You are on page 1of 10

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN LURAH TERHADAP

PELAKSANAAN TUGAS RT DAN RW DI KELURAHAN SELENSEN


KECAMATAN KEMUNING KABUPATEN INDRAGIRI HILIR TAHUN
2017-2018

Oleh :Yosi Marlina


Email : yosisutan08@gmail.com
Pembimbing : Dr. Muchid, S, Sos, M. Phil
Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRACT
One that is trusted by the Kelurahan is the government organization that is
most directly related to the community. The importance of this guidance is carried
out apart from the government requires social institutions in supporting good
government development programs, in physical and non physical development.
However, it is possible for institutions in the village or kelurahan that issue
institutions that actually arise from the community of the village / kelurahan who
have just come from outside the village / kelurahan. In addition to cooperating with
various institutions in development, another village head's activity is to provide
guidance to community institutions in the Kelurahan as one of the tasks of the Lurah
in carrying out government tasks. The formulation of the problem in this research
is that RT and RW have not optimally carried out their tasks in 2017-2018? And
how is the performance of the RT and RW in carrying out their duties in the Selensen
district in 2017-2018.
This study uses a qualitative approach. Data was collected using primary
data and secondary data elements in Kelurahan Selensen, Kemuning Subdistrict,
Indragiri Hilir Regency. Data collected through informants in search results. The
technique used in data analysis is data reduction in data presentation and drawing
conclusions.
The results of this study can be stated that, the Role of the Village Head in
Developing and Supervising RT and RW in Selensen Village, Kemuning District,
Indragiri Hilir Regency has not been implemented optimally, this can be seen from
the many planned activities in the field of guidance and supervision carried out by
the Village Head to RT and RW and where guidance to the Selensen Kelurahan
Community Institution, Kemuning District, However in its implementation most of
the planned activities were not realized. the inhibiting factor of the implementation
of the Lurah's obligation to foster RT and RW carried out by the lurah to the
neighborhood and community units in Selensen Village, Kemuning Subdistrict,
Indragiri Hiir Regency. In conclusion, the role of the Lurah in Guiding and
Supervising the neighborhood and community units in Selensen Village, Kemuning
District, Indragiri Hilir Regency has not been carried out optimally.

Keywords: Coaching and Supervision

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 1


PENDAHULUAN program pembangunan pemerintah
Peranan Lurah sangat penting baik, dalam pembangunan fisik dan
sekali di suatu wilayah, khususnya non fisik. Namun kenyataannya
bagi masyarakat, kelurahan sebagai lembaga-lembaga kemasyarakatan
organisasi pemerintahan yang paling yang ada baik di desa atau kelurahan
dekat dan berhubungan langsung bukanlah lembaga yang betul-betul
dengan masyarakat. Kelurahan timbul dari masyarakat
merupakan subjek yang harus desa/kelurahan itu sendiri tetapi justru
mendorong partisipasi masyarakat datang dari luar desa/kelurahan
dalam pembangunan melalui tuntutan tersebut. Karna itu diperlukan
dan anjuran kepada masyarakat untuk pembinaan sebagai usaha memelihara
mencapai tujuan pembangunan. dan meningkatkan menjadi lebih baik
Tercantum pada Peraturan lagi (Santoso, 1995;52).
Daerah Indargiri Hilir Nomor 17 Adapun Kelurahan Selensen
tahun 2008 tentang lembaga ini sendiri memiliki lembaga
kemasyarakatan dan kelurahan kemasyarakatan, yaitu: LPM
sebagai mana yang dimaksud dalam (Lembaga Pemberdayaan
Bab IV Tugas dan Fungsi tentang RT Masyarakat), PKK (Pemberdayaan
dan RW dalam pasal 12 yaitu RT dan dan Kesejahteraan Keluarga), dan
RW sebagaimana dimaksud dalam RT/RW (Rukun Tetangga/Rukun
pasal 4 ayat (6) huruf a dan b Warga).
mempunyai tugas membantu Tabel 1.1 :Lembaga-
Pemerintahan Desa / Lurah dalam lembaga Kemasyarakatan di
penyelenggaraan urusan Kelurahan Selensen
pemerintahan dan pasal 13 tentang Nama
No Jumlah
RT dan RW dalam melaksanakan Lembaga
tugas sebagaimana dimaksud dalam LPM
1 1
pasal 11 mempunyai fungsi : PKK
1. Pendataan kependudukan dan 2 1
Rukun Warga
3 11
pelayanan administrasi Rukun
pemerintahan lainnya 4 23
Tetangga
2. Pemeliharaan keamanan, Jumlah 36
ketertiban dan kerukunan Sumber Data : Kelurahan Selensen
hidup antar warga 2018
3. Pembuatan gagasan dalam Dalam melaksanakan tugas
pelaksanaan pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
dengan mengembangkan 14 mempunyai fungsi Berdasarkan
aspirasi swadaya murni Peraturan Menteri Dalam Negeri
masyarakat penggerak Nomor 5 Tahun 2007 tentang
swadaya gotong royong dan Pedoman Penataan Lembaga
partisipasi masyarakat di Kemasyarakatan Pasal 14 disebutkan
wilayahnya. bahwa RT/RW mempunyai tugas
Pentingnya pembinaan ini dilakukan membantu Pemerintah Desa dan
karena selain pemerintah Lurah dalam penyelenggaraan urusan
memerlukan lembaga pemerintahan. Sedangkan dalam
kemasyarakatan dalam mendukung Pasal 15 menyatakan bahwa RT/RW:

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 2


1. Pendataan kependudukan Namun RT dan RW masih
dan pelayanan administrasi kurang menjalankan tugas
pemerintahan lainnya yang dilaksankan dibidang
2. Pemeliharaan keamanan, pengadministrasian sehingga
ketertiban, dan kerukunan yang terjadi selama ini jasa
hidup antar warga yang dilakukan masing-
3. Pembuatan gagasan dalam masing RT dan RW asal-
pelaksanaan pembangunan asalan dibuat.
dengan mengembangkan 2. Kurangnya Penyelenggaraan
aspirasi dan swadaya murni Pendidikan dan Pelatihan
masyarakat Lurah terhadap RT dan RW
4. Penggerak swadaya gotong- sebagai penggerak swadaya
royong dan partisipasi gotong royong dan partisipsi
masyarakat diwilayahnya. masyarakat untuk
Kemudian Kelurahan menggerakkan kebersihan
Selensen ini memiliki 11 Rukun lingkungan yang bersih.
Warga (RW), dan Rukun Tetangga 3. Kurangnya pengelolaan dan
(RT) sebanyak 23 dan jumlah Kepala pembinaan RT dan RW
Keluarga sebanyak 1020 KK. Selain seperti menjadi penyebab
dari pada itu, sesuai dengan tugas timbulnya berbagai masalah
Lurah yang telah dijelaskan keamanan dilingkungan.
sebelumnya bahwa fungsi Lurah seperti ketidak tahuan bahwa
diantaranya adalah melakukan di lingkungan tersebut
pembinaan Lembaga terdapat kegiatan peredaran
Kemasyarakatan, juga memiliki narkoba, perkelahian terhadap
program pembinaan RT/RW oleh pemuda yang ada
Lurah.Bila kita kaji lebih mendalam, dilingkungannya dan disini
Lurah merupakan sebagai pejabat terjadilah kekacauan atau
yang diberi otoritas untuk melakukan kerusuhan terhadap pemuda
tugas-tugas pembinaan terhadap yang ada diKelurahan seperti
lembaga-lembaga kemasyarakatan perkelahian antar sesama
tersebut sebagai sumber daya guna masyarakat/pemuda yang ada
mempercepat tercapainya masyarakat di Kelurahan Selensen
yang tertib dan sejahtera. Kecamatan Kemuning
Adapun identifikasi masalah Kabupaten Indragiri Hilir.
yang penulis temui berdasarkan
fenomena diatas adalah. RUMUSAN MASALAH
1. Kurangnya Pengawasan Berdasarkan pengamatan dan
Lurah terhadap RT dan RW uraian diatas maka dapat dirumuskan
dalam menjalankan tugas. permasalahan pokok dalam penelitian
Dimana tugas ini yaitu: Bagaimana kinerja RT dan
pengadministrasian, RT dan RW dalam menjalankan tugasnya di
RW diberi tugas untuk Kelurahan Selensen Kecamatan
mencatat dan melaporkan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir
jumlah penduduk yang masuk Tahun 2017-2018?
dan keluar dalam wilayah
mereka masing-masing, TUJUAN DAN MANFAAT
seperti data kependudukan. PENELITIAN

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 3


1. Tujuan Penelitian jurnal Hambali melakukan Penelitian
a. Untuk mengetahui proses Kepemimpinan pemerintah terkait
pembinaan dan pengawasan dengan istilah memimpin dan
yang dilakukan oleh lurah memerintah. Dari kata memimpin ini
terhadap Rukun Tetangga terbentuklah kata kepimpinan, yaitu
dan Rukun Warga di kemampuan menggerakkan dan ini
Kelurahan Selensen telah berlangsung suatu hubungan
Kecamatan Kemuning manusiawi. Pada umumnya Lurah
Kabupaten Indragiri Hilir. mempunyai peranan yang sangat
b. Untuk mengetahui faktor- besar dalam usaha menumbuhkan
faktor penghambat dari partisipasi masyarakat dalam
Pembinaan dan Pengawasan kegiatan pembangunan di wilayah
Lurah terhadap Rukun Kelurahan khususnya. Menurut
Tetangga dan Rukun Warga analisis penulis kepemimpinan Lurah
di Kelurahan Selensen H. Lukman Hakim, SP di Kelurahan
Kecamatan Kemuning Labuh Baru Barat sudah dapat di
Kabupaten Indragiri Hilir. katakan berjalan efektif dalam hal
2. Manfaat Penelitian meningkatkan partisipasi masyarakat
a) Sebagai sumbangan dalam pembangunan daerah.
pemikiran bagi ilmu 2. Skripsi
pengetahuan khususnya ilmu Peneliti memakai skripsi dari
pemerintahan Ichwann Hastona (2013-2014)
b) Untuk pemerintah tentang Fungsi Pembinaan Lurah
Kelurahan Selensen Terdapat Rukun Tetangga dan Rukun
Kecamatan Kemuning Warga di Kelurahan Tanggerang
Kabupaten Indragiri Hilir Tengah Kecamatan Marpoyan Damai
agar dapat melaksanakan Kota Pekanbaru Tahun 2013-2014.
fungsi dalam membina Dimana dalam skripsi Ichwann
Lembaga Kemasyarakatan Hastona melakukan Penelitian yang
khususnya RT/RW. belom optimal terlaksana dengan
c) Sebagai bahn masukan dan baik, dimana pembinaan Lurah pada
perbandingan bagi peneliti perencanaan kelembagaan
lainnya yang berminat kemasyarakatan kelurahan RW dan
membahas masalah ini lebih RT sudah sesuai dengan yang telah
lanjut tentang permasalahan direncanakan, namun pada
yangsama di masa yang akan pembinaan organisasi, RW dan RT
datang. tidak memberikan laporan
administrasi secara berkala kepada
TINJAUAN PUSTAKA Lurah, sehingga Lurah tidak
1. Jurnal melaksanakan pengawasan pada
Peneliti memakai jurnal dari kelembagaan kemasyarakatan
Hambali (2015-2016) tentang kelurahan RW dan RT. dari penelitian
Kepemimpinan Lurah Dalam skripsi Ichwann Hastona di atas
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat penulis memliki gambaran umtuk
Dalam Pembangunan Daerah di melanjutkan penelitian. Skripsi di
Kelurahan Labuh Baru Kecamatan atas sama-sama meneliti tentang
Payung Sekaki Kota Pekanbaru Fungsi Pembinaan Lurah yang
Tahun 2015-2016. Dimana dalam menggunakan metode yang sama

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 4


yaitu metode analisa deskriftif perubahan dan pembaharuannya yang
kualitatif tetapi dengan lokasi dilakukan tanpa mengenal berhenti.
penelitian dan tujuan penelitian yang Menurut Widjaja (2003:4) pembinaan
berbeda dengan penelitian ini. adalah suatu proses pengembangan
yang mencakup urutan-urutan
KERANGKA TEORI pengertian diawali dengan
1. Pembinaan mendirikan, membutuhkan,
Menurut Miftah Thoha dalam memelihara pertumbuhan tersebut
bukunya yang berjudul ‘’pembinaan disertai usaha-usaha perbaikan,
Organisasi’’ mendefenisikan menyempurnakan dan
pengertian pembinaan bahwa: mengembangkannya. Pembinaan
a. Pembinaan adalah suatu tersebut menyangkut kegiatan
tindakan, proses atau perencanaan, pengorganisasian,
pernyataan menjadi lebih pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan
baik dan pengawasan suatu pekerjaan
b. Pembinaan merupakan suatu untuk mencapai tujuan hasil yang
strategi yang unik dari maksimal.Dari beberapa defenisi
sistem pembaharuan diatas, dapat dipahami bahwa dalam
(change). pembinaan terdapat unsur tujuan,
c. Pembinaan merupakan suatu materi, proses, cara, pembaharuan
pernyataan yang normatif, dan tindakan pembinaan selain itu,
yakni menjelaskan untuk melaksanakan kegiatan
bagaimana pembaharuan pembinaan diperlukan adanya
yang berencana serta perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaannya. pengendalian.
d. Pembinaan berusaha untuk 2. Pengawasan
mencapai efektivitas, Istilah pengawasan dalam
efesiansi dalam suatu bahasa Indonesia asal katanya adalah
perubahan dan “awas” sedangkan dalam bahasa
pembaharuannya yang Inggris disebut “Controlling” yang
dilakukan tanpa nmengenal diterjemahkan dengan istilah
berhenti. pengawasan dan pengendalian,
e. Pembinaan adalah suatu sehingga istilah controlling lebih luas
tindakan, proses atau artinya dari pada pengawasan.
pernyatan menjadi lebih Pengawasan dapat
baik. didefinisikan sebagai proses untuk
f. Pembinaan merupakan suatu menjamin bahwa tujuan-tujuan
strategi yang unik dari organisasi dan manajemen tercapai.
sistem pembaruan (change). Ini berkenaan dengan cara-cara
g. Pembinaan merupakan suatu membuat kegiatan-kegitan yang
pernyataan yang normatif, sesuai dengan sasaran dan tujuan
yakni menjelaskan yang direncanakan. Berdasarkan
bagaimana pembaruan yang pernyataan Siagian pengawasan
berencana serta merupakan proses pengamatan dari
pelaksanaannya. seluruh kegiatan organisasi guna
Pembinaan berusaha untuk mencapai lebih menjamin bahwa semua
efektivitas, efesiensi dalam suatu pekerjaan yang sedang dilakukan
sesuai dengan rencana yang telah

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 5


ditetapkan sebelumnya. (Sondang P. wilayah dan kebutuhan
Siagian,2005:125) Daerah serta melaksanakan
Pengawasan melekat adalah Pemerintahan lainnya
proses pemantauan, pemeriksaan dan berdasarkan ketentuan
evaluasi yang dilakukan secara Peraturan perundang-
berdaya dan berhasil guna oleh undangan.
pimpinan unit atau organisasi kerja 4. Rukun Warga (RW) adalah
terhadap fungsi semua komponen pembagian wilayah di
untuk mewujudkan kerja di Indonesia di bawah Dusun
slingkungan masing-masing agar atau Lingkungan. Rukun
secara terus menerus berfungsi secara Warga bukanlah termasuk
maksimal dalam melaksanakan tugas pembagian administrasi
pokok yang terarah pada pencapaian pemerintahan, dan
tujuan yang telah dirumuskan pembentukannya adalah
sebelumnya. (Nawawi,1994:8) melalui musyawarah
masyarakat setempat dalam
DEFINISI KONSEPTUAL rangka pelayanan
1. Pembinaan adalah kemasyarakatan yang
menyangkut kegiatan ditetapkan oleh Desa atau
perencanaan, Kelurahan.
perorganisasian, 5. Rukun Tetangga (RT)
pembiayaan, koordinasi, adalah pembagian wilayah
pelaksanaan, dan di Indonesian di bawah
pengawasan suatu pekerjaan Rukun Warga. Rukun
untuk mencapai tujuan hasil Tetangga bukanlah termasuk
yang maksimal. (Prof. Drs. pembagian administrasi
HAW. Widjaja, 2004;167) pemerintahan, dan
2. Pengawasan merupakan pembentukannya adalah
proses pengamatan dari melaui musyawarah
seluruh kegiatan organisasi masyarakat setempat dalam
guna lebih menjamin bahwa rangka pelayanan
semua pekerjaan yang kemasyarakatan yang
sedang dilakukan sesuai ditetapkan oleh Desa atau
dengan rencana yang telah Kelurahan. Rukun Tetangga
ditetapkan sebelumnya. dipimpin oleh Ketua RT
(Sondang P. yang dipilih oleh warganya.
Siagian,2005;125) Sebuah RT terdiri atas
3. Lurah adalah merupakan sejumlah rumah (kepala
pimpinan dari Kelurahan keluarga).
sebagai Perangkat Daerah
Kabupaten atau Kota. METODE PENELITIAN
Seorang Lurah berada di 1. Jenis Pendekatan dan Penelitian
bawah dan bertanggung Dalam penelitian ini, penulis
jawab kepada Camat. Tugas menggunakan pendekatan kualitatif
Lurah adalah melaksanakan yaitu melakukan wawancara
Kewenangan Pemerintah mendalam, yang kemudian hasil
yang dilimpahkan oleh wawancara diolah dan akan diperoleh
Camat sesuai karakteristik data. Metode penelitian kualitatif juga

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 6


digunakan untuk memahami makna Wawancara dilakukan dengan
dibalik data yang tampak. Gejala berbicara langsung dengan sumber
sosial sering tidak bisa dipahami informasi dengan cara tanya jawab
berdasarkan apa yang diucapkan dan langsung dengan informan secara
dilakukan orang. akan sulit dipahami langsung tentang hal-hal yang relevan
kalau tidak diteliti dengan penelitian dengan penelitian.
kualitatif, dengan teknik 2. Dokumentasi
pengumpulan wawancara mendalam, Sumber data dokumentasi
dan observasi berperan serta untuk dengan cara mengumpulkan
ikut merasakan apa yang dirasakan dokumentasi cetak seperti peraturan
orang tersebut. (Kelurahan daerah, serta gambaran umum
Selensen,2018) Kelurahan Selensen Kecamatan
2. Lokasi Penelitian Kemuning.
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan b. Sumber Data
Selensen Kecamatan Kemuning Untuk melakukan sebuah
Provinsi Riau Kabupaten Indragiri penelitian, terdapat 2 jenis data,
Hilir.Sedangkan yang menjadi objek yaitu data primer dan sekunder.
penelitian ini yaitu dikelurahan 1. Data Primer
Selensen karena merupakan Data yang diperoleh dengan
perwakilan pemerintah di Kelurahan. melakukan penelitian langsung
3. Informan Penelitian terhadap objek penelitian. Untuk
Informan penelitian memperoleh gambaran yang jelas,
merupakan orang yang menjadi maka diadakan wawancara langsung
sumber data dalam penelitian ini yang kepada Lurah Selensen, Kepala Seksi,
dianggap mampu memberikan Rukun Warga (RW), Rukun
keterangan kepeda peneliti terkait Tetangga, Masayarakat. Hasil tanya
permasalahan penelitian. jawab yang berkaitan langsung
Tabel 1.4: Daftar Informan dengan permasalahan yang diteliti.
Penelitian 2. Data Sekunder
Jumla Data yang diperoleh untuk
No Informan
h mendukung analisis masalah yang
1 Lurah 1 diteliti terdiri dari literature,
peraturan perundang-undangan yang
Kepala Seksi
2 1 berlaku serta relevan, karya tulis para
Pemerintah
ahli, dan lain-lain untuk melengkapi
3 RW (Rukun Warga) 11 yang berkaitan dengan peneliti ini.
RT (Rukun 5. Teknik Pengumpulan Data
4 23
Tetangga) Proses pengumpulan data
5 Tokoh Masyarakat 4 yang dipergunakan pada penelitian ini
dilakukan dalam rangka memperoleh
6 Masyarakat 8 data seakurat mungkin melalui teknik
Jumlah 48 sebagai berikut :
Sumber : Kantor Lurah Selensen a. Teknik Wawancara
Tahun 2018 Teknik pengumpulan data
4. Jenis dan Sumber Data dilakukan dengan mengajukan
a. Jenis Data sejumlah pertanyaan lisan maupun
1. Wawancara Tanya jawab secara terarah.
Penelitian mengacu pada pedoman

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 7


wawancara yang telah dibuat, akan dan RW di Kelurahan Selensen
tetapi tidak menutup kemungkinan Kecamatan Kemuning Kabupaten
mengaju sejumlah pertanyaan- Indragiri Hilir Tahun 2017-2018
pertanyaan baru yang dapat Dalam menjalankan
mendukung keabsahan data. fungsinya ini banyak hambatan yang
b. Teknik Dokumentasi dihadapi oleh lurah terutama dalam
Teknik pengumpulan data melakukan pembinaan terhadap
yang digunakan dengan cara meneliti lembaga kemasyarakatan yang antara
laporan-laporan, dokumentasi- lain yaitu:
dokumentasi, catatan, arsip serta a. Tidak dipahaminya instruksi
berbagai kumpulan peraturan yang diberikan Lurah seperti
perundang-undangan yang dapat mengenai penertiban
menunjang perolehan data secara administrasi kependudukan
komprehensif sesuai dengan fokus yang mana RT/RW sering
penelitian. memberikan laporan tidak
6. Teknik Analisis Data tepat waktu sehingga pihak
Setelah data atau bahan-bahan kelurahan tidak mendapatkan
yang diperlakukan, baik data primer data yang akurat setiap
maupun data sekunder berhasil bulannya.
terkumpul, kemudian penulis b. Sulitnya mengumpulkan
menganalisa dengan teknik analisa RT/RW pada suatu waktu
data yang bersifat deskriftif analisis. pelatihan, bimbingan, diskusi
Yaitu mengenai kata-kata lisan, dan terkait pembangunan yang
timgkah laku yang dapat diamati dari akan dilakukan di kelurahan
orang-orang yang diteliti (Bagong tersebut karena masing-
Suyanto, 2005 : 166). Dalam masing mereka mempunyai
menganalisa data kualitatif lebih kepentingan kerja yang
berdasarkan pada filsafat berbeda satu dengan yang
fenemonologis yang mengutamakan lainnya terkait tanggung
penghayatan, yaitu berusaha jawabnya sebagai kepala
memehami dan menafsirkan makna keluarga.
suatu peristiwa interaksi tingkah laku c. Masih minimnya tingkat
manusia dalam situasi tertentu kesadaran setiap masing-
menurut perspektif peneliti sendiri masing RT/RW dalam
(Usman. H dan Purnomo, 2000: 81) menjalankan tugas sebagai
lembaga kemasyarakatan dan
HASIL PENELITIAN DAN sekaligus sebagai mitra
PEMBAHASAN kerjanya lurah.
1. Pembinaan dan Pengawasan
Lurah terhadap kinerja RT dan PENUTUP
RW di Kelurahan Selensen 1. Kesimpulan
Kecamatan Kemuning Kabupaten Berdasarkan hasil penelitian
Indragiri Hilir Tahun 2017-2018 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Lurah
Terhadap Pelaksanaan tugas RT dan
2. Faktor penghambat Lurah RW di Kelurahan Selensen
dalam melakukan pembinaan dan Kecamatan Kemuning Kabupaten
pengawasan terhadap kinerja RT

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 8


Indragiri Hilir Tahun 2017-2018 sekali sebulan, agar
disimpulkan. permasalahan yang terjadi di
1. Pembinaan dan Pengawasan lingkungan masyarakat dapat
yang dilakukan lurah terhadap diselesaikan dengan mudah.
RT dan RW belum terlaksana 3. Hendaknya Lurah selalu
dengan baik, sehingga fungsi melaksanakan fungsi
RT dan RW didalam pengawasan karena jika
masyarakat belum terlaksana terdapat penyimpangan dan
dengan baik. kesalahan pada kelembagaan
2. Fungsi RT dan RW sebagai masyarakat kelurahan yaitu RW
perpanjangan tangan tugas dan RT dalam melakukan
kelurahan dalam melayani kegiatan dapat dicegah dan
masyarakat belum terlaksana, diperbaiki.
terbukti masih adanya
masyarakat hidup antar warga. DAFTAR PUSTAKA
Contohnya masih banyaknya
warga yang masih tidak peduli Buku:
dengan keadaan lingkungan
sekitar, tidak mau lagi ikut Toha, Miftah. 2002. Pembinaan
bergotong royong didaerahnya Organisasi, Jakarta : PT.
sendiri. Raja Grafindo Persada
3. Masih banyaknya RT dan RW
yang tidak melaporkan data Wijadja, 2003. Manajemen
kependudukan kepada Organisasi. Rajawali Press,
pemerintah setiap bulannya. Jakarta
dikarenakan RT dan RW
tersebut lebih mementingkan Salam, 2004, Pengantar Ilmu
pekerjaan yang lain dan juga Pemerintahan. Bandung
lemahnya pengawasan dari Rerika Aditama
pihak kelurahan yang tidak
mengawasi tugas Widjaja, HAW. 2004. Otonomi
keadministrasian lembaga RT Desa. Jakarta PT Raja
dan RW. Granfindo Persada
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian Bagong Suyanto, 2005, ‘’Metode
dan kesimpulan, maka saran yang Penelitian Sosial: Berbagai
dapat diberikan adalah sebagai Alternatif Pendekatan’’,
berikut : Jakarta, Kencana
1. Hendaknya pembinaan dan
pengawasan yang dilakukan Nawawi,1991, ‘’Pengawasan
lurah bisa lebih optimal Melekat: Di Lingkungan
sehingga tugas RT dan RW Aparatur Pemerintah’’,
dapat berjalan dengan baik. Jakarta, Kencana.
2. Hendaknya Lurah beserta Sondang. P. Siagian, 2005, ‘’Fungsi
Stafnya selalu mengadakan Fungsi Manajerial. Jakarta:
pertemuan-pertemuan rutin Bumi Askara
secara formal dengan para
pengurus RW dan RT, minimal

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 9


Usmain, Husaini, dan Purnomo Kabupaten/Kota pada Peraturan
Setiady Akbar, 2002. Pemerintah.
‘’Metodologi Penelitian
Sosial’’, Jakarta, Bumi Peraturan Daerah Kabupaten
Askara. Indragiri Hilir Nimor Tahun 2012
Tentang Perubahan Status Desa
Skripsi : menjadi Kelurahan terhadap Desa
Harapan Tani, dan Desa Concong
Luar.
Ichwann Hatona, 2015. Skripsi
Sarjana fungsi Lurah Terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 73
Rukun Tetangga dan Rukun Warga di Tahun 2005 Tentang Kelurahan.
Kelurahan Tangerang Tengah Peraturan Pemerintah Nomor 73
Kecamatan Marpoyan Damai Kota Tahun 2005 Tentang Kelurahan
Pekanbaru Tahun 2013-2014. Pembinaan dan Pengawasan
Pekanbaru: Jurusan Ilmu
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Website:
dan Ilmu Politik Universitas Riau.
http://www.scribd.com/doc/5546118
Dini Annisa Tifany, 2015. Skripsi 8/ Makalah-Pendidikan-Dan-
Sarjana. Fungsi Lurah dalam Pelatihan-Diklat
Membina Penetapan Jabatan RT/RW
diKelurahan Kota Baru Pekanbaru. http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/15
Universitas Riau /gotong-royong-fan-manfaat-gotong-
royong-bagi-kehidupan
Jurnal:

Hambali, 2015-2016. Kepemimpinan


Lurah Dalam Meningkatkan
Partisipasi Masyarakat Dalam
Pembangunan Daerah diKelurahan
Labuh Baru Barat Kecamatan
Payung Sekaki Kota Pekanbaru
Tahun 2015-2016. Ilmu
Pemerintahan. Memimpin dan
Memerintah yang terbentuk dalam
kata Kepemimpinan Lurah kepada
Masyarakat.

Ramadhan Pratama. Peran


Kepemimpinan Lurah Dalam
Pemberdayaan Masyarakat
diKelurahan Maharatu Kecamatan
Marpoyan. Ilmu Pemerintahan.
Peraturan Perundang-undangan:

Undang-undang No 23 Tahun tentang


Kelurahan dibentuk dengan perda

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 10

You might also like