You are on page 1of 11

Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)

http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
E-ISSN: 2655-6278 P-ISSN: 2655-6588

Analisis Kompetensi Dasar Esensial pada Mata Pelajaran


Sejarah Indonesia di Masa Pandemi Covid-19
Asyrul Fikri1 & Anju Nofarof Hasudungan2
1
Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Riau
2
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Rupat
Email: Asyrul.fikri@lecturer.unri.ac.id anjunofarof@gmail.com

ABSTRACT:

This study aims to describe the results of the analysis of the essential basic competencies of
Indonesian history subjects in the emergency curriculum period based on the principles of UKRK
(Urgency, Continuity, Relevance, Usability). The syllabus used by Indonesian history teachers at the
beginning of the pandemic and in the transition after the issuance of Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik No 719/P Tahun 2020 still uses the syllabus made during the conditions
before Covid-19. As a result, learning Indonesian history sourced from the syllabus is irrelevant to
current conditions.This research uses descriptive qualitative research. Data collection was carried out
by means of observation, document analysis, interviews, and literature study. The results showed
that the Basic Competence (KD) contained in the previous syllabus was a collection of KD made with
normal living conditions. The Covid-19 pandemic has forced the learning pattern that was originally in
the classroom to change to Distance Learning (PJJ). So, KD in normal conditions syllabus is still used,
so this is irrelevant and very difficult for students. Therefore, this study recommends the results of
essential KD analysis in compulsory history subjects. So that it can be used by history teachers
throughout Indonesia.
Keywords: Covid-19 Pandemic, Essential Basic Competencies, Syllabus, Indonesian History Subject

ABSTRAK:

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan hasil analisis kompetensi dasar esensial mata
pelajaran sejarah Indonesia di masa kurikulum darurat berdasarkan asas UKRK (Urgensi, Kontinuitas,
Relevansi, Keterpakaian). Silabus yang digunakan oleh guru sejarah Indonesia di awal masa pandemi
dan transisi pasca dikeluarkannya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik No 719/P
Tahun 2020 masih menggunakan silabus yang dibuat pada masa kondisi sebelum Covid-19.
Akibatnya, pembelajaran sejarah Indonesia yang bersumber dari silabus menjadi tidak relevan
dengan kondisi saat ini. Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpalan
data dilakukan dengan cara observasi, analisis dokumen, wawancara, dan studi pustaka. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat pada silabus sebelumnya
adalah kumpulan KD yang dibuat dengan kondisi kehidupan normal. Pandemi Covid-19 telah
memaksa pola pembelajaran yang awalnya di kelas berubah menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Sehingga, KD pada silabus kondisi normal masih tetap digunakan maka hal ini tidak relevan dan
sangat menyulitkan peserta didik. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan hasil analisis KD
esensial pada mata pelajaran sejarah wajib. Sehingga dapat dipergunakan oleh guru sejarah di
seluruh Indonesia.
Kata Kunci: Pandemi Covid-19; Kompetensi Dasar Esensial; Silabus; Mata Pelajaran Sejarah
Indonesia

PLEASE CITE AS: Fikri, A., & Hasudungan, A. N. (2021). Analisis Kompetensi Dasar Esensial pada
Mata Pelajaran Sejarah Indonesia di Masa Pandemi Covid-19. Indonesian Journal of Social Science
Education (IJSSE), 3 (1), 20-31.
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)
Vol. 3, No. 1, Januari 2021

A. PENDAHULUAN peristiwa/kejadian pada masa lampau


yang benar-benar terjadi, sistematis,
Dikeluarkannnya Keputusan Menteri kronologis, dan memiliki manfaat bagi
Pendidikan dan Kebudayaan Republik masyarakat sebagai kelanjutan, tujuannya
(Kepmendikbud) No 719/P Tahun 2020 agar terciptanya kehidupan kedepan yang
yang berisi tentang Pedoman Pelaksanaan lebih baik lagi. Pendekatan sejarah
Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam ekonomi menawarkan pesan moral yang
Kondisi Khusus. Satuan pendidikan dalam dapat dijadikan pembelajaran (hikmah)
kondisi khusus dapat menggunakan untuk merespons kondisi pandemi Covid-
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan 19 yang melanda dunia dan Indonesia
pembelajaran peserta didik. Pandemi saat ini. Kadir (2021) mengungkapkan
Covid-19 yang melanda Indonesia dan pentingnya ilmu sosial untuk mengatasi
dunia hingga saat ini telah ditetapkan juga pandemi Covid-19 misalkan, J. Roses dkk
oleh pemerintah melalui Keppres 12 tahun memberikan saran kepada
2020 tentang Penetapan Bencana pemerintah/negara memberikan
Nonalam Penyebaran Covid-19 sebagai perlindungan sosial dan kesehatan
Bencana Nasional (Keputusan Presiden terhadap para pekerja, J. Barry
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 mengatakan bahwa kepatuhan rakyat
tentang Penetapan sebagai Bencana pada anjuran pemerintah mengurangi
Nasional, 2020). persebaran virus, P. Wallis menambahkan
Oleh karena itu, pandemi Covid-19 bahwa kunci sukses mengatasi pandemi
yang telah dinyatakan sebagai suatu adalah mengorbankan diri untuk tidak
keadaan bencana dan hal tersebut disebut melakukan mobilitas terlebih dahulu (Self-
dengan kondisi khusus. Kurikulum dalam Sacrifice).
kondisi khusus adalah kurikulum yang Materi pelajaran sejarah Indonesia
disusun dan dilaksanakan di daerah dalam adalah materi yang mengajarkan mulai
kondisi khusus. Pelaksanaan kurikulum dari masa prasejarah, masa Hindu-Budha,
pada kondisi khusus bertujuan untuk masa Islam, masa kolonial Belanda,
memberikan fleksibilitas pergerakan nasional di Indonesia, masa
(kelenturan/keluwesan) bagi satuan kemerdekaan Indonesia sampai pasca
pendidikan untuk menentukan kurikulum kemerdekaan Indonesia. Permasalahan
yang sesuai dengan kebutuhan yang sering muncul dalam
pembelajaran peserta didik. Menurut pendidikan sejarah sebelum pandemi
Mendikbud, Nadiem Anwar Makarim Covid-19 adalah bahwa pembelajaran
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejarah hanya diartikan sebagai
Republik Indonesia, 2020) bahwa Satuan transfer ilmu (transfer of knowledge),
pendidikan pada kondisi khusus dalam guru sejarah memiliki kecenderungan
pelaksanaan pembelajaran dapat: 1) tetap menyampaikan pengetahuan yang
mengacu pada Kurikulum Nasional; 2) dimiliki oleh guru kepada peserta
menggunakan kurikulum darurat; atau 3) didik tentang ilmu sejarah, sementara
melakukan penyederhanaan kurikulum itu makna yang ada dalam setiap
secara mandiri. Semua jenjang pendidikan peristiwa sejarah tidak dirasakan
pada kondisi khusus dapat memilih dari kebermanfaatannya oleh peserta didik
tiga opsi kurikulum tersebut. (Susilo & Isbandiyah, 2019). Guru sejarah
Sejarah Indonesia merupakan mata tidak saja mengenalkan teori dalam
pelajaran wajib yang diajarkan di kelas mengajar dan mendidik tetapi juga
IPA maupun IPS di satuan pendidikan menafsirkan dan menemukan konteks
menengah atas (Hasudungan & Abidin, yang relevan untuk makna kehidupan
2020; Syaputra & Sariyatun, 2019). dewasa ini, sehingga pembelajaran
Sholeh (2018) menyebutkan bahwa sejarah pada tingkat menengah tidak
sejarah ialah ilmu yang mempelajari kehilangan arah dan mampu menghayati
21 | P a g e
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)
Vol. 3, No. 1, Januari 2021

nilai-nilai moral dan budaya yang setelah peserta didik melaksanakan


berkembang serta menghayati perjuangan pembelajaran dalam kompetensi tertentu
para pendiri bangsa (Printina & termuat juga dalam komponen
Hasudungan, 2020; Syaputra, 2019). kompetensi dasar yakni hasil belajar.
Sedangkan di masa pandemi Covid-19, Kompetensi dasar menjadi kewenangan
permasalahan pendidikan semakin pemerintah pusat, dalam hal ini
kompleks bukan saja soal metode dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
konten/isi pembelajaran sejarah tetapi Republik Indonesia, karena berpijak pada
lebih dari ada masalah Pembelajaran kesetaraan dan menghindari perbedaan
Jarak Jauh (PJJ) yang tidak efektif. Hasil penyediaan materi pokok pada setiap
evaluasi yang peneliti lakukan atas PJJ jenjang satuan pendidikan. Namun dalam
selama 6 bulan berlangsungnya berakhir perkembangannya, pemerintah daerah
pada kesimpulan bahwa PJJ tidak efektif melalui Dinas Pendidikan dan Sekolah
karena sekolah, peserta didik dan diberdayakan untuk mengembangkan
lingkungan tidak siap. Sehingga hasil standar keterampilan dan kompetensi
pembelajaran tidak maksimal, terjadi dasar sesuai dengan kebutuhan daerah,
penurunan prestasi belajar pada peserta kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
didik. PJJ tidak efektif disebabkan yakni, Dengan demikian, pembelajaran yang
sinyal dan kuota internet tidak dicapai akan memberikan makna kepada
mendukung, tidak semua peserta didik peserta didik dengan mengembangkan
memiliki smartphone, psikologi peserta potensinya masing-masing.
didik terganggu karena tidak berjumpa Silabus yang dikeluarkan pemerintah
dengan teman sebaya, mulai bosan saat ini adalah silabus yang terdiri dari
dengan PJJ dan lain sebagainya. komptensi dasar yang dibuat pada masa
Badan Standar Nasional Pendidikan kondisi normal, tanpa adanya pandemi
(Mahgiyanto, 2015) menjelaskan bahwa Covid-19. Berubahnya pola pembelajaran
silabus adalah rencana pembelajaran pada yang awalnya di kelas/sekolah menjadi
suatu dan/atau kelompok mata Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) telah
pelajaran/tema tertentu yang mencakup mengurangi alokasi jam belajar pada mata
standar kompetensi, kompetensi dasar, pelajaran karena keterbatasan guru dan
materi pokok/pembelajaran, kegiatan peserta didik dalam melaksanakan PJJ.
pembelajaran, indikator pencapaian Hasil penelitian yang penting dari
kompetensi untuk penilaian, penilaian, (Kurniawan, 2020) adalah: 1) Guru
alokasi waktu, dan sumber belajar. menemui hambatan dalam
Indaryanti et al., (2019) mengungkapkan pengorganisasian kelas dalam
pembekalan terhadap kemampuan guru pembelajaran sejarah secara PJJ 2) PJJ
dalam menganalisa suatu Kompetensi yang telah mengubah alokasi jam
Dasar (KD) juga perlu dilakukan dalam mengajar guru menjadi sedikit sehingga
aspek penguasaan yang harus dimiliki guru sulit melakukan inovasi 3) guru
guru. mengandalkan metode ceramah dalam
Kompetensi dasar adalah kemampuan pelaksanaan pembelajaran sejarah; dan 4)
untuk mencapai Kompetensi Inti yang guru mengalami kesulitan menerapkan
harus diperoleh Peserta Didik melalui beberapa pendekatan untuk mengaktifkan
pembelajaran (Perubahan Atas Peraturan kelas.
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Keterbatasan PJJ dapat dilihat dari
Tentang Standar Nasional Pendidikan, kuota internet guru dan peserta didik
2013). Artinya, kompetensi dasar adalah (sebelum bantuan kuota internet dari
sekumpulan kompetensi yang harus pemerintah dikucurkan), baterai
dimiliki peserta didik dalam mata smartphone/laptop, kondisi psikologi
pelajaran tertentu sebagai penunjuk untuk peserta didik, kesehatan mata peserta
menyusun indikator kompetensi. didik dan guru dan lainnya. Bahkan ada
Pernyataan unjuk kerja yang diharapkan kekuatiran banyak pihak akan terjadinya

22 | P a g e
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)
Vol. 3, No. 1, Januari 2021

The Lost Generation (generasi yang Kepmendikbud No 719 Tahun 2020 dan
hilang) karena dampak pandemi Covid-19 observasi, wawancara, dan studi pustaka.
pada bidang pendidikan (Khomsan, 2020; Penelitian ini mengunakan pendekatan
Biyanto; Universitas Islam Indonesia, analisis deskriptif, yaitu rangkaian
2021). kegiatan yang berkaitan dengan metode
Sehingga satuan pendidikan melakukan mengumpulkan data perpustakaan,
penyederhanaan dalam alokasi jam membaca dan mencatat serta
pelajaran ditiap mata pelajaran. Akan menganalisis data penelitian (Zed dalam
tetapi, silabus yang digunakan masih Syaputra, 2019). Doyle et al., (2020)
tetap silabus kondisi normal. Mestinya, menjelaskan bahwa analisis isi dan
jika telah terjadi penyederhanaan atau tematik adalah teknik analisis data yang
perubahan alokasi jam pelajaran yang paling umum digunakan dalam penelitian
berdampak pada waktu pembelajaran dan deskriptif kualitatif.
ketercapaian pembelajaran pada tiap
kompetensi dasar maka seharusnya C. HASIL DAN PEMBAHASAN
silabus juga perlu dirubah.
Penyederhanaan dan perubahan dari Pandemi Covid-19 telah berdampak
silabus pada kondisi normal menjadi setidak-tidaknya telah memaksa
silabus pada kondisi masa khusus dapat pemerintah untuk merubah pola
dilakukan dengan menganalisis pembelajaran dari pembelajaran tatap
kompetensi dasar esensial berdasarkan muka menjadi Pembelajaran Jarak Jauh
asas UKRT yang telah penulis singgung di (PJJ). Akan tetapi, untuk mewujudkan hal
awal. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini tersebut bukan saja semata-mata hanya
untuk memaparkan hasil analisis mengeluarkan aturan untuk sekolah
kompetensi dasar esensial mata pelajaran melaksanakan PJJ tanpa memperhatikan
sejarah Indonesia di masa kurikulum silabus khususnya, kompetensi dasar yang
darurat/khusus berdasarkan asas UKRK dipelajari oleh peserta didik saat ini.
(Urgensi, Kontinuitas, Relevansi, Silabus yang ada saat ini adalah silabus
Keterpakaian). Sehingga guru sejarah yang dibuat pada kondisi kehidupan yang
Indonesia dapat memanfaatkan hasil normal bukan dimasa pandemi Covid-19.
analisis KD esensial tersebut dalam Kontekstualisasi pandemi Covid-19 dalam
menunjang pelaksanaan pembelajaran pembelajaran sejarah dapat melatih
pada kondisi khusus (pandemi Covid-19). kemampuan berpikir historis (Historical
Thinking) peserta didik, mencari-temukan
B. METODE PENELITIAN signifikansi historis, dan menumbuhkan
empati historis (Amboro, 2020). Oleh
Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 karena itu, perlu diubahnya silabus
Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau beserta KD saat ini, sebab sudah tidak
pada bulan November tahun 2020. relevan jika tetap dipakai dimasa pandemi
Penelitian ini menggunakan metode Covid-19.
penelitian jenis kualitatif deskriptif dengan Selanjutnya, pemerintah melalui
fokus penelitian adalah menganalisis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
silabus sejarah Indonesia pada jenjang Republik Indonesia mengeluarkan
kelas X, XI dan XII berdasarkan asas regulasi yakni, Kepmendikbud No 719/P
UKRK (Urgensi, Kontinuitas, Relevansi, Tahun 2020 mengenai Pedoman
Keterpakaian). Landasan hukum yang Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan
dijadikan sebagai dasar melakukan Pendidikan dalam Kondisi Khusus pada
analisis kompetensi dasar esensial adalah bulan Agustus tahun 2002 (Kementerian
Kepmendikbud No 719/P Tahun 2020. Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Pengumpulan data dilakukan dengan cara Indonesia, 2020).
analisis dokumen khususnya dokumen Artinya, telah berlangsung enam bulan
silabus sejarah Indonesia dan dokumen PJJ baru pemerintah mengeluarkan

23 | P a g e
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)
Vol. 3, No. 1, Januari 2021

regulasi yang berisi Pedoman Pelaksanaan Okarena itu, opsi pada


Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam penyederhanaan silabus di masa pandemi
Kondisi Khusus. Kepmendikbud No 719/P dengan analisis UKRK tidak hanya pada
Tahun 2020 menjadi landasan hukum membuang atau mempertahankan KD
untuk sekolah menginstruksi para saja. Akan tetapi, dapat menggabungkan
pendidiknya melakukan analisis KD atau mengintegrasikan satu KD dengan
esensial pada silabus masing-masing KD lainnya yang dianggap memiliki
bidang studi. Tujuannya untuk kesamaan atau merupakan materi adalah
memberikan fleksibilitas pada satuan kelanjutan. Kontinuitas juga bermakna
pendidikan untuk menentukan kurikulum bahwa materi pada KD tersebut dipelajari
yang sesuai dengan kebutuhan lagi secara lebih mendalam dan rinci pada
pembelajaran peserta didik. KD selanjutnya. Selanjutnya, relevansi,
Penyederhanaan Kurikulum dapat yang berarti berhubungan satu sama lain.
dilakukan secara mandiri dengan dasar Relevansi ini bisa ditinjau dari dua hal,
dan pertimbangan; prinsip (mudah pertama materi pada KD tertentu
diajarkan, mudah dipelajari, dan mudah berhubungan dengan materi pada KD
dilaksanakan/diaplikasikan), kriteria lainnya. Kedua, materi pada KD tertentu
(penting, relevan, keterpakaian tinggi), berhubungan dengan materi pada mata
prioritas (KD prasyarat, kd bebas atau pelajaran lainnya. Kriteria terakhir dalam
pararel yang keterpakainnya tinggi, KD menentukan KD esensial adalah
kompleks/bersyarat. Selain itu, agar KD Keterpakaian.
pada silabus bidang studi relevan dengan Keterpakaian bermakna, materi pada
kondisi pandemi Covid-19 yang melanda KD tersebut memiliki tingkat keterpakaian
Indonesia dan sampai saat ini masih terus yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari
berlangsung. peserta didik di masa pandemi Covid-19.
Analisis KD esensial pada silabus dapat Disadari bahwa dari sekian jumlah KD
dilakukan secara mandiri dengan asas yang dipelajari, tingkat keterpakaian
urgensi, kontinuitas, relevansi, dalam kehidupan sehari-hari beragam.
keterpakaian (UKRK). Urgensi bermakna Ada KD yang materinya memang
penting atau mendesak. Artinya, bahwa mempelajari tentang kehidupan siswa dan
KD tertentu dianggap lebih penting dan lingkungannnya (sangat aplikatif) dan ada
mendesak untuk dipelajari dibanding pula materi pada KD tertentu kurang
dengan KD yang lainnya di masa pandemi aplikatif (lebih teoritis). Oleh karena itu,
Covid-19. Kontinuitas bermakna penelitian telah melakukan analisis KD
bersambung atau berkelanjutan. Sebuah esensial berdasarkan acuan yang penulis
KD berkriteria kontinuitas, apabila materi sampaikan di atas. Hasil analisis KD
pada KD tersebut merupakan materi esensial pada mata pelajaran sejarah
prasyarat bagi materi berikutnya yang ada Indonesia kelas X, XI, dan XII terlihat
pada KD lainnya. Artinya, KD tersebut pada tabel 1.
harus dipelajari dan menjadi kunci utama
melanjutkan materi selanjutnya.

Tabel 1. Analisis Kompetensi Dasar Esensi Mapel Sejarah Indonesia Berasas


Urgensi, Kontinuitas, Relevansi, Keterpakaian (UKRK)

Kelas X
NO KD DALAM SILABUS KRITERIA KET
KD 3 KD 4 U K R K
1 3.1 memahami konsep 4.1 menyajikan hasil penerapan √ √ √ √ E
berpikir kronologis, konsep berpikir kronologis,
diakronik, sinkronik, diakronik, sinkronik, ruang, dan
ruang, dan waktu dalam waktu dalam peristiwa sejarah

24 | P a g e
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)
Vol. 3, No. 1, Januari 2021

sejarah dalam bentuk tulisan atau bentuk


lain
2 3.2 memahami konsep 4. 2 menerapkan konsep perubahan DAPAT
perubahan dan dan keberlanjutan dalam mengkaji DISATUKAN
keberlanjutan dalam peristiwa sejarah DENGAN KD
sejarah SEBELUMNYA
3 3.3 menganalisis 4.3 menyajikan informasi mengenai √ √ √ √ E
kehidupan manusia purba kehidupan manusia purba dan asal-
dan asal-usul nenek usul nenek moyang bangsa
moyang bangsa indonesia (melanesoid, proto, dan
Indonesia (melanesoid, deutero melayu) dalam bentuk
proto, dan deutero tulisan
melayu)
4 3.4 memahami hasil-hasil 4.4 menyajikan hasil-hasil dan DAPAT
dan nilainilai budaya nilainilai budaya masyarakat DISATUKAN
masyarakat praaksara praaksara Indonesia dan DENGAN KD
Indonesia dan pengaruhnya dalam kehidupan SEBELUMNYA
pengaruhnya dalam lingkungan terdekat dalam bentuk DISATUKAN
kehidupan lingkungan tulisan
terdekat
5 3.5 menganalisis berbagai 4.5 mengolah informasi tentang √ √ √ √ E
teori tentang proses proses masuknya agama dan
masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke
kebudayaan Hindu dan Indonesia serta pengaruhnya pada
Buddha ke Indonesia kehidupan masyarakat Indonesia
masa kini serta mengemukakan-nya
dalam bentuk tulisan
6 3.6 menganalisis 4.6 menyajikan hasil penalaran DAPAT
perkembangan kehidupan dalam bentuk tulisan tentang nilai- DISATUKAN
masyarakat, nilai dan unsur budaya yang DENGAN KD
pemerintahan, dan berkembang pada masa kerajaan SEBELUMNYA
budaya pada masa Hindu dan Buddha yang masih DISATUKAN
kerajaan-kerajaan Hindu berkelanjutan dalam kehidupan
dan Buddha di Indonesia bangsa Indonesia pada masa kini
serta menunjukkan
contoh bukti-bukti yang
masih berlaku pada
kehidupan masyarakat
Indonesia masa kini
7 3.7 menganalisis berbagai 4.7 mengolah informasi teori √ √ √ √ E
teori tentang proses tentang proses masuknya agama
masuknya agama dan dan kebudayaan Islam ke Indonesia
kebudayaan Islam ke dengan menerapkan cara berpikir
Indonesia sejarah, serta mengemukakannya
dalam bentuk tulisan
8 3.8 menganalisis 4.8 menyajikan hasil penalaran DAPAT
perkembangan kehidupan dalam bentuk tulisan tentang nilai- DISATUKAN
masyarakat, nilai dan unsur budaya yang DENGAN KD
pemerintahan, dan berkembang pada masa kerajaan SEBELUMNYA
budaya pada masa Islam dan masih berkelanjutan
kerajaan-kerajaan Islam dalam kehidupan bangsa Indonesia
di Indonesia serta pada masa kini
menunjukkan contoh
bukti-bukti yang masih
berlaku pada kehidupan
masyarakat Indonesia
masa kini

25 | P a g e
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)
Vol. 3, No. 1, Januari 2021

Kelas XI:
NO KD DALAM SILABUS KRITERIA KET
KD 3 KD 4 U K R K
1 3.1 menganalisis proses 4.1 mengolah informasi tentang √ √ √ √ E
masuk dan perkembangan proses masuk dan perkembangan
penjajahan bangsa Eropa penjajahan bangsa Eropa
(Portugis, Spanyol, (Portugis, Spanyol, Belanda,
Belanda, Inggris) ke Inggris) ke Indonesia dan
Indonesia menyajikannya dalam bentuk
cerita sejarah
2 3.2 menganalisis strategi 4. 2 mengolah informasi tentang DAPAT DISATUKAN
perlawanan bangsa strategi perlawanan bangsa DENGAN KD
Indonesia terhadap indonesia terhadap penjajahan SEBELUMNYA
penjajahan bangsa Eropa bangsa Eropa (Portugis, Spanyol,
(Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) sampai dengan
Belanda, Inggris) sampai abad ke-20 dan menyajikannya
dengan abad ke-20 dalam bentuk cerita sejarah
3 3.3 menganalisis dampak 4.3 menalar dampak politik,
politik, budaya, sosial, budaya, sosial, ekonomi, dan
ekonomi, dan pendidikan pendidikan pada masa penjajahan
pada masa penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol,
bangsa Eropa (Portugis, Belanda, Inggris) dalam
Spanyol, Belanda, Inggris) kehidupan bangsa Indonesia
dalam kehidupan bangsa masa kini dan menyajikannya
Indonesia masa kini dalam bentuk cerita sejarah
4 3.4 menghargai nilai-nilai 4.4 menyajikan langkah-langkah √ √ √ √ E
sumpah pemuda dan dalam penerapan nilai-nilai
maknanya bagi kehidupan sumpah pemuda dan maknanya
kebangsaan di Indonesia bagi kehidupan kebangsaan di
pada masa kini Indonesia pada masa kini dalam
bentuk tulisan dan/atau media
lain
5 3.5 menganalisis sifat 4.5 menalar sifat pendudukan √ TE
pendudukan Jepang dan Jepang dan respon bangsa
respon bangsa Indonesia Indonesia dan menyajikannya
dalam bentuk cerita sejarah
6 3.6 menganalisis peran 4.6 menulis sejarah tentang satu √ √ √ √ E
tokoh-tokoh nasional dan tokoh nasional dan tokoh dari
daerah dalam daerahnya yang berjuang
memperjuangkan melawan penjajahan
kemerdekaan Indonesia
T 3.7 menganalisis peristiwa 4.7 menalar peristiwa proklamasi DAPAT DISATUKAN DENGAN
proklamasi kemerdekaan kemerdekaan dan maknanya bagi KD SEBELUMNYA
dan maknanya bagi kehidupan sosial, budaya,
kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan
ekonomi, politik, dan bangsa Indonesia dan
pendidikan bangsa menyajikannya dalam bentuk
Indonesia cerita sejarah
8 3.8 menganalisis peristiwa 4.8 menalar peristiwa
pembentukan pembentukan pemerintahan
pemerintahan pertama Republik Indonesia pada awal
Republik Indonesia pada kemerdekaan dan maknanya bagi
awal kemerdekaan dan kehidupan kebangsaan Indonesia
maknanya bagi kehidupan masa kini dan menyajikannya
kebangsaan Indonesia dalam bentuk cerita sejarah

26 | P a g e
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)
Vol. 3, No. 1, Januari 2021

masa kini
9 3.9 menganalisis peran dan 4.9 menuliskan peran dan nilai-
nilai-nilai perjuangan Bung nilai perjuangan Bung Karno dan
Karno dan Bung Hatta Bung Hatta serta tokoh-tokoh
sebagai proklamator serta lainnya sekitar proklamasi
tokoh-tokoh lainnya sekitar
proklamasi
10 3.10 menganalisis strategi 4.10 mengolah informasi tentang √ TE
dan bentuk perjuangan strategi dan bentuk perjuangan
bangsa Indonesia dalam bangsa Indonesia dalam upaya
upaya mempertahankan mempertahankan kemerdekaan
kemerdekaan dari ancaman dari ancaman Sekutu dan Belanda
Sekutu dan Belanda dan menyajikannya dalam bentuk
cerita sejarah

Kelas XII:
KD DALAM SILABUS KRITERIA KET
NO

KD 3 KD 4 U K R K
1 3.1 menganalisis upaya 4.1 merekonstruksi upaya bangsa √ √ √ √ E
bangsa indonesia dalam indonesia dalam menghadapi
menghadapi ancaman ancaman disintegrasi bangsa
disintegrasi bangsa antara antara lain PKI Madiun 1948,
lain PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS,
DI/TII, APRA, Andi Aziz, PRRI, Permesta, G-30-S/PKI dan
RMS, PRRI, Permesta, G- menyajikannya dalam bentuk
30-S/PKI cerita sejarah
2 3.2 mengevaluasi peran 4. 2 menuliskan peran dan nilai- DAPAT DISATUKAN DENGAN
dan nilai-nilai perjuangan nilai perjuangan tokoh nasional KD SEBELUMNYA
tokoh nasional dan daerah dan daerah yang berjuang
dalam mempertahankan mempertahankan keutuhan
keutuhan negara dan negara dan bangsa Indonesia
bangsa Indonesia pada pada masa 1945–1965
masa 1945–1965
3 3.3 menganalisis 4.3 merekonstruksi √ √ √ √ E
perkembangan kehidupan perkembangan kehidupan politik
politik dan ekonomi Bangsa dan ekonomi Bangsa Indonesia
Indonesia pada masa awal pada masa awal kemerdekaan
kemerdekaan sampai masa sampai masa Demokrasi Liberal
Demokrasi Liberal dan menyajikannya dalam bentuk
laporan tertulis
4 3.4 menganalisis 4.4 melakukan penelitian DAPAT DISATUKAN DENGAN
perkembangan kehidupan sederhana tentang kehidupan KD SEBELUMNYA
politik dan ekonomi Bangsa politik dan ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa Indonesia pada masa Demokrasi
Demokrasi Terpimpin Terpimpin dan menyajikannya
dalam bentuk laporan tertulis
5 3.5 menganalisis 4.5 melakukan penelitian
perkembangan kehidupan sederhana tentang pekembangan
politik dan ekonomi Bangsa kehidupan politik dan ekonomi
Indonesia pada masa Orde Bangsa Indonesia pada masa
Baru Orde Baru dan menyajikannya
dalam bentuk laporan tertulis
6 3.6 menganalisis 4.6 melakukan penelitian

27 | P a g e
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)
Vol. 3, No. 1, Januari 2021

perkembangan kehidupan sederhana tentang pekembangan


politik dan ekonomi Bangsa kehidupan politik dan ekonomi
Indonesia pada masa awal Bangsa Indonesia pada masa
Reformasi awal Reformasi dan
menyajikannya dalam bentuk
laporan tertulis
7 3.7 mengevaluasi peran 4.7 menulis sejarah tentang peran √ TE
pelajar, mahasiswa, dan pelajar, mahasiswa, dan pemuda
pemuda dalam perubahan dalam perubahan politik dan
politik dan ketatanegaraan ketatanegaraan Indonesia
Indonesia
8 3.8 mengevaluasi peran 4.8 menyajikan hasil telaah √ TE
bangsa indonesia dalam tentang peran bangsa indonesia
perdamaian dunia antara dalam perdamaian dunia antara
lain KAA, Misi Garuda, lain KAA, Misi Garuda, Deklarasi
Deklarasi Djuanda, Gerakan Djuanda, Gerakan Non Blok,
Non Blok, ASEAN, OKI, dan ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal
Jakarta Informal Meeting Meeting serta menyajikannya
dalam bentuk laporan tertulis
9 3.9 mengevaluasi 4.9 membuat studi evaluasi √ √ √ √ E
kehidupan Bangsa tentang kehidupan Bangsa
Indonesia dalam Indonesia dalam mengembangkan
mengembangkan ilmu ilmu pengetahuan dan teknologi
pengetahuan dan teknologi di era kemerdekaan (sejak
pada era kemerdekaan proklamasi sampai dengan
(sejak proklamasi sampai Reformasi) dalam bentuk tulisan
dengan Reformasi) dan/atau media lain

Hakikatnya setiap guru bidang studi berdasarkan urgensi, kontinuitas,


sejarah Indonesia dapat melakukan relevansi, keterpakaian (UKRK).
analisis KD esensial dan berdampak pada Pentingnya analisis KD esensial mengingat
hasil yang berbeda-beda tiap sekolah. Hal KD silabus saat ini bukan dibuat pada
tersebut dapat dimaklumi karena jika masa pandemi Covid-19 tetapi dibuat
merujuk pada aturan yang ada yakni, sebelum wabah pandemi ini terjadi.
Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Artinya, KD saat ini tidak relevan dan
Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Artinya kontekstual dengan kondisi pembelajaran
setiap satuan pendidikan mempunyai pada khususnya dan pendidikan secara
karakteristik dan kebutuhan yang umumnya. Satuan pendidikan pada masa
berbeda. Kompetensi dasar esensial yang Covid-19 dapat menggunakan kurikulum
peneliti lakukan hanya sebagai alternatif yang sesuai dengan kebutuhan
untuk guru sejarah Indonesia bukan pembelajaran peserta didik sehingga
menjadi patokan yang menjadi keharusan. menjadi relevan dan kontekstual.
D. KESIMPULAN Hasil penelitian ini adalah berupa
rekomendasi atau alternatif hasil analisis
Dikeluarkannya regulasi Kepmendikbud KD esensial mata pelajaran sejarah
No 719/P Tahun 2020 yang berisi tentang Indonesia yang dapat digunakan oleh
Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada guru sejarah Indonesia. Akan tetapi,
Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus bukanlah menjadi suatu keharusan atau
telah menjadi landasan hukum bagi patokan yang wajib, sejatinya guru
sekolah untuk melakukan sejarah Indonesia di satuan pendidikan
penyederhanaan kurikulum. Implementasi lainnya juga dapat melakukan analisis KD
dari penyederhanaan kurikulum adalah esensial tersebut.
Kompetensi Dasar (KD) Esensial.
Dilakukan dengan cara analisis

28 | P a g e
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)
Vol. 3, No. 1, Januari 2021

E. Daftar Pustaka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia. (2020).
Amboro, K. (2020). Kontekstualisasi Kemendikbud Terbitkan Kurikulum
Pandemi Covid-19 dalam Darurat pada Satuan Pendidikan
Pembelajaran Sejarah. Yupa: dalam Kondisi Khusus.
Historical Studies Journal, 3(2), 90– www.kemdikbud.go.id.
106. https://www.kemdikbud.go.id/main/b
https://doi.org/10.30872/yupa.v3i2.2 log/2020/08/kemendikbud-terbitkan-
03 kurikulum-darurat-pada-satuan-
pendidikan-dalam-kondisi-khusus
Biyanto. (2021). Mewaspadai Lost
Generation. mediaindonesia.com. Khomsan, A. (2020). Antisipasi The Lost
https://mediaindonesia.com/opini/38 Generation. mediaindonesia.com.
0505/mewaspadai-lost-generation https://sipakaril.ipb.ac.id/Files/b9dd8
cf7-e97d-45f6-9d39-
Doyle, L., McCabe, C., Keogh, B., Brady, 018534892436/paper_b9dd8cf7-
A., & McCann, M. (2020). An e97d-45f6-9d39-018534892436.pdf
overview of the qualitative
descriptive design within nursing Kurniawan, G. F. (2020). Problematika
research. Journal of Research in Pembelajaran Sejarah dengan Sistem
Nursing, 25(5), 443–455. Daring. Diakronika, 20(2), 76.
https://doi.org/10.1177/1744987119 https://doi.org/10.24036/diakronika/
880234 vol20-iss2/148
Hasudungan, A. N., & Abidin, N. F. Mahgiyanto, I. (2015). Pengembangan
(2020). Independent Learning: Perangkat Pembelajaran Tematik
Forming The Pancasila Learner Dengan Pendekatan Kontekstual (
Through Historical Learning In Senior Contextual Teaching and Learning )
High School. In Suhartono (Red), Kelas Iii Di Sekolah Dasar Tahun
Social, Humanities, and Education Ajaran 2015 / 2016. Repository
Studies (SHEs): Conference Series Universitas PGRI Yogyakarta.
(Vol 3, Number 2, bll 34–42). Sebelas http://repository.upy.ac.id/213/1/JUR
Maret Univeristy. NAL INDRATUSVIA MAHGIYANTO.pdf
https://doi.org/https://doi.org/10.209
61/shes.v3i2.46219 PERUBAHAN ATAS PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN
Indaryanti, Susanti, E., Aisyah, N., & 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL
Scristia. (2019). Analisis Kesesuaian PENDIDIKAN, Pub. L. No. NOMOR 32
Indikator terhadap Kompetensi Dasar TAHUN 2013 (2013).
pada Pelajaran Matematika oleh Guru http://vervalsp.data.kemdikbud.go.id
Sekolah Menengah Palembang. /vervalpp/panduan.php?pt
Jurnal Gantang, 4(2), 103–109.
https://doi.org/10.31629/jg.v4i2.142 Keputusan Presiden Republik Indonesia
9 Nomor 12 Tahun 2020 tentang
Penetapan sebagai Bencana
Kadir, H. A. (2021). Pandemi COVID-19 Nasional, Pub. L. No. Nomor 12
Membuktikan Betapa Pentingnya Thaun 2020 (2020).
Ilmu Sosial. tirto.id. https://covid19.go.id/p/regulasi/kepu
https://tirto.id/pandemi-covid-19- tusan-presiden-republik-indonesia-
membuktikan-betapa-pentingnya- nomor-12-tahun-2020
ilmu-sosial-f9Jz
Printina, B. I., & Hasudungan, A. N.

29 | P a g e
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)
Vol. 3, No. 1, Januari 2021

(2020). PEMBELAJARAN SEJARAH DOI: http://dx.doi.org/10.29300/ijsse


ASIA BARAT KUNO BERBASIS .v1i1.1321
PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF.
SWADESI: Jurnal Pendidikan dan
Ilmu Sejarah, 1(1), 24.
https://doi.org/10.26418/swadesi.v1i
1.43063

Sholeh, K. (2018). ANALISIS PRASASTI


TALANG TUO PENINGGALAN
KERAJAAN SRIWIJAYA SEBAGAI
MATERI AJAR SEJARAH INDONESIA
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS.
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan
Pembelajaran Sejarah, 2(2), 13.
https://doi.org/10.31851/kalpataru.v
2i2.1592

Susilo, A., & Isbandiyah, I. (2019). Peran


Guru Sejarah dalam Pembentukan
Pendidikan Karakter Anak Era
Globalisasi. Indonesian Journal of
Social Science Education (IJSSE),
1(2), 171–180.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.2
9300/ijsse.v1i2.2246

Syaputra, E. (2019). Local Wisdom for


Character Education: A Study of
Character Values in Tabot Tradition
in Bengkulu. Indonesian Journal of
Social Science Education (IJSSE),
1(2), 136–144.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.2
9300/ijsse.v1i2.2245

Syaputra, E., & Sariyatun, S. (2020).


Pembelajaran Sejarah di Abad 21
(Telaah Teoritis terhadap Model dan
Materi). Yupa: Historical Studies
Journal, 3(1), 18-27.
https://doi.org/10.30872/yupa.v3i1.1
63

Syaputra, E. (2019). Pandangan Guru


Terhadap Integrasi Keraifan Lokal
dalam Pembelajaran Sejarah: Studi
Deskriptif di Beberapa SMA di
Bengkulu Selatan dan Kaur.
Indonesian Journal of Social Science
Education, 1 (2), 1-10.

30 | P a g e

You might also like