You are on page 1of 11

Nursing ArtsVol.

XIII, No 02, Desember


Nursing Arts,
Vol XIII, No 02, Desember 2019,
ISSN: 1978-6298 (Print), 2686-133X (Online)

PENGARUH TEKHNIK RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP


PENURUNAN SKALA NYERI PADA KLIEN POST OPERASI
APENDISITIS

1
Ria Ariani Rasyid, 2Norma, 3Elisabet Samaran
1,2,3
Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong
email: normaepid@gmail.com

Article History
Dikirim, Desember 08th, 2019
Ditinjau, Desember 13th, 2019
Diterima,Desember 19th, 2019

ABSTRACT
Apendicitis post operative patien often experience pain due to a surgical incision. Finger-handed
relaxation is a non-pharmacological technique to reduce pain. The purpose of this research is to know
the effect of finger hand relaxation on the decrease of pain in patient of post operative apendicitis in
Kakatua and Melati room of RSUD Kabupaten Sorong and RSUD Sele Be Solu. The research design
used Non-equivalent Control Group Design. The study was conducted from 30 mei sampai dengan 30
juni 2019 in Katua and Melati room of RSUD Kabupaten Sorong and RSUD Sele Be Solu. The
population is all patients of post apendisitis treated in Katua and Melati room of RSUD Kabupaten
Sorong and RSUD Sele Be Solu in a month as many as 21 intervention patienst and 15 control
patiens. Sampling using Total sampling. Samples were 36 respondents. There are 2 variables,
independent variables with finger hand relaxation and dependent with decreased pain. Data collection
using Visual Analog Scale (VAS) scale. Statistical analysis using Paired Sample t Test with 0.05
significance level. The result of the research showed that prior to the giving of hand-held finger
relaxation experienced moderate and severe controlled pain as many as 11 patiens (30,6 %). after the
relaxation of hand-held fingers some experienced mild pain in 11 respondents (30,6%). Obtained p
value = 0.001 ≤ α = 0.05. There is influence of finger hand relaxation to the decrease of pain in
patient of post apendisitis and the results of the independent t test there were differences in the scale
of pain p value = 0,000 ≤ α = 0,05 in Katua and Melati room of RSUD Kabupaten Sorong and
RSUD Sele Be Solu. The hand-held relaxation technique stimulates the finger meridian that forwards
the wave into the brain. The results of the hand- held relaxation treatment of the fingers will produce
impulses transmitted through the nonnosiseptor afferent nerve fibers so that the pain stimulus is
inhibited and reduced.

Keywords: Handheld Relaxation Finger, Pain, Post operative apendicitis.

1
Nursing Arts, Vol.XIII, No 02, Desember
2019

ABSTRAK
Pasien post operasi apendisitis sering mengalami nyeri dikarenakan insisi pembedahan. Relaksasi
genggam jari adalah teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri. Tujuan penelitian untuk
mengetahui pengaruh relaksasi genggam jari terhadap penurunan nyeri dan perbedaan skala
nyeri pada pasien post operasi apendisitis di ruang Kakatua dan Melati, RSUD Kabupaten Sorong
dan Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong. Desain penelitian menggunakan pre-eksperimental
dengan pendekatan Non-equivalent Control Group Design. Penelitian dilaksanakan 30 mei sampai
dengan 30 juni 2019 di ruang Kakatua dan Melati, RSUD Kabupaten Sorong dan Rumah Sakit
Sele Be Solu Kota Sorong. Populasi adalah seluruh pasien post operasi apendisitis yang dirawat
di ruang Kakatua dan Melati, RSUD Kabupaten Sorong dan Rumah Sakit Sele Be Solu Kota
Sorong dalam sebulan sebanyak 21 pasien Intervensi dan 15 Kontrol. Sampling menggunakan
total Sampling. Sampel sebanyak 36 responden. Terdapat 2 variabel, variabel independen dengan
relaksasi genggam jari dan dependen dengan penurunan nyeri. Pengumpulan data menggunakan
skala Visual Analoge Scale (VAS). Analisis statistik menggunakan Paired sample t test untuk
menguji pengaruh pre test - post test dan menggunakan Independent sample t test untuk menguji
perbedaan pada intervensi dan kontrol dengan taraf signifikasi 0,05. Hasil penelitian
menunjukkan sebelum pemberian relaksasi genggam jari mengalami nyeri sedang dan berat
terkontol yaitu sebanyak 9 responden (25,0 %). setelah pemberian relaksasi genggam jari
sebagian besar mengalami nyeri ringan sebanyak 11 responden (30,6 %). Didapatkan p value =
0,000 ≤ α = 0,05. Ada pengaruh relaksasi genggam jari terhadap penurunan nyeri pada pasien
post operasi apendicitis dan hasil independent t test terdapat perbedaan skala nyeri dengan p
value = 0,000 ≤ α = 0,05 di ruang Kakatua dan Melati, RSUD Kabupaten Sorong dan Rumah
Sakit Sele Be Solu Kota Sorong. Teknik relaksasi genggam merangsang meridian jari yang
meneruskan gelombang tersebut ke dalam otak. Hasil dari Perlakuan relaksasi genggam jari akan
menghasilkan impuls yang dikirim melalui serabut saraf aferen nonnosiseptor sehingga stimulus
nyeri terhambat dan berkurang.

Kata Kunci : Relaksasi Genggam Jari, Nyeri, Post Apendisitis

PENDAHULUAN Salah satu penatalaksanaan pasien dengan


Penyakit apendisitis ini dapat mengenai semua apendisitis akut adalah pembedahan
umur baik laki-laki maupun perempuan, tetapi (appendiktomy). Appendiktomy adalah operasi
lebih sering menyerang laki-laki berusia 10-30 untuk mengangkat apendisitis yang dilakukan
tahun. Penelitian Indri U, dkk tahun 2014 untuk menurunkan resiko performa. Dampak
dalam Putri Nur tahun 2017, mengatakan masalah yang timbul setelah operasi adalah
risiko jenis kelamin pada kejadian penyakit nyeri3.
apendisitis terbanyak berjenis kelamin laki-laki Nyeri pada pasien post operasi akan
dengan presentase 72,2% sedangkan berjenis meningkat dan mempengaruhi penyembuhan
kelamin perempuan hanya 27,8%1. nyeri. Kontrol nyeri yang penting setelah
Penyakit apendisitis merupakan penyebab sakit operasi, nyeri yang dapat dibebaskan
perut yang parah didunia yang berhubungan mengurangi kecemasan, pernafasan yang lebih
nyeri setelah operasi. Sakit perut yang akut mudah dan dalam, dan mobilitas dengan cepat.
sama dengan usus buntu akut memerlukan Pengkajian nyeri dan obat analgetik dapat
penanganan yang lebih awal2. mengurangi nyeri yang dirasakan4. Nyeri
didefisinikan sebagai suatu keadaan yang
mempengaruhi

77
seseorang dan keberadaanya di ketahui apabila apendisitis dan pada Rumah Sakit Sakit Sele
seseorang itu sudah pernah mengalaminya5. Be Solu Kota Sorong tercatat 70 jiwa kasus
Untuk mengatasi nyeri seseorang diperlukan tindakan post operasi apendisitis pada
penatalaksanaan manajemen nyeri dengan periode januari – maret tahun 2019 .
cara farmakologi dan non-farmakologi. Sedangkan di Tahun 2018 data Rekam
Terapi non-farmakologi digunakan sebagai Medis kasus tindakan post operasi apendisitis
pendamping terapi farmakologi untuk tercatat 255 jiwa di RSUD Kabupaten sorong
mempersingkat episode nyeri yang hanya sedangkan di Rumah Sakit Sele Be Solu Kota
6
berlangsung beberapa detik atau menit . Sorong tercatat 280 kasus tindakan post
Salah satu jenis relaksasi yang digunakan operasi apendisitis, ini menunjukkan
dalam menurunkan intensitas nyeri setelah banyaknya operasi yang dilakukan di RSUD
operasi adalah dengan relaksasi genggam jari Kabupaten Sorong dan Rumah Sakit Sele Be
yang mudah dilakukan oleh siapapun yang Solu Kota Sorong.
berhubungan dengan jari tangan dan aliran Berdasarkan data yang diperoleh, penulis
energi di dalam tubuh kita. Menggenggam tertarik untuk melakukan suatu manajemen
jari sambil mengatur napas (relaksasi) dapat nyeri pada pasien post operasi apendisitis
mengurangi ketegangan fisik dan emosi, dengan judul “Pengaruh Tekhnik Relaksasi
karena genggaman jari akan menghangatkan Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri
titik-titik keluar dan masuknya energi Pada Pasien Post Operasi Apendisitis Di
meridian (energy channel) yang terletak pada RSUD Kabupaten Sorong dan Rumah Sakit
jari tangan kita. Titik-titik refleksi pada Sele Be Solu Kota Sorong.
tangan akan memberikan rangsangan secara METODE
refleks (spontan) pada saat genggaman. penelitian ini menggunakan jenis penelitian
Rangsangan tersebut akan mengalirkan Quasi Exsperimen (eksperimen semu)
gelombang listrik menuju otak yang akan dengan desain Non-equivalent Control Group
diterima dan diproses dengan cepat, lalu Design 8
.Untuk mengetahui pengaruh
diteruskan menuju saraf pada organ tubuh tekhnik relaksasi genggam jari terhadap
yang mengalami gangguan, sehingga penurunan intensitas nyeri. Sampel dalam
7
sumbatan di jalur energi menjadi . penelitian ini menggunakan total populasi
Berdasarkan studi pendahuluan yang yaitu semua pasien post operasi apendisitis
dilakukan di RSUD Kabupaten Sorong, di RSUD Kabupaten Sorong dan Rumah
dimana merupakan Rumah Sakit Umum Sakit Sele Be Solu Kota Sorong yang
yang telah banyak melayani tindakan memenuhi kriteria inklusi sebanyak 36
operasi. Dari data Rekam Medis RSUD sampel. Menggunakan alat ukur, berupa
Kabupaten Sorong tercatat 64 jiwa kasus lembar observasi untuk menguji
tindakan post operasi kebenarannya menggunakan uji
validitas dan reabilitas. 1. Untuk menguji 2) Anjurkan klien untuk mengatur nafas
pengaruh tekhnik relaksasi genggam jari dengan hitungan teratur.
pada kelompok intervensi uji yang digunakan 3) Minta klien untuk memposisikan tangan
adalah Paired Sample T-Test. Untuk diatas abdomen.
mengetahui perbedaan pengaruh intensitas 4) Minta klien untuk menggenggam ibu
nyeri pada kelompok intervensi dan jari dengan tekanan lembut, genggam
kelompok kontrol maka menggunakan uji hingga nadi pasien terasa berdenyut,
Dependent T-Test Genggam ibu jari selama kurang lebih 3
.Prosedur Penelitian sebagai berikut ; menit dengan bernapas secara teratur,
1. Pre Test untuk kemudian seterusnya satu persatu
1) Peneliti memberikan lembar persetujuan beralih ke jari selanjutnya dengan
(informed consent) kepada responden rentang waktu yang sama.
yang telah ditetapkan. 5) Setelah kurang lebih 15 menit, alihkan
2) Peneliti memberikan penjelasan kepada tindakan untuk tangan yang lain
responden mengenai penelitian yang akan diselingi istirahat singkat 1 kali.
dilakukan, informasi yang diberikan 6) Session selesai dengan menanyakan
mengenai maksud, tujuan dan manfaat kembali bagaimana tingkat skala nyeri
terhadap responden Sebelum yang dirasakan pasien setelah dilakukan
menandatangani Informed consent. tindakan.
3) Bila responden telah mengerti dengan 7) Berikan reinforcement positif atas
penjelasan yang diberikan oleh peneliti keberhasilan responden melakukan
dan bersedia menjadi responden Tekhnik Genggam Jari.
kemudian menandatangani informed 3. Post Test
consent lalu mangembalikan kembali observasi kembali skala nyeri pada
kepada peneliti responden. Kemudian mendokumentasikan
4) peneliti melakukan observasi skala nyeri dalam lembar observasi yang telah disiapkan
yang dirasakan responden sebelum untuk setiap responden sesuai kode yang
intervensi. Minta responden untuk diberikan oleh peneliti. Hitung rata-rata skala
menunjukkan di skala (angka) nyeri atau nyeri pada klien setelah diberikan perlakuan,
intensitas manakah yang dirasakan saat catat dan dokumentasikan hasil observasi
ini, dokumentasikan hasil observasi yang yang telah dilakukan.
di dapat. 3. Kelompok kontrol
2. Intervensi 1) Peneliti memberikan lembar persetujuan
1) Anjurkan klien untuk berada pada (informed consent) kepada responden
posisi yang nyaman dan rileks. yang telah ditetapkan
2) peneliti memberikan penjelasan kepada 3) Bila responden telah mengerti dengan
responden mengenai penelitian yang akan penjelasan yang diberikan oleh peneliti
dilakukan, informasi yang diberikan dan bersedia menjadi responden
mengenai maksud, tujuan dan manfaat 4) kemudian menandatangani informed
terhadap responden Sebelum consent lalu mangembalikan kembali
menandatangani Informed consent. kepada peneliti.
5) Peneliti melakukan observasi skala nyeri
yang dirasakan responden.

HASIL
1. Analisis Univariat
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Responden RSUD Kabupaten Sorong
dan Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong 2019

Umur Jumlah Persentase

17-25 20 55.6
26-35 12 33.3
36-45 4 11.1

Total 36 100.0
Berdasarkan tabel 1, didapatkan data bahwa responden berusia 18-27 tahun lebih
besar yaitu 20 responden dengan presentase (55,6%), dibandingkan dengan
responden yang berusia 38-47 tahun yaitu 4 responden dengan presentase (11,1%).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUD Kabupaten


Sorong dan Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong 2019

Jumlah Persentase
Jenis Kelamin

Laki-laki 13 36.1
Perempuan 23 63.9

Total 36 100.0

Berdasarkan tabel 2, didapatkan data bahwa responden perempuan lebih banyak


dengan frekuensi 23 responden (36,1%). Dibandingkan dengan responden laki-laki
dengan frekuensi 13 responden (63,9%).
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Terakhir responden RSUD
Kabupaten Sorong dan Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong 2019

Pendidikan Jumlah Persentase

Perguruan Tinggi 6 16.7


SMA/SMK 8 22.2
SMP 10 27.8
SD 7 19.4
Tidak Sekolah 5 13.9

Total 36 100.0

Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan data bahwa responden pendidikan terakhir SMP
lebih besar yaitu sebanyak 10 responden dengan presentase (27,8%), dibandingkan
dengan tidak sekolah yaitu sebanyak 5 responden dengan presentase (13.9%).

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan responden RSUD Kabupaten


Sorong dan Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong 2019
Pekerjaan Jumlah Persentase

PNS 6 16.7
Swasta 15 41.7
Pelajar / Mahasiswa 4 11.1
Tidak Kerja / Irt 11 30.6

Total 36 100.0

Berdasarkan tabel 4 didapatkan data bahwa responden dengan Swasta lebih besar
sebanyak 15 responden dengan presentase (41,7%), dibandingkan dengan
responden Pelajar/Mahasiswa yaitu sebanyak 4 responden dengan presentase (11.1%).
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Kelompok Intervensidan Kontrol responden
RSUD Kabupaten Sorong dan Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong 2019
Skala Nyeri Jumlah Persentase
Nyeri Ringan 3 8.3
Nyeri Sedang 19 52.8
Nyeri Berat Terkontrol 14 38.9

Total 36 100.0
Berdasarkan tabel 5. didapatkan data bahwa responden dengan Nyeri Sedang lebih
besar sebanyak 19 responden dengan presentase (52.8%) dibandingkan dengan responden
nyeri ringan sebanyak 3 responden dengan presentase (8.3%).
Tabel tabel 6. Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Pre Test dan Post Test responden RSUD
Kabupaten Sorong dan Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong 2019
Skala Nyeri Pre Test Jumlah Persentase

Nyeri Ringan 3 8.3


Nyeri Sedang 9 25.0
Nyeri Berat 9 25.0

Total 21 58.3

Skala Nyeri Post Test Jumlah Persentase

Nyeri Ringan 11 30.6


Nyeri Sedang 10 27.8

Total 21 58.3

Berdasarkan tabel 6 didapatkan Nilai Post Test, nyeri sedang dan berat sebanyak 9
responden dengan presentase (25.0%) setelah diberikan intervensi/perlakuan skala
nyeri klien berkurang dengan nyeri nyeri ringan sebanyak 11 responden dengan
presentase (30.6%) dan nyeri sedang sebanyak 10 (58,3%).
2. Uji Normalitas Data
Dari hasil uji menggunakan Kolmogorove Smirnov dihasilkan nilai P = Value 0,757 lebih
besar dari α 0,05 sehingga disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
3. Analisi Bivariat
Tabel 8. Pengaruh Pemberian Tekhnik Relaksasi Genggam Jari
Terhadap Penurunan Skala Nyeri Klien Post Operasi Apendisitis
Intervensi N Correlation P = Value
Pre Intervensi & 21 0,857 0,000
Post Intervensi

Berdasarkan tabel 8. didapatkan nilai P = Value 0,00 < 0,05 menunujukkan ada
pengaruh pemberian Tekhnik Relaksasi Genggam Jari terhadap penurunan skala Nyeri
klien post operasi apendisitis.
Tabel 9. Perbedaan Pengaruh Intensitas Nyeri Pada Kelompok Intervensi Dan Kelompok
Kontrol
Intervensi N Correlation P = Value

Pre Intervensi & 21 0,857 0,000


Post Intervensi

Berdasarkan tabel 9, didapatkan nilai P = Value 0,00 < 0,05 maka ada pengaruh
pemberian Tekhnik Relaksasi Genggam Jari terhadap penurunan skala Nyeri klien post
operasi apendisitis.
PEMBAHASAN berguna untuk meningkatkan efek
1. Pengaruh intensitas nyeri sebelum dan analgesik sebagai terapi pereda nyeri
sesudah tekhnik relaksasi genggam post operasi. Dilakukan saat nyeri tidak
jari pada pasien post apendisitis dirasakan pasien. Terapi relaksasi bukan
Berdasarkan hasil analisis data sebagai pengganti obat-obatan tetapi
menggunakan tekhnik relaksasi diperlukan untuk mempersingkat episode
genggam jari menunjukkan bahwa nyeri yang berlangsung beberapa menit
terdapat pengaruh intensitas nyeri atau detik. Kombinasi teknik ini dengan
antara sebelum dilakukan tekhnik obat-obatan yang dilakukan secara
relaksasi genggam jari dan setelah simultan merupakan cara yang efektif
dilakukan tekhnik relaksasi genggam untuk menghilangkan nyeri7.
jari. Hasil dari post-test menunjukkan Walaupun analgesik dapat
terdapat penurunan intensitas nyeri menghilangkan nyeri dengan efektif,
setelah dilakukan tekhnik relaksasi namun penggunaan analgesik akan
genggam jari. Secara umum berdampak ketagihan dan akan
penanganan nyeri memberikan efek samping obat yang
Apendisitisis terbagi dalam berbahaya bagi pasien. Secara non
dua kategori yaitu pendekatan farmakologis antara lain kompres hangat,
farmakologis dan non farmakologis. tekhnik relaksasi dan yoga9. Saat
Secara farmakologis dilakukan penelitian, peneliti
nyeri dapat ditangani dengan terapi menemukan bahwa rasa nyeri setiap
analgesik yang merupakan metode individu berbeda. Hal ini terjadi karena
paling umum digunakan untuk ambang nyeri dan toleransi setiap
menghilangkan nyeri. individu berbeda. Dalam penelitian ini,
Terapi relaksasi genggam jari sebagai umur sangat menentukan persepsi nyeri
pendamping terapi farmakologi yang
individu. Umur merupakan variabel Hasil penelitian menggambarkan pada
penting yang mempengaruhi ekspresi kelompok kontrol skala nyeri masih
terhadap nyeri. Hal ini disebabkan oleh tetap, rata-rata nyeri cenderung
perbedaan tumbuh kembang10. Dalam sedang atau meningkat. Sedangkan
penelitian ini, tidak ditemukan perbedaan pada kelompok perlakuan yang
jenis kelamin terhadap toleransi diberikan teknik relaksasi genggam
intensitas nyeri. Saat dilakukan jari skala nyeri mengalami penurunan.
anamnesa sebelum intervensi, mereka Hal ini memberikan informasi bahwa
sama-sama menunjukkan rasa nyeri dari pada kelompok perlakuan yang
segi tampilan fisik maupun verbal. diberikan teknik relaksasi genggam
Secara umum, laki-laki dan perempuan jari mampu memberikan efek yaitu
tidak berbeda dalam toleransi terhadap menurunkan skala nyeri.
nyeri. Hal ini dipengaruhi oleh faktor- Menurut Liana, 2008 dalam Pinandita
faktor biokimia dan hal tersebut menjadi et al. (2012), menggenggam jari
9
unik . disertai dengan menarik nafas dalam-
Penelitian ini sejalan dengan penelitian dalam dapat mengurangi ketegangan
yang dilakukan oleh Neila Sulung tahun fisik dan emosi, karena genggaman
2017, bahwa ada pengaruh Teknik jari akan menghangatkan titik-titik
Relaksasi Genggam Jari Terhadap masuk dan keluarnya energi pada
Intensitas Nyeri pada Pasien Post meridian (saluran energi) yang
Appendiktomi di RSUD Achmad berhubungan dengan organ-organ di
11
Mochtar Bukit Tinggi . dalam tubuh yang terletak pada jari
2. Perbedaan intensitas nyeri kelompok tangan. Titik-titik refleksi pada tangan
kontrol dan intervensi pada pasien post memberikan rangsangan secara
apendisitis refleks (spontan) pada saat
Berdasarkan hasil analisis data genggaman. Rangsangan tersebut
menggunakan tekhnik relaksasi akan mengalirkan semacam
genggam jari menunjukkan bahwa gelombang kejut atau listrik menuju
terdapat perbedaan pada kelompok otak kemudian diproses dengan cepat
kontrol dan intervensi. Hasil dari post dan diteruskan menuju saraf pada
test intervensi dan pre kontrol organ. Tubuh yang mengalami
menunjukan terdapat perbedaan skala gangguan, sehingga sumbatan di jalur
nyeri antara post intervensi dan pre energi menjadi lancar12.
kontrol. Relaksasi genggam jari dapat
mengendalikan dan mengembalikan

84
emosi yang akan membuat tubuh Sulung 2017, menunjukkan ada
menjadi rileks. Ketika tubuh dalam perbedaan intensitas nyeri sebelum
keadaan rileks, maka ketegangan pada dan sesudah dilakukan teknik
otot berkurang yang kemudian akan relaksasi genggam jari pada pasien
mengurangi kecemasan13. post appendiktomi15.
Teknik relaksasi membantu tubuh,
pikiran dan jiwa untuk mencapai SIMPULAN
relaksasi.Teknik relaksasi juga 1. Ada Pengaruh Tekhnik Relaksasi
merupakan suatu tindakan untuk Genggam Jari Terhadap Penurunan
membebaskan mental dan fisik dari Skala Nyeri pada Klien Post Operasi
ketegangan dan stress, sehingga dapat Apendisitis di Ruang Bedah RSUD
meningkatkan toleransi terhadap Kabupaten Sorong dan Rumah Sakit Sele
nyeri.Berbagai metode relaksasi Be Solu.
digunakan untuk menurunkan 2. Ada Perbedaan Skala Nyeri Kelompok
kecemasan dan ketegangan otot Intervensi dan Kelompok Kontrol pada
sehingga didapatkan penurunan Klien Post Operasi Apendisitis di Ruang
denyut jantung, penurunan respirasi Bedah RSUD Kabupaten Sorong dan
serta penurunan ketegangan otot13. Rumah Sakit Sele Be Solu.
Hal tersebut juga sesuai dengan
penjelasan Ali dan Hasan (2010) UCAPAN TERIMA KASIH
dalam Hariani 2013, yang Terima kasih kepada direktur RSUD
mengemukakan bahwa relaksasi Kabupaten sorong dan direktur RSUD Sele
adalah metode pengobatan yang Be Solu Kota Sorong yang telah memberikan
efektif dalam mengurangi depresi dan izin untuk melakukan penelitian.
gangguan kecemasan. Dan salah satu
teknik relaksasi yang dapat digunakan DAFTAR RUJUKAN
untuk menurunkan kecemasan adalah 1. Adhar, Arifuddin, Lusia Salmawati,
teknik relaksasi genggam jari.Teknik Andi Prasetyo. (2017) Faktor Risiko
genggam jari merupakan cara yang Kejadian Apendisitis di Bagian Rawat
sangat mudah untuk mengendalikan Inap Rumah Sakit Umum Anutapura
emosi. Emosi adalah seperti Palu. Jurnal Preventif, Volume 8 Nomor
gelombang energi yang bergerak 1, April 2017 : 1- 58.
melalui badan, pikiran dan jiwa kita14. 2. Cahyati, Putri Nur , Oktavia, Nur
Penelitian ini sejalan dengan Rosyid, Fahrun. (2017). Upaya
penelitian yang dilakukan oleh Neila Penurunan Nyeri Pada Pasien Dengan

85
Post Appendiktomi. Diploma thesis, Mochtar Bukit Tinggi.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. ejournal.kopertis10.or.id › index.php.
3. Jitowiyono, S dan Kristiyanasari, W. Diakes Mei 2019.
(2010). Asuhan Keperawatan Post 12. Pinandita, Purwanti & Utoyo.
Operasi.Yogyakarta : Nuha Medika (2012).Pengaruh Teknik Relaksasi
4. Faridah V. (2015). Penurunan Tingkat Genggam Jari Terhadap Penurunan
Nyeri Pasien Post Op Apendisitis dengan Intensitas Nyeri Pada Klien Post Operasi
Teknik Distraksi Nafas Ritmik. Jurnal Laparatomi, Jurusan Keperawatan Stikes
Studi Keperawatan Muhammadiyah Gombong.
Vol.07,No.02,Agustus 2015 13. Ernawati. (2010) Terapi Relaksasi Dapat
5. Ari Wardani. (2014) Konsep Nyeri. Menurunkan Nyeri Dismenore
Repository.ump.ac.id. Diakes : Mei https://media.neliti.com. Diakes Mei
2019. 2019.
6. Smeltzer & Bare. (2012). Buku Ajar 14. Novita Harini .(2013). Terapi Warna
Keperawatan Medikal Bedah (Ed.8, Vol. Untuk Mengurangi
1,2). Jakarta : EGC Kecemasan.ejournal.umm.ac.id. Diakses
7. Puwahang. (2011). Pijat Tangan untuk Mei 2019.
Relaksasi. www.jari jari tangan. 15. Neila Sulung (2017). Teknik Relaksasi
wordpress. com. Diakses 13 April 2019. Genggam Jari Terhadap Intensitas Nyeri
8. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pada Pasien Post Appendiktomi.
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Ejournal.kopertis10.or.id. Diakses Mei
Bandung:Alfabeta. 2019.
9. Potter dan Perry, A. G. (2006). Buku
Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, Dan Praktik, edisi 4, Volume.2.
Jakarta: EGC Prasetyo, S. N. (2010).
Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
10. Seymour, I., Schwartz. (2000). Intisari
Prinsip-prinsip Ilmu Bedah. Edisi 6.
Jakarta : EGC. p. 227-230.
11. Neil,a Sulung. (2017). pengaruh Teknik
Relaksasi Genggam Jari Terhadap
Intensitas Nyeri pada Pasien Post
Appendiktomi di RSUD Achmad

86

You might also like