You are on page 1of 9

Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No.

1, April 2018
ISSN 2599-1841
http://jurnal.unprimdn.ac.id/index.php?journal=Jumkep
PENGARUH PENGETAHUAN TENTANG INISIASI MENYUSU DINI
TERHADAP PROSES LAKTASI PADA IBU NIFAS DI KLINIK
SUNGGAL KOTA MEDAN TAHUN 2017

Chrismis Novalinda Ginting1, Delvira 2


1
Staf Pengajar Universitas Prima Indonesia
2
Mahasiswa Kebidanan Unpri

ABSTRACT

Mother's skin will adjust its temperature to the baby's needs. Warmth
during breastfeeding can reduce the risk of death due to hypothermia (cold).
Mother and baby feel more calm, so that helps breathing and baby heartbeats
more stable. So babies are more rarely fussy. This study aims to determine the
effect of knowledge on early breastfeeding initiation of lactation process in
postpartum mother at Sunggal Clinic Medan Medan 2017. This research is quasy
experimental with pre-test, treatment, and post-test. The population in this study
10 people. Thenik sampling in the study is to use saturated sampling that is as
much as 10 people. The results of research conducted on 10 respondents in
Sunggal Clinic Medan Medan in 2017 the majority of respondents are well
knowledge as many as 8 people (80%), and a knowledgeable minority of 1 person
(10%) and less 1 person (10%). With the obtained p-Value of 0.007 so that there
is a difference of knowledge about initiation of breastfeeding before and after.
The conclusion in this research is that the respondent's knowledge about Initiation
of Early Breastfeeding on lactation process at Sunggal Clinic is good knowledge,
and it is suggested to the respondent to further improve the knowledge about
IMD.

Keywords: Knowledge, Early Breastfeeding Initiation, lactation

PENDAHULUAN refleks menelan (Kuswinarno dkk,


Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 2012).
merupakan memberikan ASI kepada Hasil penelitian 90,8% ibu
bayi baru lahir, bayi tidak boleh nifas melakukan inisiasi menyusu
dibersihkan terlebih dahulu. Pada dini terhadap proses laktasi atau
IMD ibu segera mendekap dan lancarnya proses laktasi pada 3 hari
membiarkan bayi menyusu dalam 1 pertama setelah melahirkan pada ibu
jam pertama kelahirannya. Menyusu yang melakukan IMD 87% ada
pada bayi baru lahir merupakan hubungan bermakna antara
keterpaduan antara tiga refleks yaitu pendidikan, pengetahuan, dukungan
refleks mencari, refleks menghisap, keluarga, suami dan dukungan

1
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No. 1, April 2018
ISSN 2599-1841
http://jurnal.unprimdn.ac.id/index.php?journal=Jumkep
tenaga kesehatan terhadap proses Berdasarkan Survei
laktasi (Mesra dkk, 2013). Demografi Kesehatan Indonesia
Protokol Evidence Based (SDKI) tahun 2008 hanya ada 4%
yang baru diperbarui oleh World bayi yang mendapat penatalaksanaan
Health Organization (WHO) dan IMD dalam satu jam kelahirannya,
United Nations of Children’s Fund sehingga pemerintah menghimbau
(UNICEF) tentang asuhan bayi baru semua petugas kesehatan yang
lahir untuk satu jam pertama terlibat dalam persalinan, perawat,
menyatakan bahwa bayi harus dan bidan, agar membantu ibu pasca
mendapat kontak kulit ke kulit bersalin dengan melaksanakan
dengan ibunya segera setelah lahir Inisiasi Menyusu Dini (IMD) segera
paling sedikit satu jam, bayi harus setelah melahirkan (Depkes RI,
dibiarkan untuk melakukan inisiasi 2008).
menyusu dan ibu dapat mengenali
Menurut Dinas Kesehatan
bahwa bayinya siap untuk menyusui
Provinsi Sumatera Utara tahun 2008
serta memberikan bantuan jika
menunjukkan bahwa, pemberian ASI
diperlukan, menunda semua prosedur
pada bayi di Sumatera Utara
lainnya yang harus dilakukan kepada
mencapai 96,5% tetapi hanya 30%
bayi sampai dengan inisiasi menyusu
dari mereka yang menyusui sampai 2
dini selesai dilakukan (Roesli, 2008
tahun. Sedangkan cakupan ASI
Dalam Fretti dkk, 2012).
Ekslusif yang ditargetkan dalam
Keberhasilan dalam Program Pembangunan Nasional
pelaksanaan IMD dimana bahwa (PROPENAS) adalah 80% (Dinkes,
bidan tidak bisa bertindak sendiri 2008).
untuk kegiatan IMD, banyak faktor Hasil survei awal yang
antara lain kesediaan ibu bersalin, dilakukan peneliti pada tanggal 18
suami, dan keluarga. Niat (intention) April 2017 di klinik sunggal kota
dipengaruhi langsung oleh sikap medan, terdapat 10 data ibu nifas.
(attitude) dan norma subjektif Berdasarkan wawancara peneliti
(subjectif norm) yang berhungan yang dilakukan tentang pengetahuan
dengan perilaku (Syafrina, 2011 ibu mengenai inisiasi menyusu dini
dalam Fretti dkk, 2012). di dapatkan data 4 orang mengerti

2
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No. 1, April 2018
ISSN 2599-1841
http://jurnal.unprimdn.ac.id/index.php?journal=Jumkep
tentang inisiasi menyusu dini, dan 6 Jenis penelitian ini adalah
lain belum paham tentang inisiasi eksperimental dengan bertujuan
menyusu dini dan proses laktasi. untuk menilai dan mengamati
Oleh karena itu peneliti tertarik pengaruh pengetahuan tentang
untuk melakukan penelitian tentang inisiasi menyusu dini terhadap proses
pengaruh pengetahuan tentang laktasi pada ibu nifas di Klinik
Inisiasi Menyusui Dini terhadap Sunggal Kota Medan tahun 2017
proses laktasi pada ibu nifas di dengan jumlah sampel adalah 10
Klinik Sunggal Kota Medan tahun orang yang dilakukan sampling
2017. jenuh
METODOLOGI PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Inisiasi Menyusu Dini


Sebelum Perlakuan Pada Ibu Nifas Di Klinik Sunggal Kota Medan
Tahun 2017.

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)


1 Baik 2 20
2 Cukup 3 30
3 Kurang 5 50
Total 10 100
Berdasarkan table 1 diatas dapat orang (50%), dan cukup sebanyak 3
diketahui bahwa bahwa pengetahuan orang (30%), sedangkan minoritas
tentang inisiasi menyusu dini sebelum berpengetahuan baik 2 orang (20%).
perlakuan pada ibu nifas bahwa
mayoritas berpengetahuan kurang 5

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Inisiasi Menyusu Dini


Setelah Perlakuan Pada Ibu Nifas Di Klinik Sunggal Kota Medan
Tahun 2017.

3
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No. 1, April 2018
ISSN 2599-1841

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)


1 Baik 8 80
2 Cukup 1 10
3 Kurang 1 10
Total 10 100
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat mayoritas berpengetahuan baik 8 orang
dilihat bahwa diperoleh pengetahuan (80%), dan cukup sebanyak 1 orang
tentang inisiasi menyusu dini setelah (10%), sedangkan minoritas
perlakuan pada ibu nifas bahwa berpengetahuan baik 1 orang (10%).
Tabel 3. Perbedaan Pengetahuan Tentang Inisiasi Menyusu Dini Sebelum
Dan Setelah Pemberian Perlakuan Terhadap Proses Laktasi Pada
Ibu Nifas Di Klinik Sunggal Kota Medan Tahun 2017

No Pengetahuan tentang Frekuensi Mean SD Pvalue


inisiasi menyusui dini
1 Sebelum 10 2,30 0,82 0,007
2 Setelah 10 1,30 0,68

Dari tabel 3 diatas diketahui bahwa skor yang signifikan terhadap

Pvalue sebesar 0,007 sehingga nilai p- perlakuan pengetahuan tentang inisiasi

Value (<0,05) maka tolak hipotesis nol, menyusu dini sebelum dan setelah

jadi kesimpulannya terdapat perbedaan

Perbedaan Pengetahuan Tentang


Inisiasi Menyusu Dini Sebelum Dan
Setelah Pemberian Perlakuan
Terhadap Proses Laktasi Pada Ibu
Nifas Di Klinik Sunggal Kota Medan
Tahun 2017.
Berdasarkan hasil penelitian
yang diperoleh pada “Pengaruh
Pengetahuan Tentang Inisiasi Menyusu
Dini Terhadap Proses Laktasi Pada Ibu

4
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No. 1, April 2018
ISSN 2599-1841

Nifas Di Klinik Sunggal Kota Medan jalan pikiran yang melatar belakangi
Tahun 2017”, didapatkan bahwa informasi tersebut. Kedua yang
setelah melakukan post-test, responden menyebabkan manusia mampu
yang berpengetahuan baik sebanyak 8 mengembangkan pengetahuannya
orang dengan persentase (80%), dengan cepat dan mantap adalah
responden yang berpengetahuan cukup kemampuan berpikir menurut suatu
sebanyak 1 orang (10%), dan alur kerangka berpikir tertentu.
responden yang berpengetahuan kurang Menurut asumsi peneliti bahwa
sebanyak 1 orang (10%). responden berpengetahuan yang cukup
Responden yang dikarenakan oleh minat dan
berpengetahuan baik mayoritas pengalaman. Minat maksudnya yaitu
sebanyak 8 orang dengan persentase sebagai suatu kecenderungan atau
(80%). Menurut asumsi penelitian keinginan yang tinggi terhadap sesuatu
bahwa pengetahuan adalah apa yang serta menjadikan seseorang untuk
diketahui atau hasil dari pekerjaan tahu. mencoba dan menekuni suatu hal.
Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil Pengalaman maksudnya yaitu suatu
dari kenal, sadar, insaf, mengerti, dan kejadian yang pernah dialami oleh
pandai. Responden yang memiliki seseorang dalam berinteraksi dengan
pengetahuan baik hal ini dikarenakan lingkungannya (Mubarak, 2012).
responden sudah memahaminya. Responden berpengetahuan
Dengan demikian pengetahuan kurang sebanyak 1 orang dengan
merupakan hasil proses dari usaha persentase (10%).menurut asumsi
manusia untuk tahu (Bakhtiar, 2012). peneliti bahwa pengetahuan kurang ini
Minoritas responden dikarenakan oleh informasi. Informasi
berpengetahuan cukup sebanyak 1 ini maksudnya yaitu memperoleh suatu
orang dengan persentase (10%). informasi dapat mempercepat
Menurut Bakhtiar (2012), pengetahuan seseorang memperoleh pengetahuan
ini mampu dikembangkan manusia yang baru (Mubarak, 2012).
yang disebabkan 2 (dua) hal utama, Inisiasi Menyusui Dini adalah
yakni pertama manusia mempunyai proses awal yang penting untuk
bahasa yang mampu menentukan keberhasilan proses laktasi
mengkomunikasikan informasi dan

5
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No. 1, April 2018
ISSN 2599-1841

dan dapat menurunkan angka kematian faktor yang berhubungan dengan ibu
bayi baru lahir (Mesra dkk, 2013). yaitu motivasi seorang ibu, lamanya
Laktasi atau menyusui waktu dari berhentinya laktasi, kondisi
sebenarnya mempunyai dua pengertian, payudara ibu adanya infeksi atau luka
yaitu produksi ASI (prolaktin) dan pada payudara, kemampuan ibu untuk
pengeluaran ASI (oksitosin), yang berinteraksi dengan bayinya dan
dikenal dengan refleks prolaktin dan dukungan dari keluarga, serta
refleks aliran (let down reflex). Dalam pengalaman laktasi sebelumnya (Ikatan
hal ini, pada ibu ada 2 macam refleks Dokter Anak Indonesia (IDAI), 2010).
yang menentukan keberhasilan dalam
menyusui bayinya. Refleks tersebut, KESIMPULAN
refleks prolaktin dan refleks aliran Ada pengaruh pengetahuan
(Maryunani, 2012). tentang Inisiasi Menyusu Dini terhadap
Dengan demikian kita proses laktasi pada ibu nifas di Klinik
mengetahui bahwa hal yang utama Sunggal Kota Medan tahun 2017
untuk proses laktasi adalah stimulasi
payudara, baik itu oleh hisapan bayi SARAN
ataupun kegiatan memerah ASI. 1. Bagi Responden
Hisapan bayi merupakan hal yang Bagi responden sebaiknya lebih
terbaik untuk stimulasi payudara dalam meningkatkan lagi pengetahuannya
memproduksi dan mengeluarkan ASI. mengenai tentang inisiasi menyusu dini
Waktu yang dibutuhkan untuk ASI dan proses laktasi itu apa, dengan cara
mulai berproduksi muncul setelah 1-6 mencari informasi dari media masa
minggu kemudian, rata-rata dalam 4 atau pun dengan petugas kesehatan.
minggu (Ikatan Dokter Anak Indonesia
2. Tempat peneliti
(IDAI), 2010).
Petugas kesehatan dan tempat
Faktor yang mempengaruhi
penelitian di klinik sunggal medan
keberhasilan laktasi yang berhubungan
diharapkan agar lebih meningkatkan
dengan bayi yaitu keinginan bayi untuk
mutu pelayanan kesehatan agar
menyusu, usia bayi, lama waktu laktasi
masyarakat lebih mau untuk
terhenti, dan pengalaman makan bayi
memeriksakan diri kepelayanan
selama terhentinya laktasi. Sedangkan
petugas kesehatan.

6
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No. 1, April 2018
ISSN 2599-1841

3. Bagi Peneliti Selanjutnya nalinfokes/index.php/infokes/art


Peneliti sebaiknya lebih cermat icle/view/108. Diakses pada
tanggal 10 Januari 2017.
dan dapat melanjutkan penelitian
dengan baik serta mengikuti Kuswinarno, V., B., Syahadatina, M.,
perkembangan ilmu di dunia kesehatan & Rahmayanti, D. (2012).
Inisiasi Menyusu Dini dengan
sekarang dan juga menerapkan
refleks menyusu pada Bayi
langsung ke masyarakat ataupun Baru Lahir.
lapangan. http://ppjp.unlam.ac.id/journal/i
ndex.php/JDK/article/view/165
9/1433. Diakses pada tanggal
10 Januari 2017.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarawati, E.,R., & Wulandari, D. Mesra, E., Rumdasih, J., & Fauziah.
(2015). Asuhan Kebidanan (2013). Pengetahuan Inisiasi
Nifas. Nuha Medika, Menyusu Dini berpengaruh
Yogyakarta. terhadap proses
laktasi.http://ejurnal.poltekkesj
Bakhtiar, A. ( 2016). Filsafat Ilmu. Pt akarta3.ac.id. Diakses pada
Raja Grafindo, Jakarta. tanggal 10 Januari 2017.

Fretti, R., Santosa, H., & Asfriyati. Mubarak, W., I. (2012). Promosi
(2012). Faktor yang Kesehatan Untuk Kebidanan.
memengaruhi bidan dalam Salemba medika, Jakarta.
kegiatan Inisiasi Menyusu Dini Maryunani, A. (2014). Asuhan Pada
di Wilayah Kerja Puskesmas Ibu Dalam Masa Nifas. Cv.
Onah Hasang Kecamatan Trans Info Media, Jakarta.
Pahae Julu Kabupaten Maryunani, A. (2012). Inisiasi
Tapanulu Menyusui Dini, ASI Ekslusif
Utara.http://download.portalga dan Manajemen Laktasi. Cv
ruda.org/article.php?article=13 Trans Info Media, DKI Jakarta.
1333&val=4108.Diakses pada
tanggal 10 Januari 2017. Mulyani, N., S. (2015). ASI dan
Panduan Ibu Menyusui. Nuha
Ifalahma, D., & Hikmah, N. (2014). Medika, Yogyakarta.
Analisa pelaksanaan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) sebagai Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi
upaya pencegahan primary Penelitian Kesehatan. Penerbit
postpartum haemorrhage di RB Rineka Cipta, Jakarta.
Suko Asih Sukoharjo.
http://www.apikescm.ac.id/ejur

7
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No. 1, April 2018
ISSN 2599-1841

Proverawati, A., & Rahmawati, E.


(2016). ASI dan Menyusui.
Nuha Medika, Yogyakarta.

Roito, J., Noor, N., & Mardiah. (2016).


Asuhan Kebidanan Ibu Nifas &
Deteksi Dini Komplikasi. EGC,
Jakarta.

Suradi, R., Hegar, B., Partiwi, I.,


Marzuki, A., & Ananta, Y.
(2010). Indonesia Menyusui.
Badan penerbit IDAI

Yuliarti, N., 2010. Keajaiban ASI. Cv


ANDI, Yogyakarta

8
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No. 1, April 2018
ISSN 2599-1841

You might also like