You are on page 1of 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/319901510

STUDI PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN OBAT OLEH


MASYARAKAT DESA MARIMABATE DI KECAMATAN JAILOLO, HALMAHERA
BARAT

Article · March 2017

CITATION READS

1 1,374

3 authors, including:

Anisatu Z. Wakhidah
Bogor Agricultural University
9 PUBLICATIONS   7 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Ekspedisi NKRI 2014 View project

Ethnobotany of the Mountain Regions of Southeast Asia View project

All content following this page was uploaded by Anisatu Z. Wakhidah on 19 September 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


STUDI PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN OBAT OLEH
MASYARAKAT DESA MARIMABATE DI KECAMATAN JAILOLO,
HALMAHERA BARAT

Anisatu Z. Wakhidah*, Ika Pratiwi, Isma Nur Azzizah


*khistia.nisa@gmail.com
Program Sarjana Departemen Biologi FMIPA Universitas Indonesia

Abstract
An inventory of plants as medicinal material based on local knowledge in east region Indonesia, especially in
Halmahera Island, is lacking. This local knowledge, which is inherited orally from elder to their next generation,
will be extinct if the information is not documented. Furthermore, plants utilized without conservation effort may
cause extinction. According to these reasons, an investigation about local knowledge in plants utilized as
medicinal material by Marimabate villagers on Sub district Jailolo, West Halmahera has been conducted in
March 2014. The objective of this study is explaining medicinal plants based on local knowledge of Marimabate
community and their conservation behaviour. Ethnobotanical data was collected by using semi-structured
interview method to shaman and villagers. From the investigation, 21 species of used plant belonged 14 families
were recorded. The data showed that leaf was the most often part used among others, they were 16 species.
Almost of the using ways of plant was by mixed with warm water then drank to patients. The cureable diasease
were 23, such as ‘lidah putih’, ‘bibit-malaria’, menstruation syndrome, and skin burned. The majority medical
plants resource was from semi-wild plant (50% species), that showedthe community conservation behavior has
been enough applied.

Keywords: medical plants, medical material, Marimabate village, West Halmahera

PENDAHULUAN masyarakat Pulau Mariana bagian utara. Serta


Indonesia memiliki 25.000-30.000 penelitian Sujarwo et al. (2015) tentang loloh,
spesies tumbuhan yang merupakan 10% minuman herbal Bali, yang berasal dari
tumbuhan dunia dan 90% tumbuhan Asia. berbagai tumbuhan obat. Di Indonesia
Berdasarkan Dewoto (2007), sebanyak 7.000 penelitian etnobotani masih jarang dilakukan
spesies dari jumlah tersebut digunakan di kawasan timur Indonesia (Susiarti, 2000),
masyarakat Indonesia sebagai obat. khususnya di wilayah Pulau Halmahera.
Pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat Pulau Halmahera merupakan pulau
sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu. Hal terbesar di Provinsi Maluku Utara. Pulau
tersebut nampak salah satunya pada lukisan di tersebut dibagi menjadi 5 wilayah
relief Candi Borobudur (Dewoto, 2007). administratif, salah satunya Halmahera Barat.
Penelitian etnobotani mengenai pemanfaatan Berdasarkan penelitian pendahuluan,
tumbuhan sebagai bahan obat sudah masyarakat di wilayah Halmahera Barat masih
berkembang pesat (Susiarti, 2000). Seperti akrab dengan pemanfaatan tumbuhan baik
penelitian Honda et al. (1996) tentang dalam acara adat, keagamaan, maupun sebagai
tumbuhan bahan obat oleh masyarakat Turki bahan obat. Terdapat suatu desa yang
bagian barat. Penelitian Nandwani et al. (2008) penduduknya lekat dengan penggunaan
mengenai pemanfaatan tumbuhan obat oleh tumbuhan sebagai bahan obat. Desa tersebut

275
Jurnal Pro-Life Volume 4 Nomor 1, Maret 2017

ialah Desa Marimabate yang letaknya di obat juga diuraikan berdasarkan literatur kajian
Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat. etik. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin
Pengetahuan pemanfaatan tumbuhan keberlanjutan aliran informasi pengetahuan
sebagai bahan obat oleh masyarakat di suatu etnobotani, khususnya mengenai bahan obat,
daerah merupakan salah satu pengetahuan dari generasi pendahulu ke generasi
lokal (Cotton, 1996). Sebagian besar selanjutnya. Selain itu, penelitian ini juga
pengetahuan lokal diwariskan secara lisan atau menjelaskan bagaimana sikap penghargaan
melalui media tulis berupa naskah kuno. terhadap alam oleh masyarakat Desa
Pewarisan pengetahuan secara lisan berisiko Marimabate yakni diwujudkan dengan
mudah hilang karena derasnya arus konservasi terhadap tumbuhan obat.
modernisasi menggerus kebudayaan lokal. METODE PENELITIAN
Adapun pewarisan melalui naskah kuno Penelitian dilaksanakan pada bulan
memiliki kendala yakni, generasi saat ini Maret 2014 di Desa Marimabate, Kecamatan
kesulitan membaca tulisan pada naskah dan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku
naskah tersebut telah rusak karena sudah Utara. Alat dan bahan yang digunakan yaitu
terlalu tua dan jarang yang masih terawat camera, voice recorder, trash bag, buku
(Nawangningrum et al., 2004; Suryadharma, catatan lapangan, pisau lapangan, alat tulis,
2010). mistar, tape, buku identifikasi, lembar
Perlu diketahui, pengetahuan lokal kuisioner, kertas koran, label gantung, dan
masyarakat akan membentuk kebudayaan alkohol 70%. Metode penelitian yang
lokal. Secara umum, kebudayaan manusia digunakan ialah semi structured interview.
memengaruhi dan dipengaruhi lingkungannya. Metode tersebut dilakukan dengan
Masing-masing kebudayaan lokal mewawancarai responden kunci dan responden
memperlihatkan ketergantungan manusia pada umum secara informal untuk memudahkan
alam untuk bertahan hidup. Ketergantungan ini mendapatkan informasi lebih banyak
menghasilkan sikap penghargaan terhadap (Hoffman et al., 2007).
alam (Waluyo, 2000; Utama et al., 2011). Responden penelitian dibagi menjadi
Salah satu bentuk penghargaan pada alam dua, yaitu responden kunci dan responden
yaitu melakukan upaya pelestarian alam. umum. Pemilihan responden kunci dilakukan
TUJUAN secara purposive sampling dengan
Penelitian ini bertujuan untuk mengunjungi orang-orang yang dipercaya
menjelaskan tumbuhan obat berdasarkan memiliki pengetahuan pemanfaatan obat lebih
pengetahuan lokal masyarakat Desa banyak seperti dukun obat. Responden kunci
Marimabate, meliputi keanekaragaman spesies, meliputi kepala desa dan biang yang
bagian yang digunakan, kegunaan, dan cara merupakan sebutan seorang dukun beranak di
penggunaan. Kandungan zat kimia tumbuhan daerah Halmahera Barat. Responden umum

276
Anisatu Z. W., Ika P., & Isma N. A.,: Studi Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Bahan Obat Oleh Masyarakat Desa
Marimabate di Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat

merupakan masyarakat Desa Marimabate yang dukun obat dan mengenal banyak spesies
diwawancarai disela-sela aktivitas tumbuhan obat. Kemampuan tesebut
kesehariannya. Data yang didapat dari diwariskan pada anak perempuan yang
wawancara berupa data profil desa, nama sanggup menerima ilmu biang. Apabila anak
tanaman obat, kegunaan, bagian dan cara perempuannya tidak sanggup, ilmu biang akan
penggunaan, serta sumber perolehan. diturunkan ke keponakan perempuan atau jalur
Pengambilan spesimen tanaman obat keturunan perempuan dari biang terdahulu.
dilakukan bersama responden kunci. Spesimen Keanekaragaman Tumbuhan Obat Desa
yang sudah diambil lalu dibuat herbarium agar Marimabate
dapat diidentifikasi di laboratorium. Berdasarkan pengetahuan masyarakat
HASIL DAN PEMBAHASAN Desa Marimabate terdapat 21 spesies
Desa Marimabate secara geografis tumbuhan yang berasal 14 suku digunakan
berada pada dataran tinggi yang terletak di sebagai bahan obat. Nama spesies, nama lokal,
koordinat N01°07’06.4”--E127°28’53.8”. bagian yang digunakan, penyakit yang dapat
Jarak desa dari Jailolo ±6 km dapat ditempuh disembuhkan, cara penggunaan, dan sumber
selama ±30 menit. Luas Desa Marimabate 30 perolehan berdasarkan pengetahuan
Ha dengan lahan perkebunan 15 Ha dan masyarakat Desa Marimabate dapat dilihat
pekarangan penduduk 6 Ha.Desa Marimabate pada Tabel 1. Kandungan bahan kimia yang
beriklim kemarau dan penghujan yang cocok dapat menyembuhkan penyakit berdasarkan
untuk tumbuhan menahun. Jumlah penduduk kajian etik dijelaskan pada uraian berikut.
yang terdata pada tahun 2011, yaitu 405 jiwa Nangka belanda (Annona muricata L.)
dengan jumlah KK sebanyak 91. Mata dimanfaatkan masyarakat Marimabate sebagai
pencaharian penduduk desa 27% petani, 17% obat penurun panas, mengobati asma, batuk,
nelayan, 17% pekerja bangunan dan 26% dan pegal-pegal. Menurut penelitian
pekerja swasta, pedagang, PNS. Petani Moghadamtousi et al. (2015), Annona
merupakan mayoritas mata pencaharian muricata L. mengandung ekstrak etanol yang
penduduk Marimabate. Petani di desa tersebut dapat membantu menurunkan suhu tubuh. Hal
merupakan petani tadah hujan yang cenderung itu dikarenakan etanol dapat mereduksi jumlah
menanam tanaman tahunan seperti kelapa, leukosit dalam darah pada saat respon
cengkeh, pala, langsa, durian, dan manggis. peradangan berlangsung. Saat terjadi
Pengetahuan tanaman obat pada peradangan leukosit membebaskan molekul
masyarakat Desa Marimabate, diperoleh secara pirogen yang menyebabkan suhu tubuh lebih
turun temurun dari orang tua mereka. tinggi (Campbell et al., 2004). Ekstrak etanol
Sementara, kemampuan menjadi biang dari Annona muricata L. juga berkhasiat
merupakan warisan dari biang sebelumnya. meredakan pegal-pegal karena memiliki
Seorang biang memiliki kemampuan seperti aktivitas anti-arthritic yang dapat mengurangi

277
Jurnal Pro-Life Volume 4 Nomor 1, Maret 2017

Tabel 1. Daftar Spesies-spesies Tumbuhan yang Digunakan Sebagai Bahan Obat oleh
Masyarakat Desa Marimbate di Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat
Nama Bagian yg Cara Sumber
No Nama Spesies Kegunaan
Lokal Digunakan Penggunaan Perolehan
Annonaceae
penurun panas, diremas lalu
Nangka
1 Annona muricataL. daun asma, pegal- dicampur air semi liar
belanda
pegal, batuk hangat
Cananga dikeringkan
kulit
2 odorata.(Lam.) Kenanga obat cacing lalu diseduh semi liar
batang
Hook.f. & Thomson. dgn air hangat
Araceae
dibakar lalu
Colocasia ditumbuk,
3 Bete batang obat sakit gigi Liar
esculenta(L.) Schott. tempelkan
pada gigi
Talas ditempelkan
4 Caladium sp. daun obat luka bakar Liar
merah pada luka
Burseraceae
diparut,
Canarium masker obat dicampur dgn
5 Kenari biji Liar
communeL. jerawat air lalu
dioleskan
Caricaceae
direbus lalu
airnya
6 Carica papayaL. Pepaya daun obat malaria Budidaya
diminum 2
kali sehari
Convolvulaceae
diremas,
memperlancar dicampur dgn
daun,
7 Merremia sp. Daun tali proses air panas, semi liar
batang
kelahiran diperas lalu
diminumkan
Euphorbiaceae
daun
direndam
dengan air
panas dan
daun, perut kembung
ditempelkan
dan demam;
pada penderita
demam;
8 Jatropha curcasL. Balacai getah, lidah putih; semi liar
getah
ditempelkan
pada lidah
batang panas dalam
putih;
batang
diseduh untuk
panas dalam.

278
Anisatu Z. W., Ika P., & Isma N. A.,: Studi Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Bahan Obat Oleh Masyarakat Desa
Marimabate di Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat

Fabaceae
ditumbuk
Kupang- obat penyakit dicampur dgn
9 Cassia alataL. daun semi liar
kupang kulit minyak tanah,
lalu dioleskan
Lamiaceae
diremas,
diseduh dgn air
Clerodendrum Picah obat pengencer
10 daun panas, diperas semi liar
paniculatumL. piring dahak, asma
lalu
diminumkan
diremas,
dicampur dgn
Coleus meredakan
11 Mayana daun air panas, budidaya
scutellariodesBth. nyeri haid
diperas lalu
diminumkan
diremas,
dicampur dgn
Orthosiphon Kumis meredakan
12 daun air panas, budidaya
stamineusBenth. kucing nyeri haid
diperas lalu
diminumkan
Leeaceae
diremas,
obat batu dicampur dgn
13 Leea sp. ... daun semi liar
malaria air hangat lalu
diminumkan
Meliaceae
direndam dgn
Lansium penambah air panas,
14 parasiticum(Osbeck) Langsa Batang nafsu makan, diperas, lalu budidaya
Sahni & Bennet. lidah putih airnya
diminumkan
Menispermaceae
ditumbuk, lalu
menghilangkan dioleskan ke
15 Pericampylus sp. ... Daun semi liar
bibit malaria bagian yang
sakit
Myrtaceae
dicampur daun
Syzygium kayu putih lalu
terapi setelah
16 aromaticum (L.) Cengkeh Daun direbus, airnya budidaya
melahirkan
Merr. & L.M. Perry. digunakan
mandi
dicampur daun
cengkeh lalu
Melaleuca terapi setelah
17 Kayu putih Daun direbus, airnya budidaya
leucadendra (L.) L. melahirkan
digunakan
mandi

279
Jurnal Pro-Life Volume 4 Nomor 1, Maret 2017

diremas,
dicampur air
18 Psidium guajavaL. Gora Daun diare budidaya
hangat lalu
diminumkan
Poaceae
air cucian beras
dibasuhkan
Oryza sativa L. Padi Biji obat jerawat budidaya
19 pada wajah
berjerawat
Solanaceae
air perasaan
Nicotiana tabacum masker wajah, daun dicampur
20 Tembakau Daun semi liar
L. lulur bedak bayi, lalu
dioleskan
dicampur
dengan daun
sakit pinggang,
21 Physalis angulataL. Dagameme Daun Phyllanthus sp., semi liar
pegal-pegal
direbus, lalu
airnya diminum

(Ivančič dan Lebot, 1999). Selain itu,


kandungan metabolit sekunder pada
rasa kejang pada otot (Moghadamtousi et al., Colocasia esculenta (L.) Schott. memiliki
2015). Sementara penelitian dari Vijayameena aktivitas antibakterial yang dapat
et al. (2013) menyatakan ekstrak etanol menghambat aktivitas bakteri pada gigi
Annona muricata L. memiliki aktivitas (WHO, 1998).
antibakterial yang dapat mengobati asma dan
Menurut Sudirga (2004) daun talas
batuk.
merah (Caladium sp.) berkhasiat sebagai
obat luka bakar karena mengandung
Kulit batang kenanga (Cananga odorata
senyawa asam isoricinolie yang bersifat
(Lam.) Hook.f. dan Thomson.), mengandung
mendinginkan. Kenari (Cannarium
senyawa bersifat basa yaitu saponin yang dapat
commune L.), dimanfaatkan sebagai masker
menghambat pertumbuhan cacing dalam tubuh
wajah karena kandungan vitamin E yang
(Katrin et al., 1991). Menurut Tan et al. (2015)
cukup tinggi pada bijinya dapat membantu
kandungan minyak esensial dari kenanga juga
regenerasi kulit (Lim, 2012). Daunpepaya
berpotensi menghambat aktivitas sel telur pada
(Carica papaya L.) digunakan sebagai obat
invertebrata, contohnya pada golongan cacing
malaria karena kandungan alkaloid. Salah satu
sehingga dapat digunakan sebagai oabt
penyusun alkaloid yaitu quinine yang
cacing.Bete (Colocasia esculenta (L.)
merupakan agen anti-malaria (Ayoola et al,.
Schott.), dimanfaatkan sebagai obat sakit
2010). Selain itu, dalam daun pepaya juga
gigi karena batangnya mengandung
terkandung kalium (K) yang memiliki aktivitas
kalsium dan fosfor yang cukup tinggi
anti bakteri sehingga mendukung fungsi
280
Anisatu Z. W., Ika P., & Isma N. A.,: Studi Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Bahan Obat Oleh Masyarakat Desa
Marimabate di Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat

Daun mayana (Coleus scutellarioides Bth.)


alkaloid. Kandung besi (Fe) pada daun pepaya
mengandung tannin dan saponin yang
berfungsi mempercepat pertumbuhan eritrosit
berkhasiat mengatasi nyeri haid (Sangi et al.,
saat malaria maupun untuk mencegah anemia
2008). Kumis kucing (Orthosiphon stamineus
(Ayoola et al., 2010).
Benth.) juga berkhasiat mengatasi nyeri haid
Daun dan batang daun tali (Meremia
karena kandungan senyawa kimia antioksidan
sp.) berkhasiat untuk memperlancar kelahiran
serta fenolat dalam daunnya (Pratiwi et al.,
karena terdapat senyawa analgetik yang dapat
2010).
menghilangkan rasa sakit dan anti radang
Masyarakat Desa Marimabate tidak
(Lim, 2012). Berdasarkan Igbinosa et al.
memiliki nama lokal untuk Pericampylus sp.,
(2009) Balacai (Jatropha curcas L.)
mereka hanya mengenalinya melalui bentuk
mengandung metabolit sekunder berupa
daunnya. Tumbuhan tersebut digunakan
saponin, steroid, tannin, glikosid, alkaloid dan
masyarakat Desa Marimabate untuk
flavonoid. Saponin memiliki aktivitas anti-
menghilangkan bibit malaria, merupakan
peradangan sehingga mencegah terjadi demam
penyakit berupa gumpalan di bagian bawah
karena peradangan. Tanin mengandung
perut, dan demam. Obat lanjutan dari bibit
astrigent sebagai komponen utama
malaria ialah Leea sp. Masyarakat Desa
penyusunnya yang berfungsi untuk mengobati
Marimabate menyebut penyakit lanjutan ini
gangguan perut. Sementara flavonoid memiliki
batu malaria. Spesies penyakit yang dapat
aktivitas biologis yang beragam, seperti anti
disembuhkan belum diidentifikasi oleh karena
mikrobial, anti-fungal anti-peradangan,
itu, kandungan zat kimia yang dapat
analgesik dan antioksidan. Hal tersebut sesuai
menyembuhkan dalam tumbuhan tersebut
dengan penggunaan balacai sebagai obat lidah
belum diketahui.
putih yang terjadi pada bayi karena infeksi
Candida albicans (aktivitas anti-fungal) serta Langsa (Lansium parasiticum (Osbeck)
panas dalam yang disebabkan karena Sahni & Bennet), batangnya biasa digunakan
kekurangan vitamin C (aktivitas antioksidan). untuk menambah nafsu makan dan penghilang
bintik putih di lidah. Hal tersebut terbukti dari
Daun kupang-kupang (Cassia alata
kandungan kimianya berupa glukosa dan
L.) mengandung senyawa anti bakteri dan
protein (Tilaar et al., 2008). Daun cengkeh
anti jamur sehingga berkhasiat untuk
(Syzygium aromatic(L.) Merr. & L.M. Perry.)
mengobati penyakit kulit (Yacob dan
dan kayu putih (Melaleuca leucadendra (L.)
Endriani, 2010). Picah piring (Clerodendrum
L.) berkhasiat untuk aromaterapi bagi ibu
paniculatum L.), daunnya berkhasiat untuk
melahirkan. Kandungan kimia daun cengkeh
mengencerkan dahak dan asma. Kandungan
antara lain, senyawa eugenol yang terdapat
kimia tumbuhan tersebut antara lain
pada minyak atsirinya (Harnani et al., 2010).
triterpenoid dan steroid (Musa et al., 2009).
Adapun kayu putih, tumbuhan ini mengandung
281
Jurnal Pro-Life Volume 4 Nomor 1, Maret 2017

yang paling sering digunakan oleh masyarakat


minyak atsiri seperti sineol, alfa-terpineol,
Desa Marimabate ialah daun (16 spesies),
valeraldehida yang bersifat analgesik (Hariana,
sedangkan yang paling jarang digunakan ialah
2005).
kulit batang dan getah (1 spesies).
Gora (Psidium guajava L.), daunnya
Menurut masyarakat setempat, mereka
berkhasiat meredakan diare karena
sering menggunakan daun karena tradisi yang
mengandung flavonoid dan ellagtannin yang
dicontohkan oleh tetua di desanya. Hal tersebut
dapat menghambat pertumbuhan bakteri
berbanding lurus dengan usaha konservasi
seperti Escherichia coli dan Salmonella typhi
tumbuhan, menurut Zenebe et al. (2012) daun
(Mueller, 2011). Bagian yang digunakan dari
merupakan bagian yang paling mudah di
padi (Oryza sativa L.) merupakan biji yang
dapatkan tanpa harus merusak tumbuhan
sudah dalam bentuk beras. Kandungan vitamin
tersebut. Selain itu, penggunaan daun untuk
B1 dan B4 pada beras yang belum dicuci
bahan obat tidak berpengaruh negatif terhadap
dimanfaatkan untuk mengobati jerawat.
pertumbuhan tumbuhan, karena daun dapat
Tembakau (Nicotiana tabacum L.) digunakan
tumbuh lagi pada bagian pucuk tumbuhan.
untuk masker wajah dan lulur mengandung zat
Sedangkan penggunaan bagian lain, seperti
antelmintik, karminatif, ernetik, dan
akar, rimpang, umbi, kulit batang, batang atau
abortifacient yang dapat menyembuhkan
seluruh bagian tumbuhan berdampak pada
penyakit kulit (Warrier et al., 1993). Daun
peran ekologi dan kemampuan bertahan hidup
dagameme (Physalis angulata L.)
tumbuhan.
dimanfaatkan sebagai obat sakit pinggang dan
Cara Penggunaan Tumbuhan Obat
pegal-pegal. Beberapa literatur tidak
Data yang didapatkan mengenai cara
menyebutkan bahwa tumbuhan ini dapat
penggunaan tanaman obat oleh masyarakat
dijadikan obat penyakit tersebut. Kandungan
desa Marimabate cukup beragam. Cara
kimia dalam daun Physalis angulata antara
penggunaan tersebut meliputi, diremas lalu
lain, glikoalkaloid, steroidal lactones physalins
dicampur dengan menggunakan air hangat,
dan quercetin (Cambie et. al., 1994).
ditempelkan ke bagian yang sakit, direbus
Bagian Tumbuhan yang Paling Banyak
dengan air, dibuat serbuk lalu ditempelkan
Digunakan
pada bagian yang sakit, dioleskan, diteteskan,
Pendataan pada 22 spesies tumbuhan serta dicampur dengan air untuk mandi.
bahan obat, diperoleh 5 bagian yang sering Pencampuran dengan menggunakan air hangat
digunakan masyarakat Desa Marimabate, yaitu merupakan cara penggunaan paling sering
daun, kulit batang, batang, biji, dan getah. digunakan diantara yang lainnya (11 spesies).
Adapun distribusi jumlah spesies pada masing- Penggunaan dengan dicampur air hangat dapat
masing bagian dapat dilihat pada Tabel 1. Data mengeluarkan kandungan metabolit sekunder
yang didapat menunjukkan bagian tumbuhan pada bagian dari tanaman obat yang digunakan

282
Anisatu Z. W., Ika P., & Isma N. A.,: Studi Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Bahan Obat Oleh Masyarakat Desa
Marimabate di Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat

(Supardi dan Notosiswoyo, 2005). Seperti spesies yang banyak digunakan agar tidak
telah dijelaskan kandungan metabolit sekunder punah. Bila kebutuhan akan suatu spesies tidak
tersebut yang memiliki banyak khasiat terlalu tinggi, maka minat untuk
mengobati berbagai penyakit. membudidayakannya pun akan rendah. Kedua,
Sikap Konservasi Masyarakat Terhadap karena masyarakat Marimabate ingin menjaga
Tumbuhan Obat keaslian kandungan zat dalam tumbuhan obat.
Oleh sebab itu, masyarakat membiarkannya
Pendataan sumber perolehan tumbuhan
tumbuh tanpa dibudidayakan (Purba, 2015).
obat berdasarkan pengetahuan lokal
masyarakat Desa Marimabate, yaitu 14% (3 Kemungkinan terakhir yaitu karena
spesies) diperoleh liar dari alam, 50% (10 masyarakat Marimabate memilih
spesies) diperoleh dari tumbuhan semi-liar, membudidayakan tumbuhan yang memiliki
dan 36% (8 spesies) diperoleh dari hasil lebih dari satu fungsi, misalnya fungsi sebagai
budidaya. Sumber perolehan tumbuhan obat dan sebagai makanan. Tumbuhan seperti
tersebut sesuai yang dikatakan Zenebe et al. itu disebut tumbuhan pangan fungsional
(2012), tumbuhan obat dapat ditemukan di (Winarti et al., 2005). Berdasarkan data
alam atau hidup secara liar, semi-liar, dan tumbuhan obat yang dibudidayakan, hampir
budidaya. Sedikitnya tumbuhan liar yang seluruhnya memiliki lebih dari satu fungsi,
digunakan sebagai obat diduga karena contohnya langsa (Lansium parasiticum
kebutuhan obat masyarakat Marimabate sudah (Osbeck) Sahni & Bennet.) dapat digunakan
dipenuhi oleh tumbuhan semi liar. Selain itu, sebagai obat penambah nafsu makan dan
tumbuhan semi liar lebih mudah ditemukan buahnya dapat dimakan. Cengkeh (Syzygium
disekitar pekarangan masyarakat sementara aromaticum (L.) Merr. & L.M. Perry.)
tumbuhan liar harus dicari kedalam hutan digunakan sebagai terapi setelah melahirkan
untuk mendapatkannya. dan bahan bumbu masakan. Serta gora
(Psidium guajava L.) daunnya dimanfaatkan
Sementara perbandingan sumber
untuk obat diare dan buahnya dapat
perolehan tumbuhan obat dari semi-liar yang
dikonsumsi.
lebih besar dibandingkan hasil budidaya (50%
: 36%), menunjukkan minat budidaya Berdasarkan informasi dari IUCN
tumbuhan obat dari masyarakat Marimabate (http://www.iucnredlist.org/. 2016), tumbuhan
masih kurang. Hal tersebut diduga karena obat yang digunakan oleh masyarakat
beberapa hal, pertama kebutuhan tanaman obat Marimabate tidak ada yang termasuk dalam
masyarakat Marimabate tidak terlalu tinggi. list spesies terancam punah. Terbukti pada data
Seperti yang dikatakan Nababan (2003) the IUCN red list of threatened species tidak
tentang keselarasan hubungan manusia dengan satu pun data tumbuhan obat tersebut
alam, artinya manusia harus menjaga ditemukan. Fakta tersebut memberikan
keseimbangan alam dengan melestarikan informasi tumbuhan obat yang digunakan
283
Jurnal Pro-Life Volume 4 Nomor 1, Maret 2017

dari tumbuhan semi-liar. Hasil tersebut


masyarakat Marimabate masih ditemukan
menunjukan sikap konservasi masyarakat Desa
melimpah di alam. Namun, agar spesies-
Marimabate terhadap tumbuhan yang
spesies tumbuhan obat dapat terus
digunakan sebagai bahan obat masih belum
dimanfaatkan tetap perlu dilakukan
tinggi.
peningkatan pengetahuan masyarakat akan
pentingnya konservasi dan ilmu budidaya
UCAPAN TERIMA KASIH
tumbuhan. Dengan demikian tumbuhan
Tim peneliti mengucapkan terima kasih
tersebut dapat dirasakan manfaatnya secara
kepada Kopasus TNI AD dalam Ekspedisi
berkelanjutan.
NKRI 2014; Tim Peneliti Flora Fauna; kepala
KESIMPULAN dan masyarakat Desa Marimabate; rekan-rekan
Lab. Taksonomi Tumbuhan Vaskuler Biologi
Terdata sebanyak 21 spesies tumbuhan
UIyang telah membantu pelaksanaan
obat dari 14 suku berdasarkan pengetahuan
penelitian etnobotani ini. Kami juga
masyarakat Desa Marimabate. Penyakit yang
mengucapkan terima kasih pada orang tua
dapat disembuhkan sebanyak 23 macam.
kami yang selalu melimpahi kami dengan
Bagian yang paling sering digunakan pada
kebaikan doa. Tak lupa, kami mengucapkan
tumbuhan obat ialah daun, yakni terdata pada
terima kasih pada tim reviewer dari Jurnal Pro-
16 spesies. Cara penggunaan bagian tumbuhan
Life yang membantu dalam penyempurnaan
yang paling sering ialah dengan dicampur
artikel ilmiah ini sehingga layak untuk publish.
menggunakan air hangat (11 spesies). Sumber
perolehan tumbuhan obat terbanyak yaitu 50%
DAFTAR PUSTAKA

Ayoola, PB dan A. Adeyeye. 2010. Swadaya – Perpustakaan Nasional. Jakarta:


Phytochemical and nutrient evaluation of iv + 204 hlm.
Carica papaya (papaw) leaves. IJRRAS, 5 Harnani, ED., M. Da’i, & R. Munawaroh.
(3): 325--328 2010. Perbandingan Kadar Eugenol Minyak
Cambie, RC., J. Ash. 1994. Fijian Medicinal Atsiri Bunga Cengkeh (Syzygium
Plants. CSIRO. Australia: xxxiii + 2230 aromaticum (L.) Meer. & Perry) dari
hlm. Maluku, Sumatera, Sulawesi, dan Jawa,
Campbell, NA., JB. Reece, LG. Mitchell. dengan Metode GC-MS. Jurnal Farmasi
2004. Biologi jilid 3 ed. ke-5. Terj. Biology Indonesia. 11 (1): 25 -- 32.
5th ed. Oleh W. Manalu. Erlangga. Jakarta: Hoffman, B. dan Timothy. 2007.
xxi + 436 hlm. Importance Indices in Ethnobotany.
Cotton, CM. 1996. Ethnobotany –Principles Ethnobotany of Research and
and Applications. Jhon Wiley & Sons Ltd. Applications Journal. Department Of
West Sussex: ix + 424 hlm. Botany, University of Hawaii. 5:201-- 218.
Dewoto, Hedi R. 2007. Pengembangan Obat Honda, G., E. Yesilada, M. Tabata, E. Sezik,
Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka. T. Fujita, Y. Takeda, Y. Takaishi, T.
Majalah Kedokteran Indonesia, 57 (7): 205 Tanaka. 1996. Traditional medicine in
-- 211. Turkey VI. Folk medicine in West
Hariana, H., Arief 2008. Tumbuhan obat dan Anatolia: Afyon, Kuthaya, Denizli, Mugla,
khasiatnya seri 2 cet. ke-5. Penebar
284
Anisatu Z. W., Ika P., & Isma N. A.,: Studi Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Bahan Obat Oleh Masyarakat Desa
Marimabate di Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat

Aydin provinces. Journal of Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya


Ethnopharmacology, 53: 75--87. Universitas Indonesia: Penyakit dan
Igbinosa, OO., EO. Igbinosa dan OA. Pengobatan Ramuan Tradisional. Makara
Aiyegoro. 2009. Antimicrobial activity and Sosial Humaniora.8 (2): 45 -- 53.
phytochemical screening of stem bark Purba, EC. Personal discussion. (9 Juni 2015)
extracts from Jatropha curcas (Linn.). Pratiwi, P., M. Suzery dan B. Cahyono. 2010.
African Journal of Pharmacology. 32 (2): Total Fenolat dan Flavonoid dari Ekstrak
058--062. dan Fraksi Daun Kumis Kucing
Ivančič, A. dan V. Lebot. 1999. Descriptors (Orthosiphon stamineus B.) Jawa Tengah
for Taro: (Colocasia esculenta (L.) Serta Aktivitas Antioksidannya. Jurnal
Schott.). iv+ 53 Hlm. Rome: IPGR. sains & Matematika (JSM), 18 (4): 140 --
Katrin, IS. dan K. Padmawinata. 1991. 148.
Pemeriksaan Kandungan Kimia Kulit Sangi, M., MRJ. Runtuwene, HEI. Simbala
Batang Kenanga (Cananga odorata (Lam.) dan VMA. Makang. 2008. Analisis
Hook.f. & Thomson. (LMK) Hook. F. & Fitokimia Tumbuhan Obat di Kab.
Thoms). Sekolah Farmasi IT, Bandung: Minahasa Utara. Chem. Prog., 1 (1): 47 --
1 Hlm.http://Bahan-Alam.fa.itb.ac.id 53.
Diakses Jumat, 6 Maret 2015. pk. 20.09 Sujarwo, W., AP. Keim, V. Savo, PM.
WIB. Guarrera, G. Caneva. 2015. Ethnobotanical
Lim, TK. 2012. Edible Medicinal And Non- study of loloh: traditional herbal drinks
Medicinal Plants: Volume 1, Fruits. from Bali (Indonesia). Journal of
Moghadamtousi, SZ., M. Fadaeinasab, S. Ethnopharmacology. 169: 34--48.
Nikzad, G. Mohan, H.M. Ali, dan H.A. Supardi, S. dan M. Notosiswoyo. 2005.
Kadir. 2015. Annona muricata L. Pengobatan Sendiri Sakit Kepala, Demam,
(Annonaceae): A review of its traditional Batuk dan Pilek pada Masyarakat Di Desa
uses, isolated acetogenins and biological Ciwalen, Kecamatan Warungkondang,
activities. International Journal of Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Majalah
Molecular Sciences. 16:15625-15658. Ilmu Kefarmasian, 2 (3): 134 -- 144.
Mueller, MS., E. Mechler. 2005. Medicinal Susiarti, S. 2000. Pengetahuan & pemanfaatan
Plants in Tropical Countries. Traditional tumbuhan obat oleh masyarakat di kawasan
Use - Experience - Facts. Stuttgart. Taman Nasional Wasur, Merauke, Irian
Germany: 66 hlm. Jaya. Prosiding Seminar Nasional
Musa, W., Hersanti, A. Zainuddin dan R. Etnobotani III. 5--6 Mei 1998. Denpasar:
Tjokronegoro. 2009. The Poriferasta 314 --318 hlm.
Compound-5,22e,25-Trien-3-Oβ from Tan, LTH., LH. Lee, WF. Yin, CK. Chan, HA.
Clerodendrum Paniculatum Leaf as Inducer Kadir, KG. Chan, dan BH. Goh. 2015.
Agent Of Systemic Resistance On Red Traditional uses, phytochemistry, and
Chilli Plant Capsicum annuum L. from Bioactivities of Cananga odorata (Lam.)
Cucumber Mosaic Virus (CMV). Indo. J. Hook.f. & Thomson. (Ylang-Ylang).
Chem., 9 (3): 479 -- 486. Evidence-Based Complementary and
Nababan, A. 2003. Pengelolaan sumber daya Alternative Medicine, 2015: 1--30.
alam berbasis masyarakat adat. Makalah The IUCN Red List of Threatened
Pelatihan Pengelolaan Lingkungan Hidup Species.
Daerah. Pusat Penelitian Lingkungan http://www.iucnredlist.org/search.
Hidup. Institut Pertanian Bogor. 11 hlm. Diakses 21 Desember 2016.
Nandwani, D., JA. Calvo, J. Tenorio, F. Calvo, Tilaar, M., W. L. WIH, A. S. Ranti, S. M.
dan L. Manglona. 2008. Medicinal plants Wasitaatmadja, Suryaningsih, F. D.
and traditional knowledge in the Nothern Junardy, & Maily. 2008. Review of
Mariana Islands. Journal of Applied Lansium domesticum Corrêa and Its Use in
Biosciences. 8 (2): 323--330. Cosmetics. Boletín Latinoamericano y del
Nawangningrum, DD., S. Widodo, IM. Caribe de Plantas Medicinales y
Suparta, dan M. Holil. 2004. Kajian Aromáticas, 7 (4): 183 – 189.
Terhadap Naskah Kuno Nusantara Koleksi
285
Jurnal Pro-Life Volume 4 Nomor 1, Maret 2017

Utama, I Made S., Nanniek K. 2011. Winarti, C. dan N. Nurdjanah. 2005. Peluang
Konservasi keanekaragaman hayati dengan tanaman rempah dan obat sebagai sumber
kearifan local, iv + 30 hlm. Denpasar: pangan fungsional. Jurnal LitBang
Udayana University Press. Pertanian 24 (2): 47--55.
Vijayameena, C., G. Subhashini, M. World Health Organization (WHO). 1998.
Loganayagi, dan B. Ramesh. Medicinal plants in the south pacific.
Phytochemical screening and assessment of World Regional Publication. Chicago: x +
antibacterial activity for the bioactive 233 hlm.
compounds in Annona muricata L.. Yacob, T dan R. Endriani. Daya Antibakteri
International Journal of Current Ekstrak Etanol Ketepeng Cina (Senna
Microbiology and Applied Sciences. 2 (1): Alata) Terhadap Staphylococcus Aureus
1--8. Dan Escherichia Coli Secara In Vitro.
Waluyo, EB. 2000. Penelitian Etnobotani Jurnal Natur Indonesia, 13 (1): 63- - 66.
Indonesia dan Peluangnya dalam Zenebe, G., M. Zerihun, & Z. Solomon. 2012.
Mengungkap Keanekaragaman Hayati. An Ethnobotanical Study Of Medicinal
Penebar Swadaya. Jakarta. Plants In Asgede Tsimbila District,
Warrier, PK., VPK. Nambiar, dan C. Northwestern Tigray, Northern Ethiopia. A
Ramankutty. 1994. India Medicinal Plants: Journal of Plants, People, and Applied
A Compendium of 500 Species Royal Research: Ethnobotany Research &
Pharmaceutical Society of Great. Britain: Applications, 10: 305 -- 320.
443 hlm.

286

View publication stats

You might also like