You are on page 1of 8

JURNALJurnal

ILMU Ilmu Kesehatan Masyarakat


KESEHATAN MASYARAKAT

VOLUME 2 Nomor 01 Maret 2011 Artikel Penelitian

PENERAPAN MARKETING MIX MELALUI


PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN
DI POLIKLINIK KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH
Prima Sari Putri1, Nur Alam Fajar2, Misnaniarti2
1
Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
2
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

ABSTRACT
Background: A need marketing mix marketing strategies as a means to win the competition in the health
service. Obstetris and gynecology clinic at AR Bunda Hospital has been trying to implement all variables of
marketing mix in an optimal but not accompanied with an increased number of visits. Therefore, this study
aims to determine how the application of marketing mix in the clinic of obstetrics and gynecology.
Method: This kind of the research is descriptive study with a qualitative approach. Research method by
observation and depth interviews. There are eleven people plus one expert informant as the source of
information in this research.
Result: The result showed that place, promotion, physical evidence and process variables has not been
applied properly. While price and people variables has been applied with good.
Conclussion: Concluded that implementation of the marketing mix in Obstetrics and Gynecology Clinic at
AR Bunda Hospital of Prabumulih City has not done well because there are still some variables that have not
been applied properly. The suggestion for public relations of hospital must to further optimize promotional
efforts at the hospital. By way of a more proactive approach with the public through seminars that made
regular hospital program and for all of department at hospital as a whole to pay more attention to the
condition of the hospital cleanliness and completeness of the supporting facilities.
Keywords: Marketing mix, health services

ABSTRAK
Latar Belakang: Dalam persaingan di dunia kesehatan khususnya dunia perumahsakitan diperlukan suatu
strategi pemasaran yang baik. Suatu strategi pemasaran membutuhkan marketing mix sebagai alat untuk
memenangkan persaingan dalam pelayanan kesehatan. Poliklinik Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit AR
Bunda telah berusaha menerapkan seluruh unsur marketing mix secara optimal namun tidak diiringi dengan
peningkatan jumlah kunjungan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan
marketing mix di poliklinik kebidanan dan kandungan dalam mencapai target kunjungan pasien.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian menggunakan
observasi dan wawancara mendalam dengan content analysis. Informan berjumlah sebelas orang ditambah
satu orang informan ahli yang didapatkan dengan menggunakan teknik snowball sampling.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel place, promotion, physical evidence dan process belum
diterapkan dengan baik. Sedangkan variabel price dan people sudah diterapkan dengan baik.
Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa penerapan marketing mix di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih belum baik. Disarankan bagi pihak humas Rumah Sakit Bunda untuk lebih
mengoptimalkan upaya promosi di rumah sakit. Dengan cara lebih aktif lagi melakukan pendekatan dengan
masyarakat melalui seminar-seminar yang dijadikan program rutin rumah sakit dan juga bagi pihak Rumah Sakit
Bunda secara keseluruhan untuk lebih memperhatikan kondisi dari Rumah Sakit Bunda dalam hal kebersihan
serta kelengkapan fasilitas penunjang.
Kata kunci: Marketing mix, Pelayanan Kesehatan

54
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

PENDAHULUAN BAHAN DAN CARA PENELITIAN


Kualitas pelayanan yang baik Penelitian ini adalah penelitian deskriptif
merupakan salah satu faktor yang menonjol agar dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian
pasien mau berkunjung dan memanfatkan diambil dengan cara observasi dan wawancara
fasilitas rawat jalan serta menciptakan loyalitas mendalam. Sumber informasi berasal dari
terhadap rumah sakit itu sendiri1. informan yang berjumlah sebelas orang.
Pihak rumah sakit dalam menciptakan Validitas data pada penelitian ini
loyalitas tersebut menggunakan suatu tehnik dilakukan dengan memakai metode triangulasi.
yaitu marketing mix. Marketing Mix (Bauran Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
Pemasaran) merupakan serangkaian alat keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
pemasaran yang digunakan perusahaan (dalam yang lain5. Teknik triangulasi yang digunakan
hal ini rumah sakit) terus menerus untuk dalam penelitian ini, adalah triangulasi sumber
mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar yaitu menguji kredibilitas data dengan cara
sasaran.2 Dengan Marketing Mix, pihak rumah mengecek data yang telah diperoleh melalui
sakit akan dapat mengembangkan kegiatan beberapa sumber6, dalam penelitian ini dilakukan
pemasaran lebih luas dan spesifik untuk rumah dengan cara membandingkan dan melakukan
sakit karena lebih rinci, upaya yang dilakukan crosscheck antara informasi yang diperoleh dari
akan lebih jelas dan terarah3. informan dengan observasi langsung dan arsip
Berdasarkan penelitian Siradjuddin BM yang ada. Triangulasi metode dalam penelitian
dan Noer Bahry Noor (2004) di Instalasi Rawat ini dilakukan dengan wawancara mendalam dan
Jalan RS Dr Wahidin Sudirohusodo diperoleh observasi. Triangulasi data, dalam penelitian ini
hasil bahwa unsur-unsur marketing mix memiliki peneliti melakukan pengecekan data bersama
hubungan yang signifikan dengan proses PLT Kasubbag Umum, Humas dan
keputusan pasien memanfaatkan pelayanan Perlengkapan RSUD Prabumulih.
kesehatan di instalasi rawat jalan RS Dr Wahidin
Sudirohusodo. Pasien umumnya mengharapkan HASIL PENELITIAN
apa yang didapatkannya bisa diterima dan a. Karakteristik Informan
dinikmatinya dengan pelayanan yang baik atau Informan dalam penelitian ini sebanyak
memuaskan. Selain itu, persaingan yang semakin 11 orang yakni satu orang dokter di poliklinik,
ketat juga menuntut sebuah rumah sakit untuk satu orang bidan poliklinik, dua orang perawat,
selalu memberikan pelayanan terbaik. Hal ini satu orang petugas pendaftaran poliklinik dan
disebabkan para pasien akan mencari rumah satu orang kepala bagian humas dan pemasaran
sakit yang dapat memberikan pelayanan yang rumah sakit serta 5 orang pasien poliklinik.
terbaik kepadanya4. Sehubungan dengan hal
tersebut, RS AR Bunda sebagai salah satu b. Product (Produk)
rumah sakit yang ada di Kota Prabumulih terus Berdasarkan triangulasi sumber,
berupaya untuk memberikan pelayanan yang menunjukkan bahwa informan dari pihak rumah
terbaik bagi masyarakat. sakit mengatakan bahwa mereka telah berupaya
Pihak Rumah Sakit AR Bunda terlihat untuk menerapkan bauran produk yang baik,
telah berusaha menerapkan seluruh unsur yaitu dengan menyediakan pelayanan yang
marketing mix secara optimal. Seperti dengan berkualitas, tenaga dan peralatan yang cukup
meningkatkan fasilitas pelayanan mereka. lengkap di poliklinik kebidanan dan kandungan.
Namun, usaha tersebut tidak diimbangi dengan Hal ini juga didukung oleh informan pasien,
peningkatan jumlah kunjungan di rumah sakit mereka juga mengatakan bahwa pelayanan,
dalam hal ini di poliklinik kebidanan dan tenaga dan peralatan yang disediakan pihak
kandungan. rumah sakit AR Bunda sesuai dengan kebutuhan
Oleh karena itu, penelitian ini bertujan mereka.
untuk mengetahui penerapan marketing mix Berdasarkan triangulasi metode, hasil
melalui pemanfaatan pelayanan kesehatan di observasi menunjukkan bahwa jika dilihat dari
Poliklinik Kebidanan dan Kandungan Rumah kebutuhan pasien poliklinik kebidanan dan
Sakit AR Bunda Prabumulih. Penelitian ini kandungan, pihak rumah sakit telah
dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 sampai menyediakan produk sesuai dengan kebutuhan
dengan April 2010. mereka, yaitu terdapatnya 10 macam pelayanan

Putri, Fajar, Misnaniarti, Penerapan Marketing Mix Melalui Pemanfaatan Palayanan Kesehatan • 55
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

di bidang kebidanan dan kandungan, peralatan Sedangkan dari sudut pandang pasien, mereka
yang sesuai dengan pelayanan yang tersedia dan menilai dari segi kemudahan mereka menuju
juga ada 3 dokter spesialisasi kebidanan dan rumah sakit. Hal ini berkaitan dengan biaya yang
kandungan, 19 bidan, 3 perawat dan 3 petugas akan dikeluarkan oleh pasien ketika menuju
poliklinik serta 5 orang petugas laboratorium rumah sakit. Hal ini sejalan dengan hasil
yang melakukan pekerjaan sesuai dengan penelitian yang dilakukan yang menyatakan
pembagian tugas dan keahlian yang mereka bahwa bagi seorang pasien faktor place
miliki. Namun jika ditinjau dari masyarakat berhubungan dengan akses biaya yang mereka
prabumulih secara umum, tidak semua keluarkan untuk mendapatkan pelayanan.
masyarakat Prabumulih membutuhkan Sedangkan bagi pihak rumah sakit faktor place
pelayanan yang ada di poliklinik kebidanan dan dilihat dari lokasi rumah sakit dengan penduduk8.
kandungan. Hal ini terlihat dari data BKKBN Berdasarkan triangulasi metode, hasil
tahun 2009, didapatkan bahwa hanya ada 213 wawancara dengan informan pihak rumah sakit
PUS dari 119.063 penduduk di Prabumulih. Jika memang benar bahwa lokasi rumah sakit
dihitung secara keseluruhan hanya 0,35% memang tidak jauh dari pemukiman penduduk
penduduk Prabumulih yang membutuhkan dan pusat kota. Selain itu juga yang dikatakan
pelayanan di poliklinik kebidanan dan kandungan. oleh informan pasien mengenai susahnya akses
Sedangkan berdasarkan observasi di lapangan, menuju rumah sakit. Hal ini sesuai dengan hasil
pihak rumah sakit belum melakukan riset observasi yang telah dilakukan, dari segi
pemasaran untuk memperhitungkan hal tersebut. kedekatan dengan penduduk dan pusat kota,
Berdasarkan triangulasi data, diketahui rumah sakit hanya berjarak 3Km dari pusat kota
bahwa pelayanan yang berkualitas itu adalah dan berada di sekitar pemukiman penduduk.
pelayanan yang bisa memenuhi keinginan pasien Selain itu jika ditinjau dari segi penyedia
dan dapat memuaskan pasien. Jika pelayanan, pelayanan kesehatan yang lain, di kota
tenaga dan peralatan yang tersedia sudah bisa Prabumulih ada 1 rumah sakit milik pemerintah,
memenuhi keinginan pasien maka bisa dikatakan 1 rumah sakit swasta, 5 klinik bersalin dan 20
bauran produk di rumah sakit tersebut baik. Oleh bidan praktek swasta yang terletak paling dekat
karena itu, diperlukan sebuah riset pemasaran 7 Km dari rumah sakit bunda.
agar sesuai dengan kebutuhan pasien. Jika dilihat dari faktor saluran distribusi,
akses menuju rumah sakit termasuk susah.
c. Place (Tempat) Karena hanya dilewati oleh ojek. Selain itu juga
Berdasarkan triangulasi sumber, bahwa jalan yang ada tidak terlalu lebar, ramai dilalui
informan dari rumah sakit mengatakan bahwa oleh masyarakat serta adanya sekolah di sekitar
mereka telah berupaya untuk menerapkan lokasi rumah sakit. Sehingga dalam keadaan
bauran place yang baik, yaitu dengan gawat akan susah untuk dapat menuju rumah
menempatkan lokasi rumah sakit yang stategis. sakit dengan cepat. Namun jika dilihat dari segi
Mereka telah mengupayakan lokasi yang tidak kebisingan, lokasi rumah sakit tidak terlampau
jauh dari pemukiman penduduk dan pusat kota. bising. Hal ini disebabkan lokasi rumah sakit
Namun dalam hal ini, pihak rumah sakit tidak yang tidak berada di jalan utama dan juga
memperhitungkan saluran distribusi menuju ke bangunan gedung yang tidak dekat dengan jalan.
rumah sakit. Karena berdasarkan informasi dari Berdasarkan triangulasi data, diketahui
pasien didapatkan bahwa susahnya akses bahwa lokasi yang baik bagi rumah sakit itu
menuju ke rumah sakit, mereka mengeluhkan harus mudah diakses oleh pasien. Ada banyak
susahnya transportasi menuju rumah sakit. Selain faktor yang mempengaruhi kemudahan akses
itu, ongkosnya juga terbilang mahal. Terjadi itu, tidak hanya memperhatikan letaknya dari
perbedaan pendapat ini disebabkan oleh pusat kota dan rumah sakit lain.
perbedaan sudut pandang kedua belah pihak
informan. Pihak rumah sakit hanya melihat dari d. Price (Tarif)
letak rumah sakit dari pusat kota dan pemukiman Berdasarkan triangulasi sumber,
penduduk. Karena jika dari sudut pandang pihak informan dari pihak rumah sakit mengatakan
rumah sakit, semakin dekat dengan pemukiman bahwa mereka telah mengupayakan suatu
penduduk maka akan semakin banyak bauran tarif yang sesuai dengan pelayanan yang
masyarakat yang datang ke rumah sakit bunda. diterima pasien. Hal ini juga didukung oleh

56 • Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Volume 2, Nomor 01 Maret 2011


Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

pernyataan informan pasien yang mengatakan sering menggunakan tarif sebagai salah satu
bahwa sebenarnya tarif yang ada di rumah sakit indikator penilaian10.
cukup mahal. Namun hal itu sebanding dengan
pelayanan yang diterima oleh pasien. e. Promotion (Promosi)
Terdapatnya persamaan persepsi ini jika dilihat Berdasarkan triangulasi sumber,
dari pelayanan yang diberikan kepada pasien. menunjukkan bahwa menurut informan pasien
Pasien sering menggunakan tarif sebagai salah secara keseluruhan upaya promosi yang
satu indikator penilaian. Hal ini disebabkan dilakukan oleh rumah sakit belum optimal.
mereka sulit untuk menilai kualitas pelayanan Karena pada umumnya mereka mengetahui
kesehatan10. tentang rumah sakit bukan langsung dari pihak
Berdasarkan triangulasi metode, yang rumah sakit. Sedangkan menurut informan dari
dikatakan oleh informan pihak rumah sakit pihak rumah sakit menyatakan bahwa mereka
memang benar. Dari hasil observasi didapatkan telah melakukan upaya promosi yang optimal
bahwa mereka telah melakukan penetapan tarif dengan membuat brosur dan leaflet. Hal ini bisa
sesuai dengan pelayanan yang diberikan. Namun, dikaitkan dengan upaya pihak rumah sakit yang
jika dilihat dari tarif standar yang ditetapkan di kurang optimal melakukan pendekatan kepada
Kota Prabumulih, tarif tersebut berada di atas masyarakat. Jika upaya promosi kurang
standar tarif yang ada. Hal ini dilihat dari Perda divariasikan dengan pendekatan kepada
Kota Prabumulih No.14 Tahun 2007 Pasal 8 masyarakat, maka upaya promosi yang
yang menjelaskan mengenai tarif standar yang dilakukan akan kurang optimal.
dikenakan kepada pasien. Walaupun tarif yang Berdasarkan triangulasi metode, yang
diterapkan di rumah sakit bunda di atas tarif dikatakan oleh informan pihak rumah sakit sesuai
standar, masyarakat cenderung menilai hal dengan hasil observasi. Hasil observasi
tersebut tidak menjadi masalah bagi mereka. menunjukkan bahwa memang benar pihak
Selain itu juga masyarakat merasa terjangkau rumah sakit membuat brosur dan leaflet yang
untuk membayar tarif tersebut. Mereka disediakan di bagian pendaftaran serta di setiap
mengatakan bahwa tarif yang ada sebanding bagian poliklinik-poliklinik dan ruang rawat inap
dengan pelayanan yang telah mereka terima, rumah sakit. Namun berdasarkan hasil
karena tarif bagi pasien merupakan kesesuaian penelitian, pasien cenderung mendapatkan
antara biaya yang telah dikeluarkan dengan informasi melalui kerabat atau kenalan mereka.
pelayanan yang telah mereka dapatkan10. Untuk Hal ini terjadi berkaitan dengan upaya promosi
itu, pihak rumah sakit harus lebih teliti dalam yang dilakukan oleh pihak rumah sakit belum
menetapkan tarif yang dikenakan kepada pasien. optimal. Pihak rumah sakit cenderung pasif
Berdasarkan triangulasi data, menurut dalam melakukan pendekatan kepada
pendapat ahli yang menyatakan bahwa dalam masyarakat.
menentukan suatu tarif pelayanan, rumah sakit Berdasarkan triangulasi data, bahwa
harus memperhitungkan antara perhitungan, upaya promosi yang baik dengan menggunakan
biaya yang dikeluarkan dengan pelayanan yang berbagai media promosi yang ada. Upaya
diberikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan promosi dapat menggunakan 5 media promosi
bahwa dalam penetapan tarif harus yaitu periklanan, humas dan publisitas, promosi
diperhitungkan secara benar dan terperinci penjualan, penjualan tatap muka dan pemasaran
antara biaya yang telah dikeluarkan dengan langsung12.
pelayanan yang diberikan. Selain itu juga, Berdasarkan analisis konten, upaya
pemerintah turut andil dalam menentukan tarif promosi yang dilakukan oleh rumah sakit bunda
maksimal11. memang belum optimal. Hal ini berkaitan dengan
Berdasarkan analisis konten, maka upaya promosi yang belum mencakup seluruh
dapat dikatakan bahwa rumah sakit bunda telah media promosi yang ada. Namun jika dinilai dari
menerapkan bauran price yang baik. Hal ini efektivitas dan efisiensi media promosi, upaya
terlihat dari penilaian masyarakat yang promosi yang dilakukan oleh rumah sakit bunda
menyatakan bahwa mereka mampu untuk sudah baik. Karena melalui media promosi word
membayar tarif yang ditetapkan. Selain itu juga, of mouth, rumah sakit bunda tidak memerlukan
tarif yang dikenakan sesuai dengan pelayanan biaya yang besar dan waktu yang banyak. Hal
yang diberikan kepada pasien, karena pasien ini didukung juga oleh hasil penelitian, bahwa

Putri, Fajar, Misnaniarti, Penerapan Marketing Mix Melalui Pemanfaatan Palayanan Kesehatan • 57
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

promosi melalui word of mouth paling efektif diperhatikan. Mulai dari fasilitas penunjang,
dalam suatu media promosi. Selain itu, upaya kondisi ruangan serta keadaan fisik bangunan.
promosi melalui word of mouth lebih murah dan Dalam menciptakan hal tersebut, rumah sakit
efektif dari media promosi lain. Walaupun upaya harus beracuan dengan peraturan depkes yang
promosi melalui word of mouth sudah baik, ada. Hal ini juga sesuai dengan teori yang
tetap harus diimbangi dengan upaya media menyatakan bahwa desain suatu produk jasa itu
promosi yang lain13. didukung oleh fasilitas penunjang dan keadaan
tempat produk jasa dilangsungkan14.
f. Physical Evidence (Bukti Fisik) Berdasarkan analisis konten, maka dapat
Berdasarkan triangulasi sumber disimpulkan bahwa penerapan bauran physical
menunjukkan bahwa menurut informan pasien evidence di rumah sakit bunda belum baik. Hal
secara keseluruhan bukti fisik rumah sakit belum ini diakibatkan masih ada hal-hal dari aspek
bisa memenuhi harapan mereka. Ada banyak physical evidence yang belum baik. Hal ini
aspek yang membuat orang menilai baik suatu juga sesuai dengan teori yang menyatakan
fisik rumah sakit. Yang dapat dilihat dari aspek bahwa desain suatu produk jasa itu didukung
fasilitas penunjang yang dimiliki oleh rumah sakit. oleh fasilitas penunjang dan keadaan tempat
Selain itu, juga dinilai dari kondisi ruangan itu produk jasa dilangsungkan14.
sendiri. Jika kondisi ruangan bersih dan nyaman,
maka kondisi fisik dari rumah sakit itu baik. g. People (Sumber Daya Manusia)
Hal ini sesuai dengan teori tampilan fisik Berdasarkan triangulasi sumber
bangunan dan berbagai fasilitas penunjang yang menunjukkan bahwa menurut seluruh informan
dimiliki penyedia jasa berpengaruh pada sikap mengatakan bahwa tenaga-tenaga yang
dan perilaku pelanggan 10. Oleh karena itu, disediakan di rumah sakit merupakan tenaga
penyedia jasa perlu memperhatikan bagaimana yang profesional dan terlatih sesuai bidang
kondisi bangunan dan fasilitas jasa. Suatu rumah mereka. Pihak rumah sakit bunda mempunyai
sakit yang tidak memperhatikan tampilan fisik kebijakan tersendiri dalam hal penyediaan tenaga
dan fasiltas penunjang akan membuat pasien di rumah sakit khususnya poliklinik kebidanan
semakin depresi dan tidak semangat. dan kandungan. Pihak rumah sakit bunda
Berdasarkan triangulasi metode, yang menyediakan dokter-dokter yang memiliki
dikatakan oleh informan pasien memang benar spesialisasi di bidang kebidanan dan kandungan,
dan sesuai dengan hasil observasi. Dari hasil bidan, perawat dan petugas yang terlatih.
observasi didapatkan bahwa pihak rumah sakit Berdasarkan triangulasi metode, yang
memang belum membuat suatu desain yang dikatakan seluruh informan sesuai dengan hasil
berbeda dari tempat lain. Selain itu, pihak rumah observasi yang dilakukan. Dari hasil observasi
sakit kurang menjaga penampilan mereka. didapatkan bahwa pihak rumah sakit telah
Sehingga pasien tidak merasa nyaman berada menyediakan tenaga-tenaga yang sesuai dengan
di rumah sakit. Hal ini terlihat dari kondisi kebutuhan di poliklinik kebidanan dan
ruangan yang masih belum terpelihara dengan kandungan. Dimana berdasarkan data yang ada,
baik, kebersihan masih belum terjaga. Selain itu, rumah sakit juga mengadakan pelatihan-
kurangnya fasilitas seperti wc dan musholla. pelatihan bagi tenaga di rumah sakit sesuai
Sedangkan untuk ambulance dan seragam, dengan bidang keilmuan mereka. Pada
pihak rumah sakit bunda sudah sangat baik. umumnya masyarakat akan memilih suatu
Karena menurut pengamatan peneliti, pada pelayanan kesehatan dilihat dari sisi tenaga yang
setiap petugas memiliki seragam yang berbeda tersedia yang bisa dipercaya serta
pada setiap bagian. Dan juga seragam yang berpengalaman. Hal ini didukung oleh teori yang
dipakai memiliki lambang atau bordiran yang menyatakan bahwa perbedaan kualitas produk
menunjukkan identitas dari rumah sakit bunda. jasa dengan produk jasa lainnya tergantung pada
Berdasarkan triangulasi data, menurut petugas yang melayani pelanggan. Mereka
pendapat ahli bahwa untuk dapat menarik menekankan perlunya menitikberatkan perhatian
perhatian pasien, pihak rumah sakit harus kepada seleksi, pelatihan dan motivasi karyawan
membuat suatu keadaan yang membuat pasien yang langsung melayani pelanggan.di samping
merasa nyaman saat berada di rumah sakit. Oleh perlu memiliki teknis medis, mereka juga perlu
sebab itu, seluruh aspek dari rumah sakit harus memiliki kemampuan interpersonel yang baik15.

58 • Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Volume 2, Nomor 01 Maret 2011


Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

Berdasarkan triangulasi data, menurut sebenarnya waktu tunggu sangat mempengaruhi


pendapat ahli bahwa Sebuah rumah sakit harus penilaian pasien terhadap pelayanan yang ada
mempunyai kebijakan tersendiri dalam di rumah sakit.
pengelolaan personil rumah sakit. Hal ini berguna Berdasarkan triangulasi data, menurut
untuk meningkatkan keberhasilan rumah sakit pendapat ahli bahwa dalam sebuah pelayanan
tersebut dan memenuhi harapan pasien. Untuk di rumah sakit, faktor lama pelayanan dan
itu, dibutuhkan tenaga-tenaga yang professional proses melayani oleh dokter mempengaruhi
dan berkualitas. penilaian pasien terhadap kinerja rumah sakit
Berdasarkan analisis konten, penerapan tersebut.
bauran people di rumah sakit bunda sudah baik Berdasarkan itu, dapat dikatakan
dengan membuat suatu kebijakan mengenai bahwa penerapan bauran proses di poliklinik
tenaga yang harus ada di rumah sakit. Karena kebidanan dan kandungan belum optimal karena
dilihat dari sisi pengalaman dan kualifikasi , pihak dilihat dari waktu tunggu dan lama pelayanan
rumah sakit bunda telah menyediakan tenaga- yang tidak sesuai. Hal ini didukung oleh
tenaga yang terlatih dan mempunyai penelitian, didapatkan bahwa penilaian terhadap
kemampuan di bidang kebidanan dan bauran proses suatu rumah sakit dilihat dari segi
kandungan. Sehingga masyarakat akan lebih lama pelayanan dan proses melayani. Sehingga
percaya terhadap pelayanan yang di rumah sakit akan mempengaruhi penilaian pasien8.
tersebut. Hal ini sesuai dengan teori bahwa
perusahaan dapat membedakan penyampaian i. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
jasanya salah satunya dengan unsur people, Dari hasil wawancara dengan informan
perusahaan dapat membedakannya dengan secara keseluruhan diperoleh informasi bahwa
memiliki people yang lebih mampu dan lebih penerapan marketing mix di poliklinik kebidanan
dipercaya sehingga dapat meningkatkan kinerja dan kandungan masih belum baik. Hal ini
perusahaan dan kepercayaan masyarakat16. disebabkan masih adanya beberapa variabel
yang belum diterapkan dengan baik, yaitu
h. Process (Proses) variabel place, promotion dan physical
Berdasarkan triangulasi sumber evidence.
menunjukkan bahwa menurut seluruh informan Berdasarkan hasil observasi juga
proses pelayanan di rumah sakit sudah bagus. didapatkan bahwa penerapan marketing mix di
Karena pada umumnya tenaga kesehatan poliklinik kebidanan dan kandungan belum baik.
melayani sesuai dengan prosedur yang ada. Hal ini ditinjau dari penerapan variabel produk
Hanya saja dilihat dari segi waktu tunggu, yang masih belum sesuai dengan kebutuhan
menurut informan termasuk lama. Hal ini masyarakat Prabumulih secara umum.
diakibatkan belum terkoordinir dengan baik Berdasarkan data BKKBN hanya 0,35%
mengenai waktu pemberian pelayanan yang masyarakat Prabumulih yang membutuhkan
baik. Pernyataan ini didukung oleh teori yang pelayanan poliklinik kebidanan dan kandungan.
menyatakan bahwa Penyedia pelayanan Selain itu, belum optimalnya penerapan bauran
kesehatan kadang kurang memperhatikan waktu place dilihat dari saluran distribusi menuju rumah
pemberian pelayanan kesehatan16. sakit yang dirasakan masih sangat sulit oleh
Berdasarkan triangulasi metode, yang masyarakat. Jika penerapan pada variabel
dikatakan oleh informan pihak rumah sakit promotion yang belum optimal dilihat dari
memang benar bahwa mereka telah melakukan pelaksanaan promosi oleh rumah sakit belum
pelayanan sesuai dengan prosedur yang ada hal dilaksanakan dengan menggunakan media
ini sesuai dengan hasil observasi dimana promosi yang bervariasi. Sedangkan jika ditinjau
didapatkan bahwa petugas melayani dengan dari segi efektivitas dan efisiensi, upaya promosi
sangat ramah dan sesuai dengan pelayanan yang melalui word of mouth sudah sangat efektif dan
dibutuhkan pasien. Hanya saja jika dilihat dari efisien karena tidak perlu biaya yang besar dan
waktu tunggu, berdasarkan hasil observasi waktu yang banyak. Penerapan variabel
didapatkan data bahwa waktu tunggunya sangat physical evidence yang belum baik karena
lama yaitu rata-rata pasien berada di ruang masih ada aspek bukti fisik yang belum baik.
tunggu selama 120 menit. Hal ini sesuai dengan Seperti kondisi ruangan dan fasilitas penujang
pernyataan dari informan pasien. Padahal yang ada. Berdasarkan pengamatan peneliti

Putri, Fajar, Misnaniarti, Penerapan Marketing Mix melalui Pemanfaatan Palayanan Kesehatan • 59
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

kondisi ruangan masih agak kotor dan juga WC jumlah kunjungan disebabkan oleh
dan musholla yang ada sangat kotor dan kurang rendahnya jumlah PUS di Kota
terawat. Prabumulih.
Berdasarkan pendapat ahli diketahui 2. Penerapan bauran place belum baik, hal
bahwa penerapan marketing mix yang baik itu ini disebabkan oleh karena masih belum baik
harus mencakup segala variabel marketing mix. dalam hal aspek saluran distribusi.
Susahnya akses menuju rumah sakit yang
PEMBAHASAN menjadi alasan utama.
Berdasarkan analisis konten, dapat 3. Penerapan bauran price sudah baik, hal ini
dikatakan bahwa penerapan bauran produk di dinilai dari aspek keterjangkauan
poliklinik kebidanan dan kandungan sudah baik. membayar pasien.
Hal ini terlihat dari ketiga variabel produk, yaitu 4. Penerapan bauran promotion belum
variabel jenis pelayanan yang tersedia, tenaga optimal, namun jika dinilai dari
yang tersedia dan peralatan yang tersedia di efektivitas dan efisiensi maka upaya
poliklinik kebidanan dan kandungan rumah sakit. promosi yang dilakukan pihak rumah
Dalam suatu bauran produk yang dikatakan baik sakit sudah baik. Karena upaya promosi
jika unsur-unsur penting sudah baik word of mouth tidak membutuhkan
penerapannya yaitu unsur pelayanan yang biaya yang besar.
tersedia, tenaga yang tersedia dan peralatan 5. Penerapan bauran physical evidence
yang tersedia7. Jadi jumlah kunjungan yang belum baik, hal ini disebabkan masih ada
menurun bukan hanya dipengaruhi oleh produk aspek dari bukti fisik yang belum baik.
yang diberikan oleh rumah sakit bunda, tapi dari 6. Penerapan bauran people sudah baik,
faktor lain yaitu dari faktor PUS yang memang karena dalam hal ini, rumah saki bunda
sedikit di kota Prabumulih. udah mempunyai kebijakan personil sendiri
Berdasarkan analisis konten, maka dan sudah menyediakan tenaga yang terlatih
dalam hal ini pihak rumah sakit bunda belum dan sesuai dengan bidang kebidanan dan
menerapkan bauran place yang baik. Karena kandungan.
suatu bauran place yang baik itu harus 7. Penerapan bauran process jika dinilai dari
mencakup dua aspek yaitu aspek lokasi rumah prosedur yang ada, pihak rumah sakit telah
sakit dan saluran distribusi. Sedangkan dalam melakukan sesuai dengan prosedur. Namun
hal ini, aspek lokasi rumah sakit memang jika dinilai dari waktu tunggu dan lama
sudah baik yang terlihat dari lokasi rumah sakit pelayanan, waktunya lama bagi seorang
yang tidak jauh dari pusat kota dan pemukiman pasien.
penduduk dan juga gedung yang tidak dekat
jalan. Sehingga tidak akan menimbulkan Saran dalam penelitian ini :
kebisingan. Namun dalam aspek saluran 1. Bagi seluruh pihak yang terkait dengan
distribusi, pihak rumah sakit belum penerapan marketing mix di poliklinik
menerapkan dengan baik. Karena susahnya kebidanan dan kandungan, untuk lebih
akses menuju rumah sakit. Dinamakan suatu memperhatikan lagi pelayanan yang
bauran place yang baik itu, dilihat dari banyak dibutuhkan oleh masyarakat prabumulih
faktor yaitu faktor lokasi, saluran distribusi secara umum.
serta kondisi lokasi9. 2. Bagi pihak humas Rumah Sakit Bunda
untuk lebih mengoptimalkan upaya promosi
KESIMPULAN DAN SARAN di rumah sakit dengan cara lebih aktif lagi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melakukan pendekatan dengan masyarakat
didapatkan kesimpulan bahwa Secara melalui seminar-seminar yang dijadikan
keseluruhan, penerapan marketing mix di program rutin rumah sakit., sertaa agar
Poliklinik Kebidanan Dan Kandungan Rumah tetap mempertahankan media promosi
Sakit AR Bunda belum dilakukan dengan word of mouth yang sudah baik.
optimal, yang terlihat dari beberapa variabel 3. Bagi pihak rumah sakit bunda secara
marketing mix sebagai berikut: keseluruhan untuk lebih memperhatikan
1. Penerapan bauran product sudah baik, kondisi rumah sakit dalam hal kebersihan
hanya saja secara umum menurunnya serta kelengkapan fasilitas penunjang.

60 • Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Volume 2, Nomor 01 Maret 2011


Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

DAFTAR PUSTAKA
1. Jaelani, Evan. Marketing Mix. Dari: http:/ 9. Trisnantoro, Laksono. Memahami
/eje.blogspot.com/2009/03/marketing- Penggunaan Ilmu Ekonomi dalam
mix.html [2 Februari 2010]. 2009. Manajemen Rumah Sakit. Gajah Mada
2. Sabarguna, BS. Analisis Pemasaran University Press, Yogyakarta. 2006.
Rumah Sakit. Konsorsium Rumah Sakit 10. Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran
Islam Jateng, DIY. 2005. Perspektif Asia. Andi Yogyakarta Press,
3. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Yogyakarta. 2000.
Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya, 11. Najmuddin, Mohamad. Bisnis dalam
Bandung. 1999. Sektor Jasa “Masih Terbuka Lebar”.
4. Sugiyono. Memahami Penelitian D a r i : h t t p : / / w e b c a c h e .
Kualitatif. CV Alfabeta, Bandung. 2005. googleusercontent.com/
5. Widajat, Rochmanadji. Being a Great and search?q=cache:eS5uuzN122QJ:elearning-
Sustainable HOSPITAL. PT.Gramedia ujb.net/artikel/05-2510-
Pustaka Utama, Jakarta. 2009. 6301BISNIS%2520DALAM%
6. Darmawan, Iqbal. Bauran Pemasaran 2520SEKTOR%2520JASA.doc
Jasa Poliklinik Rawat Jalan RSUD +promosi+dari+mulut+ke+mulut+suatu+
Karawang berdasarkan Persepsi dan rumah+ sakit&cd=29&hl=id&ct=clnk&gl
Perilaku Pelanggan Tahun 2004. Dari : = id [1 Mei 2010]. 2007.
http://www.digilib.ui.ac.id// file?file=digital/ 12. Lovelock C dan Wirtz J. Service
77914-T13114-Bauran%20pemasaran- Marketing People, Technology,
TOC.pdf [23 Februari 2010]. Strategy. 5th Ed. Pearson Prentice Hall,
7. Kotler, Philip dan Amstrong. Principle of Singapura. 2001.
Marketing, Prentice Hall International, Inc. 13. Kotler, Philip dan Nancy Lee. Pemasaran
A Division of Simon & Scuster, Englewood di Sektor Publik. PT.Indeks, Jakarta.
Cliffs, Nj07632. 2001 2007.
8. Kotler, Philip dan Clarke RN. Marketing
for Health Care Organization. Prentice
Hall:New Jersey. 2001.

Putri, Fajar, Misnaniarti, Penerapan Marketing Mix Melalui Pemanfaatan Palayanan Kesehatan • 61

You might also like