You are on page 1of 7

IMPLEMENTASI ASUHAN SAYANG IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG


PADA BULAN MEI TAHUN 2013

Iswari Paramita1, Mustika Pramestyani2, Mentari3


1
Dinas Kesehatan DIY, 2,3D3 Kebidanan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta

ABSTRACT

Background: Dear mother care is care with the principle of mutual respect for the culture,
beliefs and desires of the mother. One basic principle is to include husbands and families during
labor and childbirth. Attention and support to the mother during labor will gain a sense of
security and a better output. Dear mother's care during childbirth include the care given to the
mother, which began when I to stage IV. Dear mother care implementation or become a
fundamental principle in the provision of care dear mother in the delivery process includes
providing emotional support, provision of fluids and nutrition, flexibility for bladder and bowel,
as well as the prevention of infection.

Objective: This study aims to determine the implementation dear mother care clinic working
area Candimulyo.

Method: Type of approach used in this study is the evaluation of research method (Evaluation
Study). Respondents in this study all private midwives working area clinic Candimulyo 20 the
number of samples taken by the Non-Probability sampling techniques saturated.

Result: From the analysis of the implementation of the care of dear mother of this study showed
that of the 20 respondents found the overall implementation of the care of maternal affection are
quite as many as 13 respondents (65%).

Conclusion: Implementation dear mother care clinic Candimulyo working area is quite.

Keywords: Dear mother care, childbirth

PENDAHULUAN gerakan sayang ibu (safe motherhood


program) yang dilaksanakan oleh World
Asuhan sayang ibu merupakan asuhan Health Organization (WHO) (2010).
persalinan dengan mengikutsertakan suami Asuhan sayang ibu sebagai salah satu
dan keluarga selama proses persalinan dan aspek dari 5 benang merah sangat
kelahiran bayi yang mampu mengurangi membantu ibu agar merasa aman dan
risiko terjadinya kematian ibu. Untuk nyaman selama proses persalinan.
menurunkan Angka Kematian Ibu terlihat Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
beberapa program yang dilaksanakan oleh ibu tidak mau meminta pertolongan tenaga
organisasi internasional misalnya program penolong persalinan terlatih untuk

1
memberikan asuhan selama persalinan dan bersalin, Surojoyo 46 ibu bersalin,
kelahiran bayi dengan alasan, bahwa Candimulyo 34 ibu bersalin, Tempursari
tenaga penolong tersebut tidak benar-benar 12 ibu bersalin, Purworejo 34 ibu bersalin,
memperhatikan kebutuhan/ kebudayaan, Surodadi 107 ibu bersalin, Tembelang 27
tradisi, dan keinginan pribadi para ibu ibu bersalin, Sonorejo 36 ibu bersalin,
dalam persalinan dan kelahiran bayi. Giyanti 25 ibu bersalin, Kebonrejo 41 ibu
Alasan lain yang juga berperan adalah bersalin, Trenten 87 ibu bersalin dan
bahwa sebagian besar fasilitas kesehatan diperoleh data absolute (ABS) 100%
memiliki peraturan dan prosedur kurang ditolong oleh tenaga kesehatan
bersahabat dan menakutkan bagi para ibu. (Lap.Yankes, 2012).
Peraturan dan prosedur tersebut termasuk; Dari hasil wawancara dengan bidan
tidak memperkenankan ibu untuk berjalan- yang bertugas dipuskesmas Candimulyo,
jalan sebelum dilakukan proses persalinan, bahwa Asuhan Sayang Ibu telah
tidak mengizinkan anggota keluarga dilaksanakan namun belum pernah
menemani ibu, membatasi ibu hanya pada dilakukan penelitian untuk mengevaluasi
posisi tertentu selama persalinan dan Implementasi Asuhan Sayang Ibu
kelahiran bayi dan memisahkan ibu dari Diwilayah Kerja Puskesmas Candimulyo.
bayi segera setelah bayi dilahirkan Berdasarkan dari uraian di atas, peneliti
(Waspodo, Djoko, dkk. 2007). sangat tertarik untuk mengetahui lebih
Banyak hasil penelitian menunjukkan lanjut Implementasi Asuhan Sayang Ibu
bahwa jika para ibu diperhatikan dan Di Wilayah Kerja Puskesmas Candimulyo.
diberi dukungan selama persalinan dan
kelahiran bayi serta mengetahui dengan
baik mengenai proses persalinan dan PEMBAHASAN
asuhan yang akan mereka terima, mereka
1. Sebaran persalinan pada BPS
akan mendapatkan rasa aman dan keluaran
diwilayah kerja Puskesmas
yang lebih baik (Enkin, et. all, 2000).
Candimulyo pada bulan Januari –
Berdasarkan hasil studi pendahuluan
April tahun 2013.
yang dilakukan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Magelang, dari data laporan
pelayanan kesehatan tahun 2012 didapat
21 Bidan Praktek Swasta di Kecamatan
Candimulyo, dari sebaran persalinan yang
didapat dari laporan PWSKIA didapat 19
desa pada Kecamatan Candimulyo dan
terdapat data jumlah persalinan pada
tahun 2012 ditiap desa Kecamatan
Candimulyo yaitu; Bateh 58 ibu bersalin,
Tampir Wetan 42 ibu bersalin, Podosoko
25 ibu bersalin, Tegalsari 46 ibu bersalin,
Kembaran 24 ibu bersalin, Tampir Kulon
51 ibu bersalin, Tempak 51 ibu bersalin,
Sidomulyo 58 ibu bersalin, Mejing 73 ibu

2
Tabel 1 Rata-rata sebaran persalinan diketahui bahwa berdasarkan cara
BPS wilayah kerja puskesmas bayar seperti berikut.
Candimulyo pada bulan Januari –
April tahun 2013 Tabel 2 Distribusi frekuensi
karakteristik ibu bersalin berdasarkan
cara bayar

No Kategori Frekuensi Presenta


se (%)
1 Jaminan 20 100
Persalinan
2 Tidak Jaminan 0 0
Persalinan
Jumlah 20 100,0
Sumber : Data Primer Terolah, 2013.

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui


bahwa seluruh ibu bersalin yang
menjadi responden penelitian ini
menggunakan jaminan persalinan
sebanyak 20 responden (100%).
3. Proporsi implementasi asuhan sayang
Sumber : Data Primer Terolah, 2013. ibu saat persalinan diwilayah kerja
Puskesmas Candimulyo pada bulan
Mei tahun 2013. Untuk melihat
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui proporsi tersebut bidan yang menjadi
jumlah rata-rata sebaran persalinan objek observasi penelitian sehingga
dari bulan Januari – April tahun 2013 dapat dikelompokan distribusi
diperoleh jumlah terbesar berada frekuensi sebagai berikut dengan data
didesa Mejing dan Surodadi sebesar 7 terolah diperoleh mean = 17,8 dengan
ibu bersalin. Hal ini sebanding dengan SD = 0,5.
jumlah ibu hamil didesa Mejing dan
Surodadi berdasarkan data PWS KIA Tabel 3 Distribusi frekuensi
tahun 2012. implementasi asuhan sayang ibu saat
persalinan
2. Karakteristik ibu bersalin berdasarkan
cara bayar persalinan diwilayah kerja No Kategori Frekuensi Presentase (%)
Puskesmas Candimulyo pada bulan 1 Baik 17 85
Mei tahun 2013. Untuk melihat 2 Cukup 2 10
3 Kurang 1 5
karakteristik tersebut dilakukan Jumla 20 100,0
penelitian di 20 BPS dan hanya Sumber : Data Primer Terolah, 2013.
diambil satu ibu bersalin untuk
kemudian dilakukan observasi dimana

3
Berdasarkan Tabel 3 menunjukan Tabel 5 Distribusi frekuensi
bahwa dari 20 responden implementasi implementasi asuhan sayang ibu
asuhan sayang ibu saat persalinan
paling banyak kategori baik yaitu No Kategori Frekuen Presentas
si e (%)
sebesar 17 ibu bersalin (85%). 1 Baik 4 20
2 Cukup 13 65
4. Proporsi implementasi asuhan sayang 3 Kurang 3 15
ibu pasca persalinan diwilayah kerja Jumlah 20
Puskesmas Candimulyo pada bulan 100,0
Mei tahun 2013. Untuk melihat Sumber : Data Primer Terolah, 2013.
proporsi tersebut bidan yang menjadi
objek observasi penelitian sehingga Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukan
dapat dikelompokan distribusi bahwa dari 20 responden implementasi
frekuensi sebagai berikut dengan data asuhan sayang ibu paling banyak
terolah diperoleh mean = 4,2 dengan kategori cukup yaitu sebesar 13
responden (65%).
SD = 0,41.
Tabel 4 Distribusi frekuensi Hasil analisis penelitian
implementasi asuhan sayang ibu pasca menunjukan bahwa rata-rata jumlah
persalinan sebaran persalinan BPS wilayah kerja
puskesmas Candimulyo tahun 2013
No Kategori Frekuensi Presentase
(%)
pada bulan Januari – April didapat
1 Baik 4 20 jumlah rata-rata sebaran persalinan
2 Cukup 16 80 (perbulan) diperoleh jumlah terbesar
3 Kurang 0 0 berada didesa Mejing dan Surodadi
Jumlah 20 100,0
sebesar 7 ibu bersalin. Hal ini
Sumber : Data Primer Terolah, 2013.
sebanding dengan jumlah ibu hamil
didesa Mejing dan Surodadi
Berdasarkan Tabel 4 menunjukan berdasarkan data PWS-KIA tahun
bahwa dari 20 responden implementasi 2012. Dilihat dari hasil penelitian
asuhan sayang ibu pasca persalinan Implementasi Asuhan Sayang Ibu yang
paling banyak kategori cukup yaitu mendapat kategori cukup dan sebaran
sebesar 16 ibu bersalin (80%). persalinan hanya 7 ibu bersalin atau
hanya sedikit kenapa tidak dilakukan
5. Proporsi implementasi asuhan sayang saja asuhan sayang ibu secara
ibu diwilayah kerja Puskesmas keseluruhan. Dengan demikian dapat
Candimulyo pada bulan Mei tahun disimpulkan bahwa sebaran persalinan
2013. Untuk melihat proporsi tersebut tidak merata berdasarkan jumlah ibu
bidan yang menjadi objek observasi hamil disetiap desa dan asuhan sayang
penelitian sehingga dapat ibu yang kurang diimplementasikan.
dikelompokan distribusi frekuensi Dari hasil penelitian menunjukan
sebagai berikut dengan data terolah bahwa dapat diketahui dari 20 pasien
diperoleh mean = 22 dengan SD = 0,7. yang bersalin keseluruhannya
menggunakan jampersal. Hal ini

4
menunjukkan bahwa rata-rata ibu Asuhan sayang ibu adalah asuhan
bersalin mendapat fasilitas dari dengan prinsip saling menghargai
pemerintah, dan dapat diketahui bahwa budaya, kepercayaan dan keinginan
tidak ada perbedaan implementasi sang ibu (Depkes, 2004). Dengan
asuhan sayang ibu berdasarkan cara demikian dapat disimpulkan penelitian
bayar. Berdasarkan Peraturan Menteri pada implementasi asuhan sayang ibu
Kesehatan Republik Indonesia Nomor saat persalinan dan pasca persalinan
2562/Menkes/ Per/ XII/ 2011 Tentang sudah sesuai dengan aturan kesehatan
Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan. untuk selalu memberikan rasa aman
Dalam rangka menurunkan angka dan nyaman pada proses persalinan.
kematian ibu dan anak dan Hasil dari penelitian tentang
mempercepat pencapaian MDGs telah Implementasi Asuhan Sayang Ibu di
ditetapkan kebijakan bahwa setiap ibu Wilayah Kerja Puskesmas Candimulyo
yang melahirkan, biaya persalinannya yang telah dilakukan didapat kategori
ditanggung oleh Pemerintah melalui cukup yaitu sebanyak 13 responden
Program Jaminan Persalinan. Program (65%). Hal ini dipengaruhi karena
Jaminan Persalian (Jampersal) adalah kurangnya kerjasama yang baik antara
jaminan pembiayaan persalinan yang bidan dan pasien, karena tingkat
meliputi pemeriksaan kehamilan, kecemasan wanita selama bersalin
pertolongan persalinan, pelayanan akan meningkat yang menyebabkan
nifas termasuk pelayanan KB pasca ibu bersalin kurang mendengarkan
persalinan dan pelayanan bayi baru intruksi bidan.
lahir. Dengan demikian, dapat Asuhan sayang ibu menjamin
disimpulkan bahwa berdasarkan hasil bahwa pasien dan keluarganya
penelitian Jampersal sudah berjalan diberitahu tentang apa yang sedang
dengan baik disetiap-tiap desa. terjadi dan apa yang bisa diharapkan.
Dari hasil penelitian menunjukan Sama seperti kala I, selama kala II
bahwa dapat diketahui sebagian besar bidan harus menjelaskan apa yang
responden mengimplementasikan akan dilakukan serta alasannya
asuhan sayang ibu saat persalinan sebelum melakukan tindakan (seperti
termasuk dalam kategori baik yaitu sebelum melakukan pemeriksaan
sebanyak 17 responden (85%), dan vagina, mengecek tekanan darah, DJJ,
pasca persalinan termasuk dalam dsb), dan menjelaskan hasil
kategori cukup yaitu sebanyak 16 pemeriksaan yang dilakukannya.
responden (80%). Asuhan sayang ibu Bidan bertugas membantu pasien
merupakan asuhan persalinan dengan memahami apa yang sedang dan akan
mengikutsertakan suami dan keluarga terjadi selama proses kelahiran,
selama proses persalinan dan kelahiran menghargai peran pasien, peran bidan,
bayi yang mampu mengurangi risiko dokter atau pemberi asuhan lainnya
terjadinya kematian ibu. Asuhan dalam proses kelahiran tersebut
sayang ibu membantu ibu dan (Marmi, 2012; Sulistyawati dan
keluarganya untuk merasa aman dan Nugraheny, 2010). Dengan demikian
nyaman selama proses persalinan. dapat disimpulkan pada penelitian ini

5
belum sepenuhnya berkaitan dengan sehingga tidak terpenuhinya
teori yang ada karena masih adanya Implementasi Asuhan Sayang Ibu.
batasan-batasan dalam implementasi
sehingga tidak terpenuhinya SARAN
Implementasi Asuhan Sayang Ibu.
1. Bagi Bidan Praktek Swasta Diwilayah
Kerja Puskesmas Candimulyo
KESIMPULAN Untuk selalu melakukan asuhan sayang
ibu saat persalinan dan pasca
1. Berdasarkan rata-rata jumlah sebaran persalinan untuk mengeratkan
persalinan BPS wilayah kerja hubungan emosional antara ibu
puskesmas Candimulyo dari bulan bersalin dengan bidan dan memberikan
Januari – April tahun 2013 didapat rasa nyaman.
jumlah rata-rata sebaran persalinan 2. Bagi Ibu Bersalin
(perbulan) diperoleh jumlah terbesar Setiap ibu bersalin wajib secara aktif
berada didesa Mejing dan Surodadi menanyakan hak dan kewajibannya
sebesar 7 ibu bersalin. Hal ini agar mendapatkan kenyamanan dan
sebanding dengan jumlah ibu hamil keamanan dari tenaga kesehatan.
didesa Mejing dan Surodadi 3. Bagi Peneliti Lain
berdasarkan data PWS-KIA tahun Meneliti disalah satu BPS dalam
2012. jangka tertentu dan melakukan
2. Dari hasil penelitian Implementasi observasi terlibat agar bidan yang
Asuhan Sayang Ibu berdasarkan cara menjadi sasaran observasi tidak merasa
bayar, dari 20 pasien yang bersalin terawasi.
keseluruhannya menggunakan
jampersal. DAFTAR PUSTAKA
3. Implementasi asuhan sayang ibu saat
persalinan didapatkan hasil termasuk Arikunto, S.2010. Prosedur Penelitian
dalam kategori baik yaitu sebanyak 17 Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
responden (85%). Rineka Cipta.
4. Implementasi asuhan sayang ibu pasca
persalinan didapatkan hasil termasuk Arikunto, S.2006. Prosedur Penelitian
dalam kategori cukup yaitu sebanyak Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
16 responden (80%). Rineka Cipta.
5. Hasil dari penelitian tentang
Implementasi Asuhan Sayang Ibu di Bobak, L.2005. Buku Ajar Keperawatan
Wilayah Kerja Puskesmas Candimulyo Maternitas, edisi 4. Alih Bahasa : Maria
yang telah dilakukan didapat kategori A. Wijayarini. Jakarta : EGC
cukup yaitu sebanyak 13 responden Depkes RI.2007. Rencana Strategi
(65%). Pada penelitian ini belum Nasional Making Pregnancy Safer (MPS)
sepenuhnya berkaitan dengan teori di Indonesia Tahun 2001-2010. Jakarta :
yang ada karena masih adanya Dinas Kesehatan Republik Indonesia.
batasan-batasan dalam implementasi

6
Dinkes Magelang.2012. Profil Kesehatan.
Magelang : Dinas Kesehatan Magelang. Prawirohardjo, S., H. Carey, C.S.2008.
Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Widya
Marmi.2012. Intranatal Care, Asuhan Medika.
Kebidanan Pada Persalinan. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar. Sulistyawati, A., Nugraheny, E.2010.
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.
Hidayat, A., Mufdillah.2008. Catatan Jakarta : Salemba Medika.
Kuliah Konsep Kebidanan. Yogyakarta :
Mitra Cendekia Press Sugiyono.2012. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung : ALFABETA.
Notoatmodjo, S.2010. Metodelogi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rikena http ://www.pdf.com/ Analisis Penerapan
Cipta. Standar Asuhan Persalinan Normal (APN)
Oleh Bidan Di Rumah Sakit Umum
Prawirohardjo, S.2006. Obstetri dan Daerah Kabupaten Sorong Papua Barat
Ginekologi. Jakarta : Widya Medika. Tahun 2008 ( STUDI KUALITATIF
).html
Prawirohardjo, S.2007. Obstetri dan
Ginekologi. Jakarta : Widya Medika.

You might also like