You are on page 1of 8

Wirawati, Denik.

Strategi Pembelajaran Active Learning…

STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING BAGI GURU SD SE-


KECAMATAN SEYEGAN

Denik Wirawati

ABSTRACT
Students are different individual each other, to its uniqueness masing-masing have
others. Hence, learning should consider individual perbedaan-perbedaan these children, that
learning it‘s can really change condition of the son of the do not know to know, from do not
understand be understood as well as from are behaving less well be good.The real this child, so
far less attention among educator.This can be seen from attention some teachers / educator who
tend to see class overall, not individual or groups of, so individual differences less attention.It
does not notice individual differences children and based on the teachers, would be hard to can
lead students toward the attainment of the purpose of learning.Such conditions are generally
happened to learning conventional.The consequences of learning it this approach is the real
gap between a boy and children less smart in reaching the purpose of learning.The formulation
the question of how strategy for learning active learning teacher in seyegan se.The purpose of
explain strategy for learning active learning teacher in Seyegan district. The purpose of explain
learning strategy active learning for primary school teachers in Seyegan district .Active
learning approach is the approach in the management of the system of learning in ways of
learning which active toward independent learning .Ability to learn mandiri the ultimate goal of
learning active ( active learning ) . A method of active learning , namely; (a) true or false ( true
or false ) , (b) guided ran ( learning terbimbing ) , (c) card sort ( looking for friend , (d) the
power of two ( combined the two , (e) rotating roles we expect the ) ( game.
Keywords: learning strategy , active learning , the participants seyegan primary school
teachers

ABSTRAK
Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan
masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu, pembelajaran
hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak tersebut, sehingga
pembelajaran benar-benar dapat merobah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi
tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari yang berperilaku kurang baik
menjadi baik. Kondisi riil anak seperti ini, selama ini kurang mendapat perhatian di
kalangan pendidik. Hal ini terlihat dari perhatian sebagian guru/pendidik yang
cenderung memperhatikan kelas secara keseluruhan, tidak perorangan atau kelompok
anak, sehingga perbedaan individual kurang mendapat perhatian. Pembelajaran yang
kurang memperhatikan perbedaan individual anak dan didasarkan pada keinginan guru,
akan sulit untuk dapat mengantarkan anak didik ke arah pencapaian tujuan
pembelajaran. Kondisi seperti inilah yang pada umumnya terjadi pada pembelajaran
konvensional. Konsekuensi dari pendekatan pembelajaran seperti ini adalah terjadinya
kesenjangan yang nyata antara anak yang cerdas dan anak yang kurang cerdas dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Rumusan masalah Bagaimana strategi pembelajaran
Active Learning bagi guru SD se kecamatan Seyegan. Tujuan Menjelaskan strategi
pembelajaran active learning bagi guru SD se kecamatan Seyegan. Pendekatan belajar
aktif adalah pendekatan dalam pengelolaan sistem pembelajaran melalui cara-cara
belajar yang aktif menuju belajar yang mandiri. Kemampuan belajar mandiri merupakan
tujuan akhir dari belajar aktif (active learning). metode active learning, yaitu; a.True or
False (Benar atau Salah), b.Guided Teaching (Pembelajaran Terbimbing), c Card Sort

38 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Wirawati, Denik. Strategi Pembelajaran Active Learning…

(Cari Kawan), d. The Power of Two (Gabungan Dua Kekuatan), e Rotating Roles
(Permainan Bergilir).
Kata kunci: Strategi pembelajaran, Active Learning, Guru SD se-kecamatan Seyegan

PENDAHULUAN adalah terjadinya kesenjangan yang


Pembelajaran pada dasarnya nyata antara anak yang cerdas dan anak
merupakan upaya untuk mengarahkan yang kurang cerdas dalam pencapaian
anak didik ke dalam proses belajar tujuan pembelajaran. Kondisi seperti ini
sehingga mereka dapat memperoleh mengakibatkan tidak diperolehnya
tujuan belajar sesuai dengan apa yang ketuntasan dalam belajar, sehingga
diharapkan. Pembelajaran hendaknya sistem belajar tuntas terabaikan. Hal ini
memperhatikan kondisi individu anak membuktikan terjadinya kegagalan
karena merekalah yang akan belajar. dalam proses pembelajaran di sekolah.
Anak didik merupakan individu yang Menyadari kenyataan seperti ini
berbeda satu sama lain, memiliki para ahli berupaya untuk mencari dan
keunikan masing-masing yang tidak merumuskan strategi yang dapat
sama dengan orang lain. Oleh karena merangkul semua perbedaan yang
itu, pembelajaran hendaknya dimiliki oleh anak didik khususnya di
memperhatikan perbedaan-perbedaan Kecamatan Seyegan, karena banyak
individual anak tersebut, sehingga guru di sana membutuhkan adanya
pembelajaran benar-benar dapat pelatihan tersebut. Model pembelajaran
merobah kondisi anak dari yang tidak yang ditawarkan adalah model belajar
tahu menjadi tahu, dari yang tidak aktif (active learning models). Rumusan
paham menjadi paham serta dari yang masalah yang akan diteliti adalah
berperilaku kurang baik menjadi baik. bagaimana strategi pembelajaran Active
Kondisi riil anak seperti ini, selama ini Learning bagi guru SD se kecamatan
kurang mendapat perhatian di kalangan Seyegan yang bertujuan untuk
pendidik. Hal ini terlihat dari perhatian menjelaskan strategi pembelajaran
sebagian guru/pendidik yang cenderung active learning bagi guru SD se
memperhatikan kelas secara kecamatan Seyegan.
keseluruhan, tidak perorangan atau
kelompok anak, sehingga perbedaan HASIL DAN PEMBAHASAN
individual kurang mendapat perhatian. 1. Model Pembelajaran Aktif
Gejala yang lain terlihat pada kenyataan (Active Learning)
banyaknya guru yang menggunakan Pendekatan belajar aktif adalah
metode pengajaran yang cenderung pendekatan dalam pengelolaan
sama setiap kali pertemuan di kelas sistem pembelajaran melalui cara-
berlangsung. cara belajar yang aktif menuju
Pembelajaran yang kurang belajar yang mandiri. Kemampuan
memperhatikan perbedaan individual belajar mandiri merupakan tujuan
anak dan didasarkan pada keinginan akhir dari belajar aktif (active
guru, akan sulit untuk dapat learning). Untuk dapat mencapai
mengantarkan anak didik ke arah hal tersebut kegiatan pembelajaran
pencapaian tujuan pembelajaran. dirancang sedemikian rupa agar
Kondisi seperti inilah yang pada bermakna bagi siswa atau anak
umumnya terjadi pada pembelajaran didik. Sehingga dalam hal ini ketika
konvensional. Konsekuensi dari pengabdian masyarakat
pendekatan pembelajaran seperti ini memberikan pembinaan kepada

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 39


Wirawati, Denik. Strategi Pembelajaran Active Learning…

guru-guru SD se-kecamatan mampu mengenal dan


Seyegan difokuskan kepada mengembangkan kapasitas belajar
pemahaman bahwa mengaktifkan dan potensi yang mereka miliki. Di
siswa sanagat penting. samping itu, siswa secara penuh
Belajar aktif merupakan dan sadar dapat menggunakan
perkembangan teori learning by potensi sumber belajar yang
doing (1859-1952). Dewey terdapat di lingkungan sekitarnya,
menerapkan prinsip-prinsip lebih terlatih, berpikir secara
“learning by doing”, bahwa siswa sistematis, kritis dan tanggap,
perlu terlibat dalam proses belajar sehingga dapat menyelesaikan
secara spontan. Dari rasa masalah sehari-hari melalui
keingintahuan (curriositas) siswa penelusuran informasi yang
terdapat hal-hal yang belum bermakna baginya. Belajar aktif
diketahuinya, maka akan dapat menuntut guru bekerja secara
mendorong keterlibatan siswa profesional, mengajar secara
secara aktif dalam suatu proses sistematis, dan berdasarkan prnsip-
belajar. Belajar aktif berguna untuk prinsip pembelajaran yang efektif
menumbuhkan kemampuan belajar dan efisien. Artinya, guru dapat
aktif pada diri siswa serta menggali merekayasa sistem pembelajaran
potensi siswa dan guru untuk sama- yang dilaksanakan secara sistematis
sama berkembang dan berbagi dan menjadikan proses
pengetahuan keterampilan, dan pembelajaran sebagai pengalaman
pengalaman. yang bermakna bagi siswa. Untuk
Peran peserta didik dan guru itu, guru diharapkan memiliki
dalam konteks belajar aktif menjadi kemampuan untuk:
sangat penting. Guru berperan aktif 1) Memanfaatkan sumber belajar
sebagai fasilitator yang membantu dilingkungannya secara optimal
memudahkan siswa belajar, sebagai dalam proses pembelajaran.
pengelola yang mampu merancang Disini guru diharapkan dapat
dan melakasanakan kegiatan belajar memanfaatkan sumber belajar
bermakna, serta mengelola sumber disekitar sekolah dengan
belajar yang diperlukan. Siswa juga sebaik-baiknya. Misalnya
terlibat dalam proses belajar lingkungan taman sebagai
bersama guru karena siswa pembelajaran diluar kelas,
dibimbing, diajar dan dilatih pemanfaatan buku-buku
menjelajah, mencari perpustakaan, majalah dinding
mempertanyakan sesuatu dioptimakan fungsinya.
menyelidiki jawaban atas suatu 2) Berkreasi mengembangkan
pertanyaan, mengelola dan gagasan baru. Setiap guru
menyampaikan hsil perolehannya memiliki skill yang berbeda-
secara komunikatif. Siswa beda, wajiblah seorang guru
diharapkan mampu memodifikasi untuk mengembangkan
pengetahuan yang baru diterima keterampilan tersebut.
dengan pengalaman dan Gagasan-gagsan baru sangat
pengetahuan yan pernah diperlukan seorang guru ketika
diterimanya. menyampaikan materi dan
Melalui pendekatan belajar diharapkan siswa pun mampu
aktif, siswa diharapkan akan

40 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Wirawati, Denik. Strategi Pembelajaran Active Learning…

mengembangankan materi yang dalam kehidupan sehari-hari


mereka terima. terutama dilingkungan keluarga
3) Mengurangi kesenjangan dan masyarakat.
pengetahuan yang diperoleh
siswa dari sekolah dengan a. Karakteristik Active Learning
pengetahuan yang diperoleh Pembelajaan aktif adalah
dari masyarakat. Tidak dapat segala bentuk pembelajaran yang
dipungkiri bahwa teknologi memungkinkan siswa berperan
yang masuk lebih cepat secara aktif dalam proses
berpengaruh bagi siswa pembelajaran itu sendiri dalam
dibanding materi yang interaksi antar siswa maupun
monoton disekolahan. siswa dengan pengajar dalam
Sehingga apa yang proses pembelajaran tersebut.
disampaikan guru hendaknya Menurut Bonwell(1995), pemb
selaras dengan perkembangan elajaran aktif memiliki karakte
teknologi dan juga yang ristik-karakteristik sebagai
berkembang dimasyarakat. berikut.
4) Mempelajari relevansi dan 1) Penekanan proses pembelaj
keterkaitan mata pelajaran aran bukan pada penyamp
bidang ilmu dengan kebutuhan aian informasi oleh
sehari-hari dalam masyarakat. pengajar melainkan pada p
Guru diberikan pengertian engembangan keterampilan
tentang kebutuhan siswa pemikiran analitis dankriti
artinya ketika memberikan s terhadap topik atau
materi guru hendaknya permasalahan yang dibahas,
menyeesuaikan dengan 2) Siswa tidak hanya
kebutuhan sehari-hari siswa belajar secara pasif tetapi
terutama yang berkaitan mengerjakan sesuatu yang
dengan masayarakat dan berkaitan dengan materi
lingkungannnya.. pelajaran,
5) Mengembangkan pengetahuan, 3) Penekanan pada eksplorasi
keterampilan dan perilaku nilai-nilai dan sikap-sikap
siswa secara bertahap dan utuh berkenaan dengan materi
6) Memberi kesempatan pada pelajaran,
siswa untuk dapat berkembang 4) Siswa lebih banyak ditunt
secara optimal sesuai dengan ut untuk berpikir kritis, m
kemampuan enganalisa dan melakukan
7) Menerapkan prinsip-prinsip evaluasi,
belajar aktif. Guru diberikan 5) Umpan-balik yang lebih
pembinaan tentang nagaimana cepat akan terjadi pada
prinsip-prinsip belajar aktif proses pembelajaran.
dalam memberikan materi
dikelas. Tujuannya agar siswa Disamping karakteristik
ketika dikelas tidak hanya tersebut di atas, secara umum
terampil dalam menguasai suatu proses aktif
materi namun juga mampu memungkinkan diperolehnya
mengembangkan materi dan beberapa hal. Pertama, interaksi
menerapkan materi tersebut yang timbul selama proses

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 41


Wirawati, Denik. Strategi Pembelajaran Active Learning…

pembelajaran akan menimbulkan Mengapa SD? Karena menjadi


positive interdependence dimana guru SD lebih membutuhkan
konsolidasi pengetahuan yang banyak keaktifan dan kreatifitas
dipelajari hanya dapat diperoleh sehingga anak tidak mudah
secara bersama-sama melalui jenuh disekolahan. Peran guru
eksplorasi aktif dalam belajar. mendidik siswa sejak dini sangat
Kedua, setiap individu harus menentukan bagi sikap-sikap
terlibat aktif dalam proses mereka nanti dikemudian hari
pembelajaran dan pengajar harus dan jenjang selanjutnya.
mendapatkan penilaian untuk Mengaktifkan siswa tidak hanya
setiap siswa sehingga terdapat memberikan rasa senang kepada
individualac countability. Ketiga siswa dalam belajar, namun juga
proses pembelajaran aktif ini mengarahkan siswa dapat aktif
agar dapat berjalan dengan dan berperan dimasyarakat serta
efektif diperlukan tingkat dapat mengembangkan materi
kerjasama yang tinggi sehingga yang mereka peroleh.
akan memupuk sosial skills. b. Model Active Learning dalam
Dengan demikian kualitas pembelajaran
pembelajaran dapat ditingkatkan Pembelajaran pada semua
sehingga penguasaan materi juga tingkatan adalah berupaya
meningkat. Suatu studi yang mengembangkan pengetahuan
dilakukan Thomas (1972) (knowledge), keterampilan
menunjukkan bahwa setelah 10 (skills), dan sikap (attitudes).
menit pelajaran, siswa Dalam rangka mengembangkan
cenderung akan kehilangan tiga hal tersebut terdapat
konsentrasinya untuk mendengar berbagai macam metode active
pelajaran yang diberikan oleh learning, yaitu:
pengajar yang pasif. Hal ini 1) True or False (Benar atau
tentu saja akan makin membuat Salah)
pembelajaran tidak efektif jika Metode ini merupakan
pelajaran dilanjutkan tanpa aktifitas kolaboratif yang
adanya upaya untuk mengajak siswa untuk
memperbaikinya. Dengan terlibat ke dalam materi
menggunakan cara-cara secara langsung. Metode ini
pembelajaran aktif hal tersebut meminta kepada siswa untuk
dapatdihindari. Pemindahan menyatakan benar atau salah
peran pada siswa untuk aktif atas pernyataan yang ditulis
belajar dapat mengurangi oleh guru pada masing-
kebosanan ini bahkan bisa masing kartu. Adapun
menimbulkan minat belajar yang langkah-langkah yang
besar pada siswa. ditempuh sebagai berikut:
Pada akhirnya hal ini akan a) Guru membuat list
membuat proses pembelajaran pernyataan yang
mencapai leaning Outcomes berhubungan dengan
yang diinginkan. Disinilah yang materi pelajaran,
kami harapkan ketika separohnya benar dan
memberikan materi di seyegan separohnya lagi salah.
khususnya bagi guru-guru SD. Masing-masing

42 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Wirawati, Denik. Strategi Pembelajaran Active Learning…

pernyataan ditulis pada disampaikan oleh


selembar kertas yang guru.Adapun langkah-
berbeda. Jumlah lembar langkah yang ditempuh
pernyataan disesuaikan sebagai berikut:
dengan jumlah siswa. a) Guru menyampaikan
b) Guru memberi setiap beberapa pertanyaan
siswa satu kertas kepada siswa untuk
kemudian mereka mengetahui pikiran dan
diminta untuk kemampuan yang
menentukan benar atau mereka miliki.
salah pernyataan b) Guru memberi
tersebut. Selanjutnya kesempatan beberapa
guru menjelaskan menit kepada siswa
bahwa masing-masing untuk menjawab
dari mereka bebas pertanyaan dengan
menggunakan cara apa meminta mereka untuk
saja untuk menentukan bekerja berdua atau
jawaban. dalam kelompok kecil.
c) Setelah selesai, guru c) Guru meminta siswa
meminta siswa menyampaikan hasil
membaca masing- jawaban mereka,
masing pernyataan dan kemudian guru
meminta jawaban dari mencatat jawaban-
mereka benar atau jawaban mereka.
salah. d) Guru menyampaikan
d) Guru memberi masukan poin-poin utama dari
untuk setiap jawaban materi, kemudian
dan menegaskan bahwa meminta siswa untuk
yang dilakukan oleh membandingkan
siswa adalah bekerja jawaban mereka dengan
bersama. poin-poin yang telah
e) Guru menekankan disampaikan. Setelah
kepada siswa bahwa itu, guru mencatat poin-
kerja sama dalam poin yang dapat
kelompok akan memperluas bahasan
membantu kelas. materi.

2) Guided Teaching 3) Card Sort (Cari Kawan)


(Pembelajaran Terbimbing) Metode ini merupakan
Metode ini merupakan aktifitas kolaboratif yang
aktifitas untuk mengetahui bisa digunakan untuk
tingkat pemahaman siswa mengajarkan konsep,
atau untuk memperoleh karakteristik klasifikasi,
hipotesa. Metode ini fakta tentang objek atau
meminta kepada siswa untuk mereview informasi. Metode
membandingkan antara ini meminta kepada masing-
jawaban mereka dengan masing kelompok siswa
materi yang telah untuk mempresentasikan isi

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 43


Wirawati, Denik. Strategi Pembelajaran Active Learning…

kartu yang ada di c) Setelah selesai, guru


kelompoknya.Adapun meminta mereka untuk
langkah-langkah yang berpasangan dan saling
ditempuh sebagai berikut: bertukar jawaban dan
a) Guru membagi kertas membahasnya.
yang berisi informasi d) Guru meminta pasangan-
kepada setiap siswa. pasangan tersebut
b) Guru meminta siswa membuat jawaban baru
untuk bergerak dan atas pertanyaan dan
berkeliling di dalam memperbaiki jawaban
kelas untuk menemukan indiviual mereka.
kartu yang kategorinya e) Kemudian guru
sama. membandingkan
c) Guru meminta siswa jawaban-jawaban
mempresentasikan mereka.
kategori masing-masing
di depan kelas. 5) Rotating Roles (Permainan
d) Guru memberikan poin- Bergilir)
poin penting terkait Metode ini merupakan
dengan bahan materi aktifitas yang memberikan
kesempatan kepada siswa
4) The Power of Two untuk melatih kecakapan
(Gabungan Dua Kekuatan) dalam bermain peran
Metode ini merupakan terhadap situasi kehidupan
aktifitas pembelajaran yang nyata. Metode ini meminta
digunakan untuk mendorong kepada siswa untuk
pembelajaran kooperatif dan membuat skenario
memperkuat pentingnya kehidupan yang nyata
serta manfaat sinergi. berkaitan dengan materi
Metode ini meminta kepada yang sedang
siswa untuk menjawab didiskusikan. Adapun
pertanyaan dari guru secara langkah-langkah yang
individual, kemudian ditempuh sebagai berikut:
melakukan sharing bersama a) Guru membagi siswa
seorang siswa di dalam beberapa
sebelahnya. Adapun kelompok, masing-
langkah-langkah yang masing kelompok terdiri
ditempuh sebagai berikut: dari tiga siswa.
a) Guru mengajukan satu b) Guru memerintahkan
atau dua pertanyaan setiap kelompok
kepada siswa yang membuat tiga skenario
menuntut perenungan dan kehidupan nyata yang
pemikiran. berkaitan dengan topik
b) Guru meminta setiap diskusi.
siswa menjawab c) Kemudian guru meminta
pertanyaan-pertanyaan satu anggota dari setiap
tersebut secara kelompok untuk
individual. menyampaikan skenario

44 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Wirawati, Denik. Strategi Pembelajaran Active Learning…

kepada kelompok lain. pelatihan tersebut. Model pembelajaran


Selanjutnya, setiap tim yang ditawarkan adalah model belajar
mempunyai kesempatan aktif (active learning models). ). metode
untuk latihan peran active learning, yaitu; a.True or False
utama, dan dalam (Benar atau Salah), b.Guided Teaching
skenario tersebut guru (Pembelajaran Terbimbing), c Card Sort
konsentrasi pada (Cari Kawan), d. The Power of Two
identifikasi pelaku utama (Gabungan Dua Kekuatan), e Rotating
dalam penggunaan Roles (Permainan Bergilir).
konsep dan kecakapan
serta bagaimana DAFTAR PUSTAKA
pengembangannya. Bonwell, C.C. (1995). Active Learning:
d) Setelah selesai, guru Creating excitement in the
mengumpulkan seluruh classroom. Center for
kelompok untuk diskusi Bellamy, L., Barry, W., & Foster, S.
umum dari poin-poin (1999). A Learning Centered
belajar skenario dan nilai Approach to Engineering
aktifitas di dalamnya Education for the 21st Century:
The Workshop. College of
SIMPULAN Engineering and
Pembelajaran yang kurang AppliedSciences. Arizona State
memperhatikan perbedaan individual University.
anak dan didasarkan pada keinginan Silberman, Mel. (2004). Active
guru, akan sulit untuk dapat Learning,
mengantarkan anak didik ke arah 101 Strategi Pembelajaran Aktif,
pencapaian tujuan pembelajaran. (terjemahan Sarjuli etal.).
Kondisi seperti inilah yang pada Yogyakarta:Yappendis.
umumnya terjadi pada pembelajaran Siregar, Eveline dan Hartini
konvensional. Konsekuensi dari Nara. (2010). Teori Belajar dan
pendekatan pembelajaran seperti ini Pembelajaran. Jakarta: Ghalia
adalah terjadinya kesenjangan yang Indonesia.
nyata antara anak yang cerdas dan anak Teaching and Learning, St. Louis
yang kurang cerdas dalam pencapaian College of Pharmacy
tujuan pembelajaran. Kondisi seperti ini Thomas, J. (1972). The variation of
mengakibatkan tidak diperolehnya memory with time for
ketuntasan dalam belajar, sehingga information appearing during
sistem belajar tuntas terabaikan. Hal ini alecture. Studies in
membuktikan terjadinya kegagalan Adult Education, 4, 57-62.
dalam proses pembelajaran di sekolah. Winkel. W.S. 2007. Psikologi
Menyadari kenyataan seperti ini Pengajaran. Yogyakarta : Media
para ahli berupaya untuk mencari dan Abadi.
merumuskan strategi yang dapat
merangkul semua perbedaan yang
dimiliki oleh anak didik khususnya di
Kecamatan Seyegan, karena banyak
guru di sana membutuhkan adanya

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 45

You might also like