You are on page 1of 6

Jurnal Keperawatan & Fisioterapi (JKF)

Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018


http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
============================================================================================
Received: 09 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018

PENGARUH TRANSVERSE FRICTION TERHADAP SKALA NYERI PADA KASUS


TENNIS ELBOW DI RSU SEMBIRING DELI TUA

Rudianto, Simson Sinuhaji

Program Studi Fisioterapi


Fakultas Keperawatan dan Fisioterapi Institut Kesehatan Medistra
Lubuk Pakam
Email: rudiantofisioterapist@gmail.com

ABSTRACT

Data were obtained from Sembiring Deli Tua Hospital in Medan indicates that the number of
patients with tennis elbow in January – June 2015 as many as 30 people suffering from tennis
elbow on the elbow as a result of uncontrolled movement that lead to pain in the elbow area.
The purpose of this study was to determine the effect of the transverse friction due to tennis
elbow pain scale of the Elisabeth Hospital in Medan. This type of research is descriptive with the
entire patient population that numbered 30 people tennis elbow, samples 23 people, the
received data is primary data obtained directly from the respondents. Data were analyzed
descriptively by looking at the percentage of the collected data. From the result of this study
showed that in the entire sample frequency distribution of respondents by sex that many have
tennis elbow is the female gender with a number of 15 people (65.2%), while the distribution
of the samples by age that many have tennis elbow is the age of 30-35 years old (43.5%),
while the distribution of the samples based on the job that many have tennis elbow is a
housewife with a number of 10 people (43.5%).Based on this study it can be concluded that
there is the influence of transverse friction in patients with tennis elbow.
Key words : Transverse friction in tennis elbow

PENDAHULUAN yg mempergunakan pergelangan tangan


A. Latar Belakang secara berulang-ulang dalam posisi
Nyeri siku merupakan salah satu ekstensiwrist .
kondisi muskuloskeletal yang sering Tennis elbow disebabkan oleh
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari pembebanan yang berlebihan pada otot-
dan dapat menghambat seseorang dalam otot ekstensor wrist serta suatu trauma
melakukan aktifitas. Gangguan nyeri siku langsung. Penyakit ini ditandai dengan
ini bermacam-macam di antaranya adanya keluhan rasa sakit disiku bagian
epicondylitis lateralis (Tennis elbow), lateral epicondylus lateralis. Dimana
epicondylitis medialis (golfer elbow), terjadi robekan inkomplit pada origo
arthritis traumatis, corpus liberum, teno periosteal dan otot ekstensor carpi
tendinitis otot bicipitalis brachii dan radialis brevis di epicondylus lateralis
bursitis olecrani (Aras, 2006). humeri. Nyeri akan bertambah setelah
Tennis elbow adalah penyakit beraktifitas, terutama pada gerakan
degenerasi tendon yang paling sering dorso fleksi sendi pergelangan tangan,
mengenai siku. Kelainan ini menyebabkan terasa kaku dan nyeri jika sendi siku
rasa nyeri pada sisi lateral siku diluruskan di pagi hari (Suharto, 2000).
khususnya pada epicondylus lateralis dan Fisioterapis sebagai salah satu
otot ekstensor pergelangan tangan. pelaksana pelayanan kesehatan ikut
Kelainan ini terutama terjadi pada berperan dan bertanggungjawab dalam
pemain olah raga tennis lapangan atau peningkatan derajat kesehatan,
pada mereka yang mempergunakan terutama yang berkaitan dengan obyek
lengan bawah pada posisi pronasi secara disiplin ilmunya yaitu gerak dan fungsi.
berulang-ulang seperti pada ibu rumah Usaha untuk meningkatkan kesehatan
tangga, pekerjaan tukang, pekerjaan oleh fisioterapi meliputi semua unsur
salon, montir, pemahat dan lain-lain nya yang terkait dalam upaya peningkatan

30
Jurnal Keperawatan & Fisioterapi (JKF)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
============================================================================================
Received: 09 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018
derajat kesehatan yaitu peningkatan tennis elbow sering mengalami kesulitan
(promotif), pencegahan (preventif), dalam melaksanakan aktifitas fungsional
penyembuhan (kuratif) dan pemeliharaan dasar seperti mencuci, memeras,
(rehabilitatif) sehingga dapat terwujud menjemur kain, memutar baut,
Indonesia sehat 2010 (WCPT, 1999, mengecat, membersihkan kebun,
dikutip oleh Hargiani, 2001). mengepal dan bermain tennis (Sugiri,
Tennis elbow merupakan cedera yang 2007).
terjadi di epicondylus lateral akibat Jumlah pasien yang menderita
penggunaan otot-otot ekstensor yang tennis elbow di ruangan Fisioterapi RSU
berlebihan (overuse) sehingga terjadi Sembiring Deli Tua dari tahun 2010
peradangan (inflamasi) pada tendon sampai 2014 tercatat sebanyak 256
ekstensor carpi radialis brevis. Prevalensi orang pasien. Namun terhitung dari
atau angka kejadian yang ada didunia, bulan September sampai Desember
tennis elbow dialami1-3% pada populasi 2014sebanyak 30 orang pasien yang
umum, 6-15% pada pekerja industri, mengalami cedera pada siku akibat
19% pada usia 30-50 tahun lebih gerakan yang tidak terkontrol yang
dominan wanita, 35-42% pada pemain mengakibatkan nyeri pada daerah
tennis, 2-23% pada pekerja umum siku(Rekam Medik RSU Sembiring,
seperti ibu rumah tangga, aktifitas 2015).
dengan komputer, pemahat dan Berdasarkan dari data diatas maka
mengangkat beban berat (Sugijanto and peneliti terarik untuk meneliti
Partono, Muki. 2006). Pengaruhu transverse frictionterhadap
Di Indonesia umumnya penderita skala nyeri pada kasus tennis elbow,
tennis elbow terjadi pada usia 25-55 sehingga dengan pemberian tindakan
tahun dengan gejala-gejala nyeri pada fisioterapi tersebut diharapkan dapat
bagian lateral sendi siku terutama saat menghilangkan keluhan penderita yaitu
jari-jari tangan memegang atau meremas rasa nyeri. Tujuan penelitian ini adalah
dengan kuat, pada usia dibawah 25 tahun untuk mengetahui pengaruh transverse
dan usia lansia atau diatas 60 tahun friction setelah pemakaian IR (Infra
jarang terjadi. Diperkirakan 65% dari merah) dan TENS (Trancutaneus
seluruh penderita tennis elbow disandang Electrical Nerve Stimulation) terhadap
oleh pemain tenis pemula, sedangkan skala nyeri akibat tennis elbow di RSU
35% diderita oleh berbagai profesi dan Sembiring Deli Tua.
pekerjaan seperti ibu rumah tangga yang
baru pertama kali melakukan pekerjaan METODE PENELITIAN
tersebut, dan profesi pemula atau Penelitian ini merupakan
pekerja pemula untuk melakukan penelitian quasi eksperimen dengan
pekerjaan tersebut (Wibowo, 2010). deain one group pre dan post test.
Masalah yang ditimbulkan akibat Dalam penelitian ini observasi dan
tennis elbow ini yaitu adanya nyeri ketika pengukuran dilakukan sebelum dan
melakukan gerakan dorso fleksi, back sesudah perlakuan untuk melihat
hand atau gerakan lainnya yang pengaruh transverse friction terhadap
menyerupai pukulan back hand, nyeri skala nyeri pada kasus tennis elbow.
yang dirasakan pada siku bagian Penelitian dilakukan di RSU Sembiring
belakang luar dan lengan bawah bagian Deli Tua pada Unit Rehabilitasi Medik
luar dan menjalar ke pergelangan tangan Fisioterapi yang dilaksanakan pada
dan mengakibatkan nyeri ketika bulan Januari-April 2015. Populasi
beristirahat, adanya keterbatasan luas penelitian ini adalah seluruh pasien
gerak sendi wrist karena adanya nyeri. rawat jalan dengan gejala dan tanda-
Pada penderita yang mengalami kondisi tanda tennis elbow, yang sesuai dengan

31
Jurnal Keperawatan & Fisioterapi (JKF)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
============================================================================================
Received: 09 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018
kriteria inklusi yang datang di RSU
Sembiring Deli Tua Unit Rehabilitasi
Medik ruang Fisioterapi. Sampel pada
penelitian ini sebanyak 23 orang yang Tabel 2
diambil dengan menggunakan teknik Karakteristik Responden Berdasarkan
purposive sampling. Pengumpulan data Jenis Kelamin
primer dilakukan dengan menggunakan No Jenis f %
lembar observasi sebelum dan sesudah Kelamin
dilakukan intervensi sedangkan 1. Laki-laki 8 34,8
pengumpulan terhadap data sekunder 2. Perempuan 15 65,2
Total 23 100,0
diperoleh dari catatan rekam medis di
Tabel 2 di atas menunjukkan
RSU Sembiring Deli Tua, dan literatur-
mayoritas responden berjenis kelamin
literatur yang mendukung. Analisis data
perempuan sebanyak 15 orang
univariat dilakukan untuk
(65,2%).
mendeskripsikan dan menjelaskan
karakteristik masing-masing variabel dan
Tabel 3.
disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi sedangkan analisis data bivariat Karakteristik Responden Berdasarkan
Pekerjaan
dilakukan dengan menggunkan uji paired
No Pekerjaan f %
sample t-test dengan menggunakan
1. IRT 10
tingkat kepercayaan 95% dengan α=5%. 43,5
2. PNS 5
Jika p ≤ α=0,05 maka hipotesa 21,7
3. Karyawan 8
alternative diterima hipotesis nol ditolak, 34,8
swasta
sehingga ada perbedaan nyeri akibat Total 23 100,0
tennis elbow sebelum dan sesudah Tabel 3 di atas menunjukkan
dilakukan manual Transverse friction di mayoritas responden memiliki pekerjaan
RSU Sembiring Deli Tua sebagai IRT yaitu sebanyak 10 orang
(43,5%)
HASIL
A. Karakteristik Responden B. Skala Nyeri Sebelum dan
Karakteristik responden yang diamati Sesudah Dilakukan Intervensi
meliputi umur, jenis kelamin dan Transverse Friction
pekerjaan. Hasilnya disajikan pada tabel Gambaran Skala Nyeri Sebelum dan
berikut ini. Sesudah Dilakukan Intervensi
Tabel 1. Transverse Friction disajikan pada tabel
Karakteristik Responden Berdasarkan berikut ini.
Umur Tabel 4.
No Umur f % Distribusi Skala Nyeri Sebelum
1. 30-35 10 43,5 Dilakukan Intervensi Transverse Friction
2. 36-40 5 21,7 Skala f % Mean SD
3. 41-45 8 34,8 Nyeri
Total 23 100,0 5 4 17,4 6,17 0,717
Tabel 1 di atas menunjukkan 6 11 47,8
mayoritas responden berada pada 7 8 34,8
kategori umur 30-35 tahun yaitu Total 23 100
sebanyak 10 orang (43,5%). Tabel 4 di atas menunjukkan
bahwa sebelum dilakukan transverse
friction mayoritas responden memiliki
skala nyeri pada level 6 yaitu sebanyak

32
Jurnal Keperawatan & Fisioterapi (JKF)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
============================================================================================
Received: 09 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018
11 orang (47,8%) dengan nilai mean (65,2%).Berdasarkan karateristik umur,
6,17 dan SD=0,717 yang memiliki frekuensi tertinggi adalah
usia 30-35 tahun sebanyak 10 orang
Tabel 5 (43,5%).Berdasarkan karakteristik
Distribusi Skala Nyeri Sesudah Dilakukan pekerjaan, yang memiliki frekuensi
Intervensi Transverse Friction tertinggi adalah pekerjaan ibu rumah
Skala f % Mean SD tangga (IRT) sebanyak 10 orang
Nyeri (43,5%)
1 11 47,8 1,43 0,507 Sering kali penderita Tennis elbow
2 12 52,2 berusia 35 tahun hingga 55 tahun. Pada
Total 23 100 lansia berusia lebih dari 60 tahun atau
Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa usia dibawah 30 tahun jarang
sesudah dilakukan transverse friction mengalami kondisi tersebut (Levesque,
mayoritas responden memiliki skala nyeri 2009).Karakteriatik berdasar jenis
pada level 2 yaitu sebanyak 12 orang kelamin dalam penelitian ini perempuan
(52,2%) dengan nilai mean 1,43 dan lebih banyak mengalami tenis elbow
SD=0,507 dibanding laki laki karena perempuan
melakukan aktifitas lebih besar dari laki
C. Pengaruh Transverse Friction laki.pada Pada Prevalensi atau angka
Terhadap Skala Nyeri Pada Kasus kejadian yang ada didunia, tennis elbow
Tennis Elbow dialami1-3% pada populasi umum, 6-
Hasil analisis Pengaruh Transverse 15% pada pekerja industri, 19% pada
Friction Terhadap Skala Nyeri Pada Kasus usia 30-50 tahun lebih dominan
Tennis Elbow disajikan pada tabel berikut wanita,35-42% pada pemain tennis, 2-
ini: 23% pada pekerja umum seperti ibu
Tabel 6. rumah tangga, aktifitas dengan
Pengaruh Transverse Friction Terhadap komputer, pemahat dan mengangkat
Skala Nyeri Pada Kasus Tennis Elbow beban berat (Leclerc et al, 2013).
Skala SE t sig Peneliti berasumsi usia
Mean SD
Nyeri mempengaruhi terjadinya Tenis elbow
Sebelum dan ibu rumah tangga lebih banyak
dan
4,739 0,541 0,1134 2,0250 0,000 yang mengalami Tennis elbowkarena
sesudah
aktifitas dari ibu rumah tangga lebih
intervensi
banyak menggunakan tangan seperti
mencuci dan memeras kain, memuntir,
Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa
menyapu dan lain-lain.
berdasarkan hasil analisis dengan
menggunakan uji paired sample t-test
B. Skala Nyeri Pada Tennis Sebelum
diperoleh nilai p=0,000 < alpha=0,05
Pemberian Transverse Friction
yang berarti hipotesis alternatif diterima
di RSU Sembiring Deli Tua
sehingga dapat disimpulkan bahwa
Diperoleh nilai skala nyeri sebelum
terdapat pengaruh pemberian transverse
intervensi nilai VAS5 sebanyak 4 orang
friction terhadap penurunan skala nyeri.
(17,4%) , nilai VAS 6 sebanyak 11
orang ( 47,8 %) dan nilai VAS7
PEMBAHASAN
sebanyak 8 orang (34,8% ) dengan nilai
A. Karakteristik Responden
Mean sebelum intervensi sebesar 6,17
Diperoleh karakteristik responden
dengan nilai SD sebesar 0,717
berdasarkan jenis kelamin, yang memiliki
frekuansi tertinggi adalahjenis kelamin
perempuan sebanyak 15 orang

33
Jurnal Keperawatan & Fisioterapi (JKF)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
============================================================================================
Received: 09 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018
C. Skala Nyeri Pada Tennis Sesudah serabut otot atau tendon dan
Pemberian Transverse Friction di mempercepat proses penyerapan
RSU Sembiring Deli Tua cairan. Dengan pemberian gerakan
Berdasarkan distribusi frekuensi transversal terhadap struktur collagen
sesudah intervensi maka diperoleh skala saat intervensi Transverse friction maka
nyeri dengan nilai VAS 1 sebanyak 11 akan mencegah terjadinya perlengketan
orang (47,8 %) dan dengan nilai VAS jaringan dam dengan pemberian deep
2sebanyak 12 orang( 52,2% ) dan nilai friction pada jaringan otot, tendon serta
Mean sebesar 1,43 dan nilai SD sebesar jaringan lunak lainnya dapat
0,507. Transverse friction merupakan melepaskan atau mencerai-beraikan
suatu tehnik manipulasi yang bertujuan perlengketan jaringan yang terbentuk
untuk melepaskan perlengketan, pada serabut otot atau tendon. (Wilson,
memperbaiki sirkulasi darah, dan 2001).
menurunkan rasa nyeri secara langsung,
Tehnik ini dilakukan penekanan pada satu KESIMPULAN
titik tertentu pada jaringan target terapi Berdasarkan hasil penelitian dan
dengan melintang dengan menggunakan pembahasan yang telah dilakukan,
ibu jari, ujung jari telunjuk secara maka peneliti mengambil kesimpulan
lembut, kecil dan hanya pada titik yang bahwa pemberian Transverse
menjadi target terapi dan tetap frictiondimana saat melakukan uji
memelihara kontak dengan kulit. Asumsi hipotesis dengan menggunakan paired
peneliti adalah dengan pemberian sample t-test diperoleh hasil p value
Transverse friction penyebaran zat sebesar 0,000 (p < 0,05) dengan
metabolik dikontrol dan dihambat demikian Ha diterima. Dengan
sehingga rasa nyeri dapat berkurang, pemberian Transverse friction ini maka
Transverse friction yang diberikan juga dapat menjadi terapi dasar IR dan TENS
melepaskan endorphin sehingga yang sudah dilakukan selama ini sudah
menimbulkan efek counter irritation serta mengurangi nyeri, dan dengan
mengakibatkan penghambatan produksi penambahan transverse friction
neuro transmitter dengan demikian pengurangan nyeri lebih bermanfaat.
penghantaran rasa nyeri pada tingkat
pusat yang lebih tinggi intensitasnya SARAN
dikurangi. 1. Bagi Institusi
Diharapkan Transverse frictiondapat
D. Pengaruh Pemberian Transverse ditambahkan setelah pemberian
Friction Terhadap Rerata Nyeri modalitas fisioterapi sehingga
Pada Tennis Elbow di RSU memudahkan mahasiswa dalam
Sembiring Deli Tua menangani pasien Tenis elbow.
Dengan menggunakan paired sample 2. Bagi Rumah Sakit
t-test diperoleh hasil pengukuran Diharapkan dapat menjadi prosedur
sebelum dan sesudah Transverse friction tetap dalam pemberian tindakan
terhadap skala nyeri pada kasus Tennis terapi pada pasien tennis elbow
elbow diperoleh nilai p= 0,000 < khususnya dalam mengurangi rasa
alpha=0,05 ternyata di peroleh pengaruh nyeri. Bagi Rumah Sakit
yang signifikan pemberian Tranverse 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
friction pada Tennis elbow terhadap Hendaknya peneliti berikutnya
pengurangan nyeri.Transverse friction menggunakan jumlah sampel yang
dapat memperbaiki keadaan otot dan lebih besar dari penelitian ini dan
tendon menjadi normal, mengurangi dan waktu penelitian yang lebih lama
menghilangkan jaringan fibrous pada dari penelitian ini agar hasil yang

34
Jurnal Keperawatan & Fisioterapi (JKF)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
============================================================================================
Received: 09 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018
didapat maksimal.
4. Bagi Profesi Fisioterapi
Dapat di jadikan bahan acuan
pembuatan SOP (Standar
Operasional Prosedur) penanganan
tennis elbow.
5. Bagi Pasien
Agar pasien paham tentang indikasi
Transverse friction dan dapat
menerima sebagai tindakan terapi
dalam penanganan fisioterapi.

DAFTAR PUSTAKA
Aras, Djohan, ”Manual Terapi pada Tennis
Elbow”, Makalah ini disampaikan
pada TITAFI XII,
Ujungpandang,1996. Diakses tanggal
20 Maret 2015
Arikunto, Suharsimi 2013“Prosedur
Penelitian : Suatu pendekatan
Praktik” Jakarta : Rineka Cipta.
Cyriax, James, ”Textbook Of Orthopaedic
Medicine”, Ninth Edition, Baillrere
Tindall, London, 2007.
Dorland, W.A. Newman. 2002. Kamus
Kedokteran Dorland, alih bahasa
Huriwati Hartanto, dkk., edisi 29.
EGC, Jakarta.
Durall, C. 2011. Adhesiva Capsulitis. In:
Brotzman, S.B., Manke, R.C., editors.
Clinical Orthopedic Rehabilitation : an
evidence - based.Second
edition.Philadelphia :Elsevier.
Ehrlich, GE. 2003. Tennis Elbow. Bulletin
of the World Health Organization
;81(9): 671-676.
Suharto. Fisioterapi pada Tennis Elbow
tipe II. CDK. 2000; 129.
Taylor, M. P & Taylor, K. D. (2007).
Mencegah Dan Mengatasi Cedera
Olahraga. PT Rajagrafindo Persada.
Jakarta
Wibowo Hardianto, Buku Kedokteran,
EGC, Jakarta, 2010.
Wilson, Jacob. 2001. “Superficial Muscles
of the Back Part II”. Available at
http://www.abcbodybuilding.com.

35

You might also like