You are on page 1of 8

KONTRAK BELAJAR MELALUI HIDDEN CURRICULUM SEBAGAI

BAGIAN DARI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA MADRASAH ALIYAH

CONTRACT LEARNING THROUGH HIDDEN CURRICULUM AS PART


OF CHARACTER EDUCATION FOR MADRASAH ALIYAH STUDENTS

Arjunina Maqbulin

ABSTRACT
Arjunina Maqbulin
The degradation of eastern character (Indonesian) make us upset.
MAN NGANJUK
This paper is trying to find a solution how to educate character of
Jl. Letjen Suprapto 121 C
students without reducing learning hours most of which have been
Nganjuk
used by teachers to teach their subject. One way to be conducted
E-mail : Arjunina.aa@gmail.com.
Naskah : by teachers to educate students through hidden curriculum
diterima : 22 Pebruari 2018 ( through the curriculum not included in textual ) is by using learning
direvisi : 10 Maret 2018 contract. Learning contract is agreements between students and
disetujui : 27 Maret 2018 teachers about the things that deal with learning activities, including
discipline, responsibility and honesty. The agreements carried out
in early semester to ensure that the learning activities can be done
well within a semester. Therefore, this paper aims to explain how
to grow students good character in the classroom through learning
contract. To make contract learning run well, teacher must always
control the effectivity of contract learning that have been made.
Character education that uses learning contract will make students
have discipline, honest and responsible characters. That is why, in
order to make learning contract can run well, the method that is
used by teacher is by doing observation. Therefore, teacher can
control whether the agreements are done or not.

Keywords : Learning contract, hidden curriculum, character


education,

ABSTRAK
Mulai lunturnya karakter ketimuran yang merupakan karakter
asli manusia Indonesia membuat banyak pihak merasa terusik.
Dalam makalah ini penulis fokus untuk mencari solusi bagaimana
mendidik karakter siswa tanpa harus mengurangi jam
pembelajaran yang kebanyakan telah digunakan guru untuk
memberikan materi pembelajaran. Salah satu cara yang dapat
dilaksanakan guru untuk mendidik karakter siswa melalui hidden
curriculum (melalui kurikulum yang tidak tercantum secara
tekstual) adalah dengan menggunakan kontrak belajar. Kontrak
belajar adalah kesepakatan yang dibuat antara siswa dan guru
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan
pembelajaran, termasuk didalamnya adalah pemantapan karakter
kedisiplinan, tanggung jawab dan kejujuran. Kontrak belajar

141
3
Jurnal Diklat Keagamaan, Vol. 12, no. 2, April - Juni 2018

dilaksanakan di awal semester agar pelaksanaan pembelajaran


selama satu semester dapat berjalan dengan kondusif. Agar
kontrak belajar dapat berjalan dengan baik guru harus
senantiasa mengontrol pelaksanaan kontrak belajar yang telah
dibuat. Untuk itu makalah ini bertujuan untuk memaparkan
gagasan mengenai bagaimana mendidik karakter siswa di
dalam kelas, dalam kegiatan pembelajaran melalui kontrak
belajar. Pendidikan karakter dengan menerapkan kontrak belajar
akan membuat siswa memiliki karakter disiplin, jujur dan
bertanggung jawab. Dan metode yang dapat diterapkan oleh
guru agar kegiatan kontrak belajar ini dapat berjalan dengan
baik adalah dengan melakukan observasi, sehingga guru
dapat mengontrol apakah kontrak belajar yang sudah
disepakati dilaksanakan dengan baik atau tidak oleh peserta didik.

kata kunci : kontrak belajar, hidden kurikulum, pendidikan karakter.

PENDAHULUAN menimbulkan masalah disamping contoh di-


Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di atas adalah keengganan siswa dalam
dalam kelas, mau tidak mau akan menjadi mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru,
tempat terjadinya interaksi antara guru dan tidak mengerjakan PR, sengaja datang ter-
murid. Murid yang selama berjam-jam, berhari- lambat ketika kegiatan pembelajaran dengan
hari, berbulan-bulan dan bahkan bertahun- berbagai alasan, mulai dari pergi ke kamar
tahun melaksanakan kegiatan di dalam kelas mandi, membeli buku, dll, hingga kesengajaan
pada akhirnya akan memunculkan karakter meninggalkan kelas ketika merasa tidak suka
aslinya di dalam kegiatan pembelajaran. dengan guru bidang studi tertentu atau
Karakter-karakter yang umum dimunculkan siswa karena belum mengerjakan tugas. tindakan-
antara lain, perilakunya ketika merasa bosan tindakan siswa semacam ini menunjukkan
dengan kegiatan pembelajaran, karakter asli belum adanya sikap disiplin dan juga rasa
siswa yang indisipliner, karakter ketika merasa tanggung jawab dalam diri siswa. Di samping
terbebani dengan setumpuk tugas, dan itu perilaku-perilaku siswa yang indisipliner,
karakter-karakter siswa lainnya yang jika juga bisa disebabkan oleh karakter asli siswa.
dibiarkan berlarut-larut akan memunculkan Siswa yang ketika dirumah terbiasa dengan
suasana ketidak-nyamanan dalam kegiatan sikap ”semau gue” dan tidak mematuhi orang
pembelajaran di dalam kelas dan jika dibiarkan tuanya, maka sangat mungkin ketika di sekolah
maka hal ini akan mengganggu kegiatan menjadi pribadi yang tidak mau mematuhi
pembelajaran. Sebagai contoh, ketika guru peraturan sekolah. Di sinilah peran guru
sudah memulai kegiatan pembelajaran diharapkan tidak hanya sekedar menjadi
kemudian ada anak yang datang terlambat pengajar, yang hanya menyampaikan pelajaran
masuk ke dalam kelas dengan alasan ketiduran saja namun guru juga harus berperan sebagai
di perpustakaan, hal ini tidak mungkin dibiarkan pendidik, menurut Drs. Syaiful Bahri
begitu saja oleh guru. Di sisi lain, hal ini juga Djamarah (2000) ”Tugas guru sebagai pendidik
pasti mengganggu pelaksanaan pembelajaran berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-
meskipun pelakunya hanya satu siswa maka nilai hidup kepada anak-anak didik”. Mata
hal itu sangat rentan menimbulkan masalah. pelajaran apapun yang diampu guru, pendidikan
Contoh beberapa perilaku siswa yang rentan karakter harus diberikan oleh guru bidang

142
3
Jurnal Diklat Keagamaan, Vol. 12, no. 2, April - Juni 2018

study apapun. Karena itu tindakan siswa yang PENDIDIKAN KARAKTER


indisipliner harus mendapat perhatian serius Pendidikan karakter adalah upaya
dari guru. pembentukan karakter siswa yang dilaksana-
Untuk mengatasi masalah tersebut kan di sekolah. Sebagaimana kita ketahui
diperlukan komunikasi 2 arah dari guru dan bersama, akhir-akhir ini istilah pendidikan
kesepakatan dari siswa tentang hal-hal yang karakter menjadi populer, dikarenakan
boleh dan yang tidak boleh dilakukan ketika kekhawatiran banyak pihak tentang mulai
kegiatan pembelajaran. Ketika pembiasaan ini hilangnya karakter asli bangsa Indonesia.
sudah dilakukan diharapkan nantinya karakter Dulu bangsa ini dikenal sebagai bangsa yang
siswa yang terbentuk ketika kegiatan toleran, suka bergotong royong, bekerja
pembelajaran juga akan dilaksanakan oleh sama, ramah dan jujur. Namun akhir-akhir ini,
siswa dalam kehidupan sehari-hari. karakter asli bangsa ini semakin terkikis
Dalam skala yang lebih besar, kondisi karena arus globalisasi adanya pasar bebas dan
siswa saat ini yang sudah lebih akrab dengan MEA menjadi pintu masuk bagi budaya barat
budaya barat daripada budaya negeri sendiri yang kemudian mulai mengikis akar budaya
karena technology yang sangat pesat membuat ketimuran. Disamping hal tersebut, keinginan
karakter asli ketimuran yang selalu dijunjung pemerintah akan terciptanya generasi
tinggi seperti kejujuran, tolong-menolong, emas tahun 2045, yang bisa bersaing di dunia
toleransi, dan keramahan yang dulu menjadi global, sekaligus memiliki budipekerti yang
ikon negara kita, kini sudah mulai luntur. baik. Juga mendasari dilaksanakannya
Siswa kita saat ini secara umum merasa lebih pendidikan karakter di sekolah. Di samping itu,
nyaman mencari contekan kesana kemari, pendidikan memiliki tujuan untuk membantu
dari pada belajar untuk mempersiapkan ujian manusia menjadi cerdas dan tumbuh menjadi
dengan baik. Rasa percaya diri siswa yang insan yang baik.
rendah, dan rasa taggung jawab yang hilang Disamping itu, dapat ditekankan bahwa
membuat siswa dengan mudah berperilaku pendidikan tidak hanya bertujuan untuk
tidak jujur untuk meraih hasil yang di inginkan memintarkan anak namun juga bisa membuat
dengan mudah. Di sisi lain mudahnya siswa anak menjadi insan yang berbudi, tidak hanya
mengumbar emosi yang berlebihan (tidak membuat siswa menjadi cerdas secara
mampu menahan emosi) sehingga mudah kognitif namun juga memiliki budi pekerti
berkelahi, mudah terjerat dalam narkoba yang luhur. Dari sinilah kemudian muncul
adalah contoh dari karakter siswa yang labil pendidikan karakter.
karena terbentuk dari komunitas yang lebih Menurut Kementerian Pendidikan
sering memegang smart phone untuk Nasional (2010 : 4) pendidikan karakter
kemudian curhat di media sosial dari pada dimaknai sebagai pendidikan yang
mencari solusi dari masalah yang dihadapi. mengembangkan karakter bangsa pada diri
Labilnya karakter siswa ini sekaligus menjadi peserta didik sehingga mereka memiliki
tugas tambahan bagi guru sebagai pendidik nilai dan karakter sebagai karakter dirinya,
yang tidak hanya bertugas untuk menyampai- menerapkan nilai-nilai tersebut dalam
kan materi, namun juga menyentuh ranah kehidupan dirinya, sebagai anggota
emosi dan spiritual siswa agar mampu menjadi masyarakat, dan warga negara yang religius,
manusia yang utuh, menjadi manusia yang nasionalis, produktif dan kreatif.
tidak hanya cerdas secara kognitif namun juga Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang
mampu survive dalam mengahadapi segala Madrasah Aliyah telah ada bentuk penilaian
permasalahan dalam kehidupannya kelak. untuk menilai karakter siswa. Dan hal itu
Menjadi pribadi yang tidak hanya sukses termasuk didalam kegiatan pembelajaran,
secara materi namun juga sukses mengendali- Sehingga outputnya, diharapkan peserta
kan emosi. didik akan berperilaku diluar kelas atau
143
3
Jurnal Diklat Keagamaan, Vol. 12, no. 2, April - Juni 2018

dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana budaya apa yang patut dan tidak patut diwaris-
yang telah dibiasakan dalam kelas. Sebagai kan kepada generasi bangsa. Aspek yang dapat
contoh, didalam kelas Guru meminta peserta berubah meliputi variabel organisasi serta
didik untuk kreatif dalam menyelesaikan sistem sosial dan kebudayaan. Variabel
tugas yang diberikan oleh guru dan harus organisasi meliputi bagaimana guru mengelola
dikumpulkan dalam jangka waktu tertentu. kelas dan bagaimana pelajaran diberikan.
Dalam hal ini guru sebenarnya tengah Dari paparan diatas dapat disimpulkan
mendidik siswa agar menjadi manusia bahwa hidden curriculum adalah bagian
yang kreatif dan bertanggung jawab. dari kurikulum karena berhubungan dengan
penyelenggaraan Kegiatan pembelajaran
HIDDEN CURRICULUM untuk mencapai tujuan yang diharapkan, namun
Dalam kegiatan pembelajaran terdapat tidak tercantum secara facta atau riil dalam
banyak aspek yang meliputinya. Selain aspek kurikulum. Karena itu pelaksanaan kontrak
utama yaitu kurikulum yang merupakan belajar merupakan bagian dari hidden
pokok dari kegiatan kependidikan. Undang- kurikulum, karena pelaksanaan kontrak belajar
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang tidak tercantum secara eksplisit dalam
Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) kurikulum namun dapat dilaksanakan oleh
menyebutkan bahwa Kurikulum adalah guru untuk mendidik karakter siswa serta
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang kondusif sehingga tujuan dari kegiatan
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran dapat tercapai.
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Karena itu kurikulum KONTRAK BELAJAR
adalah hal pokok dalam dunia pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan,
Disamping kurikulum yang disebutkan guru tidak hanya melaksanakan tugas kurikulum
diatas, masih ada beberapa hal yang merupakan yang riil yaitu merencanakan, melaksanakan dan
bagian dari kurikulum karena dilaksanakan mengevaluasi, namun guru juga harus membuat
dalam kegiatan pembelajaran namun tidak seperangkat perencanaan untuk mendidik
disebutkan secara riil dalam peraturan karakter siswa sebagaimana tercantum dalam
pelaksanaan kurikulum. Hal inilah yang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
kemudian dinamakan sabagai Hidden Dengan demikian, apapun aktivitas
curriculum. pembelajaran yang diupayakan guru, aktivitas-
Hidden curriculum dapat dikelompokkan aktivitas pembelajaran tersebut haruslah
ke dalam kurikulum karena kegiatan-kegiatan mampu memfasilitasi pembentukan dan
yang terdapat dalam hidden curriculum pengembangan peserta didik berkarakter. Salah
merupakan pengalaman-pengalaman siswa satu cara yang relevan diterapkan adalah
yang dilakukan secara terorganisir. Adapun pengintegrasian nilai-nilai karakter ke dalam
dikatakan hidden, karena kegiatan-kegiatan kegiatan pembelajaran setiap mata pelajaran
tersebut tidak tertulis dalam kurikulum ideal yang tertera dalam kurikulum sekolah.
ataupun faktual dalam proses pembelajaran. Sementara yang dimaksud dengan
Wina Sanjaya menulis dalam bukunya mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam
menjelaskan bahwa ada dua aspek yang dapat kegiatan pembelajaran berarti memadukan,
memengaruhi perilaku sebagai bagian hidden memasukkan, dan menerapkan nilai-nilai yang
curriculum, yaitu aspek yang relatif tetap dan diyakini dalam rangka membentuk,
aspek yang dapat berubah. Yang dimaksud mengembangkan, dan membina tabiat. Salah
dengan relatif tetap adalah ideologi, keyakinan, satu hal yang bisa dilakukan Guru untuk
dan nilai budaya masyarakat yang memengaruhi mengintegrasikan pendidikan karakter dalam
sekolah, termasuk di dalamnya menentukan kegiatan pembelajaran tanpa harus mengurangi
144
3
Jurnal Diklat Keagamaan, Vol. 12, no. 2, April - Juni 2018

efektifitas waktu belajar adalah dengan diperlukan seperangkat aturan yang telah
menggunakan kontrak belajar. disepakati baik oleh siswa sendiri selaku
Kontrak belajar adalah istilah yang subyek pendidikan maupun guru yang berperan
sering digunakan untuk kesepakatan antara sebagai pengelola kelas agar kelas menjadi
guru dan peserta didik. Kontrak belajar ialah kondusif dan nyaman untuk belajar. (Drs. Syaiful,
salah satu aturan yang diciptakan atas dasar 2000 : 47). Cara yang digunakan untuk membuat
kesepakatan, tentunya antara pihak guru dan kontrak belajar adalah dengan musyawarah,
peserta didik. Siswa dilibatkan secara sehingga guru tidak perlu terlalu banyak ikut
penuh ketika proses pembuatan kontrak campur, guru hanya perlu memfasilitasi jika
belajar berlangsung dan dilaksanakan secara dalam musyawarah pembuatan kontrak belajar
dialogis sehingga siswa tidak merasa ada terdapat masalah, contohnya adalah, ketika
paksaan dalam pelaksanaannya kelak. siswa belum menemukan kesepakatan, guru
Secara umum kontrak belajar adalah bisa menyumbangkan saran kepada siswa,
seperangkat peraturan yang dibuat melalui meskipun begitu keputusan tetap berada di
kesepakatan yang dibuat antara guru dan tangan siswa. Dari awal pelaksanaan kontrak
peserta didik agar kegiatan pembelajaran di belajar ini siswa telah belajar bagaimana
dalam kelas bisa berjalan dengan baik. Kegiatan mengambil keputusan demi kemaslahatan
ini bisa dilaksanakan di awal tahun atau bisa bersama dan bagaimana kelak dia harus
juga diperbarui di awal semester. Pengertian menjaga sikap dan karakternya agar tidak
tentang kontrak belajar menurut PKKMB melanggar kesepakatan yang telah dibuat.
(Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Keefektifan pelaksanaan kontrak belajar ini
Baru) Unesa, ialah ”sesuatu (peraturan) yang tidak lepas dari peran siswa yang menentu-
telah dibuat dan disepakati oleh peserta didik kan sendiri bentuk pertanggungjawaban
dan pendidik yang hanya berlaku di dalam kelas mereka. Mereka tentu telah memilih bentuk
ketika pembelajaran berlangsung. Kesepakatan pertanggung jawaban yang memang mampu
yang diambil dapat berupa kesepakatan mereka laksanakan dan bentuknya mendidik.
tentang reward bagi siswa yang menaati Untuk membuat kontrak belajar guru tidak
kesepakatan atau bentuk pertanggungjawaban boleh mendominasi, karena jika hal itu dilaku-
bagi yang melanggar. Dalam kontrak belajar kan maka hal itu bukan lagi menjadi kontrak
tidak ada kata hukuman karena bentuknya belajar, namun akan menjadi peraturan kelas
adalah kesepakatan. Sehingga jika anak yang yang secara sepihak dibuat oleh guru. Ada
melanggar kesepakatan dia tidak merasa beberapa hal yang harus diperhatikan
harus menjalankan hukuman, namun harus ketika membuat kontrak belajar yaitu :
mempertanggungjawabkan perbuatannya 1. Dibuat secara dialogis tanpa paksaan dari
yang melanggar kesepakatan yang telah pihak manapun dan tidak ada yang
disepakati. Dalam hal ini guru secara tidak mendominasi.
langsung telah mengajar siswa tentang karakter 2. Dibuat, disepakati dan dilaksanakan oleh
tanggung jawab. Selain itu setiap tindakan siswa dan guru
siswa ketika di dalam kelas bisa dikontrol 3. Mengedepankan bentuk pertanggung
dengan baik oleh guru melalui kesepakatan jawaban bukan hukuman
yang telah dibuat. 4. M e mu n c ul k a n k a r a k t e r k e ju j u r a n ,
Dalam kegiatan pembelajaran unsur kedisiplinan dan mau berusaha dari siswa
guru dan anak didik harus aktif, tidak mungkin jika berkaitan dengan tugas atau pekerjaan
terjadi interaksi edukatif bila hanya satu rumah.
unsur yang aktif. (Drs. Syaiful, 2000 : 12). Untuk 5. Mengedepankan kedisiplinan baik oleh
itulah siswa dilibatkan secara penuh untuk siswa maupun guru
membuat peraturan yang mereka buat dan 6. Mengedepankan aspirasi siswa
akan mereka laksanakan sendiri. Karena itu 7. Komunikasi 2 arah.
145
3
Jurnal Diklat Keagamaan, Vol. 12, no. 2, April - Juni 2018

Jika kontrak belajar ini diterapkan secara Karena itu penerapan Kontrak belajar
sungguh-sungguh oleh siswa melalui kontrol yang tidak memaksa dan mampu mengakomodir
yang ketat dari guru maka kebiasaan positif kepentingan siswa sangat sesuai jika diterapkan
yang di lakukan di dalam kelas di harapkan dapat untuk siswa Madrasah Aliyah karena peraturan
di aplikasikan oleh siswa dalam kehidupan dalam bentuk kesepakatan tersebut dibuat
sehari-hari di luar kelas. dan dilaksanakan sendiri oleh siswa. Kontrak
belajar dapat dilaksanakan di awal semester
KONTRAK BELAJAR MELALUI HIDDEN untuk memastikan agar kegiatan pembelajaran
KURIKULUM SEBAGAI BAGIAN DARI selama satu semester dapat berjalan dengan
PENDIDIKAN KARAKTER kondusif. Dengan melaksanakan kontrak
Kontrak belajar yang dilakukan didalam belajar di awal semester guru dapat menyusun
kelas untuk siswa Madrasah Aliyah dapat terlebih dahulu poin-poin yang dapat mendidik
diterapkan oleh semua guru bidang study karakter positif siswa, seperti karakter
meskipun hal tersebut tidak tertera secara mencintai kebersihan, tanggung jawab, dan
faktual dalam kurikulum. Kontrak belajar ini kejujuran. Namun poin-poin pendidikan
perlu dilaksanakan karena secara umur siswa karakter tersebut disampaikan oleh guru
Madrasah Aliyah adalah kategori remaja. dengan cara dialogis, dengan menyampaikan
Secara umum remaja telah menuntut agar manfaat jika karakter tersebut dimiliki siswa,
diakui menjadi pribadi yang mandiri dalam sehingga ketika pembahasan tentang kontrak
memutuskan dan melakukan apapun yang belajar yang akan dilaksanakan selama satu
mereka inginkan. Menurut Hill dan Holmbeck semester tersebut siswa terlibat secara aktif,
(dalam Steinberg, 1993) mengemukakan dalam memutuskan ataupun menolak jika
beberapa indikator dari munculnya kemandirian ada poin-poin yang dirasa kurang sesuai.
berbuat pada seorang remaja diantaranya Dalam Rencana Pelaksanaan
adalah sebagai berikut: Pembelajaran (RPP) sesuai dengan kurikulum
1] Kemampuan untuk membuat keputusan 2013, dapat kita lihat bahwa pendidikan karakter
sendiri dan mengetahui dengan pasti kapan siswa telah dilaksanakan, hal ini dapat dilihat
seharusnya meminta/ mem-pertimbangkan pada Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK)
nasehat orang lain, dan tujuan pembelajaran. Kemudian dalam
2] Mampu mempertimbangkan bagian- ranah penilaian terdapat pada Lembar
bagian alternatif dari tindakan yang dilakukan pengamatan sikap peserta didik, penilaian
berdasarkan penilaian diri sendiri dan saran- keaktifan siswa, dan penilaian diri. Dari kelima
saran orang lain, hal diatas nampak bahwa proses pelaksanaan
3] Mencapai suatu keputusan yang bebas tentang pendidikan karakter telah dilaksanakan dengan
bagaimana seharusnya bertindak/ baik oleh guru bidang study Madrasah Aliyah
melaksanakan keputusan dengan penuh sesuai dengan kurikulum 2013. Namun sekali
percaya diri, lagi kendala terbesar yang dihadapi guru
4] Value autonomy (kemandirian nilai), yaitu untuk memaksimalkan hasil dari pendidikan
aspek kebebasan untuk memaknai karakter yang dilaksanakan sesuai kurikulum
seperangkat prinsip tentang benar dan salah, 2013 adalah manajemen waktu. Sementara
hak dan kewajiban. disisi lain guru juga dituntut untuk bisa
mengeksplor kemampuan kognitif siswa.
Dari paparan diatas, nampak bahwa
Sehingga waktu pembelajaran di dalam kelas
siswa sebagai pelajar pada madrasah aliyah
yang dilaksanakan oleh guru terforsir lebih
telah menuntut agar didukung memiliki
banyak di bidang kognitif.
kemandirian dalam membuat keputusan,
Untuk mengatasi hal tersebut guru
mengambil tindakan, menentukan salah
dapat melaksanakan kontrak belajar, karena
dan benar, dan sebagainya.
poin-poin penting dari karakter yang baik
146
3
Jurnal Diklat Keagamaan, Vol. 12, no. 2, April - Juni 2018

telah disepakati begitu juga dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai


konsekuensi jika melanggar, selain itu dengan RPP yang telah dibuat, dan yang terakhir,
pendekatan yang tepat untuk siswa madrasah melaksanakan evaluasi untuk mengetahui
aliyah adalah dengan pendekatan dialogis. apakah materi yang diberikan telah dikuasai
Dengan Guru menerapkan penggunaan oleh siswa. Namun diluar 3 hal tersebut guru
kontrak belajar maka guru telah mendidik sebagai pendidik juga harus mampu
siswa untuk konsekuen dengan kesepakatan melaksanakan kurikulum yang meskipun tidak
yang telah dibuat, sehingga diharapkan tercantum secara fakta atau riil dalam kurikulum
karakter yang terbentuk dari pelaksanaan namun tetap menjadi tugas dan tanggung
kesepakatan tersebut dapat mengakar pada jawab guru. Sukmadinata juga mengatakan
siswa dan pada akhirnya membentuk bahwa pembelajaran hampir seluruhnya
karakter siswa. tergantung pada kreativitas, kecakapan,
Dengan pelaksanaan kontrak belajar ini kesungguhan, dan ketekunan guru. Mengingat
sebenarnya guru telah memastikan bahwa tujuan dari pendidikan nasioanal adalah untuk
kegiatan pembelajaran yang akan dijalani membantu manusia menjadi cerdas dan tumbuh
dalam satu semester kedepan akan berjalan menjadi insan yang baik. Sehingga tujuan dari
dengan baik, karena siswa telah menyepakati pendidikan tidak hanya mencetak anak yang
aturan yang dibuat bersama. Namun disisi cerdas dan menguasai materi yang diberikan
lain, pelaksanaan kontrak belajar ini tidak guru namun juga memiliki karakter yang baik.
akan berjalan dengan maksimal tanpa ada sebagaimana menurut Samani (2012 : 45)
kontrol yang maksimal dari guru. Ketika pendidikan karakter adalah proses pemberian
kesepakatan telah dibuat, hal selanjutnya tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi
yang harus diperhatikan adalah konsistensi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam
dari siswa untuk menjalankan kontrak belajar dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa. Jadi
dan juga konsistensi dari guru untuk mengontrol arah pendidikan karakter adalah menjadi manusia
kesepakatan tersebut. Karena bagaimanapun yang utuh, yang berkarakter baik dalam segala
bagusnya sebuah kesepakatan, jika tidak ada dimensi. Hal ini diperjelas oleh Daniel Goleman
kontrol yang baik, kesepakatan hanya akan yang menjelaskan dalam bukunya ’Emotional
tinggal kesepakatan. Sebagaimana yang Intelligence’ bahwa jika kita tidak mampu
dikatakan oleh Misbahul Huda dalam bukunya mengelola aspek perasaan atau emosi kita dengan
bahwa trust is good, control is better yang baik, maka kita tidak akan mampu menggunakan
berarti mempercayai itu baik, namun aspek kecerdasan konvensional / kognitif kita (IQ)
mengontrol itu lebih baik. Disinilah konsistensi secara efektif. Ia juga mengatakan bahwa
guru diperlukan. Sebagai contoh, jika telah kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya
ada kesepakatan dalam kontrak belajar sekitar 20 % dan 80 % sisanya ditentukan oleh
bahwa siswa yang tidak mengerjakan tugas faktor- faktor kecerdasan emosional. Contoh
berupa PR maka dia akan memberikan tugas kontrak belajar yang merupakan bagian dari
tambahan untuk siswa, guru harus mengecek hidden curriculum untuk pendidikan karakter
satu persatu apakah siswa benar-benar siswa Madrasah Aliyah pada mata pelajaran
telah melaksaakan tugas tersebut atau bahasa Inggris dapat di lihat dalam tabel berikut :
belum. Dan guru harus memiliki langkah yang
Kontrak Belajar Konsekuensi jika
jitu agar hal-hal tersebut secara teknis tidak No
melanggar
mengganggu waktu pembelajaran yang Kelas bersih ketika pelajaran Menghafalkan 5 kosa-
terbatas. 1
kata (vocabulary)
Dalam kegiatan pembelajaran sehari-
2 Mengerjakan tugas tepat Menghafalkan 10
hari, sesuai dengan kurikulum, tugas guru waktu kosakata (vocabulary)
adalah membuat perancanaan dalam bentuk
RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran),
147
3
Jurnal Diklat Keagamaan, Vol. 12, no. 2, April - Juni 2018

Jika masuk kelas terlambat,


dilaksanakan selama 1 semester. Kesepakatan
Speaking English yang dibuat dalam kontrak belajar dilaksana-kan
3 atau izin keluar kelas harus
menggunakan bahasa oleh guru dan siswa dalam suasana yang dialogis.
Inggris. Tidak ada paksaan dalam pembuatan kontrak
Ketika test, harus dikerjakan Soal dan jawaban boleh belajar. Sehingga akan muncul rasa tanggung
4
dengan jujur dan mandiri. diambil guru jawab dalam diri siswa karena kesepakatan
tersebut mereka sendiri yang memutuskan.
KESIMPULAN Selain bertanggung jawab karakter yang bisa
Dalam kegiatan pembelajaran, guru tidak dimunculkan dari pelaksanaan kontrak belajar
hanya berperan dalam memberikan materi adalah disiplin dan jujur. Pelaksanaan kontrak
pelajaran saja namun guru juga harus mendidik belajar tidak bisa terlepas dari peran guru yang
karakter siswa. Dalam kurikulum 2013 tidak hanya sebagai partisipan ketika pembuatan
pendidikan karakter telah diterapkan dalam kontrak belajar, tetapi guru juga berperan sebagai
kegiatan pembelajaran, namun seringkali pengontrol pelaksanaan kesepakatan tersebut.
terbatasnya waktu membuat pelaksanaan Tanpa kontrol dari guru kontrak belajar tidak
pendidikan karakter didalam kelas belum akan bisa berjalan dengan maksimal.
bisa dilaksanakan dengan maksimal. Untuk Dengan demikian jika guru melaksanakan
membantu agar pendidikan karakter dapat kontrak belajar di harapkan pendidikan karakter
dilaksanakan dengan baik guru dapat siswa dapat berjalan dengan baik tanpa harus
menggunakan kontrak belajar, yang meskipun melalui pendekatan yang teoritis, namun
tidak tertera secara jelas dalam kurikulum namun dengan pendekatan yang pragmatis, sehingga
merupakan bagian dari hidden kurikulum. diharapkan siswa dapat mengaplikasikan
Kontrak belajar sebagai bagian dari pendidikan pendidikan karakter yang dilaksanakan ketika
karakter dilaksanakan di awal semester, karena kegiatan pembelajaran dalam kehidupan
kesepakatan dalam kontrak belajar akan sehari-hari. []

Daftar Pustaka
Djamarah, Bahri, Syaiful, 2000, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Goleman, Daniel, Kecerdasan Emosional, Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 2003
Huda, Misbahul, 2011, Ummi Inside Inspirasi Ibu Cerdas Untuk Anak Cerdas, Surabaya:Matahati
(lini Penerbitan JP Books)
Kementrian Pendidikan Nasional, Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Jakarta: Kemendiknas,
2011)
Plowden report (1967) Children and their primary schools London:HMSO. Available at
www.dg.dial.pipex.com/documents/plowdwn.shtml.
Rosyada, Dede, Paradigma Pendidikan Demokratis, Cet. Ke-2, Jakarta: Kencana, 2003.
Samani, Muchlas., Hariyanto. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sanjaya, Wina, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), Cet. Ke-1, Jakarta: Kencana, 2008.
Setyowati, Lilis, Dkk. (2013) Makalah Perkembangan Peserta Didik. Diunduh pada 12 April 2017 f
rom phyrahysteria.blogspot.co.id

148
3

You might also like