Professional Documents
Culture Documents
Fikriyah Istiqlaliyani
Mahasiwa Pascasarjana IAIN Cirebon
fikriyahistiqlaliyani@gmail.com
sahrodijamali@yahoo.co.id
zuhrisaefudin08@gmail.com
ABSTRACT
Islamic teachings do not limit women to be leaders, but the existence of women's leadership
among Muslims is still very limited, this is due to several factors that block the potential of women's
leadership among Muslims, especially in Islamic educational institutions such as madrasas, pesantren
and so on. However, as time goes by, many women appear who dedicate themselves to being leaders
and clerics. One of them is the figure of Mrs. Nyai Hj Masriyah Amva, she is the leader of the Kebon
Jambu Al-Islamy Islamic Boarding School, and is one of the female cleric figures in the city of
Cirebon. In his leadership he succeeded in resurrecting the Kebon Jambu Islamic Boarding School to
be more advanced and developing after the death of her husband (KH. Muhammad). As a female
cleric, she took part in upholding women's rights (genderization).
This study aims to explain the biography of Mrs. Nyai Hj Masriyah Amva and explain data
about the ideas and implementation of the leadership of Mrs. Nyai Hj Masriyah Amva at Pondok
Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon.
This study uses a qualitative research approach with the type of case study and the research
model used is a literature and field study research model. The steps of this research were carried out
by reviewing books, journals, previous research related to the leadership of female clerics in Islamic
boarding schools as well as interviews and observations related to the figure of Mrs. Nyai Hj
Masriyah Amva.
The results of the study state that in terms of her biography, Mrs. Nyai Hj Masriyah Amva has
principles in dealing with life, including positive thinking (positive thinking), optimistic (full of
enthusiasm) and always learning from experience, both experienced by herself and others. In the idea
and implementation of becoming a boarding school leader, Ibu succeeded in developing pesantren
programs both in the academic field, such as the boarding school curriculum, learning systems and
methods used in teaching students. Then in non-academic fields such as management and
extracurricular. Mother is also a charismatic, democratic and serving leader. As for when Ibu became
a female cleric, she took part in the genderization and feminism movement and even the Kebon Jambu
Islamic boarding school hosted the Indonesian Female Cleric Congress (KUPI) in 2017.
ABSTRAK
Ajaran Islam tidak membatasi perempuan untuk menjadi pemimpin, akan tetapi keberadaan
kepemimpinan perempuan dikalangan umat Islam masih sangat terbatas, hal tersebut disebabkan
karena beberapa faktor yang menyumbat potensi kepemimpinan perempuan dikalangan umat Islam
khususnya dalam lembaga pendidikan Islam seperti madrasah, pesantren dan sebagainya. Namun
seiring berjalannya waktu banyak bermunculan perempuan yang mendedikasikan dirinya menjadi
pemimpin dan tokoh ulama. Salah satu diantaranya adalah sosok Ibu Nyai Hj Masriyah Amva, beliau
merupakan pemimpin Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy, serta menjadi salah satu tokoh
ulama perempuan di Kota Cirebon. Dalam kepemimpinannya beliau berhasil membangkitkan kembali
Pondok Pesantren Kebon Jambu menjadi lebih maju dan berkembang setelah sepeninggal suaminya
(KH. Muhammad). Sebagai tokoh ulama perempuan, beliau ikut andil dalam menegakkan hak-hak
1
2 Fikriyah, Kepemimpinan Ulama Perempuan di Pesantren
perempuan (genderisasi).
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan biografi Ibu Nyai Hj Masriyah Amva dan
menjelaskan data tentang gagasan dan implementasi kepemimpinan Ibu Nyai Hj Masriyah Amva di
Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus dan
model penelitian yang digunakan ialah model penelitian kajian pustaka dan lapangan. Langkah-
langkah penelitian ini dilakukan dengan cara menelaah buku-buku, jurnal, penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan kepemimpinan ulama perempuan di Pesantren serta wawancara dan observasi terkait
sosok Ibu Nyai Hj Masriyah Amva.
Hasil penelitian menyatakan bahwa dalam sisi biografinya Ibu Nyai Hj Masriyah
Amva.memiliki prinsip-prinsip dalam menghadapi hidup, di antaranya positive thinking (berpikir
positif), optimis (penuh semangat) dan senantiasa belajar dari pengalaman baik di alami sendiri
maupun orang lain. Dalam gagasan dan implementasi menjadi pemimpin pondok, Ibu berhasil
mengembangkan program pesantren baik di bidang akademik, seperti kurikulum pondok, sistem
pembelajaran dan metode yang digunakan dalam pengajian santri. Kemudian dalam bidang non
akademik seperti, kepengurusan dan esktrakulikuler. Ibu juga merupakan sosok pemimpin yang
kharismatik, demokratis serta melayani. Adapun ketika Ibu menjadi tokoh ulama perempuan, beliau
ikut andil dalam gerakan genderisasi dan feminisme bahkan pesantren Kebon Jambu menjadi tuan
rumah acara Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) pada tahun 2017.
Submitted Apr 21, 20xx | Revised Nov 11, 20xx | Accepted Nov 28, 20xx
Pendahuluan
Kepemimpinan adalah suatu proses pengaruh sosial yang mana seseorang
mampu memberikan bantuan dan dukungan pada yang lainnya dalam
menyelesaikan tugas bersama (Martin M.Chemers, 1997). Sedangkan menurut
Sutisna, kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau
kelompok dalam usaha ke arah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu (Satrijo,
2018). Istilah kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan keterampilan,
kecakapan dan tingkat pengaruh yang dimiliki oleh orang yang bukan pemimpin
(Masduki, 2015). Kepemimpinan merupakan tugas manajerial yang penting
didalam setiap organisasi khususnya dalam pengambilan kebijakan keputusan
sebagai inti dari sebuah kepemimpinan. Efektivitas kepemimpinan seseorang juga
dapat ditentukan oleh kemampuannya dalam mengenali secara tepat sifat kondisi
yang dihadapinya, baik kondisi yang terdapat dalam organisasi maupun kondisi
yang terdapat diluar organisasi tetapi mempunyai dampak bagi jalannya organisasi
yang bersangkutan (Sondang, 2015). Kepemimpinan memegang peranan sangat
penting dalam pengembangan sekolah secara keseluruhan. Teori-teori dan praktik-
praktik terkini dalam Pendidikan menunjukkan adanya perhatian besar pada bidang
kepemimpinan (Bush & Middlewood, 2010).
Perihal kepemimpinan, Islam memberikan angin segar akan sikap
kemanusiaan, salah satunya adalah pengakuan terhadap perempuan. Pada masa pra-
Islam, perempuan dianggap makhluk Tuhan yang hina. Tak heran banyak
ditemukan diskriminasi sosial terhadap mereka, dan strata sosial perempuan
ditempatkan pada urutan paling bawah . Sehingga wajar bila saat itu pendidikan
kaum hawa sangat tidak diperhatikan.
Fikriyah, Kepemimpinan Ulama Perempuan di Pesantren 3
Metode Penelitian
Bertitik tolak dari pemikiran dan permasalahan di atas, metodologi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu strategi dan teknik
penelitian yang digunakan untuk memahami masyarakat dengan sebanyak mungin
mengumpulkan fakta yang mendalam, data disajikan dalam bentuk verbal, bukan dalam
bentuk angka. Pendekatan kualitatif memiliki karakteristik alami sebagai sumber data
langsung, deskriptif, proses lebih dipentingkan dari pada hasil, analisis dalam penelitian
4 Fikriyah, Kepemimpinan Ulama Perempuan di Pesantren
kualitatif cenderung dilakukan secara analisa induktif dan makna merupakan hal yang
esensial (Moleong, 2013).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan sebagai
berikut:
1. Biografi Ibu Nyai Hj Masriyah Amva, yaitu:
Fikriyah, Kepemimpinan Ulama Perempuan di Pesantren 7
Ibu Nyai Hj Masriyah Amva lahir di Pesantren Babakan 13 Oktober 1961 dari
pasangan KH. Amrin Hanan dan Nyai Hj Fariyatul Aini rohimahumallah. Setelah
sepeningal suaminya KH. Muhammad, Ibu (Sapaan beliau) mendedikasikan dirinya
menjadi pemimpin pondok melanjutkan peran suaminya. Namun dalam masa awal
kepemimpinanya banyak ujian yang Ibu hadapi, seperti ketidakpercayaan para santri
khususnya santri putra atas kepemimpinanya, celaan dan hinaan yang datang dari pihak
luar. Meskipun demikian Ibu tetap yakin untuk melanjutkan Amanah dari alm.KH.
Muhammad. Beliau percaya akan adanya pertolongan dari Allah swt, dan selalu
berpegang teguh pada prinsip hidup yang dimilikinya, seperti positive thinking (berpikir
positif), optimis (penuh semangat) dan senantiasa belajar dari pengalaman baik dialami
sendiri atau orang lain.
2. Gagasan dan Implementasi Kepemimpinan Ibu Nyai Hj Masriyah Amva di Pondok
Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon
Sebagai seorang pemimpin pesantren, Ibu mengembangkan program pondok, yakni
dari segi akademik seperti (kurikulum yang dikembangkan di pondok, kemudian
pendidikan santri dan pembelajaran kajian kitab kuning santri). Ada juga dari segi non-
akademik seperti (program peraturan pondok, kepengurusan, program ekstrakulikuler
santri, kegiatan harian, kegiatan bulanan dan kegiatan tahunan santri baik putra maupun
putri). Sikap Kepemimpinan Nyai Hj. Masriyah Amva Sebagai Pemimpin Pondok
Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy; Pemimpin yang demokratis, Pemimpin yang
kharismatik, Pemimpin yang melayani. Kendala Nyai Hj Masriyah Amva Sebagai
Pemimpin Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy Babakan Ciwaringin Cirebon.
Dalam mengemban tugas dan amanah sang suami, peran Ibu sebagai pemimpin pondok
pesantren serta ulama perempuan masih banyak mengalami berbagai macam kendala atau
hambatan, hal itu lantaran ada beberapa faktor yang memicunya, kendala atau hambatan
Ibu dalam mengembangkan pondok pesantren yakni antara lain: KendalaTeologis,
Kendala Sejarah, Kendala Dalam Sikap Pandang, Kendala/hambatan dalam sikap
pandang memandang antara tugas perempuan dan laki-laki yang pada dasarnya terkikis
pada kelas masyarakat yang berpendidikan atas. Adapun upaya yang beliau lakukan
dalam mengatasi kendala sebagai seorang pemimpin dan ulama perempuan untuk
pengembangan pondok pesantren Kebon Jambu Al-Islamy; Berserah Diri di Hadapan
Allah Swt, Menjadi Pribadi Yang Kuat dan Mandiri, Menjadi Pribadi Yang Aktif
Berdakwah dan Peduli Sosial. Adapun kiprahnya sebagai tokoh ulama perempuan, Ibu
Nyai Hj Masriyah Amva mendedikasikan dirinya sebagai sosok yang ikut dalam
genderisasi dan memiliki faham akan feminisme serta di tahun 2017 sukses mendirikan
Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) di Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-
Islamy Cirebon.
Daftar Pustaka
Arafah, Neng Dara, Islam Kepemimpinan Perempuan Dan Seksualitas, Jakarta: Pustaka
Obor Indonesia, 2017.
Kalis Mardiasih, Muslimah Yang Diperdebatkan, Yogyakarta: Buku Mojok, 2019.
8 Fikriyah, Kepemimpinan Ulama Perempuan di Pesantren
Masduki, Duryat, Kepemimpinan Pendidikan, Jakarta: Gaung Persada Press, 2015.
Moleong, J. Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013.
Raihani. Kepemimpinan Sekolah Transformatif, Yogyakarta: LKiS, 2010.
Satrijo Budiwibowo, Sudarmiani. Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: ANDI, 2018.
Sondang, P.Siagan. Teori & Praktek Kepemimpinan, Jakarta: Rineka Cipta, 2015.