Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan, Manusia adalah insan yang sosial, dimana saling keterikatan satu sama
lainnya dan saling membutuhkan, maka sangatlah tidak mungkin jika apa yang dilakukan oleh
manusia tidak terlepas dan terkait dengan kepentingan orang lain. Sedangkan apa yang
dilakukan setiap individu haruslah dapat dipertanggungjawabkan berupa perbuatan baik yang
tidak merugikan orang lain, yang berdampak dikemudian hari merupakan cerminan rasa
tanggung jawab terhadap sosial sekitarnya. (Iskandar Sembiring, 2016: 1).
Pertanggungjawaban perseroan kepada para pemangku kebijakan dimana yang terdapat
istilah kewajiban yang bersifat kemasyarakatan pada perseroan atau lebih dipahami dengan
julukan Corporate Social Responsibility (CSR). Terdengarnya istilah Corporate Social
Responsibility hadir pada masa perusahaan menyadari akan sustainanility long terms
perseroan kenaikan tinggi diibaratkan profitability. Secara esensinya penyampaian
tanggungjawab sifatnya umum perseroan mempunyai purpose dimana menunjukkan pada
Pengaruh Persentase Laba, Ukuran Perusahaan dan
Pengembalian Pinjaman Terhadap Program Corporate
Social Responsibility (CSR) PT. ANTAM (Persero), Tbk
sosial akan kegiatan umum yang dilaksanakan oleh perseroan dan dampaknya terhadap
komunitas umum.
Corporate Social Responsibility di Indonesia, ditetapkan pada Undang-undang No.40
Pasal 74 Tahun 2007 tentang Perusahaan tertentu”. Ayat 1 undang-undang berikut
menyatakan dimana Perusahaan nan melaksanakan aktivitas usahanya di divisi dan
berhubungan lewat sumber daya alam harus melakukan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan”. Pasal 70 semestinya dituju pada ayat (1) dilaksanakan pencapaian cadangan
minimum 20 % (dua puluh persen) dari total dana yang dialokasikan dan diserahkan, ayat 3
berkenaan tentang penggunaan laba menyatakan Penyisihan laba bersih.
PP RI No 47 tahun 2012 menyatakan tentang Kewajiban sosial dan ekosistem perrusahaan
terbatas”. PER No 2 MBU 7 tahun 2017 pasal 9 ayat 1: 2, menyatakan Biaya pemeliharaan
berkarakter hibah/pemberian dan jumlahnya lebih besar 20% (dua puluh persen) pada modal
Program Kemitraan yang dialokasikan pada tahun berjalan”. Pasal 11:
1. Ayat (1) Sistem pemberian pinjaman dan Program Kemitraan.
2. Ayat (2) Besar jasa administrasi pinjaman dana Program Kemitraan sejumlah 3 % ( tiga
persen ) pertahun dari jumlah akhir pinjaman awal tahun atau diputuskan lain oleh
Menteri”.
3. Ayat (3) Dimana pinjaman/pembiayaan disalurkan berlandaskan dasar hukum jual beli
untuk itu perkiraan marjin yang diperoleh disamakan melalui marjin sejumlah jasa
administrasi”, sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
4. Ayat (4) Dimana pinjaman/pembiayaan disalurkan berlandaskan dasar bagi hasil maka
perbandingan bagi hasilnya diserahkan BUMN penyelenggara yakni awal dari 10 % (
sepuluh persen ) (10:90) sampai dengan lebih besar 50% ( lima puluh persen ) (50:50)
berlandaskan kesepakatan.
Terikat badan hukum BUMN, pemerintah pada 2013 akan menentukan persentase CSR
atau Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) dimana catatan BUMN sebesar 2 % dari
keuntungan bersih. Investor.id/business Cuv-Pt-tak-atur-besaran-dana-CSR”.
Menurut Wijayanti, Pasal 74 UU PT mengatur tentang tanggung jawab perusahaanan bagi
melakukan tanggung jawab sosial, ekosistem khususnya terutama perusahaan yang usahanya
berhubungan melalui Sumber Daya Alam (SDA) atau perusahaan yang aktivitasnya
berpengaruh terhadap SDA”.
action yang dicapai ketika goal dan community values. Davis (1960) yang
mengungkapkan bahwa : Problem Resolve dan keputusan bisnis diperoleh ketika
alasan, setidaknya sebagian, melebihi economic interest atau cara langsung
perseroan.
Bambang Rudito – Melia Famiola (2019), menjelaskan Corporate Social
Responbility dapat diartikan seperti business commitment untuk bersikap lebih
bermoral, melakukan kegiatan secara diakui dan memberikan sokongan terhadap
economic development sekaligus meningkatkan public welfare, serta lingkungan
sekitar. Dapat diartikan bahwa ada perubahan paradigma dalam memandang
dunia bisnis. Jadi konsep Corporate Social Responbility adalah
pengejawantahan/perwujudan konsep pembangunan berkelanjutan. Corporate
Social Responsibility adalah keinginan bagi korporat untuk berkomunikasi
dengan local community merupakam bentuk commitment masyarakat secara
menyeluruh. Keinginan korporat agar menyesuaikan serta berdayaguna
memperoleh laba sosial dari ikatannya dengan local community, sebagai hasil
timbal balik secara sosial berupa kepercayaan (trust).
Di Indonesia sejak diterbitkannya Perundang-undangan No 40 Tahun
2007 perihal Perusahaan Terbatas, penerapan tanggung jawab sosial korporasi
menjadi bersifat wajib. Sebagaimana tercantum dalam Bab V tentang
Akuntabilitas Sosial dan Ekosistem Pasal 74 UU Nomor 40 Tahun 2007
menyebutkan sebagai berikut:
1. Ayat 1. Perusahaan yang melakukan aktivitas kegiatannya di bidang dan/atau
berhubungan melaui sumber daya alam harus melakukan Kewajiban Sosial dan
Ekosistem.
2. Ayat 2. Kewajiban Sosial dan Komunitas sebagaimana dalam ayat (1) yakni
tanggung jawab Perusahaan yang direncanakan dan diamati seperti cost
perusahaan yang pelaksanaanya dilaksanakan melalui memperlihatkan keharusan
dan kewajaran.
3. Ayat 3. Perusahaan yang bukan melaksanakan tanggung jawab sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikenakan hukuman berdasarkan serta ketentuan
peraturan perundang-undangan.
4. Ayat 4. Keputusan lebih lanjut mengenai Kewajiban Sosial dan Lingkungan
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
yang dipertimbangkan yaitu terhadap cara kesama rataan, yakni hukum, adab
atau norma serta berperikemanusiaan, seperti:
1. Economic Responsibulity.
2. Law Responsibility.
3. Ethics Responsibility.
4. Social company Responsibilty.
2.3 Hipotesis
Tabel 4.1
Perhitungan Net Profit Margin (NPM)
PT. ANTAM, Tbk
Adapun data yang diperoleh untuk melakukan analisis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3
Perhitungan Return On Asset (ROA)
PT. ANTAM, Tbk
Tabel 4.7
Hasil Analisis Statistik Deskriptif
b. Uji Hipotesis
1.) Uji Regresi Berganda
Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Berganda
DAFTAR PUSTAKA
Amrizal, Aminudin, Mulyati Henny, Oktaviani Yeni, Asriyal, Maryama Siti, Rizfal Adi,
Yandri Pitri, Alim Mulia, Suparman, 2019. Tim pembuat Pedoman Penulisan Skripsi,
ITB Ahmad Dahlan Jakarta.
Ghozali, Imam 2018. Aplikasi Analisis Multivariate denga program IBM SPSS 25 Edisi 9,
Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hilmi dan Ali, 2008 dalam Wardhani, 2018. Pertumbuhan perusahaan, pengertian ukuran
perusahaan BAB II kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis.
http://repository.unpas.ac.id/15472/4/BAB%20II.pdf
http://pendidikan.co.id/pengertian_csr/
http://www.antam.com/id/reports/csr-related-reprtc.
https://www.google.com/search?q=ejournal3.undip.ac.id%3Eindex.php%3Edjom%3Earticle%
2Cview&oq=ejournal3.undip.ac.id%3Eindex.php%3Edjom%3Earticle%2Cview&aqs=c
hrome.0.69i59.3174j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8.
Mardikanto Totok, 2018. CSR (Corporate Social Responsibility) Tanggung Jawab Sosial
Korporasi. Bandung
Munsaidah, Andini, dan Supriyanto, 2016. “Pengaruh Firm Size, Profitabilitas dan Leverage
dan Growth perusahaan terhadap CSR” . prosidingunipma.ac.id.
Nurhasanah, Siti. 2017. Praktikum Statistika 2 Uuntuk Ekonomi dan Bisnis Aplikasi dengan
Ms Excel dan SPSS. Salemba Empat. Jakarta.
Purnasiwidan Sudarno, 2011 dalam Wahyuningsih dan Mahdar 2018. “Pengaruh Size,
Leverage dan Profitabilitas terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI.
https://www.researchgate.net/publication/325490805_Pengaruh_Size_Leverage_dan_Pr
ofitabilitas_Terhadap_Pengungkapan_Csr_Pada_Perusahaan_Manufaktur_yang_Terdaft
ar_di_Bursa_Efek_Indonesia
Sembiring Iskandar, 2016. CFCD (Corporate Forum For Community Development). Jakarta
Sofia Prima Dewi, K. (2013). Pengaruh Umur Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Dan Leverage Terhadap Pengungakapan TanggungJawab Sosial Perusahaan Pada
Perushaan yang Terdaftar di BEI. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.15, No.1, Juni 2013 ,
1-12.
Sunaryo dan Mafud, 2016. “Pengaruh Size, Profitabilitas, Leverage dan Umur Perusahaan.
Penjabaran CSR dan pengertian Leverage