You are on page 1of 10

JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIA HUSADA

TREND CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DAN PERTOLONGAN


PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI PROVINSI JAWA TIMUR

TREND SCOPE OF ANTENATAL CARE (K4) AND BIRTH ATTENDANTS BY HEALTH


WORKER IN EAST JAVA PROVINCE

Ananda Riska Mita Izati


Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
Jl. Mulyorejo Kampus C Unair, Surabaya 60115
Alamat Korespondensi:
E-mail: anandamita28@gmail.com

ABSTRACT

The health status of mothers and children in Indonesia is still a concern because the
decline maternal and infant mortality rates into the development goal of health. The low public
awareness of health services by health worker is a factor to consider. This study aims to
determine the trend of scope of antenatal care (K4) and birth attendants by skilled health
personnel by city in East Java Province 2011-2015. This study used a cross sectional study
design. The result obtained K4 scope in general has increased, showed improvements in the
community's access to maternal health care provided by health workers, nor with the scope
birth attendants by skilled health personnel has increased due to improved maternal health
care because it is assumed that pregnant women who receive antenatal care K4 be helped her
labor the possibility of health workers. The conclusion of this study is in the next 5 years (2011-
2015), the pattern of coverage of antenatal care (K4) and birth attendants by skilled health
personnel in East Java province tends to increase, it is expected to improve antenatal care
scope K4 will increase the scope birth attendants by skilled health personnel.
Keywords: Trend, K4, birth attendants, East Java

1
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIAHUSADA | VOLUME 07/NOMOR 01/MARET 2018

ABSTRAK

Status kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih menjadi perhatian karena penurunan
angka kematian ibu dan angka kematian bayi merupakan tujuan pembanguan kesehatan.
Rendahnya kesadaran masyarakat akan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan merupakan
faktor yang perlu diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui trend cakupan
kunjungan ibu hamil (K4) dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut
kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur tahun 2011-2015. Desain penelitian yang digunakan
adalah cross sectional. Hasil penelitian adalah cakupan K4 secara umum mengalami kenaikan,
menunjukkan semakin baiknya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ibu hamil yang
diberikan oleh tenaga kesehatan, begitupula dengan cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan mengalami peningkatan karena peningkatan pelayanan kesehatan ibu hamil
karena diasumsikan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal K4 kemungkinan
persalinannya akan ditolong tenaga kesehatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam
kurun waktu 5 tahun (2011-2015), pola cakupan kunjugan ibu hamil (K4) dan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan (Linakes) di Provinsi Jawa Timur cenderung mengalami
kenaikan, diharapkan dengan meningkatnya cakupan pelayanan ibu hamil K4 akan
meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
Kata Kunci: Tren, K4, Linakes, Jawa Timur
PENDAHULUAN menggambarkan cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan.
Dalam upaya peningkatan derajat
Diasumsikan bahwa ibu hamil yang
kesehatan masyarakat, masih ditemukan
mendapatkan pelayanan antenatal K4
tantangan besar dalam pembanguan
kemungkinan persalinannya akan ditolong
kesehatan, yaitu penurunan Angka
tenaga kesehatan. Diharapkan dengan
Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
meningkatkan cakupan pelayanan
Sehingga di tahun 2012 Kementerian
kesehatan ibu hamil K4 akan meningkatkan
Kesehatan membuat program Expanding
cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
Maternal and Neonatal Survival (EMAS)
kesehatan (Kemenkes, 2015).
untuk menurunkan angka kematian ibu dan
Di Indonesia, kualitas pelayanan
bayi sebesar 25%. (Kemenkes, 2014).
Program ini dilaksanakan di provinsi ANC masih rendah dilihat dari cakupan
ANC yang masih dibawah target nasional
dan kabupaten dengan jumlah kematian ibu
dimana data cakupan kunjungan ibu hamil
dan neonatal tertinggi. Salah satunya
(K4) di Indonesia pada tahun 2015 sebesar
dengan upaya pelayanan kesehatan ibu
87,48% yang berarti belum mencapai target
hamil. Pelayanan kesehatan ibu hamil atau
Renstra Kementerian Kesehatan pada tahun
Antenatal Care (ANC) adalah salah satu
2015 yaitu sebesar 95%. Dari 34 provinsi di
upaya pencegahan awal dari faktor risiko
Indonesia, hanya 3 provinsi yang telah
kehamilan. Selain itu, ANC yang
mencapai target tersebut, yaitu Kepulauan
berkualitas dan persalinan yang aman juga
Riau, DKI Jakarta dan Jawa Barat
dapat menurunkan jumlah kematian ibu
(Kemenkes, 2015).
hingga sekitar 87% (Dwiana, 2014).
Berdasarkan data Pemantauan
Indikator kualitas capaian pelayanan
Wilayah Setempat (PWS) Kesehatan Ibu
kesehatan ibu hamil dapat dinilai dari
dan Anak (KIA), Provinsi Jawa Timur
cakupan kunjungan ibu hamil (K4).
termasuk provinsi yang belum mencapai
Indikator cakupan K4 memperlihatkan
target renstra dengan cakupan kunjungan
akses pelayanan kesehatan terhadap ibu
ibu hamil (K4) sebesar 91,24%. Ini
hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil
menunjukkan bahwa pemanfaatan
dalam memeriksakan kehamilannya ke
pelayanan antenatal di fasilitas pelayanan
tenaga kesehatan. Cakupan K4 juga dapat

2
TREND CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DAN PERTOLONGAN.. | ANANDA RISKA MITA IZATI

kesehatan masih belum optimal, padahal Provinsi Jawa Timur, kemudian


pelayanan antenatal merupakan salah satu digabungkan dalam satu diagram untuk
upaya yang dapat dilakukan dalam rangka melihat trend cakupan k4 dan linakes
menurunkan AKI dan AKB di Indonesia selama lima tahun (2011–2015).
(Ulul, dkk, 2014).
Cakupan K4 juga menggambarkan HASIL DAN PEMBAHASAN
cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga Penelitian ini bertujuan untuk
kesehatan. Persentase pertolongan mengetahui trend cakupan kunjungan ibu
persalinan oleh tenaga kesehatan di hamil (K4) dan pertolongan persalinan oleh
Indonesia menunjukkan penurunan dari tenaga kesehatan di provinsi Jawa Timur
90,88% pada tahun 2013 menjadi 88,55% tahun 2011-2015. Hasil penelitian
pada tahun 2015 yang berarti belum didapatkan pada gambar 1 terlihat capaian
mencapai target Renstra Kementerian cakupan kunjungan ibu hamil K4 Provinsi
Kesehatan pada tahun 2015 yaitu sebesar Jawa Timur pada tahun 2011 adalah 88,25.
90% (Kemenkes, 2015).

METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah cross sectional
dengan menggunakan data sekunder.
Subjek dalam penelitian ini adalah data
cakupan kunjungan ibu hamil (K4) dan
pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan tahun 2011-2015 di Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Gambar 1. Capaian Cakupan K4 Menurut
Penelitian ini dilakukan di Dinas Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Kesehatan Provinsi Jawa Timur pada bulan Timur Tahun 2011
september tahun 2016. Sumber data adalah
Capaian cakupan kunjungan ibu
laporan pemantauan wilayah setempat
hamil (K4) tertinggi dimiliki oleh Kota
(PWS) kesehatan ibu dan anak (KIA) pada
Kediri yakni sebesar 96,23 % dan terendah
tahun 2011-2015 di Dinas Kesehatan
dimiliki oleh Kabupaten Trenggalek yakni
Provinsi Jawa Timur.
sebesar 74 %. Pada gambar 2 capaian
Desain penelitian ini adalah cross
cakupan K4 Provinsi Jawa Timur pada
sectional dengan menggunakan data
tahun 2012 adalah 84,38%. Capaian ini
sekunder. Subjek dalam penelitian ini
mengalami penurunan jika dibandingkan
adalah data cakupan kunjungan ibu hamil
dengan capaian tahun 2011.
(K4) dan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan tahun 2011-2015 di Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Penelitian ini dilakukan di Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur pada bulan
september tahun 2016. Sumber data adalah
laporan pemantauan wilayah setempat
(PWS) kesehatan ibu dan anak (KIA) pada
tahun 2011-2015 di Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur. Gambar 2. Capaian Cakupan K4 Menurut
Analisis data menggunakan analisis Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
deskriptif untuk memberikan gambaran Timur Tahun 2012
pola cakupan kunjungan ibu hamil (K4) dan Pada tahun 2012 capaian cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga K4 tertinggi dimiliki oleh Kabupaten
kesehatan menurut kabupaten/kota di Lamongan yakni sebesar 101,55%,
3
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIAHUSADA | VOLUME 07/NOMOR 01/MARET 2018

sedangkan capaian terendah dimiliki oleh adalah 91,24 %. Angka ini mengalami
Kabupaten Jember memiliki yakni 70,67%, peningkatan dibandingkan tahun 2014 yang
Pada gambar 3 terlihat capaian mencapai 88,66%. Capaian cakupan ibu
cakupan kunjungan ibu hamil (K4) Provinsi hamil K4 tertinggi dimiliki oleh Kota
Jawa Timur pada tahun 2013 mengalami Surabaya yakni sebesar 98,41 % dan
peningkatan dibanding tahun sebelumnya terendah dimiliki oleh Kabupaten Nganjuk
yakni sebesar 87,35%. yakni sebesar 81,26 %. Hal ini terlihat pada
gambar 5 berikut.

Gambar 3. Capaian Cakupan K4 Menurut


Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Gambar 5. Capaian Cakupan K4 Menurut
Timur Tahun 2013 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Capaian cakupan kunjungan ibu Timur Tahun 2015
hamil (K4) tertinggi kembali dimiliki oleh Cakupan K4 yang secara umum
Kota Kediri yakni mencapai 100 % dan mengalami kenaikan setiap tahunnya
terendah dimiliki oleh Kabupaten Jember kecuali pada tahun 2012. Penurunan
yakni sebesar 69,78 %. capaian cakupan K4 pada tahun 2012
Pada gambar 4 terlihat capaian dikarenakan adanya perubahan data sasaran
cakupan kunjungan ibu hamil (K4) Provinsi program, yakni sasaran ibu hamil yang
Jawa Timur pada tahun 2014 sebesar bersumber dari data estimasi BPS Provinsi
88,66%. Capaian tahun 2014 ini juga Jawa Timur.
mengalami peningkatan jika dibandingkan Seperti terlihat pada gambar 6,
tahun 2013 yang mencapai 87,35%. Peningkatan capaian cakupan K4 di
Provinsi Jawa Timur selama lima tahun
mengindikasikan semakin baiknya akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
ibu hamil yang diberikan oleh tenaga
kesehatan. Cakupan K4 juga dapat
menggambarkan cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan (linakes).
Cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan (linakes) pada tahun 2011
di provinsi Jawa Timur adalah sebesar
Gambar 4. Capaian Cakupan K4 Menurut 95,95 %.
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2014
Capaian cakupan kunjungan ibu
hamil (K4) tertinggi dimiliki oleh Kota
Madiun yakni sebesar 98,23 % dan terendah
kembali dimiliki oleh Kabupaten Jember
yakni sebesar 75,44 %.
Capaian cakupan ibu hamil K4
Provinsi Jawa Timur pada tahun 2015
4
TREND CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DAN PERTOLONGAN.. | ANANDA RISKA MITA IZATI

Gambar 7. Capaian Cakupan Linakes Menurut 100,34 % dan capaian linakes terendah
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa dimiliki oleh Kabupaten Trenggalek yakni
Timur Tahun 2011
sebesar 89,74 %.
Pada gambar 7 diatas terlihat capaian Penurunan capaian terjadi pada tahun
cakupan linakes tertinggi pada tahun 2011 2012 karena capaian cakupan Linakes turun
dimiliki oleh Kota Pasuruan yakni sebesar menjadi 84,38%.

Gambar 6. Capaian Cakupan K4 Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2015

Gambar 9. Capaian Cakupan Linakes Menurut


Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2013
Capaian cakupan linakes tertinggi
dimiliki oleh Kabupaten Sidoarjo yakni
sebesar 100 % dan terendah dimiliki oleh
Kota Blitar yakni sebesar 81,53 %.
Capaian cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan (Linakes)
Gambar 8. Capaian Cakupan Linakes Menurut untuk Provinsi Jawa Timur pada tahun 2014
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa mencapai 92,45 %. Angka ini mengalami
Timur Tahun 2012 peningkatan dibandingkan tahun 2013 yang
Capaian ini mengalami banyak mencapai 92,04 %.
penurunan jika dibandingkan pada tahun
2011. Capaian cakupan linakes tertinggi
dimiliki oleh Kabupaten Lamongan yakni
sebesar 100,41 % dan terendah dimiliki
oleh Kota Kediri yakni sebesar 75,02 %.
Di tahun 2013 terjadi peningkatan
capaian cakupan linakes di Provinsi Jawa
Timur yakni sebesar 92,09%. Seperti yang
terlihat pada gambar 9 berikut.

Gambar 10. Capaian Cakupan Linakes Menurut


Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2014
Capaian cakupan linakes tertinggi
pada tahun 2014 dimiliki oleh Kota
Mojokerto yakni sebesar 100,99 % dan
terendah dimiliki oleh Kbaupaten Jember
yakni sebesar 83,59 %.
5
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIAHUSADA | VOLUME 07/NOMOR 01/MARET 2018

Capaian cakupan pertolongan Capaian cakupan linakes tertinggi


persalinan oleh tenaga kesehatan (Linakes) pada tahun 2014 dimiliki oleh Kota
untuk Provinsi Jawa Timur pada tahun 2015 Sampang yakni sebesar 100,65 % dan
mencapai 95,81 %. Angka ini mengalami terendah dimiliki oleh Kabupaten
peningkatan dibandingkan tahun 2014 yang Bondowoso yakni sebesar 86,15 %.
mencapai 92,45 %.

Gambar 11. Capaian Cakupan Linakes Menurut


Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2015

Gambar 12. Capaian Cakupan Linakes Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2015

Cakupan pertolongan persalinan oleh kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga


tenaga kesehatan mengalami peningkatan kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan
dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. generasi yang sehat dan berkualitas. untuk
Namun terdapat pengecualian di tahun 2012 mengukur status kesehatan ibu pada suatu
yang mengalami penurunan capaian. Salah wilayah, salah satunya dengan indikator
satu penyebabnya adalah karena perubahan angka kematian ibu (AKI).
sasaran Ibu Bersalin (Bulin) yang Pemerintah sejak tahun 1990 telah
disesuaikan dengan data sasaran BPS melakukan upaya strategis dalam upaya
Provinsi Jawa Timur (Dinkes, 2014). menekan AKI, Salah satunya dengan
Namun, dari sisi angka absolut (jumlah) pelayanan kesehatan ibu. Pelayanan
capaian Jawa Timur mengalami kenaikan kesehatan ibu hamil diberikan kepada ibu
dibandingkan tahun sebelumnya, seperti hamil yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang terlihat pada gambar 12 diatas. di fasilitas pelayanan kesehatan. Pelayanan
ini dilakukan selama rentang usia
PEMBAHASAN kehamilan ibu berdasarkan usia kehamilan
Berdasarkan Undang-Undang nomor 36 yakni trimester pertama, trimester kedua,
tahun 2009 tentang kesehatan bahwa upaya dan trimester ketiga (Kemenkes, 2016).

6
TREND CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DAN PERTOLONGAN.. | ANANDA RISKA MITA IZATI

Pada program kesehatan ibu ibu hamil K4 Provinsi Jawa Timur pada
terdapat beberapa capaian indikator antara tahun 2015 adalah 91,24 %.
lain cakupan K4 dan pertolongan persalinan Meskipun mengalami peningkatan
oleh tenaga kesehatan. Cakupan K4 adalah secara nasional cakupan K4 yang belum
jumlah ibu hamil yang sudah mendapatkan dapat mencapai target Renstra tahun 2015,
pelayanan antenatal sesuai dengan standar yakni 95 %. Ini menunjukkan akses
yakni paling sedikit empat kali sesuai pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan
jadwal yang dianjurkan di tiap trimester tingkat kepatuhan ibu hamil dalam
dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di memeriksakan kehamilannya ke tenaga
satu wilayah kerja dalam kurun waktu satu kesehatan belum juga optimal.
tahun (Kemenkes, 2016). Berbagai program dan kegiatan
Indikator tersebut juga telah dilaksanakan untuk mendekatkan
menggambarkan akses terhadap pelayanan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas
kesehatan dan tingkat kepatuhan ibu hamil kepada masyarakat hingga ke pelosok desa,
dalam memeriksakan kehamilannya ke salah satunya dengan meningkatkan
tenaga kesehatan (Kemenkes, 2016). cakupan pelayanan antenatal. Upaya ini
Cakupan K4 juga memberikan gambaran dilakukan antara lain dari segi sarana dan
ibu hamil yang telah mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan dan upaya
pelayanan ibu hamil sesuai standar dan kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
paling sedikit empat kali kunjungan. (UKBM) seperti Poskesdes dan Posyandu.
Capaian cakupan K4 provinsi Jawa Selain itu juga dilakukan
Timur pada tahun 2011 adalah 88,25. penempatan bidan di desa dan dengan
Capaian ini belum memenuhi target yang diperkuat adanya Bantuan Operasional
telah ditetapkan di tahun 2011 yakni 91 %. Kesehatan (BOK) sejak tahun 2010 dan
Lebih dari 50 % tepatnya 28 diluncurkannya Jaminan Persalinan
Kabupaten/Kota yang belum mencapai (Jampersal) sejak tahun 2011 (Kemenkes,
target. Penurunan terjadi ditahun 2012 2016).
karena capaian cakupan K4 Provinsi Jawa Namun kendala yang dihadapi
Timur pada tahun 2012 adalah 84,38%, dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu
sedangkan target Provinsi Jawa Timur hamil tidak hanya dari sisi akses. Kualitas
untuk cakupan kunjungan ibu hamil (K4) pelayanan yang diberikan juga harus
pada tahun 2012 adalah 92% dengan ditingkatkan, di antaranya pemenuhan
kondisi 28 kabupaten/kota masih di bawah semua komponen pelayanan kesehatan ibu
target provinsi (Dinkes, 2013). hamil harus diberikan saat kunjungan
Capaian cakupan kunjungan ibu (Kemenkes, 2016).
hamil (K4) Provinsi Jawa Timur pada tahun Cakupan K4 juga dapat
2013 sebesar 87,35%. Nilai cakupan ini menggambarkan cakupan pertolongan
tidak dapat mencapai target renstra tahun persalinan oleh tenaga kesehatan. Selain itu
2013 yakni sebesar 93%. Namun demikian, upaya lain untuk menurunkan kematian ibu
terdapat 7 dari 38 (18,42%) kabupaten/kota dan kematian bayi yaitu dengan
di provinsi Jawa Timur yang dapat mengupayakan agar setiap persalinan
mencapai target tersebut pada tahun 2013 ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
antara lain Kabupaten Malang, Kabupaten antara lain dokter spesialis kebidanan dan
Lamongan, Kota Madiun, Kabupaten kandungan (SpOG), dokter umum, dan
Lumajang, Kabupaten Ngawi dan bidan, serta diupayakan dilakukan di
Kabupaten Bangkalan. fasilitas pelayanan kesehatan (Kemenkes,
Capaian cakupan kunjungan ibu 2016).
hamil (K4) Provinsi Jawa Timur pada tahun Pertolongan persalinan dimulai pada
2014 sebesar 88,66%. Capaian ini kala I sampai dengan kala IV persalinan.
meningkat di tahun 2015 karena cakupan Keberhasilan program ini dapat diukur

7
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIAHUSADA | VOLUME 07/NOMOR 01/MARET 2018

melalui indikator persentase pertolongan Pada tahun 2013 presentase


persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih persalinan ditolong tenaga kesehatan di
(Cakupan PN) dan persentase persalinan di Provinsi Jawa Timur mencapai 92,09%.
fasilitas pelayanan kesehatan (cakupan PF). Capaian provinsi Jawa Timur tersebut dapat
Selain itu indikator cakupan PN juga memenuhi target renstra tahun 2013 yang
dapat memperlihatkan tingkat kemampuan sebesar 89%. Namun demikian, masih
pemerintah dalam menyediakan pelayanan terdapat 11 kabupaten/kota di provinsi Jawa
persalinan berkualitas oleh tenaga Timur yang tidak dapat mencapai target
kesehatan terlatih. Karena komplikasi dan tersebut pada 2013.
kematian ibu dan bayi baru lahir sebagian Pada tahun 2014, target untuk
besar terjadi ketika persalinan. program linakes adalah 95 %. Dengan
Capaian cakupan pertolongan kondisi ini, angka cakupan linakes Provinsi
persalinan oleh tenaga kesehatan (Linakes) Jawa Timur masih belum mencapai target.
untuk Provinsi Jawa Timur pada tahun 2011 Karena pada tahun 2014 capaian cakupan
adalah 95,95 %. Capaian ini sudah melebihi linakes mencapai 92,45%.
target Renstra di tahun 2011 yakni sebesar Dari 38 kabupaten/kota di Provinsi
86%, dan Provinsi Jawa Timur termasuk Jawa Timur hanya 10 kabupaten/kota telah
dalam 12 provinsi dengan capaian tertinggi mencapai target. Sehingga diperlukan
di Indonesia. upaya percepatan untuk meningkatkan
Namun hal ini berbanding terbalik cakupan linakes. Karena secara tidak
dengan yang terjadi di tahun 2012, karena langsung kematian ibu juga terkait erat
capaian cakupan Linakes untuk Provinsi dengan penolong persalinan. Persalinan
Jawa Timur pada tahun 2012 adalah yang ditolong tenaga kesehatan
89,14%. Angka ini di bawah target yang berkontribusi terhadap menurunya risiko
telah ditentukan yakni 94%. kematian ibu dan bayi. Demikian pula
Dari 38 kabupaten/kota hanya 7 dengan tempat persalinan, jika persalinan
(tujuh) kabupaten/kota yang mencapai dilakukan di fasilitas kesehatan, juga akan
target, yaitu Kabupaten Lamongan, semakin menekan risiko kematian ibu. Oleh
Kabupaten Lumajang, Kabupaten karena itu, Kementerian Kesehatan tetap
Bangkalan, Kabupaten Trenggalek, menerapkan kebijakan bahwa seluruh
Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten persalinan harus ditolong oleh tenaga
Sampang dan Kota Madiun. Selain itu kesehatan dan dilakukan di fasilitas
penurunan capaian di tahun 2012, juga kesehatan (Kemenkes, 2016).
disebabkan adanya perubahan sasaran Ibu Upaya – upaya yang dlakukan
Bersalin (Bulin) yang disesuaikan dengan telihat di tahun 2015 karena capaian linakes
data sasaran BPS Provinsi Jawa Timur. di tahun 2015 mengalami peningkatan
Pencapaian cakupan linakes juga yakni sebesar 95,81 %. Dengan kondisi ini,
dipengaruhi adanya Pertolongan Persalinan angka cakupan Provinsi Jawa Timur sudah
oleh Dukun (Lindukun) yang masih terjadi mencapai target (95%). Dari 38
di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur. kabupaten/kota, hanya 20 kabupaten/kota
Karena di Kabupaten Bangkalan dan yang sudah mencapai target.
Kabupaten Sampang, meskipun sudah Cara mengatasi permasalahan ini
mencapai target Linakes namun cakupan sehingga mencapai target adalah dengan
Lindukun masih cukup besar dengan melakukan pemetaan dan pemantauan ibu
kisaran antara 3 – 6 %. Keadaan ini juga hamil dengan melibatkan multi pihak. Salah
dapat disebabkan karena akses pelayanan satu nya dengan adanya Kebijakan Dana
yang kurang memadai, letak geografis serta Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan
jumlah dukun yang relatif masih banyak menggariskan bahwa pembangunan
(Dinkes, 2013). Puskesmas harus satu paket dengan rumah
dinas tenaga kesehatan.

8
TREND CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DAN PERTOLONGAN.. | ANANDA RISKA MITA IZATI

Begitupula dengan pembangunan ibu hamil yang bersumber dari data


Poskesdes yang harus bisa sekaligus estimasi BPS Provinsi Jawa Timur.
menjadi rumah tinggal bagi bidan di desa. 3. Capaian cakupan pertolongan
Diharapkan tenaga kesehatan termasuk persalinan oleh tenaga kesehatan
bidan akan siaga di tempat tugasnya. Untuk cenderung mengalami peningkatan
daerah dengan akses ke pelayanan kecuali di tahun 2012 karena penyebab
kesehatan yang sulit, juga dikembangkan yang sama. Namun capaian linakes
program kemitraan Bidan dan Dukun serta kembali meningkat di tahun 2013 yakni
dibentuknya Rumah Tunggu Kelahiran. sebesar 92,09 dan 92,45 di tahun 2014.
Selain itu salah satu hal yang Pada tahun 2015 mencapai 95,81 %.
menjadi alasan seorang ibu melahirkan di
rumah dan dibantu oleh dukun adalah Saran
kurangnya biaya. Hal ini dibuktikan oleh Saran yang dapat diberikan adalah
beberapa penelitian ilmiah salah satunya dengan adanya data tentang pencapaian
yang dilakukan oleh Women Research program upaya kesehatan ibu yakni
Institute di tahun 2007-2008 pada tujuh cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil
kabupaten/kota di Indonesia. (K4) dan pertolongan persalinan oleh
Oleh karena itu, Menyadari hal tenaga kesehatan selama lima tahun
tersebut, Kementerian Kesehatan sejak terakhir, dapat digunakan sebagai sarana
tahun 2011 meluncurkan Jaminan untuk memonitoring dan mengevaluasi
Persalinan (Jampersal) yang merupakan program kesehatan yang telah atau sedang
jaminan pembiayaan yang dapat digunakan dilakukan dalam rangka meningkatkan
sejak pemeriksaan kehamilan, pertolongan pelayanan kesehatan ibu maternal dan
persalinan, hingga pelayanan nifas menurunkan angka kematian ibu dan angka
termasuk pelayanan bayi baru lahir dan KB kematian bayi di Jawa Timur
pasca persalinan (Kemenkes, 2016). Selain itu perlu adanya upaya
Diharapkan semakin kuatnya kerja terobosan dan penelitian-penelitian baru,
sama dan sinergi berbagai program yang yang nantinya dapat menghasilkan suatu
dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah publikasi informasi dan data pembangunan
Daerah, dan masyarakat termasuk sektor kesehatan, serta dapat membawa manfaat
swasta, diharapkan dapat mendorong bagi dunia kesehatan di Jawa Timur dan
tercapainya target cakupan pelayanan Indonesia pada umumnya.
antenatal dan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang berkualitas, DAFTAR PUSTAKA
sekaligus menurunkan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi Arief, M. A., Noerdin, E., Agustini, E.,
khususnya di Jawa Timur. Aripurnami, S., Wahyumi, S.,
2010.Target MDGs Menurunkan
SIMPULAN DAN SARAN Angka Kematian Ibu Tahun 2015
Sulit Dicapai. Jakarta: Woman
Simpulan Research Institute. Tersedia
1. Dalam kurun waktu 5 tahun (2011- di:<http://wri.or.id/files/ Buku_
2015), pola cakupan kunjugan ibu Target_MDGs_Penurunan_AKI_S
hamil (K4) dan pertolongan persalinan ulit%20Dicapai.pdf.> [diakses
oleh tenaga kesehatan (Linakes) di tanggal 10 April 2016].
Provinsi Jawa Timur cenderung Arsyad, S.,2009. Kematian Ibu di Indonesia
mengalami kenaikan. Analisis Data Survei Demografi dan
2. Pada tahun 2012 terjadi penurunan kesehatan Indonesia Tahun 1994-
capaian dikarenakan adanya perubahan 2007 : Puslitbang Keluarga
data sasaran program, yakni sasaran Sejahtera dan Peningkatan Kualitas
Perempuan, BKKBN. Tersedia
9
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIAHUSADA | VOLUME 07/NOMOR 01/MARET 2018

di:http://ejournal.persagi.org/go/ind Kementerian Kesehatan RI.2012. InfoDatin


ex.php/Gizi_Indon/article/downloa Mothers Day. Pusat Data dan
d/68/65> [diakses tanggal 10 April Informasi. Kementerian Kesehatan
2016]. RI. Tersedia di:<
Departemen Kesehatan RI, 2009. Pedoman http://www.depkes.go.id/download.
Pemantauan Wilayah Setempat php?file=download/pusdatin/infoda
Kesehatan Ibu dan Anak (PWS- tin/infodatin-ibu.pdf> [Diakses
KIA). Jakarta : Departemen tanggal 1 Mei 2016].
Kesehatan RI. Kementerian Kesehatan RI . 2015. Laporan
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Akuntabilitas Kinerja Direktorat
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Bina Kesehatan Ibu Tahun
Timur Tahun 2011. Surabaya: Dinas Anggaran 2014. Kementerian
Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Kesehatan RI
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Laporan Akuntabilitas Kinerja
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Kementerian Kesehatan RI
Timur Tahun 2012. Surabaya: Dinas Maftuchan, dkk. 2013. Refleksi Upaya
Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Pencapaian MDGs 4&5 di Daerah
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Menjelang 2015. Prakarsa
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Manuaba, I.A.C. 2009. Memahami
Timur Tahun 2013. Surabaya: Dinas Kesehatan Reproduksi Wanita. edisi
Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2. Jakarta:EGC.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Mariyani D. 2010. Faktor-faktor yang
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Memengaruhi Pelaksanaan
Timur Tahun 2014. Surabaya: Dinas Pelayanan Antenatal Sesuai Standar
Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Pelayanan Kebidanan oleh Bidan
Dharmayanti, Ika, dkk. 2014. Trens Desa di Kabupaten Bima Tahun
Pemanfaatan Penolong Kelahiran 2010. Thesis. Universitas
Di Indonesia (Analisis Data Susenas Diponegoro. [Diakses tanggal 01
Tahun 2001, 2004 dan 2007). Vol. Desember 2015].
17 No. 03 Juli 2014: 297-307. Saifuddin, A. 2002. Buku Panduan Praktis
[Diakses tanggal 10 November Pelayanan Kesehatan Maternal dan
2016]. Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina
Hoelman, Mickael , dkk. 2015. Panduan Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
SDGs Untuk Pemerintah Daerah
(Kota dan Kabupaten) dan
Pemangku Kepentingan
Daerah.infid.
Ika, Arulita. 2007. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kematian Maternal
(Studi kasus di Kabupaten Cilacap.
Tesis. Universitas Diponegoro.
Tersedia di:<http://eprints.undip.ac.
id/4421/1/arulita.pdf> [Diakses
tanggal 1 mei 2016].
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Profil
Kesehatan Indonesia Tahun 2014.
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2015. Profil
Kesehatan Indonesia Tahun 2015.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

10

You might also like