Professional Documents
Culture Documents
Reni Novianti
Mahasiswa Magister Sains Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah – IPB dan Staf
Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI, Jl. Wahidin 1 Jakarta Pusat.
Email: cinoph53@gmail.com
Lukman M. Baga
Staf Pegajar Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen-IPB.
Jl. Agatis, Kampus IPB Dramaga Bogor 16680.
Email: lukmanmb@yahoo.com
A. Faroby Falatehan
Staf Pegajar Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen – IPB.
Jl. Kamper Wing 5 Level 4, Kampus IPB Dramaga Bogor 16680
Email: f_falatehan@hotmail.com
Abstract
E]\]a]P]RWab`WQbVORO^]bS\bWOZW\b]c`Wa[aSQb]`]\S]TbVS[eOa2WS\U>ZObSOcB]c`Wa[eOa]\S
]TbVS^]bS\bWOZaSQb]`abVObQ]\b`WPcbSab]bVS`SUW]\OZ`SdS\cS>/26]eSdS`bVSQ]\b`WPcbW]\b]>/2
E]\]a]P]RWab`WQbW\Tc\RW\UbVSRWab`WQba^S\RW\UWaZSaabVO\#^S`QS\bBVS`ST]`SbVS]PXSQbWdS]TbVWa
`SaSO`QVeOab]O\OZghSbVSQ]\RWbW]\]Tb]c`Wa[]PXSQbOUOW\aba][SObb`WPcbSaPgcaW\UbVS7[^]`bO\QS
>S`T]`[O\QS /\OZgaWa 7>/) SabW[ObS bVS dOZcS ]T dWaWb]`³a EWZZW\U\Saa b] >Og Pg caW\U 1]\bW\US\b
DOZcObW]\;SbV]R1D;)O\RT]`[cZObSbVSW[^`]dW\Uab`ObSUg]T>/2E]\]a]P]2Wab`WQbbV`]cUVbVS
W[^`]dS[S\b]Tb]c`Wa[]PXSQb`Sb`WPcbW]\]T2WS\U>ZObSOcPgcaW\UAE=BO\OZgaWaBVS`SacZb]T7>/
O\OZgaWaaV]eSRbVSObb`WPcbS]T`]OR³aQ]\RWbW]\b]b]c`Wa[O`SOQZSO\ZW\SaaaS`dWQS^`][]bW]\RSOZW\U
eWbV dWaWb]`³a Q][^ZOW\ Q]\USabW]\ ZO\RTWZZ b]WZSb TOQWZWbg O\R a[OZZ []a_cS PSQ][S bVS [OW\ ^`W]`WbWSa
b] PS W[^`]dSREVS`S Oa T`][ bVS `SacZb ]T 1D; O\OZgaWa eOa ]PbOW\SR EB>³a dOZcS eOa 72@ $#!
^S` ^S`a]\ 0OaSR ]\ bVOb O\OZgaWa `SacZb O\R W\bS`dWSe bVOb VOa PSS\ R]\S Wb Q]cZR PS WRS\bWTWQObSR bVS
TOQb]`aeWbVPSQ][Sab`S\UbVeSOY\Saa]^^]`bc\WbgO\RbV`SObeS`SRSQO\bSRW\AE=B³a[Ob`Wf0ST]c\R
TWdSab`ObSUWSaeVWQVVOR`]ZSaW\`OWaW\Ub]c`Wa[]PXSQb³a`Sb`WPcbW]\RWS\U^ZObSOceS`S7[^`]dW\UbVS
17 JNP
Jurnal Nasional Pariwisata, Volume 9, Nomor 1, April 2017
Q]]^S`ObW]\W\[O\OUW\UO\RRSdSZ]^W\UObb`OQbWdSb]c`Wa[`Sa]c`QSa) 0cWZRW\UO\W\bSU`ObSRagabS[!
0cWZRW\UO\RTWfW\U^cPZWQTOQWZWbWSa)"4WfW\UbVSOQQSaab]bVSb]c`Wa[]PXSQb)O\R#4]`[cZObW\UO`cZSb]
]`UO\WhSb]c`Wa[b]c`Wa[]PXSQb[O\OUS[S\bO\RWbaSZS[S\baQ]\ab`cQbW\UW\bSU`ObW]\agabS[
Key words:
2WS\U>ZObSOc7>/ab`ObSUWQO`QVWbSQbc`SAE=BEWZZW\U\Saab]>Og
Abstrak
Kabupaten Wonosobo memiliki potensi pada sektor pariwisata, salah satunya objek wisata Dataran Tinggi
Dieng. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang berpotensi memberikan kontribusi terhadap Pendapatan
Asli Daerah (PAD). Akan tetapi, kontribusi PAD Wonosobo dalam pembiayaan belanja daerah kurang dari 15
persen. Oleh karena itu, tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi objek wisata
terhadap beberapa atribut dengan menggunakan analisis IPA; mengestimasi nilai eWZZW\U\Saab]^Og pengunjung
dengan menggunakan 1]\bW\US\b DOZcObW]\ ;SbV]R (CVM); serta merumuskan strategi peningkatan PAD
Kabupaten Wonosobo melalui peningkatan retribusi objek wisata Dataran Tinggi Dieng dengan menggunakan
analisis SWOT. Hasil analisis IPA menunjukkan atribut kondisi jalan menuju kawasan wisata, kebersihan,
pelayanan, promosi, penanganan keluhan pengunjung, kemacetan, tempat pembuangan sampah, fasilitas toilet
dan musholla menjadi prioritas utama untuk diperbaiki. Sedangkan dari hasil analisis CVM diperoleh nilai WTP
sebesar Rp16 513 per orang. Berdasarkan hasil analisis tersebut serta hasil wawancara yang telah dilakukan,
dapat teridentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dituangkan
dalam matriks SWOT. Terdapat lima strategi yang berperan dalam peningkatan retribusi objek wisata dataran
tinggi dieng yaitu: 1) Meningkatkan kerjasama dalam pengelolaan dan pengembangan sumberdaya wisata
yang memiliki daya tarik; 2) Membangun sistem yang terintegrasi; 3) membangun dan memperbaiki sarana
dan fasilitas umum; 4) memperbaiki akses menuju objek wisata; dan 5) merumuskan peraturan yang mengatur
tentang pariwisata, pengelolaan objek wisata beserta elemen-elemennya.
Kata kunci:
Arsitektur Strategi, Dataran Tinggi Dieng, IPA, SWOT, WTP
JNP 18
Reni Novianti, Lukman M. Baga, A. Faroby Falatehan, Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Melalui Retribusi Sektor Pariwisata
strategis dalam pengembangan perekonomian Tabel 1 Realisasi PAD pada APBD Kabupaten
nasional maupun daerah karena sektor tersebut Wonosobo Tahun 2014
memberikan kontribusi terhadap pendapatan No Uraian Jumlah (miliar rupiah) Persentase(%)
(Cahyadi 2015). Potensi pariwisata yang cukup 1 Pajak Daerah 26,12 14,90
besar pada suatu daerah masih memungkinkan 2 Retribusi Daerah 23,82 13,58
bagi peningkatan PAD dari sektor pariwisata. 3 Laba BUMD 8,18 4,67
Selain itu, sektor pariwisata berperan penting 4 Lain-lain PAD yang sah 117,20 66,85
100,00
terhadap peningkatan penyerapan tenaga Jumlah 175,32
19 JNP
Jurnal Nasional Pariwisata, Volume 9, Nomor 1, April 2017
JNP 20
Reni Novianti, Lukman M. Baga, A. Faroby Falatehan, Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Melalui Retribusi Sektor Pariwisata
tingkat kinerja dan Y yaitu tingkat kepentingan pengunjung dilakukan dengan mengacu pada
pengunjung. Penilaian dilakukan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh
menggunakan skala likert dengan skor 1 sampai Wade and Eagles (2003) dan Manurung (2011),
5. Adapun penilaian tersebut dapat ditampilkan dan disesuaikan dengan kondisi objek wisata
dengan skala penilaian seperti pada Tabel 2. Dataran Tinggi Dieng yang dapat dilihat pada
Tabel 3.
Tabel 2 Skor pengukuran tingkat kepentingan dan
tingkat kinerja Tabel 3 Atribut-atribut penelitian
Tingkat Kepentingan Skor Tingkat Kinerja Atribut-Atribut Atribut-Atribut
Sangat Penting 5 Sangat Baik
Tangible (bukti fisik) Reliability (keandalan)
Penting 4 Baik
1. Harga tiket masuk 1. Keunikan objek wisata
Cukup Penting 3 Cukup Baik 2. Kondisi jalan menuju 2. Kenyamanan
Tidak Penting 2 Tidak Baik Kawasan Dataran Tinggi 3. Kemudahan mencapai
Sangat Tidak Penting 1 Sangat Tidak Baik DiengFasilitas penginapan lokasi wisata
3. Kendaraan umum menuju Responsive (ketanggapan)
Sumber: Simamora, 2004
Kawasan Dataran Tinggi 1. Pelayanan
Dieng 2. Promosi
Metode analisis IPA dilakukan dengan
4. Kondisi jalan antar objek 3. Penanganan keluhan
menggunakan diagram kartesius yang terdiri wisata di Kawasan Dataran pengunjung
dari sumbu X yaitu tingkat kinerja dan Y yaitu Tinggi Dieng Emphaty (kepedulian)
tingkat kepentingan. Penilaian dilakukan 5. Kendaraan umum antar 1. Pusat informasi
berdasarkan hasil rata-rata dari tingkat objek wisata di Kawasan 2. Tempat pembuangan
Dataran Tinggi Dieng sampah
kepentingan dan kinerja sesuai dengan jumlah
6. Area parkir 3. Fasilitas toilet
responden yang digunakan. Rumus yang
7. Biaya parkir 4. Fasilitas musholla
digunakan untuk penilaian tersebut adalah : 8. Jarak area parkir dengan 5. Warung makan / restoran
objek wisata Kebersihan 6. Pedagang
lokasi 7. Toko/Kios suvenir
9. Penginapan Assurance (jaminan)
Keterangan : 10. Kelengkapan fasilitas 1. Keamanan
: skor rataan tingkat kinerja 11. penginapan 2. pengetahuan karyawan
: skor rataan tingkat kepentingan 12. Keindahan alam 3. keramahan
n : jumlah responden 13. Objek wisata buatan 4. tingkat kemacetan
Nilai dari perhitungan tersebut dimasukkan Sumber: Wade and Eagles (2003) dan Manurung
(2011) diolah (2017)
dalam kuadran kartesius yang ditunjukkan pada
Gambar 1.
Selanjutnya, dilakukan UO^ O\OZgaWa untuk
melihat tingkat kesesuaian antara kinerja
dan kepentingan pengunjung. Rosadi (2011)
menyatakan bahwa skor kepuasan konsumen
merupakan gap antara tingkat kinerja dan
tingkat kepentingan. Data yang digunakan
adalah hasil perhitungan skor tingkat kinerja
Sumber: Martilla and James (1977) dan skor tingkat harapan, dengan rumus sebagai
Gambar 1 Diagram 7[^]`bO\QS>S`T]`[O\QS/\OZgaWa berikut :
21 JNP
Jurnal Nasional Pariwisata, Volume 9, Nomor 1, April 2017
JNP 22
Reni Novianti, Lukman M. Baga, A. Faroby Falatehan, Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Melalui Retribusi Sektor Pariwisata
tersebut dapat diterapkan dalam pengelolaan Dataran Tinggi Dieng. Atribut-atribut yang telah
dan pengembangan kawasan wisata sehingga dilakukan penghitungan nilai rata-rata tingkat
dapat meningkatkan retribusi daerah kepentingan dan kinerja, kemudian diposisikan
Wonosobo. Selanjutnya, untuk mencapai sasaran pada diagram IPA yang dapat dilihat pada
dirumuskan program-program yang akan Gambar 2.
dilakukan dan program tersebut dilaksanakan
secara bertahap yang dituangkan dalam sebuah
Kuadran I
peta strategik. Kuadran II
buah garis yang memotong sumbu X dan sumbu Warung makan / restoran, 29) Pedagang.
Y pada diagram kartesius tingkat kepentingan Kuadran IV >]aaWPZS=dS`YWZZ: 8) Jarak area parkir dengan
dan kinerja. Berdasarkan sumbu X dan Y objek wisata, 10) Penginapan, 13) Objek wisata buatan,
21) Pengetahuan karyawan, 30) Toko/Kios suvenir
tersebut akan membentuk kuadrat kartesius
tingkat kepentingan dan kinerja Kawasan
23 JNP
Jurnal Nasional Pariwisata, Volume 9, Nomor 1, April 2017
Jumlah 16.513
Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat bahwa
tidak terdapat perpotongan antara grafik kinerja Sumber: Data survei diolah (2017)
dan grafik kepentingan. Hal ini menjelaskan
bahwa atribut tersebut memiliki kinerja yang Berdasarkan Tabel 4 diperoleh rata-rata
lebih rendah daripada tingkat kepentingan nilai WTP terhadap penerapan tiket ]\S UObS
pengunjung. Kondisi ini perlu menjadi perhatian adalah sebesar Rp16.513 setiap pengunjung.
bagi pihak pengelola objek wisata Dataran Angka tersebut tergolong rendah apabila
Tinggi Dieng untuk dapat meperbaiki kinerja dibandingkan dengan penerapan tiket QZcabS`
pada atribut-atribut tersebut, sehingga dapat yang rata-rata pembelian tiket pada setiap objek
mempertahankan dan bahkan meningkatkan wisata berkisar antara Rp5.000 hingga Rp15.000
jumlah pengunjung. per orang. Apabila disimulasikan dengan data
BPS tahun 2014 yang menunjukkan jumlah
Estimasi Nilai WTP dan Faktor yang Mem- pengunjung domestik sebanyak 261.353 orang,
pengaruhinya Estimasi Nilai WTP maka diperoleh nilai estimasi WTP sebesar
Analisis WTP dilakukan untuk Rp 4,32 rupiah. Nilai estimasi tersebut akan
mengestimasi kesediaan pengunjung untuk menjadi pendapatan retribusi bagi Kabupaten
JNP 24
Reni Novianti, Lukman M. Baga, A. Faroby Falatehan, Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Melalui Retribusi Sektor Pariwisata
25 JNP
Jurnal Nasional Pariwisata, Volume 9, Nomor 1, April 2017
persamaan yaitu 8,1292 yang artinya apabila pengunjung yang berada disekitar objek wisata
diasumsikan variabel lain bernilai nol maka yaitu penduduk Kabupaten Wonosobo dan
nilai WTP adalah sebesar 8,1292 persen. Akan sekitarnya, sehingga pengunjung berkeinginan
tetapi, berdasarkan hasil analisis regresi linear membayar retribusi yang lebih rendah.
berganda menunjukkan bahwa variabel lama
pendidikan, frekuensi kunjungan dan biaya Strategi Peningkatan Retribusi Objek
perjalanan berpengaruh nyata terhadap nilai Wisata
WTP pada OZ^VO 5 persen. Sedangkan variabel Berdasarkan hasil analisis IPA, terdapat
tingkat pendapatan tidak ber-pengaruh nyata beberapa atribut dari objek wisata yang tingkat
terhadap WTP. kinerjanya rendah dibandingkan dengan
Variabel lama pendidikan dan biaya tingkat kepentingan pengunjung. Selain itu,
perjalanan berpengaruh positif terhadap terdapat beberapa kendala dalam pengelolaan
WTP dengan masing-masing koefisien 0,0319 Kawasan Dataran Tinggi Dieng, sehingga
dan 0,0854. Hal ini berarti, peningkatan lama diperlukan strategi untuk meningkatkan
pendidikan 1 tahun akan meningkatkan pendapatan retribusi objek wisata. Strategi
WTP sebesar 0,0319 persen. Semakin lama tersebut diawali dengan melakukan identifikasi
pendidikan seseorang menunjukkan tingkat SWOT serta merumuskan usulan strategi untuk
pendidikan yang semakin tinggi, dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang dalam
semakin tingginya pendidikan seseorang meminimalisir dampak yang timbul akibat
akan menambah pengetahuannya terhadap kelemahan dan ancaman yang ada dalam
pentingnya menjaga kualitas lingkungan melalui pengembangan dan pengelolaan Kawasan
pembayaran retribusi yang semakin besar atas Dataran Tinggi Dieng, yang dapat dilihat pada
pemanfaatannya. Sedangakan, peningkatan Tabel 6.
biaya perjalanan sebesar 1 persen maka akan
Tabel 6 Matriks SWOT
meningkatkan WTP sebesar 0,0854 persen.
Biaya perjalanan menggambarkan jarak antara
pengunjung dengan objek wisata, semakin jauh
jarak pengunjung akan semakin besar biaya
perjalanan yang akan dikeluarkan. Ketika biaya
perjalanan yang mereka keluarkan sebanding
dengan manfaat yang diperoleh dari objek wisata
tersebut (seperti keindahan dan keunikan objek
wisata), maka mereka akan bersedia membayar
retribusi yang lebih besar dengan harapan objek
wisata tersebut tetap terjaga kelestariannya.
Sedangkan untuk variabel frekuensi kun-
jungan berpengaruh negatif terhadap WTP
dengan koefisien 0,0887 yang berarti peningkatan
frekuensi kunjungan 1 kali akan menurunkan
WTP sebesar 0,0887 persen. Frekuensi
kunjungan yang tinggi biasanya dilakukan oleh
JNP 26
Reni Novianti, Lukman M. Baga, A. Faroby Falatehan, Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Melalui Retribusi Sektor Pariwisata
No Strategi Program
27 JNP
Jurnal Nasional Pariwisata, Volume 9, Nomor 1, April 2017
total WTP adalah Rp4,3 miliar. Hasil analisis domestik dan wisatawan mancanegara. Oleh
regresi menunjukkan bahwa variabel bebas sebab itu, bagi peneliti berikutnya diharapkan
yang berpengaruh terhadap nilai WTP adalah dapat melakukan penelitian serupa terhadap
lama pendidikan, frekuensi kunjungan dan wisatawan mancanegara serta penelitian
biaya perjalanan. Sedangkan untuk tingkat terhadap pengunjung pada musim liburan.
pendapatan tidak berpengaruh terhadap
nilai WTP karena terdapat beberapa
responden yang memiliki pendapatan yang DAFTAR PUSTAKA
cukup tinggi namun memberikan nilai WTP
yang terendah. Asmara Y, Ratnasari V. 2016. Analisis
3. Strategi yang diusulkan dalam upaya Kepuasan dan Loyalitas Pengunjung
peningkatan penerimaan retribusi kawasan terhadap Pelayanan di Kawasan Wisata
dataran tinggi dieng yaitu: 1) Meningkatkan Goa Selomangleng Kota Kediri dengan
kerjasama dalam pengelolaan dan Pendekatan Structural Equation Modeling.
pengembangan sumberdaya wisata yang 8c`\OZAOW\aRO\AS\W7BA, Vol 5. No 2: 181-
memiliki daya tarik; 2) Membangun sistem 186.
yang terintegrasi; 3) membangun dan Binns T, Nel E. 2002. Tourism as a Local
memperbaiki sarana dan fasilitas umum; 4) Development Strategy in South Africa. BVS
memperbaiki akses menuju objek wisata; dan 5S]U`O^VWQOZ 8]c`\OZ, Vol 168. No. 3: 235-
5) merumuskan peraturan yang mengatur 247.
tentang pariwisata, pengelolaan objek wisata
BPPKAD Kabupaten Wonosobo. 2014. >S\RO^ObO\
beserta elemen-elemennya.
@Sb`WPcaW =PXSY EWaObO 9OeOaO\ 2ObO`O\
BW\UUW 2WS\U. Wonosobo (ID). BPPKAD
Saran
Kabupaten Wonosobo.
Pemerintah daerah Kabupaten Wonosobo
BPS Kabupaten Wonosobo. 2014. 8c[ZOV
diharapkan dapat mengimplementasikan
>S\Uc\Xc\U =PXSY EWaObO RW 9OPc^ObS\
strategi peningkatan retribusi objek wisata
E]\]a]P] ". Wonosobo (ID): BPS
Dataran Tinggi Dieng sesuai dengan hasil
Kabupaten Wonosobo
arsitektur strategi yang disesuaikan dengan
rencana stategis, visi, misi dan tujuannya. Akan Cahyadi R. 2015. Pengaruh Pajak Industri
tetapi, untuk penerapan tiket ]\SUObS pada objek Pariwisata dan Retribusi Objek Wisata
wisata Dataran Tinggi Dieng diperlukan kajian Terhadap Pendapatan Asli Daerah di 12
mendalam yang melibatkan seluruh aspek Kabupaten/Kota Propinsi Riau Tahun
terkait sehingga diperoleh besaran tiket ]\S 2009-2013. 8=;, Vol 2. No 2: 1-15.
UObS yang tepat serta mempertimbangkan daya DJPK Kementerian Keuangan Republik Indoesia.
dukung lingkungan. @SOZWaOaW />02 9OPc^ObS\ E]\]a]P] bOVc\
Penelitian ini dilakukan pada Z]e aSOa]\a $ " DJPK Kemenkeu. Jakarta (ID):
yaitu pada hari kerja dan liburan akhir pekan DJPK Kementerian Keuangan.
dan terhadap wisatawan domestik. Penelitian
Edison B. 2011. Analisis Willingness to Pay
hanya dilakukan terhadap wisatawan domestik
Penggunaan Angkutan Becak Motor di
karena salah satu tujuan dari penelitian ini
Kota Ujung Batu. 8c`\OZ/^bSY, Vol 3. No 2:
adalah untuk mengetahui nilai WTP terhadap
102-105.
tiket masuk objek wisata, dimana terdapat
perbedaan tarif tiket antara wisatawan Ekanayake EM, Long AE. 2012. Tourism
Development and Economic Growth in
JNP 28
Reni Novianti, Lukman M. Baga, A. Faroby Falatehan, Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Melalui Retribusi Sektor Pariwisata
Developing Countries. BVS 7\bS`\ObW]\OZ Wade DJ, Eagles PFJ. 2003. The Use of Importance-
8]c`\OZ]T0caW\SaaO\R4W\O\QS@SaSO`QVVol Performance Analysis and Market
6. No 1: 51-63. Segmentation for Tourism Management in
Park and Protected Areas: An Application
Fauzi A. 2004. 3Y]\][W Ac[PS`ROgO /ZO[ RO\
to Tanzania’s National Parks. 8]c`\OZ ]T
:W\UYc\UO\. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka
3Q]b]c`Wa[ Vol 2. No 3: 196-212.
Utama.
Wardiyanta. 2006. ;Sb]RS >S\SZWbWO\ >O`WeWaObO.
Manurung FT. 2011. Analisis Tingkat Kepuasan
Yogyakarta (ID): ANDI.
Pengunjung wisata Agro Gunung Mas
Cisarua Bogor (PTPN VIII) [skripsi]. Bogor Wong MS, Hideki N, George P. 2011. The Use of
(ID): Institut Pertanian Bogor. Importance-Performance Analysis (IPA) in
Evaluating Japan’s E-Government Services.
Martilla JA, James JC. 1977. Importance
8]c`\OZ ]T BVS]`SbWQOZ O\R /^^ZWSR 3ZSQb`]\WQ
Performance Analysis. BVS 8]c`\OZ ]T
1][[S`QS@SaSO`QV, Vol 6. No 2: 17-30.
;O`YSbW\U Vol. 41. No 1: 77-79.
Puteri NM. 2014. Analisis Willingness to Pay dan
alternatif Strategi Upaya Pengembalian
Fungsi Kawasan Konservasi (Studi Kasus:
Taman hutan Raya Pancoran Mas Depok)
[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Putrakusuma D. 2014. Estimasi Willingness To
Pay Masyarakat dan Formulasi Strategi
Ruang Terbuka Hijau Taman Kota Waduk
Pluit Jakarta Utara [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Pleangra F dan Edi YAG. 2012. Analisis Pengaruh
Jumlah Objek Wisata, Jumlah Wisatawan
dan Pendapatan Perkapita terhadap
Pendapatan retribusi Objek Pariwisata
35 kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
2W^]\SU]`]8]c`\OZ]T3Q]\][WQa Vol 1. No 1:
1-8.
Rangkuti F. 2016. /\OZWaWaAE=B(BSY\WY;S[PSROV
9Oaca0Wa\Wa1O`O>S`VWbc\UO\0]P]b@ObW\U
RO\=1/7. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka
Utama
Rosadi EA. 2011. Analisis Kepuasan Pengunjung
Agrowisata Agrifun Kota Bogor Jawa Barat
[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Simamora B. 2004. >O\RcO\ @WaSb >S`WZOYc
9]\ac[S\. Jakarta (ID): PT. Gramedia
Utama.
29 JNP