You are on page 1of 12

KAJIAN UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DI DESA PADANG TIKAR

KECAMATAN BATU AMPAR KABUPATEN KUBU RAYA

Effiyadi, Chairil Effendy, Christanto Syam


Pascasarjana Bahasa Indonesia, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak
Email: effiyadi0107@gmail.com

Abstract
This research is motivated that the folklore that existed in Padang Tikar community of
BatuAmparsubdistrict is considered as something that must be known by the next
generation, because they consider it a culture that needs to be preserved. Therefore,
this folktale is preserved, for future generations to know the story.The problem in this
research is to study, describe the structure of the text and analyze the intrinsic
elements of folklore in the village of Padang TikarBatuAmpar Sub-district Kubu Raya
RegencyThis research uses descriptive method and qualitative research forms on the
text of oral literary stories of the community in the village of Padang
TikarKecamatanBatuAmparKabupatenKubu Raya.The results of the analysis show
that the 7 Folk Story owned by the community in the village of Padang
TikarBatuAmpar Sub-district of Kubu Raya Regency contains intrinsic elements that
can be revealed by using qualitative descriptive approach. The aspects studied are the
theme, plot, character, background and mandate. The results of this study can be
implemented in the Indonesian language learning Curriculum 2013 unit level SMA /
MA which refers to the Core Competence and Basic Competence (KI / KD) contained
in the syllabus teaching Indonesian Class X Odd Semester. Researchers hope other
researchers who take about folklore as the object of research can examine more
deeply because there are still many things that have not been studied.

Keywords: intrinsic elements, values, functions, abstinence forbidden

PENDAHULUAN dimunculkan dalam cerita rakyat


Cerita rakyat merupakan cerita yang umumnya diwujudkan dalam bentuk
berasal dari masyarakat dan binatang, manusia maupun dewa. Hal
berkembang dalam masyarakat pada ini sangat menarik untuk diteliti dan
masa lampau yang menjadi ciri khas dianalisis lebih jauh, selain dapat
setiap bangsa yang memiliki kultur memetik pelajaran dan dari nilai moral
budaya yang beraneka ragam mencakup cerita, pembaca juga bisa
kekayaan budaya dan sejarah yang membedakannya dari sisi lain yang
dimiliki masing-masing bangsa. Pada berbeda.
umumnya, cerita rakyat mengisahkan Ada beberapa cara untuk
tentang suatu kejadian di mempelajari cerita rakyat, diantaranya
suatu tempat atau asal muasal menemukan stuktur pembangun cerita
suatu tempat. Tokoh-tokoh yang

1
dari dalam atau yang sering disebut Oleh karena itu, penutur yang menjadi
unsur intrinsik cerita.Unsur intrinsik informan adalah orang tua dari
merupakan unsur yang menyusun masyarakat yang ada di desa Padang
sebuah cerita dari dalam yang Tikar kecamatan Batu Ampar yang
mewujudkan suatu karya sastra seperti mengetahui cerita ini secara
tema, tokoh, alur, latar dan amanat, menyeluruh. Selain itu Cerita-cerita
karena dengan melalui kajian tersebut rakyat di desa Padang Tikar Kecamatan
pembaca dapat mengetahui secara detail Batu Ampar sering digunakan pada saat
isi dari cerita tersebut. Untuk mendongengkan anak-anak sebelum
menemukan unsur intrinsik tersebut, tidur dan cerita rakyat biasanya
diperlukan ketelitian dalam memahami digunakan orang tua untuk menegur
cerita secara menyeluruh sehingga atau menasehati anaknya dalam
dapat memastikan kebenaran unsur bertindak tutur serta berprilaku yang
cerita rakyat tersebut (Emzir dan baik.Cerita rakyat yang ada pada
Rohman, 2016:236). masyarakat Padang Tikar kecamatan
Cerita rakyat pada umumnya banyak Batu Ampar dianggap sebagai sesuatu
diketahui oleh orang tua, di mana yang harus diketahui oleh generasi
mereka lebih dahulu mengetahui hal penerus, karena mereka menganggap
tersebut dan masih terlihat murni, hal tersebut sebuah kebudayaan yang
sehingga bukti keberadaan cerita ini perlu dilestarikan. Oleh karena itu,
dianggap sakral, seperti halnya di cerita rakyat ini tetap dilestarikan, agar
Kecamatan Batu Ampar Kabupaten para generasi penerus mengetahui cerita
Kubu Raya yang masih memiliki hal tersebut.
tersebut. Adapun demografis Alasan yang mendorong penulis
Kecamatan Batu Ampar ialah berada memilih cerita rakyat di desa Padang
diantara 0°11’48” Lintang Utara, Tikar kecamatan Batu Ampar sebagai
0°54’06” Lintang Selatan, dan objek penelitian adalah sebagai berikut;
108°54’55” – 110°00’’49’ Bujur Timur. (1) karena cerita rakyat yang terdapat di
Wilayah perairan laut dominan terdapat desa Padang Tikar memiliki keunikan
pada wilayah selatan yang berbatasan dalam setiap cerita, khususnya dibagian
dengan wilayah kabupaten Kayong latar sosial yang masih memiliki
Utara dan memiliki luas 2.002,00 km²- kearifan lokal dan perwujudan tokoh
km² serta memiliki 14 desa diantaranya tidak hanya manusia saja, melainkan
Desa Ambarawa, Batu Ampar, Nipah makhluk halus, hewan, dan tumbuh-
Panjang, Padang Tikar I, Pdang Tikar tumbuhan juga menjadi tokoh di dalam
II, Sungai Besar, Sungai Jawi, Muara cerita rakyat yang ada di desa Padang
Tiga, Tanjung Beringin, Tanjung Tikar dan ini perlu dilestarikan agar
Harapan, Tasik Malaya, Teluk Nibung, tidak hilang dimakan oleh waktu (2)
dan Teluk Pakedai II. Ke 14 desa karena cerita ini merupakan sebuah
tersebut hanya satu desa yang akan sastra lisan dari suku melayu yang perlu
dijadikan objek penelitian yaitu desa dilestarikan , (3) karena cerita ini dapat
Padang Tikar dan dianggap memiliki memberikan gambaran tentang
banyak cerita rakyat, selain itu tidak kehidupan masyarakat pada jaman
semua masyarakat mengetahui cerita dahulu.
rakyat yang ada di desa tersebut, hanya Alasan yang mendorong penulis
sebagian mereka yang sudah memilih di desa Padang Tikar
mengetahui cerita ini secara jelas dari kecamatan Batu Ampar sebagai lokasi
penutur-penutur sebelumnya. penelitian adalah sebagai berikut:

2
(1) karena penutur yang mengisahkan Berkitan dengan hal tersebut, hasil
cerita ini berasal dari desa Padang Tikar penelitian ini dapat digunakan dalam
kecamatan Batu Ampar dan merupakan pembelajaran Kurikulum 2013 satuan
penduduk asli; (2) karena bukti dari tingkat SMA/MA yang merujuk pada
cerita ini terdapat di desa Padang Tikar Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
kecamatan Batu Ampar, dan (3) karena (KI/KD) yang terdapat dalam silabus
di desa Padang Tikar kecamatan Batu pengajaran Bahasa Indonesia Kelas X
Ampar ini kebudayaan serta tata bahasa Semester Ganjil.
suku melayu masih terjaga dan tetap
dilestarikan. METODE PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelusuran yang Metode yang digunakan dalam
telah dilakukan, ada beberapa penelitian penelitian ini adalah metode deskriptif.
sejenis yang mengangkat cerita rakyat Metode deskriptif merupakan metode
sebagai objek penelitian. Namun yang menggambarkan sebuah peristiwa,
penelitian tentang cerita rakyat di desa benda dan keadaan dengan sejelas-
Padang Tikar kecamatan Batu Ampar jelasnya tanpa mempengaruhi objek
belum pernah dilakukan. Hal itu yang ditelitinya. Menurut Nawawi
diyakini karena sudah dilakukan (Zuldafrial, 2010: 6) “metode penelitian
pencarian data penelitian di lingkungan deskriptif diartikan sebagai prosedur
Program Studi Pendidikan Bahasa dan pemecahan masalah yang diselidiki
Sastra Indonesia FKIP UNTAN, dan dengan cara
belum ditemukan penelitian serupa menggambarkan/melukiskan keadaan
yang mengangkat cerita rakyat di desa subjek atau objek penelitian (seseorang,
Padang Tikar kecamatan Batu Ampar lembaga, masyarakat dll). Menurut
sebagai objek penelitian. Ismawati (2003: 38) “Metode deskriptif
Melalui cerita rakyat suatu daerah, bertujuan menggambarkan secara tepat
sebenarnya siswa dapat diajak sifat-sifat suatu individu, keadaan,
untuk mengetahui sejarah, pengalaman, gejala, atau kelompok tertentu atau
pandangan hidup, adat istiadat, untuk menentukan frekuensi atau
kepercayaan, dan berbagai kegiatan penyebaran suatu gejala atau frekuensi
lain yang terdapat di daerah tersebut. adanya hubungan tertentu antara suatu
Hal ini berarti di dalam cerita rakyat gejala dan gejala lain di masyarakat”.
sebenarnya tersirat kenyataan yang Penelitian ini tergolong ke dalam
menggambarkan masyarakat pada bentuk penelitian kualitatif, karena
masa lalu sampai masa kini. Dalam hal penelitian ini digunakan untuk
ini, sekolah memiliki peranan yang memecahkan masalah analisis cerita
sangat strategis, yaitu sebagai rakyat yang ada di desa Padang Tikar
penyambung lidah masyarakat Kecamatan Batu Ampar Kabupaten
untuk menyampaikan realita Kubu Raya dengan kajian unsur
kehidupan di suatu daerah atau intrinsik, serta memaparkannya ke
lingkungannya melalui cerita rakyat di dalam kata-kata yang membentuk
daerah tersebut, khususnya cerita sebuah kalimat yang terstruktur.
rakyat di desa Padang Tikar Menurut Bogdan dan Taylor (Ismawati,
kecamatan Batu Ampar. Oleh sebab 2003:10) “mendefinisikan penelitian
itu, cerita rakyat perlu kualitatif adalah sebagai prosedur
diajarkan kepada siswa agar mereka penelitian yang menghasilkan data
mampu menyerap, merenungkan, dan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
mengungkapkan kembali melalui daya lisan dari orang-orang dan pelaku yang
imajinasinya ke dalam bentuk cipta dapat diamati.
sastra.

3
Selain itu Kirk dan Miller (Hikmat, Perekaman dilakukan untuk mendapat
2011:38) “mendefinisikan bahwa data utama penelitian, misalnya puisi
penelitian kualitatif adalah tradisi lisan atau prosa lisan. Perekaman
tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial tersebut menggunakan tape recorder
yang secara fundamental bergantung dan perlu menyesuaikan dengan
pada pengamatan manusia dalam suasana, hindari suasana gaduh agar
kawasannya sendiri dan berhubungan hasil rekaman jelas”. b) Teknik
dengan orang-orang tersebut dalam Komunikasi Langsung, Teknik
bahasa dan peristilahannya. komunikasi langsung adalah sebuah
Sumber data dalam hal ini adalah teknik penelitian yang dilakukan
cerita rakyat di desa Padang Tikar dengan cara berkomunikasi langsung
Kecamatan Batu Ampar Kabupaten dengan responden untuk
Kubu Raya yang diceritakan oleh mengumpulkan data penelitian,
penutur. Beberapa kriteria yang tentunya mengajukan beberapa
digunakan sebagai acuan untuk pertanyaan sehubungan dengan data
memilih dan menentukan penutur cerita atau informasi yang ingin diperoleh.
rakyat di desa Padang Tikar Kecamatan Dengan demikian teknik komunikasi
Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya langsung dalam penulisan ini adalah
Data penelitian yang dimaksud dalam suatu teknik penulisan dengan perantara
penelitian ini adalah kata, frasa bahkan alat, yaitu panduan wawancara.
kalimat yang dikutip dari naskah cerita Berkaitan tentang wawancara Sugiyono
yang mengandung unsur intrinsik, (2010:72) berpendapat “Wawancara
seperti yang diutarakan pada rumusan digunakan sebagai teknik pengumpulan
masalah penelitian dan ini diperoleh data apabila peneliti ingin melakukan
dari rekaman dengan bahasa aslinya, studi pendahuluan untuk menemukan
kemudian rekaman itu ditranskripsi dan permasalahan yang harus diteliti, tetapi
kemudian diterjemahkan ke dalam juga apabila peneliti ingin mengetahui
bahasa Indonesia. hal-hal dari responden yang lebih
Teknik pengumpulan data mendalam. Teknik pengumpulan data
merupakan laporan yang disertai ini dari pada laporan tentang diri sendiri
sumber, dengan begitu sebuah atau self-report, atau setidak-tidaknya
penelitian akan menghasilkan data yang dan atau keyakinan pribadi”. c) Teknik
akurat. Dalam penelitian ini teknik Transkripsi, Tekni traskripsi merupakan
yang digunakan adalah: a) Teknik teknik pengumpulan data dengan
Perekam, Teknik perekam merupakan mengubah hasil rekaman dari ucapan
suatu proses pengambilan suara (bunyi) atau lisan ke dalam bentuk tulisan.
atau gambar dari apa yang telah Adapaun teknik ini digunakan untuk
diucapkan oleh penutur cerita. Teknik mengubah rekaman data cerita yang
ini dilakukan apabila dalam diucapkan penutur menjadi sebuah
pengumpulan data dirasa terlalu sulit tulisan utuh, agar memudahkan dalam
atau terlalu banyak untuk dicatat secara memahami dan menganalisis cerita.
langsung. Penjelasan mengenai teknik Penjelasan mengenai teknik traskripsi
perekam Sulistyorini dan Andalas Taum (Sulistyorini dan Andalas,
(2017:17) berpendapat “tekni perekam 2017:18) mengatakan “teknik
yang dilakukan adalah perekam audio pencatatan dilakukan pada hasil
dengan menggunakan alat perekam. pengamatan dan perekaman yang
Pada proses perekam, peneliti tidak dilakukan, meliputi (1) tanggal
memberitahukan kepada informan merekam, (2) tempat merekam, (3)
bahwa proses wawancara tersebut keadaan masyarakat, (4) biodata
direkam. informan,

4
(5) kredibilitas informan, (6) istilah Dengan cara tersebut maka kepastian
khusus yang digunakan masyarakat data dan urutan peristiwa akan dapat
lokasi penelitian. Pencatat bisa direkam secara pasti dan sistematis.
dipergunakan untuk mentranskripsi Dengan meningkatkan ketentuan itu,
hasil rekaman menjadi bahan tertulis maka peneliti dapat melakukan
dan mencatat sebagai aspek yang pengecekan kembali apakah data yang
berkaitan dengan suasana penceritaan telah ditemukan itu salah atau tidak.
dan informasi-informasi lain yang Demikian juga dengan meningkatkan
dipandang perlu selama pengamatan ketekunan maka peneliti dapat
dan wawancara”. memberikan deskripsi data yang akurat
Alat Pengumpulan Data dan sistematis tentang apa yang diamati
Berdasarkan teknik pengumpulan data (Sugiyono, 2010:124-125). Selain itu
di atas, maka alat pengumpulan data Zuldafrial (2011:94) “ketekunan
yang relevan untuk digunakan dalam pengamatan bermaksud menemukan
penelitian ini adalah sebagai berikut: cirri-ciri dan unsure-unsur dalam situasi
(1) Alat perekam digunakan untuk yang sangat relevan dengan persoalan
merekam suara (tape recorder), (2) atau isu yang sedang dicari dan
Pedoman wawancara atau Interview, kemudian memusatkan daripada hal-hal
(3) Kartu analisis data, yang digunakan tersebut secara rinci. Dengan kata lain,
untuk mecatat data yang diperoleh jika perpanjangan waktu penelitian
setelah wawancara (hasilrekaman). menyediakan lingkup, maka ketekunan
Uji keabsahan data atau pengamatan menyediakan
kepercayaan terhadap data hasil pengalaman”. (3) menggunakan bahan
penelitian kualitatif antara lain referensi, yaitu adanya pendukung
dilakukan dengan (1) perpanjangan untuk membuktikan data yang telah
pengamatan yang berarti peneliti ditentukan oleh peneliti. Sebagai
kembali ke lapangan, melakukan contoh, data hasil wawancara perlu
pengamatan, wawancara lagi dengan didukung dengan adanya rekaman
sumber data yang pernah ditemui wawancara. Data tentang interaksi
maupun yang baru. Dengan manusia, atau gambaran suatu keadaan
perpanjangan pengamatan ini berarti perlu didukung oleh foto-foto. Alat-alat
hubungan peneliti dengan nara sumber bantuk perekam dalam penelitian
akan semakin terbentuk rapport, kualitatif, seperti camera, hendycam,
semakin akrap (tidak ada jarak lagi), alat rekam suara sangat diperlukan
semakin terbuka, saling mempercayai untuk mendukung kredibilitas data yang
sehingga tidak ada informasi yang telah ditemukan oleh peneliti. Dalam
disembunyikan lagi. Dalam laporan penelitian, sebaiknya data-data
perpanjangan pengamatan untuk yang dikemukakan perlu dilengkapi
menguji keabsahan data penelitian ini, dengan foto-foto atau dokumen
sebaiknya difokuskan pada pengujian autentik, sehingga menjadi lebih dapat
terhadap data yang telah diperoleh, dipercaya (Sugiyono, 2010:128). (4)
apakah data yang diperoleh itu telah mengadakan member check, yaitu
dicek kembali ke lapangan benar atau proses pengecekan data yang diperoleh
tidak, berubah atau tidak (Sugiyono, peneliti kepada pemberita. Tujuan
2010:122-123). (2) meningkatkan membercheck adalah untuk mengetahui
ketekunan, yang berarti melakukan seberapa jauh data yang diperoleh
pengamatan secara lebih cermat dan sesuai dengan apa yang diberikan oleh
berkesinambungan. pemberi data.

5
Apabila data yang ditemukan (3) Verification, Langkah ketiga dalam
disepakati oleh para pemberi data analisis data kualitatif menurut Miles
berarti datanya tersebut valid, sehingga and huberman adalah penarikan
semakin kredibel/dipercaya, tetapi kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan
apabila data yang ditemukan peneliti awal yang dikemukakan masih bersifat
dengan berbagai penafsirannya tidak sementara, dan akan berubah bila tidak
disepakati oleh pemberi data, maka ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
peneliti perlu melakukan diskusi mendukung pada tahap pengumpulan
dengan pemberi data apabila data berikutnya. Tetapi apabila
perbedaannya tajam, maka peneliti kesimpulan yang dikemukakan pada
harus merubah penemuannya, dan harus tahap awal, didukung oleh bukti-bukti
menyesuainkan dengan apa yang yang valid dan konsisten saat peneliti
diberikan oleh pemberi data. Jadi tujuan kembali di lapangan mengumpulkan
membercheck adalah agar informasi data, maka kesimpulan yang
yang diperoleh dan akan digunakan dikemukakan merupakan kesimpulan
dalam penelitian laporan sesuai dengan yang kredibel (Sugiyono, 2010:92-99).
apa yang dimaksud sumber data atau Langkah-langkah pengolahan data
informan (Sugiyono, 2010:129). untuk menentukan unsur intrinsik
Teknik analisis data menggunakan dalam cerita rakyat pada penelitian ini
langkah-langkah analisis data kualitatif akan ditempuh dengan langkah seagai
selama di lapangan, berikut langkah- berikut: (1) data rekaman yang
langkah yang di ungkapkan oleh diperoleh dari hasil wawancara kepada
Sugiyono (2010: 92-99) sebagai informan, ditranskrip secara kasar ke
berikut: (1) Data reduction yang dalam bahasa tulis, artinya semua suara
diperoleh dari lapangan jumlahnya dalam rekaman dipindahkan ke tulisan
cukup banyak, untuk itu perlu dicatat tanpa mengindahkan tanda baca. (2)
secara teliti dan rinci. Seperti telah data yang telah ditranskrip secara kasar
dikemukakan, semakin lama penelitian disempurnakan, hasil penyempurnaa
ke lapangan, maka jumlah data akan dicocokkan kembali dengan hasil
semakin banyak, kompleks dan rumit. rekaman. (3) setalah transkrip
Untuk itu perlu segera dilakukan disempurnakan, kata-kata dan kalimat
analisis data melalui reduksi data. yang kurang jelas diberi tanda baca dan
Mereduksi data berarti merangkum, tanda-tanda lain yang diperlukan. (4)
memilih hal-hal yang pokok, setelah transkrip sempurna, dilakukan
memfokuskan pada hal-hal yang pengetikan. (5) setelah data dari
penting, dicari tema dan polanya. lapangan, baik berupa cerita rakyat,
Dengan demikin data yang telah puisi lisan, nyanyian rakyat ditranskrip
direduksi akan memberikan gambaran secara sempurna, dialihbahasakan ke
yang lebih jelas, dan mempermudah dalam bahasa Indonesia. (6) setelah
peneliti untuk melakukan pengumpulan cerita rakyat, puisi lisan, nyanyian
data selanjutnya dan mencarinya bila rakyat telah selesai ditranskrip dan
diperlukan. (2) Data display, penyajian dialihbahasakan secara sempurna ke
data bisa dilakukan dalam bentuk dalam bahasa tulis, dilakukan analisis.
uraian singkat, bagan, hubungan antar (7) analisis disesuaikan dengan masalah
kategori, flawchart dan sejenisnya. yang diangkat dan teori yang dipilih
Dengan mendisplaykan data, maka (Sulistyorini dan Andalas, 2017: 21).
akan memudahkan untuk memahami
apa yang terjadi, merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami tersebut.

6
HASIL PENELITIAN DAN Setelah melakukan analisis, hasil
PEMBAHASAN penelitian yang dilkukan, maka dapat
Hasil Penelitian disimpulkan sebagai berikut: (1)
Hasil penelitian ini meliputi 6 Cerita Padang tikar, tema yang digunakan
rakyat di desa Padang Tikar Kecamatan dalam cerita ini adalah tentang
Batu Amar Kabupaten Kubu Raya. pencarian pulau. Sedangkan alurnya
Sebetulnya tidak begitu banyak ialah alur maju. Adapun tokohnya yaitu
diketahui oleh masyarakat, Hang Duang, Para Pekerja Tani, Anak
dikarenakan para penutur terdahulu Buah Kapal dan Pohon Kedondong.
sudah banyak yang meninggal dunia, Latar dalam cerita ini diantaranya: (a)
walaupun demikian masih ada beberapa Latar Tempat meliputi di dalam perahu,
penutur yang masih hidup dan di tengah lautan, di puncak pohon, di
mengetaahui tentang cerita rakyat, pulau, (b) Latar Waktu meliputi zaman
diantaranya adalah Abdullah, Wan dahulu, malam hari, pagi hari, (c) Latar
Hasan dan Seri Irawan. Para penutur Sosial. Adapun amanatnya ialah jangan
tersebut banyak menetahui berbgai mudah menyerah oleh keadaan, selalu
macam cerita rakyat, sepri dongeng, tanamkan rasa ingin tahu, tanamkan
legenda, mitos dan lain sebagaiya, prilaku sopan dan santun kepada siapa
namun cerita tersebut tidak secara utuh dan dimana saja kita berada, selalu
mereka ketahui dikarenakan faktor usia berusaha dan pantang menyerah jika
yang membuat mereka lupa dan itu ingin mendapatkan sesuatu, jangan
berdasarkan pengakuan dari masing- pernah ingkar pada janji, sebagai
masing penutur. Walaupun banyak erita manusia kita tanamkan sikap tolong
yang secara utuh tidak mereka ketahui menolong. (2) Cerita abang dan adik,
tetapi ada beberapa cerita yang benar- Tema yang digunakan dalam cerita ini
benar mereka keetahui secara adalah tentang pencarian jati diri.
keeluruhan bahkan mereka mampu Sedangkan alurnya ialah alur maju.
menyampaikan secara ditel seperti Adapun tokohnya yaitu Mohammad,
tokoh, tempat, waktu dan lain Ahmad, Ayah dan Kakek. Latar dalam
sebagainya. cerita ini diantaranya: (a) Latar Tempat
Penelitian ini berpatokan pada yakni di kebun, di kota, di penginapan,
variabel bebas, di mana data atau cerita di kampung, di bawah pohon, di rumah
rakyat yang diambil harus sesuai dan di gubuk, (b) Latar Waktu yaitu
dengan unsur intrinsik yang meliputi subuh, sore, malam, siang, pagi dan
aspek tema, aur, tokoh, latar dan dahulu. Adapun amanat dalam cerita ini
amanat. Tanpa adanya keutuhan cerita ialah kita sebagai manusia tanamkan
maka data tersebut tidak bisa diambil. sifat rela berkorban demi kebaikan,
Setelah dilakukannya pengecekan maka berubah menjadi lebih baik dari
terkumpullah 6 cerita rakyat yang sebelumnya demi suatu tujuan,
memiiliki aspek tema, tokoh, alur, latar tanamkan sikap gotong royong, saling
dan amanat yang nantinya akan membantu satu dengan yang lain dan
dianalisis ke dalam unsur intrinsik. tidak memandang usia, status social,
Adaapun ceritanya sebagai berikut (1) jenis kelamin dan lain sebagainya,
Padang Tikar (2) Abang dan Adik (3) jangan menyia-nyiakan sesuatu yang
Kembar Buaya (4) Johari dan Hantu berharga, seperti waktu, kesempatan
Laut (5) Doa Sulaiman (6) Pulau dan orang-orang yang kita cintai karena
Sempadi. waktu tidak akan bisa terulang kembali,
tanamkan jiwa solidaritas dan
kepedulian kita terhadap orang-orang
yang lemah,

7
dengan begitu akan menjadikannya (4) Johari dan hantu laut, Tema yang
manusia yang kuat dan berkualitas, digunakan dalam cerita ini adalah
jadikan pengalaman berharga untuk kesaktian seorang manusia. Sedangkan
menjadi lebih baik dan menjadi alurnya ialah alur maju. Adapun
manusia yang kuat hingga tokohnya yaitu Johari, Cik Tupet, Long
meninggalkan sesuatu yang buruk demi Bo, Usop, Cik Dang, Bacok, Apung,
perubahan, tidak ada pengorbanan yang Hantu Laut dan Bujang Salem. Latar
sia-sia selagi kita mau berubah dan dalam cerita ini diantaranya: (a) Latar
berusaha, selalu berusaha berfikir bijak Tempat yakni di laut, di perahu, di
dalam menentukan sesuatu hal yang daratan, di pelelangan ikan, di kapal, di
baik, agar tidak menjadi sebuah pemancingan ikan, di kampung, di tepi
penyesalan, selalu utamakan sesuatu pantai, di pohon, di pulau, di rumah, di
yang lebih bermanfaat daripada pemakaman dan di penangkapan ikan
mudaratnya, tanamkan sifat mandiri (b) Latar Waktu yaitu zaman dahulu,
dan balas budi kepada orang yang telah siang hari, malam hari dan pagi hari.
berbuat baik kepada kita. (3) Kembar Adapun amanat dalam cerita ini ialah
buaya, Tema yang digunakan dalam kita sebagai manusia kita dianjurkan
cerita ini adalah suatu kelahiran yang untuk saling berbagi, baik itu materi,
tidak wajar. Sedangkan alurnya ialah ilmu, dan lain sebagainya yang dapat
alur maju. Adapun tokohnya yaitu Ibu, memberikan hal positif bagi kehidupan
Ayah, Nenek Awan, Nenek Ijah, Buaya bersama, segala sesuatu kejahatan tidak
Cincin dan Sulung. Latar dalam cerita perlu dibalas dengan kejahatan karena
ini diantaranya: (a) Latar Tempat yakni itu akan memperkeruh keadaan dan
di desa, di rumah, di hutan, di laut, di seharusnya yang kita lakukan adalah
sungai, di daratan, (b) Latar Waktu membalas kejahatan tersebut dengan
yaitu zaman dahulu, hari esok dan sore. kebaikan, tanamkan sikap tolong
Adapun amanat dalam cerita ini ialah menolong kepada orang yang
kita sebagai manusia kita dianjurkan membutuhkan dan tidak mengharapkan
untuk selalu berdoa dalam melakukan imbalan suatu apapun, Jadi lah seorang
segala hal, karena dengan kekuatan doa yang selalu peduli terhadap sesama dan
Tuhan akan memberikan yang terbaik tidak mementingkan diri sendiri,
untuk kita, tanamkan sifat saling manfaatkan hidup kita untuk berbuat
mencintai dan menyayangi, terlebih baik dalam segalahal yang ada di muka
kepada saudara sendiri, karena saudara bumi ini agar jasa kita selalu dikenang
merupakan orang yang paling terdekat dan dijadikan teladan bagi orang
dan bermakna dalam hidup kita, banyak. (5) Doa sulaiman, Tema yang
tanamkan kesetian kepada orang yang digunakan dalam cerita ini adalah
kita cintai, terlebih kepada istri, kekuatan sebuah doa. Sedangkan
seseorang yang harus kita jaga, baik alurnya ialah alur maju. Adapun
hati maupun fisiknya, jadi lah seorang tokohnya yaitu Sahid, Mahmud, Husen,
ibu yang selalu sayang dan bangga Jalal, Semmad dan KH. Jafar. Latar
kepada anaknya, walau anak tersebut dalam cerita ini diantaranya: (a) Latar
memiliki kekurangan baik mental Tempat yakni di hutan, di lautan, di
maupun fisik, jadi lah seorang ibu yang desa, di perahu, di pulau, di rumah, di
selalu sayang dan bangga kepada pohon, di tepi pantai, di kampung, di
anaknya, walau anak tersebut memiliki pasar dan di penyabungan ayam, (b)
kekurangan baik mental maupun fisik, Latar Waktu yaitu zaman dahulu, sore
tanamkan sifat saling peduli dan hari, malam hari dan pagi hari. Adapun
menyayangi, terutama kepada saudara amanat dalam cerita ini ialah kita
sendiri.

8
sebagai umat yang beragama kita Pembahasan
dianjurkan untuk selalu berdoa, agar Penelitian ini diimplementasikan
terhindah dari maha bahaya, kita dalam rencana pembelajaran cerita
sebagai manusia harus memiliki sikap rakyat di desa padang tikar dalam
saling perduli satu dengan yang lain, pembelajaran bahasa dan sastra
memberikan bantun tanpa harus indonesia seperti : (1) Cerita rakyat di
diminta, dengan begitu orang tersebut desa padang tikar sebagai bahan
akan tertolong, tanamkan sikap pembelajaran sastra. Bagian
bijaksana, tanpa mementingkan implementasi dalam pembelajaran
kesenangan sendiri sendiri, dengan berisi dampak hasil penelitian terhadaap
begitu tidak akan ada yang merasa rencana pelaksanaan kegiatan
dirugikan, tanamkan sikap kepedulian pembelajaran Bahasa Indonesia si
kita terhadap sesama, baik dalam sekolah. Berikut implementasi hasil
tindakan maupun ucapan, berikan penelitan dalam pelaksanaan rencana
motivasi kepada orang yang terpuruk pembelajaran pada pembelajaran
dalam keadaan, dengan begitu orang Bahasa Indonesia di sekoah (a) Dilihat
tersebut akan merasa kuat untuk keluar dari aspek kurikulum, pembelajaran
dari keterpurukan tersebut, selalu sastra di dalam kurikulum 2013
menghargai tindakan yang positif, dirancang sebagai pendidikan melalui
dengan penghargaan, maka seseorang sastra. Ada dua dimensi kurikulum,
akan terus berbuat kebaikan, janji yang pertama adalah rencana dan
merupan amanah yang tidak boleh pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
dilanggar atau diingkari. bahan pelajaran, sedangkan yang kedua
Analisis Cerita Rakyat di desa adalah cara yang digunakan untuk
Padang Tikar Kecamatan Batu Ampar kegiatan pembelajaran. Pembelajaran
Kabupaten Kubu Raya, pada enam sastra dengan materi pokok pengenalan
cerita yakni (1) Cerita Padang Tikar, (2) cerita rakyat yang diharapkan
Cerita Abang dan Adik, (3) Cerita membantu mengembangkan kompetesi
Kembar Buaya, (4) Johari dan Hantu apresiasi sastra, kritik sastra, dan proses
Laut (5) Doa sulaiman dan, (6) Pulau kreatif sastra peserta didik. Penelitian
Sempadi. Keenam cerita rakyat tersebut ini dapat berperan penting dalam
penulis menggunakan kajian struktural pembelajaran Bahasa Indonesia pada
untuk menggali unsur sastra yang ada tingkat satuan pendidikan menengah
dalam cerita. Pendekatan struktural ini atas (SMA).
dilanjutkan dengan kajian unsur Materi pembelajaran Bahasa
intrinsik untuk melihat tema, alur, Indonesia pada Kurikulum 2013 (K13)
tokoh, latar dan amat yang terkandung juga menitikberatkan pada pengajaran
dalam cerita rakyat tersebut. Kajian sastra di samping pembelajaran bahasa.
tersebut tentunya dapat menjadi Hal ini bertujuan untuk memotivasi dan
gambaran tentang keadaan masytarakat meningkatkan minat siswa terhadap
pemiliknya baik keadaan masalalu, pengajaran tentang pembelajaran
maupun saat ini, selain itu dapat apresiasi sastra. Pengajaran karya sastra
menjadi acuan dalam kepentingan sebagai penghalus budi, peningkatan
pembelajaran dan pengembangan rasa kemurnian, kepedulian sosial, dan
penelitian berikutnya. penyalur gagasan yang bersifat
imajinatif dan ekspresif. Pembelajaran
sastra diharapkan dapat menjadikan
peserta didik menghargai manusia dan
nilai-nilai budaya.

9
Satu diantara karya sastra yang sehingga prinsip relevansi, konsistensi,
dapat diajarkan di sekolah adalah cerita dan kecukupan harus diperhatikan guru
rakyat. Cerita rakyat yang sarat dengan dalam pemilihan bahan ajar. Cerita
pesan morl di dalamnya memiliki nilai- rakyat di desa padang tikar kecamatan
nilai budaya yang dapat diterapkan batu ampar kabupaten kubu raya
dikehidupan sehari-hari. Berkitan merupakan warisan leluhur yang harus
dengan hal tersebut, hasil penelitian ini dilestarikan agar tidak menghilang
dapat digunakan dalam pembelajaran begitu saja, salahsatunya dengan
Kurikulum 2013 satuan tingkat membaca cerita rakyat tersebut. Dengan
SMA/MA yang merujuk pada membaca cerita rakyat di desa padang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar tikar kecamatan batu ampar kabupaten
(KI/KD) yang terdapat dalam silabus kubu raya, siswa dapat menemukan
pengajaran Bahasa Indonesia Kelas X nilai-nilai yang terkandung di
Semester Ganjil. (b) dilihat dari tujuan dalamnya. Berdasarkan pertimbangan
pembelajaran sastra diantaranya: (1) tersebut, cerita rakyat di desa padang
tujuan untuk memperoleh pengalaman tikar kecamatan batu ampar kabupaten
sastra (2) tujuan untuk memperoleh kubu raya dapat dijadikan bahan
pengetahuan sastra, dalam hal ini, pembelajaran sastra tentang
pengalaman sastra harus didahulukan. menginterpretasi makna teks cerita baik
Bertolak dari pengalaman sastra siswa, melalui lisan maupun tulisan. Adapun
kemudian dibimbing untuk melakukan tiga kriteria utama dari pemilihan bahan
inkuri dan eksplorasi mendapatkan ajar. (d) dilihat dari aspek keterbacaan,
pengetahuan sastra, sehingga siswa cerita rakyat di desa padang tikar
memperoleh wawasan tentang kecamatan batu ampar kabupaten
pengalamannya itu. kuburaya terdiri atas 6 cerita
Membaca beberapa cerita rakyat diantaranya yaitu: (1) Padang tikar
yang ada di desa padang tikar yang memiliki 4 halaman, (2) Abang
kecamatan batu ampar kabupaten kubu dan Adik yang memiliki 13 halaman,
raya, siswa mengetahui bagaimana cara (3) Kembar Buaya memiliki 11
membentuk karya sastra yang dapat halaman, (4) Doa Sulaiman yang
dinikmati oleh oleh banyak orang. memiliki 16 halaman, (5) Johari dan
Karya sastra bukan hanya berisi Hantu Laut yang memiliki 15 halaman
kumpulan kata atau kalimat yang indah, dan (6) Pulau Sempadi yang memiliki
tetapi juga memiliki pesan moral yang 12 halaman. Melihat jumlah cerita
bisa dipelajari oleh pembacannya. (c) rakyat dan jumlah halaman tiap cerita,
dilihat dari pemilian bahan ajar, Bahan tentunya waktu 90 menit pelajaran
ajar adalah bahan-bahan atau materi dapat digunakan untuk membaca cerita
pelajaran yang disusun secara rakyat tersebut secara utuh. Oleh karena
sistematis, yang digunakan guru dan itu, guru tidak perlu membuat sinopsis
peserta didik dalam proses tiap-tiap cerita karena keseluruhan
pembelajaran. cerita berjumlah 71 halaman. (2)
Pemilihan bahan ajar harus Rencana implementasi pembelajaran (a)
disesuaikan dengan kriteria dari kurikulum 2013 dianaranya kompetensi
pemilihan bahan ajar dan dapat inti yang digunakan dalam rencana
menunjang tercapainya tujuan peembelajaran menggunakan mmateeri
pembelajaran yang ditetapkan guru, pengenalan cerita rakyat di desa
padang tikar, disesuaikan dengan
silabus pendidikaan tigkat SMA di
kelas X (sepuluh) pada semesster ganjil
kurikulum 2013, selain itu penentuan

10
kompetensi dasar yang dipilih sebagai tingkat kemampuan peserta didik.
bagian dari rancanngan pembelajaran Tidak hanya itu, ketepatan, kejelasan,
disesuaikan dengan materi yang akan objektivitas dan manfaat penggunaanya
diajarkan pada pesrta didik. dalam proses pembelajaran juga sangat
Kompetensi dasar adalah penting untuk diperhatikan. Media yang
pengetahuan keterampilan dan sikap tepat digunakan dalam pelaksanaan
minimal yang harus dicapai oleh siswa kegiatan pembelajaran mengenai nilai-
untuk mewujudkan bahwa siswa telah nilai dalam cerita rakyat sebagai
menguasai standarkompetensi yang berikut: (1) media audio visual, media
telah ditetapkan, oleh karena itu maka ini dapat memudahkan pemahaman
kompetensi dasar merupakan terhadap suatu materi pembelajaran
penjabaran dari standar kompetensi. yang rumit dan kompleks. Media audio
Dalam pembelajaran sastra dalam visual sebagai contoh dapat
materi pengenalan cerita rakyat di desa menumbuhkan minat peserta didik dan
padang tikar guru dapat menggunakan memperjelas hubungan antara isi materi
KD 3.7, karena KD ini sesuai dengan pembelajaran dengan dunia nyata (2)
pokok bahasan yang akan disampaikan. media teks, media teks yang digunakan
(b) Model pembelajaran yang akan dalam pembelajaran ini adalah teks
digunakan dalam rancangan cerita rakyat di desa padang tikar
pembeljaran apresiai sastra penelitian kecamatab batu ampar tepat digunakan
ini adalah model pembelajaran sebagai media utama untuk masalah
penemuan (discovery learning). penugasan yang harus dilakukan oleh
Model pembelajaran discoveri peserta didik. (3) media gambar, media
mengarahkan peserta didik untuk gambar dalam hal ini guru dituntut
mengemas pengalaman belajar yang sedikit kreatif untuk mendapatkan
dapat mengembangkan proses gambar yang sesuai dengan cerita
menemukan sendiri pengetahuan yang rakyat di desa padang tikar kecamatan
akan mereka capai. (c) Metode batu ampar yang bertujuan untuk
pembelajaran, Metode pembelajaran mempermudah siswa dalam memahami
yang akan diterapkan dalam cerita rakyat yang mereka baca atau
pembelajaran sastra dengan materi dengar.
pengenalan cerita rakyat di desa padang Mendapatkan gambar, guru bisa
tikar kecamatan batu ampar adalah menggunakan kamera unuk mengambil
metode diskusi kelompok, tanya-jawab, objek yang berkaitan dengan cerita,
dan penugasan. Metode ini diharapkan seperti mengambil gambar apung
dapat menunjang model pembelajaran (pohon nipah) yang merupakan salah
discovery learning (penemuan) dan satu tokoh cerita rakyat yang berjudul
siswa mendapatkan pengalaman belajar Johari dan Hantu Laut, atau gambar
dengan menemukan sendiri jawaban makam Hang Duang yang merupakan
tentang nilai-nilai apasaja yang saksi bisu dalam cerita rakyat yang
terkandung dalam setiap cerita rakyat. berjudul Padang Tikar, selain itu guru
(d) Media pembelajaran, media dapat melukis makhluk-makhluk
pembelajaran merupakan alat bantu mitologi yang terdapat di setiap cerita
yang digunakan untuk membantu dalam rakyat di desa padang tikar. (e)
proses belajar mengajar agar tujuan Penilaian, penilaian dalam hal ini dibagi
pembelajaran dapat tercapai. Media menjadi tiga, diantaranya penilaian
pembelajaran yang digunakan harus sikap, penilaian pengetahuan dan
sesuai dengan tujuan, materi dan penilaian keterampilan, adapun
penjelasannya sebagai berikut:

11
(1) Penilaian sikap yang dapat Pembelajaran terhadap akhlak bisa
dilakukan guru dalam pembelajaran dijadikan sebagai referensi muatan
apresiasi sastra dalam penelitian ini pendidikan berkarakter dalam
berupa observasi langsung. Guru dapat pembelajaran Bahasa dan Sastra
melihat langsung aktivitas siswa dalam Indonesia di sekolah, karena cetita-
pembelajaran apresiasi sastra saat cerita rakyat tersebut tentunya sarat
berdiskusi kelompok dan mengerjakan akan pesan moral yang menjadi cermin
tugas. Diskusi ini membahas tentang kehidupan.
pengenalan cerita rakyat di desa padang
tikar kecamatan batu ampar (2) DAFTAR PUSTAKA
Penilaian pegetahuan yang dapat Emzir, dan Saifur Rohman. 2016. Teori
dilakukan guru dalam pembelajaran dan Pengajaran Sastra. Jakarta:
apresiasi sastra dengan mengulas materi Pustaka Widyatama.
pengenalan cerita rakyat di desa padang Ismawati, Esti. 2013. Pengajaran
tikar yang berupa soal jawaban singkat Sastra. Yogyakarta: Ombak.
ataupun uraian (3) Penilaian Sugiyono. 2010. Memahami Pnelitian
keterampilan yang dapat dilakukan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
guru dalam pembelajaran apresiasi Sulistyorini, Dwi. 2017. Sastra Lisan
sastra adalah proyek tugas. Tugas ini Kajian Teori dan Penerapan dalam
dapat berupa pelaporan hasil Penelitian. Malang: Madani.
pembelajaran tentang ulasan materi Zuldafrial. 2011. Penelitian Kualitatif.
cerita rita rakyat di desa padang tiakar. Surakarta: Yuma Pustaka.
Zuldafrial. 2010. Penelitian Kuantitatif.
SIMPULAN DAN SARAN Pontianak: STAIN Pontianak Press.
Simpulan
Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode struktural
sebagai sarana untuk mencapai tujuan
penelitian, yakni dengan menggunakan
pendekatan deskriptif. Dalam hal ini
aspek khusus yang dideskripsikan ialah
unsur intrinsik meliputi tema, alur,
tokoh, latar dan amanat.

Saran
Para Pengajar Bahasa dan Sastra
Indonesia khususnya diharapkan dapat
mengembangkan metode pembelajaran
yang dinamis dan lebih mengutamakan
apresiasi bukan sekedar teori. Untuk itu
cerita-cerita rakyat yang berasal dari
daerah Kalimantan Barat dapat
dijadikan sebagai referensi utama
khususnya pada sekolah yang ada
dilingkungan tersebut agar siswa dapat
memahami dan mengetahui struktur
yang terkandung dalam cerita-cerita
tersebut.

12

You might also like