You are on page 1of 15

MOTIVASI WISATAWAN MENGUNJUNGI OBJEK WISATA DI DESA PAWAN

KABUPATEN ROKAN HULU

Oleh :
Nanang Rudi Harsono
Pembimbing : Firdaus Yusrizal, SST, MM.Par
Email : NanangRudi42@yahoo.com

Jurusan Ilmu Administrasi - Program Studi Pariwisata


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau

Kampus Bina Widya Jl.H.R Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru
28293
Telp/fax. 0761-63277

ABSTRACT
Motivation is the force that drives someone to do something to achieve the goal. These forces
are basically stimulated by their various needs. The need is the reason tourists visit in the
tourist attraction. This study aims to find out what the motivation for travelers visiting the
attractions in the village pawan Rokan Hulu. This study used a qualitative method with
descriptive approach to address issues. For the purposes of the first use of the interview, and
for the second goal in using Cross Tabulation techniques. The sample in this study were 60
respondents, taken using accidental sampling. While data collection techniques in this study
using observation, questionnaire, interview and documentation. By using a Likert scale as a
measure to determine the length of the short interval. Motivation can be grouped into four
major sub groups motivational variables physical, cultural motivation, social motivation, and
Fantasi.Mclntosh 1977 murphy Sharpley 1985 and 1994 (in Pitana and Gayatri 2005: 59. By
indicator relaxation, health, looking for comfort, sports activities, learn the customs, know
the traditions, learn the culture, see the art, stay in touch relatives, maintaining prestige, got
hospitality, refuge, looking for fantasy, enjoy the satisfaction, seeking status, seeking
freedom. From the results of research conducted in the field of research on motivation
tourists visiting the attractions in the village of the district pawan rokan upstream result most
dominant motivation is motivation fantasy

Keywords: Motivation Travellers, Attractions, Village Pawan

PENDAHULUAN cadangan devisa. Dilihat dari segi sosial


pariwisata Indonesia bisa menjembatani
1. Latarbelakang jarak dan menghilangkan perbedaan-
Pariwisata mempunyai peranan yang perbedaan, sehingga mampu memupuk
sangat penting dalam meningkatkan taraf rasa persaudaraan antara suku, ras dan
kehidupan masyarakat, itu bisa dilihat dari agama.Sedangkan kalau dilihat dari segi
segi ekonomi, sosial ataupun dari segi budaya, pariwisata Indonesia mempunyai
budaya. Dilihat dari segi ekonomi, peranan dalam memperkenalkan ragam
pariwisata Indonesia mempunyai peranan adat budaya dan adat istiadat yang ada
yang cukup penting dalam meningkatkan dalam masyarakat disuatu daerah tertentu
pendapatan masyarakat dan meningkatkan

Jom FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2107 Page 1


dan juga untuk memperkokoh persatuan wisata religi. Banyak destinasi unggulan
dan kesatuan bangsa yang dapat menarik minat wisatawan
untuk berkunjung kesana, jika kita lihat
Menurut Marpaung (2002:13) Pariwisata dari banyak nya jumlah objek wisata yang
adalah perpindahan sementara yang ada di desa kabupaten Rokan hulu, Desa
dilakukan manusia dengan tujuan keluar pawan lebih mendominasi dibandingkan
dari pekerjaan rutin, keluar dari tempat dengan desa lain nya yaitu memiliki 4
kediamannya, aktivitas dilakukan selama objek wisata diantara nya adalah:
berada ditempat yang dituju dan fasilitas 1. Air panas Suaman
dibuat untuk memenuhi kebutuhan. 2. Air panas Hapanasan
Pariwisata dalam arti modern merupakan 3. Pawan Resort
gejala zaman sekarang yang didasarkan 4. Gua huta Sikapir
atas kebutuhan akan kesehatan dan Desa pawan merupakan bagian dari
pergantian hawa, kesenangan dan kecamatan Rambah kabupaten Rokan
kenikmatan alam smesta, dan pada Hulu, secara geografis sebelah timur desa
khususnya disebabkan oleh bertambahnya pawan berbatasan dengan desa Kaiti,
pergaulan berbagai bangsa dan kelas sebelah barat berbatasan dengan desa
dalam masyarakat, manusia sebagai hasil menaming, sebelah utara berbatasan
perkembangan perniagaan, industri dan dengan desa babusalam dan sebelah
perdagangan serta penyempurnaan alat- selatan berbatasan dengan provinsi
alat pengangkutan. Sumatra barat. pada umum nya Pekerjaan
masyarakat desa pawan ini adalah bertani
Menurut Winardi (2000:137) dengan cara bercocok tanam padi, karet
istilah motivasi berhubungan dengan ide dan sawit.
gerakan dan apabila kita menyatakan
secara amat sederhana, maka sebuah motif Berdasarkan data yang di peroleh dari
merupakan sesuatu hal yang mendorong dinas kebudayaan dan Pariwisata
atau menggerakan kita untuk berprilaku Kabupaten Rokan Hulu jumlah kujungnan
dengan cara tertentu. wisata yang datang ke objek wisata yang
ada di desa pawan terhitung dari tahun
Kabupaten Rokan Hulu merupakan sebuah 2011 hingga 2015 adalah sebagai berikut:
kabupaten yang ada di Provinsi Riau
Daratan, memiliki letak yang sangat
strategi ditengah pulau sumatera,
dibentengi jajaran bukit barisan memiliki 3 Tabel 1.1
sungai besar, iklim yang baik, dan
merupakan daratan tertinggi di Provinsi Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke
Riau. Dari letak yang sangat strategis, Objek Wisata Air Panas Hapanasan
Kabupaten Rokan hulu ini memiliki Dari Tahun 2011 Sampai 2015
menarik untuk dikunjungi. Hal ini dapat
dilihat dari table daftar objek wisata serta
No Tahun Jumlah Kunjungan
lokasi desa yang memiliki destinasi tujuan
wisata yang ada di kabupaten rokan hulu, 1 2011 10.500 orang
2 2012 3.300 orang
kabupaten Rokan hulu dengan memiliki 18
objek tujuan wisata. Kabupaten Rokan 3 2013 4.031 orang
Hulu merupakan daerah yang banyak 4 2014 13.405 orang
memiliki beragam keunikan tujuan wisata 5 2015 11.857 orang
yang dapat dikunjungi baik itu wisata
Sumber : Dinas Kebudayaan dan
alam, wisata air, wisata sejarah serta
Pariwisata Kab. Rokan Hulu 2015

Jom FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2107 Page 2


Dilihat dari data diatas dapat disimpulkan
4 2014 720 orang
jumlah kunjungan yang datang ke objek
5 2015 901 orang
wisata hapanasan yang mengalami
Sumber : Dinas Kebudayaan dan
peningkatan yaitu terjadi pada tahun 2015
Pariwisata Kab. Rokan Hulu 2015
yaitu berjumlah 11.587 orang dan jumlah
kunjungan paling sedikit yaitu padda tahun
Dari tabel diatas dilihat dari lima tahun
2012 sbanyak 3.300 orang.
terakhir jumlah kunjungan ke Gua Huta
sikapir mengalami peningkatan terjadi
Tabel 1.2
pada tahun 2015 yaitu berjumlah 901
orang dan jumlah kunjungan di tahun 2011
Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke
mengalami penurunan yaitu berjumlah 589
Objek Wisata Air Panas Pawan dan
orang.
Pawan Resort Dari Tahun 2011 Sampai
2015
Objek wisata yang ada di desa pawan ini
merupakan salah satu tempat favorit yang
No Tahun Jumlah di kunjungi bagi wisatawan lokal yang
Kunjungan berada di kabupaten Rokan Hulu, tidak
1 2011 3.593 orang hanya dengan pemandian air Panas nya
disini wisatawan juga bisa menikmati
2 2012 4.720 orang pemandangan hamparan hutan yang masih
3 2013 4.814 orang asri, perlu kita ketahui motivasi wisatawan
yang berkunjung ke objek wisata di desa
4 2014 5.561 orang Pawan ini mempunyai tujuan serta alasan
5 2015 6.643 orang yang berbeda-beda.
Sumber : Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kab. Rokan Hulu 2015 Berdasarkan uraian diatas, untuk
mengetahui lebih lanjut tentang alasan
Penulis menyimpulkan antara objek wisata serta pendapat wisatawan mengenai objek
air panas pawan dan pawan resort wisata yang ada di Desa Pawan, maka
memiliki kesamaan yaitu objek nya berada penulis tertarik untuk membuat penelitian
di satu lahan, akses pintu masuk objek yang berjudul ”MOTIVASI
yang sama,tempat parkir juga berada di WISATAWAN MENGUNJUNGI
antara ke dua objek tersebut. Jumlah OBJEK WISATA di DESA PAWAN
kunjungn yang mengalami peningkatan KABUPATEN ROKAN HULU”.
terjadi pada tahun 2015 yaitu sebanyak
6.643 orang dan yang paling sedikit terjadi A. RUMUSAN MASALAH
pada tahun 2011 yaitu 3.593 orang.
Berdasarkan dari uraian latar belakang
Tabel 1.3 diatas penulis mencoba merumuskan
masalah yaitu: Bagaimana motivasi
Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke wisatawan mengunjungi objek wisata di
Objek Wisata Gua Huta Sikapir Dari desa Pawan Kabupaten Rokan Hulu.
Tahun 2011 Sampai 2015
2. Identifikasi Masalah
No Tahun Jumlah Kunjungan
1. Bagaimana motivasi wisatawan
1 2011 589 orang mengunjungi objek wisata di Desa
2 2012 793 orang Pawan Kabupaten Rokan Hulu.?

3 2013 717 orang

Jom FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2107 Page 3


2. Motivasi apa yang paling dominan Juni 1958. Sebelumnya kata Pariwisata
yang menjadi motivasi pengunjung di adalah Tourisme (dalam bahasa Belanda)
objek wisata yang ada di Desa Pawan yang kemudian sering di Indonesiakan
Kabupaten Rokan Hulu. menjadi Tourisme (Yoeti, 1996:112).

3. Batasan Masalah Yoeti (1996:104) juga menyatakan bahwa


kepariwisataan adalah suatu sistem yang
Adapun masalah yang diangkat dalam mengikutsertakan berbagai pihak dalam
penelitian ini dibatasi dalam lingkup keterpaduan kaitan fungsional yang serasi,
motivasi wisatawan mengunjungi objek yang mendorong berlangsungnya dinamika
wisata di Desa Pawan Kabupaten Rokan fenomena mobilitas manusia, baik itu tua-
Hulu. muda, pria-wanita, ekonomi kuat-lemah
sebagai pendukung suatu tempat untuk
4. Tujuan Penelitian melakukan perjalanan sementara waktu
secara sendiri atau berkelompok menuju
1. Untuk mengetahui apa saja motivasi tempat lain di dalam negeri atau di luar
wisatawan mengunjungi objek wisata negeri dengan menggunakan transportasi.
di desa pawan Kabupaten Rokan
Hulu. Menurut Soekadijo pariwisata adalah
2. Untuk mengetahui motivasi apa yang segala kegiatan dalam masyarakat yang
paling dominan yang menyebabkan berhubungan dengan wisatawan. Semua
wisatawan berkunjung ke objek kegiatan pembangunan hotel, pemugaran
wisata di desa pawan Kabupaten cagar budaya, pembuatanpusat rekreasi,
Rokan Hulu. penyelenggaraan pekan pariwisata,
penyediaan angkutan dan sebagainya
5. Manfaat Penelitian semua itu dapat disebut kegiatan
pariwisata sepanjang dengan kegiatan-
Dengan ada nya penelitian ini penulis kegiatan itu semua dapat diharapkanpara
sangat berkenan agar bermanfaat untuk: wisatawan akan datang (Soekadijo, 1997:
2).
1. Sebagai penambah pola pikir dan
wawasan selama penulis dalam Pengertian pariwisata menurut Wahab
menjalankan teori selama dalam dalam Yoeti (1996:116), adalah sesuatu
perkuliahan. aktifitas manusia yang dilakukan secara
2. Penelitian yang penulis kerjakan sadar yang mendapat pelayanan sacara
bermanfaat sebagai acuan dan referensi bergantian di antara orang-orang dalam
bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata suatu negara itu sendiri (di luar negeri),
Kabupaten Rokan Hulu. meliputi pendiaman orang-orang dari
3. Bagi peneliti berikutnya, diharapkan daerah lain (daerah tertentu, suatu negara
dapat dijadiakan bahan referensi untuk atau benua) untuk sementara waktu dalam
topik yang sama pada masa yang akan beraneka ragam dan berbeda dengan apa
datang. yang dialaminya dimana ia memperoleh
pekerjaan tetap.
6. Landasan Teori
1. Konsep Pariwisata Menurut ridwan (2012:2) pariwisata
1.1 Pengertian Pariwisata merupakan fenomena kegiatan perjalanan
Istilah “Pariwisata” baru populer di yang dilakukan oleh seseorang atau
Indonesia setelah diselenggarakannya kelompok manusia ke suatu tempat untuk
Musyawarah Nasional Tourisme II di memenuhi kebutuhan dan keinginan,
Tretes, Jawa Timur pada Tanggal 12-14 dimana perjalalan yang dilakukan tidak

Jom FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2107 Page 4


untuk mencari suatu pekerjaan atau b. Package tour (wisata paket atau paket
nafkah, selain itu kegiatan tersebut wisata), yang itu suatu produk
didukung dengan berbagai macam fasilitas perjalanan wisata yang dijual oleh suatu
yang ada didaerah tujuan wisata tersebut perushaan biro perjalanan atau
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. perusahaan transport yang bekerja sama
dengannya dimana harga paket wisata
1.2 jenis-jenis pariwisata tersebut telah mencakup biaya
perjalanan.
Menurut Gamal Suwantoro (2004:14) ada
berbagai macam perjalanan wisata bila di c. Coach tour(wisata terpimpin), yaitu
tinjau dari berbagai macam segi suatu paket perjalanan ekskursi yang
diantaranya: dijual oleh biro perjalanan dengan
dipimpin oleh seorang pemandu wiata
1.Dari segi jumlahnya, wisatawan dan merupakan perjalanan wisata ysng
dibedakan atas diselenggarakan secara rutin,dalam
jangka yang di tetapkan dan dengan
a. Individualtour(wisatawanperorangan), rute perjalanan yang tertentu pula.
yaitu suatau perjalanan wisata yang
dilakukan oleh satu orang atau sepasang d. Special arranged tour(wisata khusus),
suami isteri yaitu suatu perjalanan wisata yang
disusun secara khusus gung memenuhi
b. Family Group tour(wisata keluarga), permintaan seseorang langganan atau
yaiu suatu perjalnanan wisata yang lebih sesuai dengan kepentingannya.
dilakukan oleh serombongan keluarga
yang masih mempunyai hubungan e. Optional tour(wisata tambahan),yaitu
kekerabatan satu sama lain. suatu perjalanan wisata tambahan diluar
pengaturan yang telah disusun dan di
c. Group tour(wiata rombongan), yaitu perjanjikan pelaksanaan nya ,
suatau perjalanan wisata yang yangdilakukan atas permintaan
dilakukan bersama-sama dengan pelanggan.
dipimpin oleh seorang yang
bertanggung jawab atas keselamatan 3.Dari segi penyelenggara, wisata di
dan kebutuhan seluruh anggota, biasa bedakan atas:
nya berkisar paling sedikit 10 orang.
a. Ekskurasi(exscursion),yaitu suatu
2.Dari segi Kepengaturan, wisata perjalanan wisata jarak pendek yang di
dibedakan atas. tempuh kurang dari 24 jam guna
mengujungi suatu atau lebih objek
a. Pre-arranged tour(wisata berencana), wisata.
yaitu suatu perjalanan wisata yang jauh b. Safari Tour, perjalanan wisata yang
hari sebelumnya telah diatur segala diselenggarakan secara khusus dengan
sesuatunya, baik transportasi, perlengkapan maupun objek nyabukan
akomodasi maupun objek-objek yang merupakan objek kunjungan wisata
akan dikunjungi. Basa nya wisata jenis pada umum nya. Misalnya perjalanan
ini diatur oleh suatu lembaga yang wisata sfari tour ke pulau komodo di
kuhusus mengurus, mengaturmaupun nusa tenggara timur.
menyelenggarakan perjalanan wisata c. Cruise tour, yaitu perjalanan wista
dengan bekerja sama dengan semua dengan menggunakan kapal pesiar
instansi atau lembaga yang terkait. mengunjungi objek-objek wisata bahari
dan objek wisata di darat tetapi

Jom FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2107 Page 5


menggunakan kapal pesiar sebagai a. Bahwa motivasi mengawali terjadinya
basis pemberangkatannya. perubahan energy pada diri setiap
individu manusia
d. Youth tour(wisata remaja), yaitu b. Motivasi ditandai dengan munculnya
kunjungan wisata yang rasa atau felling, afeksi seseorang.
penyelenggaraan nya khusus c. Motivasi akan dirangsang karena
diperuntukan bagi para remaja menurut tujuan.
golongan umur yang diterapkan oleh
hokum Negara masing-masing. Di Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya
Indonesia umumnya pendidikan sekolah merupakan respons dari suatu aksi, yakni
menengah atas , belum duduk dibangku tujuan sama halnya dengan yang dikatakan
perguruan tinggi, atau mereka yang usia Uno (2009:4) bahwa motivasi merupakan
nyamasih dibawah 21 tahun, dan belum kekuatan yang mendorong seseorang
kawin. melakukan sesuatu unutk mencapai tujuan.
Kekuatan-kekuatan ini pada dasarnya
e.Marine tour(wisata bahari), yaitu suatu dirangsang oleh adanya berbagaimacan
kunjungan kelautan,menyelam dengan kebutuhan, seperti:
perlengkapan lengkap 1.Keinginan yang hendak dipenuhinya
2.Tingkah laku
1.3 Pengertian Motivasi 3.Tujuan
4.Umpan balik
Motivasi berasal dari kata latin movere
yang berarti dorongan, daya penggerak 1.4 Jenis-jenis Motivasi
atau kekuatan yang menyebabkan suatu
tindakan atau perbuatan. Kata movere, Jenis-jenis motivasi yang dikemukakan
dalam bahasa inggris sering di sepadankan para ahli berbeda-beda. Adapun menurut
dengan motivation yang berarti pemberian Sukmadinata (2003:64) motifasi
motif, atau keadaan yang menimbulkan berdasarkan sifatnya dapat dibedakan atas
dorongan (Suwanto dan tiga macam, yaitu;
Priansa,2014:171). 1.Motivasi takut atau fear motivation,
individu melakukan sesuatu karena
Suryabrata (2010:70) juga berpendapat adarasa takut.
bahwa motif adalah keadaan dalam pribadi 2.Motivasi intensif atau intensive
orang yang mendorong individu untuk motivation, individu melakukan
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna perbuatan untuk mendapatkan suatu
mencapai sesuatu tujuan. Dengan kata lain, intensif.
motivasi adalah keadaan jiwa dan sikap 3.Sikap atau attitude motivation atau self
mental yang memberikan energy dan motivation.motivasi ini lebih bersifat
mendorong manusia untuk melakukan intrisik, muncul dari dalam diri individu,
suatu kegiatan. Menurut Mc Donald dalam berbeda dengan kedua motivasi
Hadis (2008:29) motivasi adalah sebelumnya yang bersifat ekstrinsik dan
perubahan energi dalam diri seseorang datang dari luar diri.
yang ditandai dengan munculnya felling
dan didahului dengan tanggapan terhadap Sedangkan menurut Sardiman (2008:86),
adanya tujuan. Dari pengertian yang motivasi dapat dilihat dari dasar
dikemukakan Mc. Donald ini pembentukannya, yaitu;.
menganduung tiga elemen penting yaitu:
1. Motif-motif bawaan adalah motif yang
dibawasejak lahir, jadi motivasi itu ada
tanpa dipelajari, misalnya dorongan

Jom FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2107 Page 6


untuk makan, dorongan untuk minum, didasari secara penuh oleh wisatawan itu
dorongn unutk bekerja, unutk sendiri. Menurut Winardi (2000:137)
beristirahat, dorongan unutk mengajar. Motivasi berhubungan dengan ide gerakan
dan apabila kita menyatakannya secara
2. Motif-motif yang dipelajari adalah amat sederhana, maka sebuah motif
motif-motif yang timbul karena merupakan sesuatu hal yang mendorong
dipelajari, misalnya dorongan unutk atau menggerakan kita untuk berprilaku
belajar, dorongan untuk mengajar. dengan cara tertentu.

Kemudian Uno (2009:5) menyatakan Menurut Hasibuan (2005:143) Motivasi


bahwa dari sudut sumber yang adalah pemberian daya penggerak yang
menimbulkan motif dibedakan dua menciptakan kegairahan kerja seseorang
macam, yaitu motif intristik dan motif agar mereka mau bekerja sama, bekerja
ekstrinsik. Motif instrinsik merupakan efektif, dan terintegrasi dengan segala daya
motif yang timbul atas kesadaran diri upayanya untuk mencapai kepuasan.
individu dan tidak memerlukan rangsangan
dari luar, sedangkan motif ekstrinsik Mclntosh 1977, murphy 1985 dan
merupakan motif yang timbul karena Sharpley 1994(dalam pitana dan Gayatri
adanya rangsangan dari luar, seperti 2005:59) Mengatakan bahwa motivasi
suasana yang kondusif, penghargaaan dan tersebut dapat dikelompokan menjadi
hukuman atau ganjaran. empat kelompok besar sebagai berikut:

1.5 Motivasi wisatawan 1. Physical on physiplogical motivation


(motivasi yang bersifat fisik atau
Menurut pitana dan Gayatri fisiologis), antara lain untuk relaksasi,
(2005:59)motivasi perjalanan seseorang kesehatan, kenyamanan. Berpartisipasi
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dalam kegiatan olah raga, bersantai, dan
internal wisatawan itu sendiri (intrinsic sebagainya
motivation). Dab factor eksternal (extrinsic
motivation). Motivasi intrinsic terbentuk 2. Cultural motivation (motivasi budaya),
dari manusia itu sendiri, sesuai dengan yaitu keinginan untuk mengetahui
teori hirarki kebutuhan Maslow, yaitu budaya, adat, tradisi, dan kesenian
kebutuhan fisologis, kebutuhan keamanan, daerah lain. Termasuk juga ketertarikan
kebutuhan social, kebutuhan prestise dan akan berbagai objek tinggalan budaya
kebutuhan akualisasi diri. Dan untuk (monument bersejarah).
kebutuhan ektrinsik adalah motivasiyang
terbentuknya dipengaruhi oleh dua factor- 3. Social motivation atau interpersonal
faktor ekternal, seperti norma sosial. motivation (motivasi yang bersifat
Pengaruh atau tekanan keluarga, dan social), seperti mengunjungi teman
situasi kerja, yang terinternalisasi, dan dan keluarga (VFR, Visiting friends
kemudian berkembang menjadi kebutuhan and relatives), menemui mitra kerja,
psikologis. melakukan hal-hal yang dianggap
mendatangkan gengsi (nilai prestise),
Menurut Sharpley 1994, Wahab melakukan ziarah, pelarian dari
1975(dalam pitana dan Gayatri 2005:58) situasi-situasi yang membosankan.
Motivasi merupakan hal yang sangat dan seterusnya.
mendasar dalam studi tentang wisatawan
dan pariwisata, karena motivasi 4. Fantasy motivation (motivasi karena
merupakan trigger dari proses perjalanan fantasi), yaitu adanya fantasi bahwa
wisata, walaupun motivasi ini tidak di daerah lain seseorang akan bias

Jom FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2107 Page 7


lepas dasri rutinitas keseharian yang Metode yang digunakan dalam penelitian
menjemukan dan ego-enhancement ini adalah Metode Deskriptif dengan
yang memberikan kepuasan Pendekatan Kuantitatif. Metode deskriptif
psikologis. ./ dengan sesuatu yang adalah penelitian yang berusaha
tidak benar-benar ada dan hanya ada mendeskripsikan fenomena sosial maupun
dalam benak atau pikiran saja. Kata alam secara sistematis, faktual, dan akurat.
lain untuk fantasi adalah imajinasi. Sedangkan pendekatan kuantitatif yaitu
Sedangkan menggunakan data kuantitatif atau
menurut(YantoSubiyanto,1980) berbentuk angka sebagai bahan analisisnya
fantasi adalah kemampuan jiwa (Wardiyanta, 2010).
untuk membentuk tanggapan-
tanggapan atau bayangan-bayangan 2.Lokasi dan Jadwal penelitian
baru.
Adapun lokasi Penelitian ini dilakukan
Diobjek wisata Desa Pawan kecamatan
7. Kerangka Berpikir Rambah kabupaten Rokan Hulu, Provinsi
Riau.
Kerangka pemikiran Penelitian
Motivasi wisatawan Mengunjungi 3.Waktu Penelitian
Objek Wisata di Desa Pawan
Kabupaten Rokan Hulu. Penulis akan mengambil penelitian ini di
mulai dari bulan Maret sampai dengan
bulan juni 2016

4.Populasi dan Sampel

Tabel 1.5 a. Populasi


Faktor motivasi
Menurut Sugiyono (2012:90) populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri
Motivasi Motivasi Motivasi Motivasi
atas objek/subjek yang mempunyai
fisik budaya sosial fantasi
kualitas dan karakteristik tertentu yang di
tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan
Objek wisata di Desa Pawan
yang akan dijadikan populasi dalam
penelitian ini adalah wisatawan yang
sudah pernah berkunjung dan yang sedang
berkunjung di objek wisata yang ada di
Sumber : Diadopsi dari Sosiologi Desa Pawan tersebut. Populasi pada
Pariwisata. Mclntosh 1977, murphy 1985 penelitian ini tidak di ketahui jumlah nya.
dan Sharpley 1994(dalam pitana dan
Gayatri 2005:59)dan Olahan Peneliti b. Sampel

8. METODE PENELITIAN Sampel adalah suatu himpunan bagian


(subset) dari unit populasi, penelitian ini
1.Desain Penelitian merupakan penelitian non probality
sampling sehingga jumlah tidak bisa
ditentukan dengan perhitungan

Jom FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2107 Page 8


matematika. Teknik penarikan sampel 5.2 Sumber Data
pada penelitian ini menggunakan
accidental sampling, yang mana menurut Data yang di gunakan dalam penelitian ini
Masri Singarimbun (1989) teknik di kelompokan menjadi 2,yaitu:
aksidental sampling adalah yaitu teknik
penentuan sampel kebetulan yang a.Data Primer
dijumpai, atau siapa saja yang dijadikan
sampel, jika dipandang kebetulan orang Data Primer adalah data yang di
yang dijumpai itu cocok dijadikan sampel, kumpulkan peneliti langsung dari sumber
maka hal tersebut cocok dijadikan sumber utamanya. Dalam penelitian ini,
data. Berdasarkan penjelasan tersebut pengambilan data di lakukan dengan cara
penulis mengambil 50 orang responden menyebarkan kuesioner kepada responden
yang dijadikan sebagai sampel. Oleh yang sedang berkunjung di Objek wisata
karena itu dalam penelitian ini peneliti di Desa Pawan.
menentukan jumlah sampel sebanyak 50
responden yaitu pengunjung atau b.Data Sekunder
wisatawan yang berkunjung ke Objek
Wisata desa Pawan sebanyak 60 orang, Data sekunder di antaranya adalah data
mengingat peneliti terkendala oleh yang di peroleh melalui pihak lain atau
keterbatasan waktu, biaya dan tenaga. berdasarkan data yang telah di olah
sebelumnya, data yang telah di miliki oleh
5. Jenis dan Sumber Data Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda
Dan Olahraga Kabupaten Bengkalis, tokoh
5.1Jenis Data masyarakat, Lembaga Adat Melayu yang
ada di kecamatan Bukit Batu Kabupaten
Dalam penelitian ini penulis menggunakan Bengkalis dan lembaga-lembaga yang
2 jenis data yaitu data kualitatif dan data terkait lainnya sehingga dapat di gunakan
kuantitatif. Berikut ini pengertian tentang sebagai perlengkapan di dalam
data kualitatif dan data kuantitaif, yakni pelaksanaan penelitian.
sebagai berikut :
5.Teknik Pengumpulan Data
a.Data Kualitatif
1) Kuisioner
Yaitu data yang bukan dalam bentuk
angka-angka atau tidak dapat dihitung, dan merupakan suatu teknik pengumpulan data
diperoleh dari hasil wawancara dengan dengan memberikan atau menyebarkan
pimpinan perusahaan dan karyawan dalam daftar pertanyaan kepada responden
perusahaan serta informasi-informasi yang dengan harapan memberikan respons atas
diperoleh dari pihak lain yang berkaitan daftar pertanyaan tersebut (Noor, 2012),
dengan masalah yang diteliti.
2)Wawancara
b.Data Kuantitatif
Wawancara, merupakan salah satu teknik
Yaitu data yang diperoleh dengan bentuk pengumpulan data yang dilakukan dengan
angka-angka yang dapat dihitung, yang berhadapan secara langsung dengan yang
diperoleh dari kuesioner yang dibagikan diwawancarai tetapi dapat juga diberikan
dan berhubungan dengan masalah yang daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab
diteliti. pada kesempatan lain (Noor, 2012),

Jom FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2107 Page 9


3)Tekhnik Observasi Menurut Nasution (2003 : 143)
dokumentasi adalah mengumpulkan data
Observasi, merupakan teknik yang degan cara mengambil data - data dari
menuntut adanya pengamatan dari peneliti catatan, administrasi yang sesuai dengan
baik secara langsung maupun tidak masalah yang diteliti. Dalam hal ini
langsung terhadap objek penelitian (Noor, dokumen - dokumen atau arsip - arsip dari
2012),. lembaga yang diteliti. Menurut Suharsimi
Arikunto (1993 : 120) takhnik
4)Dokumentasi dokumentasi yaitu mencari data mengenai
variabel yang berupa catatan.
dan Sharpley 1994(dalam pitana dan
9. Operasional Variabel Gayatri 2005:59) dan Olahan Peneliti
Tabel 1.7
Berisi tentang vriabel, sub variabel serta 10. Skala ukur
indikator dalam Motivasi Wisatawan Untuk mendapatkan hasil dari data variabel
Mengunjungi Objek Wisata di Desa diatas, peneliti menggunakan skala Likert
Pawan Kabupaten Rokan Hulu. dimana skala ini digunakan untuk mengukur
Penggunaan sikap, pandapat seseorang atau sekelompok
Variabel Sub – Indikator Data orang tentang fenomena sosial yang diukur.
Variab
el Dengan Skala Likert maka variabel yang
Motivas 1.Melakukan
akan diukur dijabarkan menjadi indikator
i fisik Relaksasi variabel. Kemudian indikator tersebut
2. Menjaga dijadikan titik tolak untuk menyusun item-
Kesehatan
3. Mencari item instrument yang dapatberupa
Kenyamanan pertanyaan atau pernyataan (Sugiyono
4. Kegiatan
Olahraga 2007:86). Skala Likert menggunakan lima
tingkatan jawaban dapat dilihat sebagai
Motivasi 1.Kuisioner
Wisatawan Motivas 1. Mempelajari 2.Observasi berikut:
Mengunjun i budaya Adat 3.Dokumenta
gi objek 2. Mengetahui si Tabel 8.1
wisata di Tradisi
desa pawan 3. Mempelajari Instrumen Skala Likert
Kabupaten Budaya
Rokan Hulu 4. Melihat
NO Skala Skor
Kesenian 1 Sangat setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
Motivas 1.Bersilaturah
3 Ragu (R) 3
i social mi kerabat 4 Tidak Setuju (TS) 2
2. Menjaga
Gengsi
5 Sangat Tidak Setuju 1
3. Mendapat (STS)
keramahan
4. Tempat
Sumber: Sugiyono (2007 :105)
Pelarian

Motivas
i fantasi 1. Mencari 11. Tekhnik Analisis Data
Fantasi
2. Menikmati
Untuk menjawab tujuan penelitian
Kepuasan pertama di lakukan dengan cara wawancara
3. Mencari
Status
dengan pihak pengelola dan pengamatan di
4. Mencari lapangan. Berdasarkan ha itu di susun lah
Kebebasan
program-program Public Relation di Objek
Sumber : Diadopsi dari Sosiologi wisata desa Pawan Untuk menjawab tujuan
Pariwisata. Mclntosh 1977, murphy 1985

Jom FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2107 Page 10


penelitian kedua di lakukan dengan cara Dalam indikator ini Relaksasi yang
sebagai berikut : diberikan dengan skala Sangat Setuju (SS)
sebanyak 50 responden dan Setuju (S)
 Menyebarkan kuisioner sebanyak 40 sedangkan Ragu (R),Tidak
setuju (TS) dan Sangat Tidak setuju(STS)
 Melakukan tabulasi data kuisioner tidak memiliki skala isi,
 Menghitung jawaban dari setiap item
pertanyaan kuisioner b. Menjaga Kesehatan
 Mengkonsultasi total nilai kuisioner yang Dalam indikator ini Menjaga Kesehatan
di dapat dengan klasifikasi/ kategori yang diberikan dengan skala Sangat Setuju
Motivasi yang telah di tetapkan (SS) tidak memiliki skala isi dan Setuju (S)
sebanyak 37 sedangkan Ragu (R)
Dalam menetapkan klasifikasi/kategori sebanyak17 ,Tidak setuju (TS) sebanyak6
Motivasi wisatawan di lakukan dengan cara dan Sangat Tidak setuju(STS) tidak memiliki
mengklasifikasikan Motivasi wisatawan skala isi,
mengunjugi Objek wisata desa Pawan
dengan kelompok/kategori. c. Mencari Kenyamanan
12. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam indikator ini Mencari
Kenyamanan yang diberikan dengan skala
1. Gambaran Umum Sangat Setuju (SS) tidak memiliki skala isi
Desa pawan merupakan salah satu Desa dan Setuju (S) sebanyak 3 sedangkan Ragu
yang terletak di bagian Rambah Tengah Hulu (R) sebanyak41 ,Tidak setuju (TS) sebanyak
Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan 15 dan Sangat Tidak setuju(STS) sebanyak 2
Hulu,Letak Secara geografis nya sebelah d. Kegiatan Olahraga
timur desa pawan berbatasan dengan Desa
Kaiti, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Dalam indikator Kegiatan Olahraga ini
Menaming, sebelah Utara berbatasan dengan skala Sangat Setuju (SS) dan Setuju (S)
Desa Babusalam Dan sebelah Selatan tidak memiliki skala isi sedangkan Ragu (R)
berbatasan dengan Provinsi Sumatra barat. sebanyak17 ,Tidak setuju (TS) sebanyak 16
Objek wisata ini memiliki pemandangan dan Sangat Tidak setuju(STS) sebanyak 27.
yang alami yang sangat indah dan asri
dengan nuansa lingkungan yang sejuk dan Berdasarkan hasil observasi dan
nyaman, banyak pepohonan dan kayu yang penyebaran kuesioner yang penulis lakukan,
masih dilindungi di kawasan objek wisata dapat disimpulkan bahwa sampel pada
ini. Motivasi Fisik sebanyak 60 Responden.

2. Rekapitulasi Gambaran Umum Tanggapan Responden pada Sub


Motivasi Variabel Motivasi Budaya

Tanggapan Responden pada Sub Variabel tanggapan responden terhadap


Motivasi Fisik pernyataan pada kuesioner yang disebarkan
penulis pada sub-variabel Motivasi
tanggapan responden terhadap Wisatawan terbagi menjadi 4 indikator yaitu,
pernyataan pada kuesioner yang disebarkan
penulis pada sub-variabel Motivasi a. Mempelajari Adat
Wisatawan terbagi menjadi 4 indikator yaitu,
Dalam indikator ini Mempelajari Adat
a. Melakukan Relaksasi yang diberikan dengan skala Sangat Setuju
(SS) sebanyak 35 responden dan Setuju (S)
sebanyak 22 sedangkan Ragu (R) sebanyak

Jom FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2107 Page 11


3 ,Tidak setuju (TS) dan Sangat Tidak Dalam indikator ini Menjaga gengsi
setuju(STS) tidak memiliki skala isi, yang diberikan dengan skala Sangat Setuju
(SS) tidak memiliki skala isi dan Setuju (S)
b.Mengetahui Tradisi sebanyak 27 sedangkan Ragu (R)
sebanyak11 ,Tidak setuju (TS) 13 dan
Dalam indikator ini Mengetahui Tradisi
Sangat Tidak setuju(STS) sebanyak 9
yang diberikan dengan skala Sangat Setuju
(SS) sebanyak 2 dan Setuju (S) sebanyak 30 c.Mendapat keramahan
sedangkan Ragu (R) sebanyak19 ,Tidak
setuju (TS) sebanyak10 dan Sangat Tidak Dalam indikator ini Mendapat
setuju(STS) tidak memiliki skala isi, keramahanan yang diberikan dengan skala
Sangat Setuju (SS) dan Setuju (S) tidak
c.Mempelajari budaya memiliki skala isi, sedangkan Ragu (R)
sebanyak 17 ,Tidak setuju (TS) sebanyak 14
Dalam indikator ini Mempelajari
dan Sangat Tidak setuju(STS) sebanyak 3
Budaya yang diberikan dengan skala Sangat
Setuju (SS) sebanyak 1 dan Setuju (S) d.Tempat Pelarian
sebanyak 13 sedangkan Ragu (R)
sebanyak31 ,Tidak setuju (TS) sebanyak 11 Dalam indikatortempat pelarian ini skala
dan Sangat Tidak setuju(STS) sebanyak 3 Sangat Setuju (SS) dan Setuju (S) tidak
memiliki skala isi sedangkan Ragu (R)
d .Melihat Kesenian sebanyak17 ,Tidak setuju (TS) sebanyak 16
dan Sangat Tidak setuju(STS) sebanyak 27.
Dalam indikator Melihat Kesenian skala
Sangat Setuju (SS) dan Setuju (S) tidak Berdasarkan hasil observasi dan
memiliki skala isi sedangkan Ragu (R) penyebaran kuesioner yang penulis lakukan,
sebanyak13 ,Tidak setuju (TS) sebanyak 21 dapat disimpulkan bahwa sampel pada
dan Sangat Tidak setuju(STS) sebanyak 26. Motivasi sosial sebanyak 60 Responden.
Berdasarkan hasil observasi dan Tanggapan Responden pada Sub
penyebaran kuesioner yang penulis lakukan, Variabel Motivasi Fantasi
dapat disimpulkan bahwa sampel pada
Motivasi budaya sebanyak 60 Responden. tanggapan responden terhadap
pernyataan pada kuesioner yang disebarkan
Tanggapan Responden pada Sub penulis pada sub-variabel Motivasi
Variabel Motivasi Budaya Wisatawan terbagi menjadi 4 indikator yaitu,
tanggapan responden terhadap a. Mencari Fantasi
pernyataan pada kuesioner yang disebarkan
penulis pada sub-variabel Motivasi Dalam indikator ini Mencari Fantasi
Wisatawan terbagi menjadi 4 indikator yaitu, yang diberikan dengan skala Sangat Setuju
(SS) sebanyak 37 responden dan Setuju (S)
a. Bersilaturahmi sebanyak 23 sedangkan Ragu (R) ,Tidak
setuju (TS) dan Sangat Tidak setuju(STS)
Dalam indikator ini bersilaturahmi yang
tidak memiliki skala isi,
diberikan dengan skala Sangat Setuju (SS)
sebanyak 35 responden dan Setuju (S) b.Menjaga Menikmati Kepuasan
sebanyak 16 sedangkan Ragu (R) sebanyak 8
dan,Tidak setuju (TS) dan Sangat Tidak Dalam indikator ini Menikmati
setuju(STS) tidak memiliki skala isi, Kepuasani yang diberikan dengan skala
Sangat Setuju (SS) tidak memiliki skala isi
b.Menjaga gengsi dan Setuju (S) sebanyak 37 sedangkan Ragu
(R) sebanyak17 ,Tidak setuju (TS) 6 dan

Jom FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2107 Page 12


Sangat Tidak setuju(STS) tidak memiliki kebutuhan wisatawan maka tempat
skala isi tersebut akan menjadi pilihan bagi
wisatawan untuk dikunjungi.
c.Mencari status 2. Motivasi yang paling dominan
diantara keempat motivasi di atas
Dalam indikator ini Mencari status yang
adalah motivasi fantasi, hal ini dapat
diberikan dengan skala Sangat Setuju (SS)
kita lihat dari hasil penelitian yang
dan Setuju (S) tidak memiliki skala isi,
menunjukkan penilaian untuk motivasi
sedangkan Ragu (R) sebanyak 27 ,Tidak
fantasi mendapatkan penilaian yang
setuju (TS) sebanyak 18 dan Sangat Tidak
sangat tinggi dari responden. Tingginya
setuju(STS) sebanyak 15
penilaian responden terhadap motivasi
d.Mencari Kebebasan fantasi menjelaskan bahwa di Objek
wisata Deaa Pawan ini dapat memenuhi
Dalam indikator Mencari Kebebasan ini kebutuhan akan kepuasan psikologis
skala Sangat Setuju (SS)sebanyak 9 dan dari pengunjung, yang mana di Objek
Setuju (S) 9 sedangkan Ragu (R) wisata Desa Pawan ini memang
sebanyak122 ,Tidak setuju (TS) sebanyak 20 membuat pengunjung mendapatkan
dan Sangat Tidak setuju(STS) tidak memiliki kepuasan menikmati keindahan alam.
skala isi Lalu dengan mengunjungi Objek wisata
Desa Pawan ini juga membuat
Berdasarkan hasil observasi dan pengunjung dapat menghilangkan penat
penyebaran kuesioner yang penulis lakukan, dan kejenuhan akan aktivitas sehari-hari
dapat disimpulkan bahwa sampel pada dan juga dengan berkunjung ke Objek
Motivasi Fantasi sebanyak 60 Responden. wisata desa Pawan dapat memberikan
13. Kesimpulan pengalaman yang baru dan berbeda.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
penulis lakukan di Objek Wisata Desa 14. SARAN
Pawan tentang motivasi Wisatawan di Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
Objek Wisata Di Desa Pawan penulis dapat memberikan saran-saran
Kabupaten Rokan Hulu, maka dapat sebagai berikut:
diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Agar Pemerintah Kabupaten Rokan
1. Bahwa setiap masing-masing Hulu melalui Dinas Kebudayaan dan
individu mempunyai motivasi Pariwisata memberikan perhatian yang
perjalanan yang berbeda dan tergantung lebih kepada objek Objek Wisata yang
pada pada keinginan wisata yang ingin ada di Desa Pawan. Selain itu
dicapai. Jika suatu objek wisata dapat Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu
memenuhi kriteria yang diinginkan oleh diharapkan dapat memberikan bantuan
pengunjung, maka objek wisata tersebut dana dalam pemeliharaan kebersihan
akan menjadi pilihan, berarti dan fasilitas sarana prasarana di Objek
pengunjung mengharapkan bahwa Wisata Desa Pawan.
objek wisata yang mereka kunjungi 2. Diharapkan kepada pengelola Objek
dapat memenuhi keinginan Wisata Desa Pawan untuk dapat
mereka.Adapun yang menjadi motivasi mengetahui tentang motivasi kunjungan
pada penelitian ini adalah motivasi pengunjung ke Objek Wisata Desa
fisik, sosial dan fantasi. Hal ini hal ini Pawan. Hal ini sangat penting untuk
menunjukkan bahwa keinginan untuk diketahui oleh pengelola Objek Wisata
berkumpul, bersosialisasi, mendapatkan Desa Pawan itu sendiri. Karena dengan
kepuasan psikologis dan mencoba hal- mengetahui motiv-motiv kunjungan,
hal yang baru memang tinggi. maka sebagai pengelola untuk dapat
Tersedianya tempat yang sesuai dengan lebih mempersiapkan diri dan dapat

Jom FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2107 Page 13


memberikan pelayanan yang terbaik Kepariwisataan,Bandung :
sesuai dengan harapan pengunjung. Jika Alfabetha.
pengunjung merasa harapan yang ingin
dicapai dan merasa puas, maka besar Moleong, 2007. Metode Penelitian
kemungkinan pengunjung tersebut Kualitatif. Bandung : PT
untuk datang kembali ke Objek Wisata Remaja Rosdakarya.
Desa Pawan, dan juga Objek Wisata
Pendit, S Nyoman, 2006 Ilmu
Desa Pawan merupakan lokasi letaknya
Pariwisata Sebuah Pengantar
paling strategis yaitu berada tidak jauh
perdana. Jakarta : Pradya
dari kota Pasir Pengarayan Kabupaten
paramita.
Rokan Hulu.
3. Dengan adanya penelitian tentang Pitana, I Gde, 2009, Pengantar ilmu
motivasi pengunjung ini, diharapkan pariwisata. Yogyakarta : andi.
dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
pengelola untuk dapat mengembangkan Pitana, I Gde dan Gayatri, Putu G.
Objek wisata Yang ada di Desa Pawan 2005. Sosiologi Pariwisata.
Ini untuk dapat dijadikan sebagai objek Yogyakarta ; Andi.
wisata unggulan. Selain itu untuk
pemerintah Kabupaten Rokan Hulu Purwanto, A.E dan Sulistyatuti, RD.
agar dapat dengan segera menangani 2007, Metode Penelitian
permasalahan Apa saja yang perlu Kuantitatif Untuk
dibutuhkan pengelola untuk menata Adsministrasi Publik dan
objek yang ada di Desa Pawan. Masalah Sosial. Yogyakarta :
Gava Media.
15. DAFTAR PUSTAKA Sardiman A.M (2008). Interaksi dan
A.J, Muljadi. 2009.kepariwisataan Motivasi Belajar Mengajar.
dalam perjalanan.jakarta :PT. Jakarta: Raja Grafindo
Raja Grafindo. Persada.

Bakaruddin. 2009, Permasalahan Sukmadinata, Nana Syaodih. (2003).


dan pengembangan Landasan Proses Pendidikan.
Kepariwisataan. Padang : Bandung: Remaja Rosda
UNP Press. karya.

Cooper. Jhon Fketcher, David Gilbert Sunaryo, Bambang 2013. Kebujakan


and Sthepen Wanhil. (1995) Pembangunan Destinasi
Tourism Principles and Pariwisata. Yogyakarta: Gava
Pratice. London: Logman. Media.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Suryabrata, Sumadi. (2010).


2013. Data Perbandingan Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Kunjungan dan Data Grafindo Persada.
Terealisasi. Kabupaten Rokan Suwanto dan Priansa, Donni Juni.
Hulu. Pasir Pengaraian. 2004. Manajemen SDM.
Hasibuan, Malayu. 2005. Manajemen Bandung: CV Alfabeta.
Sumber daya Manusia. Suwantoro, Gamal. 1997.dasar dasar
Jakarta : Bumi Aksara. pariwisata, Yogyakarta : andi.
Marpaung, Happy. 2002.
Pengetahuan

Jom FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2107 Page 14


Sugiyono. 2004. Metode Penelitian
Bisnis.Bandung:Penerbit
Alfabeta.
Soekadijo. 1997. Anatomi
Pariwisata. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Undang – Undang No. 10 Tentang
Kepariwisataan Tahun 2009.
Uno, Hamzah B. (2009). Teori
Motivasi dan Pengukurannya.
Jakarta: Bumi Aksara.
Winardi. 2000. Kepemimpinan dalam
Manajemen. Jakarta : Rineka
cipta.
Yoeti,Oka, A 1996. Pengantar Ilmu
Pariwisata .Angkasa.
Bandung

Jom FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2107 Page 15

You might also like