You are on page 1of 10

PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) (STUDI

PERBANDINGAN PADA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN


DENGAN DINAS PEMADAM KEBAKARAN) PADA PEMERINTAH KOTA
PEKANBARU TAHUN 2011-2013
Oleh :
Elsha Dwi Mutia
Email : elshadwi92@yahoo.co.id
Pembimbing : Dr. Hasanuddin, M.Si

Jurusan Ilmu Pemerintahan


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau

Kampus Bina Widya Jl. H.R Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract
Immaculacy and Landscaping Official of Pekanbaru City is unity viewing
direction, comprehesion and implimitation of development hygiene sector, landscape
gardening, greening, street lighting, and decorative lighting having vision that realize
Pekanbaru City is cleanest, greening, beautiful and sparkling in Indonesia. Fire
Brigade Official Pekanbaru City is govenrmental organizations having main task and
IXFWLRQ WKDW LV DLG WKH 3HNDQEDUX¶V 0D\RU IRU LPSOHPHQWLQJ UHJLRQDO DXWKRULW\ LQ
prevention sector and fire prevention. Health and Safety Working is one of labor
SURWHFWLRQ DVSHFWV IRU FDQ LPSURYH WKH ODERU¶V TXDOLW\ LQ ,PPDFXODF\ DQG /DQGVFDSLQJ
Official with Fire Brigade Official Pekanbaru City.
The purpose of this research is to know how the management of health and
safety working in Immaculacy and Landscaping Official with Fire Brigade Official
Pekanbaru City in 2011-2013 and to know any efforts conducted the increase health
and safety working that the work accident can be minimized. The study uses descriptive
qualitative research methods that describe and interpret the data. Informant in this
research are 7 people where researchers already understand the preliminary
information about research object and informant research.
The result of this study that management of health and safety working in
comparison between Immaculacy and Landscaping Official with Fire Brigade Official
Pekanbaru City have advantages and disadvantages on Planning, Organizing,
Directing, and Controling of Healthy and Safety Working, where the planning in
management of healthy and safety working on Immaculacy and Landscaping Official
better than Fire Brigade Official. On organizing of health and safety working in both
official is equlity having good organizing, whereas on directing and controlling of
health and safety working, Fire Brigade Official gives better results than Immaculacy
and Landscaping Official. Efforts were made in minimazing work accidents by
Immaculacy and Landscaping Official with Fire Brigade Official Pekanbaru City is
JRRG HQRXJK LW¶V PRUH JLYH ZDUQLQJ DQG GLUHction and then provide personal protective
equipments to workers in the areas and in the Fire Brigade Official training is
becoming more routine.

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 1


Pendahuluan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Pekanbaru dalam melaksanakan tugas
Tenaga kerja adalah setiap orang pokoknya yaitu melaksanakan urusan
yang mampu melakukan pekerjaan baik rumah tangga daerah dan tugas
di dalam maupun di luar hubungan pembantuan dalam bidang peningkatan
kerja, guna menghasilkan jasa atau kebersihan, pengangkutan sampah,
barang untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan sampah dan penataan
masyarakat. Tenaga kerja dalam suatu pertamanan sering terjadi kecelakaan
perusahaan/instansi perlu mendapatkan kerja sehingga mengurangi keefektifan
perhatian yang serius dari pemerintah produktivitas tenaga kerja. Dinas
Republik Indonesia, karena tenaga kerja Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru
merupakan motor penggerak bagi yang juga mempunyai resiko
perusahaan/instansi, partner kerja, asset kecelakaan kerja yang tinggi, dimana
dan investasi bagi perusahaan/instansi petugas pemadam kebakaran setiap kali
dalam meningkatkan produktivitas menangai kasus kebakaran di Kota
kerja. Pekanbaru sering mengalami cedera
atau kecelakaan kerja. Dalam hal ini
Undang-Undang Nomor 14
harus dilihat kembali bagaimana
Tahun 1969 tentang Pokok-Pokok
pengelolaan keselamatan dan kesehatan
Tenaga Kerja yang selanjutnya
kerja (K3) dan perbandingannya dari
mengalami perubahan menjadi Undang-
kedua instansi tersebut (dengan
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
menggunakan fungsi-fungsi
Ketenagakerjaan dimana dalam Pasal 86
manajemen) serta usaha-usaha apa yang
dinyatakan bahwa setiap pekerja atau
telah dilakukan untuk meminimalisir
buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas kecelakaan kerja yang terjadi.
keselamatan dan kesehatan kerja, moral Rumusan Masalah
dan kesusilaan dan perlakuan yang
sesuai dengan harkat dan martabat serta Berdasarkan latar belakang,
nilai-nilai agama. maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian di Kota Pekanbaru yaitu di
Seperti halnya dalam Peraturan Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan
Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun Dinas Pemadam Kebakaran dengan
2013 tentang pelayanan, penempatan, MXGXO ³3HQJHORODDQ .HVHODPDWDQ GDQ
dan perlindungan Ketenagakerjaan Kesehatan (K3) (Studi Perbandingan
Provinsi Riau, menyatakan bahwa Pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan
dalam pelaksanaan pembangunan di Dengan Dinas Pemadam Kebakaran)
Daerah, tenaga kerja mempunyai Pada Pemerintah Kota Pekanbaru Tahun
peranan dan kedudukan yang sangat 2011-2013.
penting sebagai pelaku dan tujuan
pembangunan. Beberapa instansi Identifikasi Masalah
pemerintah di Kota Pekanbaru seperti Berdasarkan latar belakang masalah
Dinas Kebersihan dan Pertamanan yang telah dikemukakan, maka dapat
dengan Dinas Pemadam Kebakaran, dirumuskan yang menjadi permasalahan
dimana tenaga kerjanya ada yang utama dalam penelitian yaitu :
melakukan kegiatan rutinitas pekerjaan 1. Bagaimana Pengelolaan
di lapangan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) pada Dinas Kebersihan dan
Pertamanan dengan Dinas

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 2


Pemadam Kebakaran Kota bahan pertimbangan bagi
Pekanbaru Tahun 2011-2013? penelitian selanjutnya.
2. Usaha-usaha apa saja yang c. Dapat dipergunakan untuk
dilakukan oleh Dinas Kebersihan menambah khasanah
dan Pertamanan dengan Dinas perpustakaan.
Pemadam Kebakaran Kota 2) Kegunaan Praktis
Pekanbaru dalam peningkatan a. Sebagai bahan informasi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi instansi dalam
agar kecelakaan kerja dilapangan pengelolaan dan
dapat diminimalisir? pelaksanaan usaha-usaha
keselamatan dan
Tujuan dan Kegunaan Penelitian kesehatan kerja (K3)
terhadap kondisi
1. Tujuan Penelitian keselamatan tenaga kerja
Adapun tujuan dalam penelitian ini di Dinas Kebersihan dan
adalah : Pertamanan dan Dinas
a. Untuk mengetahui bagaimana Pemadam Kebakaran Kota
Pengelolaan Keselamatan dan Pekanbaru.
Kesehatan Kerja (K3) di Dinas b. Dapat menambah
Kebersihan dan Pertamanan wawasan dan pengetahuan
dengan Dinas Pemadam bagi penulis dalam hal
Kebakaran Kota Pekanbaru ketenagakerjaan,
Tahun 2011-2013 khususnya mengenai
b. Untuk mengetahui usaha-usaha keselamatan dan
apa saja yang dilakukan Dinas kesehatan kerja (K3) di
Kebersihan dan Pertamanan Dinas Kebersihan dan
dengan Dinas Pemadam Pertamanan dan Dinas
Kebakaran Kota Pekanbaru Pemadam Kebakaran Kota
dalam peningkatan Keselamatan Pekanbaru.
dan Kesehatan Kerja agar c. Sebagai sumbangan data
kecelakaan kerja dilapangan bagi pihak yang ingin
dapat diminimalisir? melakukan penelitian
dibidang yang sama.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini
Kerangka Teori
adalah :
1) Kegunaan Teoritis
Inu Kencana Syafiie menyatakan
a. Bagi peneliti, sebagai
bahwa manajemen baru merupakan
wahana untuk dapat
suatu masalah yang besar setelah faktor
menerapkan ilmu
dan sumber daya yang paling sukar
pengetahuan yang didapat
untuk dikendalikan dan didayagunakan,
pada mata kuliah di
masuk ke dalam kancah karya, yaitu
jurusan Ilmu
manusia. Oleh karena itu manajemen
Pemerintahan.
menekankan pada pengendalian dan
b. Sebagai masukan dan
pendayagunaan manusia itu sendiri.
bahan informasi tentang
Dengan begitu pada manajemen tampak
data empiris yang dapat
bahwa organisasi cenderung relatif lebih
dipergunakan sebagai
dibutuhkan.

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 3


Rahardjo Adisasmita menyatakan Perencanaan K3 dilakukan
bahwa mempelajari manajemen harus dengan 2 tahap :
pula mempelajari fungsi-fungsi 1. Diadakannya kebjakan K3,
manajemen, dari sejumlah fungsi yang mana isi kebijakan
manajemen terdapat empat fungsi yang tersebut memuat komitmen
paling banyak disebut yaitu planning dan dukungan manajemen
(perencanaan), organizing puncak terhadap pelaksanaan
(pengorganisasian), directing K3 dan harus diberitahukan
(pelaksanaan), controlling kepada seluruh pekerja dan
(pengawasan). Rahardjo Adisasmita digunakan sebagai landasan
mengatakan bahwa Manajemen kebijakan.
Pemerintah Daerah yang efektif dan 2. Administratif dan prosedur :
efesien dimaksudkan sebagai 9 Menetapkan personal
manajemen yang mampu dan petugas yang
menyelesaikan tugas kepemerintahan menangani K3.
daerah secara cepat (dalam waktu 9 Menetapkan prosedur
singkat), ringkas tidak berbelit-belit dan sistem kerja K3
(tidak lagi melalui banyak meja), selama pekerjaan
berkinerja (berprestasi) tinggi, tidak berlangsung
mengalami pemborosan atau keborosan termasuk tugas dan
waktu maupun dana dan daya, serta wewenang semua
menghasilkan pelayanan yang unsur.
berkualitas. 9 Sebelum memulai
Menurut International Labor pekerjaan dilakukan
Organization- ILO (1989) terdapat tiga identifikasi bahaya
faktor yang menyebabkan kecelakaan guna mengetahui
kerja yaitu: potensi bahaya dalam
1. Faktor peralatan teknis. setiap pekerjaan,
2. Faktor lingkungan kerja. yang dilakukan
3. Faktor manusia bersama pengawas.
Menurut Dharma Bumi , usaha-usaha
peningkatan keselamatan kerja itu b) Pengorganisasian (Organizing)
adalah : Untuk mewujudkan
1. Pengawasan. pengorganisasian dalam
2. Pelatihan/training. perencanaan yang telah dibuat
3. Promosi. maka Dinas Kebersihan dan
4. Pemberian penghargaan Pertamanan Kota Pekanbaru
keselamatan kerja (safety melakukan beberapa pembagian
award). tugas dan wewenang :
1. Kepala Bidang
Hasil dan Pembahasan Kebersihan Kota :
Mengawasi kinerja
1. Pengelolaan Keselamatan dan masing-masing seksi
Kesehatan Kerja (K3) Pada Dinas dalam pembinaan
Kebersihan dan Pertamanan Kota keselamatan dan
Pekanbaru Tahun 2011-2013 kesehatan kerja
2. Kepala Seksi Kebersihan
a) Perencanaan (Planning) Lingkungan : Mengawasi

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 4


setiap kinerja pengawas mengatur lalu lintas pada saat
lapangan ada pekerjaan membersihkan
3. Pengawas PNS : fasilitas-fasilitas umum yang
Memeriksa hasil laporan berada di jalan raya dan
bulanan dari mandor dan sebagainya dan memberikan
mengolah data tersebut asuransi berupa JAMSOSTEK.
4. Mandor : Mengawasi
kinerja pekerja harian
lepas d) Pengawasan (Controlling)
5. THL : Melaksanakan Pengawasan dalam keselamatan
kegiatan sesuai dengan kerja para pekerja dalam
bidangnya masing- pengelolaan kebersihan dan
masing pertamanan di Kota Pekanbaru
meliputi pengawasan atau
pemantauan terhadap kinerja
c) Pelaksanaan (Directing) pekerja harian lepas (PHL).
Di dalam pelaksanaan Pengawasan yang dilakukan
Pengelolaan Keselamatan dan Dinas Kebersihan dan
Kesehatan Kerja (K3) yaitu Pertamanan baik secara
meliputi pemberian arahan dari langsung maupun tidak
pemimpin kepada segala langsung. Dalam pengawasan
perangkat untuk mengatur langsung Dinas Kebersihan dan
segala kegiatan dan tugas yang Pertamanan melakukan operasi
berkaitan dengan keselamataan rutin untuk melihat kinerja
didalam bekerja. Sedangkan pegawai harian, yaitu mandor
kegiatan Pelaksanaan yang langsung turun ke
Keselamatan dan Kesehatan lapangan. Sementara
kerja dilapangan dilakukan oleh pengawasan tidak langsung
seorang mandor. pihak Dinas Kebersihan dan
Dinas Kebersihan dan Pertamanan meminta konfirmasi
Pertamanan juga merangsang dari pengawas dan mandor yang
para anggotanya baik itu ada dilapangan, yang mana
pengawas, mandor, maupun Pengawas PNS bertugas
pegawai harian lepas (PHL) memeriksa dan mengolah hasil
untuk dapat mencapai target laporan bulanan dari mandor
yang telah ditetapkan dalam yang diketahui oleh Kepala
perencanaan. Maka dari itu, Seksi.
Dinas Kebersihan dan
Pertamanan harus melakukan
kegiatan-kegiatan yang sifatnya 2. Pengelolaan Keselamatan dan
memberikan keamanan Kesehatan Kerja (K3) Pada Dinas
keselamatan kerja bagi para Pemadam Kebakaran Kota
pengelola dari setiap gangguan Pekanbaru Tahun 2011-2013
yang mengganggu aktifitas kerja
seperti dengan melakukan kerja a. Perencanaan ( Planning)
sama dengan Dinas Perencanaan Keselamatan dan
Perhubungan atau Satuan Lalu Kesehatan Kerja (K3) yang
Lintas di Polsek terdekat untuk dilakukan oleh Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Pekanbaru

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 5


hanya dengan berdasarkan SOP memberikan arahan
dinas tersebut yang mana kepada bawahan
beberapa isi dari SOP tersebut 3. Komandan Regu fire
menyebutkan yaitu mencegah fighter : Mengawasi
dan mengendalikan timbulnya kegiatan pemadaman
penyakit akibat kerja, baik fisik kebakaraan dan juga
maupun psikis, keracunan, sebagai penyelamat dan
infeksi dan penularan, operasional pemadam
memberikan alat-alat kebakaran serta membuat
perlindungan diri pada para laporan bulanan.
pekerja dan memberi 4. Anggota Pemadam
pertolongan pada kecelakaan. Kebakaran :
Karena itu perencanaan K3 nya Melaksanakan kegiatan
belumlah secara maksimal dapat sesuai dengan bidangnya
berjalan, hal ini dipengaruhi masing-masing
kondisi dilapangan yang
memiliki resiko kecelakan kerja c. Pelaksanaan (Directing)
tinggi sehingga prosedur Di dalam pelaksanaan
didalam keselamatan dan Pengelolaan Keselamatan dan
kesehatan kerja bisa berubah- Kesehatan Kerja (K3) pada
ubah demi menghindari Dinas Pemadam Kebakaran
kecelakan kerja yang fatal, serta meliputi pemberian arahan dari
banyaknya faktor non teknis pemimpin kepada segala
yang membuat Pengelolaan perangkat untuk mengatur
Keselamatan dan Kesehatan segala kegiatan dan tugas yang
Kerja (K3) menjadi terkendala. berkaitan dengan keselamataan
didalam bekerja, serta diberikan
berbagai pelatihan kepada
b. Pengorganisasian (Organizing) Komandan Regu Fire Fighter
Untuk mewujudkan dan anggota pemadam
pengorganisasian dalam kebakaran untuk memberikan
perencanaan yang telah dibuat hasil maksimal dalam kegiatan
maka Dinas Pemadam pemadaman kebakaran karena
Kebakaran Kota Pekanbaru pelaksanaan kegiatan langsung
melakukan beberapa pembagian dilapangan dilakukan oleh
tugas dan wewenang : Komandan Regu Fire Fighter
1. Kepala Bidang Pemadam dan anggota pemadam
Kebakaran : Mengawasi kebakaran. Pada fungsi
kinerja masing-masing directing, Dinas Pemadam
seksi dalam pembinaan Kebakaran merangsang para
keselamatan dan anggotanya dapat mencapai
kesehatan kerja serta target yang telah ditetapkan
memeriksa laporan dalam perencanaan. Maka dari
bulanan. itu, Dinas Pemadam Kebakaran
2. Kepala Sub Bidang memberikan asuransi jiwa
Operasional : Mengawasi berupa Jasa Raharja kepada
kinerja Komandan Regu seluruh petugas pemadam
Fire Fighter dalam kebakaran serta memberikan

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 6


uang santunan apabila terjadi yang jelas dan lebih terkoordinasi, dapat
kecelakaan kerja. dilihat pada dua tahap perencanaan
pengelolaan keselamatan dan kesehatan
d. Pengawasan (Controlling) kerja Dinas Kebersihan dan pertamanan
Pengawasan dalam keselamatan yaitu diadakannya kebijakan K3 serta
kerja para pekerja dalam administratif dan prosedur. Sedangkan
pengelolaan kebakaran di Kota di Dinas Pemadam Kebakaran
Pekanbaru meliputi pengawasan perencanaan pengelolaan keselamatan
atau pemantauan terhadap dan kesehatan kerja telah ditetapkan
kinerja para petugas pemadam dalam SOP Dinas namun kadang kala
kebakaran. Pengawasan yang bisa berubah dikarenakan faktor kondisi
dilakukan Dinas Pemadam dilapangan yang membutuhkan
Kebakaran baik secara langsung pengambilan keputusan yang cepat dan
mapun tidak langssung. Dalam tepat saat memadamkan api.
pengawasan langsung pihak
Dinas Pemadam Kebakaran Pada pengorganisasian
turun langsung ketempat pengelolaan keselamatan dan kesehatan
kejadian dan melihat bagaimana kerja dikedua dinas tersebut sama-sama
para petugas bekerja dan memiliki pengorganisasian yang bagus
menerapkan prosedur karena sudah memiliki tingkatan tugas
keselamatan kerja yang mereka dan wewenang masing-masing
pahami. Sementara pengawasan pelaksana pengelolaan keselamatan dan
tidak langsung Kepala Bidang kesehatan kerja. Sedangkan pada
Dinas Pemadam Kebakaran pelaksanaan dan pengawasan
meminta konfirmasi dari pengelolaan keselamatan dan kesehatan
pengawas yaitu Komandan Regu kerja, Dinas Pemadam Kebakaran
fire fighter berupa laporan memberikan hasil yang lebih baik
bulanan. dibandingkan dengan Dinas Kebersihan
dan Pertamanan, itu dapat dilihat
bahwasanya pada pelaksanaan
3. Perbandingan Pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja para
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pekerja di Dinas Pemadam Kebakaran
(K3) Pada Dinas Kebersihan dan lebih memahami prosedur yang ada
Pertamanan dengan Dinas Pemadam dikarenakan mereka diberikan pelatihan
Kebakaran Kota Pekanbaru Tahun khusus saat melakukan tugasnya dalam
2011-2013 memadamkan kebakaran, sedangkan
para pekerja di Dinas Kebersihan dan
Setelah melakukan analisa data Pertamanan tidak diadakan pelatihan.
dan wawancara pada kedua dinas
tersebut, dapat dilihat bahwa Dan pada pengawasan pengelolaan
perencanaan pengelolaan keselamatan keselamatan dan kesehatan kerja Kepala
dan kesehatan kerja pada Dinas Bidang serta Komandan Regu Dinas
Kebersihan dan Pertamanan lebih baik Pemadam Kebakaran turun langsung ke
dibanding dengan perencanaan lapangan untuk mengawasi anggota
pengelolaan keselamatan dan kesehatan dalam memadamkan api, sedangkan
kerja di Dinas Pemadam Kebakaran, hal Kepala Bidang Dinas Kebersihan dan
itu dikarenakan perencanaan Pertamanan tidak turun langsung ke
pengelolaan K3 di Dinas Kebersihan lapangan dalam melakukan pengawasan
dan Pertamanan menerapkan alur kerja melainkan hanya memeriksa laporan

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 7


bulanan hasil kegiatan para pekerja 1. Perencanaan pengelolaan
karena pengawas di lapangan dilakukan keselamatan dan kesehatan kerja
oleh seorang mandor yang telah pada Dinas Kebersihan dan
ditunjuk oleh Kepala Bidang Pertamanan lebih baik dibanding
dengan Dinas Pemadam
4. Usaha-Usaha dalam Peningkatan Kebakaran, pada
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pengorganisasian pengelolaan
(K3) keselamatan dan kesehatan kerja
dikedua dinas tersebut sama-
¾ Dinas Kebersihan dan
sama memiliki pengorganisasian
Pertamanan Kota Pekanbaru :
yang baik, sedangkan pada
Usaha-usaha yang dilakukan pelaksanaan dan pengawasan
untuk meningkatkan pengelolaan keselamatan dan
keselamatan dan kesehatan kerja kesehatan kerja, Dinas Pemadam
yaitu para pengawas senantiasa Kebakaran memberikan hasil
selalu memberikan peringatan yang lebih baik dibandingkan
dan arahan kepada setiap para dengan Dinas Kebersihan dan
pekerja, tenaga kerja juga Pertamanan, namun secara
diberikan alat perlindungan diri keseluruhan untuk pengelolaan
seperti spotlite, baju rompi keselamatan dan kesehatan kerja
(menyala saat malam) dan traffic dikedua dinas tersebut sudah
cone. berjalan cukup optimal.

¾ Dinas Pemadam Kebakaran 2. Usaha-usaha yang dilakukan


Kota Pekanbaru : dalam meminimalisir kecelakaan
kerja oleh Dinas Kebersihan dan
Usaha-usaha yang dilakukan Pertamanan dengan Dinas
untuk meningkatkan Pemadam Kebakaran Kota
keselamatan dan kesehatan kerja Pekanbaru sudah berjalan
yaitu adanya pelaksanaan dengan cukup baik yaitu lebih
kegiatan berupa pelatihan- banyak memberikan peringatan
pelatihan yang lebih rutin terkait dan arahan serta memberikan
memadamkan kebakaran agar alat perlindungan diri yang
dapat mengurangi angka lengkap pada para pekerja
kecelakaan kerja yang terjadi dilapangan dan pada Dinas
kepada para petugas pemadam Pemadam Kebakaran pelatihan-
kebakaran, selain itu para pelatihan dilakukan lebih rutin.
petugas juga diberikan alat
perlindungan diri yang lengkap Daftar Pustaka
agar dapat digunakan pada saat
petugas menangani kebakaran 1. Buku :
Adisasmita, Rahardjo. 2011.
meliputi radio HT, fire jacket,
Manajemen Pemerintah
fire safety boots,fire helmet, fire
Daerah. Yogyakarta: Graha
gloves, kampak pinggang, senter
Ilmu.
kepala dan masker.
Dharma, Bumi. 2001. Jaminan
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja.
Bandung:
Kesimpulan Labor Education Center..

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 8


Dessler, Gary. 1993. Manajemen 6XPD¶PXU Higene
Personalia. Jakarta: Ghallia Perusahaan dan Kesehatan Kerja.
Indonesia. Jakarta: PT Toko
Elaine L. Chao and John L. Gunung Agung.
Henshaw, U.S. Department of __________2001. Keselamatan
Labor, Hand and Power Tolls, Kerja dan Pencegahan Kecelakaan.
Occupational Safety and Jakarta:
Health Administration (OSHA) Gunung Agung.
3080, Revised 2002. Sutrisno. 2007. Prosedur Keamanan,
Husni, Lalu. 2003. Hukum Keselamatan, & Kesehatan
Ketenagakerjaan Indonesia. Kerja. Sukabumi: Yudhistira
Jakarta: PT Raja Grafindo Syafiie, Inu Kencana. 2003.
Persada. Kepemimpinan Pemerintahan
Ichsan, Slamet. 1994. Pelaksanaan Indonesia. Bandung: Refika
Sistem Manajemen Aditama.
Keselamatan Tenaga Kerja. __________ 2008. Manajemen
Jakarta: PT CPI. Pemerintahan. Jakarta: PT Perca.
International Labor Organization.
1989. Encyclopedia of Skripsi / Jurnal :
Occupational Health and Anugerah, M. Fajar. 2013.
Safety Vol I A-K & Vol II L-Z. Manajemen Pemerintah
Swizerland: Geneva. Daerah Dalam Pelayanan
J.Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Publik (Studi Pengelolaan
Penelitian Kualitatif. Bandung: Lampu Penerangan Jalan di
PT Remaja Rosdakarya. Kota Pekanbaru Tahun 2012.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. Pekanbaru: Universitas Riau
2011. Manajemen Sumber Daya Darussalam. 2013. Upaya
Manusia Meningkatkan Keselamatan
Perusahaan. Bandung: PT dan Kesehatan Kerja (K3)
Remaja Rosdakarya. Oleh Bidang Pembinaan
Misdyanti dan Kartasapoetra. 1993. Pengawasan Ketenagakerjaan
Fungsi Pemerintah Daerah Dalam Dinas Tenaga Kerja Kota
Pembuatan Peraturan Daerah. Pekanbaru Tahun 2011-2012.
Jakarta: Bumi Aksara. Pekanbaru: Universitas Riau.
Moenir, H.A.S. 1992. Pendekatan Marliza, Netalia. 2012. Usaha-Usaha
Manusia dan Organisasi Peningkatan Keselamatan dan
Terhadap Pembinaan Kesehatan Kerja (K3) Di
Kepegawaian. Jakarta: PT Dinas Tenaga Kerja
Gunung Agung. Kabupaten Rokan Hulu Tahun
Mondy dan Noe. 2005. Human 2009-2011. Pekanbaru:
Resource Management. Universitas Riau.
Jakarta: PT Bumi Aksara. Tambusai, M. 2002. Pengawasan
Saksono, Slamet. 1998. Administrasi Kesehatan dan Keselamatan
Kepegawaian. Yogyakarta: Kanisius Kerja Untuk Meningkatkan
Setyawan Salam, Dharma. 2004. Produktifitas Kerja Dalam
Manajemen Pemerintahan Kumpulan Makalah Seminar
Indonesia. Jakarta: K3 RS Persahabatan Tahun
Djambatan.

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 9


2000 & 2001. Jakarta:
Universitas Indonesia.
2. Peraturan Perundang-undangan:
UUD 1945 Pasal 27 Ayat 2
Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun
1992 tentang Kesehatan.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun
1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga
Kerja.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Nomor 6 Tahun 2005 tentang
Peranan dan Tindakan Nyata
Pengawasan Ketenagakerjaan dalam
Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia.
Peraturan Daerah Provinsi Riau
Nomor 4 Tahun 2013 tentang
Pelayanan, Penempatan dan
Perlindungan Ketenagakerjaan
Provinsi Riau..

3. Sumber Lainnya :
www.rri.co.id
www.pekanbaru.go.id
www.seputarriau.com
www.riaubisnis.com
www.presidenri.go.id
www.jpnn.com
www.beritawajib.blogspot.com
www.prokum.esdm.go.id
www.bpjsketenagakerjaan.go.id

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 10

You might also like