Professional Documents
Culture Documents
com
Clara Sandell
ClariD
sebuah eSganredeellTesis
Bisnis internasional
2012
EXAMENSARBETE
Arcada
Sammandrag:
Detta slutarbete handlar om PR:s roll i byggandet av starka varumärken. Syftet med detta arbete r att ta reda på PR:s betydelse som
marknadsföringsredskap när man bygger ett varumärke och att få veta hur väl finska företag använder sig av PR. Slutarbetet kommer inte bara att
diskutera hur viktigt PR olehråer r for företag, utan också vad PR byråernas roll r i att stärka deras kunders varumärken och hur bra de fullgör sina
kunders behov. Teoridelen visar att reklam fortfarande r den vanligaste formen av massmarknadsförings teknik, ven om den något förlorat sitt syfte.
PR kan ha en stark inverkan på allmänhetens medvetenhet sampai ett mycket lägre pris n reklam kan, på grund av sin trovärdighet. ven om PR
fortfarande endast tar en liten del av de flesta företags marknadsförings budgeter, atau PR erkänt som ett allt mer kraftigt redskap inom
varumärkesbyggande. De använda referenserna atau huvudsakligen läroböcker. I den empiriska delen av arbetet valdes intervjuer som medel att
samla in information. Författaren intervjuade tre finska design for hur de har implementerat PR i deras marknadsföringsstrategi. Hasil visade att alla
tre företag dan vnder sig av PR sampai att bygga sina varumärken och att PR har varit en del av orsaken sampai snabbväxta framgång yang deras.
Untuk att avsluta detta arbete, kemarahan författaren vikten av PR untuk foretag som planrar att bygga ett nytt varumärke eller uppehålla intresset av
ett existerande företag. Författaren intervjuade tre finska design for hur de har implementerat PR i deras marknadsföringsstrategi. Hasil visade att alla
tre företag dan vnder sig av PR sampai att bygga sina varumärken och att PR har varit en del av orsaken sampai snabbväxta framgång yang deras.
Untuk att avsluta detta arbete, kemarahan författaren vikten av PR untuk foretag som planrar att bygga ett nytt varumärke eller uppehålla intresset av
ett existerande företag. Författaren intervjuade tre finska design for hur de har implementerat PR i deras marknadsföringsstrategi. Hasil visade att alla
tre företag dan vnder sig av PR sampai att bygga sina varumärken och att PR har varit en del av orsaken sampai snabbväxta framgång yang deras.
Untuk att avsluta detta arbete, kemarahan författaren vikten av PR untuk foretag som planrar att bygga ett nytt varumärke eller uppehålla intresset av
Abstrak:
Karya tesis ini adalah tentang peran humas dalam membangun merek yang kuat. Tujuan dari tesis ini adalah untuk mengeksplorasi makna hubungan masyarakat sebagai alat
pemasaran ketika membangun merek dan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan Finlandia menggunakan PR. Tesis ini tidak hanya akan membahas pentingnya agensi PR bagi
perusahaan, tetapi juga apa peran agensi PR dalam memperkuat merek dan seberapa baik mereka memenuhi kebutuhan pelanggan mereka. Tinjauan literatur menunjukkan bahwa
periklanan masih merupakan teknik promosi massal yang paling umum, meskipun sedikit kehilangan tujuannya. Hubungan masyarakat dapat memiliki dampak yang kuat pada
kesadaran masyarakat dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada iklan, karena kepercayaannya. Meskipun humas masih hanya menangkap sebagian kecil dari anggaran
pemasaran sebagian besar perusahaan, PR diakui sebagai alat pembangunan merek yang semakin kuat. Referensi yang digunakan dalam penelitian ini terutama buku teks. Untuk
bagian empiris, wawancara dipilih untuk mengumpulkan informasi. Penulis melakukan wawancara dengan tiga perusahaan desain Finlandia tentang bagaimana mereka menerapkan
PR dalam strategi pemasaran mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga perusahaan menggunakan hubungan masyarakat untuk membangun merek mereka dan bahwa PR
telah menjadi bagian dari kesuksesan cepat mereka. Untuk menyimpulkan tugas tesis, penulis menyatakan pentingnya PR bagi perusahaan yang berencana membangun merek baru
atau mempertahankan minat merek yang sudah ada. Penulis melakukan wawancara dengan tiga perusahaan desain Finlandia tentang bagaimana mereka menerapkan PR dalam
strategi pemasaran mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga perusahaan menggunakan hubungan masyarakat untuk membangun merek mereka dan bahwa PR telah
menjadi bagian dari kesuksesan cepat mereka. Untuk menyimpulkan tugas tesis, penulis menyatakan pentingnya PR bagi perusahaan yang berencana membangun merek baru atau
mempertahankan minat merek yang sudah ada. Penulis melakukan wawancara dengan tiga perusahaan desain Finlandia tentang bagaimana mereka menerapkan PR dalam strategi
pemasaran mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga perusahaan menggunakan hubungan masyarakat untuk membangun merek mereka dan bahwa PR telah menjadi
bagian dari kesuksesan cepat mereka. Untuk menyimpulkan tugas tesis, penulis menyatakan pentingnya PR bagi perusahaan yang berencana membangun merek baru atau
Tesis ini mempelajari peran PR dalam membangun merek dan penggunaan hubungan masyarakat oleh tiga
perusahaan desain Finlandia untuk memperkuat merek mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan
telah melihat semakin pentingnya hubungan masyarakat sebagai cara untuk memasarkan merek mereka
dengan cara yang lebih efektif daripada metode pemasaran tradisional seperti periklanan. Tesis ini melihat lebih
jauh bagaimana profesional PR memperkuat merek pelanggan mereka dengan menggunakan alat hubungan
masyarakat yang berbeda serta mengapa perusahaan-perusahaan ini memilih hubungan masyarakat sebagai
Temuan dari karya tesis ini tidak hanya menyangkut perusahaan yang mengambil bagian dalam studi empiris
tetapi juga perusahaan lain yang tertarik untuk menerapkan hubungan masyarakat ke dalam strategi pemasaran
mereka. Bagi perusahaan yang tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman sebelumnya tentang hubungan
masyarakat, tesis ini akan memberikan pedoman untuk menerapkan hubungan masyarakat dalam upaya
membangun merek perusahaan mereka. Selain itu, tesis ini menyajikan pedoman untuk membangun merek
Penulis memiliki minat pribadi dalam hubungan masyarakat dan senang telah memiliki
kesempatan untuk bekerja di bidang ini selama magang, sehingga ia ingin menyelidiki subjek
ini lebih lanjut. Sejak saat itu penulis juga berkesempatan untuk bekerja sebagai asisten PR,
yang semakin menambah wawasannya di bidang ini. Hubungan masyarakat adalah sesuatu
yang penulis ingin mengejar karirnya dengan, oleh karena itu penelitian ini akan sangat
Tujuan dari tesis ini adalah untuk mengeksplorasi makna hubungan masyarakat sebagai alat pemasaran, ketika
membangun sebuah merek. Tesis ini tidak hanya akan membahas pentingnya hubungan masyarakat bagi
perusahaan, tetapi juga apa peran agensi PR dalam memperkuat merek dan seberapa baik mereka memenuhi
kebutuhan pelanggan mereka sebagai alat membangun merek. Selain itu, penulis akan membahas kebangkitan
hubungan masyarakat dan membandingkannya dengan periklanan, seberapa baik mereka berhasil membangun
8
Pertanyaan penelitian yang akan digunakan dalam tugas akhir ini adalah:
Penulis akan menyelidiki bagaimana hubungan masyarakat berkontribusi dalam membangun merek yang
kuat. Selanjutnya, penulis akan menyelidiki seberapa baik perusahaan menggunakan PR sebagai bagian
dari strategi pemasaran mereka. Merek desain Finlandia Minna, Hanna Sarén dan Minna Parikka akan
digunakan sebagai contoh dan analisis dilakukan tentang seberapa baik agensi PR perusahaan atau
manajer PR dalam perusahaan ini memuaskan dan membantu membangun merek lebih jauh. Pada akhir
penelitian ini, perusahaan akan mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk memutuskan apakah
Ada banyak artikel dan buku yang ditulis tentang hubungan masyarakat sebagai teknik promosi
massal. Penelitian ini mengkaji beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik tersebut,
guna memberikan konteks permasalahan penelitian dan mendapatkan hasil yang diminta. Teori
yang dikumpulkan terutama tentang pembangunan merek yang kuat dan kebangkitan hubungan
masyarakat sebagai alat pemasaran. Penulis juga melihat dan mereferensikan informasi dan teori
yang dikumpulkan dari berbagai sumber, memberikan gambaran keseluruhan tentang peran PR
dalam membangun merek yang kuat. Penulis tidak memiliki masalah mengumpulkan informasi
tentang subjek ini dan menganggap penelitian ini relevan untuk membahas informasi yang
dikumpulkan dari berbagai sumber ini untuk sampai pada kesimpulan yang valid.
Untuk bagian empiris penelitian, metode penelitian kualitatif dipilih. Menurut penulis,
wawancara dengan penanggung jawab Humas di perusahaan kasus, adalah cara yang paling
efisien untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dan mendapatkan jawaban yang
lebih dalam dan kompeten untuk sampai pada kesimpulan yang relevan. Wawancara semi-
terstruktur diadakan dengan eksekutif PR perusahaan kasus. Selain itu, seorang profesional PR
diwawancarai untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dari sudut pandang agensi PR.
9
1.3 Struktur tesis
Tesis dimulai dengan pengenalan, memberikan informasi latar belakang tentang subjek.
Bagian ini juga mencakup definisi, tujuan dan pertanyaan penelitian penelitian, metodologi dan
sumber yang digunakan serta keterbatasan penelitian. Tinjauan pustaka dibagi menjadi dua
bagian. Bagian pertama diberi nama membangun merek yang kuat, yang mengevaluasi
seberapa kuat merek dibangun dengan sukses. Bagian kedua bernama jatuhnya iklan dan
bangkitnya PR. Di sini penulis menunjukkan bagaimana peran periklanan dalam membangun
merek telah menurun dari waktu ke waktu, sementara peran humas meningkat. Bagian empiris
dari penelitian ini menyelidiki bagaimana tiga merek desain Finlandia menggunakan PR untuk
memberikan studi lebih mendalam. Bagian dari penelitian ini juga mencakup diskusi, di mana
temuan kunci dari studi dievaluasi dan didiskusikan. Bagian keempat dan terakhir dari karya
tesis ini adalah kesimpulan, di mana penulis memberikan gambaran tentang penelitian dan
rekomendasi untuk studi lebih lanjut dari subjek.Pertanyaan wawancara dapat ditemukan
sebagai lampiran.
1.4 Keterbatasan
Dalam penelitian ini ada beberapa keterbatasan karena sampel yang diwawancarai dipilih untuk
membuat kesimpulan dari subjek. Wawancara dilakukan hanya dengan satu profesional humas,
yang membatasi generalisasi temuan. Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah fakta bahwa
penelitian ini hanya menyelidiki tiga perusahaan di industri fashion di Finlandia. Perusahaan dalam
sektor industri yang berbeda mungkin merasa berbeda tentang pentingnya PR. Perusahaan kasus
semuanya adalah perusahaan menengah, yang juga membatasi temuan. Perusahaan yang lebih
besar mungkin memiliki anggaran yang lebih besar untuk dibelanjakan, yang mempengaruhi
strategi pemasaran mereka. Sebaliknya, perusahaan yang cukup kecil mungkin tidak memiliki
1.5 Definisi
10
…membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan dengan memperoleh publisitas yang
menguntungkan, membangun 'citra perusahaan' yang baik, dan menangani atau menghindari rumor, cerita,
dan peristiwa yang tidak menguntungkan. Alat PR utama termasuk hubungan pers, publisitas produk,
Hubungan masyarakat (PR) adalah cara bagi perusahaan, organisasi atau orang untuk
meningkatkan reputasi mereka. Profesional hubungan masyarakat, atau perusahaan PR atas nama
klien mereka, biasanya melakukan tugas ini. PR biasanya melibatkan komunikasi dengan media dan
menghadirkan klien dengan cara yang paling menguntungkan melalui media. Ini juga sering
melibatkan upaya kooperatif dengan orang dan organisasi lain untuk menciptakan niat baik di
11
2 MEMBANGUN MEREK YANG KUAT
Tidak mudah untuk membangun merek di lingkungan saat ini karena industri menjadi semakin
bermusuhan dalam arti kompetitif, yang semakin menekankan kebutuhan keterampilan membangun
merek yang kuat untuk bertahan hidup. (Aaker 2010:26) Konsumen memandang merek sebagai bagian
penting dari sebuah produk yang menambah nilai produk. Branding telah menjadi faktor fundamental
dari perilaku konsumen sehingga hampir tidak ada apa pun di masyarakat saat ini yang tidak bermerek.
Merek dipandang sebagai aset utama perusahaan yang bertahan lama, dan karenanya harus
dikembangkan dan dikelola dengan hati-hati. (Kotler et al. 2005:549-555) Dengan demikian, kekuatan
merek terletak pada apa yang bertahan di benak pelanggan. Karena itu, tantangan bagi pemasar dalam
membangun merek yang kuat adalah memastikan pelanggan memiliki jenis pengalaman yang tepat
dengan produk atau layanan dan dalam mengembangkan program pemasaran mereka sehingga
persepsi, perasaan, keyakinan, dan pendapat yang diinginkan menjadi terkait dengan merek. (Keller
2003:59)
Konsep branding telah ada selama ratusan tahun, sejak saat para peternak awal mencap
simbol kepemilikan mereka atas ternak mereka dengan membakar tanda nama atau simbol
mereka pada ternak untuk membedakan kepemilikan, “branding” daging ternak mereka. Saat
ini sebuah merek telah berevolusi untuk menguraikan strategi dan pengembangan pemasaran.
Sebuah merek melambangkan jaminan dan kredibilitas yang meyakinkan konsumen bahwa
Branding bukan tentang membuat konsumen Anda memilih Anda dalam persaingan. Ini tentang membuat mereka
melihat Anda sebagai satu-satunya solusi. (L. Aldisert, dikutip dalam Okonkwo 2007:102)
Merek adalah entitas yang dapat diidentifikasi yang membuat janji nilai dan menghasilkan
pengalaman keseluruhan bagi pelanggan. Sebuah merek perusahaan berada di benak konsumen
dan keberhasilan dan kegagalan merek karena itu tergantung pada posisi relatifnya dibandingkan
dengan pengganti di benak konsumen. Imbalan dari branding sangat besar, tetapi proses
membangun merek yang sukses itu panjang, membosankan, dan mahal, dengan banyak dedikasi
di balik penciptaan merek dan harus menarik dan menarik bagi siapa saja yang
12
bersentuhan dengan merek. Ini adalah akar dari mana merek tumbuh dan karenanya
harus kokoh, karena beberapa aspek strategi merek mungkin berubah seiring waktu
Identitas merek dikembangkan setelah konsep merek ditetapkan dan menggambarkan siapa merek
itu sebenarnya dan bagaimana konsumen memandang merek tersebut. Identitas merek juga terdiri
dari citra merek dan kepribadian merek. (Okonkwo 2007:110) Identitas merek adalah seperangkat
asosiasi merek unik yang ingin diciptakan atau dipertahankan oleh ahli strategi merek di benak
konsumen. Asosiasi ini mewakili apa yang diwakili oleh merek dan menyiratkan janji kepada
pelanggan dari anggota organisasi. Identitas merek memberikan arah, tujuan, dan makna bagi
merek. (Aaker 2010:68) Semua perusahaan membutuhkan identitas merek. Di semua sektor industri,
persaingan untuk memperebutkan pangsa pasar semakin meningkat, sehingga semua bisnis
berskala besar harus proaktif dalam mempromosikan nilai unik apa yang mereka tawarkan kepada
Kepribadian merek dapat didefinisikan sebagai seperangkat sifat atau karakteristik manusia
yang terkait dengan nama merek tertentu. Karakteristik kepribadian merek dapat digambarkan
oleh demografi, gaya hidup, atau ciri kepribadian manusia, seperti misalnya usia, jenis kelamin,
aktivitas, pendapat, dan keramahan. (Aaker 2010:141-142) Kepribadian merek adalah siapa
merek yang telah diputuskan, bagaimana merek memandang dirinya sendiri dan pada
akhirnya bagaimana ia ingin dilihat oleh orang lain. Kepribadian merek sangat penting untuk
penentuan posisi yang akurat di benak konsumen dan karenanya harus jelas dan konsisten.
Penting bagi kepribadian merek untuk diingat dan afirmatif dan dibedakan dari pesaingnya,
jika tidak konsumen dibiarkan bingung, menebak dan terdorong untuk mencari alternatif.
(Okonkwo 2007:110-111)
13
2.3.1 Mengukur Kepribadian Merek
Kepribadian merek dapat diukur dengan cara yang berbeda, cara yang paling sederhana dan paling langsung
Jika merek itu menjadi hidup sebagai pribadi, akan seperti apa? Apa yang akan dilakukannya? Di mana ia akan
tinggal? Apa yang akan dipakainya? Kepada siapa ia akan berbicara jika ia pergi ke pesta (dan apa yang akan
Ada juga cara lain untuk mengukur kepribadian merek. Jennifer Aaker dari Stanford melakukan
proyek penelitian yang memberikan pandangan menarik tentang kepribadian sejumlah merek
terkenal. (Keller 2003:447) Skala Kepribadian Merek (BPS) mengukur dan menyusun
kepribadian merek. Lima faktor kepribadian (The Big Five) adalah ketulusan, kegembiraan,
kompetensi, kecanggihan dan kekasaran. Sebuah merek dapat, seperti halnya seseorang,
memiliki kepribadian yang kompleks dan oleh karena itu termasuk dalam lebih dari satu faktor
14
2.3.2 Mengapa menggunakan Kepribadian Merek?
Kepribadian merek memberi konsumen sesuatu yang dapat mereka hubungkan yang pada
akhirnya meningkatkan kesadaran dan popularitas merek. (Kamus Bisnis 2012) Ada tiga cara di
Cara pertama adalah model ekspresi diri, dimana bagi kelompok pelanggan tertentu merek menjadi
kendaraan untuk mengekspresikan sebagian dari identitas diri mereka. Pembelian dan penggunaan
produk bermerek membantu orang mengekspresikan kepribadian dan gaya hidup seseorang. Agar efektif,
kepribadian merek harus cukup penting dan diinginkan untuk menjadi perhatian orang yang
Cara kedua, di mana sebuah merek dapat menciptakan ekuitas merek, adalah dengan menggunakan
model basis hubungan. Beberapa orang mungkin tidak pernah bercita-cita untuk memiliki kepribadian
seorang pemimpin yang kompeten tetapi di sisi lain ingin memiliki hubungan dengannya. Karena Anda
memiliki hubungan yang berbeda dengan orang yang berbeda, Anda juga memiliki hubungan yang
berbeda dengan merek. Ada hubungan merek yang rendah hati, berorientasi keluarga dan asli,
hubungan merek yang bersemangat, muda dan ramah, hubungan merek yang berhasil dan
berpengaruh, hubungan merek yang megah dan kaya serta hubungan atletik dan luar ruangan. (Aaker
2010:159-160)
Cara ketiga adalah model representasi manfaat fungsional. Di sini kepribadian merek memainkan peran yang
lebih tidak langsung dengan menjadi kendaraan untuk mewakili dan memberi isyarat manfaat fungsional dan
atribut merek. Suatu negara atau daerah asal dapat menambah kredibilitas suatu identitas dan juga
Citra merek adalah bagaimana merek dilihat oleh orang-orang yang terpapar. Citra
merek dikembangkan di benak publik melalui persepsi mereka tentang cara merek
(Okonkwo 2007:110) Citra merek harus positif dan unik, karena konsumen tidak hanya
membeli produk atau jasa tetapi juga asosiasi citra dengan produk atau jasa tersebut.
15
Citra merek terdiri dari berbagai atribut dan manfaat yang diasosiasikan konsumen dengan suatu merek.
Ada tiga jenis manfaat, manfaat fungsional adalah apa yang merek lakukan lebih baik daripada yang lain,
manfaat emosional adalah bagaimana merek membuat konsumen merasa lebih baik daripada yang lain
dan manfaat rasional adalah mengapa merek lebih kredibel daripada yang lain. Atribut merek adalah
penilaian keseluruhan konsumen terhadap merek tertentu. Citra merek tidak dapat dibuat; itu secara
otomatis terbentuk di benak konsumen. Citra merek dapat diperkuat dengan menggunakan beberapa alat
promosi. (Panduan studi manajemen) Konsumen terkadang salah mengartikan atau salah memahami citra
merek, karena penggambaran pesan yang tidak jelas dari pihak merek. Merek harus menghindari
kesalahan umum ini dengan segala cara untuk mempertahankan pelanggan mereka. (Okonkwo
2007:110-113)
Merek mewakili persepsi dan perasaan konsumen tentang produk dan kinerjanya, sehingga
nilai sebenarnya dari merek yang kuat adalah kekuatannya untuk menangkap loyalitas dan
preferensi konsumen. (Kotler et al. 2005:555) Ekuitas merek, yang merupakan seperangkat aset
yang terkait dengan nama merek dan simbol yang menambah nilai merek, perlu diciptakan dan
dikelola agar merek menjadi sukses. (Aaker 2010:7-8) Ekuitas merek juga dapat digambarkan
sebagai sejauh mana pelanggan bersedia membayar lebih untuk merek di luar utilitas
fungsional yang disediakan oleh barang atau jasa. (Kotler dkk. 2005:556)
Kategori aset utama adalah kesadaran nama merek, loyalitas merek, kualitas yang dirasakan, dan
asosiasi merek. Ekuitas merek adalah seperangkat aset, sehingga pengelolaan ekuitas merek
melibatkan investasi untuk menciptakan dan meningkatkan aset tersebut. Masing-masing aset
ekuitas merek ini menciptakan nilai dengan cara yang berbeda. Penting untuk peka terhadap
seberapa kuat merek menciptakan nilai, untuk mengelola ekuitas merek secara efektif. Selain itu,
ekuitas merek tidak hanya menciptakan nilai bagi pelanggan, tetapi juga bagi perusahaan. (Aaker
2010:8) Ekuitas merek yang tinggi memberikan banyak keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
Untuk mempertahankan ekuitas merek, pemasar perlu mengelola merek mereka dengan hati-hati.
16
Gambar 2. Bagaimana Ekuitas Merek Menghasilkan Nilai (Aaker 2010:9)
Ada berbagai cara konsumen mengingat suatu merek. Cara-cara ini berkisar dari pengakuan; jika Anda
pernah melihat merek tersebut sebelumnya, ingatlah; Anda ingat merek, untuk "top of mind"; merek
pertama yang muncul di benak, dan akhirnya menjadi dominan; ini adalah satu-satunya merek yang
ditarik. Ekuitas merek dengan demikian dapat sangat ditingkatkan dengan menciptakan kesadaran untuk
Kesadaran mengacu pada kekuatan kehadiran merek di benak konsumen. Jika pikiran konsumen penuh dengan
papan reklame mental – masing-masing menggambarkan satu merek – maka kesadaran merek akan tercermin
Pentingnya ingatan dan pengakuan merek tergantung pada sejauh mana konsumen
ers membuat keputusan terkait produk dengan merek hadir atau tidak. Jika produk memutuskan
17
dilakukan di toko, pengenalan merek lebih penting karena merek hadir secara fisik
dan konsumen kemudian mengenali merek tersebut. Tetapi jika keputusan produk
dibuat di luar toko dan dalam situasi lain di mana merek tidak ada, lebih penting
bahwa konsumen dapat mengingat merek dari ingatan untuk mengingat dan
membeli produk. (Keller 2003:68)
Kualitas yang dirasakan adalah ukuran dasar dari dampak identitas merek, karena merupakan inti
dari apa yang dibeli pelanggan. Biasanya tidak mungkin untuk mencapai persepsi kualitas kecuali
klaim kualitas memiliki substansi. Untuk menghasilkan kualitas yang tinggi diperlukan pemahaman
tentang apa arti kualitas bagi berbagai segmen pelanggan. Namun, hanya sebagian kemenangan
untuk menciptakan produk atau layanan yang berkualitas, persepsi harus diciptakan juga. (Aaker
2010:19-20) Mencapai tingkat yang memuaskan dari kualitas yang dirasakan menjadi lebih sulit
karena peningkatan produk telah menyebabkan ekspektasi konsumen yang lebih tinggi mengenai
kualitas produk. Oleh karena itu banyak penelitian telah dilakukan untuk memahami bagaimana
konsumen membentuk opini mereka tentang kualitas yang dirasakan. (Keller 2003:238)
Nilai merek bagi perusahaan sebagian besar diciptakan oleh loyalitas pelanggan yang diperintahkannya. Basis
pelanggan yang setia sangat penting, karena dapat diharapkan menghasilkan aliran penjualan yang dapat
diprediksi dan pada akhirnya menghasilkan keuntungan. Penting untuk tidak mengabaikan pelanggan setia yang
sudah ada, karena mempertahankan pelanggan lebih murah daripada menarik pelanggan baru. Berfokus pada
segmentasi loyalitas memberikan wawasan strategis dan taktis yang akan membantu dalam membangun merek
Loyalitas merek adalah bukti nyata keberhasilan dan relevansi merek bagi konsumen dan perusahaan.
Bagi konsumen, ini mengurangi biaya pencarian, dan bagi perusahaan itu adalah landasan profitabilitas
Loyalitas merek bisa menjadi hal yang rapuh karena berada di bawah ancaman yang meningkat.
Alasan untuk ini sebagian karena semakin banyaknya merek alternatif yang tersedia di pasar dan
18
promosi yang dirancang oleh pesaing untuk melemahkan loyalitas pelanggan. Itulah sebabnya perusahaan
harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan pelanggan setia mereka yang sudah ada dan mengidentifikasi
pelanggan saat ini yang mungkin beralih merek dan mengubahnya menjadi pengguna berat yang setia pada
Ekuitas merek sangat didukung oleh asosiasi yang dibuat konsumen dengan suatu merek. Jika
asosiasi ini menguntungkan, itu mengarah pada ekuitas merek berbasis konsumen yang tinggi
sementara ekuitas merek berbasis konsumen yang rendah disebabkan oleh asosiasi merek yang
negatif. (Okonkwo 2007:121) Asosiasi ini mungkin termasuk juru bicara selebriti, atribut produk atau
simbol. Asosiasi merek didorong oleh identitas merek, yang diinginkan perusahaan agar merek
berdiri di benak pelanggan. Dengan demikian, pengembangan dan penerapan identitas merek,
Nilai merek merupakan hasil akhir dari berhasil atau tidaknya suatu merek. Ini adalah keuntungan
finansial yang diterima perusahaan sebagai hasil dari kekuatan mereknya. Manfaat keuangan ini
direpresentasikan dalam neraca atau laporan keuangan perusahaan sebagai bagian dari aset tidak
berwujudnya. Oleh karena itu, nilai merek yang tinggi terkadang menjadi satu-satunya alasan
perusahaan dinilai lebih dari sepuluh kali nilai aset bersih mereka. (Okonkwo 2007:124)
19
3 KEJATUHAN IKLAN DAN MUNCULNYA PR
Perusahaan tidak hanya harus menawarkan produk dan layanan yang baik kepada konsumen, tugas
perusahaan juga adalah menginformasikan kepada konsumen tentang manfaat produk atau
layanan dan memposisikannya dengan hati-hati di benak konsumen. Agar berhasil melakukan ini,
perusahaan perlu menggunakan alat promosi massal seperti periklanan dan hubungan masyarakat.
(Kotler et al. 2005:762) Ketika berbicara tentang pemasaran suatu merek, iklan adalah hal pertama
yang terlintas dalam pikiran. Agen periklanan telah menjadi orang yang meluncurkan merek baru
dengan kampanye iklan. Pertanyaannya adalah, seberapa baik biro iklan membangun merek?
Apakah iklan cukup kredibel, untuk bisa membangun merek baru atau justru tujuan barunya untuk
3.1 Promosi
Promosi melibatkan mengkomunikasikan pesan merek kepada konsumen melalui berbagai sarana
komunikasi, termasuk periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan
beberapa lainnya. Dalam merancang pesan-pesan ini, sangat penting untuk menentukan dan
menargetkan audiens yang tepat. (Okonkwo 2007: 144-145) Pemasar beralih dari pemasaran massal
dan mengembangkan program pemasaran terfokus yang membangun hubungan lebih dekat
dengan pelanggan di pasar mikro yang didefinisikan secara lebih sempit. Namun, perusahaan tidak
menyerah pada pemasaran media massa sama sekali, mereka hanya mencari nilai yang lebih baik
3.1.1 Periklanan
Periklanan dapat dilacak kembali ke awal catatan sejarah kita. Namun, iklan hari ini jauh
dari apa yang dulu. (Kotler dkk. 2005:762) Kotler dkk. (2005) menjelaskan periklanan
sebagai segala bentuk presentasi dan promosi non-pribadi berbayar atas ide, barang, atau
jasa oleh sponsor tertentu. (Kotler et al. 2005:719) Rata-rata orang Eropa setiap hari
dibombardir dengan jumlah pesan iklan yang berbeda di media massa yang terus
20
ton & Pettitt 2003:603) Tujuan periklanan adalah untuk merangsang tanggapan dari khalayak
sasaran, baik untuk membuat pelanggan mengembangkan pandangan atau pendapat tertentu
tentang produk atau merek atau untuk membuat pelanggan membeli produk. (Kotler dkk. 2005:762)
Hubungan masyarakat melibatkan upaya terencana dan berkelanjutan untuk membangun dan memelihara niat
baik dan saling pengertian antara perusahaan dan audiens sasarannya. Tujuan humas adalah untuk
mempengaruhi dan dalam beberapa kasus, mengubah pengetahuan dan perasaan orang tentang perusahaan
Misi utama dari departemen hubungan masyarakat adalah untuk menciptakan dan menempatkan
informasi yang layak diberitakan di media berita untuk menarik perhatian pada produk, untuk
mempublikasikan produk tertentu dan untuk menjaga hubungan. Untuk memenuhi misi mereka,
profesional PR menggunakan beberapa alat. Alat penting adalah berita. Profesional PR membuat atau
menemukan berita baik tentang perusahaan atau produknya, untuk menarik perhatian. Berbagai acara
juga diselenggarakan oleh perusahaan PR untuk menarik perhatian positif kepada perusahaan klien
Publisitas dan hubungan masyarakat bukanlah hal yang sama, publisitas hanyalah salah satu alat
yang tersedia untuk mencapai tujuan PR dalam menciptakan dan memelihara hubungan baik
dengan berbagai publik. Publisitas berfokus pada menghasilkan liputan media dengan biaya
minimal untuk organisasi dan karena itu terjadi ketika media secara sukarela berbicara tentang
Dalam dekade terakhir, media sosial telah menjadi bagian penting dari strategi pemasaran
perusahaan. Karena profesional PR adalah yang pertama merangkul kekuatan media sosial,
mereka sering kali memimpin di ruang media sosial. (Swallow 2010) “Pemasaran media sosial
terdiri dari upaya menggunakan media sosial untuk meyakinkan konsumen bahwa
perusahaan, produk, dan/atau layanan seseorang bermanfaat.” (Ward 2012) Bisnis harus
dianggap sebagai anggota komunitas media sosial agar dapat menggunakan pemasaran
21
dari menggunakan media sosial dalam berbagai cara, tujuan utamanya adalah untuk membangun basis
pelanggan mereka, mengelola reputasi perusahaan dan mencari tahu apa yang pelanggan mereka
pikirkan dan katakan tentang merek dan produk mereka. (Bangsal 2012)
Untuk menggunakan media sosial secara efektif, pertama-tama Anda harus melibatkan jaringan Anda, membuat
beberapa konten menarik dan berdiskusi dengan mendengarkan dan menanggapi pelanggan Anda. Anda juga
perlu mempromosikan perusahaan Anda untuk meningkatkan kesadaran dan melacak serta memantau
pengguna Anda untuk mengetahui cara paling efektif untuk meningkatkan jaringan media sosial dan
Periklanan adalah cara paling umum untuk mengomunikasikan merek kepada konsumen dan alat promosi
massal yang dikeluarkan perusahaan paling banyak mengeluarkan uang, tetapi masih ada beberapa masalah
yang dihadapi periklanan. Menurut Al & Laura Ries (2002) periklanan telah kehilangan fungsinya
22
sebagai alat pembangun merek dan hidup sebagai seni. Mereka berpendapat bahwa Anda tidak dapat
meluncurkan merek baru hanya dengan iklan, karena tidak memiliki kredibilitas. Ini hanya suara mementingkan
diri sendiri dari sebuah perusahaan yang ingin melakukan penjualan. (Ries & Ries 2002:XI-XIV)
3.2.1 Kredibilitas
Bagian terlemah dari setiap program periklanan adalah kredibilitasnya. Rata-rata orang tidak
terlalu percaya pada pesan iklan, karena dianggap sebagai pesan bias yang dibayar oleh
perusahaan dengan kepentingan egois atas apa yang dikonsumsi konsumen. Volume yang
berlebihan dan klaim yang dilebih-lebihkan keduanya merupakan faktor yang berkontribusi
terhadap penurunan efektivitas iklan, tetapi masalah mendasarnya adalah kredibilitas. Pesan
iklan dianggap egois, bias, sepihak dan berorientasi pada perusahaan daripada berorientasi
Meningkatnya volume iklan juga berdampak pada penurunan efektivitas iklan. Semakin
banyak iklan yang ditampilkan, semakin kurang efektif setiap iklan individu. Dan karena
volume iklan telah meningkat, demikian juga biaya iklan. Menjadi lebih mahal untuk
mengiklankan pesan yang menjadi semakin tidak efisien. Kami dikelilingi oleh iklan dari
saat kami bangun sampai kami pergi tidur. Kita dihadapkan pada begitu banyak pesan
berbeda setiap hari sehingga kita telah melatih diri kita sendiri untuk menghindarinya.
Sebagai hasil dari peningkatan volume iklan, pesan iklan telah menjadi wallpaper. (Ries &
Ries 2002:6-10)
3.2.2 Kreativitas
Di dunia periklanan saat ini, iklan harus semakin kreatif dan berbeda, namun seringkali sesuatu
yang lama dan serupa bekerja lebih baik. Agen periklanan saat ini semuanya tentang menjadi
kreatif, meskipun tampaknya logis bahwa kreativitas lebih suka menjadi milik produk daripada
di iklan. Alih-alih menciptakan persepsi bahwa iklan merek tersebut adalah semacam iklan
terobosan, fokusnya harus ditujukan untuk menunjukkan bahwa merek tersebut adalah yang
pertama dalam beberapa kategori baru. Agen periklanan berasumsi bahwa pemasaran adalah
23
mengandalkan kreativitas. Iklan kreatif dapat menghasilkan penghargaan, tetapi apakah itu memenangkan penjualan?
3.2.3 Persepsi
Persepsi mewakili cara individu menganalisis, menafsirkan, dan memahami informasi yang masuk,
dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kepribadian, pengalaman, dan suasana hati. Dua orang
tidak akan menafsirkan pesan yang sama dan bahkan individu yang sama mungkin mempersepsikan
stimulus secara berbeda pada waktu yang berbeda. (Brassington & Pettitt 2003:111) Pemasaran
tidak berurusan dengan produk, tetapi berurusan dengan persepsi. Untuk menjalankan program
periklanan atau PR yang sukses, Anda harus menciptakan lebih dari sekadar nilai pembicaraan, Anda
harus berurusan dengan persepsi di benak calon pelanggan. Ketika berbicara tentang membangun
merek yang sukses, persepsi adalah segalanya. (Ries & Ries 2002:51-55)
Iklan tidak membangun merek, tetapi mempertahankan minat merek di benak konsumen. Peran
periklanan adalah untuk terus memperkuat ide dan konsep PR. Periklanan adalah pemandu sorak
yang mengulangi kata-kata dan ide-ide yang sudah ada di benak konsumen. Tujuan dari program
periklanan adalah untuk membawa ide-ide dan kata-kata ini ke permukaan dan membuat mereka
beresonansi dalam pikiran. Periklanan tidak dapat mengubah pikiran, tidak dapat memindahkan
merek dari satu posisi ke posisi lain di dalam pikiran atau mengganti merek yang ada di benak
dengan merek baru. Periklanan hanya dapat mengatasi persepsi yang sudah ada di benak
konsumen dan memperdalam persepsi tersebut. Namun, jika ditangani dengan terampil, strategi
pendalaman itu dapat memberikan hasil yang luar biasa. (Ries & Ries 2002: 197-204)
Baik dampak komunikasi maupun dampak penjualan iklan harus dievaluasi secara berkala. Cara untuk mengukur
efek komunikasi dari sebuah iklan dan mendapatkan hasil apakah iklan tersebut dikomunikasikan dengan baik
adalah melalui pengujian salinan. Sebelum iklan ditempatkan, pengiklan dapat menunjukkannya kepada
konsumen dan mengukur ingatan atau perubahan sikap yang dihasilkan darinya. Setelah iklan dijalankan,
pengiklan kemudian dapat mengukur bagaimana iklan tersebut mempengaruhi ingatan konsumen atau
dipengaruhi oleh banyak faktor selain iklan. Ketersediaan, harga, dan fitur produk adalah
semua faktor yang memengaruhi penjualan dalam satu atau lain cara. Meskipun sulit untuk
mengukur efek iklan pada penjualan, mereka harus dipantau. Efek penjualan pada iklan dapat
diukur dengan membandingkan penjualan masa lalu dengan pengeluaran iklan masa lalu. Cara
lain adalah melalui berbagai eksperimen. Jika, misalnya, perusahaan ingin mengukur pengaruh
dibelanjakan untuk iklan di area pasar yang berbeda dan kemudian mengukur perbedaan
3.3 Kebangkitan PR
Teknik promosi massal, hubungan masyarakat, dapat memiliki dampak yang kuat pada kesadaran
publik dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada iklan. Masih PR sering digambarkan sebagai
anak tiri pemasaran, karena penggunaannya yang tersebar dan terbatas. Namun, ini akan berubah.
Meskipun hubungan masyarakat masih hanya mencakup sebagian kecil dari anggaran pemasaran
sebagian besar perusahaan, PR diakui sebagai alat pembangunan merek yang lebih kuat. (Kotler
dkk. 2005:793-794)
Orang sering menentukan apa yang terbaik dengan mencari tahu apa yang menurut orang lain
terbaik, melalui sumber pihak ketiga sebagai media dan dari mulut ke mulut. Dibandingkan dengan
kekuatan media, iklan hampir tidak memiliki kredibilitas. Iklan sebagai alat pembangunan merek
tidak ada lagi; melainkan harus digunakan sebagai alat pemeliharaan merek setelah merek
Reputasi perusahaan, atau esensi dari bagaimana perusahaan itu dilihat oleh semua publiknya, adalah faktor utama dalam
kemampuannya untuk mencapai kesuksesan. Dengan mengingat hal ini, citra dunia korporat yang babak belur bukanlah masalah
kecil. Memulihkan kepercayaan dan membantu perusahaan untuk mendapatkan reputasi kredibilitas akan membutuhkan
25
Humas membantu masyarakat memahami perusahaan dan produknya. PR memungkinkan Anda
untuk menceritakan kisah Anda secara otentik dan menyeluruh. Sebagian besar PR, bekerja untuk
menghasilkan liputan media yang positif. Cerita di media seperti testimonial pihak ketiga, yang lebih
mungkin dipercaya orang daripada iklan. (Marshall) Melalui hubungan masyarakat, perusahaan
tidak membayar ruang atau waktu di media. Jika perusahaan memiliki sesuatu yang menarik untuk
dibagikan, berita tersebut dapat diambil oleh beberapa media yang berbeda, dengan hasil yang
sama seperti iklan bernilai jutaan dolar, tetapi dengan kredibilitas yang lebih tinggi. (Kotler dkk.
2005:793)
Dalam membangun merek, iklan tidak lagi memiliki peran yang sah untuk dimainkan, sementara pesan
media menjadi lebih penting. Semakin banyak pesan tentang merek, semakin disukai pesan tersebut, yang
menghasilkan merek yang lebih kuat. Tetapi jika produk atau layanan Anda tidak memiliki potensi
publisitas, akan sulit untuk meluncurkannya dengan bantuan humas. Media adalah medan pertempuran,
jika Anda tidak dapat memenangkan pertempuran media; Anda juga tidak akan memenangkan
pertempuran pemasaran. (Ries & Ries 2002:99-115) Periklanan sangat bagus untuk memperkuat merek,
tetapi dalam hal membangun afinitas merek, PR adalah pemain yang paling penting. PR memberikan
substansi merek dengan menceritakan kisah dan informasinya yang akan diingat dan dihubungkan oleh
orang-orang. (Marshall)
3.3.3 Kekurangan PR
PR memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan periklanan, namun masih ada beberapa kelemahan
PR dibandingkan periklanan. Ketidakterkendalian adalah kerugian paling problematis yang dihadapi PR.
Periklanan memberi pengiklan kendali penuh tentang bagaimana, kapan, dan apa yang dikatakan,
sementara kendali Humas sepenuhnya ada di tangan media. Humas tidak dapat menjamin bahwa media
akan mengadopsi cerita dengan cara yang angan-angan dan hasilnya mungkin, paling buruk, tidak ada
liputan sama sekali atau liputan tambal sulam yang tidak akan mencapai publik sasaran yang diinginkan.
Risiko lain yang harus diambil PR adalah kemungkinan distorsi cerita. (Brassington & Pettitt 2003:802-803)
26
3.3.4 Mengukur hasil PR
Sulit untuk mengukur hasil hubungan masyarakat karena PR sering digunakan dengan alat
promosi lainnya, yang membuat dampaknya seringkali tidak langsung dan sulit diukur. Akan
ideal bagi perusahaan untuk mengukur perubahan kesadaran produk, pengetahuan dan sikap
yang dihasilkan dari kampanye publisitas. Untuk melakukannya, perusahaan harus mengukur
perubahan ini melalui tingkat sebelum dan sesudah kampanye. Ukuran terbaik dari upaya
hubungan masyarakat adalah dampak penjualan dan laba, jika dapat diperoleh. (Kotler et al.
2005:799) Efektivitas hubungan masyarakat masih dapat diukur dengan beberapa cara lain,
termasuk penilaian internal, penelitian preferensi merek, dan liputan media. (Okonkwo
2007:155)
Dalam salah satu dongeng Aesop, angin dan matahari berselisih tentang siapa yang lebih kuat dari keduanya. Melihat seorang
musafir berjalan di jalan, mereka memutuskan untuk menyelesaikan masalah dengan mencoba membuat musafir itu melepas
mantelnya. Angin pergi lebih dulu, tetapi semakin kencang angin bertiup, semakin erat pengelana itu membungkus mantelnya di
sekelilingnya. Kemudian matahari muncul dan mulai bersinar. Tak lama kemudian pengelana itu merasakan hangatnya matahari
dan melepas mantelnya. Matahari telah menang. (Ries & Ries 2002:239)
Iklan adalah angin dan PR adalah matahari. Periklanan dianggap sebagai penyusup yang tidak
diinginkan yang perlu dilawan. Semakin keras penjualan, semakin keras angin bertiup dan semakin
sulit prospek menolak pesan penjualan. PR, di sisi lain, bukanlah sesuatu yang Anda paksakan ke
dalam pikiran calon pelanggan. Prospek menganggapnya lebih sebagai media yang membantu
dengan memberi tahu mereka tentang produk baru yang menarik. (Ries & Ries 2002:239-240)
Untuk perusahaan dengan anggaran branding yang ketat, pendekatan terbaik adalah menggunakan
hubungan masyarakat untuk mendapatkan bola bergulir. Dengan PR, tidak ada pembelian media atau
biaya produksi besar yang harus dihadapi dan karena salinan editorial jauh lebih dapat dipercaya daripada
pesan yang dikendalikan, liputan media akan menghasilkan laba atas investasi yang kuat. (Marshall)
Dibandingkan dengan PR, iklan jauh lebih mahal, namun sebagian besar perusahaan masih terlalu banyak
mengeluarkan uang untuk iklan dan di bawah pengeluaran untuk PR. Nilai dan harga seringkali terkait
erat dalam pikiran dan perusahaan berpikir mereka mendapatkan lebih banyak, karena lebih mahal,
meskipun mungkin tidak demikian. Perusahaan harus lebih mengandalkan PR untuk membangun merek
27
Masalah lain yang dihadapi iklan adalah kenyataan bahwa itu tidak kredibel. Anda dapat
mengkamuflasekan sebuah iklan dengan seberapa banyak kreativitas yang Anda inginkan,
namun tetap merupakan pesan dengan sedikit kredibilitas. PR adalah alat yang sangat kuat
dalam peluncuran merek baru, karena orang lebih mudah percaya pada hal-hal yang mereka
dengar di media. (Ries & Ries 2002:263-264) Karena iklan dibayar, publik memiliki sinisme
tertentu tentang bias dalam pesan. PR, di sisi lain, berasal dari pihak ketiga yang netral dan
Publisitas memberikan kredensial yang menciptakan kredibilitas dalam iklan. Sampai merek baru memiliki
beberapa kredensial dalam pikiran Anda, Anda akan mengabaikan iklannya. (Ries & Ries 2002:XIX)
Dengan periklanan Anda memiliki kendali penuh atas pesan yang ingin Anda bawa ke publik,
ketika dengan PR Anda hanya memiliki sedikit kendali atas apa yang dikatakan tentang merek
Anda. Perbedaan inilah yang membuat PR menjadi alat yang sangat ampuh dalam hal
Namun, iklan tetap sangat penting untuk menjaga minat sebuah merek. Periklanan memiliki
masa depan yang cemerlang jika menerima peran sebenarnya dalam siklus hidup merek,
mempertahankan posisi merek yang ada. Orang lupa, jadi mereka perlu diingatkan terus-
menerus tentang merek. (Ries & Ries 2002:265) Meskipun penting untuk mengelola hubungan
masyarakat dan periklanan dengan benar, jika Anda ingin berhasil membangun merek. Anda
tidak boleh menjalankan iklan sampai kemungkinan publisitas utama telah dieksploitasi,
karena iklan tidak membangun merek, publisitas yang melakukannya. (Ries & Ries 2002:XX) “PR
pertama, iklan kedua. Ini adalah kunci sukses di bidang pemasaran saat ini.” (Ries & Ries
2002:266)
28
4 BAGAIMANA MEREK DESAIN FINNISH MENGGUNAKAN PUBLIC RELATIONS
Penulis memutuskan untuk menggunakan metode penelitian kualitatif wawancara semi terstruktur dalam penelitian ini, untuk
mengetahui bagaimana perusahaan menggunakan PR untuk membangun merek mereka dan untuk mendapatkan informasi dari
Penelitian kualitatif mencakup berbagai metode yang dapat diterapkan secara fleksibel, untuk memungkinkan
responden merenungkan dan mengekspresikan pandangan mereka atau untuk mengamati perilaku mereka. Ini
berusaha untuk merangkum perilaku, pengalaman dan perasaan responden dalam istilah dan konteks mereka sendiri.
4.1 Minna
Minna adalah label desain yang diluncurkan oleh desainer Finlandia Minna Hepburn pada tahun
2008. Dia mulai membuat atasan, terinspirasi oleh kecintaannya pada pakaian vintage dan mereka
segera menemukan jalan mereka ke butik kelas atas. Apa yang dimulai sebagai hobi dan hasrat kini
telah berubah menjadi bisnis yang lengkap, dengan pakaiannya yang tersebar di seluruh dunia,
ditampilkan di majalah mode paling penting dan menerima penghargaan. Labelnya paling tepat
disebut sebagai Eco Luxe, karena etis dan ramah lingkungan. (Minna 2011)
29
4.1.1 Pentingnya PR bagi perusahaan
Penulis melakukan wawancara dengan desainer, Minna Hepburn sendiri 3rd Maret 2012. Merek
Minna menggunakan agen PR Spalt PR di Finlandia dan di Inggris sang desainer sendiri mendorong
merek tersebut ke media dengan bantuan seorang pekerja lepas. Ketika ditanya untuk tujuan apa
perusahaan menggunakan agen PR, desainer menjawab bahwa di Finlandia alasan utama
menggunakan perusahaan PR adalah karena mereka tidak memiliki banyak reseller, sehingga
penting untuk produk di majalah untuk mendapatkan kesadaran pelanggan. . Toko online adalah
sesuatu yang ingin mereka kembangkan dan oleh karena itu perhatian di media sangat penting. PR
juga digunakan agar blogger dan selebriti dapat mempresentasikan brand di media yang berbeda.
Menurut Hepburn, PR sangat penting di Inggris dan karena itu penting untuk melakukan penjualan.
Agensi PR memiliki manfaat bagi pelanggan, karena kontak mereka dengan orang-orang penting di
media dan karena lebih mudah bagi perusahaan untuk menyewa agen PR daripada melakukan
semuanya sendiri. Hepburn menggambarkan mereknya sebagai merek yang sangat buatan tangan,
feminin dan vintage. Dia melanjutkan bahwa PR secara definitif telah membantu membangun dan
mempertahankan citra merek ini. Dengan menggunakan model dan gambar merek tertentu di
media yang tepat, perusahaan membangun citra merek yang diinginkan. (Minna Hepburn)
Untuk merek Minna, PR sangat penting dan sangat signifikan. Alih-alih fokus pada
penjualan koleksinya, ia fokus pada PR saat meluncurkan merek tersebut.
Jika tidak ada yang pernah mendengar tentang merek Anda, tidak ada yang akan membeli darinya. Pertama Anda perlu perhatian
media, dan kemudian penjualan akan naik. Ketika berpikir untuk memasuki pasar baru, PR adalah hal pertama yang kami
Oleh karena itu, PR telah menjadi faktor penting dalam membangun merek dan membuat
persepsi pelanggan tentang merek saat ini. Jika Anda belum pernah mendengar mereknya,
Anda juga tidak akan tertarik. Khususnya di tingkat desainer, penting untuk mendapatkan jenis
konten yang tepat dari media untuk membangun citra di benak pelanggan. Liputan di majalah
tentang kisah merek, siapa yang membuat produk dan di mana, membangun merek lebih kuat.
PR tidak memiliki dampak yang jelas dan instan terhadap penjualan; butuh waktu untuk
30
mendapatkan perhatian pelanggan terlebih dahulu dan kemudian minat untuk membeli produk. Hanya
ada beberapa majalah yang secara langsung memberikan penjualan bagi perusahaan, sebaliknya liputan
media terutama digunakan untuk kesadaran pelanggan. Blog juga telah menjadi cara penting untuk
mempromosikan merek dan mencapai kesadaran pelanggan dan peningkatan penjualan karena
efektivitas dan informasi terkini yang dapat mereka berikan. (Minna Hepburn)
Merek Minna melakukan penjualan terpentingnya di toko online, di mana pasarnya mendunia.
Barang sebagian besar dijual di Eropa, Australia, dan di AS pada tingkat tertentu. Saat ini reseller
ditemukan di Finlandia, Inggris Raya dan Irlandia. Agensi Humas Finlandia hanya bekerja untuk
mempromosikan merek di Finlandia dan profesional PR hanya di Inggris, jadi perusahaan berurusan
dengan PR untuk sisa pasar, mencoba masuk ke media di seluruh dunia. Blog juga membantu
mempromosikan merek secara global. Di berbagai negara PR dilakukan dengan cara yang sama
sekali berbeda, jadi setiap agen PR seharusnya hanya mencakup pasar negara mereka sendiri. Ketika
ditanya apakah Hepburn berpikir merek tersebut akan kurang dikenal tanpa PR, dia menjawab
dengan tegas. Dalam industri fashion sangat penting untuk menggunakan PR sebagai alat
pemasaran. Branding adalah yang paling penting dalam industri ini dan Anda perlu mendorong
merek terus-menerus agar orang tidak kehilangan minat mereka di dalamnya. (Minna Hepburn)
Merek Minna tidak pernah menggunakan biro iklan dengan cara apa pun. Ini adalah pertama kalinya
perusahaan memiliki kesempatan untuk membuat anggaran untuk PR. Pekerja lepas di Inggris, Spalt
PR dan blogger, dengan siapa perusahaan membuat semacam kesepakatan, mendapat beberapa
ratus Euro sebulan. Selain itu biaya pemasaran lainnya mengambil bagian dari anggaran tahunan
beberapa ribu Euro. Menurut Hepburn, Anda harus terus-menerus melacak hasilnya, untuk
mengevaluasi apakah layak membayar atau tidak. Hepburn sendiri bertanggung jawab atas PR di
perusahaan. Ini adalah pekerjaan penuh waktu untuk memastikan merek terlihat di majalah dan
31
4.1.5 Pentingnya PR di masa depan
Di Inggris, Hepburn benar-benar puas dengan freelancer PR-nya dan secara keseluruhan
menurutnya mereka memahami apa itu PR dan bagaimana hal itu harus dilakukan di sana. Di
Finlandia dan seluruh Skandinavia dalam hal ini, Hepburn melihat banyak perbaikan yang bisa
dilakukan. Agen PR di Finlandia harus berbuat lebih banyak, lebih proaktif dan informatif. Jika
misalnya seorang selebriti memakai merek, perusahaan harus diberitahu tentang hal itu. Hepburn
merasa bahwa dia terkadang hanya membayar untuk ruang di ruang pamer agensi PR, dan bukan
untuk tugas yang seharusnya datang secara alami dari sebuah firma PR. Menurut Hepburn, tidak
ada perbaikan yang perlu dilakukan di Inggris terkait PR. Di sana mereka memahami industri fesyen
yang brutal dan memahami kapan segala sesuatunya perlu dilakukan secara instan. Di Finlandia
Secara keseluruhan, Hepburn masih puas dengan agensi PR mereka, lebih tepatnya seluruh sistem
di Finlandia yang tidak berfungsi. Menurut pendapat Hepburn, perusahaan tersebut bahkan tidak
mendekati penggunaan PR secara maksimal. Internet sangat besar dan ada banyak sekali blog yang
dapat membantu dalam membangun merek. Sayangnya, untuk menggunakan PR lebih banyak,
diperlukan anggaran yang lebih besar. Di masa depan, PR akan menjadi sangat penting bagi
perusahaan. Kontak yang ditawarkan oleh agen PR, membantu untuk mendapatkan pengakuan
merek dan pada akhirnya mencapai kesadaran pelanggan dalam bisnis yang sangat kompetitif ini.
Dalam dua bulan terakhir, Hepburn mendapat bantuan dalam melakukan PR untuk perusahaan dan
hasilnya positif. Semakin banyak orang mengunjungi situs web perusahaan dan penjualan
meningkat. Dalam waktu dekat, perusahaan tidak berinvestasi untuk membuat koleksi baru, yang
Hanna Sarén adalah tim suami-istri Finlandia yang terdiri dari Hanna Sarén dan Jussi Tiilikka,
yang memulai bisnis mereka di Jepang pada tahun 2000 dengan koleksi bakiak dan tas tangan.
Selain koleksinya sendiri, Hanna Sarén telah berkolaborasi dengan merek pakaian Seppälä dan
Ril's. Produk custom made Hanna Sarén didasarkan pada perpaduan unik antara imajinasi,
kecanggihan glamor, dan keanggunan kontemporer. Merek ini telah membangun reputasi
global dalam menghadirkan produk-produk yang menarik dan inovatif, dengan menekankan
32
4.2.1 Alasan menggunakan PR
Penulis melakukan wawancara dengan desainer, Hanna Sarén sendiri pada tanggal 26 April 2012. Hanna Sarén menggunakan agen PR Spalt PR di Finlandia. Tujuan menggunakan
PR untuk merek ini adalah untuk mempromosikan pakaian mereka. Koleksi tersebut dipajang di agensi dimana kemudian pers bisa meminjam produk untuk pemotretan. Manfaat
yang dilihat Sarén dari menggunakan agen PR sebagian besar adalah aspek logistik. Pers mudah meminjam dari agensi dan desainer dapat fokus pada hal-hal penting lainnya. Di
agen PR, produk juga ditampilkan dengan baik, yang membantu menjual produk ke pers. Menyenangkan mengunjungi agensi, karena suasananya yang bagus. Alasan utama merek
menggunakan agensi PR adalah karena agensi tersebut memiliki hubungan baik dengan pers dan oleh karena itu mereka mampu membawa merek ke depan. Citra merek Hanna
Sarén dapat digambarkan sebagai merek desainer yang dikenakan oleh seseorang yang tertarik pada ekonomi kreatif, desain, fashion, gaya kontemporer dan seseorang yang ingin
mengirim pesan melalui pakaiannya. Produk dibuat untuk orang-orang yang ingin merasa nyaman dengan apa yang mereka kenakan, menjadi pelopor dan ingin menghabiskan
uang untuk sesuatu yang tahan lama dan tidak akan kehilangan nilainya. Koleksinya terdiri dari sepatu, tas, pakaian wanita dan pria dan terbuat dari bahan berkualitas terbaik dari
Italia. Pada mulanya merek tersebut dapat diatasi dengan baik tanpa bantuan PR. Baru setelah merek tersebut diluncurkan di Inggris, AS, Jepang, dan Finlandia, agensi PR Finlandia
mulai menunjukkan minat. Saat ini agen PR membantu membangun merek dengan menawarkan liputan media di majalah-majalah penting. (Hanna Saren) gaya kontemporer dan
seseorang yang ingin mengirim pesan melalui pakaiannya. Produk dibuat untuk orang-orang yang ingin merasa nyaman dengan apa yang mereka kenakan, menjadi pelopor dan
ingin menghabiskan uang untuk sesuatu yang tahan lama dan tidak akan kehilangan nilainya. Koleksinya terdiri dari sepatu, tas, pakaian wanita dan pria dan terbuat dari bahan
berkualitas terbaik dari Italia. Pada mulanya merek tersebut dapat diatasi dengan baik tanpa bantuan PR. Baru setelah merek tersebut diluncurkan di Inggris, AS, Jepang, dan
Finlandia, agensi PR Finlandia mulai menunjukkan minat. Saat ini agen PR membantu membangun merek dengan menawarkan liputan media di majalah-majalah penting. (Hanna
Saren) gaya kontemporer dan seseorang yang ingin mengirim pesan melalui pakaiannya. Produk dibuat untuk orang-orang yang ingin merasa nyaman dengan apa yang mereka
kenakan, menjadi pelopor dan ingin menghabiskan uang untuk sesuatu yang tahan lama dan tidak akan kehilangan nilainya. Koleksinya terdiri dari sepatu, tas, pakaian wanita dan
pria dan terbuat dari bahan berkualitas terbaik dari Italia. Pada mulanya merek tersebut dapat diatasi dengan baik tanpa bantuan PR. Baru setelah merek tersebut diluncurkan di
Inggris, AS, Jepang, dan Finlandia, agensi PR Finlandia mulai menunjukkan minat. Saat ini agen PR membantu membangun merek dengan menawarkan liputan media di majalah-
majalah penting. (Hanna Saren) menjadi pelopor dan ingin menghabiskan uang untuk sesuatu yang tahan lama dan tidak akan kehilangan nilainya. Koleksinya terdiri dari sepatu,
tas, pakaian wanita dan pria dan terbuat dari bahan berkualitas terbaik dari Italia. Pada mulanya merek tersebut dapat diatasi dengan baik tanpa bantuan PR. Baru setelah merek tersebut diluncurkan di Inggris, AS, Jep
4.2.2 Pentingnya PR
Menurut Sarén, PR sangat penting untuk visibilitas merek. Hanna Sarén juga
mengurus sebagian dari hubungan masyarakat melalui media sosial. PR yang
dilakukan perusahaan berbeda dengan PR yang dilakukan oleh agen PR.
Dengan melakukan PR melalui media sosial, kita dapat memilih bagaimana kita ingin ditampilkan di media dan
menceritakan kisah kita sendiri, ketika pers sering menggunakan produk untuk cerita mereka sendiri. Cara
33
Dalam membangun merek Hanna Sarén, PR memainkan peran penting. Jika produk tidak akan
terlihat di mana pun, akan sedikit lebih sulit untuk menemukannya. Hubungan masyarakat
sangat penting jika Anda ingin meluncurkan merek di pasar baru. Ada beberapa contoh nyata
tentang dampak hubungan masyarakat terhadap penjualan dan kesadaran pelanggan. Ketika
Sarah Jessica Parker mengenakan sepatu kayu Hanna Sarén di serial TV terkenal, Sex and the
city, perhatian dari media dan pembeli sangat tinggi, yang diikuti dengan minat konsumen
terhadap merek tersebut. Di Finlandia orang tidak menghabiskan banyak uang untuk fashion,
jadi meskipun produknya terlihat di media bukan berarti semua orang tiba-tiba ingin
membelinya. Dalam prakteknya berarti semakin banyak orang yang mengenal merek tersebut
dan mampu membicarakannya, dan terkadang berakhir juga dengan orang yang membeli
produk tersebut.
Satu-satunya toko Hanna Sarén terletak di Helsinki. Lalu ada toko online dan rencana membuka
toko di New York. Di masa depan juga London dan Saint Petersburg mungkin tempat yang
cocok untuk membuka toko Hanna Sarén. Merek tersebut hanya memiliki satu agen PR yang
bekerja untuk mereka, dan itu adalah satu di Finlandia. Namun, jika basis pelanggan tumbuh di
pasar spesifik lainnya, kebutuhan akan agen PR di lokasi itu mungkin akan diperlukan. Menurut
Sarén, perlu ada cukup banyak konsumen di lokasi tertentu untuk mulai melakukan PR untuk
merek di sana. Sarén masih berpikir bahwa merek tersebut akan kurang dikenal tanpa bantuan
humas. Selain itu, dia menyatakan bahwa hampir tidak mungkin untuk mengatasi tanpa PR di
industri fashion. Untuk mencapai lebih banyak visibilitas dan menaklukkan pasar yang lebih
Merek tidak menggunakan biro iklan; menurut Sarén adalah biro iklan yang menggunakan merek untuk
tujuan mereka sendiri. Agen periklanan menanyakan apakah mereka dapat menggunakan produk dalam
kampanye mereka sendiri untuk merek lain di industri yang berbeda. Sarén tidak berpikir bahwa
periklanan telah kehilangan fungsinya sebagai alat pemasaran, melainkan masalah pendanaan. Jika Anda
mampu menggunakannya, mengapa tidak, tetapi perusahaan kecil seperti Hanna Sarén
34
tidak mampu menghabiskan sebanyak itu untuk iklan. Sarén menambahkan bahwa di pasar
saat ini segala bentuk hubungan masyarakat masih lebih efisien daripada iklan. Anggaran
tahunan untuk PR adalah sekitar 5000 Euro, dan termasuk pemotretan dengan fotografer dan
model, pemeliharaan media sosial dan harga layanan agen PR. Tidak hanya satu orang yang
bertanggung jawab atas hubungan masyarakat di dalam perusahaan, seluruh tim kreatif
Sarén puas dengan pekerjaan agen PR mereka, Spalt PR. Mereka memiliki atmosfer, pengetahuan,
dan visi yang baik, yang telah bekerja sama dengan baik dengan merek dan oleh karena itu Sarén
melihat tidak ada yang perlu diperbaiki. Sarén senang dengan agensi, karena mereka mendorong
merek ke depan dalam berbagai acara ketika kemungkinan muncul meskipun itu adalah sesuatu
yang tidak harus mereka lakukan. Dia berpikir bahwa perusahaan menggunakan hubungan
masyarakat secara maksimal baik melalui agen PR dan pekerjaan mereka sendiri untuk mencapai
visibilitas dan kesadaran. Ketika Sarén ditanya tentang seberapa penting hubungan masyarakat bagi
perusahaan di masa depan, dia menyatakan bahwa hal itu menjadi semakin penting. Media sosial
terus berkembang, jadi penting untuk menjadi bagian darinya seiring pertumbuhannya. Jika
hubungan masyarakat penting pada saat ini, itu akan menjadi lebih penting di masa depan. (Hanna
Saren)
Minna Parikka adalah merek desain sepatu Finlandia yang diluncurkan oleh Minna Parikka pada tahun
2005. Dia merasa aneh jika pria mendominasi dunia desain sepatu wanita, dan dia memiliki misi untuk
mengubahnya. Sebagai pecinta sepatu seumur hidup, Minna Parikka menciptakan desain yang
menggabungkan elemen surealisme, keceriaan, dan desain kontemporer dalam semua warna yang bisa
Hakkarainen pada tanggal 18 April 2012. Merek Minna Parikka menggunakan agen PR di
Paris dan di Helsinki. Minna Parikka menggunakan agen PR sebagian besar karena pertunjukan-
35
ruangan, dari mana mudah bagi wartawan untuk meminjam sampel dari koleksi terbaru mereka.
Hakkarainen melihat beberapa manfaat dari memiliki produk Anda tersedia di agen PR. Ada banyak
jurnalis yang mengunjungi tempat tersebut secara teratur dan penting juga untuk memajang
produk Anda di suatu tempat agar para jurnalis ini dapat melihat produk Anda. Jika mereka tidak
memiliki agen PR di Paris, akan sulit bagi pers Prancis untuk menjangkau produk dan juga
mereknya. Di Finlandia, produknya terus-menerus dipinjam, dan ada baiknya perusahaan tidak
harus mengurusnya sendiri tetapi dapat menggunakan waktu itu untuk tujuan lain. Citra mereknya
feminin, menyenangkan, berani, penuh warna, positif, dan kuat. Produk ini dirancang untuk wanita
yang memiliki keberanian untuk bermain dengan gaya mereka dan tidak menganggap fashion
terlalu serius. Hubungan masyarakat merupakan suatu keharusan yang perlu dipraktikkan dalam
rangka membangun dan mempertahankan citra perusahaan sebagai merek desain yang dapat
Hubungan masyarakat memainkan peran penting bagi merek Minna Parikka. PR menjadi acuan
ketika pengecer mengevaluasi minat terhadap merek. Pengecer dapat menyaksikan liputan media,
yang dapat membuat mereka lebih percaya diri untuk membeli produk. Humas juga dapat melalui
visibilitas di majalah mempengaruhi minat konsumen dan akhirnya mengarah pada pertumbuhan
penjualan. Dengan cara ini PR membantu membangun merek. Pengecer juga terpengaruh oleh apa
yang dilihat di majalah dan media lain, sehingga dapat dikatakan bahwa PR berdampak pada
penjualan dan kesadaran pelanggan. Menurut Hakkarainen, merek Minna Parikka telah menjadi
lebih besar, lebih dikenal dan lebih kredibel, di mana hubungan masyarakat memainkan peran
36
Tanpa agensi PR, merek pasti akan kurang dikenal, atau setidaknya akan membutuhkan lebih banyak pekerjaan dari
pihak kami. Ketika Anda bergabung dengan perusahaan PR yang sudah mapan, yang sudah memiliki merek terkenal
sebagai pelanggan mereka, ada baiknya menjadi bagian dari itu untuk mencapai kredibilitas merek Anda sendiri. (Anna
Hakkarainen)
Hakkarainen akan mengatakan bahwa PR sangat penting terutama dalam industri fashion. Ini memiliki
signifikansi besar di mana majalah menunjukkan merek Anda dan siapa yang memakai pakaian Anda, itu
Minna Parikka tidak menggunakan iklan apa pun, dan alasan utamanya adalah
biayanya yang tinggi. Merek hanya bekerja sama dengan biro iklan dari waktu
ke waktu. Iklan hanya digunakan dalam bentuk iklan gratis. Kalau tidak, PR
terutama digunakan untuk mempromosikan merek, karena itu adalah bentuk
publisitas yang paling efektif dan dapat dipercaya dan merek melihat
pentingnya berinvestasi dalam hubungan masyarakat daripada satu halaman
iklan. Periklanan tidak seefisien itu, karena perlu ada kampanye besar-besaran
yang diulang-ulang dan itu terlalu mahal untuk merek saat ini. Menurut
Hakkarainen, hubungan masyarakat adalah pilihan yang jauh lebih baik bagi
Minna Parikka untuk berinvestasi karena komitmen jangka panjangnya.
Pada awalnya Anda perlu berinvestasi dalam PR tanpa mengetahui seberapa baik itu akan berhasil. Bagi kami awalnya berjalan
lambat, tetapi kemudian setelah beberapa saat lingkaran PR semakin cepat dan kami mulai mendapatkan liputan media yang jauh
Media sosial juga merupakan bentuk publisitas gratis yang sering digunakan oleh perusahaan.
Penting agar gambar produk berkualitas tinggi, tetapi untuk menyebarkannya ke publik,
saluran publisitas gratis digunakan. Hakkarainen tidak ingin membagi anggaran PR tahunan
perusahaan. Selain dari perusahaan PR, desainer Minna Parikka sendiri bersama dengan
dan membantu jurnalis dan stylist yang datang ke sana menemukan produk yang tepat. Ketika
37
menangani hubungan dengan mereka. Kolega lain dan Minna Parikka sendiri bertanggung jawab
atas sponsor dan berhubungan dengan selebriti. Perancang juga menangani PR dengan pergi ke
pesta dan bertemu orang-orang, yang semuanya merupakan bagian dari strategi hubungan
Perusahaan puas dengan pekerjaan kedua perusahaan PR mereka. Dibutuhkan waktu untuk menerima ikatan kepercayaan antara
perusahaan dan agen PR, terutama ketika agen PR dibayar dengan jumlah yang tetap tidak peduli berapa banyak publikasi yang dilakukan
tentang merek tersebut. Sekarang hubungan antara merek dan firma PR di Helsinki serta yang ada di Paris, benar-benar baik. Dengan
agensi di Paris, semua jenis acara diselenggarakan, yang menambah nilai pada pekerjaan mereka. Ketika ditanya apakah ada sesuatu yang
bisa diperbaiki oleh agensi PR mereka, Hakkarainen menjawab bahwa selalu ada inisiatif yang bisa diambil agensi lebih banyak. Tentu saja
agensi memiliki banyak merek berbeda untuk diurus dan Minna Parikka membayar sejumlah tertentu, jadi ada hal-hal yang tidak bisa Anda
minta. Tetapi Hakkarainen lebih suka jika agensi PR memiliki lebih banyak ide tentang bagaimana mendapatkan visibilitas untuk merek
tersebut, tanpa harus memintanya. Selalu ada beberapa hal yang dapat diperbaiki, tetapi secara keseluruhan perusahaan bertujuan untuk
menggunakan hubungan masyarakat secara maksimal, dengan juga aktif di media sosial. Menurut Hakkarainen, PR sama pentingnya di
masa depan. Ini bekerja dengan sangat baik sehingga tidak mungkin untuk melepaskan hubungan masyarakat sekarang. Pada awalnya
mereka ragu karena biaya yang tinggi dan hasil yang sedikit, tetapi sekarang terlalu baik untuk mengesampingkannya. (Anna Hakkarainen)
PR sama pentingnya di masa depan. Ini bekerja dengan sangat baik sehingga tidak mungkin untuk melepaskan hubungan masyarakat
sekarang. Pada awalnya mereka ragu karena biaya yang tinggi dan hasil yang sedikit, tetapi sekarang terlalu baik untuk
mengesampingkannya. (Anna Hakkarainen) PR sama pentingnya di masa depan. Ini bekerja dengan sangat baik sehingga tidak mungkin
untuk melepaskan hubungan masyarakat sekarang. Pada awalnya mereka ragu karena biaya yang tinggi dan hasil yang sedikit, tetapi
4.4 Promosi
Promode adalah agensi PR dan komunikasi yang berspesialisasi dalam menghasilkan liputan media
untuk berbagai produk dan layanan gaya hidup. Penulis memilih untuk mewawancarai seorang
profesional PR juga, untuk mendapatkan sudut pandang lain dan karena itu hasil yang lebih dapat
38
4.4.1 Alasan mengapa perusahaan menggunakan PR
Maija Tamminen, 10th April 2012 di kantor mereka di Helsinki. Hal pertama yang ingin
penulis ketahui adalah untuk tujuan apa perusahaan menggunakan PR. Menurut
jauh lebih hemat biaya daripada iklan. Selain itu PR adalah cara terbaik untuk
mendapatkan kesadaran pelanggan tentang produk perusahaan Anda sendiri. Ada juga
Ketika iklan adalah liputan media yang dibayar, PR diperoleh liputan media. Karena itu,
PR juga jauh lebih efektif daripada iklan. (Ulla-Maija Tamminen)
Orang cenderung menelusuri halaman di majalah yang berisi iklan, sementara artikel berbasis
produk lainnya lebih banyak dibaca. Ketika ditanya apakah menurut Tamminen pentingnya
menggunakan PR untuk membangun merek yang kuat, jawabannya adalah ya. Dalam memasarkan
suatu produk atau jasa semua alat pemasaran perlu digunakan. Dalam mencapai visibilitas dan
pengakuan untuk merek, media sosial, periklanan, dan PR semuanya penting. Di Promode mereka
menciptakan kesadaran merek melalui visibilitas di media yang tepat, yang penting bagi klien
mengenai kelompok sasaran mereka. Agensi berusaha untuk mencapai visibilitas untuk produk atau
layanan klien mereka baik di media sosial dan media tradisional. (Ulla-Maija Tamminen)
Ketika ditanya apakah agensi PR memiliki bukti pengaruh PR terhadap penjualan dan kesadaran
pelanggan, Tamminen menjawab bahwa agensi menggunakan layanan liputan media Cision, yang
memberi tahu mereka tentang semua liputan media tentang pelanggan Promode. Klip majalah ini dibuat
menjadi sebuah buku, di mana pelanggan dapat melihat seberapa banyak dan seperti apa liputan media
yang didapat merek mereka. Menurut Tamminen PR memang membangun brand yang kuat, tapi
membangun brand itu butuh proses yang panjang dan brand yang kuat juga butuh PR untuk tetap kuat.
PR memiliki peran penting baik dalam membangun maupun mempertahankan merek. Untuk membantu
perusahaan membangun merek mereka dan menciptakan ekuitas merek, Promode berdiskusi dengan
pelanggan dan mencari tahu apa yang mereka inginkan untuk merek mereka dan kemudian PR
39
lembaga merenungkan cara untuk sampai ke sana. Anggaran rata-rata klien berkisar antara 15.000
Setiap tahun perusahaan klien mengisi survei kepuasan klien di mana agensi dapat melihat seberapa puas klien mereka dengan pekerjaan mereka, dan ini memberi mereka
kesempatan untuk berkembang dalam pekerjaan mereka dan memberikan layanan yang lebih baik kepada klien mereka. Tamminen tidak berpikir cara PR yang dilakukan di
Finlandia dapat ditingkatkan begitu banyak. Ada perbedaan besar dalam bagaimana PR dilakukan di Inggris, Prancis, dan Finlandia misalnya, jadi PR harus lebih terlokalisasi agar
bisa berfungsi dengan baik. Kami tahu apa yang berhasil dalam budaya negara kami dan apa yang tidak. PR juga penting dalam industri fashion, dan bahkan sulit untuk
menghindarinya. Majalah telah menjadi lebih berorientasi hiburan dan fashion adalah sesuatu yang banyak ditulis. Terutama media sosial menurut Tamminen akan sangat
signifikan bagi perusahaan di masa depan. Orang dapat mengambil sikap untuk hal-hal di mana saja dan menjangkau siapa saja. Perusahaan harus menjaga citra mereka dengan
baik, karena jika perusahaan tidak menjaganya, orang lain yang akan menjaganya. Ketika membandingkan agensi periklanan dengan agensi PR, jelas bahwa agensi periklanan
melakukan lebih buruk dari sebelumnya. Bagian digital dan PR dari strategi pemasaran perusahaan semakin meningkat. Banyak perusahaan menggunakan PR untuk mendapatkan
visibilitas yang mereka inginkan dan baru kemudian mereka mulai menggunakan iklan juga. Oleh karena itu, untuk membangun strategi pemasaran yang sukses, Anda memerlukan
PR dan juga periklanan. Berapa proporsinya tergantung pada seberapa dikenal merek tersebut dan apa tujuannya untuk mencapai kesadaran merek. (Ulla-Maija Tamminen) orang
lain akan. Ketika membandingkan agensi periklanan dengan agensi PR, jelas bahwa agensi periklanan melakukan lebih buruk dari sebelumnya. Bagian digital dan PR dari strategi
pemasaran perusahaan semakin meningkat. Banyak perusahaan menggunakan PR untuk mendapatkan visibilitas yang mereka inginkan dan baru kemudian mereka mulai
menggunakan iklan juga. Oleh karena itu, untuk membangun strategi pemasaran yang sukses, Anda memerlukan PR dan juga periklanan. Dalam proporsi berapa tergantung pada
seberapa dikenal merek tersebut dan apa tujuannya untuk mencapai kesadaran merek. (Ulla-Maija Tamminen) orang lain akan. Ketika membandingkan agensi periklanan dengan
agensi PR, jelas bahwa agensi periklanan melakukan lebih buruk dari sebelumnya. Bagian digital dan PR dari strategi pemasaran perusahaan semakin meningkat. Banyak
perusahaan menggunakan PR untuk mendapatkan visibilitas yang mereka inginkan dan baru kemudian mereka mulai menggunakan iklan juga. Oleh karena itu, untuk membangun
strategi pemasaran yang sukses, Anda memerlukan PR dan juga periklanan. Berapa proporsinya tergantung pada seberapa dikenal merek tersebut dan apa tujuannya untuk
mencapai kesadaran merek. (Ulla-Maija Tamminen) Banyak perusahaan menggunakan PR untuk mendapatkan visibilitas yang mereka inginkan dan baru kemudian mereka mulai menggunakan iklan juga. Oleh karena
40
5 DISKUSI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati bagaimana perusahaan menggunakan PR untuk
membangun merek mereka dan seberapa penting PR dalam melakukannya, serta seberapa baik
perusahaan menerapkan PR dalam strategi pemasaran mereka. Penulis melakukan wawancara dengan
tiga perusahaan desain Finlandia yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Seorang
profesional PR juga diwawancarai untuk memberikan hasil yang lebih kredibel dan menawarkan sudut
pandang yang berbeda. Pada bagian penelitian ini, hasil yang diperoleh akan dibahas dan dijelaskan.
Menurut Aaker (2010) ekuitas merek, yang merupakan seperangkat aset yang terkait dengan nama merek
yang menambah nilai merek, perlu dibuat dan dikelola agar merek menjadi sukses. Salah satu aset
tersebut adalah kesadaran merek. Ketiga perusahaan menggunakan hubungan masyarakat untuk
mencapai kesadaran akan merek mereka. Hanna Sarén hanya menggunakan satu perusahaan PR di
Finlandia, sedangkan Minna dan Minna Parikka keduanya menggunakan profesional PR di Finlandia dan
juga di luar negeri. Semua perusahaan menggunakan agen PR untuk alasan yang sama. Alasan terpenting
adalah karena para profesional PR dapat mempromosikan produk secara efektif di showroom mereka
untuk menarik pers dan mendapatkan perhatian media, yang pada akhirnya menciptakan brand
awareness.
Kotler dkk. (2005) sebelumnya mendefinisikan pentingnya PR, yang menyatakan bahwa hal itu dapat
memiliki dampak yang kuat pada kesadaran publik dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada iklan.
Humas sering digambarkan sebagai anak tiri pemasaran, karena penggunaannya yang tersebar dan
terbatas. Namun ini akan berubah, PR saat ini diakui sebagai alat pembangunan merek yang lebih kuat.
Tamminen, direktur pelaksana dari perusahaan PR Promode, mendukung pernyataan ini dengan
menyatakan bahwa nilai PR akhirnya telah diperhatikan dan perusahaan sekarang mulai menyadari bahwa
PR jauh lebih hemat biaya daripada iklan. Agensi PR memiliki banyak manfaat bagi pelanggannya, karena
hubungan baik mereka dengan orang-orang penting di media dan kemampuan mereka untuk membawa
merek ke depan. Hakkarainen menambahkan aspek penghematan waktu pada manfaatnya. Saat
menyewa perusahaan PR, perusahaan kemudian dapat menggunakan waktu itu untuk melakukan hal-hal
penting lainnya bagi perusahaan. Ketiga perusahaan juga setuju bahwa manfaat penting dari menyewa
41
daripada melakukan semuanya sendiri. Penulis merasa bahwa ketiga perusahaan menggunakan
hubungan masyarakat untuk alasan yang tepat dan mereka memahami bagaimana memanfaatkan
Menurut ketiga perusahaan, PR sangat penting untuk merek mereka. Jika Anda belum pernah
mendengar mereknya, Anda juga tidak akan tertarik, Hepburn menjelaskan. Sarén dan
Hakkarainen juga menyoroti pentingnya visibilitas untuk merek. Ries & Ries (2002)
membangun merek yang sukses, persepsi adalah segalanya. Dengan membuat persepsi dan
membangun citra yang dimiliki pelanggan terhadap merek, PR telah menjadi faktor penting
dalam membangun ketiga merek tersebut. Seperti yang dinyatakan sebelumnya oleh panduan
studi Manajemen, citra merek harus positif dan unik, karena konsumen tidak hanya membeli
produk atau layanan tetapi juga asosiasi citra dengan produk atau layanan tersebut.
PR tidak berdampak instan pada penjualan, merek harus terlebih dahulu menarik perhatian
konsumen. Di Promode, mereka menciptakan kesadaran merek melalui visibilitas di media yang
tepat. Semua perusahaan setuju bahwa PR berdampak pada penjualan dan kesadaran pelanggan,
tetapi Sarén menunjukkan bahwa meskipun perhatian di media membantu mencapai kesadaran
pelanggan, itu tidak berarti bahwa semua orang ingin membeli produk secara instan. Yang paling
Seperti yang dikatakan Marshall, PR adalah faktor terpenting dalam membangun afinitas merek. PR
memberikan substansi merek dengan menceritakan kisah dan informasinya yang akan diingat dan
dihubungkan oleh orang-orang. Semua perusahaan mengakui pentingnya PR dalam membangun merek
mereka dan ini telah membantu mereka untuk menempatkan PR dalam peran penting ketika memutuskan
strategi pemasaran. Menurut Hakkarainen, PR merupakan kebutuhan yang perlu dipraktikkan untuk
membangun dan mempertahankan citra perusahaan di benak konsumen. Tamminen setuju dengan tiga
perusahaan bahwa PR sangat penting untuk membangun merek yang kuat. Tapi itu adalah proses yang
panjang untuk membangun sebuah merek dan itu tidak akan terjadi dalam semalam. Media sosial juga
merupakan faktor penting dalam mempromosikan merek dan mencapai kesadaran merek untuk
42
ketiga perusahaan tersebut. Ward (2012) sebelumnya menyatakan banyak manfaat yang dapat diperoleh
perusahaan dari penggunaan media sosial, misalnya untuk membangun basis pelanggan mereka dan untuk
Minna, Hanna Sarén, dan Minna Parikka semuanya memiliki toko online, yang penting untuk menjangkau
pelanggan secara global. Untuk merek Minna, toko online adalah cara terpenting untuk menjangkau
pelanggan, karena mereka hanya memiliki pengecer di Inggris dan Irlandia. Bagi Minna penulis melihat
peluang untuk mendapatkan lebih banyak pengecer dan membuka toko di Finlandia misalnya. Saat ini
Hanna Sarén hanya memiliki satu toko yang berlokasi di Finlandia, namun ada rencana untuk membuka
lebih banyak lagi. Merek harus mempertimbangkan untuk menyewa agen PR di salah satu pasar yang
akan mereka masuki. Penting bagi orang untuk mengetahui merek sebelum membuka toko di pasar baru.
Minna Parikka merupakan merek yang sedikit mengungguli dua merek lainnya, dengan telah memiliki
pengecer di 20 negara di seluruh dunia. Minna Parikka menurut pendapat penulis harus
mempertimbangkan untuk menyewa agen PR baru di salah satu pasar besar tempat mereka berada,
seperti Inggris misalnya, untuk mendapatkan lebih banyak liputan media dan kesadaran pelanggan di
daerah tersebut. Pada titik ini, agensi PR hanya mencakup sebagian kecil dari keseluruhan pasar tempat
perusahaan berada, jadi perusahaan itu sendiri mencoba untuk menutupi sisa pasar sebaik mungkin.
Menurut Kotler dkk. (2005) profesional PR membuat atau menemukan berita yang
menguntungkan tentang perusahaan atau produknya, untuk menarik perhatian. Ketiga orang
mereka akan kurang dikenal tanpa hubungan masyarakat. Morey juga sebelumnya
menyatakan bahwa faktor utama dalam kemampuan perusahaan untuk mencapai kesuksesan,
adalah reputasi perusahaan dan bagaimana hal itu dilihat oleh semua publiknya. Ketiga
perusahaan sepakat bahwa PR sangat penting untuk mengatasi industri fashion saat ini, di
mana Anda terus-menerus perlu mendorong merek untuk mempertahankan minat konsumen
dan mencapai visibilitas lebih untuk mempertahankan daya tarik merek. Tamminen setuju
bahwa PR itu penting dalam industri fashion dan bahkan akan sulit untuk menghindarinya jika
Anda mau.
43
5.4 Peran periklanan dalam perusahaan
Menurut Ries & Ries (2002) periklanan tidak lagi memiliki peran yang sah dalam membangun
merek, sementara pesan media menjadi lebih penting. Semakin banyak pesan tentang merek,
semakin disukai pesan tersebut, yang menghasilkan merek yang lebih kuat. Tak satu pun dari
ketiga merek ini menggunakan biro iklan untuk mempromosikan merek mereka, yang
merupakan keputusan yang baik bagi perusahaan dengan anggaran pemasaran yang kecil
untuk dibelanjakan. Baik Hanna Sarén dan Minna Parikka berkolaborasi dengan biro iklan dari
waktu ke waktu, yang menghasilkan iklan gratis. Menurut pendapat penulis merek Minna harus
mengikuti dua merek yang sedikit lebih besar dan juga mengeksplorasi kemungkinan iklan
gratis. Menurut Sarén, periklanan tidak sepenuhnya kehilangan fungsinya sebagai alat
pembangun merek, perusahaan hanya perlu mampu membelinya. Sarén masih melanjutkan
bahwa PR adalah cara yang lebih efisien untuk membangun merek Anda daripada beriklan.
Hakkarainen setuju bahwa PR adalah cara yang lebih efektif dan dapat dipercaya untuk
membangun merek Anda, serta hemat biaya. Tamminen menambahkan bahwa iklan adalah
liputan media yang dibayar sementara PR adalah liputan media, yang membuat PR jauh lebih
efektif dan andal daripada iklan. Dia pikir jelas bahwa biro iklan melakukan lebih buruk dari
sebelumnya, karena bagian digital dan PR dari pemasaran meningkat. Namun, Tamminen
tetap melanjutkan bahwa periklanan juga merupakan bagian penting dari pemasaran merek
Anda. Dalam memasarkan merek Anda semua alat perlu digunakan, penting untuk menerima
visibilitas dan pengakuan melalui media sosial, PR, serta iklan. Ries & Ries (2002) mendukung
teori ini dengan menyatakan sebelumnya bahwa meskipun iklan tidak membangun merek,
tetap diperlukan untuk mempertahankan minat merek di benak konsumen. Peran periklanan
Hakkarainen tidak ingin membagi anggaran PR tahunan Minna Parikka, tetapi untuk Minna
anggaran tahunan beberapa ribu Euro dan untuk Hanna Sarén sekitar 5.000 Euro. Menurut
Tamminen anggaran tahunan rata-rata klien di perusahaan PR berkisar antara 15.000 hingga 40.000
Euro, yang jauh lebih tinggi daripada anggaran PR untuk perusahaan kasus menengah ini. Semua
orang yang diwawancarai mengambil bagian dalam bertanggung jawab atas hubungan masyarakat
di dalam perusahaan.
44
5.5 Menggunakan PR secara maksimal sekarang dan di masa depan
Ketiga perusahaan puas dengan pekerjaan agen PR mereka di Finlandia. Di agen PR Promode, klien
mengambil bagian dalam survei kepuasan klien setiap tahun untuk memberikan kesempatan
kepada perusahaan PR untuk melakukan perbaikan jika perlu. Sementara Sarén melihat tidak ada
perbaikan yang perlu dilakukan, Hepburn dan Hakkarainen sama-sama berharap agar firma humas
lebih proaktif, informatif, lebih berinisiatif, dan lebih sadar bahwa beberapa hal perlu dilakukan
secara instan di industri fesyen yang brutal. Tamminen percaya bahwa PR dilakukan dengan sangat
berbeda di Finlandia dan karenanya tidak boleh dibandingkan dengan beberapa pasar besar lainnya.
Agar PR bekerja dengan baik, itu harus lebih terlokalisasi. Apa yang berhasil di budaya yang berbeda
mungkin tidak berhasil di Finlandia. Sarén dan Hakkarainen percaya bahwa perusahaan mereka
menggunakan PR secara maksimal. Hepburn melihatnya dari sudut pandang yang lebih realistis
ketika menyatakan bahwa Internet sangat besar dan ada banyak media sosial yang dapat
membantu membangun merek. Ketiga orang yang diwawancarai tidak dapat membayangkan masa
depan perusahaan tanpa PR. Dan menurut Tamminen khususnya media sosial akan sangat penting
Sebagai penutup studi empiris, penulis merasa bahwa semua perusahaan, Minna, Hanna Sarén dan Minna
Parikka, menggunakan hubungan masyarakat dengan baik dan efektif untuk membangun merek mereka.
Hepburn, desainer di Minna, memahami pentingnya PR bagi perusahaan, terutama di industri fashion.
Untuk perusahaan yang masih cukup kecil dan baru di pasar, dengan anggaran kecil, dia berhasil
menggunakan PR dengan hasil yang luar biasa. Sarén juga sangat menyadari bagaimana menggunakan
hubungan masyarakat untuk membangun merek Anda dan tahu bagaimana memasarkan merek Anda
dengan hubungan masyarakat tanpa bantuan agen PR. Sarén melihat agensi PR lebih sebagai penyedia
ruang pamer daripada pembangun konsep merek. Di masa lalu perusahaan telah berhasil membangun
merek mereka secara efektif dan sekarang menggunakan bantuan perusahaan PR untuk membangun
merek yang lebih kuat. Tetap saja perusahaan tahu bagaimana mereka ingin dipersepsikan di benak
pelanggan dan memiliki kemampuan untuk mengelola persepsi itu dengan terampil. Menurut
Hakkarainen PR adalah alat pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan dan merek
menggunakannya dengan sukses. Ketiga merek telah membangun identitas merek mereka pada wanita di
belakang merek, yang merupakan cara terbaik untuk membangun konsep merek asli dengan nyata
45
kepribadian dan keunikan di baliknya. Semua desainer adalah wanita kuat dengan visi yang jelas tentang
bagaimana mereka ingin merek mereka dianggap dan mereka sadar akan kerja keras yang diperlukan
6. KESIMPULAN
Tujuan dari pengerjaan tugas akhir ini adalah untuk mengeksplorasi makna hubungan masyarakat ketika
membangun merek dan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan menerapkan PR dalam strategi
pemasaran mereka.
Tinjauan pustaka terdiri dari dua bagian. Bagian pertama menunjukkan apa artinya membangun merek
yang kuat dan bagaimana melakukannya. Bagian kedua adalah tentang bagaimana PR mendapatkan
peran yang lebih signifikan dalam membangun merek dan menunjukkan bahwa meskipun periklanan
masih menjadi alat pemasaran utama, perusahaan mulai lebih tertarik dengan cara lain yang lebih
terjangkau untuk memasarkan merek mereka. Hasil yang paling signifikan dari tinjauan literatur adalah
bahwa ekuitas merek dapat sangat meningkat dengan menciptakan kesadaran merek. Dengan kata lain,
perasaan dan persepsi pelanggan terhadap suatu merek terutama diciptakan dengan menawarkan
kesadaran akan merek, yang merupakan salah satu peran terpenting dari hubungan masyarakat.
Bagi perusahaan yang ingin mendapatkan lebih banyak pengetahuan tentang bagaimana hubungan masyarakat
dapat bermanfaat bagi perusahaan mereka, konsep merek harus dibuat dan setelah itu agensi PR harus
dihubungi untuk mengetahui lebih lanjut tentang strategi dan cara mereka memperkuat merek itu
46
konsep dan membangun merek di benak konsumen. Di masa depan penulis berharap bahwa lebih
banyak perusahaan akan tertarik pada hubungan masyarakat dan menemukan efektivitas PR
terhadap kesadaran pelanggan dan penjualan. Bukan hanya misi perusahaan untuk memperkuat
peran PR bagi perusahaan, perusahaan PR juga memiliki peran penting dalam melakukannya.
Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah untuk mengetahui seberapa efisien PR, dengan
menyelidiki kesadaran pelanggan sebelum dan sesudah strategi humas diterapkan di sebuah
perusahaan. Hal lain yang menarik untuk diteliti lebih lanjut adalah untuk mengetahui apakah citra
merek yang dibuat oleh perusahaan sesuai dengan persepsi pelanggan terhadap perusahaan, dan
dengan demikian mengetahui seberapa baik PR telah membantu membangun merek di benak
konsumen. Bagaimana PR di Finlandia berbeda dari bagaimana PR dilakukan di negara lain juga
47
REFERENSI
Aaker, David A., 2010. Membangun merek yang kuat. London: Buku Saku.
Brassington, Frances dan Pettitt, Stephen, 2003. Prinsip Pemasaran. Edisi ketiga.
Essex: Pearson Education Limited.
Bryman, Alan dan Bell, Emma, 2007. Metode riset bisnis. Edisi kedua. New York:
Pers Universitas Oxford.
Keller, Kevin Lane, 2003. Manajemen merek strategis. Edisi kedua. New Jersey:
Pearson Education International.
Malhotra, Naresh K. dan Birks, David F., 2003. Riset pemasaran: Pendekatan
Terapan. Edisi ketiga. Essex: Pearson Education Limited.
http://www.managementstudyguide.com/brand-image.htm
Marshall, Nancy. Bagaimana membangun citra merek yang lebih kuat melalui hubungan
masyarakat.Diakses: 25.8.2012.
http://www.evancarmichael.com/Public-Relations/225/How-to-Build-a-Stronger-Brand-
Image-through-Public-Relations.html
Meerman Scott, D., 2007. Aturan Baru Pemasaran dan PR. New Jersey: John
Wiley & Sons.
48
Mina, 2011. Cerita kita. Diakses: 29.3.2012.
http://www.minna.co.uk/our-story
Morey, G., Peran Humas dalam Memasarkan Merek Konsumen. Ulasan Periklanan &
Pemasaran. Diakses 3.2.2012. http://www.ad-mkt-review.com/public_html/docs/
fs050.html
Newman, George Nicholas, 2011. Pemasaran media sosial: Mengapa media sosial menjadi
Marketing/Why-is-social-media-one-of-the-mostimportant-marketing-tools
norden.norge.lv/en/nordic_look/riga_2008/mode/dfgdfg
Okonkwo, Uche, 2007. Merek Fashion Mewah. New York: Palgrave Macmillan. 332
halaman.
http://www.promode.fi/EN/company.html
Ries, Al dan Ries, Laura., 2002. Jatuhnya iklan dan bangkitnya PR. New York: Harper
Collins.
Walet, Erica, 2010. Masa Depan Humas dan Media Sosial. Diakses
29.7.2012.
http://mashable.com/2010/08/16/pr-social-media-future/
49
Tutor2u, 2012. Merek - membangun merek. Diakses 29.3.2012. http://
tutor2u.net/business/marketing/brands_building_brands.asp
sbinfocanada.about.com/od/socialmedia/g/socmedmarketing.htm
Wawancara:
50
LAMPIRAN
8. Apakah Anda memiliki “bukti” tentang dampak PR terhadap penjualan dan kesadaran pelanggan terhadap
merek?
11. Apakah Anda yakin merek Anda akan kurang dikenal tanpa PR?
12. Apakah menurut Anda penting bagi sebuah merek di industri fashion untuk menggunakan PR sebagai alat
pemasaran?
13. Apakah Anda pernah menggunakan biro iklan dan jika ya, untuk tujuan apa?
14. Jika Anda menggunakan biro iklan, berapa anggaran iklan Anda? (Jawab jika Anda mau)
15. Apakah menurut Anda iklan telah kehilangan fungsinya sebagai alat pembangun merek?
17. Apakah Anda memiliki seseorang di perusahaan Anda yang bertanggung jawab atas hubungan masyarakat?
1
18. Apakah Anda puas dengan hasil kerja instansi/lembaga Humas Anda?
2
Lampiran 2 Daftar pertanyaan wawancara untuk perwakilan
agensi PR.
5. Apakah Anda memiliki bukti tentang dampak PR terhadap penjualan dan kesadaran pelanggan?
10. Apakah ada yang bisa diperbaiki dalam cara PR dilakukan, khususnya di
Finlandia?
11. Apakah penting menggunakan PR agar berhasil di industri fashion?