You are on page 1of 15

SENGKETA MEREK DAGANG ANTARA

I AM GEPREK BENSU MILIK BENNY SUDJONO DAN GEPREK BENSU


MILIK RUBEN ONSU

Della Widya Ningsih1

Anggra Melina A.Pd, M.Pd.E2

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu PendidikanYayasan Pendidikan Merangin

ABSTRAK
Disputes over intellectual property rights have become the order in an increasingly complex
world of trade, especially in Indonesia. In its development, intellectual property disputes
have arisen in all fields, including copyright, trademark, geographical indication, patent,
trade secret, protection of plant varieties, industrial design, and integrated circuit layout.
Verdict 57 / Pdt.SusMerek / 2019 / The Central Jakarta Commercial Court has declared that
it has rejected the trial of Ruben Onsu, the owner of Geprek Bensu, and PT Ayam Geprek
Benny Sujono, the legal owner of IAm. crush Benny. In Article 1 Number 5 related to Letter
a, Article 20, Article 21 Paragraph 2 of the Mark and Geographical Indications Law of 2016
as the basis for the rules for resolving disputes over intellectual property rights in the field of
marks. The type of search used for this search is not only a library search, but also a
normative legal search method carried out by secondary gathering. Data analysis for this
study used qualitative data analysis methods based on the thesis and journals discussed.
Indonesia has two forms of intellectual property dispute resolution, namely litigation and
non-litigation. From the dispute between Geprek Bensu and I Am Geprek Bensu, both parties
chose a legal route to resolve the dispute. Regarding the controversy over the "Bensu" brand,
the judge did not consider the word "Bensu" to be an abbreviation of a celebrity's name. The
name “Bensu” was born from the process of being first registered with the trademark I Am
Geprek Bensu by PT Ayam Geprek Benny Sujono on 3 May 2017. Finally, Ruben Ounce was
registered with the same mark on 7 June 2018 and, after a court decision, deleted it
completely. the trademark "Geprek Bensu" Ruben onsu.
KEYWORDS : Intellectual Property Rights, Dispute, Dispute Resolution

ABSTRAK

Sengketa Hak kekayaan intelektual menjadi tatanan didalam dunia perdagangan yang
semakin kompleks, khususnya Indonesia. Dalam perkembangannya, sengketa kekayaan
intelektual telah muncul di semua bidang, terasuk hak cipta, merek dagang, indikasi
geografis, paten, rahasia dagang, perlindungan varietas tanaman, desain industri, dan tata
letak sirkuit terpadu. Putusan 57 / Pdt.SusMerek / 2019 / Pengadilan Niaga Jakarta Pusat
telah menyatakan telah menolak persidangan Ruben Onsu, pemilik Geprek Bensu, dan
PTAyam Geprek Benny Sujono, pemilik sah IAm. geprek Benny. Dalam Pasal 1 Angka 5
terkait Huruf a, Pasal 20, Pasal 21 Ayat 2 Undang-Undang Merek dan Indikasi Geografis
Tahun 2016 sebagai dasar aturan penyelesaian sengketa hak atas kekayaan intelektual di
bidang merek. Jenis pencarian yang digunakan untuk pencarian ini tidak hanya pencarian
perpustakaan, tetapi juga metode pencarian hukum normatif yang dilakukan dengan
mengumpulkan sekunder. Dalam analisis data penelitian ini digunakan metode analisis data
kualitatif berdasarkan disertasi dan jurnal yang telah dibahas. Indonesia memiliki dua bentuk
penyelesaian sengketa kekayaan intelektual, yaitu yudisial dan ekstrayudisial. Dari
perselisihan antara Geprek Bensu dan Saya Geprek Bensu, kedua belah pihak memilih jalan
hukum untuk menyelesaikan perselisihan tersebut. Terkait kontroversi merek “Bensu”, hakim
tidak menganggap kata “Bensu” sebagai singkatan dari nama selebriti.Nama “Bensu” lahir
dari proses pertama kali didaftarkan dengan merek dagang I Am Geprek Bensu oleh PT
Ayam Geprek Benny Sujono pada 3 Mei 2017. Akhirnya, Ruben Ounce terdaftar dengan
merek yang sama pada tanggal 7 Juni 2018 dan, setelah keputusan pengadilan, menghapus
sepenuhnya merek dagang "Geprek Bensu" Ruben onsu.

KATA KUNCI : Hak Kekayaan Intelektual, Sengketa, Penyelesaian


Sengketa
2. PENDAHULUAN

Konsumen ayam goreng di Indonesia pada saat sekarang ini sangat punya banyak
pilihan dalam memuaskan nafsu makannya, mulai dari ayam goreng tepung, ayam penyet,
ayam geprek, dan sejenisnya. Banyak outlet-outlet kecil di pinggir jalan yang menjualnya
dengan harga terjangkau, dan ada juga restoran- restoran besar yang khusus menjual atau
mengangkat konsep ayam goreng, seperti usaha dari seorang publik figur yaitu Ruben Onsu
yang memperkenalkan usahanya dengan nama Geprek Bensu. Penikmat ayam geprek pasti
tahu betapa nikmatnya ayam geprek bensu. Brand bisnis ini langsung terkenal saat pertama
kali dibuka dan kini telah memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia. Tentu saja, ini tidak
luput dari perhatian karena popularitas pemiliknya. Dengan kata lain, Ruben adalah artis
terkenal, tetapi terungkap bahwa ada sengketa merek dagang dengan merek lain di balik rasa
ayam Geprek Bensu yang lezat dan popularitas pemiliknya, A Im Geprek Bensu juga bisnis.
dengan konsep ayam geprek.

Dilihat dari kasus Geprek Bensu ternyata dalam dunia perlindungan Hak Kekayaan
Intelektual masih terdapat ketidakpastian hukum didalamnya. Usaha-usaha dagang di
Indonesia harus peduli akan pentingnya perlindungan atas Hak Kekayaan Intelektual nya
sendiri. Hak Atas Kekayaan Intelektual (selanjutnya disebut HKI) merupakan hak kekayaan
yang timbul atau lahir dari kemampuan intelektual manusia. Hak kekayaan intelektual
menciptakan karya yang timbul dari atau timbul dari kapasitas intelektual individu untuk
dilindungi. Kapasitas intelektual manusia diciptakan melalui kekuatan, kreativitas, rasa dan
karsa manusia, dan ini diwujudkan melalui kerja intelektual. Karya intelektual secara khusus
diciptakan untuk memperoleh nilai dengan keunggulan ekonomi yang melekat yang akan
berkontribusi pada konsep kekayaan dalam karya intelektual.

Terjadinya sebuah sengketa HKI pasti dikarenakan ada pihak yangdirugikan dalam suatu
keaadan. Ini terjadi karena adanya pihak yang ingin mengambil keuntungan dengan cara
curang agar menaikkan pendapatan usahanya sendiri. Dengan mengambil HKI orang lain
maupun dari pesaingnya sendiri seperti konsep dan dan ide bisnis, tentu sangat merugikan
bisnis pihak yang dicurangi HKI nya tersebut. Disitu pentingnya kepastian hukum mengenai
penyelesaian sengketa dibidang HKI dimana si pemakai HKI tanpa hak dapat digugat
berdasarkan perbuatan melanggar hukum.

Selain Geprek Bensu diindonesia ada 10 brand ternama yang juga tersandung dalam kasus
Hak Kekayaam Intelektual ( HKI ). Dari 10 perusahaan ini membuktikan bahwa banyak
perusahaan yang telat dalam mendaftarkan merek perusahaannya, sehingga berakibatkan
terbatasnya langkah menyebarluaskan produk perusahaan dan juga berakibat fatal dalam
merek karna harus kata maupun logo dalam merek perusahaan. Berikut 5 kasus yang terjadi
diindonesia baik yang berkaitan dengan produk dalam negri maupun luar negri.
Perusahaan I Perusahaan II
Monster Energy company Andria Thamrun
Ikea swedia Ikea
Donald trump Pengusaha retail indonesia
Toyota lexus Prolexus
DC Comics Wafer Supermen
Tabel. Data menurut berita Kompas.com Juni 2020

Pasal 24 UUD 1945 (selanjutnya disebut UUD 1945) mengatur bahwa perselisihan antar
masyarakat diselesaikan melalui pengadilan (prosedur peradilan). Sebagai negara
berkembang, Indonesia telah mampu beradaptasi dengan segala perubahan regulasi terkait
kebijakan kekayaan intelektual. Pemerintah (dalam hal ini Kantor Kekayaan Intelektual
Kementerian Kehakiman) telah mengeluarkan peraturan tentang penyelesaian sengketa
kekayaan intelektual di Indonesia agar masalah kekayaan intelektual di Indonesia dapat
diselesaikan secara damai tanpa sengketa yang berkepanjangan. Dengan semakin ketatnya
persaingan dalam dunia bisnis, konflik antar pelaku bisnis sangat mungkin terjadi. Salah satu
kasus sengketa kekayaan intelektual yang mendapat perhatian cukup besar di bidang hak
merek adalah sengketa antara Geprek Bensu dan A Im geprek Bensu.

Ruben Onsu menggugat PT Ayam Geprek Benny Sudjono karena menggunakan nama Saya
Geprek Bensu. Klaim tersebut menyangkut kebebasan inovasi yang dilindungi dari nama
merek Bensu. Kasus ini baru di mana PT Ayam Geprek Bensu Benny Sudjono pertama kali
diselesaikan daripada kontrak Geprek Bensu milik Ruben Onsu. Setelah ditunjuk sebagai
wakil promosi, Ruben Onsu mendirikan Geprek Bensu, mendaftarkan Bensu sebagai
kependekan dari namanya Ruben Onsu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,dan menggugat
PT Ayam Geprek Benny Sudjono untuk menghapus nama Bensu dari merek dagangnya.
Berdasarkan uraian di atas, jurnal ini memiliki beberapa tujuan, pertama, untuk mengetahui
bentuk dan tata cara penyelesaian sengketa perdagangan dalam litigasi kekayaan intelektual.
Kedua, menganalisis proses penyelesaian sengketa berdasarkan UU MIG dalam putusan
Hakim menyangkut sengketa antara Geprek Bensu melawan I Am Geprek Bensu.

2. METODE

Metode pengumpulan data dilakukan berdasarkan dari sumber bacaan yaitu menggunakan
sumber data sekunder yang diperoleh dari internet seperti jurnal dan skripsi yang sesuai
dengan topik permasalahan yang dibahas.

3. PEMBAHASAN

1. Penyelesaian sengketa hak kekayaan intelektual

Ada dua cara untuk menyelesaikan sengketa kekayaan intelektual. Salah satunya
melalui pengadilan (litigasi) dan yang lainnya melalui jalur yang tidak kontroversial.
Penyelesaian di luar pengadilan adalah penyelesaian sengketa yang timbul di luar
pengadilan atau melalui lembaga penyelesaian sengketa alternatif. Ada dua jenis sengketa
di luar pengadilan di Indonesia. Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa sesuai dengan Bagian 30 UU AAPS 1999.
Istilah “arbitrase” dalam bahasa ini berasal dari kata “arbitrase” (Latin). Ini berarti bahwa
ia memiliki hak untuk mempertimbangkan kasus tersebut atas kebijaksanaannya sendiri.
Arbitrase adalah penyerahan sengketa secara sukarela kepada pihak ketiga yang netral,
arbitrase individu, atau arbitrase ad hoc. Menurut Abdul Qadir, arbitrase adalah
penyelesaian sengketa secara sukarela dengan orang yang memenuhi syarat berdasarkan
kesepakatan bahwa keputusan arbiter adalah final dan mengikat. Sementara itu, Pasal 1
Undang-Undang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa menyatakan bahwa
arbitrase adalah cara penyelesaian sengketa perdata di luar pengadilan umum berdasarkan
perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa pada
tahun pada tanggal 30 April 1999.

Menurut Peradilan 1999 Undang-Undang Nomor 30 tentang Arbitrase dan Alternatif


Penyelesaian Sengketa, Pasal 1 Pasal 10 Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah untuk
prosedur yang disepakati antara para pihak, yaitu penyelesaian perselisihan atau
perselisihan di luar pengadilan, yang merupakan lembaga. Saran, negosiasi, mediasi,
arbitrase atau penyelesaian penilaian ahli.Lembaga alternatif penyelesaian sengketa
dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya ialah sebagai berikut:

1) konsultasi adalah tindakan pribadi antara pihak tertentu yang disebut klien dan
pihak lain yang merupakan penasihat yang memberikan pendapat klien untuk
memenuhi kebutuhan dan kebutuhan klien. Peran penasehat dalam penyelesaian
sengketa tidak dominan, penasehat memberikan pendapat (hukum) hanya atas
permintaan klien, keputusan penyelesaian sengketa dibuat oleh para pihak sendiri,
namun terkadang penasehat diberikan kesempatan. penyelesaian sengketa yang
diperlukan oleh para pihak yang bersangkutan.
2) Negosiasi adalah sarana di mana para pihak yang bersengketa membahas
penyelesaian tanpa keterlibatan pihak ketiga, atau ditafsirkan sebagai penyelesaian
sengketa secara damai (KBBI) melalui negosiasi antara para pihak yang
bersengketa.
3) Mediasi adalah intervensi yang dapat diterima, tidak memihak dan netral dalam
suatu perselisihan oleh pihak ketiga (mediator) dan membantu para pihak yang
bersengketa secara sukarela menyepakati masalah tersebut. Mediator bertindak
sebagai mediator, dan tugas mediator hanya membantu para pihak yang
bersengketa menyelesaikan masalah, bukan memaksa salah satu pihak untuk
mengambil keputusan sengketa, tidak ada kekuasaan.
4) konsilasi adalah sengketa yang dilakukan oleh seorang atau lebih orang
perseorangan atau kelompok sebagai mediator, yang disebut arbiter, dengan
mempertemukan para pihak yang bersengketa dan memberikan fasilitas untuk
menyelesaikan sengketa tersebut secara damai. konsilasi akan berpartisipasi aktif
dalam menyelesaikan masalah yang disengketakan. Sebaliknya, orang yang
merasa bahwa haknya telah dilanggar dan berusaha menyelesaikannya di
pengadilan, dapat mengajukan gugatan ke pengadilan niaga atas pelanggaran yang
dilakukan oleh pihak lain terhadap hak kekayaan intelektualnya. Secara khusus,
mereka mengajukan tuntutan hukum di pengadilan distrik atas pelanggaran
rahasia dagang.
2. Penyelesaian sengketa hak merek
Ini diarahkan pada Tujuan Debat Bagian 15. Segmen awal jaminan perambahan nama
merek dalam Pasal 83(1) menyatakan bahwa pemilik nama merek terdaftar atau calon
penerima lisensi nama merek terdaftar dapat melakukan tindakan melawan hukum
terhadap pihak lain. Pada tingkat dasar atau sebagai aturan, kami menggunakan jejak
yang sebanding untuk produk yang sebanding dan layanan dalam struktur yang
menyertainya: Penangguhan semua aktivitas yang terkait dengan penggunaan jejak
atau berpotensi menuntut imbalan. Pemilik merek terkenal dapat mengajukan gugatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan pilihan pengadilan yang telah diajukan
ke Pengadilan Bisnis. Selain itu, Pasal 85 (2) dari Bagian Sistem Permulaan
Pengadilan Intervensi menetapkan bahwa klaim dapat dicatat dengan eksekutif dewan
arbitrase di lokal di mana Dan dengan asumsi salah satu pertemuan tinggal di luar
wilayah Kondisi Kesatuan Republik Indonesia, gugatan akan diajukan ke Pengadilan
Moneter Pusat Jakarta, yang kemudian Perekam akan mencatatkan gugatan tersebut
pada waktu yang sama dengan gugatan. akan diserahkan. Pihak yang dirugikan akan
diberikan tanda terima yang dibuat yang disahkan oleh agen pada saat yang sama saat
klaim dicatat. Perwakilan pengadilan harus mendokumentasikan klaim dengan
administrator dewan arbitrase selambat-lambatnya dua hari kemudian klaim
didaftarkan. Administrator Pengadilan Intervensi memilih seorang hakim untuk
menganalisis gugatan dan menetapkan tanggal pendahuluan selama tiga hari sejak
tanggal pendokumentasian gugatan (Pasal 84). Ayat (6) Sidang akan dipanggil oleh
juru sita dalam waktu 7 (7) hari sejak perkaranya didokumentasi. Ayat (7) Penundaan
pemilihan perkara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diselesaikan dalam
waktu 90 hari sejak penerimaan pendahuluan, dan dapat dicapai dalam waktu 30 hari
sejak penerimaan pendahuluan. Tanggal pengesahan utusan untuk perjalanan
sebagaimana disinggung dalam ayat (1) akan memuat pertimbangan-pertimbangan
sah yang memadai yang menyusun alasan untuk pilihan itu dan akan diajukan dalam
suatu konferensi. Ayat (9) Substansi pilihan majelis arbitrase sebagaimana dimaksud
pada ayat (8) akan diserahkan kepada majelis melalui penyitaan dalam waktu 14 hari
kemudian pilihan atas gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diserahkan.
3. Analisis penyelesaian sengketa perdagang anatara Geprek Bensu dan I Am Geprek
Bensu
Kronologi Kasus

Pada tanggal 22 Agustus 2019, pemilik Geprek Bensu, Ruben Onsu, menggugat I
Am Geprek Bensu dengan Nomor Register 57 / Pdt.Sus HKI / Merek / 2019 / PN
Niaga Jkt.Pst. Ruben Onsu menggugat PT Ayam Geprek Benny Sujono dan
Pemerintah Republik Indonesia: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kantor
Kekayaan Intelektual dan Kantor Merek Dagang dan Indikasi Geografis. Pada 3
September 2015, merek Bensu diakuisisi oleh Ruben Onsu dengan kata Bensu,
menurut Ruben, yang mengambil namanya dari singkatan namanya yang berarti
Ruben Onsu. Merek Bensu sendiri telah didaftarkan pada 7 Juni 2018 dan dilindungi
hingga 3 September 2025. Menurut pernyataan Ruben Onsu, PT. Ayam Geprek
Benny Sudjono menggunakan merek Ruben Onsu Bensu dalam bisnis kulinernya
"Saya Geprek Bensu Sedep Beneerrr" tanpa izinnya. Properti. Pada tanggal 15 Maret
2017, usaha kuliner Ayam Geprek Benny Sujono didirikan berdasarkan Undang-
Undang Perseroan Terbatas PT Ayam Geprek Benny Sujono No. 130. Pengesahan ini
didasarkan pada keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia . Republik
Indonesia No. AHU0040249 .AH. 01.01.Tahun 2017 terhitung sejak 13 September
2017 “Bensu” merupakan penghargaan yang diberikan kepada Benny Sujono yang
dikenal telah memberikan ide, saran dan materi kepada perusahaan. Kemudian, pada
tanggal 17 April 2017, dibuka restoran pertama perusahaan dengan nama “Saya
Geprek Bensu Sedep” di Jalan Padamengan I Gang 5 Nomor 2A di Gunung Sahari,
Kecamatan Pademangan Timur, Jakarta Utara.

Pada Mei 2017, Jordi mengajak bisnis kuliner I Am Geprek Bensu untuk
berkembang hingga beberapa cabang dibuka di wilayah Jakarta, sehingga Jordi
mengajak saudaranya untuk menjabat sebagai duta iklan. Pasalnya, Ruben dikenal
publik sebagai artis dan memiliki banyak penggemar. Kemudian foto dan nama
Ruben terpampang di beberapa cabang dan toko usaha kuliner “Saya Geprek Bensu”.
Ruben dan Jordi enggan menggunakan nama Bensu dalam bisnis kuliner. Ruben Onsu
kemudian mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Niaga
Jakarta Pusat. Banding tersebut didaftarkan dengan nomor registrasi 575
K/Pdt.SusHKI/2020. Namun, pada 20 Mei 2020, Mahkamah Agung tidak menerima
putusan penahanan Ruben. Oleh karena itu, keputusan tersebut mengikat secara
hukum tanpa batas waktu.
4. Pertimbangan Hakim Dalam Putusan Sengketa

Ada pertimbangan dari hakim dalam putusan kasus PT.Ayam Geprek Benny sujono
dan Ruben onsu dalam, yaitu :

1) PT Ayam Geprek benny Sujono - Pemilik dan pengelola bisnis makanan dengan
merek "I AM GEPREK BENSU". Menerima sertifikat merek “Bensu Sedeep
Benerr”. Terhitung sejak tanggal 3 Mei 2017, masa perlindungan hingga 3 Mei
2027 berbeda dengan cara Ruben Onsu mendaftarkan merek Geprek Bensu pada 7
Juni 201 dan mendapat perlindungan hukum hingga 3 September. 2025. Sekalipun
negara memberikan hak atas merek kepada pemilik merek terdaftar sesuai dengan
Pasal 1.5 Ayat 5 UU MIG, sesuai dengan Pasal 21 Ayat 2 a UU MIG,
permohonan pertama-tama terdaftar dan keMudian secara penuh atau dengan
pihak lain yang mendaftarkan PT Dalam hal kesamaan sebagian, pendaftaran
tidak akan disetujui. Maka dari itu Ayam Geprek Benny Sujono juga berhak
menggunakan merek I Am Geprek Bensu Sedep Beneerrr sebagai pemegang hak
cipta eksklusif.

2) Perbandingan logo merek “Geprek Bensu” dengan logo “I Am Geprek Bensu”


adalah sebagai berikut. Kedua logo ini memiliki banyak kesamaan. Dari warna
logo yang dominan hingga orange, sama saja, tetapi apinya berwarna merah dan
jika diperhatikan lebih dekat, bentuk ayamnya juga mirip. Pasal 2(3) UU MIL
menyatakan bahwa “Merek yang dilindungi terdiri dari merek yang berupa
gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, kombinasi warna dua dimensi dan/atau
tiga dimensi. Dimensi, suara, hologram, atau Penggabungan dua unsur atau lebih
pada bagian ini berguna untuk membedakan barang dan/atau jasa yang dihasilkan
oleh perorangan atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau
jasa.ada beberapa logo yang perlu dilindungi hak-haknya oleh negara serta
kesamaan antara kedua elemen logo tersebut, sementara yang lain bertanggung
jawab atas kesamaan logo tersebut.

3) Seperti yang disarankan oleh nama merek, "Geprek Bensu" dan "A Im Geprek
Bensu", sebagaimana dijelaskan dalam pasal 21(1) Undang-Undang MIG, berarti:
Yang dimaksud dengan "Kesamaan Dasar" adalah: Kesamaan bentuk, cara
penempatan, cara penulisan, atau kombinasi unsur-unsur, dan kesamaan akord
yang terlibat, karena adanya unsur-unsur yang mendominasi merek antara merek
yang satu dengan merek yang lain. Dengan demikian, kedua merek tersebut,
merek Pemohon "Geprek Bensu" dan merek Termohon "A Im Geprek Bensu",
keduanya serupa dalam bentuk, susunan, cara penulisan, atau kombinasi dan
kesamaan unsur. dari suara. Termasuk dalam tanda.

4) Dari produk yang dihasilkan, kami melihat atau terjual di pasaran, serupa mereka
menyajikan makanan berupa ayam.

5) Dari 9 Mei 2017 – 14 Agustus 2017 PT Ayam Geprek Benny Sujono membayar
ganti rugi kepada Ruben Ons dan melampirkan bukti hukum yaitu statusnya
sebagai advertising agent untuk beberapa cabang brand “I AM GEPREK
BENSU”.

Oleh karena itu, dalam mendaftarkan merek dagangnya, Ruben Onsu meniru,
menjiplak, atau melacak merek dagang pihak lain untuk usahanya, menciptakan
kondisi persaingan usaha yang tidak sehat dan menjadikan konsumen Pemohon yang
memiliki kecurigaan yang wajar bahwa ia bermaksud untuk menipu atau
menyesatkan. sehingga Majelis Hakim berpendapat Ruben Onsu adalah Pemohon
yang beriktikad tidak baik.

5. Analisis Penyelesaian Sengketa

Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu, perbandingannya 11:12 jika dilihat dari
data point-of-sale yang berarti skala produksinya tidak jauh berbeda. Kedua merek ini
bisa dibilang merek terkenal di Indonesia, publik tahu bahwa pemilik merek Geprek
Bensu Ruben Onsu adalah artis terkenal dan Ruben Onsu juga pernah menjabat
sebagai brand ambassador dari I Am. Merek Geprek Bensu telah membawa
perusahaan ini semakin populer. Berdasarkan undang-undang yang ada di Indonesia,
khususnya UU MIG, Pasal 3 mengatur bahwa hak atas suatu merek diperoleh setelah
merek tersebut didaftarkan. Yang dimaksud dengan “terdaftar” adalah setelah suatu
permohonan melalui proses formal review, proses publikasi dan proses review
substantif dan setelah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk
penerbitan menyatakan hak ini. Dari gugatan tersebut, jelas barang bukti yang
diungkap berdasarkan pengajuan pertama, bahwa merek Bensu lebih dulu didaftarkan
oleh PT. Ayam Geprek Benny Sudjono dengan merek dagang I Am Geprek Bensu
pada 3 Mei 2017, disusul pada 7 juni 2018 oleh Ruben Onsu yang mendaftarkan
dengan merek yang sama.

Gugatan Ruben Onsu juga menyangkut Drijen HKI dengan Terdakwa II, tim Ruben
Onsu mengklaim bahwa Drijen HKI tidak menolak permohonan merek yang diajukan
oleh PT. Ayam Geprek Benny Sudjono. Pernyataan dari tim Ruben Onsu jelas bahwa
Drijen HKI tidak menerapkan prinsip-prinsip umum pemerintahan yang baik,
sedangkan keputusan perlu disiapkan dan dilaksanakan dengan hati-hati,
menyesuaikam fakta berdasarkan semua fakta yang tercantum didalamnya peraturan
hukum yang berlaku. Keputusan harus disiapkan dan bijaksana, mempelajari semua
fakta berdasarkan ketentuan hukum saat ini. salah satu pihak. Direktur Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual tidak perlu mengajukan gugatan dalam sengketa merek karena
pada saat terjadi pendaftaran atau pembatalan pendaftaran merek terdapat tatanan
alamiah merek tersebut. Pengadilan memutuskan untuk mendaftarkan penghapusan
dari daftar hukum merek, hal ini berdasarkan keterangan ahli dimuka sidang karena
sangat bertentangan dengan ketentuan pasal 91 ayat (1 UU MIG bahwa pembatalan
didasarkan pada putusan pengadilan yang dibuat setelah menteri menerima salinan
resmi putusan tersebut, padahal, sebagaimana diatur dalam pasal 78 ayat (3) undang-
undang MIG, mengatur bahwa staf tata usaha tidak dapat menyerahkan putusan
kepada pihak-pihak yang berselisih.

Ruben Onsu berusaha mencari untung dengan meniru dan mensimulasikan


produknya dengan kompetitor, tidak hanya itu, Ruben Onsu menggunakan merek
yang tepat sehingga membingungkan masyarakat. Jenis litigasi merek yang dilakukan
oleh Ruben Onsu meliputi litigasi atas pelanggaran merek atau pelanggaran kemasan
produk. Terlihat pada logo, nama merek dan produk yang dijual sangat mirip dengan I
Am Geprek Bensus milik PT. Ayam Benny Sudjono Geprk. Di sini, Ruben Onsu
lebih tepat disebut sebagai pelaku usaha penipu. Dipukuli di Pengadilan Niaga, Ruben
Onsu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) dengan nomor registrasi 575
K/Pdt.Sus HKI/2020, namun kasasi tersebut ditolak pada 20 Mei 2020 .Hal ini
mengingat putusan Mahkamah Agung pada Pengadilan Niaga Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat dalam sengketa ini sesuai dengan hukum MIG. Oleh karna itu, Putusan
Pengadilan Negri Jakarta Pusat tersebut mempunyai kekuatan hukum yang tetap.
Ayam Geprek Benny sudjono pertamakali digugat oleh ruben onsu dan PT. Ayam
Geprek Benny sudjono telah ditetapkan sebagai tergugat.Hal ini dilakukan oleh Ruben
Onsu karena permohonan merek tersebut telah diakui dan disertifikasi oleh National
Office of Intellectual Property. Namun sertifikat yang diserahkan oleh PT Ayam
Geprek Benny Sudjono dengan nama yang sama juga dikeluarkan oleh Departemen
Umum Kekayaan Intelektual, sertifikat itu diterbitkan pada hari yang sama dengan
Ruben Onsu. Inilah sebabnya Ruben Onsu mengajukan pengaduan pembatalan merek
dagang pada Agustus 2019. Kota. Ayam Geprek Benny Sudjono mengatakan dia
memiliki hak atas merek "Bensu" karena dia pertama kali melamarnya pada Mei
2017. Sementara itu, pihak Ruben Onsu pada Agustus tahun yang sama. Dan Ruben
Onsu dikenal karena pernah menjadi brand ambassador perusahaan I Am Geprek
Bensu, dan fee-nya ditanggung oleh PT. Ayam Geprek Benny Sudjono berdasarkan
barang bukti.

Sangat penting untuk mengajukan pendaftaran merek dan memulai bisnis di


Indonesia. Prinsip first-to-file dari undang-undang MIG adalah dasar untuk
menentukan siapa yang dapat menjadi pemilik sah dari hak merek dagang. Sengketa
merek antara Ruben Onsu dan PTA yam Geprek Benny Sudjono tidak mengherankan
karena kedua belah pihak ingin memperoleh hak kekayaan intelektual dari merek
mereka. Dan yang terpenting, sengketa HKI, baik di pengadilan maupun di luar
pengadilan, dapat dipilih sesuai kebutuhan agar sengketa tersebut diselesaikan sesuai
dengan niat kedua belah pihak yang bersengketa.

Semua dari beberapa merek dagang yang terdaftar milik Ruben Onsu
menggunakan layanan dari konsultan kekayaan intelek tual. Artinya, para konsultan
harus berpegang pada prinsip serta berhati-hatian dalam memutuskan.Negaralah,
bukan konsultannya, yang memutuskan apakah suatu merek dapat diterima atau tidak.
Oleh karena itu, putusan hakim dalam sengketa ini memenuhi unsur
ketidakberpihakan menurut UU MIG. Kasus ini tentu sangat bermanfaat bagi banyak
orang karena idenya sebenarnya sangat dinamis dan bergerak cepat.
Gambar logo Geprek bensu dan I AM geprek bensu

PENUTUP

1. kesimpulan

1) Inovasi aman yang diklaim oleh warga telah menjadi bagian penting dari kemajuan
keuangan publik karena terkait dengan kesesuaian bisnis, pekerjaan, biaya, dan
keuntungan perdagangan asing. Pada gilirannya, perdebatan hak inovasi berlisensi
muncul di setiap aspek kebebasan inovasi berlisensi: hak cipta, nama merek dan tanda
topografi, lisensi, keuntungan kepemilikan, asuransi berbagai tanaman, rencana
modern dan desain sirkuit terkoordinasi. Pertanyaan inovasi berlisensi di Indonesia
dapat dibagi menjadi debat manajerial, debat umum, dan pertanyaan kriminal. Setiap
perdebatan diselesaikan secara bebas sesuai dengan prinsip-prinsip hukum HKI.
2) Sengketa Geprek Bensu dengan I Am Geprek Bensu adalah sengketa merek yang
proses penyelesaian sengketanya berdasarkan UU MIG yang menjadi dasar hukum
pengaturan merek di Indonesia. Proses penyelesaian sengketa bagi kedua belah pihak
diselesaikan secara litigasi, yaitu di pengadilan niaga. Dalam hal ini sengketa tersebut
merupakan sengketa perdata dimana kegiatan terdakwa dituntut untuk dihentikan.
Nomor Insiden 57 / Pdt.SusHKI / Merek / 2019 / PN Niaga Jkt.Pst, Putusan
Pengadilan Niaga Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut dibuat, berdasarkan
peninjauan kembali Mahkamah Agung atas kasasi, putusan tersebut tidak
bertentangan dengan UU MIG dan Hukum. Artinya, Ruben Onsu tidak bisa
menggunakan kembali merek Geprek Bensu menyusul putusan Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat.

2. Saran

1) Untuk mencegah sengketa kekayaan intelektual, pengawasan pemerintah yang efektif


diperlukan untuk memastikan bahwa aturan hukum bekerja dengan baik di semua
bidang hak kekayaan intelektual.
2) Penyelesaian sengketa HKI antara Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu seharusnya
lebih baik melalui jalur non litigasi atau melalui lembaga mediasi karena lebih mudah
menemukan persamaan pendapat kedua belah pihak untuk menemukan perdamaian
serta tentunya lebih cepat dan biaya murah.

DAFTAR PUSTAKA

Lompoh Egia Nuansa Pinem. 2021. Anlisis penyelesaian sengketa terhadap Hak Merek
atas Putusan Geprek bensu Melawan I AM Geprek Bensu.
Jurnal pacta sunt servanda. 2(1).24-25
Atalya Debora, Catur Joko Santoso, Eva Ruzana, Tommy Primagani Perlindungan Hukum
Bagi Merek Terdaftar dari klaim pihak lain. jurnal mahasiswa
universitas Hukum pamulang. 74 – 81
I Made Dwi Prasety. Pengaturan merek produk makanan. Jurnal program khusus hukum
bisnis fakultas Hukum Universitas Udayana
Kompas.com. kasus sengeketa merek dagang diindonesia. Juni 2020

You might also like