You are on page 1of 10

Dinamika Lingkungan Indonesia, Juli 2019, p 126-135 Dinamika LingkunganVolume

Indonesia 81 2
6, Nomor
p-ISSN 2356-2226
e-ISSN 2655-8114

Pengelolaan Sampah di Kota Pekanbaru

Ernawaty1, Zulkarnain2, Yusni Ikhwan Siregar3, Bahruddin4


1
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru
2
Fakultas Ekonomi Universitas Riau Jalan Binawidya KM 12,5 Simpang Panam
3
Pascasarjana Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Riau, Pekanbaru, 23742
4
Fakultas Teknik Universitas Riau Jalan Binawidya KM 12,5 Simpang Panam

Abstract : Waste is a wasted or intentionally disposed material derived from the results of
human and natural activities that do not have economic value. Pekanbaru city is one of the
city that does not escape from garbage problem. The waste management of Pekanbaru City
includes the final collection, collection, transportation, processing and disposal. Current
waste management has not solved the problem optimally. The concept of waste management
conducted by urban community Pekanbaru at this time mostly only tn the conte.xt of
transporting waste from waste sources to landfills (FPA) which then will have an impact on
the environment and health around the TPS are supported also with the behavior of people
who are still mixing between dry waste and wet garbage. Type of research is done by
qualitative approach with descriptive method Based on field facts with data collection
techniques include observation, interviews, docwnentation studies related to research
objectives. This research uses Hartono theory which mentions 5 stages of the applied process,
namely prevent, reuse, recycle, capture energy and waste. The informant of this research is
the administrative staff of Garbage Management Sector Pekanbaru City, Section Head of
Solid Waste Management of Domestic Riau Province, and Chairman of Swadaya Masyarakat
"Tarai Mandiri". For the purpose of this research is to analyze the waste management of
Pekanbaru City and to know the factors - factors that influence waste management
Pekanbaru City. The results of research conducted by researchers can be concluded that
waste management Pekanbaru not yet maximal, this is based on the concept of waste
management that is still not running optimally to change the old waste management concept
to the new management concept using 3R concept (reduce, reuse and recycle) conducted by
the government. This is influenced by the lack of public awareness and kuranngnya
infrastructure facilities as a tool in the process of waste management.
Key Words: Waste, Waste Management, Integrated Management

Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang sedangkan dampak tidak langsungnya
atau sengaja dibuang yang berasal dan hasil diantaranya adalah bahaya banjir yang
aktifitas manusia maupun alam yang belum disebabkan oleh terhambatnya arus air di sungai
memiliki nilai ekonomis. Pada dasamya sampah karena terhalang timbunan sampah yang
sering kali dijumpai di semua tempat di dibuang ke sungai.
perkotaan, baik itu sampah yang bersumber dari Pengurnpulan sampah pada Iokasi
Rumah Tangga, Pertanian, Perkantoran, timbunan sampahmerupakanhal sclanjutnya
Perusahaan, Rumah Sakit, Pasar, dll. Sampah yang perlu ditangani. Permasalahan pada
dapat menimbulkan berbagai dampak negatif kegiatan pengumpulan sampah seperti
pada lingkungan dan kesehatan. Besamya banyaknya timbunan sampah yang terkumpul
timbunan sampah yang tidak dapat ditangani tapi tidak tertangani (diangkutlditanam)
akan menyebabkan berbagai permasalahan baik sehingga pada saat sampah tersebut menjadi
langsung maupun tidak langsung bagi penduduk terdekomposisi dan menimbulkanbau yang akan
kota. Dampak langsung dari penanganan mengganggu pernafasan dan mengundang lalat
sampah yang kurangbijaksana diantaranya yang merupakan pembawa dari berbagai jenis
adalah berbagai penyakit menular maupun penyakit. Pengelolaan sampah sementara ini
penyakit kulit serta gangguan pemafasan,
Dinamika Lingkungan Indonesia 127

dipandang hanya sebagai tanggung jawab masalah yang sedang diteliti. Adapun yang
pemerintah. menjadi key informan dalam penelitian ini
adalah Staff Adrninistrasi Bidang Pengolahan
BAHAN DAN METODE Sampah Kota Pekanbaru, Kepala Seksi Bidang
Pengololaan Limbah Padat Domestik Provinsi
Pelaksanaan penelitian ini untuk pengumpulan Riau, dan Ketua Swadaya Masyarakat "Tarai
data primer maupun data sekunder Mandiri' Teknik penunjukkan informan adalah
menggunakan metode kualitatif untuk dengan menggunakan Teknik Purposif
menggambarkan dan menjelaskan tentang Sampling di mana peneliti menentukan yang
Pengelolaan Sampah Kota Pekanbaru. Adapun menjadi informan adalah orang mewakili
yang menjadi alasan pemilihan metode kualitatif karakteristik - karakteristik populasi untuk
adalah untuk menganalisis dan mendapatkan memperoleh data ten tang Pengelolaan Sampah
pembenaran terhadap keadaan dan praktek- Kota Pekanbaru.
praktek yang sedang berlangsung, melakukan
verifikasi untuk kemudian didapat hasil guna Jenis dan Sumber Data
pembuatan rencana pada masa yang akan Data yang dikumpulkan kemudian
datang. Melalui wawancara dan observasi dianalisa terdiri dari data primer dan data
diharapkan hasil penelitian dapat sekunder, terkait dengan tujuan penelitian yakni
mengungkapkan apa saja faktor - faktor yang data yang terkait dengan Pengelolaan Sampah
mempengaruhi pengelolaan sampah kota Kota Pekanbaru.
pekanbaru, sehingga pengelolaan sampah Data Primer. Data primer merupakan
tersebut dapat efektif dan efisien. data yang dikumpulkan langsung dari informan
penelitian, berupa kata¬kata dan tindakan yang
Lokasi Penelitian berhubungan dengan persepsi atau opiru
Penelitian ini akan dilaksanakan di Jalan mengenai tentang Pengelolaan Sampah Kota
Datuk Setia Maharaja NO.4 Simpang Tiga, Pekanbaru. Data primer ini diperoleh melalui
Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau. Lembaga wawancara dengan informan dan pihak-pihak
yang terkait pada permasalahan yang penulis lain yang berhubungan dengan tujuan
angkat adalah Dinas Lingkungan Hidup dan penelitian.
Kebersihan Kota Pekanbaru. Pemilihan lokasi Data Sekunder . Data sekunder adalah
penelitian ini didasarkan ada pertimbangan data yang diperoleh melalui sumber kedua atau
bahwa adanya hak otonomi kota dalam secara tidak langsung melalui dokumen
menyelenggarakan kebersihan, adanya teknis program, laporan-laporan, dan data Jainnya
kebersihan kota yang ditangani oleh Dinas yang relevan dengan penelitian.
Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota
Pekanbaru. Analisis Data
Setelah data diperoleh terkumpul, lalu
lnforman Penelitian disusun dan diklasifikasikan berdasarkan tema
lnforman penelitian adalah orang-orang dan fokus penelitiannya. Penganalisaan data
yang diamati dan memberikan data beserta dalam Penelitian ini peneliti menggunakan
informasi semata. Masyarakat lebih berperan metode deskriptif kualitatif yaitu
hanya sebagai pihak yang dilayani, karena menggambarkan teori dengan kondisi objektif
mereka merasa sudah cukup hanya dengan yang ditemui dilapangan. Hal ini dilakukan
membayar uang retribusi sampah sehingga dengan langkah - langkah dan tahapan-tahapan
penanganan selanjutnya adalah menjadi tertentu yaitu mengurnpulkan data yang
tanggung jawab pemerintah. Padahal saat ini diperlukan, kemudian digolongkan menurut
sudah ada sistem yang lebih baik dan efisien jenis dan spesifikasinya. Selanjutnya dianalisis
dan dianggap modern yaitu konsep Zero Waste, secara kualitatif dengan uraian serta penjelasan
dengan menerapka pengelolaan sampah secara yang mendukung. Setelah itu dari hasil analisa
terpadu, mengurangi volume sampah dari ditarik kesimpulan yang merupakan hasil
sumbernya dengan cara daur ulang dan terakhir dari penelitian.
pengkomposan, serta mengetahui dan mengerti
Dinamika Lingkungan Indonesia 128

HASIL bertambahnya kesadaran manusia akan


kepeduliannya terhadap penyelamatan bumi
Menurut Dinas Kebersihan dan Pertamanan terutama dalam masalah sampah. Dibawah ini
Kota Pekanbaru Pengeloaan sampah adalah adalah beberapa manfaat pemisahan sampah
suatu teknis penerapan manajemen organik dan anorganik: 1). Pendorong
persampahan yang rneliputi Pernilahan, masyarakat untuk melakukan pendaur ulang-an
Pengumpulan, Pengangkutan, Pengelolaan dan sampah. 2). Memudahkan pendaur ulang-an
Pemrosesan akhir sarnpah. Penelitian ini sampah. 3). Pengurangan kuota sampah 4).
menggunakan indikator dari teknis penerapan Menambah pengetahuan
Pengelolan Sarnpah berdasarkan Kebijakan Permasalahan pemilahan sampah di Kota
Pemerintah mengenai pengelolaan sampah Pekanbaru yaitu masyarakat masih menyatukan
berdasarkan Perda Kota Pekanbaru No 08 Th sampah di dalam satu wadah, berupa bak atau
2014 (Pasal 15), yakni: kreseklplastik. Tidak ada masyarakatJ rumah
Pemilahan. Sampah adalah semua tangga yang sudah melakukan pembedaan
material yang dibuang dari kegiatan rurnah wadah berdasarkan jenis sampah maupun
tangga, perdagangan, industri dan kegiatan peraturan perundang - undangan. Masyarakat
pertanian. Atau dengan kata lain sampah adalah cenderung enggan karen a nantinya sampah
bagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak akan di satukan juga dalam tahap pemidahan ke
disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang dalam kontainer pada dump truck.
umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan Pola pewadahan merupakan menjadi salah
manusia (tennasuk kegiatan industri), tetapi satu permasalahan yang membutuhkan
bukan yang biologis. perhatian serius. Hal ini dikarenakan didapati
Pemilahan sampah berdasarkan komposisi banyak lingkungan yang tidak mempunyai
sampah yaitu organik non organik sudah sistem pewadahan yang baik. Dibanyak lokasi,
dilakukan di beberapa tern pat. dikarenakan sampah hanya diletakan di pinggir jalan dengan
masyarakat masih sedikit yang melakukan menggunakan kantong plastik besar untuk
pemilahan sampah dan lebih cenderung kemudian diangkut oleh petugas pengangkutan
mencampurkan ke dalam satu wadah. sampah. Peran dan partisipasi masyarakat dalam
Pemilahan sampah pun dilakukan oleh petugas pewadahan sampah di Kota Pekanbaru masih
yang mengurnpulkan sampah - sampah tersebut. cenderung kurang, hal ini diperlihatkan dari
Namun proses pemilahan yang dilakukan di sampah yang ada di wadah sampah itu tidak
beberapa tempat tersebut masih sebatas dipilah terJebih dahulu ataupun sampah yang
pemilahan di pewadahan sedangkan pada proses bisa di daur ulang tidak dilakukan pemilahan
pengangkutan sampah tersebut masih terlebih dahulu, sehingga sampah hanya di
digabungkan antara organik dan non organik. satukan di dalam satu wadah.
Kota Pekanbaru, dalam pemilahan sampah Hal ini akan memudahkan untuk
masih belum melakukan pemilahan dengan cara dilakukan pemilahan agar dapat
yang efektif Hal rru dikarenakan masyarakat terimplementasinya pengurangan sampah dari
cenderung malas untuk melakukan pemilahan. sumber, salah satunya dari rumah tangga.
Kondisi ini dikarenakan dukungan secara Wadah ini disediakan oleh pemerintah, dengan
tidak langsung pemerintah untuk memperparah sebelurn nya melakukan perjanjian dengan
hal ini dengan pengangkutan sampah melalui rnasyarakat dalarn bentuk perjanjian resmi
dump truck yang wadahnya disatukan. Seluruh untuk membuang sampah pada wadah yang
sampah dari berbagai jenis sampah, baik disediakan dan wajib melakukan pemilahan saat
organik, non organik, maupun sampah B3 membuangnya. Selain itu, wadah sampah juga
disatukan dalarn satu wadah di truk tersebut. diberikan kode tiap rumahnya agar masyarakat
Hal ini yang membuat masyarakat enggan untuk yang tidak melakukan pemilahan dengan benar
memilah sampah, dikarenakan belum akan di kenakan sanksi.
tersedianya wadah dan sistem pengangkutan Hasil pengamatan penulis, dibeberapa
yang masih disatukan. Pemilahan sampah ini lokasi di Kota Pekanbaru ditemui lokasi baik di
rnenjadi awal yang baik bagi masyarakat dalam kawasan perrnukiman maupun di jalan protokol
pengolahan sampah yang semakin maju. Seiring yang tidak memiliki pewadahan yang memadai.
Dinamika Lingkungan Indonesia 129

Namun, secara dominasinya pewadahan yang dilakukan dengan petugas mendatangi satu per
ditemui diantaranya adalah berupa tempat satu rumah untuk mengambil sampah yang telah
sampah beton atau tembok, kemudian drum di letakkan di dalam plastik besar atau di wadah
bekas, dan kantong plastik/ kresek. lainnya. Nantinya masyarakat akan membayar
Pengumpulan. Pengumpulan sampah sekitar Rp. 10.000 Rp.15.000 untuk
adalah cara atau proses pengambilan sampah pengangkutan sampah tersebut oleh petugas
mulai dari tern pat pewadahan/penampungan kebersihan. Pengumpulan sampah cukup
sampah dari sumber timbulan sampah sampai ke bervariasi, ada yang dilakukan setiap hari
tempat pengumpulan sementara atau sakaligus biasanya dilakukan pagi hari, ada juga yang
ke tempat pembuangan akhir (TPA). dilakukan kurang lebih 2 - 3 kali dalam 1
Pengumpulan umumnya dilaksanakan oleh minggu.
petugas kebersihan kota atau swadaya Pada tahapan pengumpulan ini, dengan
masyarakat (sumber sampah, badan swasta atau melihat potensi yang ada di Kota Pekanbaru.
RTIRW). Pengikutsertaan masyarakat dalam Baiknya pemerintah melakukan kerjasama yang
pengelolaan sampah banyak ditentukan oleh jelas dengan melibatkan pemulung secara aktif
tingkat kemampuan pihak kota dalam memikul untuk terlibat dalam pengumpulan sampah ini.
beban masalah persampahan kotanya. Untuk mendapatkan hasil yang terorganisir,
Pengumpulan sampah dapat dilakukan adapun yang dapat di terapkan untuk tahap
satu kali dalam sehari karena pasar merupakan pengumpulan sampah di Kota Pekanbaru yaitu
penghasil sampah yang jumlahnya banyak pengumpulan sampah dilakukan dari rumah ke
khususnya sampah organik, dimana dapat rumah "door to door" dengan mengikutsertakan
menimbulkan bau yang busuk dan pemulung secara legal menjadi petugas khusus
perkembangbiakan lalat dan tikus. Pengumpulan dalam konteks pengumpulan sampah yang ada
sampah dapat dilakukan sebagai berikut: 1). di Kota Pekanbaru
Perorangan yaitu orang mengumpulkan sampah Pengangkutan. Pengangkutan sampah
untuk dibuang pada tempat pembuangan adalah pemindahan sampah dari tempat
sampah sementara. 2). Pemerintah yaitu petugas pembuangan sementara ke tempat pembuangan
kebersihan yang mengumpulkan dengan akhir yang relatif besar. Pengangkutan,
menggunakan truk atau gerobak sampah. 3). dimaksudkan sebagai kegiatan operasi yang
Swasta yaitu hanya mengambil sampah¬sampah dimulai dari titik pengumpulan terakhir dari
tertentu sebagai bahan baku perusahaan, seperti suatu siklus pengumpulan sampai ke TPA pada
pembuatan kertas, karton dan plastik. pengumpulao dengan pola individual langsung,
Dalam hal pengumpulan sampah di Kota atau dari tempat pemiodahao (Trasfer Depo,
Pekanbaru masih dilakukan oleh petugas Trasfer Station), penampungan semeotara (TPS,
kebersihan yang ditugaskan oleh dinas TPSS, LPS) atau tempat penampungan komunal
kebersihan maupun pihak swasta untuk sampai ke tempat peogolahanJpembuangan
melakukan pekerjaan ini. Di Kota Pekanbaru, akhir.
pengumpulan dilakukan oleh petugas Berdasarkan hasil observasi penulis,
menggunakan beberapa pendekatan, diantaranya pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru
Dilakukan dari rumah ke rurnah dilakukan deogan menggunakan dump truck
menggunakan gerobak oleh petugas kebersihan oleh petugas kebersihan. Waktu yang dipilih
baik dari pemerintah maupun swasta dengan yaitu setiap pagi sekitar jam 7, truk pengaogkut
mekanisme dilakukan pengkoletifan sampah mulai mengambil sampah di TPS (Tempat
kemudian setelah itu di kumpulkan di TPS Peogumpulan Sementara) yang ada di
terdekat. kecamatan - kecamatan di Kota Pekanbaru
Dilakukan dengan mengumpulkan sampah untuk kemudian di bawa ke TPA Muara Fajar
di TPS menggunakan gerobak, truk maupun yang berada di Kecamatan Rumbai Pesisir.
motor. Sebagai upaya mengefisiensikan
Dari hasil observasi penulis, Pengumpulan pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru, ada
sampah dari rumah tangga pada umumnya beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
dilakukan dengan menggunakan gerobak membuat pengangkutan ini mengintegrasikan
ataupun becak motor. Dimana pengumpulannya hal yang telah di lakukan pada tahapan
Dinamika Lingkungan Indonesia 130

sebelumnya, sehingga sampah yang sudah Dengan optimasi sub-sistem ini


terpilah dan terkumpul tidak akan disatukan diharapkan pengangkutan sarnpah rnenjadi
lagi. Adapun hal tersebut memungkinkan untuk mudah, cepat, dan biaya relatif murah.
dilakukan di Kota Pekanbaru, diantaranya : Pengolahan. Pengolahan sampah
Pengangkutan sampah di jadwalkan merupakan tahapan lanjutan dimana di
waktunya untuk lebih tepat dan sesuai dengan dalamnya terdapat pengolahan melalui potensi
waktu ideal untuk melakukan pengangkutan unit pengolahan sampah yang ada di Kota
sampah, yaitu pagi sekali dan menjelang tengah Pekanbaru, dalam studi ini unit pengolahan
malam. Dimana pada waktu tersebut belum sampah yang ada yaitu unit pengolahan kompos
banyak aktivitas masyarakat di jalan - ja\an dan bank sampah. Pengolahan sampah adalah
yang dilalui truk pengangkutsampah. suatu upaya untuk mengurangi volume sampah
Jadwal pengankutan dibedakan harinya atau merubah bentuk rnanjadi bermanfaat antara
bedasarkan jenis sampah. Misalkan lain pernbakaran, daur ulang, penghancuran,
pengangkutan sampah organik dan non organik dan pengeringan. Belum optimalnya pengolahan
dibedakan pengangkutannya, dengan proporsi sarnpah di tiap unit pengolahan (unit kompos
pengangkutan sampah organik lebih sering dan bank sampah). Hal ini dikarenakan sampah
karena produksi sampah organik di Kota terlanjur di campur dan tidak secara khusus di
Pekanbaru lebih tinggi dibandingkan non alokasikan pengurnpulan dan pengangkutannya
organi. dari sumber ke unit pengolahan. Sehingga,
Pengangkutan sampah juga bisa masih banyak sampah yang bisa diolah terbawa
menggunakan media truk yang memiliki kolom ke TP A.
yang terpisah antara sampah kering dan sampah Pemrosesan Akhir Sampah. Merupakan
B3. Artinya, setelah di pisahkan dari wadah alternative terakhir jika serna cara yang lain
menjadi 3 jenis sampah, yaitu sampah kornpos, telah dioptimalkan. Pemrosesan akhir
daur ulang dan B3. Nantinya sarnpah organik merupakan suatu tahapan dimana seluruh
diasumsikan sudah terolah menjadi kornpos sampah yang tersisa di bawa ke lahan besar,
seluruhnya, kemudian residu dad sampah yang dalam studi ini disebut IPA Muara Fajar. Dalam
di daur ulang akan di angkut ke kolorn sampah kondisi eksisting, berdasarkan hasil analisis
kering. Kernudian, sampah B3 akan di daur hidup eksisting sampah di Kota Pekanbaru,
rnasukkan ke kolom sampah B3 di dalam truk terdapat sekitar 166.447,7 ton atau sekitar 84,99
pengangkut tersebut. persen sampah yang masuk ke IPA dan tidak
Pengangkutan sampah merupakan salah terkelola.
satu kornponen penting dan rnembutuhkan Tempat pembuangan sampah akhir (TPA)
perhitungan yang cukup teliti, dengan sasaran adalah sarana fisik untuk berlangsungnya
me ngoptirnalkan waktu angkut yang diperlukan kegiatan pembuangan akhir sampah. Tempat
dalam sistern tersebut Untuk mendapatkan menyingkirkan sampah kota sehingga
sistern pengangkutan yang efisien dan efektif aman. Pembuangan akhir merupakan tempat
rnaka operasional pengangkutan sampah yang disediakan untuk membuang sampah dari
sebaiknya mengikuti prosedur sebagai berikut: semua hasil pengangkutan sampah untuk diolah
A). Menggunakan rute pengangkutan yang lebih lanjut.
sependek rnungkin dan dengan harnbatan yang Unit pengolahan sampah TPST - 3R yang
sekecil rnungkin. b). Menggunakan kendaraan masih belum beroperasi. Sampai tabun 2017
angkut dengan kapasitas/daya angkut yang awal, unit TPST - 3R ini belum bisa beroperasi,
semaksimal mungkin. c). Menggunakan bangunan fisiknya sudah tersedia, narnun untuk
kendaraan angkut yang hemat bahan bakar. d). fasilitas pendukung dan sistern 3R belum
Dapat memanfaatkan waktu kerja semaksimal dilakukan di TPS ini. Kondisi bangunan
mungkin dengan meningkatkan jumlah beban ditemukan dalarn keadaan yang sudah tidak
kerja semaksimal mungkin dengan baik, akibat terlalu lama di diarnkan dan
meningkatkan jumlah beban kerja/ritasi adapula yang dijadikan sebagai TPS biasa yang
pengangkutan. fungsinya hanya sekedar mengumpulkan.
Minimnya alternatif pengolahan sampah yang di
Dinamika Lingkungan Indonesia 131

rencanakan karena keterbatasan biaya dan Tahap pengurangan sampah dapat


teknologi yang di adopsi. dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Pilih produk dengan kemasan yang dapat
PEMBAHASAN didaur ulang.
2. Hindari mernakai dan membeli produk
sampah, dimana penangannya dilakukan dengan yangrnenghasilkan sampah dalam jumlah
pendekatan reduce, reuse dan recycle. Reduce besar.
yaitu segala aktifitas yang mampu rnengurangi 3. Gunakan prod uk yang dapat diisi ulang
segal a sesuatu yang dapat rnenimbulkan (refill).Misalnya alat tulis yang bisa diisi
sarnpah, reuse yaitu kegiatan penggunaan ulang kembali).
kembali sampah yang layak pakai untuk fungsi 4. Maksirnumkan penggunaan alat-alat
yang sama atau fungsi yang lain, sedangkan penyimpaneiektronik yang dapat dihapus dan
recycle yaitu kegiatan mengoiah sampah untuk ditulis kembali.
dijadikan produk baru. Program 3R merupakan 5. Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
salah satu alternatif dalam mengatasi 6. Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan
permasalahan persampahan perkotaan karena danfotokopi.
dapat mengurangi timbulan sampah langsung 7. Hindari membeli dan memakai barang-
dari sumbernya dan ramah terhadap lingkungan. barang yangkurang perIu.
Proses pengolahan sampah diiakukan oleh
petugas kebersihan, pemulung dan beberapa Hasil dari efektivitas tahap pengurangan
masyarakat di Kota Pekanbaru. Pengurangan (reduce) sampah yang telah dijalankan dalam
sampah dilakukan oleh masyarakat dengan Pengelolaan Sampah Kota Pekanbaru dapat
berbagai cara diantaranya adalah dengan dilihat dari tabel 3.1 berikut:
Menggunakan bahan yang dapat diguna ulang ,
bahan yang dapat di daur ulang , dan .atau bah Tabel 1. Data Pengelolaan Sampah Kota Pekanbaru
an yang mudah diurai oleh proses alam (reduce, Tahun 2016
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
reuse dan recycle). Timbunan Sampah Sampah Sampah
Pengurangan (Reduse). Pengurangan Harian Wilayah Terolah Harian Harian
dalam Pengelolaan sampah Diterapkan dengan Kota Harian Ditimbun Tidak
meminimalisir jumlah barang yang TPA Terkelola
digunakan.mengurangi segala sesuatu yang 867,41 31,23 407,72 425,49
menyebabkan timbulnya sampah. Pengurangan Ton Ton Ton Ton
Sumber: Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau
dilakukan tidak hanya berupa j urn lah saja,
tetapi juga mencegah penggunaan barang- Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah
barang yang mengandung kimia berbahaya dan produksi ssampah Kota Pekanbaru perhari
tidak mudah terdekomposisi. mencapai 867,41 Ton, sampah yang sudah
Kegiatan mengurangi sampah, tidak akan terolah perhari hanya sebanyak 31,23 Ton,
mungkin menghilangkan sampah secara sampah yang bisa ditimbun sebanyak 407,72
keseluruhan tetapi secara teoritis aktivitas ini Ton sedangkan sampah yang tidak terkelola
Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah perhari mencapai 425.49 ton. Dari data tersebut
produksi sampah Kota Pekanbaru perhari dapat dikatakan bahwa tahap pengurangan
mencapai 867.41 ton, sampah yang sudah (reduce) sampah belum maksimal dilaksanakan
terolah perhari hanya sebanyak 31.23 -ton, di Kota Pekanbaru.
sampah yang bisa ditimbun sebanyak 407.72 Penggunaan Ulang (reuse). Penggunaan
ton, sedangkan sampah yang tidak terkelola Ulang dalam Pengelolaan Sampah adalah
perhari mencapai akan mengurangi sampah bagaimana mengupayakan penggunaan dan
dalam jumlah yang nyata. Oleh karena itu kita memperpanjang usia penggunaan barang
harus mengurangi pengunaan bahan atau barang melalui perawatan dan pemanfaatan kembali
yang kita gunakan dalam aktivitas kita sehari- barang secara langsung. memperpanjang usia
hari, karena semakin ban yak kita menggunakan pemakaian masih bias dilakukan dengan
bahan atau barang, maka akan semakin banyak memanfaatkan barang yang sudah terpakai
sampah yang dihasilkan.
Dinamika Lingkungan Indonesia 132

(reuse) dan memperbaiki barang yang sudah dijadikan tempat buangan sampah. TPA Muara
rusak. fajar mempunyai 1 (satu) unit timbangan yang
Kegiatan Penggunaan ulang yang dapat dapat digunakan untuk mengetahui jumlah
dilakukan dengan cara sabagai berikut: 1). sampah yang masuk ke TP A Muara Fajar.
Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat Selain berfungsi sebagai tempat untuk
digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. menampung sampah, di dalam TPA Muara
Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada Fajar juga terdapat unit pengolahan kompos.
menggunakan tissu, rnenggunakan baterai yang Sampah yang masuk ke TPA Muara Fajar,
dapat di charge kembali. 2). Gunakan kembali awalnya dilakukan pemilahan dulu untuk
wadah atau kemasan yang telah kosong untuk sampah organiknya kemudian dilakukan
fungsi yang sarna atau fungsi lainnya. Misalnya pengkomposan. Namun, proses pengkomposan
botol bekas minuman digunakan kembali belum berjalan dengan optimal karena sarana
menjadi tempat minyak goreng. 3). Gunakan dan prasarana penunjang yang ada di TP A
alat-alat penyirnpan elektronik yang dapat Muara Fajar untuk unit kompos kondisinya
dihapus dan ditulis kembali. 4). Gunakan sisi cukup memprihatinkan. Dijelaskan pula dalam
kertas yang masih kosong untuk menulis. 5). hasil wawancara diatas, mengenai teknik
Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pengolahan sampah di TPA Muara fajar yang
pihak yang memerlukan Dari hasil observasi dulunya menggunakan teknik open dumping
peneliti pada dasarnya pengetahuan masyarakat menjadi Sanitary Landfill. Open Dumping
terhadap penggunaan ulang (reuse) barang yang adalah sistem pembuangan sampah terbuka di
dapat rnenjadi sampah ini dapat dikatakan TP A yang hanya dibiarkan menggunung tanpa
cukup mengetahui akan tetapi tidak banyak ada upaya pengolahan lebih 1 anj ut sedangkan
masyarakat yang menerapkan hal tersebut Sanitary Landfill merupakan metode
dikarenakan sebagian besar masyarakat memilih pembuangan akhir sampah yang dilakukan
untuk tidak perduli terhadap hal hal tersebut dan dengan cara sampah ditimbun dan dipadatkan,
lebih memilih hal yang praktis dan cepat. kemudian ditutup dengan tanah sebagai lapisan
Daur Ulang (recycle) . Daur Ulang dalam penutup. Dampak Positif dari Sanitary landfill
Pengelolaan Sampah Mengolah barang yang yaitu: 1). Sampah tidak berserakan, 2). Tidak
tidak terpakai menjadi barang baru. Upaya ini menimbulkan bau, 3). Tidak menjadi sumber
mernerlukan carnpur tangan produsen dalam penyakit, 4). Meninggikan tempat rendah
praktiknya. Namun, beberapa sampah dapat (TPA), 5). Kandungan air sampahnya rendah,
didaur ulang secara langsung oleh masyarakat. 6). Bau berkurang dan terjauh dari lingkungan
Pengomposan, pembuatan batako, briket masyarakat
merupakan contoh produk hasilnya. Dari hasil Obsevasi penulis, terlihat jelas
Tidak semua barang bisa didaur ulang memang sampah jumlah sampah yang masuk ke
namun saat ini sudah banyak industri formal TPA sangat banyak dan masih dalam jurnlah
yang memanfaatkan sampah menjadi barang besar dan semua jenis sampah dicampur
lain. Sampah anorganik yang masih memiliki menjadi satu.Pengelolaan sampah di TPA masih
nilai ekonomis yang dapat didaur ulang belum dapat dikatakan sudah sepenuhnya
(misalnya : kertas, plastik, gel as, kaleng, botol, menggunakan sistem yang seharusnya
sisa kain), dilakukan pengepakan kemudian dilakukan.Ada beberapa truk yang membongkar
dijual kepada pengepul sampah sedangkan sampah jauh dipinggiran penampungan akhir
sampah anorganik yang tidak dapat yang kemudian dibiarkan juga terdapat sisa -
dimanfaatkan lagi dibuang ke TPA. sisa dari sampah yang lalu. Dengan banyaknya
Lokasi tempat pembuangan akhir sampah jumlah sampah yang masuk ke TPA, Peneliti
Kota Pekanbaru terletak di Kelurahan Muara melihat hanya ada 1 unit exacavator dan 1 unit
Fajar, Kecamatan Rumbai Pesisir yang berjarak Bulldozer yang bekerja dalam proses akhir
lebih kurang 18,5 km dari pusat Kota Pekanbaru pengelolaan sehingga tidak memungkinkan
dan kurang lebih 1,2 km dari Kelurahan Muara untuk dapat mengangkut seluruh sampah perhari
Fajar serta sekitar 300 m dari rumah penduduk untuk ditirnbun.
(RT.IIRW.III). Lokasi ini mempunyai luas
keseluruhan 8,6 Ha dan sebagian besar telah
Dinamika Lingkungan Indonesia 133

Faktor-faktor yang penghambat pengelolaan jaminan mantapnya pengelolaan sampah secara


sampah dikota Pekanbaru terpadu berkelanjutan, apabila kesadaran
Peran Masyarakat. Partisipasi masyarakat tidak dibangun. Hal tersebut
masyarakat dalam pengelolan sampah mengingat bahwa keberhasilan penanganan
merupakan aspek yang terpenting untuk sampah sangat ditentukan oleh "niat
diperhatikan dalam sistem pengelolaan sampah kesungguhan masyarakat" yang secara sadar
secara terpadu. Keterlibatan masyarakat dalam peduli untuk menanganinya.
pengelolaan sampah merupakan salah satu Sarana dan prasarana . Kelengkapan
faktor teknis untuk menanggulangi persoalan sarana dan prasarana tentu jadi pendukungnya
sampah perkotaan atau lingkungan pemukiman dalam suatu pekerjaan khususnya bagi petugas
dari tahun ke tahun yang semakin kompleks. kebersihan dan pengelola sampah lengkapnya
Masyarakat senantiasa ikut berpartisipasi alat-alat yang dibutuhkan dalam mengangkut
terhadap proses-proses pembangunan bila sampah serta kelengkapan dalam pengelolaan
terdapat faktor-faktor yang mendukung, antara sampah. Kurangnya sarana dan prasarana yang
lain: kebutuhan, harapan, motivasi, ganjaran, tersedia akanrnembuat pekerjaan tidak dapat
kebutuhan sarana dan prasana, dorongan moral, dikerjakan dengan baik dan ada.Standar
dan adanya kelembagaan baik informal maupun bangunan TPS sesuai yang ada maksimal.
formal. didalam Perda harus tertutup rapat dan rapi serta
Pengelolaan sampah bukanlah hal yang Di Kota Pekanbaru hanya terdapat beberapa
terlampau sulit untuk dilakukan oleh individual tidak membuat sampah berserakan, kemudian
secara mandiri.Kunci yang harus dipegang TPS, hal ini menyebabkan masyarakat tidak
adalah kemauan yang kuat untuk memulai dan masyarakat mudah membuang sampahnya, dan
melestarikannya kepada lainnya. Pentingnya membuang sampah pada tempatnya sehingga
kepemilikan kesadaran untuk melakukan tidak menyulitkan petugas dalam munculnya
pengelolaan sampah terletak pada efek yang tumpukan - tumpukan sampah di
dihasilkan oleh sampah terhadap lingkungan. mengangkutnya. Berikut daftar TPS pada Seksi
Oleh karena itu, jika orang per orang telah pinggir jaJan. Selain itu kondisi TPS yang ada
memiliki kesadaran untuk mengelola sampah di di Penanganan dan Pemrosesan akhir Sampah
lingkungannya sendiri danlatau sekitamya, kerja yang Pekanbaru juga jauh dari standar yang ada
berat pusat-pusat pembuangan dan pegelolaan di Kota Pekanbaru.
sampah ini menjadi lebih ringan.Paling tidak,
potensi pencemaran dan kerugian lainnya bisa Tabel 2. Daftar Lokasi Tempat Pembuangan Sementara
diperkecil. Kota Pekanbaru
No Kecamatan Lokasi TPS
Tanpa adanya peran serta masyarakat
1 Limapuluh Jl. Sultan Syarif Kasim
semua program pengelolaan persampahan yang (Pasar Limapuluh)
direncanakan akan sia-sia. Salah satu 2 Pekanbaru Jl. T. Zainal Abidin
pendekatan masyarakat untuk dapat mernbantu Kota Jl. Kartini
program pemerintah dalam keberhasilan adalah Jl. Prambanan
membiasakan masyarakat pada tingkah laku Jl. Kembang Sari
Jl. Lingga
yang sesuai dengan program persampahan yaitu 3 Rumbai Jl. Gabus Raya
merubah persepsi masyarakat terhadap Pesisir Jl. Lembah Damai RW. 10
pengelolaan sampah yang tertib, lancar dan Jl. Lembah Damai RW. 07
merata, merubah kebiasaan masyarakat dalam 4 Senapelan Jl. Wakaf
pengelolaan sampah yang kurang baik dan Jl. M. Yatim Ujung
Jl. Sam Ratulangi
faktor-faktor sosial, struktur dan budaya Sumber: Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup
setempat. dan Kebersihan Kota Pekanbaru Tahun 2019
Fenomena persampahan tampaknya bukan
hal yang sederhana, karena sepanjang ada Dari tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa
kehidupan manusia perrnasalahan tersebut akan sangat kurangnya j umlah TPS yang ada di Kota
selalu timbul. Walaupun kebijakan persampahan Pekanbaru.Hal ini membuat banyak masyarakat
telah tersedia, ditambah dengan bentuk membuang sampah - sampah ke tempat - ternpat
kelembagaannya,tampaknya belum merupakan yang tidak seharusnya dijadikan TPS.Bahkan
Dinamika Lingkungan Indonesia 134

tidak jarang pula TPS illegal yang dijadikan ada di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
masyarakat sebagai tempat pembuangan sampah Kota Pekanbaru, Armada yang dikelola oleh
tersebut berada di pinggir / di bahu jalan. Bidang Pengelolaan sarnpah tersebar di bidang -
Untuk menunjang seluruh kegiatan yang bidang pada Dinas Lingkungan Hidup dan
dilakukan oleh bidang pengelolaan sampah yang Keberdihan Kota Pekanbaru.

Tabel 3. Daftar Armada yang dikelola Oleh Bidang Pengelolaan Sampah Kota Pekanbaru

Bidang Jenis Type Armada Jumlah


Pick Dump Fuso Bull Exa Back Sweeper
Up Truck dozer cavator olouder Road
Kebersihan 17 49 2 1 69
TPA 2 2 4
Kompos 3 3
Worshop 1 1 2
Total 78
Sumber: Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru Tahun 2019

Banyaknya sampah yang harus diangkut SIMPULAN


akan memerlukan banyak truk pengangkut,
dengan keterbatasan jumlah truk yang dimiliki Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan peneliti tentang Pengelolaan Sampah Kota
Kota Pekanbaru pengangkatan sampah tersebut Pekanbaru, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak maksimal. pengelolaan sampah Kota Pekanbaru masih
TPA. Hal terakhir yang perlu diketahui kurang maksimal. Pengelolaan sampah di Kota
adalah TPA.Saat ini Kota Pekanbaru hanya Pekanbaru dengan proses penanganan dan
memiJiki satu TP A yang digunakan untuk pengurangan masih belum maksimal yang.
menampung seluruh sampah yang ada di Pengelolaan sampah yang selama ini dilakukan
pekanbaru. Akan tetapi semakin banyaknya belum sampai pada tahap pengurangan dan
volumesampah yang dibuang akan memerlukan pengolahan sampah sehingga timbulan sampah
TPA yang lebih luas. Sebagai konsekuensinya yang dihasilkan belum dapat dikurangi.
diperlukantanah yang luas sebagai tempat Faktor - Faktor yang Mempengaruhi
pembuangan dan tanah penimbun sampah di Pengelolaan Sampab Kota Pekanbaru Setelah
TPA. dilakukan penelitian mengenai Pengelolaan
Saat iru Kota Pekanbaru menjadi kota Sampah Kota Pekanbaru Pada Lingkungan
metropolitan, Seharusnya Kota Pekanbaru Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru, maka
dengan jumlah penduduk di atas satu juta peneliti mengidentifikasi ada 2 (dua) faktor
memiliki lebih dari satu Tempat Pembuangan yang mempengaruhi pengelolaan sampah Kota
Akhir (TPA). Dari observasi peneliti diketahui Pekanbaru, yaitu:
bahwa memang sudah ada pembangunan TP A Peran Masyarakat. Kurangnya niat
ke 2 memang sudah dipersiapkan dan masyarakat sebagai yang memproduksi sampah
diperkirakan selesai akhir tahun 2016 lalu, dalam pengelolaan sampah pekanbarn menjadi
namun hingga sekarang belum dapat digunakan. faktor yang mempengaruhi pengelolaan sampah
Sarana dan prasarana merupakan hal yang kota pekanbaru. Tanpa adanya keikutsertaan
paling mendasar dan yang menjadi tolak ukur masyarakat sebagai penghasil sampah, semua
efektif tidaknya pengelolaan sampah, dari hasil program pengelolaan sampah yangdirencanakan
penelitian dapat dilihat kurang memadainya akan sia-sia.
sarana dan prasarana pengelolaan sampah Sarana dan Prasarana. Sarana dan
apalagi dengan bertambahnya jumlah penduduk Prasarana pengelolaan sampah kota pekanbaru
dan bertumbuhnya kota menjadi kota besar, masih kurang untuk menunjang kinerja
semuanya itu sangat jauh dari yang diharapkan. pengelolaan sampah Kota Pekanbaru.
Kurangnya sarana dan prasana yang ada dalam
Dinamika Lingkungan Indonesia 135

menunjang pengelolaan sampah Kota Nunnandi, Achmad. 2014. Manajemen


Pekanbaru juga menjadi salah satu faktor yang Perkotaan; Teori Organisasi, Perencanaan,
menghambat berjalannya upaya - upaya barn Perumahan, Pelayanan dan
dalam pengelolaan sampah Kota Pekanbaru. TransportasiMewujudkan Kota Cerdas .
Yogyakarta: Jusuf Kalla School of
UCAPAN TERIMA KASIH GovernmentUniversitas Muhammadiyah
Y ogyakarta (JKSG UMY)
Terimakasih saya ucapkan kepada Tuhan Yang
Raharja, YT.K. Mudikjo, F.G. Surtmo, B.S
Maha Esa atas berkat yang diberikan kepada
Utomo.1998. Studi Sosial Ekonomi
saya. Terimakasih kepada semua pihak yang
Pengelolaan limbah Pemukiman (sampah)
telah membantu baik material maupun non
dengan system jail-jali di Jakarta Pusat.
material demi mendukung saya dalam penelitian
Dalam Zulkifli, Arif. 2014. Dasar-Dasar
ini
Ilmu Lingkungan. Jakarta; Salemba
Teknika.
DAFTAR PUSTAKA
Ridhotullah, S. dan M. J auhar. 2015. Pengantar
Menejemen. Jakarta: Prestasi
Appanah, S. 1997. Peat swamp forest of
Pustakaraya.
Abojoewono. 1999. Pengelolaan situ-
Sejati, K. 2013. Pengolahan Sampah Terpadu
situ diwilayah DKl Jakarta, dalam
Dengan Sistem Node, Sub Point dan
Zulkifli, Arif. 2014. Dasar-Dasar Ilmu
Center Point. Yogyakarta: Penerbit
Lingkungan. Jakarta; Salemba Teknika
Kasinius.
Azwar dan Asrul. 1990. Pengantar llmu
Sidik, M. A,. Herumartono, D. dan Sutanto, H
Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara
B. 1985. Teknologi Pemusnahan Sampah
Sumber Widya.
Dengan Incinerator Dan Landfill.
Enri Damanhuri. 1993. Permaslahan Dan
Direktorat Riset Operasi Dan Menejemen.
Altematif Teknologi Pengelolaan Sampah
Deputi Bidang Analisa Sistem Badan
Kota Di Indonesia, Prosiding Seminar
Pengkaian Dan Penerapan Teknologi.
Teknologi Untuk Negeri, Vol. 1. Hal. 394-
Jakarta.
400.
Stoner James, DKK. 1996. Manajemen. Edisi
Fattah, Nanang. 2004. Konsep Manajemen
Indonesia. Jakarta. PT. Prihallindo
Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan
Subagyo, Prasety. 2000. Menejemen
Sekolah. Bandung. Pustaka Bani Quraisy
Operasi. Edisi Pertama. Y ogyakarta:
Gomes, Faustino Cardoso. 2000.
BPFE.
Menejemen Sumber Daya Manusia.
Suhardi, Mukhlis. 2005. Bahan Ajar Teori
Cetakan Keempat. Y ogyakarta. Penerbit
Organisasi dan Organisasi & Manajemen
Andi.
Pemerintahan. Tanjung Pinang.
Hadiwiyoto, S.. 1983. Penanganan Dan
Suprihatin, 1999 Sampah Dan Pengelolaannya.
Pemanfaatan Sampah . Jakarta: Yayasan
Buku Panduan Pendidikan Dan Latihan.
Idamayu.
Malang.
Hartono, R. 2008. Penanganan Dan Pengolahan
Terry, George R. 2000. Prinsip - Prinsip
Sampah. Bogor : Penebar Swadaya.
Manajemen. (edisi bahasa Indonesia).
Kartikawan, 2007. Menge/ola Lingkungan
Bandung PT. Bumi Aksara
Hidup Yang Sehat. Pustaka Pelajar.
Tisnawati, E dan Kurniawan, S. 2005.
Yogyakarta.Oj Solid Waste Management.
Pengantar Menejemen. Murai Kencana.
New York.
Jakarta.
Manullang. 2004. Dasar-Dasar Manajemen. Y
Wibowo, A dan Djajawinata, D.T. 2004.
ogyakarta : Gadjah Mada University Press
Penanganan Sampah Perkotaan.
Nunnandi , A. 2006. Menejemen Perkotaan,
Yahya, Yohanes. 2006. Pengantar Manajemen.
Aktor : Organisasi Pengolahan Daerah
Edisi Pertama. Y ogyakarta: Penerbit
Perkotaan dan Metropilitan Di Indonesia.
Graham Ilmu
Sinergi Publishing. Yogyakarta.

You might also like