You are on page 1of 12

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Bandung:...

LITERASI INTERNET PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Noneng Sumiaty
Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Bandung (BPPKI) Bandung
Jl.Pajajaran No.88 Bandung– 40173, Jabar, Telp.022-6017493, Fax.022-6021740
HP. 08122303764. E-mail: nsumiaty62@gmail.com

Neti Sumiaty
Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Bandung (BPPKI) Bandung
Jl.Pajajaran No.88 Bandung– 40173, Jabar, Telp.022-6017493, Fax.022-6021740
HP. 0811220846. E-mail: hanetihasan@gmail.com
Naskah diterima tanggal 27 Oktober 2013, direvisi tanggal 20 Mei 2014, disetujui tanggal 4 Juni 2014

LITERACY INTERNET ON HIGH JUNIOR SCHOOL STUDENTS

Abstract

Internet literacy can be used to acknowledge the world's growth in many sectors as quickly and
accurately , as well as in education. The focus of this research is what level of internet literacy in
students of SMPN 8 Purwakarta? This purposes of this research is to obtain information about
the level of internet literacy in students of SMPN 8 Purwakarta. The method used in this
research is descriptive qualitative. The study population was all students in grade 8, while the
sample was two students taken from each classes. There are 7 classes of grade 8 . So the overall
sample was 14 informants . The theory used is adopted from Ciolek, Matthew (2003) on the
understanding of internet which consists of: basic skills , moderate skill, and advanced skills.
The results showed that only a few informants have extensive knowledge of the overall level of
mastering the internet. Most of the students of SMP 8 only master and understand the basic rate
only. Students of SMP 8 are expected to master and understand all levels of understanding of the
Internet gradually.
Keywords: literacy , internet, education, and junior high school students.

Abstrak

Literasi internet sangat diperlukan untuk mengetahui perkembangan dunia dalam berbagai hal
secara cepat dan tepat, begitu juga dalam dunia pendidikan. Fokus penelitian ini adalah:
Bagaimana tingkat literasi internet pada siswa SMPN 8 Kabupaten Purwakarta? Tujuan
penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang tingkat literasi internet pada siswa SMPN 8
Kabupaten Purwakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas 8, sedangkan sampel diambil dari tiap kelas dua
siswa; sementara siswa kelas 8 ada 7 kelas. Jadi, keseluruhan sampel berjumlah 14 informan.
Teorinya diadopsi dari Ciolek, Matthew (2003) tentang pemahaman dan penguasaan internet
yang terdiri dari: basic skill, moderate skill, dan advanced skill. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hanya sedikit informan yang telah menguasai dan memahami secara keseluruhan tingkat
tentang penguasaan internet. Sebagian besar siswa SMPN 8 hanya menguasai dan memahami
tingkat dasar saja. Diharapkan siswa SMPN 8 mengusai dan memahami seluruh tingkatan
pemahaman internet secara bertahap.
Kata kunci: literasi, internet, pendidikan, dan siswa SMP.

77
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014: 77-88

PENDAHULUAN bisa memetik manfaat dari perangkat dan


sumber daya pada abad digital.
Dalam buku putih disebutkan, literasi
Agenda World Summit on the abad ke-21 lebih dari sekadar literasi
Information Society (WSIS), di Jenewa tradisional yang berbasis membaca, menulis,
pada tahun 2003 dan di Tunisia tahun 2005 matematika, dan ilmu pengetahuan. Konsep
adalah membangun masyarakat informasi baru literasi memasukkan komponen-
pada tataran global dengan sasaran komponen berikut ini untuk memperkaya
terwujudnya masyarakat global. Sementara di pengetahuan dan keterampilan berfikir kritis
Indonesia visi Masyarakat Informasi manusia dengan memadukan perkembangan
Indonesia harus tercapai pada tahun 2015. sosial, profesional, dan teknologi, yakni: 1)
Konsekuensi atas kesepakatan WSIS Literasi teknologi: kemampuan untuk
menjadikan informasi bersifat borderless, memanfaatkan media baru seperti internet
dapat mengalir ke mana saja tanpa batas untuk mengakses dan mengomunikasikan
negara. Perkembangan teknologi dan informasi secara efektif; 2) Literasi informasi:
informasi yang pesat memungkinkan siapa kemampuan untuk mengumpulkan,
pun dapat mengakses, menggunakan, dan mengorganisasikan, menyaring dan
berbagi informasi serta pengetahuan. Seiring mengevaluasi informasi dan untuk
dengan ledakan informasi dan penerapan membentuk opini yang kokoh berdasarkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kemampuan tersebut; 3) Kreativitas media:
tersebut, masyarakat akan berkembang kapasitas individu yang terus berkembang di
memasuki peradaban masyarakat informasi mana pun untuk membuat dan
(information society), yaitu peradaban di menyebarluaskan konten pada berbagai
mana informasi sudah menjadi komoditas khalayak; 4) Tanggung jawab dan kompetensi
utama dan interaksi antarmanusia sudah sosial: kompetensi untuk memperhitungkan
berbasis teknologi informasi dan komunikasi akibat-akibat sosial dari publikasi online dan
(Haryati, 2011). tanggung jawab terhadap anak-anak
Untuk penguasaan informasi, (Bertelsmann dan AOL Time-Warner dalam
diperlukan suatu keterampilan tentang Iriantara, 2009).
penguasaan pada huruf atau keaksaraan, Literasi di era digital mutlak diperlukan,
namun perkembangan ilmu pengetahuan dan mengingat perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi melahirkan tantangan yang dan teknologi berlangsung sangat cepat.
menuntut manusia memiliki kemampuan Begitu juga dengan literasi internet sangat
literasi lain, di luar melek huruf; seperti diperlukan, karena dengan internet seseorang
literasi informasi dan literasi media (termasuk bisa mengetahui apa yang diinginkan secara
media baru/internet). tepat dan cepat. Dunia seolah di tangan
Berkenaan dengan literasi, telah manusia, waktu, dan ruang tidak menjadi
dilaksanakan Konferensi Tingkat Tinggi masalah.
(KTT) di Berlin, Jerman pada 7-8 Maret Saat ini internet bukan hanya digunakan
2002. Konferensi tersebut diberi nama 21st sebagai sarana komunikasi ataupun sarana
Century Literacy Summit. KTT ini mencari informasi, tetapi juga telah
menghasilkan "buku putih" yang diberi judul digunakan sebagai sarana untuk pemenuhan
21st Century Literacy in a Convergent Media hampir semua kebutuhan, termasuk
Word (Depkominfo, 2006). kebutuhan pendidikan, hiburan, dan rumah
KTT ini mengidentifikasi standar- tangga; bahkan bisa dijadikan sebagai sarana
standar literasi untuk abad ke-21 dikaitkan pencari uang. Harga tarif akses internet pun
dengan tantangan yang dihadapi serta sejalan saat ini lebih murah jika dibandingkan
dengan perkembangan ilmu dan teknologi. dengan beberapa tahun lalu. Pengguna akses
Berdasarkan identifikasi tersebut internet pun bukan hanya orang yang berada
direkomendasikan pada berbagai institusi di wilayah perkotaan, orang yang tinggal di
cara-cara mendukung individu-individu agar perdesaan pun juga dapat mengakses internet.

78
Literasi Internet pada Siswa Sekolah Menengah Pertama
Noneng Sumiaty, Neti Sumiaty

Pengguna internet awalnya hanya politik oleh masyarakat pemilih dan


terbatas pada orang-orang kota yang menyangkut keterkaitan partisipasi politik
berekonomi dan berpendidikan tinggi. dengan faktor literasi internet. Keterkaitan
Namun, saat ini pengguna internet sudah partisipasi politik dengan faktor literasi
merambah ke berbagai pelosok tanah air dan internet, berdasarkan hasil pengujian hipotesis
pada masyarakat yang berpendidikan dan menunjukkan di antara kedua variabel
berekonomi menengah ke bawah, serta anak- memiliki hubungan signifikan (Mudjiyanto,
anak dan para remaja sampai orang dewasa 2012).
termasuk siswa Sekolah Lanjutan Pertama di Sementara penelitian yang penulis
Kabupaten Purwakarta. Fokus penelitian ini lakukan dengan judul “Literasi Internet pada
adalah: bagaimana tingkat literasi internet Siswa SMP” yang berlokasi di Kabupaten
pada siswa SMPN 8 Kabupaten Purwakarta? Purwakarta adalah sebuah penelitian yang
Tujuan penelitian untuk mendapatkan dilaksanakan terhadap siswa SMPN 8 kelas 8,
informasi tentang tingkat literasi internet pada membahas bagaimana tingkat literasi internet
siswa SMPN 8 Kabupaten Purwakarta. pada siswa SMPN 8 kelas 8 Kabupaten
Kegunaan penelitian diharapkan dapat Purwakarta. Penelitian dilakukan secara
menjadi masukan berharga bagi pemerintah deskriptif kualitatif.
sebagai pembuat kebijakan, dalam hal ini
Kementerian Komunikasi dan Informatika Perkembangan Internet
tentang literasi internet bagi para siswa. Sejarah internet dimulai pada Agustus
1962 dan penciptaan internet pertama kali
dikemukakan oleh J.C.R. Licklider dari MIT
LANDASAN KONSEP Massachutts Institute of Technology. Konsep
awal dinamakan “Galactic Network”, ia
Penelitian Terdahulu mengemukakan tentang jaringan global yang
Penelitian dengan judul “Pengaruh memungkinkan orang dapat mengakses data
Pemanfaatan Internet terhadap Peningkatan dan program dari mana saja. Oktober 1962
Literasi Informasi Pengguna pada Badan beliau mengepalai program penelitian
Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi komputer di ARPA yang merupakan bagian
Provinsi Sumatera Utara” oleh Siahaan, dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Shella Anne Tryssa P, Universitas Sumatera Pada tahun 1971 protokol Telnet dan
Utara. Penelitian ini adalah termasuk jenis FTP berhasil dibangun. Pada tahun 1972
penelitian paradigma deskriptif asosiatif. Larry Roberts dan Bob Kahn mengenalkan
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa ARPANET pada konferensi ICCC yang
20,2% variabel literasi informasi dapat diselenggarakan di Washignton. Pada tahun
dijelaskan oleh variabel pemanfaatan internet. ini pula ARPANET menggunakan NCP untuk
Sedangkan sisanya sebesar 79,8% merupakan menstransfer data. ARPA berubah nama
pengaruh dari variabel lain yang tidak menjadi DARPA (Severin dan Tankard,
dijelaskan pada penelitian ini (Siahaan, 2010). 2007).
Kajian lain adalah berjudul ”Literasi Pada tahun 1971 protokol Telnet dan
Internet dan Partisipasi Politik Masyarakat FTP berhasil dibangun. Pada tahun 1972
Pemilih dalam Aktivitas Pemanfaatan Media Larry Roberts dan Bob Kahn mengenalkan
Baru” oleh Bambang Mudjiyanto dari Balai ARPANET pada konferensi ICCC yang
Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi diselenggarakan di Washington. Ray
dan Informatika (BPPKI) Jakarta. Penelitian Tomlinson menulis program yang
menggunakan survei terhadap 100 responden memungkinkan surat elektronik dikirimkan
yang diambil menggunakan teknik sampling ke jaringan ARPANET. Beliaulah yang
acak sederhana. Masalah pokok penelitian merancang konversi “user@host.” Pada tahun
tersebut menyangkut pemanfaatan media baru ini pula ARPANET menggunakan NCP untuk
untuk kepentingan melakukan partisipasi menransfer data. ARPA berubah nama

79
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014: 77-88

menjadi DARPA. ARPANET melakukan pemerintah dalam memberikan informasi dan


koneksi internasional yang pertama dengan layanan kepada masyarakat secara maksimal;
University College of London dan Royal 4) Sarana bersosialisasi dan mencari sahabat,
Establishment di Norwegia. pengguna internet dapat menjalin komunikasi
Pada tahun 1982 DCA atau Defense dengan rekan-rekannya di segala penjuru
Communication Agency dan DARPA dunia dalam waktu singkat dan biaya murah
membentuk protokol yang disebut TCP/IP melalui fasilitas email dan chatting; 5) Sarana
untuk ARPANET. Selanjutnya, Departemen hiburan, internet menyediakan banyak
Pertahanan Amerika Serikat menyatakan fasilitas pilihan seperti permainan, game,
TCP/IP sebagai sebuah standar. Saat itulah musik, video, dunia entertainment, dan
internet didefinisikan sebagai sekumpulan sebagainya. Sementara itu dampak negatif
jaringan yang terhubung yang menggunakan internet: pornografi, ancaman virus,
TCP/IP sebagai protokol. ketergantungan jaringan, memengaruhi kultur
Pada tahun 1988 Internet Relay Chat budaya, tindak kejahatan, kekejaman dan
disingkat IRC dibuat oleh Jakko Oikarinen kesadisan, perjudian (Anonim, 2013).
yang berguna untuk melakukan chatting Kekuatan internet, bukan sekadar pada
secara online melalui komputer. kecanggihan hardware tetapi juga pada
Pada tahun 1989 Australia, Jerman, kerumitan softwarenya. Aplikasi software
Israel, Italia, Jepang, Mexico, Belanda, komunikasi dan kolaborasi koneksi
Selandia Baru, dan Inggris bergabung ke digunakan untuk mendukung komunikasi,
internet. Jaringan bernama JUNET di Jepang koordinasi, dan kolaborasi jaringan yang ada
mulai berhubungan dengan NSFnet. Pada dalam cyber communication. Sebagai contoh,
tahun 1989, TIM Berners Lee periset dari aplikasi ini meliputi beberapa macam seperti
Inggris yang bekerja di CERN, Swiss, dijelaskan oleh Kadir dalam Bungin (2008),
mengajukan konsep yang disebut sistem sebagai berikut: surat elektronis, surat
hypertext. Sistem ini mungkinkan melihat bersuara (voice mail), forum diskusi, sistem
dokumen secara melompat-lompat dan bisa percakapan tertulis (chat), konferensi suara,
berjalan dalam sistem operasi yang berbeda- konferensi video, sistem pertemuan elektronik
beda. Konsep inilah yang disebut world wide (GSS).
web atau dikenal dengan nama web Internet sebagai komunikasi bermedia
(Artikeltik, 2013). komputer atau Computer Mediated
Communication (CMC) merupakan bidang
Manfaat dan Dampak Negatif Internet komunikasi yang luas yang memberikan
Internet (Interconnected) merupakan layanan kepada audiensnya. Audiens
sebuah sistem komunikasi global yang melakukann penelitian, bermain games,
menghubungkan komputer-komputer dan download musik atau film, menjaga
jaringan-jaringan di seluruh dunia tanpa hubungan dengan keluarga mencari kesamaan
mengenal teritorial, budaya, dan hukum untuk lainnya, membeli produk, dan melakukan
menyebarkan informasi dan mendapatkan aktivitas lainnya Barne dalam Rahman,
informasi (Anonim, 2013). 2010).
Sementara itu, internet dalam konteks
Manfaat Internet adalah 1) Bidang
media baru memiliki definisi yang meliputi:
pendidikan, sebagai media pembelajaran
1. Jaringan infrastruktur teknologi yang
secara online dengan menggunakan
saling terhubung untuk mendukung
teleconference internet (e-learning); 2)
word wide web;
Bidang ekonomi dan bisnis, internet hadir
2. Situs-situs resmi yang terhubung
dengan istilah e-commerce yaitu kegiatan
dalam web;
perdagangan, jual beli, promosi, dan
3. Arsitektur dan software baik yang
sebagainya dapat dilakukan melalui internet;
bersumber terbuka maupun tertutup,
3) Bidang pemerintahan, internet hadir
seperti firefox, wikipedia, internet
dengan e-government untuk memudahkan

80
Literasi Internet pada Siswa Sekolah Menengah Pertama
Noneng Sumiaty, Neti Sumiaty

explorer, google; McLuhan juga mencetuskan berbagai gagasan


4. Komputer dan bahasa sehari-hari yang cerdas tentang perbedaan antara bentuk-
membuat internet dapat diakses oleh bentuk media. Penelitian yang
orang dari berbagai budaya dan membandingkan media online dengan
literasi; tradisional dalam menyampaikan informasi.
5. Email, chat, instant messaging (AOL, Sejauh ini belum terlihat teori baru
MSN); yang dikembangkan dengan Internet dan
6. Blog dan situs jejaring sosial; Word wide web. Banyak riset pada
7. Games, komunitas, lingkungan, dan komunikasi cyber telah dilakukan dengan
dunia; pertanyaan-pertanyaan spesifik, terutama
8. Berbagai cara komunikasi yang tentang efek dan manfaat media baru. Konsep
dimediasi secara digital yang telah ini dari interaktivitas, hypertexs, dan
meluas dalam kehidupan sehari-hari multimedia juga telah menjadi fokus berbagai
(Green dalam Mudjiyanto, 2012). penelitian. Satu teori yang telah
Dari definisi di atas dapat diketahui dikembangkan adalah pemikiran Roger Fidler
bahwa begitu banyak hal yang dapat tentang mediamorfosis, yang berusaha
dilakukan melalui media baru. Hal ini menjelaskan hubungan antara media baru
dimungkinkan karena seperti dikatakan dengan media lama. Fidler telah
Feldman dalam Flew mengatakan, media baru mempresentasikan tentang gagasan
itu memiliki karakteristik: 1) Manipulable mediamorfosis untuk membantu memahami
(mudah dibagi dan dipertukarkan antara jenis perubahan di bidang media ini.
banyak pengguna secara bersamaan dan Mediamorfosis sendiri diartikan sebagai
melewati jarak yang jauh sekaligus); 2) “perubahan bentuk media komunikasi,
Dense (jumlah informasi digital yang besar biasanya disebabkan oleh interaksi kompleks
dapat disimpan dalam ruang fisik kecil); 3) dari kebutuhan-kebutuhan penting, tekanan-
compressible (kapasitas informasi dapat tekanan kompetitif dan politis, dan inovasi-
diringkas sesuai kebutuhan); dan 4) Impartial inovasi sosial dan teknologi” (Severin dan
(informasi) digital mudah disebarkan jaringan Tankard, 2007).
tanpa peduli dalam bentuk apa informasi
tersebut diwakilkan, siapa yang memiliki atau Literasi Internet
membuat informasi tersebut, atau untuk apa
Melalui medium internet banyak hal
informasi tersebut akan digunakan.
dapat dilakukan oleh penggunanya. Meskipun
Karenanya, melalui media baru masyarakat
demikian seseorang yang akan menggunakan
dapat memeroleh informasi dari seluruh dunia
internet harus memunyai kemampuan untuk
melalui berbagai situs yang terhubung dalam
menggunakannya agar dicapai hasil yang
web. Selain itu masyarakat bisa saling berbagi
efektif dan efisien dalam berkomunikasi dan
informasi serta saling berkomunikasi melalui
mendapatkan informasi. Kemampuan-
berbagai fasilitas yang terdapat di blog,
kemampuan itu secara terminologis disebut
email, instant messaging, serta situs jejaring
dengan literasi ICT (TIK). Literasi tersebut
sosial (Mudjiyanto , 2012).
juga mengandung makna di dalamnya
termasuk menguasai komponen literasi
Gagasan McLuhan tentang Media Baru teknikal dan literasi informasi.
McLuhan (1968) memberikan gagasan Internet literacy sendiri memiliki
yang kaya untuk melakukan riset tentang banyak pengertian, dan di antaranya diartikan
media baru. Gagasan inti bahwa the medium Doyle sebagai kemampuan dalam
is the message dapat diaplikasikan pada menggunakan pengetahuan teori dan praktik
internet atau bentuk-bentuk khusus word wide dalam hubungannya dengan internet sebagai
web, seperti situs-situs berita online. Gagasan medium komunikasi dan pengelolaan
McLuhan tentang “desa global” tampaknya informasi. Perbedaan definisi pada computer
semakin dekat pada realita dengan internet. literacy dalam (Mudjiyanto, 2012) terletak

81
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014: 77-88

pada: sekali tidak tahu dan tidak peduli akan


1. Pengetahuan teoretis dan praktik pentingnya informasi dan teknologi untuk
tentang komputer (hardware, kehidupan sehari-hari.
software) dan internet (komunikasi, Level 1, jika seorang individu pernah
pencarian informasi); memiliki satu dua kali pengalaman di mana
2. Keyakinan diri mengenai komputer informasi merupakan komponen penting
dan internet; untuk mencapai keinginan dan memecahkan
3. Penggunaan yang bertanggungjawab masalah serta telah melibatkan teknologi
dan refleksi kritis mengenai komputer informasi ataupun komunikasi untuk
dan internet. mencarinya.
Perbedaan di antara definisi computer Level 2, jika seorang individu telah
literacy dan internet literacy tersebut di atas, berkali-kali menggunakan teknologi
terletak pada sisi, literasi komputer informasi dan komunikasi untuk membantu
berhubungan dengan kemampuan aktivitasnya sehari-hari dan telah memiliki
mengetahui, memahami, dan mempraktikan pola perulangan dalam penggunaannya.
komponen hardware dan software computer Level 3, jika seorang individu telah
yang dibutuhkan untuk memanfaatkan fungsi memiliki standar penguasaan dan pemahaman
komputer (misal untuk word processing informasi ataupun teknologi yang
maupun untuk beraktivitas komunikasi dan diperlukannya serta konsisten
informasi melalui medium internet). mempergunakan standar sebagai acuan
Sementara literasi internet yaitu kemampuan penyelenggaraan aktivitas sehari-hari.
untuk melakukan aktivitas komunikasi, Level 4, jika seorang individu telah
pencarian informasi dan sejenisnya melalui sanggup meningkatkan secara signifikan
medium internet guna memenuhi kebutuhan kinerja aktivitas kehidupannya sehari-hari
yang dimungkinkan terjadi hanya bila melalui pemanfaatan informasi dan teknologi.
seseorang telah memiliki literasi komputer Level 5, jika seorang individu telah
(Mudjiyanto, 2012). mengganggap informasi dan teknologi
Sesuai dengan zamannya, maka sebagai bagian tidak terpisahkan dari aktivitas
tumbuhnya e-literacy pada setiap generasi sehari-hari serta secara langsung maupun
akan berbeda. Setiap negara terdiri dari tidak langsung telah mewarnai perilaku dan
masyarakat dengan beragam tingkat e- budaya hidupnya (bagian dari information
literacy/ICT literacy yang berbeda. Untuk society) (Mudjiyanto, 2012).
menjawab permasalahan tersebut ada tiga Tiga tahap literasi internet (melek
tahapan strategi sebagai pendekatan efektif internet) sesuai juga untuk tiga sikap yang
guna mengakselerasi peningkatan, yaitu: berbeda dan peran secara online:
1. Menciptakan konteks (demand 1. Keterampilan dasar - terutama
creation); penggunaan pasif oleh mereka
2. Melibatkan teknologi (supply pengguna internet untuk mencari
technology); informasi secara online.
3. Mengubah perilaku (behaviour 2. Keterampilan moderat - kombinasi
change). penggunaan aktif dan pasif oleh
Kemampuan e-literacy pada setiap mereka yang menggunakan internet
individu akan memiliki pola yang berbeda dalam pencarian informasi online;
sesuai dengan kebutuhan hidup dan 3. Keterampilan lanjutan - kombinasi
kedewasaan masyarakat. (Departemen penggunaan teknis aktif dan pasif oleh
Komunikasi dan Informatika RI, 2006). mereka yang mencari informasi
Menurut Personal Capability Maturity online (Ciolek, 2003).
Model (P-CMM), level e-literacy seseorang
dapat digambarkan kurang lebih seperti
demikian:
Level 0, jika seorang individu sama

82
Literasi Internet pada Siswa Sekolah Menengah Pertama
Noneng Sumiaty, Neti Sumiaty

Kerangka Penelitian

Basic Skill
Literasi internet
(diadopsi dari
Literasi internet Ciolek, Moderate Skill
Pada Siswa SLTP
Matthew,2003)
Advance Skill

Sumber: Hasil Pemikiran Peneliti

Gambar 1
Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini literasi internet dibatasi bahwa pendekatan kualitatif merupakan
dalam dua tahap yaitu basic skill dan sebuah proses penyelidikan untuk memahami
moderate skill: masalah sosial atau masalah manusia
Basic Skill yang terdiri dari: berdasarkan pada penciptaan gambaran
mengirim/menerima email pribadi; holistik lengkap yang dibentuk dengan kata
menyelesaikan survei online; menggunakan kata, melaporkan pandangan informan secara
chat room; menggunakan group/milis news; terperinci dan disusun dalam sebuah latar
melakukan online banking; berpartisipasi alamiah (Creswell, 2002).
dalam telepon internet; mencari-cari Penelitian kualitatif dilakukan untuk
informasi secara online; berpartisipasi dalam menemukan gambaran yang menyeluruh dan
konferensi video; bermain game multi-user mendalam tentang objek yang diteliti, dengan
online; berangkat dari suatu fenomena yang ada,
Moderate Skill yang terdiri dari: penelitian ini juga tidak berangkat dari suatu
memublikasikan online dokumen elektronik; teori yang hendak diuji kebenarannya
membuat/memublikasikan informasi secara (Alwasilah, 2005).
online; membuat/memublikasikan data Instrumen penelitian dilakukan sendiri
digital; membuat/memublikasikan berita oleh penulis, karena penulis merupakan
online; membuat/menerbitkan panduan instrumen utama (instrumen tunggal) dalam
online ke sumber daya internet. penelitian (Nasution dalam Sugiyono, 2008).
Teknik analisis data, dianalisis secara
deskriptif kualitatif, lalu disajikan dalam
METODE PENELITIAN bentuk naratif. Sementara lokasi penelitian di
SMPN 8 Kabupaten Purwakarta.
Pendekatan penelitian ini adalah Penentuan informan dan jumlahnya
deskriptif kualitatif dengan menggunakan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dalam
metode deskriptif eksploratif. Pengumpulan penelitian. Informan adalah para pengguna
data melalui wawancara dan observasi, internet baik yang memunyai komputer atau
sehingga dapat diketahui bagaimana tingkat yang tidak memunyai komputer dari siswa
literasi internet siswa SMPN 8 di Kabupaten SMP Negeri 8 Kabupaten Purwakarta.
Purwakarta. Sampel untuk informan yang
Dengan menggunakan pendekatan diwawancara mendalam masing-masing 2
kualitatif diharapkan dapat diperoleh orang dari tiap kelas 8 SMP tersebut. Sampel
pemahaman yang mendasar (verstehen) diambil kelas 8 karena kelas 9 tidak ada
terhadap masalah-masalah sosial secara pada saat penelitian, sementara siswa kelas 7
holistik dan impresif dengan menggabungkan tidak dijadikan sampel karena mereka
analisis dan interpretasi data yang termasuk siswa yang masih baru. Jumlah
ditampilkan secara naratif. Hal ini sejalan kelas 8 ada 7 kelas, sehingga jumlah informan
dengan pendapat Creswell yang menyatakan menjadi 14 orang. Semua informan adalah

83
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014: 77-88

pengguna internet dari SMPN 8 Kabupaten tabel 1.


Purwakarta. Secara rinci, disajikan dalam

Tabel 1
Profil Informan

No Inisial informan No HP
1 FR 087778737xxx

2 DRD 083820946xxx

3 AG 087779843xxx

4 FDA 089611315xxx

5 SP 089639961xxx

6 AS 085772169xxx
08971721xxx

7 LGS 089605226xxx

8 NAS 089608376xxx

9 N 08991509xxx

10 D HP 089696738xxx

11 S 089618653xxx

12 N 087779558xxx

13 AP 085624840xxx

14 R 087778903xxx
Sumber : Hasil Penelitian Mei 2013.

HASIL PENELITIAN DAN TIK. Ini disampaikan informan DRD, AG,


PEMBAHASAN FDA, DHP, dan SL. Sementara yang
mengatakan bahwa yang mengajari internet
Pengetahuan Informan tentang Internet kepada informan adalah guru sekolah dan
Informan mengetahui tentang internet teman-teman informan, baik teman di sekolah
dari berbagai sumber. Seperti yang atau teman sepermainan, dikemukakan oleh
dikemukakan oleh salah satu informan yang informan FR, FDA, DHP, SL, NT, NAS, dan
mengatakan, bahwa dia mengetahui tentang AP. Salah satu informan yang bernama FDA,
internet dari teman-temannya yang telah mengatakan : “Yang mengajari saya untuk
mengetahui sebelumnya. Sumber informan bisa mengakses internet adalah guru sekolah
mengetahui tentang internet adalah guru dan teman-teman. Awalnya saya hanya
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diajarin oleh guru TIK, namun setelah
teman-teman sekolah, dan teman-teman saya suka main internet di warnet; akhirnya
sepermainan, serta kakak informan. saya juga diajarin oleh teman-teman; baik
teman sekolah maupun teman sepermainan”
Dari hasil wawancara diketahui bahwa
(Wawancara dengan FDA, tanggal 2 Mei
informan belajar tentang internet dari guru

84
Literasi Internet pada Siswa Sekolah Menengah Pertama
Noneng Sumiaty, Neti Sumiaty

2013, di SMPN 8 Purwakarta). Pemahaman dan Penguasaan Internet


Sementara tempat yang paling sering Berdasarkan hasil wawancara dengan
digunakan informan adalah warnet. Semua informan dapat dikemukakan bahwa yang
informan mengatakan bahwa tempat yang sudah memahami dan menguasai internet
sering digunakan untuk mengakses internet hanya dua informan. Salah satunya adalah
adalah warnet. Salah satu informan DHP DRD, yang mengatakan, “Saya memahami
mengatakan “Kalau mengerjakan tugas dari internet karena saya belajar sejak Sekolah
sekolah, saya suka di warnet. Begitu juga Dasar sampai sekarang di SMP. Di samping
kalau saya mau chatting atau facebook-an, itu, saya suka nanya ke guru TIK kalau ada
saya biasanya ke warnet. Hampir setiap hari yang tidak mengerti“ (Wawancara dengan
saya ke warnet” (wawancara di SMPN 8 DRD,, tanggal 2 Mei 2013, di SMPN 8
Purwakarta, tanggal 3 Mei 2013). Informan Purwakarta).
yang lainnya AG mengatakan “Di samping Sementara mengenai penguasaan
untuk mengerjakan tugas dari sekolah yang informan tentang internet, banyak informan
ada hubungannya dengan internet, saya juga yang hanya sedikit menguasai internet, seperti
sering ke warnet untuk bermain game multi- dinyatakan oleh salah satu informan SP
user online” (Wawancara dengan AG tanggal antara lain, “Saya tidak memahami dan
2 Mei 2013, di SMPN 8 Purwakarta). menguasai internet secara menyeluruh, saya
Waktu yang informan habiskan setiap hanya sedikit menguasai internet, meskipun
kali mengakses internet antara satu sampai sejak sekolah dasar telah mengenal apa itu
dua jam dalam setiap kali mengakses internet. internet” (Wawancara dengan SP, tanggal 2
Namun, mereka mengakses internetnya tidak Mei 2013, di SMPN 8 Purwakarta).
setiap hari (para informan tidak setiap hari Hal yang sama dikemukakan oleh
mengakses internet). Mereka mengakses informan AS dan DHP. Mereka juga sama
apabila ada tugas dari sekolah atau sedang seperti SP, mengenal internet sejak mereka
ada waktu senggang. Seperti yang duduk di bangku Sekolah Dasar. Salah satu
disampaikan oleh salah satu informan RZ, informan yang bernama AS mengatakan,
dia mengatakan, “Kalau ada tugas dari “Saya sudah tahu internet sejak saya duduk di
sekolah terutama yang menyangkut pelajaran bangku Sekolah Dasar, namun hanya sekedar
yang ada hubungannya dengan internet, saya mengetahui saja. Saya tidak memahami dan
suka mencari-cari bahan pelajaran di warnet. menguasai internet secara lengkap, saya
Waktu yang saya habiskan, antara satu sampai hanya sedikit menguasai dan memahami
dua jam” (Wawancara dengan RZ, tanggal 3 internet“ (Wawancara dengan AS, tanggal 2
Mei 2013, di SMPN 8 Purwakarta). Mei 2013, di SMPN 8 Purwakarta).
Biaya yang dikeluarkan informan Dengan demikian secara keseluruhan,
sekitar tiga ribu rupiah, sampai lima ribu terlihat bahwa pemahaman dan penguasaan
rupiah. Pernyataan itu disampaikan oleh salah internet oleh informan masih kurang. Mereka
satu informan SP yang mengatakan, “Kalau hanya memahami dan menguasai internet
saya mengunjungi warnet untuk secara dasar (basic skill).
menyelesaikan tugas dari guru sekolah, saya
suka menghabiskan biaya sebesar tiga ribu Pemahaman dan Penguasaan Menengah
rupiah. Itu cukup untuk satu jam mengakses (Moderate skill)
internet. Saya mengunjungi warnet hanya Pemahaman dan penguasaan internet
kadang-kadang saja apabila ada tugas atau oleh informan berdasarkan hasil penelitian
untuk sekedar facebookan” (Wawancara menyatakan bahwa sebagian kecil informan
dengan SP, tanggal 2 Mei 2013, di SMPN 8 yang memahami dan menguasai secara
Purwakarta). Mereka mengeluarkan biaya menengah. Hal ini terbukti dari jawaban
untuk warnet itu dari uang jajan sendiri atau informan yang antara lain menyatakan :
dari orang tua sebagai uang tambahan. 1. Semua informan menyatakan tidak
pernah memublikasikan secara online

85
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014: 77-88

dokumen elektronik. chat room, menggunakan group/milis news,


2. Mereka tidak mengerti tentang melakukan online banking, berpartisipasi
dokumen elektronik secara online. dalam telepon internet, mencari-cari
Beberapa informan pernah informasi secara online, berpartisipasi dalam
membuat/memublikasikan informasi konferensi video dan bermain game multi-
secara online. user online.
3. Hanya ada beberapa informan yang Secara keseluruhan pemahaman dan
pernah membuat data digital. Hampir penguasaan internet dapatlah dikemukakan
semua informan tidak pernah bahwa sebagian besar informan telah
membuat/memublikasikan berita memahami dan menguasai dasar tentang
online. Bahkan mereka tidak mengerti internet, namun masih ada informan yang
tentang cara belum menguasai dan memahaminya.
membuat/memublikasikan berita Hal ini wajar karena siswa SMPN 8
online. yang menjadi informan telah belajar internet
4. Semua informan menyatakan tidak sejak mereka Sekolah Dasar, namun mereka
pernah membuat/menerbitkan hanya sebatas untuk mengetahui secara dasar
panduan online ke sumber daya seperti mencari informasi untuk kegiatan dan
internet. tugas sekolah serta untuk facebookan (online
facebook).
Pembahasan Sementara pemahaman dan penguasaan
Pemahaman dan penguasaan internet internet oleh siswa yang menjadi informan,
menurut Ciolek, dalam makalahnya The hanya sebagian kecil yang memahami dan
Internet and its users: The physical menguasai internet secara menengah
dimensions of cyberpolitics in Eastern Asia (moderate skill).
tahun 2003 ada tiga tingkatan pemahaman Moderate skill merupakan keterampilan
internet, namun yang dibahas dalam moderat - kombinasi penggunaan aktif dan
penelitian ini hanya dua tingkatan saja, yaitu pasif oleh mereka yang menggunakan
pemahaman dan penguasaan internet secara internet dalam pencarian informasi online.
dasar (basic skill) dan menengah (moderat Ciri penguasaan internet yang termasuk
skill). dalam penguasaan moderate skill antara lain,
memublikasikan online dokumen elektronik,
Ada beberapa ciri tentang penguasaan
membuat/memublikasikan informasi secara
internet yang termasuk dalam penguasaan
online, membuat/memublikasikan data
dasar (basic) antara lain: bisa mengunduh,
digital, membuat/memublikasikan berita
mengirim/menerima email pribadi,
online, dan membuat/menerbitkan panduan
menyelesaikan survei online, menggunakan
online ke sumber daya internet.

Mengirim/meneriama email pribadi


Menyelesaikan survey online
Basic Skill Menggunakan chat room
Menggunakan groups/millis news
Literasi Mencari informasi secara online
Siswa SMPN 8 Bermain game multi-user online
Purwakarta
Moderate Skill
Membuat/memublikasikan informasi
secara online
Membuat data digital

Hasil penelitian 2013.


Gambar 2
Model Literasi Internet pada Siswa SMPN 8 Purwakarta

86
Literasi Internet pada Siswa Sekolah Menengah Pertama
Noneng Sumiaty, Neti Sumiaty

PENUTUP Masyarakat. Jakarta: Kencana Predana


Media Group.
Simpulan Cresswell, John W. (2002). Research Design
Pemahaman dan penguasaan dasar Qualitative And Quantitative
(basic skill) tentang internet, hampir seluruh Approches. Desain Penelitian,
informan telah memahami dan menguasai Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif.
dasar tentang internet, namun masih ada Jakarta: Kil Pers.
informan yang belum menguasai dan Iriantara, Yosal. (2009). Literasi Media. Apa,
memahaminya. Mengapa, Bagaimana. Bandung:
Penerbit Simbiosa Rekatama Media.
Pemahaman dan penguasaan menengah
McLuhan, Marshall. (1968). War and Peace
(moderate skill) tentang internet, ada
in the Global Vilage. USA: Bantam
beberapa informan yang menguasai dan
Book Inc.
memahami dua item saja, dari lima item
Severin, J Werner dan James W. Tankard,, Jr.
moderate skill, seperti pernah
(2007). Teori Komunikasi, (Sejarah,
membuat/memublikasikan informasi secara
Metode, dan Terapan di Dalam Media
online, dan membuat/memublikasikan berita
Massa). Penerjemah, Sugeng Hariyanto.
online. Satu item lagi hampir semua
Jakarta: Kencana Predana Media
informan tidak memahami dan menguasainya
Group.
dalam hal membuat/memublikasikan berita
Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian
online. Berarti penguasaan informan
kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
terhadap internet pada level moderat masih
belum menguasai secara keseluruhan.
Jurnal:
Haryati. (2011). Studi Literasi Informasi Pada
Pegawai Negeri Sipil (PNS) Tenaga
Saran
Pendidik. Jurnal Penelitian
Para siswa SMPN 8 Kabupaten Komunikasi. Bandung: BPPKI. Vol. 14
Purwakarta diharapkan dapat meningkatkan No. 2. hal. 111-126.
pemahaman dan penguasaannya terhadap Rahman, A. Harahap. (2010). Literasi Internet
internet secara berjenjang, dengan Dan Peningkatan Ilmu Pengetahuan.
meningkatkan pengetahuan mereka terhadap Jurnal Pikom Penelitian komunikasi
internet. dan Pembangunan. Medan Balai besar
Level penguasaan internet, para siswa Pengkajian Dan Pengembangan
SMPN 8 Kabupaten Purwakarta (Informan) Komunikasi dan Informatika. Vol. 11
tidak hanya berhenti pada basic skill dan No. 3. hal. 403 - 426.
moderat skill, sebaiknya bisa berlanjut ke Mudjiyanto, Bambang. (2012). Literasi
level selanjutnya seperti advance skill secara Internet Dan Partisipasi Politik
bertahap. Masyarakat Pemilih dalam Aktivitas
Pemanfaatan Media Baru. Jurnal Studi
Komunikasi Dan Media. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA BPPKI. Vol. 16 No. 1. hal. 1-15.

Buku : Internet:
Alwasilah, Chaedar. (2003). Pokoknya Anonim. (2013). Dampak Negatif Internet.
Kualitatif, Dasar Dasar Merancang Tersedia dalam
Dan Melakukan Penelitian http://artikelterkait.com/dampak-
Kualitatif.Bandung: Pustaka Jaya. negatif-internet.html, diakses pada
Bungin, Burhan.(2008). Sosiologi tanggal 1 Juli 2013.
Komunikasi, Teori, Paradigma, dan Artikeltik.(2013). Sejarah Internet. tersedia
Diskursus Teknologi Komunikasi di dalam

87
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014: 77-88

<http://www.artikeltik.com/sejarah- Literate Resources in Indonesia,


internet.html>, diakses tanggal 25 Version 1.0. Jakarta: Depkominfo.
November 2013. Tersedia dalam
Ciolek, T. Matius. (2003). The Internet and <https://www.academia.edu/4139703/
its users: The physical dimensions Literasi_TIK_dimuat_di_widyariset_
of cyberpolitics in Eastern Asia, LIPI_2008>. diakses tanggal 1 Juli
tersedia dalam 2013.
www.ciolek.com/PAPERS/oregon- Siahaan, Shella Anne Tryssa P. (2010)
2003-HYPERLINK Penelitian, Pemanfaatan Internet.
-text.html""http://www.ciolek.com/PAP tersedia dalam
ERS/oregon-2003-text.html"text.html>, <http://repository.usu.ac.id/handle/1234
diakses pada tanggal 19 April 2013. 56 789/21328>, diakses pada tanggal 28
Departemen Komunikasi dan Informatika RI. Januari 2013.
(2006). The Strategic Blue Print of
Planning And Develoving The ICT-

88

You might also like