Forecasting Kaos Polos

You might also like

You are on page 1of 10

Jurnal Media Teknik & Sistem Industri e-issn: 2581-0561

Vol.2 (no.2) (2018) hal.1-10 p-issn: 2581-0529


http://jurnal.unsur.ac.id/index.php/JMTSI

Perancangan Sistem Informasi Persediaan


Produk Kaos Berbasis Metode Period Order
Quantity (Study Kasus: PD.Teguh Kaos Polos)
Bramantiyo Eko Putro1, Ujang Arif Taufik2
1,2
Teknik Industri Universitas Suryakancana
Jl. Pasir Gede Raya Cianjur
1
Email: bramantiyo@unsur.ac.id

Dikirimkan: 07, 2018 . Diterima: 09, 2018. Dipublikasikan: 10, 2018.

Abstract— Economic growth causes goods and services produced to increase and competition in the process
of meeting the needs of consumers. PD.TEGUH KAOS POLOS is a trading company engaged in the field of
clothing. The existing problem is the stockpile of goods that cause large inventory and not necessarily when
the time of purchase of raw materials and the process of recording transactions, whether the purchase
transactions and sales transactions are still using the manual with a note and ledger. The purpose of this
study to determine the economic order and frequency of optimal ordering time by using Period Order
Quantity method with the help of management information system design to help find out the information
system needs regarding the amount of stock available. POQ calculation results obtained that the optimal
order amount of 1803 units / pcs with the frequency of ordering 11 times and the distance between
reservations for 29 days. There was a decrease in stock buildup around 7626 units / pcs. POQ decreases
message costs and saves Rp.36.171.103 which can save company costs. Functionally a company needs a
computerized information system and non-functional companies need a computer device CPU with the help
of XAMPP software to run the database. With inventory information system using POQ saves working time
to be more effective and efficient.

Keywords— Forecasting; Period Order Quantity; Management Information System; Information System
Design.

Abstrak— Pertumbuhan ekonomi menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi mengalami peningkatan
dan persaingan dalam proses pemenuhan kebutuhan pada konsumen. PD.TEGUH KAOS POLOS merupakan
perusahaan dagang yang bergerak di bidang sandang. Permasalahan yang ada yaitu penumpukan stock barang
yang menimbulkan inventory besar dan tidak tentunya kapan waktu pembelian bahan baku serta proses
pencatatan transaksi, baik itu transaksi pembelian dan transaksi penjualan masih menggunakan cara manual
dengan nota dan buku besar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pesanan yang ekonomis serta frekuensi
waktu pemesanan yang optimal dengan menggunakan metode Period Order Quantity dengan bantuan
perancangan sistem informasi manajemen untuk membantu mengetahui kebutuhan sistem informasi
mengenai jumlah stock yang tersedia. Hasil perhitungan POQ didapat bahwa jumlah pemesanan yang
optimal sebesar 1803 unit/pcs dengan frekuensi pemesanan 11 kali dan jarak antar pemesanannya selama 29
hari. Terjadi penurunan penumpukan jumlah stock sekitar 7626 unit/pcs. POQ menurunkan biaya pesan dan
simpan sebesar Rp.36.171.103 yang dapat menghemat biaya perusahaan. Secara fungsional perusahaan
memerlukan sistem informasi yang terkomputerisasi dan secara non-fungsional perusahaan memerlukan
perangkat komputer CPU dengan bantuan software XAMPP untuk menjalankan database. Dengan sistem
informasi persediaan menggunakan POQ menghemat waktu kerja menjadi lebih efektif dan efisien.

Kata kunci— Peramalan; Period Order Quantity; Sistem Informasi Manajemen; Perancangan Sistem
Informasi;

1
Taufik & Putro

I. PENDAHULUAN
Proses produksi erat kaitannya dengan sistem
inventory (persediaan), yaitu untuk menjamin
lancarnya proses produksi. Persediaan adalah
bahan-bahan, bagian yang disediakan, dan bahan-
bahan dalam proses yang terdapat dalam
perusahaan untuk proses produksi, serta barang-
barang jadi atau produk yang disediakan untuk
memenuhi permintaan dari konsumen atau
pelanggan setiap waktu [1]. Kegiatan produksi Gambar 1. Permintaan dan stock kaos pada bulan Januari-
tidak hanya berorientasi pada produk yang Desember 2016 (sumber: PD. Teguh Kaos Polos)
dihasilkan, tetapi bagaimana cara menjaga bahan
Diketahui pada gambar 1 bahwa pada bulan
baku agar produksi itu dapat berjalan. Persediaan
Januari-Maret terdapat stock yang berlebih
yang berlebih akan menimbulkan biaya
dibandingkan permintaan, mengakibatkan adanya
penyimpanan yang besar disamping dampaknya
ongkos simpan. Sedangkan untuk bulan April ada
akan menimbulkan biaya tambahan, sedangkan
kenaikan permintaan, namun stock di gudang
persediaan yang terlalu kecil akan menyebabkan
habis. Akibatnya konsumen harus menunggu
stock kosong yang berpengaruh terhadap
barang pesanan untuk selanjutnya diproses dan ini
kepuasan pelanggan [2].
dapat mengurangi kepuasaan terhadap konsumen.
Oleh karena itu, untuk menghindari stock Pada bulan Mei-Desember terjadi penumpukan
kosong, perusahaan biasanya mempunyai safety stock yang mengakibatkan adanya ongkos ekstra
stock sebagai pengaman bila terjadi fluktuasi (ongkos simpan).
permintaan. Menurut Rangkuti [1] dalam bukunya Permasalahan lain dari proses pencatatan
menjelaskan bahwa “pengaman persediaan (safety transaksi, baik itu transaksi pembelian dan
stock) adalah persediaan tambahan yang diadakan transaksi penjualan masih menggunakan cara
untuk melindungi atau menjaga kemungkinan manual dengan nota dan buku besar (Bapak
terjadinya kekurangan bahan atau stock out”. Teguh, 20 September 2017). Proses manual
mengakibatkan terjadinya kekeliruan dan
Selain safety stock, kebutuhan akan memesan
kembali atau reorder point sangatlah dibutuhkan. kesalahan dalam pencatatan. Hal tersebut
Reorder point atau pemesanan kembali adalah menyulitkan pemilik dalam menentukan stock
”Suatu titik atau batas dari jumlah persediaan produk yang ada. Selain itu mengenai bagian
yang ada pada suatu saat dimana pemesanan harus sistem informasinya masih tergolong minim
diadakan kembali” [3]. sehingga PD. Teguh Kaos Polos ini membutuhkan
suatu alat bantu hitung untuk menentukan kapan
Permasalahan persediaan ini dapat dibantu pemesanan yang optimal serta untuk mendata
dengan sistem informasi yang baik [4]. O’brien supplier dan keseluruhan bahan baku stock
dan Marakas mengemukakan bahwa sistem dengan bantuan sistem informasi.
informasi adalah berbagai kombinasi dari Berdasarkan latar belakang diatas maka
manusia, perangkat keras, perangkat lunak, rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
jaringan komunikasi, sumber data, kebijakan dan 1. Apakah dengan metode Periodic Order
prosedur yang mampu menyimpan, Quantity ini dapat mengurangi persediaan
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarluaskan berlebih serta dapat menentukan kuantitas
informasi dalam suatu organisasi [5]. pembelian yang optimal?
2. Bagaimana kebutuhan sistem informasi di PD.
PD. Teguh Kaos Polos merupakan perusahaan Teguh Kaos Polos?
dagang yang bergerak di bidang sandang. 3. Apakah dengan sistem informasi manajemen
Permasalahan yang ditemui yaitu penumpukan persediaan dapat menginformasikan jumlah
stock barang (stock berlebih) sehingga persediaan yang tersedia?
menimbulkan inventory yang besar. Selain itu
karena tidak tentunya kapan pembelian bahan II. METODOLOGI PENELITIAN
baku sehingga hanya berdasarkan perkiraan saja 1. Studi Pustaka
yang mengakibatkan terjadinya penumpukan Studi pustaka dilakukan dengan tujuan untuk
stock. mengetahui metode apa yang akan digunakan
oleh peneliti dalam menyelesaikan permasalahan
yang ada. Pada tahap ini merupakan bahasan
pengumpulan pengetahuan yang ditinjau dari segi

2
peramalan, persediaan, sistem informasi 4. Perhitungan Period Order Quantity (POQ)
manajemen dan lain-lain yang didapat dari Metode POQ pada dasarnya adalah
sumber-sumber seperti buku, jurnal, internet dan memesan barang dengan interval pesan (T) yang
sumber lainnya. tetap dengan jumlah ukuran lot pemesanan sama
dengan kebutuhan barang dalam selama periode
2. Pengumpulan Data pemesanan yang dicakup [8]. Cara penentuan T
Informasi atau data dapat dibedakan tersebut didasarkan atas formula Wilson dengan
berdasarkan sumbernya, antara lain data dari cara sebagai berikut:
tangan pertama (data primer), dan data dari a. Hitung Economic Order Quantity (EOQ).
tangan kedua, ketiga, dan seterusnya (data
sekunder) [6]. Dalam mencari data ini, peneliti EOQ =
mengambil dua klasifikasi pengumpulan data, Dimana :
yaitu: A = Biaya pemesanan
D = Jumlah Pemesanan dalam
A. Data Primer periode tertentu
Data primer adalah data yang diperoleh h = Biaya simpan
secara langsung dari sumbernya [6]. Untuk b. Hitung jumlah (frekuensi) pemesanan f,
mengumpulkan data primer peneliti menggunakan yaitu dengan membagi permintaan per-tahun
dua metode, yaitu: (D) dengan EOQ. Bulatkan ke atas bila hasil
a. Studi Lapangan (Observasi) pembagian (nilai f) bukan bilangan bulat.
Studi lapangan (observasi) adalah melakukan
f=
pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang diselidiki, tanpa mengajukan
pertanyaan-pertanyaan. [6]. Pada tahap ini peneliti dimana :
melakukan studi lapangan (observasi) pada D = Permintaan barang per-tahun
perusahaan dagang PD. Teguh Kaos Polos yang c. Hitung POQ dengan membagi jumlah
belum memiliki perencanaan persediaan yang periode per-tahun (P) dengan f. Hasil
baik dalam menentukan langkah pembelian yang pembagian ini kemudian dibulatkan ke atas.
optimal serta belum memiliki sistem informasi
manajemen yang terkomputerisasi. T=
5. Perancangan Sistem Informasi
b. Wawancara Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem
Wawancara (interview) merupakan cara informasi yang ada dengan sistem informasi
pengumpulan data dengan jalan tanya-jawab usulan yang akan dilakukan oleh peneliti di PD.
sepihak yang dikerjakan secara sistemik dan Teguh Kaos Polos. Perancangan sistem informasi
berdasarkan tujuan penelitian. [6]. Pada tahap ini yang dilakukan adalah pembuatan flow map yaitu
peneliti melakukan wawancara dengan pemilik bagan-bagan yang mempunyai arus yang
PD. Teguh Kaos Polos untuk memperoleh menggambarkan langkah-langkah penyelesaian
keterangan lebih banyak mengenai objek suatu masalah. [9], diagram alir data (data flow
penelitian untuk selanjutnya data ini akan diolah diagram) menurut [10] suatu network yang akan
oleh peneliti. menggambarkan suatu sistem otomatis atau
terkomputerisasi, manualisasi atau gabungan dari
B. Data Sekunder keduanya yang penggambarannya disusun dalam
Data sekunder adalah data yang bukan bentuk kumpulan komponen yang saling
diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. berhubungan sesuai dengan aturan mainnya., dan
[6]. Data sekunder yang diambil oleh peneliti entity relation diagram (ERD) menurut [9] adalah
yaitu berupa sejarah perusahaan, struktur suatu model jaringan yang menggunakan susunan
organisasi perusahaan, laporan penjualan, dan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak.
data lain-lain yang dibutuhkan untuk penelitian.
6. Perancangan Database
3. Jenis Penelitian Database atau dalam bahasa Indonesianya
Pada tahap ini jenis penelitian yang digunakan basis data adalah kumpulan data yang disusun,
adalah penelitian dengan metode campuran (mix diorganisasikan dan disimpan secara sistematik
methods). Menurut Creswell [7] penelitian yang saling berhubungan antara satu dengan yang
campuran (mix methods) adalah metode penelitian lainnya [11]. Pada tahap ini perancangan yang
yang mengkolaborasikan antara penelitian dilakukan adalah pembuatan / input database
kualitatif dengan penelitian kuantitatif.

3
Taufik & Putro

dengan bantuan bahasa pemrograman PHP Tabel 5 Perbandingan peramalan


(Hypertext Preprocessor) dan MySQL.

7. Perancangan Interface
Pada tahap ini dilakukan suatu perancangan
bentuk interface program yang akan dibuat.
Tujuan dalam bentuk interface ini agar pemakai
mengerti dalam pengoperasian program yang Dari hasil perhitungan peramalan, dapat
telah dibuat. Perancangan ini di meliputi menu, dilihat perbandingan pada tabel IV.6 dengan
fitur-fitur yang akan disediakan, serta tampilan Single Moving Average, Single Eksponential
yang akan dirancang. Pada perancangan ini Smoothing, Regresi Linier dan Peramalan
dibantu dengan MySQL dan XAMPP (program Konstan maka didapat nilai Standar Deviasi Error
yang menjalankan PHP dan MySQL). (SDE) yang terkecil adalah perhitungan
peramalan dengan metode Regresi Linier
III. HASIL PENELITIAN sehingga hasil peramalan ini akan digunakan
1. Peramalan untuk perhitungan Period Order Quantity (POQ).
Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu
Tabel 6 Data permintaan hasil peramalan
perencanaan yang efektif dan efisien digunakan
untuk memprediksi atau mengestimasi permintaan
di masa yang akan datang [12].
a. Single Moving Average 2. Period Order Quantity (POQ)
Metode rata-rata bergerak ini menghitung Diketahui -Ongkos Pesan (A) = Rp.420.175,.
deret berkala dari data asli dan diubah menjadi -Ongkos simpan (h) =Rp.4.743,.
deret rata-rata bergerak yang lebih mulus. -Harga Kaos = Rp. 40.000,.
a. Economic Order Quantity (EOQ).
b. Single Eksponential Smoothing
Pada peramalan ini data yang dihitung diberi EOQ =
bobot alpha ( ) sesuai pola data aktual. Alpha ( )
yang digunakan sebesar = 0,5. Karena pola data EOQ =
aktual pada penjualan tidak stabil atau bergejolak EOQ = 1803 pcs
dari waktu ke waktu dan tingkat ketepatannya pun Jadi pemesanan yang optimal didapat sebanyak
dirasa sudah mendekati. 1803 unit/pcs untuk setiap pemesanan.
c. Regresi Linier
b. Frekuensi Pemesanan
Pada peramalan regresi linier ini untuk
menentukan nilai peramalan dicari terlebih dahulu f=
nilai a dan b nya dengan memakai rumus-rumus f=
yang telah ditentukan.
f = 10,17
Tabel 3 perhitungan Regresi Linier f = 11 (dibulatkan ke atas)

Jadi frekuensi pemesanannya dapat dilakukan


sebanyak 11 kali dalam setahun.

c. Period Order Quantity

POQ =

POQ =

d. Peramalan Konstan POQ = 28,36


Pada peramalan ini cara untuk menentukan
nilai peramalan dilakukan dengan mengambil POQ = 29 (dibulatkan ke atas)
rata-rata data masa lalu.

Perbandingan hasil peramalan

4
Jadi jarak antar pemesanannya didapat selama 29
hari.

Perbandingan inventory, biaya pesan dan simpan


pada perusahaan dengan POQ

Gambar 6 Diagram overview level 0 yang diusulkan

Gambar 2 Grafik perbandingan persediaan perusahaan dengan


persediaan hasil perhitungan POQ D. Entity Relation Diagram

3. Perancangan Sistem Informasi


A. Flow Map
Flow map usulan bagi perusahaan.

Gambar 7 ERD dalam bentuk notasi James Martin

4. Perancangan Database
Gambar 4 flow map yang di usulkan Tampilan database dengan menggunakan
aplikasi XAMPP yang dibuka melalui aplikasi
B. Diagram Konteks browser Mozilla Firefox dengan memasukan
link localhost/phpmyadmin maka akan tampil
dalam bentuk offline. Pada gambar 4.14 ini
merupakan database yang dibuat berdasarkan
ERD yang meliputi database laporan,
pelanggan, pembelian, penjualan, stock data
barang dan supplier.

Gambar 5 diagram konteks yang di usulkan

C. Diagram Alir Data


 Diagram Alir Data Level 1

Gambar 8 Tampilan Database Sistem Informasi Persediaan


dengan PHPMYADMIN

5
Taufik & Putro

5. Perancangan Interface hyperlink untuk langsung masuk ke bagian depan


a. Tampilan Depan halaman dengan mengklik pilihan beranda.
Dalam tampilan depan ini meliputi bagian IV. PEMBAHASAN
pembuka anatra lain terdapat menu-menu form
penjualan, form pembelian, form stock data 1. Analisis Peramalan
barang, form data supplier dan form laporan. Dan Berdasarkan pola data permintaan, pola data
apabila ingin masuk ke menu form, tinggal cenderung mengarah kepada linier dan konstan.
mengklik lihat. Sehingga pada peramalan ini menggunakan empat
metode peramalan, diantaranya peramalan dengan
b. Form Penjualan menggunakan Single Moving Average, Single
Pada form ini terdapat input masukan dari Eksponential Smoothing, Regresi Linier dan
penjualan yang meliputi kode nota, kode barang, Peramalan Konstan. Dari keempat metode
motif, jumlah dan tanggal penjualan. Terdapat peramalan tersebut, didapat perbandingan standar
pula pilihan simpan form untuk menyimpan data deviasi error terkecil dengan menggunakan
penjualan dan pilihan cetak untuk mencetak data Regresi Linier sebesar 345. Nilai ini menunjukan,
penjualan dan memberikannya kepada pelanggan. bahwa angka kesalahannya lebih kecil dari ketiga
Dalam form ini pun ada hyperlink untuk langsung metode yang dibandingkan, sehingga peramalan
masuk ke bagian depan halaman dengan mengklik yang digunakan adalah peramalan dengan metode
pilihan beranda. Regresi Linier.

c. Form Pembelian 2. Persediaan Menggunakan Period Order


Pada Form ini terdapat beberapa input yang Quantity
meliputi kode nota, kode supplier, kode barang, Berdasarkan data perusahaan dan hasil
motif, jumlah, dan tanggal pembelian. Input-an perhitungan dengan mengunakan metode POQ,
pada form ini merupakan input-an hitung Period dapat diperoleh bahwa ada perbandingan
Order Quantity (POQ). Jadi ketika mengklik penurunan jumlah stock barang yang signifikan
hitung, maka akan keluar tampilan biaya pesan, setelah dihitung dengan metode POQ.
biaya simpan, jumlah barang yang akan dipesan, Perhitungan ini menghasilkan pemesanan yang
frekuensi pemesanan dan interval tiap optimal sebanyak 1803 unit dan dapat dilakukan
pemesanannya. Dalam form ini terdapat juga dengan frekuensi pemesanan sebanyak 11 kali
hyperlink untuk langsung masuk ke bagian depan jarak antar pemesananya selama 29 hari. Dengan
halaman dengan mengklik pilihan beranda. demikian perusahaan akan dapat menentukan
kebutuhan bahan baku yang maksimal dengan
d. Form Stock Data Barang metode POQ ini.
Pada form terdapat inputan untuk penambahan
stock yang meliputi kode barang, motif, jumlah, 3. Analisis Optimasi Ongkos Pesan dan Ongkos
harga beli, dan harga jual. Form ini dapat Simpan
memberitahu bagian gudang ketika stock akan Berdasarkan hasil perhitungan data
segera habis dengan batas stock ≤ 25. Dalam form perusahaan, didapat total ongkos pesan dan
ini terdapat juga hyperlink untuk langsung masuk ongkos simpan perusahaan sebesar Rp.
ke bagian depan halaman dengan mengklik 99.671.645,. Sedangkan ongkos pesan dan ongkos
pilihan beranda. simpan dengan menggunakan metode POQ
didapat sebesar Rp.63.500.542,. Sehingga dengan
e. Form Data Supplier demikian metode POQ dapat menurunkan stock
Pada form ini terdapat beberapa input persediaan dengan mengoptimalkan ongkos pesan
diantaranya kode supplier, nama, alamat, telp dan dan ongkos simpan.
email. Terdapat juga pilihan mengubah atau
menghapus data supplier. Dalam form ini terdapat 4. Analisis Kondisi Perusahaan
juga hyperlink untuk langsung masuk ke bagian Berdasarkan penelitian yang dilakukan di
depan halaman dengan mengklik pilihan beranda. PD.Teguh Kaos Polos diketahui bahwa
perusahaan mempunyai beberapa permasalahan,
f. Laporan diantaranya terdapat stock barang yang berlebih
Pada bagian ini hanya menampilkan kode yang dapat menimbulkan ongkos simpan yang
barang, motif, jumlah dan status untuk besar. Selain itu proses pencatatan transaksi, baik
selanjutnya dapat dilihat oleh pemilik atau bagian itu transaksi pembelian dan transaksi penjualan
yang terlibat. Dalam form ini terdapat juga masih menggunakan cara manual dengan nota dan
buku besar yang dapat mengakibatkan kekeliruan

6
yang pada akhirnya dapat merugikan perusahaan. 6. Monitor
Permasalahan lain yang ditemui yaitu minimnya 7. Mouse dan Keyboard
sistem informasi yang berakibat kurangnya 8. Printer
koordinasi antar bagian yang dapat menyebabkan 5. Analisis Flow Map Penjualan dan Pembelian
mis komunikasi sehingga kurang efektif dan Yang Sedang Berjalan
efisien. Prosedur pemesanan dilakukan oleh
pelanggan dengan mengisi form pemesanan dan
4.1 Analisis Kebutuhan memberikannya kepada kasir. Pada saat
Analisis ini terbagi kedalam dua bagian, antara menerima form pemesanan, kasir tidak bisa secara
lain analisis kebutuhan Fungsional dan analisis langsung memenuhi kebutuhan pelanggan. Akan
kebutuhan Non-Fungsional. tetapi kasir harus mengecek dulu ke bagian
gudang apakah tersedia atau tidak. Hal ini
A. Analisis Kebutuhan Fungsional mengakibatkan kurang efisiennya waktu hingga
Dalam analisis ini didapat ringkasan mengenai dapat memakan waktu yang lama dalam melayani
kebutuhan informasi pada perusahaan, pelanggan yang dapat mengurangi kepuasan
diantaranya: kepada pelanggan.
Selain itu untuk menentukan pembelian
a. Perusahaan membutuhkan sistem informasi stock bagian gudang harus mengecek dan
yang terintegrasi untuk mempermudah dalam menghitung terlebih dahulu apakah stock masih
mengolah data penjualan dan data pembelian ada atau sudah habis. Pemilik juga menuturkan
barang serta untuk mengetahui persediaan bahwa pembelian dilakukan setelah melihat stock
yang ada di gudang. kosong yang dilihat secara kasat mata. Sehingga
b. Dalam penentuan pembelian bahan baku, dalam aktivitas ini sangat kurang efektif karena
perusahaan harus melakukan perhitungan dapat terjadi kekeliruan pembelian barang yang
terlebih dahulu agar tidak ada stock yang dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan
menumpuk. barang.
c. Proses pencatatan transaksi, baik itu transaksi
pembelian dan transaksi penjualan masih 6. Analisis Flow Map Penjualan dan Pembelian
menggunakan cara manual dengan nota dan Yang Diusulkan
buku besar yang dapat mengakibatkan Dari flow map yang diusulkan pada gambar
kekeliruan. Pengelolaan data selama ini 4.8, dapat dilihat ada perubahan sistem alurnya.
belum efisien sehingga pekerjaan belum Dimana dalam prosedur ini sudah menggunakan
efektif dengan baik. basis komputerisasi. Dalam penerimaan
pemesanan kasir menerim form pemesanan dan
B. Analisis Non-Fungsional langsung meng-input form pemesanan. Sehingga
Pada analisis ini kebutuhan ini terbagi ketika proses meng-input selesai, maka output
kedalam dua bagian, antara lain kebutuhan yang akan keluar ialah stock tersedia atau tidak.
perangkat lunak (software) untuk menjalankan Jika tersedia, maka proses pemesanan dapat
hardware dan perangakat keras (harware) untuk terpenuhi dan stock yang tersisa akan terlihat
mendukung kinerja software. karena sudah terintegrasi dengan bagian gudang.
a. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Dalam sistem ini, proses input dan output
Perangkat lunak yang mendukung sistem ini data sudah menggunakan database dalam sistem
adalah sebagai berikut: komputer. Sistem ini sudah terintegrasi ke setiap
1. Sistem operasi Windows XP, Windows bagian dan dapat diakses oleh setiap bagian atau
Vista, Windows 7, dan Windows 8 pemilik dalam meng-input atau hanya sekedar
2. Aplikasi XAMPP memperoleh atau melihat informasi. Sistem
3. Aplikasi Sublime Text 3 informasi ini pun dapat memudahkan seorang
4. Browser Mozilla Firefox pemilik mengecek setiap penjualan atau
pembelian yang terjadi dan dapat juga melihat
b. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) stock barang yang tersisa.
1. CPU Processor Intel Core 2 Duo
2. Random Acces Memory (RAM) minimal Sistem proses penjualan dan pembelian yang
512 MB terkomputerisasi memudahkan dalam proses
3. Video Graphic Array (VGA) minimal 512 pembelian bahan baku dengan bantuan peritungan
MB POQ yang dapat mengurangi penumpukan stock
4. Penyimpanan Harddisk yang berlebih. Pembuatan data supplier sebagai
5. CD-ROM

7
Taufik & Putro

pemasok bahan juga sudah termasuk dalam b. Diagram alir data level 1 menjelaskan
sistem, sehingga dapat membantu dalam proses pemecahan dari proses penjualan yang
pemenuhan kebutuhan perusahaan. Selain itu, Memiliki tiga proses, yaitu permintaan
laporan pembelian dan penjualan dapat terlampir pemesanan, pengecekan barang, dan laporan
serta dapat disimpan ataupun dicetak. penjualan.
c. Diagram alir data level 2
7. Analisis Diagram Konteks Menjelaskan pemecahan dari proses penjualan
a. Pelanggan yang memiliki tiga proses, yaitu kebutuhan
Bagian ini memiliki dua aliran data, yaitu barang, rincian kebutuhan dan pembelian
form pemesanan yang dibutuhkan pelanggan barang.
dan nota penjualan dari sistem untuk Jadi proses digram alir data ini menjelaskan
pelanggan karena kebutuhan telah terpenuhi. secara rinci alur proses dari sistem informasi
b. Kasir persediaan yang diusulkan.
Bagian kasir ini memiliki dua aliran data,
dimana setelah menerima pesanan, kasir 9. Analisis Entity Relation Diagram (ERD)
meng-input form penjualan ke sistem. Hasil perancangan ERD yang menjadi
Setelah itu, sistem membalas dengan usulan dalam sistem informasi manajemen
menginformasikan ketersediaan stock. meliputi beberapa entitas diantaranya entitas
c. Bagian Gudang pelanggan, penjualan, pembelian, stock data
Setelah terjadinya proses penjualan, maka barang, supplier, dan laporan. Tiap entitas ini
stock yang tersedia berkurang. Bagian memiliki field yang berelasi untuk membangun
gudang memiliki dua aliran data, yaitu suatu hubungan database yang
menerima kebutuhan barang dari sistem terintegrasi/kompleks. Dalam entitas pelanggan
apabila barang yang ada sudah hampir habis. terdapat hubungan one-to-many dengan entitas
Selanjutnya bagian gudang membeli bahan penjualan dan field yang bertanda primary key
baku pada supplier dan meng-input nya pada pada kedua entitas itu akan saling berelasi.
form pembelian yang selanjutnya akan Selanjutnya didalam entitas penjualan terdapat
diketahui berapa jumlah yang harus dipesan field hubungan many-to-many dari data kedua
dalam sekali pesan, frekuensi pemesanannya antara entitas penjualan dan entitas stock data
berapa kali dan jarak antar pemesanannya barang pada field yang bertanda primary key.
berapa hari. Kemuadian entitas stock data barang berelasi
d. Supplier dengan entitas pembelian dan entitas laporan.
Pada proses ini terjadi juga dua aliran data, Entitas stock data barang berelasi many-to-one
yaitu setelah kebutuhan jumlah pesan dengan entitas laporan dengan field yang bertanda
diketahui, maka sistem memberikan form primary key. Sementara data kedua dari entitas
pembelian pada supplier dan supplier stock data barang berelasi many-to-one dengan
memberikan nota pembelian pada sistem. entitas pembelian yang bertanda primary keys
e. Pemilik pada field nya. Terakhir, data kedua entitas
Pada proses ini sistem memberitahukan pembelian berelasi one-to-many dengan entitas
laporan pembelian, laporan penjualan, dan supplier supplier yang bertanda primary key pada
laporan stock terkini. Pemilik dapat field nya.
mengontrol dengan memantau sistem
informasi persediaan. 10. Analisis Perancangan Database
Perancangan database ini dibuat dengan
Diagram konteks ini menjelaskan seluruh menggunakan aplikasi XAMPP yang dapat
kegiatan dan alur proses data yang terjadi, dibuka melalui aplikasi browser Mozilla Firefox
sehingga memudahkan seorang pemilik dalam dengan memasukan link localhost/phpmyadmin.
melakukan pengawasan pada perusahaannya. Tampilan database ini bisa dibuka dalam keadaan
8. Diagram Alir Data offline. Database yang dibuat ini berdasarkan
Diagram alir data merupakan pemecahan ERD yang meliputi database laporan, pelanggan,
dari diagram konteks. Pada diagram alir data ini pembelian, penjualan, stock data barang dan
terbagi atas tiga level, yaitu level 0, level 1, dan supplier. Database ini secara otomatis akan
level 2. terintegrasi dengan data yang lainnya sehingga
a. Diagram alir data level 0 keakuratan datanya sangat baik sekali.
Menjelaskan keseluruhan bagian sistem
infromasi persediaan yang meliputi proses 11. Analisis Perancangan Interface
penjualan dan proses pembelian.

8
Tampilan muka ini berupa tampilan luar V. KESIMPULAN
yang secara tidak langsung merupakan tampilan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
input atau masukan untuk menghubungkan mengenai Sistem Informasi Manajemen
database yang telah dibuat pada MySQL. Persediaan menggunakan Period Order Quantity
Perancangan interface ini dapat diakses dengan pada perusahaan PD. Teguh Kaos Polos, maka
mengaktifkan terlebih dahulu menu Apache dan dapat disimpulkan sebagai berikut:
MySQL pada aplikasi XAMPP. Perancangan
interface ini dibuat dengan aplikasi Sublime Text 1. Dengan menggunakan metode Period Order
3, dimana untuk menampilkan tampilannya Quantity dapat menetukan jumlah pemesanan
dilakukan input bahasa pemrograman PHP yang optimal sebesar 1803 unit/pcs, frekuensi
melalui coding (syntaks). Dengan demikian pemesanan 11 kali dengan jarak antar
tampilan interface ini memudahkan dalam proses pemesanan 29 hari. Juga dapat menurunkan
peng-input-an barang dan dapat menampilkan penumpukan jumlah stock sekitar 7626
informasi-informasi baik pembelian atau unit/pcs serta menurunkan biaya pesan dan
penjualan barang. simpan pada perusahaan sekitar
Rp.36.171.103,. Sehingga membantu
12. Analisis Penerapan Sistem Informasi perusahaan dalam menentukan pemesanan
Berdasarkan sistem informasi yang telah serta menekan biaya pesan dan simpan yang
berjalan di perusahaan, diketahui bahwa sistem dikeluarkan oleh perusahaan.
informasinya masih kurang dan masih 2. PD.Teguh Kaos Polos secara fungsional
menggunakan cara manual dalam peng-input-an membutuhkan sistem informasi yang
dan melaporkan data penjualan dan pembelian. terkomputerisasi dan terintegrasi untuk
Sehingga ini dapat memungkinkan terjadinya mempermudah dalam mengolah data, baik
resiko kekeliruan data. Serta kurangnya data penjualan, data pembelian ataupun
koordinasi antar bagian yang dapat menyebabkan laporan barang untuk membantu mengetahui
terjadinya mis komunikasi. persediaan stock yang tersedia di gudang.
Sedangkan sistem informasi persediaan yang Secara non-fungsional perusahaan
usulkan menerapkan sistem informasi yang membutuhkan sebuah perangkat komputer
terkomputerisasi. Jadi dengan sistem informasi CPU dengan sistem operasi minimal Windows
persediaan ini semua antar bagian akan XP, didukung dengan Software XAMPP untuk
terintegrasi satu sama lain. Dan di dukung dengan menjalankan database dan sebuah printer
adanya database sebagai penyimpanan data-data untuk mencetak dokumen-dokumen yang telah
perusahaan. Sistem informasi yang diusulkan ini diolah.
mempermudah dalam pengerjaan, karena dalam 3. Dengan Sistem Informasi Manajemen
pengerjaannya user tinggal meng-input data pada Persediaan menggunakan Period Order
komputer. Selain itu pun, dengan sistem informasi Quantity dapat menginformasikan jumlah
ini dapat mengefisiensikan proses pengerjaan. persediaan dan merubah SOP menjadi lebih
Proses yang tadinya membutuhkan waktu selama efisien dengan perkiraan waktu yang singkat
1 hari, bahkan bisa sampai 2 hari apabila stock sebesar 30 menit sampai 2 jam-an serta
banyak. Dengan sistem informasi persediaan, kini membantu pemilik dalam mengontrol stock
waktu proses pelaporan untuk mengetahui barang barang yang tersedia dengan cara melihat form
menjadi singkat diperkirakan hanya memerlukan stock data barang atau melihat form laporan
waktu kurang lebih 30 menit sampai dengan 2 yang ditampilkan pada database yang telah
jam apabila stock banyak. Karena data tinggal di dibuat.
input dan hanya mengklik form stock data barang
atau mengklik form laporan untuk melihat stock REFERENSI
terkini selanjutnya dapat dicetak apabila [1] Rangkuti, Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang
dibutuhkan. Selain itu kebutuhan informasi ini Bisnis. Penerbit Rajagrafindo: Jakarta, 2007.
[2] Ristono, A. Manajemen Persediaan edisi 1. Penerbit
akan secara otomatis dapat diketahui oleh tiap Graha Ilmu: Yogyakarta, 2009.
bagian. Dan pemilik dapat mengontrol [3] Assauri, S., Manajemen Produksi dan Operasi. Penerbit
ketersediaan stock tanpa harus mengecek ke Rajawali Press: Jakarta, 2004.
bagian gudang. [4] Mulyanto, A., Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi.
Penerbit Pustaka Pelajar: Yogyakarta, 2009.
Dengan demikian sistem informasi [5] Putro, B.E., “Analisa Control Self Assessment Audit
persediaan ini merubah SOP menjadi lebih Pada Klausul A.5 Security Policy Hingga Klausul A.9
efisien, serta memudahkan pemilik dan bagian- Physical And Environmental Security Telkom Flexi
bagian divisi lainnya untuk mendapatkan Kebon Sirih Jakarta Pusat Menggunakan ISO/IEC
27001”, Media Jurnal Informatika, vol. 8, no. 1, pp. 18-
informasi yang akurat. 24, 2016.

9
Taufik & Putro

[6] Marzuki, Metodologi Riset panduan penelitian bidang


bisnis dan sosial. Penerbit EKONISIA: Yogyakarta:
2005.
[7] Creswell, J.W., Reseach Design Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan Mixed. Penerbit Pustaka Pelajar:
Yogyakarta, 2010.
[8] Bahagia, S.N., Sistem Inventori, Penerbit ITB:
Bandung, 2006.
[9] Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Penerbit Graha Ilmu: Yogyakarta, 2005.
[10] Sutabri, T. Analisis Sistem Informasi. Penerbit ANDI:
Yogyakarta, 2012.
[11] Ichwan, M. Pemrograman Basis Data Delphi 7 dan
MYSQL. Penerbit Informatika: Bandung, 2011.
[12] Yamit, Z. Manajemen persediaan. Penerbit
EKONISIA: Yogyakarta, 2008.

10

You might also like