You are on page 1of 10

Jurnal Manthiq: Vol V No 1 Tahun 2020

Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pemahaman Keagamaan


terhadap Tingkat Pengamalan Keagamaan Masyarakat Di Desa
Nusuk Kabupaten Kaur

Noni Witisma
IAIN Bengkulu
witisma90@gmail.com

……………………………………………………………………………………………………………
Abstract: The Effect of Education Level and Religious Understanding on the Level of Community Religious
Practices in Nusuk Village, Kaur Regency. The purpose of this study was to determine the effect of education level on
community religious practice in Nusuk Village, Kaur Regency; To determine the effect of religious understanding on
community religious practice in Nusuk Village, Kaur Regency; To find out the influence between the level of education and
religious understanding on the level of community religious practice in Nusuk Village, Kaur Regency. This type of research
is classified as field research with a quantitative approach. Data collection techniques used were observation, questionnaires
and documentation. Based on the results of the study, it is known that there is a significant influence between the level of
education with community religious practice in Nusuk Village, Kaur Regency. This is evidenced from the results of the
analysis obtained that the t-count> from the t-table, namely t-count of 4.362 while the t-table of 2,000.There is a significant
influence between religious understanding with community religious practice in Nusuk Village Kaur Regency. This is
evidenced from the analysis results obtained t-count> t-table, namely t-count of 5.583 and t-table of 2,000.There is a
significant influence between the level of education and religious understanding of the level of religious practice of the
community in Nusuk Village Kaur District. This is evidenced from the results of the analysis obtained by F-count of 42.937
with f-table of 3.11. This means that F-count> f-table (42.937> 3.11).

Keywords: Level of education, religious understanding, and religious practice.

Abstrak: Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pemahaman Keagamaan terhadap Tingkat Pengamalan
Keagamaan Masyarakat Di Desa Nusuk Kabupaten Kaur. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
pengaruh tingkat pendidikan terhadap pengamalan keagamaan masyarakat di Desa Nusuk Kabupaten Kaur;
Untuk mengetahui pengaruh pemahaman keagamaan terhadap pengamalan keagamaan masyarakat di Desa
Nusuk Kabupaten Kaur; Untuk mengetahui pengaruh antara tingkat pendidikan dan pemahaman keagamaan
terhadap tingkat pengamalan keagamaan masyarakat di Desa Nusuk Kabupaten Kaur. Jenis penelitian ini
tergolong penelitian lapangan (Field research) dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, angket dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan pengamalan keagamaan masyarakat di Desa
Nusuk Kabupaten Kaur. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis diperoleh bahwa t-hitung > dari t-tabel, yaitu t-
hitung sebesar 4,362 sedangkan t-tabel sebesar 2,000.Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemahaman
keagamaan dengan pengamalan keagamaan masyarakat di Desa Nusuk Kabupaten Kaur.Hal ini dibuktkan dari
hasil analisis diperoleh t-hitung > t-tabel, yaitu t-hitung sebesar 5,583 dan t-tabel sebesar 2,000.Terdapat
pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan dan pemahaman keagamaan terhadap tingkat pengamalan
keagamaan masyarakat di Desa Nusuk Kabupaten Kaur. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis diperoleh F-hitung
sebesar 42,937 dengan f-tabel sebesar 3,11. Artinya F-hitung > f-tabel (42,937 > 3,11).

Kata Kunci: Tingkat pendidikan, pemahaman keagamaan, dan pengamalan keagamaan.

15 | Jurnal Manthiq
Noni Witisma: Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pemahaman Keagamaan terhadap Tingkat Pengamalan
Keagamaan Masyarakat Di Desa Nusuk Kabupaten Kaur.

Pendahuluan Pemahaman keagamaan


mengandung pengertian bahwa sampai
Ajaran agama dapat mengarahkan manusia
dimana kemampuan seseorang untuk
memiliki keseimbangan dan keselarasan
mengenali atau memahami nilai agama
antara kehidupan materil, lahiriyah dan
yang mengandung nilai-nilai leluhurnya
kehidupan spiritual batiniyah.Agar nilai-
serta mempraktikkan nilai-nilai tersebut
nilai Islam ini dapat membentuk sikap jiwa
dalam bersikap dan bertingkah laku.2 Hal
dalam kehidupan sehari-hari, maka
ini akan terlihat dari kemampuan seorang
pendidikan agama Islam hendaklah
untuk memahami, menghayati, serta
dilaksanakan secara terpadu antara
mengaplikasikan nilai-nilai luhur agama
sekolah.masyarakat dan lingkungan
yang dianutnya dalam kehidupan sehari-
keluarga.
hari. Penganutan agama karena menurut
Setiap orang menginginkan memiliki keyakinannya agama tersebutlah yang
kepribadian yang kuat dan sikap mental terbaik karena itu ia berusaha menjadi
yang sehat dan akhlak yang terpuji. Semua penganut yang baik, keyakinan itu
itu dapat diusahakan melalui pendidikan, ditampilkannya dalam sikap dan tingkah
baik yang formal (di sekolah) maupun yang laku keagamaan yang mencerminkan
informal (di rumah dan masyarakat).1 ketaatan terhadap agamanya.
Sebagai warga masyarakat yang Dimensi pengamalan menunjukkan
memiliki pengaruh terhadap pendidikan pada seberapa tingkatan muslim berperilaku
anak-anak yang berpedoman pada falsafah dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya,
bangsa yaitu manusia berbudi luhur, yakni bagaimana individu berelasi dengan
berakhlak mulia, berjiwa sosial, dan dunianya terutama dengan manusia lain.3
mendidik anak dengan pendidikan agama, Berdasarkan hasil pengamatan peneliti
sehingga dapat menghasilkan manusia yang sebelumnya, diketahui bahwa masyarakat di
beriman, bertaqwa dan mengabdi pada Desa Nusuk Kabupaten Kaur memiliki latar
Allah swt. serta memiliki perilaku sosial belakang pendidikan yang bervariasi.
yang sesuai dengan nilai-nilai Islami serta Jumlah penduduk yang ada di desa Nusuk
memiliki jiwa pengabdian kepada Allah swt. sebanyak 663 jiwa dengan 275 kepala
dan masyarakat sekitarnya.
2
Ahmad Kholid. Agama (Kultural)
Masyarakat Pinggiran. (UIN-Maliki Press, 2011), h.
24
1 3
Zakiah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam. Djamaludin Ancok. Psikologi Islami.
(Jakarta : Bumi Aksara, 2014), h. 66 (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 80

16 | Jurnal Manthiq
Jurnal Manthiq: Vol V No 1 Tahun 2020

keluarga dan secara keseluruhan masyarakat dalam menjalankan ajaran


masyarakat Desa Nusuk menganut agama Islam.
kepercayaan agama Islam. Adapun tingkat Dari uraian di atas penting kiranya
pendidikan masyarakat di Desa Nusuk untuk diungkap seberapa besar kontribusi
masih sangat rendah hanya 32 orang yang tingkat pendidikan dan pemahaman
tamat perguruan tinggi (S1 dan S2), 122 keagamaan terhadap tingkat pengamalan
orang tamat sekolah mengah atas (SMA), keagamaan masyarakat. Untuk itu, peneliti
107 tamat sekolah menengah (SMP) dan 146 mengajukan judul penelitian “Pengaruh
orang yang hanya sampai sekolah dasar Tingkat Pendidikan dan Pemahaman
(SD), 198 orang yang tidak tamat SD, dan Keagamaan terhadap Tingkat Pengamalan
ada 58 orang yang belum sekolah. Keagamaan Masyarakat di Desa Nusuk
Masyarakat di Desa Nusuk mayoritas Kabupaten Kaur”.

pekerjaannya adalah petani dan buruh tani Rumusan Masalah

sebanyak 320 orang. Walaupun demikian, Berdasarkan batasan masalah di atas,

pemahaman keagamaan masyarakat di Desa rumusan masalah dalam penelitian ini

Nusuk Kabupaten Kaur sudah cukup baik adalah:

mereka sudah memahami tentang iman, 1. Apakah terdapat pengaruh tingkat

Islam dan ihsan. Dimana religiusitas pendidikan terhadap pengamalan

masyarakat dalam melaksanakan shalat keagamaan masyarakat di Desa Nusuk

berjamaah dimasjid, TPQ anak-anak, TPQ Kabupaten Kaur?

ibu-ibu, PHBI (peringatan hari besar Islam), 2. Apakah terdapat pengaruh pemahaman

penyuluhan agama oleh anggota penyuluh keagamaan terhadap pengamalan

kemenag, acara aqikah, zakat fitrah, shalat keagamaan masyarakat di Desa Nusuk

tarawih dan tadarus Al-Qur’an, qurban Kabupaten Kaur?

pada hari raya idul adha, serta menaati dan 3. Apakah terdapat pengaruh antara tingkat

mematuhi peraturan yang ada di pendidikan dan pemahaman keagamaan

lingkungan masyarakat. Akan tetapi peneliti terhadap tingkat pengamalan keagamaan

belum melihat secara jelas bagaimana masyarakat di Desa Nusuk Kabupaten

pengamalan keagamaan masyarakat dalam Kaur?

kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu. Tujuan Penelitian

peneliti ingin mengkaji lebih dalam Tujuan dari penelitian ini adalah:

mengenai tingkat pendidikan, pemahaman 1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat

keagamaan, dan pengamalan keagamaan pendidikan terhadap pengamalan

17 | Jurnal Manthiq
Noni Witisma: Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pemahaman Keagamaan terhadap Tingkat Pengamalan
Keagamaan Masyarakat Di Desa Nusuk Kabupaten Kaur.

keagamaan masyarakat di Desa Nusuk dasar, pendidikan menengah, dan


Kabupaten Kaur. pendidikan tinggi.
2. Untuk mengetahui pengaruh Pemahaman Keagamaan
pemahaman keagamaan terhadap Menurut Kamus Besar Bahasa
pengamalan keagamaan masyarakat di Indonesia, pemahaman adalah proses, cara,
Desa Nusuk Kabupaten Kaur. perbuatan memahami atau memahamkan.6
3. Untuk mengetahui pengaruh antara Pemahaman keagamaan mengandung
tingkat pendidikan dan pemahaman pengertian bahwa sampai dimana
keagamaan terhadap tingkat pengamalan kemampuan seseorang untuk mengenali
keagamaan masyarakat di Desa Nusuk atau memahami nilai agama yang
Kabupaten Kaur. mengandung nilai-nilai leluhurnya serta
Metode Penelitian mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam
Metode yang digunakan dalam bersikap dan bertingkah laku.7 Hal ini akan
penelitian ini adalah metode survei di mana terlihat dari kemampuan seorang untuk
merupakan bagian dari pendekatan memahami, menghayati, serta
kuantitatif. Jenis analisis penelitian ini mengaplikasikan nilai-nilai luhur agama
adalah deskriptif kuantitatif. Arikunto yang dianutnya dalam kehidupan sehari-
menyatakan bahwa penelitian deskriptif hari.
adalah penelitian paling sederhana di mana Pengamalan Keagamaan
peneliti tidak mengubah, menambah atau Pengamalan adalah proses, cara
mengadakan manipulasi terhadap objek perbuatan mengamalkan, melaksanakan,
atau wilayah penelitian.4 pelaksanaan dan penerapan.8 Sedangkan
Tingkat Pendidikan pengamalan dalam dimensi keberagamaan
Tingkat atau jenjang pendidikan adalah sejauh mana implikasi ajaran agama
adalah tahap pendidikan yang berkelanjutan mempengaruhi seseorang dalam kehidupan
yang ditetapkan berdasarkan tingkat sosial.9
perkembangan peserta didik, tingkat
kerumitan bahan pengajaran dan cara
menyajikan bahan pengajaran.5 Jenjang 6
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta : Balai
Pustaka, 2003), h. 811
7
Ahmad Kholid. Agama (Kultural)
Masyarakat Pinggiran. (UIN-Maliki Press, 2011), h.
4
Suharsini Arikunto. Prosedur Penelitian 24
8
Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). (Jakarta: PT. Hasan Alwi, dkk. Kamus besar Bahasa
Rineka Cipta, 2016), h. 3 Indonesia. (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h 34.
5 9
Fuad, Ihsan. Dasar-dasar Kependidikan. M. Nur Ghufron, dkk. Teori-Teori Psikologi.
(Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 18 (Jogjakarta: AR-Ruzz Media, 2012), h. 170

18 | Jurnal Manthiq
Jurnal Manthiq: Vol V No 1 Tahun 2020

Pembahasan
Hasil pengolahan data menggunakan
program SPSS melalui analisis data b) Uji Homogenitas
diperoleh hasil sebagai berikut: Pengujian homogenitas yang
dilakukan untuk mengetahui
1. Uji Asumsi Dasar
perbandingan antara varians variabel
a) Uji Normalitas
X terhadap varians variabel Y secara
Pengujian normalitas yang
berpasangan. Teknik analisis
digunakan adalah teknik Kolmogorif
digunakan yaitu Levene test. Dengan
Smirnov, kriteria pengujian normalitas
kriteria homogenitas varians adalah :
yaitu: jika nilai signifikansi > 0,05,
jika nilai signifikansi > 0,05 maka
maka data berdistribusi normal dan
varians homogeny, dan jika nilai
jika nilai signifikansi < 0,05 maka data
signfikansi < 0,05, maka varians tidak
berdistribusi tidak normal. Data hasil
homogen. Data hasil pengujian
pengujian normalitas dapat dilihat
homogenitas varians direkap pada
pada tabel 4.7 berikut:
tabel 4.8 berkut:
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas
Rekap Hasil Uji Homogenitas
Taraf Varians
Pernyataan
Data kesalahan
Variabel Normalitas jika
hasil uji 5% (α = 0,05 Taraf
Sig > α = 5 % Pernyataan
) Nilai kesalahan
Tingkat Variabel Homogenitas jika Sig
Sig 5% (α =
0.107 0,05 Normal > α = 0,05
Pendidikan (X1) 0,05 )

Pemahaman
0.116 0,05 Normal Y 0,788 0,05 Homogen
Keagamaan (X2)
Pengamalan
0.107 0,05 Normal
Keagamaan (Y)
Berdasarkan tabel di atas, diketahui
bahwa nilai signifikansi 0.788, variabel lebih
Berdasarkan tabel di atas, diketahui
besar dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa
bahwa nilai signifikansi seluruh variabel
variabel bersifat homogen, artinya varian
lebih dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
antara sampel sama sehingga layak untuk
seluruh variabel berdistribusi normal,
dilanjutkan kepengujian hipotesis.
artinya sampel yang diambil berasal dari
c) Uji Linieritas
populasi yang sama, sehingga layak untuk
Dalam menguji linieritas
dilanjutkan ke pengujian kualitas data
dilakukan antara variabel bebas
selanjutnya yaitu uji homogenitas data.
terhadap variabel terikat dalam

19 | Jurnal Manthiq
Noni Witisma: Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pemahaman Keagamaan terhadap Tingkat Pengamalan
Keagamaan Masyarakat Di Desa Nusuk Kabupaten Kaur.

persamaan regresi. Dalam penelitian multikolinearitas yaitu adanya


ini yang dilakukan yaitu antara hubungan linear antar variabel
variabel tingkat pendidikan (X1) dan independen dalam model regresi.
pemahaman keagamaan (X2) dengan Prasyarat yang harus terpenuhi dalam
pengamalan keagamaan (Y). Analisis model regresi adalah tidak adanya
uji linieritas dan keberartian regresi multikolinearitas.
dilakukan dengan menggunakan
Pengujian ada tidaknya gejala
konsep analisis varians (ANAVA).
multikolinearitas dilakukan dengan
Dengan uji probabilitas,
melihat nilai VIF (Variance Inflation
diperoleh α = 0,05> Sig = 0,000 maka
Factor) dan tolerance. Apabila nilai VIF
Ho di tolak. Dengan uji F, diperoleh F
berada dibawah 10,00 dan
hitung = 42,937> F 0.05, 2, 80 = 3,11
nilai tolerancelebih dari 0,100, maka
maka Ho ditolak. Dengan kata lain,
diambil kesimpulan bahwa model
dengan uji ini diperoleh analisis
regresi tersebut tidak terdapat masalah
bahwa tingkat pendidikan (X1) dan
multikolinearitas. Berikut adalah hasil
pemahaman keagamaan (X2)
pengujian dengan uji multikolinieritas:
mempengaruhi variabel pengamalan
keagamaan (Y). Tabel 4.9

Scatterplot Hasil Uji Multikolinieritas


Collinearity Statistics
Model
Dependent Variable: Y Pengamalan Keagamaan Tolerance VIF
R e gression Stan dardized Pre dicted Value

3 1 (Constant)
Tingkat Pendidikan .914 1.094
2 Pemahaman .914 1.094
Keagamaan
1

0
Berdasarkan gambar 4.9 di atas
-1
dapat diketahui bahwa nilai VIF dari tingkat
-2
pendidikan sebesar 1.094 dan untuk
-3
36 38 40 42 44 46 pemahaman keagamaan sebesar 1.094. Hasil
Y Pengamalan Keagamaan
ini menunjukkan variabel terbebas dari
asumsi klasik multikolinieritas karena
2. Uji Asumsi Klasik hasilnya lebih kecil dari 10.
a) Uji Multikolinearitas b) Uji Heteroskedastisitas
Uji multikolinearitas Untuk mendeteksi ada
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada
tidaknya penyimpangan asumsi klasik

20 | Jurnal Manthiq
Jurnal Manthiq: Vol V No 1 Tahun 2020

suatu model dapat dilihat dari pola data yang kita gunakan memenuhi syarat
gambar scatterplot model untuk dilakukan Regresi Berganda.
tersebut.Tidak terdapat c) Uji Autokorelasi
heteroskedastisitas apabila 1) Uji autokorelasi digunakan
Penyebaran titik-titik data sebaiknya untuk mengetahui ada atau tidaknya
tidak berpola, 2) Titik-titik data penyimpangan asumsi klasik
menyebar di atas dan di bawah atau autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi
disekitar angka 0, 3) Titik-titik data antara residual pada satu pengamatan
tidak mengumpul hanya di atas atau dengan pengamatan lain pada model
di bawah saja. Berikut adalah hasil uji regresi. Prasyarat yang harus
heteroskedastisitas: terpenuhi adalah tidak adanya
autokorelasi dalam model regresi.
Metode pengujiannya dapat dilakukan
Gambar 4.1 dengan uji Durbin-Watson. Dikatakan

Hasil Uji Heteroskedastisitas tidak ada autokorelasi jika nilai du


<dw< 4-du. Dalam penelitian ini
Scatterplot menggunakan uji rumus test, berikut
Dependent Variable: Y Pengamalan Keagamaan hasil perhitungannya:
3

Model Summary
R e g re s sio n S tu d e n tiz e d R e s id u a l

Model R R Adjuste Std. Error Durbin-


1
Squar d R of the Watson
0
e Square Estimate

-1
1 .836 .699 .691 1.067 1.471

-2
a Predictors: (Constant), X2
-3 Pemahaman Keagamaan, X1
-3 -2 -1 0 1 2 3
Tingkat Pendidikan
Regression Standardized Predicted Value
b Dependent Variabel: Y
Pengamalan Keagamaan

Dari tabel di atas, diketahui


Terlihat grafik scalerplot diatas
bahwa nilai Durbin-Watson = 1.471.
bahwa titik menyebar secara acak baik
nilai batas du pada n = 80 dan K = 3
dibawah angka 0 pada sumbuh Y. Hal ini
adalah 2,72, sehingga nilai 4-du = 2,72.
menyimpulkan bahwa terjadi
Oleh karena nilai dw masuk dalam
Heterokedastisidas model Regresi. Maka

21 | Jurnal Manthiq
Noni Witisma: Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pemahaman Keagamaan terhadap Tingkat Pengamalan
Keagamaan Masyarakat Di Desa Nusuk Kabupaten Kaur.

selang 1.471n < dw < 2,72 maka hal ini Sehingga Ftabel adalah = 2.35
berarti tidak terdapat masalah dengan demikian maka dapat dilihat
autokorelasi pada data yang diuji atau bahwa nilai F-hitung adalah 42.937>
data yang digunakan cukup random. Ftabel adalah = 2.35. H0 ditolak dan
H1 diterima variabel-variabel
3. Uji Regresi Berganda
independen secara bersama-sama
a) Uji-F
berpengaruh terhadap variabel
Uji-F digunakan menguji
dependen.
hipotesis tingkat pendidikan dan
pemahaman keagamaan terhadap Dasar pengambilan keputusan
pengamalan keagamaan secara adalah:
bersama-sama.
a. Jika probalitasnya (nilai sig) > 0,05
Tabel 5.0 atau Fhitung ≤ Ftabel maka Ho
Hasil Uji-F diterima, dan H1 ditolak.

ANOVA b. Jika probalitasnya (nilai sig) < 0,05

Model
atau Fhitung > Ftabel maka Ho
Sum of Mean
Df F Sig. ditolak dan H1 diterima.
Squares Square

1 Regress 153.631 2 76.816 42.93 .000a


Berdasarkan hipotesis hasil uji-F
ion 7
maka dapat disimpulkan bahwa
Residua 137.756 77 1.789
l tingkat pendidikan dan pemahaman
Total 291.388 79 keagamaan secara bersama-sama
a Predictors: (Constant), X2, X1 berpengaruh secara signifikan
b Dependent Variabel: Y terhadap pengamalan keagamaan
Berdasarkan hasil analisis SPSS masyarakat di Desa Nusuk Kabupaten
dengan derajat kebebasan (α = 0,05) Kaur. Dalam hal ini bisa dilihat bahwa
diperoleh F-hitung adalah 42.937. nilai signifikan 0,000 < 0,05. Fhitung

Kemudian dicari untuk nilai F-tabel. adalah 42.937> Ftabel adalah 2.35.
Maka Ho ditolak dan H1 diterima
Ftabel = F (1- α) (dk=k), (dk =
yang variabel-variabel independen
n-k-l)
secara bersama-sama berpengaruh
Ftabel = F (1- α) (dk=2), terhadap variabel dependen.
(dk=80-2-1)
b) Uji – t
Ftabel = F (1-0,05) (2,27)

22 | Jurnal Manthiq
Jurnal Manthiq: Vol V No 1 Tahun 2020

Untuk pengujian hipotesis Dari tabel di atas, nilai sig


antara tingkat pendidikan dan variabel pemahaman keagamaan (X2)
pemahaman keagamaan terhadap = 0,468 > 0,05. T-hitung X2 adalah 5.583
pengamalan keagamaan secara sedangkan t-tabel (0,05 : 80-2) adalah
individu digunakan analisa t-tes. 2.000. 5.583 > 2.000, dengan demikian
maka H0 diterima dan H1 ditolak
Tabel 5.1
yang berarti variabel indevenden
Uji-T
pemahaman keagamaan secara parsial
Coefficients berpengaruh terhadap variabel
Unstandardized Standardiz
pengamalan keagamaan.
Coefficients ed
Model Coefficients t Sig.
Kesimpulan
B Std. Error Beta
Berdasarkan hasil penelitian dan
1 11.38 3.280 3.470 .001
pembahasan di atas, maka dapat ditarik
(Constan 2
t)
kesimpulan bahwa:

X1 .658 .128 .532 4.362 .719 1. Terdapat pengaruh yang signifikan

X2 .767 .137 .766 5.583 .468


antara tingkat pendidikan dengan
pengamalan keagamaan masyarakat di
Desa Nusuk Kabupaten Kaur. Hal ini

a Dependent Variabel: Pengamalan dibuktikan dari hasil analisis diperoleh

Keagamaan bahwa t-hitung > dari t-tabel, yaitu t-


hitung sebesar 4,362 sedangkan t-tabel
Pada tabel di atas, nilai
sebesar 2,000.
signifikan variabel tingkat pendidikan
2. Terdapat pengaruh yang signifikan
(X1) = 0,719> 0,05. T-hitung X1 adalah
antara pemahaman keagamaan dengan
4.362 sedangkan T-tabel (0,05 : 80-2)
pengamalan keagamaan masyarakat di
adalah 2.000. 4,362 > 2.000 dengan
Desa Nusuk Kabupaten Kaur. Hal ini
demikian maka H0 ditolak dan H1
dibuktkan dari hasil analisis diperoleh t-
diterima, yang berarti variabel
hitung > t-tabel, yaitu t-hitung sebesar
indevenden tingkat pendidikan secara
5,583 dan t-tabel sebesar 2,000.
parsial t berpengaruh terhadap
3. Terdapat pengaruh yang signifikan
variabel pengamalan keagamaan.
antara tingkat pendidikan dan
pemahaman keagamaan terhadap

23 | Jurnal Manthiq
Noni Witisma: Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pemahaman Keagamaan terhadap Tingkat Pengamalan
Keagamaan Masyarakat Di Desa Nusuk Kabupaten Kaur.

tingkat pengamalan keagamaan


masyarakat di Desa Nusuk Kabupaten
Kaur. Hal ini dibuktikan dari hasil
analisis diperoleh F-hitung sebesar
42,937 dengan f-tabel sebesar 3,11.
Artinya F-hitung > f-tabel (42,937 >
3,11).

Daftar Pustaka

Alwi, Hasan, dkk. Kamus besar Bahasa


Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara, 2009
Ancok , Djamaludin. Psikologi Islami.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011
Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi).
Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2016
Darajad, Zakiah. Ilmu Pendidikan Islam.
Jakarta : Bumi Aksara, 2014
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :
Balai Pustaka, 2003
Ghufron, M. Nur, dkk. Teori-Teori Psikologi.
Jogjakarta: AR-Ruzz Media, 2012
Ihsan, Fuad. Dasar-dasar Kependidikan.
Jakarta: Rineka Cipta, 2008
Kholid, Ahmad. Agama (Kultural) Masyarakat
Pinggiran. UIN-Maliki Press, 2011

24 | Jurnal Manthiq

You might also like