You are on page 1of 14

Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Volume 9 Nomor 1, Juni 2017

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN


PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
Strategy on the Improvement of Quality of Financial Report of Kepulauan
Anambas Regency Government

Herryanto1, Ma`mun Sarma2, Abdul Kohar Irwanto2


1 Staf Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kab Kep Anambas, Provinsi
Kepulauan Riau. E-mail : akunhery@gmail.com
2Staff Pengajar Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB. E-mail :

mamun_sarma@yahoo.com, irwanto.abdulkohar@yahoo.com

ABSTRACT
In advance of the society demand due to implementation of Good Governance, it has encouraged local
government to deliver an accountabiliy of reasonable and qualified finance statement reports. This research
aimed to analyze the finance official persepsion’s towards the variable of the human resources competency in
finance managerial, internal government control application system and local financial information system, to
analyze the elements which become strenghts and weaknesses and to formularize the priority strategic in order
to enhance the quality of financial statement reports in local government of Anambas Islands Regency. The
type of data used in this research consist of primary data dan secondary data. The primary data were obtained
by direct observation, interview and debriefing, and the questionnaire to the purposively respondents
(purposive sampling) whereas the secondary data were obtained by literature review and documents research.
The methods of analysis that were Rating Scale Analysis, SWOT Analysis and QSPM method. The research
of study result indicates of the poor human resource competency in finance official that has become the weakness
of enhancement of quality financial statement reports. The chosen of primary priority strategy that adequate
and capable to be implemented is to enhance the quality of human resources in finance managerial of local
government in order to establish financial statement reports.
Key words : Strategy on the improvement of quality of financial report, regional finance, Kepulauan Anambas
Regency

ABSTRAK
Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik
telah mendorong pemerintah daerah menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan
keuangan yang wajar dan berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk : menganalisis persepsi
pengelola keuangan terhadap variabel kompetensi sumber daya manusia pengelola keuangan,
penerapan sistem pengendalian intern pemerintah dan sistem informasi keuangan daerah terhadap
peningkatan kualitas laporan keuangan, menganalisis faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan
kelemahan dalam peningkatan kualitas laporan keuangan dan merumuskan strategi yang perlu
diprioritaskan dalam peningkatan kualitas laporan keuangan pada Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Anambas. Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara observasi langsung, wawancara dan
penyebaran kuesioner kepada responden yang dipilih secara sengaja (purposive sampling).
Sedangkan untuk mendapatkan data sekunder berasal dari studi pustaka dan kajian terhadap
dokumen terkait. Metode analisis yang digunakan adalah analisis rating scale, analisis SWOT dan
metode QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lemahnya kompetensi aparatur pengelola
keuangan menjadi kelemahan dalam peningkatan kualitas laporan keuangan. Strategi prioritas
utama yang terpilih dan dapat diimplementasikan adalah meningkatkan kualitas SDM pengelola
keuangan daerah dalam penyusunan laporan keuangan.

Kata kunci : Strategi Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan, Keuangan Daerah, Kabupaten
Kepulauan Anambas
68

Harryanto, Ma’mun Sarma Strategi Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan


dan Abdul Kohar Irwanto Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Volume 9 Nomor 1, Juni 2017

PENDAHULUAN (disclaimer) hingga opini prestisius


(unqualified). Pada tahun 2008, BPK
Seiring dengan meningkatnya pernah memberikan opini Tidak
tuntutan masyarakat terhadap Memberikan Pendapat (TMP) atau
penyelenggaraan pemerintahan yang baik disclaimer terhadap LKPD Kabupaten
(good governance goverment) telah Kepulauan Anambas dan 4 tahun berturut-
mendorong pemerintah pusat maupun turut hanya meraih Wajar Dengan
pemerintah daerah untuk menerapkan Pengecualian (WDP). Terakhir, pada
akuntabilitas publik salah satunya melalui tahun 2015, laporan keuangan Pemerintah
pelaporan keuangan yang wajar dan Kabupaten Kepulauan Anambas meraih
berkualitas. Pemerintah daerah akan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
mampu mewujudkan transparansi dan dari BPK RI (BPKRI,2015).
akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan Predikat Wajar Tanpa Pengecualian
daerah apabila informasi yang terdapat di (WTP) untuk tahun anggaran 2015 yang
dalam Laporan Keuangan Pemerintah didapat oleh Pemkab Anambas atas
Daerah (LKPD) memenuhi kriteria Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan
karakteristik kualitatif laporan keuangan (LHP) BPK RI Perwakilan Provinsi Kepri
pemerintah seperti yang disyaratkan merupakan lompatan besar, mengingat
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 hasil pemeriksaan BPK RI terhadap
Tahun 2010. Karakteristik kualitatif laporan keuangan tahun anggaran 2008
laporan keuangan pemerintah daerah adalah tidak menyatakan pendapat
merupakan syarat normatif yang (disclaimer) yang merupakan predikat
diperlukan agar laporan keuangan terendah hasil pemeriksaan keuangan
pemerintah dapat memenuhi kualitas yang yang disandang oleh suatu daerah dan
dikehendaki, yaitu : relevan, andal, dapat hanya mendapat predikat wajar dengan
dibandingkan dan dapat dipahami. LKPD pengecualian pada tahun-tahun
setiap tahunnya mendapat penilaian berikutnya. Opini disclaimer untuk LHP
berupa opini dari Badan Pengawas tahun 2008 yang diberikan BPK RI atas
Keuangan (BPK). Ketika BPK LHP Pemkab Anambas disebabkan karena
memberikan opini Wajar Tanpa ketidaksesuaian penyajian dengan Standar
Pengecualian (WTP) terhadap LKPD Akuntansi Pemerintah (SAP), kelemahan
artinya dapat dikatakan bahwa laporan pengendalian intern, ketidakpatuhan
keuangan pemerintah daerah tersebut terhadap ketentuan perundang-undangan
disajikan dan diungkapkan secara wajar serta ketidakcukupan pengungkapan
dan berkualitas. Terdapat empat opini laporan keuangan. Motivasi-motivasi
yang diberikan pemeriksa yaitu : opini tersebut menjadi topik yang menarik
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), opini untuk diteliti, sehingga perlu diketahui
Wajar Dengan Pengecualian (WDP), opini faktor kelemahan dan kekuatan dalam
Tidak Wajar (TW), dan Pernyataan pengelolaan keuangan daerah pada
Menolak Memberi Opini atau Tidak Pemerintah Kabupaten Kepulauan
Memberi Pendapat (TMP). Anambas dalam upaya mempertahankan
Permasalahan laporan keuangan opini WTP yang telah diraih.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tujuan dari penelitian ini adalah :
Anambas merupakan hal yang sangat (1) Menganalisis persepsi pengelola
menarik untuk dikaji lebih lanjut. Hal ini keuangan terhadap variabel kompetensi
dikarenakan berdasarkan hasil SDM, penerapan sistem pengendalian
pemeriksaan BPK dalam rentang waktu intern pemerintah, dan sistem informasi
tahun 2008 sampai tahun 2014, LKPD keuangan daerah terhadap peningkatan
Kabupaten Kepulauan Anambas pernah kualitas laporan keuangan Pemerintah 69
berada pada posisi opini terendah Kabupaten Kepulauan Anambas; (2)

Harryanto, Ma’mun Sarma Strategi Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan


dan Abdul Kohar Irwanto Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Volume 9 Nomor 1, Juni 2017

Menganalisis faktor-faktor yang menjadi serta (3) analisis Quantitative Strategic


kekuatan dan kelemahan dalam Planning Matrix (QSPM).
peningkatan kualitas laporan keuangan di Analisis rating scale dilakukan
Kabupaten Kepulauan Anambas dan (3) untuk mengukur dan melakukan evaluasi
Merumuskan strategi yang perlu sehingga dapat membandingkan kondisi
diprioritaskan dalam peningkatan kualitas sesungguhnya mengenai kualitas LKPD.
laporan keuangan pada Pemerintah Menurut Riduwan (2010) dalam rating
Kabupaten Kepulauan Anambas. scale responden akan menjawab salah satu
data kuantitatif yang telah disediakan.
METODE PENELITIAN Analisis rating scale dilakukan melalui
pengisian kuesioner oleh Pejabat
Penelitian dilakukan di Kabupaten Penatausahaan Keuangan (PPK SKPD).
Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Penentuan skor menggunakan skala
Riau tepatnya pada Badan Keuangan penilaian 1 – 4 terhadap seluruh faktor
Daerah (BKD). Badan Keuangan Daerah yang berpengaruh terhadap kualitas
merupakan Satuan Kerja Pengelola LKPD yang meliputi kompetensi
Keuangan Daerah yang melaksanakan sumberdaya manusia, sistem
pengelolaan keuangan daerah di pengendalian intern pemerintah, dan
Kabupaten Kepulauan Anambas. Jenis sistem informasi keuangan daerah.
data yang digunakan dalam penelitian ini Semakin tinggi skor hasil yang diperoleh
terdiri dari data primer dan data sekunder. maka semakin baik kondisi kualitas LKPD
Data primer diperoleh dengan cara yang dihasilkan.
observasi langsung, wawancara dan Analisis SWOT perlu dilakukan
penyebaran kuesioner. Sedangkan untuk untuk menetapkan pemilihan strategi yang
mendapatkan data sekunder berasal dari paling tepat dalam rangka peningkatan
studi pustaka dan kajian terhadap literatur kualitas laporan keuangan Pemerintah
terkait. Responden terdiri dari Pejabat Kabupaten Kepulauan Anambas. Adapun
Penatausahaan Keuangan Daerah (PPK- faktor penting yang menjadi tujuan dalam
SKPD) dan pimpinan Badan Keuangan pemilihan strategi peningkatan kualitas
Daerah yang berhubungan langsung dan laporan keuangan tersebut yaitu faktor
bertanggung jawab terhadap pengelolaan kunci internal (IFE) dan faktor kunci
keuangan di Kabupaten Kepulauan eksternal (EFE). Penentuan bobot
Anambas dan dipilih secara purposive dilakukan dengan mengajukan identifikasi
sampling. Pemilihan responden faktor internal dan eksternal kepada
berdasarkan pertimbangan bahwa stakeholder dengan menggunakan metode
responden merupakan pejabat yang paired comparison (Kinnear dan Taylor,
bertugas melakukan penyusunan laporan 1991). Metode ini digunakan untuk
keuangan sesuai tugas pokok dan memberikan penilaian terhadap bobot di
fungsinya seperti yang tercantum dalam setiap faktor-faktor internal dan eksternal.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor Penggunaan analisis QSPM
13 Tahun 2006 tentang Pedoman bertujuan untuk memperoleh prioritas
Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 13 strategi terbaik yang paling menarik untuk
ayat 2. Data sekunder diperoleh dari diimplementasikan sesuai dengan arah
Laporan Hasil Pemeriksaan Badan dan kebijakan Pemerintah Kabupaten
Pemeriksa Keuangan tahun 2011 – 2015, Kepulauan Anambas dalam hal
dokumen serta regulasi terkait dan relevan pengelolaan keuangan daerah. Analisis
dalam penelitian ini. Alat analisis yang QSPM menggunakan skor daya tarik atau
digunakan untuk sesuai dengan urutan Atrractiveness Scores (AS) dengan Nilai
70 tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) Daya Tarik adalah 1 = tidak menarik, 2 =
Analisis ratting scale, (2) analisis SWOT agak menarik, 3 = cukup menarik, 4 =
sangat menarik. Penentuan prioritas

Harryanto, Ma’mun Sarma Strategi Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan


dan Abdul Kohar Irwanto Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Volume 9 Nomor 1, Juni 2017

strategi terbaik dilakukan dengan cara responden pada setiap satuan kerja
menentukan rating atau tingkat perangkat daerah masih kurang baik
ketertarikan relatif dari strategi-strategi khususnya terhadap pernyataan yang
yang telah dipilih. Nilai Total terkait dengan pelatihan yang diberikan
Attractiveness Scores (TAS) tertinggi kepada pengelola keuangan. Sebagian
menandakan strategi yang paling layak besar responden berpendapat bahwa
untuk diimplementasikan dengan pelatihan peningkatan kompetensi
memperhatikan seluruh faktor internal dan pengelola keuangan yang dikoordinir oleh
eksternal. Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BKPSDM) sejak terjadinya
HASIL DAN PEMBAHASAN defisit anggaran sangat berkurang bahkan
Analisis persepsi pengelola keuangan hampir tidak dilakukan. Berdasarkan hasil
terhadap kualitas laporan keuangan penelitian yang telah dilakukan oleh Eriva
Pemerintah Kabupaten Kepulauan et al. (2013) membuktikan bahwa
Anambas pelatihan yang dilakukan oleh suatu
pemerintah daerah akan sangat
Analisis persepsi pengelola mempengaruhi pemahaman pengelola
keuangan terhadap kualitas laporan keuangan suatu pemerintah daerah.
keuangan pada Pemerintah Kabupaten Instansi pemerintah seharusnya rutin
Kepulauan Anambas digunakan untuk menyelenggarakan pelatihan dan
mengukur dan melakukan evaluasi pembimbingan untuk membantu pegawai
sehingga dapat membandingkan kondisi mempertahankan dan meningkatkan
sesungguhnya mengenai kualitas LKPD. kompetensi pekerjaannya sehingga
Kompetensi SDM Pengelola Keuangan mampu mencapai pengendalian intern
yang efektif. Seseorang yang memiliki
Berdasarkan pengukuran yang kompetensi akan bekerja dengan
dilakukan terhadap persepsi responden pengetahuan dan ketrampilannya
mengenai kompetensi SDM pengelola sehingga dapat bekerja dengan mudah,
keuangan pada Pemerintah Kabupaten cepat, intuitif dan dengan pengalamannya
Kepulauan Anambas diperoleh skor total bisa meminimalisir kesalahan termasuk
rata-rata keseluruhan kompetensi SDM dalam hal kepatuhan terhadap peraturan
adalah 924 dengan persentase sebesar perundang-undangan pengelolaan
79,11 % dari skala kriterium atau 3,16 keuangan (Syarifudin, 2014).
(likert skala 4). Hasil perolehan skor Pernyataan ini didukung kuat oleh
menunjukkan bahwa kompetensi SDM hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan
sudah baik namun belum optimal dan pada Laporan Hasil Pemeriksaan tahun
masih harus dilakukan berbagai perbaikan 2016 yang menyatakan bahwa masih
pada indikator yang dinilai masih kurang. lemahnya sistem pengendalian intern
Adapun berdasarkan penilaian Pemerintah Kabupaten Kepulauan
indikator kompetensi SDM masih terdapat Anambas yang diakibatkan kurangnya
indikator yang kurang baik yaitu : pemahaman pengelola keuangan sehingga
1. Pengetahuan menyebabkan rendahnya kepatuhan
Sebagian besar responden terhadap peraturan perundang-undangan.
menjawab bahwa mereka masih kurang Lemahnya sistem mutasi dan promosi
memahami siklus akuntansi yang berlaku mengakibatkan belum tersedianya
dikarenakan sebagian besar pengelola pegawai pengelola keuangan dengan
keuangan memiliki latar belakang kompetensi yang memadai sebagai kader
pendidikan non ekonomi. atau penggantinya. Hal ini mengakibatkan
2. Keahlian banyak pengelola keuangan kurang 71
Indikator kompetensi SDM yaitu memahami pengelolaan keuangan daerah
keahlian menurut persepsi sebagian besar

Harryanto, Ma’mun Sarma Strategi Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan


dan Abdul Kohar Irwanto Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Volume 9 Nomor 1, Juni 2017

yang berakibat terhadap kualitas lingkungan instansi tersebut sehingga


pelaporan keuangan pada setiap entitas pegawai pengelola keuangan belum
akuntansi. Hal ini berkaitan erat dengan mengetahui dan menyadari sepenuhnya
sistem pengendalian intern yang konsekuensi atas pelanggaran yang
menyatakan bahwa setiap pimpinan dilakukannya.
instansi tidak boleh melakukan mutasi 2. Penilaian Risiko
pegawai yang berlebihan pada fungsi- Instansi pemerintah harus mampu
fungsi kunci termasuk fungsi akuntansi mengidentifikasi secara efisien dan efektif
dan sistem pengendalian intern. Adanya risiko yang dapat menghambat pencapaian
perputaran pegawai yang tidak berpola tujuan baik yang sumbernya berasal dari
menandakan lemahnya perhatian dalam maupun yang berasal dari luar
pimpinan instansi terhadap sistem instansi. Berdasarkan hasil jawaban
pengendalian intern. responden, sebagaian besar berpendapat
bahwa pimpinan belum memiliki rencana
Sistem Pengendalian Intern pengelolaan atau mengurangi risiko
Pemerintah pelanggaran terhadap sistem dan prosedur
akuntansi.
Berdasarkan hasil pengolahan data
yang dilakukan menunjukkan bahwa skor Sistem Informasi Keuangan Daerah
total yang diperoleh dari hasil pengisian
kuesioner terhadap sistem pengendalian Hasil pengolahan data kuesioner
intern pemerintah sebesar 1.660 dengan menunjukkan bahwa skor total yang
persentase sebesar 72,55 % dari skala diperoleh untuk variabel sistem informasi
kriterium atau 2,90 (likert skala 4). Hasil keuangan daerah sebesar 494 dengan
perolehan skor menunjukkan bahwa persentase sebesar 79,17 % dari skala
sistem pengendalian intern pemerintah di kriterium atau 3,17 (likert skala 4). Hasil
Lingkungan Pemerintah Kabupaten perolehan skor menunjukkan bahwa
Kepulauan Anambas masih belum sistem informasi keuangan daerah di
sepenuhnya berjalan dengan baik. Hasil Lingkungan Pemerintah Kabupaten
perolehan skor total berada pada interval Kepulauan Anambas sudah berjalan
kurang baik, namun sudah mendekati dengan baik. Hasil perolehan skor total
baik. Hal ini menggambarkan bahwa berada pada interval baik. Hal ini
masih perlu dilakukan berbagai perbaikan menggambarkan bahwa sistem informasi
dalam sistem pengendalian intern dalam keuangan daerah sangat bermanfaat dalam
mendukung upaya peningkatan kualitas membantu proses penyusunan laporan
LKPD dimasa yang akan datang. keuangan. Pemanfaatan teknologi
Berdasarkan analisis terhadap informasi berpengaruh positif dan
sistem pengendalian intern pemerintah signifikan terhadap kualitas laporan
masih terdapat indikator yang belum keuangan pemerintah daerah artinya
berjalan dengan baik yaitu: bahwa semakin baik pemanfaatan
1. Lingkungan Pengendalian teknologi informasi maka semakin baik
Berdasarkan hasil jawaban pula kualitas Laporan Keuangan
sebagian besar responden pada setiap Pemerintah Daerah (Yosefrinaldi, 2008).
satuan kerja perangkat daerah
menunjukkan bahwa pimpinan instansi Kualitas Laporan Keuangan
belum mengambil tindakan tegas atas Pemerintah Daerah
pelanggaran prosedur atau aturan yang
berlaku dalam pengelolaan keuangan Hasil pengolahan data kuesioner
72 daerah. Hal ini disebabkan oleh belum menunjukkan bahwa skor total yang
dikomunikasikannya setiap sanksi yang diperoleh untuk variabel kualitas laporan
berlaku kepada seluruh pegawai di keuangan pemerintah daerah sebesar

Harryanto, Ma’mun Sarma Strategi Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan


dan Abdul Kohar Irwanto Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Volume 9 Nomor 1, Juni 2017

1.324 dengan persentase sebesar 79,57 % Tabel 2 Permasalahan utama peningkatan


dari skala kriterium atau 3,20 (likert skala kualitas LKPD
4). Hasil perolehan skor menunjukkan
bahwa kualitas laporan keuangan No. Variabel Indikator Skor
pemerintah daerah di Lingkungan Kompetensi
1 Keahlian 2,54
SDM
Pemerintah Kabupaten Kepulauan
Sistem 2,23
Anambas sudah berjalan dengan baik, Lingkungan
2 Pengendalian
namun seiring dengan semakin rumit dan Pengendalian
Intern
semakin kompleksnya pengelolaan Sumber : Data diolah (2017)
keuangan daerah yang ditandai oleh
perubahan peraturan perundang-undangan
diperlukan strategi untuk meningkatkan Strategi Peningkatan Kualitas
kualitas pelaporan keuangan tersebut. Laporan Keuangan Pemerintah
Kompetensi sumber daya manusia,
pengendalian intern, pemanfaatan Identifikasi Faktor Kunci Eksternal
teknologi informasi dan pemahaman dan Internal
akuntansi menjadi faktor yang sangat
menentukan terhadap kualitas pelaporan Berdasarkan hasil wawancara yang
keuangan suatu pemerintah daerah dilakukan dengan pimpinan Badan
(Setiawati dan Sari, 2014). Keuangan Daerah dan kajian terhadap
Kondisi kualitas laporan keuangan dokumen terkait, diperoleh 22 (dua puluh
berdasarkan kondisi yang mengacu pada dua) faktor strategis yang berperan dalam
hasil analisis tersebut menunjukkan masih peningkatan kualitas laporan keuangan
perlunya dilakukan pembenahan terhadap Pemerintah Kabupaten Kepulauan
pengelolaan keuangan dalam rangka Anambas. Langkah selanjutnya adalah
mempertahankan opini BPK terhadap memberikan kuesioner kepada informan
kualitas laporan keuangan Pemerintah Badan Keuangan Daerah untuk
Kabupaten Kepulauan Anambas. Terdapat melakukan penilaian atas faktor internal
beberapa indikator yang paling dominan dan eksternal. Hasil penilaian atas faktor
untuk segera dibenahi yang disajikan pada internal dan eksternal menggunakan
Tabel 2. Internal Factor Evaluation (IFE) dan
External Factor Evaluation (EFE)
disajikan dalam Tabel 3 dan Tabel 4.

Tabel 3 Analisis IFE peningkatan kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten


Kepulauan Anambas
No. Kekuatan Bobot Rating Skor
1 Kebijakan Pemerintah Daerah dalam mendukung pengelolaan
keuangan 0.117 4.00 0.467
2 Tupoksi yang jelas bagi pengelola keuangan
0.102 3.33 0.340
3 Ketersediaan sarana pendukung penyusunan laporan keuangan
yang memadai 0.111 3.33 0.370
4 Adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas dalam
penyusunan laporan keuangan 0.107 3.33 0.358
5 Komitmen pimpinan BKD yang kuat dalam rekonsiliasi data
keuangan dan aset daerah 0.098 3.33 0.327

Total Kekuatan 0.535 1.862 73

Harryanto, Ma’mun Sarma Strategi Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan


dan Abdul Kohar Irwanto Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Volume 9 Nomor 1, Juni 2017

Tabel 3 (lanjutan)
Kelemahan Bobot Rating Skor
1 Pelatihan dan sosialisasi keuangan daerah dari pemerintah daerah
0.094 2.00 0.189
kurang memadai
2 Keterbatasan pagu anggaran dalam mendukung peningkatan
0.100 1.67 0.167
kinerja pengelola keuangan
3 Lemahnya pengawasan internal 0.085 1.67 0.142
4 Lemahnya kompetensi aparatur pengelola keuangan 0.096 2.00 0.193
5 Belum tersedianya tenaga auditor yang handal 0.089 1.67 0.148
Total Kelemahan 0.465 0.838
Total 1.000 2.700
Sumber : Data diolah (2017)
Hasil perhitungan Internal Factor 0,467 yang ditunjukkan dengan nilai
Evaluation (IFE) menunjukkan total nilai rating 4. Berdasarkan perhitungan untuk
tertimbang untuk faktor kekuatan sebesar faktor kelemahan, lemahnya kompetensi
1,862 dan 0,838 untuk faktor kelemahan. aparatur pengelola keuangan menjadi
Hal ini mengindikasikan bahwa kelemahan bagi Pemerintah Kabupaten
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Kepulauan Anambas dengan nilai
Anambas berada dalam posisi internal tertimbang sebesar 0,193. Lemahnya
yang kuat dan memiliki kekuatan yang kompetensi pengelola keuangan
lebih besar dibandingkan faktor Pemerintah Kabupaten Kepulauan
kelemahannya. Hasil perhitungan IFE Anambas sesuai dengan hasil yang
pada Tabel 3 menunjukkan bahwa diperoleh berdasarkan analisis rating
kebijakan pemerintah daerah dalam scale pada tujuan penelitian pertama
mendukung pengelolaan keuangan bahwa sebagian besar responden
sebagai kekuatan utama bagi Pemerintah menjawab masih kurangnya pelatihan
Kabupaten Kepulauan Anambas dengan yang diselenggarakan bagi pengelola
nilai tertimbang paling tinggi sebesar keuangan.

Tabel 4 Analisis EFE peningkatan kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten


Kepulauan Anambas
No. Peluang Bobot Rating Skor
1 Peningkatan jumlah dan kualitas SDM aparatur pengelola
0.081 4.00 0.323
keuangan daerah melalui seleksi ASN
2 Kerjasama dengan lembaga BPKP dan BPK dalam review LKPD
0.077 3.33 0.257
3 Pemberian insentif/honorarium bagi pengelola keuangan dalam
0.074 3.67 0.273
meningkatkan kinerja
4 Tindak lanjut temuan BPK sesuai batas waktu
0.081 3.67 0.296
5 Peningkatan pelaksanaan pengawasan melekat oleh pimpinan
0.078 3.67 0.287
SKPD
6 Pemberian Sanksi bagi Pimpinan SKPD yang belum melakukan
0.076 3.00 0.227
rekonsiliasi data keuangan
Total Peluang 0.467 1.664
74

Harryanto, Ma’mun Sarma Strategi Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan


dan Abdul Kohar Irwanto Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Volume 9 Nomor 1, Juni 2017

Tabel 4 (lanjutan)
Ancaman Bobot Rating Skor
1 Kewajiban Implementasi PP Nomor 71 tentang SAP berbasis akrual
0.095 1.67 0.158
dalam penyusunan laporan keuangan
2 Belum adanya evaluasi rutin atas hasil pemeriksaan keuangan 0.091 2.00 0.182
3 Rendahnya kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan 0.082 3.33 0.274
4 Mutasi dan promosi jabatan terhadap aparatur pengelola keuangan
0.087 2.00 0.174
daerah
5 Pelayanan dari pihak Bank belum maksimal 0.090 1.67 0.149
6 Perubahan SOTK baru berdasarkan PP 18 Tahun 2016 0.088 3.67 0.324
Total Ancaman 0.533 1.261
Total 1.000 2.925
Sumber : Data diolah (2017)
Total nilai tertimbang atau skor maka perlu dilakukan interaksi kombinasi
untuk faktor eksternal yang menjadi strategi internal maupun eksternal.
peluang adalah sebesar 1,664 sedangkan Adapun perumusan strategi disusun
untuk ancaman memiliki skor atau nilai berdasarkan faktor internal serta faktor
tertimbang sebesar 1,261. Hasil eksternal ke dalam matriks SWOT seperti
perhitungan EFE pada Tabel 4 disajikan pada Tabel 5.
menunjukkan bahwa Pemerintah
Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki Perumusan Strategi Prioritas melalui
faktor peluang yang lebih besar daripada Quantitative Strategic Planning Matrix
faktor yang menjadi ancaman. (QSPM)
Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner
menunjukkan bahwa faktor peningkatan Penggunaan QSPM bertujuan untuk
jumlah dan kualitas SDM aparatur memperoleh prioritas strategi terbaik yang
pengelola keuangan daerah melalui paling menarik untuk diimplementasikan
seleksi ASN merupakan peluang utama sesuai dengan arah dan kebijakan
dengan skor tertinggi yaitu 0,323. Faktor Pemerintah Kabupaten Kepulauan
ancaman yaitu perubahan Susunan Anambas dalam hal pengelolaan
Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) baru keuangan daerah. Penentuan prioritas
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor strategi terbaik dilakukan dengan cara
18 Tahun 2016 tentang perangkat daerah menentukan rating atau tingkat
merupakan ancaman utama dengan nilai ketertarikan relatif dari strategi-strategi
tertimbang sebesar 0,324. Terjadinya yang telah dipilih. Nilai skor daya tarik
perubahan terhadap organisasi perangkat tertinggi menandakan strategi yang paling
daerah (OPD) di Lingkungan Pemerintah layak untuk diimplementasikan dengan
Kabupaten Kepulauan Anambas semakin memperhatikan seluruh faktor internal dan
mempersulit penyusunan laporan eksternal (David, 2015). Hasil perumusan
keuangan dan pendataan aset daerah strategi prioritas menggunakan QSPM
dikarenakan membutuhkan penyesuaian memprioritaskan pada strategi ketiga yaitu
kembali terhadap penyajian laporan “Meningkatkan kualitas SDM pengelola
keuangan. keuangan daerah dalam penyusunan
Perumusan Alternatif Strategi Melalui laporan keuangan.” Dengan skor TAS
Analisis SWOT sebesar 6,549.
Dalam menentukan alternatif 75
strategi dan keterkaitan antar strategi,

Harryanto, Ma’mun Sarma Strategi Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan


dan Abdul Kohar Irwanto Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Volume 9 Nomor 1, Juni 2017

Tabel 5 Matriks SWOT dan Alternatif Strategi Peningkatan Kualitas Laporan


Keuangan
S – KEKUATAN W – KELEMAHAN
IFE 1. Kebijakan Pemda dalam 1. Pelatihan dan sosialisasi
mendukung pengelolaan keuangan daerah kurang
keuangan memadai
2. Tupoksi yang jelas bagi 2. Keterbatasan pagu
pengelola keuangan anggaran dalam
3. Ketersediaan sarana pendukung mendukung peningkatan
penyusunan laporan keuangan kinerja pengelola
yang memadai keuangan
4. Adanya SOP yang jelas dalam 3. Lemahnya pengawasan
penyusunan laporan keuangan internal
5. Komitmen pimpinan BKD 4. Lemahnya kompetensi
yang kuat dalam rekonsiliasi aparatur pengelola
data keuangan keuangan
EFE 5. Belum tersedianya tenaga
auditor yang handal
O – PELUANG
1. Peningkatan jumlah dan kualitas STRATEGI S – O STRATEGI W – O
SDM aparatur pengelola 1. Melakukan peningkatan kinerja 1. Meningkatkan kompetensi
keuangan daerah melalui seleksi pengelola keuangan dalam auditor internal melalui
ASN rekonsiliasi data keuangan kerjasama dengan pihak
2. Kerjasama dengan lembaga dalam mendukung penyampaian eksternal (W1, W3, W5,
BPKP dan BPK dalam review laporan keuangan tepat waktu O2, O4, O5)
LKPD (S2, S3, S4, S5, O3,O4)
3. Pemberian insentif/honorarium 2. Menerapkan sanksi yang tegas
bagi pengelola keuangan dalam dalam mendukung komitmen
meningkatkan kinerja pimpinan BKD dalam
4. Tindak lanjut temuan BPK melakukan rekonsiliasi data
sesuai batas waktu keuangan dan aset daerah. (S5,
5. Peningkatan pelaksanaan O5,O6)
pengawasan melekat oleh 3. Meningkatkan kualitas SDM
pimpinan SKPD pengelola keuangan daerah
6. Pemberian Sanksi bagi Pimpinan dalam penyusunan laporan
SKPD yang belum melakukan keuangan (S1, S3, O1, O2, O3)
rekonsiliasi data keuangan.
T – ANCAMAN
1. Kewajiban Implementasi PP STRATEGI S – T STRATEGI W – T
Nomor 71 tentang SAP berbasis 1. Meningkatkan evaluasi rutin 1. Mengurangi perpindahan
akrual dalam penyusunan dan pengawasan internal yang atau mutasi aparatur
laporan keuangan efektif untuk meningkatkan pengelola keuangan dengan
2. Belum adanya evaluasi rutin atas kepatuhan terhadap peraturan mengalokasikan anggaran
hasil pemeriksaan keuangan perundang-undangan dalam peningkatan kinerja
3. Rendahnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan daerah pengelola keuangan. (W2,
peraturan perundang-undangan (S1, S5, T1, T2,T3) W3, W4, T4, T6)
4. Mutasi dan promosi jabatan 2. Melakukan perbaikan terhadap
terhadap aparatur pengelola tupoksi dan SOP dalam
keuangan daerah mendukung kewajiban
5. Pelayanan dari pihak Bank implementasi SAP berbasis
belum maksimal akrual (S2,S4, T1, T4, T6)
6. Perubahan SOTK baru 3. Meningkatkan pelayanan pihak
berdasarkan PP 18 Tahun 2016 bank secara maksimal melalui
kebijakan pemerintah daerah
dan sarana pendukung yang
memadai (S1, S3, T5)
76 Sumber : Data diolah (2017)
Hasil perumusan strategi sesuai dengan hasil analisis tujuan
berdasarkan penilaian informan ahli ini pertama bahwa masih terdapat kelemahan
Harryanto, Ma’mun Sarma Strategi Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan
dan Abdul Kohar Irwanto Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Volume 9 Nomor 1, Juni 2017

dalam unsur unsur sistem pengendalian yang diperkuat oleh hasil analisis data
intern yang meliputi lingkungan pada variabel kompetensi SDM.
pengendalian dan penilaian resiko. Penentuan prioritas strategi dari beberapa
Lemahnya sistem pengendalian intern ini strategi yang dihasilkan dalam matriks
diperkuat oleh temuan Badan Pemeriksa SWOT selanjutnya akan dilakukan
Keuangan pada LHP Pemerintah menggunakan alat analisis Quantitative
Kabupaten Kepulauan Anambas tahun Strategic Planning Matrix (QSPM).
2015 nomor 03.C/LHP/XVIII.TJP/5/2016 Hal ini mengindikasikan bahwa
yang menyatakan bahwa sistem Pemerintah Kabupaten Kepulauan
pengendalian intern Pemerintah Anambas perlu melakukan percepatan
Kabupaten Kepulauan Anambas belum dalam meningkatkan kualitas SDM
memadai sehingga mengakibatkan pengelola keuangan termasuk dalam hal
rendahnya kepatuhan terhadap peraturan kompetensinya serta keahliannya
perundang-undangan. Rendahnya sehingga diharapkan akan terjadi
kepatuhan terhadap peraturan perundang- peningkatan dalam pengelolaan keuangan
undangan diakibatkan kurangnya dan kualitas pelaporan keuangan
kompetensi SDM pengelola keuangan kedepannya. Hasil analisis QSPM
dalam memahami peraturan terkait disajikan pada Tabel 6.
dengan pengelolaan keuangan daerah

Tabel 6 Hasil Analisis QSPM


No. Strategi TAS Peringkat

1 Melakukan peningkatan kinerja pengelola keuangan dalam 5.823 6


rekonsiliasi data keuangan dalam mendukung penyampaian
laporan keuangan tepat waktu
2 Menerapkan sanksi yang tegas dalam mendukung komitmen 6.010 2
pimpinan BKD dalam melakukan rekonsiliasi data keuangan
dan aset daerah
3 Meningkatkan kualitas SDM pengelola keuangan daerah dalam 6.549 1
penyusunan laporan keuangan
4 Meningkatkan kompetensi auditor internal melalui kerjasama 5.682 8
dengan pihak eksternal
5 Meningkatkan evaluasi rutin dan pengawasan internal yang 5.842 5
efektif untuk meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan pengelolaan keuangan daerah
6 Melakukan perbaikan terhadap tupoksi dan SOP dalam 5.909 4
mendukung kewajiban implementasi SAP berbasis akrual
7 Meningkatkan pelayanan pihak bank secara maksimal melalui 5.985 3
kebijakan pemerintah daerah dan sarana pendukung yang
memadai
8 Mengurangi perpindahan atau mutasi aparatur pengelola 5.786 7
keuangan dengan mengalokasikan anggaran dalam peningkatan
kinerja pengelola keuangan
Sumber: Data diolah (2017)

77

Harryanto, Ma’mun Sarma Strategi Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan


dan Abdul Kohar Irwanto Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Volume 9 Nomor 1, Juni 2017

Perancangan program lebih mudah untuk dilakukan. Perlu


disusun kebijakan operasional sehingga
Berdasarkan strategi utama dapat menjadi arahan dalam
peningkatan kualitas laporan keuangan melaksanakan program dan kegiatan
yang dipilih berdasarkan hasil analisis dalam peningkatan kualitas laporan
QSPM maka selanjutnya perlu dilakukan keuangan pada Pemerintah Kabupaten
perancangan program dalam rangka Kepulauan Anambas. perancangan
pelaksanaan strategi prioritas tersebut. program dan kegiatan disajikan dalam
Dalam pelaksanaan strategi diperlukan Tabel 7.
acuan sehingga pelaksanaannya menjadi

Tabel 7 Implementasi strategi peningkatan kualitas laporan keuangan Pemerintah


Kabupaten Kepulauan Anambas
Waktu
Penanggung
Strategi Program Kegiatan Output Pelaksanaa
Jawab
n
Meningkatka 1. Program 1. Rekruitmen Tersedianya Badan 2018 - 2019
n kualitas Pembinaan SDM formasi Kepegawaian
SDM dan pengelola pengelola dan
pengelola Pengembanga keuangan keuangan Pengembanga
keuangan n Aparatur berkualitas sesuai dengan n Sumber
daerah dalam melalui seleksi kompetensiny Daya
penyusunan ASN a Manusia
laporan
keuangan
2. Peningkatan 1. Bimbingan Meningkatny Inspektorat 2019 - 2020
Pembinaan teknis a Daerah
dan penyelenggaraa pemahaman,
Pengembanga n Sistem pengetahuan
n Aparatur Pengendalian dan
Intern kompetensi
Pimpinan
SKPD
terhadap
pentingnya
Sistem
Pengendalian
Intern
2. Bimbingan Meningkatny Badan 2018 - 2021
teknis a pemahaman Keuangan
pengelolaan pengurus Daerah
aset daerah barang milik
bagi pengurus daerah dalam
barang daerah penatausahaa
n barang
milik daerah
3. Bimbingan Meningkatny Badan 2018 - 2020
teknis sistem a pemahaman Keuangan
akuntansi pengelola Daerah
berbasis akrual keuangan
terhadap
akuntansi
78 berbasis
akrual
Sumber: Data diolah (2017)

Harryanto, Ma’mun Sarma Strategi Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan


dan Abdul Kohar Irwanto Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Volume 9 Nomor 1, Juni 2017

Dalam rangka mempercepat bagi pimpinan SKPD melalui pelatihan


proses pemahaman kepada pengelola sistem pengendalian intern sehingga
keuangan tentang pentingnya laporan seluruh unsur pengendalian dapat
keuangan yang sesuai dengan standar dan dilaksanakan dengan baik.
dapat dipercaya serta berguna bagi 2. Bimbingan Teknis Pengelolaan Aset
pengambilan keputusan adalah dengan Daerah
melakukan bimbingan teknis dan Pengelolaan keuangan daerah telah
sosialisasi tentang implementasi mengalami penyesuaian dengan terbitnya
pengelolaan keuangan yang baik kepada Permendagri Nomor 64 Tahun 2013
seluruh pengelola keuangan mulai dari tentang Penerapan Standar Akuntansi
pimpinan dan pejabat struktural Pemerintah berbasis Akrual, begitu pun
pemerintah daerah terutama halnya dalam pengelolaan barang daerah
Bendaharawan dan Pejabat Pelaksana juga harus menyesuaikan dengan
Teknis Kegiatan (PPTK) Satuan Kerja peraturan tersebut yang mulai
Perangkat Daerah (SKPD), Pejabat memperhitungkan adanya penyusutan
Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK- serta setiap pemerintah daerah dalam
SKPD), sampai kepada para Kepala melakukan pengelolaan barang milik
SKPD selaku Pengguna Anggaran daerah juga harus mengikuti ketentuan
(PA)/Pengguna Barang (PB) dan Kuasa ataupun petunjuk teknis dalam Peraturan
Pengguna Anggaran (KPA)/Kuasa Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun
Pengguna Barang (KPB). 2016 tentang Pengelolaan Barang Milik
Berdasarkan hasil penelitian, Daerah, sehingga perlu dilakukan
bimbingan teknis ataupun diklat yang peningkatan kompetensi SDM pengelola
menjadi prioritas utama untuk barang milik daerah. Berdasarkan hasil
dilaksanakan adalah: wawancara dengan Kepala Bidang Aset
1. Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Badan Keuangan Daerah diperoleh
Sistem Pengendalian Intern informasi bahwa selama ini diklat
Berdasarkan hasil penelitian pada mengenai pengelolaan aset daerah belum
analisis rating scale diperoleh hasil bahwa pernah dilakukan di Kabupaten
sistem pengendalian intern pada Kepulauan Anambas. Melalui
Pemerintah Kabupaten Kepulauan pelaksanaan bimbingan teknis ini
Anambas belum memadai. Efektivitas diharapkan dapat meningkatkan
pengendalian intern pada setiap satuan pemahaman pengelola barang milik
kerja perangkat daerah sangat dipengaruhi daerah mulai dari perencanaan sampai
oleh kompetensi sumber daya manusia dengan penghapusan dan terciptanya tata
serta pemahaman pimpinan terhadap kelola barang milik daerah yang baik dan
sistem pengendalian itu sendiri. Efektifitas berbasis akrual.
pengendalian intern menjadi salah satu 3. Bimbingan Teknis Sistem Akuntansi
kriteria penilaian dalam opini Badan berbasis akrual
Pemeriksa Keuangan. Melalui Salah satu bagian dari manajemen
pelaksanaan sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan daerah yang
yang baik, maka instansi pemerintah dapat substansial adalah standar akuntansi
mencapai tujuannya secara efisien dan pemerintah berbasis akrual. Bimbingan
efektif, melaporkan pengelolaan keuangan teknis perlu dilakukan dengan harapan
negara secara andal, mengamankan aset pengelola keuangan mengetahui dan
negara, dan mendorong ketaatan terhadap memahami kebijakan akuntansi berbasis
peraturan perundang-undangan dan akan akrual serta penggunaan SIKD. Setelah
meningkatkan kualitas pelaporan dilakukan pelatihan selanjutnya perlu 79
keuangan. Perlu dibangun pemahaman dilaksanakan kegiatan Pendampingan

Harryanto, Ma’mun Sarma Strategi Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan


dan Abdul Kohar Irwanto Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Volume 9 Nomor 1, Juni 2017

Penyusunan Laporan Keuangan SKPD dengan cara meningkatkan kualitas


untuk mendampingi SKPD dalam SDM pengelola keuangan daerah
menyusun penyajian kembali dalam penyusunan laporan keuangan.
(restatement) laporan keuangan SKPD. Dengan semakin kompleks dan
Kegiatan Fasilitasi Pendampingan berkembangnya peraturan yang
khususnya terhadap penggunaan SIKD berlaku dalam pengelolaan keuangan
bertujuan membantu pengelola keuangan daerah, maka pengelola keuangan
bila menemui hambatan maupun kesulitan dituntut untuk memahami aturan yang
dalam proses penatausahaan keuangan ada. Pelatihan dan sosialisasi yang
dengan menggunakan SIKD termasuk diperlukan meliputi pemahaman
pada saat penyesuaian data SIKD bila terhadap standar akuntansi pemerintah
terdapat updating berkala. berbasis akrual, pemahaman mengenai
pengelolaan aset daerah dan
SIMPULAN meningkatkan pemahaman pimpinan
SKPD dalam hal sistem pengendalian
1. Berdasarkan analisis rating scale dapat intern.
disimpulkan bahwa masih terdapat
kelemahan dalam pelaksanaan sistem SARAN
pengendalian intern khususnya pada
lingkungan pengendalian dimana 1. Melakukan pelatihan dan sosialisasi
efektivitas sistem pengendalian intern khususnya dalam meningkatkan
erat kaitannya dengan kompetensi kompetensi pengelola keuangan secara
sumber daya manusia khususnya berkelanjutan dan terpadu.
pimpinan instansi pemerintah. 2. Melaksanakan strategi peningkatan
2. Berdasarkan hasil analisis SWOT yang kualitas laporan keuangan sesuai
dilakukan terhadap faktor internal dengan hasil yang telah dirumuskan
menunjukkan bahwa Pemerintah dalam penelitian ini.
Kabupaten Kepulauan Anambas 3. Melakukan pembinaan maupun
memiliki kekuatan yang lebih besar sosialisasi bagi pimpinan instansi
dibandingkan faktor kelemahannya. SKPD mengenai pemahaman terhadap
Kebijakan pemerintah daerah dalam sistem pengendalian intern yang
mendukung pengelolaan keuangan merupakan salah satu penilaian penting
sebagai kekuatan utama yang dimiliki dalam opini BPK.
dan lemahnya kompetensi pengelola
keuangan menjadi kelemahan terbesar DAFTAR PUSTAKA
khususnya dalam upaya peningkatan
[BPKRI] Badan Pemeriksa Keuangan RI
kualitas laporan keuangan. Lemahnya
Perwakilan Provinsi Kepri. 2015.
kompetensi SDM pengelola keuangan
Laporan Hasil Pemeriksaan Provinsi
disebabkan masih kurangnya pelatihan
Kepulauan Riau. Batam (ID): BPK.
maupun sosialisasi yang dilakukan
sementara berbagai aturan dan David FR. 2015. Strategic Management:
kebijakan pengelolaan keuangan Concepts and Cases. 15th Ed.
daerah terus diperbaharui sehingga Essex (GB): Pearson Education
kurangnya pemahaman pengelola Limited.
keuangan akan berdampak terhadap Eriva CY, Islahuddin, Darwanis. 2013.
peningkatan kualitas laporan keuangan Pengaruh tingkat pendidikan,
yang dihasilkan. pelatihan, masa kerja dan jabatan
3. Strategi yang harus dilaksanakan terhadap pemahaman laporan
80 terkait dengan peningkatan kualitas keuangan daerah (studi pada
laporan keuangan Pemerintah Pemerintah Aceh). Jurnal
Kabupaten Kepulauan Anambas adalah

Harryanto, Ma’mun Sarma Strategi Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan


dan Abdul Kohar Irwanto Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Volume 9 Nomor 1, Juni 2017

akuntansi Pascasarjana Universitas Syarifudin A. 2014. Pengaruh kompetensi


Syiah Kuala. 1(2): 1-14. SDM dan peran audit intern
[KEMENDAGRI] Kementerian Dalam terhadap kualitas laporan
Negeri RI. 2006. Peraturan Menteri keuangan pemerintah daerah
Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 dengan variabel intervening sistem
tentang tentang Pedoman pengendalian internal pemerintah
Pengelolaan Keuangan Daerah. (studi empiris pada Pemkab
Jakarta (ID) : Kemendagri. Kebumen). Jurnal Fokus Bisnis.
[KEMENDAGRI] Kementerian Dalam 14(2): 26-44.
Negeri RI. 2013. Peraturan Menteri Setiawati E, Sari SP. 2014. Kualitas
Dalam Negeri Nomor 64 tahun 2013 pelaporan keuangan pemerintah
tentang Penerapan Standar daerah ditinjau dari sumber daya
Akuntansi Berbasis Akrual pada manusia, pengendalian intern,
Pemerintah Daerah. Jakarta (ID) : pemanfaatan teknologi informasi
Kemendagri. dan pemahaman akuntansi (studi
[KEMENDAGRI] Kementerian Dalam empiris pada Pemerintah
Negeri RI. 2016. Peraturan Menteri Kabupaten dan Kota di wilayah
Dalam Negeri Nomor 19 tahun 2016 Eks Karesidenan Surakarta).
tentang tentang Pedoman Seminar Nasional FEB UMS.
Pengelolaan Barang Milik Daerah. Yosefrinaldi.2008. Pengaruh Kapasitas
Jakarta (ID) : Kemendagri. intelektual sumber daya manusia
Kinnear, T. C. dan Taylor, J. R. 1991. dan Pemanfaatan Tekhnologi
Riset Pemasaran. Terjemahan. Jilid Informasi Terhadap Kualitas
I. Erlangga, Jakarta. Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah dengan Variabel
Pemerintah Republik Indonesia. 2010. PP
Intervening Sistem Pengendalian
Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Intern Pemerintah.Jurnal
Standar Akuntansi Pemerintah.
Akuntansi, Universitas Negeri
Jakarta (ID): Sekretariat Negara.
Padang.[Internet]. [diunduh pada
Riduwan. 2010. Skala Pengukuran 2016 Jun 15]. Tersedia pada:
Variabel-variabel Penelitian. http://ejournal.unp.ac.id/students/i
Bandung (ID): Alfabeta. ndex.php/akt/issue/view/120.

81

Harryanto, Ma’mun Sarma Strategi Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan


dan Abdul Kohar Irwanto Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas

You might also like