You are on page 1of 11

Jurnal Biologi, Volume 3 No 1, Januari 2014

Hal. 29-39

ETNOZOOLOGI SUKU ANAK DALAM (SAD) KAMPUNG KEBUN DUREN


DESA LANTAK SERIBU KECAMATAN RENAH PAMENANG KABUPATEN
MERANGIN PROVINSI JAMBI

Mutia Yuli Farida, Jumari, Fuad Muhammad

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro


Tembalang, Semarang 50275 Telepon (024) 7474754; Fax. (024) 76480690
Email : thya_cestlavie@yahoo.com

Abstract

The people of Suku Anak Dalam (SAD) have a very strong interaction with animals
due to their hunting tradition. The objective of this study is to describe their knowledge on
the varieties of animals which are employed by the society in their daily lives. The research
was conducted in Desa Lantak Seribu, Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin,
Provinsi Jambi. The data was collected through explorative method, which included
inventorying varieties of animals known by the people and how they utilized the animals.
Etnozoology as data collecting method was developed by participative etnobotany; consisted
of open ended interview, participative observation, and getting involved in the society’s
activities. From the data collected by inventorying and interviewing, the data were tabulated
and categorized based on the animals’ utilization. Based on the findings, there are 80 kinds
of animals used by the people of Suku Anak Dalam (SAD) and they were categorized into 7
classes; they are Mollusca (4), Arthropod (12), Amphibian (3), Reptiles (8), Pisces (2), Aves
(35), and Mammals (15). Based on its utilization, there are: for food (45), for pet (17), for
traditional ritual (2), mythical animals (5), as the source of calcium (4), wild animals (5), for
medical purposes (3), and pests (6). The people have their own local wisdom on how they
employ and manage the varieties of animals they know.

Keywords : Desa Lantak Seribu, Etnozoology, Suku Anak Dalam (SAD)

Abstrak

Masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) mempunyai interaksi yang kuat dengan hewan
karena kebiasannya berburu. Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan pengetahuan
keanekaragaman jenis hewan yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kehidupan sehari-
hari. Penelitian dilaksanakan di Desa Lantak Seribu Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten
Merangin, Provinsi Jambi. Pengumpulan data secara eksploratif yang meliputi inventarisasi
berbagai jenis hewan yang dikenal masyarakat dan pemanfaatannya. Metode pengumpulan
data etnozoologi dikembangkan dari teknik pengumpulan data etnobotani partisipatif
meliputi, Wawancara bebas (open ended), Observasi parsitipatif dan ikut aktif dalam
berbagai aktivitas masyarakat. Data hasil inventarisasi dan wawancara ditabulasi dan dibuat
kategori pemanfataan hewan. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan 80 jenis hewan yang
dimanfaatkan oleh masyarakat setempat dan terbagi dalam 7 kelas yaitu Mollusca (4 jenis),
Arthropoda (12 jenis), Amphibi (3 jenis), Reptil (8 jenis), Pisces (2 jenis), Aves (35 jenis),
dan Mamalia (15 jenis). Dari segi pemafaatannya terbagi dalam beberapa kategori
pemanfaatan yaitu : hewan sebagai sumber bahan pangan (45), hewan peliharaan untuk
Jurnal Biologi, Volume 3 No 1, Januari 2014
Hal. 29-39

kesenangan (17), hewan untuk kegiatan adat (2), hewan mitos (5), hewan sebagai sumber
kapur (4), hewan liar (5), hewan sebagai obat (3) dan hewan yang mengganggu manusia
(6). Mereka memiliki beberapa bentuk kearifan lokal dalam pemanfaatan dan pengelolaan
keanekaragaman jenis hewan.

Kata kunci : Desa Lantak Seribu, Etnozoologi, Suku Anak Dalam (SAD)

PENDAHULUAN masyarakat disuatu wilayah.Hal ini


Suku Anak Dalam (SAD) merupakan pengetahuan dan kekayaan
merupakan aset budaya yang berharga budaya yang perlu digali agar
bagi Jambi. Dari berbagai hikayat dan pengetahuan tersebut tidak hilang.
penuturan lisan, asal-usul suku anak Penelitian etnozoologi ini penting
dalam disebutkan berasal dari tiga untuk dilakukan mengingat pengetahuan
turunan yaitu keturunan dari Sumatera lokal yang semakin terdegradasi akibat
Selatan, umumnya tinggal di wilayah kemajuan zaman. Studi etnozoologi ini
Kabupaten Batanghari, keturunan dari dapat memberikan kontribusi yang besar
Minangkabau, umumnya di Kabupaten dalam proses pengenalan sember daya
Bungo Tebo sebagian Mersam alam hewani yang ada di suatu wilayah
(Batanghari) dan keturunan dari Jambi melalui kegiatan pengumpulan data
Asli yaitu Kubu Air Hitam Kabupaten pengetahuan lokal masyarakat
Sarolangun Bangko (Sarolangun- setempat. Kajian etnozoologi oleh
Merangin) (Handayani, 2009). masyarakat di Desa Lantak Seribu,
Banyak hal-hal menarik, unik dan Kecamatan Renah Pamenang,
inspiratif yang dapat digali dari suku Kabupaten Merangin ini perlu dilakukan
anak dalam.Hal menarik dari Suku Anak untuk menunjang upaya pelestarian dan
Dalam yang paling menonjol adalah pemanfaatannya.
ketahanantubuhnya untuk hidup di alam Pengetahuan yang dimiliki oleh
bebas dan memiliki kemampuan dalam masyarakat Suku Anak Dalam
pemanfaatan hewan liar sebagai sumber merupakan pengetahuan yang sangat
makanan dan kebutuhan hidup dengan berharga yang perlu terus dikaji agar
cara berburu(Handayani, 2009). tidak hilang.Saat ini pengetahuan lokal
Berpuluh tahun menyambung tersebut terancam hilang akibat
hidup dengan mengandalkan hasil hutan perubahan tingkat perkembangan dan
menjadi tradisi turun-temurun Warga pola pikir masyarakat.Timbul
Suku Anak Dalam yang berdomisili di kekhawatiran tentang pengetahuan lokal
Desa Lantak Seribu, Kecamatan Renah tersebut, karena tidak adanya
Pamenang, yang merupakan salah satu dokumentasi tertulis pada masyarakat
tempat pemukiman Warga Suku Anak primitif, hanya transfer secara lisan dari
Dalam di Kabupaten Merangin.Warga tetua kegenerasi selanjutnya.
Suku Anak Dalam ini selain Penelitian ini bertujuan untuk
mengandalkan berbagai hasil hutan yang mengkaji pengetahuan lokal Masyarakat
dengan tujuan untuk bertahan Suku Anak Dalam (SAD) Kampung
hidup.Hasil berburu yang mereka Kebun Duren di Desa Lantak Seribu
dapatkan selain dijual dan sebagian Kecamatan Renah Pamenang,
dimakan.Interaksi yang terbentuk secara Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi
turun temurun ini membentuk suatu mengenai keanekaragaman jenis hewan
pengetahuan lokal yang dimiliki oleh serta peran dan pemanfaatan dalam
Jurnal Biologi, Volume 3 No 1, Januari 2014
Hal. 29-39

kehidupan sehari-hari, supaya 3. Ikut aktif dalam berbagai


pengetahuan lokal tersebut aktivitas masyarakat baik harian
terdokumentasikan secara tertulis. maupun khusus seperti ke
ladang, ke hutan, berburu dan
Bahan dan Metode aktivitas lainnya.
Dalam penelitian ini digunakan
Tempat dan Waktu informan kunci yaitu anggota
Penelitian ini dilaksanakan bulan masyarakat yang dianggap mampu
Agustus-Oktober 2013 pada Masyarakat memberikan informasi yang akurat
Suku Anak Dalam (SAD) kampung Kebun dengan kriteria tokoh masyarakat, atau
Duren di Desa Lantak Seribu, Kecamatan anggota masyarakat yang memiliki
Renah Pamenang, Kabupaten Merangin, pengetahuan cukup baik mengenai
Provinsi Jambi. Untuk analisis jenis keanekaragaman hayati (keanekaragan
hewan dilakukan di Laboratorium Ekologi jenis hewan). Untuk mendapatkan
dan Biosistematika Hewan. informan kunci yang tepat didasarkan
atas rekomendasi dari tokoh adat/tokoh
Bahan masyarakat setempat (Purwanto 2007).
Bahan yang digunakan dalam penelitian Dalam penelitian ini informan kunci yang
ini adalah spesimen hewan berperan meliputi: Kepala Desa dan
Sekretaris Desa Lantak Seribu, Pak
Cara Kerja Leman selaku Tumenggung, Pak Juntak
Pengumpulan data kualitatif sebagai pendeta misionaris, Pak Ro’i dan
dilakukan secara eksploratif yang Pak Bonari selaku tokoh masyarakat.
meliputi inventarisasi berbagai jenis
hewan yang dikenal masyarakat dan Analisis Data
pemanfaatannya sebagai bahan pangan, Data yang diperoleh merupakan
obat tradisional, ritual, peran sebagai data inventarisasi keanekaragaman jenis
hama, pengendali hama, hewan dari hasil observasi dan
peliharaan/kesenangan dan lain-lain. wawancara semi struktural yang
Metode ini didukung oleh pendekatan disajikan dalam bentuk tabel kategori
dan teknik pengumpulan informasi yang pemanfaatan hewan, yang kemudian
dikembangkan dari teknik pengumpulan dideskripsi.Dari tabel ini nantinya
data etnobotani partisipasif seperti yang dikelompokkan lagi berdasarkan tingkat
digunakan Jumari et al (2012), terdiri kesukaan pada hewan sumber bahan
dari : pangan, yaitu hewan dengan tingkat
1. Wawancara bebas (open ended) kesukaan tinggi, sedang, dan
(Purwanto, 2007) dan rendah.Kategori tingkat kesukaan tinggi
Wawancara semi terstruktur adalah hewan yang hampir setiap hari
untuk inventarisasi pengetahuan dikonsumsi, hewan dengan tingkat
lokal (Grandstaff & Grandstaff kesukaan sedang adalah hewan yang
1987) dengan data dari hasil jarang atau hanya waktu tertentu
wawancara dengan beberapa dikonsumsi, sedangkan hewan dengan
pertanyaan baku dan tingkat kesukaan rendah yaitu hewan
ditabulasikan kedalam tabel. yang sangat jarang sekali dikonsumsi.
2. Observasi partisipatif dengan
masyarakat sebagai informan
kunci (Martin 1995).
Hasil dan Pembahasan
Jurnal Biologi, Volume 3 No 1, Januari 2014
Hal. 29-39

Berdasarkan hasil penelitian


Pengetahuan Keanekaragaman Masyarakat Suku Anak Dalam (SAD)
Jenis Hewan mengenal berbagai jenis hewan, yang
Pengetahuan Masyarakat Suku Anak kemudian dikelompokkan dalamtakson
Dalam (SAD) terhadap berbagai jenis kelas,yaitu: Aves (burung), Mamalia
hewan tidak terlepas dari kehidupan (binatang menyusui), Amphibi, Reptil,
mereka yang terkenal sebagai Pisces (Ikan), Insekta (Serangga) dan
masyarakat berburu.Berdasarkan hasil Mollusca. Jumlah kelompok hewan yang
penelitian tercatat ada 80 jenis hewan anggota jenisnya diketahui oleh
yang diketahui oleh masyarakat Suku masyarakat adalah kelompok Aves (35
Anak Dalam (SAD).Jenis-jenis tersebut jenis), Mamalia (15 jenis), Amphibi (3
ada yang diketahui mempunyai jenis), Reptil (8 jenis), Arthropoda (12
kegunaan khusus dan ada yang masih Jenis), Pisces (2 jenis) dan Mollusca (4
liar atau belum diketahui kegunaannya jenis) yang disajikan dalam Gambar 4.3
secara khusus. berikut ini.

Gambar 1. Jumlah Jenis Hewan dalam berbagai takson yang terdapat di Lingkungan
Masyarakat Suku Anak Dalam (SAD)

Kategori Pemanfaatan Jenis Hewan berperan dalam mitos, hewan sebagai


Berdasarkan pengetahuan dan sumber kapur, hewan liar, hewan
praktik pemanfaatannya pada sebagai obat dan hewan pengganggu di
masyarakat, jenis hewan tersebut dapat Masyarakat Suku Anak Dalam.Hasil
dibagi menjadi beberapa kelompok, pengelompokan tersebut disajikan dalam
yaitu hewan sumber bahan pangan, Tabel 1.
hewan peliharaan untuk kesenangan,
hewan untuk kegiatan adat, hewan
Jurnal Biologi, Volume 3 No 1, Januari 2014
Hal. 29-39

Tabel 1. Kategori Peran Pemanfaatan Hewan pada Masyarakat Suku Anak Dalam (SAD)

No Kategori Pemanfaatan/Peran Jumlah Jenis


1. Hewan sumber bahan pangan 45
a. Hewan hasil berburu 42
b. Hewan domestikasi 1
c. Ikan 2
2. Hewan Peliharaan untuk kesenangan 17
3. Hewan untuk kegiatan adat 3
4. Hewan yang berperan dalam mitos 6
5. Hewan sebagai sumber kapur 4
6. Hewan pengganggu manusia 6
7. Hewan sebagai obat 2
8. Hewan liar 5

Berdasarkan tingkat kesukaan


pada hewan sumber bahan
Hewan sebagai Sumber Bahan
pangan,dikelompokkan dalam 3
Pangan
kategori, yaitu hewan dengan tingkat
Kebutuhan hewan sebagai sumber
kesukaan tinggi, sedang, dan rendah.
bahan pangan sebagian besar diperoleh
Kategori tingkat kesukaan tinggi adalah
dengan cara berburu, sebagian kecil
hewan yang hampir setiap hari
dengan cara memeliharanya hingga
dikonsumsi, hewan dengan tingkat
layak untuk di konsumsi. Berdasarkan
kesukaan sedang adalah hewan yang
pengamatan di lapangan Masyarakat
jarang atau hanya waktu tertentu
Suku Anak Dalam hampir menjadikan
dikonsumsi, sedangkan hewan dengan
hewan sebagai sumber bahan makanan
tingkat kesukaan rendah yaitu hewan
pokok, karena hanya sesekali mereka
yang sangat jarang sekali dikonsumsi.
terlihat mengkonsumsi bahan makanan
Jumlah jenis hewan dalam berbagai
lain sebagai bahan makanan.
tingkat kesukaan disajikan dalam
Gambar 2.
Jurnal Biologi, Volume 3 No 1, Januari 2014
Hal. 29-39

32
35
30
25

7 20 8
15
10
5
0
hewan tingkat kesukaan hewan tingkat kesukaan hewan tingkat kesukaan
tinggi sedang rendah

Gambar 2. Jumlah Hewan dalam berbagai Kategori Tingkat Kesukaan Hewan

Berbagai jenis hewan dengan Suku Anak Dalam disajikan dalam Tabel
tingkat kesukaan tinggi pada Masyarakat 2.

Tabel 2. Hewan Sumber Pangan dengan Tingkat Kesukaan Tinggi pada Masyarakat Suku
Anak Dalam (SAD)

No Nama Lokal/ Nama Ilmiah/ Kelas/Ordo


Nama Indonesia Famili
1 Bebi/ Babi Sus Scrova Mamalia
2 Sebodo/ kura-kura Notochelys platynota Reptilia/
Siebenrockiella Testudines
3 Begetung Kalaula baleata Amphibi
4 Lelabi/ Labi-labi Trionychidae Reptilia
5 Kuyah/ Biawak Varranus sp Reptilia
6 Lembat/ Lele Clarias sp Pisces
7 Ulo/ Ular Phyton curtus Reptilia

Hewan Peliharaan untuk Koceng (Felis sp), Beruk (Macaca


Kesenangan nemestrina), Cegak (M. fascicularis),
Hewan peliharaan (ingon-ingon)ada Cingkok (Presbytis sp), Simpai (P.
17 jenis yang terbagi dalam 3 kelas melalophus). Sedangkan dari Kelas Aves
takson yaitu kelas Mamalia, Aves dan diantaranya Berebah lilin (Zosterops sp),
Insekta, 4 diantaranya adalah hewan Buhung api (Pericrocotus miniatus),
kesenangan untuk mainan bagi anak- buhung doun (Chloropsis sp), Cecap
anak saja, yaitu ngereramo (kupu- letuk (Arachnothera sp), Hayom/Behugo
kupu/Famili Papilionidae), (Gallus sp), Kacar (Copsychus saularis),
pepating(capung/Famili Aeshnidae), Pipet (Lonchura sp).
sentadu (belalang sembah/Famili
Mantidae) dan yup iyup (belalang/Famili Hewan untuk Kegiatan Adat
Acrididae). Dari Kelas Mamalia meliputi
Jurnal Biologi, Volume 3 No 1, Januari 2014
Hal. 29-39

Hewan untuk kegiatan adat adalah salah satu dari hewan tersebut, bukan
hewan yang digunakan untuk denda hewannya yang dibayarkan sebagai
adat. Hewan tersebut antara lain ayam, denda, akan tetapi dibayarkan seharga
kambing, dan kerbau. Hewan-hewan hewan tersebut.
adat ini hanya digunakan sebagai
patokan denda adat. Patokan yang Hewan yang Berperan dalam Mitos
dimaksud adalah apabila ada adat yang Ada 5 jenis hewan yang dipercaya
dilanggar dan dendanya merupakan sebagai hewan mitos (Tabel 3)
Jurnal Biologi, Volume 3 No 1, Januari 2014
Hal. 29-39

Tabel 3. Jenis Hewan yang Berperan dalam Mitos pada Masyarakat Suku Anak Dalam (SAD)

No Nama Lokal/ Nama Ilmiah/ Kelas/


Nama Indonesia Famili Ordo

1 Tlegu/ Sigung Mydaus sp/ Mamalia


Mephtidae
2 Sawai/Burung srigunting Dicrucus sp/ Aves
Dicrucidae
3 Sebono bono/ Notochelys platynota Reptil/
Kura-kura Testudines

4 Sebodo katup/ Siebenrockiella Reptil/


Kura-kura Testudines

5 Kalo/Kalajengking Euscorpius carpaticus Arachnida

6 Lipan/Kelabang Scolopendra gigas Chilopoda

Tlegu/sigung di percaya sebagai yang sangat deras dan banjir jika


penangkal penyakit cacar, dan Burung membunuhnya.
Srigunting akan membawa kesialan bagi
yang mengganggunya. Susah Hewan sebagai Sumber Bahan Kapur
mendapatkan rejeki dan bini (istri) bagi Ada 4 jenis hewan (Tabel 4.)dari
seorang laki-laki yang mengkonsumsi kelas Mollusca yang mengandung kapur
kura-kura. Sedangkan kalajengking (CaCO3)dan digunakan untuk menginang
dipercaya dapat mendatangkan hujan atau makan sirih bagi kaum perempuan
khususnya ibu-ibu.

Tabel 4. Jenis Hewan sebagai Sumber Bahan Kapur pada Masyarakat Suku Anak Dalam
(SAD)

No Nama Lokal/ Nama Ilmiah/ Kelas/ Ordo


Nama Indonesia Famili
1 Kehang/ Kerang Anadara sp Mollusca/Bivalvia
2 Kelembuoi/ Pila ampullacea Mullusca/Gastropoda
Gondang bola
3 Kelembuoi hantu/ Acathina fulica Mollusca/Gastropoda
Bekicot
4 Tengkuyung/ Brotia costula Mollusca/Gastropoda
Susuh peluru

Hewan Liar pada Masyarakat Suku Anak Dalam yang


Ada 5 jenis hewan liar yaitu hewan disajikan dalam Tabel 5.
yang belum dimanfaatkan secara khusus
Jurnal Biologi, Volume 3 No 1, Januari 2014
Hal. 29-39

Tabel 5. Jenis Hewan Liar di Lingkungan Masyarakat Suku Anak Dalam (SAD)

No Nama Lokal/ Nama Ilmiah/ Kelas/ Ordo


Nama Indonesia Famili
1 Helang/Burung elang SpilornisCheela/ Aves
Accipitridae
2 Merah mato/Burung sempidan Lophura erythrophthalma/ Aves
merah Phasianidae
3 Kisa/ Tungau Insecta
4 Kukumbang/ Orichtes sp Insecta/
Kumbang Coleoptera
5 Natong dehan/ Neofelis nebulusa Mamalia
Macan dahan

Hewan sebagai Obat obat gatal dan obat sakit tulang dengan
Ada 2 jenis hewan yang cara mengoleskan ke bagian tubuh yang
dimanfaatkan sebagai obat sakit.
yaitulandok/landak (Hystrix
brachyura)dan natong/harimau Hewan Pengganggu Manusia
(Panthera tigris). Isi perut landak Ada 6 jenis hewan (Tabel 6)
sebagai obat penawar racun dan pengganggu manusia yaitu hewan yang
kumisnya dapat menyembuhkan sakit menganggu dan dapat membahayakan
gigi. Sedangkan lemak harimau sebagai keselamatan jiwa dan raga.

Tabel 6. Jenis Hewan Penganggu Manusia di Lingkungan Masyarakat Suku Anak Dalam
(SAD)

No Nama Lokal/ NamaIlmiah/ Kelas/ Ordo


Nama Indonesia Famili
1 Lalot/ Lalat Musca domestica Insecta/Diptera
2 Pepukot/ Lycosidae Insecta/
Laba-laba hutan Hymenoptera
3 Somot/ Semut Formicidae Insecta/
Hymenoptera
4 Ulo/ Ular Dendrolaphis cyanochloris Reptil
5 Natong/ Harimau Panthera tigris Mamalia
6 Susut/ Nyamuk Culicidae Insecta/Diptera

Pengelolaan Sumberdaya Alam kebutuhan mereka akan bahan pangan,


(SDA) pada Masyarakat Suku Anak terutama yang sediaan dari alam.
Dalam (SAD) sehingga mereka lebih mementingkan
Suku Anak Dalam (SAD) yang saat pola food-gathering (melalui berburu dan
ini tinggal di pinggiran hutan merupakan meramu hasil hutan).
salah satu aset etnografis yang sangat Masyarakat Suku Anak Dalam
berharga bagi pemahaman kehidupan mempunyai pemahaman sangat minim
suku-suku tradisional di Indonesia. tentang upaya konservasi. Mereka biasa
Berbagai tata carahidupnya telah hidup berbaur dengan alam sekitar
dilakukan secara turun-temurun sebagai sehingga mampu memanfaatkan dan
suatu tradisi yang berasal dari leluhur mengelola sumberdaya alam. Hal ini
mereka. Merekasampai saat ini masih merupakan suatu bentuk upaya-upaya
melakukan pola berburu karena
Jurnal Biologi, Volume 3 No 1, Januari 2014
Hal. 29-39

konservasi yang mereka lakukan secara jenis), Reptil (8 jenis), Pisces (2 jenis),
turun-temurun. Aves (35 jenis) dan Mamalia (15 jenis).
Bentuk upaya konservasi itu Berdasarkan kategori pemanfaatan-
antara lain: nya dikelompokkan sebagai Hewan
1. Memilih hewan yang berukuran sumber bahan pangan (45 jenis), hewan
besar dan sudah layak untuk peliharaan untuk kesenangan (17 jenis),
dikonsumsi, tidak mau mengambil hewan sebagai kegiatan adat (2 jenis),
hewan yang masih muda. hewan yang berperan dalam mitos (5
2. Kebiasaan mencari ikan dengan jenis), hewan sebagai sumber bahan
alat pancing sederhana yang kapur (4 jenis), Hewan liar (5 jenis),
terbuat dari kayu, tanpa hewan sebagai obat (3 jenis) dan hewan
menggunakan racun seperti peganggu manusia (6 jenis).
potas. Masyarakat Suku Anak Dalam
3. Upaya domestikasi yaitu dengan mempunyai kerifan lokal dalam
memelihara kura-kura sampai memanfaatkan dan mengelola hewan,
siap untuk dikonsumsi. misalnya seperti memilih hewan yang
sudah layak dikonsumsi dan sudah ada
Masyarakat Suku Anak Dalam juga upaya domestikasi. Mereka juga mencari
memilikibeberapa norma positif, antara ikan dengan bantuan alat sederhana
lain : seperti pancing, bukan menggunakan
1. Menjunjung tinggi keadilan yang racun.
terlihat saat mereka membagi
hasil buruan dengan rata kepada Daftar Pustaka
semua orang yang ikut berburu.
2. Menepati janji DAS, I. 2010. Reptiles of South-East
3. Tidak pernah ada dendam. ASIA. UK
4. Percaya dan tidak segan untuk Francis, C. M. 2008.Mammals South-
membantu apabila sudah kenal East ASIA. UK
dekat dengan mereka. Grandstaff, S. W. And Grandstaff, T.
B. 1987. Semi structure
Masyarakat Suku Anak Dalam Interviewing by Multidicipline
memiliki kebun karet sebagai sumber Teams in RRA. KKU Prociding.
mata pencaharian alternatif. Selain itu Handayani, L.2009. Pembinaan Suku
sudah mulai menyekolahkan anak-anak Anak Dalam (SAD) dalam
mereka supaya mendapat pendidikan Memodifikasi dan Mengkreasikan
yang layak, sehingga dapat Kerajinan Tangan Anyam-
meningkatkan taraf hidup ke arah yang anyaman Khas Suku Anak Dalam
lebih baik dan tidak mudah ditipu oleh di Desa Senami Kecamatan
oknum yang tidak bertanggung jawab. Jebak Kelurahan Sridadi
Kabupaten
Kesimpulan Batanghari.Jambi.Universitas
Masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) Jambi.
masih mempunyai pengetahuan dalam Iskandar, D. T. 1998. Amfibi Jawa dan
pemanfaatan berbagai jenis hewan yang Bali.LIPI. Bogor
ada disekitar mereka. Ada 80 jenis Jumari, Setiadi. D, Purwanto, Y. 2012.
hewan yang dikelompokkan kedalam Etnobiologi Masyarakat Samin.
Takson Kelas diantaranya : Mollusca (4 Disertasi.Program Pascasarjana
jenis), Arthropoda (12 jenis), Amphibi (3 Institut Pertanian Bogor. Bogor
Jurnal Biologi, Volume 3 No 1, Januari 2014
Hal. 29-39

Lilies, C. 1991. Kunci Determinasi Sumatera, Jawa, Bali dan


Serangga. Kanisius. Yogyakarta. Kalimantan. LIPI.
Machfudz, D. 1999. Keong dan Kerang Martin, G. J. 2004. Ethnobotany A
Sawah.LIPI Puslitbang Biologi. Methods Manual.Chapman and
Bogor Hall. London
MacKinnon, J. Karen. P, Bas. V. B. Supriatna, J, Wahyono, E. D. 2000.
2010. Burung-burung di Primata Indonesia.Yayasan Obor
Indonesia. Jakarta

You might also like