You are on page 1of 26

Tata Ruang dan

Bencana Pandemik
(Curah Ide)
Adjie Pamungkas
Satgas COVID-19 ITS
Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim
Perencanaan Wilayah dan Kota
ITS
Sejarah Tata Ruang dalam Masalah
Kesehatan Publik dan Bencana

Overcrowding, lack of Tekanan pada Masalah lingkungan Muncul inisiatif


sanitation, industrial kota untuk efisien, muncul dan pengurangan
pollution makmur, dst. intensitas bencana masalah kesehatan
meninggi publik dan risiko
Garden city concept bencana

Waktu: Sejak mulai


Awal Abad 19 1980


Kenapa Penyakit Covid -19 dinyatakan
sebagai bencana
Makna Istilah Bencana

An event, concentrated in time and space, in


which a community experiences, severe danger
and disruption of its essential functions,
accompanied by widespread human, material, or
environment losses, which often exceed the ability
of the community to cope without external
assistance (Quarantelli in Smith, 2001)
Syarat terpenuhinya kejadian bencana

Realitas

HITUNGAN HITUNGAN

Bentuk
Konsepsi
Pasca-bencana Pra-bencana
Pasca bencana

Manajemen Risiko

Pra-bencana
Bencana
Proses/tahapan pada
manajemen risiko bencana
Saat bencana

Saat bencana Pra-bencana


Resilience-Output

01 02 03

Learning and
Absorb Shock Bounce Back Adaptation
Disaster Assessments and
The Resilience Curve
Sistem Perencanaan Ruang Indonesia
National Regional Plan

Regional Planning Detail Plan for National


Strategic Areas
Provincial Regional Plan
Detail Plan for Provincial
Strategic Areas
City and Municipality Regional
Urban-Regional Planning Plan
Detail Plan for Municipal/City
Strategic Areas

Detail Plan
Urban Planning
Zoning Regulation

Site Planning Urban Design Guideline

Source: The Act No. 26 in 2007


Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 15/PRT/M/2012
Bagaimana integrasi bencana dalam tata
ruang dari sisi legal standing?

Rencana Tata Ruang


Wilayah Nasional
(RTRWN)

Rencana Tata Ruang


Wilayah Provinsi
(RTRWP)
Pedoman Penataan
Ruang Kawasan Rawan
Letusan Gunung Berapi Rencana Tata Ruang
dan Kawasan Rawan Wilayah Kabupaten/Kota
Gempa Bumi (RTRWK)

Sumber: Kepmen PU No. 21/PRT/M/2007


Bagaimana integrasi bencana dalam tata
ruang dari sisi legal standing?
Simplification of the general spatial planning process in Indonesia based on Regulation of Ministry of
Agrarian Affairs and Spatial Planning/National Land Agency No. 1 of 2018

1. Preparation 4. Enacting
Preparing project The community is Planning regulation Debate, objection
administration, passively involved and draft, final discussion and critique on
preliminary study and receives information on with the ministry. proposed plan and
technical preparation planning Planning document. legal drafting

2. Data Collection 5. Concept and Plan


Primary and Community gives data, Conceptual plan Active community
secondary data input, aspiration, alternatives are involvement by dialog,
collection, opinion on proposed designed and FGD, workshop,
Data compilation plan, problem and selected. Plan making seminar, and other
potential from selected communication media
concepts
3. Data Analysis
Eleven types of analysis including on disaster
risk reduction
Kinerja Integrasi Risiko dalam Proses
Perencanaan

Nilai integrasi proses


Nilai integrasi proses perencanaan
tata ruang sebesar 2,56

Tahapan proses terbaik


Tahapan proses terbaik adalah
tahap penetapan rencana
penataan ruang berbasis
kebencanaan (3,17)

Tahapan proses terburuk


Tahapan proses terburuk adalah
tahap perumusan dan pemahaman
risiko bencana sebagai
permasalahan serta tahap
pemantauan dan evaluasi rencana
berbasis kebencanaan (2,08)
AWESOME
SLIDE

USULAN MODEL PROSES PERENCANAAN RENDAH RISIKO


Kinerja Integrasi Risiko dalam Substansi
Perencanaan

Nilai integrasi substansi


Nilai integrasi proses perencanaan
tata ruang sebesar 2,16

Substansi produk terbaik


Bagian produk rencana terbaik
adalah muatan rencana struktur
ruang yang sensitif terhadap upaya
pengurangan risiko bencana (2,71)

Substansi produk terburuk


Bagian produk rencana dengan
performa terburuk adalah muatan
kawasan strategis rawan bencana
(1,00)
Kinerja Integrasi Risiko dalam Substansi
Perencanaan
SEGMEN MATERI YANG ADA UNSUR PENAMBAHAN/ARAHAN

Visi, misi, kebijakan dan strategi Substansi MRB sebagai orientasi pembangunan
Kebijakan
penataan ruang menjadi ruh pada materi yang ada
Pembangunan

• Pusat-pusat kegiatan • Infrastruktur kedaruratan


Rencana Struktur
• Kecukupan distribusi dan jumlah
Ruang • Peta jalur evakuasi bencana
jaringan prasarana

Arah pola ruang intensif diarahkan pada area


Rencana Pola Alokasi ruang pada zona, sub
risiko rendah atau pada area yang memiliki
Ruang zona, blok dan sub blok
infrastruktur pengurangan risiko cukup

Jika diperlukan dapat mengalokasikan


Rencana Kawasan Penetapan kawasan strategis
rencana kawasan strategis hanya pada
Strategis fungsi tertentu daerah risiko tinggi
Kinerja Integrasi Risiko dalam Substansi
Perencanaan
SEGMEN MATERI YANG ADA UNSUR PENAMBAHAN/ARAHAN

Regulasi bangunan (KDB, KDH, Penetapan standar bangunan rendah risiko.


Penetapan Aturan GSB) pada setiap blok dan sub
Bangunan Aturan lainnya sesuai kajian risiko
blok

Rencana
Rencana infrastruktur (jalan, • Rencana pengembangan infrastruktur rendah risiko
Pengembangan
drainase, listrik dsb) • Rencana pengembangan Infrastruktur kedaruratan
Sarpras

• Pembatasan jenis kegiatan pada kawasan rawan


• Pengendalian intensitas pemanfaatan ruang pada
kawasan rawan
Program dan Pembiayaan
• Peraturan khusus tata bangunan pada kawasan
Pemanfaaatan dan Mekanisme Perijinan, Peraturan
rawan
Pengendalian Zonasi, Insentif dan disinsentif,
• Penetapan sarpras minimal pada kawasan rawan.
Sanksi
• Insentif dan disinsentif rendah risiko
• Mekanisme pengawasan dan penertiban thdp
kegiatan yang meningkatkan risiko
“ Bagaimana mengintegrasikan

pandemik Covid -19 pada tata ruang?
Kunci pertama:
memahami faktor bahaya (covid-19)
Kunci Pertama:
Bahaya Covid-19 berhubungan erat dengan KEBERSIHAN PERSONAL

COVID-19
Tr a n s l a t i o n r o u t e s : d r o p l e t s , d i r e c t c o n t a c t , a n d i n d i r e c t c o n t a c t

Droplets

Direct
contact

Indirect
contact
Kunci Pertama:
Bahaya Covid-19 berkaitan dengan FAKTOR LINGKUNGAN

Humidity

Temperature

Enviromental
Factors
Air
Transmission
SARS-Cov-2
Translation
SARS-CoV-2 not
transmitted through
insects

Surfaces

Hadi Eslami and Mahrokh Jalili, (2020), The role of environmental factors to transmission of SARS-CoV-2 (COVID-19), AMB Expr 10:92
Kunci Pertama:
Bahaya COVID-19 berkaitan erat dengan KAPASITAS INFRASTRUKTUR

flatten the
curve

http://japan.kantei.go.jp/ongoingtopics/_00013.html
Kunci kedua:
Hubungan antara komponen kota (kerentanan dan kapasitas) dan kesehatan publik

Rydin, Y., Bleahu, A., Davies, M., Dávila, J. D., Friel, S., De Grandis, G., Groce, N., Hallal, P. C., Hamilton, I., Howden-Chapman, P., Lai, K.-M., Lim, C. J., Martins, J., Osrin, D., Ridley, I.,
Scott, I., Taylor, M., Wilkinson, P., Wilson, J., 2012. Shaping cities for health: complexity and the planning of urban environments in the 21st century. The Lancet, 379(9831), pp. 2079-2108.
Kunci ketiga:
Ketepatan response dalam mengintegrasikan Covid-19 di tata ruang

SEGMEN MATERI YANG UNSUR PENAMBAHAN/ IDE PENGURANGAN


ADA ARAHAN COVID-19/PANDEMI LAIN

Visi, misi, kebijakan Substansi MRB sebagai orientasi Public health kembali
Kebijakan dan strategi penataan pembangunan menjadi ruh pada menjadi pertimbangan
Pembangunan ruang materi yang ada utama

• Pusat-pusat kegiatan • Infrastruktur kedaruratan


• Kecukupan distribusi • Infrastruktur kedaruratan bersifat generik
Rencana Struktur dan jumlah jaringan • Peta jalur evakuasi bencana (penambahan RS)
Ruang prasarana • Regulasi sirkulasi barang
dan orang antar wilayah
saat pandemik

Arah pola ruang intensif Menjamin faktor lingkungan


Alokasi ruang pada diarahkan pada area risiko dapat dioptimalkan untuk
Rencana Pola
zona, sub zona, blok rendah atau pada area yang penanganan covid-19; e.g.
Ruang
dan sub blok memiliki infrastruktur alokasi ruang hijau atau
pengurangan risiko cukup ruang terbuka.
Kunci ketiga:
Ketepatan response dalam mengintegrasikan Covid-19 di tata ruang
SEGMEN MATERI YANG UNSUR PENAMBAHAN/ IDE PENGURANGAN
ADA ARAHAN COVID-19/PANDEMI LAIN

Jika diperlukan dapat -


Penetapan kawasan mengalokasikan rencana
Rencana Kawasan strategis fungsi
Strategis kawasan strategis hanya pada
tertentu daerah risiko tinggi

Menjamin faktor lingkungan


dan personal dapat
mengurangi covid-19
Regulasi bangunan Penetapan standar bangunan secara optimal. E.g.
Penetapan Aturan (KDB, KDH, GSB) rendah risiko. Aturan lainnya pengaturan urban climate,
Bangunan pada setiap blok dan sesuai kajian risiko re-thinking standard ruang
sub blok personal, re-thinking
standard sanitasi
lingkungan
Kunci ketiga:
Ketepatan response dalam mengintegrasikan Covid-19 di tata ruang

SEGMEN MATERI YANG UNSUR PENAMBAHAN/ IDE PENGURANGAN


ADA ARAHAN COVID-19/PANDEMI LAIN
Sistem kota dapat dirancang
Rencana • Rencana pengembangan
Rencana bisa meningkatkan kapasitas
infrastruktur (jalan, infrastruktur rendah risiko
Pengembangan sarpras yang relevan dalam
drainase, listrik • Rencana pengembangan
Sarpras penanganan covid-19 secara
dsb) Infrastruktur kedaruratan
generik dan instant

• Pembatasan jenis kegiatan pada


kawasan rawan
Program dan • Pengendalian intensitas pemanfaatan
Pembiayaan ruang pada kawasan rawan
Mekanisme • Peraturan khusus tata bangunan pada
Pemanfaaatan dan kawasan rawan Dapat diberlakukan
Perijinan, secara dinamis dan
Pengendalian • Penetapan sarpras minimal pada
Peraturan Zonasi, kawasan rawan. seasonal
Insentif dan • Insentif dan disinsentif rendah risiko
disinsentif, Sanksi • Mekanisme pengawasan dan
penertiban thdp kegiatan yang
meningkatkan risiko
Tidak ada penyimpulan untuk proses curah ide

You might also like