You are on page 1of 56

Mekanika Fluida

Department of Mechanical Engineering


Polytechnic of Cilacap
2013

ME33 : Fluid Flow 1 Chapter 3: Pressure and Fluid Statics


Fluida
Adalah suatu zat yang mengalami perubahan bentuk secara
kontinyu apabila terkena tegangan geser (shear stress) betapapun
kecilnya. Definisi lain fluida adalah zat yang mampu mengalir,
sehingga fluida juga sering disebut zat alir.

Gamb. Deformasi akibat gaya geser

Tinjau elemen abcd. Sesaat setelah F bekerja pada plat atas, maka
elemen abcd berubah bentuk menjadi ab'c'd, Apabila gaya F
dihilangkan (removed) maka elemen ab’c’d tidak akan kembali lagi
ke bentuk semula (abcd). Semua Zat yang mempunyai sifat
demikian dapat disebut sebagai fluida (fluid)
ME33 : Fluid Flow 2 Chapter
Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Fluida

Ada 2 bentuk fluida : Cair dan gas.


A liquid takes the shape of the
container it is in and forms a free
surface in the presence of gravity
(incompressible)
A gas expands until it encounters
the walls of the container and fills
the entire available space.
Gases cannot form a free
surface (compressible).
Gas and vapor are often used as
synonymous words

ME33 : Fluid Flow 3 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Mekanika Fluida
Adalah : ilmu yang mempelajari perilaku fluida dalam keadaan diam
(fluid statics) maupun fluida bergerak (fluid dynamics).

Aplikasi Mekanika Fluida:


Aerodynamics
Bioengineering and biological systems
Combustion
Energy generation
Geology
Hydraulics and Hydrology
Hydrodynamics
Meteorology
Ocean and Coastal Engineering
Water Resources
…numerous other examples…
ME33 : Fluid Flow 4 Chapter
Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Hydraulics

NON-HYDRAULIC EXCVATOR HYDRAULIC EXCAVATOR

ME33 : Fluid Flow 5 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Aerodynamics

ME33 : Fluid Flow 6 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Bioengineering

ME33 : Fluid Flow 7 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Energy generation

ME33 : Fluid Flow 8 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Geology

ME33 : Fluid Flow 9 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
River Hydraulics

ME33 : Fluid Flow 10 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Hydraulic Structures

ME33 : Fluid Flow 11 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Hydrodynamics

ME33 : Fluid Flow 12 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Meteorology

ME33 : Fluid Flow 13 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Computational Fluid Dynamics

In comparison to analytical
methods, which are good
for providing solutions for
simple geometries or
behavior for limiting
conditions (such as
linearized shallow water
waves), CFD provides a
tool for solving problems
with nonlinear physics and
complex geometry.

ME33 : Fluid Flow 14 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Fluid Mechanics is Beautiful

ME33 : Fluid Flow 15 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Dimensi dan Satuan

Dimensi dasar yang digunakan dalam mekanika


fluida adalah panjang (L), massa (M), waktu (T),
temperatur atau suhu (θ)dan gaya (F).
Sistem yang paling banyak dipakai
dalam bidang teknik :
1. Sistem Gravitasi Inggris (BG)
2. Sistem Internasional (SI)
3. Sistem Teknik Inggris (EES)

ME33 : Fluid Flow 16 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Sistem Gravitasi Inggris
(British Gravitational System)

Panjang : Kaki (ft)


Waktu : Detik (s)
Gaya : Pound (lb)
Temperatur : Fahrenheit (oF)
Massa : Slug

ME33 : Fluid Flow 17 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Sistem Internasional (SI)

Kecenderungan untuk jangka panjang kedepan,


setiap negara akan menerima SI sebagai
standar yang dipakai.

Panjang : meter (m)


Waktu : detik (s)
Massa : kilogram (kg)
Temperatur : Kelvin (K)

ME33 : Fluid Flow 18 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Daya : Watt (W) = joule per detik, jadi

ME33 : Fluid Flow 19 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Sistem Teknik Inggris
(English Engineering System)
Massa : pound massa (lbm)
Gaya : pound (lb)
panjang : kaki (ft)
waktu : detik (s)
Temperatur : Rankine (oR)

Sistem EE digunakan sangat terbatas danjarang digunakan.

ME33 : Fluid Flow 20 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Tekanan

adalah gaya normal persatuan luas permukaan.

P = F/A

1 newton
 1 N/m 2  1 Pa
meter 2

ME33 : Fluid Flow 21 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Tekanan
FORCE
FORCE = PRESSURE x AREA

AREA

PRESSURE PRESSURE = FORCE ÷ AREA


ME33 : Fluid Flow 22 Chapter
Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Tekanan

1 kg

1 kg

LOW HIGH
PRESSURE PRESSURE

ME33 : Fluid Flow 23 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Berbagai Satuan Tekanan

ME33 : Fluid Flow 24 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Temperatur

Satuan temperatur yang lazim digunakan dalam


kehidupan sehari- hari adalah oC dan oF. Hubungannya
adalah :

9 5
o
F  (oC )  32 o
C  (oF  32)
5 9

Sedangkan didalam perhitungan- perhitungan teknik,


yang digunakan adalah temperatur absolut, yaitu Kelvin (
K ) untuk sistim satuan SI, dan derajat Rankin ( oR )
untuk sistim satuan BG.

oR = oF + 460 K = oC + 273

ME33 : Fluid Flow 25 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Massa jenis/Kerapatan (Density)

Adalah : ukuran untuk konsentrasi zat


tersebut dan dinyatakan dengan massa
per satuan volume.
simbol : ρ
satuan : kg/m3

Untuk air pada tekanan standar (760


mmHg) dan 4 oC .....ρ = 1000 kg/m3

ME33 : Fluid Flow 26 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Gambar : kerapatan air sebagai fungsi suhu.

ME33 : Fluid Flow 27 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Volume Jenis/Spesifik (v)

adalah volume per satuan massa.


Kebalikan dari kerapatan.

V
v
m

ME33 : Fluid Flow 28 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Contoh...

ME33 : Fluid Flow 29 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Berat Jenis ()

adalah berat fluida per satuan volume.

Satuan N/m3 atau dalam sistem BG : lb/ft3.

ME33 : Fluid Flow 30 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Gravitasi Jenis/Spesifik (SG)

adalah perbandingan kerapatan fluida


tersebut dengan kerapatan air pada
sebuah temperatur tertentu.

ME33 : Fluid Flow 31 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Viskositas

adalah ukuran ketahanan fluida terhadap deformasi


(perubahan bentuk) akibat tegangan geser ataupun
deformasi sudut (angular deformation).
Tegangan geser yang timbul :

du
 
dy
Persamaan tsb disebut persamaan Newton
untuk Viskositas.Fluida yang memenuhi
persamaan tsb disebut fluida newton
(Newtonion fluid) contoh: air, udara, gas.
Zat-zat yang tidak memenuhi persamaan
Profil kecepatan dan gradien
tersebut disebut non Newtonion, dapat
kecepatan
bersifat plastis (pasta gigi), shear thinning
(kecap) atau shear thickening.

ME33 : Fluid Flow 32 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
F

Faktor proporsional pada persamaan tsb disebut viskositas


absolut (absolute Viscosity) atau viskositas dinamis (dynamic
viscosity) atau coefficient of viscosity, untuk selanjutnya
disebut viskositas
ME33 : Fluid Flow 33 Chapter
Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Diagram rheologi
Persamaan di atas dapat juga ditulis:

 F/A
 
du du
dy dy

Dalam perhitungan praktis, perubahan


viskositas karena perubahan tekanan
bisa diabaikan karena sangat kecil,
yang sangat berpengaruh adalah
karena perubahan suhu.
Shear thickening/dilatant : viskositas
akan naik dengan kenaikan laju geseran
Shear thinning/pseudoplastic: viskostias
menurun dengan pertambahan geseran,

ME33 : Fluid Flow 34 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Plastik Bingham :

bukan merupakan fluida namun juga bukan zat


padat. Bahan dapat menahan tegangan geser
tertentu tanpa gerakan (bukan fluida), namun
bila tegangan luluhnya terlewati, bahan tersebut
akan mengalir seperti sebuah fluida (bukan zat
padat).
Contoh : Pasta gigi (odol), aspal.

ME33 : Fluid Flow 35 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Untuk zat cair (Liquid) :
Viskositas banyak dipengaruhi oleh gaya kohesi
antar molekul. Bila suhu naik gaya kohesi akan
berkurang sehingga viskositasnya akan
berkurang. Jadi kenaikan suhu pada zat cair akan
menurunkan viskositasnya.

Untuk Gas
Viskositas banyak dipengaruhi oleh pertukaran
momentum antar molekul. Bila suhu naik,
pertukaran momentum antar molekul akan
bertambah sehingga viskositasnya juga akan
bertambah. Jadi kenaikan suhu pada gas akan
menaikkan viskositas

ME33 : Fluid Flow 36 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Satuan dan dimensi Viskositas

 F A m.a / A
  
du dy du dy du / dy

kg.(m / dt 2 )
 m 2  kg 
  
 ML1 1
T 
m / dt  m.dt 
m

ME33 : Fluid Flow 37 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Viskositas kinematis ( )

adalah perbandingan (ratio) antara


viskositas dinamis dengan massa
jenisnya.

v

 ft 2 
Satuan British : v   
  L2T 1 
 dt 
 gr /( cm.dt )   cm 2 
Satuan dalam cgs : v 3 
   Stokes
 gr / cm   dt 

ME33 : Fluid Flow 38 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Gambar Viskositas mutlak (dinamik) dari beberapa fluida
yang umum sebagai fungsi dari temperatur.
ME33 : Fluid Flow 39 Chapter
Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Modulus Borongan (Bulk Modulus)
Sebuah sifat yang digunakan utk
mengkarakteristikkan kemampu-mampatan
(compressibility) Ev

N/m2 (Pa)
lb/in2 (Psi)
Nilai modulus yang besar fluida, relatif tdk
mampu mampat.
ME33 : Fluid Flow 40 Chapter
Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Gas Ideal (Perfect Gas)
Molekul-molekul gas didalam suatu ruangan yang dibatasi dinding bergerak
kesegala arah dengan tidak beraturan (chaotic motion ).
Karena gerakan tidak beraturan tersebut kemungkinan sering terjadi
tumbukan antar molekul, sebelum menabrak dinding batas ruangan.
Tabrakan molekul ke dinding ruangan tersebut terjadi secara terus -
menerus, yang menimbulkan efek tekanan gas didalam ruangan tersebut.
Semakin tinggi temperatur gas, maka semakin besar kecepatan geraknya
sehingga menyebabkan momentum tumbukan terhadap dinding semakin
besar. Akibatnya tekanan yang terjadi didalam ruangan akan semakin besar
pula.
Namun untuk menurunkan persamaan hubungan secara analitis mengalami
kesulitan,
kemudian diasumsikan adanya suatu jenis gas ideal yang mempunyai sifat
ideal, sehingga dimungkinkan penurunan persamaan matematis hubungan
antar beberapa variabel dari property gas.

ME33 : Fluid Flow 41 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Sifat-sifat gas ideal yang diinginkan
tersebut tersebut adalah:

1. Gaya tarik-menarik antar molekul gas diabaikan.


2. Total volume molekul gas diabaikan terhadap volume
ruangan.

Dengan kedua asumsi tersebut, maka secara analitis


dapat diturunkan persamaan hubungan antar variabel
P, v, dan T gas ideal , atau sering disebut persamaan
keadaan gas ideal atau persamaan Boyle–Gay Lussac,
sebagai berikut,

ME33 : Fluid Flow 42 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
P.v = R T

Dengan ; P : tekanan absolute


v : Volume jenis
R : Konstanta gas
T : Temperatur absolut
1 , maka
Karena v

P
P  ρRT R
ρT

N 
Jika P dalam pascal  2  ;  dalam kg dan T dalam K maka satuan R dalam
m  3
m
satuan SI adalah :

N m2 m.N
R 2.  atau m N/kg K
m kg.K kg.K
ME33 : Fluid Flow 43 Chapter
Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Dalam satuan USC

lb ft 3 ft .lb
R 2. 
ft slug. R slug.0 R
0

Untuk gas dengan massa m ; maka persamaan menjadi


P V = m RT ; V = m.v
P V = nMRT

Bila dinyatakan dalam berat molekul


P.vm = MRT

Dengan: vm = Volume per molekul


M = massa molekul; misal : 1kg mole O2 = 32 kg
n = jumlah mole gas dalam volume V
n.M = m
ME33 : Fluid Flow 44 Chapter
Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Dari persamaan diatas dapat diturunkan hubungan
antara variabel gas di dalam ruangan pada dua keadaan
yang berbeda, dengan masa gas (m) tetap sebagai
berikut,

Dengan indeks 1 dan 2 menunjukkan bahwa gas pada


keadaan 1 dan pada keadaan 2.

ME33 : Fluid Flow 45 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Menurut penelitian, beberapa jenis gas seperti udara,
oksigen, hidrogen, helium, argon, neon, CO2 dapat
diperlakukan sebagai gas ideal dengan penyimpangan
hasil perhitungan terhadap kondisi sebenarnya hanya
sekitar 1%.

Gas yang dipadatkan seperti uap didalam ketel uap, zat


refrigeran didalam mesin pendingin tidak boleh
diperlakukan sebagai gas ideal, karena penyimpangan
atau kesalahan perhitungannya menjadi terlalu besar.

ME33 : Fluid Flow 46 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
MR disebut konstanta gas universal (universal gas
constant), dan sering ditulis dengan Ro atau Ru. Harga R
untuk tiap-tiap gas berbeda harga. Ro untuk semua gas
sama.
Ru
Ru = MR maka R =
M

8312
Dalam satuan SI  R= m N / Kg K
M
49.709
Dalam satuan USC  R = ft lb / slug 0R
M
1545
Dalam pound massa  R = ft lb/lbm 0R
M

ME33 : Fluid Flow 47 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Contoh :

Gas dengan massa molekul 44 pada tekanan 0.9 MPa


dan suhu 20 0C, Hitung kerapatannya.
Penyelesaian :
8312
Dari persamaan ;R= = 188.91 mN / kg K
44
P
Kemudian : 
RT
0.9(106 N/m2 )

(188.91.mN/kg 0K)((273  20)0 K)
kg
 16.26 3
m

ME33 : Fluid Flow 48 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
The gas constant of air is R = 0.287 kPa m3/kg K.

ME33 : Fluid Flow 49 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Tekanan Penguapan (Vapor pressure)

Cairan menguap disebabkan oleh lepasnya


molekul-molekul cairan dari permukaan cairan.

Pendidihan air pada suhu kamar dapat terjadi


bila tekanannya diturunkan sampai mencapai
tekanan penguapannya. Sebagai contoh air
pada suhu 200 C mempunyai tekanan
penguapan 2340 Pa absolut (= 2340 N/m2
absolut) dan untuk air raksa = 0.17 Pa

ME33 : Fluid Flow 50 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Tekanan penguapan
beberapa jenis cairan pada suhu 20 0C (= 68 0F)

Zat Psia N/m2 abs m bar abs

Air raksa 0.000025 0.17 0.0017

Air 0.339 2 340 23.4

Mimyak tanah 0.46 3 200 32


Bensin 8.0 55 000 550

Penguapan dan pengembunan yang terlalu cepat dari


suatu cairan bertekanan rendah disebut Kavitasi
(Cavitation). Dalam perencanaan pompa dan turbin,
kavitasi harus dihindari karena akan sangat
mengganggu performencenya.
ME33 : Fluid Flow 51 Chapter
Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Tegangan Permukaan dan Kapilaritas
Gerakan molekul di dalam cairan menimbulkan sifat kohesi dan
adhesi. Tegangan permukaan (surface tension) suatu zat adalah
besarnya tegangan yang dapat ditahan oleh lapisan imaginer yang
terbentuk pada permukaan cairan atau pada antar muka dua cairan
yang tidak tercampur (immiscible).

Gb. Kapilaritas pada tabung gelas

ME33 : Fluid Flow 52 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Terjadinya kapilaritas (Capilarity) disebabkan oleh tegangan
permukaan dan oleh harga relatif antara kohesi cairan dan adhesi
anatara cairan dan zat padat.

Jika adesi > kohesi  membasahi


Contoh air
Jika adesi < kohesi tidak membasahi
Contoh air raksa
Gb. Kapilaritas naik

Gaya keatas karena tegangan permukaan sama dengan berat kolom zat cair dalam
tabung.
 satuan.gaya 
2r cos   r 2 h dengan  = tegangan permukaan  
 satuan. panjang 
 = sudut pembahasan
2 cos   = berat jenis cairan
h r = jari-jari tabung
 .r
h = kenaikan kapilaritas (diukur di
meniscus pada titik pusat tabung)

ME33 : Fluid Flow 53 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Tegangan Permukaan dan Kapilaritas
Suatu cairan disebut membasahi (wetting) sebuah
 
permukaan bila θ < 2 , Apabila θ > 2 zat tersebut tidak
membasahi (non wetting). Sudut kontak antara air, udara dan
permukaan kaca yang bersih = 0o dan air raksa sekitar 140o.
Bila diameter tabung (tube) lebih besar dari ½ inchi, efek
kapilaritas diabaikan. Untuk air dan gelas   0  cos   1

2
h
 .r

ME33 : Fluid Flow 54 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
Contoh :
Sebuah tabung kaca bersih berdiameter 2 mm dimasukkan kedalam
air bersuhu 20 oC. Berapa kenaikan air dalam tabung.

Penyelesaian :

 air pada suhu 20 oC, adalah 9789 N Tegangan permukaan air  0.074 N
m3 m
2 (2).(0.074 N / m)
h   0,01512m  15,12mm
 .r (9787 N / m ).(0.001m)
3

ME33 : Fluid Flow 55 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya
SeLEsAi

ME33 : Fluid Flow 56 Chapter


Fatih3:WPressure and Fluid Statics
Bramantya

You might also like