You are on page 1of 13

1

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN MORAL


PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 PULAU PUNJUNG
KABUPATEN DHARMASRAYA

Angelia1, Suheni2, Mori Dianto2


1
Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatra Barat
2
Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatra Barat
Angeliaa884@gmail.com

ABSTRACT

This study is based on the moral behavior of students who are not good and not
in accordance with prevailing norms such as, the existence of students who speak less
polite to the teacher, the students who talk dirty with peers and the existence of
students who smoke in the back stall school. The purpose of this study is to describe
factors that influence the moral development of learners seen from: (1) cognitive
factors, (2) emotional factors, (3) personality factors, (4) situational factors. Based on
the results of data analysis that has been done revealed that: generally the factors that
influence the moral development of learners are in the category quite a lot of 68
people (71.6%) and specifically 1) factors that affect the moral development of
learners seen from cognitive factors are on category enough 48 people (50,5%), 2)
factors influencing moral development of learners seen from the emotional factors are
in the category enough 53 people (55,7%), 3) factors influencing moral development
of learners seen from personality factors are in the category of quite a lot of 72 people
(75.8%), 4) factors that influence the moral development of learners seen from
situational factors are in the category quite a lot of 37 people (38.9%). Factors
affecting this moral development need to be increased again especially by the teacher
BK in the provision of services to help learners who experience a crisis on moral
development.

Keyword: Moral, Development

PENDAHULUAN berlangsung sepanjang hayat.


Pendidikan harus dilihat Pendidikan harus mendorong manusia
mulai dari proses awal sampai proses untuk mengubah kehidupannya ke arah
berakhir. Asumsi dasar pendidikan yang lebih baik, mengembangkan
tersebut memandang pendidikan kepercayaan diri sendiri,
sebagai kegiatan kehidupan dalam mengembangkan rasa ingin tahu serta
masyarakat untuk mencapai meningkatkan pengetahuan dan
perwujudan manusia seutuhnya yang keterampilan yang telah dimilikinya

1
2

sepanjang hayat. Sebagaimana seharusnya. Moral peserta didik saat


dijelaskan dalam Undang-undang ini sudah berada pada titik
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 mengkhawatirkan.
Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1: Sejalan dengan hal tersebut
Pendidikan adalah usaha sadar Desmita (2012:205) menerangkan,
dan terencana untuk
“Moral merupakan suatu kebutuhan
mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta penting bagi remaja, terutama sebagai
didik secara aktif
pedoman menemukan identitas
mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan dirinya, mengembangkan hubungan
spiritual keagamaan,
personal yang harmonis, dan
pengendalian diri kepribadian,
kecerdasan akhlak mulia serta menghindari konflik-konfilk peran
keterampilan yang diperlukan
yang selalu terjadi dalam masa
dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. transisi”. Moral merupakan bahagian
dari nilai kehidupan manusia, nilai
Sekolah merupakan salah satu
kemanusiaan itu senidiri merupakan
tempat berlangsungnya proses
bahagian dari kebudayaan.
pendidikan, lembaga pendidikan
Kebudayaan mencakup pengetahuan,
formal bagi peserta didik untuk
kepercayaan, seni, hukum, adat dan
memperoleh pendidikan dan tempat
kebiasaan manusia sebagai anggota
menimba ilmu pengetahuan. Selain itu,
masyarakat.
sekolah juga merupakan tempat
Moral adalah seperangkat aturan
membentuk perilaku moral peserta
yang mengatur tingkah laku manusia
didik.
yang dikategorikan benar atau salah,
Pada umumnya permasalahan
baik atau buruk. Contoh dari amoral
yang terjadi pada peserta didik saat ini
adalah pelecehan seksual, mencuri,
adalah permasalahan yang berkaitan
penipuan, pornografi, pergaulan bebas
dengan perilaku moralnya. Hal ini
dan lain sebagainya. Dalam diri
merupakan salah satu perilaku moral
seseorang yang mempunyai moral
yang menyimpang dari yang
yang matang selalu ada rasa bersalah
3

dan malu. Namun, rasa bersalah sekolah, merasa bahwa anak-anak


berperan lebih penting dari rasa malu mereka kurang diawasi di sekolah
dalam mengendalikan perilaku apabila padahal ini semua bukanlah tugas dari
pengendalian lahiriah tidak ada guru-guru di sekolah, namun ini dapat
sehingga terjadilah tindakan amoral. terjadi karena kurangnya kontrol diri
Hanya sedikit peserta didik yang peserta didik dalam menghadapi
demikian sehingga remaja tidak dapat perubahan-perubahan yang ada.
disebut secara tepat orang yang Kejadian semacam itu juga menjadi
“matang secara moral”. Rahman tanggung jawab dari guru BK untuk
(2013:188) mengemukakan “Beberapa membentuk perilaku moral peserta
faktor yang mempengaruhi perilaku didik.
moral, yaitu faktor kognitif, faktor Dari hasil pengamatan di SMP
Emosi, Faktor kepribadian, dan faktor Negeri 1 Pulau Punjung pada saat
situasional”. melakukan Praktek Pengalaman
Menurunnya nilai moral peserta Lapangan Bimbingan dan Konseling
didik menyebabkan peserta didik tidak Sekolah (PLBK-S) yang dimulai dari
takut untuk melakukan kesalahan- tanggal 1 Agustus 2016 peneliti
kesalahan atau melanggar aturan yang melihat adanya peserta didik yang
ada di sekolah seperti: bicara tidak membuang sampah sembarangan,
sopan kepada guru atau orang yang adanya peserta didik yang menyalin
lebih tua, berpacaran di sekolah jawaban teman saat diberikan latihan
dengan lawan jenis, berbohong, cabut di sekolah, adanya peserta didik yang
pada jam pelajaran sekolah untuk pergi berbicara kurang sopan terhadap guru,
ke warnet dan bicara kotor. Kejadian adanya peserta didik yang sengaja
ini sering terjadi pada peserta didik terlambat datang ke sekolah, adanya
yang mulai beranjak menuju dewasa peserta didik yang berpacaran
awal. Hal seperti ini tidak hanya sepulang sekolah, adanya peserta didik
meresahkan guru-guru, masyarakat yang berbicara kotor dengan teman
bahkan orang tua sering mengeluh ke sebaya, adanya peserta didik yang
4

merokok pada jam pelajaran di warung didik dilihat dari faktor


belakang sekolah, adanya peserta didik kepribadian.
yang cabut dan pergi ke warnet pada 4. Faktor yang mempengaruhi
jam pelajaran, adanya peserta didik perkembangan moral peserta
yang tidak shalat pada waktu shalat didik dilihat dari faktor
dzuhur di mushola. situasional.
Jika hal ini dibiarkan akan Rumusan masalah dalam
menimbulkan dampak negatif bagi penelitian ini adalah “Bagaimana
peserta didik, bahkan dapat faktor yang mempengaruhi
mempengaruhi terhadap kehidupan ke perkembangan moral peserta didik
depannya. Melihat permasalahan yang di SMP Negeri 1 Pulau Punjung
terjadi, peneliti perlu melakukan Kabupaten Dharmasraya?”.
penelitian mengenai “Faktor yang METODE PENELITIAN
mempengaruhi perkembangan Penelitian ini telah dilaksanakan
moral peserta didik di SMP Negeri 1 pada tanggal 13 sampai 30 Juli 2017,
Pulau Punjung Kabupaten penelitian dilaksanakan di SMP N 1
Dharmasraya”. Pulau Punjung Kabupaten
Berdasarkan identifikasi Dharmasraya. Pemilihan sekolah ini
masalah, rumusan dan tujuan sebagai tempat dilaksanakan penelitian
dalam penelitian ini adalah: tentang “Faktor yang Mempengaruhi
1. Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Moral Peserta Didik Di
perkembangan moral peserta SMP Negeri 1 Pulau Punjung
didik dilihat dari faktor kognitif. Kabupaten Dharmasraya” karena
2. Faktor yang mempengaruhi sekolah ini merupakan sekolah tempat
perkembangan moral peserta peneliti melakukan praktek lapangan
didik dilihat dari faktor emosi. dan penelitian dilaksanakan di sekolah
3. Faktor yang mempengaruhi tersebut.
perkembangan moral peserta
5

HASIL DAN PEMBAHASAN yang mempengaruhi perkembangan


Hasil penelitian ini mengenai moral peserta didik berkategori
faktor yang mempengaruhi cukup banyak.
perkembangan moral peserta didik di Menurut Santrock
SMP Negeri 1 Pulau Punjung (Desmita, 2011:258)
Kabupaten Dharmasraya, akan “Perkembangan moral adalah
dipaparkan pembahasan hasil perkembangan yang berkaitan
penelitian yang meliputi: secara umum dengan aturan konvensi mengeni
faktor yang mempengaruhi apa yang seharusnya dilakukan
perkembangan moral, sedangkan manusia dalam interaksinya
secara khusus 1) faktor kognitif, 2) dengan orang lain “Mores” yang
faktor emosi, 3) faktor kepribadian, 4) berarti tata cara kebiasaan adat
faktor situasional, pembahasan dan perilaku sikap moral berarti
penelitian ini adalah sebagai berikut. perilaku yang sesuai dengan
1. Faktor yang Mempengaruhi kode moral kelompok sosial,
Perkembangan Moral Peserta
yang dikembangkan oleh konsep
Didik Secara Umum
moral, yang dimaksud dengan
Secara umum gambaran
perilaku moral adalah peraturan
faktor yang mempengaruhi
perilaku yang telah menjadi
perkembangan moral peserta didik
kebiasaan bagi anggota suatu
di SMP Negeri 1 Pulau Punjung
budaya. Perilaku moral inilah
Kabupaten Dharmasraya berada
yang akan menentukan pola
pada kategori banyak sebanyak 5
perilaku yang diharapkan dari
orang (5,2%), cukup banyak
seluruh anggota kelompok.
sebanyak 68 orang (71,6%), sedikit
Berdasarkan penjelasan di
sebanyak 21 orang (22,1%), dan
atas, bahwa faktor yang
sangat sedikit sebanyak 1 orang
mempengaruhi perkembangan
(1,1%). Dapat disimpulkan bahwa
moral peserta didik secara umum
persentase terbesar mengenai faktor
berada pada kategori cukup
6

banyak, dalam penelitian ini sebanyak 18 orang (18,9%),


bahwa peserta didik memiliki dan sangat sedikit sebanyak 4
perkembangan moral yang cukup orang (4,2%). Dapat
banyak, tapi juga ada beberapa disimpulkan bahwa
orang peserta didik yang persentase terbesar mengenai
memiliki perkembangan moral faktor yang mempengaruhi
yang banyak, sedikit dan bahkan perkembangan moral peserta
sangat sedikit. Dalam hal ini didik berkategori cukup
guru BK sangat perlu banyak. Jika kondisi ini
mempertajam lagi dalam dibiarkan akan berdampak
pemberian layanan tentang buruk bagi perkembangan
perilaku moral agar kelakuan, moral peserta didik. Peserta
tabiat, watak, serta aktivitas atau didik dapat menjadi pribadi
kegiatan peserta didik yang yang tidak baik dan akan
dilakukan secara sadar sebagai mengalami masalah dengan
implikasi, pemahaman dari nilai- perkembangan moralnya.
nilai dan norma-norma yang ada Hasil dari faktor yang
dalam masyarakat. mempengaruhi perkembangan
2. Secara Khusus moral peserta didik di SMP
a. Faktor kognitif Negeri 1 Pulau Punjung
Deskripsi faktor Kabupaten Dharmasraya
perkembangan moral peserta dilihat dari faktor kognitif
didik dilihat dari faktor digolongkan pada kategori
kognitif yang berada pada cukup banyak, hal ini juga
kategori sangat banyak 1 ditemukan peneliti yang
orang (1,1%), banyak dilihat dari item pernyataan
sebanyak 24 orang (25,3%), yang diisi oleh peserta didik
cukup banyak sebanyak 48 mengenai faktor kognitif,
orang (50,5%), sedikit terungkap banyaknya peserta
7

didik yang belum mengetahui orang peserta didik yang


bahwa pacaran itu tidak baik. memiliki perkembangan
Hal seperti ini akan dapat moral pada faktor kognitif
menganggu perkembangan sangat banyak, sedikit dan
moral peserta didik jika bahkan juga ada pada kategori
dilihat dari faktor kognitif. sangat sedikit. Dalam hal ini
Terlebih lagi peserta didik guru BK sangat perlu
yang dimaksud peneliti di sini mempertajam lagi dalam
adalah peserta didik yang pemberian layanan tentang
tergolong pada remaja awal. perkembangan moral agar
Menurut Kohlberg kelakuan, tabiat, watak, serta
(Hurlock, 2005:225), “Tahap aktivitas atau kegiatan peserta
perkembangan moral kedua didik yang dilakukan secara
moralitas pascakonvensional sadar sebagai implikasi,
(postconventional morallity) pemahaman dari nilai-nilai
harus dicapai selama masa dan norma-norma yang ada
remaja”. Seseorang dikatakan dalam masyarakat.
bermoral apabila tingkah laku b. Faktor Emosi
orang tersebut sesuai dengan Deskripsi faktor
nilai-nilai moral yang perkembangan moral peserta
dijunjung tinggi oleh didik dilihat dari faktor emosi
kelompok sosialnya. berada pada kategori banyak
Berdasarkan penjelasan 20 orang (21,1%), cukup
di atas, bahwa faktor yang banyak 53 orang (55,8%),
mempengaruhi perkembangan sedikit 21 orang (21,1%), dan
moral peserta didik dilihat sangat sedikit 1 orang (1,1%).
dari faktor kognitif berada Dapat disimpulkan bahwa
pada kategori cukup banyak, persentase terbesar mengenai
tetapi juga ada beberapa faktor yang mempengaruhi
8

perkembangan moral peserta Emosi moral


didik berkategori cukup merupakan faktor penting
banyak. Jika kondisi ini dalam menjelaskan perilaku
dibiarkan akan berdampak moral, emosi moral
buruk bagi perkembangan merupakan sesuatu yang
moral peserta didik. Peserta berhubungan dengan
didik dapat menjadi pribadi kepentingan pribadi atau
yang tidak baik dan akan kesejahteraan pribadi atau
mengalami masalah dengan kesejahteraan masyarakat
perkembangan moralnya. keseluruhan. Emosi moral
Hasil dari faktor yang memiliki beberapa
mempengaruhi perkembangan karakteristik umum, yaitu
moral peserta didik di SMP berkaitan dengan tubuh,
Negeri 1 Pulau Punjung mempunyai kemampuan
Kabupaten Dharmasraya untuk memotivasi, sulit
dilihat dari faktor emosi dikendalikan secara sadar,
digolongkan pada kategori kompleks, dan berhubungan
cukup banyak, hal ini juga dengan kepentingan individu
ditemukan peneliti yang atau masyarakat.
dilihat dari item pernyataan Berdasarkan penjelasan
yang diisi oleh peserta didik di atas, bahwa faktor yang
mengenai faktor emosi, mempengaruhi perkembangan
terungkap banyaknya peserta moral peserta didik dilihat
didik yang senang datang dari faktor emosi berada pada
terlambat ke sekolah. Hal kategori cukup banyak, tetapi
seperti ini akan dapat juga ada beberapa orang
menganggu perkembangan peserta didik yang memiliki
moral peserta didik jika perkembangan moral pada
dilihat dari faktor emosi. faktor emosi sangat banyak,
9

sedikit dan bahkan juga ada dibiarkan akan berdampak


pada kategori sangat sedikit. buruk bagi perkembangan
Dalam hal ini guru BK moral peserta didik. Peserta
sangat perlu mempertajam didik dapat menjadi pribadi
lagi dalam pemberian layanan yang tidak baik dan akan
tentang perilaku moral agar mengalami masalah dengan
kelakuan, tabiat, watak, serta perkembangan moralnya.
aktivitas atau kegiatan peserta Hasil dari faktor yang
didik yang dilakukan secara mempengaruhi perkembangan
sadar sebagai implikasi, moral peserta didik di SMP
pemahaman dari nilai-nilai Negeri 1 Pulau Punjung
dan norma-norma yang ada Kabupaten Dharmasraya
dalam masyarakat. dilihat dari faktor kepribadian
c. Faktor Kepribadian digolongkan pada kategori
Deskripsi faktor cukup banyak, hal ini juga
perkembangan moral peserta ditemukan peneliti yang
didik dilihat dari faktor dilihat dari item pernyataan
Kepribadian berada pada yang diisi oleh peserta didik
kategori banyak 5 orang mengenai faktor kepribadian,
(5,3%), cukup banyak 72 terungkap banyaknya peserta
orang (75,8%), sedikit 15 didik yang jarang
orang (15,8%), dan sangat mengucapkan salam ketika
sedikit 3 orang (3,2%). Dapat masuk kelas karena itu telah
disimpulkan bahwa menjadi kebiasaan. Hal
persentase terbesar mengenai seperti ini akan dapat
faktor yang mempengaruhi menganggu perkembangan
perkembangan moral peserta moral peserta didik jika
didik berkategori cukup dilihat dari faktor
banyak. Jika kondisi ini kepribadian.
10

Menurut Sarwono mempertajam lagi dalam


(2012:109) “Moral remaja pemberian layanan tentang
merupakan suatu kebutuhan perilaku moral agar kelakuan,
bagi remaja sebagai pedoman tabiat, watak, serta aktivitas
dan petunjuk dalam mencari atau kegiatan peserta didik
jalannya sendiri”. Dengan yang dilakukan secara sadar
demikian masa remaja sebagai implikasi,
merupakan masa mencari jati pemahaman dari nilai-nilai
diri, sehingga masa remaja dan norma-norma yang ada
rentan terhadap hal-hal yang dalam masyarakat.
negatif, dimana para remaja d. Faktor Situasional
selalu ingin tahu dan mencoba Deskripsi faktor
apa yang dilihat dan apa yang perkembangan moral peserta
didengarnya tanpa peduli didik di lihat dari faktor
akibat yang akan diterimanya. situasional berada pada
Berdasarkan penjelasan kategori sangat banyak 1
di atas, bahwa faktor yang orang (1,1%), banyak 15
mempengaruhi perkembangan orang (15,8%), cukup banyak
moral peserta didik dilihat 37 orang (38,9%), sedikit 34
dari faktor kepribadian berada orang (35,8%), dan sangat
pada kategori cukup banyak, sedikit 8 orang (8,4%). Dapat
tetapi juga ada beberapa disimpulkan bahwa
orang peserta didik yang persentase terbesar mengenai
memiliki perkembangan faktor yang mempengaruhi
moral pada faktor kepribadian perkembangan moral peserta
banyak, sedikit dan bahkan didik berkategori cukup
juga ada pada kategori sangat banyak. Jika kondisi ini
sedikit. Dalam hal ini guru dibiarkan akan berdampak
BK sangat perlu buruk bagi perkembangan
11

moral peserta didik. Peserta 2013:192) menganggap


didik dapat menjadi pribadi penting faktor konteks dalam
yang tidak baik dan akan proses peubahan keyakinan
mengalami masalah dengan spiritual seseorang.
perkembangan moralnya. Menurutnya yang dimaksud
Hasil dari faktor yang dengan konteks adalah
mempengaruhi perkembangan lingkungan sosial, kultural,
moral peserta didik di SMP keagamaan dan personal, baik
Negeri 1 Pulau Punjung yang bersifak mikro maupun
Kabupaten Dharmasraya yang bersifat makro.
dilihat dari faktor situasional Konsteks dengan karakteristik
digolongkan pada kategori berbeda tentu akan
cukup banyak, hal ini juga menstimulasi perilaku moral
ditemukan peneliti yang yang berbeda. Budaya timur
dilihat dari item pernyataan misalnya yang lebih
yang diisi oleh peserta didik menekankan nilai-nilai
mengenai faktor situasional, patuhan, loyalitas, kerja sama,
terungkap banyaknya peserta ataupun kesucian tentu akan
didik yang mudah menstimulasi perilaku yang
beranggapan negatif kepada berbeda dibandingkan budaya
teman jika kurang barat yang lebih menekankan
menyukainya. Hal seperti ini individualisme, kebebasan
akan dapat menganggu berekspresi, sekularisme.
perkembangan moral peserta Keluarga yang sekuler pun
didik jika dilihat dari faktor tentu akan menstimulasi
situasional. perilaku yang berbeda
Perilaku moral juga dibandingkan dengan
dipengaruhi oleh faktor keluarga yang religius.
situasional. Rambo (Rahman,
12

Berdasarkan penjelasan peserta didik dilihat secara umum


di atas, bahwa faktor yang dapat diambil kesimpulan dari batasan
mempengaruhi perkembangan masalah dan rincinya sesuai dengan
moral peserta didik dilihat indikator sebagai berikut.
dari faktor kepribadian berada 1. Faktor yang mempengaruhi
pada kategori cukup banyak, perkembangan moral peserta didik
tetapi juga ada beberapa di SMP Negeri 1 Pulau Punjung
orang peserta didik yang Kabupaten Dharmasraya dilihat dari
memiliki perkembangan faktor kognitif berada pada kategori
moral pada faktor situasional cukup banyak sebanyak 48 orang
sangat banyak, banyak, (50,5%).
sedikit dan bahkan juga ada 2. Faktor yang mempengaruhi
pada kategori sangat sedikit. perkembangan moral peserta didik
Dalam hal ini guru BK di SMP Negeri 1 Pulau Punjung
sangat perlu mempertajam Kabupaten Dharmasraya dilihat dari
lagi dalam pemberian layanan faktor emosi berada pada kategori
tentang perilaku moral agar cukup banyak sebanyak 53 orang
kelakuan, tabiat, watak, serta (55,8%).
aktivitas atau kegiatan peserta 3. Faktor yang mempengaruhi
didik yang dilakukan secara perkembangan moral peserta didik
sadar sebagai implikasi, di SMP Negeri 1 Pulau Punjung
pemahaman dari nilai-nilai Kabupaten Dharmasraya dilihat dari
dan norma-norma yang ada faktor kepribadian berada pada
dalam masyarakat. kategori cukup banyak sebanyak 72
orang (75,8%).
KESIMPULAN 4. Faktor yang mempengaruhi
Berdasarkan hasil penelitian perkembangan moral peserta didik
tentang faktor-faktor yang di SMP Negeri 1 Pulau Punjung
mempengaruhi perkembangan moral Kabupaten Dharmasraya dilihat dari
13

faktor situasional berada pada


kategori cukup banyak sebanyak
(38,9%).

DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2012. Psikologi
Perkembangan Peserta Didik.
Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Hurlock. 2005. Psikologi
Perkembangan. Jakarta:
Erlangga.
Rahman, Agus Abdul. 2013. Psikologi
Sosial (Integrasi Pengetahuan
Wahyu dan Pengetahuan
Empirik). Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Sarwono, Sarlito Wirawan. 2006.
Psikologi Remaja. Jakarta:
Rajawali Pers.

You might also like