Professional Documents
Culture Documents
http://maj.unnes.ac.id
Article
Abstract
___________________________________________________________________
Information The company has the main goal, namely to improve company performance through increasing the
prosperity of shareholders. One of the factors that illustrates the good and bad performance of the
History of article: company is the company's ownership structure. The difference in ownership structure in the company
will cause different interests which will lead to agency problems (conflict agency). This study aims to
Accepted
determine whether there are differences in company performance in companies with managerial
Approved ownership, without managerial ownership, institutional ownership, and public ownership.
Published This research method uses a quantitative approach with the object of research of all companies
listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2009 - 2018. The sample selection uses the simple
____________
random sampling method. The sample used as many as 4300 units of observation data. The analytical
Keywords:
method used is descriptive analysis and non-parametric analysis of the Mann-Whitney Test and
Kinerja Perusahaan,
Wilcoxon Rank-Sum Test. The research analysis tool is SPSS (Statistical Product and Service
Kepemilikan Manajerial,
Solutions) version 23.
Tanpa Kepemilikan
The results showed that there was no median difference in company performance between
Manajerial, Kepemilikan
managerial ownership and without managerial ownership. This is because managerial ownership is still
Institusional, Kepemilikan
very low so that the application of managerial ownership is not effective. The results also show that
Publik
there is a difference in the median results of company performance between institutional ownership and
____________________
publicly owned companies. Public ownership is better than institutional ownership in reducing agency
problems, improving company performance, and identifying company performance. The dominant
institutional investor will cause supervision to be passive while the dominant public ownership will
increase the tighter operational supervision.
Suggestions for future researchers are to add other ownership variables to compare and examine
different objects with different conditions so that they can produce varied research based on the same
theory, namely agency theory. For investors, the results of this study can be used as a basis for
consideration in investing by identifying the company's performance in terms of the proportion of
ownership structure. The company is expected to pay attention to the proportion of ownership structure
because it can reduce agency problems and increase supervision of company management so that it can
affect company performance.
1
Nama mahasiswa / Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
PENDAHULUAN
manajer mempunyai kewajiban untuk
Pada umumnya, perusahaan memaksimalkan kesejahteraan para
memiliki tujuan utama yaitu pemegang saham, namun manajer juga
meningkatkan kinerja perusahaan melalui mempunyai kepentingan untuk
peningkatan kemakmuran pemegang meningkatkan kesejahteraan mereka.
saham (Nuraeni, 2010). Salah satu faktor Berdasarkan teori agensi terdapat
yang dianggap mampu menggambarkan perbedaan kepentingan antara manajemen
baik buruknya kinerja perusahaan adalah dan kepentingan pemegang saham
struktur kepemilikan perusahaan perusahaan. Perbedaan kepentingan
(Johnson et al., 2000). Hal ini disebabkan tersebut seringkali menimbulkan masalah
karena adanyaa pengawasan (control) yang disebut dengan masalah keagenan
yang mereka miliki. (conflict agency). Tata kelola dan
Struktur kepemilikan perusahaan proporsi struktur kepemilikan yang tepat
adalah perbandingan antara jumlah dapat menjadi solusi untuk megurangi
saham yang dimiliki oleh pemiliki masalah keagenan dan dapat
perusahaan (insider) dengan jumlah meningkatkan kinerja perusahaan
saham yang dimiliki oleh investor. Salah (Mishra & Kapil, 2017).
satu isu yang kontroversial tentang tata Setiap perusahaan memiliki
kelola perusahaan adalah struktur struktur kepemilikan saham yang
kepemilikan saham yang berpengaruh berbeda-beda antara satu dengan yang
terhadap peningkatan kinerja perusahaan lain. Struktur kepemilikan terdiri dari
(Lestari & Juliarto, 2017). Indonesia kepemilikan manajerial, kepemilikan
mengalami krisis yang berkepanjangan institusional, dan kepemilikan publik.
sejak tahun 1998, banyak pihak Kepemilikan manajerial adalah
mengatakan lamanya proses perbaikan kepemilikan saham yang dimiliki oleh
setelah masa krisis disebabkan karena pihak manajemen pada suatu perusahaan.
lemahnya penerapan tata kelola pada Perusahaan yang memiliki kepemilikan
perusahaan di Indonesia (Monks & manajerial akan mengurangi
Minow, 2001). Munculnya isu mengenai kemungkinan terjadinya masalah
lemahnya kinerja dan tata kelola keagenan pada perusahaan dan
perusahaan disebabkan oleh terjadinya mempengaruhi kinerja perusahaan
pemisahan fungsi antara kepemilikan (Bathala et al., 1994); (Crutchley &
dengan pengelolaan perusahaan atau Hansen, 1999). Perusahaan dengan
biasa disebut dengan masalah keagenan kepemilikan manajerial akan menurunkan
(Johnson et al., 2000) (Bayrakdaroglu et kecenderungan manajer untuk melakukan
al., 2012). tindakan yang tidak sesuai dengan
Tata kelola perusahaan sangat erat perusahaan dan akan menyatukan
kaitannya dengan teori agensi. Menurut kepentingan antara manajer dengan
Jensen & Meckling (1976), teori pemegang saham. Sedangkan perusahaan
keagenan (agency theory) adalah teori yang tanpa kepemilikan manajerial akan
yang menjelaskan hubungan kontrak membuat manajer cenderung melakukan
antara principal/pemberi amanat kepada tindakan yang bertujuan untuk
agent yang bertindak sebagai perantara memaksimalkan kepentingan pribadinya
yang mewakili principal untuk memberi dan mengorbankan kepentingan pemilik
kewenangan dan membuat keputusan saham sehingga menimbulkan adanya
yang terbaik bagi prinsipal. Seorang konflik keagenan dan menyebabkan
2
Nama mahasiswa / Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
3
Nama mahasiswa / Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
Pengembangan Hipotesis
Jensen dan Meckling (1976)
menjelaskan hubungan agensi sebagai
suatu kontrak dibawah principal yang
melibatkan orang lain (agent) untuk
Persentase ROA perusahaan yang melakukan pengelolaan perusahaan
didominasi kepemilikan institusional dalam pengambilan keputusan. Manajer
setiap tahunnya mengalami penurunan, dalam menjalankan perusahaan
sedangkan persentase ROA perusahaan mempunyai kewajiban mengelola
yang didominasi kepemilikan publik perusahaan untuk meningkatkan
setiap tahun mengalami fluktuasi kesejahteraan pemegang saham melalui
cenderung menunjukkan peningkatan peningkatan kinerja perusahaan, sebagai
tren. Persentase ROA perusahaan yang imbalannya manajer akan mendapatkan
didominasi kepemilikan publik pada gaji, bonus, atau kompensasi lainnya.
tahun 2011-2015 mengalami kenaikan Manajemen selaku pengelola perusahaan
yang diikuti dengan kenaikan persentase mengetahui lebih banyak informasi
kepemilikan publik. Namun, kenaikan tentang perusahaan daripada pemegang
maupun penurunan persentase ROA saham, baik informasi internal maupun
perusahaan yang didominasi kepemilikan prospek perusahaan di masa yang akan
institusional tidak diikuti dengan datang. Oleh karena itu, manajer
meningkatnya atau menurunnya berkewajiban untuk menyampaikan
persentase kepemilikan institusional. Hal informasi kepada pemegang saham
ini menunjukkan bahwa adanya
4
Nama mahasiswa / Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
5
Nama mahasiswa / Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
memiliki arti penting dalam memonitor tidak sesuai dengan berusahaan dan
manajemen karena dengan adanya mengarah pada kepentingannya sendiri.
pemegang saham institusional dapat Hal tersebut akan menurunkan kinerja
mendorong peningkatan pengawasan perusahaan. Ketiga hipotesis tersebut
yang lebih optimal. Pengawasan tersebut menyatakan tidak konsisten hubungan
tentunya akan menjamin kemakmuran antara kepemilikan institusional dan
untuk pemegang saham dan kinerja perusahaan.
meningkatkan kinerja perusahaan Menurut Yunitasari (2014),
melalui semakin efisiennya pemanfaatan kepemilikan publik (public ownership)
aset perusahaan dan juga dapat adalah proporsi kepemilikan saham yang
mengontrol biaya agensi (Bathala, et al., dimiliki oleh publik atau masyarakat
1994). umum yang tidak memiliki hubungan
Jensen & Meckling (1976) istimewa dengan perusahaan atau pihak
menyatakan bahwa kepemilikan luar (outsider ownership). Penyertaan
institusional merupakan salah satu alat saham oleh masyarakat atau publik
yang dapat digunakan untuk mengurangi merupakan salah satu sumber pendanaan
konflik keagenan. Semakin tinggi eksternal bagi perusahaan. Keterlibatan
proporsi kepemilikan institusional maka masyarakat dalam struktur kepemilikan
semakin kuat tingkat pengendalian dan saham mendorong manajemen
pengawasan yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk dapat mewujudkan tata
eksternal terhadap perusahaan sehingga kelola perusahaan yang baik (good
konflik keagenan akan berkurang dan corporate governance).
meningkatkan kinerja perusahaan. Kepemilikan publik yang dominan
Pound (1998) mengemukakan tiga akan cenderung lebih ketat dalam
alternatif hipotesis antara kepemilikan pengawasan operasional karena investor
institusional dan kinerja perusahaan. The publik menuntut pengembalian yang
Efficient Monitoring Hypothesis besar atas investasi yang mereka
menyatakan bahwa investor individu lakukan. Hal ini dapat mendorong para
maupun insider dengan tingkat manajer untuk mengelola perusahaan
kepemilikan saham yang rendah dengan baik dan lebih mementingkan
(minoritas) memiliki kecenderungan kepentingan para pemegang sahamnya
menggunakan kekuatan voting yang yaitu meningkatkan kinerja perusahaan
dimiliki oleh investor institusional untuk (Purba, 2004). Kepemilikan publik yang
mengawasi kinerja manajemen. Hal ini dominan akan menjadikan manajemen
menyebabkan investor institusional akan perusahaan bersifat lebih transparan dan
berpihak pada kepentingan pemegang dapat mengurangi konflik keagenan.
saham minoritas karena memiliki Jensen (1976) menyatakan bahwa
kepentingan yang sama. Tindakan kepemilikan publik mempunyai peran
tersebut akan meningkatkan kinerja penting dalam menciptakan tata kelola
perusahaan. The Strategic Alignment yang baik karena mereka memiliki
Hypothesis dan The Conflict of Interest financial interest dan bertindak
Hypothesis menjelaskan bahwa investor independen dalam menilai manajemen.
institusional akan memiliki Semakin besar persentase saham yang
kecenderungan berpihak kepada dimiliki publik, maka semakin besar pula
manajemen dan mengabaikan informasi internal yang harus
kepentingan pemegang saham yang lain diungkapkan kepada publik sehingga
(minoritas) sehingga menyebabkan dapat mengurangi intensitas terjadinya
manajer sering mengambil tindakan yang manipulasi laba. Secara tidak langsung
6
Nama mahasiswa / Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
investor publik dapat memonitor dan yang telah diterbitkan oleh Bursa Efek
mempengaruhi perilaku manajemen Indonesia periode 2008-2018. Selanjutnya
dalam mengelola perusahaan. data diinput di perangkat lunak Microsoft
Excel 2010 dan diuji menggunakan SPSS
Gambar 2.1 (Statistical Product and Service Solutions)
Kerangka Berpikir versi 23 sesuai dengan cara pengukuran
masing masing variabel.
Variabel Penelitian
Variabel Dependen (Y)
Kinerja Perusahaan
Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah kinerja perusahaan. Kinerja
perusahaan adalah hasil dari kegiatan
operasional perusahaan. Kinerja
perusahaan dalam penelitian ini dilihat
Berdasarkan kajian teori, penelitian
dari profitabilitas perusahaan yang
terdahulu, dan kerangka berpikir maka
diproksikan dengan Return on Asset
hipotesis dalam penelitian ini yaitu :
(ROA). ROA merupakan salah satu
H01 : Tidak terdapat perbedaan median
bentuk dari rasio profitabilitas untuk
kinerja perusahaan pada perusahaan
mengukur kemampuan perusahaan atas
tanpa kepemilikan manajerial dan
modal yang diinvestasikan dalam
perusahaan dengan kepemilikan
keseluruhan aktiva yang dimiliki
manajerial.
perusahaan untuk menghasilkan laba.
Ha1 : Terdapat perbedaan median kinerja
ROA yang bernilai negatif disebabkan
perusahaan pada perusahaan tanpa
laba perusahaan dalam kondisi negatif
kepemilikan manajerial dan perusahaan
pula (rugi). Dan sebaliknya ROA yang
dengan kepemilikan manajerial.
bernilai positif disebabkan oleh laba
H02 : Tidak terdapat perbedaan median
perusahan dalam kondisi positif atau
kinerja perusahaan pada perusahaan
untung. Rumus yang digunakan untuk
kepemilikan institusional dan perusahaan
menghitung ROA adalah sebagai berikut
kepemilikan publik.
(Wulandari, 2013); (Wiranata, 2017) :
Ha2 : Terdapat perbedaan median kinerja
perusahaan pada perusahaan kepemilikan
institusional dan perusahaan kepemilikan
publik.
METODE PENELITIAN Keterangan :
Data yang digunakan dalam Earning After Tax (EAT) = laba bersih
penelitian ini menggunakan data setelah pajak
kuantitatif yang merupakan data Total Aset = total aktiva perusahaan
sekunder. Populasi dari penelitian ini
adalah seluruh perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2018
Variabel Independen (X)
yang berjumlah 6160 unit pengamatan.
Sampel yang digunakan pada penelitian Struktur Kepemilikan Manajerial
ini berjumlah 4300 unit pengamatan. Kepemilikan manajerial adalah
proporsi saham yang dimiliki oleh pihak
Data penelitian ini diambil dari
manajemen yang secara aktif terlibat
laporan tahunan (annual report) dan
dalam pengambilan keputusan
laporan keuangan (financial statement)
7
Nama mahasiswa / Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
8
Nama mahasiswa / Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
9
Nama mahasiswa / Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
10
Nama mahasiswa / Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
ROA Perusahaan Tanpa Kepemilikan dikarenakan adanya data outlier atau data
Manajerial dan ROA Perusahaan memiliki nilai ekstrim.
Dengan Kepemilikan Manajerial Pada penelitian ini, seluruh
kelompok data memiliki data outlier (data
pencilan). Data outlier pada penelitian ini
tidak dihilangkan dari pengamatan karena
dapat memberikan informasi data yang
asli dan fenomena sesungguhnya. Selain
itu, apabila data outlier dihilangkan maka
jumlah sampel akan berkurang. Apabila
sudah dilakukan berbagai cara untuk
Berdasarkan uji normalitas pada Tabel membuat data tersebut normal, namun
4.3, nilai Asymp.Sig.(2tailed) ROA data tersebut masih juga tidak
perusahaan tanpa kepemilikan manajerial terdistribusi normal maka dapat
dan ROA perusahaan dengan kepemilikan menggunakan uji statistik nonparametrik.
manajerial sebesar 0,000 yang artinya Analisis Data (Uji Beda)
bahwa kedua data tersebut tidak Tabel 4.5 Hasil Uji Mann-Whitney
terdistribusi normal. Kedua data yang ROA Perusahaan Tanpa Kepemilikan
tidak normal tersebut dikarenakan adanya Manajerial dan ROA Perusahaan
data outlier atau data memiliki nilai Dengan Kepemilikan Manajerial
ekstrim.
Tabel 4.4
Uji Normalitas
ROA Perusahaan Kepemilikan
Institusional dan ROA Perusahaan
Kepemilikan Publik
11
Nama mahasiswa / Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
12
Nama mahasiswa / Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
13
Nama mahasiswa / Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
14
Nama mahasiswa / Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
15
Nama mahasiswa / Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
16
Nama mahasiswa / Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
17
Nama mahasiswa / Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
18
Nama mahasiswa / Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
19