Termistor: Karkateristik


termistor berikut memperlihatkan hubungan
antara temperatur dan resistansi seperti
tampak pada gambar berikut.
Daerah resistansi mendekati linier

Untuk pengontrolan perlu mengubah


tahanan menjadi tegangan, berikut rangkaian
dasar untuk mengubah resistansi menjadi
Untuk teknik kompensasi
tegangan.
temperatur menggunakan rangkaian penguat
jembatan lebih baik digunakan untuk jenis
sensor resistansi karena rangkaian jembatan
dapat diatur titik kesetimbangannya.

Thermistor dengan koefisien positif


(PTC, Positive Thermal Coeffisien) Grafik
karakteristik termistor jenis PTC :
58
Nilai tegangan outputnya adalah : perangkap nyamuk. Membuat Cairan
Perangkap Nyamuk Lalu bagaimana cara
membuat zat yang dapat menghasilkan CO2.

atau rumus lain yang dapat VARIABEL dan DATA OPERASIONAL


digunakan untuk menentukan tegangan
output : VARIABEL

1. Variabel Bebas

Variabel bebas (Independent


variable) yaitu berbagai jenis atraktan
yang digunakan dalam perangkap
nyamuk.

Sehingga : 2. Variabel Terikat (Dependent


Variable) yaitu jumlah nyamuk yang
terperangkap di dalam perangkap
nyamuk

3. Variabel Terkendali/tetap yaitu dari


lingkungan fisik: suhu, kelembaban ,cahaya
TUJUAN dan waktu dikendalikan
dengan ukuran wadah yang sama dan
Tujuan dari eksperimen ini adalah ditempatkan pada tempat yang
untuk membuktikan teori bahwa sifat ragi sama./konstan
dan gula merah yang dapat menarik serangga
dengan rangkaian Heat detector yang Jenis Penelitian :
menggunakan NTC ( Negative Temperature - Diskristip kwuantitatip
Coeffisien ) sebagai mengontrol suhu dari 25 Experimental
o
C- 30oC dimana dalam eksperimen ini Yang digunakan dalam penelitian
adalah nyamuk. adalah Komposisi Bahan Larutan/
cairan tersebut :
PERUMUSAN MASALAH
Tabel : Hasil Pengamatan
Apakah saat ini Anda sedang
mendambakan rumah bebas dari nyamuk? No Bahan Jml Keterangan
Mungkin cara ini bisa membantu Anda untuk Nyamuk
membebaskan rumah kita dari nyamuk. Alat 1 Ragi : Kurang -Bahan
ini bisa Anda tempatkan di ruang-ruang semi 1 gr lebih : gula lebih
terbuka di rumah, yang tidak memungkinkan Gula: 50 ekor sedikit
kita menggunakan obat nyamuk terus 50gr daya rekat ,
menerus. Cara membuatnya juga cukup Air: kurang
mudah, dan tidak memerlukan bahan-bahan 50ml sempurna
berbahaya. Dan relatif mudah dan cepat. hasil
Nyamuk tertarik dengan CO2 yang kita fermentasi
keluarkan, oleh sebab itu perlu mencari ide- nya
ide dengan menggunakan CO2 sebagai
umpan untuk -Untuk
59
hasil
fermentasi 100
kurang 80
maximal 60
40
20 Bahan 1
-Aroma 0
larutan Bahan 2
kurang
menyengat

Kesimpula
n : nyamuk
kurang
berselera. DEFINISI OPERASIONAL
2 Ragi : Kurang -Bahan
1 gr lebih 80 gula lebih 1. Jenis rekatan yang digunakan
Gula : ekor banyak dalam perangkap nyamuk
100gr daya rekat
Air : karena gula Adalah cairan yang ditambahkan
250ml lebih dalam perangkap nyamuk yang
sempurna bertujuan untuk menarik serangga
(nyamuk) adalah air gula merah
-Untuk ditambah ragi, air gula merah, dan air
hasil keran.
fermentasi
maximal Skala pengukuran : Nominal

-Aroma 2. Jumlah nyamuk yang terperangkap


larutan
menyengat Adalah banyaknya nyamuk yang
terperangkap dalam perangkap
Kesimpula nyamuk akibat masing-masing
n : nyamuk perlakuan.
lebih
senang Skala pengukuran : Rasio
/lebih
banyak PROSEDURE :
yang
mendekati a. Cara membuatnya juga cukup
cairan mudah, dan tidak memerlukan
tersebut bahan-bahan berbahaya. Dan relatif
mudah dan cepat. Berikut ini alat
yang bisa Anda buat sebagai alat
untuk menangkap nyamuk
(perangkap nyamuk).

Nyamuk tertarik dengan CO2 yang


kita keluarkan, oleh sebab itu perlu
mencari ide-ide dengan
menggunakan CO2 sebagai umpan
60
untuk perangkap nyamuk. Membuat 2. Membuat syrup gula: masukkan gula
Cairan Perangkap Nyamuk Lalu o
dalam air hangat ( 25 C – 30 C )
o
bagaimana cara membuat zat yang tunggu sampai dingin. dengan
dapat menghasilkan CO2. memasang alat heat decector sebagai
pengontrol suhu , maka alat tersebut
Caranya dengan membuat segelas akan berbunyi. Campurkan ragi dalam
sirup gula sederhana yang dicampur larutan gula, tidak perlu diaduk. pada
dengan ragi kering aktif. Dengan tahap ini karbondioksida akan terbentuk
menambahkan ragi ini, akan terjadi dan larutan ini akan menarik nyamuk.
fermentasi dan menghasilkan CO2.

Bahan dan peralatan yang


dibutuhkan untuk membuat
perangkap nyamuk adalah :

1. Botol putih plastik ukuran 1.5


atau 2.0 liter.
2. Air 250 mL.
3. Gula merah / gula jawa 100 gr
4. Bubuk Ragi 1 gram.
5. Selotip
6. Pisau atau Cutter. 3. Tuanglah larutan ini ke bagian bawah
7. Kertas atau Plastik Hitam. botol
8. Gunting
9. Peralatan untuk memanaskan air
10.Termometer suhu

b. Berikut tahapan atau langkah-


langkah pembuatan perangkap nyamuk
:

1. Potong botol menjadi 2 bagian.


Gunakan bagian bawah sebagai wadah,
sedangkan bagian atas akan kita jadikan
tutup nantinya.
4. Taruh potongan bagian atas botol ke
dalam botol dengan posisi terbalik
(menyerupai corong).
61
5. Bungkus botol dengan plastik atau
kertas berwarna hitam.
c

Penerapan :

Letakkan botol disudut ruangan


gelap dan lembab, kemudian periksalah
setelah 2 minggu.
6. Pemasangan alat Heat detector
yang menggunakan NTC( Negative
Temperature Coeffisien ) dan
thermometer suhu sebagai pengontrol
suhu air tersebut guna proses pelarutan
gula. Untuk memastikan air syrup
o
jangan sampai lebih panas dari 30 C,
jika lebih panas biarkan dan diamkan
sebentar .

Gambar : Hasilnya setelah 2 minggu


bahan ke 1

b Gambar : Hasilnya setelah 2 minggu


bahan ke 2
62
KELEBIHAN ALAT INI : Seed extracts of Delonix elata (L.)
- Murah dan Ekonomis. Gamble (Family: Fabaceae) against
- Aman untuk manusia, lingkungan dan Malaria (Anopheles stephensi Liston)
binatang peliharaan. and Dengue (Aedes aegypti Linn.)
- Tanpa : asap, bau dan kimia (Diptera: Culicidae) vector mosquitoes.
- Mudah digunakan Parasitol Res.111:65–77
- Cocok digunakan di dimana saja.
- Mengurangi angka kebakaran Spielman, A., and M. D'Antonio. 2001.
- Hemat energi, karena tidak menggunakan Mosquito: A Natural History of Our
energi listrik. Most Persistent and Deadly Foe.
- Mencegah penyakit yang ditularkan oleh Hyperion Press, New York, 256 p.
nyamuk (Demam Berdarah, Cikungunya, ISBN 0-7868-6781-7
dan lain -lain).
Sunaryo, 2001. Pengaruh lingkungan
terhadap nyamuk Anopheles pada
KESIMPULAN Proses Transmisi
Dari hasil penelitian yang dilakukan
di Laboratorium cairan ini ramah terhadap
lingkungan dan tidak berbahaya
Selain mengundang nyamuk, alat ini juga
mengundang semut karena adanya gula tadi.
Maka ada baiknya disekitar botol diberi
kapur anti semut, atau diberi tatakan berisi
air. Supaya alat ini bekerja maksimal,
sehingga hanya nyamuk saja yang diundang
alias ditangkap. Kelebihan dari alat ini antara
lain : murah dan ekonomis; aman untuk
manusia, lingkungan dan binatang; -- tanpa :
asap, bau dan kimia;mudah dibuat dan
digunakan oleh masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Bhayu, 2008. Nyamuk.
http://lifeschool.wordpress.com/
2008/06/ 06/nyamuk/ [7 Oktober 2012]

Gillett, J. D. 1972. The Mosquito: Its Life,


Activities and Impact on Human
Affairs. Doubleday, Garden City, NY,
358 p. ISBN 0-385-01179-2

Kumar K, Sharma SK, Kumar S, Patel S,


Sarkar M, Chauhan LS. 2011. Multiple
insecticide resistance/susceptibility
status of Culex quinquefasciatus,
principal

Marimuthu G., Rajamohan S, Mohan R,


Krishnamoorthy Y. 2012. Larvicidal
and Ovicidal Properties of Leaf and
63

You might also like