You are on page 1of 35

Nursing Arts, Vol.

XIII, No 02, Desember 2019

Nursing Arts
Vol XIII, No 02, Desember 2019,
ISSN: 1978-6298 (Print), 2686-133X (Online)

PENGARUH TEKHNIK RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP


PENURUNAN SKALA NYERI PADA KLIEN POST OPERASI
APENDISITIS

1
Ria Ariani Rasyid, 2Norma, 3Elisabet Samaran
1,2,3
Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong email:
normaepid@gmail.com

Article History
Dikirim, Desember 08th, 2019
Ditinjau, Desember 13th, 2019 Diterima,Desember
19th, 2019

ABSTRACT
Apendicitis post operative patien often experience pain due to a surgical incision. Finger-handed
relaxation is a non-pharmacological technique to reduce pain. The purpose of this research is to
know the effect of finger hand relaxation on the decrease of pain in patient of post operative
apendicitis in Kakatua and Melati room of RSUD Kabupaten Sorong and RSUD Sele Be Solu. The
research design used Non-equivalent Control Group Design. The study was conducted from 30 mei
sampai dengan 30 juni 2019 in Katua and Melati room of RSUD Kabupaten Sorong and RSUD
Sele Be Solu. The population is all patients of post apendisitis treated in Katua and Melati room of
RSUD Kabupaten Sorong and RSUD Sele Be Solu in a month as many as 21 intervention patienst
and 15 control patiens. Sampling using Total sampling. Samples were 36 respondents. There are 2
variables, independent variables with finger hand relaxation and dependent with decreased pain.
Data collection using Visual Analog Scale (VAS) scale. Statistical analysis using Paired Sample t
Test with 0.05 significance level. The result of the research showed that prior to the giving of hand-
held finger relaxation experienced moderate and severe controlled pain as many as 11 patiens
(30,6 %). after the relaxation of hand-held fingers some experienced mild pain in 11 respondents
(30,6%). Obtained p value = 0.001 ≤ α = 0.05. There is influence of finger hand relaxation to the
decrease of pain in patient of post apendisitis and the results of the independent t test there were
differences in the scale of pain p value = 0,000 ≤ α = 0,05 in Katua and Melati room of RSUD
Kabupaten Sorong and RSUD Sele Be Solu. The hand-held relaxation technique stimulates the
finger meridian that forwards the wave into the brain. The results of the handheld relaxation
treatment of the fingers will produce impulses transmitted through the nonnosiseptor afferent nerve
fibers so that the pain stimulus is inhibited and reduced.

Keywords: Handheld Relaxation Finger, Pain, Post operative apendicitis.

76
Nursing Arts, Vol.XIII, No 02, Desember 2019

ABSTRAK
Pasien post operasi apendisitis sering mengalami nyeri dikarenakan insisi pembedahan. Relaksasi
genggam jari adalah teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri. Tujuan penelitian untuk
mengetahui pengaruh relaksasi genggam jari terhadap penurunan nyeri dan perbedaan skala
nyeri pada pasien post operasi apendisitis di ruang Kakatua dan Melati, RSUD Kabupaten Sorong
dan Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong. Desain penelitian menggunakan pre-eksperimental
dengan pendekatan Non-equivalent Control Group Design. Penelitian dilaksanakan 30 mei sampai
dengan 30 juni 2019 di ruang Kakatua dan Melati, RSUD Kabupaten Sorong dan Rumah Sakit
Sele Be Solu Kota Sorong. Populasi adalah seluruh pasien post operasi apendisitis yang dirawat di
ruang Kakatua dan Melati, RSUD Kabupaten Sorong dan Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong
dalam sebulan sebanyak 21 pasien Intervensi dan 15 Kontrol. Sampling menggunakan total
Sampling. Sampel sebanyak 36 responden. Terdapat 2 variabel, variabel independen dengan
relaksasi genggam jari dan dependen dengan penurunan nyeri. Pengumpulan data menggunakan
skala Visual Analoge Scale (VAS). Analisis statistik menggunakan Paired sample t test untuk
menguji pengaruh pre test - post test dan menggunakan Independent sample t test untuk menguji
perbedaan pada intervensi dan kontrol dengan taraf signifikasi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan
sebelum pemberian relaksasi genggam jari mengalami nyeri sedang dan berat terkontol yaitu
sebanyak 9 responden (25,0 %). setelah pemberian relaksasi genggam jari sebagian besar
mengalami nyeri ringan sebanyak 11 responden (30,6 %). Didapatkan p value =
0,000 ≤ α = 0,05. Ada pengaruh relaksasi genggam jari terhadap penurunan nyeri pada pasien
post operasi apendicitis dan hasil independent t test terdapat perbedaan skala nyeri dengan p
value = 0,000 ≤ α = 0,05 di ruang Kakatua dan Melati, RSUD Kabupaten Sorong dan Rumah
Sakit Sele Be Solu Kota Sorong. Teknik relaksasi genggam merangsang meridian jari yang
meneruskan gelombang tersebut ke dalam otak. Hasil dari Perlakuan relaksasi genggam jari akan
menghasilkan impuls yang dikirim melalui serabut saraf aferen nonnosiseptor sehingga stimulus
nyeri terhambat dan berkurang.

Kata Kunci : Relaksasi Genggam Jari, Nyeri, Post Apendisitis

PENDAHULUAN Salah satu penatalaksanaan pasien dengan


Penyakit apendisitis ini dapat mengenai semua apendisitis akut adalah pembedahan umur baik
laki-laki maupun perempuan, tetapi (appendiktomy). Appendiktomy adalah operasi lebih
sering menyerang laki-laki berusia 10-30 untuk mengangkat apendisitis yang dilakukan tahun.
Penelitian Indri U, dkk tahun 2014 untuk menurunkan resiko performa. Dampak dalam Putri
Nur tahun 2017, mengatakan risiko masalah yang timbul setelah operasi adalah jenis kelamin
pada kejadian penyakit nyeri3.
apendisitis terbanyak berjenis kelamin laki-laki Nyeri pada pasien post operasi akan
meningkat dengan presentase 72,2% sedangkan berjenis dan mempengaruhi penyembuhan
nyeri. kelamin perempuan hanya 27,8% 1. Kontrol nyeri yang penting setelah operasi, Penyakit
apendisitis merupakan penyebab sakit nyeri yang dapat dibebaskan mengurangi perut yang
parah didunia yang berhubungan kecemasan, pernafasan yang lebih mudah dan nyeri setelah
operasi. Sakit perut yang akut dalam, dan mobilitas dengan cepat. Pengkajian sama dengan
usus buntu akut memerlukan nyeri dan obat analgetik dapat mengurangi penanganan yang
lebih awal2. nyeri yang dirasakan4. Nyeri didefisinikan sebagai suatu keadaan yang
mempengaruhi

77
Nursing Arts, Vol.XIII, No 02, Desember 2019

seseorang dan keberadaanya di ketahui apabila Tahun 2018 data Rekam Medis kasus
5
seseorang itu sudah pernah mengalaminya . tindakan post operasi apendisitis tercatat 255
Untuk mengatasi nyeri seseorang diperlukan jiwa di RSUD Kabupaten sorong sedangkan
penatalaksanaan manajemen nyeri dengan cara di Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong
farmakologi dan non-farmakologi. Terapi non- tercatat 280 kasus tindakan post operasi
farmakologi digunakan sebagai pendamping apendisitis, ini menunjukkan banyaknya
terapi farmakologi untuk mempersingkat operasi yang dilakukan di RSUD Kabupaten
episode nyeri yang hanya berlangsung beberapa Sorong dan Rumah Sakit Sele Be Solu Kota
detik atau menit6. Salah satu jenis relaksasi Sorong.
yang digunakan dalam menurunkan intensitas Berdasarkan data yang diperoleh, penulis tertarik
nyeri setelah operasi adalah dengan relaksasi untuk melakukan suatu manajemen nyeri pada
genggam jari yang mudah dilakukan oleh pasien post operasi apendisitis dengan judul
siapapun yang berhubungan dengan jari tangan “Pengaruh Tekhnik Relaksasi Genggam Jari
dan aliran energi di dalam tubuh kita. Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post
Menggenggam jari sambil mengatur napas Operasi Apendisitis Di RSUD Kabupaten Sorong
(relaksasi) dapat mengurangi ketegangan fisik dan Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong.
dan emosi, karena genggaman jari akan METODE
menghangatkan titik-titik keluar dan masuknya penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi
energi meridian (energy channel) yang terletak Exsperimen (eksperimen semu) dengan desain
pada jari tangan kita. Titik-titik refleksi pada Non-equivalent Control Group Design 8.Untuk
tangan akan memberikan rangsangan secara mengetahui pengaruh tekhnik relaksasi genggam
refleks (spontan) pada saat genggaman. jari terhadap penurunan intensitas nyeri. Sampel
Rangsangan tersebut akan mengalirkan dalam penelitian ini menggunakan total populasi
gelombang listrik menuju otak yang akan yaitu semua pasien post operasi apendisitis di
diterima dan diproses dengan cepat, lalu RSUD Kabupaten Sorong dan Rumah Sakit Sele
diteruskan menuju saraf pada organ tubuh yang Be Solu Kota Sorong yang memenuhi kriteria
mengalami gangguan, sehingga sumbatan di inklusi sebanyak 36 sampel. Menggunakan alat
7
jalur energi menjadi . ukur, berupa lembar observasi untuk menguji
Berdasarkan studi pendahuluan yang kebenarannya menggunakan uji validitas dan
dilakukan di RSUD Kabupaten Sorong, reabilitas. 1. Untuk menguji pengaruh tekhnik
dimana merupakan Rumah Sakit Umum yang relaksasi genggam jari pada kelompok intervensi
telah banyak melayani tindakan operasi. Dari uji yang digunakan adalah Paired Sample T-Test.
data Rekam Medis RSUD Kabupaten Sorong Untuk mengetahui perbedaan pengaruh intensitas
tercatat 64 jiwa kasus tindakan post operasi nyeri pada kelompok intervensi dan kelompok
apendisitis dan pada Rumah Sakit Sakit Sele kontrol maka menggunakan uji Dependent T-Test
Be Solu Kota Sorong tercatat 70 jiwa kasus .Prosedur Penelitian sebagai berikut ;
tindakan post operasi apendisitis pada periode 1. Pre Test
januari – maret tahun 2019 . Sedangkan di

78
Nursing Arts, Vol.XIII, No 02, Desember 2019

1) Peneliti memberikan lembar persetujuan 4) Minta klien untuk menggenggam ibu jari
(informed consent) kepada responden yang dengan tekanan lembut, genggam hingga
telah ditetapkan. nadi pasien terasa berdenyut, Genggam ibu
2) Peneliti memberikan penjelasan kepada jari selama kurang lebih 3 menit dengan
responden mengenai penelitian yang akan bernapas secara teratur, untuk kemudian
dilakukan, informasi yang diberikan seterusnya satu persatu beralih ke jari
mengenai maksud, tujuan dan manfaat selanjutnya dengan rentang waktu yang
terhadap responden Sebelum sama.
menandatangani Informed consent. 5) Setelah kurang lebih 15 menit, alihkan
3) Bila responden telah mengerti dengan tindakan untuk tangan yang lain diselingi
penjelasan yang diberikan oleh peneliti dan istirahat singkat 1 kali.
bersedia menjadi responden kemudian 6) Session selesai dengan menanyakan
2) Anjurkan klien untuk mengatur nafas kembali bagaimana tingkat skala nyeri yang
dengan hitungan teratur. dirasakan pasien setelah dilakukan
3) Minta klien untuk memposisikan tangan tindakan.
diatas abdomen. 7) Berikan reinforcement positif atas
keberhasilan responden melakukan Tekhnik
Genggam Jari.
menandatangani informed consent lalu 3. Post Test mangembalikan kembali kepada peneliti
observasi kembali skala nyeri pada
4) peneliti melakukan observasi skala nyeri responden. Kemudian mendokumentasikan yang
dirasakan responden sebelum dalam lembar observasi yang telah disiapkan intervensi. Minta
responden untuk untuk setiap responden sesuai kode yang menunjukkan di skala (angka)
nyeri atau diberikan oleh peneliti. Hitung rata-rata skala intensitas manakah yang dirasakan
saat nyeri pada klien setelah diberikan perlakuan, ini, dokumentasikan hasil observasi yang
catat dan dokumentasikan hasil observasi di dapat. yang telah dilakukan.
2. Intervensi 3. Kelompok kontrol
1) Anjurkan klien untuk berada pada posisi 1) Peneliti memberikan lembar persetujuan yang
nyaman dan rileks. (informed consent) kepada responden
yang telah ditetapkan
2) peneliti memberikan penjelasan kepada 3) Bila responden telah mengerti dengan
responden mengenai penelitian yang penjelasan yang diberikan oleh peneliti
akan dilakukan, informasi yang diberikan
mengenai maksud, tujuan dan manfaat dan bersedia menjadi responden
terhadap responden Sebelum 4) kemudian menandatangani informed
menandatangani Informed consent. consent lalu mangembalikan kembali
kepada peneliti.

5) Peneliti melakukan observasi skala nyeri yang


dirasakan responden.

79
Nursing Arts, Vol.XIII, No 02, Desember 2019

HASIL
1. Analisis Univariat
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Responden RSUD Kabupaten Sorong
dan Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong 2019
Umur Jumlah Persentase

17-25 20 55.6
26-35 12 33.3
36-45 4 11.1

Total 36 100.0

Berdasarkan tabel 1, didapatkan data bahwa responden berusia 18-27 tahun lebih besar
yaitu 20 responden dengan presentase (55,6%), dibandingkan dengan responden yang
berusia 38-47 tahun yaitu 4 responden dengan presentase (11,1%).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUD Kabupaten Sorong dan
Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong 2019

Jumlah Persentase
Jenis Kelamin

Laki-laki 13 36.1

Perempuan 23 63.9

Total 36 100.0

Berdasarkan tabel 2, didapatkan data bahwa responden perempuan lebih banyak dengan
frekuensi 23 responden (36,1%). Dibandingkan dengan responden laki-laki dengan
frekuensi 13 responden (63,9%).
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Terakhir responden RSUD Kabupaten
Sorong dan Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong 2019

Pendidikan Jumlah Persentase

Perguruan Tinggi 6 16.7


SMA/SMK 8 22.2
SMP 10 27.8

80
Nursing Arts, Vol.XIII, No 02, Desember 2019

SD 7 19.4
Tidak Sekolah 5 13.9

Total 36 100.0

Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan data bahwa responden pendidikan terakhir SMP lebih
besar yaitu sebanyak 10 responden dengan presentase (27,8%), dibandingkan dengan
tidak sekolah yaitu sebanyak 5 responden dengan presentase (13.9%).

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan responden RSUD Kabupaten


Sorong dan Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong 2019

Pekerjaan Jumlah Persentase

PNS 6 16.7
Swasta 15 41.7
Pelajar / Mahasiswa 4 11.1
Tidak Kerja / Irt 11 30.6

Total 36 100.0

Berdasarkan tabel 4 didapatkan data bahwa responden dengan Swasta lebih besar sebanyak
15 responden dengan presentase (41,7%), dibandingkan dengan responden
Pelajar/Mahasiswa yaitu sebanyak 4 responden dengan presentase (11.1%). Tabel 5. Distribusi
Frekuensi Skala Nyeri Kelompok Intervensidan Kontrol responden
RSUD Kabupaten Sorong dan Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong 2019
Skala Nyeri Jumlah Persentase
Nyeri Ringan 3 8.3
Nyeri Sedang 19 52.8
Nyeri Berat Terkontrol 14 38.9

Total 36 100.0
Berdasarkan tabel 5. didapatkan data bahwa responden dengan Nyeri Sedang lebih besar
sebanyak 19 responden dengan presentase (52.8%) dibandingkan dengan responden nyeri
ringan sebanyak 3 responden dengan presentase (8.3%).
Tabel tabel 6. Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Pre Test dan Post Test responden RSUD
Kabupaten Sorong dan Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong 2019

Skala Nyeri Pre Test Jumlah Persentase

Nyeri Ringan 3 8.3


Nyeri Sedang 9 25.0
Nyeri Berat 9 25.0

81
Nursing Arts, Vol.XIII, No 02, Desember 2019

Total 21 58.3

Skala Nyeri Post Test Jumlah Persentase

Nyeri Ringan 11 30.6


Nyeri Sedang 10 27.8

Total 21 58.3

Berdasarkan tabel 6 didapatkan Nilai Post Test, nyeri sedang dan berat sebanyak 9
responden dengan presentase (25.0%) setelah diberikan intervensi/perlakuan skala nyeri
klien berkurang dengan nyeri nyeri ringan sebanyak 11 responden dengan presentase
(30.6%) dan nyeri sedang sebanyak 10 (58,3%).
2. Uji Normalitas Data
Dari hasil uji menggunakan Kolmogorove Smirnov dihasilkan nilai P = Value 0,757 lebih besar
dari α 0,05 sehingga disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
3. Analisi Bivariat
Tabel 8. Pengaruh Pemberian Tekhnik Relaksasi Genggam Jari Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Klien Post Operasi Apendisitis
Intervensi N Correlation P = Value
Pre Intervensi & 21 0,857 0,000
Post Intervensi

Berdasarkan tabel 8. didapatkan nilai P = Value 0,00 < 0,05 menunujukkan ada pengaruh
pemberian Tekhnik Relaksasi Genggam Jari terhadap penurunan skala Nyeri klien post
operasi apendisitis.
Tabel 9. Perbedaan Pengaruh Intensitas Nyeri Pada Kelompok Intervensi Dan Kelompok
Kontrol
Intervensi N Correlation P = Value

Pre Intervensi & 21 0,857 0,000


Post Intervensi

Berdasarkan tabel 9, didapatkan nilai P = Value 0,00 < 0,05 maka ada pengaruh pemberian
Tekhnik Relaksasi Genggam Jari terhadap penurunan skala Nyeri klien post
operasi apendisitis. PEMBAHASAN
1. Pengaruh intensitas nyeri sebelum dan
sesudah tekhnik relaksasi genggam

82
Nursing Arts, Vol.XIII, No 02, Desember 2019

jari pada pasien post apendisitis rasa nyeri setiap individu berbeda. Hal ini
Berdasarkan hasil analisis data terjadi karena ambang nyeri dan toleransi
menggunakan tekhnik relaksasi genggam setiap individu berbeda. Dalam penelitian
jari menunjukkan bahwa terdapat ini, umur sangat menentukan persepsi nyeri
pengaruh intensitas nyeri antara sebelum
dilakukan tekhnik relaksasi genggam jari
dan setelah dilakukan tekhnik relaksasi
genggam jari. Hasil dari post-test
menunjukkan terdapat penurunan
intensitas nyeri setelah dilakukan tekhnik
relaksasi genggam jari. Secara umum
penanganan nyeri Apendisitisis terbagi
dalam dua kategori yaitu pendekatan
farmakologis dan non farmakologis.
Secara farmakologis nyeri dapat ditangani
dengan terapi analgesik yang merupakan
metode paling umum digunakan untuk
menghilangkan nyeri.
Terapi relaksasi genggam jari sebagai
pendamping terapi farmakologi yang
berguna untuk meningkatkan efek analgesik
sebagai terapi pereda nyeri post operasi.
Dilakukan saat nyeri tidak dirasakan pasien.
Terapi relaksasi bukan sebagai pengganti
obat-obatan tetapi diperlukan untuk
mempersingkat episode nyeri yang
berlangsung beberapa menit atau detik.
Kombinasi teknik ini dengan obat-obatan
yang dilakukan secara simultan merupakan
cara yang efektif untuk menghilangkan
nyeri7.
Walaupun analgesik dapat menghilangkan nyeri
dengan efektif, namun penggunaan analgesik
akan berdampak ketagihan dan akan memberikan
efek samping obat yang berbahaya bagi pasien.
Secara non farmakologis antara lain kompres
hangat, tekhnik relaksasi dan yoga 9. Saat
dilakukan penelitian, peneliti menemukan bahwa

83
i n
n t
d i
i n
v g
i
d y
u a
. n
g
U
m m
u e
r m
p
m e
e n
r g
u a
p r
a u
k h
a i
n
e
v k
a s
r p
i r
a e
b s
e i
l
t
p e
e r

84
h p
a e
d r
a b
p e
d
n a
y a
e n
r
i t
. u
m
H b
a u
l h

i k
n e
i m
b
d a
i n
s g
1
e
0
b
a .
b
k D
a a
n l
a
o m
l
e p
h e
n

85
e n
l
i j
t e
i n
a i
n s

i k
n e
i l
, a
m
t i
i n
d
a t
k e
r
d h
i a
t d
e a
m p
u
k t
a o
n l
e
p r
e a
r n
b s
e i
d
a i
a n

86
t s
e a
n
s s
i e
t b
a e
s l
u
n m
y
e i
r n
i t
. e
r
S v
a e
a n
t s
i
d ,
i
l m
a e
k r
u e
k k
a a
n
s
a a
n m
a a
m -
n s
e a

87
m a
a m
p
m i
e l
n a
u n
n
j f
u i
k s
k i
a k
n
m
r a
a u
s p
a u
n
n
y v
e e
r r
i b
a
d l
a .
r
i S
e
s c
e a
g r
i a

t u

88
m r
u b
m e
, d
a
l
a d
k a
i l
- a
l m
a
k t
i o
l
d e
a r
n a
n
p s
e i
r
e t
m e
p r
u h
a a
n d
a
t p
i
d n
a y
k e
r
b i
e .

89
r
H
a b
l i
o
i k
n i
i m
i
d a
i
p d
e a
n n
g
a h
r a
u l
h
i t
e
o r
l s
e e
h b
u
f t
a
k m
t e
o n
r j
f a
a d
k i
t
o u

90
n e
i n
k e
9
l
. i
t
P i
e a
n n
e
l y
i a
t n
i g
a
n d
i
i l
n a
i k
u
s k
e a
j n
a
l o
a l
n e
h
d
e N
n e
g i
a l
n a

p S

91
u T
l e
u k
n n
g i
k
t
a R
h e
u l
n a
k
2 s
0 a
1 s
7 i
,
G
b e
a n
h g
w g
a a
m
a
d J
a a
r
p i
e
n T
g e
a r
r h
u a
h d
a

92
p p
p
I e
n n
t d
e i
n k
s t
i o
t m
a i
s
d
N i
y
e R
r S
i U
D
p
a A
d c
a h
m
P a
a d
s
i M
e o
c
n h
t
a
P
r
o
s B
u
t
k
i
A t

93
T t
i a
n
g
g m
i
1
e
1 n
. g
g
B u
e n
r a
d k
a a
s n
a
r t
k e
a k
n h
n
h i
a k
s
i r
l e
l
a a
n k
a s
l a
i s
s i
i
s g
e
d n
a g

94
g e
a r
m b
e
j d
a a
r a
i n

m p
e a
n d
u a
n
j k
u e
k l
k o
a m
n p
o
b k
a
h k
w o
a n
t
t r
e o
r l
d
a d
p a
a n
t
i
p n

95
t e
e n
r s
v i
e
n d
s a
i n
.
p
H r
a e
s
i k
l o
n
d t
a r
r o
i l

p m
o e
s n
t u
n
t j
e u
s k
t a
n
i
n t
t e
e r
r d
v a

96
p
a i
t n
t
p e
e r
r v
b e
e n
d s
a i
a
n d
a
s n
k
a p
l r
a e

n k
y o
e n
r t
i r
o
a l
n .
t
a
r
P
a
e
n
p
e
o
l
s
i
t
t

97
i g
a
n d
i
i l
n a
i k
u
s k
e a
j n
a
l o
a l
n e
h
d
e N
n e
g i
a l
n a

p S
e u
n l
e u
l n
i g
t
i 2
a 0
n 1
7
y ,
a
n m

98
e y
n e
u r
n i
j
u s
k e
k b
a e
n l
u
a m
d
a d
a
p n
e
r s
b e
e s
d u
a d
a a
n h

i d
n i
t l
e a
n k
s u
i k
t a
a n
s
t
n e

99
k e
n n
i
k p
o
r s
e t
l
a a
k p
s p
a e
s n
i d
i
g k
e t
n o
g m
g i
1
a
5
m
.
j
a
r
i K
a
p b
a u
d p
a a
t
p e
a n
s
i S

100
o e
r n
o
n P
g o
s
d t
a O
n p
e
R r
u a
m s
a i
h A
p
S e
a n
k d
i i
t s
S i
e t
l i
e s

B d
e i
R
S u
o a
l n
u g
.
B
K
e
l
d
i

101
a k
h i
t
R S
S e
U l
D e

K B
a e
b
u S
p o
a l
t u
e .
n

S
o
r
o
n
V
g o
l
.
d
0
a 7
n ,
N
o
R .
u 0
2
m ,
a A
h g
u
s
S t
u
a
s

102
2 M
0
1 e
5 i

R 2

e 0

p 1

o 9

s .

i
t
o
r K
y o
. n
u s
m e
p p
. ,
a
c P
. r
i o
d s
. e
s
,
D
i
D
a
a
k
n
e
s
P
r
a
:
k

103
t P
i r
k a
, s
e
e t
d y
i o
s ,
i
S
4 .
,
N
V .
o
l (
u 2
m 0
e 1
. 0
2 )
. .

J K
a o
k n
a s
r e
t p
a
: d
a
E n
G
C P
r

104
o G
s r
e a
s h
a
K
e I
p l
e m
r u
a .
w
a
t e
a j
n
o
u
N
r
y
n
e
a
r
l
i
.
.
k
o
Y
p
o
e
g
r
y
t
a
i
k
s
a
1
r
0
t
.
a
o
r
:
.
i

105
d P
e
› n
g
i a
n r
d u
e h
x
. T
p e
h k
p n
. i

D k

i
a R

k e

e l

s a
k

M s
e a
s
i
i
2
G
0
e
1
n
9
g
.
g
( a
2 m
0
1 J
2 a
) r
. i

106
T d
e a
r
h K
a l
d i
a e
p n

P P
e o
n s
u t
r O
u p
n e
a r
n a
s
I i
n L
t a
e p
n a
s r
i a
t t
a o
s m
i
N ,
y J
e u
r r
i u
P s
a a

107
n b
o
K n
e g
p .
e
M
r
e
a
n
w
u
a
r
t
u
a
n
n
k
a
S
n
t
i
N
k
y
e
e
s
r
i
M
D
u
i
h
s
a
m
m
e
m
n
a
o
d
r
i
e
y
a
h
h
t
t
G
p
o
s
m
:

108
/ c
/ e
m m
e a
d s
i a
a n
. .
n e
e j
l o
i u
t r
i n
. a
c l
o .
m u
. m
D m
i .
a a
k c
e .
s i
d
M .
e D
i i
2 a
0 k
1 s
9 e
. s

K M

e e

109
i e
2 s
0
1 M
9 e
. i
2
E
0
j
1
o
9
u
.
r
n
a
l
.
k
o
p
e
r
t
i
s
1
0
.
o
r
.
i
d
.
D
i
a
k
s

110

You might also like