Professional Documents
Culture Documents
Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dasar
Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dasar
Widada
e-mail: widada_bkum@yahoo.com
Abstract: Any formal educational institutions including elementary school (SD) aims to produce
individuals achieve optimal development in accordance with the values, interests and values into
their way of life. Required three activities that form the main activity of the instructional-
curricular and administrative activities that support and supervision and guidance activities and
other services for the welfare of students. These activities synergize with each other to jointly
achieve the goal. Paradigm Guidance and Counseling program (BK) is a developmental guidance
and counseling services as the specific services that facilitate the development of each student to
be able to achieve the developmental task in accordance with the period of development or level
of education. There are four components of the program BK BK basic services, responsive
services, individual planning services and support systems. BK program components are
implemented via tail intervention strategies for the provision of services as well as supporting
activities with BK main objectives to students. Implementing programs in SD BK classroom
teacher is in charge of implementing the guidance and counseling services in the classroom
which they are responsible.
Abstrak: Setiap lembaga pendidikan formal termasuk Sekolah Dasar (SD) bertujuan untuk
menghasilkan individu mencapai perkembangan optimal sesuai dengan potensi, minat dan nilai
yang menjadi pandangan hidupnya. Diperlukan tiga aktivitas yang berupa aktivitas utama yakni
instruksional-kurikuler dan aktivitas pendukung yakni administrasi dan supervisi serta aktivitas
bimbingan dan layanan lain bagi kesejahteraan siswa. Aktivitas-aktivitas tersebut saling
bersinergi satu sama lain untuk secara bersama-sama mencapai tujuan. Paradigma program
Bimbingan dan Konseling (BK) perkembangan merupakan layanan bimbingan dan konseling
sebagai layanan spesifik yang memfasilitasi perkembangan setiap siswa agar mampu mencapai
tugas perkembangan sesuai dengan periode perkembangannya atau jenjang pendidikannya.
Terdapat empat komponen program BK yakni layanan dasar BK, layanan responsif, layanan
perencanaan individual dan dukungan sistem. Komponen program BK tersebut dilaksanakan
melalaui strategi intervensi berupa pemberian layanan BK serta kegiatan pendukung dengan
sasaran pokok kepada siswa. Pelaksana program BK di SD ialah guru kelas bertugas
melaksanakan layanan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
Sekolah Dasar (SD) sebagai lembaga pen- lainnya. Dengan kata lain setiap aspek ke-
didikan formal bertujuan menghasilkan per- pribadian itu harus memperoleh kesempatan
kembangan optimal pada setiap individu se- berkembang secara seimbang tanpa ada pe-
suai dengan kemampuan atau potensinya, ngabaian dari salah satunya. Misalnya seko-
minatnya serta nilai sebagai pandangan hi- lah menekankan perkembangan aspek inte-
dupnya (Nurihsan dan Sudianto: 2005, Pra- lektualnya dengan memprioritaskan pembe-
yitno dan Amti: 2001, Depdiknas: 2008). rian pelajaran yang dominan bagi perkem-
Perkembangan optimal ini meliputi semua bangan intelektual itu, namun mengabaikan
aspek pribadinya yakni aspek jasmani, inte- perkembangan aspek lain seperti perkemba-
lektualitas, moral, sosial, serta aspek pribadi ngan moral. Memprioritaskan perkembang-
65
66 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 1, April 2013, hlm. 65-75
Widada, Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar 67
68 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 1, April 2013, hlm. 65-75
Widada, Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar 69
70 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 1, April 2013, hlm. 65-75
mengekspresikan perasaan secara wajar, rapkan. Aspek perkembangan ini baru diha-
(10) mengenal konsep-konsep dasar ilmu rapkan ketika siswa dalam jenjang Sekolah
pengetahuan dan perilaku belajar, (11) me- Lanjutan Tingkat Atas dan seseorang ber-
nyenangi berbagai aktifitas perilaku belajar, status sebagai mahasiswa di Perguruan Ti-
(12) melibatkan diri dalam berbagai aktifi- nggi.
tas perilaku belajar, (13) mengenal hak dan
kewajiban diri sendiri dalam lingkungan Komponen Program BK Perkembangan
sehari-hari, (14) memahami hak dan kewa-
kewajiban diri dan orang lain dalam lingku- Dengan mengacu pada target yakni
ngan kehidupan sehari-hari, (15) berinterak- memfasilitasi pencapaian stándar kompe-
si dengan orang lain dalam suasana persa- tensi kemandirian sebagai tugas prkemba-
habatan, (16) mengenal diri sebagai laki-la- ngan peserta didik maka komponen pro-
ki atau perempuan, (17) menerima atau me- gram BK itu terdiri atas: (1) Layanan Dasar
nghargai diri sebagai laki-laki atau perem- Bimbingan, (2) Layanan Responsif, (3) La-
puan, (18) berperilaku sesuai dengan peran yanan Perencanaan Individual, dan (4) Du-
sebagai laki-laki atau perempuan, (19) me- kungan Sistem (Gysbers & Henderson: 20-
ngenal keberadaan diri dalam lingkungan 05, Yusuf: 2009) .
dekatnya, (20) menerima keadaan diri seba- Layanan Dasar Bimbingan (dalam be-
gai bagian dari lingkungan, (21) menampil- berapa literatur disebut Kurikulum Bimbi-
kan perilaku sesuai dengan keberadaan diri ngan), merupakan layanan BK yang berupa
dalam lingkungnnya, (22) mengenal perila- penyiapan pengalaman secara terprogram
ku hemat, ulet, sungguh-sungguh, dan kom- melalui pendekatan kelompok untuk meng-
petitif dalam kehidupan sehari-hari di ling- embangkan perilaku seperti yang dikehen-
kungan dekatnya, (23) memahami perilaku daki oleh tugas-tugas perkembangan yang
hemat, ulet, sungguh-sungguh dan kompe- terumus dalam SKKPD. Dalam layanan ini
titif dalam kehidupan sehari-hari di lingku- kepada konseli dibekali berbagai pengeta-
ngan dekatnya, (24) menampilkan perilaku huan dan keterampilan yang berguna bagi
hemat, ulet, sungguh-sungguh, dan kompe- kehidupan konseli utamanya menunjang ba-
titif dalam kehidupan sehari-hari di lingku- gi tercapainya SKKPD. Misalnya pegetahu-
ngannya, (25) mengenal ragam pekerjaan an tentang hidup hemat, dunia kerja, pera-
dan aktivitas orang dalam lingkungan hi- nan diri sesuai jenis kelaminnya masing-
dupnya, (26) menghargai ragam pekerjaan masing, keterampilan untuk menyongsong
dan aktivitas orang sebagai hal yang saling memasuki dunia kerja, dan masih banyak
bergantung, (27) mengekspresikan ragam lainnya. Hal ini semua penting dibekalkan
pekerjaan dan aktivitas orang dalam lingku- kepada peserta didik karena itu merupakan
ngan kehidupan, (28) mengenal norma-nor- bagian yang harus dikuasai dalam SKKPD.
ma dalam berinteraksi dengan teman seba- Layanan dasar bimbingan ini pe-
ya, (29) menghargai norma-norma yang nyampaiannya dilakukan secara kelompok
dijunjung tinggi dalam menjalin persahaba- karena memang seluruh siswa memerlukan-
tan dengan teman sebaya, dan (30) menjalin nya. Layanan ini diperlukan pada semua ti-
persahabatan dengan teman sebaya atas ngkatan kelas sesuai dengan kebutuhan dan
dasar norma yang dijunjung tinggi bersama. kondisi masing-masing. Dalam melaksana-
Pada anak usia SD SKKPD hanya kan layanan ini keterlibatan personil lain se-
meliputi 10 aspek perkembangan saja, seda- lain konselor diperlukan sesuai dengan ma-
ngkan satu aspek perkembangan yakni ke- teri yang dikuasainya. Misalnya pembeka-
siapan diri untuk menikah dan berkeluarga lan tentang keterampilan kerja yang lebih
belum merupakan kompetensi yang diha- menguasai justru guru yang mengampu ke-
Widada, Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar 71
terampilan atau lembaga pendidikan di luar lah yang muncul berkaitan dengan penelan-
sekolah semisal lembaga kursus. taran anak.
Layanan Responsif, merupakan ben- Layanan perencanaan individual, me-
tuk layanan BK yang ditujukan kepada kon- rupakan bentuk bantuan kepada konseli a-
seli yang memerlukan penyelesaian segera. gar ia mampu membuat rencana secara ter-
Penanganan segera ini diperlukan karena program dalam kehidupannya. Perencanaan
jika sampai terjadi penundaan atau keter- yang diperlukan meliputi perencanaan ke-
lambatan dalam menangani kasus itu akan lanjutan studi, perencanaan karir, maupun
berakibat terhambatnya peserta didik dalam perencanaan hidup di masyarakat. Suatu pe-
mencapai SKKPD. Cara menangani masa- rencanaan bagi masa depan perlu disiapkan,
lah demikian biasanya dilakukan secara in- karena hal ini akan menjadi semacam arah
dividual yakni dengan melakukan interaksi yang akan dituju atau dicapai dalam hidup
dengan konseli secara intensif agar dapat seseorang. Agar seseorang mampu membu-
dikenali permasalahan yang sedang dihada- at perencanaan maka diperlukan pemaha-
pi secara mendalam dan komprehensif un- man diri baik pemahaman potensi lebih
tuk selanjutnya memudahkan dalam mene- maupun potensi yang kurang. Demikian pu-
mukan solusinya. Meskipun strategi peme- la pemahaman lingkungan yang berupa pe-
cahan masalah lebih difokuskan secara indi- luang yang tersedia, institusi yang mungkin
vidual, dalam hal tertentu sesungguhnya di- dapat dimanfaatkan, infrastruktur yang ada
mungkinkan pula melalui cara kelompok. yang dapat mendukungnya, maupun hal la-
Bagaimana mungkin seorang peserta didik innya sangat diperlukan untuk dapat mem-
yang merasa minder dalam pergaulan hanya buat sebuah perencanaan yang feasibel. Te-
dilakukan bimbingannya melalui konseling rus menerus memotivasi siswa akan penti-
atau konsultasi secara perorangan, padahal ngnya sebuah perencanaan hidup juga perlu
jelas-jelas munculnya rasa minder itu dise- selalu dikobarkan pada diri peserta didik a-
babkan cara memandang dirinya dalam kai- gar pembuatan perencanaan itu dapat ter-
tannya dengan teman-temannya itu. Adalah wujud.
menjadi suatu keharusan melibatkan teman- Sebuah perencanaan hidup yang baik
temannya ketika dilaksanakan bimbingan akan berfungsi menjadi acuan kegiatan se-
untuk mengatasi minder yang dialaminya hari-hari. Kemana orang akan melangkah,
itu. Dalam kasus demikian cara kelompok pemaksimalan potensi lebih dapat dilaku-
dipandang lebih cocok daripada cara indi- kan, demikian pula perbaikan terhadap ke-
vidual. Dalam rangka pelaksanaan layanan kurangan yang ada, maupun revitalisasi ter-
responsif dimungkinkan pula melibatkan pi- hadap kelemahan dapat diupayakan dengan
hak lain atau helper lain di luar sekolah. mengacu pada suatu perencanaan yang te-
Hal ini bisa saja terjadi bilamana masalah lah dibuatnya.
yang muncul itu di luar kewenangan konse- Meskipun perencanaan itu penting ba-
lor atau personil lain yang ada di sekolah. gi kehidupan seseorang, namun harus disa-
Helper yang berkeahlian seperti apa sangat dari bahwa perencaan itu belum perlu di-
tergantung dari masalah yang ada pada pe- buat sampai detail. Perencanaan detail bia-
serta didik. Jika masalah itu berkaitan de- sanya bersifat kaku dan kemungkinan kura-
ngan kesehatan fisik, helper yang diperlu- ng cocok dengan kondisi dan situasi yang
kan seorang dokter. Seorang psikiater diper- terjadi pada saat tertentu. Perencaan yang
lukan ketika masalah yang muncul ialah ya- bersifat global lebih luwes, karena memu-
ng berkaitan dengan penyakit jiwa. Institusi ngkinkan adanya revisi dalam perjalan hi-
pengasuhan anak dibutuhkan ketika masa- dup yang disesuaikan dengan kondisi dan
situasi yang terjadi di kemudian hari.
72 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 1, April 2013, hlm. 65-75
Dukungan sistem, merupakan kegiat- an, tata tertib, kurikulum, lingkungan fi-
an pendukung bagi terlaksananya pemberi- sik, atmosfir akademik, dan lainnya. Se-
an layanan BK yang merupakan isi dari ke- lama belum ada penyesuaian maka yang
tiga komponen program BK (layanan dasar bersangkutan merasa kurang nyaman, bi-
bimbingan, layanan responsif, dan layanan ngung, asing, dan perasaan lain yang sa-
perencanaan individual). Dukungan sistem ngat mengganggu. Kegiatan yang dapat
lebih banyak berkaitan dengan pengelolaan dilakukan berupa penyampaian buku
BK. Bagaimana profesionalitas personil bi- panduan sekolah, penjelasan-penjelasan,
sa dicapai, kebijakan apa yang perlu diada- kunjungan, demonstrasi, simulasi, disku-
kan sehingga berangsur-angsur layanan BK si kelompok atau kerja kelompok.
yang diterima peserta didik memenuhi ke- 2. Layanan informasi, berupa pemberian
butuhan dan pada gilirannya memberi mak- penerangan baik lisan maupun tertulis
na baginya. kepada siswa. Pemberian informasi di-
Untuk dapat memberikan layanan BK perlukan karena semakin banyak infor-
sesuai dengan kebutuhan siswa, diperlukan masi yang dimiliki seseorang maka akan
pula adanya berbagai inovasi baik yang me- semakin sedikit kemungkinan masalah
nyangkut teknik pemberian layanan, instru- dialaminya, akan tetapi sebaliknya jika
men yang digunakan sebagai pengumpul informasi yang dimilikinya sedikit saja
data, cara mengolah data. Pemanfaatan tek- maka kemungkinan masalah sangat be-
nologi komputer menjadi mendesak dilaku- sar. Penyampaian informasi lisan melalui
kan agar kegiatan BK dapat dilaksanakan group information, namun terkadang di-
dengan cepat dan akurat. Agar semua ini perlukan pula penyampaian secara pero-
dapat terwujud kegiatan riset dan pengem- rangan. Informasi tertulis disampaikan
bangan menjadi urgen dilakukan. melalui media cetak seperti selebaran,
leaflet, booklet, papan bimbingan.
Strategi Implementasi Program BK 3. Bimbingan kelompok, merupakan bim-
bingan yang diberikan kepada sejumlah
Kegiatan BK di sekolah dilaksanakan siswa. Kegiatannya bisa berbentuk sha-
melalui pemberian layanan-layanan atau ke- ring antar peserta dalam memahami su-
giatan lain yang sebagian besar langsung di- atu persoalan seperti cara belajar yang
tujukan kepada siswa. Kalaupun kegiatan baik, pemilihan sekolah sambungan, me-
BK itu diberikan kepada pihak lain seperti nghadapi dunia kerja.
orang tua, guru hal demikian tetap ada hu- 4. Pengumpulan data, yakni kegiatan yang
bungannya dalam upaya membantu siswa. berupa pengumpulan data siswa dan
lingkungannya. Tujuan kegiatan ini ialah
Layanan Dasar Bimbingan untuk memahami siswa, dan lebih
lanjutnya sangat berguna bagi upaya
Kegiatan yang tergolong dalam laya- memberikan tindakan bimbingan yang
nan dasar bimbingan, umumnya diberikan sesuai dengan kebutuhan setiap peserta
secara kelompok atau klasikal dapat berupa: didik. Pengumpulan data dilakukan
1. Layanan orientasi, merupakan kegiatan melalui teknik testing dan non testing.
BK yang diperuntukkan siswa baru un- 5. Bimbingan klasikal, artinya penyampai-
tuk mengenalkan berbagai hal tentang an bimbingan secara klasikal untuk mem
sekolah barunya. Umumnya siswa baru bahas hal-hal umum yang perlu diketa-
itu mengalami masalah-masalah yang hui bersama. Misalnya membahas penju-
berhubungan dengan penyesuaian. Pe- rusan, perubahan kurikulum, hak dan ke-
nyesuaian dengan teman, guru, peratur- kewajiban siswa.
Widada, Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar 73
74 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 1, April 2013, hlm. 65-75
1. Pengembangan Profesi, merupakan upa- ngan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan
ya untuk terus menerus meningkatkan Formal bahwa konselor juga dapat berperan
profesionalitas atau keahlian pelaksana serta secara produktif di jenjang sekolah
bimbingan terutama konselor. Peningka- dasar bukan memposisikan diri sebagai fa-
tan keahlian dapat dilakukan melelaui: silitator pengembangan diri peserta didik,
pelatihan, seminar, loka karya, penata- melainkan dengan mempossisikan diri seba-
ran, maupun pendidikan lanjut dari stan- gai Konselor Kunjung yang membantu guru
dar minimal yang dipersyaratkan. sekolah dasar mengatasi perilaku mengg-
2. Manajemen Program, yakni melakukan anggu antara lain dengan pendekatan direct
pembenahan tata kelola program BK. behavioral consultation.
Pembenahan tata kelola ini berupa keje-
lasan pembagian tugas, sistem reward Kesimpulan
and punishment, promosi, jaminan hari
tua, kerjasama dengan unit atau institusi Layanan bimbingan dan konseling di
lain. SD merupakan layanan spesifik yang di-
3. Riset dan Pengembangan, yakni upaya diberikan kepada siswa untuk dapat menca-
untuk selalu melaksanakan inovasi da- pai perkembangan optimal, mampu menca-
lam melaksanakan bimbingan. Penggu- pai tugas perkembangan seperti yang diha-
naan teknologi mutakir seperti komputer rapkan. Tugas perkembangan yang harus
bagi pelaksanaan bimbingan merupakan ditampakkan dan dikuasai itu telah diru-
suatu keharusan. Demikian pula teknik- muskan dalam standar kompetensi keman-
teknik dalam memberikan bimbingan ha- dirian peserta didik (SKKPD). SKKPD ya-
rus selalu mengikuti perkembangan dan ng harus dikuasai oleh siswa di SD meliputi
berkesesuaian dengan kebutuhan siswa. 10 aspek perkembangan yang setiap aspek
perkembangan terdiri atas tiga tataran tuju-
Pelaksana program BK di SD an yakni tataran pengenalan, akomodasi,
dan tindakan.
Berdasar ketentuan yang termaktub Komponen program BK terdiri atas:
dalam Peraturan Menteri Negara pendaya- layanan dasar bimbingan, layanan respon-
gunaan Aparatur Negara dan Reformasi Bi- sif, layanan perencanaan individu, dan duk-
rokrasi (MENPAN dan RB) nomor 16 ta- kungan sistem. Pelaksanaan program BK
hun 2009 tanggal 10 Nopember 2009 pasal melalui strategi intervensi berupa pemberi-
13 ditetapkan rincian kegiatan Guru Kelas an layanan dan kegiatan pendukung bagi
sebanyak 15. Pada butir i ditetapkan guru pelaksanaan pemberian layanan, maupun
kelas bertugas melaksanakan bimbingan kegiatan penunjang yang berhubungan de-
dan konseling di kelas yang menjadi tang- ngan pengelolaan atau manajemen.
gung jawabnya. Pernyataan ini menegaskan Pelaksana program BK di SD ialah
bahwa pelaksana program BK di SD itu ia- guru kelas harus melaksanakan tugas mem-
lah guru kelas. Personil lain selain guru ke- berikan layanan bimbingan dan konseling
las seperti guru mata pelajaran tugasnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
membantu guru kelas dalam melaksanakan Kehadiran tenaga ahli bimbingan diperlu-
bimbingan. Berkaitan dengan hal ini Asosi- kan sebagai konselor kunjung untuk setiap
asi Bimbingan dan Konseling Indonesia (A- konselor bagi beberapa SD. Konselor kun-
BKIN) merekomendasikan adanya Konse- jung yang membantu guru sekolah dasar
lor Kunjung untuk yakni seorang konselor mengatasi perilaku mengganggu antara lain
beberapa SD. Sebagaimana dinyatakan da- dengan pendekatan direct behavioral con-
lam rambu-rambu Penyelenggaraan bimbi- sultation.
Widada, Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar 75
DAFTAR PUSTAKA