You are on page 1of 13

AJIE - Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship

(e-ISSN: 2477- 0574 ; p-ISSN: 2477-3824)


Vol. 03, Issue. 03, September 2018

PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN KOPI


DI DESA BRUNOSARI

Hujair AH. Sanaky 1*, Fuad Nashori 2


1
Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia
2
FPSB Universitas Islam Indonesia
*
hujair-alhau@gmail.com

ABSTRACT

Brunosari Village, Bruno District, Purworejo District, Central Java is one of the villages
that are rich in natural resources, especially in agriculture. Most of the villagers in Brunosari work
as farmers. Coffee is a high-potential plant to promote the welfare of Brunosari Village people in
the economic field. Given the increasing consumption of coffee by the Indonesian people, it requires
high quality coffee and has its own uniqueness to be loved by coffee consumers in Indonesia. With
the potential of human resources available, coffee production typical of Brunosari Village can be
improved both in terms of quality to the unique taste of the characteristics of the village. But with
the background of Brunosari Village residents who still have limited knowledge both in terms of
planting to coffee production with modern technology, so the results produced from existing coffee
plants are not optimal. Brunosari Village people still have limitations in utilizing and increasing the
number of local raw materials and minimal knowledge and skill so that assistance and training need
to be done.
Improving the quality of coffee to become an excellent commodity in the village of
Brunosari is by holding community assistance and empowerment starting from the selection of
superior quality coffee seeds that are suitable for the village's temperature and natural conditions,
seeding, planting, chemical use, fertilization, maintenance to harvesting coffee plants. After that,
training will be carried out in processing the coffee beans produced into quality coffee products
ranging from sorting, drying, stripping, roasting, grinding / refining coffee beans, packaging to
storage of coffee produced. Through the home industrytechnology model, the production of
coffee is increased so that the results of quality and typical village products will be obtained to
maximize the available potential. Existing traditional implementation patterns are developed into a
more modern implementation pattern by developing production and marketing tools so as to
improve the quality and quantity of products in a better direction.
The development of the coffee industry in Brunosari Village will have benefits
including increasing the economy of coffee farmers and rural communities because they can
process coffee plants into superior products that have high selling power if marketed. The more
developed this coconut product, the greater the income of coffee farmers and the community will
become a profitable business for the people of Brunosari Village.

Keywords: Increasing community resources, developing the coffee industry, improving the economy

ABSTRAK

Desa Brunosari Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo Jawa Tengah merupakan salah satu
desa yang kaya akan sumber daya alam khususnya dibidang pertanian. Sebagian besar penduduk
Desa Brunosari berprofesi sebagai petani. Kopi merupakan tanaman yang berpotensi tinggi
untuk memajukan kesejahteraan masyarakat Desa Brunosari dalam bidang perekonomian.
Mengingat konsumsi kopi oleh masyarakat Indonesia yang kian meningkat, maka dibutuhkan kopi
dengan kualitas tinggi dan memiliki keunikan tersendiri agar dapat dicintai oleh para konsumen
kopi yang ada di Indonesia. Dengan potensi sumber daya manusia yang ada, seharusnya produksi
kopi khas Desa Brunosari dapat ditingkatkan baik dari segi kualitas hingga keunikan rasa khas

272
Sanaky, Nashori

karakteristik desa. Namun dengan latar belakang penduduk Desa Brunosari yang masih memiliki
keterbatasan pengetahuan baik dari segi penanaman hingga produksi kopi dengan teknologi modern,
sehingga hasil yang dihasilkan dari tanaman kopi yang ada tidak maksimal.Masyarakat Desa
Brunosari masih memiliki keterbatasan dalam memanfaatkan dan meningkatkan jumlah bahan
baku lokal serta pengetahuan dan skillyang minim sehingga perlu dilakukan pendampingan dan
pelatihan.
Peningkatan kualitas kopi untuk menjadi komoditi unggulan Desa Brunosari yang efektif
adalah denganmengadakan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat mulai dari pemilihan bibit
kopi dengan kualitas unggul yang cocok dengan suhu dan kondisi alam desa,
pembibitan,penanaman, penggunaan bahan kimia, pemupukan, perawatan hingga pemanenan
tanaman kopi. Setelah itu akan dilakukan pelatihan dalam mengolah biji kopi yang dhasilkan
menjadi produkkopi berkualitas mulai dari penyortiran, pengeringan, pengupasan, penyangraian,
penggilingan/penghalusan biji kopi, pengemasan hingga penyimpanan kopi yang dihasilkan. Melalui
model teknologi industri rumah tangga dilakukan peningkatan produkkopi yang dihasilkan sehingga
akan diperoleh hasil produk yang berkualitas dan berciri khas desa guna memaksimalkan potensi
yang ada. Pola pelaksanaan secara tradisional yang ada dikembangkan menjadi pola pelaksanaan
yang lebih modern dengan mengembangkan alat produksi dan pemasaran sehingga mampu
meningkatkan kualitas dan kuantitas produk ke arah lebih baik.
Pengembangan industri kopi di Desa Brunosari ini akan mempunyai manfaat antara lain
meningkatkan perekonomian dari petani kopi dan masyarakat desa karena mereka dapat mengolah
tanaman kopi menjadi produk unggulan yang memiliki daya jual tinggi jika dipasarkan.
Semakin berkembang produk kelapa ini maka akan semakin besar pula pendapatan petani kopi dan
masyarakat sehingga akan menjadi bisnis yang menguntungkan bagi masyarakat Desa Brunosari.

Kata Kunci: Peningkatan sumber daya masyarakat, pengembangan industri kopi, peningkatan
perekonomian

PENDAHULUAN Dengan potensi sumber daya


Desa Brunosari merupakan salah alam yang begitu kaya, seharusnya
satu desa dari Kecamatan Bruno, Desa Brunosari dapat menjadi desa yang
Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa mandiri dalam memajukan taraf
Tengah. Jumlah potensi sumber daya kehidupan masyarakatnya. Namun,
manusia di Desa Brunosari adalah kurang dikarenakan minimnya pengetahuan
lebih sebanyak 4.509 orang atau sebanyak masyarakat Desa Brunosari dalam
kurang lebih 1.082 Kepala keluarga di memanfaatkan potensi sumber daya alam
Desa Brunosari. Masyoritas penduduk di yang ada sehingga usaha memajukan
Desa Brunosari adalah petani dan kesejahteraan masyarakat desa belum
peternak. Adapun hasil pertanian dapat dilakukan secara maksmimal. Oleh
tanaman pangan di Desa Brunosari adalah karena itu, dilakukan program
padi, jagung, ubi, kacang panjang, kopi peningkatan potensi sumber daya
dan tumpangsari. Hasil tanaman buah- manusia masyarakat desa brunosari guna
buahan seperti rambutan, durian, duku, meningkatkan pengetahuan dan
kokosan, pisang dan mlinjo. Hasil kesejahteraan masyarakat desa brunosari
tanaman apotek hidup dan sejenisnya di bidang perkebunan yaitu kopi.
seperti jahe, kunyit kencur dan Desa Brunosari memiliki potensi
kapulaga. Hasil peternakan seperti sapi, di bidang pertanian dan perkebunan
kambing, kerbau, ayam, bebek dan burung sehingga mayoritas penduduk bergerak
puyuh. Seluruh pemasaran hasil tanaman dalam bidang tersebut.Tanaman-tanaman
pangan dan buah-buahan serta peternakan hasil pertanian dan perkebunan yang
langsung dijual ke pasar. dapat dimanfaatkan untuk pertambahan
nilai produk lokal selain padi

273
AJIE – Volume. 03, Issue. 03, September 2018

adalahkopi, ketela atau umbi- umbian, hasil industri harus dipasarkan dengan
kelapa, kacang tanah, jagung, polowijo baik sehingga keberlanjutan produksi
serta sebagian buah-buahan. Dari sekian tidak tersendat.
banyak produk perkebunan yang Melihat besarnya peluang dan
dihasilkan, kopi merupakan salah hasil potensi yang ada, pelatihan dalam
perkebunan yang memiliki potensi untuk melakukan praktek manajemen mutu
dikembangkan. budidaya kopi dan pasca panen yang baik
Kopi merupakan hasil perkebunan serta adanya lembaga ataupun organisasi
yang mengandalkan aspek kualitas yang mengelola dan memastikan
citarasa tinggi ditentukan sejak tahap manajemen mutu yang telah dilakukan
budidaya. Citarasa kopi sangat sesuai dengan standar atau tidak bukan
dipengaruhi oleh varietas, agroekologi, saja akan memberikan nilai tambah pada
waktu panen, metode pemetikan, metode nilai produk, tapi juga dapat menjaga
pengolahan dan metode penyimpanan keberlanjutan sosial, ekonomi, lingkungan
(Siswoputranto,1993). Berdasarkan hal dan sumber daya alam yang ada.
tersebut, maka kopi desa adalah kopi yang Peningkatan mutu kopi ini harus harus
memenuhi standar yang ada. Kopi desa dioptimalkan yaitu dengan memanfaatkan
biasanya memiliki ciri khas yang diolah SDM yang ada dan menerapkan model
dan diracik sesuai dengan karakter desa pertanian yang tepat sehingga bukan
masing- masing. Kopi dengan ciri khas hanya mutu kopi saja yang meningkat
lokal tersebut apabila dikelola dengan namun jumlah produksi kopi juga dapat
baik maka akan menjadi usaha bisnis kopi meningkat. Dengan mulai berkembangnya
yang bisa memberikan nilai tambah bagi minat pasar akan produk-produk baru, dan
masyarakat desa. mulai berkembangnya wisata di daerah
Dengan adanya kemitraan dengan purworejo, maka perlu dilakukan suatu
perguruan tinggi diharapkan para pelaku terobosan baru dengan memanfaatkan
usaha industri kecil di lingkungan desa, bahan lokal yang sudah ada. Dalamhal ini
dapat berjalan optimal sesuai dengan kopi yang ada pada kawasan Desa
potensi yang dimilikinya baik dari Brunosari dapat ditingkatkan kualitas dan
Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber kuantitasnya sehingga dapat menjadi salah
daya Manusia (SDM) yang ada di desa. satu produk unggulan desa guna menopang
Kopi memang bukan komoditi terbesar perekonomian masyarakat Desa
Desa Brunosari, namundengan kondisi Brunosari.
alam yang mendukung menyebabkan kopi
dapat tumbuh subur di area perkebunan PERUMUSAN MASALAH
Desa Brunosari. Dengan adanya area a. Produksi kopi di Desa Brunosari
perkebunan kopi tersebut, alangkah masih minim sehingga potensi untuk
lebih baiknya hasil dari perkebunan meningkatkan mutu kopi sangat besar,
dimanfaakan sebagai peluang usaha desa. tetapi petani masih membutuhkan
Mengingat konsumsi kopi dalam negeri pembinaan dan pengembangan
yang cenderung terus meningkat, terhadap praktek dalam menjaga
Pemberdayaan masyarakat desa dimulai kualitas kopi dari penanaman hingga
dari petani dalam mengembangkan hasil penyimpanan hasil kopi agar mutu
kopi adalah cara yang efektif untuk yang dihasilkan berkualitas
meningkatkan peluang usaha tersebut. Hal b. Para pelaku usaha masih memiliki
ini memang tidak mudah, terutama pada keterbatasan dalam memproduksi kopi
transfer teknologi pada masyarakat desa sehingga kopi masih belum menjadi
yang mayoritas mempunyai latar belakang komoditi unggulan dari desa, padahal
pendidikan rendah. Masalah keduanya potensi kopi ntuk meningkatkan taraf
adalah dari segi pemasaran, karena perekonomian masyarakat desa sangat

274
Sanaky, Nashori

besar, namun dikarenakan keterbatasan kepada para petani kopi dalam proses
pengetahuan dan skill sehingga perlu bercocok tanam mulai dari bibit
dilakukan pendampingan dalam pengaplikasian bahan kimia, pupuk,
rangka pengembangan produksi kopi pemangkasan, panen, penyortiran dan
desa yang memiliki potensi untuk penyimpanan.
menjadi produk unggulan desa b. Setelah itu, dilakukan pelatihan dalam
c. Para pelaku usaha pada masyarakat mengolah biji kopi (pasca panen)
Desa Brunosari belum memiliki cara tersebut melalui proses penyortiran,
produksi yang baik, seperti pemilihan pengeringan, kupas, penyangraian,
dan pemanfaatan bahan baku, penggilingan, cara pengemasan dan
pengolahan bahan baku, ide untuk penyimpanan produk kopi yang
mengembangkan, hingga pemrosesan dihasilkan.
menjadi suatu produk bernilai c. Melaksanakan perencanaan kegiatan
d. Alat-alat atau fasilitas pendukung bisnis (bisnis plan) di tingkat
untuk meningkatkan mutu produk kopi kelompok sasaran.
masih sederhana sehingga diperlukan d. Pengembangan teknologi pengolahan
suatuFasilitas pendukung yang dapat produk kopi pada produk unggulan
meningkatkan kualitas produk kopi (kopi khas desa brunosari) serta
yang ada pemasarannya berbasis konsep ASUH
e. Belum adanya sistem pemasaran yang (Aman,Sehat,Utuh dan Halal) untuk
baik. Pemasaran produk kopi lokal meningkatkan daya saing pelaku usaha
hanya di wilayah sekitar kecamatan. industri kecil.
Sehingga perlunya pembekalan dan e. Melaksanakan penyediaan alat-alat
pendampingan pemasaran kewilayah pendukung usaha yang dapat
yang lebih luas dengan memanfaatkan meningkatkan kualitas produk..
teknologi dan sosial media.

HASIL PEMBAHASAN
METODE Pelaksanaan
Atas berbagai masalah yang dihadapi Sosialisasi dan Koordinasi Program
oleh masyarakat di Desa Brunosari, Pada tahap awal dilakukan koordinasi dan
maka disusun solusi yang dapat sosialisasi program-program kepada
dilaksanakan selama pelaksanaan KKN masyarakat sasaran, yaitu mempersiapkan
PPM, yaitu: a. Melakukan dialog masyarakat sasaran untuk terlibat kegiatan
dengan para petani kopi guna yang disepakati bersama. Selanjutnya
menemukan permasalahan utama program dijalankan melalui tahapan
yang dihadapi dalam bercocok tanam kegiatan secara terpadu, dimulai dari
kopi hingga produksi produk kopi yang proses pertemuan masyarakat sasaran,
lebih lanjut guna meningkatkan kualitas hingga mewujudkan atau membangun
biji kopi, produk kopi desa hingga nilai kesepahaman dan kesepakatan dalam
penguatan komitmen usaha yang kerjasama. Dengan demikian akan
berorientasi pada kebutuhan pasar. terbangun komitemen untuk melakukan
a. Untuk meningkatkan kualitas citarasa kerja bersama secara efektif dan trasparan.
kopi, maka harus dilakukan
pendampingan dan penyuluhan

275
AJIE – Volume. 03, Issue. 03, September 2018

Penyuluhan dan Pengolahan Biji Kopi


Penyuluhan tentang pengolahan Kopi
merupakan inti dari hasil Kopi yang siap di
konsumsi oleh konsumen.

Pada tahap ini para pengolah kopi


Tahap pertemuan ini memiliki beberapa
yang sering menampung hasil kopi
kegiatan yang runtut yang mengupas
masyarakat diberikan wawasan dan skill
secara mendalam tata cara perlakukan
tentang pengolahan kopi sehingga
terhadap biji Kopi, dimana para
nantinya mereka dapat menjadi pionir
pengolah kopi masyarakat belajar secara
bagi para petani kopi lainnya dalam
utuh proses pengolahannya.
memberikan perlakukan biji kopi beserta
tanamannya.

Para pelaku pengolah Kopi dari biji kopi menjadi bubuk kopi dengan
masyarakat juga diberikan skill cara berbagai skala bubuk yaitu Bubuk Medium
mengolah kopi melalui teknik Roasting dan Bubuk Halus (skala Black Kopi).
{sangrai kopi) secara baik serta mengolah

276
Sanaky, Nashori

Untuk menuntaskan hasil olahan


kopi bubuk juga didemokan cara
penyimpanan dalam bentuk kemasan
yang ideal guna mempertahankan aroma
dan rasa kopi yang wangi dan enak.
Pengenalan tahap awal ini bertujuan agar
para pelaku pengolah Kopi lokal mampu
meningkatkan nilai jual kopi hasil
tanaman masyarakat menjadi lebih baik.
Dari segi pemasaran diharapkan hasil kopi
Brunosari mampu bersaing di luar Pemeliharaan dengan Pemupukan
wilayahnya sendiri dan atau bisa bersaing Tanaman Kopi menggunakan limbah
dengan kopi olahan dari desa-desa lain Kulit Kopi
penghasil kopi di Kabupaten Purworej Penyuluhan tentang pemeliharaan
tanaman Kopi wanita Tani dengan pola
Pemeliharaan Tanaman Kopi dengan pemupukan merupakan tahapan lanjutan
Pemangkasan dalam pemeliharaan tanaman Kopi. Tahap
Penyuluhan tentang pemeliharaan tanaman ini lebih mendorong masyarakat agar lebih
Kopi merupakan tahap penting dalam produktif mengembangkan tanaman Kopi
menjaga keberlangsungan produksi biji yang ada agar menghasilkan biji Kopi
kopi. Peremajaan tanaman menjadi lebih baik, kualitas serta kuantitasnya
langkah strategis menjaga produktifitas terjaga.
tanaman kopi.

Pendampingan Bisnis Plan dalam usaha Produk Kopi di desa Brunosari dapat
produk Kopi dikembangkan dengan baik dan berdaya
Pendampingan untuk kegiatan Bisnis Plan guna bagi keluarga apabila melalui pola
terhadap masyarakat petani kopi dan usaha produktif home industry kopi.
pengusaha kopi sebagai dasar untuk Setelah dilaksanakannya penyuluhan dan
pengembangan wawasan dan peningkatan pendampingan pembuatan business plan
skill di bidang Kopi. Dimulai dengan maka diharapkan masyarakat sudah dapat
penyuluhan tentang perencanaan bisnis menyusun perencanaan bisnis yang lebih
hingga proses pendampingan terhadap baik.
perencanaan usahanya.

277
AJIE – Volume. 03, Issue. 03, September 2018

Penyuluhan Pendaftaran BPOM Makanan) guna meningkat kepercayaan


Penyuluhan tetang pendaftaran masyarakat konsumen terhadap produk
BPOM dimaksud memberikan wawasan makanan lokal desa Brunosari.
kepada masyarakat bahwa setiap usaha Keberadaan BPOM sangat membatu
produk makanan yang diproduksi oleh sehingga diperlukan bagi mahasiswa
masyarakat perlu didaftarkan melalui KKN untuk mensosialisasikan kepada
BPOM (Badan Pengawas Obat dan masyarakat akan pentingnya produk
masyarakat untuk didaftarkan kepada
lembaga tersebut.

Pelatihan Pengolahan Kopi Kopi. Kegiatan pelatihan pengolahan Kopi


Tahap kegiatan ini merupakan tindak ini menghadirkan masyarakat tersebut
lanjut dari penyuluhan awal tentang untuk langsung mencoba dan praktek
pengolahan biji Kopi di awal, dimana melalukan pengolahan kopi melalui
perlu disosialisasikan lebih luas kepada metode ROASTING, dan mencoba hasil
petani kopi dan masyarakat pelaku usaha roasting dengan merubah biji menjadi
bubuk kopi medium.

278
Sanaky, Nashori

Penyuluhan Pemasaran Kopi Hasil ketentuan yang harus dipenuhi oleh


Olahan masyarakat yang memproduksi biji kopi
Tahap kegiatan ini merupakan yang telah diolah dengan kualitas yang
penyuluhan pemasaran hasil Kopi olahan ditentukan oleh tiap kedai penampungan
masyarakat melalui berbagai kedai Kopi, biji kopi olahan.
dengan memberikan wawasan tentang

Difersifikasi Produk berbahan Kopi a. Pelatihan Pembuatan Permen Kopi


Kegiatan difersifikasi produk olahan Produk permen Kopi ini mudah
Kopi juga diberikan sebagai alternatif bagi diakukan oleh masyarakat dan
warga yang akan memanfaatkan kopi prosesnya tidak terlalu rumit, bisa
untuk kepentingan usaha lain guna dilakukan dengan alat dan cara
meningkankan nilai produk kopi dan yang sederhana. Permen Kopi
meningkatkan pendapatan keluarga sudah bisa diterima banyak pihak
melalui usaha alternatif. Kegiatan ini serta sudah muncul dipasaran namun
meliputi : merupakan produk industri besar

279
AJIE – Volume. 03, Issue. 03, September 2018

b. Pelatihan Pembuatan Selai Kopi sederhana. Pelatihannya melibat


kelompok ibu-ibu PKK dusun-
Produk Selai dari Kopi dipasaran dusun yang berkeinginan memiliki
masih belum banyak apalagi samapai kemampuan tersebut. Pelatihan ini
ke wialayh kecamatan Bruno sehingga
untuk memberikan peluang usaha bagi
menjadi peluang bagi masyarakat
masyarakat guna meningkatkan
untuk menciptakan produk berbahan
pendapatan keluarga dan menjadi bisa
salah satunya Kopi. Produk ini mudah
menjadi salah satu tambahan
dipelajari serta dipraktekkan oleh
pendapatan baru bagi warga.
masyarakat dengan bahan dan alat

280
Sanaky, Nashori

c. Pelatihan Pembuatan Masker Kopi Produk Masker Kopi ini diharapkan


menjadi kegiatan ekonomi produktif
Produk Masker dipasaran pasar lokal warga masyarakat guna meningkatkan
masih belum dikenal dan masih ekonomi keluarga dan mengolah hasil
didatangkan dari luar wilayah Bruno. perkebunan Kopinya.
Hal ini menjadi peluang masyarakat
untuk menciptakan produk tersebut
namun berbahan baku biji Kopi.

d. Pelatihan Pembuatan Scrub Kopi keluarga maupun memiliki nilai


ekonomis. Untuk bahan Kopi mudah
Produk Scap dari Kopi merupakan didapatkan dari hasil kebun Kopi
produk olahan sederhana yang dapat sendiri dan dapat diproduksi dalam
dilakukan oleh masyarakat dalam skala rumah tangga.
menciptakan produk fungsional bagi

281
AJIE – Volume. 03, Issue. 03, September 2018

e. Penyuluhan Kemasan produk melakukan pengemasan secara lebih


baik, terutama produk makanan olehan
Kegiatan penyuluhan pengemasan agar produk hiegenis, sehat dan tahan
produk merupakan langkah penting lama. Dengan sudah dimunculkan
dalam packing produk terhadap bahan produk turuban berbahan Kopi maka
atau produk jadi yang membutuhkan diharapkan masyarakat sudah dapat
pengawetan ataupun perlindungan memiliki atau melakukan pengolahan
terhadap suatu produk. Dengan adanya
produk berbahan kopi dan dapat
penyuluhan diharapkan masyarakat
melakukan packing produknya secara
yang memiliki hasil produk dapat
baik.

f. Pelatihan Pembuatan Scrub Kopi melakukan penjualan melalui media


social. Pola ini menjadi kebutuhan
Kegiatan pemasaran online ialah dalam memasarkan produk keseluruh
kegiatan untuk pendampingan kepada wilayah di Indonesia serta jarak
beberapa anggota masyarakat yang jangkaunya tidak terbatas. Produk
memiliki kemampuan memahami diperkenalkan melalui berbagai
dunia website, dan sering melakukan jaringan media sosial yang paling
aktifitas melalui dunia maya. sering dikunjungi oleh mereka yang
Pendampingan ini memerlukan waktu memiliki akun dunia maya.
khusus dan lebih bersifat training
kepada orang yang mampu dan sedia

282
Sanaky, Nashori

KESIMPULAN DAN SARAN petani kopi dan kualitas kopi yang


a. Kesimpulan dihasilkan, dari proses penanaman,
Pelaksanaan KKN PPM UII yang pengolahan, dan produksi siap jual.
telah dilaksanakan di Desa Brunosari
Kecamatan ini mendapatkan respon b. Saran
positif dari masyarakat, petani kopi, dan Saran pada pendampingan lanjutan
juga pemerintah Kabupaten Purworejo. ini dengan harapan diantaranya adalah :
Kopi yang ada selama ini diolah dengan 1. Mendorong pendampingan produk
cara tradisional dan hasilnya kopi Kopi agar lebih baik lagi dimasa
gosong sehingga tidak ada rasanya dan yang akan datang.
tidak berbau harum. Melalui pelaksanaan 2. Persiapan yang jauh hari dari
KKN-PPM ini luaran program yang masyarakat dan waktu yang tepat
dihasilkan adalah peningkatan kapasitas akan lebih mengefektifkan kegiatan
pendampingan.juga.

283
AJIE – Volume. 03, Issue. 03, September 2018

UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada pihak
Kemenristekdikti dan Masyarakat Desa
Brunosari.

DAFTAR PUSTAKA
BPS. 2015. Kecamatan Bruno Dalam
Angka 2015. Purworejo : Badan
Pusat Statistik Republik Indonesia.
BPS. 2015.Penduduk Kabupaten
Purworejo hasil Proyeksi Tahun
2010-2020. Purworejo : Badan
Pusat Statistik Republik Indonesia.
Ikhsan, Moh.2015.Kopi Desa dan Desa
Kopi. http:/www.berdesa.com/kopi-
desa-dan-desa-kopi/.Akses tanggal
10 Juni 2017. Yogyakarta
Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan
Budidaya dan Pengolahan Kopi
Arabika dan Robusta. Penebar
Swadaya : Jakarta.

284

You might also like